PENGALAMAN FLOW MAHASISWA PENARI HIP-HOP DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGALAMAN FLOW MAHASISWA PENARI HIP-HOP DI
YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Disusun Oleh:
Elfira Bungadatu Ridho
099114111

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGALAMAN FLOW MAHASISWA PENARI HIP-HOP DI
YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Oleh :
Elfira Bungadatu Ridho
NIM : 099114111

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Skripsi,

Dr. Tjipto Susana, M.Si.

Tanggal :

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PENGESAHAN
PENGALAMAN FLOW MAHASISWA PENARI HIP-HOP DI
YOGYAKARTA
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Elfira Bungadatu Ridho
099114111

Telah dipertanggungjawabankan di depan Panitia penguji
Pada tanggal 24 Juli 2014
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap

Tanda Tangan


Penguji 1

: Dr. Tjipto Susana, M.Si.

……………...

Penguji 2

: V. Didik Suryo Hartoko, M.Si.

……………...

Penguji 3

: MM. Nimas Eki Suprawati, M.Si., Psi.

……………...

Yogyakarta,

Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

HIDUP BERDASARKAN KASIH

TIDAK ADA KATA MENYERAH TERHADAP KETERBATASAN

MANUSIA, TETAPI SELALU BERUSAHA DAN PERTAHANKAN
KERENDAHAN HATI

MAZMUR DAUD

NIKMATI HIDUP DAN MENGUCAP SYUKUR SELALU

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN




Ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, terima
kasih untuk anugrah yang luar biasa, terima kasih Bapa.



Terima kasih papa untuk pengertian dan kesabaran, terima kasih untuk
kepercayaan, terima kasih untuk cintamu papa, love u dad. Terima kasih
mama, terima kasih untuk setiap nasehat dan didikan, terima kasih untuk
mau bertahan sejauh ini, terima kasih menjadi ibu yang luar biasa, love u
mom. Terima kasih untuk cintamu mama.



Terima kasih untuk pacarku tercinta :D. Terima kasih selalu berada
disampingku dalam setiap keadaan, hahahahaa. Terima kasih telah
menjadi seseorang yang selalu siap berdiri untukku, terima kasih untuk
setiap cara yang digunakan untuk mendorongku menyelesaikan skripsi
ini . Terima kasih karena mencintaiku . Love u (xoxoxo)




Terima kasih untuk Cece ku yang cerewet Maya Ridho… Aku sarjanaaa,
yeeii… Terima kasih untuk setiap ceramahmu cece.



Terima kasih untuk Kokoku Aldi Ridho, . Terima kasih untuk setiap
uang bulananku koko. Terima kasih karena tidak pernah menuntut aku
untuk cepat-cepat selesai :D.



Terima kasih adik-adikku tercinta. Rein Ridho, si gajah duduk. Terima
kasih untuk semua perhatianmu, terima kasih Eser Ridho, terima kasih
Erlan Ridho, terima kasih Endri Ridho, terima kasih Randy Ridho.
Kangen kalian yang buat aku ‘ngebut’ skripsi beberapa bulan ini.

v

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI



Terima kasih buat kedua sahabatku yang luar biasa Friska Marthin dan
Sumarni Kala’. I love u always. Terima kasih juga buat Nancy dan
Yusna.



Terima kasih tim basket INSTIPER :D. ‘King’ Freddy, ‘ulat bulu’ Kevin,
‘kalong’ Along, Irvan maulana, Richy, Rodo, Reiza, Novan, Ko David,
Roby, dll yang ga sempat ku sebutin satu-satu.




Terima kasih ‘Vikey’ Vica Nirmala, telah menjadi sahabatku dalam suka
dan duka , terima kasih untuk selalu berdiri buatku dan menerimaku
apa adanya. Terima kasih untuk setiap tangisan dan tawa kita sebagai
official :D. Terima kasih untuk setiap hal konyol dan hal mustahil yang
kita lakukan.



Terima kasih anak-anak Kinasih, terima kasih mb Surya Paonganan yang
‘rada-rada’ :D, terima kasih Nani, Ika, Ike dan Tirza.

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juli 2014
Penulis

Elfira Bungadatu Ridho

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGALAMAN FLOW PENARI HIP-HOP DI YOGYAKARTA
Elfira Bungadatu Ridho
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penari hip-hop mengalami flow
experience, bagaimana pengalaman flow experience penari hip-hop, bagaimana pengalaman
berlatih menari penari hip-hop, bagaimana pengalaman kuliah penari hip-hop dan apakah flow
experience yang menyebabkan penari hip-hop cenderung memilih menari dibandingkan kuliah.
Flow experience adalah sebuah pengalaman paling optimal yang membuat seseorang sangat
terlibat dalam aktivitas yang dilakukan. Penari hip-hop di Yogyakarta cenderung bersikap tidak
peduli pada kuliah yang sedang dijalani dan hanya fokus pada tarian hip-hop. Subjek penelitian
adalah 3 penari hip-hop yang masih aktif dalam sebuah tim dance di Yogyakarta, mahasiswa aktif,
berusia 24-26 tahun. Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah Fenomenologi
dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Data dianalisis
menggunakan model Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification. Hasil penelitian ini adalah ketiga subjek mengalami flow experience saat
menari hip-hop dan mengalami kesembilan karakteristik flow. Kesembilan karakteristik flow
adalah : Memiliki tujuan yang jelas dalam setiap langkah, Memiliki feedback yang cepat dan jelas,
Terdapat keseimbangan antara bakat/kemampuan yang dimiliki dengan tantangan yang ada dalam
suatu keadaan, Sebuah keadaan dimana terdapat kombinasi antara tindakan dan kesadaran,
Gangguan berada diluar kesadaran, Tidak memiliki keraguan terhadap kesalahan, Kehilangan
kesadaran diri, Kehilangan orientasi waktu, dan Aktivitas menjadi autoletic. Proses flow
experience pada ketiga subjek dimulai dengan perasaan nervous sebelum memasuki panggung dan
bergantung pada faktor penonton, sorakan penonton dan transisi gerakan yang dialami diatas
panggung. Ketiga subjek juga mengalami flow experience saat berlatih menari dan tidak
mengalami flow experience saat berkuliah. Dalam mengalami flow juga dipengaruhi oleh faktor
ketertarikan terhadap suatu aktivitas dan kerelaan untuk mengikuti aktivitas tersebut.
Kata kunci:Flow Experience, Penari hip-hop, hip-hop

