PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJARSISWA (PenelitianTindakanKelasPadaMateriBumidanAlamSemestaKelas IV di SDN CilumberKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014).

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Materi Bumi dan Alam Semesta Kelas IV di SDN Cilumber Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Chitra Ariesta

1003342

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

Penerapan Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual untuk Meningkatkan Proses

dan Hasil Belajar Siswa

Oleh Chitra Ariesta

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Chitra Ariesta 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Pembelajaran IPA ... 8

1. Pengertian IPA ... 8

2. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran IPA ... 8

3. Materi IPA di SD Kelas IV ... 9

4. Prinsip-Prinsip Pelajaran IPA di SD ... 16


(5)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 16

2. Karakteristik Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 18

3. Komponen Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 19

4. Prinsip Dasar Komponen Utama Pendekatan Kontekstual ... 20

5. Kelebihan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 23

6. Kekurangan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 23

C. Hasil Belajar ... 24

D. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual di SD ... 25

E. Penelitian yang Relevan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Metode Penelitian ... 28

B. Model Penelitian ... 28

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 30

D. Prosedur Penelitian ... 30

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Rancangan Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

1. Siklus I ... 42

2. Siklus II ... 47

3. Siklus III ... 50

B. Pembahasan ... 54

1. Pelaksanaan ... 54

a. Siklus I ... 54

b. Siklus II ... 56


(6)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 59

A. Simpulan ... 59

B. Rekomendasi ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 64 RIWAYAT HIDUP


(7)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Materi Bumi dan Alam Semesta Kelas IV di SDN Cilumber Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

Chitra Ariesta NIM.1003342

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “ Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan

Proses dan Hasil Belajar IPA” dengan materi bumi dan alam semesta pada kelas VI di SD Negeri Cilumber, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi bumi dan alam semseta dengan menggunakan sebuah pendekatan pembelajaran kontekstual ( Contextual

Teaching Learning / CTL ) agar proses pembelajaran dikelas bisa lebih berkesan dan bermakna.

Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus. Adapun prosedur pelaksanaannya mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dimana pada setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu berupa perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas ini yaitu peserta didik kelas VI SDN Cilumber – Bandung tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah peserta didik 26 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu berupa sebuah tes tertulis dan juga observasi. Tes tertulis yaitu berupa pemberian sebuah Lembar Evaluasi. Sedangkan observasi untuk menilai sikap siswa dan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Keduanya digunakan untuk mengetahui ketercapaian materi dan untuk menilai sikap para siswa dan guru dikelas pada saat pembelajaran berlangsung. Data menunjukan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I hasil belajar siswa diperolehan nilai rata-rata 76,15 dan pada tindakan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan dengan perolehan nilai rata-rata 81,15 dan pada siklus III perolehan rata-rata hasil belajar siswanya yaitu 89,23. Adapun saran bagi guru yang bertugas sebagai fasilitator dan pemberi inspirasi bagi siswa hendaknya lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran dan memiliki multi metode yang menarik agar pembelajaran lebih bermakna dan dapat membuat siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.


(8)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakan Masalah

Perkembangan kemajuan teknologi didunia sudah semakin pesat, hal tersebut haruslah sejalan dengan pembaharuan pendidikan. Melalui proses pendidikan yang bermutu maka akan mencetak sumber daya manusia yang bermutu dan siap bersaing, serta memiliki solusi-solusi untuk memecahkan permasalahan didunia nyata. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh semua pihak. Karena dengan pendidikan yang bermutu maka niscaya akan dapat mencetak pribadi-pribadi yang dapat mengingkatkan sumber daya manusia. Ketika kita berbicara mengenai mutu pendidikan maka akan terbayang seperti ada tembok yang tinggi yang harus kita lewati. Karena untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah, dan kita membutuhkan motivasi yang tinggi serta dukungan dari berbagai pihak. Dalam peningkatan mutu pendidikan adakalanya kita juga harus melibatkan berbagai kelompok masyarakat terutama yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan. Karena dengan hal seperti itu maka niscaya kita akan dapat mencapai pada pendidikan yang bermutu.

Dalam pasal 31 ayat 4 yang berbunyi :

“ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional”.

Dapat diartikan bahwa negarapun memiliki peranan penting dalam upaya pencapaian pendidikan yang bermutu, karena Negara telah memberikan anggaran khusus untuk dunia pendidikan. Maka dari itu anggaran yang telah diberikan oleh Negara harus bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Diantaranya dapat kita gunakan untuk membangun sekolah yang layak dan memiliki standar nasional, sehingga semua peserta didik dapat mendapatkan pembelajaran yang maksimal.


