PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK
LAPORAN TAHUNAN 2015
PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN
DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN LITBANG KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga Buku Laporan Tahunan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik (Pusat TTK EK)Tahun 2015 ini terselesaikan.
Buku Laporan Tahunan ini merupakan salah satu evaluasi setiap tahun dari pelaksanaan kegiatan yang memuat gambaran ringkas tentang kinerja Pusat TTK EK dengan menggunakan pendekatan sistem, yakni meliputi masukan (input), proses, keluaran (output), outcome dan impact. Outputdiukur dengan capaian indikator kinerja kegiatan. Sedangkan outcome dan impact hasil penelitian dan pengembangan tidak dapat diukur di tingkat masyarakat, karena penelitian dan pengembangan adalah kegiatan penunjang program, maka parameternya adalah seberapa jauh hasil penelitian dan pengembangan dapat dipakai oleh penentu kebijakan atau pemegang program untuk perbaikan kebijakan maupun perbaikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Terbitnya Buku Laporan ini diharapkan akan bermanfaat dan dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi yang terdapat pada Buku Laporan Tahunan ini diharapkan dapat dipakai sebagai alat untuk mawas diri sekaligus masukan untuk perbaikan perencanaan tahun berikutnya.
Kepada Tim Penyusun yang telah menyelesaikan buku ini kami sampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya.Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu saran dan usulan yang membangun dan bermanfaat akan kami terima.
Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
(Dr. Siswanto MHP, DTM)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. : Sarana dan Prasarana, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2015
Tabel 1.2. : Alokasi Anggaran Berdasarkan Belanja, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Tahun 2015
Tabel 1.3. : Alokasi Anggaran Berdasarkan Output Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik,Tahun 2015
Tabel 2.1. : Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2015
Tabel 4.1. : Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2015
Tabel 4.2. : Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan, Jumlah rekomendasi kebijakan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Tahun 2015
Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Produk / Informasi/ Data di Tabel 4.3. :
bidang Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2015
Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Publikasi ilmiah yang dimuat pada Tabel 4.4. :
media cetak dan elektronik nasional Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Tahun 2015
Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Publikasi ilmiah yang dimuat pada Tabel 4.5. :
media cetak dan elektronik internasional Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi KlinikTahun 2015
Tabel 4.6. : Kegiatan Panitia Pembina Ilmiah, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Tahun 2015
Tabel 4.7. : Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Belanja, Pusat Teknologi
Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Tahun 2015
Tabel 4.8. : Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan IKK, Pusat Teknologi
Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Tahun 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. : Struktur Organisasi Pusat TTK EK :
Gambar 1.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan :
Gambar 1.3. Jumlah Pegawai Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional :
Gambar 1.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti :
Gambar 1.5. Jumlah Pegawai Berdasarkan Umur :
Gambar 1.6. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin :
Gambar 1.7. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan :
Gambar 1.8. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan :
Gambar 4.1. Sertifikat Akreditasi Majalah Ilmiah :
Gambar 4.2. Sertifikat Akreditasi Laboratorium Penguji
DAFTAR SINGKATAN
ACKM : Analisis Cemaran Kimia Makanan ACT
: Artemisinin-based combination therapy
AIDS
: Aqquaired Imunodefeciency Syndrom
AKE
: Angka Kecukupan Energi
AKP
: Angka Kecukupan Protein
: Anti Retroviral
BPJS
: Badan Pengelola Jaminan Sosial
BS
: Blok Sensus
BTA
: Bakteri Tahan Asam
BUKR
: Bina Upaya Kesehatan Rujukan
CAPD
: Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis
CT Scan
: Computerized Tomography Scan
D1, D2, D3
: Diploma 1, Diploma 2, Diploma 3
DHP
: Dihidroartemisinin piperaquine
DIPA
: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DKI
: Daerah Khusus Ibukot
DM
: Diabetes melitus
DMF-T
: Decay Missing Filled Teeth
: Epidemiologi Klinik
EK PM
: Epidemiologi Klinik Penyakit Menular
EK PTM
: Epidemiologi Klinik Penyakit Tidak Menular
ESRD
: End Stage Renal Disesasses
Fasyankes
: Fasilitas Pelayanan Kesehatan
HbA1C
: Hemoglobine A1C HD : Hemodialisis
HIV
: Human Imunodeficiency Virus
IKK
: Indikator Kinerja Kegiatan
ILSI
: Institute Life Science International
INA
: Indonesian
INA CBGs
: Indonesian Case Based Groups INA RESPOND : Indonesia Research Partnership on Infectious Disease
IPKM
: Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
ISO : International for Standardization Organization Jamkesmas
: Jaminan Kesehatan Masyarakat
JKN
: Jaminan Kesehatan Nasional
KDIGO
: Kidney Disease Improving Global Outcome
KUA
: Kantor Urusan Agama
KKU
: Keuangan, Kepegawaian dan Umum
LDL
: Low Density Lipoprotein
LFG
: Laju Fitrasi Glomerulus
LIPI
: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
MRA
: Mutual Recognition Arrangement
OR
: Ods Ration
PBI
: Penerima Bantuan Iuran
PCR
: Polimerase Chain Reaction
Permenkes
: Peranturan Menteri Kesehatan
Permensos
: Peraturan Menteri Sosial
PERNEFRI
: Perhimpunan Nefrologi Indonesia
PKM
: Pusat Kesehatan Masyarakat
PKS
: Program dan Kerjasama
PP
: Peraturan Pemerintah
PPI
: Panitia Pembina Ilmiah
PGK
: Penyakit Ginjal Kronik
PPK 1
: Pemberi Pelayanan Kesahatan Tingkat 1
QoL
: Quality of Life
Raker
: Rapat Kerja
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RS
: Rumah Sakit
RSJ
: Rumah Sakit Jiwa
RSU
: Rumah Sakit Umum
RSUP
: Rumah Sakit Umum Pusat
RSUPN
: Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
SD
: Sekolah Dasar
SDM
: Sumber Daya Manusia
SEAICRN : South East Asia Infectious disease Clinical Research Network SLTP
: Sekolah Lanjutan Pertama
SLTA
: Sekolah Lanjutan Atas
SPPD
: Surat Perintah Perjalanan Dinas
STR
: Surat Tanda Registrasi
S1, S2, S3
: Strata 1, Strata 2, Strata 3
: Taman Kanan Kanan
TP2U
: Tim Penilai Peneliti Unit
TTK
: Teknologi Terapan Kesehatan
TTK FK : Teknologi Terapan Kesehatan Farmasi dan Kedokteran TTK GM
: Teknologi Terapan Kesehatan Gizi dan Makanan TU
: Tata Usaha
UGM
: Universitas Gadjah Mada
UU
: Undang Undang
UNILA
: Universitas Lampung
WHO
: World Health Organization
XDR TB
: Extensively drug resistant tuberculosis YANKESTRAD : Pelayanan Kesehatan Tradisional
BAB I ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 2015
A. HAMBATAN TAHUN 2014
Pencapaian pembangunan jangka menengah sektor kesehatan ditandai dengan membaiknya beberapa indikator kesehatan, baik penyakit menular maupun tidak menular. Namun demikian, kondisi sekarang berbagai penyakit menular, terutama penyakit infeksi menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia, dan menjadi ancaman bagi negara lain.
