Pembinaan iman mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral , Institut Pastoral Indonesia Malang Kelas Jauh di Nyarumkop Kalimantan Barat, melalui katekese umat model Shared Christian Praxis - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMBINAAN IMAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PASTORAL,
INSTITUT PASTORAL INDONESIA MALANG
KELAS JAUH DI NYARUMKOP KALIMANTAN BARAT,
MELALUI KATEKESE UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Maria Daryani
NIM: 061124026
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur
skripsi ini kupersembahkan kepada
Allah
atas kasih dan penyelenggaraan-Nya,
kepada bapak, ibu, sanak saudara dan seluruh keluarga,
sahabatku Eka Gloria
dan
Hadrianus serta teman-teman angkatan 2006/2007.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!”
(1 Kor 16:14)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul PEMBINAAN IMAN MAHASISWA SEKOLAH
TINGGI PASTORAL INSTITUT PASTORAL INDONESIA MALANG
KELAS JAUH DI NYARUMKOP KALIMANTAN BARAT, MELALUI
KATEKESE UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS. Skripsi ini dipilih
berpangkal dari keprihatinan penulis terhadap kegiatan pembinaan iman yang
dilakukan hanya sebatas rutinitas demi mematuhi peraturan atau tata tertib. Demikian
pula, pendamping pembinaan memiliki pekerjaan pokok, sehingga mutu pembinaan
menjadi kurang optimal.
Skripsi ini memaparkan persoalan pokok yang didasari oleh keprihatinan
mahasiswa yang kurang memahami pentingnya kegiatan pembinaan iman yang
dilaksanakan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop.
Pembinaan iman bertujuan untuk membantu mahasiswa memupuk panggilan
menjadi calon pewarta. Pembahasan masalah dikaji dengan mengumpulkan data-data
melalui kuisioner tertutup yang diberikan kepada mahasiswa periode 2008/2009
sampai periode 2009/2010 dan wawancara dengan pendamping atau dosen.
Pembinaan iman merupakan usaha Gereja untuk mendampingi iman umat yang
sedang tumbuh dan berkembang demi mewujudkan kerajaan Allah. Salah satu
bentuk pembinaan adalah katekese. Katekese merupakan usaha Gereja untuk
menolong dan memperdalam iman umat supaya semakin memahami, menghayati,
dan mewujudkan imannya dalam kehidupan konkrit. Katekese model Shared
Christian Praxis bertolak dari pengalaman hidup yang direfleksikan dan di
mengkonfrontasikan dengan Tradisi dan Visi kristiani sehingga mampu mengambil
keputusan dalam hidup sehari-hari, baik secara pribadi maupun bersama.
Penulis menawarkan usulan program katekese umat dengan model Shared
Christian Praxis dengan tema “memantapkan panggilan Allah atas hidupku”. Tema
ini dipilih untuk membantu mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
mengembangkan panggilan Allah menjadi calon pewarta, sehingga mampu
mensyukurinya. Usulan tersebut diharapkan membantu para pendamping dalam
pembinaan iman mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, Kalimantan
Barat.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This thesis entitled FAITH DEEPENING THE STUDENTS OF INDONESIA
PASTORAL INSTITUTE IN MALANG, AFFLIATED SCHOOL IN
NYARUMKOP, WEST KALIMANTAN, THROUGH A MODEL OF
CATECHESIS, CALLED SHARED CHRISTIAN PRAXIS. This thesis was chosen,
based on the concerns of catedetical activities for development of faith that are
carried out only as a routine to comply with regulations or rules. Similarly, the
catechehists luke are in charge of kave their own jobs. This has caressed the the
quality of coaching becomes less than optimal.
This thesis describes the principal issues of the concern that the students lack
knowledge of the importance of the activities for faith development undertaken by
the affliated IPI in Nyarumkop. Faith coaching aims to help students cultivate a call
to prospective preachers. This issue was studied by collecting data through
questionnaires given to students of the period 2008/2009 to 2009/2010 period and
interviews condicted with lecturers.
Deepening faith is faith effort to assist the people of the Church that is growing
and developing in order to realize the kingdom of God. One form of coaching is
catechesis. Catechesis is an effort to help the Church and deepen the faith of the
People in order to further understand, appreciate, and realize his faith in daily life.
The model of Shared Christian Praxis model is based on the experience of life which
is reflected and in confroted the Christian Tradition and Vision so as to make them
able to take decisions in everyday life, both personally and collectively.
The writer offers a programs of a model of catechesis, called Shared Christian
Praxis with the theme "Strengthening the call of God upon my life." This theme was
chosen to help students of the affliated school IPI STP in Nyarumkop to develop
God's call as candidates of evangelists, so they may able to be grateful. Hopefully the
proposal of this program can help the studentatle to become assistants in coaching
faith of the affliated school IPI in Nyarumkop, West Kalimantan.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Dengan penuh kerendahan hati, penulis menghaturkan segala puji, hormat,
juga syukur yang tiada taranya kepada Allah Bapa, Putra, Roh Kudus dan Bunda
Maria karena rahmat dan kasih-Nya yang telah memampukan penulis untuk
menyelesaikan skripsi yang berjudul PEMBINAAN IMAN MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI PASTORAL INSTITUT PASTORAL INDONESIA
MALANG KELAS JAUH DI NYARUMKOP KALIMANTAN BARAT. Skripsi
ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata 1 Program Studi
Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, jurusan Ilmu Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis mengalami
banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, dorongan dan bantuan
dari berbagai pihak dengan caranya sendiri, penulis bersemangat dalam
menyelesaikannya. Oleh karena itu secara khusus penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Romo Drs. M. Sumarno Ds, S.J., M.A. Selaku Dosen Pembimbing Utama, yang
senantiasa memberikan perhatian, meluangkan waktu, motivasi, teliti, tekun dan
penuh cinta serta memberikan masukan sejak awal sampai terselesainya skripsi
ini.
2. Bapak P. Banyu Dewa HS, S.Ag., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus Dosen Penguji II, yang telah memberikan begitu banyak perhatian dan
pendampingan bagi penulis selama skripsi maupun proses studi yang penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jalani di kampus ini.
3. Bapak Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd. Selaku Dosen Penguji III, yang bersedia
meluangkan waktu untuk mengarahkan penulis selama penulisan skripsi ini.
4. Segenap staf dosen, sekretariat, perpustakaan dan karyawan Prodi IPPAK-USD
yang telah begitu banyak melimpahi penulis dengan ilmu, perhatian, dukungan,
bimbingan serta senyuman yang selalu menguatkan penulis menjalani proses
studi di kampus ini.
5. Ibu Yulita Noria, Susana Suryati, Bapak Lorensius Mahadi, dan saudara Ridan
beserta seluruh karyawan STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop yang
membantu penulis dalam pengumpulan data dan penelitian.
6.
Bapak, Ibu, dan sanak saudara yang memberikan semangat dan membiayai
kehidupan penulis selama menempuh studi di Program Studi Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
7. Eka Gloria Paskalia Rinya dan Hadrianus yang menemani penulis dengan penuh
cinta dan kesabaran, memberi motivasi, semangat dan mengantar penulis untuk
terus maju dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi STP IPI Malang Kelas Jauh di
Nyarumkop, khususnya rekan-rekan angkatan 2008/2009 sampai 2009/2010 yang
telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuisioner dan wawancara.
9. Teman-teman angkatan 2006/2007 yang memberi semangat dan bantuan kepada
penulis selama proses belajar di kampus IPPAK, USD.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
MOTTO ...........................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................
vii
ABSTRAK .......................................................................................................
viii
ABSTRACT ......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xiii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................
xviii
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang .................................................................................
1
B. Rumusan Permasalahan .....................................................................
3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................
4
D. Manfaat Penulisan .............................................................................
4
E. Metode Penulisan ...............................................................................
5
F. Sistematika Penulisan .........................................................................
5
BAB II. GAMBARAN PENYELENGGARAAN PEMBINAAN IMAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PASTORAL INSTITUT
PASTORAL INDONESIA MALANG KELAS JAUH DI
NYARUMKOP ..................................................................................
7
A. Situasi mahasiswwa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
periode 2008/2009 ............................................................................
7
1. Sejarah Singkat STP IPI Malang Kelas jauh di Nyarumkop ........
8
2. Jumlah Mahasiswa STP IPI Malang di Nyarumkop .....................
10
3. Latar Belakang Paroki Mahasiswa ................................................
11
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Penelitian tentang Pembinaan Iman Mahasiswa Periode
2008/2009 ..........................................................................................
11
1. Tujuan Penelitian ..........................................................................
12
2. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................
12
3. Metode Penelitian..........................................................................
12
4. Instrumen Penelitian......................................................................
13
5. Responden Penelitian ....................................................................
14
6. Variabel Penelitian ........................................................................
14
7. Hasil Penelitian .............................................................................
15
a. Identitas responden ...................................................................
15
b. Kegiatan pembinaan .................................................................
17
c. Pembinaan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh
di Nyarumkop ...........................................................................
21
d. Manfaat pembinaan iman .........................................................
23
e. Faktor pendukung pembinaan ..................................................
26
f. Faktor penghambat pembinaan.................................................
27
g. Harapan/usulan terhadap pembinaan ........................................
30
8. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................
33
a. Identitas responden ...................................................................
33
b. Kegiatan pembinaan .................................................................
34
c. Pembinaan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di
Nyarumkop ..............................................................................
35
d. Manfaat pembinaan iman .........................................................
36
e. Faktor pendukung pembinaan ..................................................
37
f. Faktor penghambat pembinaan.................................................
37
g. Harapan/usulan terhadap pembinaan ........................................
38
C. Rangkuman Permasalahan dan Harapan Sehubungan Dengan
Penyelenggaraan Pembinaan Iman ....................................................
39
1. Rangkuman permasalahan ............................................................
39
a. Kurangnya pemahaman tentang pembinaan .............................
39
b. Tujuan pembinaan iman belum tercapai ..................................
40
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Metode dalam pembinaan ........................................................
40
d. Kurangnya sarana pembinaan ...................................................
40
2. Rangkuman Harapan .....................................................................
41
BAB III. PEMBINAAN DALAM KATEKESE UMAT MODEL
SHARED CHRISTIAN PRAXIS.......................................................
42
A. Pengertian Umum Pembinaan Iman ..................................................
42
1. Arti Pembinaan Iman ....................................................................
43
2. Arti kata pembinaan ......................................................................
44
3. Tujuan Pembinaan Iman ...............................................................
46
4. Fungsi Pembinaan Iman ................................................................
48
5. Bentuk-bentuk Pembinaan Iman ...................................................
49
a. Retret ........................................................................................
49
b. Rekoleksi ..................................................................................
50
c. Latihan doa ...............................................................................
51
d. Ziarah ........................................................................................
51
e. Katekese ...................................................................................
52
B. Pengertian Umum Katekese ..............................................................
53
1. Pengertian Katekese Umat ............................................................
54
2. Isi Katekese Umat .........................................................................
56
3. Peserta Katekese Umat ..................................................................
58
4. Pendamping Katekese Umat .........................................................
59
5. Tujuan Katekese Umat ..................................................................
60
6. Proses Katekese Umat ...................................................................
62
7. Model-model Katekese Umat........................................................
64
a. Model pengalaman hidup .........................................................
65
b. Model biblis ..............................................................................
69
c. Model campuran: biblis dan pengalaman hidup .......................
72
C. Shared Christian Praxis sebagai Alternatif Katekese Umat
Model Pengalaman Hidup..................................................................
