DI KELURAHAN PASAR MELINTANG KOTA BENGKULU
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI DI KELURAHAN PASAR MELINTANG KOTA BENGKULU SKRIPSI OLEH : TRY MARLENI
NPM : 0721291175
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU 2011
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI DI KELURAHAN PASAR MELINTANG KOTA BENGKULU SKRIPSI OLEH : TRY MARLENI
NPM
PROGRAM STUDI
: Pendidikan Ekonomi
JURUSAN
: Ilmu Pendidikan Sosial
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU 2011
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI DI KELURAHAN PASAR MELINTANG KOTA BENGKULU SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu Untuk Memenuhi salah satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan
OLEH : TRY MARLENI
NPM
PROGRAM STUDI
: Pendidikan Ekonomi
JURUSAN
: Ilmu Pendidikan Sosial
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU 2011
HALAMAN PENGESAHAN
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN
WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI DI KELURAHAN PASAR MELINTANG KOTA BENGKULU SKRIPSI OLEH : TRY MARLENI
NPM : 0721291175 Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Bahrin, M.Si Drs. Zufiyardi, M.Pd NIDN 02041263301
NIP 196011141985111001
Mengetahui Dekan FKIP UMB,
Drs. Mardan, M.pd
DIPERTAHANKAN DI DEPAN TIM PENGUJI SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
PADA HARI
TIM PENGUJI NAMA TANDA TANGAN
1. Drs. Subandrio, MM (…………………..) Ketua
2. Drs. Herwan, MDK,MM (…………………..) Anggota
3. Dr.Bahrin, M.Si (…………………..) Anggota
4. Drs. Zufiyardi, M.Pd (…………………..) Anggota .
Mengetahui Dekan FKIP,
Drs. Mardan, M.pd NIP. 195605011986031004
ABSTRAK
Try Marleni, 2011.Faktor - Faktor Keberhasilan Wirausaha Katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan IPS FKIP UMB Pembimbing 1) Dr. Bahrin, M.Si dan Pembimbing 2) Drs. Zufiyardi, M.Pd.
Kata Kunci: Faktor-Faktor Keberhasilan Wirausaha Katering. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Faktor yang melatar belakangi
pengusaha CV. Maya Sari dalam berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu, (2) Faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Faktor yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari dalam berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu, (2) Mengetahui faktor – fakto yang mendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah pengusaha dan karyawan katering Maya Sari. Alat pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh danalisis secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, faktor – faktor keberhasilan wirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu yaitu : Pertama, Faktor-faktor yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari dalam berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu : Memiliki keyakinan, percaya diri, memiliki mental serta sikap yang selalu aktif dalam menciptakan suatu karya, dijalani dengan sungguh-sungguh bersikap oftimis, memiliki pengalaman memasak, mengetahui produk sejenis dipasaran (mengetahui makanan yang disenangi), dan meningkatkan ketekunan, semangat, dan kerja keras. Kedua, Faktor-faktor yang mendukung keberhailan wirausaha catering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang di Kota Bengkulu : Memperhatikan kebutuhan serta selalu berorentasi kepada konsumen, dan selalu menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, menampilkan makanan yang bersih (higienis), memberikan pelayanan yang istimewa, memberikan pemotongan harga bila ada pembelian yang lebih banyak, serta pemesanan berulang kali, memberikan snack-snack tambahan diluar pesanan, memiliki sarana dan prasarana serta pasilitas peralatan yang berkualitas nasional, memiliki staf yang cukup, baik itu pendekoran, bagian memasak, serta bagian transportasi.
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Try Marleni
Tempat/Tanggal Lahir
: Bengkulu, 31 Maret 1989
: Belum Kawin
Anak dari Bapak/Ibu
:Arwin/ Harneli
Anak Ke
: 3 dari 4 Besaudara
Suku Bangsa
: Melayu/ Indonesia
Alamat : Jl. Pratu Aidit Rt 6 Rw 2No 54 Kel. Bajak
Bengkulu
Riwayat Pendidikan
: 1. SD Negeri 6 Bengkulu
2. SMPN 10 Bengkulu
3. SMAN 6 Bengkulu
4. Universitas Muhammadiyah Bengkulu
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
Masalah yang besar akan menjadi besar dimata orang yang kecil dan masalah yang kecil akan menjadi kecil dimata orang yang besar
Lakukan apa yang kamu sukai, sukai apa yang kamu lakukan tetapi berfikirlah sebelum melakukan sesuatu yang kanu sukai
Kebenaran tidak dapat dibeli dengan harta apapun Kesederhanaan kunci kesuksesan
PERSEMBAHAN
Ya Allah...karena anugrah dan nikmat yang Kau berikan hamba bisa
bertahan sampai saat ini...Di perjalanan hidupku yang terkadang sangat melelahkan, telah kutemukan secercah cahaya harapan. Kupersembahkan dengan penuh cinta :
Terima kasih dan sayang yang mendalam untuk Ayahanda (Arwin) dan Ibunda (Harneli) yang telah memberikan segenap cinta, kasih sayang, semangat dan pengorbanan hingga memberikan kekuatan dalam menjalani hidup. Beriring sembah sujudku
Kakakku Aryantoni, Dhony, dan adikku Artina sulastri serata kakak iparku Rita Sunarti, dan ponaanku Noza Aripratama”
Datuk dan nenekku yang selalu memberikanku kasih sayang serta do”anya dalam setiap langkah perjalanan hidupku. Keluarga besar ku yang telah memberi semangat dan kekuatan.