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HIP-HOP DANCER’S FLOW EXPERIENCE IN YOGYAKARTA
Elfira Bungadatu Ridho
ABSTRACT
The aim of this study were to determine whether hip-hop dancer in Yogyakarta
experience flow, how hip-hop dancer experience flow, how hip-hop dancer practice dance, how
hip-hop dancer in collage and whether flow experience make hip-hop dancers are tended to
continue to dance than collage. Flow experience is the most optimal experience that makes people
too involved into an activity. Hip-hop dancers in Yogyakarta are tend to have no concern in
collage but hip-hop dance.. Subject in this study ware 3 hip-hop dancers who are active in a dance
team, college student, 24-26 age. The method used in this study is Phenomenology with data
collecting technique Interview and Observation. The method used to analyze data with Miles and
Huberman model were data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The
results were all subject had experienced flow while dancing hip-hop and they also experienced the
nine characteristics of flow experience. Nine characteristics of flow are: have a clear goal, fast
and clear feedback, have a balance of skill and challenge, concentration on the task at hand, The
paradox of control, the loss of self-consciousness, transformation of time, activity being autoletic.
Subjects also experience flow while practice hip-hop dance and did not experience flow in collage.
Process of flow of dancing starts with feeling of nervousness at backstage, it depends on audience,
audiences’ shout and cheering and the transition of movement. Experience flow also influenced by
activity interest and willingness in doing activity.
Keywords: Flow experience, hip-hop dance, hip-hop

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama

: Elfira Bungadatu Ridho

Nomor Mahasiswa

: 099114111

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENGALAMAN FLOW MAHASISWA PENARI HIP-HOP
DI YOGYAKARTA”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain untuk kepenting akademis tanpa perlu
meminta izin pada saya maupun meminta royalti kepada saya selama masih tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 26 Agustus 2014
Yang menyatakan,

(Elfira Bungadatu Ridho)

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan perkenaanNya saya dapat menulis dan menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi tugas akhir yang merupakan salah satu syarat kelulusan pada Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharama Yogyakarta.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya akan terus belajar dari setiap masukan dan
kritikan yang ada untuk terus memperbaiki dan memperbaharui penelitian ini.
Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, dalam menyelesaikan
skripsi ini saya merasa beruntung mendapatkan bantuan dari orang-orang luar
biasa sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu
pada kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. Selaku rektor Univertias
Sanata Dharma yang telah mengizinkan saya untuk berkuliah disini.
2. Bapak Dr. A. Priyono Marwan, S.J. Selaku ketua dekan fakultas psikologi.
3. Ibu Dr. Tjipjo Susana Selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan
penuh kesabaran membimbing saya membuat dan menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
4. Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing saya melewati proses perkuliahan.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Bapak Victorius Didik Suryo Hartoko, M.Psi. yang telah memberikan
inspirasi dalam memilih topik saat seminar.
6. Kepada setiap dosen dan karyawan di Fakultas Psikologi Sanata Dharma
7. Kedua orang tua saya yang luar biasa. Saya dengan bangga menyebutkan
bahwa saya seorang putri yang berbahagia memiliki orang tua seperti
mereka, dengan segala kekurangan dan kelebihan. Saya mencintai mama
dan papa. Terima kasih untuk setiap cinta kasih. Terima kasih untuk setiap
dukungan kalian, terima kasih untuk kepercayaan, terima kasih untuk mau
bersabar dan menanti hingga saat ini. Terima kasih untuk uang bulanan
yang tidak pernah terlambat.
8. Elardo Syauta, terima kasih untuk cinta dan dukungan yang tidak pernah
berhenti. Terima kasih untuk setiap pemaksaan sehingga saya bisa
menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada semua pihak yang terlibat. Terima kasih untuk setiap dukungan
dan semangat yang kalian berikan.
Saya menyadari sepenuhnya penelitian ini masih jauh dari
sempurna, dan tidak akan berhasil tanpa orang-orang luar biasa disekitar
saya. Kesempurnaan adalah milik Tuhan namun saya akan terus berusaha.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi orang-orang yang
membutuhkan dan yang membaca.
Yogyakarta, Juni 2014

Elfira B. Ridho

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ vii
ABSTRAK ...................................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................................... ix
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................................... x
KATA PENGANTAR .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 9
1. Manfaat Praktis .............................................................................................. 9
2. Manfaat Teoritis ............................................................................................. 9
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................................... 10

