PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA POKOK BAHASAN KONDUKTOR DAN ISOLATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS VI DI MI NURUL ISLAM 1 WONOKERTO KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
POKOK BAHASAN KONDUKTOR DAN ISOLATOR
DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI
KELAS VI DI MI NURUL ISLAM 1 WONOKERTO
KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
MUHAMAD IKHSAN
NIM 11510038
JURUSAN TERBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
POKOK BAHASAN KONDUKTOR DAN ISOLATOR
DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI
KELAS VI DI MI NURUL ISLAM 1 WONOKERTO
KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
MUHAMAD IKHSAN
NIM 11510038
JURUSAN TERBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga Website: http//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Muhamad Ikhsan NIM : 11510038 Jurusan : Tarbiyah Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA POKOK
BAHASAN KONDUKTOR DAN ISOLATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS VI DI MI NURUL ISLAM 1 WONOKERTO KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 15 November 2014 Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd NIP. 19570520 198601 1 001 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id
SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
POKOK BAHASAN KONDUKTOR DAN ISOLATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI MI NURUL ISLAM 1 WONOKERTO KEC. BANCAK, KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DISUSUN OLEH :
MUHAMAD IKHSAN
NIM : 11510038 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 20 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelas sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Imam Sutomo, M.Ag Sekertaris Penguji : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd Penguji I : Dr. M. Zulfa, M.Ag Penguji II : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd
Salatiga, 4 Maret 2015 Ketua STAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005 Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Muhamad Ikhsan NIM : 11510038 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 15 November 2014 Yang menyatakan Muhamad Ikhsan
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO )ذمزتلا هور( ِدِلا َولا ِطْخُس ىِف َّبَّزلا ُطْخُس َو ِدِلا َولا ىَض ِر ىَف َّبَّزلا ىَض ِر
Keridhoan Tuhan Allah tergantung kepada keridhoan orang tua, dan
kemurkaan Tuhan tergantung pada kemurkaan orang tua (HR. Tirmidzi) PERSEMBAHANUntuk kedua orang tuaku yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi; Untuk semua keluarga besaryang telah memberikan semangat kepada ku;
Untuk teman spesialku yang selalu memotivasi dan memberi dukungan; Untuk teman-teman seperjuangan PGMI B angkatan 2010;
Kepala Madrasah dan Guru di MI Nurul Islam 1 Wonokerto yang selalu . memberikan dukungan
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada penulis khususnya serta kepada kita semua umumnya, sehingga penulis dapat melakukan penelitian skripsi tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Sholawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Nabi akhirul zaman dan Nabi yang selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul kiamah dan semoga kita semua tergolong umatnya yang mendapatkan syafaatnya.
Pada kesempatan kali ini, penulis bersyukur telah menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini. Penyusunan sekripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang terjadi dalam penyusunan sekripsi ini, dikarenakan keterbatsan kemampuan penullis. Walaupun akhirnya penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Berkaitan dengan hal di atas, penulis menyampaiakan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan dalam pembuatan skripsi ini dan khususnya ucapan terima kasih penulis berikan kepada: 1.
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga yang banyak berjasa dan berkenan memberikan pengesahan terhadap skripsi ini;
Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah; 3. Peni Susapti, M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI); 4. Sumarna Widjadipa, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaga serta berkenan telah meluangkan waktunya dalam upaya membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini; 5. Drs. Abdul Syukur, M.Pd selaku pembimbing akademik yang telah membimbing dan memotivasi dari awal kuliah hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini; 6. Segenap Bapak/Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah; 7. Zamroni AM, S.Pd.I selaku kepala Madrasah MI Nurul Islam 1 Wonokerto
Kec. Bancak, Kab. Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI yang dipimpinnya;
8. Umiyati, S.Pd.I selaku guru kelas VI yang memberikan bantuan kepada penulis selama proses penelitian berlangsung;
9. Guru dan karyawan di MI Nurul Islam 1Wonokerto yang telah membantu peneliti selama penelitian berlangsung;
10. Siswa kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto yang telah membantu dan mendukung penulis dalam melakukan penelitian;
11. Bapak, ibu, adik, dan semua keluarga yang mendoakan dan memberikan dukungan demi keberhasilan penulis;
Teman-teman seperjuangan PGMI B 2010, yang selama ini telah memberikan dukungan dan berjuang bersama;
13. Semua teman dan sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya;
14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaiakan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berkat jasa-jasa mereka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan penulis hanya dapat memohon kepada Allah semoga amal mereka diberikan balasan yang lebih baik dan semoga mereka semua mendapat kesuksesan di dunia maupun di akhirat.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca sehingga dapat menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca umumnya.
