NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB MAU’IDHAH AL- MUKMINĪN KARYA SYAIKH MUHAMMAD JAMALUDDIN AL-QĀSIMI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK

DALAM KITAB MAU’IDHAH AL- MUKMINĪN

KARYA SYAIKH MUHAMMAD JAMALUDDIN AL- QĀSIMI

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

NIQMATUL ISTIQOMAH

NIM: 111 13 266

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

TAHUN 1439 H/2017 M

  

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, apabila ada seorang fasik datang padamu dengan membawa

suatu berita, maka carilah kenyataannya terlebih dahulu (periksalah dengan seksama), supaya

kamu tidak sampai mencelakakan suatu kaum dengan tidak diketahui yang sebenarnya.”

(Q.S Al Hujurat: 6)

  Berhati-hatilah dalam melangkah supaya kamu tidak salah mengambil jalan.

  PERSEMBAHAN

  Dengan penuh rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT, maka skripsi yang telah penulis susun ini dipersembahkan kepada:

Allah SWT yang telah memberikan kesempatan umur sampai detik ini

sebagai wujud kasih sayangNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  

Bapak (Muhammad Yamin), Ibuk (Hadhiroh) yang telah begitu ikhlas dan

sabar membesarkan dan mendidikku sampai saat ini.

  

Ahli baitii, terutama kakak (Hadziq Mubarok) dan kedua adikku (Khoirotul

Ummah dan Muhamad Ali Mahsun) yang menjadi semangatku.

  

Romo Kyai As’ad Haris Nasution dan Ibunda Nyai Fatihah Ulfah Imam

Fauzi beserta ahlul bait yang dengan sabar dan tulus mendidikku.

  

Calon suamiku mas Zainul Arifin yang selalu memberikan semangat

sampai terselesaikannya skripsi ini.

  

Dewan Asatidz wa al-Asatidzah Al-Manar khususnya Ning Latif, mbok

Diyah, kakak Atik, dek Enduutt, dek U, dek enNur, dek Rif’a, dek Umah, dek Tipeh, dek anggik, dek Robiah, dek Mia, dek Yeyen, dek Eva, dek Uyun, dek Dilla yang telah sudi ikut berjuang bersama penulis. Terima kasih telah memberikan banyak hal, memberikan motivasi, dukungan, baik dukungan secara fisik atau non fisik. Umumnya kepada seluruh keluarga Al-Manar yang telah menjadi keluarga kedua penulis.

  

Teman sekaligus sahabat penulis, terkhusus buat Mbak Uyul dan Mbak

Qiemta yang telah mendukung, menemani perjuangan penulis hingga saat ini.

   Seluruh kaum muslimin muslimat yang bersedia membaca skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  

ميحّرلا نحمّرلا للها مسب

َرئاصب َرّصبو ،َينِّقتملِل ِةداعّسلا َجهنم َلّهسو ،َينِبلاّطلل َقيرّطلا َحضوأ يِذّلا ِلله ُدملحا

ِناسحلإا َراونأو ِنايملإا َرارسأ مهَحنمو ،ِنيِّدلا في ِماكحلأاو ِمكلحا ِرئاسب َينِقّدصلما

ّلإ هلإ لآ ْنأ ُدهشأو ،ِينقيلاو ّنأ ُدهشأو ،ُينبلما قلحا َُللما ُهل ََيرش ل َدحو ُللها ُهْهِّقَفُ ي اًرْ يَخ ِه

  ِب ُللها ِدِرُي ْنَم ُلئاقلا ،ُينملا ُدعولا ُقداّصلا هُلوسرو ُدبع اًدممح انَدّيس . ِنيّدلا ِموي َلَإ ٍناسحإب مله ،َينِعباّتلاو هِباحصأو هِلآ ىَلعو ِهيلع ُللها ىّلص ،ِنْيِّدلا ِفي

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Sang Raja alam semesta (Allah ‘Azza wa Jalla). atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana dan jauh dari sempurna. Sholawat dan salam Allah SWT, semoga senantiasa terlimpahkan kepada Sang Pemimpin hidupmanusia dan yang menjadi cakrawala rindu para umatnya (nabi Muhammad SAW).

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaika tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M.SI. Selaku pembimbing yang telah membimbing dalam penulisan skripsi ini.

  

ABSTRAK

  Niqmatul Istiqomah. 2017. Nilai-

  nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Mau’idhah al- simi. Skripsi. Mukminīn Karya Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Q ā

  Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Ulfah Susilawati, M.SI.

  Kata kunci: Nilai-nilai Pendidikan Akhlak.

  Lingkungan memberikan kontribusi sangat besar dalam kehidupan, dan dapat membentuk suatu kebiasaan terhadap seseorang. Terlebih pada pertumbuhan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Baik buruknya lingkungan akan diikuti oleh mereka. Maka, dengan bekal pendidikan akhlak seseorang akan mengetahui batas mana yang baik dan batas mana yang buruk. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendidikan akhlak menurut Muhammad Jamaluddin al-Q ā simi dalam kitab

  Mau’idhah al-

Mukminīn. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Apa

  saja pokok bahasan yang terdapat dalam kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn, (2)

  Bagaimana model pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab

  Mau’idhah al- M

ukminīn, dan (3) Bagaimana implikasi pendidikan akhlak dalam kitab

Mau’idhah al-Mukminīn dalam kehidupan manusia sehari-hari.

  Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library

  research ). Sumber data primer adalah kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, sumber

  sekundernya adalah kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn dan terjemahannya serta

  sumber tersiernya adalah kitab-kitab dan buku-buku lain yang bersangkutan dan relevan dengan penelitian. Adapun teknis analisis data menggunakan metode

  content analysis dan reflektif thinking.

  Temuan penelitian ini, menunjukkan bahwa pokok bahasan yang terdapat dalam kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn karya Syaikh Muhammad Jamaluddin al-

  Q ā simi secara garis besar menjelaskan tentang berbagai hikmah

  ‘ibadah,

mu’amalat, munakahat serta pendidikan akhlak. Model pendidikan akhlak yang

  terdapat dalam kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn dikelompokkan menjadi tiga skala

  besar, yaitu pendidikan terhadap Allah SWT, pendidikan terhadap diri sendiri dan pendidikan terhadap lingkungan. Sedangkan implikasi dalam kehidupan manusia sehari-hari sesuai dengan apa yang di jelaskan dalam kitab

  Mau’idhah al-

Mukminīn menekankan pada sikap yang harus diambil oleh seorang hamba dalam

  memperoleh pendidikan akhlak yang baik. Hal ini dilakukan dengan dua jalan, yaitu: Dengan melimpahkan karunia Ilahi dan kesempurnaan fitrah kejadian serta dengan mengusahakan akhlak-akhlak ini dengan jalan bersungguh-sungguh dalam melatih jiwanya.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

DEKLARASI ....................................................................................................... v

MOTTO .............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

ABSTRAK .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7 C. Tujuan Penelilitian .............................................................................. 7 D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 8 E. Penegasan Istilah ................................................................................. 8 F. Metode Penelitian .............................................................................. 10 G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 13 BAB II. BIOGRAFI A. Sekilas Kitab Mau’idhah al-Mukminīn ............................................ 14 1. Latar Belakang Kitab Mau’idhah al-Mukminīn .......................... 14 2. Sistematika Penulisan Kitab Mau’idhah al-Mukminīn ............... 20

  B.

  Pengertian Pendidikan Akhlak ......................................................... 39 1.

  Mukminīn bagi Pendidikan Akhlak ................................................... 94

  hari ..................................................................................................... 88 C. Kelebihan dan Kekurangan Kandungan Kitab Mau’idhah al-

  BAB IV. ANALISIS NILAI PENDIDIKAN DALAM KITAB MAU’IDHAH AL-MUKMINĪN A. Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Mau’idhah al-Mukminīn ...... 54 B. Implikasi Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kehidupan Manusia Sehari-

  Mau’idhah al-Mukminīn ............... 42

  Pendidikan Akhlak dalam Kitab

  ā simi tentang Nilai

  Pengertian Pendidikan ................................................................. 39 2. Pengertian Akhlak ....................................................................... 41 B. Pemikiran Syeh Muhammad Jamaluddin al-Q

  III. DESKRIPSI PEMIKIRAN SYAIKH MUHAMMAD JAMALUDDIN AL-Q ĀSIMI TENTANG NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB MAU ’IDHAH AL-MUKMINĪN A.

  Biografi Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Q

  BAB

  simi ...,........ 37

  ā

  Pendidikan dan Perjuangan Syaikh Muhammad Jamaluddin al- Q ā simi ......................................................................................... 33 3. Karya-karya Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Q

  ā simi ........ 31 2.

  Riwayat Hidup Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Q

  ā simi ........................ 31 1.

  BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... 96 B. Saran ................................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama

  rahmatan lil’alamin yang dibawa oleh

  Rasulullah SAW. Islam sangat memperhatikan segala aspek yang dikerjakan manusia, mulai dari hal-hal yang terkecil sampai pada hal-hal yang besar.

  Baik yang berhubungan dengan Allah maupun dengan manusia. Dalam hal ini Islam memberikan pendidikan kepada manusia dan sebagai pedoman hidup untuk manusia seluruh alam. Rasulullah SAW. sebagai utusan yang menyempurnakan akhlak manusia, karena beliau dalam hidupnya penuh dengan akhlak-akhlak yang mulia dan sifat-sifat yang baik. Para sahabat dan keluarga beliau menjadikan perjalanan Nabi SAW. sebagai pelita untuk penyiaran agama. Hal ini digambarkan oleh Allah di dalam al-

  Qur’an:

  ميظع قلخ ىلعل َّنإو Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung".

  (Q.S. Al-Qalam: 4) (http//www.alquran-digital.com).

  Pujian Allah tersebut merupakan kepribadian yang terdapat dalam diri Rasullullah. Yang memang benar-benar dituangkan dalam kehidupan sehari- hari beliau. Akhlak ditempatkan dalam mata air Islam yang pertama berdasarkan al- Qur’an dan as-Sunnah dan dia itu agama secara keseluruhan. Jika ada sedikitpun kekurangannya, hubungan suatu umat dengan Allah atau dalam hubungannya dengan sesama manusia, maka derajatnya pun akan berkurang dan akhlaknya akan menurun sebanyak kekuranganya itu (Masy’ari, 2008: 11).