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik (Pusat TTK EK), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, harus ikut berperan dalam upaya perbaikan indikator kesehatan dan upaya pemecahan masalah dan penanggulangan penyakit, melalui penelitian dan pengembanganbidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik.
Selama pelaksanaan Tahun 2015, terdapat beberapa hal yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik, yakni:
1. belum adanya rumah sakit penelitian dan laboratorium penunjang,
2. terbaginya kantor Jakarta Bogor menyebabkan terhambatnya rentang kendali bidang manajemen dan administrasi,
3. masih rendahnya kemampuan untuk melaksanakan penelitian klinik,
4. masih sedikitnya peneliti yang berlatar belakang klinisis.
5. Masih kurangnya kemampuan untuk menyusun rekomendasi kebijakan, serta, kurangnya waktu dikarenakan pengusul juga terlibat untuk kegiatan lain,
6. kendala teknis operasional, perlunya etik dilokasi penelitian, belum adanya persiapan lapangan yang lebih intens sehingga ada beberapa kegiatan dan komponen pembiayaan yang perlu penyesuaian, kekhawatiran ketidakcukupan jumlah sampel.
B. KELEMBAGAAN
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat TTK EK mempunyai tugas mengelola, melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan, serta menapis teknologi di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik.
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik menyelenggarakan fungsi :
1. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik;
2. pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik;
3. pelaksanaan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi teknis pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik;
4. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik; dan
5. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penjabaran dari tugas dan fungsi tersebut, maka dalam susunan organisasi Pusat TTK
EK yang terdiri dari:
1. Bagian Tata Usaha (Bagian TU)
2. Bidang Teknologi Terapan Kesehatan (Bidang TTK)
3. Bidang Epidemiologi Klinik (Bidang EK)
4. Sub Bagian Program dan Kerjasama (Sub-bagian PKS)
5. Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum (Sub-bagian KKU)
6. Sub Bidang Teknologi Terapan Farmasi dan Kedokteran (Sub-bidang TT FK)
7. Sub Bidang Teknologi Terapan Gizi dan Makanan (Sub-bidang TTGM)
8. Sub Bidang Epidemiologi Klinik Penyakit Menular (Sub-bidang EKPM)
9. Sub Bidang Epidemiologi Klinik Penyakit Tidak Menular (Sub-bidang EKPTM)
Kepala
Panitia Pembina Ilmiah Pusat TTKEK
TP2U
Dr. Siswanto, MHP, DTM
(PPI) Pusat TTKEK
Bagian Tata Usaha
Drs. M Gozali, MM
Sub-bag PKS
Sub-bag KKU
Junediyono, SKM, MKM Dra. Excalanti P
Bidang TTK
Bidang EK
DR. Fitrah Ernawati
DR. Sri Idaiani
Sub-bidang TT FK Sub-bidang EK PM
Ully Adhi, Apt, M.Si
Dr. Karyana, M.Kes
KF
Sub-bidang EK PTM
Sub-bidang TT GM
Peneliti
DR. Nelis Imaningsih Drg. Lelly A, M.Kes
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Pusat TTKEK
Di samping itu, Pusat TTKEK, sebagai lembaga penelitian dan pengembangan, juga mempunyai struktur ad-hoc yakni:
1. Panitia Pembina Ilmiah (PPI) Tugas Panitia Pembina Ilmiah Pusat TTK EK adalah sebagai berikut:
a) Memberikan masukan kepada Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik tentang prioritas dan kualitas penelitian pengembangan bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik
b) Memberikan saran dalam penyusunan rencana program dan kerjasama penelitian dan pengembangan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik serta pengembangan kemampuan institusi
c) Melakukan seleksi dan menilai usulan penelitian sesuai dengan kriteria pedoman yang telah ditentukan dan memberikan saran perbaikan sebagai masukan untuk Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
d) Melakukan pembinaan penelitian dari proposal, pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan laporan akhir
e) Memberikan saran-saran perbaikan terhadap laporan hasil penelitian, penyebarluasan hasil penelitian termasuk dalam seminar hasil penelitian dan publikasi e) Memberikan saran-saran perbaikan terhadap laporan hasil penelitian, penyebarluasan hasil penelitian termasuk dalam seminar hasil penelitian dan publikasi
g) Memupuk lingkungan kehidupan ilmiah
2. Tim Penilai Peneliti Unit (TP2U) Tugas Tim Penilai Peneliti Unit Pusat TTK EK adalah sebagai berikut:
a) Membantu para peneliti dalam proses penilaian dan perhitungan angka kredit jabatan fungsional
b) Memberikan saran perbaikan kepada para peneliti dalam proses penilaian dan perhitungan angka kredit jabatan fungsional
c) Memberikan penjelasan kepada para peneliti tentang Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti
d) Melaporkan hasil kerjanya kepada Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
e) Mengecek kebenaran artikel/tulisan yang diajukan
f) Mengingatkan/memberi peringatan pada peneliti yang angka kreditnya akan habis sesuai batas waktu yang ditentukan
C. SUMBER DAYA
Sumber daya yang dipunyai Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta dana. Jabaran tentang sumber daya dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset utama dalam organisasi penelitian. Berdasarkan data kepegawaian sampai dengan 31 Desember 2015, Pusat TTK EK memiliki 178 orang pegawai. Berikut adalah penjabaran jumlah pegawai berdasarkan jabatan struktural dan fungsional, kelompok umur, jenis kelamin, golongan, pendidikan. Menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1974 jabatan pegawai negeri sipil dikelompokkan menjadi 2 yakni jabatan fungsional dan jabatan struktural. Berikut gambaran pegawai berdasarkan jenjang jabatan tersebut:
Gambar 1.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan
Jumlah Pegawai
Berdasarkan jenjang jabatan, fungsional tertentu merupakan jumlah pegawai terbanyak. pegawai. Struktural sebanyak 10 pegawai, dan dalam jenjang struktural terdapat pegawai yang merangkap jabatan, sebagai pejabat struktural dan yang bersangkutan juga memiliki jenjang fungsional. Apabila dipilah, maka jenjang jabatan fungsional, dapat dibagi menjadi peneliti, teknisi litkayasa dan analisis kepegawaian. Berikut adalah gambaran pegawai berdasarkan jenjang jabatan fungsional.