Salatiga, 12 November 2014 Penulis Ikhsan, Muhamad. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Pokok Bahasan Konduktor dan Isolator dengan menngunakan Metode Inkuiri Kelas VI di MI Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sumarno Widjadipa, M.Pd
Kata Kunci: Prestasi Belajar IPA dan Metode Inkuiri Penelitian ini merupakan penelitian tentang peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri. Pertanyaan utama yang ingin dijawab adalah (1) apakah melalui penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pokok bahasan konduktor dan isolator di MI Nurul Islam 1 Wonokerto, dan (2) apakah melalui penggunaan metode inkuiri dapat mencapai target pencapaian KKM mata pelajaran IPA pokok bahasan konduktor dan isolator di MI Nurul Islam 1 Wonokerto. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut: (1) pembelajaran di MI Nurul Islam 1 Wonokerto masih menggunakan metode pembelajaran yang masih tradisional, (2) target pencapaian KKM mata pelajaran IPA di MI Nurul Islam 1 Wonokerto masih rendah. Seringkali pembelajaran di MI Nurul Islam 1 Wonokerto menggunakan metode pembelajaran yang tradisional dn guru kurang kreatif memodifikasi pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran dan terkadang siswa bosan dengan pembelalaran yang telah dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut, tingkat pencapaian KKM mata
pelajaran IPA belum dapat tercapai secara maksimal. KKM mata pelajaran IPA di MI Nurul Islam 1 Wonokerto adalah sebagai berikut: (1) KKM Ideal/Nasional sebesar 75%, (2) KKM Individu sebesar 75% setara dengan KKM Nasional, dan (3) KKM Kelas sebesar 85%.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar IPA khususnya pokok bahasan konduktor dan isolator di kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto dan penggunaan metode inkuiri dapat memenuhi target pencapaian KKM mata pelajaran IPA di kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto dengan hasil sebagai berikut: 1) pelaksanaan siklus I siswa yang tuntas mencapai KKM sebanyak 44%, sedangkan siswa yaang tidak tuntas sebanyak 56%. 2) pelaksanaan siklus II siswa yang mencapai KKM sebanyak 84% sedangkan tidak tuntas 16%. 3) pelaksanaan siklus III siswa yang mencapai KKM sebanyak 100% dan siswa yang tidak tuntas 0%. Adapun saran dari peneliti hendaknya kegiatan belajar mengajar memakai metode belajar yang bervariasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
SAMPUL ........................................................................................................ i LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii JUDUL .......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii ABSTRAK .................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN A.
1 Latar Belakang ............................................................................
B.
7 Rumusan Masalah ......................................................................
C.
7 Tujuan Penelitian .........................................................................
D.
8 Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan .......................
E.
9 Manfaat Penelitian ......................................................................
F.
10 Definisi Operasional ...................................................................
G.
13 Metode Penelitian .......................................................................
H.
21 Sistematika Penelitian ................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
24 Prestasi Belajar ...........................................................................
1.
24 Pengertian Prestasi Belajar ...................................................
2.
25 Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ........................
B.
30 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...................................................
1.
30 Pengertian IlmuPengetahuan Alam (IPA) ............................
Konduktor dan Isolator ...........................................................
C.
46
47
47
47
53
58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Standar Pencapaian KKM ..........................................................
B.
Deskripsi Persiklus .....................................................................
1. Pra Siklus ..............................................................................
2. Siklus I ..................................................................................
3. Siklus II ................................................................................
4. Siklus III ...............................................................................
Pembahasan ................................................................................
43
1. Rekapitulasi Prestasi Belaja Siswa .......................................
2. Kondisi Awal di MI Nurul Islam 1 Wonokerto ....................
3. Kondisi Akhir di MI Nurul Islam 1 Wonokerto ...................
64
65
65
65
71
78
84
84
88
44
43
3. KKM mata Pelajaran IPA .....................................................
39
C.
Metode Inquiry ...........................................................................
1. Pengertian Metode Inquiry ..................................................
2. Tujuan Penggunaan Metode Inquiry ..................................
3. Langkah-langkah Metode Inquiry .......................................
4. Aplikasi ...............................................................................
5. Keunggulan Penggunaan Metode Inquiry ...........................
6. Peran Guru dalam Penerapan Metode Inquiry ....................
33
37
37
38
41
43
41
42 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ........................................................................
1. Lokasi Penelitian ..................................................................
2. Waktu Pelaksanaan ................................................................
3. Subjek yang Dijadikan Penelitian ........................................
4. Tenaga Pendidik ...................................................................
B.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus .....................................................
1. Pelaksanaan Pra Siklus .........................................................
2. Pelaksanaan Siklus I .............................................................
3. Pelaksanaan Siklus II ............................................................
4. Pelaksanaan Siklus III ..........................................................
88
A.
91 Kesimpulan ................................................................................
B.
92 Saran ........................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
94 LAMPIRAN ..................................................................................................
95
Tabel 1.1 Daftar siswa kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto .....................44
86
85
84
82
78
76
71
66
46
44
16
Tabel 3.1 Waktu pelaksanaan penelitian .........................................................Tabel 4.9 Perbandingan nilai pelaksanaan siklus I, II, dan III .......................Tabel 4.8 Persentase ketuntasan KKM ideal/Nasional ..................................Tabel 4.7 Persentase ketuntasan KKM individu/kelas ...................................Tabel 4.6 Prestasi belajar siswa siklus I, II, dan III .......................................Tabel 4.5 Perbandingan nilai siklus II dan siklus III ......................................Tabel 4.4 Prestasi belajar siklus III ................................................................Tabel 4.3 Perbandingan nilai siklus I dan siklus II ........................................Tabel 4.2 Nilai prestasi belajar siswa siklus II ...............................................Tabel 4.1 Nilai prestasi belajar siswa siklus I .................................................Tabel 3.3 Daftar guru di MI Nurul Islam 1 Wonokerto .................................Tabel 3.2 Daftar siswa kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto .....................86
Gambar 1.1 Skema siklus penelitian ..............................................................Gambar 2.1 Contoh gambar logam ................................................................Gambar 2.2 Contoh gambar kaca ...................................................................Gambar 2.3 Contoh gambar kayu ..................................................................14
32
32
34
Lampiran 1 Daftar riwayat hidup ................................................................. Lampiran 2 Foto pelaksanaan penelitian siklus ........................................... Lampiran 3 RPP Penelitian ........................................................................ Lampiran 4 Surat ijin penelitian ................................................................... Lampiran 5 Surat keterangan telah melakukan penelitian ........................... Lampiran 6 Lembar konsultasi ..................................................................... Lampiran 7 Surat Keterangan Keaktifan (SKK) ..........................................
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Pendidikan mulai dilakukan bukan setelah mulai masuk ke bangku sekolah. Tetapi, pendidikan itu dimulai semenjak manusia masih bayi bahkan ketika manusia itu masih didalam kandunngan. Senada dengan apa yang dilansir oleh Prawira (2011: 13) dalam bukunya bahwa proses pendidikan sesungguhnya telah berlangsung semenjak bayi manusia dilahirkan ke dunia. Semenjak seseorang dilahirkan dilahirkan telah tersentuh pendidikan yang telah diberikan oleh orang tuanya. Sesederhana apa pun bentuk pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak yang dilahirkannya, pastilah telah terjadi transfer nilai-nilai pendidikan kepada anak tersebut. Gredler (1994: 1) menyatakan bahwa belajar mulai dalam masa kecil ketika bayi memperoleh sejumlah kecil keterampilan yang sederhana, seperti memegang botol susu dan mengenali ibunya. Apa yang dikatakan oleh Prawira dan Gredler diatas menunjukkan bahwa seseorang itu belajar dimulai sejak manusia dilahirkan ibunya keduania bahkan manusia masih didalam kandungan sudah bisa diberikan pendidikan oleh ibunya.
Sesungguhnya manusia memiliki rasa yang tidak pernah puas, sehingga manusia itu memiliki dorongan untuk mencari tahu apa yang ingin mereka ketahui. Rasa tidak pernah puas itu merupakan kodrat yang dimiliki oleh manusia, sehingga mereka harus memenuhi rasa keingin tahuannya. belajar atau pendidikan. Syamsuddin (2012: 1) menyatakan bahwa : rasa ingin tahu tentang alam sekitarnya merupakan kodrat manusia sejak lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui panca indranya. Pada usia sekolah dasar manusia memiliki rasa ingin tahu yang besar. Segala sesuatu mereka pikirkan mereka tanyakan dalam rangka untuk memenuhi rasa keingintahuan mereka. Rasa keingintahuan ini harus senantiasa dikembangkan agar kemampuan yang mereka miliki selalu berkembang dengan baik dan potensi anak dapat berkembang dengan maksimal. Untuk mengembangkan potensi anak, dalam kegiatan pembelajaran anak harus diberikan kebebasan yang seluas-luasnya untuk berekspresi dalam mencari keingintahuan mereka.
Pendidikan haruslah senantiasa dapat menumbuh kembangkan kemanpuan yang dimiliki anak. Anak adalah subjek dan objek dalam pendidikan, maka anak harus aktif atau sebagai peran utama dalam mencari pengetahuan dan guru hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Guru hanya pasif dalam pembelajaran dan anak yang aktif dalam mencari pengetahuan yang mereka perlukan karena sumber pengetahuan sangat banyak bukan hanya sebatas dari guru. Guru hanya sebagaian kecil dari pengetahuan yang diperlukan oleh anak. Sriyono dkk (1992: 97) menyatakan siswa sebagai subjek dan objek dalam belajar mempunyai dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Proses belajar harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Dengan demikian siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan masalah dengan bimbingan guru. Pendekatan inquiri menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri mengembangkan kekreatifan dalam pemecahan masalah, siswa betul-betul ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pendekatan inquiry adalah sebagai pembimbing belajar dan fasilitator belajar. Kunandar (2011: 293) menyatakan bahwa: dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan prilaku bagi peserta didik. Menurut Djauhari (Dalam Kunandar, 2011: 293) menyatakan bahwa: dalam proses pembelajaran prinsip utama adalah adanya proses keterlibatan seluruh atau sebagian besar potensi diri siswa (fisik dan nonfisik) dan kebermaknaan bagi diri dan kehidupannya saat ini dan masa yang akan datang (life skill).
Dari pendapat diatas menunjukkan bahwa guru pasif dalam memberi pengetahuan dan anak terlibat aktif dalam mencari pengetahuan.
Pendidikan harus dapat mendorong anak menjadi “Inquirer” yaitu seorang yang meneliti atau peneliti dalam mencari pengetahuan karena pengetahuan yang anak dapat melalui usaha sendiri akan selalu teringat dan terekam apalagi pengetahuan yang didapat melalui kegiatan meneliti, maka pengetahuan tersebut akan selalu terekan oleh anak. Sehubungan dengan hal tersebut, kreasi dan inovasi dalam pendidikan sangatlah penting. Dahlan (1990:35) menyatakan bahwa: latihan inquiry bertitik tolak pada suatu tersebut membutuhkan partisipasi aktif dalam penyelidikan secara ilmiah. Tujuan umum latihan inquiry ialah menolonng siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan dengan memberikan pertanyaan dan mendapatkan pertanyaan atas dasar ingin tahu mereka. Suchman (1962) (dalam Dahlan, 1990: 35) pencipta metode inquiry memberikan perhatian dalam menolong siswa menyelidiki secara independen, namun dalam suatu cara yang teratur. Ia menginginkan siswa menanyakan mengapa peristiwa itu terjadi, memperoleh dan mengolah data secara logis dan agar siswa mengembangkan strategi intelektual secara umum yang mereka dapat digunakan untuk mendapatkan mengapa benda-benda itu seperti itu. Selain keaktifan siswa dalam mencari pengetahuan, penerapan metode-metode pembelajaran menjadi kunci sukses untuk mencapai tujuan yang diharapkan, terutama penggunaan metode pembelajaran yang menyenangkan yang dapat menarik minat, perhatian dan sanggup mengarahkan anak untuk menjadi seorang peneliti dalam mencari pengetahuan.
Tuntutan kurikulum di negara Indonesia menuntut agar anak aktif dalam mencari pengetahuan. Tetapi, dalam pelaksanaan dilapangan tidak berjalan sesuai dengan apa yang tertera didalam kurikulum. Berdasarkan
Observasi (pengamatan) yang peneliti lakukan di MI Nurul Islam 1
Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang pada tanggal 15-18 Juli 2014 didapat bahwa pelaksanaan pembelajaran di MI Nurul Islam 1 Wonokerto kelas VI tidak seperti yang diharapkan oleh kurikulum. masih sebagai aktor utama atau sebagai satu-satunya sumber ilmu bagi anak dan metode yang digunakan masih metode konvensional yaitu menggunakan ceramah. Anak hanya diam menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru dan suasana pembelajaran yang terjadi dikelas terlihat membosankan karena anak hanya diam. Dengan proses pembelajaran yang seperti ini, suasana pembelajaran di kelas terlihat mati tidak ada siswa yang aktif bertanya atau kegiatan anak dalam mencari pengetahuan, sering terlihat ketika waktu sudah mulai siang anak-anak terllihat mengantuk sewaktu melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan pembelajaran yang terjadi terlihat tidak kreatif dan inovatif, suasana pembelajaran terlihat monoton guru selalu menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah siswa hanya mendengarkan guru sehingga dalam waktu yang singkat siswa sudah terlihat bosan dengan pembelajaran yang dilakukan. Untuk menutupi kebosanan, siswa melakukan kegiatan- kegiatan yang sifatnya dapat mengaggu jalannya proses pembelajaran seperti berbicara diluar tema pembelajaran dengan teman, bermain sendiri bahkan sampai ada yang tidur ketika pembelajaran berlangsung dan akhirnya guru yang sedang menjelaskan materi merasa tidak diperhatikan karena siswanya asik dengan kegiatannya sendiri yang diluar tema pelajaran marah-marah kepada siswanya. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran guru juga sering menyuruh siswa untuk membaca buku kemudian mengerjakan soal yang ada.
Hal seperti ini, siswa akan mendapat pengetahuan secara instan. Pengetahuan pengetahuan itu akan mudah dilupakan.
Berdasarkan paparan diatas, antara teori dan kegiatan yang terjadi dilapangan sangat bertolak belakang. Dalam teori seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam memodifikasi pembelajaran serta harus pandai dalam menggunakan metode pembelajaran agar pembelajaran dapat dapat berjalan menyenangkan dan siswa dapat aktif dan melakukan pembelajaran dengan nyata dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode inquiry. Dengan metode inquiry siswa diharapkan bisa lebih aktif mencari pengetahuan dalam pembelajaran. Tetapi, kenyataan dilapangan pembelajaran yang terjadi tidak seperti yang diharapkan. Pembelajaran dilapangan kurang kreasi dan inovasi. Pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah, suasana pembelajaran menjadi monoton tidak ada kreasi untuk menjadikan pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti mengambil judul penelitian: PRESTASI BELAJAR
ILMU “PENINGKATAN
PENGETAHUAN ALAM (IPA) POKOK BAHASAN KONDUKTOR DAN
ISOLATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS VI DI MI NURUL ISLAM 1 WONOKERTO KEC. BANCAK, KAB.
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015” supaya dikemudian hari penggunaan metode khususnya metode inquiry dapat diberdayakan di MI Nurul Islam 1 Wonokerto Kec. Bancak, Kab. Semarang dalam pembelajaran karena penggunaan metode inquiry ini sangat baik digunakan dalam rangka dapat digunakan di sekolah-sekolah baik SD maupun di MI.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan (Arikunto, 2008: 36). Rumusan massalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1.
Apakah penggunaan metode inquiry dapat meningkatkan prestasi belajar
IPA pokok bahasan konduktor dan isolator di kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?.
2. Apakah penggunaan metode inquiry dapat memenuhi target pencapaian
KKM mata pelajaran IPA di MI Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?.
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penggunaan metode Inquiry dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pokok bahasan konduktor dan isolator di kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui penggunaan metode inquiry dapat memenuhi target pencapaian KKM mata Pelajaran IPA di MI Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara yang atas penelitian yang akan diuji melalui penelitian. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Melalui penggunaan metode inquiry dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pokok bahasan konduktor dan isolator kelas VI di MI Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
b.
Melalui penggunaan metode inquiry dapat memenuhi target pencapaian KKM mata pelajaran MI Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan metode inquiry dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai.
Indikator yang dipakai peneliti dalam hal ini adalah KKM mata pelajaran
IPA di MI Nurul Islam 1 Wonokerto. Peneliti sangat berharap siswa mampu mencapai indikator/standar yang telah ditentukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Indikator tersebut adalah sebagai berikut: a.
Secara Individu Siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 75 dalam materi pembelajaran konduktor dan isolator.
Secara Klasikal Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil apabila dalam satu kelas tersebut siswa yang mendapat skor ≥ 75 mencapai persentase yang telah ditentukan yaitu sebesar 85% atau dengan kata lain, 85% dari siswa yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai KKM kelas.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a.
Diharapkan dapat berguna bagi penulis untuk menambah keilmuannya tentang pembelajaran IPA b.
Untuk menambah khasanah keilmuan dan memberikan sumbangan pendidikan
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima materi
2) Mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran
3) Meningkatkan prestasi belajar siswa
4) Memberikan dorongan kepada siswa untuk semangat dalam belajar b.
Bagi Guru
1) Memacu guru untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kelas pada saat pembelajaran
2) Memberikan dorongan kepada guru agar lebih memberi kreasi pada pembelajaran agar menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan
Sebagai acuan dan resensi bagi guru yang sedang mengalami permasalahan dalam pembelajaran
c. Bagi Sekolah
1) Mewujudkan tercapainya visi dan misi sekolah
2) Meningkatkan prestasi sekolah
3) Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah F.
Definisi Operational
Definisi Operational digunakan untuk mencegah timbulnya kesalah pahaman dan kesamaan pemahaman terhadap istilah yang terdapat dalam skripsi ini, peneliti perlu menjelaskan segala sesuatu yang terdapat dalam judul skripsi “Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Pokok Bahasan konduktor dan isolator dengan Menggunakan Metode Inquiry Kelas VI di MI Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”, diantaranya adalah sebagai berikut: 1.
Prestasi Belajar
Wikipedia (2014) Prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie, yang di artikan dalam bahasa indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Wikipedia, 2014).
Menurut Syah (2003) dalam bukunya Sriyanti dkk menyatakan bahwa : belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang mellibatkan proses kognitif (Sriyanti, 2009: 17). mengemukakan bahwa : Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu .
2. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Alamiah sering disebut dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan akhir-akhir ini ada juga yang menyebut Ilmu Kealaman, yang dibahas dalam bahasa inggris natural science atau science dalam bahasa indonesia sudah lazim disebut dengan sains. Ilmu Alamiah merupakan Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala yang ada dalam alam semesta, termasuk muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip (Maslikhah dan Susapti, 2009: 4).
Menurut PERMENDIKNAS No 20 Tahun 2007 menyatakan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi. KKM Nasioanal adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditetapkan secara nasional. KKM kelas adalah kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai dalam suatu kelas. KKM kelas besarnya adalah 85% yang terhitung dari 0%-100%. Maka 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut harus tuntas. KKM individual adalah kriteria ketuntasan minimal siswa harus memenuhi 75% setiap kali dilakukan penilaian yang terhitung dari angka 0-100. Maka nilai minimal yang harus dicapai siswa dalam setiap kali penilaian sebesar 75.
3. Metode Inquiry
Inquiry adalah istilah dalam bahasa inggris ini merupakan suatu
teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas (Roestiyah, 1989: 75).
Trianto menyatakan bahwa inquiry merupakan bagian inti dari pembelajaran berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta- fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya (Trianto, 2009: 114).
Sund, seperti yang dikutip oleh suryosubroto (1993:193) didalam bukunya Trianto menyatakan bahwa Discovery merupakan bagian dari
inquiry, atau Inquiry merupakan perluasan proses Discovery yang
digunakan lebih mendalam. Inkuiri yang dalam bahasa Inggris Inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Gulo (2002), menyatakan strategi inkuiri berarti suatu kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dengan penuh percaya diri (Trianto, 2009: 166).
G. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam PTK merupakan deskripsi tindakan yang akan dikenakan kepada siswa secara detail dan padat. Dengan kata lain, metode penelitian dalam PTK memuat langkah-langkah yang akan ditempuh peneliti dalam mengenakan tindakan kepada siswa (Suyadi, 2010: 94).
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang yaitu kelas VI semester I tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan dengan melalui tiga siklus untuk meningkatkan hasil dan kemampuan siswa dalam belajar IPA terutama pokok bahasan konduktor dan isolator.
Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas ini karena peneliti mempunyai alasan dapat terjun langsung dan ikut berperan dalam proses pembelajaran, sehingga peneliti akan lebih mengetahui kondisi dan keadaan siswa secara langsung dan riil.
Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan
Perencanaan Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan
Pengamatan ? Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian (Suyadi, 2010:50).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 25 yang terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Penggunaan metode inquiry mengambil pokok bahasan perubahan benda yang lebih terfokus kepada pemilihan benda/bahan berdasarkan sifat-sifat dan kegunaannya. Alasan peneliti VI merupakan jumlah siswa yang terbanyak di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam 1 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang dibanding kelas-kelas yang lainnya yaitu berjumlah 25 siswa, keadaan kelas yang kondusif yang didukung ruang kelas yang luas sehingga dapat mendukung pelaksanaan penelitian. Berikut adalah tabel daftar siswa kelas VI MI Nurul Islam 1 Wonokerto:
Tabel 1.1 Daftar siswa kelas VI MI Nurul Islam 1 WonokertoJenis Kelamin No Nama Siswa
(L/P)
1 Adi Riyandi L
2 Ahmad Arif Mustofa L
3 Andika Khoirudin Ismail L
4 Diah Indah Lestari P
5 Dimas Syaputra L
6 Fatimah Az-Zahra P
7 Hafizh Asyafi Bima L
8 Hasyim Rahman L
9 Ivatul Ullya P
10 Kautsar Mustagfirin Asror L
11 Latif Nur Kholis L
12 Linda Fajria Rahmawati P
13 Maslikhah Qurratul Aini P
15 M. Isnu Faqih L
24 Dian Sri Wulan P
Menyiapkan meteri, alat, dan media pembelajaran
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2)
Perencanaan (Planning) yang perlu dilakukan setelah mengetahui masalah dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1)
Menurut Arikunto (2006: 16) dalam bukunya Suyadi menyatakan bahwa: secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu : Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suyadi, 2010: 49).
Langkah-langkah Penelitian
25 Riyan Ariyanto L 3.
23 Agung Prasetyo L
16 Muammar Kadafi L
22 Zulya Fatma P
21 Syahla Qotrunnada P
20 Silfana Puspita P
19 Rizaldi Ulinnuha L
18 Ridwan Syahrul Arnanda L
17 Putri Aurelia P
a. Perencanaan (Planning)
Mempersiapkan lembar observasi dan lembar kerja siswa 4)
Mengevaluasi lembar kerja siswa b. Pelaksanaan (acting)
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telak direncanakan pada tahab satu, yaitu bertindak dikelas (Suyadi, 2010:62). Ketika perencanaan (Planning) telah selesai dilakukan, maka selanjutnya akan dilakukan tindakan (acting). Dalam kegiatan tindakan (acting) ini guru/peneliti melakukan segala sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya yaitu berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Pelaksanaan tersebut terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Selain itu, juga menggunakan alat dan media pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
c. Pengamatan (observation)
Prof. Supardi dalam bukunya Suyadi menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada bab III adalah pengumpulan data.
Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Suyadi, 2010: 63) Pengamatan
(observasi) dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Pengamatan (observasi) berguna untuk mencari tahu apakah siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dalam benda.
d. Refleksi (reflection)
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah “memantulkan”. Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya ke cermin, sehingga nampak jelas penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangannya (Suyadi, 2011: 64). Data yang diperoleh dari tahab observasi yang telah dianalisis, peneliti merefleksikan diri terhadap kegiatan yang sudah dilakukan sehingga peneliti dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada kegiatan yang telah dilakukan supaya dalam siklus yang berikutnya dapat berjalan lebih baik dan lancar. Langkah refleksi merupakan sarana yang digunakan untuk mengkaji kembali kegiatan yang sudah dilakukan kepada subjek penelitian yang telah dilaksanakan saat observasi supaya kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus itu tidak terulangi pada siklus yang selanjutnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati tingkat pemahaman siswa dalam proses pembelajaran saat berlangsung.
Lembar Evaluasi (lembar tes)
Lembar evaluasi (tes) dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai diajarkan. Lembar evaluasi (tes) bertujuan untuk mengukur dan mengetahhui seberapa besar siswa memahami materi IPA tentang konduktor dan isolator yang diajarkan dengan menggunakan metode inquiry. Lembar evaluasi yang digunakan berbentuk soal uraian yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.
c. Pedoman Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk menghimpun data tentang prestasi belajar pengamatan pembelajaran IPA pokok bahasan konduktor dan isolator dengan menggunakan metode inquiry.
5. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti untuk merekan data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2010: 84).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi
Pengamatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Metode dokumentasi
Untuk mengetahui prestasi siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian tindakan kelas.
Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam mengeasai materi yang dipelajari.