  Agama Islam sangat memperhatikan masalah akhlak, melebihi perhatiannya dari hal-hal yang lain. Perhatian itu sampai sedemikian rupa, sehingga akhlak sebagai salah satu pokok tujuan risalah. Akhlak merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat, dan umat. Karena itulah akhlak yang menentukan eksistensi seorang muslim. Agama Islam mempunyai tiga cabang yang saling berkaitan, yaitu akidah, syariat, dan akhlak. Akhlak hendaknya menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna, dan membedakannya dengan makhluk-makhluk lainnya. Akhlak hendak menjadikan orang berakhlak baik, bertindak tanduk yang baik terhadap manusia, terhadap sesama makhluk, dan terhadap Tuhan (Masy’ari, 2008: 10).

  Saat ini lingkungan pergaulan sudah sangat mengkhawatirkan, karena sudah sangat banyak hal-hal yang buruk yang dilakukan oleh remaja.

  Lingkungan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kehidupan, dan dapat membentuk suatu kebiasaan terhadap seseorang (Al-Jaza ’iri, tt: 223).

  Terlebih pada pertumbuhan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Baik buruknya lingkungan sedikit banyak akan diikuti oleh mereka. Padahal semua orang telah menyaksikan bagaimana perilaku orang-orang yang berada di sekelilingnya sangat memprihatinkan. Kemerosotan akhlak pada anak-anak saat ini dapat dilihat dengan banyaknya tawuran, mabuk, membolos, berani dan durhaka kepada orang tua, bahkan sampai membunuh (Jawa Pos, 2014:

  1). Hal ini menjadi keprihatinan bersama. Apabila tidak ada cara untuk membentengi anak-anak (pelajar) dari terjangan lingkungan yang buruk, maka bisa dipastikan mereka akan terpengaruh oleh lingkungan yang buruk, dan bukan tidak mungkin mereka juga akan menjadi terbiasa untuk melakukan perbuatan yang buruk.

  Sesungguhnya manusia mereka yang masih janin, bayi, kanak-kanak, remaja dan lain-lain. Itu nantinya sudah tentu mereka akan menjadi dewasa, menjadi manusia besar yang akan merupakan generasi baru untuk menggantikan para orangtua sekarang yang sudah tua-tua. Orangtua pun secara pasti akan meninggalkan hidup mereka di alam fana ini, melanjutkan perjuangan dan penghidmatan pendahulunya terhadap bangsa, negara, juga agama (Al-Ghalayaini, 2000: 313).

  Oleh karena itu, orangtua harus lebih memperhatikan anak-anaknya dalam soal pendidikan, terutama pendidikan tentang akhlak. Supaya mereka tidak mudah terpengaruh dengan keadaan lingkungan yang buruk seperti saat ini. Pada masa yang akan datang kelak, mereka akan menjadi pilar-pilar penerus perjuangan yang memiliki tingkah laku (akhlak) yang baik, menjadi penerus bangsa negara, dan juga agama.

  Pendidikan akhlak merupakan bagian besar dari isi pendidikan Islam, posisi ini terlihat dari kedudukan al- qur’an sebagai referensi paling penting tentang akhlak bagi kaum muslimin: individu, keluarga, masyarakat, dan umat. Akhlak merupakan buah Islam yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan serta membuat hidup dan kehidupan menjadi baik. Akhlak merupakan alat kontrol psihis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Tanpa akhlak, masyarakat manusia tidak akan berbeda dari kumpulan binatang (Munzier, 2008: 89).

  Dengan bekal pendidikan akhlak, seseorang dapat mengetahui batas mana yang baik dan mana yang buruk. Juga dapat menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Orang yang berakhlak dapat memperoleh irsyad,

taufik , dan hidayah sehingga dapat bahagia di dunia dan di akhirat.

  Kebahagian hidup oleh setiap orang selalu didambakan kehadirannya di dalam lubuk hati. Hidup bahagia merupakan hidup sejahtera dan mendapat ridha dari Allah SWT dan selalu disenangi oleh sesama makhluk (FIP-UPI, 2007: 18).

  Merespon akan pentingnya pendidikan akhlak yang harus dimiliki oleh setiap manusia sebagai bekal hidupnya, Muhammad Jamaluddin al- Q ā simi seorang ulama terkenal dari Syam (Syiria) akhirnya membuat sebuah ringkasan dari sebuah kitab yang sangat terkenal setelah melakukan percobaan dalam beberapa tahun. Kitab yang menurut beliau adalah kitab yang dapat digunakan untuk memberikan nasihat kepada seluruh umat, yaitu kitab

  Ihya’ Ulumuddin sebuah karangan dari al-‘Allamah al-Imam Hujjatul

Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali

  Ath- Thusi, ‘alaihir rahmah warridhwan. Beliau kemudian memberi nama ringkasan tersebut dengan sebutan

  Mau’idhah al-Mukminīn (Bimbingan mencapai tingkat mukmin). Menurut beberapa pendapat, kitab

  Ihya’ Ulumuddin merupakan kitab

  yang sempurna dalam hal nasihat. Setelah melakukan percobaan dalam beberapa tahun, al-Q ā simi sendiri berpendapat bahwa “semanfaat-manfaatnya kitab yang dapat digunakan untuk bahan pemberian nasihat dan pengingat kepada seluruh kaum muslim dan mukmin adalah judul-judul yang dipilih dan disaring dari sebuah kitab yang disaring dari sebuah kitab yang bernama

  Ihya’ Ulumuddin.

  Suatu ketika secara kebetulan al-Q ā simi sempat bertukar pikiran dengan al- Ustadz Syaikh Muhammad ‘Abduh, seorang mufti Mesir, tepatnya pada tahun 1321 tentang apa yang beliau maksudkan tersebut, lalu al-Ustadz

  Syaikh Muhammad ‘Abduh berkata “memang dalam urusan ini belum ada suatu naskahpun yang sudah dikarang, tetapi menurut pendapat kami yang terbaik adalah kitab

  Ihya’ Ulumuddin, namun harus dibuat sebuah kesimpulan

  atau keringkasannya terlebih dahulu.” Ada juga seorang yang terkemuka di daerah Damsyik yang memberikan sebuah pertimbangan kepada orang-orang yang meminta pendapatnya tentang bagaimana cara mengajarkan kitab

  

Ihya’Ulumuddin tersebut, sebab sebelumnya beliau mengajarkan bacaannya

  sehuruf demi sehuruf, dengan meneliti benar-benar kaidah nahwu sharafnya, lalu dia mengadu karena merasa sempit dadanya, harus mengadakan pembahasan yang sukar dimengerti oleh orang-orang awam dan tidak dapat diambil manfaatnya, kecuali oleh orang-orang khusus saja. Oleh sebab itu, dikemukakan pendapatnya agar dipilih saja beberapa fasal yang dianggap sangat penting dan perlu dimaklumi oleh masyarakat umum (Rathomy, 1975: 12).

  Dari beberapa pendapat tersebutlah, kemudian Muhammad Jamaluddin al-Q ā simi semakin mantap untuk membuat sebuah kitab hasil ringkasan dari kitab

  Ihya’ Ulumuddin. Meskipun kitab tersebut hanya sebuah

  ringkasan, akan tetapi al-Q ā simi tidak merubah tata letak kesesuaian dengan kitab asli. Selain itu beliau juga mengikuti cara penerbitan seperti keadaan semula. Hanya, dalam kitab ringkasan tersebut menggunakan kata yang lebih sederhana dan dapat dipahami oleh masyarakat pada umumnya.

  Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menggali Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang terdapat dalam kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn, yang

  memuat ulasan-ulasan pemikiran dari Imam al-Ghazali yang telah diringkas oleh Muhammad Jamaluddin al-Q ā simi tentang tata cara dan langkah-langkah seseorang menempuh jalan kehidupan menuju kebahagiaan dunia akhirat. Untuk itu, maka dalam penelitian ini penulis memberi judul: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB

  MAU’IDHAH AL-MUKMINĪN

  KARYA SYAIKH MUHAMMAD JAMALUDDIN AL-Q Ā SIMI. Penulis akan berusaha mengulas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada dalam kitab

  

Mau’idhah al-Mukminīn. Diharapkan nantinya dapat dijadikan referensi

dalam pembimbingan akhlak para pelajar dan juga masyarakat umum.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.

  Apa saja pokok bahasan yang terdapat dalam kitab Mau’idhah al-

  Mukminīn? 2.

  Bagaimanakah model Pendidikan Akhlak yang terdapat dalam kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn? 3.

  Bagaimana implikasi model Pendidikan Akhlak kitab Mau’idhah al-

  Mukminīn dalam kehidupan manusia sehari-hari? 4.

  Apa saja kelebihan dan kekurangan kandungan kitab Mau’idhah al-

  Mukminīn bagi pendidikan akhlak? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1.

  Mengetahui pokok bahasan yang terdapat dalam kitab Mau’idhah al- Mukminīn.

  2. Mengetahui bagaimanakah model Pendidikan Akhlak yang terdapat dalam kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn.

  3. Mengetahui implikasi model Pendidikan Akhlak kitab Mau’idhah al- Mukminīn dalam kehidupan manusia sehari-hari.

  4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kandungan kitab Mau’idhah al- Mukminīn bagi pendidikan akhlak.

D. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua bagian, yaitu:

  1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis bagi dunia pendidikan akhlak.

  2. Kegunaan Praktis Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga pendidikan terutama pendidikan Islam. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari penafsiran dan kesalah pahaman, maka penulis kemukakan pengertian dan penegasan judul skripsi ini sebagai berikut:

1. Nilai Pendidikan Akhlak

  Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik, disukai, dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau kelompok orang sehingga prefrensinya tercermin dalam perilaku, sikap dan perbuatan-perbuatannya (Ensiklopedia Pendidikan, 2009: 106).

  Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, bagi peranannya di masa yang akan datang (Hamalik, 2010: 14).

  Akhlak adalah suatu bentuk yang kuat di dalam jiwa sebagai sumber perbuatan otomatis dengan suka rela, baik atau buruk, indah atau jelek, sesuai pembawaanya, ia menerima pengaruh pendidikan kepadanya, baik maupun jelek kepadanya (Al-

  Jaza’iri, tt: 223). Dengan demikian Nilai Pendidikan Akhlak adalah sesuatu yang dianggap baik untuk diusahakan dalam membimbing dan mengarahkan seseorang supaya mencapai suatu tingkah laku (akhlak) yang terpuji, serta menjadikannya sebagai suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari- hari.

2. Mau’idhah al-Mukminīn

  Mau’idhah al-Mukminīn adalah kitab yang ditulis oleh

  Muhammad Jamaluddin al-Q ā simi hasil ringkasan dari kitab

  Ihya’ ‘Ulumuddin karya Imam Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin

  Muhammad bin Muhammad al-Ghazali Ath-thusi. Arti kitab ini mempunyai pengertian bimbingan untuk mencapai tingkat mukmin.

  Sebagaimana judulnya, kitab ini membahas penjelasan berbagai

  mau’idhah (nasehat atau bimbingan) tentang usaha yang harus ditempuh

  untuk mencapai derajat mukmin yang mengharapkan kebahagian di dunia dan akhirat. Kitab ini terbagi dalam dua jilid. Pada jilid pertama terdapat 18 bab pembahasan, dimulai dari kata pengantar, khutbah kitab, kemudian dilanjutkan bab satu, dua, tiga sampai bab 18 yang di dalam setiap babnya terdapat beberapa fasal dan diakhiri dengan fahrasat (daftar isi). Kemudian pada jilid kedua terdapat 16 bab pembahasan, dimulai dari bab 19 sampai pada bab 34 yang di dalam setiap babnya terdiri dari beberapa fasal dan diakhiri dengan fahrasat (daftar isi).

  3. ā simi Muhammad Jamaluddin al-Q

  Muhammad Jamaluddin al-Q ā simi adalah pengarang kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn. Beliau merupakan ulama’ yang sangat

  mencintai ilmu. Seorang ulama’ muhaddits dan mufassir terkenal yang memiliki kegemaran berziarah ke berbagai situs peninggalan Islam, berkunjung dari satu tempat menuju tempat lain untuk membagikan ilmunya. Beliau tumbuh dalam didikan ayahandanya sehingga memperoleh prinsip-prinsip dasar ilmu agama dari orangtuanya.

  Muhammad Rasyid Ridha berkata tentang Syaikh Jamaluddin: “Dia adalah orang alim dari Syam yang langka, pembaru ilmu-ilmu keislaman, penghidup sunnah dengan ilmu dan amal dalam pengajaran dan terpelajar, dalam karya dan termasuk dari lingkaran pertemuan antara petunjuk salaf dan perkembangan yang dibutuhkan zaman. Ia seorang ahli Fiqih, Mufassir, ahli Hadits, ahli Sastra, Seniman yang takwa dan selalu kembali kepada Allah yang memiliki karangan melimpah dan bahasan yang diterima” (Mahmud, 2006: 234).

F. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kepustakaan (library research), karena semua yang digali adalah bersumber dari pustaka (Hadi, 1990: 3). Dan yang dijadikan obyek kajian adalah hasil karya tulis yang merupakan hasil dari pemikiran.

  2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode library research (penelitian kepustakaan). Maka peneliti menggunakan teknik yang diperoleh dari perpustakaan dan dikumpulkan dari kitab-kitab dan buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Yang terdiri dari tiga sumber: a.

  Sumber Primer, adalah sumber yang langsung berkaitan dengan permasalahan yang didapat yaitu: kitab

  Ihya’ ‘Ulumuddin.

  b.

  Sumber Skunder, adalah data yang diperoleh dari sumber pendukung untuk memperjelas data primer. Yaitu kitab

  Mau’idhah al- Mukminīn, terjemahan kitab Mau’idhah al-Mukminīn, Al-Qur’an dan

  Hadits.

  c.

  Sumber Tersier, dalam penelitian ini, data tersiernya penulis ambil dari kitab-kitab, buku-buku, dan media elektronik seperti internet, yang mendukung objek penelitian.

  3. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data yang ada, penulis menggunakan tiga metode, yaitu: a.

  Metode Induktif Metode induktif yaitu metode yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa konkrit, kemudian dari fakta-fakta dan peristiwa yang konkrit ditarik dalam generalisasi yang bersifat umum (Hadi, 1990:26). Metode ini bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa yang khusus kemudian ditarik kesimpulan menjadi umum. Metode ini penulis gunakan untuk menganalisis data tentang nilai-nilai pendidikan akhlak menurut Jamaluddin al-Q ā simi, yang tertuang dalam kitab

  Mau’idhah al- Mukminīn.

  b.

  Metode Content Analysis Metode Content Analysis (analisis isi) menurut Weber sebagaimana dikutip oleh Soejono dalam bukunya yang berjudul:

  Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, adalah: “metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen” (Soejono, 2005: 13). Dengan teknik analisis ini penulis akan menganalisis terhadap makna atau pun isi yang terkandung dalam ulasan-ulsan kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn dan kaiatanya dengan nilai-nilai pendidikan akhlak.

  c.

  Metode Reflektif Thinking Metode Reflektif thinking yaitu berfikir yang prosesnya mondar-mandir antara yang empiri dengan yang abstrak. Empiri yang khusus dapat saja menstimulasi berkembangnya yang abstrak yang luas, dan menjadikan mampu melihat relevansi empiri pertama dengan empiri-empiri yang lain yang termuat dalam abstrak baru yang dibangunnya (Muhadjir, 1991: 66-67). Metode ini digunakan untuk melihat implikasi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab

  

Mau’idhah al-Mukminīn dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan yang penulis maksud disini adalah sistematika penyusunan skripsi dari bab ke bab. Sehingga skripsi ini menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Hal ini bertujuan agar tidak ada pemahaman yang menyimpang dari maksud penulisan skripsi ini.

  Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut:

  Bab I : Pendahuluan, menguraikan tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian, Penegasan Istilah, dan Sistematika Penulisan sebagai gambaran awal dalam memahami skripsi ini. Bab II: Sekilas tentang kitab Mau’idhah al-Mukminīn dan biografi Muhammad Jamaluddin al-Q simi. ā BAB III: Konsep pemikiran Muhammad Jamaluddin al-Q ā simi. BAB IV: Pembahasan, menguraikan pokok bahasan, model pendidikan akhlak dalam kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn, implikasi dalam

  kehidupan manusia sehari-hari serta kelebihan dan kekurangan kandungan kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn bagi pendidikan akhlak.

  BAB V : Penutup, menguraikan kesimpulan dan saran

BAB II BIOGRAFI A. Sekilas Kitab Mau’idhah al-Mukminīn 1. Latar Belakang Kitab Mau’idhah al-Mukminīn Mau’idhah al-Mukminīn adalah kitab yang mengupas sebagian

  tema yang termuat dalam kitab

  Ihya’ ‘Ulumuddin, karya Hujjatul Islam

  al-Imam Abu Hamid Muhammad al-Ghazali. Sebagaimana dikatakan Syaikh Jamaluddin dalam muqaddimahnya, karya ini terlahir dari sebuah kegundahan rekan sesama ulama terkemuka di Damaskus, di dalam memberi pemahaman pengkajian kitab

  Ihya’ bagi kalangan awam, yang memang menyukai tema-tema agama yang sederhana namun sulit dimengerti. Al-

  Ihya’ seakan hanya dapat memberikan manfaat bagi segelintir orang yang sudah mapan pengetahuan agamanya.

  Walhasil, berangkat dari tujuan mulia ini, yakni membumikan kitab

  Ihya’ bagi masyarakat, Syaikh Jamaluddin mulai meringkasnya

  pada tahun 1323 H/1905 M. Beliau memilih tema-tema yang sederhana, dengan mengikuti tertib pasalnya sebagaimana kitab aslinya, hingga tersusun menjadi dua juz (jilid).

  Nyatanya, kitab tersebut tidak hanya bertujuan untuk kemudahan tersebut, bahkan juga menjadi bahan acuan materi para da’i, di dalam memberikan penerangan keislaman bagi masyarakat, hingga kini. Inilah salah satu sumbangsih terbesar yang terasa hingga kini dari pengabdian keilmuan Syaikh Jamaluddin al-Q ā simi.

  Pemberian nasihat secara merata kepada masyarakat umum serta mengusahakan memberikan petunjuk kepada mereka secara menyeluruh merupakan hal-hal yang sangat penting dan utama, khususnya golongan umat yang istimewa, yakni para alim ulama, mubaligh dan sebagainya.

  Karena golongan mereka inilah yang merupakan orang-orang kepercayaan syariat, bahkan mereka pulalah yang menjadi cahaya lampu, pelita-pelita ilmu pengetahuan serta penjaga pagar-pagarnya.

  Orang-orang salaf terdahulu selalu menyampaikan apa saja yang terkandung dalam dada mereka, yaitu segala sesuatu yang telah mereka ketahui mengenai hal ihwal, zaman atau tempat mereka. Kemudian setelah pembahasan-pembahasan tersebut meluas di kalangan Islam, mulailah dihimpunkan berbagai petunjuk yang diterima langsung dari Nabi SAW untuk diketengahkan kepada seluruh umat manusia.

  Selanjutnya demi kekuasaan makin luas dan kemajuan makin besar, maka mulailah percabangan, pengeluaran hukum dan pengambilan- pengambilan secara beristinbat dalam segala bidang sesuai dengan peluapan kesempurnaan yang ada. Dengan demikian, buku-buku dan naskah-naskah dalam berbagai ilmu pengetahuan dapat terkumpul bagaikan meluapnya air lautan, sehingga menjadi mudahlah pembahasan secara besar-besaran bagi siapa saja yang ingin memetiknya. Bahkan buku-buku tersebutlah yang menjadi pegangan utama yang dijadikan bahan penyiaran, juga sebagai tempat berlindung untuk mengetahui hakikat-hakikat sari ilmu pengetahuan yang diselidiki. Akhirnya beraneka ragamlah ciptaan-ciptaan serta susunan-susunan dalam setiap jenis ilmu tersebut.

  Oleh sebab bermacam-macamnya naskah yang sudah tersusun sehingga pencari atau penuntut ilmu merasa bingung untuk memilih mana yang tertinggi mutunya. Penyelidikan untuk meneliti mana yang terbaik tersebut sampai-sampai menjadi tanda kecerdikan dan mengambil mana yang paling bermanfaat lalu menjadi suatu bukti kepandaian dan kemajun.

  Memberi nasihat kepada golongan kaum awam, yaitu dengan cara menunjukkan kepada mereka akan jauharnya agama islam, memberi tahukan kebaikan-kebaikan agama serta kewajiban-kewajibannya, sunnah serta haramnya, juga memerintahkan kepada mereka agar berbudi luhur dan mulia, melarang mereka dari segala macam akhlak yang rendah dan hina, agar dengan demikian mereka dapat menaiki tingkatan yang akan membawa kesejahteraan dan kebahagiaan mereka merupakan suatu hal yang penting dan utama untuk dilaksanakan, bahkan termasuk sekokoh-kokoh kefardhuan yang harus dikerjakan, karena memang Allah SWT memang sengaja memberikan kepada golongan para alim ulama supaya mengajak kepada kebaikan, memerintahkan hal yang

