Hubungan antara impulsivitas dan ketergantungan HP pada mahasiswa - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA IMPULSIVITAS DAN KETERGANTUNGAN HP
PADA MAHASISWA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Disusun oleh:
Evita Oktavia
NIM : 139114090

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ii
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama Lengkap
1.

Penguji 1

iii

Tanda Tangan

: P. Henrietta P.D.A.D.S., S. Psi., M.A.

..........................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


HALAMAN MOTTO

“ Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,
Janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;
Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang
membawa kemenangan. “
Yesaya 41: 10 TB

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tuhan Yesusku yang kepada-Nya ku dapat
bergantung, sekarang dan selamanya.

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA IMPULSIVITAS DAN KETERGANTUNGAN HP
PADA MAHASISWA
Evita Oktavia

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara impulsivitas
dan ketergantungan HP pada mahasiswa. Hipotesis penelitian ini adalah adanya
hubungan yang signifikan dan positif antara impulsivitas dengan ketergantungan
HP pada mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang mahasiswa
berusia 18 hingga 23 tahun dan pengguna aktif HP atau smartphone. Alat
pengumpulan data yang digunakan adalah skala impulsivitas dan skala
ketergantungan HP. Skala impulsivitas terdiri dari 26 item dengan koefisien

reliabilitas 𝛼 = 0, 833 dan skala ketergantungan HP terdiri dari 42 item dengan
koefisien reliabilitas 𝛼 = 0, 930. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji
korelasi Spearman. Penelitian ini menghasilkan nilai korelasi r = 0, 274 dan nilai
signifikansi p = 0,003 < 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya
hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini memiliki arti semakin tinggi
impulsivitas maka semakin tinggi pula ketergantungan HP. Sebaliknya, semakin
rendah impulsivitas, semakin rendah pula ketergantungan HP. Faktor usia, jenis
kelamin, jenis HP yang digunakan, waktu penggunaan dalam sehari, serta
berbagai fitur aplikasi pada HP yang digunakan oleh subjek cenderung
mendukung terjadinya hubungan yang searah antara impulsivitas dan
ketergantungan HP.
Kata kunci : impulsivitas, ketergantungan, HP, mahasiswa.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE CORRELATION BETWEEN IMPULSIVITY AND DEPENDENCE ON
MOBILE PHONE AMONG COLLEGE STUDENTS
Evita Oktavia

ABSTRACT
This research is aimed to investigate correlation between impulsivity and
dependence on mobile phone among college students. The hypothesis was that
there was significant and positive relationship between impulsivity and
dependence on mobile phone among college students. Subjects were 100 college
students, aged 18 to 23 years old, and active users of smartphone. Data were
collected using impulsivity and dependence on mobile phone scales. The
reliability coeffient of impulsivity scale that consist of 26 items was 𝛼 = 0, 833
and the reliability coeffient of dependence on mobile phone scale that consist of
42 items was 𝛼 = 0, 930. Data were analyzed using Spearman correlation test.
This research showed that the value of Spearman correlation test was r = 0, 274
and significance level p = 0,003 < 0,05. The results indicated a positive and
significant correlation between impulsivity and dependence on mobile phone. It
means that the higher level of impulsivity, the higher level of dependence on
mobile phone in college students. Age, gender, type of mobile phone use, average
minutes per day spent using technology, and activities on mobile phones tend to
support the occurrence of a unidirectional relationship between impulsivity and
dependence on mobile phone.
Keywords: impulsivity, dependence, mobile phone, college student.


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA IMPULSIVITAS
DAN KETERGANTUNGAN HP
ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh
Kudus atas kasih dan karunia-Nya dalam menuntun peneliti hingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Semoga penelitian ini bisa menjadi
terang dan alat untuk kemuliaan nama Tuhan.
Terima kasih kepada mama yang selalu mendukung dan berdoa bagi peneliti,
baik di saat dalam keadaan baik maupun di saat sulit sekalipun. Terima kasih
kepada kakak Irene dan kakak Hendra yang telah banyak memberikan semangat
dan motivasi dalam setiap proses penulisan skripsi ini. Terima kasih kepada
nenek, tante Yeni, om nyong, mama tua, tante Ime, om Andi, om Pito, tante Ani,

om David, tante Nina, om Erik, dan tante Eni yang telah mendukung masa studi
peneliti sejak awal mulai menjadi mahasiswa hingga sekarang. Terima kasih
kepada saudara-saudara sepupu terbaik peneliti; kakak Ica, kakak Ge, kakak Feby,
adik Teril, adik Keren, adik Agung, adik Edward, dan adik Cika yang telah
menghibur peneliti di kala peneliti merasa kesulitan menjalani setiap proses
penulisan skripsi. Terima kasih kepada Agung Satrio, pribadi yang telah
memberikan doa, dukungan, penghiburan, waktu, nasihat, pandangan baru selama
proses penulisan skripsi ini. Terima kasih kepada Beatrix Maharani, Rizkya
Elvina, Heidy Miranti, Florencia Tandirerung, Claudia Ponomban, Abriany Arista
untuk tawa dan canda, serta kerendahan hati telah menerima kekurangan peneliti
selama menjalin pertemanan di masa studi ini, semoga tetap terjaga sampai
seterusnya.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Peneliti menyadari bahwa keberhasilan peneliti dalam menjalani proses
penyelesaian studi tidak lepas dari berbagai pihak berikut ini, sehingga peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M. Psi., Psi. selaku Dekan tahun 2018 Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih telah membina setiap
kami bu.
2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan periode tahun 2013 –
2017 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas
keramahannya saat menghadapi setiap kami pak.
3. Ibu Monica Eviandaru M., M. Psych., Ph. D., selaku Ketua Program Studi
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas
keramahannya saat menghadapi setiap kami bu.
4. Bapak Edward Theodorus M. App. Psy., yang telah mendampingi dan
membimbing saya dengan sangat sabar dalam proses penulisan skripsi ini.
Terima kasih banyak pak! Mohon maaf apabila saya banyak kesalahan.
5. Bapak Timotius Maria Raditya Hemawa M.Psi., selaku Dosen
Pembimbing Akademik tahun 2013 – 2017. Terima kasih atas nasihat dan
telah membimbing selama proses studi ini pak.
6. Bapak Prof. A. Supratiknya, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Akademik
tahun 2017 – 2018. Terima kasih atas perhatiannya dan dukungannya
dalam studi saya pak.