Sahabat-sahabat baikku yang telah banyak memberikan motivasi” Angga Apridinata, Rahmi Nuremilia, Sukma Haini, Ria Rafika Wulandari, Wita Oktimi, Aisah, Nurul, fachri, Mira”
Some one ” Rangga permana Spd ” yang telah membantu, memberikan motivasi dan menemaniku disaat susah maupun senang dalam pembuatan skripsiku ini.
Sahabatku sekaligus kakakku yang telah memberikan waktu dan fikirannya dalam membatuku menyelasaikan skripsiku ini ’’ Hendri Gunawan dan Doty Harlensi”
Sahabat-Sahabatku Angkatan 2007, Sahabat KKN dan PPL terimakasih atas do’anya. Motor Mio ku yang selalu menemani setiap perjalanan yang aku jalani.
Almamaterku
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji dan syukur ke hadiran ALLAH SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Faktor-faktor keberhasilan wirausaha Katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Sholawat dan salam kepada junjungan umat, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan dalam mengarungi kehidupan kedalam dunia ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak lepas dari bantuan dari pihak lain. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya, kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Mardan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
2. Ibu Dra. Helmarini,M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi
3. Bapak Dr. Bahrin, M.Si selaku pembimbing I
4. Bapak Drs. Zufiyardi, M.Pd selaku pembimbing II
5. Ibu Budi Prayeksi selaku pemilik Wirausaha katering CV. Maya Sari Kota Bengkulu
6. Seluru Karyawan-karyawati wirausaha katering CV. Maya Sari Kota Bengkulu
7. Bapak, Ibu dosen pengajar Program Studi pendidikan ekonomi Universitas
Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, penulis do’akan semoga ALLAH melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka sesuai dengan amal dan ibadahnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini banyak kekurangan dan kelemahanya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna serta bermanfaat bagi penulis dan bagi kita semua.
Bengkulu, Agustus 2011
Penulis
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel
4.1.1 Tabel Peralatan Wirausaha Katering…………………
4.1.2 Daftar Menu Makanan Handalan………………… .
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
45
1. Surat izin penelitian dari UMB..................................
46
2. Lembar hasil wawancara............................................
52
3. Surat keterangan selesai Penelitian............................
53
4. Daftar bimbingan Skrirsi............................................
56
5. Daftar perbaikan Skripsi............................................
LAMPIRASN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyaksikan berbagi aktivitas manusia banyak orang yang menafsirkan dan memandang bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi pembangunan (Alma: 4).
Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan yang kreatif dan inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide dan peluang dalam kewirausahaan. Ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai tambah baru, merintis usaha baru, melakukan proses atau teknik baru dan mengembangkan organisasi baru (Suryana: 3)
Pilihan dalam berwirausaha adalah salah satu menciptakan ide dan mencari peluang dalam berwirausaha, sebelum sampai kepenetapan pilihan usaha apa yang akan dibuka maka calon usahawan, harus melakukan survey, observasi lapangan, dan banyak bertanya bagaimana seluk beluk-beluk usaha bisnis dalam bidang tertentu (Alma: 122). Mengenai ide ini, kadang-kadang kita mudah menemukan ide, tapi apakah ide ini sesuai dengan kemampuan dan pengalaman si calon pengusaha, seperti ada pertanyaan apakah anda menguasai operasionalisasinya?. Faktor kemampuan banyak menyangkut pengalaman, keterampilan yang dikuasai, misalnya orang yang bisa memasak dan enak, akan memiliki kemampuan lebih besar untuk mengelolah sebuah restoran atau membuka usaha katering.
Berdasarkan penjelasan diatas tujuan seseorang melakukan wirausaha selain untuk mengembangkan daya kreativitas dalam usaha tentunya tak luput dari pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya. Menurut Harris (2000:
19) kemampuan adalah seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, kualitas individu untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan. Berwirausaha Katering adalah salah satu yang tepat untuk dilirik karena hal ini dapat mengimbangi prilaku manusia dalam memilih makanan, dilain hal dengan kemajuan zaman, sekarang banyaknya kegiatan atau acara- acara seperti acara pernikahan dan acara lainnya secara simple dan efisien, contonya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan dari pada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal.
Dalam pemesanan makanan ini mereka hanya akan perlu untuk memilih menu sajian pada hari acara atau kegiatan tersebut.
Menurut Lupiyoadi (2006: 5) ada beberapa faktor orang melakukan pembelian ulang pada suatu usaha penyedian makanan atau katering diantaranya adalah cita rasa makanan, harga bisa terjangkau, perhatian dan pelayanan cepat serta siap saji. Sedangkan menurut Alma (2003: 36) ada beberapa faktor pendukung bertambahnya pelanggan suatu jasa, faktor tersebut adalah pemasaran produk, harga, tempat, promosi, bukti fisik, dan proses. Melakukan pemasaran dengan tepat sasaran akan semakin meningkatkan pelanggan (konsumen).