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

A. Flow Experience (Pengalaman Flow) .................................................................. 10
B. Karakteristik Flow ............................................................................................... 12
C. Faktor yang Mempengaruhi Flow Experience ..................................................... 17
D. Kebosanan (Boredoom) ........................................................................................ 18
E. Kecemasan (Anxiety) ............................................................................................ 18
F. Flow Jangka Panjang (Longitudinal of Flow) ...................................................... 18
G. Hip-hop ................................................................................................................ 19
H. Penari ................................................................................................................... 21
I. Review Literatur .................................................................................................. 21
J. Kerangka Berpikir ................................................................................................ 22
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 25
A. Desain penelitian .................................................................................................. 25
B. Subjek Penelitian ................................................................................................. 26
C. Tahap-tahap Penelitian ......................................................................................... 27
1. Tahap Persiapan Penelitian ............................................................................ 27
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 27
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 28
1. Wawancara ..................................................................................................... 28
2. Observasi ......................................................................................................... 29
E. Teknik Analisis Data ............................................................................................ 29
1. Data Reduction ............................................................................................... 29
2. Data Display ................................................................................................... 30
3. Conclusion Drawing/Verification .................................................................. 30

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F. Validitas dan Reliabilitas Data ............................................................................. 30
1. Validitas ......................................................................................................... 30
2. Reliabilitas ..................................................................................................... 31
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 34
A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................................... 34
B. Struktur Laporan .................................................................................................. 35
C. Hasil Penelitian .................................................................................................... 36
1. Profil Subjek .................................................................................................. 36
2. Deskripsi Subjek ............................................................................................ 38
D. Kesimpulan .......................................................................................................... 73
E. Pembahasan .......................................................................................................... 79
BAB V. PENUTUP.......................................................................................................... 82
1. Kesimpulan .......................................................................................................... 82
2. Saran .................................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... xviii
LAMPIRAN..................................................................................................................... 85

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Pengalaman flow ....................................................................................... 17

Gambar 2

Deskripsi subjek 1 .................................................................................... 47

Gambar 3

Deskripsi subjek 2 .................................................................................... 58

Gambar 4

Deskripsi subjek 3 .................................................................................... 70

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Pedoman wawancara ............................................................................. 86

Lampiran 2

Tabel verbatim subjek 1 ........................................................................ 94

Lampiran 3

Tabel verbatim subjek 2 ........................................................................ 132

Lampran 4

Tabel verbatim subjek 3 ......................................................................... 165

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu Negara yang terkenal dengan ribuan
pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai
keunikan upacara adat masing-masing. Pada setiap upacara adat di Indonesia,
terdapat beberapa komponen umum yang wajib dipertunjukkan salah satunya
adalah tarian. Tarian tradisional yang merupakan lambang atau citra dari
sebuah kebudayaan yang merupakan ciri khas dan kebanggaan suku/daerah
tersebut. Berdasarkan sejarahnya, menari pada mulanya dilakukan sebagai
ritual, untuk memenuhi jiwa alam atau mengiringi bagian upacara tertentu
(Smith, 2010: 10). Gerakan yang digunakan dalam ritual merupakan sebuah
bentuk pemenuhan alam, ketika alam tidak cukup dicakup dalam kata-kata,
maka digunakan gerakan-gerakan yang dianggap mencakupi alam. Tarian
adalah sebutan untuk gerakan yang digerakkan saat menari. Saat ini tarian
yang dikenal bukan hanya tarian tradisional saja, tetapi kemudian
bermunculan genre tarian yang lain. Yang terkenal saat ini adalah hip-hop
dan modern dance.
Tarian hip-hop dan modern semakin dikenal luas di Indonesia sejak
demam K-pop (Korea pop) melanda Indonesia. Dilansir Koran Republika
Maraknya konser artis asal Korea Selatan menyebabkan euforia tersendiri bagi
remaja Indonesia. Sebut saja ketika konser SM TOWN World Tour III Live in
Jakarta yang mendatangkan artis-artis asuhan SM Entertainment seperti Super
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

Junior, SHINee, SNSD dan f(x) “Konsumen utama konser artis asal Korea Selatan
tersebut adalah remaja. Remaja Indonesia mulai terhipnotis dengan fenomena
Korean Wave sejak tahun 2010 lalu. “pada 22 September lalu di Stadion Utama
Gelora Bung Karno. Pertunjukan ini berhasil menyedot hampir 40 ribu penonton KPop yang memenuhi kursi dengan harga 500 ribu-2.5 juta rupiah. Harga tiket
konser yang tergolong tidak murah tetap laku terjual.” (Demam k-pop dan

serbuan artis asal korea). Selain itu fenomena sebuah boyband di Indonesia,
semakin memperlebar pengaruh tarian hip-hop pada remaja dan dewasa muda
Indonesia. Diawali dari boyband SM*SH pada tahun 2009 hingga sekarang
ada sekitar 20 boy/girlband di Indonesia. Boyband adalah sebuah grup vokal
yang bernyanyi sambil menari, uniknya perpaduan kedua hal ini malah
semakin mempopulerkan tarian hip-hop.
Tarian hip-hop ini sebenarnya telah dikenal di Indonesia sejak tahun
2006, saat itu telah dibuat ajang pencarian tim penari terbaik dengan hadiah
yang sangat fantastis yang dikenal dengan nama Let’s dance. Acara ini sangat
terkenal dan merupakan satu-satunya kompetisi tarian hip-hop yang
bergengsi tinggi pada taraf nasional di Indonesia, yang kemudian diikuti XL
Pestaphoria competition yang hanya berlangsung satu kali. Namun Let’s
dance kemudian tidak berlanjut lagi dan digantikan oleh Gatsby dance
Competition pada tahun 2009, namun mengecewakan beberapa pihak
sehingga tim penari hip-hop lebih fokus pada kompetisi-kompetisi domestik
kota maupun provinsi. Walaupun hanya mengikuti kompetisi domestik
ternyata hal tersebut tidak mengurangi jumlah tim penari hip-hop melainkan
memperbanyak jumlah tim penari hip-hop. Meningkatnya jumlah tim

