STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN UKM (USAHA KECIL MENENGAH) TIARA HANDICRAFT DALAM PEMASARAN PRODUK.

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN UKM (USAHA KECIL

MENENGAH) TIARA HANDICRAFT DALAM PEMASARAN

PRODUK

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh :

AMELYA DIAN AGUSTIN

NIM. B76212095

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Amelya Dian Agustin, B76212095, 2016. Strategi Komunikasi Pemasaran UKM (Usaha Kecil Menengah) Tiara Handicraft dalam Pemasaran Produk. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Kata kunci : Strategi Komunikasi Pemasaran, UKM (Usaha Kecil Menengah) Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana proses terjadinya Strategi Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh UKM Tiara Handicraft dalam memasarkan produknya, tidak hanya memanfaatkan media sebagai sarana pemasaran, namun UKM Tiara Handicraft juga menggunakan strategi MPR (Marketing Public Relation) sebagai komunikasi pemasaran secara langsung.

Rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh UKM Tiara Handicraft dalam pemasaran produk. (2) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat Strategi Komunikasi Pemasaran saat melakukan pemasaran penjualan produk.

Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang berguna untuk memberikan fakta dan data mengenai strategi-strategi komunikasi pemasaran dalam pemasaran produk selama 21 tahun.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran UKM Tiara Handicraft adalah dengan memberikan pelayanan terbaik secara langsung kepada customer. Selain itu Tiara Handicraft juga memanfaatkan media untuk melakukan proses komunikasi pemasaran, baik menggunakan media konvensional seperti Koran, brosur, dan poster, maupun melalui media baru seperti website dan sosial media. Ketepatan strategi komunikasi pemasaran terdukung dan terhambat secara internal dan eksternal yaitu dari pihak karyawan sendiri, dan juga dari pihak media sebagai sarana komunikasi pemasaran.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam kajian kelimuan komunikasi khususnya dalam pembahasan tentang komunikasi pemasaran. Dengan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Tiara Handicraft menjadikan perlunya pengembangan strategi yang lebih kompleks dengan lingkungan sekitarnya.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Pernyataan Keaslian Karya ... ii

Persetujuan Pembimbing ... iii

Pengesahan Tim Penguji ... iv

Motto dan Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstrak ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Bagan ... xi

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Kajian Penelitian Terdahulu... 8

F. Definisi Konsep ... 9

G. Kerangka Pikir Penelitian ... 13

H. Metode Penelitian ... 15

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 15

2. Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian... 17

3. Jenis dan Sumber Data ... 18

4. Tahap-tahap Penelitian ... 20

5. Teknik Pengumpulan Data ... 22

6. Teknik Analisa Data ... 23

7. Teknik Pemeriksaan dan Keabsahan Data ... 24

I. Sistematika Pembahasan ... 25

BAB II :KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 1. Strategi Komunikasi Pemasaran ... 27


(8)

B. Kajian Teori

Teori Marketing Mix ... 35

BAB III : PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Lokasi dan Subyek Penelitian ... 40

1. Profil Informan... 40

2. Obyek Penelitian ... 41

3. Profil Lokasi ... 41

4. Sejarah UKM Tiara Handicraft ... 43

5. Dtruktur Organisasi... 46

6. Logo Tiara Handicraft ... 50

7. Data Kuantitas Produk Tiara Handicraft ... 51

B. Deskripsi Data Penelitian ... 56

BAB IV : ANALISA DATA A. Hasil Temuan Penelitian ... 68

B. Konfirmasi Hasil Temuan dengan Teori ... 76

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 84

B. Rekomendasi ... 86 Daftar Pustaka

Lampiran Biodata Penulis


(9)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Strategi Media Relations UKM Tiara Handicraft………14 Bagan 3.1 Tiara Handicraft Organization Structure (2014)………..47 Bagan 4.1 Proses Strategi Komunikasi Pemasaran……….76


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Informan ... 17 Table 3.1 Data Kuantitas Produksi Tiara Handicraft ... 51


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Tiara Handicraft ... 50 Gambar 3.2 Logo Tiara Handicraft Premium ... 50


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat”.

Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat besar dan telah terbukti menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun 1997, kata Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPP HIPPI), Suryo B.Sulisto,MBA. Kebijakan pemerintah dewasa ini telah cukup menunjukkan keberpihakan pada usaha kecil dan menengah. Kebijakan pemerintah untuk berpihak kepada UKM itu merupakan langkah yang sangat tepat guna membangkitkan perekonomian bangsa dan negara.


(13)

2

Terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, UKM hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa UKM dapat diperhitungkan dalam meningkatkan kompetitif pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada. Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen yaitu Departemen Perindustrian dan Perdagangan, serta Departemen Koperasi dan UKM. Namun, usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar. Pelaksanaan kebijaksanaan UKM oleh pemerintah selama Orde Baru, sedikit saja yang dilaksanakan, lebih banyak hanya merupakan semboyan saja sehingga hasilnya sangat tidak memuaskan. Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha besar hampir di semua sektor, antara lain perdagangan, perbankan, kehutanan, pertanian dan industri.

Kinerja nyata yang dihadapi oleh sebagian besar usaha terutama mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang paling menonjol adalah rendahnya tingkat produktivitas, rendahnya nilai tambah, dan


(14)

3

rendahnya kualitas produk. Walau diakui bahwa UMKM menjadi lapangan kerja bagi sebagian besar pekerja di Indonesia , tetapi kontribusi dalam pengeluaran nasional di katagorikan rendah. Hal ini dikarenakan oleh UMKM. Kondisi ini merefleksikan produktivitas sektor mikro dan kecil yang rendah bila di bandingkan dengan usaha yang lebih besar. 3 jenis usaha yang dapat dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan laba, seperti ; Usaha manufaktur (manufacturing business) merupakan badan usaha yang aktivitas usahanya merubah bahan baku menjadi suatu produk yang dapat digunakan oleh masyarakat atau produsen selanjutnya. Usaha dagang (merchandishing business) merupakan badan usaha yang aktivitas usahanya langsung menjual barang yang sudah dibeli tanpa melakukan perubahan terlebih dahulu. Usaha jasa (sevice business) merupakan usaha yang memberikan jasa atau layanan kepada konsumen.

Saat ini, perusahaan besar maupun kecil cenderung mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk melakukan promosi demi mempertahankan sebuah produk dan pengeuatan sebuah merek. Selain itu, demi meningkatkan angka penjualan, perusaan gencar melakukan promosi baik melalui periklanan maupun alat-alat komunikasi pemasaran lainnya seperti humas, pemasaran langsung, penjualan personal, dan promosi penjualan, dalam memasarkan produknya. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan baru di mana alat-alat komunikasi pemasaran bias berjalan efektif dan terintegrasi. Salah satunya dengan cara melakukan komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communications (IMC). Komunikasi pemasaran terpadu adalah kegiatan yang berupaya memadukan antara periklanan


(15)

4

dengan alat-alat komunikasi pemasaran lainnya seperti humas, pemasaran langsung, promosi penjualan serta event sponsorship untuk bias bekerja bersama-sama.1

Beberapa perusahaan mungkin akan menganut strategi yang berbeda-beda dalam usaha mencapainya. Strategi bukanlah sekedar suatu rencana strategi ialah rencana yang disatukan yaitu strategi mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu. Strategi menyeluruh merupakan strategi yang meliputi semua aspek penting perusahaan. Dalam setiap kegiatan pemasaran, elemen yang sangat penting diperhatikan adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kegiatan pemasaran akan berlangsung dengan sedemikian rupa dan dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan salah satunya adalah terjadinya proses pembelian. Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkan.

Menurut De Lozier komunikasi pemasaran adalah proses penyampaian dan perpaduan stimuli kepada target pasar yang bertujuan untuk menumbulkan respond dan minat akan produk serta membangun saluran untuk menerima, menginterprestasikan dan melakukan tindakan terhadap pesan dari pasar dengan maksud menyesuaikan ide perusahaan saat ini dan mengidentifikasi peluang baru dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran

1 Philip Kotler, Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 2 (Jakarta: Erlangga, 2001), hal 138


(16)

5

menjadi penting, bahkan telah diklaim bahwa “pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran”. Keduanya tidak dapat dipisahkan.2

Berawal dari hobi mengolah bahan tekstil menjadi souvenir, hiasan rumah tangga, pakaian dan sebagainya, Titik Winarti, sang pemilik dan penggagas berdirinya usaha Tiara Handicraft mendapatkan respon baik dari para tetangga ketika mereka melihat hasil karyanya. Pemesan demi pemesan akhirnya berdatangan dan Titik Winarti pun mulai kebanjiran order. Meningkatnya permintaan terhadap karya olahan tekstil Titik Winarti membuatnya memberanikan diri untuk membuka sebuah usaha kecil menengah untuk menangani permintaan masyarakat terhadap karya-karyanya. Usaha Kecil Menengah itu ia dirikan pada tahun 1995 dan ia namakan „Tiara Handicraft’. Dipilihnya usaha tekstil oleh Titik Winarti, tidak lain karena ia melihat kenyataan bahwa tekstil memberi pengaruh 90% pada kehidupan manusia.