Gambar 1.3.
Jumlah Pegawai Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional
30 22 Jumlah Pegawai
Analis Kepegawaian
Berdasarkan jenjang jabatan fungsional tertentu maka peneliti merupakan jenjang jabatan fungsional dengan jumlah pegawai terbanyak. Jenjang fungsional penelitipun bila dilihat lebih detil dapat dibagi lagi berdasarkan ketentuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yakni peneliti utama, peneliti madya, peneliti muda, dan peneliti pertama. Berikut gambaran jenjang fungsional peneliti berdasarkan kriteria LIPI.
Gambar 1.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti
4 Jumlah Pegawai 5
Berdasarkan jenjang jabatan fungsional peneliti maka peneliti madya merupakan jenjang jabatan fungsional peneliti dengan jumlah pegawai terbanyak.
Menurut kelompok umur pegawai dikelompokkan menjadi 5 kelompok umur, yakni
1) ≤ 30 tahun, 2) 31- 40 tahun, 3) 41-50 tahun, 4) 51-55 tahun, dan 5) ≥ 56 tahun. Berikut jumlah pegawai berdasarkan umur.
Gambar 1.5. Jumlah Pegawai Berdasarkan Umur
20 Jumlah Pegawai
Menurut jenis kelamin, pegawai dibagi berdasarkan jenis kelamin laki laki dan perempuan. Berikut jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin ;
Gambar 1.6. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah Pegawai 20
Laki-laki
Perempuan
Menurut golongan, pegawai dibagi berdasarkan golongan I, II, III, dan IV. Berikut jumlah pegawai berdasarkan golongan;
Gambar 1.7. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
100 80 60 43 Jumlah Pegawai
Berdasarkan golongan, dari 178 pegawai banyak didominasi oleh pegawai dengan golongan III.
Menurut tingkat pendidikan, pegawai dibagi berdasarkan tingkat pendidikan SD, SLTP, SLTA/D1, D2/D3, S1, S2, dan S3. Berikut jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan;
Gambar 1.8. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jumlah Pegawai
Berdasarkan tingkat pendidikan, dari 178 pegawai banyak didominasi oleh pegawai dengan tingkat pendidikan S2.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di Pusat TTK EK meliputi yang bergerak maupun tidak bergerak. Secara umum sarana yang tidak begerak meliputi: gedung perkantoran, gedung pelatihan, gedung peneliti, gedung laboratorium, gedung perpustakaan.
Tabel 1.1. Sarana dan Prasarana Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2015
Kondisi No
Sarana dan Prasarana
Jumlah (Baik/Rusak)
I Tanah
1 Tanah persil 21.442 m²
II Peralatan dan Mesin
1 Alat bantu
1 unit
Baik
2 Alat angkutan darat bermotor
5 unit
Baik
3 Alat angkutan darat tak bermotor
14 unit Baik
4 Alat bengkel bermesin
1 buah
Baik
5 Alat bengkel tak bermesin
3 buah
Baik
6 Alat ukur 115 buah Baik
7 Alat kantor
Baik
8 Alat rumah tangga 2.951 buah Baik
9 Alat studio
64 buah Baik
10 Alat komunikasi
48 buah Baik
11 Alat kedokteran 204 buah Baik
12 Alat kesehatan umum
6 buah
Baik
13 Unit alat laboratorium 602 buah Baik
14 Unit alat laboratorium kimia nuklir 363 buah Baik
15 Alat laboratorium fisika nuklir elektronika
31 buah Baik
16 Alat proteksi radiasi/ proteksi lingkungan
2 buah
Baik
17 Alat laboratorium lingkungan hidup
15 buah Baik
18 Alat laboratorium standarisasi kalibrasi dan
Baik instrumentasi
1 buah
19 Komputer unit 121 buah Baik
20 Peralatan komputer
41 buah Baik
III Gedung dan bangunan
1 Bangunan gedung tempat kerja
14 unit Baik
2 Bangunan gedung tempat tinggal
15 unit Baik
IV Jalan dan jembatan
1 Jalan 4.500 m² Baik
2 Jembatan 105 m² Baik
V Irigasi
1 Bangunan air irigasi
1 unit
Baik
VI Jaringan
1 Instalasi gardu listrik
1 unit
Baik
2 Instalasi gas
2 unit
Baik
3 Jaringan listrik
1 unit
Baik
VII Aset tetap lainnya
2 Non eksakta
1 buah
Baik
3 Koleksi barang-barang perpustakaan/non
Baik buku
1 buah
VIII Laboratorium
1 Gizi Klinis/Klinik Gizi
1 Baik
2 Laboratorium Terpadu
1 Baik
3 Gedung pelatihan
1 Baik
4 Laboratorium hewan coba
1 Baik
3. Dana
Pada tahun 2015 Pusat TTK EK mendapat anggaran sebesar sebanyak Rp. 27.676.200,00(Dua puluh tujuh milyar enam ratus tujuh puluh enam juta dua ratus ribu rupiah ) yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal. Besaran alokasi masing-masing belanja sebagai berikut:
Tabel 1.2. Alokasi Anggaran Berdasarkan Belanja Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
1 Belanja Pegawai Rp. 13.149.276.000
2 Belanja Barang Rp. 10.241.325.000
3 Belanja Modal Rp. 4.285.599.000 Jumlah
Rp. 27.676.200.000
Diluar belanja pegawai, alokasi anggaran terbanyak adalah alokasi untuk belanja barang . Apabila dipilah berdasarkan output maka alokasi anggaran tersebut sebagai berikut:
Tabel 1.3. Alokasi Anggaran Berdasarkan Output Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2015
1. Layanan Perkantoran Rp. 16.270.472.000
2. Penelitian Bidang Teknologi Terapan 4.625.045.000 Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
3. Dokumen perencanaan program dan anggaran 290.860.000
4. Laporan Kinerja 102.031.000
5. Dokumen Keuangan, kekayaan negara dan tata 236.395.000 usaha
6. Sarana dan prasarana lingkungan kantor 2.275.700.000
7. Manajemen Laboratorium 121.660.000
8. Dokumen informasi, publikasi dan diseminasi 435.949.000
9. Peralatan Fasilitas Perkantoran 34.800.000
10. Dokumen hukum, organisasi dan kepegawaian 133.665.000
11. Dokumen bidang ilmiah dan etik 1.026.156.000
12. Alat Pengolah Data 590.002.000 Fasilitas Laboratoium
Jumlah
Rp. 27.676.200.000
BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. DASAR HUKUM
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusat TTK EK mengacu pada dasar hukum sebagai berikut:
1) Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219);
2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609);
5) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional Tahun 2010-2015
6) Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 2012
7) Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Prioritas Pembangunan Nasional
8) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
9) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
10) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/X/2002 tentang Persetujuan Penelitian Kesehatan Terhadap Manusia;
11) Keputusan Menteri Kesehatan No. 375 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025
12) Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
13) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2015
14) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang Indikator Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2015
15) DR. Dr. Trihono, MSc. (2011): Rencana Besar Pengembangan Badan Litbangkes, Jakarta.