Pada persaingan yang cukup ketat pada bidang jasa makanan, ternyata usaha katering agar bisa bertahan, atau mengimbangi persaingan katering-katering lainnya, hal ini harus ditunjang dengan strategi yang dijalankan dengan menjalankan kualitas makanan dengan harga terjangkau dan pelayanan yang baik yang ditandai dengan semakin bertambanya jumlah pelanggan setiap tahunya Nababan (2008: 3). Dilain pihak M. Hartono mengatakan produksi yang menggunakan peralatan yang canggih dan modern, mengutamakan higienitas, inovasi, produk yang baik, makanan- makanan sehat dan tiada henti, meningkatkan inovasi dan dekorasi merupakan bukti berusaha konsisten meningkatkan usahanya.
Dengan demikian dapat dikatakan pelayanan katering adalah salah satu wirausaha yang bisa menjanjikan, karena usaha ini masih langkah serta mempunyai jangka panjang, dengan mengikuti perkembangan zaman dan Dengan demikian dapat dikatakan pelayanan katering adalah salah satu wirausaha yang bisa menjanjikan, karena usaha ini masih langkah serta mempunyai jangka panjang, dengan mengikuti perkembangan zaman dan
Melalui survei awal dan wawancara singkat peneliti dengan pengelolah katering di Kecamatan Teluk Segara Kelurahan pasar melintang Kota Bengkulu, ternyata katering CV. Maya Sari telah memberikan pelayanan terhadap acara-acara yang berstandar nasional, hal ini dapat dilihat dari pesanan dalam kegiatan MTQN, Pisah sambut Guburnur, Hari raya kenegaraan (17 Agustus), dalam hal ini dapat dilihat keberhasilan katering CV. Maya Sari. Adapun faktor dan pendukung dalam keberhasilan berwirausaha katering tersebut diantaranya : pemilihan lokasi baik itu lokasi tempat memasak dan lokasi calon pelanggan karna lokasi sebaiknya, pilih tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan, permodalan ini mendukung dalam membeli peralatan yang canggih dan moderen serta pendekorasian yang baik, namun keungan ini dapat dikatakan urutan ketiga setelah kemauan dan hobi,ss sebagai pemula usaha katering ini dapat menggunakan peralatan dan perlengkapan masak yang sederhana, kecuali yang memang harus dibeli.
Dari hal itulah peneliti tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian dengan judul “Faktor - Faktor Keberhasilan Wirausaha Katering CV.
Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu”.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor keberhasilan berwirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Fokus penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Faktor apa yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari dalam
berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu ?
2. Faktor-faktor apa yang mendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melinstang Kota Bengkulu ?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan masalah penelitian tersebut diatas, agar dalam pembahasan tidak menyimpang dari pokok penelitian dan lebih terarah, serta dengan segala keterbatasan waktu maka penelitian ini dibatasi pada “Wirausaha Katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu”
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan maka tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui faktor yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari dalam berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung kerbehasilan Wirausaha
Ketering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Diharapkan bermanfaat sebagai pengembangan keilmuan, terutama mengenai kajian yang berhubungan langsung dengan materi perkuliahan peneliti tentang ( Studi ) mata kuliah kewirausahaan dan studi dalam kinerja berwirausaha dibidang katering.
2. Penelitian ini sangat berguna bagi peneliti sendiri mengenai kinerja berwirausaha dibidang katering dalam pelaksanaan pengelolahan, serta memahami wirausaha katering CV. Maya Sari di Pasar Melintang Kota Bengkulu.
3. Sebagai inventarisasi dan dokumentasi bagi pengelolah wirausaha katering.
4. Hasil penelitian ini sangat berguna bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu khusunya program studi pendidikan ekonomi dalam menambah ilmu pengetahuan guna mencapai tujuan pendidikan nasional dalam menciptakan guru pendidikan ekonomi yang professional.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Wirausaha 2.1.1Pengertian Wirausaha
Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya, ia bebas merancang, menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya, Scarborough dan Zimmerer (1993:5). Dilain pihak Steinhoff dan Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian wirausaha suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana, 2003: 13), yaitu :
a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Sanusi, 1994) a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Sanusi, 1994)
c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996).
d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (Venture) (Soeharto dan Prawiro, 1997).
e. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko. Dari segi karakteristik perilaku, wirausaha adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi
orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang. Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif (Pekerti, 1997).
2.1.2 Karakteristik Berwirausaha
a. Motif Berprestasi Tinggi Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan a. Motif Berprestasi Tinggi Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan
b. Memiliki Perspektif Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan, pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang b. Memiliki Perspektif Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan, pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang
c. Memiliki Kreatifitas Tinggi Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Rahasia kewirausahaan adalah dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi tiap hari.
d. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar berwirausaha. Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang- kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam “intuisi” yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha.