Namun sayangnya pada tahun 1998 usahanya mulai mendapat hambatan dengan dijiplak orang. Orang tersebut menyabot hampir seluruh karyawan Titik yang sudah dilatihnya dengan iming-iming gaji lebih besar. Akhirnya saat itu Titik mengalami kejatuhan hingga membuat dirinya kehilangan hampir seluruh karyawannya. Saat mengalami keterpurukan ini, atas saran temannya, ia kemudian mempekerjakan orang-orang yang memiliki “keistimewaan” pada fisiknya. Ia kemudian mempekerjakan para

2 Hifni Alifahmi, Sinergi Komunikasi Pemasaran: Integrasi Iklan, Public Relations, dan Promosi (Jakarta: Quantum), hal 14


(17)

6

tuna daksa. Meski pada mulanya Titik mengalami kesulitan saat melatih para difabel, namun dengan semangat dan kesabaran yang dimilikinya, Titik akhirnya sukses mengajari dan membimbing para tuna daksa ini untuk membuat produk kerajinan.

Adapun tujuan dan misi yang dimiliki Titik saat mengajak para difabel bekerja di Tiara Handicaraft adalah bukan untuk mencari manfaat keuntungan. Selain untuk membuat mereka lebih produktif, Titik juga mengaku ingin membuat para difabel tidak lagi terkungkung dengan rasa tidak percaya diri dan minder. Meski berstatus sebagai karyawan, Titik sendiri tidak punya niatan untuk mengeksploitasi para difabel, namun ia sangat ingin membuat para tuna daksa ini bisa mandiri dan menatap masa depannya dengan lebih baik.Titik sendiri merekrut para difabel dari panti sosial seperti Panti Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Suryatama dan Panti Sosial Bina Remaja.

Segala upaya dan kerja keras yang dilakukan Titik bersama mitra kerjanya yang difabel, Titik dengan Tiara handycarft-nya mencapai kembali suksesnya. Pada tahun 2002, Titik berkesempatan mengikuti pameran di Jeddah dan Singapura. Dari pameran itu, rekan bisnis Titik semakin luas hingga membuat orderan dan pemasarannya semakin meluas ke beberapa negara seperti Brazil dan Amerika Latin. Selain sukses dalam pemasaran, Titik juga berhasil menjadi pemenang dalam event Microcredit Award dengan persaingan yang cukup ketat. Setelah mendapat award tersebut, Ibu tiga anak ini juga mendapat penghargaan atas usaha pemberdayaan tuna


(18)

7

daksa dan juga menyandang gelar Woman of the Year yang diselenggarakan ANTV tahun 2005 serta didaulat berpidato di forum Internasional dan PBB.

Dengan keunggulan yang dipertahan selama 21 tahun tersebut, tak heran jika peneliti tertarik untuk meneliti “Strategi Komunikasi Pemasaran UKM Tiara Handicraft dalam Pemasaran Produk” yang dilakukan selama ini hingga tetap eksis dan dipercaya keunggulan produk yang dihasilkan, walaupun karyawan yang berkerja pada UKM tersebut adalah difabel.

B. Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian

1. Bagaimanakah Strategi Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh UKM Tiara Handicraft dalam memasarkan produk?

2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat Strategi Komunikasi Pemasaran saat melakukan pemasaran penjualan produk?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk memahami dan mendekskripsikan proses strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh UKM Tiara Handicraft dalam pemasaran produk.

2. Untuk mengetahui cara-cara yang mampu mendukung keberhasilan strategi komunikasi pemasaran UKM Tiara Handicraft dalam pemasaran produk.


(19)

8

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Sebagai pengembangan ilmu dalam meningkatkan kualitas komunikasi pemasaran produk UKM baik secara produk maupun dalam pemasaran.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberi masukan bagi para anggota atau UKM lainnya, yang mengalami masalah dalam kurangnya strategi komunikasi dalam pemasaran produk yang dilakukan.

E. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti mempelajari skripsi yang ditulis oleh Azizah Nur pada tahun 2010 yang berjudul “Strategi Pemasaran Koperasi Cahaya Amanah”. Skripsi ini, menggambarkan tentang bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Strategi Pemasaran Produk Koperasi Cahaya Amanah di Surabaya. Dengan berbagai strategi yang dilakukan adalah: strategi bauran pemasaran (Marketing Mix) yang meliputi strategi produk, jasanya memberikan pelayanan kepada konsumen apabila konsumen merasa kesusahan dalam pencarian barang. Strategi harga, dengan pembelian diskon setiap pembelian barang sejenis. Strategi tempat, melalui saluran distribusi. Strategi promosi, dengan pengiklanan melalui media audio termasuk radio serta promosi melalui blosur-blosur. Strategi segmentasi, strategi geografis, pengelompokkan pasar berdasarkan atas


(20)

9

daerah atau wilayah yang penjualan produknya dipimpin oleh manajer marketing. Strategi demografis, pengelompokkan berdasarkan atas kelompok dan keadaan masyarakat yang berubah, pengelompokkan ini terdiri dari jenis keamin, pendapatan, pendidikan. Strategi targeting, menentukan pasar sasarannya mengenai peningkatan daya beli dan menarik perhatian pemasar. Strategi positioning, memposisikan perusahaannya melalui beberapa cara yaitu dengan mengidentifikasi sejumlah keunggulan bersaing yang mungkin untuk membangun posisi, memilih keunggulan bersaing yang tepat, dan secara efektif mengkomunikasikan serta menyampaikan posisi yang dipilih kepada pasar.

Persamaan dengan penelitian ini adalah, tujuan yang dituju yaitu pemasaran, menjangkau atau meraih pelanggan dengan berbagai strategi. Sedangkan perbedaan dengan peneltian tersebut adalah, penelitian tersebut menggunakan metode penelitian kuantitatif dan penelitian tersebut tidak menggunakan media secara berkala untuk melakukan pemasaran.

F. Definisi Konsep Penelitian

Untuk memperjelas penelitian ini maka peneliti akan menguraikan tentang beberapa definisi penting yang terkait dengan penelitian. Berikut beberapa definisi penting yang perlu dijelaskan.

1. Strategi Komunikasi Pemasaran

Komunikasi merupakan dasar utama bagi individu untuk bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya. Dengan komunikasi pula, seseorang mampu untuk mempengaruhi orang


(21)

10

lain untuk menjadi seperti yang diinginkan. Komunikasi juga memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apa pun yang dihadapi.

Dari segi etismologis komunikasi berasal dari bahasa latin communicato yang bersumber pada kata communis yang berarti sama, dalam arti sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Sedangkan, secara paradigmatis komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.

Karena dalam penelitian ini membahas tentang komunikasi pemasaran maka peneliti juga akan memberikan definisi dari pemasaran. Pemasaran pada dasarnya mencakup kegiatan yang berujung pada penjualan dan pengenalan produk. Namun begitu, pemasaran bukanlah semata-mata kegiatan seperti menjual dan mempromosikan sesuatu. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental dan cara berpikir yang membimbing untuk melakukan suatu cara yang bukan hanya menjual barang tetapi juga menjual jasa, gagasan-gagasan, tempat, hiburan dan kegiatan-kegiatan nirlaba seperti yayasan sosial dan keagamaan.

Sedangkan menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (AMA) yang anggotanya terdiri atas sejumlah besar profesional pemasaran di


(22)

11

Amerika Serikat dan Kanada, mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu serta tujuan organisasi. Jadi Komunikasi Pemasaran dapat disimpulkan sebagai sebuah bentuk hubungan atau proses penyampaian pesan yang diperuntukkan untuk menjual sebuah jasa atau barang, atau mempromosikan suatu tempat untuk dapat menarik jumlah pengunjung.

2. UKM (Usaha Kecil Menengah)

Usaha Kecil Menengah atau yang sering disingkat UKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia. UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara atau pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.


(23)

12

3. Tiara Handicraft

Berawal dari kepeduliannya akan nasib para penyandang cacat khususnya tuna daksa, yang selalu tersisihkan dimata masyarakat. Seorang ibu rumah tangga di daerah Surabaya mencoba membuka peluang usaha dengan modal kecil yang Ia miliki. Hanya dengan modal uang Rp 500.000,00 yang saat itu dimilikinya, serta sebuah alat mesin jahit. Pada tahun 1995 Titik Winarti mendirikan sebuah toko aksesoris, tas dan juga baju. Awalnya merupakan suatu hobby saja, ditengah waktu luangnya Ia mencoba memproduksi aneka wadah cantik yang terbuat dari daur ulang toples bekas yang ada di rumahnya. Berkat tekad dan keyakinan yang Ibu Titik miliki, tak lama setelah dirintis usaha tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dan berkembang dengan fokus di pengolahan kain/tekstil meliputi berbagai macam produk. Antara lain perlengkapan bayi, aksesoris perlengkapan rumah tangga, keperluan pengantin, tas berbagai acara, hingga busana anak dan dewasa pun telah berhasil Ia produksi.