16) Rencana Aksi Kegiatan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan Tahun 2010 – 2015.
B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.1144 Tahun 2010 Tentang Organisasi danTata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan, serta menapis teknologi di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik. Dan untuk mencapai tugas pokok fungsi tersebut telah ditetapkan, visi, misi, tujuan, sasaran, dan indikator.
1. Visi
Visi yang ingin dicapai adalah menjadi institusi unggulan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik
2. Misi
Untuk mencapai visi tersebut telah ditetapkan beberapa misi, yang dilaksanakan oleh segenap jajaran dilingkungan Pusat TTK EK. Adapun misi yang telah ditetapkan meliputi:
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui penelitian teknologi terapan kesehatan dalam bidang kedokteran dan farmasi.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui penelitian teknologi terapan kesehatan dalam bidang gizi dan makanan.
c. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui penelitian dan epidemiologi klinis penyakit menular dan penyakit tidak menular.
d. Menjadikan Badan Litbangkesmenjadi koordinator jejaring penelitian klinis di Indonesia melalui Pusat TTKEK.
e. Menjadikan Indonesia sebagai salah satu simpul (hub) penelitian klinis di Asia Tenggara
3. Tujuan
Tujuan organisasi ditetapkan berdasarkan yang ingin dicapai dalam jangka panjang selam
5 tahun dan jangka pendek selama satu tahun. Untuk tahun 2015, tujuan yang ingin dicapai meliputi:
a. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik
b. Melaksanakan publikasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik
4. Sasaran
Untuk mencapai tujuan telah ditetapkan beberapa sasaran. Sasaran ini merupakan hasil nyata yang akan dicapai dengan rumusan yang spesifik, terarah. Adapun sasaran yang telah ditetapkan meliputi:
a. Terlaksananya penelitian dan pengembangan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik yang ditandai dengan jumlah produk/model intervensi/prototipe/ standar/formula di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik
b. Terlaksanakan publikasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik yang ditandai dengan publikasi ilmiah di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik, baik nasional maupun internasional
5. Indikator Kinerja Kegiatan
Kegiatan yang telah ditetapkan akan diukur setiap akhir tahun anggaran, dan selama tahun tersebut dilakukan monitoring dan evaluasi dan pencapaiannya. Indikator kinerja kegiatan yang ditetapkan tahun 2015, adalah:
Tabel 2.1.
Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Tahun 2015
Sasaran No
Target Realisasi Strategis
Indikator
1 Meningkatnya Jumlah rekomendasi
7 8 penelitian dan kebijakan yang dihasilkan di pengembangan bidang teknologi terapan di bidang
kesehatan dan epidemiologi
Jumlah Publikasi ilmiah di
kesehatan dan bidang klinik terapan dan epidemiologi
epidemiologi klinik yang
klinik. dimuat pada media cetak dan
elektronik:
a. Nasional
13 13
b. Internasional
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN
A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
Strategi pencapaian sasaran dilakukan dengan menyusun program tahun 2015, dengan mengacu pada RPJMN, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, dan Rencana Aksi Kegiatan Pusat TTK EK Tahun 2010 - 2015. Secara umum strategi pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan dengan 3 kegiatan, yakni;
1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan
2. Melaksanakan penyebarluasan dan pemanfaatan hasil litbang
3. Melaksanakan riset kesehatan nasional berupa Riset Kesehatan Dasar
B. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI
Dalam melaksanakan strategi pencapaian tujuan dan sasaran, dirasakan adanya beberapa hambatan. Hambatan tersebut berasal dari internal maupun eksternal Pusat TTK EK. Adapaun hambatan yang dirasakan meliputi:
1. Adanya pembagian kantor Jakarta Bogor, dimana manajemen administrasi berada di
Bogor, memberikan kesulitan dalam rentang kendali manajemen dan administrasi
2. Tidak adanya rumah sakit dan laboratorium penunjang penelitian
3. Kurangnya peneliti yang mempunyai kepakaran dibidang penelitian klinik
4. Sarana dan prasarana untuk mendukung penelitian klinik juga sangat minim
5. Belum terakreditasinya laboratorium terpadu
6. Penelitian klinik yang dilakukan disetiap fasilitas pelayanan kesehatan masih belum terkoordinasi.
C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN
Terobosan telah dilakukan untuk meminimalisasi hambatan yang ada agar tidak menganggu dalam pencapaian tujuan. Terobosan yang dilakukan berupa:
1. Adanya pembagian kantor Jakarta Bogor, dimana manajemen administrasi berada di Bogor, terobosan yang dilakukan agar tidak kesulitan dalam rentang kendali manajemen dan administrasi, adalah dengan melaksanakan komunikasi melalui internet, short massage service, black berry massanger. Semua komunikasi dilakukan 1. Adanya pembagian kantor Jakarta Bogor, dimana manajemen administrasi berada di Bogor, terobosan yang dilakukan agar tidak kesulitan dalam rentang kendali manajemen dan administrasi, adalah dengan melaksanakan komunikasi melalui internet, short massage service, black berry massanger. Semua komunikasi dilakukan
2. Tidak adanya rumah sakit dan laboratorium penunjang penelitian dilakukan diansipasi dengan melaksanakan jejaring penelitian dengan institusi yang mempunyai rumah sakit dan laboratorium penunjang.
