Analisa Usaha Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Subsitusi Tepung Ikan Dalam Ransum Terhadap Itik Lokal
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Itik merupakan unggas air yang sangat umum dipelihara di Indonesia,
setelah ternak ayam. Itik lokal yang ada di Indonesia merupakan keturunan dari
itik Indian Runner yang terkenal dengan produksi telurnya yang tinggi. Ciri khas
dari itik Indian Runner adalah postur tubuhnya yang hampir tegak dan bila dilihat
dari arah depan terlihat seperti botol anggur, paruh dan kakinya berwarna hitam.
Di Indonesia, umumnya peternak memelihara itik untuk produksi telur, sebab
daging itik belum banyak permintaan oleh masyarakat. Oleh sebab itu peternak
baru menjual ternak itiknya setelah produksi telurnya mulai menurun yang disebut
sebagai itik afkir (Amaludin, Imam dan Roesdiyanto, 2013).
Usaha peternakan unggas di Indonesia saat ini mengalami perkembangan
yang relatif lebih maju dibandingkan usaha ternak yang lain, hal tersebut dapat
dilihat dari kontribusinya yang cukup besar dalam memperluas lapangan kerja,
peningkatan pendapatan masyarakat dan yang utama adalah pemenuhan
kebutuhan makanan bernilai gizi tinggi. Usaha perunggasan yang cukup
berkembang di Indonesia salah satunya adalah usaha ternak itik. Itik mempunyai
potensi cukup besar sebagai penghasil telur dan daging meskipun tidak sepopuler
ternak ayam. Itik memiliki kelebihan yaitu memiliki daya tahan terhadap penyakit
yang lebih baik dibandingkan unggas lainnya. Oleh karena itu ternak itik memiliki
resiko kegagalan akibat penyakit yang relatif lebih kecil (Budiraharjo, 2009).
Data BPS (2014) menunjukan bahwa konsumsi telur itik di Indonesia pada
tahun 2013 untuk telur itik atau itik manila per minggu, yaitu 0,055
butir/kapita/minggu dan untuk telur asin yaitu 0,003 butir/kapita/minggu. Data
Universitas Sumatera Utara
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2014) menunjukan bahwa
jumlah populasi itik di Sumatera Utara pada tahun 2014 mencapai 3.111,3 ekor.
Ternak itik petelur menjadi salah satu peluang yang cukup potensial
dikembangkan dalam bisnis peternakan itik, sebab setiap tahun permintaan telur
itik cenderung terus meningkat, selain sebagai sumber protein keluarga, telur itik
banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat aneka kue dan lain sebagainya.
Oleh sebab itulah ternak itik petelur menjadi salah satu alternatif usaha yang
menjanjikan dan menguntungkan sehingga dapat diandalkan sebagai sumber
pendapatan keluarga (Sipora, 2009).
Sumber
pakan
ternak
yang
sebenarnya
bisa
diperoleh
dengan
memanfaatkan limbah pertanian maupun hewan, karena limbah tersebut semakin
meningkat dan dibiarkan begitu saja. Hal ini selain dapat membuat pemborosan
sumber daya yang ada dan dapat mencemari lingkungan yang disebabkan limbah
pertanian dan hewan.
Ikan gabus pasir merupakan ikan yang berada dipesisir laut dan banyak
terdapat didaerah Sumatera Utara khususnya Medan Belawan yang berada di
Jalan Gabion, Kec. Medan Belawan bertempat TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
KUD (Koperasi Unit Desa). Jarak tempuh antara kota Medan dengan kota
Belawan ±25 km dari kota Medan. Daging ikan gabus ini akan dijadikan bakso
dan juga ikan ini akan dikirim ke negara Malaysia untuk dijadikan bahan makanan
di negara tersebut. Sedangkan kepala ikan gabus beserta isi perutnya atau
limbahnya akan disimpan sampai beberapa hari dalam tempat penyimpanan ikan.
Produksi dari limbah ikan tersebut dalam satu hari berjumlah 500 kg sampai
dengan 1 ton dan dalam seminggu bisa mencapai 7-8 ton limbah ikan gabus.
Universitas Sumatera Utara
Analisis usaha ternak merupakan kegiatan yang sangat penting bagi suatu
usaha ternak komersial. Melalui usaha ini dapat dicari langkah pemecahan
berbagai kendala yang dihadapi. Analisis usaha peternakan bertujuan mencari titik
tolak untuk memperbaiki kendala yang dihadapi. Hasil analisis ini dapat
digunakan untuk merencanakan perluasan usaha baik menambah cabang usaha
atau memperbesar skala usaha. Berdasarkan data tersebut dapat diukur
keuntungan usaha dan tersedianya dana yang riil untuk periode selanjutnya.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Analisa Usaha Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir
(Butis amoinensis) Sebagai Subsitusi Tepung Ikan Dalam Ransum Terhadap Itik
Lokal”.
Rumusan Masalah
Pemeliharaan itik lokal petelur ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
salah satunya adalah biaya produksi. Biaya produksi diantaranya terdapat biaya
bibit, biaya pakan, biaya obat-obatan, sewa kandang, biaya peralatan kandang,
listrik dan biaya transportasi. Namun yang paling membutuhkan biaya besar
adalah biaya pakan. Salah satu upaya untuk memgurangi biaya produksi ransum
dalam pemeliharaan yaitu dengan mengasumsikan pemanfaatkan tepung limbah
ikan gabus pasir yang dapat meningkatkan produksi 80% sehingga meningkatkan
pendapatan peternak.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pemanfaatan tepung limbah ikan gabus pasir (Butis
amboinensis) dapat apakah meningkatkan keuntungan peternak dalam usaha
pemeliharaan itik lokal petelur.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti,
peternak dalam pengembangan usaha peternakan itik lokal petelur, instansi terkait
mengenai pemanfaatan tepung limbah ikan gabus pasir (Butis amboinensis)
terhadap itik lokal petelur jika ditinjau dari analisa usaha.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang
Itik merupakan unggas air yang sangat umum dipelihara di Indonesia,
setelah ternak ayam. Itik lokal yang ada di Indonesia merupakan keturunan dari
itik Indian Runner yang terkenal dengan produksi telurnya yang tinggi. Ciri khas
dari itik Indian Runner adalah postur tubuhnya yang hampir tegak dan bila dilihat
dari arah depan terlihat seperti botol anggur, paruh dan kakinya berwarna hitam.
Di Indonesia, umumnya peternak memelihara itik untuk produksi telur, sebab
daging itik belum banyak permintaan oleh masyarakat. Oleh sebab itu peternak
baru menjual ternak itiknya setelah produksi telurnya mulai menurun yang disebut
sebagai itik afkir (Amaludin, Imam dan Roesdiyanto, 2013).
Usaha peternakan unggas di Indonesia saat ini mengalami perkembangan
yang relatif lebih maju dibandingkan usaha ternak yang lain, hal tersebut dapat
dilihat dari kontribusinya yang cukup besar dalam memperluas lapangan kerja,
peningkatan pendapatan masyarakat dan yang utama adalah pemenuhan
kebutuhan makanan bernilai gizi tinggi. Usaha perunggasan yang cukup
berkembang di Indonesia salah satunya adalah usaha ternak itik. Itik mempunyai
potensi cukup besar sebagai penghasil telur dan daging meskipun tidak sepopuler
ternak ayam. Itik memiliki kelebihan yaitu memiliki daya tahan terhadap penyakit
yang lebih baik dibandingkan unggas lainnya. Oleh karena itu ternak itik memiliki
resiko kegagalan akibat penyakit yang relatif lebih kecil (Budiraharjo, 2009).
Data BPS (2014) menunjukan bahwa konsumsi telur itik di Indonesia pada
tahun 2013 untuk telur itik atau itik manila per minggu, yaitu 0,055
butir/kapita/minggu dan untuk telur asin yaitu 0,003 butir/kapita/minggu. Data
Universitas Sumatera Utara
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2014) menunjukan bahwa
jumlah populasi itik di Sumatera Utara pada tahun 2014 mencapai 3.111,3 ekor.
Ternak itik petelur menjadi salah satu peluang yang cukup potensial
dikembangkan dalam bisnis peternakan itik, sebab setiap tahun permintaan telur
itik cenderung terus meningkat, selain sebagai sumber protein keluarga, telur itik
banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat aneka kue dan lain sebagainya.
Oleh sebab itulah ternak itik petelur menjadi salah satu alternatif usaha yang
menjanjikan dan menguntungkan sehingga dapat diandalkan sebagai sumber
pendapatan keluarga (Sipora, 2009).
Sumber
pakan
ternak
yang
sebenarnya
bisa
diperoleh
dengan
memanfaatkan limbah pertanian maupun hewan, karena limbah tersebut semakin
meningkat dan dibiarkan begitu saja. Hal ini selain dapat membuat pemborosan
sumber daya yang ada dan dapat mencemari lingkungan yang disebabkan limbah
pertanian dan hewan.
Ikan gabus pasir merupakan ikan yang berada dipesisir laut dan banyak
terdapat didaerah Sumatera Utara khususnya Medan Belawan yang berada di
Jalan Gabion, Kec. Medan Belawan bertempat TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
KUD (Koperasi Unit Desa). Jarak tempuh antara kota Medan dengan kota
Belawan ±25 km dari kota Medan. Daging ikan gabus ini akan dijadikan bakso
dan juga ikan ini akan dikirim ke negara Malaysia untuk dijadikan bahan makanan
di negara tersebut. Sedangkan kepala ikan gabus beserta isi perutnya atau
limbahnya akan disimpan sampai beberapa hari dalam tempat penyimpanan ikan.
Produksi dari limbah ikan tersebut dalam satu hari berjumlah 500 kg sampai
dengan 1 ton dan dalam seminggu bisa mencapai 7-8 ton limbah ikan gabus.
Universitas Sumatera Utara
Analisis usaha ternak merupakan kegiatan yang sangat penting bagi suatu
usaha ternak komersial. Melalui usaha ini dapat dicari langkah pemecahan
berbagai kendala yang dihadapi. Analisis usaha peternakan bertujuan mencari titik
tolak untuk memperbaiki kendala yang dihadapi. Hasil analisis ini dapat
digunakan untuk merencanakan perluasan usaha baik menambah cabang usaha
atau memperbesar skala usaha. Berdasarkan data tersebut dapat diukur
keuntungan usaha dan tersedianya dana yang riil untuk periode selanjutnya.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Analisa Usaha Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir
(Butis amoinensis) Sebagai Subsitusi Tepung Ikan Dalam Ransum Terhadap Itik
Lokal”.
Rumusan Masalah
Pemeliharaan itik lokal petelur ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
salah satunya adalah biaya produksi. Biaya produksi diantaranya terdapat biaya
bibit, biaya pakan, biaya obat-obatan, sewa kandang, biaya peralatan kandang,
listrik dan biaya transportasi. Namun yang paling membutuhkan biaya besar
adalah biaya pakan. Salah satu upaya untuk memgurangi biaya produksi ransum
dalam pemeliharaan yaitu dengan mengasumsikan pemanfaatkan tepung limbah
ikan gabus pasir yang dapat meningkatkan produksi 80% sehingga meningkatkan
pendapatan peternak.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pemanfaatan tepung limbah ikan gabus pasir (Butis
amboinensis) dapat apakah meningkatkan keuntungan peternak dalam usaha
pemeliharaan itik lokal petelur.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti,
peternak dalam pengembangan usaha peternakan itik lokal petelur, instansi terkait
mengenai pemanfaatan tepung limbah ikan gabus pasir (Butis amboinensis)
terhadap itik lokal petelur jika ditinjau dari analisa usaha.
Universitas Sumatera Utara