74
1. Pengertian Shared Christian Praxis ..............................................
76
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Shared .......................................................................................
77
b. Christian ...................................................................................
78
c. Praxis .......................................................................................
80
2. Langkah-langkah Shared Christian Praxis ...................................
80
a. Langkah pertama: pengungkapan pengalaman hidup
faktual ......................................................................................
81
b. Langkah kedua: Refleksi kritis atas sharing pengalaman
Hidup faktual ............................................................................
82
c. Langkah ketiga: mengusahakan supaya tradisi dan visi
kristiani lebih terjangkau ..........................................................
84
d. Langkah keempat: interpretasi/tafsir dialektis antara
tradisi dan visi kristiani dengan tradisi ...................................
86
e. Langkah kelima: keterlibatan baru demi makin
terwujudnya kerajaan Allah di dunia ini ..................................
87
3. Refleksi Atas Shared Christian Praxis sebagai
Pembinaan Iman ............................................................................
88
BAB IV. USULAN PROGRAM PEMBINAAN BAGI MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI PASTORAL INDONESIA MALANG
KELAS JAUH DI NYARUMKOP MELALUI KATEKESE
UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS ......................
92
A. Latar Belakang Pemilihan Program ...................................................
92
B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan ..................................................
93
C. Rumusan Tema dan Tujuan ...............................................................
95
D. Penjabaran Program ...........................................................................
96
E. Petunjuk Pelaksanaan Program ..........................................................
97
F. Contoh Persiapan Pembinaan Katekese Bagi Mahasiswa STP
IPI Malang Kelas jauh di Nyarumkop ...............................................
99
1. Identitas .........................................................................................
100
2. Pemikiran dasar .............................................................................
103
3. Pengembangan langkah .................................................................
105
BAB V. PENUTUP..........................................................................................
114
A. Kesimpulan ........................................................................................
114
B. Saran .................................................................................................
116
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
117
LAMPIRAN ....................................................................................................
118
Lampiran 1: Daftar pertanyaan seputar pembinaan iman ................
(1)
Lampiran 2: Rangkuman hasil wawancara mahasiswa ...................
(5)
Lampiran 3: Panduan pertanyaan untuk pendamping pembinaan
iman ............................................................................
(9)
Lampiran 4: Rangkuman hasil wawancara pendamping
pembinaan iman ..........................................................
(10)
Lampiran 5: Jumlah dan daerah asal/kabupaten mahasiswa ...........
(14)
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian
Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat
Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departmen Agama Republik Indonesia
dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
AA
:
Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II
tentang Kerasulan Awam, 18 November 1965.
CT
:
Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes
Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat
beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.
DV
: Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II
tentang Wahyu Ilahi, 18 November 1965.
C. Singkatan Lain
Art
: Artikel
Bdk
: Bandingkan
BKSN
: Bulan Kitab Suci Nasional
Bp
:
Bapak
Br
:
Bruder
D2
: Diploma 2
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D3
: Diploma 3
Dll
: Dan lain-lain
Ed
: Editor
IPI
:
Institut Pastoral Indonesia
IPPAK
:
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan
Agama Katolik Universitas Sanata Dharma
Jmlh
: Jumlah
Kab
: Kabupaten
KAP
: Keuskupan Agung Pontianak
KOMKAT
: Komisi Kateketik
KWI
: Konferensi Wali Gereja Indonesia
MB
:
Madah Bakti, buku doa dan nyanyian, edisi 2000, Pusat
Musik Liturgi Yogyakarta
PANKAT
:
Panitia Kateketik
PIA
:
Pendidikan Iman Anak
PKKI
:
Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia
PPL
: Program Pengalaman lapangan
RI
: Republik Indonesia
SCP
: Shared Christian Praxis
SFK
: Sarjana Filsafat Kateketik
SK
: Surat Keputusan
SMA
: Sekolah Menengah Atas
SMK
: Sekolah Menengah Kejuruan
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STP IPI Malang K.J : Sekolah Tinggi Pastoral Indonesia Malang Kelas Jauh di
di Nyarumkop
USD
Nyarumkop
: Universitas Sanata Dharma
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah Tinggi Pastoral (STP) cabang IPI (Institut Pastoral Indonesia)
Malang terletak di Nyarumkop Keuskupan Agung Pontianak Kalimantan Barat. Di
Keuskupan Agung Pontianak mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di
Nyarumkop turut bertanggung jawab dalam pengembangan umat di kampungnya
dan di tempat atau daerah sekitarnya. Para mahasiswa dilatih dan dididik untuk
menjadi pemimpin ibadat, Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), doa rosario,
katekese, Pendidikan Iman Anak (PIA) atau Minggu ceria dan kegiatan umat yang
bersifat rohani.
Para mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral IPI (Institut Pastoral Indonesia)
Malang di Nyarumkop, sebagai katekis yang bertugas menyelenggarakan perayaan
Ibadat Sabda pada hari Minggu atau hari-hari raya, apabila Pastor, Bruder dan
Suster tidak dapat hadir di kampungnya atau apabila mendapat tugas dari kampus.
Mereka juga mempersiapkan katekumen, calon krisma serta memimpin katekese
di kampung masing-masing. Mereka dituntut oleh pihak kampus untuk belajar dan
bekerja, mengorbankan waktu, tenaga dan bahkan keuangan demi pelayanan iman
umat meskipun tanpa imbalan. Sering kali mereka kurang mampu melaksanakan
tugas seperti yang diharapkan oleh pihak kampus. Melaksanakan kegiatan katekese
yang menuntut kemampuan dan kreativitas serta kecocokan katekese dengan situasi
umat yang dihadapi. Kemauan dan kesukarelaan tidak cukup, tanpa disertai dengan
iman. Iman menjadi kunci utama dalam pewartaan dan pelayanan, agar mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
selalu siap menghadapi berbagai cobaan dan rintangan, serta tetap memiliki
semangat untuk melayani dan kemauan untuk terus menerus mewartakan kasih
Allah.
Para mahasiswa STP IPI Malang K.J di Nyarumkop tinggal di asrama
terutama, semester pertama dan kedua. Hal ini disebabkan karena banyak kegiatan
yang dilaksanakan pada malam hari; misalnya kuliah malam jam 19.00-21.00 dan
latihan teater. Pihak kampus bekerja sama dengan para pembina asrama putra dan
putri dalam membimbing dan mengembangkan panggilan mereka untuk menjadi
katekis atau pewarta. Kegiatan pembinaan yang diberikan oleh pihak kampus
berjalan sesuai rencana, namun terkadang mahasiswa mengikuti hanya sebatas
rutinitas untuk mematuhi peraturan yang ada. Pendamping pembinaan iman adalah
para dosen kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop. Pendamping
pembinaan iman memiliki pekerjaan lain, sehingga program kegiatan pembinaan
iman tidak terlaksana dengan baik.
Pembinaan kaum awam dalam mewartakan Kerajaan Allah merupakan hal
yang mutlak demi perkembangan Gereja, karena tugas pewartaan Kerajaan Allah
bukanlah semata-mata tanggung jawab para imam dan biarawan-biarawati saja,
melainkan seperti yang terungkap dalam Apostolicam Actuositatem (AA), art 2
seluruh warga Gereja memiliki kewajiban untuk mewartakan Kerajaan Allah.
Untuk dapat melaksanakan tugas pewartaan, maka tenaga-tenaga pastoral khusus
harus mendapat pembinaan berkelanjutan.
Pastor kepala dan pastor pembantu lebih memfokuskan pelayanan dipusat
paroki, sedangkan daerah yang jauh dari pusat paroki menjadi tanggung jawab para
katekis awam yang meliputi dewan kampung, dewan lingkungan dan guru agama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Daerah-daerah ini hanya mendapat kunjungan pastor 1 atau 2 kali dalam setahun
ataupun tidak mendapat kunjungan dalam setahun karena jarak tempuh yang jauh
serta kesulitan transportasi. Situasi ini menuntut adanya tenaga sukarelawan yang
mengemban tugas pewartaan di pedalaman Keuskupan Agung Pontianak.
Perkembangan Gereja dan umat katolik di Indonesia tidak lepas dari peranan
para tenaga pastoral yang telah ada, baik secara profesional maupun kurang
profesional seperti pastor, bruder, suster, serta para tenaga sukerelawan yang rela
dan mau berkorban demi mengembangkan iman dirinya dan sesama yang telah
memilih untuk menjadi pengikut Yesus Kristus. Para mahasiswa STP IPI Malang
K.J di Nyarumkop merupakan tenaga pastoral akademik yang terdidik dan terlatih
untuk dapat bekerjasama dengan para kaum berjubah dalam upaya pengembangan
umat.
Melihat situasi di atas, maka penulis mencoba untuk melihat peranan
katekese dalam membantu perkembangan iman para mahasiswa Sekolah Tinggi
Pastoral
Institut Pastoral Indonesia (IPI) Malang Kelas Jauh di Nyarumkop.
Penulis juga ingin mengusulkan program pembinaan katekese bagi para mahasiswa
STP IPI Malang K.J di Nyarumkop Kalimantan Barat. Untuk itu penulis memberi
judul tulisan ini: Pembinaan Iman Mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Institut
Pastoral Indonesia Malang Kelas Jauh di Nyarumkop Kalimantan Barat, Melalui
Katekese Umat Model Shared Christian Praxis.
B. Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana pelaksanaan pembinaan iman mahasiswa STP IPI Malang Kelas
Jauh di Nyarumkop, Kalimantan Barat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Apa yang dimaksud dengan pembinaan iman dan katekese?
3. Model katekese manakah yang cocok untuk mengembangkan iman mahasiswa
STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, Kalimantan Barat?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pelaksanaan pembinaan iman mahasiswa STP IPI Malang K.J di
Nyarumkop, Kalimantan Barat.
2. Untuk menjelaskan pengertian pembinaan iman dan katekese.
3. Untuk mengetahui model katekese yang sesuai dengan perkembangan iman
mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, Kalimantan Barat.
4. Karya tulis ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata
1 Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik,
jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
D. Manfaat Penulisan
1. Meningkatkan pengetahuan para mahasiswa STP IPI Malang K.J di Nyarumkop
mengenai cara pelaksanaan katekese.
2. Memberi sumbangan bagi pihak kampus dan mahasiswa STP IPI Malang K.J
di Nyarumkop dalam pendampingan iman.
3. Menambah pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai pembinaan iman
dan katekese.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif
analistis yang memaparkan, menguraikan serta menganalisa keadaan mahasiswa
STP IPI Malang K.J di Nyarumkop dalam rangka keterkaitannya dengan kegiatan
pembinaan iman. Data yang dibutuhkan diperoleh dengan menyebarkan kuisioner
tertutup yang dikirim kepada dosen STP IPI Malang K.J di Nyarumkop dan
disebarkan untuk diisi oleh mahasiswa periode 2008/2009 sampai periode
2009/2010 serta wawancara dengan pihak dosen sebagai responden. Data-data yang
dikumpulkan dianalisa, dibantu dengan studi pustaka dan akhirnya membuat suatu
usulan program.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini berjudul pembinaan iman mahasiswa sekolah tinggi pastoral
institut pastoral Indonesia Malang kelas jauh di nyarumkop Kalimantan Barat,
melalui katekese umat model Shared Christian Praxis akan diuraikan menjadi
lima bab sebagai berikut:
Bab I membahas tentang pendahuluan yang berisi latar belakang, yang
merupakan alasan pemilihan judul bagi penulis. Dalam rumusan permasalahan
penulis mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang dianggap menjadi
keprihatinan yang perlu dicari solusinya. Tujuan penulisan berisi beberapa tujuan
dari penulisan skripsi ini. Manfaat penulisan berisikan beberapa manfaat dari
penulisan skripsi ini, serta metode, dan sistematika penulisan.
Bab II mengguraikan tentang gambaran penyelenggaraan pembinaan iman
mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Institut Pastoral Indonesia Malang K.J di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Nyarumkop yang mencakup situasi mahasiswa, penelitian tentang pembinaan iman
mahasiswa periode 2008/2009, rangkuman permasalahan dan harapan sehubungan
dengan penyelenggaraan pembinaan iman. Situasi mahasiswa meliputi sejarah
singkat, jumlah mahasiswa, dan latar belakang paroki mahasiswa STP IPI
MalangK.J di Nyarumkop. Penelitian tentang pembinaan iman mahasiswa STP IPI
Malang K.J di Nyarumkop meliputi tujuan, tempat dan waktu, metode, instrumen,
responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. Sedangkan,
rangkuman permasalahan dan harapan sehubungan dengan penyelenggaraan
pembinaan iman meliputi rangkuman permasalahan, dan rangkuman harapan.
Bab III memaparkan tentang pembinaan iman dalam katekese umat model
Shared Christian Praxis mencakup pengertian umum pembinaan iman, pengertian
umum katekese umat, dan Shared Christian Praxis sebagai alternatif katekese umat
model pengalaman hidup. Pengertian umum pembinaan iman meliputi arti, tujuan,
fungsi, dan bentuk-bentuk pembinaan iman. Pengertian umum katekese umat
meliputi pengertian, isi, peserta, pendamping, tujuan, dan model-model katekese
umat. Sedangkan, Shared Christian Praxis sebagai alternatif katekese umat model
pengalaman hidup meliputi pengertian, langkah-langkah, dan refleksi atas Shared
Christian Praxis.
Bab IV menggemukakan usulan program pembinaan iman bagi mahasiswa
STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop melalui katekese umat model Shared
Christian Praxis yang meliputi latar belakang pemilihan program, alasan pemilihan
tema dan tujuan, rumusan tema dan tujuan, penjabaran program, dan petunjuk
pelaksanaan program.
Bab V merupakan bagian penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
GAMBARAN PENYELENGGARAAN PEMBINAAN IMAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PASTORAL NYARUMKOP
STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop merupakan bagian dari Institut
Pastoral Indonesia (IPI) di Malang. Dengan demikian, segala ketentuan dan
prinsip-prinsip utama yang berkaitan dengan kurikulum dan pelaksanaannya
mengacu pada kurikulum STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop. Keuskupan
Agung Pontianak sebagai lembaga pelindung, menyerahkan sepenuhnya tanggung
jawab pelaksanaan program ini kepada Komisi Kateketik Keuskupan Agung
Pontianak (KOMKAT KAP). STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
merupakan salah satu lembaga yang bertugas menyiapkan dan memberikan
pembekalan bagi mahasiswa sebagai katekis di Keuskupan Agung Pontianak.
Pembinaan dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan akan keterlibatan
awam dalam membantu tugas para imam. Untuk mengetahui penyelenggaraan
pembinaan iman yang meliputi situasi mahasiswa, kegiatan pembinaan, penelitian
tentang pembinaan iman mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
periode 2008/2009 dan rangkuman permasalahan pokok serta harapan sehubungan
dengan penyelenggaraan pembinaan iman.
A. Situasi Mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop Periode
2008/2009
Mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop berasal dari berbagai
daerah yang ada di Kalimantan Barat, seperti Ketapang, Kapuas Hulu, Sintang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Sanggau Kapuas, Landak dan Bengkayang. Mereka datang dari berbagai daerah
dengan tujuan untuk melayani sesama dan mewartakan Kerajaan Allah di muka
bumi. Umat katolik dalam memperkembangkan imannya membutuhkan pembinaan
secara terus menerus dari para katekis atau orang yang dianggap mampu dalam
bidangnya. Untuk mengenal situasi mahasiswa STP IPI Malang K.J di Nyarumkop,
maka perlu mengetahui sejarah singkat, jumlah dan susunan, latar belakang
pendidikan dan latar belakang paroki mahasiswa STP IPI Malang K.J di
Nyarumkop.
1. Sejarah Singkat STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
Dalam rapat Dewan Imam se-Keuskupan Agung Pontianak yang diadakan
pada Januari 1999,
kurangnya tenaga pastoral baik di sekolah maupun di paroki
memiliki pengaruh yang besar dalam upaya pembinaan iman. Bila dicermati
dengan seksama, salah satu penyebab munculnya konflik-konflik di tengah
masyarakat (di Kalimantan Barat khususnya) adalah karena dangkalnya iman
masyarakat, tak terkecuali umat Kristiani (STP IPI Malang K.J di Nyarumkop,
2009: 2).
Berdasarkan situasi tersebut, Uskup Agung Mgr. Hieronymus Bumbun, OFM
Cap selaku pimpinan tertinggi Gereja Katolik di Keuskupan Agung Pontianak,
merekomendasikan Komisi Kateketik Keuskupan Agung Pontianak untuk
membuka kembali Program D2/D3 Kateketik Filial IPI Malang yang pernah
dilaksanakan di Pontianak dan akan dipindahkan di Nyarumkop (STP IPI Malang
K.J di Nyarumkop, 2009: 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dalam rapat Dewan Imam Keuskupan Agung Pontianak pada tanggal 5
Januari 2001 salah satu agenda rapat adalah membicarakan pembukaan Program
D2/D3 Kateketik Filial IPI Malang di Nyarumkop. Christian Isang sebagai kepala
Biro Administrasi menyampaikan kepastian tentang dibukanya Program D2/D3
Kateketik Filial IPI Malang di Nyarumkop sejak Tahun Akademik 2001/2002.
Maka Keuskupan Agung Pontianak meminta kesediaan PanKat Kodya Pontianak
menjelaskan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan Program D2/D3 Kateketik
Filial IPI Malang kepada KOMKAT KAP.
Pada
1 Mei 2001 secara resmi
dilaksanakan serah terima pelaksanaan Program D2/D3 Kateketik Filial IPI Malang
dari PANKAT Kodya Pontianak kepada KOMKAT KAP di Gedung Pacificus –
Jln. A.R. Hakim 92A Pontianak, kantor Program D2/D3 Kateketik IPI Malang
Filial di Pontianak (STP IPI Malang K.J di Nyarumkop, 2009: 3).
Setelah 2 (dua) tahun STP Filial IPI Malang K.J di Nyarumkop
melaksanakan program D2/D3, Dewan Pimpinan merasa perlu untuk meningkatkan
status lulusan menjadi Strata Satu (S1). Pemikiran ini didasarkan pada UndangUndang nomor 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional, peraturan pemerintah
nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi, keputusan Menteri Agama nomor
23 Tahun 1998 tentang Pedoman Pendirian dan Pembinaan Perguruan Tinggi
Agama Katolik Swasta, keputusan bersama Dirjen Bimas Katolik dan Ketua
Dewan Penilai Karya Ilmiah dan Pangkat Akademis Departemen Agama RI
tanggal 21 Oktober 1986 N0 15 Tahun 1986 dan No DKI/b/013/X/1986. Maka,
ketua STP IPI Malang Filial di Nyarumkop mengajukan permohonan kepada STP
IPI Malang membuka Kelas Jauh di Nyarumkop Keuskupan Agung Pontianak
dengan Nomor 45/SK/KK/2003. Permohonan ini diperkuat dengan Rekomendasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Uskup Agung Pontianak nomor 317/03/Webe tanggal 26 Agustus 2003 (STP IPI
Malang K.J di Nyarumkop, 2009: 3).
Berdasarkan permohonan tersebut, STP IPI Malang K.J di Nyarumkop
menindaklanjutinya kepada Dirjen Bimas Katolik RI di Jakarta, maka terbitlah
Surat Keputusan Dirjen N0 DJ.IV/HK.005/107/2003, tanggal 16 Oktober 2003
bahwa STP IPI Malang memperoleh ijin operasional untuk membuka Kelas Jauh
Program S1 di Nyarumkop, dengan
tersebut
ketua
STP
IPI
status terakreditasi. Untuk kepentingan
Malang menerbitkan
Surat
Keputusan
Nomor
04/R/IPI/2004, tanggal 27 Januari 2004 tentang Pembukaan Kelas Jauh Program
Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Katekese Pastoral di Nyarumkop Keuskupan
Agung Pontianak, maka pada tahun akademik 2006/2007 Program D2/D3
Kateketik Filial IPI Malang menyelenggarakan program Strata Satu (S1) (STP IPI
Malang K.J di Nyarumkop, 2009: 3).
2. Jumlah Mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
Berdasarkan hasil kuisioner dan pendataan mahasiswa di kampus STP IPI
Malang K.J di Nyarumkop tahun ajaran 2009/2010 semester gasal [Lampiran 5:
(1)], maka jumlah keseluruhan mahasiswa STP IPI Malang K.J di Nyarumkop
tertera dalam tabel sebagai berikut:
Semester
Putra
III
V
VII
IX
XI
XIII
XV
2009/
2010
2008/
2009
2007/
2008
2006/
2007
2005/
2006
2004/
2005
2003/
2004
14
20
16
20
22
2
3
Jmlh
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Putri
40
50
47
45
35
3
1
221
Jumlah
54
70
63
65
57
5
4
318
3. Latar Belakang Paroki Mahasiswa
Mahasiswa yang melanjutkan studi di kampus STP IPI Malang K.J di
Nyarumkop berasal dari berbagai daerah yang ada di Kalimantan Barat, seperti
Kapuas Hulu, Ketapang, Sintang, Sanggau Kapuas, Landak, Sambas dan
Bengkayang [Lampiran 5: (2)]. Mereka datang dari berbagai daerah dengan satu
tujuan yaitu mengembangkan panggilan dan menambah pengetahuan serta
wawasan untuk menjadi guru dan katekis. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari
mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat
tinggal atau asrama dan teman-teman se-angkatan yang masuk STP IPI Malang K.J
di Nyarumkop, karena mereka berasal dari latar belakang keluarga, daerah, dan
pribadi yang berbeda-beda.
B. Penelitian tentang Pembinaan Iman Mahasiswa Periode 2008/2009
Pembinaan dilaksanakan dalam rangka menjawab kebutuhan akan
keterlibatan umat dalam membantu tugas para iman atau religius. Para mahasiswa
STP IPI Malang K.J di Nyarumkop memiliki beranekaragam kegiatan yang
berhubungan langsung dengan para masyarakat demi pengembangan iman umat.
Mereka juga bertanggung jawab terhadap lembaga pendidikan misalnya ketika PPL
(Program Pengalaman Lapangan) di sekolah dan mengajar Minggu ceria. Maka,
dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pembinaan iman mahasiswa yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tujuan, tempat dan waktu, metode, instrument, responden, variabel dan pembahasan
hasil penelitian.
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui sejauhmana pembinaan iman bagi mahasiswa yang telah
dilaksanakan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop.
b. Untuk mengumpulkan data di lapangan tentang pembinaan iman yang sudah
dilaksanakan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop.
c. Untuk mencari metode pembinaan iman yang sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai dengan September
2010 di Nyarumkop Kalimantan Barat. Penelitian dilakukan di Kampus STP IPI
Malang Kelas Jauh di Nyarumkop Kalimantan Barat.
3. Metode Penelitian
Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah metode surve
untuk mengumpulkan data dan informasi secara meluas. Penelitian surve
merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data
yang dipelajari adalah data yang diambil dari populasi tersebut (Riduwan, 2009:
49). Dalam surve tersebut, peneliti mengumpulkan data-data yang berhubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan kegiatan pembinaan mahasiswa dengan melakukan wawancara sederhana
terhadap pendamping atau katekis di Keuskupan Agung Pontianak.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat pengumpul data yang dapat berupa tes, wawancara
dan kuisioner, skala pengukuran, observasi dan sosiometri (Nana Sudjana, 2004:
99). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa
kuisioner dan wawancara.
Dalam penyebaran kuisioner peneliti menggunakan angket tertutup. Angket
tertutup merupakan kuisioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban
lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih
(Arikunto Suharsimi, 2007: 28).
Alasan pengumpulan data menggunakan kuisioner adalah mengingat obyek
atau mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop adalah orang yang
paling tahu tentang dirinya sendiri, pernyataan yang dinyatakan oleh obyek adalah
benar dan dapat dipercaya. Kuisioner yang digunakan oleh peneliti adalah
kuisioner langsung, yang berarti daftar pertanyaan dikirim dan diisi oleh responden
(Arikunto Suharsimi, 2007: 28). Kuisioner ini digunakan untuk mengumpulkan
data tentang identitas responden, kegiatan katekese, pembinaan oleh pihak kampus
STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, manfaat pembinaan, faktor pendukung
dan penghambat pembinaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah para mahasiswa STP IPI Malang
Kelas Jauh di Nyarumkop Keuskupan Agung Pontianak. Jumlah keseluruhan
mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop adalah 318 orang. Dari
keseluruhan jumlah mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, peneliti
hanya mengambil 124 responden yaitu seluruh mahasiswa periode 2008/2009
sampai dengan periode 2009/2010 untuk dijadikan responden penelitian. Jumlah
kuisioner yang peneliti sebarkan sebanyak 124 lembar dan semua responden
memberi jawaban serta mengembalikannya. Responden periode 2010/2011 tidak
termasuk karena pada tahun ajaran tersebut kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di
Nyarumkop tidak mengadakan penerimaan mahasiswa baru.
6. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi (Arikunto Suharsimi,
2006: 116). Variabel yang akan diungkapkan oleh peneliti adalah kegiatan
berhubungan dengan pembinaan bagi mahasiswa STP IPI Malang K.J di
Nyarumkop khususnya periode 2008/2009-2009/2010. Adapun variabel dalam
penelitian ini tertera dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Variabel Penelitian
No
Variabel
No. Item
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Identitas responden
1, 2, 3, 4, 5, 6
6
2
Kegiatan pembinaan
7, 8, 9, 10, 11, 12
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3
Pembinaan oleh pihak kampus STP IPI 13, 14, 15, 17, 18
5
Malang
4
Manfaat pembinaan iman
16, 19, 20, 27
4
5
Faktor pendukung pembinaan
24
1
6
Faktor penghambat pembinaan
21, 22, 23, 25, 26
5
7
Harapan/usulan terhadap pembinaan
28, 29, 30
3
8
Total item
30
7. Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel menurut
urutan variabel penelitian yang terdiri dari: identitas responden, kegiatan katekese,
pembinaan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, manfaat
pembinaan iman, faktor pendukung, faktor penghambat dan harapan/usulan
terhadap pembinaan.
a. Identitas responden
Bagian ini menguraikan hasil penelitian dari variable identitas yang
terungkap dalam tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Identitas responden
(N=124)
No
Pernyataan
Alternatif jawaban
Jumlah
Persen (%)
(4)
(5)
Item
(1)
1
(2)
Nama lengkap
(3)
a. Nama lengkap
94
75,80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(1)
2
(2)
(3)
(4)
b. Bukan nama lengkap
30
24,19
Asal
a. Kapuas Hulu
19
15,32
daerah/kabupaten
b. Sekadau
10
8,10
c. Sintang
13
10,48
d. Sanggau Kapuas
18
14,52
9
7,30
f. Sambas
11
8,88
g. Landak
15
12,10
h. Sanggau Ledo
12
9,60
i. Bengkayang
17
13,70
a. Laki-laki
34
27,42
b. Perempuan
90
72,58
a. kurang dari 20 tahun
34
27,41
b. 21-25 tahun
76
61,30
c. 26 tahun ke atas
14
11,29
e. Ketapang
3
4
5
6
(5)
Jenis kelamin
Usia
Pendidikan
a. SMA
116
93,54
terakhir
b. SMK
8
6,46
Tahun akademik
a.Tahun 2008/2009
70
56,45
b.Tahun 2009/2010
54
43,55
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 124 responden, sebagian besar mahasiswa
berasal dari Kapuas Hulu (15,32%), responden
berasal dari Sanggau Kapuas
(14,52%), responden yang berasal dari Bengkayang (13,70%), responden berasal
dari Landak (12,10%), responden berasal dari Sintang (10,48%), responden berasal
dari Sanggau Ledo (9,60%), responden berasal dari Sambas (8,88 %), responden
berasal dari Sekadau (8,10%), dan responden berasal dari Ketapang (7,30%). Dari
124 responden, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan 72,58% dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
laki-laki berjumlah 34 orang (27,42%), responden berusia rata-rata 21-25 tahun
(61,30%),
reponden berusia 26 tahun ke atas (11,29%), dan responden yang
berusia kurang dari 20 tahun (27,41%). Para responden memulai studinya pada
tahun akademik 2008/2009 (56,45%) dan tahun akademik 2009/2010 (43,55%).
Pendidikan terakhir rata-rata SMA (93,54%) , dan SMK (6,46%).
b. Kegiatan pembinaan
Bagian ini akan akan menguraikan hasil penelitian tentang katekese yang
terungkap dalam tabel 4 berikut:
Tabel 4. Kegiatan pembinaan iman
(N=124)
No
Pernyataan
Alternatif jawaban
Jumlah
Item
(%)
(1)
7
Persen
(2)
(3)
(4)
(5)
Arti pendalaman
a. Ibadat
80
64,52
iman
b. Doa Rosario
10
8,06
c. Pendalaman Kitab Suci
25
20,16
d. Komunikasi iman
7,26
9
8
Model-model
a. Menggali pengalaman
11
8,87
pembinaan iman
b. Pendalaman Kitab Suci
67
54,03
yang sering
c. Sarasehan
8
6,45
digunakan
d. Doa hapalan atau buku-
38
30,65
buku doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(1)
(2)
9
Tujuan pembinaan
iman
(3)
(4)
(5)
15
12,10
85
68,55
19
15,32
d. Berdoa bersama
5
4,03
a. Pembukaan,
6
4,83
76
61,30
32
25,81
a. Komunikasi iman antar
peserta
b. Mengolah
peristiwa
hidup bermasyarakat
c. Dewasa dalam iman
dan
berani
bersaksi
tentang Kristus
10
Langkah-langkah
dalam pembinaan
Pembacaan Kitab suci,
iman
renungan, doa umat
dan penutup
b. Pembukaan,
pembacaan kitab Suci,
cerita pengalaman
berdasarkan Kitab Suci,
renungan, doa umat
dan penutup
c. Pembukaan,
Pengalaman hidup
peserta, mendalami
Kitab Suci,
menerapkan iman
Kristiani dalam situasi
para peserta dan
mengusakan aksi
konkrit
d. Pembukaan, bacaan
Kitab Suci, doa umat
dan penutup
10
8,,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
11
Situasi mahasiswa
saat mengikuti
pembinaan iman
a. Mahasiswa terlibat
aktif
25
20,16
53
42,74
37
29,84
9
7,26
b. Mahasiswa sebagai
peserta mengikuti
pemimpin
c. Mahasiswa berperan
sebagai pemimpin
Secara bergantian
d. Mahasiswa bersikap
cuek
12
Sarana yang sering
a. Buku doa
58
46,77
digunakan dalam
b. Sarana ciptaan sendiri
14
11,29
pembinaan iman
c. Perikopa Kitab Suci
32
25,81
d. Sarana Audio-Visual
20
16,13
Dari 124 reponden, sebagian besar mengartikan pendalaman iman sebagai
ibadat (64,52%), 25 responden memahami pendalaman iman sebagai pendalaman
Kitab Suci (20,16%), 10 responden mengartikan pendalaman iman sebagai doa
rosario (8,06%), dan 9 responden mengartikan pendalaman iman sebagai
komunikasi iman (7,26%). Model pembinaan yang sering digunakan oleh pihak
kampus STP IPI Malang berupa pendalaman Kitab Suci (54,03%), 38 responden
mangatakan model pembinaan yang sering digunakan berupa doa hapalan atau
menggunakan buku-buku doa (30,65%),
11 responden mengatakan model
pembinaan yang sering digunakan adalah menggali pengalaman (8,87%), dan 8
responden mengatakan model pembinaan yang sering digunakan berupa model
sarasehan (6,45%). Dari 124 responden, 85 responden mengatakan tujuan
pembinaan adalah mengolah peristiwa hidup bermasyarakat (68,55%), 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
responden mengatakan tujuan pembinaan adalah dewasa dalam iman dan berani
bersaksi tentang Kristus (15,32%), 15 responden mengatakan tujuan pembinaan
iman merupakan komunikasi iman antar peserta (12,10%), dan 5 responden
mengatakan tujuan pembinaan iman merupakan doa bersama (4,03%). Dari 124
responden, sebagian besar responden mengatakan langkah pembinaan yang sering
digunakan adalah pembukaan, pembacaan Kitab suci, cerita pengalaman
berdasarkan Kitab Suci, renungan, doa umat dan penutup (61,30%), 32 responden
mengatakan langkah pembinaan iman yang sering digunakan adalah pembukaan,
pengalaman hidup peserta, mendalami Kitab Suci, menerapkan iman Kristiani
dalam situasi para peserta dan mengusahakan aksi konkrit (25,81%), 10 responden
mengatakan langkah pembinaan iman yang sering digunakan adalah pembukaan,
bacaan Kitab Suci, doa umat dan penutup (8,06%), dan 6 responden mengatakan
langkah pembinaan iman yang sering digunakan adalah pembukaan, pembacaan
Kitab Suci, renungan, doa umat dan penutup (4,83%). Dari 124 responden, 53
responden menyatakan situasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pembinaan
berperan sebagai peserta dan mengikuti pemimpin (42,74%), 37 responden
mengatakan situasi mahasiswa dalam kegiatan pembinaan berperan sebagai
pemimpin secara bergantian (29,84%), 25 responden mengatakan situasi
mahasiswa dalam kegiatan pembinaan terlibat aktif (20,16%), dan 9 responden
mengatakan situasi mahasiswa dalam mengikuti pembinaan bersikap cuek (7,26%).
Dari 124 responden, 58 responden mengatakan sarana yang sering digunakan
dalam pembinaan iman berupa buku doa (46,77%), 32 responden mengatakan
sarana yang digunakan dalam pembinaan berupa perikopa Kitab Suci (25,81%), 20
responden mengatakan sarana yang sering digunakan adalah sarana audio-visual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(16,13%), dan 14 responden mengatakan sarana yang sering digunakan adalah
menciptakan sarana sendiri (11,29%).
c. Pembinaan oleh pihak kampus STP IPI Malang di Nyarumkop
Pembahasan hasil penelitian tentang pembinaan oleh pihak kampus STP IPI
Malang K.J di Nyarumkop Kalimantan Barat, yang berhubungan dengan m
PEMBINAAN IMAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PASTORAL,
INSTITUT PASTORAL INDONESIA MALANG
KELAS JAUH DI NYARUMKOP KALIMANTAN BARAT,
MELALUI KATEKESE UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Maria Daryani
NIM: 061124026
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur
skripsi ini kupersembahkan kepada
Allah
atas kasih dan penyelenggaraan-Nya,
kepada bapak, ibu, sanak saudara dan seluruh keluarga,
sahabatku Eka Gloria
dan
Hadrianus serta teman-teman angkatan 2006/2007.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!”
(1 Kor 16:14)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul PEMBINAAN IMAN MAHASISWA SEKOLAH
TINGGI PASTORAL INSTITUT PASTORAL INDONESIA MALANG
KELAS JAUH DI NYARUMKOP KALIMANTAN BARAT, MELALUI
KATEKESE UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS. Skripsi ini dipilih
berpangkal dari keprihatinan penulis terhadap kegiatan pembinaan iman yang
dilakukan hanya sebatas rutinitas demi mematuhi peraturan atau tata tertib. Demikian
pula, pendamping pembinaan memiliki pekerjaan pokok, sehingga mutu pembinaan
menjadi kurang optimal.
Skripsi ini memaparkan persoalan pokok yang didasari oleh keprihatinan
mahasiswa yang kurang memahami pentingnya kegiatan pembinaan iman yang
dilaksanakan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop.
Pembinaan iman bertujuan untuk membantu mahasiswa memupuk panggilan
menjadi calon pewarta. Pembahasan masalah dikaji dengan mengumpulkan data-data
melalui kuisioner tertutup yang diberikan kepada mahasiswa periode 2008/2009
sampai periode 2009/2010 dan wawancara dengan pendamping atau dosen.
Pembinaan iman merupakan usaha Gereja untuk mendampingi iman umat yang
sedang tumbuh dan berkembang demi mewujudkan kerajaan Allah. Salah satu
bentuk pembinaan adalah katekese. Katekese merupakan usaha Gereja untuk
menolong dan memperdalam iman umat supaya semakin memahami, menghayati,
dan mewujudkan imannya dalam kehidupan konkrit. Katekese model Shared
Christian Praxis bertolak dari pengalaman hidup yang direfleksikan dan di
mengkonfrontasikan dengan Tradisi dan Visi kristiani sehingga mampu mengambil
keputusan dalam hidup sehari-hari, baik secara pribadi maupun bersama.
Penulis menawarkan usulan program katekese umat dengan model Shared
Christian Praxis dengan tema “memantapkan panggilan Allah atas hidupku”. Tema
ini dipilih untuk membantu mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
mengembangkan panggilan Allah menjadi calon pewarta, sehingga mampu
mensyukurinya. Usulan tersebut diharapkan membantu para pendamping dalam
pembinaan iman mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, Kalimantan
Barat.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This thesis entitled FAITH DEEPENING THE STUDENTS OF INDONESIA
PASTORAL INSTITUTE IN MALANG, AFFLIATED SCHOOL IN
NYARUMKOP, WEST KALIMANTAN, THROUGH A MODEL OF
CATECHESIS, CALLED SHARED CHRISTIAN PRAXIS. This thesis was chosen,
based on the concerns of catedetical activities for development of faith that are
carried out only as a routine to comply with regulations or rules. Similarly, the
catechehists luke are in charge of kave their own jobs. This has caressed the the
quality of coaching becomes less than optimal.
This thesis describes the principal issues of the concern that the students lack
knowledge of the importance of the activities for faith development undertaken by
the affliated IPI in Nyarumkop. Faith coaching aims to help students cultivate a call
to prospective preachers. This issue was studied by collecting data through
questionnaires given to students of the period 2008/2009 to 2009/2010 period and
interviews condicted with lecturers.
Deepening faith is faith effort to assist the people of the Church that is growing
and developing in order to realize the kingdom of God. One form of coaching is
catechesis. Catechesis is an effort to help the Church and deepen the faith of the
People in order to further understand, appreciate, and realize his faith in daily life.
The model of Shared Christian Praxis model is based on the experience of life which
is reflected and in confroted the Christian Tradition and Vision so as to make them
able to take decisions in everyday life, both personally and collectively.
The writer offers a programs of a model of catechesis, called Shared Christian
Praxis with the theme "Strengthening the call of God upon my life." This theme was
chosen to help students of the affliated school IPI STP in Nyarumkop to develop
God's call as candidates of evangelists, so they may able to be grateful. Hopefully the
proposal of this program can help the studentatle to become assistants in coaching
faith of the affliated school IPI in Nyarumkop, West Kalimantan.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Dengan penuh kerendahan hati, penulis menghaturkan segala puji, hormat,
juga syukur yang tiada taranya kepada Allah Bapa, Putra, Roh Kudus dan Bunda
Maria karena rahmat dan kasih-Nya yang telah memampukan penulis untuk
menyelesaikan skripsi yang berjudul PEMBINAAN IMAN MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI PASTORAL INSTITUT PASTORAL INDONESIA
MALANG KELAS JAUH DI NYARUMKOP KALIMANTAN BARAT. Skripsi
ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata 1 Program Studi
Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, jurusan Ilmu Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis mengalami
banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, dorongan dan bantuan
dari berbagai pihak dengan caranya sendiri, penulis bersemangat dalam
menyelesaikannya. Oleh karena itu secara khusus penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Romo Drs. M. Sumarno Ds, S.J., M.A. Selaku Dosen Pembimbing Utama, yang
senantiasa memberikan perhatian, meluangkan waktu, motivasi, teliti, tekun dan
penuh cinta serta memberikan masukan sejak awal sampai terselesainya skripsi
ini.
2. Bapak P. Banyu Dewa HS, S.Ag., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus Dosen Penguji II, yang telah memberikan begitu banyak perhatian dan
pendampingan bagi penulis selama skripsi maupun proses studi yang penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jalani di kampus ini.
3. Bapak Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd. Selaku Dosen Penguji III, yang bersedia
meluangkan waktu untuk mengarahkan penulis selama penulisan skripsi ini.
4. Segenap staf dosen, sekretariat, perpustakaan dan karyawan Prodi IPPAK-USD
yang telah begitu banyak melimpahi penulis dengan ilmu, perhatian, dukungan,
bimbingan serta senyuman yang selalu menguatkan penulis menjalani proses
studi di kampus ini.
5. Ibu Yulita Noria, Susana Suryati, Bapak Lorensius Mahadi, dan saudara Ridan
beserta seluruh karyawan STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop yang
membantu penulis dalam pengumpulan data dan penelitian.
6.
Bapak, Ibu, dan sanak saudara yang memberikan semangat dan membiayai
kehidupan penulis selama menempuh studi di Program Studi Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
7. Eka Gloria Paskalia Rinya dan Hadrianus yang menemani penulis dengan penuh
cinta dan kesabaran, memberi motivasi, semangat dan mengantar penulis untuk
terus maju dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi STP IPI Malang Kelas Jauh di
Nyarumkop, khususnya rekan-rekan angkatan 2008/2009 sampai 2009/2010 yang
telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuisioner dan wawancara.
9. Teman-teman angkatan 2006/2007 yang memberi semangat dan bantuan kepada
penulis selama proses belajar di kampus IPPAK, USD.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
MOTTO ...........................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................
vii
ABSTRAK .......................................................................................................
viii
ABSTRACT ......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xiii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................
xviii
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang .................................................................................
1
B. Rumusan Permasalahan .....................................................................
3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................
4
D. Manfaat Penulisan .............................................................................
4
E. Metode Penulisan ...............................................................................
5
F. Sistematika Penulisan .........................................................................
5
BAB II. GAMBARAN PENYELENGGARAAN PEMBINAAN IMAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PASTORAL INSTITUT
PASTORAL INDONESIA MALANG KELAS JAUH DI
NYARUMKOP ..................................................................................
7
A. Situasi mahasiswwa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
periode 2008/2009 ............................................................................
7
1. Sejarah Singkat STP IPI Malang Kelas jauh di Nyarumkop ........
8
2. Jumlah Mahasiswa STP IPI Malang di Nyarumkop .....................
10
3. Latar Belakang Paroki Mahasiswa ................................................
11
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Penelitian tentang Pembinaan Iman Mahasiswa Periode
2008/2009 ..........................................................................................
11
1. Tujuan Penelitian ..........................................................................
12
2. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................
12
3. Metode Penelitian..........................................................................
12
4. Instrumen Penelitian......................................................................
13
5. Responden Penelitian ....................................................................
14
6. Variabel Penelitian ........................................................................
14
7. Hasil Penelitian .............................................................................
15
a. Identitas responden ...................................................................
15
b. Kegiatan pembinaan .................................................................
17
c. Pembinaan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh
di Nyarumkop ...........................................................................
21
d. Manfaat pembinaan iman .........................................................
23
e. Faktor pendukung pembinaan ..................................................
26
f. Faktor penghambat pembinaan.................................................
27
g. Harapan/usulan terhadap pembinaan ........................................
30
8. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................
33
a. Identitas responden ...................................................................
33
b. Kegiatan pembinaan .................................................................
34
c. Pembinaan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di
Nyarumkop ..............................................................................
35
d. Manfaat pembinaan iman .........................................................
36
e. Faktor pendukung pembinaan ..................................................
37
f. Faktor penghambat pembinaan.................................................
37
g. Harapan/usulan terhadap pembinaan ........................................
38
C. Rangkuman Permasalahan dan Harapan Sehubungan Dengan
Penyelenggaraan Pembinaan Iman ....................................................
39
1. Rangkuman permasalahan ............................................................
39
a. Kurangnya pemahaman tentang pembinaan .............................
39
b. Tujuan pembinaan iman belum tercapai ..................................
40
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Metode dalam pembinaan ........................................................
40
d. Kurangnya sarana pembinaan ...................................................
40
2. Rangkuman Harapan .....................................................................
41
BAB III. PEMBINAAN DALAM KATEKESE UMAT MODEL
SHARED CHRISTIAN PRAXIS.......................................................
42
A. Pengertian Umum Pembinaan Iman ..................................................
42
1. Arti Pembinaan Iman ....................................................................
43
2. Arti kata pembinaan ......................................................................
44
3. Tujuan Pembinaan Iman ...............................................................
46
4. Fungsi Pembinaan Iman ................................................................
48
5. Bentuk-bentuk Pembinaan Iman ...................................................
49
a. Retret ........................................................................................
49
b. Rekoleksi ..................................................................................
50
c. Latihan doa ...............................................................................
51
d. Ziarah ........................................................................................
51
e. Katekese ...................................................................................
52
B. Pengertian Umum Katekese ..............................................................
53
1. Pengertian Katekese Umat ............................................................
54
2. Isi Katekese Umat .........................................................................
56
3. Peserta Katekese Umat ..................................................................
58
4. Pendamping Katekese Umat .........................................................
59
5. Tujuan Katekese Umat ..................................................................
60
6. Proses Katekese Umat ...................................................................
62
7. Model-model Katekese Umat........................................................
64
a. Model pengalaman hidup .........................................................
65
b. Model biblis ..............................................................................
69
c. Model campuran: biblis dan pengalaman hidup .......................
72
C. Shared Christian Praxis sebagai Alternatif Katekese Umat
Model Pengalaman Hidup..................................................................
74
1. Pengertian Shared Christian Praxis ..............................................
76
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Shared .......................................................................................
77
b. Christian ...................................................................................
78
c. Praxis .......................................................................................
80
2. Langkah-langkah Shared Christian Praxis ...................................
80
a. Langkah pertama: pengungkapan pengalaman hidup
faktual ......................................................................................
81
b. Langkah kedua: Refleksi kritis atas sharing pengalaman
Hidup faktual ............................................................................
82
c. Langkah ketiga: mengusahakan supaya tradisi dan visi
kristiani lebih terjangkau ..........................................................
84
d. Langkah keempat: interpretasi/tafsir dialektis antara
tradisi dan visi kristiani dengan tradisi ...................................
86
e. Langkah kelima: keterlibatan baru demi makin
terwujudnya kerajaan Allah di dunia ini ..................................
87
3. Refleksi Atas Shared Christian Praxis sebagai
Pembinaan Iman ............................................................................
88
BAB IV. USULAN PROGRAM PEMBINAAN BAGI MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI PASTORAL INDONESIA MALANG
KELAS JAUH DI NYARUMKOP MELALUI KATEKESE
UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS ......................
92
A. Latar Belakang Pemilihan Program ...................................................
92
B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan ..................................................
93
C. Rumusan Tema dan Tujuan ...............................................................
95
D. Penjabaran Program ...........................................................................
96
E. Petunjuk Pelaksanaan Program ..........................................................
97
F. Contoh Persiapan Pembinaan Katekese Bagi Mahasiswa STP
IPI Malang Kelas jauh di Nyarumkop ...............................................
99
1. Identitas .........................................................................................
100
2. Pemikiran dasar .............................................................................
103
3. Pengembangan langkah .................................................................
105
BAB V. PENUTUP..........................................................................................
114
A. Kesimpulan ........................................................................................
114
B. Saran .................................................................................................
116
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
117
LAMPIRAN ....................................................................................................
118
Lampiran 1: Daftar pertanyaan seputar pembinaan iman ................
(1)
Lampiran 2: Rangkuman hasil wawancara mahasiswa ...................
(5)
Lampiran 3: Panduan pertanyaan untuk pendamping pembinaan
iman ............................................................................
(9)
Lampiran 4: Rangkuman hasil wawancara pendamping
pembinaan iman ..........................................................
(10)
Lampiran 5: Jumlah dan daerah asal/kabupaten mahasiswa ...........
(14)
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian
Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat
Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departmen Agama Republik Indonesia
dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
AA
:
Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II
tentang Kerasulan Awam, 18 November 1965.
CT
:
Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes
Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat
beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.
DV
: Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II
tentang Wahyu Ilahi, 18 November 1965.
C. Singkatan Lain
Art
: Artikel
Bdk
: Bandingkan
BKSN
: Bulan Kitab Suci Nasional
Bp
:
Bapak
Br
:
Bruder
D2
: Diploma 2
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D3
: Diploma 3
Dll
: Dan lain-lain
Ed
: Editor
IPI
:
Institut Pastoral Indonesia
IPPAK
:
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan
Agama Katolik Universitas Sanata Dharma
Jmlh
: Jumlah
Kab
: Kabupaten
KAP
: Keuskupan Agung Pontianak
KOMKAT
: Komisi Kateketik
KWI
: Konferensi Wali Gereja Indonesia
MB
:
Madah Bakti, buku doa dan nyanyian, edisi 2000, Pusat
Musik Liturgi Yogyakarta
PANKAT
:
Panitia Kateketik
PIA
:
Pendidikan Iman Anak
PKKI
:
Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia
PPL
: Program Pengalaman lapangan
RI
: Republik Indonesia
SCP
: Shared Christian Praxis
SFK
: Sarjana Filsafat Kateketik
SK
: Surat Keputusan
SMA
: Sekolah Menengah Atas
SMK
: Sekolah Menengah Kejuruan
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STP IPI Malang K.J : Sekolah Tinggi Pastoral Indonesia Malang Kelas Jauh di
di Nyarumkop
USD
Nyarumkop
: Universitas Sanata Dharma
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah Tinggi Pastoral (STP) cabang IPI (Institut Pastoral Indonesia)
Malang terletak di Nyarumkop Keuskupan Agung Pontianak Kalimantan Barat. Di
Keuskupan Agung Pontianak mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di
Nyarumkop turut bertanggung jawab dalam pengembangan umat di kampungnya
dan di tempat atau daerah sekitarnya. Para mahasiswa dilatih dan dididik untuk
menjadi pemimpin ibadat, Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), doa rosario,
katekese, Pendidikan Iman Anak (PIA) atau Minggu ceria dan kegiatan umat yang
bersifat rohani.
Para mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral IPI (Institut Pastoral Indonesia)
Malang di Nyarumkop, sebagai katekis yang bertugas menyelenggarakan perayaan
Ibadat Sabda pada hari Minggu atau hari-hari raya, apabila Pastor, Bruder dan
Suster tidak dapat hadir di kampungnya atau apabila mendapat tugas dari kampus.
Mereka juga mempersiapkan katekumen, calon krisma serta memimpin katekese
di kampung masing-masing. Mereka dituntut oleh pihak kampus untuk belajar dan
bekerja, mengorbankan waktu, tenaga dan bahkan keuangan demi pelayanan iman
umat meskipun tanpa imbalan. Sering kali mereka kurang mampu melaksanakan
tugas seperti yang diharapkan oleh pihak kampus. Melaksanakan kegiatan katekese
yang menuntut kemampuan dan kreativitas serta kecocokan katekese dengan situasi
umat yang dihadapi. Kemauan dan kesukarelaan tidak cukup, tanpa disertai dengan
iman. Iman menjadi kunci utama dalam pewartaan dan pelayanan, agar mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
selalu siap menghadapi berbagai cobaan dan rintangan, serta tetap memiliki
semangat untuk melayani dan kemauan untuk terus menerus mewartakan kasih
Allah.
Para mahasiswa STP IPI Malang K.J di Nyarumkop tinggal di asrama
terutama, semester pertama dan kedua. Hal ini disebabkan karena banyak kegiatan
yang dilaksanakan pada malam hari; misalnya kuliah malam jam 19.00-21.00 dan
latihan teater. Pihak kampus bekerja sama dengan para pembina asrama putra dan
putri dalam membimbing dan mengembangkan panggilan mereka untuk menjadi
katekis atau pewarta. Kegiatan pembinaan yang diberikan oleh pihak kampus
berjalan sesuai rencana, namun terkadang mahasiswa mengikuti hanya sebatas
rutinitas untuk mematuhi peraturan yang ada. Pendamping pembinaan iman adalah
para dosen kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop. Pendamping
pembinaan iman memiliki pekerjaan lain, sehingga program kegiatan pembinaan
iman tidak terlaksana dengan baik.
Pembinaan kaum awam dalam mewartakan Kerajaan Allah merupakan hal
yang mutlak demi perkembangan Gereja, karena tugas pewartaan Kerajaan Allah
bukanlah semata-mata tanggung jawab para imam dan biarawan-biarawati saja,
melainkan seperti yang terungkap dalam Apostolicam Actuositatem (AA), art 2
seluruh warga Gereja memiliki kewajiban untuk mewartakan Kerajaan Allah.
Untuk dapat melaksanakan tugas pewartaan, maka tenaga-tenaga pastoral khusus
harus mendapat pembinaan berkelanjutan.
Pastor kepala dan pastor pembantu lebih memfokuskan pelayanan dipusat
paroki, sedangkan daerah yang jauh dari pusat paroki menjadi tanggung jawab para
katekis awam yang meliputi dewan kampung, dewan lingkungan dan guru agama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Daerah-daerah ini hanya mendapat kunjungan pastor 1 atau 2 kali dalam setahun
ataupun tidak mendapat kunjungan dalam setahun karena jarak tempuh yang jauh
serta kesulitan transportasi. Situasi ini menuntut adanya tenaga sukarelawan yang
mengemban tugas pewartaan di pedalaman Keuskupan Agung Pontianak.
Perkembangan Gereja dan umat katolik di Indonesia tidak lepas dari peranan
para tenaga pastoral yang telah ada, baik secara profesional maupun kurang
profesional seperti pastor, bruder, suster, serta para tenaga sukerelawan yang rela
dan mau berkorban demi mengembangkan iman dirinya dan sesama yang telah
memilih untuk menjadi pengikut Yesus Kristus. Para mahasiswa STP IPI Malang
K.J di Nyarumkop merupakan tenaga pastoral akademik yang terdidik dan terlatih
untuk dapat bekerjasama dengan para kaum berjubah dalam upaya pengembangan
umat.
Melihat situasi di atas, maka penulis mencoba untuk melihat peranan
katekese dalam membantu perkembangan iman para mahasiswa Sekolah Tinggi
Pastoral
Institut Pastoral Indonesia (IPI) Malang Kelas Jauh di Nyarumkop.
Penulis juga ingin mengusulkan program pembinaan katekese bagi para mahasiswa
STP IPI Malang K.J di Nyarumkop Kalimantan Barat. Untuk itu penulis memberi
judul tulisan ini: Pembinaan Iman Mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Institut
Pastoral Indonesia Malang Kelas Jauh di Nyarumkop Kalimantan Barat, Melalui
Katekese Umat Model Shared Christian Praxis.
B. Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana pelaksanaan pembinaan iman mahasiswa STP IPI Malang Kelas
Jauh di Nyarumkop, Kalimantan Barat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Apa yang dimaksud dengan pembinaan iman dan katekese?
3. Model katekese manakah yang cocok untuk mengembangkan iman mahasiswa
STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, Kalimantan Barat?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pelaksanaan pembinaan iman mahasiswa STP IPI Malang K.J di
Nyarumkop, Kalimantan Barat.
2. Untuk menjelaskan pengertian pembinaan iman dan katekese.
3. Untuk mengetahui model katekese yang sesuai dengan perkembangan iman
mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, Kalimantan Barat.
4. Karya tulis ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata
1 Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik,
jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
D. Manfaat Penulisan
1. Meningkatkan pengetahuan para mahasiswa STP IPI Malang K.J di Nyarumkop
mengenai cara pelaksanaan katekese.
2. Memberi sumbangan bagi pihak kampus dan mahasiswa STP IPI Malang K.J
di Nyarumkop dalam pendampingan iman.
3. Menambah pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai pembinaan iman
dan katekese.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif
analistis yang memaparkan, menguraikan serta menganalisa keadaan mahasiswa
STP IPI Malang K.J di Nyarumkop dalam rangka keterkaitannya dengan kegiatan
pembinaan iman. Data yang dibutuhkan diperoleh dengan menyebarkan kuisioner
tertutup yang dikirim kepada dosen STP IPI Malang K.J di Nyarumkop dan
disebarkan untuk diisi oleh mahasiswa periode 2008/2009 sampai periode
2009/2010 serta wawancara dengan pihak dosen sebagai responden. Data-data yang
dikumpulkan dianalisa, dibantu dengan studi pustaka dan akhirnya membuat suatu
usulan program.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini berjudul pembinaan iman mahasiswa sekolah tinggi pastoral
institut pastoral Indonesia Malang kelas jauh di nyarumkop Kalimantan Barat,
melalui katekese umat model Shared Christian Praxis akan diuraikan menjadi
lima bab sebagai berikut:
Bab I membahas tentang pendahuluan yang berisi latar belakang, yang
merupakan alasan pemilihan judul bagi penulis. Dalam rumusan permasalahan
penulis mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang dianggap menjadi
keprihatinan yang perlu dicari solusinya. Tujuan penulisan berisi beberapa tujuan
dari penulisan skripsi ini. Manfaat penulisan berisikan beberapa manfaat dari
penulisan skripsi ini, serta metode, dan sistematika penulisan.