2.1.3 Manfaat Wirausaha
Manfaat Wirausaha menurut Usman (1997: 3) yaitu :
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran, sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan,
b. Mempunyai peluang untuk mengoptimalkan diri, karena dengan berwirausaha diri kita akan terpacu untuk menjadi lebih baik dari yang sekarang ini.
c. Adanya peluang untuk mencapai keuntungan serta tujuan yang dikehendaki sendiri, terbuka peluang untuk mendemontrasikan potensi diri secara penuh, dengan maksimal yang semuanya di dapat dari hasil kerja keras kita. keuntungan secara maksimalTerbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha
d. Menunjukan bahwa diri kita mampu menjadi pemimpin, yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani.
e. Mempunyai peluang untuk dapat membantu masyarakat dengan usaha yang konkret atau jelas kegiatan usahanya.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka manfaat wirausaha ini bisa menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran sebagai generator pembangunan dibidang produksi distribusi, serta dapat meningkatkan pemeliharaan lingkungan kesejahteraan dan sebagainya. Selain menumbuhkan dan mengembangkan Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka manfaat wirausaha ini bisa menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran sebagai generator pembangunan dibidang produksi distribusi, serta dapat meningkatkan pemeliharaan lingkungan kesejahteraan dan sebagainya. Selain menumbuhkan dan mengembangkan
2.1.4.Tujuan dan Etika Wirausaha
Melihat manfaat wirausaha diatas maka ada dua tujuan dari berwirausaha, (a). Mengatasi kesulitan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan (b). Mengurangi pengangguran, serta mengurangi ketergantungan dengan bangsa asing, (Buchari: 2). Dilain pihak ( Merdi: 2009) Tujuan Berwirausaha : (a). Mempersiapkan diri agar memiliki kemampuan yang cakap dalam menghadapi persaingan usaha, (b). Menumbuhkan kesadaran berwirausaha dimasyarakat dalam menciptakan kesempatan kerja, (c). Membudayakan untuk selalu bersikap kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada, (d). Mempersiapkan dan mencetak wirausaha muda dan tangguh.
Terlepas dari tujuan berwirausaha, ada beberapa etika berwirausaha yang penting dan harus diperhatikan, yaitu : (a). Kejujuran, (b). Integritas, (c). Menepati Janji, (d). Kesetiaan, (e). Kewajaran, (f). Suka membantu orang lain, (g). Menghormati orang lain, (h)
Bertanggung jawab. Dalam konteks ekonomi maupun sosial, kejujuran, integritas dan tepat janji merupakan
modal sosial yang dapat menumbuhkan kepercayaan dan memelihara hubungan baik untuk jangka panjang, (Suryana: 4)
2.1.5. Faktor Keberhasilan Berwirausaha
Keberhasilan seseorang dalam berwirausaha ditentukan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Kemampuan dan kemauan, orang yang tidak ada kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
b. Tekat yang kuat dan kerja keras, orang yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak memiliki tekat yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
c. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.
d. Modal kecil bukan alasan untuk menjalankan suatu usaha, Zimmerer dalam Suryana (2006: 67) Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman dalam mengelola usaha memberi pengaruh pada keberhasilan usaha, dalam pandangan skala kecil. Dengan demikian, tingkat keterlibatan dalam tekat d. Modal kecil bukan alasan untuk menjalankan suatu usaha, Zimmerer dalam Suryana (2006: 67) Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman dalam mengelola usaha memberi pengaruh pada keberhasilan usaha, dalam pandangan skala kecil. Dengan demikian, tingkat keterlibatan dalam tekat
2.2 Pengertian katering
Katering berasal dari kata cater yang berarti melayani makanan. Biasanya, dilakukan untuk melayani pesanan dari konsumen untuk acara pesta, misalnya pesta pernikahan, pesta ulang tahun, syukuran, dan acara- acara lainnya. Menurut Loebis (2010: 1) Katering adalah Usaha yang berkerja dibidang jasa pelayanan makanan. Bisnis catering ini sangat menjanjikan, berawal dari sebagian masyarakat, sanak keluarga, dan tetangga bergorong-royong untuk memasak apabila ada peralatan atau acara istimewa. Sekarang, kebiasaan ini jarang kita jumpai, terutama diperkotaan. Jasa katering menjadi andalan sehingga terbuka kesempatan luas bagi orang yang hobi memasak untuk bisnis berwirausaha.
Pada prinsipnya, bisnis katering sepertinya tidak mengenal kata bangkrut karena selalu saja banyak yang mencari. Berwirausaha katering akan semakin sukses bila memperhatikan kebutuhan konsumen, menampilkan makanan yang bersih (higienis) dan tentunya bila kita mampu memuaskan konsumen dengan aneka rasa makanan yang ditawarkan oleh catering. Usaha katering sebetulnya merupakan usaha yang tidak bisa dikerjakan sendiri dan bila anda ingin memulainya, anda harus menyiapkan staff yang cukup banyak antara lain untuk memasak, transportasi bahkan ada yang merangkap dekorasi.
