PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI I BABALAN T.A 2012-2013.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

SEJARAH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI I BABALAN T.A 2012/2013

Oleh: Nasria Husni NIM 309121052

Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Nasria Husni, NIM 309121052, Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Medan. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A 2012/2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMA di Negeri I Babalan T.A 2012/2013.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan mengambil 2 sampel dari populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan, yang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara random atau acak yaitu kelas X5 sebagai kelas eksperimen yang siswanya berjumlah 35 orang dan kelas X3 sebagai kelas kontrol yang siswanya berjumlah 35 orang.

Hasil Penelitian menunjukkan adanya pengaruh hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

Tournament) dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan nilai rata – rata

hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 81,71, standar deviasi 6,06 dan varians 36,7, sedangkan nilai rata – rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol sebesar 66,14, standar deviasi 7,87 dan varians 61,9. Uji hipotesis dilakukan pada

taraf signifikansi α = 0,05 menggunakan uji-t dua pihak untuk mengetahui kesamaan kemampuan awal dan diperoleh thitung = 0,25 dan ttabel = 2,00, thitung <

ttabel maka (0,25<2,00) yang artinya Ho diterima Ha ditolak, maka antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Sedangkan adanya pengaruh hasil belajar tersebut dibuktikan melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t satu pihak dan diperoleh thitung = 8,85 dan ttabel

= 1,66, thitung > ttabel, maka (8,85>1,66) yang berarti dalam penelitian ini Ho ditolak

dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil

belajar sejarah siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan hasil belajar sejarah dengan menggunakan model pembelajaran TGT lebih tinggi jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Babalan T.A 2012/2013”.

Terwujudnya skripsi ini tidaak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik dalam dukungan doa, moril maupun materil yang setulusnya. Maka penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung penyelesaian skripsi ini, antara lain Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta stafnya. Bapak Drs. Restu M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Ibu Dra. Hafnita Lubis, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Ibu Dra. Syarifah, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji, Bapak Dr. Hidayat, M.Si dan Drs. Ponirin M,Si, selaku penguji skripsi yang telah memberikan masukan kepada penulis. Bapak/Ibu Dosen serta staf pegawai Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Bapak Sungkowo, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri I Babalan yang telah memberikan izin penelitian di sekolah tersebut, kepada Bapak Drs. Rensus Gultom selaku guru bidang studi Sejarah dan seluruh Guru serta pegawai Tata Usaha yang telah memberikan waktu luang selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut, serta para siswa SMA Negeri I Babalan yang telah banyak membantu dalam rangka melakukan penelitian.


(6)

Teristimewa saya sampaikan kepada orangtua tercinta, Ayahanda Junaedi dan Ibunda Rohana yang telah memberikan motivasi dan do’a yang tulus, yang tersayang Abangnda Darna Yudhi, SE beserta istri dan Kakanda Dina Yunita, S.Pd beserta suami dan keponakan yang lucu-lucu. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Sejarah Reguler A, B dan Ekstensi Stambuk 2009, Abang kakak dan Adik-adik stambuk. Terkhusus untuk keluarga yang berada di Pangkalan Brandan Bunda Lia sekeluarga. Sahabat – sahabat yang teristimewa Mehawani Rosi, Susiana, Siti Kesuma Wardaningsih (beserta keluarga), Rahmi Pratiwi, Siti Khadijah, Yusrida Hayati Harahap, Ermawati yang sudah seperti keluarga, teman-teman PPLT SMANSABA, dan saudara-saudari Persma Kreatif UNIMED, serta orang-orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih banyak telah memberikan bantuan, motivasi, dukungan, semangat dan doa kepada penulis baik selama masa kuliah maupun saat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya di bidang pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis,

Nasria Husni NIM. 309121052


(7)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Pembimbing ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Abstrak ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... ix

Daftar Tabel ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1. Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1. Pengertian Belajar ... 9

2.1.2. Hasil Belajar ... 10

2.1.3. Hasil Belajar Sejarah ... 12

2.1.4. Model Pembelajaran ... 13

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.1.6. Unsur-unsur Penting dan Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 15

2.1.7. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ... 17

2.1.8. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) ... 19 2.1.9. Langkah-langkah, Aturan Permainan, dan Sistem


(8)

Penghitungan Poin Tournament Pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) ... 20

2.1.9.1. Langkah-langkah Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) ... 20

2.1.9.2. Aturan Permainan ... 23

2.1.9.3. Sistem Penghitungan Poin Permainan ... 24

2.1.10. Pembelajaran Konvensional ... 27

2.1.11. Materi Pembelajaran ... 28

2.1.11.1.Hubungan Peradaban Awal Masyarakat Indonesia dengan Kebudayaan Dunia ... 28