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

maupun kelompok penari Hip-hop mengakibatkan kegiatan yang melibatkan
penari hip-hop. Popularitas tarian hip-hop tidak hanya dirasakan oleh para
pelajar namun lebih banyak memengaruhi mahasiswa/mahasiswi, khususnya
yang ada di kota Yogyakarta. Saya juga mengikuti sebuah tim dance sejak
semester 2.
Tetapi perkembangan hip-hop di Indonesia ternyata memiliki
dampak negatif terhadap beberapa mahasiswa. Saya memperhatikan bahwa
beberapa anggota dalam tim dance saya tidak mampu membuat tingkatan
prioritas. Beberapa anggota tersebut sangat fokus dalam menari, bahkan
mengikuti perlombaan maupun “job” menari sampai keluar kota. Hal tersebut
mengakibatkan beberapa di antara mereka kehilangan waktu untuk tetap
berkuliah dan belajar sehingga sampai saat ini belum menyelesaikan
kuliahnya, bahkan masih ada yang merupakan angkatan 2004. Tidak hanya
dalam satu 1 tim dance saja tetapi ternyata di beberapa tim dance lain ada
anggota yang tidak menyelesaikan kuliahnya namun sangat aktif dalam
segala kegiatan menari. Menari hip-hop

membutuhkan biaya dan

menghabiskan banyak waktu. Sebagai contoh terdapat sebuah pertandingan
domestik dengan hadiah utama lima juta rupiah, terdapat 20 tim yang
mendaftar untuk mengikuti pertandingan tersebut. Persiapan tim dance untuk
pertandingan tersebut minimal 3-4 minggu sebelum waktu bertranding,
berlatih di sanggar tari 5-7 hari dalam seminggu, biaya sanggar termurah di
Yogyakarta sekitar tiga puluh ribu rupiah. Semua waktu dan biaya tersebut
dipertaruhkan untuk kemungkinan 5% menang dan 95% kalah. Dibandingkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

jika menyelesaikan kuliah dan bekerja, penari hip-hop mungkin memiliki
kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang baik.
Asumsi awal saya hal tersebut dapat terjadi karena pengaruh temanteman terdekat dan lingkungan, yang membuat pola pikir dan gaya hidup
yang serupa. Tanpa sadar penari hip-hop meniru atau memodeling perilaku
dan tindakan teman sekelompoknya sehingga pengaruh teman sekolompok
berperan penting dalam kehidupan penari hip-hop. Hal tersebut sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura (dalam Boree, 2009) yang
disebut Pembelajaran Observasional (modeling). Secara sederhana teori ini
menjelaskan bagaimana seseorang memiliki perilaku, pola pikir, ataupun
gaya hidup yang sama dengan seseorang yang lain. Eksperimen yang
dilakukan Bandura adalah memperlihatkan suatu tindakan agresi secara
berulang-ulang kepada sekelompok anak, hasilnya sekelompok anak tersebut
saat dihadapkan pada situasi yang sama melakukan tindakan agresi yang
sama. Dari teori ini penari hip-hop yang tetap fokus menari dan tidak
memikirkan hal-hal lain juga melupakan kuliahnya, mungkin memodeling
teman sekelompoknya yang juga tidak menyelesaikan dan melupakan
kuliahnya.
Tetapi setelah saya berada cukup lama dalam sebuah tim dance, saya
melihat ternyata beberapa anggota tim penari hip-hop mampu menyelesaikan
kuliahnya dan tetap menari hip-hop. Saat sedang sendiri atau tidak bersama
anggota tim hip-hop, penari hip-hop tetap berlatih menari dan sangat
menikmati setiap waktu yang digunakan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

Hal tersebut ternyata bertentangan dengan asumsi awal sehingga
saya memiliki asumsi akhir, ternyata mungkin bukan pengaruh teman sebaya
yang membuat seorang penari bertahan sebagai penari dan melupakan
kuliahnya namun mungkin ada sesuatu dalam tarian hip-hop yang membuat
penari hip-hop menikmati menari dan tidak bisa terlepas. Sesuatu yang
mungkin membuat penari hip-hop tersebut merasakan suatu pengalaman
yang luar biasa saat menari sehingga menari hip-hop dirasakan sangat
penting bagi mereka. Hal serupa juga dapat terlihat pada penggemar olahraga
ekstrim seperti panjat tebing, balap mobil, ekspedisi gunung, dll. Jenis
olahraga yang beresiko tinggi dan dapat membuat seseorang kehilangan
nyawa. Jika demikian penyebab beberapa orang menyukai olahraga ekstrim
tersebut mungkin berada pada tantangannya atau mereka mempunyai
skill/bakat tertentu, sehingga tidak mengherankan jika penggemar olahraga
ekstrim tersebut rela meninggalkan beberapa hal demi terpenuhinya hasrat
untuk berekspedisi maupun mengikuti balap mobil. Faktor penyebab
penggemar olahraga ekstrim dan penari hip-hop memiliki kemiripan yaitu
menyukai tantangan dan mempunyai skill/bakat. Faktor tersebut juga
merupakan salah satu ciri utama dari seseorang yang mengalami flow
experience sehingga dapat dikatakan mungkin penari hip-hop mengalami
flow experience sehingga tetap menari.
Flow experience adalah teori yang dikemukakan oleh Mihaly
Csikszentmihalyi (1975) yang bercerita tentang sebuah pengalaman luar
biasa yang dirasakan oleh manusia. Flow adalah pengalaman optimal yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