  ma’ruf dan

  melarang hal yang munkar, juga agar orang-orang yang menerima ajakan tersebut mau mengikuti syariat-syariat Allah SWT sehingga gemar mematuhi apa saja yang diperintah dan dilarang, mau memperhatikan apa yang dijanjikan dan diancamkan, apa yang digembirakan dan apa yang ditakut-takuti, maka wajiblah bagi setiap penyiar agama Allah SWT supaya giat dalam usaha untuk menempuh jalan apa saja dalam menuju kesempurnaan dakwahnya. Hal ini tentu memerlukan kecerdikan dan kebijakannya. Oleh karena itu, mereka harus pandai-pandai memilih karangan-karangan yang paling banyak manfaatnya juga harus meneliti dari inti dan sari mana yang tertinggi mutu dan nilainya. Maka dari itu, perlulah dicari dengan secermat-cermatnya, sebab belum tentu yang paling banyak digunakan untuk bahan pengajaran dalam berbagai majlis berupa kitab yang kokoh dasarnya atau memberikan banyak faidah kepada masyarakat umum.

  Suatu karangan yang berjudul sebagai peringatan-peringatan atau nasihat-nasihat untuk masyarakat umum merupakan suatu naskah yang amat tinggi nilainya. Tidak mungkin dapat dikerjakan melainkan oleh seorang yang bijak, amat cerdik dan pandai.

  Seorang juru pengingat, juru pemberi nasihat atau juru pemberi petunjuk adalah seorang manusia yang amat tinggi kedudukannya. Dia adalah seorang manusia yang benar-benar menjaga hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Allah SWT, bekerja untuk menerangi akal pikiran, mendidik jiwa, menjernihkan serta memberi kebudayaan hati nurani dalam taraf yang tinggi, memberi cahaya otak, meluruskan

  i’tikaf dan

  menjelaskan rahasia-rahasia peribadatan. Bahkan melemparkan segala tutup yang menyelubungi faham-faham yang terkekang dan terbatas karena daki-daki yang disebabkan oleh kebodohan dan pusaka-pusaka berupa kesesatan semata.

  Juru pengingat merupakan pewaris Nabi Muhammad SAW, yang berdiri tegak atas dasar- dasar dan tujuan syari’at yang murni serta hikmat yang tersirat di dalamnya, mengetahui letak masalah yang menjadi perselisihan atau persesuaian antar ulama.

  Selain itu, juru pengingat merupakan pendorong utama dalam mengeluarkan seluruh umat manusia dari kegelapan kebodohan ke dalam cahaya ilmu pengetahuan, membebaskan dari perbudakan serta belenggu kekhurafatan dan kemewahan (kebimbangan).

  Sepanjang yang diketahui oleh Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Q ā simi, bahwa dari sekian banyak karangan yang telah disusun sebagai bahan pengingat untuk masyarakat umum, belum dapat beliau peroleh, yang sekiranya dapat memenuhi syarat-syarat dengan sempurna, dapat dimengerti benar-benar apa maksud dan tujuannya, dicapai yang tersurat dan tersirat di dalamnya, mencukupi kebutuhan, memuaskan karena kelengkapannya, terhindar dari segala macam persoalan yang rumit, mudah diambil dan dipahami, sehingga setiap juru pengingat yang memerlukan dapat meminta pertolongan dari padanya, setiap orang yang menyelidiki dapat petunjuk dengan menelaahnya, bahkan beliau selalu menanti-nantikan dari sekian banyak kesemerbakan taufik Allah SWT yang kira-kira dapat menenangkan hati, sehingga setelah beliau mengadakan percobaan dalam beberapa tahun pengajaran dari setiap kitab yang indah, kemudian beberapa tahun kemudian, beliau berpendapat bahwa semanfaat-manfaatnya kitab yang dapat digunakan untuk bahan pemberian nasihat dan pengingat-pengingat kepada seluruh kaum muslimin dan mukminin adalah judul-judul yang dipilih dan disaring dari sebuah kitab yang bernama

  Ihya’ Ulumuddin (menghidup-

  hidupkan ilmu-ilmu agama), yaitu sebuah karya besar dari al- ‘Allamah al-Imam Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin

  Muhammad al-Ghazali ath-Thusi ‘alaihir rahmah wa ridhwan.

  Suatu ketika secara kebetulan sekali Syaikh Jamaluddin al-Q ā simi bertukar pikiran dengan yang mulia dan bijaksana, yaitu Ustadz Syaikh Muhammad ‘Abduh, seorang mufti Mesir. Beliau ingin sekali meminta pendapat dari Syaikh Muhammad ‘Abduh perihal yang beliau maksudkan, lalu dengan sangat menyesal al-Ustadz mengemukakan buah pikirannya dan berkata: “Memang dalam urusan ini belum ada suatu naskahpun yang sudah dikarang, tetapi menurut pendapat kami yang terbaik adalah

  kitab Ihya’ Ulumuddin, namun harus dibuatkan sebagai

  kesimpulan atau keringkasan terlebih dahulu.” Pendapat yang demikian tersebut beliau anggap sebagai suatu yang amat kebetulan. Kemudian beliau ingat pula bahwa ada seorang yang terkemuka di daerah Damsyik yang memberikan sebuah pertimbangan kepada orang-orang yang meminta pendapatnya tentang bagaimana cara mengajarkan kitab

  Ihya’ tersebut, sebab sebelumnya beliau mengajarkan bacaannya sehuruf demi sehuruf, dengan meneliti benar-benar kaidah nahwu sharafnya, lalu dia mengadu karena merasa sempit dadanya, harus mengadakan pembahasan yang sukar dimengerti oleh orang-orang awam dan tidak dapat diambil manfaatnya, kecuali oleh orang-orang khusus saja. Oleh sebab itu dikemukakan pendapatnya agar dipilih saja beberapa fasal yang dianggap sangat penting dan perlu dimaklumi oleh masyarakat umum (Rathomy, 1975: 12).