2.1.11.1.1. Hubungan dengan Kebudayaan India ... 28

2.1.11.1.2. Hubungan dengan Kebudayaan Eropa ... 30

2.1.11.1.3. Hubungan dengan Kebudayaan Cina ... 32

2.2.Kerangka Berpikir ... 33

2.3.Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1. Jenis Penelitian ... 34

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

3.3. Populasi dan Sampel ... 34

3.3.1. Populasi Penelitian ... 35

3.3.2. Sampel Penelitian... 35

3.4. Variabel penelitian ... 35

3.5. Defenisi Operasional ... 36

3.6. Rancangan Penelitian Eksperimen ... 36

3.7. Alat Pengumpul Data ... 38

3.7.1.Validitas Tes ... 41

3.7.2. Reliabilitas Tes... 44

3.7.3. Tingkat Kesukaran ... 46

3.7.4. Daya Pembeda ... 47


(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1. Hasil Penelitian ... 54

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian ... 54

4.1.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 54

4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 57

4.1.4. Uji Hipotesis ... 58

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1. Kesimpulan ... 63

5.2. Saran ... 63


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 2.1. Contoh Game ... 25

Tabel. 2.2. Untuk Permainan dengan 4 Pemain ... 25

Tabel. 2.3. Untuk Permainan dengan 3 Pemain ... 26

Tabel. 2.4. Untuk Permainan dengan 2 Pemain ... 26

Tabel. 2.5. Kriteria Penghargaan Tim ... 26

Tabel. 3.1. Rancangan Penelitian ... 37

Tabel. 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Sejarah ... 39

Tabel. 3.3. Hasil Perhitungan Validitas Soal ... 42

Tabel. 3.4. Kriteria Untuk Penguji Reliabilitas ... 45

Tabel. 3.5. Kriteria Untuk Penguji Daya Pembeda ... 44

Tabel. 4.1. Ringkasan Hasil Pretes... 55

Tabel. 4.2. Ringkasan Hasil Postes ... 56

Tabel. 4.3. Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian ... 57

Tabel. 4.4. Hasil Analisis Homogenitas Data Penelitian ... 58

Tabel. 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes ... 59


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar. 2.1. Aturan Permainan ... 23 Gambar. 2.2. Penempatan pada Meja Turnamen ... 24 Gambar. 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ... 55 Gambar. 4.1. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas


(12)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 73

Lampiran 3 Tes Hasil Belajar Siswa I... 101

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siswa II ... 109

Lampiran 5 Perhitungan Validitas ... 115

Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas ... 118

Lampiran 7 Perhitungan Tingkat Kesukaran ... 120

Lampiran 8 Perhitungan Daya Pembeda Soal ... 122

Lampiran 9 Tabel Kriteria ... 125

Lampiran 10 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 126

Lampiran 11 Data Hasi Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 127

Lampiran 12 Perhitungan Rata – Rata, Standar Deviasi dan Varians Pre Tes ... 128

Lampiran 13 Perhitungan Rata – Rata, Standar Deviasi dan Varians Pos Tes ... 130

Lampiran 14 Uji Normalitas Data Penelitian ... 132

Lampiran 15 Uji Homogenitas Data Penelitian ... 137

Lampiran 16 Uji Hipotesis ... 139

Lampiran 17 Data Hasil TGT ... 143

Lampiran 18 Dokumentasi ... 145

Lampiran 19 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment ... 148

Lampiran 20 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 149

Lampiran 21 Tabel Wilayah Luas di bawah Kurva Normal 0 ke z ... 150

Lampiran 22 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 151


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan-perubahan kurikulum yang kerap kali terjadi diharapkan mampu meningkatkan sistem pendidikan sehingga tujuan yang diharapkan juga dapat tercapai. Namun, tidak semua perkembangan dan perubahan yang terjadi mengalami peningkatan.

Menurut Zuhairini (1994: 149) menyatakan bahwa:

“Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas. Pendidikan bukan bersifat formal saja, tetapi mencakup pula yang non formal”.

Fenomena yang terjadi saat ini adalah bahwa perkembangan pendidikan tidak secara merata mengalami peningkatan, namun masih ada yang mengalami penurunan. Padahal, sama-sama diketahui perubahan kurikulum yang diberlakukan adalah menuntut kemajuan siswa untuk menjadi insan cendikia yang cerdas dan bijak. Tahapan demi tahapan kurikulum diberlakukan untuk meningkatkan pola pikir siswa tanpa harus dengan sistem pembelajaran yang monoton. Tetapi tidak ada yang bisa disalahkan, banyak faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam ataupun dari luar.