2.2.2 Teknik Membuka Usaha Katering
Teknik membuka usaha katering adalah sebagai berikut.
a. Optimalkan citarasa pada setiap makanan. Tampaknya, hal ini menjadi faktor utama penentu keberhasilan usaha dalam bidang makanan.
b. Perbanyak jaringan. Usaha katering yang cenderung tidak memiliki bangunan resmi, seperti restoran atau rumah makan, tampaknya harus memperbanyak jaringan melalui promosi-promosi. Kemajuan zaman berupa internet memungkinkan bisnis kuliner ini untuk dipromosikan di dunia maya. Para pengusaha katering bisa menggunkan akun pertemanan facebook atau membuat website semacam blog yang dikhususkan untuk mempromosikan produknya.
c. Perhatikan nilai gizi. Selain rasa, gizi yang terkandung dalam makanan juga harus diperhatikan.
d. Jaga ketahanan masakan. Usaha katering memang menjual makanan siap santap yang dikemas sedemikian rupa untuk berbagai acara. Dalam proses memasak, kebersihan dan cara memasak harus diperhatikan dengan benar agar makanan yang sudah dipesan dan siap antar tidak basi.
2.2.3 Kebutuhan Pokok Usaha Katering
Jika Anda telah siap untuk mengembangkan usaha ini, ada beberapa keperluan dasar yang harus Anda persiapkan :
a. Tempat Usaha
Untuk usaha katering skala kecil dapat menggunakan rumah pribadi sebagai tempat usaha awal hingga usaha katering berkembang lebih besar dan tidak memungkinkan lagi dilakukan dirumah sendiri. Yang perlu diperhatikan dalam memilih tempat usaha adalah memiliki area kerja yang cukup luas untuk dapur atau tempat pengolahan bahan atau makanan, memiliki fasilitas yang memadai (air, listrik, sistem pembangunan air yang baik) dekat dengan pasar, tidak mengganggu masyarakat sekitar.
b.Peralatan Masak Peralatan yang digunakan pada prinsipnya sama dengan alat rumah tangga biasa yang hanya saja ukurannya lebih besar karena digunakan untuk memasak dalam jumlah atau porsi lebih banyak. Peralatan masak untuk usaha katering antara lain, kompor gas, kompor minyak, rice cooker katering, aneka panic ukuran besar dan kecil, wajan besar dan kecil, aneka pisau, gilingan bumbu, dan sebagainya. Peralatan tersebut wajib dipunyai namun untuk suatu usaha katering pemila hendaknya pembelian alat disesuaikan dengan kapasitas pesanan dulu. Jangan sampai modal awal yang ada menjadi membengkak hanya untuk membeli peralatam saja.
c. Peralatan Makan Peralatan makan yang dibuthkan untuk setiap usaha katering tidak sama bergantung pada konsep usaha kateringnya, untuk usaha katering pesta peralatan makan yang wajib dimiliki adalah piring, sendok, c. Peralatan Makan Peralatan makan yang dibuthkan untuk setiap usaha katering tidak sama bergantung pada konsep usaha kateringnya, untuk usaha katering pesta peralatan makan yang wajib dimiliki adalah piring, sendok,
d. Permodalan Dibutuhkan dana yang besar untuk melengkapi peralatan makan bagi usaha katering pesta, Untuk iti pembelian peralatan ini dapat dicicil sesuaikan dengan jumlah anggaran yang ada. Pengusaha katering dapat menyewa alat makan dari jasa penyewaan alat pesta yang ada.
e. Perlengkapan Penunjang Katering Merupakan perlengkapan diluar alat masak yang ada yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan pada usaha katering . alat-alat tersebut antara lain lemari es untuk menyimpan bahan , lemari penyimpan alat masak dan alat makan, dispenser dan sebagainya . (Edsus: 2010).
2.2.4 Kerangka Berpikir Tentang Kewirausahaan
Bagan 1 KERANGKA BERFIKIR TENTANG KEWIRAUSAHAAN
Keberhasilan Berwirausaha
Faktor Keberhasilan Internal Faktor Eksternal * Kemampuan
*Modal * Pengalaman
*Lokasi * Motivasi
* Penyerapan tenaga kerja Lingkungan Fisik, * Omzet Penghasilan
Soisial dan Budaya * Keuntungan
Pendapatan Kesejateraan
Pengembangan Usaha
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data, mencari informasi, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat di amati Moleong, (2007: 4). Penelitian ini tidak ada langkah yang baku karna langkah-langkahnya tidak linier, sehingga dapat di mulai dari manapun, penelitianya dapat berubah-ubah atau bersifat emergent.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dilokasi Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu, selama lebih kurang 1 (satu) bulan.
3.3 Data dan Informan Penelitian
3.3.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data, dalam penelitian ini diperoleh dari pimpinan dan karyawan pada wirausausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Data primer dapat berupa hasil survei dan observasi dengan teknik wawancara atau kuesioner. Yang berupa data awal dari objek penelitian, Usman (1997: 3). Data ini berupa bahan pertama data Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data, dalam penelitian ini diperoleh dari pimpinan dan karyawan pada wirausausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Data primer dapat berupa hasil survei dan observasi dengan teknik wawancara atau kuesioner. Yang berupa data awal dari objek penelitian, Usman (1997: 3). Data ini berupa bahan pertama data
3.3.2 Data Sekunder
Data Skunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti, yang berhubungan dengan objek penelitian, Usman (1997:3) pada wirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Data ini berupa (company profile, data administratif, serta data pensenstrukturan personil perusahaan dan dokumentasi). Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas hasil dari penelitian khusunya mendapatkan pemahaman-pemahaman yang lebih baik.