Bab II mengguraikan tentang gambaran penyelenggaraan pembinaan iman
mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Institut Pastoral Indonesia Malang K.J di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Nyarumkop yang mencakup situasi mahasiswa, penelitian tentang pembinaan iman
mahasiswa periode 2008/2009, rangkuman permasalahan dan harapan sehubungan
dengan penyelenggaraan pembinaan iman. Situasi mahasiswa meliputi sejarah
singkat, jumlah mahasiswa, dan latar belakang paroki mahasiswa STP IPI
MalangK.J di Nyarumkop. Penelitian tentang pembinaan iman mahasiswa STP IPI
Malang K.J di Nyarumkop meliputi tujuan, tempat dan waktu, metode, instrumen,
responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. Sedangkan,
rangkuman permasalahan dan harapan sehubungan dengan penyelenggaraan
pembinaan iman meliputi rangkuman permasalahan, dan rangkuman harapan.
Bab III memaparkan tentang pembinaan iman dalam katekese umat model
Shared Christian Praxis mencakup pengertian umum pembinaan iman, pengertian
umum katekese umat, dan Shared Christian Praxis sebagai alternatif katekese umat
model pengalaman hidup. Pengertian umum pembinaan iman meliputi arti, tujuan,
fungsi, dan bentuk-bentuk pembinaan iman. Pengertian umum katekese umat
meliputi pengertian, isi, peserta, pendamping, tujuan, dan model-model katekese
umat. Sedangkan, Shared Christian Praxis sebagai alternatif katekese umat model
pengalaman hidup meliputi pengertian, langkah-langkah, dan refleksi atas Shared
Christian Praxis.
Bab IV menggemukakan usulan program pembinaan iman bagi mahasiswa
STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop melalui katekese umat model Shared
Christian Praxis yang meliputi latar belakang pemilihan program, alasan pemilihan
tema dan tujuan, rumusan tema dan tujuan, penjabaran program, dan petunjuk
pelaksanaan program.
Bab V merupakan bagian penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
GAMBARAN PENYELENGGARAAN PEMBINAAN IMAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PASTORAL NYARUMKOP
STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop merupakan bagian dari Institut
Pastoral Indonesia (IPI) di Malang. Dengan demikian, segala ketentuan dan
prinsip-prinsip utama yang berkaitan dengan kurikulum dan pelaksanaannya
mengacu pada kurikulum STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop. Keuskupan
Agung Pontianak sebagai lembaga pelindung, menyerahkan sepenuhnya tanggung
jawab pelaksanaan program ini kepada Komisi Kateketik Keuskupan Agung
Pontianak (KOMKAT KAP). STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
merupakan salah satu lembaga yang bertugas menyiapkan dan memberikan
pembekalan bagi mahasiswa sebagai katekis di Keuskupan Agung Pontianak.
Pembinaan dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan akan keterlibatan
awam dalam membantu tugas para imam. Untuk mengetahui penyelenggaraan
pembinaan iman yang meliputi situasi mahasiswa, kegiatan pembinaan, penelitian
tentang pembinaan iman mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
periode 2008/2009 dan rangkuman permasalahan pokok serta harapan sehubungan
dengan penyelenggaraan pembinaan iman.
A. Situasi Mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop Periode
2008/2009
Mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop berasal dari berbagai
daerah yang ada di Kalimantan Barat, seperti Ketapang, Kapuas Hulu, Sintang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Sanggau Kapuas, Landak dan Bengkayang. Mereka datang dari berbagai daerah
dengan tujuan untuk melayani sesama dan mewartakan Kerajaan Allah di muka
bumi. Umat katolik dalam memperkembangkan imannya membutuhkan pembinaan
secara terus menerus dari para katekis atau orang yang dianggap mampu dalam
bidangnya. Untuk mengenal situasi mahasiswa STP IPI Malang K.J di Nyarumkop,
maka perlu mengetahui sejarah singkat, jumlah dan susunan, latar belakang
pendidikan dan latar belakang paroki mahasiswa STP IPI Malang K.J di
Nyarumkop.
1. Sejarah Singkat STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
Dalam rapat Dewan Imam se-Keuskupan Agung Pontianak yang diadakan
pada Januari 1999,
kurangnya tenaga pastoral baik di sekolah maupun di paroki
memiliki pengaruh yang besar dalam upaya pembinaan iman. Bila dicermati
dengan seksama, salah satu penyebab munculnya konflik-konflik di tengah
masyarakat (di Kalimantan Barat khususnya) adalah karena dangkalnya iman
masyarakat, tak terkecuali umat Kristiani (STP IPI Malang K.J di Nyarumkop,
2009: 2).
Berdasarkan situasi tersebut, Uskup Agung Mgr. Hieronymus Bumbun, OFM
Cap selaku pimpinan tertinggi Gereja Katolik di Keuskupan Agung Pontianak,
merekomendasikan Komisi Kateketik Keuskupan Agung Pontianak untuk
membuka kembali Program D2/D3 Kateketik Filial IPI Malang yang pernah
dilaksanakan di Pontianak dan akan dipindahkan di Nyarumkop (STP IPI Malang
K.J di Nyarumkop, 2009: 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dalam rapat Dewan Imam Keuskupan Agung Pontianak pada tanggal 5
Januari 2001 salah satu agenda rapat adalah membicarakan pembukaan Program
D2/D3 Kateketik Filial IPI Malang di Nyarumkop. Christian Isang sebagai kepala
Biro Administrasi menyampaikan kepastian tentang dibukanya Program D2/D3
Kateketik Filial IPI Malang di Nyarumkop sejak Tahun Akademik 2001/2002.
Maka Keuskupan Agung Pontianak meminta kesediaan PanKat Kodya Pontianak
menjelaskan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan Program D2/D3 Kateketik
Filial IPI Malang kepada KOMKAT KAP.
Pada
1 Mei 2001 secara resmi
dilaksanakan serah terima pelaksanaan Program D2/D3 Kateketik Filial IPI Malang
dari PANKAT Kodya Pontianak kepada KOMKAT KAP di Gedung Pacificus –
Jln. A.R. Hakim 92A Pontianak, kantor Program D2/D3 Kateketik IPI Malang
Filial di Pontianak (STP IPI Malang K.J di Nyarumkop, 2009: 3).
Setelah 2 (dua) tahun STP Filial IPI Malang K.J di Nyarumkop
melaksanakan program D2/D3, Dewan Pimpinan merasa perlu untuk meningkatkan
status lulusan menjadi Strata Satu (S1). Pemikiran ini didasarkan pada UndangUndang nomor 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional, peraturan pemerintah
nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi, keputusan Menteri Agama nomor
23 Tahun 1998 tentang Pedoman Pendirian dan Pembinaan Perguruan Tinggi
Agama Katolik Swasta, keputusan bersama Dirjen Bimas Katolik dan Ketua
Dewan Penilai Karya Ilmiah dan Pangkat Akademis Departemen Agama RI
tanggal 21 Oktober 1986 N0 15 Tahun 1986 dan No DKI/b/013/X/1986. Maka,
ketua STP IPI Malang Filial di Nyarumkop mengajukan permohonan kepada STP
IPI Malang membuka Kelas Jauh di Nyarumkop Keuskupan Agung Pontianak
dengan Nomor 45/SK/KK/2003. Permohonan ini diperkuat dengan Rekomendasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Uskup Agung Pontianak nomor 317/03/Webe tanggal 26 Agustus 2003 (STP IPI
Malang K.J di Nyarumkop, 2009: 3).
Berdasarkan permohonan tersebut, STP IPI Malang K.J di Nyarumkop
menindaklanjutinya kepada Dirjen Bimas Katolik RI di Jakarta, maka terbitlah
Surat Keputusan Dirjen N0 DJ.IV/HK.005/107/2003, tanggal 16 Oktober 2003
bahwa STP IPI Malang memperoleh ijin operasional untuk membuka Kelas Jauh
Program S1 di Nyarumkop, dengan
tersebut
ketua
STP
IPI
status terakreditasi. Untuk kepentingan
Malang menerbitkan
Surat
Keputusan
Nomor
04/R/IPI/2004, tanggal 27 Januari 2004 tentang Pembukaan Kelas Jauh Program
Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Katekese Pastoral di Nyarumkop Keuskupan
Agung Pontianak, maka pada tahun akademik 2006/2007 Program D2/D3
Kateketik Filial IPI Malang menyelenggarakan program Strata Satu (S1) (STP IPI
Malang K.J di Nyarumkop, 2009: 3).
2. Jumlah Mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop
Berdasarkan hasil kuisioner dan pendataan mahasiswa di kampus STP IPI
Malang K.J di Nyarumkop tahun ajaran 2009/2010 semester gasal [Lampiran 5:
(1)], maka jumlah keseluruhan mahasiswa STP IPI Malang K.J di Nyarumkop
tertera dalam tabel sebagai berikut:
Semester
Putra
III
V
VII
IX
XI
XIII
XV
2009/
2010
2008/
2009
2007/
2008
2006/
2007
2005/
2006
2004/
2005
2003/
2004
14
20
16
20
22
2
3
Jmlh
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Putri
40
50
47
45
35
3
1
221
Jumlah
54
70
63
65
57
5
4
318
3. Latar Belakang Paroki Mahasiswa
Mahasiswa yang melanjutkan studi di kampus STP IPI Malang K.J di
Nyarumkop berasal dari berbagai daerah yang ada di Kalimantan Barat, seperti
Kapuas Hulu, Ketapang, Sintang, Sanggau Kapuas, Landak, Sambas dan
Bengkayang [Lampiran 5: (2)]. Mereka datang dari berbagai daerah dengan satu
tujuan yaitu mengembangkan panggilan dan menambah pengetahuan serta
wawasan untuk menjadi guru dan katekis. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari
mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat
tinggal atau asrama dan teman-teman se-angkatan yang masuk STP IPI Malang K.J
di Nyarumkop, karena mereka berasal dari latar belakang keluarga, daerah, dan
pribadi yang berbeda-beda.
B. Penelitian tentang Pembinaan Iman Mahasiswa Periode 2008/2009
Pembinaan dilaksanakan dalam rangka menjawab kebutuhan akan
keterlibatan umat dalam membantu tugas para iman atau religius. Para mahasiswa
STP IPI Malang K.J di Nyarumkop memiliki beranekaragam kegiatan yang
berhubungan langsung dengan para masyarakat demi pengembangan iman umat.
Mereka juga bertanggung jawab terhadap lembaga pendidikan misalnya ketika PPL
(Program Pengalaman Lapangan) di sekolah dan mengajar Minggu ceria. Maka,
dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pembinaan iman mahasiswa yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tujuan, tempat dan waktu, metode, instrument, responden, variabel dan pembahasan
hasil penelitian.
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui sejauhmana pembinaan iman bagi mahasiswa yang telah
dilaksanakan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop.
b. Untuk mengumpulkan data di lapangan tentang pembinaan iman yang sudah
dilaksanakan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop.
c. Untuk mencari metode pembinaan iman yang sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai dengan September
2010 di Nyarumkop Kalimantan Barat. Penelitian dilakukan di Kampus STP IPI
Malang Kelas Jauh di Nyarumkop Kalimantan Barat.
3. Metode Penelitian
Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah metode surve
untuk mengumpulkan data dan informasi secara meluas. Penelitian surve
merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data
yang dipelajari adalah data yang diambil dari populasi tersebut (Riduwan, 2009:
49). Dalam surve tersebut, peneliti mengumpulkan data-data yang berhubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan kegiatan pembinaan mahasiswa dengan melakukan wawancara sederhana
terhadap pendamping atau katekis di Keuskupan Agung Pontianak.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat pengumpul data yang dapat berupa tes, wawancara
dan kuisioner, skala pengukuran, observasi dan sosiometri (Nana Sudjana, 2004:
99). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa
kuisioner dan wawancara.
Dalam penyebaran kuisioner peneliti menggunakan angket tertutup. Angket
tertutup merupakan kuisioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban
lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih
(Arikunto Suharsimi, 2007: 28).
Alasan pengumpulan data menggunakan kuisioner adalah mengingat obyek
atau mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop adalah orang yang
paling tahu tentang dirinya sendiri, pernyataan yang dinyatakan oleh obyek adalah
benar dan dapat dipercaya. Kuisioner yang digunakan oleh peneliti adalah
kuisioner langsung, yang berarti daftar pertanyaan dikirim dan diisi oleh responden
(Arikunto Suharsimi, 2007: 28). Kuisioner ini digunakan untuk mengumpulkan
data tentang identitas responden, kegiatan katekese, pembinaan oleh pihak kampus
STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, manfaat pembinaan, faktor pendukung
dan penghambat pembinaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah para mahasiswa STP IPI Malang
Kelas Jauh di Nyarumkop Keuskupan Agung Pontianak. Jumlah keseluruhan
mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop adalah 318 orang. Dari
keseluruhan jumlah mahasiswa STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, peneliti
hanya mengambil 124 responden yaitu seluruh mahasiswa periode 2008/2009
sampai dengan periode 2009/2010 untuk dijadikan responden penelitian. Jumlah
kuisioner yang peneliti sebarkan sebanyak 124 lembar dan semua responden
memberi jawaban serta mengembalikannya. Responden periode 2010/2011 tidak
termasuk karena pada tahun ajaran tersebut kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di
Nyarumkop tidak mengadakan penerimaan mahasiswa baru.
6. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi (Arikunto Suharsimi,
2006: 116). Variabel yang akan diungkapkan oleh peneliti adalah kegiatan
berhubungan dengan pembinaan bagi mahasiswa STP IPI Malang K.J di
Nyarumkop khususnya periode 2008/2009-2009/2010. Adapun variabel dalam
penelitian ini tertera dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Variabel Penelitian
No
Variabel
No. Item
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Identitas responden
1, 2, 3, 4, 5, 6
6
2
Kegiatan pembinaan
7, 8, 9, 10, 11, 12
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3
Pembinaan oleh pihak kampus STP IPI 13, 14, 15, 17, 18
5
Malang
4
Manfaat pembinaan iman
16, 19, 20, 27
4
5
Faktor pendukung pembinaan
24
1
6
Faktor penghambat pembinaan
21, 22, 23, 25, 26
5
7
Harapan/usulan terhadap pembinaan
28, 29, 30
3
8
Total item
30
7. Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel menurut
urutan variabel penelitian yang terdiri dari: identitas responden, kegiatan katekese,
pembinaan oleh pihak kampus STP IPI Malang Kelas Jauh di Nyarumkop, manfaat
pembinaan iman, faktor pendukung, faktor penghambat dan harapan/usulan
terhadap pembinaan.
a. Identitas responden
Bagian ini menguraikan hasil penelitian dari variable identitas yang
terungkap dalam tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Identitas responden
(N=124)
No
Pernyataan
Alternatif jawaban
Jumlah
Persen (%)
(4)
(5)
Item
(1)
1
(2)
Nama lengkap
(3)
a. Nama lengkap
94
75,80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(1)
2
(2)
(3)
(4)
b. Bukan nama lengkap
30
24,19
Asal
a. Kapuas Hulu
19
15,32
daerah/kabupaten
b. Sekadau
10
8,10
c. Sintang
13
10,48
d. Sanggau Kapuas
18
14,52
9
7,30
f. Sambas
11
8,88
g. Landak
15
12,10
h. Sanggau Ledo
12
9,60
i. Bengkayang
17
13,70
a. Laki-laki
34
27,42
b. Perempuan
90
72,58
a. kurang dari 20 tahun
34
27,41
b. 21-25 tahun
76
61,30
c. 26 tahun ke atas
14
11,29
e. Ketapang
3
4
5
6
(5)
Jenis kelamin
Usia
Pendidikan
a. SMA
116
93,54
terakhir
b. SMK
8
6,46
Tahun akademik
a.Tahun 2008/2009
70
56,45
b.Tahun 2009/2010
54
43,55
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 124 responden, sebagian besar mahasiswa
berasal dari Kapuas Hulu (15,32%), responden
berasal dari Sanggau Kapuas
(14,52%), responden yang berasal dari Bengkayang (13,70%), responden berasal
dari Landak (12,10%), responden berasal dari Sintang (10,48%), responden berasal
dari Sanggau Ledo (9,60%), responden berasal dari Sambas (8,88 %), responden
berasal dari Sekadau (8,10%), dan responden berasal dari Ketapang (7,30%). Dari
124 responden, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan 72,58% dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
laki-laki berjumlah 34 orang (27,42%), responden berusia rata-rata 21-25 tahun
(61,30%),
reponden berusia 26 tahun ke atas (11,29%), dan responden yang
berusia kurang dari 20 tahun (27,41%). Para responden memulai studinya pada
tahun akademik 2008/2009 (56,45%) dan tahun akademik 2009/2010 (43,55%).
Pendidikan terakhir rata-rata SMA (93,54%) , dan SMK (6,46%).
b. Kegiatan pembinaan
Bagian ini akan akan menguraikan hasil penelitian tentang katekese yang
terungkap dalam tabel 4 berikut:
Tabel 4. Kegiatan pembinaan iman
(N=124)
No
Pernyataan
Alternatif jawaban
Jumlah
Item
(%)
(1)
7
Persen
(2)
(3)
(4)
(5)
Arti pendalaman
a. Ibadat
80
64,52
iman
b. Doa Rosario
10
8,06
c. Pendalaman Kitab Suci
25
20,16
d. Komunikasi iman
7,26
9
8
Model-model
a. Menggali pengalaman
11
8,87
pembinaan iman
b. Pendalaman Kitab Suci
67
54,03
yang sering
c. Sarasehan
8
6,45
digunakan
d. Doa hapalan atau buku-
38
30,65
buku doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(1)
(2)
9
Tujuan pembinaan
iman
(3)
(4)
(5)
15
12,10
85
68,55
19
15,32
d. Berdoa bersama
5
4,03
a. Pembukaan,
6
4,83
76
61,30
32
25,81
a. Komunikasi iman antar
peserta
b. Mengolah
peristiwa
hidup bermasyarakat
c. Dewasa dalam iman
dan
berani
bersaksi
tentang Kristus
10
Langkah-langkah
dalam pembinaan
Pembacaan Kitab suci,
iman
renungan, doa umat
dan penutup
b. Pembukaan,
pembacaan kitab Suci,
cerita pengalaman
berdasarkan Kitab Suci,
renungan, doa umat
dan penutup
c. Pembukaan,
Pengalaman hidup
peserta, mendalami
Kitab Suci,
menerapkan iman
Kristiani dalam situasi
para peserta dan
mengusakan aksi
konkrit
d. Pembukaan, bacaan
Kitab Suci, doa umat
dan penutup
10
8,,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
11
Situasi mahasiswa
saat mengikuti
pembinaan iman
a. Mahasiswa terlibat
aktif
25
20,16
53
42,74
37
29,84
9
7,26
b. Mahasiswa sebagai
peserta mengikuti
pemimpin
c. Mahasiswa berperan
sebagai pemimpin
Secara bergantian
d. Mahasiswa bersikap
cuek
12
Sarana yang sering
a. Buku doa
58
46,77
digunakan dalam
b. Sarana ciptaan sendiri
14
11,29
pembinaan iman
c. Perikopa Kitab Suci
32
25,81
d. Sarana Audio-Visual
20
16,13
Dari 124 reponden, sebagian besar mengartikan pendalaman iman sebagai
ibadat (64,52%), 25 responden memahami pendalaman iman sebagai pendalaman
Kitab Suci (20,16%), 10 responden mengartikan pendalaman iman sebagai doa
rosario (8,06%), dan 9 responden mengartikan pendalaman iman sebagai
komunikasi iman (7,26%). Model pembinaan yang sering digunakan oleh pihak
kampus STP IPI Malang berupa pendalaman Kitab Suci (54,03%), 38 responden
mangatakan model pembinaan yang sering digunakan berupa doa hapalan atau
menggunakan buku-buku doa (30,65%),
11 responden mengatakan model
pembinaan yang sering digunakan adalah menggali pengalaman (8,87%), dan 8
responden mengatakan model pembinaan yang sering digunakan berupa model
sarasehan (6,45%). Dari 124 responden, 85 responden mengatakan tujuan
pembinaan adalah mengolah peristiwa hidup bermasyarakat (68,55%), 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
responden mengatakan tujuan pembinaan adalah dewasa dalam iman dan berani
bersaksi tentang Kristus (15,32%), 15 responden mengatakan tujuan pembinaan
iman merupakan komunikasi iman antar peserta (12,10%), dan 5 responden
mengatakan tujuan pembinaan iman merupakan doa bersama (4,03%). Dari 124
responden, sebagian besar responden mengatakan langkah pembinaan yang sering
digunakan adalah pembukaan, pembacaan Kitab suci, cerita pengalaman
berdasarkan Kitab Suci, renungan, doa umat dan penutup (61,30%), 32 responden
mengatakan langkah pembinaan iman yang sering digunakan adalah pembukaan,
pengalaman hidup peserta, mendalami Kitab Suci, menerapkan iman Kristiani
dalam situasi para peserta dan mengusahakan aksi konkrit (25,81%), 10 responden
mengatakan langkah pembinaan iman yang sering digunakan adalah pembukaan,
bacaan Kitab Suci, doa umat dan penutup (8,06%), dan 6 responden mengatakan
langkah pembinaan iman yang sering digunakan adalah pembukaan, pembacaan
Kitab Suci, renungan, doa umat dan penutup (4,83%). Dari 124 responden, 53
responden menyatakan situasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pembinaan
berperan sebagai peserta dan mengikuti pemimpin (42,74%), 37 responden
mengatakan situasi mahasiswa dalam kegiatan pembinaan berperan sebagai
pemimpin secara bergantian (29,84%), 25 responden mengatakan situasi
mahasiswa dalam kegiatan pembinaan terlibat aktif (20,16%), dan 9 responden
mengatakan situasi mahasiswa dalam mengikuti pembinaan bersikap cuek (7,26%).
Dari 124 responden, 58 responden mengatakan sarana yang sering digunakan
dalam pembinaan iman berupa buku doa (46,77%), 32 responden mengatakan
sarana yang digunakan dalam pembinaan berupa perikopa Kitab Suci (25,81%), 20
responden mengatakan sarana yang sering digunakan adalah sarana audio-visual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(16,13%), dan 14 responden mengatakan sarana yang sering digunakan adalah
menciptakan sarana sendiri (11,29%).
c. Pembinaan oleh pihak kampus STP IPI Malang di Nyarumkop
Pembahasan hasil penelitian tentang pembinaan oleh pihak kampus STP IPI
Malang K.J di Nyarumkop Kalimantan Barat, yang berhubungan dengan m