  Dari beberapa peristiwa tersebutlah, kemudian Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Q simi semakin mantap untuk membuat

  ā

  sebuah kitab hasil ringkasan dari kitab

  Ihya’ Ulumuddin. Beliau

  memulainya sejak tahun 1323 M yang kemudian diberi nama

  Mau’idhah al- Mukminīn yang memiliki arti bimbingan untuk mencapai tingkat mukmin.

2. Sistematika Penulisan Kitab Mau’idhah al-Mukminīn

  Kitab

  Mau’idhah al-Mukminīn terdiri dari dua jilid yang terdiri

  dari 34 bab pembahasan dan pada setiap babnya terdiri dari beberapa fasal, yang dimulai dengan: a.

  Khutbah kitab jilid pertama b.

  Bab pertama. Pada bab ini membahas tentang ilmu pengetahuan yang terdiri dari: keutamaan ilmu pengetahuan, keutamaan belajar, keutamaan mengajar dan ilmu yang fardhu ‘ain. c.

  Bab kedua. Pada bab ini membahas tentang akidah ahli sunnah wal jama’ah tentang dua kalimah syahadat.

  d.

  Bab ketiga. Pada bab ini menjelaskan tentang rahasia-rahasia

  thaharah (bersuci) yang terdiri dari:

  1) Menyucikan kotoran atau najis, alat penyucian dan cara menyucikan.

  2) Menyucikan hadats, adab kesopanan membuang hajat, cara beristinjak, cara berwudhu, yang makruh dalam berwudhu, anggapan terhadap thaharah, cara mandi dan cara tayamum.

  3) Kebersihan, membersihkan kotoran yang tidak najis, kotoran yang menempel, adab kesopanan di tempat mandi, kotoran yang tumbuh di badan.

  e.

  Bab keempat. Pada bab ini menjelaskan tentang rahasia-rahasia shalat dan keutamaannya, yang terdiri dari: keutamaan adzan, keutamaan shalat-shalat yang diwajibkan, keutamaan menyempurnakan rukun-rukun shalat, keutamaan berjamaah, keutamaan sujud, kewajiban khusyu

  ’, keutamaan masjid dan tempat shalat, perilaku shalat yang lahiriah, bacaan d o’a iftitah, alfatihah dan surat- surat lain, ruku’, sujud, tasyahud, berbagai larangan dalam shalat, fardhu dan sunnah shalat, syarat-syarat bathiniah (khusyu

  ’ dan kehadiran hati), sikap bathiniah yang menjadi keistimewaan kehidupan shalat, cara memelihara kehadiran hati di waktu shalat, beberapa hal yang harus diperhatikan waktu melakukan setiap rukun atau syarat shalat, imam, keutamaan jum’at dan adab-adabnya, aneka masalah yang perlu diketahui, ibadat-ibadat sunnah, waktu-waktu yang dimakruhkan untuk shalat, mengqadha shalat-shalat sunnah.

  f.

  Bab kelima. Pada bab ini menjelaskan tentang rahasia-rahasia zakat yang meliputi: penunaian zakat dan syarat-syaratnya, rahasia zakat sebagai salah satu sendi islam, kewajiban orang-orang yang berzakat, pengeluaran zakat dan orang-orang yang berhak menerimanya, tugas-tugas penerima zakat, keutamaan tata cara menerima dan memberikannya sedekah sunnah, sedekah tanpa diketahui orang.

  g.

  Bab keenam. Pada bab ini menjelaskan tentang rahasia-rahasia puasa yang meliputi: kewajiban-kewajiban puasa yang lahiriah, hal-hal yang wajib dilakukan karena rusaknya puasa, hal-hal yang sunnah dilakukan dalam puasa, macam-macam puasa dan tingkatannya, rahasia puasa dan syarat bathiniah, puasa sunnah.

  h.

Dokumen yang terkait

PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF MENURUT SYAIKH ABDULLAH BIN HUSAIN BA’ALAWI (TELAAH KITAB SULLAM TAUFIQ) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

1 2 130

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB ‘AQIDATUL AWAM KARYA SAYID AHMAD AL – MARZUKI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 2 112

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB KHULASHAH NURUL YAQIN KARYA MUHAMMAD KHUDHARI BEK SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

2 5 115

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KITAB TA’LIM AL-MUTA’ALIM KARYA AL-ZARNUJI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 104

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SYAIKH MUSTHAFA AL-GHALAYAINI DALAM KITAB ‘IDHOTU AN-NASYIIN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 105

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB WASHOYA AL ABA’ LIL ABNAA’ KARYA MUHAMMAD SYAKIR AL-ISKANDARI SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 2 102

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-AN’AM AYAT 151-153 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

1 0 117

PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP ANAK TELAAH KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN KARYA SYAIKH UMAR BARAJA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 88

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE LIYE SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 122

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB KIFAYATUL AWAM KARYA SYAIKH IBRAHIM AL- BAJURI SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 118