Hampir sebagian besar siswa beranggapan bahwa belajar hanya sebagai suatu kegiatan rutinitas datang kesekolah yang harus dikerjakan setiap hari. Hal


(14)

ini bisa saja disebabkan karena masih kurangnya pemahaman siswa tentang tujuan pendidikan itu sendiri, sehingga mampu bersaing di era global. Disinilah peranan guru sangat diharapkan, guna meningkatkan keaktifan dan partisipasi dalam proses pembelajaran dan merubah pemahaman-pemahaman siswa bahwa pendidikan yang dijalani dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping menyampaikan materi pembelajaran, seorang guru juga harus mampu membagun karakter siswa, sehingga terbangun baik moral dan budi pekertinya.

Lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah merupakan wadah untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas serta membangun sumber daya manusia, salah satunya adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang merupakan lembaga pendidikan formal. Masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan adalah perubahan kurikulum sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia dan ketidaksiapan seorang guru yang terkadang masih menggunakan sistem pendidikan yang lama, seperti guru sejarah yang masih mendominasi dalam proses pembelajaran. Sehingga ketika diadakan test, tidak semua siswa dapat menuntaskan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan. Pengadaan remedial yang diharapkan mampu membantu menuntaskan KKM pun terkadang tidak bisa diharapkan. Masih banyak siswa yang belum mencapainya, atau bahkan semakin mengalami penurunan. Hal ini menandakan bahwa hasil belajar sejarah siswa masih rendah. Padahal dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) saat ini menuntut perubahan dari pembelajaran yang berpusat dari seorang guru menjadi berpusat pada siswa.


(15)

Trianto (2009 : 8) menyatakan bahwa: “Satu hal lagi bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai hasil pembaruan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tersebut menghendaki, bahwa suatu pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari”. Hal tersebut berarti bahwa dalam proses pembelajaran berlangsung tidak hanya teori, namun juga praktek sebagai wujud dari teori yang telah di sampaikan.

Sejarah sebagai salah satu mata pelajaran ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) seringkali diabaikan. Persepsi siswa tentang sejarah itu sendiri masih konvensional, mereka menganggap bahwa belajar sejarah hanya belajar masa lalu, yang tidak berguna untuk saat ini apalagi masa depan, yang lalu biarkan berlalu. Adanya anggapan seperti ini menyebabkan tidak terwujudnya tujuan dari pendidikan. Untuk itu seorang guru harus bijaksana, dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada siswanya, agar tercapai tujuan pembelajaran. Baik dari segi strategi, metode, pendekatan, media ataupun pengelolaan kelas, sehingga lebih bervariasi dan menjadikan siswa ikut serta aktif dalam proses pembelajaran. Beragam karakteristik siswa seringkali dijumpai, hal ini juga menjadi pertimbangan seorang guru dalam menerapkan model-model, strategi ataupun metode yang mendukung kemajuan belajar siswa.

Seorang guru sejarah harus mampu memberikan makna dan manfaat dari sejarah itu sendiri. Masa lalu memberikan pengalaman yang berharga untuk kita, sehingga memunculkan gagasan baru agar kita mengetahui apa yang harus di lakukan saat ini dan masa yang akan datang untuk menjadi lebih baik. Sejarah


(16)

adalah guru kehidupan. Namun, banyak yang tidak menyadari pentingnya sejarah, dan yang terjadi adalah kemajuan tanpa arah.

Menurut R. Boyce dalam Kochhar (2008 : 397),

“Guru sejarah harus memiliki kemampuan untuk merealisasikan kejadian masa lalu pada masa sekarang, harus memiliki imajinasi yang tinggi serta berbagai jenis pengetahuan yang positif. Sejarah adalah subjek yang sangat sulit untuk diajarkan. Di tangan seorang guru yang berkualitas, seperti semua subjek lainnya, sejarah dapat menjadi alat pendidikan yang nyata”.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa seorang guru sejarah harus bijak dalam memilih strategi dan metode. Permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi penurunan hasil belajar siswa seperti guru yang masih menggunakan pembelajaran konvensional, harus segera diselesaikan dengan model pembelajaran yang lebih bervariasi, inovatif dan kreatif. Banyak strategi dan metode ataupun model pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya. Model pembelajaran sendiri sudah merangkum strategi, metode dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Model-model pembelajaran itupun banyak macamnya. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif yang berarti kerjasama. Model pembelajaran kooperatif juga bermanfaat untuk meningkatkan proses interaksi siswa dalam bersosialisasi dengan teman satu kelompoknya.