3.3.3 Informan Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi informan atau sumber data adalah pengusaha serta karyawan katering CV. Maya Sari yang berada di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Terpilinya informan atas dasar pertimbangan yang berkaitan erat dengan keberhasilan wirausaha katering.
3.3.4 Karekteristik Informan
Menurut (T. Ramli 2003), karakteristik adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, temperamen, watak”. Dilain pihak juga dikatakan Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Dalam hal ini, karekteristik pengusaha yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang dilakukan pengusaha, yang mampu mempengaruhi kebutuhan konsumen dan mampu mencari peluang dalam berwirausaha, pengusaha mampu membentuk peningkatan intensitas, dan kualitas pelaksanaan dalam wirausaha.
3.4 Teknik Pengumpul Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriftif, dengan pendekatan kualitatif, yaitu teknik pengumpul data dan mencari informasi, penelitian dilakukan melalui, observasi, wawancara, interview sumber-sumber informasi non manusia, seperti angket atau kuisioner, dan sebagainya.
Guba dalam Azmi (2006 : 53-54) tentang berbagai teknik tersebut di atas sebagai berikut : Guba dalam Azmi (2006 : 53-54) tentang berbagai teknik tersebut di atas sebagai berikut :
b. Observasi Observasi dilakukan oleh pengamat secara terbuka atau terselubung, dalam latar yang natural, menggunakan panduan observasi yang terstruktur atau observasi responsif yang terbuka (open-ended). Dalam observasi itu juga dapat dicatat sebagai cara membuat catatan dalam buku harian, catatan tematik, daftar cek, dan sebagainya.
c. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara atau pun alat mengumpulkan data meliputi dukumen dan catatan arsip yang ada merupakan sumber yang lengkap dan tersedia yang releven dengan vokus penelitian.
Selanjutnya Guba dalam Azmi (2006 : 55) merekomendasikan beberapa kegiatan sebagai berikut :
a. Memelihara jurnal-jurnal lapangan (merupakan bagian dari catatan-catatan lapangan) sebagai tambahan dari data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi serta menganalisis sumber informasi non manusia, meliputi (a) buku-buku dalam catatan mengenai kegiatan sehari-hari, (b) buku pribadi yang berisikan catatan refleksi dan introspektif tentang subyektifitas peneliti dan isu-isu analitik yang muncul, (c) buku tentang keputusan-keputusan yang menyangkut metodologi yang dibuat sesuai dengan desain yang berkembang.
b. Membuat tindakan pengamanan terhadap berbagai distori yang disebabkan oleh kehadiran peneliti di tempat penelitian, keterlibatan dengan informan, kecenderungan-kecenderungan dari semua peserta, serta cara menggunakan teknik-teknik pengumpulan data.
c. Melakukan tringulasi atas aktivitas pengumpulan data, sumber-sumber data, dan lain sebagainya
d. Mengumpulkan bahan-bahan referensi yang tepat untuk digunakan dalam analisis dan konvermasi yang akan dilakukan kemudian. Mengatur “debriefing” atau pengarahan dengan rekan-rekan sekelompok atau sebaya.
e. Mengembangkan dan melaksanakan audit data. Pendekatan terhadap informan dilakukan melalui kunjungan secara periodik dan berulang-ulang ke lapangan
3.5 Teknik Analisis Data
Terwujudnya suatu penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian sangat tergantung kepeda ketetapan dan kesesuaian penggunaan teknik analisis data penelitian. Analisis adalah suatu cara berpikir untuk memeriksa, meneliti, dan menentukan bagian-bagiannya, melihat hubungan antar bagian serta hubungan bagian-bagian dengan keseluruhan. Selanjutnya Azmi, (2006 :
79) menyebutkan analisis adalah untuk mencari pola-pola dari data deskriptif yang sangat rinci. Pola-pola menggambarkan arti budaya (kelompok) yang dimiliki bersama oleh setiap individu, yaitu suatu yang ingin diungkapkan oleh peneliti. Ditambahkan oleh Azmi, kegiatan analisis meliputi langkah- 79) menyebutkan analisis adalah untuk mencari pola-pola dari data deskriptif yang sangat rinci. Pola-pola menggambarkan arti budaya (kelompok) yang dimiliki bersama oleh setiap individu, yaitu suatu yang ingin diungkapkan oleh peneliti. Ditambahkan oleh Azmi, kegiatan analisis meliputi langkah-
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis :
A. Reduksi Data. Reduksi data dimaksudkan sebagai proses penyelesain, mempokuskan, menyederhanakan, dan mengabstrekan data yang diperoleh.
B. Penyajian Data. Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun rapi dan terorganisasi sehingga memungkinkan menarik kesimpulan dari data tersebut.