Ibu Titik sengaja memilih untuk mempekerjakan kaum tuna daksa dari yasayan penyandang cacat, karena keprihatinannya akan nasib penyandang cacat yang selalu dipandang sebelah mata membuat mereka kesusahan untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak sama dengan orang normal lainnnya. Selain penyandang cacat, Ibu Titik juga merekrut remaja putri yang putus


(24)

13

sekolah. Berkat kepeduliannya akan nasib penyandang cacat, wanita asal Surabaya tersebut telah memperoleh banyak penghargaan. Hingga PBB pun mengundang Ibu Titik ke markas besar PBB untuk menerima penghargaan khusus, karena prestasinya yang telah memberdayakan penyandang cacat. Selain itu masih banyak lagi penghargaan yang ditrimanya, baik dari prestasi sosial Beliau maupun dari prestasi usaha yang telah Ia kembangkan. Berkat ketulusan, keuletan serta kerja kerasnya dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya. Sekarang produk-produk Tiara Handicraft telah menembus pasaran Dunia, seperti Brasil, Spanyol,dan Belanda.

G. Kerangka Pikir Penelitian

Alur penelitian yang dilakukan peneliti, dalam hal ini menjelaskan bagaimana strategi komunikasi pemasaran dalam memasarkan produk dapat berjalan dengan lancar dan dapat diterima oleh publik sehingga dari sebuah pesan yang disampaikan dapat membentuk sebuah image dan kepercayaan. Dalam makalah ini, peneliti memilih menggunakan teori Marketing Mix (bauran pemasaran), marketing mix memiliki fungsi atau peran pertama berkenaan dengan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan.

Dengan Teori Marketing Mix yang digunakan, tentunya akan di temukan beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat yang akan mempengaruhi beberapa hal dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran yang akan dilakukan oleh UKM Tiara Handicraft.


(25)

14

Adapun alur kerangka pikir penelitian “Strategi Komunikasi Pemasaran UKM Tiara Handicraft dalam Pemasaran Produk” adalah sebagai berikut :

Bagan 1.1

( Strategi Media Relations UKM Tiara Handicraft)

Skema diatas menunjukkan adanya hubungan antara Teori Marketing Mix (bauran pemasaran) dengan keberhasilan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Tiara Handicraft. Di mana dengan mengacu kepada teori tersebut dapat memaksimalkan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pemasaran, serta dapat meminimalisir faktor-faktor penghambat yang dapat menghambat proses keberhasilan pemasaran.

Teori Marketing Mix Faktor

Pendukung

Strategi Komunikasi

Pemasaran

UKM Tiara Handicraft

Faktor Penghambat


(26)

15

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan, sedangkan penelitian pada hakekatnya adalah suatu proses atau wahana untuk menemukan kebenaran dan melalui proses yang panjang menggunakan metode atau langkah-langkah prinsip yang terencana dan sistematis guna mendapat pemecahan masalah atau mendapat jawaban terhadap fenomena-fenomena yang terjadi.3 Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.4

Sedang jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah jenis deskriptif kualitatif yang mempelajari masalah-masalah yang ada serta tata cara kerja yang berlaku. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh informasiinformasi mengenai keadaan yang ada. Bahwasanya penelitian deskriptif kualitatif dirancang untuk

3

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 42

4 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Remaja Rosda karya, 2002),


(27)

16

mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang yang sementara berlangsung. Pada hakikatnya penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek dengan tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki. Teori yang digunakan oleh peneliti adalah teori Marketing mix dimana teori ini menyangkut tentang tindakan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk melancarkan strategi komunikasi pemasarannya.

Untuk mengadakan pengkajian selanjutnya terhadap istilah penelitian kualitatif perlu dikemukakan definisinya. David Williams (1995) dalam buku metodologi penelitian kualitatif karya Lexy J. Moleong menuliskan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang tertarik secara alamiah.5 Penelitian pada dasarnya merupakan upaya untuk menemukan teori, dan hal itu dilakukan secara baik justru dengan pendekatan induktif. Data dikumpulkan, dianalisis, diabstraksikan, dan akan muncul teori-teori sebagai penemuan penelitian kualitatif. Selain itu, penelitian kualitatif juga mengenal adanya hipotesis kerja dan pada dasarnya hal itu telah menjadi teori substantif. Dalam penelitian ini, posisi peneliti adalah sebagai pengamat yang


(28)

17

berupaya menyiapkan data-data yang bersifat empiris yang berisi deskripsi detail mengenai masalah yang diteliti.

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian a. Subyek penelitian

Subjek penelitian sendiri adalah orang yang dianggap mampu memberikan dan memiliki pengetahuan terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan UKM Tiara Handycraft.

Data Informan

Nama Jabatan

Titik Winarti Creative Director / Pwmilik Ade Rizal Winanda A Operasional Manager

Tabel 1.1 Data Informan

b. Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh UKM Tiara Handycraft dalam mencapai kesuksesan dengan marketing mix.

c. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi sebagai tempat penelitian di Jl. Sidosermo Indah II / 5 Wonocolo, Surabaya-Jawa Timur.


(29)

18

3. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data

1. Data primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian perorang, kelompok, dan organisasi. Sumber data primer adalah:6

a. Dokumen

Informasi dokumenter sangat relevan untuk setiap topik dalam penelitian studi kasus. Proses pengumpulan dokumen (bahan-bahan tertulis) sebagai dasar penelitian dapat dilakukan dengan pengumpulan data.

b. Wawancara

Titik kunci dari wawancara adalah bahwa iasangat fleksibel dan mengizinkan anda untuk memahami perspektif dari orang-orang yang diwawancarai.7

Wawancara bisa dilakukan secara formal dan direncanakan sebelumnya. Bisa juga bersifat informal. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi dengan menyelidiki pengalaman masal lalu dan masa kini para partisipan, guna menemukan perasaan, pemikiran dan persepsi mereka.

6Rosady Ruslan., Metode Penelitian (Public Relations dan Komunikasi), Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003, hlm 29-30.

7Christine Daymon, Immy Holloway., Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations & Marketing Communications, Yogyakarta: Penerbit Bentang Anggota IKAPI, 2008, hlm 260.


(30)

19

Dalam pengumpulan data kualitatif, tanggapan orang-orang yang diwawancarai terhadap pertanyaan anda menentukan bagaimana wawancara berkembang, serta menindaklanjuti jawaban mereka dengan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.8

2. Data Sekunder

Data yang sudah tersedia atau dokumen. Data yang mendukung adanya data primer yang di peroleh peneliti. Yang berupa tulisan, catatan, atau foto yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dibahas dalam penelitian. b. Sumber Data

1. Sumber data Primer

Data primer didapat dari wawancara terbuka yang akan dilakukan peneliti dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkembang. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan konsep-konsep yang dipahami informan apabila terdapat suatu hal yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Penentuan sumber data primer menggunakan metode purposive sampling, yakni dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih. Sampling yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan cermat hingga relevan dengan desain penelitian. Peneliti akan berusaha agar dalam sampel itu


(31)

20

terdapat wakil-wakil dari segala lapisan. Dengan demikian diusahakannya agar sampel itu memiliki ciri-ciri yang esensial dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatif.9

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data lapangan tambahan yang berfungsi sebagai pendukung data primer. Data primer berupa hasil wawancara dengan informan. Sedangkan pendukungnya, sumber data sekunder berupa dokumentasi foto kegiatan berlangsung.

4. Tahap-tahap Penelitian

Dalam melakukan penelitian kualitatif, perlu mengetahui tahap-tahap yang akan dilalui dalam proses penelitian ini. Ada-pun tahap penelitian secara umum terdiri dari empat tahap, yaitu 10: a. Tahap Pra Lapangan

1. Menyusun rancangan untuk mempermudah jalannya penelitian sesuai dengan judul yang telah dibuat.

2. Mengurus perizinan, peneliti mengurus perizinan dibagian Prodi Ilmu Komunikasi yang akan diajukan kepada informan.

3. Memilih lapangan penelitian, berguna untuk mempermudah peneliti dalam proses penelitian untuk mengetahui lebih pasti gambaran umum tentang kondisi lapangan.

