PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASANLAJU REAKSI.

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) YANG DIINTEGRASIKAN

DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA

SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI

Oleh :

Yessica Rizki Lestari NIM 408331060

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2013


(2)

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Teams Games Tournament (TGT) yang Diintegrasikan dengan Media Berbasis Komputer dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.Si, Bapak Prof. Dr. Suharta, M.Si dan Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si., sebagai dosen-dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Sutrisno selaku Kepala SMA Swasta Dharmawangsa Medan atas izin penelitian yang diberikan kepada penulis dan kepada Ibu Sundari, S.Pd, serta siswa/siswi kelas XI IPA SMA Swasta Dharmawangsa Medan yang telah membantu selama penelitian ini.

Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda tercinta Edy Supriyatno, dan Ibunda tercinta Yusni Leliani, yang selalu memberikan semangat, motivasi, cinta, kasih sayang dan selalu mendoakan penulis disetiap sujud shalatnya. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada


(4)

v

adik-adik penulis (imam, hilmy, dan akbar) yang selalu memberikan keceriaan dan semangat kepada penulis. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh teman-teman jurusan Pendidikan Kimia Ekstensi stambuk 2008 khususnya sahabat-sahabat tercinta CNM Girls-10 (Asri, Salamah, Mida, Esti, Winda, Yuni, Tiwi, Maimunah, dan jua). Teristimewa buat abangda terkasih Ahmad Faisal, S.E yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang, motivasi, dan pelajaran hidup kepada penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2013 Penulis,

Yessica Rizki Lestari NIM 408331060


(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hakikat Belajar 7

2.2. Hasil Belajar 8

2.3. Model pembelajran kooperatif 9

2.4. Model pembelajaran kooperatif TGT 11

2.5. Media berbasis komputer 15

2.6. Kerangka konseptual 18

2.7. Hipotesis Penelitian 19

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 20

3.2. Populasi dan Sampel 20

3.2.1. Populasi 20

3.2.2. Sampel 20

3.3. Variabel dan Istrumen Penelitian 20

3.3.1 Variabel penelitian 20

3.3.2 Instrumen Penelitian 21

1. Uji Validitas 21

2. Uji Reliabilitas 21

3. Tingkat Kesukaran Soal 22

4. Daya Beda 22

3.4. Rancangan Penelitian 23

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian 24

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data 24


(6)

vii

1. Tahap Awal 24

2. Tahap Pelaksanaan 24

3.6. Teknik Analisis Data 25

1. Uji Normalitas 26

2. Uji Homogenitas 26

3. Gain Ternormalisasi 26

4. Pengujian Hipotesis 27

5. Persen Efektivitas 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 29

4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 29

A. Validitas Instrumen Tes 29

B. Reliabilitas Instrumen Tes 30

C. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 30

D. Daya Pembeda Instrumen Tes 30

4.1.2. Data Hasil Penelitian 31

4.2. Analisis Data Penelitian 31

4.2.1. Uji Normalitas Data 32

4.2.2. Uji Homogenitas Data 32

4.2.3. Uji Hipotesis 33

4.2.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 35

4.2.5. Persen Efektivitas 35

4.3. Pembahasan 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 39

5.2. Saran 40


(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1.Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 11

Tabel 2.2 Kriteria penghargaan kelompok 13

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 23

Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian 31

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data 32

Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Data 33

Tabel 4.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 34


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1.Skema pertandingan atau turnamen TGT 14

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 25


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum teknologis yang memiliki karakteristik dan berorientasi pada disiplin ilmu, pengembangan individu, dan mengakses kepentingan daerah. KTSP menuntut adanya keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga peran guru dalam kelas hanya sebagai motivator, dinamisator dan fasilitator untuk membantu siswa dalam belajar (Sanjaya, 2008).

Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan saat ini menempatkan siswa sebagai titik pusat terjadinya proses belajar dimana siswa sebagai subjek yang dikembangkan melalui pengalaman belajar.

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga saat ini masih memberikan donimasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2009).

Pendekatan pembelajaran klasikal dengan menggunakan metode ceramah sampai saat ini masih sangat disukai oleh para guru karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode lain. Keunggulan metode ceramah antara lain hemat dalam penggunaan waktu dan media, disamping itu juga ekonomis dan praktis dalam menyampaikan isi pembelajaran. Dengan metode ceramah, guru akan mudah mengontrol kecepatan mengajar sehingga mudah menentukan kapan selesainya penyampaian seluruh isi pembelajaran. Namun,


(10)

2

harus diakui tidak selamanya pembelajaran dengan ceramah dapat berlangsung dengan baik. Gejala negatif yang sering dikeluhkan guru adalah siswa menjadi cepat bosan dan tidak memperhatikan materi yang diceramahkan. Siswa saling berbicara dengan temannya tanpa menghiraukan guru yang sedang berceramah, merupakan pemandangan kelas yang biasa. Mengingat adanya kelemahan dalam pembelajaran yang menggunakan guru sebagai sumber belajar utama, maka perlu ada usaha untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut (Wena, 2008).