3. Kurangnya peneliti yang mempunyai kepakaran dibidang penelitian klinik dilakukan antisipasi dengan mengirimkan peneliti dalam sebuah forum ilmiah, mengirimkan penelitian melalui jenjang pendidikan, dan membuat workshop terkait penelitian klinik, serta dengan mentandemkan peneliti menjadi bagian dari sebuah tim penelitian institusi lain yang sudah ahli di bidang penelitian klinik.
4. Sarana dan prasarana untuk mendukung penelitian klinik juga sangat minim dilaksanakan dengan membuat kerjasama dengan institusi penelitian lain.
5. Melaksanakan akreditasi laboratorium pemeriksaan .
6. Membuat panduan registri penelitian klinik
BAB IV HASIL KERJA
A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
Pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan dengan kegiatan berupa input dan output. Detil capaian dari masing-masing kegiatan adalah:
1. Masukan (Input)
Untuk melaksanakan kegiatan agar diperoleh output maka telah dilakukan dengan masukan berupa:
a. Sumber daya manusia sebanyak 178 sangat mendukung untuk pelaksanaan kegiatan. Sumber daya manusia yang terbagi antara struktural dan fungsional, fungsional yang terbagi penelitian dan litkayasa serta analis kepegawaian, jenjang pendidikan yang lebih banyak S2, jenjang peneliti yang lebih didominasi peneliti madya, umur pegawai yang lebih didominasi usia produksi 31-40 tahun.
b. Sarana dan Prasarana yang dimiliki meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, irigasi, dan jaringan. Sarana berupa kantor, ruang peneliti, laboratorium, gedung pelatihan, alat laboratorium dll.
c. Biaya yang teralokasi sebesar Rp 27.676.200.000,- sangat membantu untuk kelancaran kegiatan.
d. Komunikasi dengan menggunaan internet, short massage service. Semua komunikasi dilakukan secara elektronik, termasuk adanya disposisi, dilakukan pengarsipan secara elektornik selanjutnya dikirimkan kepada yang bersangkutan.
e. Melaksanakan jejaring penelitian dengan institusi yang mempunyai rumah sakit dan laboratorium penunjang
f. Mengirimkan peneliti dalam sebuah forum ilmiah, mengirimkan penelitian melalui jenjang pendidikan, dan membuat workshop terkait penelitian klinik, serta dengan mentandemkan peneliti menjadi bagian dari sebuah tim penelitian institusi lain yang sudah ahli di bidang penelitian klinik.
g. Membuat kerjasama dengan institusi penelitian lain.
h. Melaksanakan pelatihan penulisan publikasi.
i. Mengoptimalkan fungsi Panitia Pembina Ilmiah
2. Keluaran (Output) Output yang dicapai setelah dilakukan upaya dengan memberikan masukan baik berupan sumber daya manusia, dana, saran dan prasarana, teknologi meliputi:
a. Pelaksanaan jejaring penelitian klinik dengan fasilitas pelayanan kesehayan sebagai antisipasi ketiadaan rumah sakit dan laboratorium penunjang. Jejaring dilakukan dengan wadah Indonesia Research Partnership on Infectious Disease = INA RESPOND, yang terdiri dari 8 rumah sakit dan 7 fakultas kedokteran. Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia/RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, FK Universitas Padjadjaran/RSUP Dr Hasan Sadikin, FK Universitas Diponegoro/RSUP Dr Kariadi, FK Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr Sardjito, FK Universitas Airlangga/RSUD Dr Soetomo, FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah dan FK Universitas Hasanuddin/RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo.
b. Mengirimkan peneliti dalam sebuah forum ilmiah, mengirimkan penelitian melalui jenjang pendidikan,
c. Mentandemkan peneliti menjadi bagian dari sebuah tim penelitian institusi lain yang sudah ahli di bidang penelitian klinik.
d. Membuat kerjasama dengan institusi penelitian lain.
e. Panitia Pembina Ilmiah melakukan monitoring setiap pelaksanaan penelitian, dan dengan bersama tim manajemen melakukan supervisi penelitian
f. Melaksanakan workshop sebagai operasionalisasi dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Registri Penelitian Klinik. Peraturan ini dimaksudkan mengatur penyelenggaraan penelitian klinik, bahwa setiap pelaksanaan penelitian klinik harus diregistrasi oleh pihak yang ditunjukan Menteri Kesehatan dalam hal ini Badan Litbangkes sebagai pengelola registri penelitian klinik. Ketentuan WHO menyebutkan bahwa setiap penelitian klinik yang akan dipubliksi dalam jurnal ilmiah harus diregistrasi, jadi dengan terbitnya Permenkes ini lebih memudahkan kepada pelaksana penelitian klinik, dalam hal ini Ketua Pelaksana untuk melakukan registrasi. Sebagai tahap awal registrasi diwajibkan bagi penelitian klinik yang bersumber dana dan lokasi penelitian di institusi penelitian atau sarana pelayanan kesehatan dibawah Kementerian Kesehatan. Salah satu syarat dalam registrasi adalah bahwa penelitian tersebut sudah dilolos secara etik, sehingga waktu melakukan registrasi secara elektornik harus mencantumkan nomor surat persetujuan f. Melaksanakan workshop sebagai operasionalisasi dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Registri Penelitian Klinik. Peraturan ini dimaksudkan mengatur penyelenggaraan penelitian klinik, bahwa setiap pelaksanaan penelitian klinik harus diregistrasi oleh pihak yang ditunjukan Menteri Kesehatan dalam hal ini Badan Litbangkes sebagai pengelola registri penelitian klinik. Ketentuan WHO menyebutkan bahwa setiap penelitian klinik yang akan dipubliksi dalam jurnal ilmiah harus diregistrasi, jadi dengan terbitnya Permenkes ini lebih memudahkan kepada pelaksana penelitian klinik, dalam hal ini Ketua Pelaksana untuk melakukan registrasi. Sebagai tahap awal registrasi diwajibkan bagi penelitian klinik yang bersumber dana dan lokasi penelitian di institusi penelitian atau sarana pelayanan kesehatan dibawah Kementerian Kesehatan. Salah satu syarat dalam registrasi adalah bahwa penelitian tersebut sudah dilolos secara etik, sehingga waktu melakukan registrasi secara elektornik harus mencantumkan nomor surat persetujuan
B. PENCAPAIAN KINERJA Berbagai upaya yang dilakukan untuk pencapaian tujuan dan sasaran baik berupa
masukan maupun keluaran berujung pada pencapaian indikator kinerja kegiatan. Dan berikut capaian kinerja tersebut:
Tabel 4.1.
Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Realisasi Realisasi
1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang
8 8 >100 dihasilkan di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik
2. Jumlah produk/Informasi/ Data di
12 31 >100 bidang Teknologi Terapan Gizi dan Makanan, Farmasi dan Kedokteran,
Epidemiologi Klinik Penyakit Menular dan Epidemiologi Klinik Penyakit Tidak Menular
3. Jumlah Publikasi ilmiah di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik:
a. Nasional
b. Internasional
Dari target sebanyak 8 dokumen, telah dapat dipenuhi pencapaian sebesar 8 dokumen terkait dengan jumlah rekomendasi kebijakan dibidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik. Ke delapan capaian indikator Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik adalah sebagai barikut:
Tabel 4.2. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Rekomendasi Kebijakan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2015
No Judul Rekomendasi Kebijakan Ketua Penelitian
1 Penataan Pengaturan Minuman Bersoda dan Berenergi Dr. Delima, M.Kes untuk Mencegah Penyakit Ginjal Kronik
2 Peningkatan Pemanfaatan Terapi Continues Ambulatory Drg. Lelly Andayasari, Peritoneal Dialisis (CAPD) pada Penyakit Ginjal Kronis M.Kes Stadium Akhir
3 Mempersiapkan Calon Pengantin untuk Melahirkan Anak Ir. Erna Lucisari, M.Si yang Sehat dan Cerdas
4 Penatalaksanaan Terintegrasi TB-DM Dr. Hadjar Siswantoro, MPH
5 Deteksi Dini Hipertensi untuk Pencegahan Stroke Dr. Dona Arlinda
6 Membangun Sistem Kesiapsiagaan dalam Penanganan Dr. Frans Suharyanto, Kecelakaan Lalu Lintas di Daerah Rawan Kecelakaan
SpOP
7 Kajian Tata Laksana HIV/AIDS dalam konteks Dr. Armedy Hasugian, asuransi.
M.Biomed
8 Kajian Pelayanan Kesehatan Tradisional (akupunktur Dr. Hadi Siswoyo, dan jamu) dihubungkan dengan program JKN.
M.Epid
Dari target sebanyak 12 dokumen, telah dilakukan pencapaian sebesar 31 dokumen terkait dengan jumlah produk informasi dibidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik
Tabel 4.3. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Produk / Informasi/ Data di bidang Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2015
No Output
Judul Penelitian
Ketua Satker Pelaksana
1 Data validasi Pusat TTK Validasi penilaian dengan Dr. Hadjar pembacaan dengan
EK
Siswantoro, sistem pencatatan dan
sistem pencatatan dan
pembacaan Rontgen
MPH
pembacaan Rontgen
Pusat TTK berbasis penyakit
2 Data validasi Riset
Validasi metode Riset
Dr. Eva
Berbasis Penyakit
Sulistiowati, EK M.Biomed
3 Data Penggunaan
Pusat TTK Teknik Isotop Untuk
Penggunaan Teknik
Dr. Tetra
Isotop Untuk Pemantauan Fadjarwati, MGz EK Pemantauan Situasi
Situasi dan Intervensi Gizi
dan Intervensi Gizi
Dalam Rangka Promosi
Dalam Rangka
Gizi Bayi
Promosi Gizi Bayi
4 Informasi Mengenai Hubungan status gizi lahir DR. Fitrah Pusat TTK Hubungan Status Gizi
Ernawati, M.Sc EK Lahir Terhadap
terhadap perkembangan
anak usia 4-5 tahun
Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun
5 Informasi Mengenai Pengembangan algoritma Dr. Armedy R Pusat TTK Infeksi Rumah Sakit
Hasugian, EK Terkait Penggunaan
diagnosis dini
M.Biomed Alat Medis Invasif
tuberkulosis pada
HIV/AIDS.
6 Informasi Mengenai
Drg. Lelly Pusat TTK Upaya
Upaya penanggulangan
Andayasari, EK Penanggulangan
hipertensi di tingkat
Posbindu, Puskesmas dan M.Kes
Hipertensi di Tingkat
RS di dua provinsi di
Posbindu, Puskesmas,
Indonesia
dan RS di Dua Provinsi di Indonesia
7 Informasi tentang
Pusat TTK Konsumsi Makanan
Konsumsi Makanan
Aditianti,
EK Tinggi Kalori dan
Tinggi Kalori dan Lemak, SP,M.Si
serta kurang Aktivitas
Lemak, serta kurang
Fisik kaitannya dengan
Aktivitas Fisik kaitannya kegemukan pada usia 5 - dengan kegemukan pada
18 tahun di Indonesia
usia 5 - 18 tahun di Indonesia
8 Informasi tentang
Amalia Safitri, Pusat TTK Pencapaian Gizi
Pencapaian Gizi
EK Seimbang Berdasarkan
Seimbang Berdasarkan
M.Si
Kualitas dan Kuantitas
Kualitas dan Kuantitas
Konsumsi Makanan di
Konsumsi Makanan di
Indonesia
Indonesia
9 Informasi tentang Pola
Elisa Diana Pusat TTK Konsumsi, Gaya
Pola Konsumsi, Gaya
Julianti, SP, EK Konsumsi, dan Faktor
Konsumsi, dan Faktor
Risiko Kaitannya dengan M.Si
Risiko Kaitannya dengan Kejadian Penyakit Kejadian Penyakit
Kardiovaskuler
Kardiovaskuler
10 Informasi tentang
Dr. Ir. Dewi Pusat TTK Kontribusi Asupan Zat
Kontribusi Asupan Zat
Permaesih, EK Gizi Sarapan Pagi
Gizi Sarapan Pagi
Terhadap Total Energi
M.Kes
Terhadap Total Energi
Protein Anak Usia
Protein Anak Usia
Sekolah
Sekolah
11 Informasi tentang
Ir. Hermina, Pusat TTK Konsumsi Sayur dan
Konsumsi Sayur dan
EK Buah Penduduk
Buah Penduduk Indonesia M.Kes
dalam Pencapaian Gizi
Indonesia dalam
Seimbang Menurut
Pencapaian Gizi
Kelompok Umur
Seimbang Menurut Kelompok Umur
12 Informasi tentang
Dr. Fitrah Pusat TTK Keragaman Konsumsi
Keragaman Konsumsi
Ernawati, M.Sc EK Bahan Makanan Sumber Protein Hewani dan
Bahan Makanan Sumber
Protein Hewani dan
Nabati pada Anak Berusia
Nabati pada Anak
dibawah Lima Tahun dan
Berusia dibawah Lima
Hubungannya dengan
Tahun dan Hubungannya masalah Gizi Anak Balita dengan masalah Gizi
di Indonesia
Anak Balita di Indonesia
13 Informasi tentang Angka Angka Kecukupan Gizi Erna Luciasari Pusat TTK Kecukupan Gizi dan
Sofiati, SP, MP EK Kuantitas Konsumsi
dan Kuantitas Konsumsi
Anak Umur 6 – 11 Bulan
Anak Umur 6 – 11 Bulan di Indonesia di Indonesia
14 Informasi tentang
dr. Made Dewi Pusat TTK Asupan Energi dari
Asupan Energi dari
Susilawati, EK Minuman Bergula Pada
Minuman Bergula Pada
Penduduk dengan
M.Epid
Penduduk dengan
Obesitas
Obesitas
15 Informasi tentang Uji
Dr. Lusianawaty Pusat TTK diagnostik kumpulan
Uji diagnostik kumpulan
gejala saluran pernafasan Tana, SpOK EK gejala saluran
untuk mendiagnosis
pernafasan untuk
penyakit paru obstruksi
mendiagnosis penyakit
kronis (PPOK)
paru obstruksi kronis
berdasarkan data Studi
(PPOK) berdasarkan data Kohor Tahun 2011-2012 Studi Kohor Tahun 2011- 2012
16 Informasi tentang
Pusat TTK Konsumsi Karbohidrat
Konsumsi Karbohidrat
Rika
Rachmawati, EK dan Gula di Indonesia
dan Gula di Indonesia
SGc, MPH Kaitannya dengan
Kaitannya dengan
Prevalensi Diabetes
Prevalensi Diabetes
Mellitus Tipe 2
Mellitus Tipe 2
17 Informasi tentang
Sri Muljati, Pusat TTK Sumbangan Ikan Laut
Sumbangan Ikan Laut
SKM, M.Kes EK Terhadap Kecukupan
Terhadap Kecukupan
Konsumsi Protein
Konsumsi Protein
Penduduk Indonesia
Penduduk Indonesia
18 Informasi tentang
Ir. Sri Prihatini, Pusat TTK Identifikasi Bahan
Identifikasi Bahan
EK Makanan Sumber
Makanan Sumber Natrium M.Kes
dan Kontribusinya
Natrium dan
Terhadap Asupan Natrium
Kontribusinya Terhadap Pada Anak Usia 5 – 18 Asupan Natrium Pada
Tahun di Indonesia
Anak Usia 5 – 18 Tahun di Indonesia
19 Informasi tentang
Pusat TTK Karakteristik Konsumsi
Karakteristik Konsumsi
dr. Tetra
Fajarwati, M.Gz EK Gizi Makro Berdasarkan Status Obesitas
Gizi Makro Berdasarkan
Status Obesitas
20 Informasi tentang
Ir. Tjetjep Syarif Pusat TTK Praktek Pemberian ASI
Praktek Pemberian ASI
Eksklusif Pada Bayi Usia Hidayat, M.Kes EK
Eksklusif Pada Bayi Usia 0 – 5 Bulan di Indonesia
0 – 5 Bulan di Indonesia
21 Informasi tentang
Besaran Keragaman dan
Ir. Yuniar Pusat TTK
Besaran Keragaman dan Kualitas Konsumsi Bahan Rosmalina, M.Sc EK Kualitas Konsumsi
Makanan Pada Ibu Hamil
Bahan Makanan Pada Ibu di Indonesia Hamil di Indonesia
22 Informasi tentang
Yunita Diana Pusat TTK Kontribusi Zat Gizi
Kontribusi Zat Gizi
Sari, SKM, MSc EK Makanan Jajanan
Makanan Jajanan
Terhadap Total Energi
Terhadap Total Energi
Pada Penduduk Indonesia
Pada Penduduk Indonesia
23 Informasi tentang Faktor Faktor Determinan Dra. Lucie Pusat TTK Determinan Pemanfaatan Pemanfaatan Pelayanan
Widowati, M.Si, EK Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Tradisional di
Apt
Tradisional di Indonesia Indonesia
24 Informasi tentang
dr. Suhardi, Pusat TTK Pemetaan Gangguan
Pemetaan Gangguan
EK Mental Emosional di
Mental Emosional di
MPH
Indonesia dengan Sistem
Indonesia dengan Sistem Informasi Geografis Informasi Geografis
25 Informasi tentang Pola
Dr. Ir. Basuki Pusat TTK Pangan Harapan
Pola Pangan Harapan
Budiman, M.Kes EK Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia
26 Informasi tentang
Pusat TTK Identifikasi Jenis
Identifikasi Jenis
Dr. Nelis
Makanan Produk Industri Imanningsih, EK Makanan Produk Industri yang Menyumbangkan
M.Sc
yang Menyumbangkan
Gula, Natrium dan Lemak
Gula, Natrium dan
Berlebih Kaitannya
Lemak Berlebih
dengan Permenkes No. 30
Kaitannya dengan
Tahun 2013
Permenkes No. 30 Tahun 2013
27 Informasi tentang
Pusat TTK Kontribusi Beberapa
Kontribusi Beberapa
drh. Endi
Ridwan, MS EK Kelompok Bahan
Kelompok Bahan
MakananTerhadap
MakananTerhadap
Asupan Energi dan
Asupan Energi dan
Protein Pada Anak Usia 5
Protein Pada Anak Usia 5 – 18 Tahun – 18 Tahun
28 Informasi tentang Kaitan Kaitan Konsumsi
Pusat TTK Konsumsi Sayuran-Buah, Sayuran-Buah, Asupan
Nurfi
Afriansyah, EK Asupan Lemak dan
Lemak dan Aktivitas Fisik SKM, MScPH Aktivitas Fisik dengan
dengan Tekanan Darah,
Tekanan Darah,
Kolesterol dan Glukosa
Kolesterol dan Glukosa
dan Profil Kolesterol
dan Profil Kolesterol
Penduduk Indonesia
Penduduk Indonesia
Umur ≥ 15 Tahun
Umur ≥ 15 Tahun
29 Informasi tentang Kajian Kajian Asupan Lemak Dr. Fitrah Pusat TTK Asupan Lemak menurut
menurut Kelompok Umur, Ernawati, M.Sc EK Kelompok Umur, Jenis
Jenis Kelamin, Kuintil
Kelamin, Kuintil
Kepemilikan Data Survei
Kepemilikan Data Survei Konsumsi Makanan Konsumsi Makanan
Individu (SKMI) 2015