C. Penarik Kesiimpulan dan Verifikasi. Setelah data terkumpul dengan baik kemudian dilakukan penarikan kesimpulan, yaitu merangkum dan menganalisis data, Azmi dalam bukunya Hand Out (2006)
3.6 Teknik Menjamin Keabsahan Data
Pengumpulan data kualitatif ini dilakukan langsung oleh peneliti dengan cara mewawancarai, mengobservasi, serta menganalisis berbagai dokumen yang relevan dengan fokus penelitian. Spradley dalam bukunya Etnographic interview dalam Azmi (2006 :57) mengemukakan bahwa memulai, mengembangkan dan memelihara serta mempertahankan suatu hubungan yang produktif dengan informan adalah suatu tantansgan besar, Pengumpulan data kualitatif ini dilakukan langsung oleh peneliti dengan cara mewawancarai, mengobservasi, serta menganalisis berbagai dokumen yang relevan dengan fokus penelitian. Spradley dalam bukunya Etnographic interview dalam Azmi (2006 :57) mengemukakan bahwa memulai, mengembangkan dan memelihara serta mempertahankan suatu hubungan yang produktif dengan informan adalah suatu tantansgan besar,
Untuk menghindari biasanya data, maka Guba dalam Azmi (2006 :
46) menyarankan empat macam kriteria yang dapat dipakai untuk memastikan kebenaran penelitian kualitatif, satu diantaranya adalah kepercayaan (credibility). Kriteria kepercayaan ini menghendaki agar informasi yang didapatkan dapat dipercaya, diyakini, dan disetujui semua pihak. Lincoln dan Guba merekomendasikan tujuan cara yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kredibilitas sebuah penelitian,yaitu (1) keterlibatan yang lama antara peneliti dengan informan (partisipan), (2) observasi yang terus menerus, (3) triangulasi,yaitu menguji kebenaran tesmuan penelitian melalui sumber informasi yang beragam, (4) melakukan pembicaraan dengan teman sejawat, (5) analisis kasus negatif, (6) pengujian ketepatan referensi, dan (7) pengujian dari anggota peneliti.
Selanjutnya lincoln dan Guba dalam Azmi (2006) mengemukakan empat kegiatan yang harus dilakukan secara dini dan simultan yaitu : Selanjutnya lincoln dan Guba dalam Azmi (2006) mengemukakan empat kegiatan yang harus dilakukan secara dini dan simultan yaitu :
b. Membangun dan memelihara serta mempertahankan kepercayaan selama pengkajian itu dengan masing-masing informan yang terlibat.
c. Mengidentifikasi, memupuk kesedian dan kerja sama serta menggunakan informan-informan selama pengkajian itu. Catatan lapangan dalam bentuk deskripsi terinci dan akurat serta catatan reflektif akan lebih menyakinkan keabsahan data yang terkumpul. Spradly mengingatkan supaya dalam menulis catatan diperlukan kehati-hatian dalam menggunakan bahasa dan mencatat apa adanya (tidak bersifat subyektif). Selanjutnya Sanafiah, Faisal dalam Sugiyono (2006: 376) nilai transfer berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu orang bisa memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada yang ingin menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas sistematis dan dapat dipercaya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
4.1.1 Keadaan Lingkungan Wirausaha katering Wirausaha Katering ini berdiri pada tahun 1975, terdaftar di pNotaris 1991 usaha ini dipimpin oleh BUDHI PRAYEKSI. Status wirausaha ini sudah menjadi sebuah perusahaan yang bernama CV. MAYA SARI KATERING. Kondisi lingkungan Wirausaha Katering sudah baik memiliki bangunan sendiri, perumahan permanen. Keadaan lingkungan perusaan aman sebab lingkungan tersebut dikelilingi oleh pagar. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan penduduk, sebelah timur berbatasan dengan perumahan penduduk, Sebelah barat berbatasan dengan jalan raya.
