PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV A SDN 6 Cikidang Kabupaten Bandung Barat Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014.

(1)

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV A SDN 6 Cikidang Kabupaten Bandung Barat Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Nunung Muslihat

1004269

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

Oleh Nunung Muslihat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Nunung Muslihat 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, di photocopy atau cara lain nya tanpa ijin dari penulis


(3)

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS


(4)

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “ Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Think-Pair-Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa IV A SDN 6 Cikidang Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat semester 2 tahun ajaran 2013/2014 pada pembelajaran IPS melalui penerapan model

cooperative learning tipe think pair share. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan model Kemiss dan Taggart. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A SDN 6 Cikidang dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, instrument tes dan field note (catatan lapangan). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS, hal ini ditunjukkan dengan siswa mau membaca bahan ajar yang telah diberikan oleh guru, dimana sebelum tindakan siswa yang mau membaca bahan ajar yang yang diberikan oleh guru berjumlah18 siswa (62,06%), kemudian meningkat menjadi 29 siswa (100%) pada siklus I dan 28 siswa (96,55%) pada siklus II. Siswa mau mengerjakan tugas individunya dengan baik atau serius, sebelum tindakan siswa yang mau mengerjakan tugas individunya berjumlah17 siswa (58,62%), kemudian meningkat smenjadi 28 siswa (96,55%) pada siklus I dan 27 siswa (93,10%) pada siklus II. Siswa mau bekerjasama dengan pasangan dan dengan semua anggota kelompok, sebelum tindakan siswa yang mau bekerjasama berjumlah 17 siswa (58,62%) kemudian meningkat menjadi 22 siswa (75,86%) pada siklus I dan 26 siswa (89,65%) pada siklus II. Siswa mau menyimak penjelasan guru maupun temannya yang sedang presentasi di depan kelas sebelum tindakan berjumlah 20 siswa (68,96%), kemudian meningkat menjadi 23 siswa (79,31%) pada siklus I dan 27 siswa (93,10%)sebanyak 27 siswa (93,10%) pada siklus II. Siswa berani bertanya maupun mengemukakan pendapat sebelum tindakan berjumlah 4 siswa (13,79%), kemudian meningkat menjadi 11 siswa (37,93%) pada siklus I dan 21 siswa (72,41%) pada siklus II. Siswa berani untuk mempresentasikan atau menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas sebelum tindakan berjumlah 5 siswa (17,24%), kemudian meningkat menjadi 8 siswa (27,58%) pada siklus I dan 26 siswa (89,65%) pada siklus II. Selain meningkatkan aktivitas belajar siswa, penerapan model cooperative learning tipe think pair share dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah siswa yang tuntas atau mencapai KKM yaitu sebelum tindakan sebanyak 8 siswa (27,58%), pada siklus I sebanyak 20 siswa (68,96%), dan pada siklus II sebanyak 26 siswa (89,65%). Kata kunci : Model Cooperative Learning tipe Think Pair Share, aktivitas belajar siswa, Pembelajaran IPS


(5)

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This research is entitled “The Implementation of Cooperative Learning Model, Think-Pair-Share Type to Improve Students’ Learning Activity on Social Science

Learning.” This research aims at investigating the improvement of students’

learning activity in class IV A in Sekolah Dasar Negeri (Primary School) 6 Cikidang, Lembang subdistrict, West Bandung region during the second term of school year 2013/2014 on Social Science learning through the implementation of cooperative learning model, think-pair-share type. This study is a classroom

action research which was conducted in two cycles using Kemiss & Taggart’s

model. The participant of this research is the 29 students of class IV A in SDN 6 Cikidang, consisting of 14 male students and 15 female students. The instruments

for collecting the data are observation sheet of students’ activity, observation sheet of teacher’s activity, test, and field-note. The analysis technique employed in the study is qualitative descriptive. The results show that there is an improvement in students’ learning activity on Social Science learning. It is proven by the fact that the students are willing to read the material given by the teacher, which beforehand 18 students (62.06%) are willing to read the material, while in cycle II the number increases to 29 students (100%). The students are willing to do their individual task well or seriously, before the treatment the total number of students who are willing to do their task is 17 (58.62%), then it increases to 28 (96.55%) in cycle I and 27 (93.10%) in cycle II. Students are willing to cooperate

with their partner and with all of the group’s members, before the treatment the

total number of students who are willing to cooperate is 17 (58.62%), then it increases to 22 (75.86%) in cycle I and 26 (89.65%) in cycle II. The total number

of students willing to listen to the teacher’s explanation and their classmates who

doing presentation in front of the class before the treatment is 20 (68.96%), then it increases to 23 (79.31%) in cycle I and 27 (93.10%) in cycle II. The total number of students willing to ask and give opinions before the treatment is 4 (13.79%), then it increases to 11 (37.93%) in cycle I and 21 (72.41%) in cycle II. The total number of students willing to present or explain their discussion result in front of the class before the treatment is 5 (16.24%), then it increases to 8 (27.58%) in

cycle I and 26 (89.65%) in cycle II. Beside increasing the students’ learning

activity, the implementation of cooperative learning model—think-pair-share type

can improve students’ learning achievement as well. It is shown by the increasing

number of students who pass or reach the minimum mastery criterion (Kriteria Ketuntasan Minimal), which before the treatment is 8 students (27.58%), then it becomes 20 students (68.96%) in cycle I, and 26 students (89.65%) in cycle II. Keywords: cooperative learning model, think-pair-share type, students’ learning activity, social science learning


(6)

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah dasar merupakan salah satu bagian dari pendidikan dasar. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah.

Sekolah dasar tidak semata-semata membekali siswa berupa kemampuan membaca, menulis dan berhitung semata, tetapi harus mengembangkan potensi pada siswa baik potensi mental, sosial dan spiritual. Sekolah dasar memiliki visi mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Sesuai dengan undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (pasal 1).

Masa usia sekolah dasar adalah masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam sampai kira-kira sebelas atau dua belas tahun. Sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang suka bermain, mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar, mudah terpengaruh oleh lingkungan dan gemar untuk membentuk kelompok sebaya.

Dengan demikian, guru harus memerhatikan prinsip pembelajaran yang diperlukan agar tercipta suasana yang kondusif dan menyenangkan tersebut. Dimana prinsip tersebut yaitu: prinsip motivasi, prinsip latar belakang, pemusatan perhatian, keterpaduan, pemecahan masalah, menemukan, belajar sambil bekerja, belajar sambil bermain, perbedaan individu, dan hubungan sosial (Susanto, 2013, hlm. 86).

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem


(7)

2

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan nasional. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dikemukakan bahwa mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam muatan kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu/fusi. Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial (Sapriya, 2008, hlm.28).

Dalam KTSP (Depdiknas : 2006) mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan di lingkungan persekolahan, bukan hanya memberikan pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal nilai dan sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta didik di masyarakat, bangsa dan negara dalam berbagai karakteristik (Susanto, 2013, hlm. 144).

Untuk mencapai tujuan tersebut, guru memegang peranan yang sangat penting. Guru harus mampu menjadi pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan menguasai peserta didiknya. Seorang guru juga harus dapat melaksanakan fungsinya sebagai agen pembelajaran yang berperan sebagai fasilitator, motivator, rekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi siswa.

Sejauh ini, pembelajaran IPS di persekolahan khususnya di sekolah dasar dirasakan masih kurang efektif, sehingga tujuan pembelajaran IPS dirasa masih belum tercapai. Salah satu penyebabnya adalah profesionalisme guru yang kurang berkembang. Pembelajaran didominasi dengan belajar menghafal fakta-fakta, atau prosedur-prosedur. Akibatnya, siswa lemah dalam berbahasa, dan keterampilan


(8)

3

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemecahan masalah serta tidak mempunyai kreativitas dalam menghadapi masalah sehari-hari yang menantang.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti selama Program Latihan Profesi (PLP) di SDN 6 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, ditemukan bahwa proses pembelajaran IPS di kelas IV A tidak berlangsung dengan baik dan optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1) terbatasnya buku sumber; 2) metode dan model mengajar yang digunakan guru masih konvensional, guru hanya menyampaikan materi dengan metode ceramah dan menyampaiakan materi yang ada pada buku sumber saja; 3) guru belum berupaya untuk membuat media dan sumber belajar lain yang dapat menarik minat belajar siswa; dan 4) dalam kegiatan pembelajaran kebanyakan siswa hanya disuruh untuk mencatat materi, kemudian mengisi LKS “Cerdas” tanpa memahami esensi dari materi tersebut; 5) guru tidak membiasakan siswa untuk belajar kelompok, sehingga ketika siswa diarahkan untuk berdiskusi siswa kesulitan untuk melakukan kerjasama dengan teman yang lain.

Faktor-faktor tersebut mengakibatkan aktivitas belajar siswa di kelas IV A rendah, banyak siswa yang malas belajar, tidak mau memperhatikan guru pada saat pembelajaran, malas membaca buku, siswa tidak berani bertanya maupun mengemukakan pendapat, dan siswa tidak mau bekerja sama ketika diarahkan untuk belajar kelompok. faktor-faktor tersebut pula yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan lebih dari 50 % siswa tidak mencapai KKM (65) dengan rata-rata nilai 54,28 sehingga guru harus melakukan remedial.

Dari fakta di atas, jelas bahwa dalam kegiatan pembelajaran IPS masih banyak terdapat kendala yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Guru masih belum maksimal menjalankan perannya sebagai agen pembelajaran yaitu, sebagai pembimbing, fasilitator, dan motivator dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta belum maksimal dalam menjalankan prinsip pembelajaran di sekolah dasar.

Melihat kondisi tersebut, maka peneliti akan menerapkan suatu metode pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe think pair


(9)

4

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

share untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Think pair share merupakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Frank Lyman yang memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain dan mengoptimalkan partisipasi siswa (Huda, 2011, hlm. 136).

Think pair share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi waktu lebih banyak kepada siswa untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Majid, 2013, hlm. 191).

Model cooperative learning tipe think pair share ini dapat mengaktifkan seluruh siswa, karena siswa diberi kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain dalam kelompok kecil, sehingga akan terjadi interaksi yang intensif di antara anggota kelompok dan antar kelompok. Dalam kegiatan pembelajaran siswa akan mendapatkan pemahaman mengenai materi tidak hanya dari guru saja, melainkan dari kegiatan interaksi dengan anggota kelompoknya maupun antar kelompok.

Berdasarkan uaraian di atas, maka peneliti akan menerapkan model “Cooperative Learning Tipe Think-Pair-Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS”

penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV A SDN 6 Cikidang Kabupaten Bandung Barat Semester 2 tahun ajaran 2013/2014).

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan dalam penelitian di ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Metode atau model pembelajaran IPS di kelas IV A SDN 6 Cikidang masih didominasi dengan metode ceramah yang menyebabkan siswa tidak bersemangat mengikuti pembelajaran

2. Jumlah buku sumber sangat terbatas, sehingga siswa harus banyak mencatat tanpa memahami esensi dari materi tersebut

3. Guru belum berupaya untuk membuat media dan sumber belajar lain yang dapat menarik minat belajar siswa


(10)

5

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Rendahnya aktivitas belajar siswa, (banyak siswa yang malas belajar, tidak memperhatikan guru pada saat pembelajaran, malas membaca buku atau tugas yang diberikan oleh guru, siswa tidak aktif bertanya maupun mengemukakan pendapat, masih banyak siswa yang tidak mau bekerjasama ketika diarahkan untuk belajar kelompok, dan masih banyak siswa yang belum berani maju ke depan untuk mempresentasikan hasil disksusinya di depan kelas)

5. Rendahnya hasil belajar siswa, lebih dari 50 % siswa kelas IV A tidak mencapai KKM dengan rata-rata nilai 54,28, sehingga guru harus melakukan remedial

Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, maka penelitian ini difokuskan pada permasalahan mengenai rendahnya aktivitas belajar siswa, dengan demikian diperlukan metode yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, sehingga ketika aktivitas belajar siswa meningkat, diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat pula. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menerapkan model cooperative learning tipe think pair share untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV A SDN 6 Cikidang.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penelitian di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi pembelajaran IPS di kelas IV A SDN 6 Cikidang

2. Bagaimanakah prosedur penerapan model cooperative learning tipe think pair share untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV A SDN 6 Cikidang