dirasakan oleh seseorang. Sesuatu yang membuat sebuah pengalaman
memuaskan kesadaran disebut flow (FLOW, Harper & Row,1990).
Pengalaman optimal dapat tercapai saat kesempatan bertemu dengan
kemampuan untuk beraksi. Karakteristik utama seseorang mengalami flow
experience jika jawaban pada pertanyaan “Do you ever get involved in
something so deeply that nothing else seems to matter and you lose track of
time?” adalah “yes”. (Csikszentmihalyi,1997). Flow experience memiliki
kemungkinan untuk dialami oleh siapa pun, bahkan disadari maupun tidak
disadari.
Sampai saat ini belum ada penelitian secara langsung tentang flow
experience pada penari hip-hop di Indonesia. Beberapa penelitian tentang
flow experience meneliti tentang efek yang ditimbulkan oleh flow experience
pada saat melakukan aktivitas tertentu (Nacke, 2012; Shukla & Parija 2012).
Sedangkan beberapa penelitian tentang hip-hop menjabarkan defenisi hip-hop
dan sejarah hip-hop, dan hubungan hip-hop dengan aktualisasi diri dan
kepuasan hidup (Collins, Sarkisian & Winner, 2008). Flow experience
merupakan pengalaman yang dapat

membuat hidup menjadi puas dan

bahagia, dilansir dari kompasnet sebuah artikel menyatakan flow experience
adalah sesuatu yang sederhana namun jarang kita lakukan. (Sering
Mengalami Flow Makin Sejahtera, 2010).
Sejauh ini penelitian tentang flow experience lebih banyak diteliti di
konteks barat, dengan nilai-nilai dan aturan budaya yang dimiliki masyarakat
barat. Beberapa peneliti kemudian melakukan penelitian lintas budaya untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

melihat beberapa kelompok ditempat lain. Moneta (dalam buku POSITIVE
PSYCHOLOGY The Scientific and Practical Exploration of Human
Strengths) menemukan bahwa pelajar etnis Cina di Hongkong tidak
mengalami flow experience saat bermain accordion dengan situasi
tantangan/skill

yang optimal, dimana model Csikzenmihaly (2000)

menemukan pelajar mengalami flow saat bermain accordion di populasi
barat. Pada pelajar etnis Cina, bukannya mengalami flow, namun level skill
bermain accordion yang dimiliki malah meningkat dibandingkan level
tantangannya. Pelajar etnis Cina tersebut mengevaluasi tingginya tantangan
dalam bermain accordion dengan negatif. Hal tersebut menurut Moneta
disebabkan oleh tingginya nilai kehati-hatian yang dimiliki dalam budaya
Hongkong.
Penelitian lain yang dilakukan Asakawa (2009), yang meneliti
tentang orang-orang yang mengalami autoletic dalam kehidupan sehari-hari
di Jepang dengan menggunakan model flow Csikzentmialy (2000). Asakawa
menemukan bahwa model flow tersebut bisa digunakan dan menghasilkan
hasil yang sama dengan masyarakat di barat. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kebudayaan ternyata memiliki peran menentukan seseorang
mengalami atau tidak mengalami flow experience. Oleh karena kebudayaan
dan kondisi masyarakat barat belum tentu sesuai dengan kondisi dan
kebudayaan masyarakat timur, sehingga hasil penelitian di barat belum tentu
sama dengan hasil penelitian di Indonesia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

Beberapa hal di atas yang kemudian menjadi dasar untuk meneliti
tentang flow experience dan penari hip-hop. Dengan menggunakan metode
penelitian kualitatif mencari tahu bagaimana penari hip-hop memaknai
pengalaman dalam menari dan pengalaman dalam menempuh pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah penari hip-hop di Yogyakarta mengalami flow experience?
2. Bagaimana pengalaman flow experience penari hip-hop?
3. Bagaimana pengalaman berlatih menari penari hip-hop?
4. Bagaimana pengalaman kuliah penari hip-hop?
5. Apakah flow experience yang menyebabkan penari hip-hop di Yogyakarta
lebih memilih menari hip-hop dibandingkan kuliah?

C. Tujuan Penelitian
1. Mencari tahu apakah penari hip-hop mengalami flow experience.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengalaman flow experience penari hiphop.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengalaman berlatih menari penari hip-hop
4. Untuk mengetahui pengalaman kuliah penari hip-hop
5. Mengetahui apakah flow experience yang menyebabkan penari hip-hop di
Yogyakarta lebih memilih menari hip-hop dibandingkan kuliah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

D. Manfaat.
1. Manfaat Praktis
a) Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu penari hip-hop
melihat dampak yang diberikan tarian hip-hop dalam kehidupan
mereka.

2. Manfaat Teoritis
a) Penelitian ini diharapkan dapat mengenalkan flow experience secara
sederhana kepada masyarakat Indonesia.

b) Dapat memberikan kajian penelitian flow experience di Indonesia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

BAB II
LANDASAN TEORI

A.

Flow Experience
Psikologi positif adalah sebuah aliran baru dalam psikologi yang
muncul setelah perang dunia II. Psikologi positif mengabaikan konsep
pemenuhan individu dan berkembang bersama suatu komunitas. Tujuan
dari psikologi positif dalam buku Positive psychology, Positive
Prevention, and Positive Therapy (Seligman, 1998) yaitu sebagai
pengantara sebuah perubahan dalam psikologi dari hanya keasyikan
memperbaiki bagian terburuk dalam hidup dengan membangun kualitas
hidup yang terbaik. Untuk menebus ketidakseimbangan yang terjadi,
positive psychology harus mengutamakan membangun kekuatan dalam
pengobatan dan pencegahan penyakit mental. Bidang psikologi positif
dalam level subjektif adalah tentang pengalaman subjektif yang positif
antara lain: well-being dan kepuasan (lampau); Flow, Kegembiraan,
Kenikmatan sensual, dan Kebahagiaan (saat ini) ; dan Membentuk
kesadaran tentang masa depan-optimis, Harapan dan Iman.
Brandy M. Dean pada tahun 2009 menyatakan flow sebagai suatu
keadaan umum dari pengalaman optimal yang terjadi saat seseorang
dengan sepenuhnya terhubung dalam aktivitas dimana dia menemukan
kenikmatan. Flow juga digambarkan sebagai seuatu keadaan tidak