xi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Ibu Dr. M. Laksmi Anantasari, M.Si. yang telah memberikan masukan dan
bimbingan selama proses ujian serta memberikan kesempatan berharga
untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Tuhan memberkati ibu.
8. Seluruh karyawan dan staff di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma. Terima kasih untuk kebaikan dan keramahannya.
9. Rizky Randy, Ray Fandi, Rizkya Elvina, Beatrix Maharani, Alfonsa
Cindy, Hans Kornelius, dan Kevin Irwanto. Terima kasih telah bersedia
memberikan waktu dan berbagi ilmu pengetahuan untuk membantu dalam
proses penulisan skripsi. Terbaik!
10. Psikologi A angkatan 2013: Anette, Anti, bunda Vivi, Cindy, Citra, Clara,
Dea, Dhani, Dita, Doni, Erdian, Etha, Evelyn, Gabby, Hans, Ignatia,
Isabella, kakak Sonya, Keke, koko Edwin, Leviana, Lia, Lias, mbakdi,
Paskal, Praba, Rani, Rista, Sefa, SSSS, Tata, Tom, Vena, Vero, Vionny,
Yayak, Yesi, Yessica, dan Yoyo. Terima kasih untuk kebersamaannya
selama proses belajar di masa kuliah. Keep in touch ya.
11. Angela Yonara Maha Dewi, Yoga Prihantara, Patrick Ganang, Hilarius
Deonaldi Wiranatha, Paskalin Tri, Ida Ayu Gayatri Praba, Alvonsa Cindy,

Philosophia Wisung, Rini Bayu, Rizkya Elvina, Claudia Ponomban,
Elizabeth Erma Nurani, Deo Gracia, Jesysca Exderya, Gabriella Taneira,
dan Ratih Envira. Terima kasih telah membantu dalam proses peer-rating
item skala dalam penelitian ini.
12. Teman bimbingan skripsi : Cendy, Yayak, Ratih, Gabby, Vio, Ciyus, Putri,
Age, Anette, Rini, Rista, Andre, Mbakdia, Visky, Monik, Keke, Chocho,
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mbak Vivin, kak Dedi, Yesa, dan mbak Rini. Terima kasih untuk semangat
kalian yang sangat memotivasiku dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Tetap semangat!
13. Teman kos Diva : kak Melan, kak Ella, kak Angga, kak Liana, Inge,
Grace, kak Shinta, ce Putri, ka Irest, Heidy, Dita, Ria, Intan, dan Lori.
Terima kasih telah memberikan dukungan semangat.
14. Teman Jogja International Batik Bienalle 2018 : Upik, Syahdane, Stella,
mba Diyah, mba Dewi, mas Apip, mas Adit, Jordy, Kyla, Hendra, Fira,
Dhatu, Cori, dan Ano. Terima kasih telah memberikan semangat!
15. Kos Jongkang : pak Amri, pak Iswan dan bu Iswan, Sukma, Shafira, Lulu,

Inung, Erlinda, Dinda, dan Dama. Terima kasih atas semangat yang selalu
diberikan.
16. Tim pelayanan star 3 Gereja Keluarga Allah dan komsel Rafael, ka Innya,
serta Inneke Dwiyani Putri. Terima kasih telah mendukung dalam doa
untuk penyelesaian skripsi ini.
17. Gereja Keluarga Allah Yogyakarta. Terima kasih atas pengajaran Firman
Tuhan yang diberikan, sungguh membangkitkan iman!
18. Bala Keselamatan Korps 1 Kulawi. Terima kasih atas dukungan doanya.
19. Bapak dan Ibu Mayor Mariono. Terima kasih selalu memberikan
dukungan doa.
20. Ikatan Alumni Pelajar Kristen SMAN 2 Palu. Terima kasih atas
dukungannya selama masa studi ini.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21. Seluruh teman di Fakultas Psikologi USD, khususnya Psikologi angkatan
2013. Terima kasih untuk dinamika yang ada selama masa studi!
22. Seluruh subjek dalam penelitian ini dan yang membantu penyebaran skala
penelitian ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu. Terima
kasih telah menyempatkan waktu untuk mengisi dan menyebar luaskan
skala penelitian ini. God bless you all.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xx
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Permasalahan ....................................................................................... 12
C. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 12
D. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 12
xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Pertanyaan Penelitian ........................................................................................... 13
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 13
1. Bagi mahasiswa ............................................................................... 13
2. Bagi orang tua .................................................................................. 13
3. Organisasi kesehatan mental ............................................................ 13
4. Bagi ilmuwan dan praktisi psikologi ............................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 14
A. Pengantar .................................................................................................................. 14
B. Dinamika Psikologis Mahasiswa ...................................................................... 14
1. Perspektif perkembangan ................................................................. 15
2. Perspektif sosial ............................................................................... 18
C. Problematic Use Of Mobile Phone ................................................................... 21
1. Definisi problematic use of mobile phone ....................................... 21
2. Dimensi problematic use of mobile phone ...................................... 24
3. Aspek ketergantungan HP ............................................................... 26
4. Faktor ketergantungan HP ............................................................... 30
5. Proses dan dampak ketergantungan HP ........................................... 33
D. Ketergantungan HP pada Mahasiswa .............................................................. 35
E. Impulsivitas ............................................................................................................. 37
1. Definisi impulsivitas ........................................................................ 37
xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Dimensi impulsivitas ....................................................................... 38
3. Proses dan dampak impulsivitas ...................................................... 40
F. Impulsivitas pada Mahasiswa ............................................................................ 43
G. Dinamika Hubungan ............................................................................................. 44
H. Kerangka Konseptual ........................................................................................... 47
I. Hipotesis ................................................................................................................... 47
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 48
A. Pengantar .................................................................................................................. 48
B. Rancangan Penelitian ........................................................................................... 48
C. Subjek........................................................................................................................ 49
D. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................................... 50
1. Variabel independen ........................................................................ 50
2. Variabel dependen ........................................................................... 50
E. Definisi Operasional ............................................................................................. 50
1. Impulsivitas ...................................................................................... 51

2. Ketergantungan HP .......................................................................... 51
F. Prosedur Pelaksanaan ........................................................................................... 52
G. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................ 53
1. Impulsivitas ...................................................................................... 53
2. Ketergantungan HP .......................................................................... 55
xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Validitas ........................................................................................... 57
4. Seleksi item ...................................................................................... 58
5. Reliabilitas ....................................................................................... 60
H. Analisis Data ........................................................................................................... 61
I. Pertimbangan Etis .................................................................................................. 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 65
A. Pengantar .................................................................................................................. 65
B. Hasil Penelitian....................................................................................................... 65
C. Pembahasan ............................................................................................................. 72
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 77
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 77
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 77
C. Saran .......................................................................................................................... 78
D. Komentar Penutup ................................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81
LAMPIRAN .......................................................................................................... 89

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1.

Pemberian nilai skor Skala Impulsivitas ............................................. 53

Tabel 2.

Blueprint Skala Impulsivitas............................................................... 54

Tabel 3.

Skala Impulsivitas untuk Try Out ....................................................... 55

Tabel 4.

Pemberian nilai skor Skala Ketergantungan HP ................................. 55

Tabel 5.

Blueprint Skala Ketergantungan HP ................................................... 56

Tabel 6.

Skala Ketergantungan untuk try out ................................................... 57

Tabel 7.

Seleksi Item Skala Impulsivitas .......................................................... 59

Tabel 8.

Seleksi Item Skala Ketergantungan .................................................... 60

Tabel 9.

Penggunaan HP dalam 1 tahun terakhir .............................................. 66

Tabel 10. Data teoretis dan empiris .................................................................... 67
Tabel 11. Data empiris skala impulsivitas .......................................................... 67
Tabel 12. Data empiris skala ketergantungan ..................................................... 68
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 69
Tabel 14. Hasil Uji Linearitas ............................................................................. 70
Tabel 15. Hasil uji perbedaan ketergantungan berdasarkan jenis kelamin ......... 71
Tabel 16. Hasil uji hipotesis................................................................................ 72

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Konseptual .......................................................................... 47

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian.................................................................... 90
LAMPIRAN 2. Reliabilitas Skala Impulsivitas dan Ketergantungan HP .......... 104
LAMPIRAN 3. Hasil Uji Deskriptif Jenis Kelamin ........................................... 110
LAMPIRAN 4. Hasil Uji Deskriptif Usia ........................................................... 112
LAMPIRAN 5. Hasil Uji Deskriptif Waktu Penggunaan HP dalam Sehari ....... 114
LAMPIRAN 6. Surat Izin Penelitian .................................................................. 114

xxi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian ini adalah tentang perilaku penggunaan handphone (HP)
pada mahasiswa. Fenomena ini menarik bagi peneliti karena setidaknya tiga
alasan, yakni peneliti merasa prihatin melihat beberapa dari mahasiswa saat ini
yang menggunakan HP sesuka hati, di mana pun dan kapan pun. Kedua,
peneliti mencemaskan perilaku penggunaan HP peneliti yang kurang bijak,
sehingga sering menyalahkan diri sendiri. Ketiga, topik ini merupakan bagian
dari usaha peneliti untuk meningkatkan kesadaran teman-teman peneliti terkait
penggunaan HP yang disfungsional. Adapun ketiga alasan peneliti di atas dapat
diuraikan sebagai berikut.
Pertama, peneliti sering bertemu dengan mahasiswa yang sedang
menggunakan HP yang dimiliki sekalipun saat sedang belajar di kelas,
perpustakaan, berjalan kaki, ibadah di gereja, atau dalam suatu perkumpulan.
Hal ini kemudian menimbulkan rasa prihatin peneliti karena HP berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan atau mengganggu aktivitas mahasiswa.
Misalnya, ketika mahasiswa menggunakan HP di kelas khususnya saat
pelajaran sedang berlangsung, mahasiswa mungkin tidak dapat menangkap
pelajaran yang disampaikan dengan baik. Tentu saja hal ini tidak diharapkan
terjadi. Harapannya, setiap mahasiswa dapat menerima materi pelajaran yang
disampaikan guna memiliki performa akademik yang baik. Begitu juga saat

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

sedang ibadah atau sedang dalam suatu perkumpulan, belajar, dan berjalan
kaki. Pada dasarnya HP merupakan alat yang bermanfaat karena dapat menjadi
alat bantu untuk memudahkan pekerjaan individu. Sehingga, tidak heran jika
individu merasa ingin terus menggunakan HP. Namun, peneliti setuju dengan
Billieux (2012) yang mengatakan bahwa salah satu masalah terpenting dari
penggunaan HP adalah jika hal itu menjadi berlebihan atau tidak terkendali
yang mana hal ini berpotensi menimbulkan konsekuensi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kedua, peneliti merasa cemas karena beberapa kali terlibat dalam
penggunaan HP lebih dari batas waktu yang peneliti targetkan. Dalam situasi di
mana seharusnya peneliti menyelesaikan tugas atau mengerjakan suatu
pekerjaan, hal ini seringkali menjadi tidak produktif. Akibatnya, tugas-tugas
yang perlu dikerjakan menjadi tertunda atau membutuhkan waktu lebih untuk
menyelesaikannya. Situasi tersebut juga sering membuat peneliti merasa
menyesal dan terus menyalahkan diri sendiri karena keasyikan dalam
menggunakan HP, meski begitu perilaku tersebut tetap saja berulang di hari
berikutnya. Melalui topik penelitian ini, menarik bagi peneliti untuk menambah
pengetahuan mengenai proses atau faktor-faktor yang memengaruhi perilaku
penggunaan HP dan menemukan solusi agar peneliti dapat menggunakan HP
dengan bijak.
Ketiga, peneliti tertarik untuk menyoroti fakta melalui penelitian ini
bahwa terlepas dari efek positif yang diberikan, penggunaan HP juga terkait
dengan perilaku disfungsional yang bisa merugikan atau berbahaya. Misalnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