4.1.2 Keadaan Fisik Wirausaha Katering Nama Perusahaan : CV. MAYA SARI Telp/ Fax
No Handpone
Alamat : Jl Letkol Santoso No 17 Kel. Pasar Melintang
Kota Bengkulu
Sumber : (Profil Wirausaha Katering CV Maya Sari, 2011)
4.1.3 Tabel 4.1 : Peralatan Wirausaha Katering
No Nama Peralatan
Sendok Piring Mangko Sop Sedok Piring Garpu Makan Pemoles Mentega Sendok Puding Sendok Teh Garpu Gelas Peso Kulkas Prizer Reskulker Kuali Dandang Kompor gas Termos Nasi Bufet Bufet Kendaraan (Mobil)
3000 Buah 3000 Buah 432 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 1000 Buah 100 Buah
Kualitas Sedang Kualitas Sedang Kualitas sedang Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Sedang Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Baru Kualiatas Lama Kualitas Baru Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Baru Kualitas Baru Kualitas Lama Kualitas Baru
Sumber : (Peralatan Wirausaha Katering CV. Maya Sari, 2011)
No Nama Makanan Handalan Keterangan
1. Sop Timbio
2. Udang Goreng Roti
3. Daging Sapi Lada Hitam
4. Ikan Pilet Asam Manis
5. Ayam Panggang Rica
6. Cah Brokoli + Jamur
7. Pegedei Jagung
8. Sambal Lalap
9. Kerupuk, Buah, Air
10. Minuman Es Kokil
Sumber : (Daftar Menu Handalan Wirausaha Katering CV. Maya Sari, 2011)
4.1.1 Gambar 4.1. Struktur Organisasi Wirausaha katering CV. Maya Sari
STRUKTUR ORGANISASI WIRAUSAHA KATERING MAYA SARI BENGKULU
Ketua/Pemilik Usaha BUDI PROYEKSI
Bendahara Sekretaris ENDA HANDAYANI
SRI HASTUTI
Asisten Peralatan DEDI
Asisten Lapangan HAMZAH
Pengelolah makanan UMI HANIPAH
Pegawai Tetap
: 20 Orang
Pegawai Tidak Tetap : 10 Orang
Sumber : (Profil Organisasi Katering CV. Maya Sari, 2011)
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Wawancara
A. Topik Wawancara “Faktor Yang Melatar Belakangi Pengusaha
Katering”
Dari hasil melaksanakan wawancara dengan Informan Pemilik Usaha Katering Maya Sari Budhi Prayeksi ( terlampir I) yang dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2011, maka dapat dilakukan kesimpulan dari jawaban Informan tersebut. Dari hasil wawancara tentang pendapat “Faktor yang melatar belakangi pengusaha Katering CV. Maya Sari Kota Bengkulu”. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Informan sebagai berikut :
Berwirausaha saat ini merupakan pilihan hidup yang menjanjikan
untuk meraih kesuksesan. Peluang usaha dapat kami ciptakan melalui ide kreatif dan inovatif dari sumber-sumber dan bahan baku muda kami jangkau. Ide dapat menjadi peluang usaha berawal dari : Hobi, Keterampilan serta pengalaman pribadi, dan berkreasi pada hari besar atau peristiwa yang ada di sekitar. Untuk memulai berwirausaha hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan ide dan peluang usaha yang cocok dilakukan. Proses menemukan ide dan peluang usaha dapat ditemukan karena kami mengalami kejadian yang rutin atau hasil dari pengamatan kami, Sebagai contoh : Katering.
Awal bisnis katering ini berawal dengan bisnis kecil-kecilan
(gorengan), karna dengan keuletan dan keyakinan, sehingga bisnis menjadi lebih baik, berawal dari suatu usaha kecil menjadi wirausaha besar yang kini menjadi nama perusahaan (gorengan), karna dengan keuletan dan keyakinan, sehingga bisnis menjadi lebih baik, berawal dari suatu usaha kecil menjadi wirausaha besar yang kini menjadi nama perusahaan
Bagi kami, berwirausaha katering adalah mental dan sikap
jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya. Dalam berwirausaha katering ini awalnya kami memang memiliki keterampilan dibidang memasak, serta dipengaruhi oleh faktor hobi, karna melihat kebutuhan serta permintaan konsumen meningkat maka kami mengikuti pendidikan- pendidikan yang mengarah ke jurusan jasa boga. Ketika kami ingin memulai usaha dalam bisang katering ini, maka yang pertama kali harus dipersiapkan adalah mental, Setelah sekiranya beban mental sudah teratasi, maka hal berikutnya adalah masalah operasional, kita harus menentukan beberapa point penting sehingga usaha yang akan kita jalankan sesuai rencana, yang pertama : Menentukan konsep usaha katering yang akan dipilih, yang kedua : Menentukan standar resep andalan katering, Yang ketiga : Memiliki patokan dan perbandingan yang sesuai perencanaan usaha yang dibuat dan yang keempat : Mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan usaha katering.
Keuntungan berwirausaha : Terbuka peluang untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki sendiri, terbuka peluang untuk mendemontrasikan potensi seseorang secara penuh, terbuka tujuan yang dikehendaki sendiri, terbuka peluang untuk mendemontrasikan potensi seseorang secara penuh, terbuka
tekun dan jujur, dalam menghadapi pekerjaan, berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros. Untuk meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas, Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat, menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas, faktor yang melatar belakangi pengusaha katering CV. Maya Sari ini adalah berawal dari hobi memasak, serta semangat dan kemauan yang kuat, serta mempunyai keyakinan bahwa berwirausaha katering sepertinya tidak mengenal kata bangkrut. Selain mengembangkan kretivitas seseorang dalam berwirausaha, faktor pendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari ini, tidak lepas dari tujuan dan manfaat berwirausaha, dalam berwirausaha katering, maka manfaat wirausaha katering ini bisa menambah daya tampung kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas, faktor yang melatar belakangi pengusaha katering CV. Maya Sari ini adalah berawal dari hobi memasak, serta semangat dan kemauan yang kuat, serta mempunyai keyakinan bahwa berwirausaha katering sepertinya tidak mengenal kata bangkrut. Selain mengembangkan kretivitas seseorang dalam berwirausaha, faktor pendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari ini, tidak lepas dari tujuan dan manfaat berwirausaha, dalam berwirausaha katering, maka manfaat wirausaha katering ini bisa menambah daya tampung kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran