PENGARUH KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT.

(1)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu PENGARUH KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG

TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh

NURWINDA ENDAH 0906373

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap

Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor

Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Oleh Nurwinda Endah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nurwinda Endah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR

BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Oleh :

NURWINDA ENDAH 0906373

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing :


(4)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kompensasi tidak langsung yang terjadi, bagaimana disiplin kerja pegawai, serta seberapa besar pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap disiplin kerja pegawai yang berlangsung di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap disiplin kerja pegawai yang berlangsung di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Provinsi Jawa Barat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang oleh studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket tertutup dengan 5 skala penilaian (likert). Populasi yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebanyak 45 pegawai.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan teknik WMS (Weight Means Scored) menunjukan bahwa rata-rata kecenderungan umum untuk variabel X (Kompensasi Tidak Langsung) sebesar 3,49 dan berada dalam kategori baik. Sedangkan rata-rata kecenderungan umum untuk variabel Y (Disiplin Kerja) sebesar 4,11 berada dalam kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas distribusi data, diketahui bahwa variabel X dan Variabel Y berdistribusi normal. Dilihat dari perhitungan koefisien korelasi ( ) dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,387 yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang rendah antara variabel X dan variabel Y, serta nilai uji signifikan sebesar 2,753 terbukti signifikan karena (2,753) > (1,681).

Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y ditunjukan dari hasil perolehan analisis koefisien determinasi (KD) sebesar 15%, ini menggambarkan bahwa pengaruh kompensasi tidak langsung adalah sebesar 15% dan sisanya sebesar dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan regresi Y atas X adalah Y = 76,245 + 0,330X, artinya setiap perubahan satu unit pada variabel X akan memberikan perubahan pada variabel Y sebesar 0,33 satuan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitiannya yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi tidak langsung terhadap disiplin kerja pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.


(5)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The study is titled "The effect of indirect compensation toward employee discipline in an office environment field secondary and higher education department education of west java province " . The issues raised in this study is how the indirect compensation that happens , how employee discipline , and how much influence the indirect compensation to employee discipline which took place at the office environment field secondary and higher education department education of west java province.

The general purpose of this research is to gain a clear picture of the influence of indirect compensation to employee discipline which took place at the office environment field secondary and higher education department education of west java province.

The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach that is supported by the literature study . Data collection techniques used through the questionnaire enclosed with a 5 rating scale ( Likert ) . Population data sources used in this study were employees in the office environment field secondary and higher education department education of west java province as many as 45 employees.

Based on the results of data processing are calculated by using the WMS ( Weight Means Scored ) shows that the average general tendency for the variable X ( Indirect Compensation ) at 3.49 and be in good category . While the average general tendency for the variable Y ( Occupational Discipline ) of 4.11 is in the excellent category .

Based on the results of testing normality of data distribution , it is known that the variables X and Y variables are normally distributed . Seen from the calculation of the correlation coefficient (rcount ) by using the Pearson Product Moment correlation formula obtained correlation coefficient of 0.387 which shows that there is a low relationship between variables X and Y variables , as well as a significant test of the value of proven significant because 2,753 ( 2,753 ) > ( 1,681).

The magnitude of the effect of variable X to variable Y is shown from the results of analysis of the acquisition of determination coefficient ( KD ) of 15% , this illustrates that the effect of indirect compensation amounted to 15 % and the remaining is influenced by other factors . Y on X regression equation is Y = 76.245 + 0.330 X , meaning that for every one-unit change in the variable X will provide the changes in the variable Y by 0.33 units.

Based on the above results , it can be concluded that the research hypothesis that there is a positive and significant the effect of indirect compensation toward employee discipline in an office environment field secondary and higher education department education of west java province.


(6)

Nurwinda Endah, 2013


(7)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 8

A. Konsep Kompensasi... 8

B. Konsep Kompensasi Tidak Langsung... 13

1. Pengetian Kompensasi Tidak Langsung... 10

2. Tujuan dan Manfaat Kompensasi Tidak Langsung... 13

3. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Kompensasi Tidak Langsung 15 4. Jenis-jenis Kompensasi Tidak langsung... 16

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi 23 C. Konsep Disiplin Kerja Pegawai... 25

1. Pengertian Disiplin Kerja... 25


(8)

3. Dampak Disiplin Kerja... 28

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja... 30

5. Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja... 34

D. Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai... 36

E. Penelitian Terdahulu... 37

F. Kerangka Pikir Penelitian... 38

G. Hipotesis Penelitian... 40

BAB III METODE PENELITIAN... 42

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian... 42

B. Desain Penelitian... 43

C. Metode Penelitian... 44

D. Definisi Operasional... 45

1. Kompensasi Tidak langsung... 45

2. Disiplin Kerja... 46

E. Instrumen Penelitian... 46

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian... 49

1. Validitas Instrumen... 49

2. Reabilitas Instrumen... 56

G. Teknik Pengumpulan Data... 59

H. Analisis Data... 60

1. Menyeleksi Data... 61

2. Klasifikasi Data... 61

3. Pengolahan Data... 61

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 70

A. Analisis Data... 70

1. Seleksi Data... 70

2. Klasifikasi Data... 71


(9)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Hasil Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden

Berdasarkan Perhitungan Rata-rata... 73

2. Hasil Normalitas Distribusi Data... 80

3. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian... 82

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 87

1. Gambaran Kompensasi Tidak Langsung di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat... 88

2. Gambaran Disiplin Kerja Pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 90 3. Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 92 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 94

A. Kesimpulan... 94

B. Rekomendasi ... 95

DAFTAR PUSTAKA... 97


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jenis-jenis Kompensasi Tidak Langsung di Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Barat………... 3

Tabel 2.1 Jenis-jenis Kesejahteraan Pegawai……….. 16

Tabel 3.1 Populasi Penelitian………... 42

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X………... 46

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y... 47

Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel X... 51

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X... 53

Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Y... 54

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y... 55

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas... 58

Tabel 3.9 Kriteria Pengukuran Alternatif Jawaban Linkert Variabel X dan Variabel Y... 60

Tabel 3.10 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS... 62

Tabel 3.11 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... 65

Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Angket... 71

Tabel 4.2 Data Mentah Variabel X... 72

Tabel 4.3 Data Mentah Variabel Y... 72

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan WMS Variabel X... 73

Tabel 4.5 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS... 74

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y... 76

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas... 80

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Analisis Korelasi... 83


(11)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Koefisien Detrminasi... 85 Tabel 4.11 Hasil perhitungan Koefisien Regresi... 86


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian……...………...40

Gambar 3.1 Desain Penelitian………43

Gambar 4.1 Grafik Hasil Uji Normalitas Variabel X………81


(13)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kisi-kisi dan Angket Penelitian

LAMPIRAN 2 Perhitungan Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen LAMPIRAN 3 Perhitungan Data Penelitian

LAMPIRAN 4 Tabel-tabel Statistik LAMPIRAN 5 Profil Lembaga LAMPIRAN 6 Korespondensi

LAMPIRAN 7 Perkembangan Bimbingan Skripsi LAMPIRAN 8 Riwayat hidup


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu lembaga pemerintah maupun swasta sumber daya manusia memegang peranan penting dalam keberlangsungan lembaga tersebut, karena betapapun lengkap dan canggihnya peralatan kerja yang dimiliki oleh lembaga tanpa adanya tenaga manusia tidak akan berhasil memproduksi barang atau jasa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tenaga kerja atau pegawai merupakan sumber daya manusia yang penting keberadaannya dalam suatu lembaga, tanpa adanya pegawai suatu lembaga tidak akan berjalan dengan baik. Sumber daya manusia tersebut tentunya harus memiliki prestasi kerja yang baik. Semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai SDM. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi lembaga mencapai hasil yang maksimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

Menurut Malayu Hasibuan (2007:194) “kedisiplinan diartikan jika

karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma

sosial yang berlaku.”

Seorang pegawai yang memiliki disiplin kerja yang tinggi adalah pegawai yang berprilaku positif dalam usaha pencapaian tujuan lembaga contohnya yaitu pegawai yang datang dan pulang tepat waktu, frekuensi absen yang tinggi serta memiliki kinerja yang baik.

Malayu Hasibuan (2007;194) beranggapan bahwa indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya :

1. Tujuan dan kemampuan, 2. Teladan kepemimpinan, 3. Balas jasa,


(15)

2

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4. Keadilan,

5. Waskat (pengawasan melekat), 6. Sanksi hukuman,

7. Ketegasan, dan

8. Hubungan kemanusiaan.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu cara meningkatkan disiplin kerja pegawai yaitu dengan balas jasa. Balas jasa disini dapat diartikan sebagai kompensasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Handoko (2000:155)

“kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas

jasa untuk kerja mereka.”

Menyadari pentingnya sumber daya manusia bagi keberlangsungan hidup dan kemajuan lembaga, maka lembaga sebaiknya memberikan perhatian khusus pada pegawainya. Lembaga diharapkan dapat bersikap adil atas apa yang sudah diberikan pegawai terhadap lembaga. Untuk meningkatkan serta mendorong disiplin kerja pegawai diperlukan adanya hubungan kerja yang saling menguntungkan antara pegawai dan lembaga. Pegawai memberikan disiplin kerja yang tinggi dengan selalu datang dan pulang tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan dan norma sosial yang berlaku sedangkan lembaga memberikan kompensasi sebagai penghargaan atas disiplin kerja yang baik yang sudah diberikan pegawai terhadap lembaga.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomer 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Pasal 32 berbunyi :

1. Untuk meningkatkan kegairahan bekerja, diselenggarakan usaha kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil.

2. Usaha kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi program pensiun dan tabungan hari tua, asuransi kesehatan, tabungan perumahan, dan asuransi pendidikan bagi putra putri Pegawai Negeri Sipil. 3. Untuk penyelenggaraan usaha kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Pegawai Negeri Sipil wajib membayar iuran setiap bulan dari penghasilannya.

4. Untuk penyelenggaraan program pensiun dan penyelenggaraan asuransi kesehatan, Pemerintah menanggung subsidi dan iuran.

5. Besarnya subsidi dan iuran sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.


(16)

3

6. Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia, keluarganya berhak memperoleh bantuan

Berdasarkan studi pendahuluan, berikut adalah jenis-jenis kompensasi tidak langsung yang ada di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat :

Tabel 1.1

Jenis-jenis kompensasi tidak langsung di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Ekonomis Fasilitas Pelayanan

Uang pensiun Uang makan Uang hari raya

Uang duka / kematian Pakaian Dinas (Kopri) Uang pengobatan Penggantian biaya kacamata baca

Mushola / Mesjid Kafetaria

Sarana Olahraga Sarana Kesenian Cuti / Cuti hamil Koperasi Izin Pembekalan kewirausahaan Pembekalan kerohanian Poliklinik Tempat penitipan anak Asuransi Kredit rumah Rumah dinas Kendaraan dinas

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013

Akan tetapi fenomena empirik yang terjadi, walaupun kompensasi pegawai dinas pendidikan provinsi sudah cukup, disiplin kerja pegawai dinas pendidikan provinsi khususnya bidang pendidikan menengah dan tinggi masih rendah hal ini dapat terbukti dari frekuensi kehadiran yang minim, masuk dan pulang kerja tidak tepat waktu, dll.

Dari pembahasan kompensasi dan disiplin kerja yang telah dipaparkan di atas, penulis merasa tertarik untuk melihat sejauh mana kompensasi tidak langsung yang ditetapkan dapat mempengaruhi disiplin kerja para pegawainya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat”.


(17)

4

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi dan perumusan masalah

1. Identifikasi masalah

Dalam rangka peningkatan kedisiplinan sumbar daya manusia, kompensasi tidak langsung perlu diperhatikan dengan sungguh sungguh karena kompensasi tidak langsung merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai. Hal ini sesuai dengan pendapat Malayu Hasibuan (2007;194) yang menyatakan: “Indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya :

1. Tujuan dan kemampuan, 2. Teladan kepemimpinan, 3. Balas jasa,

4. Keadilan,

5. Waskat (pengawasan melekat), 6. Sanksi hukuman,

7. Ketegasan, dan

8. Hubungan kemanusiaan.

Dilihat dari kondisi empirik disiplin kerja pegawai di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat masih banyak yang kurang disiplin meskipun kompensasi tidak langsung sudah memadai. Dengan meningkatnya disiplin kerja pegawai, maka semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. Dengan prestasi kerja pegawai yang baik dapat mendorong untuk mencapai visi dan misi dari lembaga tersebut.

Untuk mencapai visi dan misi dari suatu badan atau lembaga perlu ditingkatkan disiplin para pegawai sehingga prestasi kerja pegawai akan menciptakan tercapainya suatu visi dan misi lembaga tersebut. Prestasi kerja pegawai merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam operasional suatu lembaga dalam mencapai tujuan dari lembaga.

Penulis mengidentifikasi masalah yang akan diteliti yaitu mengenai pentingnya program kompensasi tidak langsung pegawai di suatu lembaga/organisasi sehingga tercapainya disiplin kerja pegawai yang baik. Dengan begitu, apabila disiplin kerja yang dilakukan oleh pegawai selama


(18)

5

melaksanakan pekerjaan sudah optimal maka visi, misi dan tujuan dari lembaga/organisasi tersebut akan tercapai.

2. RumusanMasalah

Rumusan masalah berhubungan dengan cakupan atau ruang lingkup masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap disiplin kerja pegawai di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah Dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka peneliti merumuskan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan kompensasi tidak langsung di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah Dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ?

2. Bagaimana disiplin kerja pegawai di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah Dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat?

3. Seberapa besar pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap disiplin kerja pegawai di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah Dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran atau harapan yang akan dicapai dengan penyelenggaraan penelitian ini. Dengan kata lain bahwa tujuan penelitian merupakan arah yang akan dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun tujuan penelitian yang diharapkan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap disiplin kerja pegawai di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dengan cara atau prosedur tertentu.


