PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SEMESTER II MATERI SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA DENGAN METODE JIGSAW DI MI MA’ARIF PENDEM, BANARAN, GRABAG, KABUPATEN MAGELANG TAHUN 20162017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV

SEMESTER II MATERI SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA

DENGAN METODE JIGSAW DI MI MA’ARIF PENDEM,

BANARAN, GRABAG, KABUPATEN MAGELANG

  

TAHUN 2016/2017

  Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

   Oleh Nama : MU’ALIMIN NIM : 114-13-004

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

IAIN SALATIGA

2016 Mufiq, M.Phil Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lampiran : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  Kepada : Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamualaikum Wr.Wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama

  : MU‟ALIMIN NIM : 114-13-004 Fakultas/ Prodi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

  KELAS IV SEMESTER II MATERI SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA DENGAN METODE JIGSAW DI MI MA’ARIF PENDEM, BANARAN, GRABAG, KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016/2017

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum Wr.Wb

  Salatiga, 6 Juni 2017 Pembimbing

  Mufiq, M.Phil

  NIP. 19690617 199603 1 004 KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  Jl. Tentara Pelajar No 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga

  Website

  

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV

SEMESTER II MATERI SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA

DENGAN METODE JIGSAW DI MI MA’ARIF PENDEM, BANARAN,

GRABAG, KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016/2017

  DISUSUN OLEH

MU‟ALIMIN

  NIM. 114-13-004 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

  Agama Islam (PAI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Jum‟at tanggal 18 Agustus 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dra, Ulfah Susilawati, M.Si _________________ Sekretaris Penguji : Mufiq, M.Phil _________________ Penguji I : Drs. Abdul Syukur, M.Si _________________ Penguji II : Dra.Siti Rukhayati, M.Ag _________________

  Salatiga, 18 Agustus 2017 Suwardi, M.Pd NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

  : Mu‟alimin NIM : 114-13-004 Fakultas : Tarbiyah dan ilmu keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiblakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada

  e-repository perpustakaan IAIN Salatiga

  Salatiga, 02 Juni 2017 Penulis

  Mu‟alimin NIM. 114-13-004

  MOTTO

JANGAN PERNAH MENUNDA UNTUK BERBUAT BAIK

KEPADA SESAMA

  

PERSEMBAHAN

  Perjuangan dan pengalaman merupakan guru yang paling berharga yang dapat menjadikan kita manusia berkualitas. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Kedua orang tuaku (Bapak Slamet Khoironi dan Ibu Istiromah) yang telah memberika n kasih sayang, dukungan, do‟a, yang tiada terhingga yang tiada mungkin saya dapat membalasnya.

2. Isteri dan anak- anakku yang juga telah memberikan dukungan serta do‟a.

  Yang juga selalu setia menemani penulis dikala suka dan duka.

  3. Bapak Mufiq. M.Phil. yang selalu sabar membimbing dan memotivasi penulis.

  4. Bapak/ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang tiada mungkin bisa saya lupakan.

  5. Sahabat seperjuangan ekstensi 2013 Iain Salatiga.

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

  Segala puji hanya bagi Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat, rahmat, taufiq serta hidayahnya kepada kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Matematika

  

Kelas IV Semester II Materi Sifat Bangun Ruang Sederhana Dengan Metode

Jigsaw di MI Ma’arif Pendem, Banaran, Grabag, Kabupaten Magelang

Tahun 2016/2017 dengan lancar tanpa ada halangan yang berarti. Shalawat serta

salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rosulullah SAW.

  Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini, kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

  IAIN Salatiga yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak Mufiq, M.Phil. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sangat sabarnya memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelasaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Semoga skripsi ini dapat memberikan tambahan wawasan yang lebih luas bagi kita semua dan dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada para pembaca khususnya para mahasiswa-mahasiswi IAIN Salatiga. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan skripsi ini.

  Salatiga, 02 Juni 2017 Penulis

  Mu‟alimin NIM. 114-13-004

  

ABSTRAK

  Mu‟alimin. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Kelas IV Semester II

  Materi Sifat Bangun Ruang Sederhana Dengan Metode Jigsaw di MI Ma’arif Pendem, Banaran, Grabag, Kabupaten Magelang Tahun 2016/2017 . Pembimbing: Bpk Mufiq. M.Phil.

  

Kata kunci: Hasil belajar matematika, sifat bangun ruang sederhana, metode

jigsaw.

  Proses belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolah sebagai pusat pendidikan formal sebagai upaya untuk mengarahkan perubahan pada diri individu secara terencana baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam interaksi belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen antara lain adalah pendidik, peserta didik, materi pelajaran, metode pembelajaran, sarana prasarana, lingkungan, dan beberapa komponen lain yang mendukung dalam proses pembelajaran serta berbagai usaha yang harus dilakukan untuk menumbuhkan daya tarik dan semangat belajar bagi peserta didik.

  Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat bangun ruang sederhana di kelas IV MI Maarif Pendem, Banaran, Grabag Kabupaten Magelang.

  Metodologi yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pembelajaran tipe jigsaw. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan utama, yaitu: perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Setiap akhir kegiatan siklus diadakan refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan setiap siklus dapat dibenahi pada siklus berikutnya.

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa diterapkannya metode jigsaw pada matematika materi sifat bangun ruang sederhana dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Ma‟arif Pendem, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan dari hasil pra siklus, siklus I, dan siklus II yang telah memenuhi klasikal ketuntasan penelitian yaitu 85%. Pada siklus I nilai yang tuntas sesuai KKM adalah 11 siswa atau 55% dengan nilai rata-rata 64.

  Sedangkan pada siklus II nilai yang tuntas 18 siswa atau 90% dan nilai rata-rata yang diperoleh 83,5 dari 20 siswa.

  DAFTAR ISI

  JUDUL ............................................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Rumusan Masalah ....................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian .....................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian ...................................................................

  4 E. Definisi Operasional.................................................................

  5 F. Kajian Pustaka .......................................................................... 6 G. Metodologi Penelitian ..............................................................

  7 H. Sistematika Penulisan .............................................................. 14

  BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 15 A. Pengertian Hasil Belajar dan Metode Jigsaw ........................... 15

  1. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 15

  2. Wujud Hasil Belajar .......................................................... 15

  3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............. 17 B. Konsep Matematika ................................................................. 19

  1. Pengertian Matematika....................................................... 19

  2. Ciri-ciri Matematika ........................................................... 19

  3. Tujuan Pembelajaran Matematika...................................... 20

  4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika ........................ 21

  5. Materi Sifat Bangun Ruang Sederhana .............................. 21

  C. .......................................................................... 22 Metode Jigsaw

  1. Pengertian Metode Jigsaw.................................................. 22

  2. Langkah Metode Jigsaw ..................................................... 22

  3. Keunggulan Metode Jigsaw ............................................... 23

  4. Keterbatasan Metode Jigsaw .............................................. 24

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................. 26 A. Gambaran Umum MI Ma‟arif Pendem .................................... 26 B. Fasilitas Sarana dan Prasarana ................................................. 26 C. Data Guru MI Ma‟arif Pendem ................................................ 27 D. Subjek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian ............ 27 E. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 28 F. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................. 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 49 A. Pra Siklus ................................................................................. 49 B. Hasil Penelitian ........................................................................ 51

  1. Siklus I ............................................................................... 52

  2. Siklus II .............................................................................. 59 C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 65

  BAB V PENUTUP ...................................................................................... 67 A. Kesimpulan .............................................................................. 67 B. ......................................................................................... 67 Saran DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69 RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  1. TABEL 3.1 Perbatasan MI Ma‟arif Pendem ........................................... 26

  2. TABEL 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma‟arif Pendem ............. 26

  3. TABEL 3.3 Data guru MI Ma‟arif Pendem ............................................. 27

  4. TABEL 3.4 Absen Siswa Kelas 4 MI Ma‟arif Pendem ........................... 28

  5. TABEL 3.5 Data Nilai Sebelum Perbaikan .............................................. 29

  6. TABEL 3.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ....................................... 34

  7. TABEL 3.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ..................................... 37

  8. TABEL 3.8 Nilai Siswa Siklus I .............................................................. 38

  9. TABEL 3.9 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ..................................... 43 10. TABEL 3.10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .................................... 45 11. TABEL 3.11 Nilai Siswa Siklus II ............................................................. 46 12. TABEL 4.1 Data Nilai Sebelum Perbaikan .............................................. 49 13. TABEL 4.2 Nilai Siswa Siklus I .............................................................. 52 14. TABEL 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ....................................... 54 15. TABEL 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ..................................... 57 16. TABEL 4.5 Nilai Siswa Siklus II ............................................................. 59 17. TABEL 4.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ..................................... 61 18. TABEL 4.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .................................... 64 19. TABEL 4.8 Data Peningkatan Jumlah Siswa Yang Mencapai KKM Per Siklus .............................................................................. 65

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

  sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran.

  Proses belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolah sebagai pusat pendidikan formal sebagai upaya untuk mengarahkan perubahan pada diri individu secara terencana baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam interaksi belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen antara lain adalah pendidik, peserta didik, materi pelajaran, metode pembelajaran, sarana prasarana, lingkungan, dan beberapa komponen lain yang mendukung dalam proses pembelajaran serta berbagai usaha yang harus dilakukan untuk menumbuhkan daya tarik dan semangat belajar bagi peserta didik.

  Perkembangan mental peserta didik di sekolah antara lain, meliputi kemampuan untuk bekerja secara abstraks menuju konseptual. Implikasinya pada pembelajaran, harus memberikan pengalaman yang bervariasi dengan metode yang efektif dan bervariasi. Proses pembelajaran juga harus memperhatikan minat dan kemampuan peserta didik. Dalam proses pembelajaran matematika, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk pencapaian tujuan karena ia menjadi sarana dalam menyampaikan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Tanpa metode, suatu materi pelajaran tidak dapat terproses secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar menuju tujuan pendidikan yang diharapkan.

  Penggunaan metode yang tepat akan sangat menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit ceramah dan metode-metode lain yang berpusat pada guru, serta lebih menekankan pada interaksi dengan peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar di sekolah harus fleksibel dan tidak kaku, serta perlu menekankan pada kreativitas, rasa ingin tahu, bimbingan dan pengarahan ke arah kedewasaan.

  Metode pendidikan yang tidak efektif akan menjadi penghambat kelancaran proses belajar mengajar sehingga banyak tenaga dan waktu terbuang sia-sia. Oleh karena itu, metode yang diterapkan seorang guru akan berdaya dan berhasil guna jika mampu dipergunakan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

  Berdasarkan pengamatan riil di lapangan, proses pembelajaran di sekolah dewasa ini kurang meningkatkan kreativitas siswa, masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan metode konvensional secara monoton dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru kurang kreatif sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh sang guru. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.

  Pada zaman sekarang ini, banyak sekali guru yang telah banyak menyandang sebagai guru berpotensi, maka mereka pun dituntut untuk menciptakan metode pembelajaran yang menyenangkan agar KBM di kelas tidak terlihat monoton. Maka dari situlah akan terlihat hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran yang dipakai seorang guru.

  Metode jigsaw menurut Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang heterogen dan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Artinya, dalam setiap kelompok terdapat peserta didik yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Dalam menyelesaikan tugas, anggota saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman belum menguasai bahan pembelajaran. Melalui model pembelajaran kooperatif siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran matematika.

  Melihat fenomena yang terjadi di MI Ma‟arif Pendem, Banaran, Grabag, Kabupaten Magelang, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi sifat bangun ruang sederhana dengan menggunakan metode jigsaw .

B. Rumusan Masalah

  Berdasar pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masa lahnya adalah “ Apakah penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV materi sifat bangun ruang sederhana di MI

  Ma‟arif Pendem, Banaran, Grabag Kabupaten Magelang” ?

  C. Tujuan Penelitian

  Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat bangun ruang sederhana di kelas IV MI Maarif Pendem, Banaran, Grabag Kabupaten Magelang.

  D. Manfaat penelitian

  1. Secara teoritis Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan metode pembelajaran jigsaw pada sekolah dasar atau MI.

  Sehingga dapat dijadikan suatu inovasi baru dalam pendidikan.

  2. Secara praktis Manfaat penelitian yang diharapkan sebagai berikut :

  a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam penyelesaian kegagalan siswa dalam kegiatan belajar dan mengajarnya b. Memberikan kesadaran guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran .

  c. Memberikan pengalaman langsung kepada guru kelas untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis yang terkait dengan model pembelajaran kooperative tipe jigsaw di madrasah, khususnya di kelas IV MI Maarif Pendem, Banaran, Grabag Kabupaten Magelang.

E. Definisi Operasional

  Peningkatan hasil belajar menurut Nasution (2006:36) adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar adalah hasil dari tindak belajar mengajar yang lebih baik dari hasil tindak belajar sebelumnya. Yang dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.

  Materi sifat bangun ruang sederhana adalah benda yang mempunyai permukaan sebagai pembatasannya. Dalam geometri bangun ruang batas-batas benda seperti ini disebut permukaan tertutup sederhana (tiga dimensi). Bangun-bangun geometri baik dalam kelompok bangun ruang maupun bangun datar merupakan sebuah konsep abstrak. Artinya bangun-bangun tersebut bukan merupakan sebuah benda konkrit yang dapat dilihat maupun dapat dipegang. Melainkan bangun-bangun tersebut merupakan suatu sifat dari benda-benda konkrit yang memiliki ruang, sisi, titik sudut dan rusuk. diakses 11 Januari 2017, pukul 15.22 Wib)

  Metode jigsaw adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang heterogen dan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Artinya, dalam setiap kelompok terdapat peserta didik yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Dalam menyelesaikan tugas, anggota saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman belum menguasai bahan pembelajaran.

F. Kajian Pustaka

  Penelitian hasil belajar matematika dengan menggunakan metode

  jigsaw pernah dilakukan oleh seorang peneliti yang bernama Ulfi Mustika

  Dewi dari IAIN Salatiga dengan judul peningkatan hasil belajar matematika kelas IV materi sifat hitung dengan metode jigsaw di Mi Ma‟arif Ampel,

  Kabupaten Boyolali Tahun 2016/2017. Kesimpulannya bahwa penerapan metode jigsaw pada matematika materi sifat operasi hitung dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di MI Salafiyah Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017. Dengan dibuktikan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II yang telah memenuhi klasikal ketuntasan penelitian yaitu 85%. Pada siklus I ini nilai yang tuntas sesuai KKM sebanyak 7 siswa atau 50% dan nilai rata-rata yang diperoleh 54,28. Sedangkan pada siklus II nilai yang tuntas sebanyak 13 siswa atau 92,85% dan nilai rata-rata yang diperoleh 81,42.

  Penelitian yang lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti yang bernama Abdul Ghoni dengan judul peningkatan hasil belajar

  IPS materi uang melalui metode jigsaw bagi siswa kelas 3 di MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2013/2014. Kesimpulan penelitian tersebut adalah penerapan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan materi uang siswa kelas

  3 MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun ajaran 2013/2014. Dengan hasil belajar mulai siklus I dengan nilai rata-rata 70 dengan presentase 60%, siklus II meningkat menjadi 82 dengan presentase 93%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai rata-rata 70 dan ketuntasan KKM kelas minimal 85% yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan.

  Sedangkan penelitian yang penulis lakukan berbeda dari dua penelitian sebelumnya yaitu dengan judul peningkatan hasil belajar matematika kelas IV semester II materi sifat bangun ruang sederhana dengan metode jigsaw di MI Ma‟arif Pendem, Banaran, Grabag, Kabupaten Magelang Tahun 2016/2017.

  Perbedaan dengan penelitian pertama adalah pada materi sifat hitung bilangan, sedangkan materi dari penulis adalah materi sifat bangun ruang sederhana. Sedangkan perbedaan dengan penelitian kedua adalah pada mata pelajaran IPS.

  Dari perbedaan yang peneliti paparkan diatas, maka penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya.

G. Metodologi Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan model PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

  1. Setting Penelitian

  a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV MI Ma‟arif Pendem, Desa

  Banaran, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Direncanakan untuk 2 (dua) siklus. Alokasi waktu untuk setiap pembelajaran adalah 2x35 menit.

  b. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa siswi kelas IV MI Ma‟arif

  Pendem yang berjumlah 20 (dua puluh) orang siswa. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh satu orang guru sebagai mitra (kolaborator) dan pokok bahasan yang digunakan dalam pebelajaran ini adalah “sifat bangun ruang sederhana”.

  c. Fokus Tindakan Fokus tindakan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk setiap siklus, fokus tersebut adalah :

  1) Siklus I : Meningkatkan kompetensi guru merancang dan mengelola model pembelajaran dengan metode jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar melalui diskusi kelompok.

  2) Siklus 2 : Meningkatkan kompetensi guru merancang dan mengelola model pembelajaran dengan metode jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  2. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan utama, yaitu: perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Setiap akhir kegiatan siklus diadakan refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan setiap siklus dapat dibenahi pada siklus berikutnya.

  a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi: membuat skenario pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat lembar observasi guru dan siswa untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode pembelajaran diaplikasikan, membuat tugas-tugas yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran oleh setiap kelompok untuk mencapai indikator hasil belajar.

  Perencanaan SIKLUS I Refleksi pelaksanaan pengamatan perencanaan

  SIKLUS II Pengamatan

  Refleksi pelaksanaan b. Pelaksanaan dan Observasi Pelaksanaan penelitian yang dimaksud adalah langkah realistis yang ditempuh oleh peneliti bersama kolaborator di lapangan. Tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan inti dalam tiap siklus. Tahapan tindakan diawali dengan orientasi, pra-tindakan, pelaksanaan serta observasi yang dilakukan oleh peneliti dan mitra (kolaborator).

  1) Orientasi Orientasi yang dilakukan peneliti dan kolaborator adalah memantapkan konsep-konsep penting tentang PTK. Studi tersebut berupa :

  a) Menyamakan persepsi peneliti, kolaborator dan kepala sekolah tentang PTK.

  b) Menyamakan pemahaman peneliti dan kolaborator tentang metode jigsaw.

  c) Menetapkan siklus dan fokus tindakan, pokok bahasan serta instrument dan persiapan mengajar yang akan digunakan.

  2) Pra Tindakan Pelaksanaan tindakan sebelum PTK dilakukan dalam bentuk pembelajaran. Peneliti melakukan persiapan sebagai berikut :

  a) Bersama kolaborator mendiskusikan rencana umum PTK sebagai upaya untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika. b) indikator-indikator instrument untuk masing- Menetapkan masing aspek fokus tindakan baik bagi guru ataupun siswa.

  c) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pembelajaran Setiap siklus dilaksanakan dengan satu kali pembelajaran. Pola tindakan setiap siklus tersebut adalah sebagai berikut : 1) Merancang tindakan pembelajaran, antara lain : pembuatan rencana pembelajaran, pembuatan lembar kerja siswa, instrument pengamatan kinerja guru, lembar pengamatan kinerja siswa dan lembar evaluasi siswa.

  2) tindakan dan observasi pembelajaran, pada saat Melaksakan berlangsung tindakan pembelajaran, peneliti dan mitra (kolaborator) bertindak sebagai observer.

  c. Tahap Refleksi Data yang terkumpul dari hasil observasi terhadap setiap pembelajaran segera diolah dan dideskripsikan maknanya dengan cara diklasifikasikan, dianalisis, didiskusikan dan dikaji ulang bersama dengan kolaborator, terutama yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Hasil kegiatan refleksi ini digunakan sebagai bahan untuk pertimbangan penyusunan rencana tindakan berikutnya. Peneliti dan kolaborator menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan siklus I. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan siklus I dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan rencana perbaikan di siklus II. d. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang akan dianalisis adalah data terkumpul, baik pada waktu pra-tindakan, selama tindakan maupun sesudah tindakan pembelajaran dilaksanakan. Dalam penelitian ini digunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu : 1) Lembar Observasi

  Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data perencanaan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.

  2) Penilaian Kinerja Siswa Penilaian kerja siswa merupakan alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi melalui metode

  jigsaw ini.

  3) Tes Tertulis Tes tertulis digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

  e. Teknik Analisis Data Teknik analisis data berupa data kuantitatif, yaitu pengelompokan jenis kinerja yang diobservasi dan direfleksi pada setiap siklus tindakan, Setelah kegiatan pembelajaran, peneliti melakukan tes formatif setiap siklus. Tes formatif tesebut untuk menguji hasil belajar.

  Maka setelah diberikan layanan informasi cara belajar aktif kemudian hasilnya dibandingkan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil tes setiap siklus sekaligus untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini.

  Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh akan dianalisis dengan cara statistik. Peneliti menggunakan dua tahapan untuk menganalisis data yang terkumpul, yaitu analisis pendahuluan dan analisis lanjut. 1) Analisis Pendahuluan

  Dalam analisis pendahuluan ini peneliti menggunakan persentasi dari capaian kinerja atau prestasi siswa dari tiap siklus berdasar nilai KKM. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan cara statistik. Adapun rumusnya sebagai berikut :

  Jumlah yang lulus KKM Nilai akhir = x 100

  Jumlah skor maksimal 2) Analisis Lanjut

  Dalam analisis lanjut ini peneliti mengevaluasi hasil atau kesimpulan yang didapat pada analisis data pada siklus yang sudah terlaksana dan setelah melakukan refleksi mengenai hasil ketuntasan siswa yang diperoleh dari tiap-tiap siklus. Maka hasil dari evaluasi tersebut digunakan untuk membuat rencana analisis lanjutan (Wardani dan Kuswaya, 2011: 2.34). Indikator keberhasilan guru apabila siswa yang tuntas mencapai 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas memperoleh nilai > 60.

  Adapun rumus untuk menganalisis data lanjutan dalam satu kelas adalah sebagai berikut : Jumlah siswa yang tuntas

  P= x 100 Jumlah siswa dalam satu kelas Dengan analisis data tersebut peneliti dapat mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa terhadap sifat bangun ruang sederhana melalui metode jigsaw.

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi ini terdiri atas BAGIAN AWAL yang berisi halaman judul skripsi, lembar pengesahan, abstrak, kata pengantar dan daftar isi.

  BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, kajian pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II Landasan teori, berisi Pengertian hasil belajar, metode jigsaw, materi sifat bangun ruang sederhana. BAB III Hasil penelitian, paparan hasil penelitian yang terdiri dari profil sekolah, deskripsi pelaksanaan penelitian, pelaksanaan siklus I dan silkus II.

  BAB IV Pembahasan, berisi analisis penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran. Bagian Akhir, berisi datar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup peneliti.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Hasil Belajar dan Metode Jigsaw 1. Pengertian Hasil Belajar Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa di sini adalah

  kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Dr. Nana Sudjana, 2012: 22). Belajar itu sendiri merupakan proses yang dilalui oleh seseorang untuk mendapat perubahan perilaku yang menetap. Dalam kegiatan pembelajaran, guru menetapkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.

  Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang diperoleh telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Salah satu tugas guru adalah mengevaluasi taraf keberhasilan rencana dan pelaksanaan belajar peserta didik.

2. Wujud Hasil Belajar

  Ada beberapa perilaku yang muncul tanpa melalui proses belajar, yakni gerakan reflek dan insting. Namun ada perilaku yang tidak harus dipelajari dan ada pula perilaku yang harus dipelajari. Walaupun ada beberapa yang tanpa dipelajari sudah menjadi bagian dari diri individu.

  Menurut Syah (dalam Lilik Sriyanti, dkk (2009: 20)) wujud hasil belajar dapat dilihat adanya delapan wujud perubahan, yaitu : a. Kebiasaan Hasil belajar salah satunya adalah adanya perubahan kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan. Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang berperilaku positif yang relatif menetap dan positif.

  b. Keterampilan Kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot yang bersifat motorik merupakan sebuah keterampilan. Kegiatan ini membutuhkan koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang tinggi. Oleh sebab itu hasil belajar dapat dilihat dari tingkat keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu.

  c. Pengamatan Pengamatan juga dapat diartikan proses menerima, menafsirkan dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indera, terutama mata dan telinga. Setiap individu yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.

  d. Berfikir Asosiatif dan Daya Ingat Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu berfikir asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berfikir asosiatif maksudnya berfikir untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya. Orang yang belajar akan mudah melakukan berfikir asosiatif tersebut. e. Berfikir Rasional dan Kritis Proses belajar akan menjadikan seseorang berfikir rasional dan kritis. Berfikir rasional berarti mampu menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu.

  f. Sikap Sikap adalah kecenderungan yang relative menetap untuk mereaksi terhadap suatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu objek.

  g. Inhibisi Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik.

  h. Apresiasi Hasil belajar dapat dilihat dari adanya apresiasi dalam diri individu yang belajar. Orang yang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2015: 23), yang mempengaruhi hasil belajar Secara umum dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukn kualitas hasil belajar.

  a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri atas faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1) Faktor fisiologis

  Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.

  2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar.

  b. Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. 1) Faktor sosial

  Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang berupa sifat sosial, dapat dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga termasuk teman pergaulan.

  2) Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.

B. Konsep Matematika 1. Pengertian Matematika

  Menurut Ruseffendi 1989 (dalam Karso, 2009: 1.39) menyatakan bahwa matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-akioma, dan dalil-dalil, dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.

  Sedangkan menurut Reys 1984 (dalam Karso, 2009: 1.40) mengatakan matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.

2. Ciri-ciri Matematika

  Matematika memiliki ciri-ciri penting, yaitu:

  a. Memiliki objek yang abstrak Matematika tidak mempelajari objek-objek yang secara langsung dapat ditangkap oleh indra manusia. Objek matematika adalah fakta, konsep, operasi dan kesemua prinsip itu berperan dalam membentuk proses perpikir matematis dengan salah satu cirinya adalah adanya alur penalaran yang logis. b. Memiliki pola pikir yang deduktif dan konsisten Matematika dikembangkan melalui deduksi dari seperangkat anggapan-anggapan yang tidak dipersoalkan lagi nilai kebenarannya dan dianggap benar. Anggapan-anggapan yang dianggap benar disebut aksioma. Matematika merupakan kumpulan butir-butir pengetahuan benar yang hanya terdiri dari dua jenis kebenaran, yaitu aksioma dan teorema Ruseffendi 1989 (dalam Karso, 2009: 1.39).

3. Tujuan Pembelajaran Matematika

  Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika.

  Menurut Ahmad Susanto (2013: 189) secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah sebagai berikut: a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.

  b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

  c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

  d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah. e. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

  Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika tersebut, seorang guru harus dapat menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa akan membentuk, menemukan dan mengembangkan pengetahuannya.

  4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika

  Ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika ini adalah bilangan, pengukuran dan geometri, dan pengelolaan data.

  Kompetensi dalam bilangan ditekankan pada kemampuan melakukan dan menggunakan sifat-sifat bangun ruang sederhana. Pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat dan unsur bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas, dan volume dalam memecahkan masalah. Pengolahan data ditekankan pada kemampuan mengumpulkan, menyajikan dan mengolah data.

  5. Materi Sifat Bangun Ruang Sederhana

  Materi sifat bangun ruang sederhana adalah benda yang mempunyai permukaan sebagai pembatasannya. Dalam geometri bangun ruang batas-batas benda seperti ini disebut permukaan tertutup sederhana (tiga dimensi). Bangun-bangun geometri baik dalam kelompok bangun ruang maupun bangun datar merupakan sebuah konsep abstrak. Artinya bangun-bangun tersebut bukan merupakan sebuah benda konkrit yang dapat dilihat maupun dapat dipegang. Melainkan bangun-bangun tersebut merupakan suatu sifat dari benda-benda konkrit yang memiliki ruang, sisi, titik sudut dan rusuk

  es 11 Januari 2017, pukul 15.22 Wib) C.

   Metode Jigsaw 1. Pengertian Metode Jigsaw

  Ada beberapa istilah untuk menyebut pembelajaran berbasis sosial yaitu adalah pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) dan pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran kooperatif (Cooperative

  Learning) adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa

  dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Hamruni, 2012 : 161).

  Jigsaw adalah suatu teknik dipakai secara luas yang memiliki

  kesamaan dengan teknik

  (Group-

  „pertukaran dari kelompok ke kelompok‟

  to-Group Exchange) dengan suatu perbedaan penting : setiap peserta didik

  mengajarkan sesuatu (Hamruni, 2012 : 284). Metode jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Zaini, dkk, 2004 : 58) 2.

   Langkah Metode Jigsaw

  Menurut Hamruni (2012 :285) langkah-langkah strategi pembelajaran jigsaw adalah sebagai berikut : a. Pilihlah materi belajar yang dapat dipisah menjadi bagian-bagian. b. Hitung jumlah bagian belajar dan jumlah peserta didik. Bagikan tugas yang berbeda kepada kelompok peserta yang berbeda.

  c.

  Bentuklah kelompok „Jigsaw Learning‟. Setiap kelompok ada seorang peserta didik wakil dari masing-masing kelompok dalam kelas yang akan mempelajari tiap bagian materi yang tadi sudah dibagi.

  d. Setiap kelompok mengirimkan anggota kelompoknya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya.

  e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan-persoalan yang belum terpecahkan dalam kelompok.

  f. Beri pertanyaan kepada peserta didik untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 162

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODE ROLE-PLAYING PADA SISWA KELAS III SEMESTER II MI MA’ARIF ARROSYIDIN PUCANG KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 118

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR SEDERHANA DAN SIFATNYA MELALUI STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS III MI NAFIATUL HUDA DEMAKAN KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20162017

0 0 191

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLE-NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS V MI ULUMUDDIN NGARGOSOKO KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 148

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AL-QUR’AN HADITS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI WALISONGO SIDOWANGI KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 1 125

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS KARTON PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 2 180

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QURAN DAN AL-HADITS MATERI SURAT AL-KAFIRUN DENGAN METODE YANBU’A PADA SISWA KELAS IV MI YAKTI KEBONAGUNG TEGALREJO MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 95

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAYPADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF KANIGORO KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 0 164

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT SIFAT BANGUN RUANG DENGAN METODE PROJECT BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 0 159

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT FARDHU DAN SUJUD SAHWI DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTs MA’ARIF 2 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20172018

0 1 131