3. Bagaiamanakah peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran cooperative learning tipe think pair share di kelas IV A SDN 6 Cikidang

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang :


(11)

6

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kondisi pembelajaran IPS di kelas IV A SDN 6 Cikidang

2. Prosedur penerapan model cooperative learning tipe think pair share untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV A SDN 6 Cikidang

3. Peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran

cooperative learning tipe think pair share di kelas IV A SDN 6 Cikidang

E. Manfaat Peneltian

1. Secara teoritis

Menambah pengetahuan baru mengenai model pembelajaran khususnya model cooperative learning tipe think pair share dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar

2. Secara praktis a. Bagi siswa

1) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mempelajari IPS 2) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya siswa kelas IV A

pada pembelajaran IPS

3) Meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi IPS b. Bagi guru

1) Dapat memberikan pengetahuan baru mengenai metode dan model pembelajaran IPS khususnya di sekolah dasar

2) Memberikan wawasan mengenai penerapan model cooperative learning

tipe think pair share pada pembelajaran IPS c. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan tetang penerapan model pembelajaran

cooperative learning tipe Think-Pair-Share pada pembelajaran IPS, serta menambah pengetahuan tentang bagaimana pelasanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran IPS di sekolah dasar.


(12)

7

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori yang relevan, hipotesis tindakan dalam peneltian ini dpat dirumuskan sebagai berikut: Dengan menerapkan model cooperative learning aktivitas belajar siswa kelas IV A SDN 6 Cikidang pada pembelajaran IPS dapat meningkat.

G. Definisi Operasional

Kerlinger (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 3) menyatakan bahwa “variabel adalah konstruk (construct) sifat yang akan dipelajari”. Variabel penelitian pada dasarnya segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012, hlm. 2). Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua variabel penelitian yaitu.

1. Model cooperative learning tipe think pair share

Think pair share merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Frank Lyman dari University of Maryland. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir sendiri dan bertukar informasi dengan orang lain. Dalam penelitian ini guru akan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah–langkah model cooperative learning tipe think pair share yang akan dilaksanakan pada kegiatan inti pembelajaran yaitu sebagai berikut:

a) tahap Think (guru memberikan tugas atau masalah kepada semua siswa dan setiap siswa memikirkan jawaban atau pemecahan masalah secara individual) b) tahap Pair (guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi mengenai jawaban

yang sudah mereka miliki dengan pasangan, kemudian dengan semua anggota kelompok)

c) tahap Share (setiap kelompok mempresentasikan jawaban hasil diskusinya)

2. Aktivitas belajar siswa

Aktivitas belajar siswa adalah serangkaian kegiatan psiko-fisik yang dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran untuk mencerna dan memahami


(13)

8

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi ajar yang disampaikan. Aktivitas belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu:

a. kegiatan visual : (membaca)

b. kegiatan lisan (oral) : (mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan) c. kegiatan mendengarkan : (menyimak penjelasan/presentasi)

d. kegiatan menulis : (mengerjakan tugas)

e. kegiatan mental : (memecahkan masalah secara bersama-sama/bekerjasama) f. kegiatan emosional : (berani)


(14)

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran dengan memberikan suatu tindakan sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi IPS. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti sebagai guru, guru kelas dan beberapa observer untuk mengobservasi pelaksanaan proses pembelajaran.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemiss dan Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm. 66) yaitu suatu tindakan yang terdiri atas empat komponen. Keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV A SDN 6 Cikidang Jl.Cikawari Desa Wangunharja Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini di lakukan sesuai dengan jadwal penelitian yang diberikan dari sekolah. Penelitian ini dilaksankan pada bulan Mei 2014.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IV A SDN 6 Cikidang dengan jumlah siswa 29 siswa, yang terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan.


(15)

28

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Prosedur Penelitian

Ciri dari penelitian tindakan kelas adalah adanya suatu tindakan yang dipraktekkan dikelas, dan tindakan tersebut mengikuti sebuah alur desain penelitian. Rencana penelitian tindakan kelas akan dilakukan dalam beberapa siklus. Pelaksanaan siklus I menjadi landasan untuk pelaksanaan siklus II dan seterusnya sampai hasilnya dapat dilihat, tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dengan langkah- langkah sebagai berikut:

Siklus I

1. Rencana tindakan

Pada tahap ini persiapan-persiapan yang dilaksanakan untuk penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1) Mmbuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan model yang akan digunakan. RPP ini disusun oleh peneliti sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

2) Mempersiapkan media, sumber belajar, dan kelengkapan pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan model yang digunakan.

3) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

4) Membuat lembar observasi aktivitas guru untuk mengetahui kesesuaian tindakan guru dengan model yang digunakan yaitu cooperative learning tipe

think pair share.

5) Menyusun lembar kegiatan siswa

6) Menyusun tes hasil belajar tentang materi yang sudah disampaikan 7) Merencanakan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas


(16)

29

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

2) Menyajikan materi pokok pembelajaran tentang permasalahan sosial yang akan disampaiakan dengan metode atau model cooperative learning tipe

think-pair-share.

3) Siswa melaksanakan kegiatan diskusi mengenai materi yang disampaikan 4) Guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran

pada tahap think pair share

5) Guru melaksanakan evaluasi hasil belajar

6) Guru meminta observer untuk mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru pada saat proses pembelajaran

3. Observasi

Pada tahap ini peneliti dibantu oleh observer untuk melakukan pengamatan proses pembelajaran yang berlangsung dan untuk membantu pengambilan data. Kegiatan yang diamati adalah aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti dibantu oleh beberapa observer untuk membantu pengambilan data. Dalam kegiatan pembelajaran think-pair-share ini siswa dibagi ke dalam 6 kelompok, Dua kelompok diamati oleh satu observer.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil observasi sehingga dapat diketahui adanya tindakan, masalah serta hasil yang terjadi setelah proses pembelajaran tersebut diberi tindakan. Berdasarkan hasil kajian pada siklus I tersebut dijadikan sebagai bahan perbaikan pada kegiatan pembelajaran siklus berikutnya.


(17)

30

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen atau alat untuk mendapatkan data penelitian. Instrumen yang digunakan adalah :

1. Lembar observasi

Lembar observasi berupa pengamatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran IPS di kelas dan pengamatan aktivitas guru dalam menerapkan model cooperative learning tipe think-pair-share.

2. Instrumen tes

Alat tes ini brupa tes formatif yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan model cooperative learning tipe think-pair-share pada setiap siklus yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai.

3. Field note / catatan lapangan

Field note atau catatan lapangan ini berupa catatan pegangan guru yang digunakan untuk mencatat peristiwa peristiwa atau kejadian diluar skenario pembelajaran untuk membantu penafsiran data.

F. Analisis dan Interpretasi Data

1. Deskriptif Kualitatif

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data hasil observasi aktivitas belajar siswa yang diperoleh dihitung jumlah indikator yang muncul, kemudian dipersentase dan di analisis, sehingga dapat diketahui jumlah siswa yang melakukan aktivitas tersebut dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh gambaran partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe think pair share. Selain data aktivitas siswa, peneliti juga menganalisis data aktivitas guru sehingga memperoleh gambaran mengenai


(18)

31

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelebihan dan kelemahan aktivitas guru dalam melaksanakan model cooperative learning tipe think pair share selama kegiatan pembelajaran .

2. Kuantitatif

Data kuantitatif berupa skor penilaian yang diperoleh siswa dari tes formatif yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran.

a. Penyekoran hasil tes

Pemberian skor dilakukan dengan memberikan skor yang berbeda pada butir-butir soal. Bobot soal ini menyesuaikan dengan tingkatan kognitif dengan rumus sebagai berikut :

(Rohani, 2004, hlm. 197)

b. Menghitung nilai rata-rata kelas

Setelah melakukan penskoran kemudian dihitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:

(Sudjana, 2013, hlm. 109)

Keterangan : x = nilai rata-rata

∑ = jumlah semua nilai siswa

∑ = jumlah siswa

c. Menghitung ketuntasan belajar

KKM yang ditentukan oleh SDN 6 Cikidang untuk mata pelajaran IPS kelas IV adalah 65. Oleh karena itu, jika siswa mendapatkan nilai 65 maka ia telah mencapai ketuntasan belajar.

X =


(19)

32

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Membuat persentase ketuntasan belajar

Ketuntasan belajar di kelas dapat dilihat dari seberapa banyak siswa yang telah mencapai batas ketuntasan belajar. Pengolahan persentase kecakapan akademik kelas menggunakan rumus sebagai berikut :

(Zainal, dkk, dalam Latifah,D. 2013) Keterangan :

P = Ketuntasan belajar ∑ = Jumlah siswa yang tuntas belajar ∑ = Jumlah seluruh siswa

100% = Bilangan tetap

Penelitian ini akan dihentikan jika aktivitas belajar siswa kelas IV A SDN 6 Cikidang pada pembelajaran IPS sudah mengalami peningkatan. Selain aktivitas belajar siswa, ketuntasan hasil belajar siswa pada materi pokok masalah sosial diharapkan dapat meningkat. Jika aktivitas belajar siswa dengan indikator aktivitas yang telah ditentukan dapat meningkat, maka model cooperative learning tipe think pair share ini efektif untuk digunakan pada pembelajaran IPS di kelas IVA SDN 6 Cikidang Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

P =


(20)

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hanafiah, N. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

Hidayat, M. (2013). Penerapan Model Kooperatif Tipe Think Pair Share Dalam Pendidikan IPS. Tersedia di http://repository.upi.edu/5457/

Huda, M. (2011). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Latifah, D. (2013). Model Pembelajaran Cooperative Tipe TGT Pada Materi Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tersedia di http://repository.upi.edu

Lie, A. (2007). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Monika, K. (2012). Efektivitas Model Kooperatif Tipe Think Pair Share Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tersedia di http://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/954

Reni, S, dkk. (2013). Pembelajaran Model Kooperatif Think Pair Share. Tersedia di https://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/4647?show=ful Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sapriya. (2008). Pendidikan IPS. Bandung: Laboratorium PKn PRESS.

Slavin, E. (2008). Cooperative Learning Teori,Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sudjana, N. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(21)

87

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Peneltian. Bandung: Afabeta.

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supriatna, N. dkk. (2009). Pendidikan IPS SD. Bandung: UPI PRESS.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(1)

2. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

2) Menyajikan materi pokok pembelajaran tentang permasalahan sosial yang akan disampaiakan dengan metode atau model cooperative learning tipe think-pair-share.

3) Siswa melaksanakan kegiatan diskusi mengenai materi yang disampaikan 4) Guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran

pada tahap think pair share

5) Guru melaksanakan evaluasi hasil belajar

6) Guru meminta observer untuk mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru pada saat proses pembelajaran

3. Observasi

Pada tahap ini peneliti dibantu oleh observer untuk melakukan pengamatan proses pembelajaran yang berlangsung dan untuk membantu pengambilan data. Kegiatan yang diamati adalah aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti dibantu oleh beberapa observer untuk membantu pengambilan data. Dalam kegiatan pembelajaran think-pair-share ini siswa dibagi ke dalam 6 kelompok, Dua kelompok diamati oleh satu observer.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil observasi sehingga dapat diketahui adanya tindakan, masalah serta hasil yang terjadi setelah proses pembelajaran tersebut diberi tindakan. Berdasarkan hasil kajian pada siklus I tersebut dijadikan sebagai bahan perbaikan pada kegiatan pembelajaran siklus berikutnya.


(2)

30

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen atau alat untuk mendapatkan data penelitian. Instrumen yang digunakan adalah :

1. Lembar observasi

Lembar observasi berupa pengamatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran IPS di kelas dan pengamatan aktivitas guru dalam menerapkan model cooperative learning tipe think-pair-share.

2. Instrumen tes

Alat tes ini brupa tes formatif yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan model cooperative learning tipe think-pair-share pada setiap siklus yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai.

3. Field note / catatan lapangan

Field note atau catatan lapangan ini berupa catatan pegangan guru yang digunakan untuk mencatat peristiwa peristiwa atau kejadian diluar skenario pembelajaran untuk membantu penafsiran data.

F. Analisis dan Interpretasi Data 1. Deskriptif Kualitatif

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data hasil observasi aktivitas belajar siswa yang diperoleh dihitung jumlah indikator yang muncul, kemudian dipersentase dan di analisis, sehingga dapat diketahui jumlah siswa yang melakukan aktivitas tersebut dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh gambaran partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model

cooperative learning tipe think pair share. Selain data aktivitas siswa, peneliti juga menganalisis data aktivitas guru sehingga memperoleh gambaran mengenai


(3)

learning tipe think pair share selama kegiatan pembelajaran .

2. Kuantitatif

Data kuantitatif berupa skor penilaian yang diperoleh siswa dari tes formatif yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran.

a. Penyekoran hasil tes

Pemberian skor dilakukan dengan memberikan skor yang berbeda pada butir-butir soal. Bobot soal ini menyesuaikan dengan tingkatan kognitif dengan rumus sebagai berikut :

(Rohani, 2004, hlm. 197)

b. Menghitung nilai rata-rata kelas

Setelah melakukan penskoran kemudian dihitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:

(Sudjana, 2013, hlm. 109)

Keterangan : x = nilai rata-rata

∑ = jumlah semua nilai siswa

∑ = jumlah siswa

c. Menghitung ketuntasan belajar

KKM yang ditentukan oleh SDN 6 Cikidang untuk mata pelajaran IPS kelas IV adalah 65. Oleh karena itu, jika siswa mendapatkan nilai 65 maka ia telah mencapai ketuntasan belajar.

X =

∑ ∑


(4)

32

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Membuat persentase ketuntasan belajar

Ketuntasan belajar di kelas dapat dilihat dari seberapa banyak siswa yang telah mencapai batas ketuntasan belajar. Pengolahan persentase kecakapan akademik kelas menggunakan rumus sebagai berikut :

(Zainal, dkk, dalam Latifah,D. 2013)

Keterangan :

P = Ketuntasan belajar

∑ = Jumlah siswa yang tuntas belajar

∑ = Jumlah seluruh siswa 100% = Bilangan tetap

Penelitian ini akan dihentikan jika aktivitas belajar siswa kelas IV A SDN 6 Cikidang pada pembelajaran IPS sudah mengalami peningkatan. Selain aktivitas belajar siswa, ketuntasan hasil belajar siswa pada materi pokok masalah sosial diharapkan dapat meningkat. Jika aktivitas belajar siswa dengan indikator aktivitas yang telah ditentukan dapat meningkat, maka model cooperative learning tipe think pair share ini efektif untuk digunakan pada pembelajaran IPS di kelas IVA SDN 6 Cikidang Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

P =


(5)

Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hanafiah, N. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

Hidayat, M. (2013). Penerapan Model Kooperatif Tipe Think Pair Share Dalam Pendidikan IPS. Tersedia di http://repository.upi.edu/5457/

Huda, M. (2011). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Latifah, D. (2013). Model Pembelajaran Cooperative Tipe TGT Pada Materi Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tersedia di http://repository.upi.edu

Lie, A. (2007). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Monika, K. (2012). Efektivitas Model Kooperatif Tipe Think Pair Share Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tersedia di http://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/954

Reni, S, dkk. (2013). Pembelajaran Model Kooperatif Think Pair Share. Tersedia di https://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/4647?show=ful

Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sapriya. (2008). Pendidikan IPS. Bandung: Laboratorium PKn PRESS.

Slavin, E. (2008). Cooperative Learning Teori,Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sudjana, N. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

87

Nunung Muslihat, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Peneltian. Bandung: Afabeta.

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supriatna, N. dkk. (2009). Pendidikan IPS SD. Bandung: UPI PRESS.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD SISWA KELAS VI SDN 2 MARGODADI KABUPATEN PESAWARAN TP 2014/2015

0 8 51

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SDN 04 METRO TIMUR T.P. 2013/2014

1 6 79

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 2 SABAH BALAU LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 53

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN (PTK pada Kelas VII A SMP N 1 Waway Karya Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2013)

0 3 49

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN (PTK pada Kelas VII A SMP N 1 Waway Karya Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2013)

1 10 84

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOHARJO

0 15 79

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 2 BUMIHARJO

2 9 80

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 METRO SELATAN

0 9 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2 NAMBAHREJO Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo Email: rusmartini1960gmail.com Abstract - PEN

0 0 11