(19)

6

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pelaksanaan kompensasi tidak langsung di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

2. Mengetahui disiplin kerja pegawai di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

3. Mengetahi seberapa besar pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap disiplin kerja di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi lembaga

Sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga untuk meningkatkan kompensasi tidak langsung dan meningkatkan disiplin kerja pegawai. 2. Bagi pegawai

Diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi karyawan berkenaan dengan disiplin kerja pegawai.

3. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, bila mana ingin mengadakan penelitian pada masalah yang sama.

E. Struktur organisasi skripsi

1. BAB I Pendahuluan yang didalamnya merupakan uraian dari Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi Skripsi.


(20)

7

2. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis berisi tentang, Landasan Teori yang menjadi dasar penelitian, Kerangka Pemikiran Penelitian dan Hipotesis Penelitian.

3. BAB III Metode Penelitian berisi tentang Lokasi dan SubjekPopulasi/Sampel Penelitian, Desain dan Justifikasi Penggunaan Metode, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

4. BAB IV Hasil penelitian dan Pembahasan yang berisi mengenai Pengolahan/Analisis Data yang dapat dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif. Dan pembahasan/Analisis Temuan.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan penulis terhadap hasil analisis temuan penelitian. Ada dua alternatif cara penulisan kesimpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara uraian padat.


(21)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian di lingkungan Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No. 06 Bandung. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:117) yang mengemukakan bahwa, ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi oleh peneliti adalah pegawai-pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Jawa Barat. Jumlah pegawai seluruhnya adalah 45 orang yang dipimpin oleh Kepala Bidang seehingga menjadi 46 orang. Dapat dirincikan seperti yang terdapat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No. Seksi Jumlah

1. Seksi Pembinaan SMA 15

2. Seksi Pembinaan SMK 14

3. Seksi Pembinaan SSN,SBI 16


(22)

43

Sampel penelitian menurut Sugiyono (2011:118) yaitu: ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili.

Berdasarkan pemaparan tabel data populasi penelitian di atas dapat diperoleh jumlah populasi untuk seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berjumlah 45 orang. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, dikarenakan seluruh populasi dijadikan sampel.

B. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Nasution (Rona Mega, 2012:61) mengemukakan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Dengan adanya desain penelitian akan memberikan pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Berdasarkan definisi tersebut, Berdasarkan definisi tersebut, maka desain penelitian ini adalah:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Disiplin Kerja (Variabel Y)  Frekuensi kehadiran  Tingkat kewaspadaan  Ketaatan pada standar kerja  Ketaatan pada peraturan kerja  Etika kerja

Kompensasi Tidak Langsung (Variabel X)  Ekonomi

 Fasilitas  Pelayanan


(23)

44

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Gambar 3.1 diatas dijelaskan bahwa variabel X dalam penelitian ini adalah Kompensasi Tidak langsung dan Variable Y dalam penelitian ini adalah Disiplin Kerja. Adapun yang dijadikan sub variabel X adalah ekonomis, fasilitas dan pelayanan. Sedangkan sub variabel Y adalah tepat waktu, taat terhadap peraturan yang berlaku, bertanggung jawab, dan ketaatan terhadap prosedur kerja.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian suatu cara ataupun teknik yang dipergunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data serta menganilisisnya agar diperoleh suatu kesimpulan guna mencapai tujuan penelitian. Menurut Surakhmad (1993:31) menyatakan, “Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu.”

Untuk menemukan jawaban penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat”, yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka digunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Metode desktiptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang, sebagaimana yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (1992:120) bahwa: “Metode deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang”. Sedangkan menurut Nazir (2005:54), “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antara fenomena yang diselidiki.


(24)

45

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan statistik. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket (kuisioner) yang mengungkap data setiap variabel penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Sugiyono (2010:14) menyatakan :

Metode Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengumpulan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang akan diteliti, dalam hal ini penulis akan menjelaskan definisi istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini sehingga terdapat persamaan pandangan antara penulis dan pembaca. Nazir (2009) mengatakan bahwa: “Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu konstruk dengan menggunakan konstruk yang lain”. Sesuai dengan penjelasan diatas, adapun definisi operasional yang akan dijelaskan berdasarkan variabel penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kompensasi Tidak Langsung

Notoatmodjo (Retnowati, 2012:10) mengemukakan bahwa: “Kompensasi tidak langsung adalah pemberian kompensasi yang tidak dikaitkan langsung dengan prestasi kerja para karyawan.” Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa kompensasi tidak langsung merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para pegawai. Indikator kompensasi tidak langsung diukur dari ekonomis, fasilitas dan pelayanan.


(25)

46

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Disiplin Kerja

Ansyar Sunyoto (1996:56) menyatakan bahwa: “Disiplin kerja adalah ketaatan melaksanakan aturan-aturan yang mewajibkan dan diharapkan oleh perusahaan agar setiap tenaga kerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan tertib dan lancar.” Berdasarkan definisi konseptual diatas, maka penulis membuat definisi operasional disiplin kerja merupakan suatu sikap seseorang dalam organisasi yang menunjukan kepatuhan dan ketaatan sebagai pegawai dalam melakukan tugas-tugasnya sesuai peraturan-peraturan baik peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang ditetapkan oleh organisasi/lembaga dengan baik dan penuh tanggung jawab serta adanya kesediaan menerima sanksi dari pimpinan atau pihak terkait apabila melakukan sebuah pelanggaran. Indikator disiplin kerja diukur dari .frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja, dan etika kerja.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2011:148) menyatakan bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian”.

Suharsimi Arikunto (2000:134) berpendapat bahwa : “Instrumen penelitian/pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

Penyusunan instrumen penelitian dari tiap-tiap variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dengan kisi-kisi sebagai berikut :


(26)

47

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel X (Kompensasi Tidak Langsung)

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Variabel X (Kompensasi Tidak

Langsung)

Ekonomi  Uang makan

 Uang transport  Uang Hari Raya  Pakaian Dinas  Uang pengobatan

 Biaya pembelian kaca mata baca 1 2 3 4 5 6

Fasilitas  Mushola / Mesjid

 Kafetaria

 Sarana Olahraga

 Sarana Kesenian/rekreasi  Pendidikan dan pelatihan  Cuti / Cuti hamil

 Koperasi dan toko  Izin  Pembekalan kerohanian/keagamaan 7 8 9, 10 11, 12 13 14 15 16 17

Pelayanan  Pelayanan kesehatan

 Tempat penitipan anak  Kendaraan dinas  Asuransi jiwa

 Bantuan perumahan (Baperum) 18 19 20 21 22


(27)

48

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y (Disiplin Kerja)

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Variabel Y (Disiplin Kerja)

Frekuensi Kehadiran  Memahami ketentuan hari kerja

 Memahami ketentuan jam kerja

 Datang dan pulang tepat waktu

 Waktu bekerja sesuai dengan jam kerja

 Mengisi daftar hadir dan daftar pulang

1 2,3

4 5, 6, 7

8

Tingkat kewaspadaan  Memelihara dan menjaga kelengkapan kerja

 Menjaga lingkungan kerja

9,10 11 Ketaatan pada standar

kerja

 Memahami bidang tugas  Menjalankan mekanisme

kerja

12 13, 14

Ketaatan pada peraturan kerja

 Pelaksanaan tugas  Penyelesaian tugas  Pengembangan

kemampuan professional  Perintah dari pimpinan  Penggunaan biaya sesuai

dengan rencana 15 16 17 18, 19 20

Etika kerja  Bertanggung jawab

dalam melaksanakan tugas

 Bertingkah laku sopan dan menjaga hubungan sesama rekan kerja  Menjalankan kerjasama

yang baik

 Menjalankan cara kerja yang inovatif

21, 22

23

24 25


(28)

49

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang tingkat akurasinya meyakinkan, dibutuhkan alat pengumpul data (angket) yang baik. Baik tidaknya kualitas suatu alat pengumpul data (angket) ditentukan oleh dua kriteria utama yaitu validitas dan reabilitas.

Untuk mengetahui validitas dan reabilitas suatu alat pengumpul data, peneliti perlu melakukan uji coba terhadap alat pengumpul data tersebut. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi, baik itu dalam pernyataan maupun dalam alternatif jawaban.

1. Validitas Instrumen

Suatu instrumen disusun untuk mengumpulkan data yang diperlukan, sebab data merupakan alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, suatu data harus memiliki tingkat kebenaran yang tinggi sebab akan menentukan kualitas penelitian. Uji validitas merupakan salah satu usaha penting yang harus dilakukan peneliti guna mengukur kevalidan dari instrumen.

Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Akdon (2008 :143) menegaskan “Validitas diartikan lebih luwes yaitu mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan)”.

Berdasarkan konsep tersebut, maka pengujian validitas dengan menggunakan amgket yang terkumpul dari 14 orang responden diuji dengan menggunakan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus statistika Pearson Product Moment dalah sebagai berikut:

rxy = √ √


(29)

50

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Keterangan :

N = jumlah responden X = skor setiap item Y = skor total

(∑X)² = kuadrat jumlah skor item

∑X² = jumlah kuadrat skor item ∑Y² = jumlah kuadrat skor item (∑Y)² = kuadrat jumlah skor total

rxy = koofisien korelasi variabel x dan y

Langkah kedua, menghitung Uji-t dengan rumus :

Keterangan :

Langkah selanjutnya jika sudah didapat hasil uji-t maka selanjutnya mencari nilai ttabel apabila diketahui signifiknsi untuk α = 0,05% dan derajat

kebebasan (dk) = n – 2, dengan uji satu pihak. Kemudian membuat keputusan dengan membandingkannya thitung dengan ttabel dimana kaidah keputusannya adalah :

Jika : t hitung > t tabel berarti Valid, dan

t hitung < t tabel berarti Tidak Valid

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas. Dibawah ini adalah hasil pehitungan uji validitas angket untuk variabel X (Kompensasi Tidak Langsung) dan variabel Y (Disiplin Kerja Pegawai). Validitas tiap item untuk kedua variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel X (Kompensasi Tidak Lansung) thitung =

thitung = nilai thitung

R = koefisien korelari hasil rhitung


(30)

51

Menghitung harga kolerasi setiap butir dengan rumus Pearson Product Moment. Adapun contoh perhitungan uji validitas variabel X untuk item no. 1 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Uji Validitas Variabel X Item No.1

Item No. 1

No. X Y X2 Y2 XY 1 3 84 9 7056 252 2 2 74 4 5476 148 3 1 45 1 2025 45 4 4 88 16 7744 352 5 3 74 9 5476 222 6 2 65 4 4225 130 7 2 61 4 3721 122 8 3 63 9 3969 189 9 3 60 9 3600 180 10 2 51 4 2601 102 11 1 47 1 2209 47 12 3 49 9 2401 147 13 1 62 1 3844 62 14 1 73 1 5329 73 Jmlh ∑X ∑Y ∑X

2 ∑Y2 ∑XY

31 896 81 59676 2071


(31)

52

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu = 0,513

Setelah mendapatkan dengan rumus Product Moment maka selanjutnya peneliti menghitung uji-t dengan rumus:

=

= 2,06

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh adalah 2,06 Untuk dengan α = 0,05 dan dk = (n-2) = (14-2) = 12 diperoleh ttabel =

1,782 Sehingga kesimpulannya, item no. 1 dinyatakan valid karena

(2,06) > (1,782), untuk selanjutnya yaitu item no. 2 sampai

dengan no. 22 dihitung dengan menggunakan cara yang sama.

Setelah melalui proses perhitungan dapat disimpulkan bahwa item no. 1 sampai dengan no. 22 seluruh item lainnya dinyatakan valid karena >

.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X (Kompensasi Tidak Langsung)

No Item

Koefisien


(32)

53

hitung)

1 0,51 2,06 1,782 Valid 2 0,66 3,11 1,782 Valid 3 0,52 2,14 1,782 Valid 4 0,53 2,19 1,782 Valid 5 0,52 2,12 1,782 Valid 6 0,62 2,8 1,782 Valid 7 0,52 2,12 1,782 Valid 8 0,59 2,58 1,782 Valid 9 0,49 1,97 1,782 Valid 10 0,67 3,15 1,782 Valid 11 0,66 3,07 1,782 Valid 12 0,43 1,91 1,782 Valid 13 0,71 3,57 1,782 Valid 14 0,63 2,86 1,782 Valid 15 0,54 2,23 1,782 Valid 16 0,53 2,19 1,782 Valid 17 0,53 2,21 1,782 Valid 18 0,52 2,13 1,782 Valid 19 0.52 2,13 1,782 Valid 20 0,49 1,98 1,782 Valid 21 0,59 2,56 1,782 Valid 22 0,48 1,89 1,782 Valid

b. Variabel Y (Disiplin Kerja Pegawai)

Menghitung harga kolerasi setiap butir dengan rumus Pearson Product Moment. Adapun contoh perhitungan uji validitas variabel Y untuk item no. 1 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6


(33)

54

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Item No. 1

No. X Y X2 Y2 XY 1 3 62 9 3844 186 2 1 75 1 5625 75 3 3 84 9 7056 252 4 5 97 25 9409 485 5 3 93 9 8649 279 6 3 85 9 7225 255 7 5 122 25 14884 610 8 3 95 9 9025 285 9 3 94 9 8836 282 10 5 101 25 10201 505 11 1 92 1 8464 92 12 1 84 1 7056 84 13 1 90 1 8100 90 14 5 119 25 14161 595 Jmlh ∑X ∑Y ∑X

2 ∑Y2 ∑XY

42 1293 158 122535 4075

= 0,62

Setelah mendapatkan dengan rumus Pearson Product Moment maka selanjutnya peneliti menghitung uji-t dengan rumus:


(34)

55

= 2,74

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh adalah 2,74 Untuk dengan α = 0,05 dan dk = (n-2) = (14-2) = 12 diperoleh ttabel =

1,782. Sehingga kesimpulannya item no. 1 dinyatakan valid karena

(2,74) > (1,782), untuk selanjutnya yaitu item no. 2 sampai

dengan no. 25 dihitung dengan menggunakan cara yang sama.

Setelah melalui proses perhitungan dapat disimpulkan bahwa item no. 1 sampai dengan item no.25, seluruh item dinyatakan valid karena >

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Disiplin Kerja Pegawai)

No Item

Koefisien Korelasi (r

hitung)

t hitung t tabel Keputusan

1 0,62 2,74 1,782 Valid 2 0,62 2,74 1,782 Valid 3 0,51 2,08 1,782 Valid 4 0,55 2,30 1,782 Valid 5 0,74 3,91 1,782 Valid 6 0,59 2,54 1,782 Valid 7 0,55 2,31 1,782 Valid 8 0,59 2,53 1,782 Valid 9 0,51 2,06 1,782 Valid 10 0,53 2,17 1,782 Valid 11 0,54 2,24 1,782 Valid 12 0,52 2,14 1,782 Valid 13 0,59 2,56 1,782 Valid 14 0,55 2,28 1,782 Valid 15 0,66 3,1 1,782 Valid 16 0,53 2,21 1,782 Valid 17 0,77 4,27 1,782 Valid


(35)

56

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 18 0,51 2,06 1,782 Valid 19 0,56 2,38 1,782 Valid 20 0,48 1,91 1,782 Valid 21 0,49 1,99 1,782 Valid 22 0,66 3,05 1,782 Valid 23 0,50 2,02 1,782 Valid 24 0,50 2,01 1,782 Valid 25 0,52 2,15 1,782 Valid

2. Reliabilitas Instrumen

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reabilitas untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Arikunto (2002: 154) berpendapat bahwa :

Instrumen yang reliabel, yaitu instrumen yang menghasilkan data yang benar, dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, berapa kalipun instrumen tersebut diambil, maka hasilnya akan menunjukkan tingkat keterandalan tertentu.

Pengujiannya dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Diperlukan sekali pengujian dengan menggunakan teknik statistik terhadap skor jawaban responden yang dihasilkan dari penggunaan instrumen yang bersangkutan.

Alpha Cronbach dengan rumus yang dikutip oleh Riduan (2004:125) sebagai berikut :

Dimana :

r

11 =Nilai Reliabilitas

Ƹ

S

i

= Jumlah varian skor tiap tiap item

S

t = Varians total


(36)

57

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut :

Langkah 1 : menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus

Dimana :

Si = Varians skor tiap-tiap item

ƸXi 2

= Jumlah kuardat item Xi

(

ƸXi

)

2

= Jumlah item Xidikuadratkan

N

= Jumlah responden

Langkah 2 : Menjumlahkan Varians semua item dengan menggunakan rumus :

Dimana :

Ƹ

S

i = Jumlah varian semua item S1 + S2 + S3…….. Sn = Varians item ke-1,2,3,…..n

Langkah 3 : Menghitung varians total dengan rumus:

Dimana :

St = Varians total

Ƹ

Xt

2 = Jumlah kuadrat X total

(

ƸXt

)

2

= Jumlah X total dikuadratkan N = Jumlah responden


(37)

58

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Langkah selanjutnya adalah mencari rtabel. Apabila diketahui untuk α = 0,05 dan dk

= 14-1 = 13, dengan uji satu pihak maka diperoleh rtabel = 0,514. Kemudian

membuat keputusan dengan membandingkan r11 dengan rtabel dimana kaidah

keputusan menyatakan bahwa:

Jika r11 > rtabel berarti reliable, dan jika r11 < rtabel berarti tidak reliable. Adapun

hasil perhitungan uji reliabilitas kedua variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel r11 rtabel Kesimpulan

Variabel X (Kompensasi Tidak Langsung)

0,89 0,514 Reliabel

r11 > rtabel

Variabel Y (Disiplin Kerja)

0,90 0,514 Reliabel

r11 < rtabel

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan masalah penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hermawan Wasito (Sofyan Siregar, 2010: 60), bahwa:

Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam penelitian. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahasa analisis dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, pengumpulan data harus dilakukan dengan sistematis, terarah, dan sesuai dengan masalah penelitian.

Telah dijelaskan hal tersebut bahwa dalam teknik pengumpulan data erat hubungannya dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan. Dalam penelitian, penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat (sesuai) dapat membantu


(38)

59

pencapaian hasil (pemecahan masalah).Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket mengenai Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Angket yaitu seperangkat daftar pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian (Arikunto, 2002: 200). Sejalan dengan pendapat Surakhmad (Arikunto, 2002: 202) yang mengemukakan bahwa: “Pada umumnya ada dua bentuk angket yaitu angket berstruktur dan angket yang tidak berstruktur”. Berdasarkan pendapat tersebut, untuk mengukur variabel X dan variabel Y, dalam penelitian ini digunakan angket berstruktur (tertutup) yang berisikan kemungkinan-kemungkinan atau jawaban yang telah tersedia, Seperti pendapat Sanafiah Faisal (Sofyan Siregar, 2010: 159) yang menyatakan bahwa:

Angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya diberikan dengan memberi tanda tertentu, disebut angket tertutup. Angket demikian bisanya meminta jawaban yang membutuhkan tanda “check” (√) pada item yang termasuk dalam alternatif jawaban.

Dalam menyusun angket, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu Kompensasi Tidak Langsung untuk variabel X dan Disiplin Kerha Pegawai untuk variabel Y. 2. Menentukan sub variabel dan indikator dari setiap variabel.

3. Mengidentifikasi masing-masing indikator penelitian berdasarkan pada teori-teori yang telah dikemukakan pada BAB II

4. Menyusun kisi-kisi angket

5. Menyusun pernyataan-pernyataan dari setiap variabel, disertai dengan alternatif jawabannya.

6. Menetapkan kriteria pemasukan skor untuk setiap alternatif jawaban, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.9

Kriteria Pengkuruan Alternatif Jawaban Likert Variabel X dan variabel Y


(39)

60

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Alternatif Jawaban Bobot

Variabel X Variabel Y

Selalu 5 5

Sering 4 4

Kadang-kadang 3 3

Jarang 2 2

Tidak Pernah 1 1

H. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta. Sugiono (2010:207) menjelaskan bahwa :

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Apabila kita lihat dari penjelasan diatas jelas memang kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang sangatbpenting dilakukan dalam sebuah penelitian. Karena dengan dilakukannya kegiatan analisis data maka akan diketahui jawaban dari permasalahan dari penelitian itu sendiri.

Adapun langkah-langkah dalam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sendirri adalah sebagai berikut:

1. Menyeleksi data

Menyeleksi data dimaksudkan agar data dapat diolah lebih lanjut, memeriksa kelengkapan angket yang terkumpul dengan yang disebarkan, dan memeriksa jawaban responden berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.


(40)

61

2. Klasifikasidata

Pengelompokan data berdasarkan variabel yang telah ditentukan yakni variabel X (Kompensasi Tidak Langsung) dan variabel Y (Disiplin Kerja). Selanjutnya adalah memeberikan skor dengan skala yang telah ditentukan. Seperti yang telah diketahui dalam penskoran penelitian ini menggunakan skala likert.

3. Pengolahandata

Mengolah data adalah suatu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah dikumpulkan mempunyai arti dan dapat ditarik kesimpulan sebagai suatu jawaban dari permasalahan yang diteliti. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Surakhmad (Arikunto, 2002:129) bahwa :

Mengolah data adalah usaha konkrit untuk membuat data itu “berbicara” sebab betapapun besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematika yang baik, niscaya data itu tetap merupakan bahan-bahan bisu “seribu bahasa”.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pengolahan data harus dilakukan dengan langkah-langkah secara sistematis sehingga peneliti dapat menggunakan data-data tersebut untuk membuat sebuah kesimpulan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan setelah data terkumpul adalah sebagai berikut:

a. Menghitung kecenderungan umum jawaban responden terhadap variabel penelitian dengan menggunakan teknik Weight Means

Scored (WMS)

Teknik Weight Means Scored (WMS) ini digunakan untuk menentukan kedudukan setiap item serta untuk menggambarkan keadaan atau kecenderungan tingkat kesesuaian dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun rumus dari WMS adalah sebagai berikut :


(41)

62

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Dimana :

= Rata-rata skor responden

X = Jumlah Skor dari setiap alternatif jawaban responden n = Jumlah Responden

Setelah diketahui skor rata-rata harga dikonsultasikan dengan kriteria hasil perhitungan kecenderungan skor rata–rata yang masing-masing kriterianya adalah berikut:

Tabel 3.10

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 - 5,00 Sangat baik Selalu Selalu

3,00 - 4,00 Baik Sering Sering

2,01 - 3,00 Cukup baik Kadang-kadang Kadang-kadang

1,01 - 2,00 Rendah Jarang Jarang

0,01 - 1,00 Sangat rendah Tidak Pernah Tidak Pernah Sumber: Sugiyono (2003:214)

b. Uji Normalitas Distribusi Data

Hasil pengujian terhadap normalitas distribusi data akan memberikan implikasi pada teknik statistik yang digunakan. Dalam hal ini Surakhmad dalam Arikunto(2002: 95) mengemukakan bahwa :

Tidak semua populasi (maupun sampel) menyebar secara normal. Dalam hal ini digunakan teknik (yang diduga) menyebar normal teknik statistik yang dipakai sering di sebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran tidak normal dipakai teknilk non parametrik yang tidak terikat oleh bentuk penyebaran.

Untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analitik parametrik atau non parametrik maka dilakukan uji normalitas distribusi data menggunakan SPSS For Windows


(42)

63

16.0. Berikut adalah langkah-langkah pengolahan data menggunakan SPSS For Windows 16.0 sebagai berikut:

1) Buka SPSS 16.0, destinasikan Variable View dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut:

a) Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X, baris kedua diisi dengan Y

b) Kolom Type diisi Numeric c) Kolom Width diisi 8 d) Kolom Decimal diisi 0

e) Kolom Label untuk baris pertama (X) ketikan Kompensasi Tidak Langsung dan untuk baris kedua (Y) ketikan Disiplin Kerja.

f) Kolom Value diisi None g) Kolom Missing diisi None h) Kolom Column diisi 8 i) Kolom Align pilih Center j) Kolom Measure pilih Scale

2) Aktifkan Data View kemudian masukan data jumlah pernyataan dari setiap item Variabel X dan Variabel Y

3) Selanjutnya klik menu Analyze, kemudian pilih Descriptive Statistics

dan pilih Explore. Maka akan tampil kotak Explore.

4) Dari kotak Explore tersebut masukan Kompensasi Tidak Langsung (X) dan Disiplin Kerja (Y) ke kotak Dependent List

5) Kemudian klik tombol Plots beri tanda √ pada Normality plots with test, kemudian klik tombol Continue.

6) Klik tombol OK

Hasil Uji Normalitas Data

 Pada tabel Test of Normality menyajikan hasil uji normalitas dengan menggunakan Komolgorov Smirnov dan Shapiro Wilk.

Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji signifikansi. Uji signifikansi ditunjukan pada kolom Sig pada Komolgorov Smirnov.


(43)

64

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu (1) Hipotesis bentuk kalimat:

Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal (2) Kaidah keputusan:

Jika signifikasi > 0,05 maka Ho diterima Jika signifikasi <0,05 maka Ho ditolak c. Menguji Hipotesis penelitian

Setelah selesai tahap pengolahan data, kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis penelitian dalam rangka menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian.

1) Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi sederhana atau bivariate digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Dalam perhitungan korelasi akan didapat koefisien korelasi yang menunjukan keeratan hubungan antara dua variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi berkisar 0 sampai 1. Jika nilai koefisien korelasinya semakin mendekati 1, maka hubungan antara dua variabelnya akan semakin erat. Tetapi jika mendekati 0, maka hubungannya semakin rendah. hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Sugiono (2004:214), sebagai berikut:

Tabel 3.11

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

0,600 – 0,799 Kuat

0,400 – 0,599 Cukup Kuat


(44)

65

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

a) Analisis Korelasi Pearson (Product Moment Pearson)

Rumus Product Moment Pearson digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang mempunyai distribusi data normal, pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analitik parametrik. Analisis korelasi sederhana menggunakan SPSS For Windows 16.0. Berikut adalah langkah-langkah pengolahan data menggunakan SPSS For Windows 16.0 sebagai berikut:

(1) Buka SPSS 16.0, destinasikan Variable View dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut:

(a) Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X, baris kedia diisi dengan Y

(b) Kolom Type diisi Numeric (c) Kolom Width diisi 8 (d) Kolom Decimal diisi 0

(e) Kolom Label untuk baris pertama (X) ketikan Kompensasi Tidak Langsung dan untuk baris kedua (Y) ketikan Disiplin Kerja.

(f) Kolom Value diisi None (g) Kolom Missing diisi None (h) Kolom Column diisi 8 (i) Kolom Align pilih Center (j) Kolom Measure pilih Scale

(2) Aktifkan Data View kemudian masukan data jumlah pernyataan dari setiap item Variabel X dan Variabel Y

(3) Selanjutnya klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih

Bivariate. Maka akan tampil kotak dialog Bivariate Correlation.

(4) Dari kotak Bivariate Corelation tersebut masukan Kompensasi Tidak Langsung (X) dan Disiplin Kerja (Y) ke kotak Variable


(45)

66

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(5) Tandai pilihan pada kotak Pearson, Two tailed, Flag significant correlation.

(6) Klik tombol OK

Hasil Analisis Korelasi Pearson Product Moment

 Pada tabel Corelation menyajikan hasil koefisien korelasi Pearson Product Moment antara kedua variabel tersebut. Untuk mengetahui keeratan hubungan kedua variabel dan membuktikan hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y. Nilai koefisien korelasi berkisar 0 sampai 1 ini dapat dilihat pada baris Pearson Corelation. Jika nilai koefisien korelasinya semakin mendekati 1, maka hubungan antara dua variabelnya akan semakin erat. Tetapi jika mendekati 0, maka hubungannya semakin rendah. Sedangkan uji signifikansi pada tabel korelasi dapat dilihat pada baris Sig.(2-Tailed) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

o Hipotesis bentuk kalimat:

Ho : Kompensasi Tidak Langsung tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Disiplin Kerja

Ha : Kompensasi Tidak Langsung memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Disiplin Kerja

o Kaidah keputusan:

Jika signifikasi > 0,05 maka Ho diterima Jika signifikasi <0,05 maka Ho ditolak

2) Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen (X) dengan satu variabel dependen (Y) yang digunakan untuk memprediksi atau meramalkan suatu nilai variabel dependen (Y) berdasarkan independen (X). Analisis regresi sederhana menggunakan SPSS For Windows 16.0. Berikut adalah langkah-langkah pengolahan data menggunakan SPSS For Windows 16.0 sebagai berikut:


(46)

67

(1) Buka SPSS 16.0, destinasikan Variable View dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut:

(a) Kolom Name pada baris pertama diisi dengan Y, baris kedua diisi dengan X

(b) Kolom Type diisi Numeric (c) Kolom Width diisi 8 (d) Kolom Decimal diisi 0

(e) Kolom Label untuk baris pertama (Y) ketikan Disiplin Kerja dan untuk baris kedua (X) ketikan Kompensasi Tidak Langsung.

(f) Kolom Value diisi None (g) Kolom Missing diisi None (h) Kolom Column diisi 8 (i) Kolom Align pilih Center (j) Kolom Measure pilih Scale

(2) Aktifkan Data View kemudian masukan data jumlah pernyataan dari setiap item Variabel Y dan Variabel X

(3) Selanjutnya klik menu Analyze, kemudian pilih Regression dan pilih

Linear. Maka akan tampil kotak dialog Linier Regression.

(4) Dari kotak dialog Linear Regression tersebut masukan Kompensasi Tidak Langsung (X) ke kotak Independent(s) dan Disiplin Kerja (Y) ke kotak Dependent

(5) Klik tombol OK

Hasil Analisis Regresi Sederhana

 Pada tabel Variables Entered/Removedb menjelaskan variabel yang dimasukan dalam model regresi dan variabel yang dikeluarkan dari model. Dari tabel ini dapat diketahui variabel independen dimasukan ke dalam model, adanya variabel yang dikeluarkan atau tidak dan metode regresi yang digunakan.

 Tabel Model Summary menjelaskan tentang hasil analisis korelasi ganda dan analisis determinasi.


(47)

68

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

o R adalah korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam regresi sederhana R menunjukan korelasi sederhana (korelasi pearson) antara variabel X dengan variabel Y.

o R Square atau kuardat dari R menunjukan koefisien determinasi. angka ini dapat diubah kedalam bentuk persen, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel X (kompensasi tidak langsung) terhadap variabel Y (disiplin kerja).

o Adjusted R Square adalah R Square yang telah disesuaikan. Nilai R Square menunjukan sumbangan pengaruh variabel independen (kompensasi tidak langsung) terhadap variabel dependen (disiplin kerja).

o Standard Error of the estimate adalah ukuran kesalahan prediksi variabel dependen (X).

 Pada tabel Coefficients menjelaskan beberapa kolom diantaranya: o Unstandard Coefficients adalah nilai koefisien yang tidak

terstandarisasi. Nilai ini menggunakan satuan yang digunakan pada data variabel (disiplin kerja). Koefisien B terdiri dari konstan dan koefisien regresi nilai yang menunjukan peningkatan atau penurunan variabel Y yang di dasarkan variabel X. Nilai-nilai inilah yang masuk dalam persamaan regresi linier. Sedangkan Standar Error adalah nilai maksimum kesalahan yang dapat terjadi dalam memperkirakan rata-rata populasi berdasar sampel. Nilai tersebut digunakan untuk mencari thitung (koefisien dibagi

standard error).

o Standardized Coefficient menunjukan nilai koefisien yang telah terstandarisasi. Nilai koefisien beta mendekati 0 maka hubungan antara variabel X dengan Y semakin lemah.

o Nilai t (thitung) digunakan dalam pengujian signifikansi untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y (apakah pengaruh


(48)

69

signifikan atau tidak). Hal tersebut dilakukan dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel. Dengan kriteria pengujian:

Jika thitung < ttabel maka kompensasi tidak langsung tidak memiliki

pengaruh terhadap disiplin kerja

Jika thitung > ttabel maka maka kompensasi tidak langsung memiliki

pengaruh terhadap disiplin kerja

o Signifikansi adalah besarnya probabilitas atau peluang untuk memperoleh kesalahan dalam mengambil keputusan. Jika pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 artinya peluang melakukan kesalahan 5%. Dengan kata lain 95% keputusan adalah benar. Untuk mengambil keputusan dapat dilakukan dengan melihat signifikansi dengan kriteria pengujian:

Jika signifikansi < 0,05, maka ada pengaruh antara variabel X (kompensasi tidak langsung) dengan variabel Y (disiplin kerja).

Jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada pengaruh antara variabel X (kompensasi tidak langsung) dengan variabel Y (disiplin kerja).


(49)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bagian Bab V ini penelitii akan memaparkan beberapa hasil temuan yang didapatkan dari lapangan dan hasil pengolahan data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pemaparan temuan hasil penelitian akan dituangkan dalam bentuk kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data, analisis data dan pengujian hipotesis yang diperoleh dari penelitian dengan judul “Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Jawa Barat”, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Upaya pemberian kompensasi tidak langsung di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Jawa Barat sudah dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk kesejahteraan pegawai yang berupa pelayanan kurang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pegawai dikarenakan beberapa faktor.

2. Disiplin kerja pegawai di lingkungan kantor Bidang pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sudah dapat dikatakan sangat baik. Artinya para pegawai sudah melaksanakan disiplin kerja dengan sangat baik. hal ini dapat mendeskripsikan bahwa pada umumnya pegawai di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ketaatan dan kepatuhan yang sangat tinggi terhadap segala peraturan dan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

3. Pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap disiplin kerja pegawai di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat rendah. Koefisien determinasinya sebesar


(50)

95

15%, artinya meningkat atau menurunnya disiplin kerja pegawai sebesar 15% sementara sisanya dipengaruhi faktor lain. Maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap disiplin kerja pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

B. Rekomendasi

1. Bagi Lembaga

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel kompensasi tidak langsung dan disiplin kerja pegawai yang ditunjukan dengan hasil yang baik, maka dalam hal ini lembaga telah dapat memberikan imbalan yang sesuai dengan disiplin kerja pegawai. Dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai yang lebih baik, lembaga dapat memberikan jaminan keamanan secara optimal kepada pegawai sehingga pegawai dapat dengan nyaman dan tenang dalam melaksanakan pekerjaannya, serta dapat memberikan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan hiburan atau sarana refreshing dalam rangka mengurangi tingkat kejenuhan atau stress dalam bekerja.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang kompensasi tidak langsung dan disiplin kerja, hendaknya dapat mengkaji kembali secara komprehensif dan mendalam mengenai permasalahan kedua variabel tersebut khususnya variabel disiplin kerja. Apabila dapat diteliti lebih lanjut akan terdapat banyak aspek-aspek lain yang sangat besar pengaruhnya terhadap disiplin kerja, bukan hanya aspek kompensasi tidak langsung saja. Akan tetapi, terdapat aspek-aspek lain yang berkaitan erat dengan disiplin kerja pegawai, misalnya: kepemimpinan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, hubungan kemanusiaan, ketegasan, keadilan, dan lain-lain.


