Kegiatan promosi untuk peningkatan jumlah siswa baru di pusat pendidikan komputer akuntansi IMKA surakarta Bab i iv

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Menghadapi perkembangan yang semakin pesat di bidang teknologi khususnya tentang teknologi informasi yaitu lewat perangkat atau alat yang disebut dengan komputer, senantiasa dihadapkan pada masalah-masalah diantaranya mencetak tenaga siap pakai atau siap kerja yang ahli dibidang komputer yang sesuai dengan permintaan pasar. Oleh karena itu angkatan kerja dituntut bersikap proaktif, tidak bisa hanya berpangku tangan saja terlebih pada situasi krisis sekarang ini. Agar supaya mampu berlari cepat pada masa pemulihan krisis mendatang, angkatan kerja dihadapkan pada beberapa pilihan strategis yang keberhasilannya ditentukan oleh kecepatan di dalam menentukan pilihan. Saat ini salah satu pilihan yang bijak adalah segera melakukan langkah persiapan berupa peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM), yang dapat dicapai melalui pendidikan dan pelatihan.

Profesi dibidang komputer ternyata telah merangsang tenaga-tenaga ahli untuk mendapatkan keahlian dibidang komputer karena pada bidang tersebut memiliki masa depan yang cerah. Untuk memenuhi harapan itu, maka sasaran siswa IMKA Surakarta adalah lulusan SMU untuk program reguler, maupun konsumen diluar itu seperti mahasiswa atau karyawan dari instansi pemerintah atau perusahaan untuk program paket yang sarat dengan


(2)

muatan ketrampilan profesi dan teknologi yang berjangka pendek dengan biaya terjangkau.

Dengan menjamurnya lembaga-lembaga pendidikan khususnya komputer akuntansi di wilayah Surakarta sehingga timbul persaingan yang ketat antar lembaga komputer tersebut. Menghadapi situasi persaingan tersebut perlu adanya strategi untuk menjaring siswa baru dan meningkatkan jumlah siswanya, maka IMKA Surakarta melakukan pemasaran salah satunya dengan cara promosi. Promosi yang dilakukan oleh IMKA Surakarta dari tahun ke tahun ada perbedaan karena dituntut oleh perkembangan jaman.

Promosi merupakan salah satu variabel perusahaan dalam bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk dan jasanya. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

Kegiatan Promosi IMKA Surakarta ini lewat media massa atau koran, penyebaran brosur secara langsung dan cara-cara lain untuk memperkenalkan perusahaannya antara lain menjadi sponsor pada kegiatan-kegiatan yang ada di wilayah kerja IMKA Surakarta. Dalam menawarkan produknya ini IMKA Surakarta selalu memberi informasi tentang jenis pendidikan yang ada, fasilitas yang dipunyai, kualitas instruktur dan kemudahan transportasi.

Strategi dalam berpromosi yang dilakukan oleh IMKA Surakarta di samping lewat jalur periklanan juga dengan cara menjalin kerjasama dengan


(3)

instansi pemerintah maupun swasta juga dengan sekolah-sekolah menengah umum dan kejuruan se-karesidenan Surakarta. Adapun promosi yang melalui periklanan yaitu memasang iklan di radio, spanduk, koran, dan brosur. Perkembangan teknologi yang semakin cepat sehingga strategi yang dilakukan perlu dengan inovasi untuk tercapainya tujuan yaitu bagaimana masyarakat lebih cepat mengetahui tentang Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA Surakarta. Untuk mengetahui bahwa sasaran promosi sesuai yang diharapkan yaitu dengan melihat data penerimaan siswa baru tiap tahun. Dengan demikian bisa diambil langkah selanjutnya apakah perlu adanya perubahan atau tambahan dari strategi promosi tersebut, apalagi dengan melihat semakin banyaknya pesaing yang ada.

Kegiatan promosi menggunakan alat-alat atau perangkat promosi mencakup aktivitas periklanan, personal selling, PR (Public Relation), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), direct marketing dan publikasi. Promosi mempunyai pengaruh ke berbagai aspek diantaranya masalah biaya yang ditanggung oleh perusahaan, perkembangan teknologi, dan permintaan pasar. Perusahaan hendaknya memperhatikan bahwa strategi promosi dengan metode atau cara yang telah dibuat dan dijalankan tersebut apakah sudah efektif, serta diharapkan mendapatkan hasil yang memuaskan atau lebih baik dari keadaan sebelumnya yaitu dengan bertambahnya jumlah siswa di IMKA Surakarta. Untuk itu penulis mengambil kasus pada Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA Surakarta sebagai bahan pembuatan


(4)

tugas akhir, karena lembaga tersebut merupakan lembaga pendidikan komputer terbesar di Surakarta.

Berdasarkan latar belakang itulah penulis ingin meneliti kegiatan promosi periklanan yang dilakukan atau dijalankan oleh IMKA Surakarta dengan judul :

“KEGIATAN PROMOSI UNTUK PENINGKATAN JUMLAH SISWA BARU DI PUSAT PENDIDIKAN KOMPUTER AKUNTANSI IMKA SURAKARTA”

B. Perumusan Masalah

Dalam usaha meningkatkan jumlah siswanya, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah kegiatan promosi. Dengan mengetahui alat promosi yang efektif akan menunjang terealisasinya tujuan perusahaan. Juga bagi manajemen perlu mengetahui apakah kegiatan promosi periklanan yang dilakukan perusahaan dapat meningkatkan jumlah siswa baru di IMKA Surakarta.

Berdasarkan latar belakang masalah serta permasalahan yang ada maka dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :

“ Apakah kegiatan promosi periklanan yaitu radio, brosur, spanduk, koran di Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA Surakarta sudah dapat meningkatkan jumlah siswa baru? ”


(5)

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian adalah :

Untuk mengetahui bagaimana kegiatan promosi periklanan yaitu radio, brosur, spanduk, koran yang ada di IMKA Surakarta dapat meningkatkan jumlah siswa baru.

2. Kegunaan Penelitian adalah :

Dengan diadakannya tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Baik pihak akademi, mahasiswa, maupun IMKA Surakarta. Bagi pihak akademi secara tidak langsung, dapat melaksanakan salah satu point Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat berguna bagi banyak pihak, dan khususnya untuk pihak IMKA Surakarta. Manfaat tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

a. Bagi IMKA Surakarta

Laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk menyusun kebijakan dan strategi promosi periklanan yang lebih mantap dan terarah dalam mengelola lembaga pendidikan sehingga mencapai peningkatan jumlah siswa untuk saat ini dan dimasa yang akan datang.

b. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa akan dapat merealisasikan teori-teori yang telah diperoleh selama berada dibangku kuliah kedalam dunia praktek senyatanya.


(6)

c. Bagi akademi

Secara tidak langsung dapat melaksanakan salah satu fungsinya dalam hal pengabdian pada masyarakat, laporan hasil penelitian yang dibuat penulis dapat menambah koleksi pustaka UNS, dapat digunakan sebagai bahan acuan keilmuan dalam masalah yang sama atau terkait dimasa yang akan datang.

d. Bagi pihak lain

Sebagai masukan dibidang pemasaran khususnya mengenai kegiatan promosi periklanan bagi pihak lain.

D. Tinjauan Pustaka

1. Pentingnya Pemasaran

Dalam iklim ekonomi seperti apapun pertimbangan-pertimbangan pemasaran merupakan faktor yang sangat menentukan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di sebuah perusahaan. Para pengusaha menyadari bahwa pemasaran sangat penting bagi keberhasilan sebuah perusahaan. Pemasaran sebagai salah satu bagian dari kegiatan perusahaan, dilakukan tidak sekedar untuk melangsungkan kehidupan perusahaan. Lebih dari itu pemasaran mempunyai tujuan untuk melayani dan memuaskan kebutuhan konsumen secara maksimal. Untuk dapat mencapai keberhasilan tersebut dibutuhkan suatu strategi pemasaran. Definisi strategi pemasaran seperti yang dikemukakan oleh William J. Stanton (Drs. M. Mursid;1997:25-26) sebagai keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan


(7)

merencanakan, menentukan harga hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.

Ruang lingkup pemasaran merupakan proses perpindahan barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ke tangan konsumen. Ruang lingkup pemasaran ada 4 kegiatan utama (Drs. M. Mursid;1997:26) meliputi :

a. Product (produk); yang menyangkut pemulihan barang atau jasa yang ditawarkan.

b. Price (harga); menyangkut segala penetapan harga jual yang sesuai dengan kualitas barang atau jasa dan dapat dijangkau oleh konsumen. c. Place (tempat); menyangkut pemilihan cara pendistribusian barang

atau jasa sehingga sampai ke tangan konsumen.

d. Promotion (promosi); menyangkut pemilihan kebijaksanaan promosi yang tepat, sesuai dengan barang atau jasa yang ditawarkan.

Sebagai ujung tombak perusahaan, pemasaran mempunyai peran yang cukup penting. Dikatakan sebagai ujung tombak yang menentukan perjalanan perusahaan, karena yang berhadapan langsung dengan konsumen. Lewat pemasaran ini konsumen mulai mengenal dan mencintai suatu produk bila pemasar bisa merancang suatu program pemasaran dengan baik. Basu Swasta mengemukakan tentang elemen-elemen dari strategi pemasaran : (Basu Swasta dan Irawan, 1990:70-74)


(8)

a. Memilih konsumen yang dituju

Pemasaran lebih berhasil jika hanya ditujukan kepada konsumen tertentu saja dan bukan masyarakat secara keseluruhan. Konsumen yang dituju merupakan individu-individu yang harus dilayani dengan memuaskan. Pendekatan yang paling baik adalah dengan memilih kelompok konsumen tertentu yang dituju dan menentukan marketing mix yang dapat memenuhi keinginan mereka.

b. Menentukan keinginan konsumen

Strategi pemasaran yang efektif memerlukan suatu pengetahuan tentang keinginan konsumen yang ditujukan terhadap manfaat barang atau jasa. Dalam hal ini menemukan tentang keinginan apa yang penting bagi konsumen, tentu saja perlu diadakan penyesuaian marketing mix terhadap keinginan-keinginan tersebut.

c. Marketing mix

Marketing Mix merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Variabel-variabel yang terdapat didalamnya adalah produk, harga, tempat, distribusi dan promosi.

2. Pemasaran Jasa

Pemasaran jasa merupakan salah satu strategi yang penting, karena pada dasarnya sulit untuk dipisahkan antara barang nyata dengan jasa. Untuk menarik pelanggan biasanya suatu perusahaan akan menumbuhkan jasa itu pada produk yang akan dijualnya, oleh karena itu jasa dapat


(9)

dikatakan sebagai suatu pelayanan. Suatu perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan merupakan organisasi penyedia jasa. Menurut Fandy Tjiptono (1996:6), yang dimaksud dengan jasa adalah suatu aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

Sebenarnya perbedaan secara tegas antara barang dan jasa sering kali sukar dilakukan karena pembelian suatu barang sering juga disertai jasa-jasa tertentu. Sehingga Philip Kotler mendefinisikan jasa-jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat Intagible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. (Fandy Tjiptono;1996:6)

Pendidikan bukan merupakan barang tetapi jasa, hal ini dapat dilihat dari karakteristik-karakteristik yang dimiliki jasa (Fandy Tjiptono; 1996: 15-18) yaitu :

a. Intangibility, yaitu jasa bersifat intangible, maksudnya tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi. b. Inseparability, yaitu jasa umumnya dijual terlebih dahulu baru

kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan konsumen merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Kedua pihak mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa tersebut.

c. Variability, yaitu jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa dan dimana jasa tersebut dihasilkan.


(10)

d. Perishability, yaitu jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Hal ini tidak menimbulkan masalah bila permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan staff untuk pelayanannya.

Dengan makin berkembangnya organisasi pendidikan khususnya bidang komputer, maka pemasaran jasa-jasa pendidikan akan semakin menjadi sangat penting. Oleh karena itu, perhatian untuk pemasaran jasa ini tidak kalah pentingnya dengan pemasaran barang-barang manufaktur lainnya.

Pada pemasaran jasa sebenarnya berbeda dengan pemasaran barang-barang manufaktur. Perbedaan tersebut dikarenakan sifat dan karakteristik yang terdapat dalam produk jasa, juga dari produk jasa itulah memuat bermacam-macam aktifitas-aktifitas kegiatan yang dilaksanakan dalam berbagai situasi dan kondisi suatu perusahaan atau organisasi yang bergerak dalam bidang pemasaran jasa.

3. Promotional Mix

Produk baik barang atau jasa harus sampai ke tangan konsumen, untuk mengetahui produk itu haruslah ada tempat pemasaran baik lokasi maupun daerah pemasaran. Lokasi mempengaruhi pemasaran karena konsumen harus mudah dalam mendapatkan dan memperoleh produk tersebut.

Salah satu faktor penentu keberhasilan pemasaran diatas adalah promosi. Betapapun bagusnya suatu produk bila konsumen belum pernah


(11)

mendengar dan tidak yakin produk itu akan berguna maka mereka tidak akan membeli. Pada hakekatnya promosi menurut Fandy Tjiptono (1996:200) adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak (dalam hal ini membeli).

Seperti dijelaskan oleh Basu Swasta tentang definisi promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Basu Swasta dan Irawan, 1990:349)

Variabel yang ada di dalam promotional mix ada empat yaitu : (Basu Swasta dan Irawan, 1990:350).

a. Periklanan : Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

b. Personal selling : Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. c. Publisitas : Pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu

produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.


(12)

d. Promosi penjualan : Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : peragaan, pertunjukan dan pameran, demontrasi dan sebagainya.

Dalam praktek promosi dapat dilakukan dengan mendasarkan pada tujuan-tujuan promosi sebagai berikut : (Basu Swasta dan Irawan,

1990:353-355)

a. Modifikasi tingkah-laku

Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan, antara lain : mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan pertolongan atau instruksi, memberikan informasi, mengemukakan ide dan pendapat.

b. Memberitahu

Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumya lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal di dalam siklus kehidupan produk.

c. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun kenyataannya sekarang ini justru yang banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.


(13)

d. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk.

Dalam pelaksanaan rencana promosi akan melibatkan beberapa tahap yaitu : menentukan tujuan, mengindentifikasikan pasar yang dituju, menyusun anggaran, memilih berita, menentukan promotional mix, memilih media mix, mengukur efektivitas, mengendalikan dan memodifikasi kampanye promosi. (Basu Swasta dan Irawan, 1990 :356-359)

Selanjutnya penulis hanya akan mengemukakan satu variabel promosi yaitu periklanan.

4. Periklanan

a. Pengertian Periklanan

Periklanan adalah satu dari alat yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli atau pemakai jasa dan masyarakat yang ditargetkan. Periklanan terdiri dari bentuk-bentuk komunikasi non-personal yang dilakukan lewat media bayaran dengan sponsor yang jelas. Periklanan merupakan salah satu aspek dari komunikasi pemasaran perusahaan. Keputusan-keputusan yang menyangkut periklanan selalu berkaitan dengan aspek komunikasi pemasaran lainnya, seperti : personal selling, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat.


(14)

Periklanan merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan pesan kepada masyarakat. Periklanan dapat mendorong baik permintaan primer maupun permintaan selektif. Pada permintaan primer terdapat kenaikan permintaan untuk kategori produk melalui peningkatan konsumsi perkapita atau melalui penambahan beberapa pembeli baru. Sedangkan pada permintaan selektif terdapat kenaikan permintaan untuk suatu merek tertentu dalam kategori produk.

Langkah pertama dari program periklanan yang akan dijalankan oleh perusahan adalah menetapkan tujuan periklanan. Tujuan periklanan adalah komunikasi khusus yang harus dipenuhi oleh masyarakat tertentu dalam periode tertentu. (Philip Kotler, 1993 : 281)

Tujuan pokok dari periklanan adalah untuk meningkatkan permintaan bagi produk. Permintaan dapat ditingkatkan dengan cara menaikkan jumlah pembeli dan tingkat penggunaan barang diantara pembeli yang ada. (Basu Swasta dan Irawan, 1990 :369)

Pada dasarnya suatu pesan produk harus direncanakan pada saat konsep produk itu dikembangkan karena dari pesan produk itu mengungkapkan manfaat-manfaat utama yang ditawarkan oleh merek. Konsumen dalam hal ini sebagai kunci utama sumber penting untuk ide-ide periklanan yang baik. Karena dengan pendapat konsumen mengenai kelebihan dan kekurangan produk merupakan kunci penting untuk penyusunan strategi kreatif.


(15)

Tujuan di dalam perencanaan media periklanan adalah untuk memilih apakah menggunakan : radio, koran, brosur atau media lain. Media yang dipilih adalah media yang akan memaksimumkan laba dengan anggaran yang ada.

Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan di dalam pemilihan media adalah : (Basu Swasta dan Irawan, 1990 : 386)

1). Produk yang diiklankan. 2). Sistem distribusi produk. 3) Editorial.

4) Kemampuan teknis media. 5) Strategi periklanan saingan. 6) Sasaran yang dapat dicapai. 7) Karakteristik media.

8) Biaya.

Pemilihan suatu media periklanan merupakan masalah mencari cara dengan biaya yang paling efektif untuk menyampaikan sejumlah pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran yaitu konsumen itu sendiri.

Perencanaan media menjatuhkan pilihannya untuk memakai media tertentu berdasarkan beberapa variabel sebagai berikut : (Philip Kotler, 1993 :296)

1) Kebiasaan media yang disenangi konsumen. Misal, radio dan televisi adalah media paling efektif untuk menarik remaja.


(16)

2) Produk. Dalam hal ini dengan melihat keefektifan suatu jenis produk diiklankan pada suatu media tertentu, misal iklan kamera Polaroid paling cocok dipamerkan di televisi. Jenis media mempunyai potensi yang berbeda-beda misalnya dalam peragaan, visualisasi, penjelasan, keterpercayaan dan warnanya.

3) Pesan. Pesan yang memberitahukan adanya obral besar besok pagi sebaiknya disampaikan lewat radio atau koran. Pesan yang membuat data teknik yang rumit membutuhkan ruang di majalah khusus dikirim langsung melalui pos.

Pemasang iklan menghadapi masalah penjadwalan secara makro dan mikro. (Philip Kotler, 1993 :299)

1). Penjadwalan makro.

Pemasang iklan harus memutuskan cara untuk menyusun jadwal periklanan sepanjang tahun, sesuai dengan musim dan ramalan perkembangan ekonomi. Perusahaan bisa mengatur pengeluaran lewat iklannya untuk mengikuti pola musiman, melawan pola musiman, atau konstan sepanjang tahun. Kebanyakan perusahaan melaksanakan kebijakan periklanan musiman. Perusahaan juga harus memutuskan apakah iklannya harus lebih berbobot, proporsional, atau kurang berbobot dibanding jumlah penjualan musiman.


(17)

2) Penjadwalan Mikro.

Masalah penjadwalan mikro membutuhkan alokasi pembeberan iklan selama periode jangka pendek untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Misalnya, perusahaan memutuskan untuk membeli 10 iklan radio pada bulan April.

b. Arti Penting Periklanan

Ada beberapa cara yang digunakan untuk meninjau kegiatan periklanan dalam masyarakat. Periklanan dapat ditinjau dengan cara yang relatif mahal untuk menyampaikan informasi pada suatu penawaran produk. Periklanan merupakan alat untuk menciptakan kesan atau image serta merupakan sebuah alat untuk memuaskan keinginan masyarakat.

c. Ciri-ciri Periklanan

1) Pengenalan atau penyajian dengan cara tidak secara pribadi dan menggunakan media-media tertentu yang dikelola oleh pihak lain. 2) Yang diiklankan bukan hanya barang saja tetapi juga jasa.

d. Jenis Periklanan

Periklanan dapat digolongkan menjadi 2 (dua) golongan antara lain yaitu :

1) Full Demand Advertising adalah periklanan yang ditujukan kepada pembeli akhir agar permintaan produk yang bersangkutan meningkat atau bisa juga disebut consumer advertising.


(18)

2) Push Demand Advertising adalah periklanan yang ditujukan kepada para penyalur, agar penyalur bersedia meningkatkan permintaan produk yang bersangkutan dengan menjual sebanyak-banyaknya produk kepada pembeli atau perngecer atau disebut juga trade advertising

e. Model Proses Periklanan

Sebuah model yang menunjukan bagaimana sikap itu dipengaruhi oleh periklanan dan bentuk komunikasi lainnya. Sikap itu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keinginan pribadi, produk itu sendiri, iklan saingan dan komentar orang lain.

Beberapa strategi periklanan dapat dipakai untuk menerapkan model proses periklanan yaitu : (Basu Swasta dan Irawan, 1990, 373) 1) Mempengaruhi kriteria yang menentukan pemilihan golongan

barang

2) Mengubah relevansi atribut produk (menciptakan atribut baru yang menonjol)

3) Mengubah atribut yang harus dimiliki oleh perusahaan 4) Mengubah atribut yang sudah bermerek

5) Mengubah atribut yang juga dimiliki oleh merek saingan

E. Kerangka Pemikiran

Seluruh kegiatan penelitian, sejak dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penyelesaiannya harus merupakan satu kesatuan kerangka pemikiran


(19)

yang utuh, menuju kepada satu tujuan yang tunggal, yaitu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah. (Djarwanto;1990:38). Skema kerangka pemikiran adalah sebagai berikut :

Gambar I.1 Skema Kerangka Pemikiran Keterangan :

Promosi merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh IMKA Surakarta dalam usahanya untuk meningkatkan volume jumlah siswa baru yang masuk di IMKA Surakarta. Perlunya volume peningkatan jumlah siswa baru berarti semakin besar pula kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Banyak hal yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan diantaranya adalah bidang pemasaran, seperti kegiatan promosi yang banyak dipakai perusahaan untuk merebut siswa yang masuk sebanyak mungkin.

Media periklanan yang dipakai oleh Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA Surakarta dalam kegiatan promosinya, seperti menggunakan

PPKA IMKA Surakarta

Promosi Periklanan : Radio

Brosur Spanduk Koran


(20)

radio, brosur, spanduk, koran yang kesemuanya itu bertujuan untuk mengenalkan hasil produknya yaitu jasa pendidikan komputer kepada konsumen sehingga konsumen menaruh perhatian terhadap produk tersebut. Jadi kegiatan promosi periklanan merupakan salah satu aspek penting dalam usaha meningkatkan volume jumlah siswa baru di IMKA Surakarta.

F. Metode Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara melakukan metode yaitu survei di perusahaan yang akan diteliti oleh penulis di Pusat Pendidikan Komputer akuntansi IMKA Surakarta yang beralamat di Jl. KH. Agus Salim No. 17 Sondakan Solo 57147, telp/fax. 0271-723655.

2. Jenis Data

Jenis data yang diperlukan adalah kegiatan promosi periklanan yaitu radio, brosur, spanduk, koran.

3. Sumber Data

Data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kali oleh penulis. Sumber data primer ini informasinya diperoleh melalui permintaan keterangan kepada pihak yang terkait, yang isinya antara lain :

1) Sejarah perkembangan perusahaan. 2) Struktur organisasi perusahaan.


(21)

3) Promosi periklanan yang digunakan perusahaan. b. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang bukan di usahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis. Sumber data sekunder ini dapat berupa buku-buku atau literatur dan keterangan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara atau Interview

Teknik ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan bagian yang bersangkutan atau berwenang.

b. Pengamatanatau Observasi

Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung ke perusahaan untuk mendapatkan data yang diperoleh.

c. Studi Pustaka

Adalah data-data yang diperoleh dengan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah penelitian ini.

5. Teknik Penganalisaan Data

Teknik penganalisaan data dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan promosi periklanan agar dapat meningkatkan jumlah siswa baru yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis tabel. Dari analisis deskriptif dan analisis tabel itu dapat secara tepat menjelaskan permasalahan yang akan di analisis. Analisis Deskriptif


(22)

dilakukan dengan melihat kegiatan dan biaya promosi periklanan yang ada pada IMKA Surakarta dan jumlah siswa selama 5 (Lima) tahun yaitu tahun 1998-2002.


(23)

BAB II

GAMBARAN UMUM PPKA IMKA SURAKARTA

A. Lokasi IMKA Surakarta

Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi (PPKA) IMKA Surakarta berada di Jalan K.H. Agus Salim No. 17 Sondakan Surakarta 57147. Kampus IMKA Surakarta ini menempati Gedung Persatuan Pengusaha Batik Surakarta (PPBS).

B. Sejarah Berdiri dan Perkembangan IMKA Surakarta

Program Pendidikan komputer di IMKA dirintis sejak tahun 1978, baru pada tahun 1986 didirikan lembaga pendidikan dengan nama Institut Manajemen Komputer Akuntansi (IMKA) dengan berkedudukan di Jl. Singosari Raya Semarang di bawah yayasan bernama Tunas Harapan Kita, dengan direktur utama Bapak Ir. Edi Noersasongko. Menurut keputusan Dirjen Pendidikan dan kebudayaan yang baru bahwa sebuah kursus tidak diperbolehkan memakai nama Institut, maka IMKA bukan lagi merupakan singkatan melainkan sebuah nama lembaga pendidikan. Pada tahun 1988 dibuka cabang baru di Surakarta dipimpin oleh Bapak Ir. Hermanto Hadi, setelah mengalami banyak perkembangan maka tahun berikutnya muncul cabang baru di berbagai kota di Yogyakarta, Jakarta, dan Semarang di Jalan Veteran No. 45 yang sekarang menjadi kantor pusat IMKA.

Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA Surakarta didirikan oleh 3 (tiga) orang yaitu Ir. Edi Noersasongko, Ir. Hermanto Hadi dan Drs. Ariadi


(24)

Pandunegoro di Surakarta pada tahun 1988. IMKA Surakarta adalah merupakan suatu lembaga yang bergerak dibidang pendidikan yang tergolong pada pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat (PLSM) dibawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Departemen Pendidikan Nasional). Tujuan awal didirikannya IMKA Surakarta adalah untuk mengisi kekosongan tenaga yang menguasai komputer. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan ijin untuk beroperasi bagi IMKA Surakarta pada tanggal 1 Juni 1988 dengan Nomor 1038/103.K.I/L.1988. Setelah mendapat ijin ini IMKA Surakarta memulai kegiatannya tanggal 22 Juni 1988 dengan lokasi kampus berada di Purwosari Plaza di Jalan Slamet Riyadi Surakarta dengan jumlah ruang kelas 4 buah dan laboratorium komputer 2 buah. Karena tujuan awalnya untuk menyediakan tenaga kerja siap pakai maka pada tahun pertamanya ini IMKA Surakarta hanya membuka program paket yaitu pendidikan komputer selama 3 bulan.

Setelah satu tahun berdirinya IMKA Surakarta yaitu pada tahun 1989 menambah program pendidikannya selain program paket reguler yaitu program reguler satu tahun Sistem Analisis Komputer, hal ini dikarenakan mengalami perkembangan dan tuntutan pasar. Ternyata program ini dari tahun ke tahun semakin banyak peminatnya terutama lulusan dari Sekolah Menengah Umum (SMU). Dalam program reguler satu ini selain pengetahuan komputer, juga ditambah dengan pengetahuan akuntansi dan bahasa Inggris untuk ketrampilan siswa dalam mengelola komputer di lapangan pekerjaan nantinya.


(25)

Pada tahun 1991 IMKA Surakarta bergabung dengan Himpunan Penyelenggara PLSM Surakarta, hal ini terlihat dari ijin atau keanggotaan Nomor 010/180391/HP-PLSM/Surakarta. Selain itu pada tahun ini juga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan ijin baru dengan Nomor 305/103/H/91 tertanggal 2 September 1991. Pada tanggal ini jumlah ruang kelas IMKA Surakarta telah bertambah menjadi 6 (enam) buah dan laboratorium 3 (tiga) buah.

Pada tahun 1996 yaitu tanggal 10 Februari 1996 IMKA Surakarta pindah kampus ke Gedung PPBS Surakarta di Jalan K.H. Agus Salim No. 17 Surakarta, dikarenakan daya tampung kampus lama di Purwosari Plaza sudah tidak mencukupi perkembangan siswa IMKA Surakarta. Dikampus yang baru ini jumlah ruang kelas 9 (sembilan) buah dan jumlah laboratorium komputer 5 (lima) buah serta sarana-sarana lain seperti mushola, aula, tempat parkir dan lainnya.

Hingga saat ini perkembangan IMKA Surakarta termasuk baik hal ini terlihat dari perkembangan jumlah siswa, jumlah ruang kelas dan jumlah laboratorium komputer yang cenderung naik dari tahun ke tahun sejak berdirinya IMKA Surakarta. Jumlah siswa juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring perkembangan IMKA Surakarta, tahun 2002 jumlah siswa 2038 orang.

Pada tahun 1998 jumlah siswa mengalami penurunan drastis karena krisis yang menimpa Indonesia pada saat itu yang mencapai puncaknya sehingga mempengaruhi perkembangan jumlah siswa di IMKA Surakarta.


(26)

Saat ini IMKA Surakarta telah memiliki fasilitas komputer sebanyak 193 unit yang terintegrasi dalam jaringan Local Area Network (LAN). Selain ini juga memiliki jaringan internet sebagai sarana komunikasi global untuk siswa IMKA Surakarta maupun umum, dengan teknologi baru memanfaatkan LC sehingga internet bisa lebih cepat. Dengan internet diharapkan siswa dapat menguasai teknologi ini baik untuk pendidikan maupun peningkatan kemampuan individualnya.

Pada tahun 1999 IMKA Surakarta menambah program pendidikan satu tahun dengan dibukanya program Komputer Bisnis Terpadu. Dengan program pendidikan ini tentunya semakin variatif produk jasa pendidikan yang ditawarkan kepada masyarakat. IMKA Surakarta pernah meraih predikat sebagai Lembaga Teladan se-Jawa tengah, bahkan alumni-alumninya telah banyak diterima kerja diberbagai perusahaan maupun instansi pemerintah di seluruh Indonesia.

C. Sarana dan Prasarana Belajar

1. Gedung yang dipakai dalam operasional belajar mengajar berlokasi di Jalan K.H. Agus Salim No. 17 Surakarta.

2. Ruang kelas.

3. Banyaknya ruang kelas yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sebanyak 11 ruang. Ruang kelas senantiasa dijaga kebersihan, kenyamanan dan penerangan yang cukup.


(27)

5. Peralatan yang digunakan sebagai penunjang proses belajar mengajar pada waktu teori terdiri dari kursi belajar, papan tulis, Komputer display, Over Head Projector, AC (pendingin ruangan), Televisi dan buku-buku panduan yang diterbitkan oleh IMKA Surakarta dan buku tersebut dibagikan kepada semua siswa.

6. Ruang Praktek

IMKA Surakarta mempunyai 8 ruang praktek atau laboratorium komputer yang sangat memadai untuk praktek para siswanya. Masing-masing ruang rata-rata berkapasitas 30–36 orang dan ber-AC sehingga leluasa dan nyaman untuk proses belajar mengajar. Spesifikasi ruang praktek sebagai berikut :

a. Ukuran ruang

1) Lab A = 4 x 10 meter 2) Lab B = 4 x 10 meter 3) Lab C = 6 x 10 meter 4) Lab D = 6 x 10 meter 5) Lab E = 4 x 10 meter 6) Lab F = 4 x 10 meter 7) Lab G = 3 x 10 meter 8) Lab H = 3 x 10 meter b. Jenis Komputer

1) IBM-PC Compatible 486 2) IBM-PC Compatible Pentium


(28)

c. Jenis Printer 1) Epson LX-800 2) Epson LX-300 3) HP Laset Jet-4 4) HP Desk Jet 400 5) HP Desk Jet 500 6) Canon Bubble Jet 210 7) Canon BJC-1000SP 7. Peralatan Praktek

Peralatan Praktek yang ada di IMKA Surakarta sangat memadai, disamping menggunakan peralatan yang berkualitas baik juga sangat lengkap. Dilengkapi dengan jaringan kerja lokal (Local Area Network), jumlah peralatan sebagai berikut :

a. Komputer workstation : 193 Unit b. Printer workstation : 60 Unit c. Komputer server : 5 Unit

d. Kursi : 205 Unit

e. Meja komputer : 120 Unit

f. Mouse : 193 Unit

8. Ruang Pimpinan dan Ruang Staf a. Ruang Pimpinan

Untuk segala kegiatan pimpinan tersedia ruangan dengan fasilitas dan peralatan antara lain meja kursi untuk tamu, almari arsip, telepon,


(29)

earphone, pendingin ruangan/AC, 1 unit komputer, 1 unit komputer note book, printer laser, papan tulis dan jam dinding.

b. Ruang administrasi

Untuk kegiatan administrasi, IMKA Surakarta menyediakan ruang dengan fasilitas antara lain : unit komputer, almari arsip, printer, meja dan kursi, pendingin ruangan/AC, papan tulis, telepon, earphone, kalkulator dan jam dinding.

c. Ruang Informasi

Ruangan informasi digunakan sebagai tempat pelayanan informasi, pendaftaran siswa baru dan penerimaan pembayaran biaya pendidikan. Adapun peralatan kerja disediakan antara lain : komputer, printer, kalkulator, telepon, earphone, almari arsip, cash box, meja dan kursi tamu, pendingin ruangan/AC.

d. Ruang Pengajar

Ruangan pengajar dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan antara lain komputer, printer, almari arsip, telepon, earphone, papan tulis, meja, kursi, pendingin ruangan/AC, dan jam dinding.

e. Ruang penelitian dan pengembangan

Ruangan ini digunakan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan, terutama untuk ilmu-ilmu komputer dan akuntansi. Disediakan ruangan dengan fasilitas dan peralatan antara lain : komputer workstation, komputer server untuk sistem LAN, printer, earphone,


(30)

almari, buku-buku ilmu komputer, software-software komputer, meja dan kursi untuk pegawai, meja dan kursi tamu, papan tulis.

f. Ruang Assisten/Lab. Supervisor

Untuk kegiatan-kegiatan assisten disediakan ruangan khusus dengan peralatan antara lain : komputer, printer, meja, dan kursi, almari, dan papan tulis.

g. Ruang Internet

Ruangan untuk para siswa dan umum yang ingin melakukan komunikasi global. Dengan 8 unit komputer beserta dengan meja dan kursinya, papan tulis.

h. Kamar mandi/WC

Jumlah kamar mandi 2 ruang dan WC ada 4 ruang dengan pengadaan air dari tower.

i. Gudang

Khusus untuk penyimpanan barang-barang atau peralatan-peralatan, letak ruangan ini terpisah dari ruangan belajar, yaitu di lantai I.

j. Ruangan Penunjang

Terdapat beberapa ruang penunjang antara lain : mushola, perpustakaan, ruang tunggu tamu, ruang pemeliharaan peralatan, halaman parkir.

k. Alat Komunikasi

Sebagai alat penunjang kelancaran komunikasi di Pusat Pendidikan komputer Akuntansi IMKA Surakarta, disediakan peralatan dan media


(31)

komunikasi antara lain : telepon dengan nomor (0271)-723655, earphone, facsimile, papan pengumuman, majalah dinding, papan jadwal, majalah IMKA BINER, majalah Info Komputer, harian Suara Merdeka, harian Solo Pos, harian Jawa Pos.

l. Peralatan Penunjang

Selain peralatan-peralatan untuk kegiatan operasional, juga disediakan peralatan-peralatan penunjang lainnya, misal untuk keperluan kesehatan atau PPPK, alat pemadam kebakaran, emergency lamp, tempat cuci tangan.

D. Kedudukan, Visi dan Misi juga Sasaran IMKA Surakarta 1. Kedudukan IMKA Surakarta

IMKA Surakarta merupakan cabang dari IMKA yang berkantor pusat di Semarang. Cabang-cabang lain IMKA ada di Yogyakarta dan Jakarta. Walaupun sebagai cabang, IMKA Surakarta mempunyai kebijakan internal umum yang bisa berlainan dengan pusat (kecuali dalam hal keuangan dan kurikulum pendidikan) karena mempunyai wilayah kerja dan kebutuhan internal yang berlainan. Dalam satu tahun cabang dan pusat mengadakan pertemuan rutin 4 (empat) kali dan rapat koordinasi (rakor) bersama yang diadakan setiap bulan Desember. Dalam hal keuangan pusat tidak memberikan subsidi dana, dan untuk kurikulum pusat hanya menentukan materi pokoknya yaitu komputer.


(32)

2. Visi IMKA Surakarta

IMKA Surakarta mempunyai visi sebagai lembaga pendidikan pengganti dan atau sebagai pelengkap pendidikan di sekolah dan menyiapkan tenaga kerja di bidang komputer.

3. Misi IMKA Surakarta

Misi IMKA Surakarta adalah berperan serta dalam pemerataan pendidikan diluar sekolah bagi warga masyarakat yang tidak dapat pendidikan yang disediakan oleh pemerintah dan meningkatkan mutu atau kualitas sumber daya manusia Indonesia terutama yang menguasai teknologi komputer.

4. Sasaran IMKA Surakarta

Setiap usaha pasti mempunyai target sasaran dari hasi usaha yang dilakukannya yaitu pangsa pasarnya. Demikian halnya IMKA Surakarta sebagai lembaga pendidikan mempunyai sasaran untuk menjadi siswa dari lembaga ini adalah sebagai berikut :

a. Lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) dan/atau yang sederajat. Untuk program satu tahun yaitu Sistem Analis Komputer dan Komputer Bisnis Terpadu.

b. Umum, yang termasuk bagian ini adalah karyawan perusahaan swasta maupun pegawai negeri dan pelajar atau mahasiswa. Untuk program paket yang waktu pendidikannya lebih cepat dibanding program satu tahun.


(33)

E. Struktur Organisasi dan Pembagian Kerja IMKA Surakarta 1. Struktur Organisasi IMKA Surakarta

Gambar II.1 Struktur Organisasi IMKA Surakarta Keterangan : : Alur Komando

: Alur Koordinasi 2. Pembagian kerja di IMKA Surakarta

a. Direktur

Sebagai kepala cabang di IMKA Surakarta Direktur mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Memimpin perusahaan dan bertanggung jawab atas jalannya kelangsungan hidup dan maju mundurnya perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

2) Menentukan arah kebijaksanaan perusahaan dan mengambil keputusan atas segala persoalan yang dihadapi.

INTERNAL KONTROL KEUANGAN

OPERASIONAL ADMINISTRASI

PENDIDIKAN

HUMAS PEMASARAN RUMAH TANGGA MAINTENANCE KEUANGAN

KEARSIPAN INSTRUKTUR

ASISTEN INSTRUKTUR


(34)

3) Mewakili perusahaan dalam urusan diluar organisasi. b. Internal Kontrol

Bertanggung jawab langsung kepada Direktur, Internal Kontrol mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Melakukan pengawasan terhadap sistem prosedur kerja baik aparat operasional maupun non operasional didalam organisasi.

2) Melakukan pengawasan dan kontrol terhadap proses keuangan yang terjadi di organisasi.

c. Pendidikan

Bertanggung jawab kepada Direktur, kepala pendidikan mempunyai tugas mengkoordinasi serta memberi pengarahan dan pengawasan terhadap kegiatan pendidikan di IMKA Surakarta baik sistem maupun stafnya. Melakukan penyusunan dan evaluasi kurikulum pendidikan. Bagian pendidikan membawahi yaitu :

1) Instruktur, bertugas memberikan dan menyampaikan materi kurikulum pendidikan kepada siswa IMKA Surakarta.

2) Asisten Instruktur, bertugas membantu Instruktur di laboratorium komputer.

d. Administrasi

Bertanggung jawab kepada Direktur, mempunyai tugas memberikan pengarahan, kontrol dan penilaian keuangan dan informasi untuk memastikan kegiatan perencanaan dan penganggaran dalam memenuhi tujuan perusahaan, serta memberikan pengarahan, kontrol dan


(35)

pengkoordinasian kegiatan-kegiatan administrasi dan stafnya. Bagian administrasi terdiri atas :

1) Keuangan, bertugas menyelenggarakan, mengatur dan mencatat anggaran atau keuangan pendidikan IMKA Surakarta.

2) Kearsipan, bertugas menyelenggarakan dan mengatur pengarsipan dokumen-dokumen organisasi, serta menyelenggarakan sistem administrasi terhadap proses pendidikan di IMKA Surakarta.

e. Operasional

Bertanggung jawab kepada Direktur, mempunyai tugas mengatur operasional IMKA Surakarta atau kegiatan-kegiatan yang menunjang organisasi agar berjalan dengan baik. Bagian operasional terdiri atas : 1) Rumah tangga, bertugas menyelenggarakan tata laksana rumah

tangga perusahaan, mengatur dan mengelola perlengkapan yang telah dimiliki maupun yang dibutuhkan oleh perusahaan.

2) Humas, bertugas menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis ataupun melalui gambar (visual) kepada publik sehingga publik mempunyai pengertian yang baik terhadap perusahaan, serta membina hubungan yang baik dan mewakili perusahaan dengan pihak lain.

3) Pemasaran, bertugas mengkoordinasi kegiatan pemasaran dan penjualan jasa serta memberikan pengembangan, pengarahan dan kontrol strategi bisnis dan kegiatan-kegiatan pemasaran untuk mencapai target penjualan, pendapatan dan keuntungan perusahaan.


(36)

4) Maintenance, bertugas terhadap pengelolaan dan pemeliharaan perangkat keras yang dimiliki IMKA Surakarta.

F. Gambaran Umum Pendidikan IMKA Surakarta

Program pendidikan komputer di IMKA Surakarta yang telah dirintis selama sekitar 12 tahunan ini dalam menyusun kurikulum pendidikannya untuk menyiapkan tenaga terampil komputer telah bekerja sama dengan institusi pendidikan didalam dan diluar negeri, baik instansi pemerintah maupun swasta.

Perkembangan teknik-teknik baru di bidang komputer bermunculan secara tepat. Kepekaan akan perkembangan teknologi ini sangat penting dalan penyelenggaraan suatu program pendidikan. Semakin panjang suatu program pendidikan di bidang komputer relatif semakin sukar pula prediksi yang harus dilakukan agar kurikulumnya tidak kadaluwarsa. Di samping itu relevansi suatu program pendidikan perlu juga diatur agar sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat.

Dalam pendidikannya IMKA Surakarta menggunakan metode Partisipatif, yang dipakai memberikan suasana belajar secara aktif melalui pembahasan kasus, permainan bisnis, pelatihan pemecahan masalah, proyek individual maupun kelompok. Didukung oleh tenaga pengajar dengan latar belakang berbagai disiplin ilmu serta keahlian dari praktisi bisnis dipadukan untuk memberikan manfaat maksimum bagi siswa di IMKA Surakarta.

Untuk sistem pendidikannya IMKA Surakarta antara teori dengan praktek adalah 1 : 1 dalam arti siswa akan mendapat teori 1 jam didalam ruang


(37)

kelas dan praktek 1 jam dilaboratorium. Dalam hal ini untuk mata kuliah komputer sedangkan untuk bahasa Inggris dan akuntansi selama 2 (dua) jam dalam ruang kelas. Untuk pertemuan dalam satu minggunya setiap mata kuliah ada 2 (dua) kali.

Karena perkembangan dari software komputer semakin cepat maka IMKA Surakarta dalam perkembangannya, produk pendidikan yang ditawarkan juga semakin banyak. Saat ini jumlah program studi 1 (satu) tahun yang ada di IMKA Surakarta ada 2 (dua) yaitu Sistem Analis Komputer dan Komputer Bisnis Terpadu. Sedangkan program paket ada 3 (tiga) yaitu Paket Umum I, Paket Umum II dan Paket lanjutan.

Dalam setiap tahun ajarannya untuk program 1 (satu) tahun IMKA Surakarta selalu membuka pendaftaran dalam 3 (tiga) gelombang. Pada gelombang 1 sebelum Ebtanas dengan sasaran lulusan SMU tahun sebelumnya. Gelombang II setelah Ebtanas dengan sasaran lulusan SMU tahun itu. Gelombang III setelah UMPTN dengan sasaran siswa yang tidak diterima di UMPTN. Untuk pemberian materi pendidikan diberikan setelah 2 (dua) hari pendaftaran terakhir. Sedangkan untuk program paket dibuka setiap periodenya sepanjang tahun dengan melihat permintaan dari masyarakat yang membutuhkan.

Selain hal diatas masalah biaya pendidikan IMKA Surakarta memberikan kemudahan dalam sistem pembayarannya. Hal ini terlihat dari biaya pendidikan yang dapat diangsur selama mengikuti pendidikan di IMKA Surakarta. Juga memberikan keringanan biaya pada lulusan SMU atau yang


(38)

sederajat yang mempunyai prestasi dibidang akademik maupun dibidang olah raga dan seni budaya bagi yang akan masuk menjadi siswa di IMKA Surakarta. Disamping kedua hal diatas IMKA Surakarta juga mempunyai program pendidikan yang membantu bagi masyarakat yang kesulitan biaya pendidikan yang diberi nana Dana Pinjam Pendidikan yaitu program sistem pembayaran dimana sebagian biaya pendidikan dibayar pada waktu pendidikan sedangkan sisanya diangsur setelah siswa yang menerima dana pinjaman pendidikan bisa mengangsur setelah bekerja.

Sedangkan untuk ujian pendidikannya IMKA Surakarta telah melakukan sendiri selain ujian nasional yang diadakan oleh Departemen Pendidikan Nasional yang baru sampai tahap Windows. IMKA Surakarta dalam materi komputernya sudah sampai pada tahap pemrograman.

Di IMKA Surakarta juga ada kegiatan-kegiatan di luar pendidikan untuk menunjang bakat dan minat para siswanya, baik dibidang kesenian, olahraga, maupun kegiatan keagamaan. Kesemua kegiatan siswa itu terwadahi dalam suatu organisasi kesiswaan seperti untuk pencinta alam dalam organisasi PALIMKA. Untuk menunjang kegiatan-kegiatan organisasi kesiswaannya IMKA Surakarta juga memberi subsidi dana.


(39)

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Kegiatan Promosi

Strategi pemasaran mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam dunia usaha dan juga merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan yang pokok yang dilakukan oleh IMKA Surakarta dalam usaha jasa pendidikannya agar terus berkembang. Pemasaran juga merupakan ujung tombak dari bisnis usahanya. Aktivitas kegiatan pemasaran dalam perusahaan akan baik dan berhasil mencapai tujuan bisnis tergantung pada keahlian dalam mengambil keputusan dibidang pemasaran. Keputusan yang diambil harus ditujukan untuk menentukan produk, pasar, harga serta promosinya.

Produk yang telah direncanakan dengan baik dan telah ditentukan harga jualnya belum menjamin keberhasilan pemasarannya. IMKA Surakarta juga sadar akan hal ini sehingga dalam pemasarannya juga melakukan kegiatan promosi untuk mengenalkan produk yang ditawarkan kepada masyarakat atau konsumen. Tentunya dalam promosi yang dilakukan bukan hanya memperkenalkan produknya tetapi juga bagaimana agar masyarakat memilih IMKA Surakarta sebagai lembaga pendidikan masyarakat yang bertujuan untuk mendorong orang untuk membeli produknya atau untuk memakai jasa pendidikan di IMKA Surakarta.

Dalam melakukan kegiatan promosi IMKA Surakarta mempunyai 2 (dua) sasaran yaitu konsumen langsung (lulusan SMU) dan masyarakat.


(40)

Untuk konsumen langsung promosi ditujukan agar lulusan SMU itu memilih IMKA Surakarta sebagai tempat pendidikan komputer. Untuk masyarakat promosi bertujuan untuk memperbaiki opini atau image yang ada di masyarakat terhadap IMKA Surakarta, sehingga masyarakat akan menganjurkan atau memberi ijin kepada anggota keluarganya untuk memilih IMKA Surakarta. Jadi promosi masyarakat dalam hal ini rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) untuk mendukung upaya mencapai konsumen langsung yaitu lulusan SMU agar memilih IMKA Surakarta.

Sebagai salah satu lembaga pendidikan, IMKA Surakarta berusaha meningkatkan jumlah siswa barunya dari tahun ketahun untuk menempuh atau belajar di lembaga pendidikan ini. Untuk meningkatkan jumlah siswa barunya maka IMKA Surakarta dalam setiap tahun ajarannya selalu melakukan kegiatan pemasaran seperti melakukan kegiatan promosi periklanan yaitu radio, brosur, spanduk dan koran, sehingga akan terjadi persaingan diantara lembaga pendidikan lainnya, yang sama halnya melakukan kegiatan promosi periklanan. Banyak lembaga pendidikan yang hanya mencari keuntungan saja tanpa memperhatikan mutu pendidikan dan pelayanan jasa pendidikan yang diberikan kepada siswanya. Hal ini yang coba dihindari oleh IMKA Surakarta, sehingga dalam setiap pemasarannya atau penawarannya kepada konsumen melalui kegiatan-kegiatan promosi periklanan dengan menawarkan kualitas jasa pendidikan yang baik. IMKA Surakarta selalu mengedepankan mutu dan pelayanan jasa pendidikan yang diberikan kepada siswanya, sehingga siswa akan mendapat kepuasan dengan


(41)

adanya jasa pendidikan yang baik tentunya akan mempermudah dalam menarik jumlah siswa baru.

Dalam kegiatan pemasaran di IMKA Surakarta dilakukan oleh sebuah tim pemasaran yang saling bekerjasama dalam menentukan pasar sasaran dan produk-produk yang ditawarkan adalah para lulusan SMU atau sederajat, serta karyawan pada perusahaan swasta maupun instansi pemerintah untuk mendalami pengetahuan komputer. IMKA Surakarta sadar bahwa dalam pemasaran tergantung pada lingkungannya yaitu pasar terus bergeser, kebiasaan terus berubah, iklim perekonomian terus berkembang serta produk dan jasa terus mengalami peningkatan dan penurunan. Maka untuk menunjang keberhasilan pemasarannya dalan menarik dan meningkatkan siswa lulusan SMU ini, IMKA Surakarta melakukan langkah-langkah antara lain penawaran produk jasa pendidikan di IMKA Surakarta, penentuan harga, tempat pemasaran dan melakukan kegiatan promosi, khususnya promosi periklanan seperti radio, brosur, spanduk dan koran.

B. Promosi Periklanan

Kegiatan promosi merupakan salah satu variabel pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh IMKA Surakarta dalam melakukan pemasaran produk dan jasa pendidikannya. Setiap perencanaan promosi harus jelas menekankan tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai pasar sasaran yaitu calon siswa didik IMKA Surakarta, maka sebelum melakukan kegiatan promosi periklanan seperti radio, spanduk, brosur dan koran para pemasar membuat perencanaan promosi dengan melihat dari wilayah kerja IMKA


(42)

Surakarta karena sebagai faktor penunjang keberhasilan kegiatan promosi periklanan yang dilakukan.

Gambar III.1

Bagan Daerah Pemasaran IMKA Surakarta (sumber : IMKA Surakarta)

Dalam kegiatan pemasaran IMKA Surakarta memiliki wilayah kerja seperti yang terlihat dalam gambar III.1 yang meliputi daerah Surakarta dan sekitarnya. Saat ini wilayah kerja IMKA Surakarta terbagi atas daerah karesidenan Surakarta seperti Surakarta, Karanganyar, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri dan Boyolali. Dan daerah diluar karesidenan Surakarta seperti Grobogan, Purwodadi, Pacitan, Ponorogo, Madiun dan Ngawi. Hal ini memperlihatkan perkembangan IMKA Surakarta yang telah berkembang pesat dibanding pada awal berdirinya IMKA Surakarta tahun 1989 daerah pemasarannya hanya meliputi karesidenan Surakarta saja. Penentuan wilayah ini juga sangat penting untuk menghindari tumpang tindih dengan IMKA di

Karanganyar Klataen

Yogyakarta

Madiun Ngawi Sragen Salatiga

Boyolali

Sukoharjo Wonogiri Ponorogo

Pacitan IMKA Surakarta Purwodadi Grobogan


(43)

cabang lain. Dari pelebaran daerah pemasaran diatas yang dilakukan oleh IMKA Surakarta cukup berhasil sebagai target pemasaran dalam kegiatan promosi dengan banyaknya jumlah siswa dari daerah luar karesidenan Surakarta yang menempuh pendidikan komputer di lembaga IMKA Surakarta. Sebagai contoh komposisi jumlah siswa dapat terlihat dari tabel III.1 dibawah ini :

Tabel III.1

Komposisi Siswa IMKA Surakarta Tahun 2002

No Wilayah Prosentase

1 2 3 4 5 6 Surakarta Wonogiri-Sukoharjo Klaten Boyolali Karanganyar-Sragen Daerah lain 32 % 20 % 16 % 12 % 10 % 10 % Sumber : IMKA Surakarta

Sebagai salah satu lembaga pendidikan, IMKA Surakarta berusaha meningkatkan jumlah siswa didiknya dari tahun ketahun. Sebagai lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam hal pendanaanya harus secara swadaya dari kemampuan lembaga itu sendiri. Untuk itu jumlah siswa akan mempengaruhi perkembangan dari lembaga pendidikan seperti IMKA Surakarta. Dengan jumlah siswa yang banyak tentu akan memudahkan dalam pendanaannya, sehingga dengan jumlah siswa yang banyak itu didapat dana untuk menyelenggarakan proses pendidikan, walaupun semua tidak


(44)

dibebankan kepada siswa. Lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat tidak mendapat subsidi dari pemerintah, sehingga dalam menjalankan proses belajar mengajar dalam lembaga pendidikan harus dengan usaha sendiri, jadi sebagai lembaga pendidikan IMKA Surakarta harus pintar dalam mengelolanya.

Tabel III.2

Program Studi IMKA Surakarta Tahun 2002

Program Studi Lama Pendidikan 1. Komputer Bisnis Terpadu

2. Sistem Analis Komputer 3. Paket Umum I

4. Paket Umum II 5. Paket Lanjutan

1 Tahun 1 Tahun 3 Bulan 2,5 Bulan 5 Bulan Sumber IMKA Surakarta

Perkembangan jumlah siswa IMKA Surakarta dari tahun ke tahun semakin meningkat untuk produk yang ditawarkan oleh IMKA Surakarta yang terdiri atas program satu tahun maupun program paket yang dapat dilihat pada tabel III.2 diatas. Pada program satu tahun IMKA Surakarta menawarkan 2 (dua) jenis pendidikan yaitu Sistem Analis Komputer dan Komputer Bisnis Terpadu. Dari program 1 (satu) tahun ini bertujuan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang menguasai teknologi komputer karena semua materi komputer yang terbaru diberikan kepada siswa IMKA Surakarta dari komputer dasar hingga komputer terapan, ditambah dengan pengetahuan akuntansi dan bahasa Inggris.


(45)

Untuk program paket ada 3 (tiga) produk jasa yang dtawarkan yaitu program paket umum I, program paket umum II dan program paket lanjutan. Dalam program paket ini adalah program-program pendidikan komputer 1 (satu) tahun yang dibagi-bagi menjadi beberapa paket. Dalam program paket tentunya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pendidikan lebih cepat. Dalam perkembangan program paket ini lebih stabil peminatnya karena dalam setiap pembukaan program paket yang dilakukan tiap 3 (tiga) bulan sekali selalu terpenuhi jumlah siswanya. Untuk setiap program paket setiap kelas menampung rata-rata 25 siswa lebih kecil dibanding jumlah siswa 1 (satu) tahun yang berjumlah 30 siswa.

Dari program paket ini terlihat strategi pemasaran IMKA Surakarta dalam kegiatan promosinya untuk menawarkan jasa pendidikannya. Ada dua alasan mengapa IMKA Surakarta menawarkan program paket. Yang pertama adalah IMKA Surakarta melihat kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda untuk mendapatkan pengetahuan komputer. Alasan kedua mengapa IMKA Surakarta membuka program paket adalah biaya pendidikan. Masyarakat memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dengan adanya program paket tentunya biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat akan lebih rendah dibanding dengan mengikuti program satu tahun.


(46)

Tabel III.3

Jumlah siswa IMKA Surakarta Tahun 1998-2002

Tahun Jumlah siswa 1998

1999 2000 2001 2002

857 1905 1948 2228 2038 Sumber : IMKA Surakarta

Dalam tabel III.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 1998 jumlah siswa IMKA Surakarta sangat menurun secara dratis dikarenakan krisis yang menimpa negara Indonesia pada tahun itu mencapai puncaknya. Dari krisis yang terjadi itu membuat daya beli masyarakat menjadi rendah yang berakibat semakin kurangnya minat dan kemampuan siswa yang ingin belajar pada lembaga pendidikan swasta khususnya pada IMKA Surakarta. Semuanya itu dikarenakan biaya yang ditetapkan oleh IMKA Surakarta khususnya dan pendidikan swasta umumya pada saat itu tidak dapat dijangkau oleh masyarakat yang sedang mengalami krisis ekonomi, sehingga mempengaruhi jumlah siswa IMKA Surakarta. Adapun penurunan ini terjadi hanya 1 (satu) tahun setelah itu sudah kembali normal bahkan melonjak mencapai 2 (dua) kali lipatnya pada tahun berikutnya.

Sedangkan untuk program paket jumlah siswanya dari tahun ke tahun selalu konstan karena setiap kelas program paket yang dibuka tiap tahunnya selalu penuh. Untuk jelasnya perkembangan jumlah siswa yang mendapat


(47)

pendidikan komputer di IMKA Surakarta tahun 1998-2002 dapat digambarkan dalam grafik seperti dibawah ini :

Gambar III.2

Grafik Jumlah Siswa IMKA Surakarta Tahun 1998-2002

(Sumber : IMKA Surakarta)

Setelah tahun 1998 sampai tahun 2001 jumlah siswa IMKA Surakarta semakin mengalami peningkatan yang besar. Sedangkan pada tahun 2002 jumlah siswa IMKA Surakarta mengalami penurunan lagi walaupun tidak terlalu banyak yaitu penurunan sebesar 190 siswa dibanding dengan tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena pada tahun ini semakin banyak persaingan yang terjadi antara lembaga-lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan komputer di Surakarta. Dalam persaingan itu banyak program-program pendidikan yang berasal dari lembaga pendidikan lain yang ditawarkan kepada konsumen dan masyarakat.

0 500 1000 1500 2000 2500

1998 1999 2000 2001 2002

Tahun Jum

lah S isw a

2038 2228

1948 1905


(48)

Oleh karena itu pada tahun yang akan datang IMKA Surakarta akan membuat atau merancang program baru yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah siswa baru. Sehingga disini untuk dapat menjamin kelangsungan dari lembaga pendidikan seperti IMKA Surakarta harus berusaha menarik siswa sebanyak mungkin untuk menempuh dan belajar di lembaga pendidikan ini. Untuk mencapai tujuan agar jumlah siswa semakin meningkat maka IMKA Surakarta dalam setiap tahun ajarannya selalu melakukan pemasaran yaitu kegiatan promosi periklanan.

Dari pernyataan diatas terlihat kegiatan promosi yang dilakukan IMKA Surakarta terbagi menjadi beberapa periode yaitu :

1. Tahap Pertama

Pada tahap ini promosi yang dilakukan oleh IMKA Surakarta adalah sebelum Ebtanas SMU. Dari tahap ini sasarannya adalah lulusan SMU tahun sebelumnya yang tidak diterima di perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Dalam promosi ini dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu : penyebaran brosur dan datang langsung ke sekolah-sekolah. Untuk penyebaran brosur IMKA Surakarta pada tahap 1 ini menyebar sebanyak 25.000 lembar yang disebar diwilayah pemasaran IMKA Surakarta berdasarkan bagan daerah pemasaran (gambar III.1) yang dilakukan oleh tim pemasaran dari IMKA Surakarta bersamaan dengan didatanginya SMU-SMU. Untuk promosi secara langsung di daerah pemasaran dengan langsung datang dan meminta ijin pada kepala sekolah yang bersangkutan. SMU yang didatanginya adalah SMU yang potensial untuk belajar di


(49)

IMKA Surakarta. Pemilihan berdasarkan data yang dipunyai oleh IMKA Surakarta yaitu data siswa yang telah ada dilihat dari sekolah mana yang banyak siswanya, misalnya untuk Sragen SMU Negeri 2 sragen. Selama ini tidak menemui hambatan karena waktu yang dipilih IMKA Surakarta disesuaikan dengan kalendar akademik sekolah bersangkutan sehingga tidak menganggu kegiatan belajarnya. Selain berdialog langsung, tim pemasaran juga menyebarkan brosur. Pada tahap ini dilakukan pada bulan April - Mei 2002.

2. Tahap Kedua

Pada tahap ini promosi dilakukan dalam periode setelah Ebtanas sampai dengan UMPTN. Dengan jumlah lulusan SMU yang lebih banyak dibanding dengan daya tampung perguruan tinggi negeri dan semakin mahalnya pendidikan di perguruan tinggi swasta maka IMKA Surakarta bersaing untuk mendapatkan siswa sebanyak mungkin. Tahap ini dilakukan bulan Juni - Juli 2002. Promosi pada tahap ini dilakukan dengan cara penyebaran brosur. Brosur yang disebarkan berjumlah 60.000 lembar. Penyebaran dilakukan tim pemasaran dengan cara disebarkan di tempat-tempat yang melaksanakan ujian Try Out UMPTN dan dilembaga bimbingan belajar. Penyebaran brosur meliputi Karesidenan Surakarta dan diluar karesidenan Surakarta seperti Purwodadi, Grobogan bahkan sampai ke Jawa Timur.


(50)

3. Tahap Ketiga

Pada tahap ini kegiatan promosi dilakukan setelah UMPTN. Sasaran yang dituju oleh IMKA Surakarta adalah siswa yang tidak diterima di perguruan tinggi negeri. Pada tahap ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2002. Berbeda dengan 2 (dua) periode sebelumnya pada tahap ini IMKA Surakarta hanya menunggu karena sudah yakin dengan kegiatan promosi yang dilakukan sebelumnya.

Kegiatan promosi periklanan yang dilakukan oleh IMKA Surakarta yaitu Radio, Brosur, Spanduk, Koran. Kesemua kegiatan promosi periklanan seperti radio, brosur, spanduk koran dan biaya promosi periklanan yang dikeluarkan oleh IMKA Surakarta tersebut dapat dilihat pada tabel III.4 dibawah ini dalam 5 (tahunan) yaitu dari tahun 1998–2002 adalah sebagai berikut :

Tabel III.4

Jumlah Kegiatan dan Biaya Promosi Periklanan IMKA Surakarta Tahun 1998-2002

Tahun Jumlah Biaya (Rp)Radio JumlahBrosurBiaya (Rp) JumlahSpandukBiaya (Rp) JumlahKoranBiaya (Rp) Jumlah Total Biaya (Rp)

1998 4.320 1.220.000 85.000 46.397.500 36 1.023.500 456 1.754.800 89.812 50.395.800

1999 4.320 1.836.500 85.000 25.660.000 36 1.958.750 456 10.012.250 89.812 39.467.500

2000 - - 85.000 47.980.000 48 5.281.500 456 16.982.500 85.504 70.244.000

2001 - - 85.000 109.337.000 48 6.707.000 456 34.838.500 85.504 150.882.500

2002 - - 120.000 64.225.000 48 4.138.000 96 12.459.500 120.144 80.822.500

Prosentase

( % ) 1,84 0,78 97,71 74,93 0,05 4,88 0,41 19,41 470.776 391.812.300


(51)

Dari tabel III.4 diatas dapat dilihat bahwa prosentase jumlah kegiatan promosi periklanan dilakukan oleh IMKA Surakarta yang paling besar adalah sebesar 97,71 % yaitu dari brosur. Dan prosentase biaya promosi periklanan tertinggi sebesar 74,93 % dari biaya promosi periklanan brosur. Sedangkan prosentase jumlah kegiatan yang paling rendah adalah spanduk sebesar 0,05 % dan prosentase biaya promosi terendah adalah radio sebesar 0,78 %. Total biaya promosi yang dikeluarkan oleh IMKA Surakarta pada tahun 1998 lebih tinggi dari biaya promosi tahun 1999 dan jumlah siswa yang dicapai untuk mendapat pendidikan di IMKA Surakarta mengalami peningkatan 2 (dua) kali lipat di tahun 1999 dikarenakan kondisi perekonomian negara sudah mengalami perbaikan dan daya beli masyarakat juga mengalami peningkatan.

Setelah tahun 1999, jumlah kegiatan promosi periklanan untuk radio ditiadakan atau tidak dipakai untuk berpromosi karena kurang efektif untuk menarik jumlah siswa baru. Biaya untuk promosi periklanan yang dikeluarkan oleh IMKA Surakarta semakin besar sampai dengan tahun 2001, tetapi di tahun 2002 biaya promosi periklanan menurun sekitar setengahnya dari biaya promosi periklanan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 1999-2001 biaya yang digunakan untuk promosi periklanan yaitu untuk promosi radio, brosur, spanduk, koran semakin besar dalam setiap tahunnya. Juga pada tahun-tahun tersebut jumlah siswa IMKA Surakarta terus mengalami kenaikan. Sedangkan yang terjadi pada tahun 2002 jumlah siswa menurun tetapi tidak terlalu banyak dan dengan biaya untuk


(52)

promosi yang menurun dibanding biaya promosi tahun 2001 yang dikeluarkan oleh IMKA Surakarta sebagai biaya promosi yang paling besar dari tahun lainnya

Tabel III.5

Jumlah Siswa dan Biaya Promosi Periklanan IMKA Surakarta

Tahun 1998-2002

Tahun Jumlah Siswa Perubahan (%)

Total Biaya Promosi Periklanan (Rp) Perubahan (%) 1998 1999 2000 2001 2002 857 1905 1948 2228 2038 -122,3 % 2,3 % 14,4 % -8,5 % 50.395.800 39.467.500 70.244.000 150.882.500 80.822.500 --21,7 % 78 % 114,8 % -46,4 % Sumber : IMKA Surakarta yang diolah

Dalam tabel III.5 diatas dapat dilihat bahwa perubahan prosentase jumlah siswa dari tahun 1998 ke tahun 1999 sebesar 122,3 % yaitu meningkat 2 (dua) kali lipat dari tahun sebelumnya. Ditahun 2000 perubahan prosentase jumlah siswa naik sebesar 2,3 % dan terus meningkat paling besar jumlah siswanya sebanyak 2228 orang ditahun 2001, perubahannya sebesar 14,4 %. Sedangkan terjadi penurunan jumlah siswa yang tidak terlalu besar di tahun 2002 dengan perubahannya yaitu – 8,5 %.

Pada total biaya promosi periklanan mengalami penurunan biaya sebesar –21,7 % ditahun 1999 dibandingkan tahun 1998 dan biaya promosi periklanan yang dikeluarkan naik menjadi 78 % ditahun 2000. Untuk tahun 2001 peningkatan biaya promosi periklanan paling besar


(53)

dengan perubahan prosentase sebesar 114,8 %, kemudian terjadi penurunan untuk tahun 2002 yaitu sebesar 46,4 %.

Dengan melihat perubahan prosentase naik turunnya jumlah siswa dan total biaya promosi periklanan dari tahun 1998 sampai tahun 2002, dapat dikatakan bahwa perubahan prosentase total biaya promosi periklanan yang paling besar dikeluarkan oleh IMKA Surakarta adalah ditahun 2001 sebesar 114,8 % dari tahun sebelumnya dan seiring dengan peningkatan prosentase jumlah siswa baru IMKA Surakarta ditahun 2001 yaitu sebesar 14,4 % dari tahun sebelumnya.

Untuk membangun opini yang baik di masyarakat promosi yang dilakukan oleh IMKA Surakarta dengan cara pemasangan iklan di media periklanan. Media periklanan yang dipilih adalah radio, koran, spanduk dan brosur. Untuk koran dipilih koran-koran yang sesuai dengan daerah pemasaran IMKA Surakarta seperti karesidenan Surakarta memakai Solo Pos dan Radar Solo. Untuk daerah Grobogan dan Purwodadi memakai harian Suara Merdeka dan untuk Jatim memakai Radar Madiun. Sedangkan radio menggunakan promosi periklanan yaitu Adlips dengan melalui radio-radio swasta di Surakarta karena dianggap lebih murah seperti PTPN, SAS dan lainnya. Iklan yang dipasang berisi tentang lowongan pekerjaan untuk alumni IMKA Surakarta. Jadi IMKA Surakarta memanggil alumninya untuk dites karena ada lowongan kerja dari perusahaan relasi IMKA Surakarta (lihat lampiran).


(54)

Dari hal ini diharapkan opini yang terbentuk di masyarakat bahwa alumni IMKA Surakarta dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan baik pemerintah maupun swasta. Sehingga masyarakat akan mendorong anggota keluarganya untuk memilih IMKA Surakarta. Jumlah promosi periklanan di IMKA Surakarta dari tahun ke tahun semuanya hampir sama kecuali promosi periklanan lewat radio mulai tahun 2000 dihilangkan karena kurang bermanfaat disamping itu menambah jumlah pengeluaran keuangan di lembaga IMKA Surakarta. Di tahun 2000 sampai tahun 2002 IMKA Surakarta menambah jumlah spanduk yang dipasang di tepi-tepi jalan agar masyarakat lebih mengetahui Lembaga pendidikan IMKA Surakarta sebagai lembaga komputer, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan image yang baik di masyarakat.

Pada tahun 2002 IMKA Surakarta mencoba cara baru dengan menambah jumlah promosi periklanan lewat brosur dan mengurangi jumlah promosi periklanan lewat media massa atau koran, yang hasilnya terjadi penurunan jumlah siswanya, bertolak belakang dengan tahun-tahun sebelumnya yang terus naik jumlah siswanya. Peningkatan pemasaran yaitu kegiatan promosi periklanan yang dilakukan IMKA Surakarta dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah siswa dan juga untuk meningkatkan mutu pendidikan IMKA Surakarta sebagai lembaga komputer teladan.

IMKA Surakarta memberikan suatu image yang baik sebagai kekuatan yang tangguh dalam menjaga loyalitas masyarakat terhadap


(55)

produk pendidikan yang ditawarkan IMKA Surakarta. Loyalitas itu akan didapat jika masyarakat selalu ingat dengan IMKA Surakarta. Semuanya itu bisa didapat jika dalam menempuh pendidikan dilembaga ini siswa mendapat kepuasan. Untuk mendapatkan kepuasan itu maka IMKA Surakarta harus melakukan peningkatan secara kualitas baik dari peningkatan pendidikan, sarana atau fasilitas dan pelayanan.

Manfaat yang diperoleh IMKA Surakarta dari menciptakan dan mempertahankan kualitas jauh lebih besar daripada biaya untuk meraihnya. Bahkan kualitas jasa pendidikan yang unggul dipandang sebagai alat untuk meraih keunggulan bersaing dengan berbagai lembaga pendidikan lainnya sehingga akan semakin mengalami peningkatan jumlah siswa yang ingin belajar di IMKA Surakarta. Dengan memberikan kualitas jasa pendidikan yang unggul dan konsisten di IMKA Surakarta dapat menumbuhkan kepuasan konsumen yang mendapatkan pendidikan komputer di IMKA Surakarta.


(56)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data tentang kegiatan promosi untuk peningkatan jumlah siswa baru di Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA Surakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. IMKA Surakarta adalah merupakan lembaga yang bergerak di bidang jasa pendidikan. Jasa pendidikan yang ditawarkan IMKA Surakarta adalah pendidikan komputer. Pendidikan ini mempunyai sasaran untuk kelulusan SMU atau yang sederajat yang bertujuan untuk menyediakan sumber daya manusia yang menguasai teknologi komputer. 2. Salah satu strategi pemasaran adalah kegiatan

promosi. Kegiatan promosi menggunakan alat-alat atau perangkat promosi seperti promosi periklanan. Kegiatan promosi yang efektif bagi IMKA Surakarta akan mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu semakin meningkatnya jumlah siswa baru di IMKA Surakarta.

3. Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah siswa baru IMKA Surakarta dengan cara melakukan pemasaran terhadap jasa pendidikan yang ditawarkan oleh IMKA Surakarta. Pemasaran yang dilakukan untuk menarik siswa ini dengan penentuan daerah pemasaran yang lebih luas, evaluasi produk pendidikan yang ditawarkan dan juga menggunakan media periklanan. Media periklanan


(57)

yang dipakai oleh IMKA Surakarta dalam kegiatan promosinya seperti menggunakan radio, brosur, spanduk, koran.

4. Dari Tabel IV.1 dibawah ini dapat dilihat bahwa biaya promosi dari media periklanan radio, brosur, spanduk dan koran dalam 5 (lima) tahunan yang paling tinggi pengeluaran biaya promosinya adalah di tahun 2001 prosentase sebesar 38,51 % dengan menggunakan media periklanan brosur, spanduk, dan koran. Dan kegiatan promosi yang dilakukan sudah mencapai sasarannya terbukti pada peningkatan jumlah siswa baru dari tahun ke tahun khususnya peningkatan jumlah siswa yang paling besar di tahun 2001. Apabila ada penurunan jumlah siswa tahun 2002 hal ini disebabkan oleh faktor eksternal diluar kegiatan promosi yaitu salah satunya adalah ketatnya persaingan diantara lembaga pendidikan.

Tabel IV.1

Biaya Promosi Periklanan IMKA Surakarta Tahun 1998 - 2002

Tahun Biaya Promosi Periklanan Total %

Radio Brosur Spanduk Koran

1998 1.220.000 46.397.500 1.023.500 1.754.800 50.395.800 12,86 1999 1.836.500 25.660.000 1.958.750 10.012.250 39.467.500 10,07 2000 - 47.980.000 5.281.500 16.982.500 70.244.000 17,93 2001 - 109.337.000 6.707.000 34.838.500 150.882.500 38,51 2002 - 64.225.000 4.138.000 12.459.500 80.822.500 20,63

Jumlah 391.812.300 100


(58)

5. Dengan menggunakan kegiatan promosi periklanan melalui media periklanan radio, brosur, spanduk, koran mempunyai pengaruh yang positif dalam menarik minat masyarakat untuk masuk IMKA Surakarta, dilihat dari peningkatan jumlah siswa dari tahun ke tahun. Dan juga dapat meningkatkan jumlah siswa baru melalui strategi-strategi promosi dengan metode atau cara yang telah dibuat dan dijalankan oleh IMKA Surakarta.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan melihat kesimpulan yang telah dilakukan, maka penulis memberikan masukan ataupun saran kepada lembaga pendidikan IMKA Surakarta sebagai berikut :

1. Dalam rangka perencanaan atau penyusunan program promosi periklanan yang akan datang, ada media periklanan yang perlu dipertahankan atau ditambah jumlahnya yaitu pemasangan spanduk dan periklanan di media massa atau koran. Untuk pemasangan spanduknya ditempat-tempat yang strategis, misalnya dari semua arah pintu masuk kota Surakarta. Untuk koran dengan menambah jadwal penayangannya misal di harian Solo Pos yang sebagian besar pembacanya berada di karesidenan Surakarta.

2. Untuk strategi promosi dapat dilakukan dengan memperkenalkan cara-cara promosi yang lebih menarik dan efektif, misalnya dengan mendesain ulang bahan-bahan promosi (promotion materials) yaitu dengan mencetak brosur atau leaflets dengan kualitas yang lebih baik. Juga dapat ditambah


(59)

dengan memberikan kalendar tahunan atau kertas memo sebagai strategi promosi selain dengan menggunakan brosur.

3. Untuk meningkatkan kualitas pendidikannya ada baiknya dalam materi penunjang IMKA Surakarta memberikan ilmu lain disamping bahasa Inggris dan akuntansi seperti perbankan dan perpajakan dengan maksud untuk menghadapi era globalisasi dan ketatnya persaingan antar lembaga-lembaga pendidikan lainnya khususnya di Surakarta.


(1)

Dari hal ini diharapkan opini yang terbentuk di masyarakat bahwa alumni IMKA Surakarta dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan baik pemerintah maupun swasta. Sehingga masyarakat akan mendorong anggota keluarganya untuk memilih IMKA Surakarta. Jumlah promosi periklanan di IMKA Surakarta dari tahun ke tahun semuanya hampir sama kecuali promosi periklanan lewat radio mulai tahun 2000 dihilangkan karena kurang bermanfaat disamping itu menambah jumlah pengeluaran keuangan di lembaga IMKA Surakarta. Di tahun 2000 sampai tahun 2002 IMKA Surakarta menambah jumlah spanduk yang dipasang di tepi-tepi jalan agar masyarakat lebih mengetahui Lembaga pendidikan IMKA Surakarta sebagai lembaga komputer, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan image yang baik di masyarakat.

Pada tahun 2002 IMKA Surakarta mencoba cara baru dengan menambah jumlah promosi periklanan lewat brosur dan mengurangi jumlah promosi periklanan lewat media massa atau koran, yang hasilnya terjadi penurunan jumlah siswanya, bertolak belakang dengan tahun-tahun sebelumnya yang terus naik jumlah siswanya. Peningkatan pemasaran yaitu kegiatan promosi periklanan yang dilakukan IMKA Surakarta dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah siswa dan juga untuk meningkatkan mutu pendidikan IMKA Surakarta sebagai lembaga komputer teladan.

IMKA Surakarta memberikan suatu image yang baik sebagai kekuatan yang tangguh dalam menjaga loyalitas masyarakat terhadap


(2)

produk pendidikan yang ditawarkan IMKA Surakarta. Loyalitas itu akan didapat jika masyarakat selalu ingat dengan IMKA Surakarta. Semuanya itu bisa didapat jika dalam menempuh pendidikan dilembaga ini siswa mendapat kepuasan. Untuk mendapatkan kepuasan itu maka IMKA Surakarta harus melakukan peningkatan secara kualitas baik dari peningkatan pendidikan, sarana atau fasilitas dan pelayanan.

Manfaat yang diperoleh IMKA Surakarta dari menciptakan dan mempertahankan kualitas jauh lebih besar daripada biaya untuk meraihnya. Bahkan kualitas jasa pendidikan yang unggul dipandang sebagai alat untuk meraih keunggulan bersaing dengan berbagai lembaga pendidikan lainnya sehingga akan semakin mengalami peningkatan jumlah siswa yang ingin belajar di IMKA Surakarta. Dengan memberikan kualitas jasa pendidikan yang unggul dan konsisten di IMKA Surakarta dapat menumbuhkan kepuasan konsumen yang mendapatkan pendidikan komputer di IMKA Surakarta.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data tentang kegiatan promosi untuk peningkatan jumlah siswa baru di Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA Surakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. IMKA Surakarta adalah merupakan lembaga yang

bergerak di bidang jasa pendidikan. Jasa pendidikan yang ditawarkan IMKA Surakarta adalah pendidikan komputer. Pendidikan ini mempunyai sasaran untuk kelulusan SMU atau yang sederajat yang bertujuan untuk menyediakan sumber daya manusia yang menguasai teknologi komputer. 2. Salah satu strategi pemasaran adalah kegiatan

promosi. Kegiatan promosi menggunakan alat-alat atau perangkat promosi seperti promosi periklanan. Kegiatan promosi yang efektif bagi IMKA Surakarta akan mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu semakin meningkatnya jumlah siswa baru di IMKA Surakarta.

3. Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah siswa baru IMKA Surakarta dengan cara melakukan pemasaran terhadap jasa pendidikan yang ditawarkan oleh IMKA Surakarta. Pemasaran yang dilakukan untuk menarik siswa ini dengan penentuan daerah pemasaran yang lebih luas, evaluasi produk pendidikan yang ditawarkan dan juga menggunakan media periklanan. Media periklanan


(4)

yang dipakai oleh IMKA Surakarta dalam kegiatan promosinya seperti menggunakan radio, brosur, spanduk, koran.

4. Dari Tabel IV.1 dibawah ini dapat dilihat bahwa biaya promosi dari media periklanan radio, brosur, spanduk dan koran dalam 5 (lima) tahunan yang paling tinggi pengeluaran biaya promosinya adalah di tahun 2001 prosentase sebesar 38,51 % dengan menggunakan media periklanan brosur, spanduk, dan koran. Dan kegiatan promosi yang dilakukan sudah mencapai sasarannya terbukti pada peningkatan jumlah siswa baru dari tahun ke tahun khususnya peningkatan jumlah siswa yang paling besar di tahun 2001. Apabila ada penurunan jumlah siswa tahun 2002 hal ini disebabkan oleh faktor eksternal diluar kegiatan promosi yaitu salah satunya adalah ketatnya persaingan diantara lembaga pendidikan.

Tabel IV.1

Biaya Promosi Periklanan IMKA Surakarta Tahun 1998 - 2002

Tahun Biaya Promosi Periklanan Total %

Radio Brosur Spanduk Koran

1998 1.220.000 46.397.500 1.023.500 1.754.800 50.395.800 12,86 1999 1.836.500 25.660.000 1.958.750 10.012.250 39.467.500 10,07 2000 - 47.980.000 5.281.500 16.982.500 70.244.000 17,93 2001 - 109.337.000 6.707.000 34.838.500 150.882.500 38,51 2002 - 64.225.000 4.138.000 12.459.500 80.822.500 20,63

Jumlah 391.812.300 100


(5)

5. Dengan menggunakan kegiatan promosi periklanan melalui media periklanan radio, brosur, spanduk, koran mempunyai pengaruh yang positif dalam menarik minat masyarakat untuk masuk IMKA Surakarta, dilihat dari peningkatan jumlah siswa dari tahun ke tahun. Dan juga dapat meningkatkan jumlah siswa baru melalui strategi-strategi promosi dengan metode atau cara yang telah dibuat dan dijalankan oleh IMKA Surakarta.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan melihat kesimpulan yang telah dilakukan, maka penulis memberikan masukan ataupun saran kepada lembaga pendidikan IMKA Surakarta sebagai berikut :

1. Dalam rangka perencanaan atau penyusunan program promosi periklanan yang akan datang, ada media periklanan yang perlu dipertahankan atau ditambah jumlahnya yaitu pemasangan spanduk dan periklanan di media massa atau koran. Untuk pemasangan spanduknya ditempat-tempat yang strategis, misalnya dari semua arah pintu masuk kota Surakarta. Untuk koran dengan menambah jadwal penayangannya misal di harian Solo Pos yang sebagian besar pembacanya berada di karesidenan Surakarta.

2. Untuk strategi promosi dapat dilakukan dengan memperkenalkan cara-cara promosi yang lebih menarik dan efektif, misalnya dengan mendesain ulang bahan-bahan promosi (promotion materials) yaitu dengan mencetak brosur atau leaflets dengan kualitas yang lebih baik. Juga dapat ditambah


(6)

dengan memberikan kalendar tahunan atau kertas memo sebagai strategi promosi selain dengan menggunakan brosur.

3. Untuk meningkatkan kualitas pendidikannya ada baiknya dalam materi penunjang IMKA Surakarta memberikan ilmu lain disamping bahasa Inggris dan akuntansi seperti perbankan dan perpajakan dengan maksud untuk menghadapi era globalisasi dan ketatnya persaingan antar lembaga-lembaga pendidikan lainnya khususnya di Surakarta.