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern maka faktor kompetensi guru sangatlah dituntut, dalam arti guru harus mampu meramu wawasan pembelajaran yang lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Guru harus mampu memilih dan mengkombinasikan metode, model, dan media dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Perlunya pemilihan model dan media pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa untuk mengurangi dan menghilangkan sifat abstrak dalam materi yang disampaikan.

Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Swasta Dharmawangsa Medan, menunjukkan bahwa minat belajar kimia siswa sudah tergolong tinggi. Dalam hal ini, minat belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Namun, minat belajar yang tinggi tidak sejalan dengan hasil belajar yang yang tinggi pula. Nilai rata-rata kimia yang dilihat dari hasil ulangan harian siswa menunjukkan bahwa nilai ulangan siswa masih di bawah kriteria ketuntasan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar kimia siswa, diantaranya dapat berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun dari luar diri siswa (faktor eksternal). Salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah aktivitas siswa. Siswa menganggap pelajaran kimia adalah pelajaran yang sulit, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Hal ini disebabkan proses pembelajaran kimia di sekolah selama ini terlihat kurang menarik, pembelajaran hanya satu arah, kimia disajikan hanya sebagai kumpulan rumus dan konsep yang harus dihafal mati oleh siswa sehingga siswa merasa jenuh, suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali siswa yang bertanya pada guru meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami. Keadaan demikian menimbulkan, kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga


(11)

3

perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini

akan berdampak terhadap ketidaktercapaian tujuan pembelajaran kimia. Salah

satu faktor eksternal bersumber dari guru adalah penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi dalam proses pembelajaran.

Karakteristik materi pada pokok bahasan laju reaksi adalah bersifat hitungan dan ada beberapa konsep dari laju reaksi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa menganggap bahwa pokok bahasan laju reaksi adalah materi yang sulit. Hal ini terjadi karena guru kurang memberikan contoh-contoh konkrit tentang reaksi-reaksi yang ada di lingkungan sekitar dan sering dijumpai siswa. Pokok bahasan laju reaksi adalah salah satu pokok bahasan kimia di SMA yang membahas tentang konsentrasi larutan, faktor-faktor yang mempercepat laju reaksi, orde reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju

reaksi. Pokok bahasan laju reaksi sangat erat kaitannya dengan kehidupan

sehari-hari, maka diperlukan pengaplikasian media dalam menyampaikan pokok bahasan ini sehingga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dan membangun suasana yang tidak membosankan selama proses belajar mengajar berlangsung.

Model pembelajaran yang dapat digunakan pada pokok bahasan Laju Reaksi adalah model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) digunakan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan terhadap kelompoknya. Dengan diterapkannya model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) diharapkan dapat membantu meningkatkan penguasaan konsep belajar siswa sekaligus siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Adapun media yang digunakan dalam menyampaikan pokok bahasan laju reaksi adalah media berbasis komputer, yaitu pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu.

Menurut penelitian yang dilakukan Mahdina (2010) menyatakan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 76,16%. Selanjutnya Kale (2011) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa model pembelajaran TGT dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Penelitian model pembelajaran TGT


(12)

4

dengan media kartu remi yang dilakukan Huraim (2011) juga terbukti dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Penelitian lain juga telah dilakukan Yehan (2010), menyatakan bahwa pembelajaran dengan multimedia komputer dapat meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan, maka peneliti terinspirasi untuk melakukan penelitian lanjutan yang menggabungkan antara model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan media berbasis komputer. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Teams Games Tournament (TGT) yang Diintegrasikan dengan Media Berbasis Komputer dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

a. Mengapa siswa menganggap pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit?

b. Apakah pendekatan pembelajaran klasikal dengan menggunakan metode ceramah masih dominan digunakan dalam belajar?

c. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa dalam ranah kognitif dan afektif?

d. Apakah ada pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa dalam ranah kognitif dan afektif?

1.3. Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Objek penelitian adalah siswa kelas XI semester 1 SMA Swasta Dharmawangsa Medan Tahun Ajaran 2012/ 2013 pada pokok bahasan laju reaksi.


(13)

5

2. Penerapan pembelajaran pada siswa dalam 2 kelompok kelas, dimana kelas pertama diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media berbasis komputer, dan kelas kedua diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT tanpa media berbasis komputer. 3. Media pembelajaran yang digunakan adalah media berbasis komputer

dalam bentuk Microsoft Powerpoint yang dikombinasikan dengan Macromedia Flash.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanpa media berbasis komputer pada pokok bahasan Laju Reaksi?

2. Berapakah persen (%) efektivitas pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan laju reaksi?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanpa media berbasis komputer pada pokok bahasan Laju Reaksi. 2. Untuk mengetahui persen (%) efektivitas pembelajaran model Teams


(14)

6

komputer dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan laju reaksi.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT dengan media berbasis komputer.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan hasil dan efektifitas belajar kimia siswa.

3. Berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan lainnya sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.


(15)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu:

1. Pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer memberikan hasil belajar yang lebih baik daripada pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) tanpa media berbasis komputer pada materi laju reaksi di kelas XI IPA SMA Swasta Dharmawangsa Medan.

2. Efektivitas Pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer pada materi laju reaksi di kelas XI IPA SMA Swasta Dharmawangsa Medan adalah sebesar 16,59 %.


(16)

40

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer ini agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.


(17)

41

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2002), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Brady, James E. (Sukmariah Maun), (1999), Kimia Universitas Azas dan Struktur,

Edisi kelima, Jilid dua, Binarupa Aksara, Jakarta.

Duwi, (2011), Nilai-Nilai Tabel: http:// duwiconsultant. blogspot.com/2011/12/ tabel - f.html (diakses 11 november 2012).

Hamalik, (1994), Media Pendidikan (Cetakan ke-7), Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

Huraim, M., (2011), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif TGT Dengan Media Kartu Remi Kimia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan SPU, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ibrahim, M., dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Oxtoby, David W., dkk, (2001), Kimia Modern Edisi Keempa Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Partana, C.F. dan Wiyarsi, A., (2009), Mari Belajar Kimia 2: Untuk SMA IPA Buku Sekolah Elektronik, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Pratama, Y.A., (2010), Efektifitas Pembelajaran Multimedia Komputer Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Sifat Koligatif Larutan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sadiman, A., (1990), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Rajawali, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.


(18)

42

Sanjaya, W., (2008), Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi, Kencana Prenada, Jakarta.

Siregar, M.S., (2010), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Perubahan Materi Kelas VII SMP Teuku Umar Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, (2010), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusamedia, Bandung.

Sudjana, (2005), Penelitian Hasil Proses Mengajar, PT Rosdakarya, Bandung. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,

Jakarta.

Wena, M., (2008), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Bumi Aksara, Malang.

Wiwoho, K.A., (2011), Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Dengan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Di Kelas XI IPA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.


(1)

2. Penerapan pembelajaran pada siswa dalam 2 kelompok kelas, dimana kelas pertama diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media berbasis komputer, dan kelas kedua diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT tanpa media berbasis komputer. 3. Media pembelajaran yang digunakan adalah media berbasis komputer

dalam bentuk Microsoft Powerpoint yang dikombinasikan dengan Macromedia Flash.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanpa media berbasis komputer pada pokok bahasan Laju Reaksi?

2. Berapakah persen (%) efektivitas pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan laju reaksi?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanpa media berbasis komputer pada pokok bahasan Laju Reaksi. 2. Untuk mengetahui persen (%) efektivitas pembelajaran model Teams


(2)

komputer dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan laju reaksi.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT dengan media berbasis komputer.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan hasil dan efektifitas belajar kimia siswa.

3. Berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan lainnya sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu:

1. Pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer memberikan hasil belajar yang lebih baik daripada pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) tanpa media berbasis komputer pada materi laju reaksi di kelas XI IPA SMA Swasta Dharmawangsa Medan.

2. Efektivitas Pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer pada materi laju reaksi di kelas XI IPA SMA Swasta Dharmawangsa Medan adalah sebesar 16,59 %.


(4)

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) yang diintegrasikan dengan media berbasis komputer ini agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2002), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Brady, James E. (Sukmariah Maun), (1999), Kimia Universitas Azas dan Struktur,

Edisi kelima, Jilid dua, Binarupa Aksara, Jakarta.

Duwi, (2011), Nilai-Nilai Tabel: http:// duwiconsultant. blogspot.com/2011/12/ tabel - f.html (diakses 11 november 2012).

Hamalik, (1994), Media Pendidikan (Cetakan ke-7), Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

Huraim, M., (2011), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif TGT Dengan Media Kartu Remi Kimia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan SPU, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ibrahim, M., dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Oxtoby, David W., dkk, (2001), Kimia Modern Edisi Keempa Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Partana, C.F. dan Wiyarsi, A., (2009), Mari Belajar Kimia 2: Untuk SMA IPA Buku Sekolah Elektronik, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Pratama, Y.A., (2010), Efektifitas Pembelajaran Multimedia Komputer Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Sifat Koligatif Larutan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sadiman, A., (1990), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Rajawali, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.


(6)

Sanjaya, W., (2008), Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi, Kencana Prenada, Jakarta.

Siregar, M.S., (2010), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Perubahan Materi Kelas VII SMP Teuku Umar Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, (2010), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusamedia, Bandung.

Sudjana, (2005), Penelitian Hasil Proses Mengajar, PT Rosdakarya, Bandung. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,

Jakarta.

Wena, M., (2008), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Bumi Aksara, Malang.

Wiwoho, K.A., (2011), Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Dengan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Di Kelas XI IPA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.


Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENGAJARAN HIDROKARBON.

0 5 22