rekan peneliti mengaku bahwa HP seringkali menjadi pengganggu untuk
menyelesaikan kegiatannya, seperti mengerjakan skripsi, mandi, makan, atau
membersihkan kamar. Pengakuan dari beberapa teman peneliti tersebut
menimbulkan rasa empati peneliti. Sehingga, peneliti berharap topik penelitian
ini dapat membantu meningkatkan kesadaran teman-teman peneliti mengenai
perilaku penggunaan HP yang mungkin merugikan atau berbahaya bagi diri
sendiri serta menemukan solusi untuk penggunaan HP yang lebih bijak.
Saat ini HP telah menjadi sebuah alat yang keberadaannya makin
dibutuhkan masyarakat (Tarigan dan Simbolon, 2017). Berdasarkan Dream
Incubator Marketing (Kaonang, 2016) yang telah melakukan survei terdahulu
mengenai perilaku penggunaan HP pada individu dari semua kelompok usia
ditemukan bahwa mengakses media sosial dan chatting merupakan aktivitas
yang paling digemari oleh semua kelompok usia. Selanjutnya diikuti dengan
mendengarkan musik, menonton video, mengecek email, panggilan telepon,
bermain, mengambil foto, membaca berita, melihat informasi suatu produk,
melihat peta atau sistem navigasi, mengedit foto, berbelanja, dan mengakses ebanking. Hal ini menunjukkan bahwa individu sering menggunakan HP.
Berdasarkan hal tersebut, akhir-akhir ini peneliti melihat adanya
fenomena terkait dengan penggunaan HP yang terjadi di masyarakat. Pertama,
mahasiswa menggunakan HP di kelas. Kedua, mahasiswa asyik menggunakan
HP hingga cenderung mengabaikan orang sekitar. Ketiga, mahasiswa
menggunakan HP lebih dari yang seharusnya sebagai suatu pengalihan.
Keempat, siswa terlibat kecanduan HP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Pertama, sebuah survei yang dilakukan oleh Satriani (2013) ditemukan
bahwa saat ini mahasiswa suka menggunakan HP di dalam kelas. Saat di mana
seharusnya mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen mereka justru
melakukan pengiriman teks, mengecek email, mengakses media sosial, atau
bermain game dan hal ini dilakukan rata-rata 11 kali dalam satu hari. Seakanakan beraktivitas dengan HP di dalam kelas telah menjadi hal yang wajar untuk
dilakukan. Padahal jika terus-menerus dilakukan hal ini dapat mengganggu
konsentrasi mahasiswa di kelas. Seperti pengakuan beberapa mahasiswa yang
telah disebutkan oleh Satriani (2013) bahwa penggunaan HP di dalam kelas
mengakibatkan mereka kurang berkonsentrasi atau kurang memperhatikan
pelajaran dan kehilangan informasi. Bahkan yang lebih bahaya adalah
mengalami penurunan nilai akibat perilaku tersebut (Satriani, 2013). Survei ini
sejalan dengan Lepp, Barkley, dan Karpinski (2014) yang mengatakan bahwa
semakin mahasiswa menggunakan HP mereka akan cenderung mengalami
penurunan nilai akademik dan hal ini justru meningkatkan kecemasan, serta
kepuasan terhadap hidupnya menjadi berkurang karena waktu mereka hanya
dihabiskan untuk menggunakan HP. Kepuasan hidup mahasiswa juga dapat
mengalami penurunan karena bagi mahasiswa salah satu indikator kepuasan
hidup adalah prestasi akademik (Lepp et al., 2014).
Kedua, mahasiswa asyik menggunakan HP hingga cenderung
mengabaikan orang sekitar. Dalam observasi yang dilakukan oleh Ningrum,
Aziwarti, dan Rahmadani (2016) ditemukan bahwa mahasiswa sering
menghabiskan waktunya dengan HP dan tampak selalu sibuk dengan HP yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

dimiliki hingga cenderung mengabaikan orang di sekitarnya. Hal ini didukung
oleh fakta dari seorang mahasiswa yang mengungkapkan keluhannya mengenai
perilaku teman-temannya yang ketika berkumpul justru asyik dengan HP
masing-masing (Tarigan dan Simbolon, 2017). Padahal, sebelum ada HP
individu dapat dengan mudah untuk saling menyapa dan berinteraksi ketika
bersama. Perilaku penggunaan HP saat ini menjadi fenomena yang dikaitkan
dengan penurunan kualitas hubungan antar manusia (Billieux, Linden,
Acremont, Ceschi, dan Zermatten, 2007) di mana, individu terus-menerus
sibuk menggunakan HP hingga cenderung mengabaikan orang yang ada di
sekitarnya (Plant, 2001). Hal ini menunjukkan relasi yang kurang sehat.
Ketiga, mahasiswa menggunakan HP lebih dari yang seharusnya
sebagai pengalihan. Hasil wawancara awal peneliti menemukan bahwa seorang
rekan peneliti mengaku sering terlibat dalam penggunaan HP dengan jangka
waktu lebih lama dari yang ditargetkan, yang kemudian menunda untuk
mengerjakan tugas.
Aku sering banget itu kalo lagi ngerjain tugas yang sulit aku
lariinnya ke HP, trus aku ngecek-ngecek HP bisa sampe sejam
sendiri dan ngerjain tugas hanya sepuluh sampe lima belasan menit
kayaknya, padahal ya tadinya mau sekedar ngecek aja di HP tapi
malah sampe ke bablasan akhirnya ketunda deh selesainya
(wawancara dengan R, 5 Januari 2018)
Hal ini menunjukkan bahwa individu melakukan penangan emosi
negatif yang bersifat sementara. Carver dan Connor-Smith (2010) mengatakan
penggunaan HP sebagai cara menangani emosi negatif cenderung menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

