PENGARUH SISTEM KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BIDANG PENDIDIKAN LUAR BIASA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT.

(1)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Disusun oleh: SILVI NURLAELY

0907122

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

Kinerja Pegawai Di Bidang Pendidikan

Luar Biasa Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Barat

Oleh Silvi Nurlaely

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Silvi Nurlaely 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

SILVI NURLAELY 0907122

PENGARUH SISTEM KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BIDANG PENDIDIKAN LUAR BIASA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA

BARAT

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D NIP. 19530612 198103 1 003

Pembimbing II

Dr. Nurdin, M.Pd NIP. 19790712 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan

Dr. H. Endang Herawan, M.Pd NIP. 19600810 198603 1 001


(5)

PENGARUH SISTEM KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BIDANG PENDIDIKAN LUAR BIASA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Abstrak

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang aktual dan jelas mengenai pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup yang disebarkan kepada 36 pegawai sebagai sampel penelitian. Hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan

Weighted Mean Scored (WMS), menunjukkan bahwa sistem kompensasi di di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 2,98 dan kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 3,18.

Analisis korelasi menggunakan Pearson Product Moment, diperoleh koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah sebesar 0,62 yaitu menunjukkan bahwa korelasi kedua variabel berada pada tingkat hubungan kuat. Hasil uji signifikasi dengan uji-t diperoleh thitung = 4,63 dan diketahui ttabel = 1,684

jika dibandingkan yaitu (4,63) > (1,684), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara sistem kompensasi dan kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Hasil uji koefisien determinasi yaitu bahwa sistem kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 38% sedangkan sisanya 62% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Adapun saran dari penelitian ini yaitu bagi para pegawai diharapkan dapat selalu meningkatkan kualitas kinerjanya dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya yang telah diberikan oleh lembaga.

Kata Kunci : sistem kompensasi, kinerja pegawai

Abstract

Generally, this study to determine of the influence of the compensation system on employee performance in the. Exceptional Education, West Java Provincial Education Department.The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. Data collection techniques using the enclosed questionnaire distributed to 36 lecturers as the study sample. General trend calculation results using Weighted Mean Scored (WMS), shows that the compensation system in Exceptional Education is included in both categories with an average score of 2.98, and performance of employees in the Exceptional Education in West Java Provincial Education Department is included in the excellent category with an average score of 3.18.

Correlation analysis using Pearson Product Moment correlation coefficient between variables X and Y is at 0.62 which shows that the correlation between the two variables is at the level of a strong relationship. Significance of test results obtained with the t-test t = 4.63 and note table = 1.684 when compared to that (4.63)> (1.684), meaning that there is a significant relationship between compensation systems and employee performance in Education Extraordinary Provincial Education Department West Java. Test results is that the coefficient of determination of compensation systems affect employee performance by 38% while the remaining 62% is influenced by other factors. The suggestion from this study is for employees expected to always improve the quality of performance in carrying out their roles, responsibilities and functions that have been granted by the institution.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH……… iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ………..………. vii

DAFTAR GAMBAR ……….. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I PENDAHULUAN ……….…. 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ………... 7

D. Metode Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ……….………... 9

F. Struktur Organisasi Skripsi ………..………. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS.12 A. Konsep Sistem Kompensasi …... 12

1. Sistem Kompensasi ………..….. 12

2. Tujuan Kompensasi ……… 15


(7)

4. Bentuk Kompensasi ……….. 18

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi ………... 21

6. Sistem Kompensasi Pegawai Negeri Sipil ………... 22

B. Konsep Kinerja Pegawai ………... 27

1. Definisi Kinerja ………. 27

2. Aspek-aspek Kinerja ………..………. 28

3. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ……….. 31

4. Penilaian Kinerja ……… 32

C. Pengaruh Sistem Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai …..……. 34

D. Penelitian Terdahulu ……… 35

E. Kerangka Pemikiran ………... 36

F. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ……….……….. 40

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

B. Desain Penelitian ... 42

C. Metode penelitian ………... 44

D. Definisi Operasional ………... 46

E. Instrumen Penelitian ………..…... 49

F. Proses Pengembangan Instrumen ………. 53

G. Teknik Pengumpulan Data ……… 59

H. Analisis Data ………. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 68


(8)

1. Gambaran Umum Bidang Pendidikan Luar Biasa …………... 68

2. Deskripsi Variabel Penelitian ……… 74

3. Pengujian Hipotesis ……… 92

B. Pembahasan ... 101

1. Gambaran Sistem Kompensasi di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ………..……. 101

2. Gambaran Kinerja Pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ………..……. 106

3. Gambaran Pengaruh Sistem Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa ………...……… 108

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………. 110

A. Kesimpulan ... 110

B. Rekomendasi ... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 115


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Pegawai Bidang Pendidikan Luar Biasa ……….. 41

Tabel 3.2 Desain Penelitian ……….. 43

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument ……….. 50

Tabel 3.4 Hasil Uji coba angket variabel X ………. 56

Tabel 3.5 Hasil Uji coba angket variabel Y………. 57

Tabel 3.6 Pengskoran Alternatif Jawaban skala Likert ……….. 61

Tabel 3.7 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ……… 64

Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Korelasi ……….……… 66

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rata-rata Variabel X………...… 73

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Rata-rata Variabel Y ……….. 89

Tabel 4.3 Skor Mentah dan Skor Baku Variabel X ……….. 93

Tabel 4.4 Skor Mentah dan Skor Baku Variabel Y ... 93

Tabel 4.6 Uji Normalitas Variabel X ……… 95


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ……….. 38

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel X……..………. 81

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Y ……….. 91

Gambar 4.3 Persamaan Garis Regresi ……….. 100


(11)

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1

A. Kisi-kisi Instrument ……….. 117

B. Instrument Penelitian ……….. 120

LAMPIRAN 2 A. Uji Validitas ……… 125

B. Uji Reliabilitas ……… 129

LAMPIRAN 3 A. Data Mentah Variabel X dan Y …..……… 133

B. Skor Mentah menjadi Skor Baku………. 137

C. Uji Normalitas Distribusi Data………. 143

D. Pengujian Hipotesis ………..……….. 151

LAMPIRAN 4 Tabel statistik ……… 156

LAMPIRAN 5 Profil lembaga ...……….. 160

LAMPIRAN 6 Respondensi ………..……… 163 LAMPIRAN 7 Monitoring Bimbingan Skripsi ……….


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan kebutuhan yang sangat penting yang berpengaruh dalam efektifitas dan efisiensi suatu organisasi. Organisasi tidak akan berarti apabila sumber daya manusia yang ada tidak berperan sebagaimana mestinya. Keberhasilan dari organisasi tersebut dilihat dari aktivitas dan kinerja yang dilakukan oleh sumber daya manusianya.

Pentingnya melakukan manajemen sumber daya manusia dalam setiap organisasi dikemukakan oleh Malayu P. Hasibuan (2003: 10):

“Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga agar efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan organisasi.” Dalam manajemen sumber daya manusia dilakukan pengembangan sistem kerja meliputi prosedur perekrutan, seleksi, sistem kompensasi dan insentif yang tergantung pada kinerja pegawai, pengembangan manajemen dan pelatihan yang berkaitan dengan kebutuhan pegawai.

Pegawai merupakan salah satu hal yang utama dalam lembaga yang mempunyai kedudukan dalam pembangunan suatu organisasi secara khusus dan pembangunan nasional secara umum. Pegawai adalah pelaksana tugas-tugas pembangunan dalam mencapai pembangunan nasional. Lingkungan lembaga pendidikan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman, hal ini mengharuskan lembaga pendidikan untuk selalu memperhatikan keadaan lingkungan dimana para pegawai melaksanakan tugasnya, agar perilaku pegawai dalam bekerja tetap terawasi.

Pengembangan pegawai dalam suatu lembaga adalah salah satu upaya dalam rangka menyesuaikan diri dengan perkembangan perilaku pegawai. Dalam suatu organisasi pegawai sebagai sumber daya manusia


(13)

mempunyai keinginan untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari pimpinan lembaga tersebut dan juga setiap pegawai mengharapkan imbalan dari setiap pekerjaan yang telah diselesaikan.

Didasarkan kepada teori Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan manusia, setiap manusia memiliki beberapa kebutuhan yang harus mereka penuhi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia bekerja di sebuah lembaga dengan harapan mendapat balas jasa dari setiap pekerjaan yang dilakukan untuk lembaga tersebut. Balas jasa yang diberikan lembaga biasa dikenal dengan kompensasi. Kompensasi yang diterima pegawai harus sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan.

Kompensasi memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja pegawai, salah satu alasan utama seseorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang akan bekerja secara maksimal agar mendapat kompensasi yang sesuai. Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2013 telah diatur masalah penggajian berdasarkan pangkat dan golongan, sedangkan untuk kompensasi lain seperti pemberian insentif diatur oleh masing-masing lembaga.

Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada lembaga. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi operasional MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas-tugas yang ditujukan untuk lembaga. Kompensasi yang diterima berupa finansial maupun non-finansial. Kegiatan ini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong prestasi kerja pegawai dan juga menentukan besar kecilnya kompensasi yang akan diterima oleh masing-masing pegawai. Kompensasi sangat penting bagi pegawai karena merupakan sumber penghasilan bagi mereka, juga menjadi suatu gambaran status sosial seorang pegawai. Pemberian kompensasi yang sesuai akan menentukan komitmen pegawai untuk tetap bertahan ditempatnya bekerja. Pemberian kompensasi


(14)

dimaksudkan agar pegawai dapat bekerja secara maksimal sehingga menghasilkan kinerja yang optimal.

Kompensasi merupakan faktor utama dalam kepegawaian. Kebijakan kepegawaian banyak berhubungan dengan pertimbangan untuk menentukan kompensasi pegawai. Tingkat besar kecilnya kompensasi pegawai dipengaruhi dengan tingkat pendidikan, tingkat jabatan, dan masa kerja pegawai. Maka dari itu, dalam menentukan kompensasi pegawai perlu didasarkan pada penilaian prestasi, kondisi pegawai, tingkat pendidikan, jabatan, dan masa kerja pegawai (Mangkunegara, 2002). Tujuan diberikannya kompensasi adalah untuk meningkatkan kinerja pegawai yang dilihat dari motivasi, disiplin dalam bekerja dan produktivitas pegawai. Dengan kata lain kompensasi adalah salah satu kebijakan pimpinan lembaga dalam upaya memenuhi kebutuhan pegawai guna meningkatkan semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya.

Fenomena yang sering terjadi dalam suatu lembaga adalah ketidakpuasan para pegawai atas kompensasi yang di dapat sebagai imbalan dari melaksanakan tugas untuk lembaga tersebut. Hal tersebut menjadi beban bagi sebagian pegawai sehingga tidak menunjukan kemampuan terbaiknya dalam bekerja. Bahkan suatu lembaga dapat kehilangan pegawai yang berkualitas akibat dari kompensasinya yang tidak sesuai. Hal tersebut dapat menjadi beban lembaga karena harus mencari pegawai pengganti atau melatih tenaga yang sudah ada.

Bentuk kompensasi terdiri dari dua yaitu kompensasi financial yaitu berbentuk uang dan kompensasi non financial yang bukan berbentuk uang. Kompensasi financial terbagi menjadi dua, yaitu kompensasi financial langsung dan tidak langsung. Kompensasi financial langsung berupa gaji, insentif, tunjangan dan bonus sedangkan kompensasi financial tidak langsung berupa cuti, taspen dan tunjangan kesehatan. Sedangkan kompensasi non-finansial yaitu berupa pekerjaan dan lingkungan kerja. (Simamora, 2004).


(15)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2010 memberlakukan program tunjangan bagi PNS yang tertuang di dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 85 Tahun 2009 Tentang Kriteria Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat serta Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 841/Kep.966-ORG/2009 Tentang Tunjangan Tambahan Penghasilan dan Kompensasi uang makan serta Peraturan Gubernur Nomor 119/2009 tahun 2009 tentang Pedoman pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan Penghasilan bagi PNS dan CPNS yang sudah terealisasi.

Kemudian berlaku kebijakan pemerintah mengenai sistem penilaian kinerja, yaitu Tambahan Penghasilan Berbasis Kinerja. Dengan program tersebut, PNS mendapatkan tambahan penghasilan sebagai penghargaan yang didasarkan pada kinerja. Dan diberikan pengurangan dari tambahan penghasilan bila PNS tersebut tidak memenuhi kinerja yang ditentukan. Penerapan tambahan penghasilan berbasis kinerja ini didasarkan pada tiga elemen yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas. Pelaksanaan tambahan penghasilan berbasis kinerja ini diharapkan dapat menuntaskan persoalan kinerja pegawai, seperti peningkatan kinerja, kedisiplinan dan kualitas pelayanan terhadap publik.

Dalam penelitian ini, garapan objek peneliti hanya dengan meneliti di Bidang Pendidikan Luar Biasa. Bidang Pendidikan Luar Biasa mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan memfasilitasi pendidikan luar biasa, serta mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pendidikan luar biasa

b. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitas pendidikan luar biasa c. Penyelenggaraan fasilitas pendidikan luar biasa


(16)

Bidang Pendidikan Luar Biasa mempunyai 3 Seksi dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya yaitu:

1. Seksi Kurikulum Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. 2. Seksi Alat Bantu Media Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan

Khusus.

3. Seksi Bina Promosi Kompetensi Siswa

Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam pelaksanaan tugasnya melakukan berbagai jenis kegiatan yang terdiri dari kegiatan rutin sesuai dengan tupoksi dan kegiatan pembangunan yang bersumber dari APBD dan APBN.

Kepegawaian memiliki masalah yang komplek. Semakin berkembangnya jaman maka semakin luas juga ruang lingkup dalam masalah kepegawaian. Salah satu masalah pegawai adalah kinerja. Kinerja pegawai merupakan penentu terhadap keberhasilan suatu lembaga. Maka dari itu, kinerja pegawai harus selalu ditingkatkan karena banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yang kurang optimal. Untuk mencapai tujuannya, lembaga berusaha untuk mengembangkan kemampuan dan motivasi para pegawai, karena merekalah yang menggerakkan, mengelola serta mengatur penggunaan sumber daya-sumber daya lainnya. Suatu lembaga menginginkan para pegawainya bekerja semaksimal mungkin agar diperoleh hasil yang maksimal pula.

Seperti di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengenai tingkat kinerja pegawai yang belum optimal. Ini dilihat dari pengamatan yang dilakukan saat Program PLP pada bulan Februari 2013, yaitu:

- Adanya pegawai yang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan.

- Perhatian terhadap keikutsertaan dalam apel pagi masih minim.

- Waktu masuk dan pulang kerja yang tidak sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan, hal ini dikarenakan sistem absensi yang masih manual.


(17)

Adapun penelitian terdahulu yang relevan mengenai kompensasi yang mempengaruhi tingkat kinerja pegawai. Salah satunya dilakukan oleh Windy Aprilia Murty dan Gunasti Hudiwinarsih (2012) dalam jurnalnya

yang berjudul “Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi (Studi

Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Surabaya)” didapatkan hasil, bahwa

kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 54,4%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Penelitian lainnya yang menunjukkan bahwa kompensasi mempengaruhi kinerja pegawai yaitu dilakukan oleh Suhari dan Tjokroamidjojo (2002) dengan judul “Analisis Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Pada Perusahaan Perhotelan Di Surakarta“, menjelaskan bahwa kompensasi yang diberikan seharusnya mempertimbangkan standar kehidupan normal dan dapat memenuhi kebutuhan pegawai. Pemberian kompensasi berkaitan dengan meningkatnya kualitas kerja yang dilakukan. Karena sebagian besar pegawai bekerja dengan tujuan memenuhi kebutuhan pegawai dan keluarganya.

Kedua penelitian tersebut menyebutkan tentang adanya pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja pegawai yang dilakukan di kedua tempat yang berbeda ditemukan hasil yang positif dan signifikan. Maka peneliti juga akan mencoba melakukan penelitian mengenai Sistem Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai namun ditempat yang berbeda. Karena sistem kompensasi yang dilakukan setiap lembaga tidak akan sama sehingga tingkat pengaruhnya terhadap kinerja pegawaipun akan berbeda.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut, peneliti sangat tertarik untuk melakukan sebuah penelitian

dengan judul “PENGARUH SISTEM KOMPENSASI TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DI BIDANG PENDIDIKAN LUAR BIASA


(18)

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Suatu lembaga seperti Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat memerlukan pegawai untuk mengelola segala aktivitas mengenai proses penyelenggaraan pendidikan. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, pegawai pada umumnya memiliki keterbatasan. Kinerja merupakan aspek yang ditemui dalam penelitian ini. Lembaga mencari cara untuk mengatasi permasalahan mengenai kinerja, salah satunya dengan pemberian kompensasi.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini digunakan untuk merumuskan permasalahan ke dalam pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2011: 35). Agar masalah dapat dikaji dalam ruang lingkup yang tegas dan jelas, maka diuraikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimana sistem kompensasi di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat?

b. Bagaimana kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat?

c. Seberapa besar pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat?

C. Tujuan Penelitian

Agar Penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan tolak ukur keberhasilan yang dapat dijadikan pedoman, maka dalam penelitian ini dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian secara umum untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.


(19)

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui gambaran umum mengenai sistem kompensasi di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

b. Mengetahui gambaran umum mengenai kinerja pegawai Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

c. Mengetahui seberapa besar pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja pegawai Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

D. Metode Penelitian

Proses penelitian yang dilakukan adalah suatu bentuk pengembangan dari metode ilmiah. Sebagaimana layaknya penelitian ilmiah, pemecahan terhadap masalah-masalah penelitian ini akan menggunakan metode yang sudah umum dipergunakan oleh penelitian-penelitian lainnya. Metode Penelitian yang digunakan, selanjutnya dijadikan sebagai bahan acuan didalam menguji kebenaran hipotesis penelitian. Untuk menemukan jawaban Penelitian yang berjudul Pengaruh Sistem Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan Penelitian, maka digunakan metode penelitian deskriptif yang ditunjang dengan studi pustaka dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 86) menyatakan bahwa:

“Metode Deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan dalam

mengkaji permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini atau masa

sekarang”. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat, dan situasi-situasi tertentu, termasuk


(20)

tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

Permasalahan yang diangkat berkaitan dengan fenomena yang terjadi saat ini, maka metode yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dimana penggambaran data-data yang diperoleh benar-benar aktual yang disajikan dalam bentuk angka-angka sebagai hasil penelitian yang dilakukan terhadap populasi ataupun sampel penelitian. Nana Sudjana (1996: 53) mengemukakan pentingnya metode penelitian deskriptif dengan penelitian

kuantitatif sebagai berikut: “Metode penelitian deskriptif dengan

pendekatan secara kuantitatif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau suatu kejadian yang terjadi pada saat sekarang dalam bentuk angka yang bermakna”.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat baik secara teoritis dan praktis, yaitu sebagai berikut :

1. Segi Teoritis

Secara teoritis diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan disiplin ilmu Administrasi Pendidikan, yaitu dalam konsep manajemen sumber daya manusia mengenai sistem kompensasi yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai di lingkungan pemerintahan.

2. Segi Operasional

a. Bagi Pihak Lembaga

Hasil penelitian bagi lembaga yang bersangkutan dapat lebih memahami bagaimana sistem kompensasi yang merupakan salah satu keilmuan yang harus dimiliki pemimpin lembaga dalam meningkatkan kinerja pegawai. Serta menjadi acuan dalam perbaikan kinerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Dinas


(21)

Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Untuk keseluruhan manfaat yang ingin diberikan adalah untuk memajukan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat di masa yang akan datang agar lebih unggul di bidangnya.

b. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini bagi peneliti sendiri, dapat memahami sistem kompensasi yang nyata di lapangan, serta memperkuat pemahaman disiplin ilmu dalam ketercapaian kinerja pegawai. Dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian-penelitian sejenis yang dilakukan ke depannya.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah dan memperjelas dalam memahami dan mempelajari penelitian ini, serta mengetahui pokok bahasan, maka akan di deskripsikan dalam sistematika pembahasan yang terdiri dari lima Bab, dimana setiap bab memuat sub-sub bab. Adapun sistematika skripsi yang sudah ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 5032/UN40/HK/2012 yang dikemas dalam sebuah buku

yang berjudul “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tahun 2012” sebagai

berikut adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan. Bab I merupakan pendahuluan dari penelitian, dalam Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis. Bab II mengemukakan suatu konsep atau teori yang relevan dengan judul penelitian yaitu memaparkan mengenai konsep sistem kompensasi dalam meningkatkan kinerja pegawai, serta diuraikan mengenai kerangka pemikiran penelitian dan hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian. Bab III ini mengemukakan mengenai metodologi penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang meliputi lokasi penelitian, populasi penelitian dan sample penelitian. Dalam bab ini juga


(22)

memaparkan desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab IV ini mengemukakan mengenai deskripsi dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Meliputi gambaran umum objek penelitian, gambaran variabel yang diamati, analisis data dan pengujian hipotesis serta pembahasannya.

Bab V Kesimpulan dan Saran. Bab V merupakan bagian akhir dari penelitian yang mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang berhubungan dengan objek penelitian untuk dijadikan referensi bagi pihak yang berkepentingan. Dengan kesimpulan ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami hasil penelitian.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi memiliki cakupan makna yang menyangkut prosedur dan cara melakukan pengujian data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah. Peran metodologi penelitian sangat menentukan dalam upaya menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian, dengan kata lain metodologi penelitian akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilakukan. Dalam penelitian ini metodologi penilaian berisikan mengenai bagaimana prosedurnya, jenis data yang dikumpulkan, alat yang digunakan untuk memperoleh data, teknik analisis data dan sebagainya akan dibahas lebih lanjut dalam poin-poin berikut:

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian

Lokasi dalam penelitian tentang pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja pegawai dilakukan di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jalan Dr. Radjiman No.6 Telp. (022) 4264813 Fax.(022) 4264881 Wisselbord (022) 4264944, 4264957, 4264973 Bandung (40171).

2. Populasi penelitian

Hal yang penting dalam penelitian adalah populasi, karena dapat memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian. Populasi menurut Sugiyono (2011: 80) adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi

Arikunto (2002: 115), “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Oleh karena itu peneliti beranggapan bahwa populasi merupakan


(24)

sasaran yang menjadi bahan pengkajian bagi peneliti. Dengan adanya populasi, maka sasaran penelitian menjadi terlihat lebih jelas, yakni dari jumlah dan karakteristik populasi.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah Pegawai yang bekerja di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Jumlah Pegawai seluruhnya sebanyak 36 orang, adapun perinciannya sebagai berikut:

Tabel 3.1

Data Pegawai Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

No Bidang Jumlah

1 Kepala Bidang 1

2 Seksi Kurikulum 12

3 Seksi Alat Bantu Medis 12

4 Seksi Bina Promosi Kompetensi Siswa 11

JUMLAH 36

3. Sampel penelitian

Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang diambil untuk dijadikan data oleh peneliti yang dapat mewakili populasi yang ada menurut ketentuan yang berlaku. Suharsimi Arikunto (2002: 131)

mengatakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti”. Sedangkan Sugiyono (2011: 81) mengemukakan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”.

Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hasnya sebagian dari populasi. Sugiyono (2011: 86) berpendapat bahwa: “Makin besar jumlah sampel yang mendekati populasi, maka peluang kesalahan


(25)

generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel

menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi”.

Pengambilan sampel penelitian harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili karakteristik dari populasi penelitian secara keseluruhan sehingga dapat menggambarkan keadaan sebenarnya.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Oleh karena jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi yang menjadi subjek penelitian. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 86) bahwa: “Jumlah anggota

sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan

jumlah anggota populasi itu sendiri”. Sebagaimana pendapat Surakhmad (1998: 100) bahwa: “Sampel yang jumlahnya sebesar

jumlah populasi sering disebut sampel total”.

Berdasarkan pendapat diatas, maka sampel dalam penelitian ini mengambil seluruh jumlah populasi untuk dijadikan sumber data. Sampel sebanyak 36 orang pegawai yang berada di Bidang Pendidikan Luar Biasa (PLB) Dinas Pendidikan Jawa Barat.

B. Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian sangat diperlukan desain penelitian untuk perencanaan dan perancangan penelitian. Nasution (2003: 23)

menyatakan bahwa : “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara

mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”.

Desain penelitian dapat membentuk gambaran yang memudahkan peneliti agar lebih jelas dan fokus dalam penelitiannya. Desain penelitian dapat dikatakan berupa langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti


(26)

dalam proses penelitian secara tepat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian: 1. Peneliti melakukan studi pendahuluan pada Februari 2013 untuk

merumuskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah apa yang akan diteliti.

2. Peneliti mengumpulkan data-data di lapangan yang dapat menunjang proses penelitian.

3. Peneliti mencari teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variable yang akan diteliti.

4. Dari teori yang dikemukakan, peneliti membuat kerangka pemikiran yng selanjutnya dapat dijadikan perumusan hipotesis yang berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah.

Untuk menggambarkan hubungan kedua variabel dalam penelitian, maka dapat dilihat dalam desain penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Keterangan :

Variabel X : Sistem Kompensasi Variabel Y : Kinerja Pegawai

: Hubungan variabel X dengan variabel Y Sistem Kompensasi

Variabel X

- Finansial Langsung (gaji, insentif, tunjangan, bonus)

- Finansial Tidak Langsung (cuti, taspen, jaminan kesehatan) - Non-Finansial

(Lingkungan kerja)

Simamora, 2004

Kinerja Pegawai Variabel Y

- Kemampuan - Tanggungjawab - Kerjasama - Kualitas kerja - Kuantitas kerja - Ketepatan waktu - Inisiatif


(27)

C. Metode Penelitian

1. Metode dan Pendekatan

Proses penelitian yang dilakukan adalah suatu bentuk pengembangan dari metode ilmiah. Sebagaimana layaknya penelitian ilmiah, pemecahan terhadap masalah-masalah penelitian ini akan menggunakan metode yang sudah umum dipergunakan oleh penelitian-penelitian lainnya. Metode Penelitian yang digunakan, selanjutnya dijadikan sebagai bahan acuan didalam menguji kebenaran hipotesis Penelitian. Untuk menemukan jawaban Penelitian yang berjudul Pengaruh Sistem Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan Penelitian, maka digunakan metode penelitian deskriptif yang ditunjang dengan studi pustaka dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 86) menyatakan bahwa:

“Metode Deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan dalam

mengkaji permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini atau masa

sekarang”. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat, dan situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif, yakni digunakan untuk pengolahan data hasil penyebaran angket. Metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dimana penggambaran data-data yang diperoleh benar-benar aktual yang disajikan dalam bentuk angka-angka sebagai hasil penelitian yang dilakukan terhadap populasi ataupun sampel penelitian. Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:64) mengemukakan metode penelitian


(28)

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif sebagai berikut: “Metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau suatu kejadian yang terjadi pada saat sekarang dalam bentuk angka yang

bermakna”.

Pendekatan kuantitatif ini dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan menganalisis datanya menggunakan perhitungan statistik. Dengan ditunjang oleh studi kepustakaan dan studi dokumentasi.

a. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi dan menafsirkan data dalam menunjang analisis masalah yang diteliti. Surakhmad (1998: 61) mengemukakan bahwa “Penyelidikan bibliografi tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dalam masalahnya yaitu

teori yang dipakainya”. Studi kepustakaan digunakan sebagai kerangka

fikir.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan sebagai penunjang dalam memperoleh informasi yang diperlukan guna memecahkan masalah dalam penelitian. Data-data yang digunakan akan mendukung terhadap pemecahan masalah yang diteliti, sehingga dalam menarik kesimpulan akan lebih mudah.

2. Teknik Penggalian Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah angket, yakni seperangkat daftar pertanyaan maupun pernyataan kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian.

Penyusunan angket didasarkan kepada ruang lingkup variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk keperluan penelitian ini ada dua jenis


(29)

angket, yaitu angket untuk variabel X (sistem kompensasi) dan angket variabel Y (kinerja pegawai).

3. Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data dalam rangka pengujian hipotesis dalam penelitian ini mengikuti prosedur sebagai berikut:

a. Mensortir angket yang layak untuk diolah

b. Memberikan nomor urut kepada setiap lembar jawaban angket dari responden. Nomor urut responden yang berlaku untuk satu variabel berlaku juga untuk variabel lain.

c. Melakukan penyekoran terhadap setiap butir angket, pada setiap lembar jawaban responden sesuai dengan bobot yang telah ditentukan. Yakni menggunakan skala Likert kategori lima.

d. Menyalin dan memindahkan skor setiap butir yang diperoleh setiap responden pada setiap variabel kedalam table berdasarkan nomor urut. e. Input data skor setiap butir yang diperoleh setiap responden ke dalam

table berdasarkan nomor urut.

f. Pengolahan data, bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih bermakna sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Pengolaha data yang dilakukan antara lain adalah perhitungan persentase dan koefisien korelasi Rank Spearman (rs).

g. Analisis data, dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul melalui instrument penelitian dapat digunakan untuk melihat hubungan dua variabel yang diteliti.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan uraian mengenai konsep variabel secara teknis, menjadi penghubung antara konsep suatu variabel dengan langkah penyusunan instrument. Dengan merujuk pada teori yang ada, peneliti merumuskan definisi operasional untuk menghindari timbulnya


(30)

salah pengertian dan penafsiran dari pembaca dikarenakan banyaknya istilah yang digunakan dalam penelitian ini, terutama yang berkaitan dengan variabel penelitian.

1. Sistem Kompensasi

Setiap lembaga menggunakan sistem kompensasi yang sesuai dengan karakteristik serta kondisi lembaga yang bersangkutan. Di lembaga Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sistem kompensasi yang digunakan adalah penggabungan sistem waktu dan sistem hasil. Penjelasan mengenai sistem waktu dan sistem hasil adalah menurut Malayu S.P Hasibuan (2003: 124), yaitu:

a. Sistem waktu, yaitu pemberian kompensasi yang besarnya kompensasi ditetapkan oleh standar waktu seperti jam, mingguan atau bulan. Besarnya sistem waktu hanya didasarkan kepada lamanya bekerja. Dengan sistem ini adalah pegawai yang malas pun akan tetap mendapatkan kompensasi sesuai perjanjian.

b. Sistem hasil, adalah sistem kompensasi dimana besarnya kompensasi didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan lama waktu mengerjakannya. Semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin besar pula kompensasi yang akan diterimanya. Kelebihan dari sistem hasil adalah memberikan kesempatan kepada pegawai yang memaksimalkan kinerjanya untuk memperoleh kompensasi yang lebih besar. Sedangkan kelemahan dari sistem hasil adalah kualitas produk yang dihasilkan kurang baik karena pegawai cenderung mencari kuantitas bukan kualitasnya.

Menurut Soedarmayanti (2001: 23) menjelaskan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sedangkan menurut Hasibuan (2003: 118) bahwa kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada lembaga.


(31)

Menurut Simamora (2004: 445) kompensasi terdiri dari: a. Kompensasi Finansial, kompensasi langsung:

1) Bayaran Pokok (Base Pay) yaitu gaji dan upah 2) Bayaran Prestasi (Merit Pay).

3) Bayaran Insentif (Insentive Pay) yaitu bonus, komisi, pembagian laba, pembagian keuntungan, dan pembagian saham.

4) Bayaran Tertangguh (Deferred Pay) yaitu program tabungan. b. Kompensasi Finansial, kompensasi tidak langsung:

1) Program perlindungan yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, dan asuransi tenaga kerja.

2) Bayaran di luar jam kerja yaitu liburan, hari besar, cuti tahunan, dan cuti hamil.

3) Fasilitas yaitu kendaraan, ruang kantor, tempat parkir. c. Kompensasi Nonfinansial

1) Pekerjaan yaitu tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan, dan rasa pencapaian.

2) Lingkungan Kerja yaitu kebijakan yang sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang menyenangkan, dan lingkungan kerja yang nyaman.

Dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa kompensasi merupakan balas jasa dalam bentuk uang seperti gaji perbulan, insentif berbasis kinerja, bonus, tunjangan dan pelayanan sebagai pengganti dari kontribusi yang telah dilakukan pegawai terhadap Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Sistem kompensasi yang digunakan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat adalah sistem waktu dan sistem hasil. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai balas jasa dalam melakukan tugas untuk lembaga. Pemberian kompensasi seperti gaji tiap bulan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan PP 22 tahun 2013 yang besar kecilnya kompensasi dilihat dari golongan dan


(32)

lamanya masa kerja. Pemberian gaji ini diberikan dengan menggunakan sistem waktu. Sedangkan untuk TPP/IBK ditentukan dari hasil kinerja karena pemberiannya menggunakan sistem hasil.

2. Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2005). Sedangkan menurut Hasibuan (2003: 94), kinerja sebagai suatu hasil kinerja yang dicapai seseorang dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang berdasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Dari definisi yang telah diuraikan, peneliti menyimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah proses dan hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai pegawai dalam satu periode waktu dalam melaksanakan tugas kerja sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan. Dan mengenai unsur-unsur yang dinilai dalam kinerja pegawai adalah kemampuan pegawai, tanggungjawab, kerjasama, kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan penyelesaian kerja, inisiatif dan kemandirian bekerja.

Dalam penelitian ini peneliti membatasi cakupan kinerja pegawai sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 31 Tahun 2009 tentang tugas pokok, fungsi, rincian tugas unit dan tata kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

E. Instrument Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 102) pengertian instrument penelitian

adalah “Suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002: 134)

“Instrumen penelitian/pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih

dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.


(33)

Adapun penyusunan instrument penelitian dari tiap-tiap variabel bebas dan terkait dengan kisi-kisi sebagai berikut :

Tabel 3.3

KISI-KISI INSTRUMEN

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SUB INDIKATOR NO.

ITEM Sistem Kompensasi : Sistem waktu dan sistem hasil (Variabel X) Finansial Langsung

a. Gaji  Gaji pokok perbulan

 Gaji berdasarkan pangkat/golongan dan masa kerja

1-4

b. Insentif  Insentif berbasis kinerja/TPP sesuai dengan prestasi kerja

 IBK/TPP mendorong prestasi kerja

5-9

c. Tunjangan  Tunjangan Keluarga

 Tunjangan Hari Raya

 Tunjangan pendidikan

 Tunjangan pangan

10-13

d. Bonus  Gaji ke-13

 Uang lembur saat melakukan pekerjaan diluar jam kerja

 Menerima uang transportasi setiap melakukan dinas luar

14-16

Finansial Tidak Langsung

e. Pelayanan  Fasilitas kantor

 Asuransi Kesehatan

 Pensiun  Cuti 17, 19-24 Non Finansial f. Lingkungan kerja

 Lingkungan kerja yang nyaman

 Pengakuan dalam bekerja


(34)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SUB INDIKATOR NO. ITEM

Kinerja Pegawai (Variabel Y)

Proses Kerja 1. Kemampuan  Kemampuan

pegawai bekerja secara aktif, kreatif dan inovatif.

 Kemampuan

mengembangkan gagasan baru yang berguna bagi lembaga  Memiliki keterampilan dalam menjalankan tugas pokok 1-3 2. Tanggung Jawab

 Tingkat kehadiran

 Melibatkan diri sepenuhnya dalam setiap melaksanakan tugas yang diberikan 4-7

3. Kerjasama  Kesediaan pegawai untuk menjalin hubungan

kerjasama dengan pihak lain dalam menyelesaikan tugas  Membina hubungan dengan atasan  Membina hubungan dengan rekan kerja 8-10

Hasil kerja 1. Kualitas Kerja

 Kelengkapan dan kerapihan dalam melaksanankan


(35)

tugas

 Kesesuaian antara rencana kegiatan dengan tujuan yang ditetapkan

2. Kuantitas Kerja

 Jumlah kerja atau banyaknya pekerjaan yang dapat diselesaikan

 Banyaknya waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas 14-16 3. Ketepatan waktu penyelesaian tugas

 Ketelitian dalam bekerja

 Keakuratan dalam bekerja

17-18

4. Efektifitas dan Efisiensi kerja

 Bekerja sesuai dengan standar dan ketentuan yang telah ditetapkan  Penggunaan fasilitas dalam menyelesaikan tugas kerja  Memiliki kesadaran dalam menggunakan fasilitas kantor  Memiliki kepedulian terhadap masalah sumber daya dan pemborosan

19-22

5. Inisiatif dan Kemandirian

 Bekerja tanpa diawasi atasan


(36)

F. Proses Pengembangan Instrument

Proses pengembangan instrument perlu dilakukan agar memperoleh hasil penelitian yang baik, maka perlu didukung data yang baik pula. Sebelum peneliti mendistribusikan data kepada responden, dilakukan uji coba instrument penelitian terlebih dahulu untuk melihat sejauhmana keberhasilan suatu penelitian, karena data-data yang peneliti dapatkan berasal dari instrument penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelemahan dari pertanyaan atau alternatif jawaban yang ada di instrument penelitian.

Peneliti melakukan uji coba kuisioner penelitian kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang sebenarnya dalam penelitian. Responden yang dijadikan untuk melakukan uji coba kuisioner adalah 10 orang pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Hasil dari uji coba kuisioner ini, peneliti dapat melakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kelayakan kuisioner yang dipakai dalam proses pengumpulan data.

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen perlu dilakukan uji validitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui instrument yang digunakan dalam penelitian ini valid atau tidak. Artinya, instrument ini dapat mengukur sesuatu yang dikehendaki dalam penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 121) “Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Uji validitas dilakukan dengan menganalisis setiap item, yaitu dengan mengkorelasikan skor dari tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Perhitungan validitas dilakukan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Hasil perhitungan korelasi (rhitung)


(37)

maka item tersebut adalah valid. Namun jika nilai r hitung < dari r table, maka item tersebut adalah tidak valid.

Adapun rumus yang dipergunakan dalam pengujian validitas instrument ini adalah rumus yang ditetapkan oleh Person yang dikenal dengan korelasi Product Moment. Berikut merupakan langkah-langkah uji validitas dalam penelitian ini :

=

√{ }

(Arikunto, 2002: 162) Keterangan:

n = jumlah responden (subyek) X = skor setiap item

Y = skor total

= kuadrat jumlah skor item = jumlah kuadrat skor item = jumlah kuadrat skor total = kuadrat jumlah skor total

= koefisien korelasi variable x dan y

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : = √

√ Keterangan:

t hitung = nilai t hitung

r = koefisien korelasi hasil r hitung

n = jumlah responden

Dengan menggunakan belah dua (Split Half Methode), yaitu membagi item soal menjadi dua bagian. Dengan langkah-langkah:


(38)

a. Mengelompokan skor butir soal bernomor ganjil (X) sebagai belahan pertama dan kelompok skor butir soal bernomor genap (Y) sebagai belahan kedua.

b. Untuk selanjutnya dikorelasikan dengan rumus korelasi Sperman dari Akdon dan Hadi (2005: 148)

= 1 – Keterangan :

r1 = koefisien relasi 6 & 1 = bilangan konstan

bi2 = selisih antara beda peringkat X dan Y yang data aslinya

berpasangan

n = jumlah sampel

Pengujian uji validitas instrument dilakukan dengan angket yang dibagikan kepada 10 responden yaitu pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Uji validitas dilakukan sekaligus dengan pengujian reliabilitas dengan metode split half menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007.

Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir), validitas dari kedua variabel penelitian adalah sebagai berikut :

a. Validitas Variabel X (Sistem Kompensasi)

Dengan perhitungan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007 untuk variabel X tentang Sistem Kompensasi, maka hasilnya adalah sebagai berikut:


(39)

Tabel 3.4

Hasil Uji coba angket variabel X (Sistem Kompensasi)

No item t hitung t table Keputusan

1 2,42 1,860 Valid

2 1,92 1,860 Valid

3 1,92 1,860 Valid

4 2,15 1,860 Valid

5 2,56 1,860 Valid

6 1,92 1,860 Valid

7 1,87 1,860 Valid

8 1,87 1,860 Valid

9 1,92 1,860 Valid

10 3,96 1,860 Valid

11 1,87 1,860 Valid

12 3,18 1,860 Valid

13 2,18 1,860 Valid

14 1,87 1,860 Valid

15 1,87 1,860 Valid

16 1,97 1,860 Valid

17 3,23 1,860 Valid

18 3,43 1,860 Valid

19 1,87 1,860 Valid

20 1,87 1,860 Valid

21 2,85 1,860 Valid

22 3,18 1,860 Valid

23 2,12 1,860 Valid

24 1,87 1,860 Valid

25 2,63 1,860 Valid

Setelah melakukan uji validitas terhadap angket variabel X mengenai Sistem Kompensasi dapat disimpulkan bahwa dari 25 item pernyataan yang akan ditanyakan kepada responden dinyatakan 25 item valid. Maka item yang valid dapat digunakan untuk responden yang sebenarnya.


(40)

b. Validitas variabel Y (Kinerja Pegawai)

Hasil perhitungan yang dibantu dengan Microsoft Office Excel 2007 untuk variabel Y tentang Kinerja Pegawai adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji coba angket variabel Y (Kinerja Pegawai)

No item t hitung t table Keputusan

1 1,902 1,860 Valid

2 3,555 1,860 Valid

3 5,063 1,860 Valid

4 1,902 1,860 Valid

5 4,167 1,860 Valid

6 1,907 1,860 Valid

7 9,640 1,860 Valid

8 1,906 1,860 Valid

9 1,870 1,860 Valid

10 4,190 1,860 Valid

11 2,000 1,860 Valid

12 1,870 1,860 Valid

13 2,369 1,860 Valid

14 3,609 1,860 Valid

15 4,160 1,860 Valid

16 2,250 1,860 Valid

17 2,962 1,860 Valid

18 3,026 1,860 Valid

19 1,902 1,860 Valid

20 2,961 1,860 Valid

21 4,161 1,860 Valid

22 1,902 1,860 Valid

23 2,520 1,860 Valid


(41)

Setelah melakukan uji validitas terhadap angket variabel Y mengenai Kinerja Pegawai dapat disimpulkan bahwa 24 item pernyataan yang akan ditanyakan kepada responden dinyatakan 24 item valid. Maka seluruh item yang valid dapat digunakan untuk responden yang sebenarnya.

2. Uji reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui sifat dari kuisioner apakah dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Seperti yang dikemukakan Sururi dan Suharto (2007: 51) bahwa

“Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrument tersebut sudah dianggap baik”.

Untuk mengukur reliabilitas instrumen, maka digunakan bantuan

Microsoft Office Excel 2007, untuk variabel X dengan melihat nilai korelasi Gutman Split-Half Coefficient dengan menggunakan langkah-langkah berikut :

a. Mengelompokkan skor butir soal ganjil (X) sebagai belahan pertama dan kelompok skor butir soal bernomor genap (Y) sebagai belahan kedua

b. Untuk selanjutnya dikorelasikan dengan rumus korelasi Sperman sebagai berikut :

= 1 – Keterangan :

r1 = koefisien relasi 6 & 1 = bilangan konstan

bi2 =selisih antara peringkat X dan Y (data asli berpasangan)


(42)

c. Dari nilai koefisien korelasi yang didapat, kemudian menghitung t dengan rumus :

= √ √ Keterangan:

t hitung = nilai t hitung

r = koefisien korelasi hasil r hitung

n = jumlah responden

Berdasarkan perhitungan (terlampir), maka harga ri adalah 0,765

Sedangkan rtabel apabila dk = 10-2 = 8 dengan tingkat kepercayaan 95%

adalah 0,707 artinya ri > rtabel, maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa

terdapat korelasi yang signifikan antara skor item ganjil dan skor item genap, maka variabel X dapat dinyatakan reliabel.

Sedangkan untuk variabel kinerja pegawai, berdasarkan perhitungan (terlampir) maka harga ri adalah 0,969 Sedangkan rtabel apabila

dk = 10-2 = 8 dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 0,707 artinya ri >

rtabel, maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang

signifikan antara skor item ganjil dan skor item genap, maka variabel Y dapat dinyatakan reliable.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang relevan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data tidak diwujudkan dalam benda, melainkan dapat dilihat dari penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan sebagainya. Teknik tersebut dapat digabungkan atau hanya menggunakan salah satu cara sesuai dengan masalah yang diteliti. (Riduan, 2004: 69). Adapun tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut :


(43)

1. Penentuan Alat Pengumpulan Data

Alat bantu pengumpulan data dalam penelitian ini adalah instrumen. Instrumen dipilih agar penelitian menjadi lebih mudah dan sistematis. Dilihat dari masalah yang diteliti maka instrumen yang dibuat yaitu berupa kuisioner/angket. Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan peneliti.

Jenis angket yang digunakan adalah angket berstruktur atau angket tertutup. Dimana angket disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau

checklist (√).

Adapun keuntungan penggunaan angket dalam pengumpulan data menurut Suharsimi Arikunto (2002: 25) adalah :

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

c. Peneliti akan lebih mudah menganalisis jawaban yang diberikan responden.

d. Responden lebih leluasa memberikan jawaban sesuai keinginan.

e. Menghindari kecenderungan jawaban yang sama antar responden dengan pilihan alternatif jawaban yang disediakan.

f. Penghimpunan data dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.

2. Menyusun Alat Pengumpul Data

Dalam menyusun alat pengumpul data, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X (Sistem Kompensasi), dan variabel Y (Kinerja Pegawai).

b. Menentukan indikator dari setiap variabel untuk digunakan sebagai acuan penelitian.


(44)

c. Mengidentifikasi sub-sub indikator dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan.

d. Menyusun kisi-kisi instrumen

e. Membuat daftar pertanyaan dari setiap variabel dengan disertai alternatif jawaban.

f. Menetapkan kriteria pengskoran

Seperti yang dikatakan Sugiyono (2011: 92), skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkualifikasikan data dari pengukuran suatu variabel. Berbagai skala sikap yang sering digunakan ada 5 macam, yaitu skala likert, skala guttman, rating scale, sematict defferensial dan skala thurstone.

Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert, karena skala likert digunakan untuk mengatur sikap, pendapat dan persepsi seseorang mengenai fenomena sosial. Untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likert dengan lima alternatif yaitu :

Tabel 3.6

Kriteria Pengskoran Alternatif Jawaban dari Skala Likert

Variabel Alternatif Jawaban

Sistem Kompensasi (Variabel X) Selalu (SL)

Sering (SR) Jarang (JR) Tidak Pernah (TP)

Kinerja Pegawai (Variabel Y) Selalu (SL)

Sering (SR) Jarang (JR) Tidak Pernah (TP) Sangat Mampu (SM)

Mampu (MP) Kurang Mampu (KM)


(45)

3. Tahap Uji Coba Angket

Sebelum angket disebarkan kepada reponden yang sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba angket. Uji coba angket dapat dilakukan dengan cara menyebarkannya kepada sejumlah responden yang dapat digolongkan dalam kategori calon responden yang mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan responden yang sesungguhnya. Untuk uji coba angket ini, peneliti melakukan terhadap 10 pegawai di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

4. Tahap Penyebaran Angket dan Pengumpulan Angket

Setelah melakukan tahapan uji coba angket dan instrumen tersebut layak dan dapat dipercaya, maka selanjutnya instrument disebarkan ke responden sesungguhnya dan dilakukan pengumpulan data dari responden yang telah ditentukan yaitu Pegawai Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan waktu yang telah disepakati antara peneliti dan responden.

H. Analisis Data

Proses analisis data memiliki kepentingan yang sangat tinggi dalam penelitian karena bertujuan untuk menemukan suatu jawaban dan kesimpulan atas permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2011: 147).

1. Seleksi data

Seleksi data adalah tahap memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Jawaban responden diperiksa sesuai kriteria


(46)

yang telah ditetapkan. Memilih data yang akan diolah, melihat kelengkapan jawaban dari responden dan data yang telah terkumpul dibentu sistem tabulasi atau bentuk tabel.

2. Menghitung uji kecenderungan rata-rata (Weighted Means Score) Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum mengenai variabel penelitian. Perhitungan yang dipergunakan adalah

Weighted Means Score (WMS). Teknik ini digunakan untuk mencari kecenderungan variabel X (Sistem Kompensasi) dan variabel Y (Kinerja Pegawai), serta untuk menentukan kedudukan setiap item dan indikator. Berikut langkah-langkah dalam pengelolaan WMS adalah :

a. Memberikan bobot untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih c. Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada setiap

pertanyaan, yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden pada setiap pertanyaan, yaitu dengan cara menghitung jumlah responden yang telah memilih alternatif jawaban tersebut kemudian dikalikan dengan bobot alternatif itu sendiri.

d. Menghitung nilai rata-rata untuk menentukan setiap item pernyataan dalam kedua angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

̅ =

̅ = nilai rata-rata yang dicari

Ʃ = jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot nilai untuk tiap alternatif jawaban/kategori)

n = jumlah responden/sampel

e. Menentukan kriteria pengelompokan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban.


(47)

f. Mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap variabel atau dengan kata lain kemana arah kecenderungan dari masing-masing variabel tersebut.

Tabel 3.7

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Rentang

Nilai

Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y

3,01 – 4,00 Sangat Baik Selalu Sangat Mampu Selalu

2,01 – 3,00 Baik Sering Mampu Sering

1,01 – 2,00 Kurang Baik Jarang Kurang Mampu Jarang 0,01 – 1,00 Tidak Baik Tidak Pernah Tidak Mampu Tidak Pernah

3. Mengubah skor mentah menjadi skor baku

Dalam mengubah skor mentah menjadi skor baku, peneliti menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung skor mentah menjadi skor baku digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008:86) sebagai berikut:

Ti = 50 + 10 ̅ Keterangan :

Ti = skor baku

x = data skor untuk masing-masing responden ̅ = rata-rata

s = simpangan baku

4. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data. Dalam uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat (

x

2) dari Sugiyono (2011: 172) yaitu :


(48)

x

2=

Keterangan :

x

2 = chi kuadrat yang dicari

Fo = frekuensi hasil pengamatan/penelitian Fe = frekuensi yang diharapkan

5. Menguji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Sistem Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai. Berikut merupakan rumusan hipotesis dalam penelitian ini : Ha: Sistem Kompensasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap

Kinerja Pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Ho: Sistem Kompensasi Tidak Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Adapun langkah-langkah untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah :

a. Mencari Analisis Korelasi

Perhitungan koefisien korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui arah dari koefisien dan kekuatan pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel (Y) dengan menggunakan rumus Korelasi Rank Spearman. Secara manual penggunaan rumus ini mengikuti langkah-langkah pengerjaan sebagai berikut :

1) Membuat daftar N subjek dan menentukan rangking masing-masing variabel

2) Menentukan nilai di untuk setiap subjek dengan mengurangkan


(49)

menentukan d2 masing-masing subjek. Menjumlahkan harga-harga d2

sehingga diperoleh Ʃd2

.

3) Jika jumlah rank kembar baik variabel X dan variabel Y maupun cukup besar, maka rumus yang digunakan ialah rumus koefisien korelasi rank spearman sebagai berikut :

r

s =

1

4) Menggunakan penafsiran klasifikasi berdasarkan pada kriteria koefisien korelasi dari Sugiyono (2011: 184) :

Tabel 3.8

Kriteria Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

b. Menguji Signifikasi Koefisien Korelasi

Menurut Sugiyono (2011: 185), hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan secara statistik sebagai berikut :

Ha : rxy≠ 0

Ho : rxy = 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat adalah sebagai berikut :

Ha: Sistem Kompensasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Ho: Sistem Kompensasi Tidak Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.


(50)

Pengambilan keputusan :

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Itu artinya tidak signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Itu artinya signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus oleh Akdon dan Hadi (2005: 188) sebagai berikut :

KD = r2 x 100% Keterangan :

KD = koefisien determinasi yang dicari r2 = koefisien korelasi

d. Uji Regresi Linier Sederhana

Uji regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 188)

̂ = + bX Keterangan :

̂ = Subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan = harga Y bila X = 0 (konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila (-) maka terjadi penurunan.


(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Secara umum hasil dari penelitian yang dilakukan mengenai Pengaruh Sistem Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai adalah Sistem kompensasi yang dilakukan di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat termasuk dalam kategori baik. Kondisi ini terbukti dengan sistem kompensasi yang diberikan kepada para pegawai dikelola baik dan bukan saja memenuhi kebutuhan pegawai dan keluarganya, tetapi dapat memacu pegawai dalam meningkatkan kinerjanya. Hal tersebut dilihat dari pemberian gaji, insentif, tunjangan dan bonus sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun sistem kompensasi yang berlaku di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yaitu kompensasi menurut sistem waktu dan sistem hasil. Untuk pemberian bonus setiap lembaga memberikan dengan cara dan jumlah yang berbeda-beda sesuai ketentuan lembaga masing-masing.

Di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sistem kompensasi yang diberikan terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi finansial dan non-finansial. Dimensi finansial secara langsung diberikan adalah gaji, insentif, tunjangan dan bonus. Sedangkan dimensi finansial tidak langsung berupa pelayanan seperti ASKES, cuti, dana pensiun dan fasilitas kerja. Sedangkan dimensi non-finansial adalah lingkungan kerja seperti pengakuan dari pimpinan dan rekan kerja atas pekerjaan yang telah pegawai selesaikan. Adapun rincian dari setiap indikator adalah sebagai berikut : (1) Gaji memiliki kategori sangat baik (2) Insentif memiliki kategori baik (3) Tunjangan memiliki kategori baik (4) Bonus memiliki kategori baik (5) Pelayanan memiliki kategori baik (6) Lingkungan kerja memiliki kategori baik.


(52)

Sedangkan untuk kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat termasuk dalam kategori sangat baik. Didukung oleh faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi diri pegawai yang selanjutnya mempengaruhi kinerja pegawai tersebut. Hal ini dapat dilihat dari aspek kinerja pegawai yaitu kemampuan dan tanggungjawab dalam mengerjakan semua tugas sesuai job-description, dapat bekerjasama dengan pegawai lain, kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan penyelesaian kerja, efektifitas dan efisiensi kerja serta kemandirian dalam bekerja. Adapun rincian setiap indikator tersebut adalah sebagai berikut : (1) Kemampuan memiliki kategori sangat baik (2) Tanggungjawab memiliki kategori sangat baik (3) Kerjasama memiliki kategori sangat baik (4) Kualitas kerja memiliki kategori sangat baik (5) Kuantitas kerja memiliki kategori sangat baik (6) Ketepatan penyelesaian kerja memiliki kategori sangat baik (7) Efektifitas dan efisiensi kerja memiliki kategori sangat baik (8) Kemandirian memiliki kategori sangat baik.

Sehingga pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat temasuk dalam tingkat hubungan yang kuat (rxy =0,62). Perolehan tersebut

menunjukkan bahwa sistem kompensasi sebagai variabel independen memiliki pengaruh yang kuat terhadap variabel kinerja pegawai sebagai variabel dependen.

Hasil uji signifikansi korelasi telah diketahui Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Yang artinya bahwa sistem kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan untuk koefisien determinasi variabel X terhadap variabel Y sebesar 38%. Maka artinya sistem kompensasi memberikan kontribusi sebesar 38% terhadap kinerja pegawai dan sisanya 62% dipengaruhi oleh variabel lain seperti kepemimpinan, disiplin kerja, motivasi dan yang lainnya.


(53)

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan diatas, kedua variabel dari pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja pegawai memiliki kategori yang sangat baik. Namun demikian, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang berhubungan dengan penelitian ini seperti pihak lembaga, pegawai serta untuk peneliti selanjutnya. Adapun rekomendasi-rekomendasinya sebagai berikut:

1. Rekomendasi Untuk Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

a. Sistem kompensasi yang ada di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tergolong sangat baik, maka dari itu pihak lembaga hendaknya mempertahankan atau meningkatkannya baik dalam sistem kompensasi yang berdasarkan waktu maupun sistem kompensasi yang berdasarkan hasil.

b. Lembaga lebih meningkatkan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan pegawai agar meminimalisasi kecurangan dalam bekerja misalnya dalam pengawasan kedisiplinan dengan memberikan sanksi yang tegas terhadap perilaku pegawai yang tidak sesuai dengan ketentuan lembaga.

c. Lembaga lebih meningkatkan kinerja pegawai yang kurang dan mempertahankan kinerja yang dianggap sudah baik dalam kualitas, kuantitas maupun produktivitas kerja pegawai. Karena kinerja pegawai yang baik mempengaruhi pencapaian tujuan lembaga. 2. Rekomendasi Untuk Pegawai Bidang Pendidikan Luar Biasa

a. Dengan sistem kompensasi yang tergolong sangat baik, hendaknya pegawai melakukan pengabdian kepada lembaga secara maksimal. Hal ini dapat dilakukan dengan bertanggungjawab atas segala pekerjaan yang telah diberikan oleh lembaga.

b. Hendaknya mempertahankan kinerja yang sudah baik dan meningkatkan kinerja dengan cara menambah pengetahuan, atau mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat menambah kemampuan


(54)

dan keterampilan pegawai sehingga menunjang dalam mewujudkan hasil kerja yang maksimal.

3. Rekomendasi Untuk Peneliti Selanjutnya

Adapun rekomendasi peneliti untuk peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian mengenai sistem Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai adalah sebagai berikut :

a. Hendaknya mengkaji dan memperdalam kembali teori-teori mengenai sistem kompensasi dan kinerja pegawai, karena variabel tersebut memiliki kajian yang cukup luas.

b. Sistem kompensasi bukan satu-satunya faktor dalam mempengaruhi kinerja pegawai, maka dari itu untuk peneliti selanjutnya diharapkan meneliti faktor-faktor yang lebih mempengaruhi. Misalnya sistem kompensasi juga mempengaruhi disiplin, motivasi atau prestasi kerja. Dan kinerja pegawai juga dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan atau iklim kerja.

c. Hendaknya menggunakan instrument penelitian yang tepat agar data yang terkumpul sesuai dan akurat.

d. Peneliti selanjutnya, hendaknya menjadikan kekurangan dalam penelitian ini sebagai tolak ukur untuk melakukan penelitian sejenis ke depan. Yakni diantaranya pada saat pengumpulan data, diharapkan dapat menyebarkan angket dengan efektif dan efisien. Karena tidak mudah untuk meminta bantuan kepada responden yang memiliki kesibukan dengan pekerjaan untuk mengisi angket penelitian yang sedang peneliti sebar.

Rekomendasi-rekomendasi yang diajukan peneliti diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait, khususnya Bidang Pendidikan Luar Biasa dalam upaya meningkatkan kinerja pegawainya.


(1)

Sedangkan untuk kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat termasuk dalam kategori sangat baik. Didukung oleh faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi diri pegawai yang selanjutnya mempengaruhi kinerja pegawai tersebut. Hal ini dapat dilihat dari aspek kinerja pegawai yaitu kemampuan dan tanggungjawab dalam mengerjakan semua tugas sesuai job-description, dapat bekerjasama dengan pegawai lain, kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan penyelesaian kerja, efektifitas dan efisiensi kerja serta kemandirian dalam bekerja. Adapun rincian setiap indikator tersebut adalah sebagai berikut : (1) Kemampuan memiliki kategori sangat baik (2) Tanggungjawab memiliki kategori sangat baik (3) Kerjasama memiliki kategori sangat baik (4) Kualitas kerja memiliki kategori sangat baik (5) Kuantitas kerja memiliki kategori sangat baik (6) Ketepatan penyelesaian kerja memiliki kategori sangat baik (7) Efektifitas dan efisiensi kerja memiliki kategori sangat baik (8) Kemandirian memiliki kategori sangat baik.

Sehingga pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat temasuk dalam tingkat hubungan yang kuat (rxy =0,62). Perolehan tersebut

menunjukkan bahwa sistem kompensasi sebagai variabel independen memiliki pengaruh yang kuat terhadap variabel kinerja pegawai sebagai variabel dependen.

Hasil uji signifikansi korelasi telah diketahui Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Yang artinya bahwa sistem kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan untuk koefisien determinasi variabel X terhadap variabel Y sebesar 38%. Maka artinya sistem kompensasi memberikan kontribusi sebesar 38% terhadap kinerja pegawai dan sisanya 62% dipengaruhi oleh variabel lain seperti kepemimpinan, disiplin kerja, motivasi dan yang lainnya.


(2)

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan diatas, kedua variabel dari pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja pegawai memiliki kategori yang sangat baik. Namun demikian, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang berhubungan dengan penelitian ini seperti pihak lembaga, pegawai serta untuk peneliti selanjutnya. Adapun rekomendasi-rekomendasinya sebagai berikut:

1. Rekomendasi Untuk Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

a. Sistem kompensasi yang ada di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tergolong sangat baik, maka dari itu pihak lembaga hendaknya mempertahankan atau meningkatkannya baik dalam sistem kompensasi yang berdasarkan waktu maupun sistem kompensasi yang berdasarkan hasil.

b. Lembaga lebih meningkatkan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan pegawai agar meminimalisasi kecurangan dalam bekerja misalnya dalam pengawasan kedisiplinan dengan memberikan sanksi yang tegas terhadap perilaku pegawai yang tidak sesuai dengan ketentuan lembaga.

c. Lembaga lebih meningkatkan kinerja pegawai yang kurang dan mempertahankan kinerja yang dianggap sudah baik dalam kualitas, kuantitas maupun produktivitas kerja pegawai. Karena kinerja pegawai yang baik mempengaruhi pencapaian tujuan lembaga.

2. Rekomendasi Untuk Pegawai Bidang Pendidikan Luar Biasa

a. Dengan sistem kompensasi yang tergolong sangat baik, hendaknya pegawai melakukan pengabdian kepada lembaga secara maksimal. Hal ini dapat dilakukan dengan bertanggungjawab atas segala pekerjaan yang telah diberikan oleh lembaga.

b. Hendaknya mempertahankan kinerja yang sudah baik dan meningkatkan kinerja dengan cara menambah pengetahuan, atau mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat menambah kemampuan


(3)

dan keterampilan pegawai sehingga menunjang dalam mewujudkan hasil kerja yang maksimal.

3. Rekomendasi Untuk Peneliti Selanjutnya

Adapun rekomendasi peneliti untuk peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian mengenai sistem Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai adalah sebagai berikut :

a. Hendaknya mengkaji dan memperdalam kembali teori-teori mengenai sistem kompensasi dan kinerja pegawai, karena variabel tersebut memiliki kajian yang cukup luas.

b. Sistem kompensasi bukan satu-satunya faktor dalam mempengaruhi kinerja pegawai, maka dari itu untuk peneliti selanjutnya diharapkan meneliti faktor-faktor yang lebih mempengaruhi. Misalnya sistem kompensasi juga mempengaruhi disiplin, motivasi atau prestasi kerja. Dan kinerja pegawai juga dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan atau iklim kerja.

c. Hendaknya menggunakan instrument penelitian yang tepat agar data yang terkumpul sesuai dan akurat.

d. Peneliti selanjutnya, hendaknya menjadikan kekurangan dalam penelitian ini sebagai tolak ukur untuk melakukan penelitian sejenis ke depan. Yakni diantaranya pada saat pengumpulan data, diharapkan dapat menyebarkan angket dengan efektif dan efisien. Karena tidak mudah untuk meminta bantuan kepada responden yang memiliki kesibukan dengan pekerjaan untuk mengisi angket penelitian yang sedang peneliti sebar.

Rekomendasi-rekomendasi yang diajukan peneliti diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait, khususnya Bidang Pendidikan Luar Biasa dalam upaya meningkatkan kinerja pegawainya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen (cetakan kedua). Bandung : Dewa Ruchi

Akdon, dan Hadi, S. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung : Dewa Ruchi Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Pustaka

Cipta.

Casteter, William. (1996). The Human Resource Function In Educational Adminisration. United State: A Simon & Schuster Company

Handoko, T.Hani. (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Edisi 2). Yogyakarta : BPFE

Hasibuan, Malayu. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

Mangkunegara, A.A. Anwar. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT. Refika Aditama

Mangkunegara, Prabu Anwar. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mangkuprawira, Sjafri (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta Selatan: Ghalia Indonesia

Murti, W.A. dan Hudiwinarsih, G. (2012). Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Surabaya). [Online], Vol 2 (2), 13 halaman. Tersedia: http://academicjournalonline.com/index.php/html [31 juni 2013]

Nasution. (2003). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara


(5)

Nawawi, Hadari. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Prabu Mangkunegara, A.A. Anwar. (2011). Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Pora, de, Antonio. (2011). Remunerasi : Kompensasi dan Benefit. Tanggerang : Parninta Offset

Riduwan. (2004). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sastrohadiwiryo, Bedjo Siswanto. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Jakarta : Bumi Aksara

Siagian, Sondang P. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: STIE YKPN

Soedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Refika Aditama

Sudjana, Nana dan Ibrahim (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Suhari, dan Tjokroamidjojo. (2002). Analisis Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Pada Perusahaan Perhotelan Di Surakarta. [Online], Vol 2 (2), 13 halaman. Tersedia: http://academicjournalonline.com/index.php/html [31 juni 2013] Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito.

Sururi, dan Nugraha Suharto. (2007). Belajar SPSS For Windows Untuk Mengelola Data Penelitian, Bandung: Dewa Ruchi.

Suwatno. dan Yuniarsih, T. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta


(6)

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Departemen Pendidikan Nasional UPI

Wachdi, Ikin S. (2009). Pedoman Umum Administrasi Kepegawaian. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat : tidak diterbitkan

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta : Raja Grafindo Persada Winda. (2012). Pengaruh Sistem Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai