PROBLEM-PROBLEM YANG MUNCUL DALAM PROSES PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA PENDATANG YANG MELANJUTKAN STUDI DI YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  

PROBLEM-PROBLEM YANG MUNCUL DALAM PROSES

PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA PENDATANG

YANG MELANJUTKAN STUDI DI YOGYAKARTA

Skripsi

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

  

Oleh :

Diana Artanty

NIM : 019114051

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  Do not wait for inspiration to start a thing Action always generates inspiration Inspiration seldom generates action. (Frank Tibolt) Jika kamu mau melakukan apa yang orang lain tidak mau lakukan,

kamu akan mendapatkan apa yang orang lain tidak dapatkan (Anonim).

  Karena itu, hai manusia, siapapun juga

engkau, yang menghakimi orang lain, engkau

sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam

menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu

sendiri, karena engkau yang menghakimi orang

lain, melakukan hal yang sama (Rom 2:1)

  If you cannot do great things, Do small things in a great way.

  (Napoleon Hill)

  Karya ini aku persembahkan sepenuh hati untuk: Papa-Mama tercinta, Kakakku tersayang, Pasukan kecilku, dan Semua orang yang menjadi saudaraku

  

ABSTRAK

PROBLEM-PROBLEM YANG MUNCUL DALAM PROSES

PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA PENDATANG

YANG MELANJUTKAN STUDI DI YOGYAKARTA

  

Diana Artanty

019114051

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2008

Penelitian yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui problem-

problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial yang dihadapi mahasiswa

pendatang baru di Yogyakarta, meliputi perbedaan bahasa, perbedaan

perilaku/kebiasaan, prasangka, dan diskriminasi. Penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan menggunakan metode survei. Alat pengumpulan data yang

digunakan adalah kuesioner tak berskala dengan jenis pertanyaan terbuka. Subyek

yang digunakan adalah mahasiswa pendatang di Fakultas Psikologi sebesar 74

orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perbedaan bahasa menjadi

problem yang tidak menonjol dalam proses penyesuaian sosial yang dihadapi para

pendatang, (2) perbedaan cita rasa makanan/masakan dan berlakunya jam malam

muncul sebagai kebiasaan yang menjadi problem yang harus dihadapi mahasiswa

pendatang dalam penyesuaian sosial, (3) prasangka tidak muncul sebagai problem

yang dihadapi pendatang dalam proses penyesuaian sosial karena masyarakat

bersikap terbuka pada pendatang, (4) pendatang juga tidak menjumpai adanya

diskriminasi dari masyarakat setempat sebagai problem dalam proses penyesuaian

sosial, pendatang berusaha melakukan penyesuaian agar dapat diterima.

  

ABSTRACT

PROBLEM APPEARING IN SOCIAL ADJUSTMENT PROCESS

AMONGEST FOREIGN STUDENTS STUDYING IN YOGYAKARTA

Diana Artanty

Psychology Faculty

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  The objective of this research is the kinds of problem appearing social

adjustment process include language difference, behavior differences, prejudice,

and discrimination faced by foreign students in Yogyakarta. This is a descriptive

research with survey method. A non-scaled questionnaire with open-ended

question used to collect research data. The subject are 74 foreign students in

Psychology. And the research shows that: (1) Language difference has become a

small problem in social adjustment process of foreign student. (2) Curfew become

habitual problem that foreign student had to face in social adjustment process. (3)

Prujudice is not a comer student’s problem in social adjustment process because

of local society openness to the foreign student. (4) Local society discrimination is

not a problem in social adjustment process, foreign students are trying to adapt in

order to be part of the society.

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur atas kasih Tuhan yang begitu besar sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Problem-problem yang muncul dalam

proses penyesuaian sosial pada mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di

Yogyakarta.” Skripsi ini tak lepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai

pihak yang telah banyak membantu penulis, untuk itu dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Tuhan-ku, Gembalaku….. Terima kasih tak terhingga atas semua berkat dan kasihNya kepadaku yang tak pernah berkesudahan…

  2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Terima kasih juga atas waktu yang diberikan saat pengambilan data.

  3. Bapak Dr. A. Supratiknya selaku dosen pembimbing. Terima kasih atas kesabaran, bimbingan dan perhatiannya yang begitu besar, sehingga penulis akhirnya bisa menyelesaikan skripsi.

  4. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si, terima kasih atas perhatian dan waktu yang diberikan.

  5. Ibu MM. Nimas Eki S., S.Psi., M.Si, terima kasih atas perhatian dan saran yang diberikan.

  6. Ibu Sylvia CMYM, S.Psi., M.si selaku dosen pembimbing akademik, dan Bp. Siswa, terima kasih atas penyertaannya selama ini.

  7. Mba Etta, terima kasih karena sudah boleh “mengganggu” di kelas.

  8. Kepada yang Tercinta: Papa-Mama, Terimakasih….terima kasih….terima kasih banyak ya… atas pengorbanan…kasih….bimbingan…dan semua yang tak terucap…..Tuhan menyertai selalu….

  9. Kakakku tersayang, Yulia Ekayanti. Terima kasih banyak atas perhatian, kebersamaan, cerita, pemikiran dan bantuan 24 jam nya….

  10. Buat “pasukan kecilku” di rumah yang selalu menghibur dan tak pernah marah kapanpun diganggu…

  

11. Kepada keluarga besar Ong Keng Hwa dan Auw Jang Ing Tik. Terima

kasih atas doa, perhatian dan dukungannya.

  

12. Cordel dan Tante. Terima kasih banyak ya teman…..atas semua suka

duka bersama. Meskipun ada jarak, tapi teknologi tetap bekerja….

  

13. Buat Honey n Lao, makasih buat semua yang sudah ku dapat dari kalian,

u know lah….

  

14. Buat Nyun, Welly dan Vivi. Terima kasih karena sudah mau menjadi

penyemangat, teman tidur malam, juga atas bantuan dan dukungannya, meskipun cerewet tapi bermanfaat…

  

15. Buat Diyant, ojek sejatiku juga buat Oho. Terima kasih atas bantuannya…

16. Ginoex dan J. Makasih sudah mau menerima curhatku….

  

17. Teman-temanku: Maria n Adri… Terima kasih atas kasih dan kisahnya….

  18. Buat teman-teman kost 99 n ex 99 juga buat angkatan 01 keep contact 19. Pak Gi’ terimakasih keramahan yang tidak pernah hilang.

  

20. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak terkait

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

  • Le Gra- Yogyakarta, 2008 Penulis

DAFTAR ISI

  Halaman Judul ……………………………………………………. i Halaman Persetujuan Pembimbing ………………………………. ii

Halaman Pengesahan …………………………………...………… iii

Halaman Motto …………………………………...………………. iv

Halaman Persembahan …...…………………………….…………. v

Pernyataan Keaslian Karya ………………………………………. vi

Abstrak .….…………………………………………………… …. vii

Abstract …………………………………………………………… viii

Halaman Persetujuan Publikasi……………………………………. ix

Kata Pengantar …………………………………………………… x

Daftar Isi .…………………………………………………………. xii

Daftar Tabel ………………………………………………………. xv

Daftar Diagram……………………………………………………. xvii

Daftar Lampiran ……………………………………… ………….. xix

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………..

  1 A. Latar Belakang………. …………………………………

  1 B. Rumusan Masalah …………………..…………………..

  6 C. Tujuan Penelitian ……...………………………………..

  6 D. Manfaat Penelitian………………………………………

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………

  8

  A. Pengertian pendatang......................................................……

  8 B. Penyesuaian sosial………………..........................................

  9

  1. Pengertian penyesuaian sosial………………………

  9

  2. Faktor-faktor yang menpengaruhi penyesuaian sosial

  11

  

3. Problem-problem penyesuaian sosial………………

  13 C. Problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial pada mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta……………………………………………….

  22 BAB III METODE PENELITIAN …………………………………

  25 A. Jenis penelitian ….………………………………………… .

  25 B. Variabel penelitian . …………………………………….. ....

  26 C. Definisi operasional……………………...………………….

  27 D. Subyek penelitian……………………………………………

  29 E. Alat pengumpulan data dan Pertanggung jawaban mutu……

  31

  1. Alat pengumpulan data …...…………………………

  31

  2. Pertanggung jawaban mutu …………………………

  36 F. Analisis Data ………………..……………………………….

  39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………….

  41 A. Pelaksanaan…………..………………………………….….

  41 B. Prosedur pengolahan data ………………………………….

  41 C. Deskripsi hasil penelitian …………………………………..

  42

  

1. Bahasa………………………………………………

  43

3. Prasangka…………………………………………..

  60

4. Diskriminasi………………………………………..

  68 D. Pembahasan ………………………………………………

  76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...…………………………

  86 A. Kesimpulan ………………………………………………

  86 B. Saran………………………………………………………

  88 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………

  89 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Distribusi item………………………………………… ……….. 33

Tabel 2 : Ringkasan kategorisasi item 1..…………………………………. 43

Tabel 3 : Ringkasan kategorisasi item 2....………………………………... 44

Tabel 4 : Ringkasan kategorisasi item 7…………………………………... 44

Tabel 5 : Ringkasan kategorisasi item 8…………………………..……… 45

Tabel 6 : Ringkasan kategorisasi item 9..……………………………….... 46

Tabel 7 : Ringkasan kategorisasi item 19………………………………… 47

Tabel 8 : Ringkasan kategorisasi item 20………………………………… 48

Tabel 9 : Ringkasan kategorisasi item 25………………………………… 49

Tabel 10 : Ringkasan kategorisasi item 33……………………………….. 49

Tabel 11 : Ringkasan kategorisasi item 34……………………………….. 50

Tabel 12 : Ringkasan kategorisasi item 3.………………………………... 51

Tabel 13 : Ringkasan kategorisasi item 4.………………………………… 52

Tabel 14 : Ringkasan kategorisasi item 10………………………………… 53

Tabel 15 : Ringkasan kategorisasi item 18………………………………… 54

Tabel 16 : Ringkasan kategorisasi item 21………………………………… 55

Tabel 17 : Ringkasan kategorisasi item 22………………………………… 56

Tabel 18 : Ringkasan kategorisasi item 27………………………………… 56

Tabel 19 : Ringkasan kategorisasi item 28………………………………… 57

Tabel 20 : Ringkasan kategorisasi item 32………………………………… 58

Tabel 21 : Ringkasan kategorisasi item 35………………………………… 59

  

Tabel 23 : Ringkasan kategorisasi item 11………………………………… 60

Tabel 24 : Ringkasan kategorisasi item 14………………………………… 61

Tabel 25 : Ringkasan kategorisasi item 15………………………………… 62

Tabel 26 : Ringkasan kategorisasi item 16………………………………… 63

Tabel 27 : Ringkasan kategorisasi item 23………………………………… 64

Tabel 28 : Ringkasan kategorisasi item 29………………………………… 64

Tabel 29 : Ringkasan kategorisasi item 30………………………………… 65

Tabel 30 : Ringkasan kategorisasi item 36………………………………… 66

Tabel 31 : Ringkasan kategorisasi item 38………………………………… 67

Tabel 32 : Ringkasan kategorisasi item 6.………………………………… 68

Tabel 33 : Ringkasan kategorisasi item 12………………………………… 68

Tabel 34 : Ringkasan kategorisasi item 13………………………………… 69

Tabel 35 : Ringkasan kategorisasi item 17………………………………… 70

Tabel 36 : Ringkasan kategorisasi item 24………………………………… 71

Tabel 37 : Ringkasan kategorisasi item 26………………………………… 72

Tabel 38 : Ringkasan kategorisasi item 31………………………………… 73

Tabel 39 : Ringkasan kategorisasi item 37………………………………… 74

Tabel 40 : Ringkasan kategorisasi item 39………………………………… 74

Tabel 41 : Ringkasan kategorisasi item 40………………………………… 75

DAFTAR DIAGRAM

  

Diagram 1 : Item 1……………………………………………………. 43

Diagram 2 : Item 2……………………………………………………. 44

Diagram 3 : Item 7……………………………………………………. 45

Diagram 4 : Item 8……………………………………………………. 45

Diagram 5 : Item 9……………………………………………………. 46

Diagram 6 : Item 19..…………………………………………………. 47

Diagram 7 : Item 20..…………………………………………………. 48

Diagram 8 : Item 25..…………………………………………………. 49

Diagram 9 : Item 33..…………………………………………………. 50

Diagram 10 : Item 34..…………………………………………………. 51

Diagram 11 : Item 3……………………………………………………. 52

Diagram 12 : Item 4……………………………………………………. 53

Diagram 13 : Item 10..…………………………………………………. 53

Diagram 14 : Item 18…..………………………………………………. 54

Diagram 15 : Item 21..…………………………………………………. 55

Diagram 16 : Item 22..…………………………………………………. 56

Diagram 17 : Item 27..…………………………………………………. 57

Diagram 18 : Item 28..…………………………………………………. 57

Diagram 19 : Item 32..…………………………………………………. 58

Diagram 20 : Item 35..…………………………………………………. 59

Diagram 21 : Item 5……………………………………………………. 60

  

Diagram 23 : Item 14..…………………………………………………. 61

Diagram 24 : Item 15..…………………………………………………. 62

Diagram 25 : Item 16..…………………………………………………. 63

Diagram 26 : Item 23..…………………………………………………. 64

Diagram 27 : Item 29..…………………………………………………. 65

Diagram 28 : Item 30.…………………………………………………. 65

Diagram 29 : Item 36.…………………………………………………. 66

Diagram 30 : Item 38..…………………………………………………. 67

Diagram 31 : Item 6……………………………………………………. 68

Diagram 32 : Item 12..…………………………………………………. 69

Diagram 33 : Item 13..…………………………………………………. 70

Diagram 34 : Item 17..…………………………………………………. 70

Diagram 35 : Item 24..…………………………………………………. 71

Diagram 36 : Item 26..…………………………………………………. 72

Diagram 37 : Item 31..…………………………………………………. 73

Diagram 38 : Item 37..…………………………………………………. 74

Diagram 39 : Item 39..…………………………………………………. 74

Diagram 40 : Item 40..…………………………………………………. 75

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Kuesioner Lampiran 2 : Jawaban subjek dan kategorisasi Lampiran 3 : Konsistensi jawaban responden

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya pendatang dari luar Pulau Jawa yang melanjutkan studi di Yogyakarta nampaknya bukan peristiwa yang aneh lagi. Tidak hanya mereka

  

yang berasal dari kota kecil datang ke Yogyakarta, mereka yang berasal dari kota

besar seperti Jakarta atau bahkan daerah di luar Pulau Jawa juga tidak ragu untuk

melanjutkan studi di Yogyakarta. Kota Yogyakarta memang terkenal dengan

sebutan kota Pelajar.

  Para pendatang akan tinggal di Yogyakarta, setidaknya selama

menyelesaikan studinya. Mereka akan menghadapi lingkungan yang berbeda

dengan lingkungan yang selama ini mereka tempati. Lingkungan yang berbeda

tentu juga memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan merupakan: (1) hasil

kegiatan dan penciptaan manusia seperti kepercayaan, kesenian, adat-istiadat; (2)

hasil berpikir atau akal budi yang didapat dari alam sekeliling yang digunakan

untuk kesejahteraan manusia (Salim, 1998). Budaya juga didefinisikan sebagai

tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki,

agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek

materi dan milik yang diperoleh sekelompok orang dari generasi ke generasi

melalui usaha individu dan kelompok (Samovar & Porter, 1982).

  Menyesuaikan diri dengan lingkungan baru bukanlah hal yang mudah,

mengingat apa yang menjadi kebiasaan di lingkungan para pendatang belum

tentu berlaku juga di lingkungan baru mereka. Banyak problem yang dapat

muncul dalam proses tersebut. Pendatang harus mampu menyesuiakan diri

dengan lingkungan yang akan menjadi tempat tinggal barunya agar dapat

diterima dalam masyarakat tersebut. Individu yang ingin masuk dalam suatu

kelompok masyarakat tertentu harus mampu untuk mengakui dan mentaati nilai-

nilai, norma-norma, serta pedoman tingkah laku yang berlaku di dalam

masyarakat tersebut agar dapat diterima oleh masyarakat sebagai anggotanya

(Ahmadi, 1991).

  Oleh karena itu, para pendatang harus mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan baru mereka. Menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tidak dapat

dilakukan dalam sekejap mata, namun memerlukan suatu proses. Untuk memulai

proses tersebut, tentu para pendatang harus berinteraksi dengan penduduk

setempat. Interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara dua individu atau

lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau

memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya (Ahmadi, 1991).

  Proses penyesuaian yang akan dilakukan para pendatang terjadi dalam

lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan berinteraksi dengan orang

lain. Proses tersebut dikenal dengan proses penyesuaian sosial. Hubungan-

hubungan yang ada dalam proses penyesuaian sosial mencakup hubungan

individu dengan masyarakat disekitar tempat tinggalnya. Hubungan tersebut

  

nilai yang berlaku dalam masyarakat yang berhubungan dengan proses

penyesuaian sosial (Mu’tadin, 2002).

  Proses penyesuaian sosial yang akan dihadapi para pendatang bukanlah

tanpa hambatan. Banyak problem yang akan timbul dalam proses penyesuaian

tersebut. Adanya perbedaan bahasa dan adat kebiasaan, munculnya prasangka

dan diskriminasi dapat menjadi faktor penghambat dalam proses penyesuaian

sosial.

  Proses komunikasi menjadi faktor penting dalam proses penyesuaian

sosial. Manusia menggunakan bahasa dalam berinteraksi dan berkomunikasi

untuk menyampaikan informasi kepada manusia lainnya. Penyampaian informasi

dapat dikatakan efektif apabila pembawa dan penerima informasi memiliki

kesamaan arti mengenai informasi tersebut. Namun bila bahasa yang digunakan

si pembawa berbeda dengan bahasa yang digunakan si penerima, tentu informasi

akan sulit dimengerti. Bahasa yang digunakan daerah satu dengan yang lainnya

biasanya berbeda. Lewat komunikasi, kita menyesuaikan diri dan berhubungan

dengan lingkungan kita, serta mendapatkan keanggotaan dan rasa memiliki dalam

berbagai kelompok sosial yang mempengaruhi kita (Samovar & Porter, 1982).

  

Oleh karena itu perbedaan bahasa dapat menjadi salah satu problem yang cukup

mendasar dalam proses penyesuaian sosial.

  Adanya perbedaan kebudayaan juga dapat menimbulkan perbedaan

perilaku/kebiasaan. Individu yang berasal dari budaya satu dapat berperilaku

berbeda dengan individu dari kebudayaan lain, karena apa yang dianggap benar

  

terbiasa untuk berperilaku sesuai dengan apa yang berlaku di lingkungannya dan

perilaku tersebut akan melekat pada dirinya sehingga akan sulit untuk diubah.

  

Permasalahan akan muncul ketika individu berpindah tempat dimana kebiasaan

yang berlaku di daerahnya tidak berlaku di daerah yang baru. Individu harus

menyesuaikan perilakunya sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di daerah

tersebut agar dapat diterima oleh masyarakatnya.

  Selain itu, munculnya prasangka sosial yang belum jelas kebenarannya

juga sering kali terjadi. Prasangka sosial merupakan sikap-perasaan orang

terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan, yang

berlainan dengan golongan orang yang berprasangka itu (Gerungan, 1986). Bila

kita memasuki lingkungan yang baru dengan kebudayaan yang berbeda dapat

menyebabkan kebingungan untuk menyesuaikan diri. Selain itu biasanya kita

akan menduga-duga dan berprasangka bagaimana keadaan masyarakat baru

tersebut, mulai dari keramahan anggota masyarakat, apa yang dapat diterima dan

tidak dapat diterima oleh masyarakat tersebut, dan lain-lain. Prasangka sosial

biasanya terdiri atas sikap negatif terhadap golongan lain dan mempengaruhi

tingkah lakunya terhadap golongan manusia lain tadi (Sears, 1985).

  Prasangka sosial yang pada mulanya merupakan sikap-sikap perasaan

negatif itu lambat laun dapat berubah menjadi tindakan diskriminatif terhadap

orang yang termasuk golongan yang diprasangkai itu, tanpa ada alasan-alasan

obyektif yang mendasari. Tindakan diskriminatif diartikan sebagai perilaku

menerima atau menolak seseorang berdasarkan (atau setidaknya dipengaruhi

  

tindakan diskriminatif sebagai tindakan yang bercorak menghambat, merugikan,

bahkan dapat mengancam kehidupan pribadi orang hanya karena mereka

termasuk dalam golongan orang yang diprasangkai itu.

  Diskriminasi diungkapkan sebagai perilaku yang tidak seimbang terhadap

perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal,

atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras, suku bangsa, agama atau

keanggotaan kelas-kelas sosial. Diskriminasi mencakup perilaku apa saja, yang

berdasarkan pengkategorian dari masyarakat, yang tidak ada hubungannya

dengan kemampuan individu atau jasanya (Theodorson & Theodorson, 1979).

  

Proses penyesuian sosial akan sulit dilakukan apabila tindakan diskriminatif

melekat pada individu-individu yang berperan serta di dalamnya.

  Terjadinya proses penyesuaian sosial dalam menghadapi lingkungan baru

ternyata tidaklah mudah, banyak problem yang muncul di dalamnya. Para

pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta tentu akan mengalami proses

tersebut dengan segala problemnya. Agar para pendatang dan penduduk setempat

dapat hidup berdampingan, maka problem-problem penyesuaian sosial perlu

diperhatikan. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai problem-problem dalam proses penyesuaian sosial

mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

  Problem-problem apa sajakah yang muncul dalam proses penyesuaian

sosial yang dialami oleh para mahasiswa pendatang yang melanjutkan studinya di

Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

  Memberikan gambaran mengenai problem-problem yang timbul akibat

proses penyesuaian sosial mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di

Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

  1. Teoretik Memberikan gambaran mengenai problem-problem yang muncul saat proses penyesuaian sosial yang berkaitan dengan ilmu Psikologi Sosial. Salah satu hubungan yang dipelajari dalam ilmu tersebut adalah mengenai hubungan manusia dengan lingkungannya. Penelitian ini dapat menjabarkan apa yang dihadapi para mahasiswa pendatang dalam menghadapi proses penyesuaian sosial di lingkungan baru yang memiliki kebudayaan berbeda dengan kebudayaan mereka.

  2. Praktis Memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai hal- hal yang berkaitan dengan problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta. Serta memberikan wacana evaluasi pada

masyarakat yang mengalaminya agar dapat menghadapi problem-

problem yang mungkin muncul.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Yogyakarta memang menjadi salah satu kota yang menjadi tujuan utama

  

para pendatang untuk meraih gelar sarjana. Setiap daerah memang memiliki

kebudayaannya sendiri. Begitu juga dengan para pendatang, budaya mereka

belum tentu sama dengan budaya di Yogyakarta. Apa yang dianggap benar oleh

budaya mereka belum tentu dianggap benar pula oleh budaya setempat. Agar

dapat bertahan hidup di lingkungan yang baru, para pendatang harus mampu

untuk menyesuaikan diri. Proses penyesuaian yang melibatkan interaksi dengan

penduduk setempat dan melibatkan kebiasaan/aturan yang berlaku di tempat

tersebut dikenal sebagai penyesuaian sosial. Proses penyesuaian sosial dalam

menghadapi kebudayaan yang berbeda tersebut bukanlah proses yang mudah dan

tanpa masalah. Banyak problem yang akan muncul akibat proses penyesuaian

sosial di lingkungan baru.

A. Pengertian Pendatang

  Para pendatang sebagai pihak yang akan menjalani proses penyesuaian

sosial menjadi faktor yang penting dalam penelitian ini. Pendatang dapat

didefinisikan sebagai orang asing atau orang yang bukan merupakan penduduk

asli (KBBI, 1998:187). Dalam penelitian ini, yang termasuk sebagai pendatang

adalah para mahasiswa yang berasal dari luar kota Yogyakarta untuk melanjutkan

  

sosial membutuhkan waktu yang tidak sebentar, oleh karena itu pendatang yang

dimaksudkan adalah para mahasiswa pendatang yang akan menetap cukup lama

di Yogyakarta. Para mahasiswa baru yang melanjutkan studi dapat masuk dalam

kategori tersebut karena mereka akan lama tinggal di Yogyakarta untuk

menyelesaikan studinya.

B. Penyesuaian Sosial

1. Pengertian Penyesuaian Sosial

  Menurut Salim (1998) penyesuaian sosial adalah proses penyesuaian diri

seseorang dengan lingkungan sosialnya sehingga ia dapat hidup dan berfungsi

dengan baik di lingkungannya. Mu’tadin (2002) mengatakan, setiap individu

hidup di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat tersebut terdapat proses saling

mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari proses tersebut timbul suatu

pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan sejumlah aturan, hukum, adat,

dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk mencapai penyelesaian bagi

persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Proses ini dikenal dengan proses

penyesuaian sosial.

  Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu

hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut

mencakup hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga,

sekolah, teman atau masyarakat luas secara umum. Dalam hal ini individu dan

masyarakat sebenarnya sama-sama memberikan dampak bagi komunitas.