kurang efektif, karena hanya bersifat sementara waktu dan tidak memengaruhi
tekanan yang dihadapi sehingga tekanan akan tetap ada. Bahkan, semakin lama
individu menghindar justru akan semakin sulit menanganinya dan semakin
sedikit waktu yang tersedia untuk menanganinya.
Keempat, baru-baru ini dua pelajar di Bondowoso, Jawa Timur
didiagnosa mengalami gangguan jiwa akibat kecanduan HP (Widarsha, 2018).
Seperti yang dikatakan oleh Widarsha, dua pelajar tersebut menunjukkan
perilaku tidak mau ke sekolah karena tidak diizinkan menggunakan HP,
bahkan salah seorang pelajar tersebut sampai membentur-benturkan kepalanya
ke tembok jika tidak diberi HP. Lebih parahnya lagi, hasil psikotest salah
seorang pelajar tersebut menunjukkan bahwa figur yang paling dibenci adalah
orang tuanya sendiri. Hal ini karena orang tuanya dianggap menjadi
penghalang untuk menggunakan HP. Hal ini menunjukkan adanya masalah
kesehatan mental.
Berdasarkan empat poin fenomena di atas, dapat disimpulkan bahwa
masyarakat saat ini telah menunjukkan perilaku bermasalah terkait dengan
penggunaan HP. Bentuk perilaku tersebut dapat dikategorikan sebagai perilaku
ketergantungan HP (Billieux, 2012).
Pada dasarnya HP memang merupakan alat yang bermanfaat dan
memudahkan individu dalam beraktivitas (Billieux, 2012). Namun pada
kenyataannya, saat ini penggunaan HP telah dikaitkan dengan ketergantungan
HP (Billieux, 2012). Hal ini didukung oleh Bianchi dan Phillips (2005), Liao,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

He, dan Billieux (2016), Toda, Monden, Kubo, dan Morimoto (2004), Yen et
al., (2009) yang sebelumnya telah meneliti mengenai ketergantungan HP.
Ketergantungan

HP

penting

untuk

diteliti

mengingat

bahwa

ketergantungan dapat berdampak negatif bagi penggunanya (Billieux, 2012).
Seperti yang diungkapkan oleh penelitian sebelumnya, ketergantungan
berpotensi mengganggu kualitas tidur individu menjadi semakin buruk (Putri,
2018). Selain itu, berpotensi terhadap penurunan nilai akademik (Gi, Park,
Kyung, dan Park, 2016), berpotensi terhadap penurunan kesehatan seperti sakit
kepala, telinga, demam, kelelahan dan terkait muskuloskeletal (Goswami dan
Singh, 2016).
Ketergantungan HP merupakan salah satu dari empat dimensi
problematic use of mobile phone yang dikemukakan oleh Billieux (2012).
Menurut Kuss et al., (2018), refleksi teoretis tidak lagi mengusulkan financial
problems sebagai dimensi dari problematic use of mobile phone karena
perkembangan HP yang telah memberikan banyak manfaat, seperti fitur
WhatsApp dan Skype yang dapat memfasilitasi komunikasi dengan sedikit
biaya bagi pengguna. Selain itu, perkembangan HP saat ini juga telah
menyediakan fitur navigasi berkualitas tinggi dan permainan berbasis lokasi
yang nyata (misalnya, Pokémon-GO) sehingga cenderung mengubah
kemungkinan risiko terkait dengan dimensi dangerouse use dan prohibited use.
Sehingga, dalam penelitian ini peneliti hanya akan berfokus pada dimensi
ketergantungan HP karena dimensi ketergantungan juga masih perlu untuk
ditindak lanjuti melalui penelitian, mengingat banyak individu yang merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

mengalami ketergantungan HP (Kuss et al., 2018). Dimensi ketergantungan HP
ini mengacu pada kriteria ketergantungan zat dalam DSM-IV-TR.
APA (2000) mendefinisikan ketergantungan sebagai suatu kondisi
individu dengan gejala kognitif, perilaku, dan fisiologis di mana individu terus
menggunakan HP terlepas dari berbagai masalah yang disebabkan oleh
penggunaan HP tersebut. Hal ini berarti, terdapat berbagai masalah dalam
penggunaan HP individu. Ketergantungan dapat terjadi dalam tujuh
karakteristik yang dialami dalam masa satu tahun sebelumnya yakni tolerance,
withdrawal, use more frequent or for longer than intended, relapse, overuse,
reduce activities, dan continues use (American Psychiatric Association, 2000).
Individu dengan ketergantungan cenderung tidak pernah pergi tanpa
membawa HP bahkan ketika ia lupa, ia akan mengambilnya (Kuss, Harkin,
Kanjo, dan Billieux, 2018). Individu juga ditandai dengan penggunaan HP
yang lebih sering serta durasi penggunaan yang lebih lama dari waktu yang
ditentukan.
Fenomena dan penelitian tentang ketergantungan HP di atas
memperlihatkan bahwa individu dengan ketergantungan pada HP tampaknya
memiliki kesulitan dalam berkonsentrasi pada tugas yang sulit serta kurang
mampu mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya. Kedua asumsi ini
merupakan bagian dari impulsivitas. Sehingga peneliti menduga ada hubungan
antara impulsivitas dan ketergantungan pada HP.
Hal ini didukung oleh Billieux Linden, D’Acremont, Ceschi, dan
Zermatten (2007) serta Billieux, Linden, dan Rochat (2008) yang menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