(51)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Retnowati, Nova. (2012). Manajemen Kompensasi. Bandung: Karya Putra Darwati Bandung.

Tohardi, Ahmad. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pontianak: Mandar Maju.

Hasibuan, Malayu.(1996). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Hasibuan, Malayu. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Keban, Yereimas T. (2011). Memahami Good Governance Dalam Prespektif Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: Gava Media.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosdakarya.

Nigra, Felix A. Dan Munaf. (1985). Upaya-upaya Dalam Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai. Jakarta: Depdikbud.

Siswanto, Bedjo. (1989). Manajemen Tenaga Kerja, Rancangan Dalam Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Sunyoto, Ansyar. (1996). Manajemen Disiplin Kerja. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mutiara S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia. Indonesia. Handoko, T. Hani. (1994). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Haji Masagung.

Nitisemito, Alex S. (1984). Manajemen Personalia (Cetakan ke empat).Jakarta: Ghalia Indonesia.


(1)

69

signifikan atau tidak). Hal tersebut dilakukan dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel. Dengan kriteria pengujian:

Jika thitung < ttabel maka kompensasi tidak langsung tidak memiliki

pengaruh terhadap disiplin kerja

Jika thitung > ttabel maka maka kompensasi tidak langsung memiliki

pengaruh terhadap disiplin kerja

o Signifikansi adalah besarnya probabilitas atau peluang untuk memperoleh kesalahan dalam mengambil keputusan. Jika pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 artinya peluang melakukan kesalahan 5%. Dengan kata lain 95% keputusan adalah benar. Untuk mengambil keputusan dapat dilakukan dengan melihat signifikansi dengan kriteria pengujian:

Jika signifikansi < 0,05, maka ada pengaruh antara variabel X (kompensasi tidak langsung) dengan variabel Y (disiplin kerja).

Jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada pengaruh antara variabel X (kompensasi tidak langsung) dengan variabel Y (disiplin kerja).


(2)

Nurwinda Endah, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bagian Bab V ini penelitii akan memaparkan beberapa hasil temuan yang didapatkan dari lapangan dan hasil pengolahan data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pemaparan temuan hasil penelitian akan dituangkan dalam bentuk kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data, analisis data dan pengujian hipotesis yang diperoleh dari penelitian dengan judul “Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Jawa Barat”, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Upaya pemberian kompensasi tidak langsung di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Jawa Barat sudah dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk kesejahteraan pegawai yang berupa pelayanan kurang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pegawai dikarenakan beberapa faktor.

2. Disiplin kerja pegawai di lingkungan kantor Bidang pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sudah dapat dikatakan sangat baik. Artinya para pegawai sudah melaksanakan disiplin kerja dengan sangat baik. hal ini dapat mendeskripsikan bahwa pada umumnya pegawai di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ketaatan dan kepatuhan yang sangat tinggi terhadap segala peraturan dan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

3. Pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap disiplin kerja pegawai di lingkungan kantor Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat rendah. Koefisien determinasinya sebesar


(3)

95

15%, artinya meningkat atau menurunnya disiplin kerja pegawai sebesar 15% sementara sisanya dipengaruhi faktor lain. Maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap disiplin kerja pegawai di Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

B. Rekomendasi

1. Bagi Lembaga

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel kompensasi tidak langsung dan disiplin kerja pegawai yang ditunjukan dengan hasil yang baik, maka dalam hal ini lembaga telah dapat memberikan imbalan yang sesuai dengan disiplin kerja pegawai. Dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai yang lebih baik, lembaga dapat memberikan jaminan keamanan secara optimal kepada pegawai sehingga pegawai dapat dengan nyaman dan tenang dalam melaksanakan pekerjaannya, serta dapat memberikan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan hiburan atau sarana refreshing dalam rangka mengurangi tingkat kejenuhan atau stress dalam bekerja.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang kompensasi tidak langsung dan disiplin kerja, hendaknya dapat mengkaji kembali secara komprehensif dan mendalam mengenai permasalahan kedua variabel tersebut khususnya variabel disiplin kerja. Apabila dapat diteliti lebih lanjut akan terdapat banyak aspek-aspek lain yang sangat besar pengaruhnya terhadap disiplin kerja, bukan hanya aspek kompensasi tidak langsung saja. Akan tetapi, terdapat aspek-aspek lain yang berkaitan erat dengan disiplin kerja pegawai, misalnya: kepemimpinan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, hubungan kemanusiaan, ketegasan, keadilan, dan lain-lain.


(4)

Nurwinda Endah, 2013

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor

DAFTAR PUSTAKA

Retnowati, Nova. (2012). Manajemen Kompensasi. Bandung: Karya Putra Darwati Bandung.

Tohardi, Ahmad. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pontianak: Mandar Maju.

Hasibuan, Malayu.(1996). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Hasibuan, Malayu. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Keban, Yereimas T. (2011). Memahami Good Governance Dalam Prespektif

Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: Gava Media.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosdakarya.

Nigra, Felix A. Dan Munaf. (1985). Upaya-upaya Dalam Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai. Jakarta: Depdikbud.

Siswanto, Bedjo. (1989). Manajemen Tenaga Kerja, Rancangan Dalam Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Sunyoto, Ansyar. (1996). Manajemen Disiplin Kerja. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mutiara S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia. Indonesia. Handoko, T. Hani. (1994). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Haji Masagung.

Nitisemito, Alex S. (1984). Manajemen Personalia (Cetakan ke empat).Jakarta: Ghalia Indonesia.


(5)

97

Siswanto, Bedjo. (2003). Manajemen Tenaga Kerja: Ancaman Dalam Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Moekijat. (2002). Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung: Pionir Jaya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 34 Tahun 2010 tentang Kesejahteraan Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Winarno Surakhmad. (1993). Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah. Solo: C.V. Pustaka Matiq.

Ali, Muhammad. (1992). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.

Bandung: Angkasa.

Moh. Nazir. Ph.D. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Moh. Nazir. (2009). Metode Penelitian, Cetakan Keempat. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Siswanto, Bedjo. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Hasanah, Nur, (2008). Hubungan Disiplin Kerja Dengan Prestasi Kerja Karyawan Pada Divisi jasa Integrasi Teknologi (JIT) PT. INTI (Persero) Bandung. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan

Dinarahmawati, Femi. (2011). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Pegawai (Studi Pada pegawai Administrasi Tetap Universitas Islam Nusantara). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan


(6)

Mustika, Rona Mega Yumi. (2012) Pengaruh Insentif Berbasis Kinerja Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan

Nurrachman, Natasha Irjayandri. (2012). Pengaruh Kesejahteraan Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Di badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Cimahi. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan

Handoko, T. Hani. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE

Rivai, Veithzal. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Akdon. (2005). Aplikasi Statistik Dan Metode Penelitian Untuk Administrasi &

Manajemen. Bandung: Dewa Ruci

Riduan. (2004). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Siregar, Syofian. (2010). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Hasibuan, Malayu. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Priyatno, Duwi. (2011). Belajar Cepat Olah Data Statistik Dengan SPSS.