9 Nasution. S, Metode Research (Jakarta : Bumi Aksara, 1996) hal. 98 10Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ……hal.127-133


(32)

21

4. Memilih informan dan memanfaatkannya sebagai sumber data yang dibutuhkan yang sesuai dengan penelitian.

5. Menyiapkan perlengkapan penelitian secara teknis maupun nonteknis guna memperlancar jalannya penelitian.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Dalam tahap ini, peneliti mulai masuk pada lapangan penelitian guna mencari data yang akurat yaitu :

1. Memahami Latar Penelitian, Memahami latar penelitian diperlukan agar peneliti lebih mengetahui seluk beluk suatu tempat yang menjadi tempat penelitian. Hal ini dilakukan dengan cara, mengikuti mengamati dan menganalisis kegiatan sehari-hari UKM Tiara Handycraft, terutama mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan untuk menarik minat calon pembeli, sebelum menulis laporan penelitian.

2. Memasuki Lapangan, Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan keseharian para anggota UKM Tiara Handicraft pada saat melakukan promosi pemasaran produknya, sehingga dengan hal itu peneliti dapat mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh UKM Tiara Handicraft.

3. Mengumpulkan Data, Kegiatan ini dilakukan dengan mendekati narasumber pada saat berlangsungnya kegiatan serta melakukan wawancara dengan berbagai informan yang


(33)

22

masuk dalam kriteria sebagai informan. Pengumpulan data juga dilakukan melalui kegiatan dokumentasi.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif.11 Informan pada penelitian kali ini diambil dari sumber data primer serta beberapa informan tidak terduga yang sesuai dengan kriteria peneliti.

b. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan meneliti secara langsung kegiatan sehari-hari UKM Tiara Handicraft baik dalam pembuatan hingga pemasaran produk. Metode ini lebih memungkinkan periset mengamati kehidupan individu atau kelompok dalam situasi riil, dimana terdapat setting yang riil tanpa dikontrol atau diatur secara sestematis seperti riset eksperimental.

c. Dokumentasi

Dokumentasi sangat diperlukan sebagai memperkuat fakta yang ditemukan dari penelitian yang dilakukan. Dokumentasi yang diambil berupa foto, hasil wawancara tertulis.

11 Rachmat Krisyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta : Predana Media Group, 2006) hal. 100


(34)

23

6. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.12

Analisis data dalam penelitian kualitatif selalu bersifat induktif, alur kegiatan analisis terjadi secara bersamaan dengan13 : a. Reduksi Data, proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan dianalisis.

b. Display Data, dari sebagian data yang telah didapat akan langsung diolah sebagai setengah jadi yang nantinya akan dimatangkan melalui data-data selanjutnya.

c. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan, tahap terakhir dalam rangkaian analisis data kualitatif. Merupakan suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh, membuat rumusan proposisi yang terkait dan mengangkatnya sebagai temuan penelitian. Dari sini peneliti akan mulai mencari arti dari setiap data yang terkumpul, menyimpulkan serta memverikasi data tersebut.

Pada tahap reduksi data peneliti berusaha untuk memilah data-data yang dianggap penting dan akurat. Baik data dari

12Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…..hal. 248 13 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial...hal.150-151


(35)

24

sumber primer maupun data dari sumber sekunder, oleh karena itu, pada tahap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan agar tidak salah dalam memilih data yang paling akurat.

Berikutnya dari data yang sudah diperoleh dan dipilah mana yang akurat, akan diolah menjadi setengah jadi. Hal tersebut berlangsung sementara, karena jika ada data baru yang lebih akurat, maka data sebelumnya akan dihapus, ini terjadi pada tahap display data.

Tahap berikutnya adalah verifikasi dan penarikan kesimpulan setelah data yang diperoleh dari peneliti di Tiara Handicraft tentang strategi komunikasi pemasaran, maka akan diambil kesimpulan yang akan menjadi hasil temuan dalam penelitian. 7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Setelah proses analisa data selesai dilakukan, peneliti akan melakukan keabsahan data yang berguna sebagai koreksi dan sekaligus melengkapi data yang kurang tepat. Untuk itu peneliti menggunakan beberapa metode yaitu :

a. Perpanjangan Keikutsertaan, Perpanjangan keikutsertaan dilakukan peneliti guna memperpanjang waktu untuk interview serta observasi secara mendalam.

b. Trianggulasi, Tehnik ini merupakan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Trianggulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam


(36)

25

suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dalam berbagai pandangan.

c. Kecukupan Referensial, Yang dimaksud dengan kecukupan referensial adalah penggunaan bahan-bahan yang tercatat atau terekam yang digunakan sebagai patokan untuk analisis dan penafsiran data. Jika alat-alat elektronik tidak tersedia maka cara lain yang digunakan adalah pembanding kritik. Misal ada informasi yang tidak direncanakan, kemudian disimpan sewaktu mengadakan pengujian. Informasi seperti ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan itu.14

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan memuat uraian dalam bentuk essay yang mengambarkan alur logis mengenai bahasan skripsi. Tujuan dari sistematika penelitian untuk meyusun skripsi secara teratur dan terarah sesuai dengan bidang kajian dan untuk mempermudah pembahasan. Dalam skripsi dibagi dalam lima bab, dari masing-masing bab terdapat sub-bab, di mana antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan sebagai pembahasan yang utuh. Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN. Berisi pendahuluan yang dipaparkan mengenai konteks penelitian, fokus dalam penelitian, tujuan dari penelitian, dan juga manfaat penelitian, kajian penelitian terdahulu, definisi konsep, kerangka konseptual penelitian,


(37)

26

metode penelitian, dijelaskan uraian singkat mengenai sistematika pembahasan penulisan proposal penelitian.

BAB II: KAJIAN TEORI. Pada bab ini mendeskripsikan kajian pustaka, kajian pustaka berisi uraian tentang landasan teori yang bersumber dari kepustakaan. Pada bab ini terdiri dari kajian pustaka yang berkaitan dengan Strategi Komunikasi Pemasaran UKM Tiara Handicraft dalam Pemasaran Produk serta apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam membangun kepercayaan konsumen melalui pendekatan deskriptif kualitatif.

BAB: III PENYAJIAN DATA. Bab ini mendeskripsikan secara umum mengenai obyek penelitian dan deskripsi hasil penelitian yang menyajikan data penelitian sesuai dengan fokus penelitian.

BAB VI: ANALISIS DATA. Berisi tentang analisis atau pembahasan data yang menghasilkan temua penelitian serta konfirmasi temuan dengan teori.

BAB V: PENUTUP. Merupakan bagian terkahir dalam penulisan penelitian. Berisi tentang kesimpulan, saran-saran berkenaan dengan penelitian.


(38)

BAB II

KAJIAN TEOROTIS A. Kajian Pustaka

1. Strategi Komunikasi Pemasaran

Dalam operasional perusahaan komunikasi pemasaran memiliki peran yang sangat penting, seperti yang disampaikan Philip Kotler dan Kevin Lane Killer dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi pemasaran memiliki peranan memberikan informasi, membujuk, mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran melaksanakan banyak fungsi kepada konsumen atau pasar sasaran terutama memberitahu dan memper lihatkan sputar bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, siapa pasar sasarannya, dimana dan kapan produk itu dapat diperoleh. Lingkungan komunikasi pemasaran sesuai dengan perkembangan teknologi proses komunikasi juga mengalami perubahan, seperti halnya akhir-akhir ini maraknya perkembangan internat. Tentunya ini juga akan berpengaruh terhadap konsumen dalam memperoleh informasi suatu produk.

Komunikasi pemasaran mampu membentuk ekuitas merek dan penjualan produk. Dalam perkembangan lingkungan komunikasi pemasaran yang perubahannya sangat cepat komunikasi pemasaran melalui iklan bukanlah satu-satunya atau bahkan yang paling penting dalam membentuk ekuitas merek dan mendorong penjualan, namun dengan melalui bauran komunikasi pemasaran yang dilaksanakan


(39)

28

secara terintegrasi dapat meningkatkan ekuitas dan mendoronga penjualan, bahkan dengan meluasnya komunikasi ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) agar dapat mendorong efektifitas dan efisiensi komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama, antara lain:15

a. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.

b. Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percoba an atau pembelian produk atau jasa.

c. Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang diseponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.

d. Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.

e. Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, facsimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau memintan respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu. f. Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa.

15 Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Marketing Management. 13th Edition, (Jakarta, Erlangga) 2009.


(40)

29

g. Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.

h. Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertayaan, dan pengadaan pesanan.

Kerangka dasar komunikasi pemasaran oleh perusahaan dapat dirahkan untuk mempengaruhi konsumen terhadap gaya, dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, sikap dan cara berpakaian wiraniaga, dekorasi toko, sebagai bentuk komunikasi kepada pembeli.

Kegiatan komunikasi pemasaran juga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk ekuitas merek dan mendorong efektivitas dan efisiensi penjualan suatu produk. Misalnya dengan cara menciptakan kesadaran tentang merek, menciptakan penilaian atau perasaan tentang merek yang positif, dan dapat memfasilitasi koneksi merek konsumen yang lebih kuat.