bahwa meningkatnya impulsivitas cenderung membuat individu mengalami
masalah dalam menunda penggunaan HP yang dimiliki yang mengarah pada
ketergantungan, terutama dalam kondisi negatif.
Beberapa penelitian sebelumnya telah mengaitkan ketergantungan
dengan regulasi diri (Deursen, Bolle, Hegner, dan Kommers, 2015), ekstraversi
dan neurotisme (Bianchi dan Phillips, 2005), loneliness dan shyness (Bian dan
Leung, 2014), serta impulsivitas (Billieux et al., 2007; 2008). Penelitian ini
akan berfokus pada impulsivitas. Hal ini karena beberapa penelitian telah
sering menunjukkan bahwa impulsivitas terlibat dalam berbagai keadaan
psikologis terkait dengan ketergantungan seperti penggunaan alkohol
(Whiteside dan Lynam, 2003) dan gangguan makan (Billieux et al., 2007).
Secara umum, impulsivitas merupakan tindakan cepat yang tidak
direncanakan yang mengarah pada perilaku tanpa berpikir dan kecenderungan
untuk bertindak tanpa rencana (Sediyama et al., 2017). Impulsivitas terdiri dari
empat dimensi yang menunjukkan impulsivitas memiliki kecederungan tinggi
atau rendah, yakni urgency, premeditation, perseverance, dan sensation
seeking (Whiteside dan Lynam, 2001, 2003; Whiteside, Lynam, Miller, dan
Reynolds, 2005).
Penelitian mengenai impulsivitas dan ketergantungan HP telah
dilakukan di Indonesia. Namun, peneliti belum menemukan kajian yang secara
persis meneliti tentang keduanya. Berkenaan dengan impulsivitas, penelitian
yang sering dilakukan adalah terkait perilaku pembelian (Danti, 2016; Elga,
2017; Henrietta, 2012; Lestari, 2017; Renanita, 2017) di mana perilakunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

dilakukan tanpa pertimbangan dan disertai respon emosi yang kuat. Sedangkan,
penelitian mengenai ketergantungan HP ada yang dikaitkan dengan stres
akademik (Karuniawan dan Cahyanti, 2013), kualitas tidur (Hidayat dan
Mustikasari, 2014; Putri, 2018), kecemasan (Palupi, Sarjana, dan Hadiati,
2018), serta produktivitas kerja (Riani, 2016). Sementara itu, penelitian yang
secara persis mengulas terkait impulsivitas dan ketergantungan pada HP telah
dilakukan di luar Indonesia (Billieux et al., 2007, 2008). Berdasarkan
penjelasan yang telah dijabarkan, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai
impulsivitas dan ketergantungan HP pada mahasiswa di Indonesia.
Perilaku penggunaan HP pada mahasiswa tidak lepas dari peran orang
tua, organisasi kesehatan mental, serta ilmuwan dan praktisi psikologi.
Pertama, terkait dengan peran orang tua, Arnett (2015) telah mengatakan
bahwa mahasiswa bertumbuh dengan berkembangnya teknologi, terutama HP
atau yang disebut sebagai digital natives. Dengan kata lain HP telah ada sejak
mahasiswa masih bayi. Orang tua yang berperan memberikan kebebasan pada
anak tanpa pendampingan untuk menjelaskan mengenai kegunaan HP,
mengarahkan penggunaan HP sebagai media belajar, serta memberikan
informasi dampak positif dan negatif menggunakan HP berpotensi membuat
anak

menjadi

ketergantungan

(Zulfitria,

2017).

Sehingga,

tambahan

pengetahuan mengenai topik ini penting bagi orang tua karena dapat
memberikan gambaran mengenai perilaku ketergantungan pada anak guna
memberikan pendampingan lebih dini terhadap anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Kedua, terkait dengan peran organisasi kesehatan mental, seperti
Indonesia Mental Health Care Foundation. Rarung (2015) telah mengatakan
bahwa umumnya organisasi kesehatan memiliki tujuan untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat
kesehatan di masyarakat. Hal ini berarti, organisasi kesehatan mental memiliki
peran untuk andil dalam memberikan suatu kebijakan terkait dengan kesehatan
mahasiswa. Kebijakan ini penting bagi perilaku ketergantungan HP pada
mahasiswa. Sehingga, tambahan pengetahuan ini penting bagi organisasi
kesehatan mental guna memahami ketergantungan HP pada mahasiswa. Akan
sangat baik jika pihak organisasi kesehatan mental di Indonesia dapat
memberikan arah dan kebijakan dalam penanganan ketergantungan terkait
dengan kesehatan mahasiswa, tidak bergantungnya mahasiswa terhadap HP
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terhindar dari berbagai
konsekuensi yang merugikan atau senantiasa hidup bahagia.
Terakhir, ilmuwan dan praktisi psikologi di Indonesia berperan dalam
kesejahteraan individu salah satunya dengan memberikan penanganan terkait
kesehatan mental secara individual (Idham, Mubarok, dan Pratiwi, 2016). Hal
ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang dialami individu. Ilmuwan dan
praktisi psikologi dapat terjun membaur dengan individu untuk secara langsung
mengetahui betul permasalahan yang terjadi. Pengetahuan tersebut penting
untuk pemahaman akan perilaku penggunaan HP pada mahasiswa. Sehingga,
tambahan pengetahuan mengenai topik ini penting untuk melengkapi topik
penelitian mengenai faktor-faktor psikologis ketergantungan pada HP di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Indonesia yang masih terbatas. Penelitian yang sudah dilakukan misalnya
terkait stres akademik dan ketergantungan HP (Karuniawan dan Cahyanti,
2013), serta harga diri dan ketergantungan HP (Mulyana dan Afriani, 2017).
Dengan demikian, topik ini dapat memberikan kontribusi teoretis mengenai
impulsivitas dan ketergantungan HP, khususnya pada mahasiswa.
B. Rumusan Permasalahan
Saat ini, HP telah memberikan banyak manfaat bagi penggunanya,
secara khusus mahasiswa. Misalnya, dapat memberikan kemudahan bagi
mahasiswa untuk berkomunikasi dengan orang yang dikasihi tanpa dibatasi
oleh jarak (Billieux et al., 2007). Namun, seperti yang sudah dibahas
sebelumnya, pada kenyataannya penggunaan HP telah terkait dengan perilaku
yang bermasalah yaitu ketergantungan, yang memiliki konsekuensi negatif
bagi mahasiswa (Billieux, 2012). Pembahasan sebelumnya telah menunjukkan
bahwa mahasiswa mungkin terlibat dalam berbagai perilaku ketergantungan
HP.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini sebatas mencari tahu korelasi antara impulsivitas dan
ketergantungan HP pada mahasiswa di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Artinya, penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan sampel mahasiswa
yang aktif menggunakan HP di Universitas Sanata Dharma Yogayakarta.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
impulsivitas dan ketergantungan HP pada mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

E. Pertanyaan Penelitian
Apakah ada hubungan antara impulsivitas dan ketergantungan HP pada
mahasiswa?
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
mahasiswa terkait impulsivitas dan ketergantungan pada HP. Pengetahuan
yang ada dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai pengguna aktif HP untuk
lebih bijak dalam menggunakan HP.
2. Bagi orang tua
Bagi orang tua penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya
wawasan ilmu pengetahuan mengenai impulsivitas dan ketergantungan pada
HP. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk mencegah lebih dini akan
penggunaan HP yang berlebih dengan memberi pengawasan saat anak
menggunakan HP.
3. Organisasi kesehatan mental
Bagi organisasi kesehatan mental penelitian ini penting untuk
memperkaya bahan informasi sebagai materi untuk memberikan arah dan
kebijakan dalam penanganan ketergantungan pada HP.
4. Bagi ilmuwan dan praktisi psikologi
Bagi ilmuwan dan praktisi psikologi, penelitian ini bermanfaat untuk
melengkapi kontribusi teoretis yang masih terbatas mengenai impulsivitas
dan ketergantungan HP pada mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengantar
Bab ini akan memaparkan definisi dan konsep dari teori serta
penelitian-penelitian terkait mengenai impulsivitas dan ketergantungan HP
pada mahasiswa. Pertama, akan dibahas mengenai dinamika psikologis
mahasiswa. Kedua, mengenai problematic use of mobile phone yang terdiri
dari definisi serta empat dimensinya. Dalam hal ini, peneliti hanya akan
memilih salah satu dimensi dari problematic use of mobile phone, yaitu
ketergantungan. Ketiga, akan membahas ketergantungan yang terdiri dari
definisi, aspek-aspek, faktor-faktor, proses dan dampak, serta kaitannya dengan
mahasiswa.
Keempat, peneliti juga akan membahas mengenai impulsivitas yang
terdiri dari definisi, dimensi, faktor-faktor, proses dan dampak, serta kaitannya
dengan mahasiswa. Kelima, pembahasan mengenai dinamika hubungan antar
variabel dan mahasiswa. Keenam, akan ada kerangka konseptual. Terakhir,
akan dicantumkan hipotesis yang diuji dalam penelitian ini.
B. Dinamika Psikologis Mahasiswa
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, berikut adalah dinamika
psikologis mahasiswa berdasarkan persepektif psikologi perkembangan dan
sosial.

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

1. Perspektif perkembangan
Dalam perspektif perkembangan terdapat dua kajian di dalamnya,
yakni (1) emerging adulthood dan (2) mahasiswa. Kajian mengenai
emerging adulthood akan ditilik dari Newman dan Newman (2012). Seperti
yang diuraikan dalam Newman, emerging adulthood memiliki tugas
perkembangan yang disebut autonomy from parents yakni, kemampuan
untuk mengatur diri sendiri dalam mengambil keputusan tanpa bergantung
kepada orang tua. Selain itu emerging adulthood juga memiliki tugas
perkembangan sebagai gender identity yakni, adanya keyakinan, sikap, dan
nilai-nilai tentang diri sendiri sebagai individu dalam kehidupan sosial baik
itu hubungan romantis, keluarga, pekerjaan, komunitas, dan kelompok. Ada
juga tugas perkembangan sebagai internalized morality di mana individu
akan mulai memandang diri mereka sebagai makhluk bermoral yang
tindakannya berimplikasi pada kesejahteraan orang lain. Serta, tugas
perkembangan dalam career choice yakni, memilih pekerjaan tetap sebagai
sumber dari uang pribadi individu.
Pada tahap ini juga emerging adulthood mengalami yang namanya
intimacy vs isolation sebagai konflik mendasar yang dialami oleh emerging
adulthood. Individu dengan intimacy mengalami keterbukaan untuk
mengkomunikasikan perasaan terhadap orang yang dekat dengannya dan
dihargai serta dipercaya oleh orang lain. Sebaliknya, beberapa emerging
adulthood kurang dapat terlibat dalam hubungan saling percaya, terbuka
atau responsif karena mereka mengalami penolakan, dikucilkan, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

kemudian membuat individu mengalami isolation (Newman dan Newman,
2012).
Kajian mengenai mahasiswa ditilik dari salah seorang psikolog
perkembangan Jeffrey Jansen Arnett yang mengatakan bahwa kebanyakan
dari mahasiswa memiliki usia 18 hingga 23 tahun (Arnett, 1994). Usia ini
menunjukkan jika mahasiswa merupakan bagian dari masa emerging
adulthood, yang mana mahasiswa tidak lagi remaja tetapi juga belum
menetap menjalankan peran sebagai orang dewasa (Arnett, 1994, 2000).
Secara khusus Arnett (1994) mengungkapkan mahasiswa masih dalam
proses mempersiapkan diri untuk memiliki peran tersebut.
Mahasiswa yang merupakan bagian dari emerging adulthood
digambarkan sebagai individu yang sedang berproses untuk mengeksplorasi
berbagai kemungkinan dalam pendidikan (Arnett, 2015). Pendidikan sendiri
memiliki arti baru bagi mahasiswa, di mana mereka harus memikirkan
bagaimana pendidikan setelah masa sekolah dapat mendorong mereka ke
jalur karir (Arnett, 2015). Hal ini karena pendidikan tinggi telah menjadi
syarat untuk mendapatkan pekerjaan terbaik. Sehingga, mereka perlu
mencari perguruan tinggi yang sesuai, mencoba kejuruan yang sesuai, serta
mencari kegiatan yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Dalam
hal ini, demografis mereka seringkali tidak stabil. Mahasiswa mengalami
perubahan tempat tinggal dari rumah orang tua ke tempat lain untuk
mengikuti perguruan tinggi. Ada yang pindah dari kota asal ke kota lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

serta ada yang pindah ke negara lain, dan sebagian yang lain menetap di
rumah (Arnett, 2015).
Proses eksplorasi berbagai kemungkinan dalam pendidikan tersebut
memiliki tujuan untuk mengembangkan identitas mahasiswa yang lebih
pasti, termasuk mengenai pemahaman siapa mereka, apa kemampuan dan
keterbatasan mereka, apa keyakinan dan nilai mereka, serta bagaimana
mereka terjun ke masyarakat sekitar (Arnett, 1994).
Selain itu, selama mengikuti kuliah, mahasiswa diketahui mengalami
perkembangan kognitif. Hal ini karena, perguruan tinggi memberikan
kesempatan untuk mengasah kemampuan mereka, mempertanyakan asumsi,
dan mencoba cara baru memandang dunia (Papalia, 2014). William G. Perry
Jr., adalah salah seorang psikolog pendidikan yang mempelajari
perkembangan kognitif mahasiswa selama masa kuliah. Menurut Perry
(1968, dalam Papalia, 2014), banyak mahasiswa masuk ke perguruan tinggi
dengan ide-ide yang kaku tentang kebenaran, mereka memandang dunia
dalam dualisme polaritas mendasar, seperti benar atau salah dan baik atau
buruk, mereka tidak dapat mengerti atau menggambarkan apa pun selain
kebenaran tersebut. Selama masa kuliah, mahasiswa mulai menjumpai ideide yang beragam dan sudut pandang yang luas. Mereka belajar untuk
melihat semua pengetahuan dan nilai-nilai yang saling berhubungan. Hal ini
kemudian cenderung mengubah pandangan dualistik mereka. Pada akhirnya,
mereka memperoleh komitmen dalam relativitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Pada titik ini dalam perkembangan mereka, mahasiswa juga
mengalami apa yang dinamakan perkembangan psikososial selama mereka
kuliah. Hal ini berkontribusi pada pembentukan identitas mereka (Evans,
Forney, Guido, Patton, dan Renn, 2010). Peneliti akan menilik hal ini dari
teori yang diusulkan oleh Chickering (1993, dalam Evans et al., 2010).
2. Perspektif sosial
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Chickering (1993, dalam
Evans et al., 2010) mengusulkan 7 vektor perkembangan psikososial
mahasiswa. Adapun tujuh vektor ini tidak berurutan dan tidak dimaksudkan
sebagai tahap melainkan dapat berinteraksi satu sama lain serta saling
membangun.
a. Developing competence
Chickering dan Reisser (1993, dalam Evans et al., 2010)
mengumpamakan hal ini sebagai “tiga gigi garpu”. Gigi garpu yang
pertama disebut kompetensi intelektual, kedua disebut keterampilan fisik
dan manual, dan yang ketiga disebut kompetensi interpersonal.
Kompetensi intelektual melibatkan perolehan akan pengetahuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan materi kuliah tertentu. Selain itu,
juga terkait dengan peningkatan keterampilan dalam pemikiran kritis dan
penalaran. Sedangkan, keterampilan fisik dan manual melibatkan
aktivitas fisik dan rekreasi, adanya perhatian terhadap kesehatan dan
keterlibatan dalam kreativitas. Sementara itu, kompetensi interpersonal
melibatkan keterampilan dalam komunikasi, kepemimpinan, dan bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

secara efektif dengan orang lain. Sebagai contoh, individu yang
menyatakan bahwa ia belum merasa nyaman dengan keterampilan belajar
cenderung memiliki masalah dalam kompetensi intelektual, dan seorang
perempuan yang kurang bisa berbicara dengan laki-laki mengalami
masalah kompetensi interpersonal.
b. Managing emotions
Dalam vektor ini, mahasiswa mengembangkan kemampuan untuk
mengenali

dan

menerima

emosi,

serta

mengekspresikan

dan

mengendalikannya secara tepat. Selain itu, belajar untuk bertindak atas
perasaan dengan cara yang bertanggung jawab. Perasaan yang dimaksud
termasuk agresi, hasrat seksual, kecemasan, depresi, marah, rasa malu,
dan rasa bersalah, serta emosi positif seperti kepedulian, optimisme, dan
inspirasi. Sebagai contoh, seorang individu yang kesal terhadap orang
tuanya yang menginginkan agar ia segera mencari informasi tentang
pekerjaan dan mulai berkarir, cenderung mengalami kesulitan dalam
mengekspresikan dan mengendalikan emosinya secara tepat.
c. Moving through autonomy toward interdependence
Hal ini memiliki arti bahwa mahasiswa mengalami peningkatan
untuk bebas menjadi diri sendiri; bebas mengarahkan diri, memecahkan
masalah, dan mobilitas. Sebagai contoh, individu yang mengalami
kesulitan memperbaiki hubungan dengan orang tua diduga mengalami
ma