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

sadarkan diri yang sangat berbeda dengan pengalaman normal
yang didapatkan semua orang dari keadaan yang biasa-biasa. Pengalaman
flow

membangkitkan

semangat

dan intens

namun

tidak terlalu

bersemangat yang menimbulkan ketidak-nyamanan. Flow juga menuntut
keterlibatan penuh namun tidak sampai melebihi kapasitas seorang
individu dalam bertindak. Pada dasarnya flow adalah pengalaman terbaik
yang dapat dicapai manusia. Pengalaman optimal dapat dicapai melalui
kebahagiaan dalam menjalani apapun yang terjadi di lingkungan sekitar.
Kebahagiaan yang tidak tergantung pada lingkungan luar, tetapi lebih
kepada bagaimana kita menginterpretasikan kebahagiaan itu. Pada
dasarnya kebahagiaan bergantung pada setiap hal yang telah kita lakukan
dan setiap hal yang kita persiapkan untuk memperoleh kebahagiaan
tersebut. Seseorang yang semakin dekat dengan kebahagiaan semakin
terbuka untuk setiap variasi pengalaman dan memiliki komitmen yang
kuat. Pengalaman optimal adalah suatu perasaan kegembiraan, kenikmatan
yang kuat dan menghargai. Hal tersebut tidak datang pada saat beristirahat,
pasif, ataupun diterima namun muncul pada saat seseorang mencapai limit
dari kemampuannya dalam melakukan hal yang sulit.
Amanda O. Latz (2012) menyebutkan bahwa dalam penyelidikan
lebih lanjut terhadap hasil penelitian Csikszentmihalyi, Amanda
menyadari bahwa flow adalah sesuatu yang dapat diraih dan jauh dari tidak
ketidaksengajaan karena flow adalah “sesuatu yang kita buat terjadi”.
Amanda memberi contoh dari pengalaman mengajar sebuah komunitas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

perguruan tinggi. Pada tahun 2006 Amanda merasa kemampuan yang
dimiliki berada di bawah tantangan dari pekerjaannya sedangkan pada
tahun 2010 kemampuan mengajar yang dimiliki meningkat. Oleh karena
itu kecenderungan Amanda terhadap flow lebih mendekati pada tahun
2010 dibandingkan 2006. Hal tersebut disebabkan karena tantangan yang
dialami sama, namun kemampuan yang dimiliki Amanda meningkat.
Dalam keadaan dimana kemampuan yang rendah bertemu dengan situasi
yang menantang maka akan menghasilkan kecemasan. Saat kemampuan
yang tinggi bertemu dengan keadaan yang tidak menantang maka akan
menghasilkan kebosanan.

B. Karakteristik flow experience
1. Memiliki tujuan yang jelas dalam setiap langkah. Berbeda dengan
kehidupan kita sehari-hari yang terkadang berjalan dengan apa adanya
atau tanpa tujuan, dalam pengalaman flow subjek selalu tahu apa yang
harus dilakukan, “always know what needs to be done” (P.111, 1996,
Mihaly Csikszentmihalyi). Sebagai contoh, seorang musisi selalu tahu
nada apa yang akan dimainkan selanjutnya, pendaki gunung tahu
pergerakan seperti apa yang selanjutnya dia lakukan untuk berhasil
memanjat dan seorang penari tahu gerakan apa selanjutnya yang akan
ditampilkan dalam tariannya.
2. Memiliki feedback yang jelas dan cepat. Kebalikan dari kehidupan kita
sehari-hari dalam pengalaman flow kita dapat mengetahui seberapa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

baik kita dalam melakukan sebuah aktivitas. Contohnya seorang
musisi dapat mendengar dengan baik nada yang telah dimainkan benar
atau salah, pendaki gunung segera mengetahui bahwa gerakan yang
baru saja dilakukan itu benar karena pendaki gunung tersebut tidak
jatuh dan penari dapat melihat respon penonton saat menggerakkan
tubuhnya.
3. Terdapat keseimbangan antara bakat/kemampuan yang dimiliki dengan
tantangan yang ada dalam suatu keadaan. Dalam kehidupan sehari-hari
terkadang kesempatan yang datang memiliki tantangan yang lebih
tinggi dari kemampuan kita sehingga mengakibatkan timbulnya
perasaan cemas dan frustasi. Atau mungkin kita merasa bahwa
kemampuan kita jauh lebih tinggi dari tantangan yang diberikan
sehingga menimbulkan kebosanan. Dalam pengalamn flow tantangan
yang ada dalam kesempatan tersebut berpasangan baik dengan
kemampuan yang dimiliki. Contohnya dapat terlihat pada pemain
catur, saat menghadapi lawan yang kuat dapat merasakan frustasi dan
cemas, namun saat menghadapi lawan yang lemah malah merasakan
kebosanan sehingga game yang dapat dinikmati saat pemain berada
pada keseimbangan garis antara kecemasan dan kebosanan.
4. Sebuah keadaan dimana terdapat kombinasi antara tindakan dan
kesadaran. Sebuah keadaan seperti kehidupan sehari-hari dimana
pikiran tidak bersatu dengan apa yang sedang dilakukan. Saat seorang
siswa sedang mengikuti sebuah pelajaran di kelas dan tampaknya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

memberikan perhatian kepada gurunya, tetapi sebenarnya dia sedang
memikirkan makan siang atau sedang ingin merokok. Seorang ibu
yang sedang membersihkan rumah namun sangat khawatir dengan
keadaan

anaknya.

Dalam

pengalaman

flow,

bagaimanapun

keadaaannya konsentrasi terfokus pada apa yang sedang dikerjakan.
5. Gangguan berada di luar kesadaran. Elemen lain dari flow adalah kita
terjaga/sadar hanya kepada apa yang terjadi di sini dan sekarang.
Contohnya seorang musisi yang sedang bermain piano namun sambil
mengingat pajak yang akan dibayar dan sekolah anaknya, maka musisi
tersebut pasti menekan nada yang salah. Flow adalah hasil dari
konsentrasi yang intens pada masa sekarang, yang mana menyadarkan
kita bahwa ketakutan yang menyebabkan depresi dan kecemasan
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Tidak memiliki keraguan terhadap kesalahan. Dalam flow kita sangat
terlibat untuk peduli terhadap kesalahan. Beberapa orang mengatakan
bahwa itu adalah perasaan memiliki kontrol, tetapi sebenarnya
mengalami flow tidak berada dalam kontrol. Karena jika demikian
tidak akan mampu untuk berkonsentrasi penuh, karena perhatian atau
fokus akan terbagi antara apa yang dilakukan dan perasaan
mengontrol. Alasan mengapa tidak perlu mengkhawatirkan kesalahan
dalam flow karena sudah jelas apa yang harus dilakukan dan
kemampuan yang dimiliki sangat potensial memadai dengan
tantangan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

7. Kehilangan kesadaran diri. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu
memperhatikan bagaimana diri kita dalam pandangan orang lain,
selalu membangun pertahanan diri dari kurangnya potensi dan
kecemasan untuk membangun kesan yang baik. Dalam flow kita terlalu
terlibat dalam apa yang sedang dikerjakan daripada memperhatikan
proteksi ego. Setelah episode flow telah selesai kita umumnya muncul
dengan konsep diri yang kuat, menyadari bahwa kita telah melalui
suatu tantangan yang sulit. Kita mungkin dapat merasakan seperti
melangkah keluar dari batas ego dan untuk sementara menjadi bagian
dari suatu kesatuan yang besar. Contohnya seorang musisi dapat
merasakan harmoni dari alam semesta, gerakan penari menjadi satu
dengan music dan tim, pembaca novel seperti hidup di dunialain untuk
beberapa jam.
8. Kehilangan orientasi waktu. Pada umumnya dalam flow kita
melupakan waktu, jam belalu dengan begitu saja seperti beberapa
menit. Atau mungkin kebalikannya pemain ski yang melakukan
putaran cepat yang hanya berlangsung beberapa detik namun terasa
sepuluh kali lebih lama. Dengan kata lain waktu dalam hitungan jam
tidak lagi seimbang dengan lamanya waktu dalam pengalaman,
perasaan kita terhadap waktu yang dilewati tergantung pada aktivitas
yang dilakukan.
9. Aktivitas menjadi autoletic. Apapun keadaan saat ini, kita mulai untuk
menikmati apapun yang dihasilkan dalam beberapa pengalaman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

Pengalaman menjadi autoletic dimana tidak ada alasan lain uttuk
melakukan aktivitas tersebut selain untuk merasakan pengalaman yang
diberikan oleh aktivitas tersebut. Sebagian besar aktivitas yang
dilakukan dalam hidup adalah exoletic. Kita melakukan aktivitas
tersebut karena keharusan dan bukan menikmati. Contohnya pemain
biola bermain biola untuk mendapatkan bayaran, dokter bekerja untuk
mendapatkan status dan uang. Dalam beberapa alasan, rahasia untuk
menjalani hidup yang bahagia adalah dengan belajar mendapatkan flow
dalam sebanyak mungkin kegiatan yang memungkinkan untuk
dilakukan. Jika pekerjaan dan keluarga berjadi autoletic, maka tidak
ada yang terbuang percuma dalam hidup ini, dan apa pun yang
dilakukan layak dilakukan untuk diri sendiri.
Dalam beberapa jurnal yang lain karakteristik ini disebut
sebagai dimensi dari flow. Sedangkan Hoffman dan Nofak (dalam
jurnal Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012) mengatakan bahwa ketika seseorang
berada pada kondisi (flow), pikiran dan persepsi yang tidak relevan
akan diabaikan, kesadaran diri akan hilang, perasaan akan waktu akan
terdistori, dan seseorang akan berada dalam keadaan pikiran yang
sangat menyenangkan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

Challange

ANXIETY

BOREDOOM
Skill
Gambar 1 : Pengalaman flow (Amanda O.Latz, 2012)

C.

Faktor-faktor yang mempegaruhi flow experience
1. Kemampuan/Bakat (Skill)
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan dan kekuatan
(KBBI) yang dimiliki individu dalam melakukan sesuatu.
2. Tantangan (Challenge)
Tantangan adalah hal atau objek yang menggugah tekad untuk
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah (KBBI)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

D.

Kebosanan (Boredoom)
Kebosanan adalah pengalaman menjadi terlepas dari dunia dan
terperangkap dalam suatu aktivitas yang terlihat tidak ada akhirnya, juga
tidak memberika kepuasan saat ini. Teori kebosanan terbagi menjadi 4
grup berbeda (Pshycodynamic Theory, Arousal theory, Attentional Theory,
Existential Theory), yang menjelaskan mengapa seseorang yang bosan
tidak dapat mencapai kepuasan dalam hubungannya dengan dunia.

E.

Kecemasan (Anxiety)
Kecemasan menurut Freud berkembang dari konflik antara id,
ego, dan superego. Kecemasan terbagi menjadi tiga menurut Freud yaitu :
kecemasan realita, kecemasan neurotik dan kecemasan moral. Kecemasan
realita bersumber dari adanya bahaya yang mengancam dunia nyata,
contohnya gempa bumi, tornado, dll. Kecemasan neurotik mempunyai
dasar pada masa kecil, dimana seorang anak sering mengalami hukuman
yang berlebihan sehingga seiring perkembangannya merasa cemas saat
keinginan id terpenuhi. Kecemasan moral merupakan hasil konflik antara
id dan superego, berdasar pada ketakutan pada suara hati sendiri.

F.

Flow jangka panjang (Longitudinal of flow)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Csikzentmihaly et al pada
tahun 1993, menemukan bahwa bagaimana flow dialami berhubungan
dengan prestasi yang didapatkan sepanjang waktu (dalam kegiatan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

akademik, pekerjaan maupun olahraga). Sebagai contoh Csikzentmihaly
dan teman-temannya melacak perkembangan talenta yang dimiliki oleh
remaja saat di SMA. Peneliti menemukan bahwa komitmen remaja
terhadap talenta yang dimiliki pada usia sekitar 17 tahun, dapat diprediksi
dengan identifikasi oleh remaja tersebut 4 tahun sebelumnya dengan
bersumber dari pengalaman flow. Hal tersebut terlihat sebagimana jumlah
dari pengalaman flow dan kecemasan pada waktu pengumpulan data awal.
Contoh yang sama juga diberikan oleh Heine (1996) seorang peneliti
tentang bakat siswa pada matamatika. Heine menemukan bahwa siswa
yang mengalami flow pada tingkat pertama pada kursus matematika,
memiliki performa yang lebih baik pada tingkat selanjutnya (mengontrol
kemampuan awal dan rata-rata nilai).
Mengalami flow tidaklah mudah dilakukan, saat kemampuan atau
bakat yang diimiliki lebih tinggi dari tantangan yang ada dalam suatu
keadaan yang terbentuk adalah kebosanan. Sebaliknya saat kemampuan
atau bakat seseorang lebih rendah dari tantangan yang diberikan oleh suatu
situasi yang muncul adalah kecemasan (Gambar 1).

G.

Hip-hop
Hip-hop adalah suatu fenomena kebudayaan yang dikembangkan
oleh masyrakat Afrika-Amerika dan latin. Hip-hop meliputi 4 elemen inti,
yaitu rapping (MCing : em-ci-ing), DJing (di-je-ing), b-boying (bi-boying) and aerosol art (grafitti). Keempat elemen tersebut dapat bergabung

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

dalam suatu keadaan sosial yang khusus dan dengan latihan yang khusus.
Keempat elemen yang bergabung tersebut kemudian menemukan beberapa
sisi positif dari hip-hop yang telah memberikan bukti kuat dalam pengaruh
yang diberikan pada bidang seni, bahkan menyebrang ke bioskop, tarian,
literature, lukisan, puisi, teater, dan bentuk-bentuk ekspresif lainnya yang
terhubung dalam komunitas lokal yang berdasar pada organisasi Negara
dan agensi anak muda. Rap merupakan kata-kata dan musik yang berada
dalam bidang hip-hop, juga mengekspresikan kata-kata lisan dari awal
sampai akhir yang berisi pandangan personal maupun sosial. Oleh karena
itu hip-hop dan rap tidak bisa lepas dari budaya politik, ideology, dan
komunikasi sehingga hip-hop dan rap disebut “culture wars”.
Dari beberapa sumber disebutkan bahwa hip-hop tumbuh pertama
kali pada tahun 1970’an di kota Bronx, New York. Diperkenalkan oleh
Grandmaster Flash dan Furius Five yang berkebangsaan Afro-Amerika.
Namun beberapa bukti juga menunjukkan bahwa hip-hop telah ada sejak
1520 di Sedwick Avenue sebuah daerah di New York. Clive Campbell
adalah salah seorang yang merelakan 1 lantai rumahnya sebagai tempat
berkumpulnya anggota hip-hop. Clive Campbell mengklaim Sedwick
Avenue sebagai tempat dimana kami berasal dan tempat dimana kami
berkumpul (kami=hip-hop). Pada tahun 1973 muncul seorang DJ yang
membawakan lagu-lagu yang di mix dengan bunyi yang aneh yang
menimbulkan sebuah sensasi yang luar biasa saat itu. Namun hal tersebut
ternyata terasa kurang tanpa MC (rap) sehingga tampillah Melle Mel

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

sebagai rapper (repper) pertama dalam dunia hip-hop. Melle Mel yang
merasa bosan dengan peraturan-peraturan pemerintah yang mengekang
mengungkapkan kebosanannya dalam rap tersebut (sejarah-hip-hop-diindonesia-versi-indonesia-2). Hal tersebut menjadi salah satu faktor hiphop disebut sebagai budaya jalanan.

H.

Penari
Dalam kamus besar bahasa Indonesia penari adalah orang yg
(pekerjaannya) menari; anak tari.

I.

Review Literatur
Flow experience telah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya
demikian juga penelitian tentang hip-hop. Salah satu penelitian tentang
flow experience yang bertujuan untuk mengetahui apakah flow experience
yang menengahi hubungan antara extraversion-intraversion, locus of
control and loneliness, dan depresi dan kepuasan hidup. (Shukla, Parija,
2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa extraversion dan
internal locus of control memiliki efek negative pada depresi dan online
flow experience, dan efek positif pada kepuasan hidup. Berlawanan
dengan itu, introversion, external locus of control, dan loneliness memiliki
efek positi pada depresi dan online flow experience dan efek negative pada
kepuasan hidup.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPA