PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI MATERI SEMANGAT MENUNTUT ILMU MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP N 8 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI

MATERI SEMANGAT MENUNTUT ILMU

MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP N 8 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

PUJI NURHIDAYAH

NIM: 111-14-145

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI

MATERI SEMANGAT MENUNTUT ILMU

MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS

  

VII SEMESTER I SMP N 8 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

PUJI NURHIDAYAH

  

NIM: 111-14-145

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  NIP. 19661029 200112 1 001

DEKLARASI DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

  

MOTTO

ﺎَﻤﱠﻧِﺇ ۗ َﻥﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ َﻻ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍَﻭ َﻥﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﻱِﻮَﺘْﺴَﻳ ْﻞَﻫ ْﻞُﻗ

  

ِﺏﺎَﺒْﻟَ ْﻷﺍ ﻮُﻟﻭُﺃ ُﺮﱠﻛَﺬَﺘَﻳ

Terjemahan: Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang

mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"

  

Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

  

(Q.S Az-Zumar: 9)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi Ini Penulis Persembahkan Kepada: 1.

  Untuk Bapak Sudarno dan Ibu Amini tercinta yang menjadi pendidik pertama bagi saya dengan segala pengorbanan serta do’a tulus yang selalu dipanjatkan untuk keberhasilan buah hatinya, semoga Allah senantiasa meridhoi.

  2. Ibu Hj. Fatimah yang senantiasa memberikan semangat dan mauidhah hasanahnya untuk terus belajar dan berjuang.

  3. Bapak Sutrisna, M.Pd sebagai dosen pembimbing yang sangat antusias dengan penyelesaian skripsi penulis, yang selalu meluangkan waktu untuk proses penyelesaian.

  4. Kakak terbaik “Taufik Setyo Wibowo” yang semoga menjadi kepala keluarga yang bijaksana, demikian pula kakak ipar terbaik “Hayuk Istikharoh” dan putrinya yang semoga menjadi putri solihah “Alifa Nabila Khairunnisa”.

  5. Adikku sayang “Korik Fajar Nur Rahma” yang tak henti-hentinya menyemangati penulis dalam hal kebaikan.

  6. Seluruh Pengurus Pondok Pesantren An-Nida yang telah mencurahkan perhatian serta bantuannya yang tiada batasnya. Sahabat-sahabatku keluarga besar Pondok Pesantren An-Nida jazakumullah atas bantuannya.

  7. Keluarga besar TPQ An-Nida yang tidak dapat penulis tulis satu-persatu.

  8. Keluarga besar TPQ Al-Latif yang tidak dapat penulis tulis satu-persatu.

  9. Keluarga kecil PPL SMP N 8 Salatiga, yang tidak hentinya memberi dorongan semangat yang besar untuk penulis.

  10. Keluarga kecil KKN Posko 42 Kemusu yang tidak hentinya memberi dorongan semangat yang besar untuk penulis.

  11. Teman seperjuangan angkatan PAI 2014 yang senantiasa selalu memberikan motivasi serta semangat tinggi bagi penulis.

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucap puji syukur kehadirat Sang Maha Penguasa alam Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Tak henti-hentinya shalawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, yang membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang islamiyah sampai saat ini.

  Berkat anugerah dari Allah SWT, penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana dalam pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  Juga tak lupa penulis ucapkan jazakumullah khoiran katsiran serta penghargaan setinggi-tingginya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Program Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Bapak Sutrisna, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

  5.

  

ABSTRAK

  Nurhidayah, Puji. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Materi

  Semangat Menuntut Ilmu Menggunakan Metode Inquiry Pada Siswa Kelas VII Semester I SMP N 8 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 .

  Skripsi. Jurusan PAI. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, M.Pd. Kata kunci: hasil belajar pendidikan agama islam dan metode inquiry.

  Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI materi semangat menuntut ilmu dengan menggunakan metode

  

inquiry pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Kota Salatiga tahun pelajaran

2017/2018.

  Peneltian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guna mencari pemecahan masalah yang ditemui dalam kelas, dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan dengan dua siklus. Subyek penelitian siswa kelas VII SMP N 8 Salatiga dengan jumlah siswa 27 anak. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi guru dan siswa, tes tertulis.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam belajar PAI materi semangat menuntut ilmu dengan menggunakan metode inquiry dapat meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada tiga tingkatan yaitu pra siklus, siklus I, siklus II yang menghasilkan nilai post test mengalami peningkatan. siswa dikatakan tuntas apabila mendapat nilai ≥75, pada siklus I dapat disimpulkan bahwa ssiwa yang mendapat nilai tuntas dengan KKM 75 dan sebanyak 6 siswa atau 22% dan yang belum tuntas sebanyak 21 siswa atau 78% dengan nilai rata-rata 60,22. Sedangkan mengalami peningkatan pada siklus pertama nilai tuntas untuk KKM 75 sebanyak 13 siswa atau 48% dan yang belum tuntas 14 atau 52% dengan rata-rata 74,23. Tetapi belum mencapai hasil yang memuaskan, karena indikator keberhasilan apabila jumlah siswa yang KKM mencapai 85% dari keseluruhan jumlah siswa dikelas. Kemudian dilakukan siklus kedua, pada siklus kedua siswa yang sudah tuntas sebanyak 25 siswa atau 93% kemudian siswa yang belum tuntas ada 2 siswa atau 7% dengan nilai rata-rata 88,59.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ v DEKLARASI ..................................................................................................... vi MOTTO ............................................................................................................. vii PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ x ABSTRAK .......................................................................................................... xii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvii DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................... xviii DAFTAR TABEL ..............................................................................................xix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

  E.

  Hipotesis Penelitian .......................................................................... 8 F. Definisi Operasional ......................................................................... 8 G.

  Metode Penelitian ............................................................................. 10 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................. 10 2. Langkah-langkah penelitian ....................................................... 11 3. Subyek penelitian ....................................................................... 13 4. Instrumen penelitian ................................................................... 14 5. Pengumpulan data ...................................................................... 14 6. Analisis data ............................................................................... 16 H. Sistematika Penulisan ....................................................................... 17

  BAB II LANDASAN TEORI A. Peningkatan Hasil Belajar .............................................................. 19 B. Hasil Belajar ................................................................................... 19 1. Pengertian Hasil Belajar .......................................................... 21 2. Macam-Macam Hasil Belajar .................................................. 23 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................. 24 4. Ruang Lingkup Hasil Belajar Peserta Didik ............................ 28 C. Pendidikan Agama Islam ............................................................... 29 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ....................................... 29 2. Fungsi Pendidikan Agama Islam ............................................. 30 3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................. 30 4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ............................... 31 5. Sumber Pendidikan Agama Islam ............................................ 31 D. Semangat Menuntut Ilmu ............................................................... 33 1. Pengertian Menuntut Ilmu ....................................................... 33 2. Macam-Macam Ilmu ................................................................ 33 3. Ruang Lingkup Menuntut Ilmu ............................................... 34 E. Metode Pembelajaran ..................................................................... 37 1. Pengertian Metode Pembelajaran ............................................ 37 2. Syarat-Syarat Metode Pembelajaran ........................................ 38

  3. Faktor-Faktor Pemilihan Metode Pembelajaran ...................... 39 4.

  Klasifikasi Metode Mengajar ................................................... 40 F. Metode Inquiry ............................................................................... 41 1.

  Pengertian Metode Inquiry ...................................................... 41 2. Tujuan Metode Inquiry ............................................................ 42 3. Fungsi Metode Inquiry ............................................................. 43 4. Macam-Macam Metode Discovery Dan Inquiry ..................... 43 5. Tahapan-Tahapan Metode Inquiry ........................................... 44 6. Penerapan Metode Pembelajaran Inquiry dalam Proses Belajar

  Mengajar ................................................................................... 44 7. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Inquiry ..................... 45 8.

  Kelebihan Dan Kelemahan Metode Inquiry

  ............................... 46

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP N 8 Salatiga ............................................. 47 1. Profil SMP Negeri 8 Salatiga ................................................... 47 2. Sejarah SMP Negeri 8 Salatiga ................................................ 47 3. Visi, Misi dan Tujuan .............................................................. 48 4. Keadaan pendidik SMP Negeri 8 Salatiga ............................... 49 5. Keadaan siswa SMP Negeri 8 Salatiga .................................... 51 6. Karakteristik Siswa sebagai penelitian .................................... 52 7. Fasilitas Pendidikan .................................................................. 52 B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus .................................................... 52 1. Deskriptif Pelaksanaan Pra Siklus ........................................... 53 2. Deskriptif Pelaksanaan Siklus I ............................................... 56 3. Deskriptif Pelaksanaan Siklus II .............................................. 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................ 66 1. Pra Siklus ............................................................................... 66 2. Siklus I ................................................................................... 71

  3. Siklus II ................................................................................. 78 B. Pembahasan ................................................................................. 85 1.

  Pra Siklus ............................................................................... 85 2. Siklus I ................................................................................... 86 3. Siklus II ................................................................................. 88 4. Perbandingan Ketuntasan Per Siklus ..................................... 88

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 90 B. Saran .............................................................................................. 91 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model PTK Kurt Lewin .......................................................... 11Gambar 1.2 Alur Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ........................................... 16Gambar 2.1 Macam Strategi Terletak Pada Suatu Continium ...................... 38

  

DAFTAR DIAGRAM ATAU GRAFIK

  Grafik 4.1 Nilai Evaluasi Pra Siklus Pra Siklus .......................................... 69 Diagram 4.2 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus ................................ 71 Grafik 4.3 Nilai Evaluasi Siklus 1 ............................................................... 74 Diagram 4.4 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1 ................................... 76 Grafik 4.5 Nilai Evaluasi Siklus II .............................................................. 80 Diagram 4.6 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1I .................................. 82 Diagram 4.7 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar ..................................... 85

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Guru Smp Negeri 8 Salatiga .................................................. 50Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa Smp Negeri 8 Salatiga .................................... 51

  Tabel

  4.1 Nilai Evaluasi Pra Siklus ................................................................ 67

Tabel 4.2 Rentang Nilai Evaluasi Pra Siklus ................................................. 68Tabel 4.3 Distribusi Ketuntasan Belajar Pra Siklus ....................................... 70Tabel 4.4 Nilai Evaluasi Siklus 1 ................................................................... 72Tabel 4.5 Rentang Nilai Evaluasi Siklus 1 .................................................... 73Tabel 4.6 Distribusi Ketuntasan Siklus 1 ....................................................... 75Tabel 4.7 Nilai Evaluasi Siklus II ................................................................. 78Tabel 4.8 Rentang Nilai Evaluasi Siklus II ................................................... 79Tabel 4.9 Distribusi Ketuntasan Belajar Siklus II ........................................ 81Tabel 4.10 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar ....................................... 83

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran IV Soal Post Test Siklus I Lampiran V Soal Post Test Siklus II Lampiran VI Lembar Jawaban Soal Post Test Siklus I Lampiran VII Lembar Jawaban Soal Post Test Siklus II Lampiran VIII Lembar Pengamatan Guru Pra Siklus Lampiran IX Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran X Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran XI Gambar Pra Siklus Lampiran XII Gambar Siklus I Lampiran IX Gambar Siklus II

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Basri, (2009:53) menyatakan pendidikan adalah suatu aktivitas

  untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung di luar kelas. Pendidikan bukan hanya bersifat formal tetapi juga non formal. Secara substansial pendidikan tidak sebatas pengembangan intelektualitas manusia, artinya tidak hanya meningkatkan kecerdasan, melainkan mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia. Pendidikan merupakan sarana utama mengembangkan kepribadian setiap manusia.

  Pendidikan pada dasarnya investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakaui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya (Salim dan Kurniawan, 2012:211). Dengan demikian halnya Indonesia memerlukan pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah pemuda harapan bangsa sebagai generasi penerus bangsa Indonesia Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus di tata sedemikian rupa, di siapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat di problematika-problematika yang cukup sulit untuk dileburkan, bagaikan sebuah roda yang selalu berputar dan tidak tahu darimana untuk mengawalinya.

  Bila menengok pembelajaran yang telah diajarkan oleh pendidik (guru) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), guru hanya menggunakan metode pembelajaran yang monoton. Rahman, (2013:54) mengemukakan pada hakikatnya, guru yang mengajar secara monoton tidak mengetahui atau tidak memiliki berbagai variasi metode, teknik, pendekatan, dan konsep dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga semuanya yang digunakan selalu sama atau tidak pernah berubah.

  Mayoritas pendidik menggunakan metode ceramah dan drilling tanpa adanya media pembelajaran yang digunakan, akibat dari itu banyak anak yang kurang paham tentang pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga anak mendapatkan rata-rata nilai kurang dari KKM yang telah ditentukan. Bila kita mencermati pendapat para ahli maka banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

  Sudjana, (1990:2) mengemukakan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya. Dengan demikian hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.

  Faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang melakukan kegiatan belajar, seperti kesehatan jasmani seseorang meliputi kesehatan fisik, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu. Salah satu faktor eksternal adalah tersedianya media belajar. Hal ini terjadi ketika anak mengikuti kegiatan belajar. Peserta didik membutuhkan fasilitas dan sarana prasarana yang lengkap untuk menunjang kegiatan belajar. Fasilitas kegiatan belajar meliputi buku-buku pelajaran, seragam, dan perlengkapan sekolah. Semakin lengkap sarana maupun fasilitas yang ada disekolah maka semakin baik pula tingkat pembelajaran yang dilakukan anak di sekolah.

  Kondisi pembelajaran PAI sekarang masih banyak diwarnai dengan metode konvensional yaitu ceramah. Metode ceramah adalah, penerangan dan penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap peserta didik di kelas (Ramayulis, 2014:445). Dengan kata lain dapat pula dimaksudkan, bahwa metode ceramah atau lecturing method itu adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan lisan oleh pendidik terhadap peserta didiknya. Metode ini banyak sekali digunakan, karena metode ini mudah dilaksanakan. Metode ceramah hanya menitikberatkan guru sebagai pusat informasi dan siswanya sebagai pendengar setia saja. Ditambah lagi guru hanya memberikan tugas menghafal atau menulis (mencatat) materi pelajaran, atau hanya memberikan tugas tambahan setelah itu guru meninggalkan kelas. Peran guru tidak hanya sebagai penyalur informasi (pelajaran) tapi juga sebagai korektor, inspirator, educator, motivator, fasilitator,

  evaluator.

  Bahwasanya Pendidikan Agama Islam (PAI) perlu ditanamkan disekolah untuk mengenalkan pada anak bahwa agama kita mempunyai corak keislaman. Pendidikan agama islam (PAI) adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan al-hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman (Ramayulis, 2014:21).

  Pendidikan Agama Islam (PAI) berfungsi sebagai penunjang kehidupan dalam berinteraksi ataupun bermuamalah, dengan adanya agama islam kita bisa membedakan mana yang benar maupun yang salah. Ramayulis, (2014:21) mengemukakan bahwa fungsi Pendidikan Agama Islam (PAI) salah satunya adalah pengembangan dan penyaluran.

  Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga, kemudian yang dimaksud penyaluran adalah menyalurkan peserta didik yang memiliki bakat khusus dibidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.

  Memperkenalkan ilmu agama di pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui pendidikan di sekolah tentang akhlak baik yang harus dimiliki sebagai tombak kehidupan, maka akan lebih leluasanya anak dalam berfikir tentang ajaran ilmu agama. Apabila peserta didik dari awal belum begitu mengetahui tentang ilmu agama, kemudian ia mempunyai niat untuk memperdalam ilmu agamanya dengan cara menuntut ilmu di sekolah dengan baik, maka seiring waktu ia akan mengerti tentang ilmu agama.

  Pendidikan Agama Islam (PAI) bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti gotong royong, apabila tidak memiliki ilmu pendidikan maka tidak menutup kemungkinan dia mengetahui etika bergotong royong yang baik, menghormati dan menjaga tutur bicaranya yang sopan, dan saling tolong menolong dalam kebaikan dimanapun berada. Bahwasanya ada hadits yang berbunyi “sebaik-baik manusia

  

adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Menjadi orang yang bermanfaat

bagi orang lain merupakan perkara yang sangat dianjurkan oleh agama.

  Dalam meningkatkan hasil belajar pada anak, maka pembelajaran haruslah dibuat menarik untuk membangunkan kejenuhan dan kebosanan.

  Untuk itu, agar siswa tertarik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) serta mampu mengaplikasikannya diperlukan suatu metode pembelajaran yang berbeda dalam kegiatan proses belajar mengajarnya, yakni yang lebih interaktif, tidak monoton, memberikan keleluasaan berfikir pada siswa serta siswa diajak berfikir aktif dalam pembelajaran.

  Guru tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai

  

fasilitator, motivator dan pembimbing yang memberikan kesempatan pada

peserta didik untuk mengembangkan pola pikir aktif.

  Metode inquiry sangat komunikatif, serta menjadikan siswa pintar berfikir kritis dan berfikir aktif, karena metode ini mengedepankan suatu paduan setelah ditariknya kesimpulan. Metode ini bertujuan dalam menggali kemampuan peserta didik dan memberikan kesempatan peserta didik untuk berfikir penuh. Oleh karena itu, dalam memberikan materi pembelajaran PAI guru harus pandai-pandai memilah dan memilih metode yang akan digunakan harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Penyampaian materi yang menggunakan metode inquiry diharapkan dapat melibatkan siswa dan menarik minat siswa sehingga memudahkan dalam memahami materi pelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP. Maka penelitian ini diberi judul: Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Materi Semangat Menuntut Ilmu Menggunakan Metode Inquiry Pada Siswa Kelas VII Semester I SMP N 8 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah yang ingin dikaji adalah apakah penggunaan metode inquiry pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi semangat menuntut ilmu dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VII semester I SMP Negeri 8 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) materi semangat menuntut ilmu menggunakan metode inquiry pada siswa kelas VII semester I SMP 8 Negeri Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

  D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat pada dunia pendidikan. Manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.

  Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini menambah pemahaman dan wawasan tentang penggunaan metode inquiry dalam proses belajar mengajar serta diharapkan mampu untuk menguasai metode ini.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi guru, sebagai masukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran dikelas yang aktif, dan mengikut sertakan siswa dalam pembelajaran.

  b.

  Siswa mampu untuk mengembangkan kemampuan dengan menggunakan metode ini, serta siswa bisa belajar lebih aktif dan berfikir kreatif serta kritis dalam kecakapannya.

  c.

  Bagi sekolah, sebagai masukan dan sumbanagan yang baik pada sekolah dalam rangka memperbaiki sistem pembelajaran serta meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat mengantarkan peserta didik ke arah yang diharapkan.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis bahwa penerapan metode pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi semangat menuntut ilmu pada kelas VII semester I SMP N 8 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan metode inquiry dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah: a.

  Siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai ≥75 b. Apabila jumlah siswa yang memenuhi KKM mencapai 85% dari keseluruhan jumlah siswa dikelas.

F. Definisi Operasional 1.

  Peningkatan Peningkatan adalah suatu proses, cara, perbuatan, meningkatkan (Poerwadarminta, 2006:1345).

2. Hasil belajar

  Susanto, (2013:5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

  3. Pendidikan Agama Islam Majid, (2012:11-12) mengemukakan Pendidikan Agama Islam

  (PAI) adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenali, memahami, menghayati hingga mengimani, betakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman.

  4. Menuntut Ilmu Seorang ulama berkata: “Waktu belajar sejak dari ayunan sampai

  ke liang lahat; dan sebaik-baik waktu adalah masa muda, menjelang waktu subuh dan antara magrib dan isya”. Sudah jelas bahwa

  menuntut ilmu sudah ditanamkan sejak dini dan sampai maut sudah menghampirinya (Azzarnuji, 2012:158).

  5. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan pengajaran. Metode digunakan untuk mempermudah pendidik dalam pembelajaran dan mempermudah peserta didik untuk memahami pembelajaran secara tuntas dan sempurna.

6. Metode Inquiry

  Ramayulis, (2014:347) mengemukakan bahwa metode inkuiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang dialami. Dalam metode ini peran pendidik lebih banyak menempatkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Dengan demikian peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk memecahkan permasalahan dengan bimbingan pendidik.

  Metode ini dapat dilakukan secara berkelompok atau klasikal, baik didalam kelas maupun di luar kelas. Metode lain yang banyak dilibatkan dalam kegiatan ini adalah metode diskusi, metode tanya jawab, dan drilling.

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guna mencari pemecahan masalah yang ditemui dalam kelas, dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan dengan dua siklus. Priansa, (2014:321) mengemukakan keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diukur dengan melihat manfaatnya. PTK bertujuan untuk meningkatkan dan atau memperbaiki proses pembelajaran di kelas, keberhasilannya dapat diukur dari kemanfaatan tindakan alternatif bagi perbaikan tersebut. Salah satu manfaat PTK adalah inovasi pembelajaran yang dimaksudkan guru perlu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar ia mampu melahirkan model atau metode pembelajaran yang sesuai tuntutan kelasnya. Maka guru melaksanakan PTK berangkat dari permasalahan yang dihadapi di kelasnya dan menghasilkan solusi terhadap permasalahan tersebut.

2. Langkah-Langkah Penelitian PTK

  Priansa, (2014:335) mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan proses dinamis yang perlu dipahami bukan sebagai langkah-langkah statis yang komplit tetapi sebagai momen dalam spiral perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penjelasannya sebagai berikut:

  Tindakan (Acting) Perencanaan Pengamatan (Planning) (Observing)

  Refleksi (Reflecting)

  Sumber: Diadaptasi dan Depdiknas (2005)

Gambar 1.1 Model PTK Kurt Lewin a.

  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan adalah membuat RPP, mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan di kelas, mempersiapkan instrument untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan.

  b.

  Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah dirumuskan dalam RPP, dalam situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, inti dan penutup.

  c.

  Pengamatan (Observing) Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mengamati perilaku peserta didik yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran.

  Memantau kegiatan diskusi atau kerja sama antar kelompok mengamati pemahaman tiap-tiap peserta didik dalam penguasaan materi pembelajaran, yang telah dirancang sesuai dengan PTK.

  Observasi bertujuan untuk mendapatkan hasil pengamatan, maka dengan adanya observasi kita akan mengetahui persentase pembelajaran pada setiap siklus menggunakan metode inquiry.

  d.

  Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK tercapai. Dengan adanya refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan pendalaman pemahaman terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

3. Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah SMP N 8 Salatiga tahun pelajaran

  2017/2018. Beralamatkan di jalan Argo Tunggal, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan model ataupun metode pembelajaran yang akan meningkatkan hasil belajar siswa.

  b.

  Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan selama satu bulan pada semester I tahun pelajaran 2017/2018.

  c.

  Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang akan dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 8 Salatiga. Siswa kelas VII

  C dengan jumlah 27 siswa dipilih sebagai subyek penelitian karena dinilai perlu adanya penggunaan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar.

4. Instrumen Penelitian

  Alat pengumpulan data atau Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a.

  Silabus, merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta penilainnya. Silabus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian kompetensi dasar (Basri, 2009:136) b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  c.

  Lembar observasi sebagai pengamatan.

  d.

  Tes formatif 5.

   Pengumpulan data

  Yonny (2010:58) menyatakan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Wawancara Wawancara dilakukan setelah kegiatan berlangsung. wawancara dilakukan secara bebas, dilakukan untuk mengungkap data dengan kata-kata secara lisan tentang sikap pendapat, dan wawasan subyek penelitian mengenai baik buruknya proses belajar yang telah berlangsung. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa yang dinilai kurang aktif dan diperlukan penerapan metode inquiry. b.

  Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah dicapai.

  Arikunto, (1990:115) mengemukakan Observasi adalah sebagai pengamatan, pencatatan dengan sistematis dari fenomena yang diselidiki observasi dilakukan untuk memperoleh data kemampuan berpikir siswa yang terdiri dari beberapa deskripsi selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan cara memberikan lembar observasi yang telah disusun.

  c.

  Dokumentasi Foto Teknik dokumentasi foto dilakukan untuk merekam data visual tentang proses kegiatan pembelajaran atau hasil pembelajaran.

  Hasan, (2004:74) menyatakan dokumentasi adalah daftar yang berisikan patokan-patokan atau panduan dalam menelusuri sebuah dokumentasi. Dokumentasi bermanfaat untuk mengetahui sekumpulan nilai-nilai siswa sebagai data yang akurat untuk melihat hasil belajar.

  d.

  Tes Tes akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, baik sebelum dilaksanakan tindakan maupun setelah dilakukan tindakan.

  Penulis menggunakan post test, tes dilaksanakan setiap akhir siklus hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan menggunakan metode yang berlangsung.

6. Analisis data

  Analisis data adalah analisis data yang terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa. Dalam penelitian ini tidak menggunakan uji statistik. Pada hasil observasi dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai (data kuantitatif) kondisi awal, evaluasi siklus 1 dan siklus II serta antar siklus maupun dengan indikator kinerja. Proses perbaikan yang dilaksanakan dari pra siklus, siklus 1, dan siklus II jika digambarkan:

  Tindakan (Acting) Perencanaan Pengamatan (Planning) (Observing)

  Refleksi (Reflecting)

  Sumber: Diadaptasi dan Depdiknas (2005)

Gambar 1.2 Alur Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dimaksudkan sebagai gambaran yang akan menjadi pembahasan dalam penulisan skripsi sehingga dapat memudahkan dalam memahami masalah- masalah yang akan dibahas. Maka akan disusun sistematika sebagai berikut: a.

  Bagian Awal Bagian awal terdiri dari: halaman judul, halaman berlogo, halaman sampul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan,

  Deklarasi, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, diagram atau daftar gambar, dan daftar lampiran.

  b.

  Bagian Inti Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional, metode penelitian, dan sisitematika penelitian

  Bab II berisi tentang landasan teori yang menjelaskan tentang peningkatan hasil belajar, pendidikan agama islam, semangat menuntut ilmu, metode pembelajaran, metode inquiry.

  Bab III berisi tentang pelaksanaan penelitian yang menjelaskan deskripsi lokasi dan deskripsi pelaksanaan pra siklus, siklus I dan II.

  Bab IV berisis tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil observasi pada tahap penelitian hasil penelitian deskripsi per siklus dan pembahasan.

  Bab V berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran- saran.

  c.

  Bagian Akhir Pada bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Peningkatan Hasil Belajar 1. Pengertian Peningkatan Peningkatan adalah suatu proses, cara, perbuatan, meningkatkan

  (Poerwadarminta, 2006:1345). Peningkatan dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, peningkatan mutu pendidikan merupakan isu sentral di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (Prawiradilaga dan Siregar, 2007:2). Masalah ini sudah lama diatasi dengan berbagai cara dan upaya namun hasilnya belum optimal.

  Kemudian kenyataan yang dihadapi bahwa sebagian besar siswa tidak dapat menghubungkan apa yang dipelajari dengan pemanfaatan pengetahuan tersebut dikemudian hari.

B. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Pengertian hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar.

  a. Hasil

  Poerwadarminta (2006:910) mengemukakan hasil atau prestasi adalah suatu hal yang dinyatakan berhasil.

  b. Belajar

  Slameto, (1991:2) mengemukakan Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam individu banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri individu merupakan perubahan dalam arti belajar. Jika tangan seorang anak menjadi bengkok karena patah tertabrak mobil, perubahan itu tidak dapat digolongkan dalam arti belajar. Demikian pula perubahan tingkah laku seseorang dalam yang berada dalam keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan, dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.

  Perubahan dalam arti belajar apabila perubahan yang terjadi secara sadar, artinya individu melakukan hal itu dengan posisi sadar dan faham dengan apa yang dialaminya serta sadar bahwa sudah terjadi perubahan, misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, awalnya ia tidak mengetahui huruf internasional setelah melakukan proses belajar dia tahu dan pengetahuannya bersifat kontinue.

  Suprijono, (2011:5) mengemukakan belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya banyak dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya. Proses belajar mengajar banyak didominasi aktivitas menghafal. Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal-hal yang telah dipelajari. Pada dasarnya mengajar dengan memberlakukan peserta didik untuk menghafal dapat menimbulkan maindset anak tertuju dalam satu titik, berbeda dengan menerapkan prinsip pemahaman luas, terkecuali belajar tentang hal yang menggunakan rumus aktif atau hal yang bersifat permanen.

  Dari beberapa pengertian diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

c. Hasil Belajar

  Susanto, (2013:5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

  Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam pengertian yang lebih praktis, hasil belajar dapat diartikan dengan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan oleh seorang siswa yang dikembangkan melalui mata pelajaran.

  Sebuah kata “dari yang tidak tahu menjadi tahu”, itulah sebuah alunan kata yang selalu direalisasikan dalam konsep belajar. Belajar maksimal menjadikan pengetahuan terus menerus mengalami perubahan yang makasimal pula.

  Arifin, (1988:3) menambahkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Sehingga hasil belajar dapat dimaksudkan dengan cara melalui tes tertentu untuk mendapatkan hasil kepuasan dari usaha belajar.

  Hasil belajar dibidang pendidikan adalah hal dari pengukuran terhadap siswa ynag meliputi faktor kognitif, afektif, dan psiokomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau insrumen yang relevan.

  Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu (Hamdani, 2011:138).

  Setelah menelusuri uraian diatas, dapat dipahami mengenai makna kata hasil dan belajar. prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Adapun pada dasarnya belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Jadi bisa disederhanakan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar, karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran biasanya guru menetapkan tujuan belajar jadi anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan- tujuan pembelajaran.

2. Macam-Macam Hasil Belajar

  Susanto, (2013:6-11) mengemukakan Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut: a.

  Pemahaman Konsep Pemahaman bukan sekedar mengetahui yang biasanya hanya sebatas mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa yang pernah dipelajari. Bagi orang-orang yang telah paham ia akan mampu memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas.

  b.

  Keterampilan Proses Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk kreativitasnya. Keterampilan apa saja yang akan diberikan sepanjang kegiatan pembelajaran berlangsung.

  Prawiradilaga dan Siregar, (2007:2) berargumentasi bahwa semua jenis keterampilan atau kemampuan diarahkan pada keterampilan hidup untuk menolong diri sendiri (life skill) dan kegiatan dasar belajar tentang bagaimana harusnya belajar (learning to learning).

  c.

  Sikap Sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi sikap harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERCELA DENGANMETODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

1 2 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI MATERI HIDUP SEHAT DENGAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL SERTA BERGIZI MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING SISWA KELAS VIII E SEMESTER II SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 149

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING PADA SISWA KELAS VII Di SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 1 123

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI MENGHINDARI PERILAKU TERCELA DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 3 128

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI TOLERANSI MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS XI BOGA 1 SEMESTER I SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Test Repository

0 3 167

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KHULAFAURRASYIDIN MENGGUNAKAN MODEL JURISPRUDENTIAL INQUIRY SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP (II) SMP N 2 TENGARAN TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

0 7 193

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) METERI HUKUM BACAAN TAJWID MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 182

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 120

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA MELALUI METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 11 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI METODE DRILL PADA SISWA TUNAGRAHITA SMA-LB NEGERI SALATIGA TAHUN 2017/2018 - Test Repository

0 1 175