Sedangkan PR modern adalah PR yang mampu memanfaatkan media sebagai alat untuk mengkomunikasikan pemasarannya. Saat ini perusahaan tidak bisa lepas dari perang media. Apapun yang dilakukan (apalagi mengenalkan produk) tidak akan bisa lepas dari media. Bahkan bisa dikatakan, dalam era yang sudah jenuh dengan media saat ini, bisa menang atau kalah di media. Artinya, jika tidak bisa memenangkan pertempuran media, maka tidak akan bisa memenangkan pertempuran


(41)

30

pasar, buntutnya produk tidak akan laku. Oleh karena itu, publisitas di media untuk membangun merk sangatlah penting artinya. 16

Mempromosikan produk melalui media massa itu, pertama-tama tentunya ditujukan kepada publik eksternal. Itu sebabnya digunakan media massa untuk mengkomunikasikannya. Ini sejalan dengan tugas penting external public relations. Komunikasi yang dikembangkan dalam praktik PR adalah komunikasi dua arah. Komunikasinya bukan hanya dari organisasi pada publik-publiknya melainkan juga sebaliknya. Inilah satu yang ditekankan Oemi dalam menjalankan external public relations, bahwa organisasi pun “harus pandai menerima informasi”. Konsekuensinya, dalam praktik media relations pun bukan hanya memberikan informasi yang diberikan melalui media massa, melainkan juga mengikuti dan mengelola informasi yang disampaikan melalui media massa.

Pada sisi lain, memang bisa saja informasi yang sebenarnya untuk publik eksternal itu, juga diketahui publik internal melalui media massa. Bagi perusahaan bisnis dengan wilayah operasi bisnisnya tersebar seperti perusahaan-perusahaan multinasional, bisa saja publik internalnya memperoleh informasi melalui media massa.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa perusahaan mengunakan media massa sebagai medium penyampaian pesan dan pemasaran kepada publik. Semakin banyak akses yang didapat publik dari media massa berkaitan dengan produk atau layanan yang diberikan oleh

16 Nurudin Muhammad Syaifullah, Media Relations Panduan Praktis Praktisi Public Relations, (Malang , Cespur 2004) hal. 6


(42)

31

perusahaan, maka diharapkan semakin besar tingkat kepercayaan publik. Pada akhirnya publik akan memakai produk atau jasa perusahaan yang dipublikasikan media; atau setidaknya, publik dapat menjadi saluran kembali yang secara tidak langsung mempromosikan produk atau jasa kepada komunitasnya melalui word of mouth.

Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen saat ini dan konsumen potensial agar berkeinginan masuk ke dalam hubungan pertukaran (exchange relationship). Komunikasi juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pertukaran pada produk. Selain itu, peran lain dari komunikasi dalam pemasaran adalah untuk membedakan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada tingkatan yang lebih tinggu, peran komunikasi tidak hanya pada pendukung transaksi dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan, dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri.17

2. UKM (Usaha Kecil Menengah)

Usaha Kecil Menengah atau yang sering disingkat UKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia. UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara atau pemerintah dalam hal

17 Nugroho Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003), hal. 205


(43)

32

penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar18.

Beberapa lembaga atau instansi bahkan memberikan definisi tersendiri pada UKM , diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), Badan Pusat Statistik (BPS), Keputusan Menteri Keuangan No 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994. Definisi UKM yang disampaikan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak

18 Soedjoedono, Partomo, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002). Hal. 32


(44)

33

termasuk tanah dan bangunan. Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994, usaha kecil didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan/usaha yang mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau aset/aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan bangunan yang ditempati) terdiri dari : Badan Usaha (Fa, CV, PT, dan Koperasi) dan Perorangan (pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa).19 Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah).

c. Milik Warga Negara Indonesia.

d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.

19 Arief Rahmana, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Informasi terdepan tentang Usaha Kecil Menengah, http://infoukm.wordpress.com, diakses pada tanggal 28 Juli 2016 pukul 11:26


(45)

34

e. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

f. Peranannya di Indonesia

Data statistik menunjukkan jumlah unit usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) mendekati 99,98 % terhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8 juta orang atau 97,3% terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia. Menurut Syarif Hasan, Menteri Koperasi dan UKM seperti dilansir sebuah media massa, bila dua tahun lalu jumlah UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha, maka pada 2011 sudah bertambah menjadi 55,2 juta unit. Setiap UMKM rata-rata menyerap 3-5 tenaga kerja. Maka dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit maka tenaga kerja yang terserap bertambah 15 juta orang. Pengangguran diharapkan menurun dari 6,8% menjadi 5% dengan pertumbuhan UKM tersebut. Hal ini mencerminkan peran serta UKM terhadap laju pertumbuhan ekonomi memiliki signifikansi cukup tinggi bagi pemerataan ekonomi Indonesia karena memang berperan banyak pada sektor ril. Senyatanya UKM amat berperan tidak hanya ikut meredam gejolak sosial akibat angka pengangguran yang kian besar, tetapi secara makro turut menumbuh-ratakan ekonomi Negara. Dalam konteks ini kiranya penting disimak data BPS mengenai sumbangan UKM pada peningkatan produk domestik bruto (PDB). Tahun lalu UKM menyumbang 56% dari total PDB di Indonesia. Kepedulian pemerintah atas tumbuh-kembang UKM


(46)

35

adalah tepat dan relevan terutama pada fokus pengembangan sektor riil. UKM lebih "bermain" di sektor riil yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga bermanfaat tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi tetapi juga pemerataan kesejahteraan rakyat.

Saat ini, menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan bahwa UKM memiliki peran yang sangat penting di ASEAN termasuk Indonesia. Selama ini UKM terus menunjukkan kemampuannya untuk dapat bertahan dan tetap dinamis. Perlu adanya melibatkan UKM dan memastikan UKM memperoleh manfaat dari ASEAN Economic Forum (AEC) untuk mewujudkan sasaran ASEAN yang inklusif, merata, berkesinambungan dan memiliki ketahanan tinggi. Berdasarkan dari data Sekjen ASEAN, UKM mempekerjakan 50% dan 96% dari jumlah pekerja dan memberi kontribusi antara 19% ke 31% dari total ekspor di ASEAN.

B. Kajian Teori

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Marketing Mix (bauran pemasaran) di mana teori ini akan menjelaskan tentang bauran pemasaran, merupakan alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Konsep bauran pemasaran pertama kali dipopulerkan oleh E. Jerome Mc. Carthy yang merumuskan bauran pemasaran menjadi 4P (Product, Price, Promotion, dan Place). Bila ditinjau dari sudut pandang penlanggan, 4P


(47)

36

bisa dirumuskan menjadi 4C (Customers needs and want, Cost, Communication, dan Convenience)20.

Dalam perkembangannya, penerapan 4P terlampau terbatas dan sempit untuk sektor bisnis jasa, Boom Kotler dan Bitner Kotler menambahkan elemen people dalam aktivitas pemasaran, yang kemudian dikenal dengan 5P. namun, lima elemen tersebut dinilai masih belum sesuai dengan pemasaran jasa, maka Cowell menambahkan dua elemen tambahan yaitu process dan physical evidence dalam konsep bauran pemasaran jasa. Elemen 7P dalam bauran pemasaran jasa dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Product (Produk), merupakan bentuk penawaran perusahaan yang ditujukan untuk mencapai tujuan dari perusahaan atau organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan. Produk yang dihasilkan dan ditawarkan ke konsumen haruslah produk yang berkualitas.

2. Price (Harga), merupakan nilai nominal yang ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi. Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijaksanaan strategis dan praktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. Produsen harus pandai dalam menetapkan kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan harus berpedoman pada:21

a. Keadaan atau kualitas barang atau jasa

20 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa (Malang: Bayumedia Publishing, 2006), hal. 30 21 Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2003), hal. 37


(48)

37

b. Konsumen yang dituju, berpenghasilan tinggi, sedang atau rendah, konsumen perkotaan atau pedesaan.

c. Suasana pasar, apakah produknya baru atau produk yang sudah dikenal oleh konsumen.

2. Place (Tempat), keputusan pemilihan tempat atau distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan fisik seperti keputusan mengenai sebuah museum didirikan, serta keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksebilitas jasa bagi para pelanggan.

3. People (Orang), bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Setiap organisasi jasa (terutama yang tingkat kontaknya dengan pelanggan tinggi) harus menentukan secara jelas apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Kinerja karyawan dari mulai perekrutan sampai memberikan pelayanan pada konsumen harus benar-benar diperhatikan, karena semua itu merupakan bagian bauran pemasaran yang penting.

4. Process (Proses), terjadi di luar pandangan konsumen. Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi, yang terpenting adalah pelayanan yang diterima oleh konsumen harus baik dan memuaskan. Karenya segala proses yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi haru disusun secara baik.


(49)

38

5. Physical Evidence (Bukti Fisik), pada sector jasa, konsumen biasanya akan kesulitan dalam menilai suatu jasa sebelum menggunakannya. Hal ini menyebabkan risiko pengambilan keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu cara meminimalisir risiko tersebut adalah dengan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Bukti fisik dapat berupa fasilitas eksternal dan internal, penampilan staf yang rapi dan sopan, atau bukti lain dari perusahaan seperti brosur, foto-foto, desain web dan lain sebagainya.

6. Promotion (Promosi), merupakan daya tarik dan teknik-teknik yang digunakan untuk menarik pelanggan. Promosi pada pemasaran jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakan tangibilitas jasa. Selain itu, personel produksi juga menjadi bagian yang penting dalam bauran promosi. Selain elemen 7P bauran pemasaran seperti di atas, pemasaran jasa juga dapat menambahkan customer service dalam bauran pemasaran. Dalam sector jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, selain bertanggung jawab pada pelayanan pelanggan, divisi customer service juga merangkap sebagai customer relationship management yang memberikan perhatian dan tanggung jawab pada semua personel produksi. Perusahaan tidak hanya berfokus pada terjualnya produk atau jasa, tetapi juga berfokus pada interaksi secara menyeluruh dengan elemen-elemen kegiatan bisnis yang dikelola perusahaan.


(50)

39

Dengan menggunakan teori marketing mix ini, maka peneliti dapat menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang digunakan, untuk dapat mempertahankan eksistensinya dan menggaet banyak konsumen dari berbagai kalangan.


(51)

BAB III

PENYAJIAN DATA

A. Deskripsi Subyek dan Lokasi penelitian 1. Profil Informan

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan beberapa orang yang menjadi informan guna melengkapi data peneliti. Informan tersebut adalah Operasional Manager dan Pemilik sekaligus Creative Director yaitu, Ade Rizal Winanda A dan Ibu Titik Winarti. Berikut adalah data diri dari informan:

1. Nama : Ade Rizal Winanda A TTL : 07 Februari 1992

Jabatan: Operasional Manager

Peneliti memilih informan ini sebab informan merupakan salah satu orang yang berperan penting dalam menjalankan UKM Tiara Handicraft serta sangat berpengaruh dalam mengambil kebijakan dalam organisasi.

2. Nama : Titik Winarti TTL : 11 Maret 1970

Jabatan: Creative Director

Peneliti memilih informan yang merupakan pemilik yang berhubungan langsung menghadapi media. Selain itu informan juga berperan sebagai Creative Director dimana produk-produk berkualitas yang dihasilkan merupakan pemikiran dan kreatifitas dari informan.


(52)

41

1. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi pemasaran pada UKM Tiara Handicraft. Tiara Handicraft dipilih sebagai obyek dari penelitian ini karena Tiara Handicraft telah mencapai keberhasilan pemasaran hingga mencapai ke Luar Negeri. Serta Tiara Handicraft juga pernah mendapatkan penghargaan dari PBB dalam menyantuni atau menyamaratakan derajat anak-anak difabelitas dengan anak normal lainnya, dengan cara mendidik anak-anak difabel agar mereka mampu memanfaatkan kreatifitas mereka sendiri hingga terus berkembang menghasilkan benda-benda yang berbeda dan berkualitas dari yang lainnya.

2. Profil Lokasi Penelitian

Berawal dari sebuah hobby mempercantik barang-barang bekas serta kepeduliannya akan nasib para penyandang cacat khususnya tuna daksa, yang selalu tersisihkan dimata masyarakat. Seorang ibu rumah tangga di daerah Surabaya mencoba membuka peluang usaha dengan modal kecil yang Ia miliki. Hanya dengan modal uang Rp 500.000,00 yang saat itu dimilikinya, serta sebuah alat mesin jahit. Pada tahun 1995 Titik Winarti mendirikan sebuah toko aksesoris, tas dan juga baju. Ia mencoba memproduksi aneka wadah cantik yang terbuat dari daur ulang toples bekas yang ada di rumahnya. Namun hobby yang Ia tekuni mampu menghasilkan pendapatan yang cukup bagus, hingga mampu menghasilkan uang


(53)

42

tambahan untuk perekonomian keluarganya. Berkat tekad dan keyakinan yang Ibu Titik miliki, tak lama setelah dirintis usaha tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dan berkembang dengan fokus di pengolahan kain/tekstil meliputi berbagai macam produk. Antara lain perlengkapan bayi, aksesoris perlengkapan rumah tangga, keperluan pengantin, tas berbagai acara, hingga busana anak dan dewasa pun telah berhasil Ia produksi.

Hingga Beliau mampu merekrut karyawan untuk membantu usaha yang dijalankannnya. Ibu Titik sengaja memilih untuk mempekerjakan kaum tuna daksa dari yasayan penyandang cacat, karena keprihatinannya akan nasib penyandang cacat yang selalu dipandang sebelah mata membuat mereka kesusahan untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak sama dengan orang normal lainnnya. Selain penyandang cacat, Ibu Titik juga merekrut remaja putri yang putus sekolah. Kini seiring dengan ramainya toko yang Ia miliki, serta banyaknya pesanan yang masuk ke Tiara handicraft membuat Ibu rumah tangga ini memutuskan untuk menambah jumlah karyawan yang ada. Total karyawan yang Ia miliki sekarang mencapai 35 orang, dan memperoleh fasilitas asrama yang telah didirikan khusus oleh Ibu Titik. Berkat kepeduliannya akan nasib penyandang cacat, wanita asal Surabaya tersebut telah memperoleh banyak penghargaan. Hingga PBB pun mengundang Ibu Titik ke markas besar PBB untuk menerima


(54)

43

penghargaan khusus, karena prestasinya yang telah memberdayakan penyandang cacat. Selain itu masih banyak lagi penghargaan yang ditrimanya, baik dari prestasi sosial Beliau maupun dari prestasi usaha yang telah Ia kembangkan. Berkat ketulusan, keuletan serta kerja kerasnya dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya. Sekarang produk-produk Tiara Handicraft telah menembus pasaran Dunia, seperti Brasil, Spanyol,dan Belanda.

Lokasi penelitian adalah Tiara Handicraft yang beralamatkan di JL. Sidosermo Indah II/5 Wonocolo, Surabaya - Jawa Timur. Tiara Handicraft dipilih menjadi lokasi penelitian karena merupakan tempat UKM (Usaha Kecil Menengah) yang tergolong berhasil mempertahankan keunggulan dalam pemasaran hingga ke luar negeri selama 21 tahun ini. Di bawah ini peneliti akan memaparkan profil lengkap dari Tiara Handicraft.

a. Sejarah UKM Tiara Handicraft

Usaha Kecil Menengah yang didirikan pada tahun 1995 dengan nama UKM Tiara Handicraft. Berawal dari sebuah hobby mengutak-atik dan mempercantik benda-benda agar tidak terlihat seperti biasa saja, dengan mercycle barang-barang bekas hingga menjadi barang yang bernilai tinggi. Seorang ibu rumah tangga di daerah Surabaya mencoba membuka peluang usaha dengan modal kecil yang Ia miliki. Hanya dengan modal uang


(55)

44

Rp 500.000,00 yang saat itu dimilikinya, serta sebuah alat mesin jahit.

Ia mencoba memproduksi aneka wadah cantik yang terbuat dari daur ulang toples bekas yang ada di rumahnya. Namun hobby yang Ia tekuni mampu menghasilkan pendapatan yang cukup bagus, hingga mampu menghasilkan uang tambahan untuk perekonomian keluarganya. Berkat tekad dan keyakinan yang Ibu Titik miliki, tak lama setelah dirintis usaha tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dan berkembang dengan fokus di pengolahan kain/tekstil meliputi berbagai macam produk. Antara lain perlengkapan bayi, aksesoris perlengkapan rumah tangga, keperluan pengantin, tas berbagai acara, hingga busana anak dan dewasa pun telah berhasil Ia produksi.

Hingga Beliau mampu merekrut karyawan untuk membantu usaha yang dijalankannnya. Ibu Titik sengaja memilih untuk mempekerjakan kaum tuna daksa dari yasayan penyandang cacat, karena keprihatinannya akan nasib penyandang cacat yang selalu dipandang sebelah mata membuat mereka kesusahan untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak sama dengan orang normal lainnnya. Selain penyandang cacat, Ibu Titik juga merekrut remaja putri yang putus sekolah. Kini seiring dengan ramainya toko yang Ia miliki, serta banyaknya pesanan yang masuk ke Tiara handicraft membuat Ibu rumah


(56)

45

tangga ini memutuskan untuk menambah jumlah karyawan yang ada. Total karyawan yang Ia miliki sekarang mencapai 35 orang, dan memperoleh fasilitas asrama yang telah didirikan khusus oleh Ibu Titik. Berkat kepeduliannya akan nasib penyandang cacat, wanita asal Surabaya tersebut telah memperoleh banyak penghargaan.