Salah satu satunya adalah Model Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang didalamnya terdapat permainan-permainan kuis dalam kelompok belajar, namun hal ini tidak terlepas dari materi yang disampaikan. Oleh sebab itu, penulis tertarik pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams


(17)

Games Tournament (TGT) yang sepertinya dapat mempengaruhi dan mengembangkan pola pembelajaran sejarah. Sehingga lebih meningkatkan proses sosial dan minat siswa serta tercapainya tujuan pembelajaran sejarah di SMA Negeri I Babalan yang merupakan tempat Program Praktek Lapangan (PPL) penulis. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, menjadi latar belakang penulis untuk melaksanakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A 2012/ 2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perubahan dan perkembangan kurikulum mempengaruhi jalannya sistem pendidikan.

2. Belajar hanya sebagai kegiatan rutinitas datang kesekolah setiap hari. 3. Hasil belajar sejarah masih rendah

4. Model pembelajaran sejarah yang diterapkan guru selama proses pembelajaran belum disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

5. Pembelajaran sejarah masih konvensional


(18)

7. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah siswa

8. Perbedaan hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah dan terbatasnya kemampuan penulis, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar sejarah siswa masih rendah

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

3. Penerapan pembelajaran sejarah masih konvensional.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013?


(19)

2. Bagaimanakah hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013 ?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/2013. 2. Untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan

menggunakan pembelajaran Konvensional kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013.


(20)

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan terhadap penulis mengenai model pembelajaran kooperatif.

2. Sebagai bahan masukan untuk guru agar menerapkan model pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa.

3. Model kooperatif yang diterapkan dapat menambah rasa sosial antar siswa. 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian


(21)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) kelas X di SMA Negeri I Babalan mencapai nilai rata-rata sebesar 81,71.

2. Hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional kelas X di SMA Negeri I Babalan mencapai nilai rata-rata sebesar 66,85. 3. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar sejarah siswa, kelas yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran TGT lebih tinggi daripada kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Maka, ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri I Babalan.

5.2. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka beberapa hal yang dapat disarankan peneliti adalah :

1. Bagi guru bidang studi sejarah di SMA Negeri I Babalan agar berkenan mencoba menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mampu memanfaatkan waktu yang diberikan sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan lebih menguasai materi yang akan diajarkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya harus menggunakan model-model pembelajaran baru dan menarik sehingga siswa lebih semangat dan antusias dalam belajar sejarah

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran sejarah.


(22)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhammad. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung: CV Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Isjhoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kochar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah (Teaching of History). Jakarta: PT Grasindo

Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

Sumarmi. 2012. Model-model Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Aditya Media Publishing

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada media Group


(1)

Games Tournament (TGT) yang sepertinya dapat mempengaruhi dan mengembangkan pola pembelajaran sejarah. Sehingga lebih meningkatkan proses sosial dan minat siswa serta tercapainya tujuan pembelajaran sejarah di SMA Negeri I Babalan yang merupakan tempat Program Praktek Lapangan (PPL) penulis. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, menjadi latar belakang penulis untuk melaksanakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A 2012/ 2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perubahan dan perkembangan kurikulum mempengaruhi jalannya sistem pendidikan.

2. Belajar hanya sebagai kegiatan rutinitas datang kesekolah setiap hari. 3. Hasil belajar sejarah masih rendah

4. Model pembelajaran sejarah yang diterapkan guru selama proses pembelajaran belum disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

5. Pembelajaran sejarah masih konvensional


(2)

7. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah siswa

8. Perbedaan hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah dan terbatasnya kemampuan penulis, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar sejarah siswa masih rendah

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

3. Penerapan pembelajaran sejarah masih konvensional.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013?


(3)

2. Bagaimanakah hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013 ?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/2013. 2. Untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan

menggunakan pembelajaran Konvensional kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013.


(4)

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan terhadap penulis mengenai model pembelajaran kooperatif.

2. Sebagai bahan masukan untuk guru agar menerapkan model pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa.

3. Model kooperatif yang diterapkan dapat menambah rasa sosial antar siswa. 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian


(5)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) kelas X di SMA Negeri I Babalan mencapai nilai rata-rata sebesar 81,71.

2. Hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional kelas X di SMA Negeri I Babalan mencapai nilai rata-rata sebesar 66,85. 3. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar sejarah siswa, kelas yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran TGT lebih tinggi daripada kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Maka, ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri I Babalan.

5.2. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka beberapa hal yang dapat disarankan peneliti adalah :

1. Bagi guru bidang studi sejarah di SMA Negeri I Babalan agar berkenan mencoba menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mampu memanfaatkan waktu yang diberikan sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan lebih menguasai materi yang akan diajarkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya harus menggunakan model-model pembelajaran baru dan menarik sehingga siswa lebih semangat dan antusias dalam belajar sejarah

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran sejarah.


(6)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhammad. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung: CV Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Isjhoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kochar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah (Teaching of History). Jakarta: PT Grasindo

Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

Sumarmi. 2012. Model-model Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Aditya Media Publishing

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada media Group


Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205