(9)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun hal ini juga harus seimbang dengan kemauan atau motivasi guru dalam melakukan proses pembelajaran dikelas. Guru harus memiliki motivasi yang sangat tinggi sehingga ia mampu menciptakan sebuah pembelajaran yang bermutu bagi para anak didiknya. Untuk menumbuhkan motivasi belajar pada para siswa bukanlah hal yang mudah karena hal tersebut buakanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Perlu adanya umpan agar seorang guru dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar perlu digali salah satunya dengan sebuah pendekatan pembelajaran. Misalnya penggunaan sebuah pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pebelajaran dikelas belum sepenuhnya dilakukan oleh para guru-guru sekolah dasar, hal itu dikarenakan beberapa faktor yaitu masih adanya guru yang belum memahami tentang pendekatan pembelajaran kontekstual serta belum tersedianya fasilitas yang lengkap. Dengan kata lain sekolah juga memiliki peranan penting diantaranya untuk memfasilitasi berbagai macam media yang dapat menunjang sebuah pendekatan pembelajaran kontekstual. Sebuah pendekatan merupakan sebagian kecil faktor yang dapat menentukan keberhasilan pembelajaran, faktor-faktor yang lain diantaranya yaitu fasilitas pendukung yang memadai, kondisi ruangan kelas, kulitas guru, pendekatan pembelajaran, model pembelajaran serta masih banyak lagi, sehingga pendekatan pembelajaran hanyalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran dimana materi dalam pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan dunia nyata (Muchlis Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, 2009:41). Misalnya dalam materi pembelajaran Matematika tentang penjumlahan dan pengurangan dapat dikaitkan dengan kegiatan jual beli didalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Dalam pelajaran IPA tentang rotasi bumi dapat dicontohkan dengan kejadian terbit dan tenggelamnya matahari serta dapat pula menambahkan media yaitu berupa video. Penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat membuat suatu konsep yang sangat rumit dapat lebih mudah untuk dipahami dan


(10)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijelaskan, karena sebuah materi yang menggunakan pendekatan pembelajaran ini dikaitkan dengan kegiatan yang siswa sering lakukan dalam kehidupan sehari-harinya.

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching Learning / CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga atau masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami langsung, bukan sebuah pembelajaran dengan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Dengan kata lain strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Hal tersebut sejalan denga buku yang ditulis oleh (Dharma, dkk, Contextual Teaching Learning).

Berbicara mengenai hasil belajar maka akan berkaitan tentang pendekatan, metode, model, strategi, ataupun teknik yang digunakan oleh guru pada saat proses pembelajaran dikelas. Suatu pendekatan, metode, model, strategi, ataupun teknik yang digunakan oleh guru dikelas dikatakan berhasil secara sempurna apabila seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran pada saat itu memperoleh hasil belajar yang baik (tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM). Namun apabila dalam suatu kelas terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai rendah (dibawah KKM) belum tentu pendekatan, metode, model, strategi ataupun teknik yang digunakan oleh guru dikelas tidak berhasil. Hal tersebut bisa dikarenakan oleh faktor-faktor yang lain misalnya : pada saat pembelajaran berlangsung siswa tidak memperhatikan dengan baik, siswa dalam keadaan yang kurang sehat, siswa tidak bersemangat, serta mungkin masih banyak lagi.

Rendahnya hasil belajar di kelas IV SDN Cilumber disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:


(11)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. kegiatan belajar berpusat pada guru;

3. guru menghambat kreativitas siswa dengan menanamkan prinsip yang salah kepada siswa yaitu ketika ada guru yang masuk semua siswa harus diam;

4. kurangnya interaksi antara guru dengan siswa sehingga tidak tercipta suasana belajar yang menyenangkan; dan

5. guru menanamkan kebiasaan belajar dengan cara menghafal.

Kondisi proses pembelajaran yang telah disebutkan pada paragraf di atas, membuat IPA menjadi salah satu pelajaran sulit dan membosankan bagi siswa karena di dalamnya siswa tidak diberi kesempatan untuk berpengalaman langsung. Hal tersebut mengakibatkan hakikat IPA bukan lagi merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Melainkan hanyalah sebuah pembelajaran IPA dimana guru hanya lebih menekankan pada siswa dapat menghafal materi yang ia ajarkan.

Berdasarkan observasi kenyataannya tingkat penguasaan guru terhadap materi pembelajaran cukup baik, namun tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara optimal. Ini dikarenakan guru tersebut kurang bisa memilih dan menempatkan penggunaan pendektan yang tepat dalam pembelajaran IPA sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi. Begitupun nilai yang diperoleh siswa, dibuktikan dengan hasil tes atau evaluasi yang diberikan guru, dapat dikatahui bahwa dari 26 siswa, 15 orang siswa dengan persentase ….. memperoleh nilai di bawah KKM dan 11 orang siswa dengan persentase …. % memperoleh nilai di atas KKM, sementara Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.

Menurut Nasution (2006:36) “Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”.

Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:36) “Hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”.


(12)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan dari pemaparan dua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sebuah hasil yang didapat atau diperoleh oleh siswa yang biasanya berasal dari nilai tes dimana sebelumnya siswa mengalami suatu tindak belajar atau proses belajar terlebih dahulu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakan perencanaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SDN Cilumber ? 2. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual

untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SDN Cilumber ? 3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilumber setelah

melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi dan alam semesta ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui :

1. Perencanaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SDN Cilumber

2. Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi dan alam semesta untuk siswa kelas IV SDN Cilumber.

3. Peningkatan hasil belajar siswa didik kelas IV SDN Cilumber melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi dan alam semesta.


(13)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun manfaat yang penulis harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoretis, memberikan gambaran tentang bagaimana efektivitas penggunaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi dan alam semesta dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi siswa

Dapat membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa terutama dalam memahami materi tentang bumi dan alam semesta.

b. Bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi ataupun alternatif bagi guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi peneliti

Dapat memahami lebih mendalam mengenai pendekatan pembelajaran kontekstual, mengetahui proses atau tahapan yang terdapat dalam pendekatan pembelajaran kontekstual, serta dapat mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar siswa.

d. Bagi pihak yang berkepentingan

Dapat dijadikan acuan ataupun bahan belajar mengenai pendekatan pembelajaran kontekstual bahkan dapat pula dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengadakan penelitian selanjutnya.

E. Definisi Operasional

Dalarn penelitian ini terdapat dua variabel yaitu pendekatan kontekstual sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Untuk mengarahkan peneliti dalam pengambilan data maka diperlukan adanya batasan operasional dalam penelitian, yang meliputi:


(14)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pendekatan pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru untuk mengaitkan materi yang sedang diajarkan dengan situasi pada dunia yang nyata pada diri siswa, serta untuk mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari hari. Langkah-langkah dari pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu harus mencakup 7 komponen utama yang terdiri dari : 1) Kontruktivisme; 2) Bertanya; 3)Inkuiri; 4) Masyarakat belajar; 5) Permodelan; 6) Refleksi atau umpan balik; 7) Penilaian yang sebenarnya.

2. Hasil belajar merupakan sebuah hasil yang diperoleh oleh seorang siswa, dimana sebelumnya siswa tersebut telah melewati sebuah proses pembelajaran terlebih dahulu. Setelah siswa tersebut telah melewati rangkaian tahapan pembelajaran barulah bisa diketahui hasil belajar dari diri siswa tersebut.


(15)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan pendekatan kontekstual dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan bumi dan alam semesta.

PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan situasi-situasi (dan lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan (Harjodipuro, 1997 dalam Car dan Kemmis).

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki sesuatu yang dilakukan oleh seorang guru ataupun calon guru agar kemampuan para peserta didiknya bisa meningkat.

Penelitian tindakan kelas ini berlangsung bersamaan dengan prses belajar mengajar dikelas sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan adanya penelitian yang kita jalani. Apabila kita melakukan penelitian diluar jam belajar para siswa maka siswa akan merasakah berbagai hal seperti lelah, khawatir dan bahkan takut dikarenakan mungkin para siswa tersebut menganggap penelitian yang kita lakukan adalah sebuah ujian untuk menereka.

B. Model Penelitian

Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral seperti yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart.


(16)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis & Mc. Taggart

(http://www.ishaqmadeamin.com/2012/11/metode-ptk-3-metode-spiral-dari-kemmis.html)

Berdasarkan dari gambar 3.1 yakni model spiral Kemmis & Mc. Taggart ketika kita telah menemukan masalah dalam sebuah kelas maka tahapan awal yang silakukan adalah membuat sebuah perencanaan I yaitu berupa sebuah RPP dan menentukan instrument yang akan digunakan dalam pelaksanaan nanti. Setelah tahap perencanaan selesai maka tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan atas apa yang telah kita rencanakan yang kemudian disusul dengan kegiatan observasi dan juga refleksi. Kemudian barulah kita menyusun hasil refleksi yang nantinya dapat menentukan


(17)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apakah penelitian kita akan berhenti sampai disitu atau dilanjut dalam penelitian tahap II dan seterusnya.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di ruang kelasIV SD Negeri Cilumber yang berada di Kecamatan Lembang dan Kabupaten Bandung Barat. Adapun alasan pemilihan tempat dikarenakan di SD Negeri Cilumber merupakan tempat dimana peneliti melakukan PPL. Ketika melaksanakan PPL peneliti menemukan permasalahan pada pembelajaran IPA khususnya pada siswa kelas IV masih tergolong rendah terutama pada pokok bahasan bumi dan alam semesta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Cilumber yang berada di Kecamatan Lembang dan Kabupaten Bandung Barat pada semester genap Tahun ajaran 2013/2014. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan kelas ini adalah 4 bulan. Dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Mei 2014.

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Cilumber Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah 26 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Kelas ini dipilih oleh peneliti karena menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi mengenai bumi dan alam semesta diberikan/ada di kelas IV.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus masing-masing dirancang untuk 1 x pertemuan (@2x35 menit) serta diakhir siklus dialokasikan untuk tes siklus. Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap,


(18)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu perencanaan (Plan), tindakan (Action), pengamatan (Observation), dan refleksi (Reflection).

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap tindakan penelitian.

Siklus I

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian, dan memilih subjek penelitian yang akan diteliti

b. Meminta izin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas IV SD Negeri Cilumber beserta rekan sejawat untuk diajak sebagai tim pelaksanaan penelitian.

c. Melakukan observasi terhadap pembelajaran siswa di kelas yang akan dijadikan subjek penelitian guna mendapatkan gambaran awal mengenai situasi dan kondisi SD Negeri Cilumber secara keseluruhan, terutama siswa kelas IV.

d. Identifikasi permasalahan, dimulai dari:

1) Setelah melakukan observasi di dalam kelas, peneliti melakukan analisis untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, serta mencari kesulitan yang dialami oleh guru.

2) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, model- model pembelajaran IPA, buku sumber IPA kelas IV, dan pembelajaran IPA di kelas IV.

3) Menentukan model atau pendekatan pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar, dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran IPA.

4) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pada pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and


(19)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Menyusun serta menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

2. Tahap Tindakan

Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

1) Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh observer serta menjelaskan tentang instrumen lembar observasi yang harus diisi oleh observer sehingga observer bisa mengerti mengenail hal yang akan mereka lakukan.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA dengan menerapkan 7 komponen utama pendekatan kontekstual yakni sebagai berikut : a)

contructuvism (kontruktivisme, membangun, membentuk); b) questioning

(bertanya); c) inquiry (menyelidiki, menemukan); d) learning community (masyarakat belajar); e) modeling (permodelan); f) reflection (refleksi, umpan balik); g) authentic assessment (penilaian yang sebenarnya).

3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang nantinya akan dikerjakan oleh siswa secara berkelompok dengan maksud agar mereka dapat belajar secara berkelompok atau mengajarkan siswa mengenai pentingnya bekerjasama.

4) Menetapkan dan merancang media pembelajaran untuk menerapkan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPA kelas IV B pada pokok bahasan bumi dan alam semesta.

5) Membuat alat evaluasi hasil bagi siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar di kelas IV B.

6) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklus I.

7) Menyiapkan instrument non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam pembelajaran.


(20)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Menyerahkan lembar observasi kepada observer agar mereka bisa mengamati aktivitas guru dan siswa pada saat proses penelitian berlangsung.

2) Melaksanakan penelitian IPA berdasarkan dengan perencanaan pembelajaran dan media pembelajaran yang telah guru siapkan sebelumnya.

3) Melakukan atau melaksaakan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa tentang sub pokok bahasan bumi dan alam semesta.

4) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat (observer) pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

5) Melakukan diskusi dengan para pengamat (observer) untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi yang telah mereka isi.

6) Guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung dalam bentuk nilai individual dan nilai kelompok.

c. Tahap Observasi

1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

2) Observer mengisi lembar observasi.

3) Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dengan sub pokok bahasan bumi dan alam semesta.

4) Peneliti melakukan pengamatan mengenai hasil belajar siswa setelah menerapkan pendekatan kontekstual.

d. Refleksi

Peneliti melakukan analisis terhadap semua data yang dikumpulkan dari penelitian tindakan pada siklus I. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer telah dikaji, selanjutnya pada siklus II, peneliti mengulang kegiatan yang


(21)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan pada siklus I. Temuan pada tahap refleksi pada siklus I digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus II.

Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Melakukan pendataan terhadap kelebihan dan kekurangan pada siklus I sebagai bahan perbaikan pada pelaksanaan di siklus II.

2) Menetapkan sub pokok bahasan yang lebih kompleks dari pokok bahasan siklus I, dan dalam siklus II ini peneliti membahas mengenai kenampakan benda langit yaitu bulan.

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

4) Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran pada siklus II.

5) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes pilihan ganda siklus II. 6) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam

pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini siswa mampu menguasai sub pokok bahasan bumi dan alam semesta yaitu kenampakan benda langit khususnya bulan dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.


(22)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang nantinya akan dipergunakan pada tahap refleksi.

4) Melakukan diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi

5) Guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung dalam bentuk nilai individual dan nilai kelompok yang ada di siklus II.

c. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu:

1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kntekstual.

2) Observer mengisi lembar observasi.

3) Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dengan sub pokok bumi dan alam semesta yaitu kenampakan benda langit khususnya bulan.

4) Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan pendekatan kontekstual.

d. Tahap Refleksi

Peneliti melakukan analisis terhadap semua data yang dikumpulkan dari penelitian tindakan pada siklus II. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer telah dikaji, selanjutnya peneliti menyususn perencanaan untuk siklus III. Temuan pada tahap refleksi pada siklus I dan II digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus III.

Siklus III


(23)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Melakukan pendataan terhadap kelebihan dan kekurangan pada siklus I dan siklus II sebagai bahan perbaikan pada pelaksanaan di siklus III.

2) Menetapkan sub pokok bahasan yang lebih kompleks dari pokok bahasan siklus II, dan dalam siklus III ini peneliti membahas mengenai kenampakan benda langit yang dapat dilihat dari bumi tanpa menggunakan alat bantu.

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan refleksi pada siklus I dan II.

4) Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran pada siklus III.

5) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes pilihan ganda siklus III. 6) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam

pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus III dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I dan II serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus III ini siswa mampu menguasai sub pokok bahasan bumi dan alam semesta yaitu kenampakan benda langit yang dapat dilihat dari bumi tanpa menggunakan alat bantu dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2) Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus III. 3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada

lembar observasi sebagai sumber data yang nantinya akan dipergunakan pada tahap refleksi.

4) Melakukan diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi

5) Guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung dalam bentuk nilai individual dan nilai kelompok yang ada di siklus III.


(24)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus III relatif sama dengan siklus I dan siklus II yaitu:

1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kntekstual.

2) Observer mengisi lembar observasi.

3) Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dengan sub pokok bumi dan alam semesta yaitu kenampakan benda langit yang dapat dilihat dari bumi tanpa alat bantu.

4) Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan pendekatan kontekstual.

d. Tahap Refleksi

Data yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus III ini, hasil belajar siswa kelas IV B SDN Cilumber Kec. Lembang Kab. Bandung Barat pada mata pelajaran IPA pokok bahasan bumi dan alam semesta melalui pendekatan kontekstual dapat meningkat. Apabila data yang diharapkan belum sesuai maka akan dilanjutkan pada silkus selanjutnya.

e. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian ( rekomendasi)

Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


(25)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam penelitian ini akan digunakan tiga RPP yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator-indikator yang tertera pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP).

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS dalam penelitian ini yaitu LKS pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual tentang materi bumi dan alam semesta terdiri dari 3 paket LKS (1 LKS untuk 1 kali pertemuan).

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan pendekatan kontekstual. Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif pada kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses pembelajaran.

b. Tes Tertulis

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu post test. Digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa mengenai materi bumi dan alam semesta pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual.. Pelaksanaannya yaitu pada setiap awal dan akhir siklus untuk selanjutnya dibandingkan sehingga diketahui


(26)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatan dari hasil belajar siswa. Adapun bentuk tes yang digunakan yaitu tes tertulis berbentuk pilihan ganda.

c. Dokumentasi

Merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menguji dan menafsirkan fokus permasalahan dalam penelitian.

F. Rancangan Analisis Data

Setelah penelitian telah selesai dilaksanakan maka tahapan selanjutnya adalah data-data yang diperoleh saat penelitian dari awal pelaksanaan hingga akhir pelaksanaan kemudian dikumpulkan untuk diolah dan dianalisis. Jenis data yang didapat dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Analisis Data Kualitatif

Data kulitatif merupakan sebuah data yang didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa didalam kelas saat dilaksanakannya penelitian. Data ini berupa pengamatan secara terbuka dan juga dokumentasi. Dalam hal ini para pengamat atau observer harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan pertanyaan/pernyataan pada lembar observasi yang telah disiapkan dan dibuat oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti meminta bantuan kepada 3 teman sejawat yang masih satu jurusan untuk menjadi observer. Tujuan dari adanya observer yaitu untuk keakuratan data hasil pengamatan. Cara mengolah data kualitatif yaitu dengan menerjemahkan serta mendiskusikan dengan para observer (pengamat) apabila terdapat jawaban dari observer yang perlu diklarifikasi atau kurang dipahami. Kemudian peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika banyaknya observer yang menjawab positif lebih banyak dari yang menjawab negatif, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan


(27)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.

a. Pengolahan data aktivitas guru

Akitivitas guru dinilai oleh para observer yang pada saat penelitian berlangsung telah berada di ruangan penelitian dan mengamati kinerja guru dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan dari diadakannya pengamatan terhadap aktivitas guru agar guru bisa mengetahui kekurangannya pada saat mengajar dikelas sehingg kinerja guru kedepannya bisa lebih baik lagi.

b. Pengolahan Dokumentasi

Dokumentasi diolah dengan memilah-milah dokumentasi yang sesuai dengan pembelajaran. Dokumentasi ini akan dimasukkan ke dalam lampiran.

Dari hasil analisis data secara kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa semua komponen utama dalam pendekatan kontekstual telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran IPA mengenai materi bumi dan alam semesta terhadap siswa kelas IV B pada semester dua di SD Negeri Cilumber.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil prasiklus dan posttest untuk melihat hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di setiap siklusnya sehingga dapat disimpulkan apakah terjadi peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pokok bahasan bumi dan alam semesta.

a. Pengolahan Hasil Tes

Data yang diperoleh dari hasil tes (pra siklus dan posttest), kemudian diolah melalui penskoran yang telah direncanakan sebelumnya. Setelah iu skor tersebut dirubah kedalam bentuk nilai, sehingga dapat dihitung nilai rata-ratanya.


(28)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemberian nilai dari guru kapada siswa dilaksanakan melalui proses membandingkan antara skor mentah hasil tes yang dimiliki oleh masing-masing individu dengan skor maksimum ideal yang diperkirakan dapat dicapai. Adapun tujuan dari pengubahan skor ini adalah untuk memudahkan peneliti dalam membandingkan hasil.

Pengubahan skor mentah menjadi nilai standar dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

2) Menghitung rata-rata (mean)

Mean adalah teknik penulisan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. (Sugiyono,2007)

Rata-rata hitung nilai pra siklus dan posttest dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

x = rata-rata hitung ∑ x = jumlah seluruh skor n = banyaknya data

Nilai = Skor x 100 Skor Maksimum


(29)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri Cilumberl Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan bumi dan alam semesta dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual ini

meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan tujuh komponen utama pendekatan kontekstual yaitu kontruktivisme (membangun), bertanya, inkuiri (menemukan), masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian yang sesungguhnya. Pada siklus I, perencanaan masih jauh dari sempurna dan belum cukup baik meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. sedangkan perencanaan tindakan siklus II dapat mengefektifkan waktu dan dapat memberikan peranan dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Dan setelah melaksanakan siklus III barulah proses dan hasil belajar siswa ini benar-benar meningkat.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual mencakup tujuh komponen utama yaitu: 1) kontruktivisme, membangun pengetahuan awal siswa mengenai materi ajar; 2) bertanya, kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran guna memunculkan rasa penasaran siswa terhadap materi; 3) inkuiri, menemukan atau menyelidiki sesuatu hal yang berkaitan dengan materi ajar; 4) masyarakat belajar, sebuah kegiatan dimana siswa harus bisa belajar bekerjasama atau berkelompok; 5) permodelan, kegiatan belajar yang bisa menunjukkan model yang dapat dijadikan bahan acuan dalam bentuk penampilan tokoh, demonstrasi, penampilan hasil karya, cara mengoperasikan sesuatu, dan sebagainya; 6) refleksi, kegiatan belajar peserta didik yang merefleksi atau memberikan umpan balik dalam bentuk kegiatan tanya jawab


(30)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai masalah atau kesulitan yang dihadapi tiap peserta didik serta berusaha memecahkannya secara bersama-sama; 7) penilaian yang sesungguhnya, kegiatan belajar yang bisa mengamati perkembangan kompetensi peserta didik melalui kegiatan-kegiatan yang nyata dalam ketika pembelajaran berlangsung.

Pada pelaksanaan siklus I peneliti kurang mampu mengkondisikan kelas, namun dengan melakukan kontrak pembelajaran di siklus II dan III peneliti sudah mampu menguasai kelas.

3. Terdapat peningkatan proses dan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Cilumber Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari siklus I ke siklus III. Pada siklus I nilai rata siswa hanya mencapai 76,15. Pada siklus II nilai rata-ratanya mengalami kenaikan hingga 81,15. Selanjutnya pada siklus III nilai siswa mencapai rata-rata 89,23.

B. Rekomendasi

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan pendekatan kontekstual

1. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini ternyata proses dan hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menerapkan pendekatan kontekstual, siswa lebih antusias pada saat pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun dapat meningkat. Untuk itu diharapkan kepada guru-guru untuk selalu menekankan pembelajaran pada pengalaman langsung sehingga siswa bisa menemukan sendiri pengetahuannya.

2. Penelitian-penelitian lain tentang penerapan pendekatan kontekstual perlu dikembangkan lebih lanjut dengan pelaksanaan kegiatan yang lebih baik lagi sehingga dapat dijadikan contoh atau alternative bagi pelaksanaan kegiatan mengajar guru di kelas.


(31)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Analisis terhadap proses dan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual menunjukkan adanya peningkatan, sehingga guru dapat mempertimbangkan untuk menerapkan pendekatan kontekstual di kelas.


(32)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RIWAYAT HIDUP

Chitra Ariesta, lahir di Indramayu 31 Maret 1992.

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ruslanto dan Ibu Neni Rosdiyawati. Jenjang pendidikan yang penulis tempuh yaitu Sekolah Dasar Negeri Karangampel Kidul II (Kabupaten Indramayu), lulus pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karangampel (Kabupaten Indramayu), lulus pada tahun 2007. Setelah itu, penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Krangkeng (Kabupaten Indramayu) dan lulus pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan pada jenjang Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


(1)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.

a. Pengolahan data aktivitas guru

Akitivitas guru dinilai oleh para observer yang pada saat penelitian berlangsung telah berada di ruangan penelitian dan mengamati kinerja guru dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan dari diadakannya pengamatan terhadap aktivitas guru agar guru bisa mengetahui kekurangannya pada saat mengajar dikelas sehingg kinerja guru kedepannya bisa lebih baik lagi.

b. Pengolahan Dokumentasi

Dokumentasi diolah dengan memilah-milah dokumentasi yang sesuai dengan pembelajaran. Dokumentasi ini akan dimasukkan ke dalam lampiran.

Dari hasil analisis data secara kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa semua komponen utama dalam pendekatan kontekstual telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran IPA mengenai materi bumi dan alam semesta terhadap siswa kelas IV B pada semester dua di SD Negeri Cilumber.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil prasiklus dan posttest untuk melihat hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di setiap siklusnya sehingga dapat disimpulkan apakah terjadi peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pokok bahasan bumi dan alam semesta.

a. Pengolahan Hasil Tes

Data yang diperoleh dari hasil tes (pra siklus dan posttest), kemudian diolah melalui penskoran yang telah direncanakan sebelumnya. Setelah iu skor tersebut dirubah kedalam bentuk nilai, sehingga dapat dihitung nilai rata-ratanya.


(2)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemberian nilai dari guru kapada siswa dilaksanakan melalui proses membandingkan antara skor mentah hasil tes yang dimiliki oleh masing-masing individu dengan skor maksimum ideal yang diperkirakan dapat dicapai. Adapun tujuan dari pengubahan skor ini adalah untuk memudahkan peneliti dalam membandingkan hasil.

Pengubahan skor mentah menjadi nilai standar dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

2) Menghitung rata-rata (mean)

Mean adalah teknik penulisan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. (Sugiyono,2007)

Rata-rata hitung nilai pra siklus dan posttest dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

x = rata-rata hitung

∑ x = jumlah seluruh skor n = banyaknya data

Nilai = Skor x 100 Skor Maksimum


(3)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri Cilumberl Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan bumi dan alam semesta dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual ini

meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan tujuh komponen utama pendekatan kontekstual yaitu kontruktivisme (membangun), bertanya, inkuiri (menemukan), masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian yang sesungguhnya. Pada siklus I, perencanaan masih jauh dari sempurna dan belum cukup baik meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. sedangkan perencanaan tindakan siklus II dapat mengefektifkan waktu dan dapat memberikan peranan dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Dan setelah melaksanakan siklus III barulah proses dan hasil belajar siswa ini benar-benar meningkat.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual mencakup

tujuh komponen utama yaitu: 1) kontruktivisme, membangun pengetahuan awal siswa mengenai materi ajar; 2) bertanya, kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran guna memunculkan rasa penasaran siswa terhadap materi; 3) inkuiri, menemukan atau menyelidiki sesuatu hal yang berkaitan dengan materi ajar; 4) masyarakat belajar, sebuah kegiatan dimana siswa harus bisa belajar bekerjasama atau berkelompok; 5) permodelan, kegiatan belajar yang bisa menunjukkan model yang dapat dijadikan bahan acuan dalam bentuk penampilan tokoh, demonstrasi, penampilan hasil karya, cara mengoperasikan sesuatu, dan sebagainya; 6) refleksi, kegiatan belajar peserta didik yang merefleksi atau memberikan umpan balik dalam bentuk kegiatan tanya jawab


(4)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai masalah atau kesulitan yang dihadapi tiap peserta didik serta berusaha memecahkannya secara bersama-sama; 7) penilaian yang sesungguhnya, kegiatan belajar yang bisa mengamati perkembangan kompetensi peserta didik melalui kegiatan-kegiatan yang nyata dalam ketika pembelajaran berlangsung.

Pada pelaksanaan siklus I peneliti kurang mampu mengkondisikan kelas, namun dengan melakukan kontrak pembelajaran di siklus II dan III peneliti sudah mampu menguasai kelas.

3. Terdapat peningkatan proses dan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Cilumber

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari siklus I ke siklus III. Pada siklus I nilai rata siswa hanya mencapai 76,15. Pada siklus II nilai rata-ratanya mengalami kenaikan hingga 81,15. Selanjutnya pada siklus III nilai siswa mencapai rata-rata 89,23.

B. Rekomendasi

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan pendekatan kontekstual

1. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini ternyata proses dan hasil belajar

siswa dapat meningkat dengan menerapkan pendekatan kontekstual, siswa lebih antusias pada saat pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun dapat meningkat. Untuk itu diharapkan kepada guru-guru untuk selalu menekankan pembelajaran pada pengalaman langsung sehingga siswa bisa menemukan sendiri pengetahuannya.

2. Penelitian-penelitian lain tentang penerapan pendekatan kontekstual perlu

dikembangkan lebih lanjut dengan pelaksanaan kegiatan yang lebih baik lagi sehingga dapat dijadikan contoh atau alternative bagi pelaksanaan kegiatan mengajar guru di kelas.


(5)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Analisis terhadap proses dan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan

kontekstual menunjukkan adanya peningkatan, sehingga guru dapat

mempertimbangkan untuk menerapkan pendekatan kontekstual di kelas.


(6)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RIWAYAT HIDUP

Chitra Ariesta, lahir di Indramayu 31 Maret 1992. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ruslanto dan Ibu Neni Rosdiyawati. Jenjang pendidikan yang penulis tempuh yaitu Sekolah Dasar Negeri Karangampel Kidul II (Kabupaten

Indramayu), lulus pada tahun 2004. Kemudian

melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karangampel (Kabupaten Indramayu), lulus pada tahun 2007. Setelah itu, penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Krangkeng (Kabupaten Indramayu) dan lulus pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan pada jenjang Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (Numbered Heads Together) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA “EMPAT LIMA” PACET-MOJOKERTO

0 22 1

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN PAGAK 04 KABUPATEN MALANG

0 13 30

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11

0 11 46

PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 44

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (TEMATIK) KELAS III SDN TALANG SEPUH KECAMATAN TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 44

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV B SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 4 71

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV SDN 1 SUSUNAN BARU BANDAR LAMPUNG

0 6 48

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 ADIREJO PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR

1 20 65

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

0 1 7

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD N 3 GLAGAH KUDUS TAHUN 20132014

0 0 21