Adapun tujuan dan misi yang dimiliki Titik saat mengajak para difabel bekerja di Tiara Handicaraft adalah bukan untuk mencari manfaat keuntungan. Selain untuk membuat mereka lebih produktif, Titik juga mengaku ingin membuat para difabel tidak lagi terkungkung dengan rasa tidak percaya diri dan minder. Meski berstatus sebagai karyawan, Titik sendiri tidak mempunyai niat untuk mengeksploitasi para difabel, namun ia sangat ingin membuat para tuna daksa ini bisa mandiri dan menatap masa depannya dengan lebih baik. Titik sendiri merekrut para difabel dari panti sosial seperti Panti Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Suryatama dan Panti Sosial Bina Remaja.

Segala upaya dan kerja keras yang dilakukan Titik bersama mitra kerjanya yang difabel, Titik dengan Tiara handycarft-nya mencapai kembali suksesnya. Pada tahun 2002, Titik berkesempatan mengikuti pameran di Jeddah dan Singapura. Dari pameran itu, rekan bisnis Titik semakin luas hingga membuat orderan dan pemasarannya semakin meluas ke beberapa negara seperti Brazil dan Amerika Latin. Selain sukses


(57)

46

dalam pemasaran, Titik juga berhasil menjadi pemenang dalam event Microcredit Award dengan persaingan yang cukup ketat. Setelah mendapat award tersebut, Ibu tiga anak ini juga mendapat penghargaan atas usaha pemberdayaan tuna daksa dan juga menyandang gelar Woman of the Year yang diselenggarakan ANTV tahun 2005 serta didaulat berpidato di forum Internasional dan PBB22.

b. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah gambaran sistematis kerjasama hubungan antara orang-orang yang berada dalam organisasi atau lembaga dalam rangka mencapai tujuan organisasi atau lembaga. Struktur organisasi adalah sesuatu yang sangat penting bagi setiap organisasi dalam perusahaan karena melalui struktur organisasi otoritas dan tanggung jawab dapat dilihat dan dilaksanakan dengan jelas dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


(58)

47

Bagan 3.1 (Tiara Handicraft Organization Structure (2014)

Untuk mengoperasikan kegiatan sehari-hari, tiara Handicraft memiliki 35 orang yang terdiri dari 1 Manajer Umum, 3 Direktur Kreatif, 2 orang pada bagian Departemen Keuangan, 5 Cutting Departement, 15 pada bagian Jahit, 7 orang pada Finishing, 2 orang pada Bordir. Setiap posisinya memiliki tugas seperti di bawah ini :

1. General Manager, adalah posisi tertinggi dalam Struktur Organisasi Tiara Handicraft. Terdapat beberapa tugas yang harus dipenuhi oleh General Manager.

a. Menghasilkan Proyek terbaik

b. Persiapan, ide, kemampuan negoisasi, dan revisi Rencana Kerja dan Anggaran.

c. Membina dan mengkoordinasi unit kerja General

Manager

Creative Director

Operational Departement

Cutting Departement

Sewing Departement

Finishing Departement


(59)

48

d. Memantau semua unit kerja dan karyawan dalam menjalankan tugas sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan, guna mewujudkan hasil produk yang terbaik dan layanan terbaik bagi pelanggan.

2. Creative Director, Tiara Handicraft merupakan industri kreatif, pada devisi ini memiliki posisi khusus di antara divisi lainnya. Tugas Creative Director adalah :

a. Memenuhi permintaan pelanggan b. Menyarankan produk desain terbaru c. Membuat contoh produk

d. Menghasilkan ide kreatif yang tak terbatas

e. Mengumpulkan semua sumber daya yang penting, terutama berbagai informasi untuk menghasilkan produk-produk yang sangat kreatif

f. Mengadakan penelitian produk dan sebuah percobaan produk

Untuk melakukan semua kegiatan di atas, Creative Director tidak dapat dibatasi oleh devisi lain selain General Manager. Karena Creative Director harus mampu mengatur sumber daya yang sangat penting dalam memproduksi produk baru.

3. Operational Department, adalah departemen terbesar di antara semua departemen yang ada di susunan organisasi Tiara Handicraft. Karena Operational Department mencakup 3


(60)

49

subdevisi sekaligus seperti menjahit, finishing dan aksesoris, pembagian bahan baku. Operational Department merupakan pekerjaan yang sangat penting, karena semua tugas utama dan harian berasal dari devisi ini. Di bawah Manajer Operasional, pekerjaan akan dibagi dalam 4 departemen :

a. Pemotongan dan Bahan Baku

1. Menghitung bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah produk

2. Membuat pola produk

3. Menyiapkan semua bahan untuk kebutuhan jahit 4. Pengendalian pemotongan kain

5. Mengarsip semua pola yang telah dibuat

6. Mengumpulkan semua materi yang tersisa untuk didaur ulang

7. Pewarnaan b. Sewing Department

1. Menjahit bahan-bahan dari proses pemotongan 2. Menciptakan hasil yang rapi

3. Pengendalian jahit

4. Mengelola semua benang dan jarum

5. Mempelajari teknik-teknik terbaik untuk menghasilkan produk terbaik


(61)

50

7. Berpikiran selalu terbuka untuk metode baru dalam menjahit

c. Embroidery Division, dalam Embroidery Devision kegiatannya bergantung, karena proses bordir jauh lebih kompleks dan hanya sedikit orang yang dapat memahami aktivitas bordir. Tetapi terkadang Embroidery Devision bekerja sama dengan Creative Director untuk mendapatkan pola desain dengan kreatifitas terbaru.

d. Finishing and Accecoris Department 1. Membuat produk aksesoris

2. Bertanggung jawab dalam proses pengemasan 3. Mengevaluasi produk yang akan dipasarkan 4. Melayani layanan pengiriman produk

c. Logo UKM Tiara Handicraft

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Logo pertama dari Tiara handicraft melambangkan Tiara adalah mahkota di mana yang berarti tinggi


(62)

51

derajatnya, Tiara Handicraft bermaksud bahwa siapa saja yang bekerja dalam naungan UKM Tiara Handicraft memiliki kesetaraan, dan memiliki derajat yang sama tinggi. Logo terbaru dari Tiara Handicraft atau yang disebut dengan Tiara Handicraft Premium, merupakan logo kreativitas hasil kerjasama antara Tiara Handicraft dan Mahasiswa dari Universitas Kristen Petra.

d. Data Kuantitas Pengerjaan Produk Tekstil Penyandang Disabilitas

No. Januari Februari Maret April Mei

1. Jahit tas jins aplikasi

6 Dendel tas aplikasi

5 Jahit dompet kombinasi

batik

7 Emboss tas kecil motif

gajah

1 Buat tas tiga dimensi

9

2. Potong furing + kain jins

7 Pasang furing 1 2

Dedel permak tali

2 5

Jahit tas kecil motif gajah

1 Jahit tas jins aplikasi

2

3. Jahit furing

7 Jahit rakit tas 3 dimensi tali

kayu

5 Rakit tas darwis

ransel

9 Potong kain tas kecil hijau batik

1 Jahit tas jins aplikasi tali pilin

5

4. Emboss tas jins aplikasi

7 Jahit rakit tas 3 dimensi tali

kayu

7 Jahit tas vera

1 Emboss jahit tas hijau batik

1 Jahit tas perca aplikasi

6

5. Potong furing tas

jins

9 Potong kain 1 2

Jahit tas saku tas

vera

8 Emboss alas tas tiga dimensi

40 Lembari tas perca

2

6. Potong sponbond

tas jins

9 Ngebis tas 5 Jahit tas vera besar

4 Emboss badan depan tas tiga

dimensi

40 Jahit tas jins aplikasi


(63)

52

7. Potong kain tas

jins

9 Potong perlengkapan tas 3 dimensi

8 Jahit tas vera kecil

4 Jahit sempel tas tiga dimensi

1 Lembari tas perca

3

8. Emboss alas tas

jins

9 Jahit pelet + furing

8 Permak tali panjang

2 Jahit sempel tas kresek pink

1 Jahit tas serut

1

9. Emboss tas jins

9 Jahit tas pelangi

1 Jahit tas sempel pelatihan

1 Jahit sempel tas kresek hijau

1 Jahit tas perca

7

10. Jahit furing tas

jins

9 Jahit tas 3 dimensi

3 Lembari tas pelatihan

1 Potong spondbound alas 3 dimensi

40 Jahit tas tiga dimensi

1

11. Potong kain tali

9 Jahit tas 3 dimensi

4 Jahit tas kresek tas

hitam 1 5

Potong kain alas tas tiga

dimensi

18 Jahit tas perca

8

12. Potong pelet

9 Ganti kepala resleting 1 2 Pasang tali tas kresek hitam 3 5

Jahit tas 3 dimensi pelatihan

40 Jahit tali imitasi

tas

22

13. Potong kain kapas

9 Jahit saku tas vera kecil

4 Jahit tas sempel pelatihan

1 Jahit tas 3 dimensi pelatihan

40 Jahit tempat

laptop 1

14. Sambung badan tas

9 Jahit tali tas vera kecil

4 Lembari tas pelatihan

1 Jahit pelet resleting

40 Buat tas jins aplikasi

besar 9

15. Potong karton

9 Jahit tas vera kecil hitam

2 Potong kain tas sempel

pelatihan

1 Potong kain tas tiga dimensi

15 Jahit tas felisia

2

16. Gosok pelet

9 Jahit tas vera kecil pink

2 Lembari tas sempel

1 Potong kain jins tas kecil

20 Jahit tali imitasi

13

17. Jahit pelet resleting

9 Jahit saku tas vera kecil

3 Jahit tas sempel

1 Emboss tas kecil

20 Jahit tas aplikasi warna


(64)

53

merah

18. Jahit rakit tas

jins tali plintir

6 Jahit tas vera 3 Dedel tas darwis

1 2

Jahit dompet aplikasi

3 -

-19. Jahit tas aplikasi

3 Jahit tali tas vera

3 Jahit tas kresek

hitam 1 8

Potong spon tas 3 dimensi

7 -

-20. Potong karton

3 Jahit tas vera 1 Potong furing dompet kombinasi batik 3 2 Potong spoundbound tas 3 dimensi

7 -

-21. Potong kain pelet

3 Emboss 1 Jahit

dompet kombinasi

batik 2 9

Jahit tali tas jins kecil

20 -

-22. Jahit tas 3 dimensi

3 Permak tas vera

4 Jahit tali dompet kombinasi batik 1 7 Emboss tas vera

1 -

-23. - - Jahit tas vera warna ungu

5 Jahit rakit dompet kombinasi

batik 1 7

Jahit tas vera pesanan

1 -

-24. - - Embos tas vera batik cream

2 Jahit tas vera kecil

pink

2 Jahit tas file pesanan

1 -

-25. - - Potong alas tas vera warna

ungu

2 Jahit saku tas vera

kecil

3 Potong spondbound tas

serut

11 -

-26. - - Emboss

dompet perca

1 Jahit tas vera

4 Jahit tas serut sponbound


(1)

83

meyakinkan seseorang terhadap kebaikan haruslah berdasarkan ilmu pengetahuan, data, dan fakta. Jadi, dalam menjelaskan manfaat produk, nampaknya peranan data dan fakta sangat penting. Bahkan sering data dan fakta jauh lebih berpengaruh dibanding penjelasan.

Ketiga, penjelasan mengenai sasaran atau customer dari produk yang dimiliki oleh perusahaan. Makanan yang halal dan baik yang menjadi darah dan daging manusia akan membuat kita menjadi taat kepada Allah. Sebab konsumsi yang dapat menghantarkan manusia kepada ketakwaan harus memenuhi tiga syarat: Materi yang halal, Proses pengolahan yang bersih (thaharah), dan Penyajian yang islami.


(2)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan serangkaian langkah penelitian sehingga menghasilkan data-data yang kemudian dianalisa dan memunculkan temuan-temuan penelitian, maka diperoleh kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran UKM (Usaha Kecil Menengah) Tiara Handicraft dalam Pemasaran Produk .

Adapun strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Tiara Handicraft adalah strategi komunikasi pemasaran internal dilakukan dengan cara MPR (Marketing Public Relations) dimana dengan strategi ini, Tiara Handicraft dapat berkomunikasi secara langsung dengan pembeli dan mengetahui keinginan produk yang diminati pembeli. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pembeli layaknya pembeli adalah raja, mendengarkan keluh kesah pembeli, serta memperbaiki kerusakan yang terjadi pada produk. Sehingga saat membeli, customer akan merasa diperhatikan dan tidak merasa dirugikan. Selain itu, melalui MPR pula, karyawan dapat menumbuhkembangkan kreatifitas dengan berkreasi menghasilkan produk-produk baru.

Strategi komunikasi pemasaran eksternal dilakukan dengan cara menjalin hubungan dengan media sebagai alat untuk komunikasi pemasaran secara tidak langsung. Penggabungan media konvesional dan media baru menjadi salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh


(3)

85

Tiara Handicraft. Terutama melalui media internet menjadi jalan utama bagi Tiara Handicraft melancarkan strategi komunikasi pemasarannya kepada pembeli, melalui internet pula Tiara Handicraft dapat menjangkau pemasaran hingga ke luar negeri. Sedangkan strategi komunikasi pemasaran melalui media televisi tidak begitu intens dilakukan, karena dana yang dikeluarkan pun juga cukup besar. Promosi melalui media televisi akan dilakukan jika ada media yang datang, yang akan meliput kegiatan sehari-hari Tiara Handicraft.

Faktor pendukung yang menjadi kunci keberhasilan komunikasi pemasaran terdapat pada kreatifitas karyawan yang semakin hari semakin dilatih, guna memenuhi permintaan pembeli. Faktor juga datang dari media dimana berhubungan dengan media mempermudah jalannya strategi komunikasi pemasaran yang dapat dipublikasikan secara luas hingga ke luar negeri.

Ketepatan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Tiara Handicraft masih terkendala oleh adanya karyawan yang merasa iri dengan keberhasilan teman-temannya yang dapat menghasilkan sesuatu yang lebih dan lebih berkembang dari yang lain. Kendala juga datang dari keberadaan media yang hanya memanfaatkan tugas sebagai penggalian informasi, namun tidak memiliki ketertarikan di bidang pemasaran produksi sama sekali. Sehingga ulasan yang ditampilkan akan selalu berulang. Hal tersebut menjadi faktor penghambat yang dapat berpengaruh bagi lancarnya strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Tiara Handicraft.


(4)

86

B. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang ingin disampaikan oleh peneliti : 1. Bagi Tiara Handicraft

Hendaknya membentuk strategi komunikasi pemasaran produk dan pengembangan yang lebih offensive lagi yang bertugas melakukan memasarkan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu mempersiapkan internal manajemen dengan baik dan didukung sarana dan prasarana pendukung pelayanan. Serta sosialisasi secara intensif kepada beberapa kelompok media dan masyarakat lebih ditingkatkan untuk memberikan pengertian kepada mereka mengenai kelebihan-kelebihan produk Tiara Handicraft dibandingkan dengan produk-produk lain.

2. Bagi Fakultas dan Program Studi

Ilmu Komunikasi saat ini, telah membantu banyak pihak dalam mencapai tujuan yang diinginkan, baik dari institusi media, perusahaan, maupun kalangan masyarakat. Karena hampir semua kegiatan berhubungan dengan komunikasi, terlebih bagi perusahaan dalam melancarkan strategi komunikasi pemasarannya untuk meraih minat pembeli. Peneliti menyarankan, untuk lebih mengembangkan segala kajian dalam hal mengenai strategi pemasaran produk UKM dalam negeri atau perusahaan kecil dalam melakukan pemasaran melalui media, guna sebagai pembelajaran bagi UKM-UKM yang ingin mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alifahmi, Hifni. Sinergi Komunikasi Pemasaran: Integrasi Iklan, Public Relations, dan Promosi. Jakarta: Quantum.

Alma, Buchari. 2003. Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Bland, Michael. Alison Theaker, David Wragg. 2004. Hubungan Media yang

Efektif. Jakarta: Erlangga.

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daymon, Christine, Immy Holloway. 2008. Metode-Metode Riset Kualitatif

dalam Public Relations & Marketing Communications. Yogyakarta: Penerbit Bentang Anggota IKAPI.

Hadiati Nikmah. 2010. Public Relations Prespektif Teoritis dalam Menjalin Hubungan dengan Publik. Pasuruan: Lunar Media.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga. Krisyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Predana

Media Group.

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. 2009. Marketing Management. 13th Edition. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip, Gary Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda karya.

Nasution. S. 1996. Metode Research. Jakarta : Bumi Aksara.

Partomo dan Soedjoedono. 2002. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rachmadi, F. 1992. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian (Public Relations dan Komunikasi). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.


(6)

Ruslan, Rosady. 1998. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan. Bandung: Penerbit

Nuansa Yayasan Nuansa Cendekia.

Syaifullah, Nurudin Muhammad. 2004. Media Relations Panduan Praktis Praktisi Public Relations. Malang : Cespur.

Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.

Literatur Internet

Rahmana, Arief. Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Informasi terdepan tentang Usaha Kecil Menengah. (http://infoukm.wordpress.com, diakses pada tanggal 28 Juni 2016)