Individu (SKMI) 2015
dan Riskesdas 2013
dan Riskesdas 2013
Terkait Angka Kecukupan
Terkait Angka
Gizi (AKG) 2013
Kecukupan Gizi (AKG) 2013
30 Informasi tentang Kajian Kajian Berat, Tinggi Ir. Yuniar Pusat TTK Berat, Tinggi Badan dan Badan dan Status Gizi
Rosmalina, EK Status Gizi Data Survei
Data Survei Konsumsi
M.Kes
Konsumsi Makanan
Makanan Individu
Individu (SKMI) 2015
(SKMI) 2015 dan
dan Riskesdas 2013
Riskesdas 2013 Terkait
Terkait Angka
Angka Kecukupan Gizi
Kecukupan Gizi (AKG)
(AKG) 2013
31 Informasi tentang Kajian Kajian Asupan Air Dr. Ir. Dewi Pusat TTK Asupan Air menurut
menurut Kelompok Umur, Permaesih, EK Kelompok Umur, Jenis
Jenis Kelamin, Kuintil
M.Kes
Kelamin, Kuintil
Kepemilikan Data Survei
Kepemilikan Data Survei Konsumsi Makanan Konsumsi Makanan
Individu (SKMI) 2015
Individu (SKMI) 2015
dan Riskesdas 2013
dan Riskesdas 2013
Terkait Angka Kecukupan
Terkait Angka
Gizi (AKG) 2013
Kecukupan Gizi (AKG) 2013
Capaian ke tiga belas Publikasi ilmiah di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional, adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan
Publikasi ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Tahun 2015
No. Judul Artikel
Nama Penulis
Satker
Media Publikasi
1 Pola penyebab kematian Eva Sulitiowati
Buletin Surabaya, di Kota Ambon 2010-
Pusat TTK EK
Januari 2015 2012
2 Perbandingan IMT dan Made Dewi
Buletin Penelitian indikator obesitas
Pusat TTK EK
Kesehatan Vol.43 Kesehatan Vol.43
No 1 Maret 2015 terjadinya DMT2
Susilowati
3 Lama pemberian obat
Media Gizi Mikro anti tuberkulosa dan
Made Dewi
Pusat TTK EK
Indonesia, Vol. 6 No kadar zinc serum pasien
Susilowati
2, Juni 2015 paru anak(studi kasus di
kabupaten Bogor)
4 Proporsi Seksio Sesarea Lelly Andayasari Pusat TTK EK Buletin Penelitian dan Faktor yang
Kesehatan Berhubungan dengan
Seksio Sesarea di Vo. 43 No. 2 Jakarta Juni 2015
Penelitian Gizi dan goreng dan Vitamin A
5 Konsumsi minyak
Sandjaja
Pusat TTK EK
Makanan, Vol. 38, pada beberapa
No. 1, Juni 2015. kelompok umur di dua kabupaten
6 Faktor risiko sindrom
Penelitian Gizi dan metabolik pada orang
Marice
Pusat TTK EK
Makanan, Vol. 38, dewasa di Kota Bogor
Sihombing
No. 1, Juni 2015.
Penelitian Gizi dan termodifikasi ekstrak
7 Pengaruh tapioca
Elisa Diana
Pusat TTK EK
Makanan, Vol. 38, hijau terhadap glukosa
Julianti
No. 1, Juni 2015. darah dan histologi pancreas tikus diabetes
8 Pendampingan minum
Penelitian Gizi dan tablet tambah darah
Aditianti
Pusat TTK EK
Makanan, Vol. 38, dapat meningkatkan
No. 1, Juni 2015. kepatuhan konsumsi
tablet tambah darah pada ibu hamil anemia
Buletin Penelitian Plasmodium Knowlesi
9 Penemuan Baru
Sahat
Pusat TTK EK
Kesehatan, Vol. 43, pada Manusia di
Ompusunggu
No. 2, Juni 2015 Kalimantan Tengah
10 Infeksi Japanese
Media Litbangkes, Encephalitis Pada Babi Ompusunggu
Sahat
Pusat TTK EK
Vol. 25 No. 2, Juni di Beberapa Provinsi
2015 Indonesia Tahun 2012
11 'Determinan Kejadian
Buletin Penelitian Cedera pada Kelompok Tana
Lusianawaty
Pusat TTK EK
Kesehatan, Vol. 43, Pekerja Usia Produktif
No. 2, Juni 2015 di Indonesia
12 Analisis Hubungan
Jurnal Biotek Fasilitas Pelayanan
Lelly Andayasari Pusat TTK EK
Medisiana Indonesia Kesehatan Gigi dengan
Kegiatan Penambalan Vol. 3 No. 2 dan Pencabutan Gigi di Puskesmas
September 2015
13 Asupan lemak orang
Penelitian Gizi dan dewasa normal dan
Nurfi Afriansyah Pusat TTK EK
Makanan, Vol. 38, kelebihan berat badan
No. 2, Desember di Indonesia
Untuk capaian kelima publikasi ilmiah di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik internasional, adalah sebagai berikut
Tabel 4.5. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan
Publikasi ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik internasional Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
No Judul Artikel Media Publikasi
Penulis
1 Polymorphism of PXR gene
Pusat TTK Doi: 10.1111/jcpt.12325 associated with the increased
risk of drug-induced liver injury in Indonesian pulmonary tuberculosis patients. Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics.
2 The effect of dosing strategies
Pusat TTK The WorldWide on the therapeutic efficacy of
Emiliana
Antimalarial Resistance artesunate-amodiaquine for
Tjitra
EK
Network (WWARN) AS- uncomplicated malaria - a
AQ Study Group BMC meta-analysis of individual
Medicine (2015) 13:66 patient data
DOI 10.1186/s12916-015- 0301-z
3 Treatment policy change to
Malaria journal 14 (1), 272 dihydroartemisinin –
Emiliana
Pusat TTK
EK
Nama
Satker
No Judul Artikel Media Publikasi
Penulis
piperaquine contributes to the
Tjitra
reduction of adverse maternal and pregnancy outcom
Pusat TTK PLOS Pathogens | Tetrahydrobiopterin
4 Impaired Systemic
Emiliana
DOI:10.1371/journal.ppat. Bioavailability and Increased
Tjitra