PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt Deltomed Di Wonogiri.

(1)

1

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PT DELTOMED DI WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh :

GALIH WIHATMOYO B 100 100 080

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014


(2)

(3)

3

ABSTRAKSI

Penelitian ini dilakukan di PT Deltomed Wonogiri, yang bertujuan untuk membuktikan serta menganalisis 1) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. 2) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan. Sehingga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat 1) Untuk menambah khazanah keilmuan dan wawasan bagi masyarakat umum, dan juga untuk perusahaan yang menaruh minat terhadap permasalahan-permasalahan yang masih mempunyai kepedulian terhadap nasib karyawan. 2) Diharapkan penelitian ini mampu meningkatkan kinerja pegawai sehingga pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai sesuai berdasarkan visi pegawai.

Pada penelitian ini mengambil sampel 80 karyawan dengan menggunakan pengambilan sampel judgement sampling dengan metode convenience sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah metode asumsi klasik dan metode pengujian hipotesis yang meliputi analisis regresi linear berganda, uji t, dan koefisien determinasi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja, hal ini dibuktikan pada probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel motivasi kerja memang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Kemudian pada variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja hal ini dapat dibuktikan bahwa probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa memang variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.


(4)

4 A. Latar Belakang

PT Deltomed menyadari bahwa kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan keuangan yang berdasarkan pada kekuatan modal atau uang semata. Motivasi kerja adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Berkaitan dengan gaya kepemimpinan beberapa perubahan besar di struktur organisasi departemen perubahan di struktur perusahaan departemen pernah dilakukan, yakni dengan membuka posisi tambahan untuk tenaga penyelia dinilai manajemen diperlukan untuk mengimplementasikan startegi perusahaan dalam mengembangkan sumber daya manusia. Hal ini tidaklah mudah karena kepuasan kerja dapat tercipta jika hal-hal yang mempengaruhinya antara lain motivasi kerja dan gaya kepemimpinan dapat diakomodasikan dengan baik dan diterima oleh semua karyawan.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT Deltomed di Wonogiri?

2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT Deltomed di Wonogiri?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.


(5)

5 D. Tinjauan Pustaka

1. Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja, antara lain atasan, kolega, sarana fisik, kebijaksanaan, peraturan, imbalan jasa uang, jenis pekerjaan, dan tantangan. Motivasi individu untuk bekerja dipengaruhi pula oleh kepentingan pribadi dan kebutuhannya masing-masing.

2. Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu cara kemampuan untuk mengatur, mempengaruhi, dan menuntun seseorang atau bawahan supaya dapat berjalan sesuai dengan perintah untuk mencapai tujuan sesuai dengan sasaran yang diinginkan.Gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin untuk bisa mempengaruhi bawahnnya atau karyawannya. Di dalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah penelitian tentang gaya kepemimpinan situasional yang merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang dapat memajukan karyawan dan memberikan perubahan di dalam perusahaan. 3. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja mempunyai peran penting dalam rangka mendukung tercapainya tujuan intansi, kepuasan kerja memberikan sumbangan besar terhadap keefektifan organisasi atau perusahaan serta merangsang semangat kerja dan loyalitas. Kepuasan kerja mempunyai peran penting dalam rangka mendukung tercapainya tujuan akan perusahaan. kepuasan kerja adalah merupakan refleksi dari terpenuhinya keinginan dan kebutuhan seorang karyawan melalui pekerjaannya yang timbul dari hasil interaksi antara pekerjaannya, lingkungan kerja, kondisi kerja, dan rekan kerjanya.


(6)

6 E. Metode Penelitian

1. Sumber Data Dan Metode Pengambilan Data a. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara.

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara tidak langsung namun bersifat menunjang.

c. Metode Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2010:202).

d. Metode Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199).

2. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT Deltomed di Wonogiri yang terdiri dari staf dan pimpinan level menengah yang meliputi kepala bidang, supervisior, serta karyawan bawah.

b. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT Deltomed yang terdiri dari pimpinan pada level menengah yang meliputi kepala bidang, supervisior, serta karyawan bawah. Untuk memudahkan penulis dalam menganalisis data maka besarnya sampel yang akan diambil berjumlah 80 sampel karyawan.


(7)

7 c. Teknik Pengambilan Sampel

Judgement sampling merupakan sebuah teknik pengambilan sampel

dimana elemen populasi dipilih berdasarkan pertimbangan penulis dan jumlah sampel yang sudah ditentukan” (Kartika dan Kaihatu, 2010:106). Sedangkan metode convenience sampling, merupakan pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya.

3. Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002:45) menjelaskan ”Uji validitas merupakan alat pengukur penelitian sejauh mana yang akan diukur telah tepat

untuk mengukur objek yang diteliti”.

Dimana r = Korelasi antara masing-masing item pertanyaan rt = Koefisien korelasi tabel dengan a = 5 %

rh = Koefisien korelasi hitung n = Jumlah responden

x = Nilai pertanyaan y = Nilai total pertanyaan b. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2002:46) menjelaskan ”Pengujian dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang tetap apabila diujikan

berkali-kali”. Untuk menguji realiabilitas dengan menggunakan teknik Alpha

Cronsbach yaitu dapat dinyatakan sebagai berikut :

Keterangan :

α = Reliabilitas instrument


(8)

8 = Jumlah varians butir = Varians total

Kategori nilai alpha yang digunakan adalah berdasarkan pendapat Ghozali (2005:34), nilai alpha antara 0,6 — 0,79 dapat dinyatakan reliabilitas dapat diterima.

4. Metode Analisis Data a. Metode Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Pengujian terhadap asumsi klasik normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual data dari model regresi liner memiliki distribusi normal ataukah tidak.

2) Uji Multikolonearitas

Pengujian terhadap asumsi klasik multikolonearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya korelasi antara variabel independen dalam model regresi.

3) Uji Heteroskedastistas

Pengujian terhadap asumsi klasik Heteroskedastistas bertujuan untuk mengetahui apakah variance dari residual data satu observasi ke observasi lainnya berbeda ataukah tetap.

b. Metode Pengujian Hipotesis

1) Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear digunakan untuk mempengaruhi ada tidaknya pengaruh antara motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Untuk menguji variabel tersebut maka digunakan analisa regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e

2) Uji Hipotesis (Uji t)

Uji t pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui secara individual pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen.


(9)

9 3) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien derterminasi menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen.

F. Hasil Penelitian

1. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan

Motivasi Kerja

1 0,538 0,220 Valid

2 0,560 0,220 Valid

3 0,614 0,220 Valid

4 0,615 0,220 Valid

5 0,618 0,220 Valid

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pernyataan yang digunakan dalam motivasi kerja adalah valid.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan

Gaya Kepemimpinan

1 0,709 0,220 Valid

2 0,604 0,220 Valid

3 0,777 0,220 Valid

4 0,782 0,220 Valid

5 0,463 0,220 Valid

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pernyataan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pernyataan yang digunakan dalam gaya kepemimpinan adalah valid.


(10)

10

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan

Kepuasan Kerja

1 0,620 0,220 Valid

2 0,549 0,220 Valid

3 0,708 0,220 Valid

4 0,739 0,220 Valid

5 0,605 0,220 Valid

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pernyataan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pernyataan yang digunakan dalam kepuasan kerja adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha Critical Value Keterangan

Motivasi Kerja 0,803 0,7 Reliabel

Gaya Kepemimpinan 0,850 0,7 Reliabel

Kepuasan Kerja 0,836 0,7 Reliabel

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Pada perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil perhitungan terhadap variabel motivasi kerja sebesar 0,803 , variabel gaya kepemimpinan sebesar 0,850 , dan variabel kepuasan kerja sebesar 0,836. Dari hasil tersebut terlihat bahwa reliabilitas masing-masing variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,7 (Ghozali, 2012:48) maka kuesioner dinyatakan reliabel.


(11)

11 3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil analisis terhadap asumsi normalitas dapat dilihat pada tampilan grafik P.Plot menunjukkan distribusi normal dan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal (memenuhi asumsi normalitas).

b. Uji Multikolonearitas

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

X1 0,794 1,260 Bebas Multikolinieritas X2 0,794 1,260 Bebas Multikolinieritas

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Dengan melihat hasil pengujian multikoliniearitas pada tabel 4.10 maka dapat diketahui bahwa tidak ada satupun dari variabel bebas yang mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Begitu juga nilai VIF masing-masing variabel independen dibawah nilai 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang sempurna antara variabel bebas (independent), sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinearitas.


(12)

12

Dari gambar grafik scatterplots hasil pengujian heteroskedastisitas di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.11 Hasil Regresi Linear Berganda

Variabel Koef.

Regresi

Std.

Error t-hitung P value Konstanta Motivasi Kerja Gaya Kepemimpinan 4,599 0,466 0,313 2,026 0,104 0,091 2,270 4,489 3,238 0,026 0,000 0,001

R-Squared 0,429

Adjusted R Square 0,414

F-Hitung 28,960

Probabilitas F 0,000

Sumber : Data primer diolah, 2014

Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 16.0 dapat dilihat pada tabel 4.11 di atas. Berdasarkan tabel 4.11 dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut Y = 4,599 + 0,466X1 + 0,313X2

b. Uji Hipotesis (Uji t)

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai t-hitung sebesar 4,489. Oleh karena hasil uji t statistik (t hitung) lebih besar dari nilai t tabel (4,489 > 1,993) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.


(13)

13 c. Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan untuk nilai R2 dengan bantuan program SPSS 16, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,429. Hal ini berarti 42,9% variasi perubahan kepuasan kerja dijelaskan oleh variasi perubahan faktor-faktor motivasi kerja dan gaya kepemimpinan. Sementara sisanya sebesar 57,1% diterangkan oleh faktor lain diluar kedua variabel di atas yang tidak ikut terobservasi.

5. Pembahasan

Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan

lingkungan kerja” Mc. Cormick (dalam Suryana dkk, 1985:5). Hasil

analisis menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja PT Deltomed di Wonogiri, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin baik motivasi kerja yang diberikan perusahaan seperti adanya penghargaan dari manajemen, lingkungan kerja yang kondusif, serta rasa aman dalam bekerja dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Kepemimpinan sangat dibutuhkan manusia karena adanya keterbatasan tertentu pada diri manusia. Gaya kepemimpinan “merupakan proses mempengaruhi orang lain ke arah tujuan organisasi” Barol (dalam Kartika dan Kaihatu, 2010:102). Pada umumnya kebijakan yang ditetapkan perusahaan disesuaikan dengan strategi perusahaan berdasarkan arahan dari pimpinan. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Deltomed di Wonogiri, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05). Pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin baik gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.


(14)

14 G. Kesimpulan Dan Saran

a. Kesimpulan

1. Variabel motivasi kerja berpengaruh secara signifikansi terhadap rasa kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat dinyatakan oleh nilai probabilitas t hitung yang lebih kecil dari nilai 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa “Diduga motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan terbukti”. Artinya bahwa variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.

2. Variabel gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikansi terhadap rasa kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat dinyatakan oleh nilai probabilitas t hitung yang lebih kecil dari nilai 0,05 maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Maka hipotesis kedua yang

menyatakan bahwa “Diduga gaya kepemimpinan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan terbukti”. Artinya bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.

b. Saran

1. Untuk PT Deltomed untuk lebih memberikan perhatian dan bimbingan kepada para karyawannya dalam hal memberikan motivasi yang baru dengan cara membeckupan langsung secara personal terhadap para karyawannya dan cara gaya kepemimpinan seorang pimpinan dalam perusahaan untuk diperbaiki serta untuk manajer lebih terbuka memberikan informasi yang cukup kepada penulis.

2. Dalam penelitian yang selanjutnya nanti untuk lebih mengambil sampel yang banyak sehingga nantinya dapat lebih mayoritas tersebar sebagai bahan kajian bersama para perusahaan serta manfaat penelitian dapat dirasakan. Variabel-variabel penelitian selanjutnya lebih dikembangkan sehingga dapat lebih kompleks sehingga dapat memberikan kesimpulan yang lebih baik dari penelitian ini.


(15)

15 H. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Cahyono, Tri Bambang. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

Fathoni, H. Abdurrahmat. 2006. Organisasi Dan Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko, T. Hani Handoko (Ed. 2). 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Heidjrachman dan Suad Husnan (Ed. 4). 1997. Manajemen Personalia.

Yogyakarta: BPFE.

Kuncoro, Mudrajad (Ed.3). 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ruvendi, Ramlan. 2005. “Imbalan Dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Di Balai Besar Industri Hasil Pertanian

Bogor”. Jurnal Ilmiah Binaniaga: 1 (1) : 17—26.

Samsudin, H. Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PUSTAKA SETIA.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Wibowo. 2013. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo


(1)

10

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan

Kepuasan Kerja

1 0,620 0,220 Valid

2 0,549 0,220 Valid

3 0,708 0,220 Valid

4 0,739 0,220 Valid

5 0,605 0,220 Valid

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pernyataan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pernyataan yang digunakan dalam kepuasan kerja adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha Critical Value Keterangan

Motivasi Kerja 0,803 0,7 Reliabel

Gaya Kepemimpinan 0,850 0,7 Reliabel

Kepuasan Kerja 0,836 0,7 Reliabel

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Pada perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil perhitungan terhadap variabel motivasi kerja sebesar 0,803 , variabel gaya kepemimpinansebesar 0,850 , dan variabel kepuasan kerja sebesar 0,836. Dari hasil tersebut terlihat bahwa reliabilitas masing-masing variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,7 (Ghozali, 2012:48) maka kuesioner dinyatakan reliabel.


(2)

11 3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil analisis terhadap asumsi normalitas dapat dilihat pada tampilan grafik P.Plot menunjukkan distribusi normal dan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal (memenuhi asumsi normalitas).

b. Uji Multikolonearitas

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

X1 0,794 1,260 Bebas Multikolinieritas X2 0,794 1,260 Bebas Multikolinieritas

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Dengan melihat hasil pengujian multikoliniearitas pada tabel 4.10 maka dapat diketahui bahwa tidak ada satupun dari variabel bebas yang mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Begitu juga nilai VIF masing-masing variabel independen dibawah nilai 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang sempurna antara variabel bebas (independent), sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinearitas.


(3)

12

Dari gambar grafik scatterplots hasil pengujian heteroskedastisitas di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.11 Hasil Regresi Linear Berganda

Variabel Koef.

Regresi

Std.

Error t-hitung P value Konstanta

Motivasi Kerja Gaya Kepemimpinan

4,599 0,466 0,313

2,026 0,104 0,091

2,270 4,489 3,238

0,026 0,000 0,001

R-Squared 0,429

Adjusted R Square 0,414

F-Hitung 28,960

Probabilitas F 0,000

Sumber : Data primer diolah, 2014

Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 16.0 dapat dilihat pada tabel 4.11 di atas. Berdasarkan tabel 4.11 dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut Y = 4,599 + 0,466X1 + 0,313X2

b. Uji Hipotesis (Uji t)

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai t-hitung sebesar 4,489. Oleh karena hasil uji t statistik (t hitung) lebih besar dari nilai t tabel (4,489 > 1,993) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.


(4)

13 c. Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan untuk nilai R2 dengan bantuan program SPSS 16, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,429. Hal ini berarti 42,9% variasi perubahan kepuasan kerja dijelaskan oleh variasi perubahan faktor-faktor motivasi kerja dan gaya kepemimpinan. Sementara sisanya sebesar 57,1% diterangkan oleh faktor lain diluar kedua variabel di atas yang tidak ikut terobservasi.

5. Pembahasan

Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan

lingkungan kerja” Mc. Cormick (dalam Suryana dkk, 1985:5). Hasil

analisis menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja PT Deltomed di Wonogiri, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin baik motivasi kerja yang diberikan perusahaan seperti adanya penghargaan dari manajemen, lingkungan kerja yang kondusif, serta rasa aman dalam bekerja dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Kepemimpinan sangat dibutuhkan manusia karena adanya keterbatasan tertentu pada diri manusia. Gaya kepemimpinan “merupakan proses mempengaruhi orang lain ke arah tujuan organisasi” Barol (dalam Kartika dan Kaihatu, 2010:102). Pada umumnya kebijakan yang ditetapkan perusahaan disesuaikan dengan strategi perusahaan berdasarkan arahan dari pimpinan. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Deltomed di Wonogiri, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05). Pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin baik gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.


(5)

14 G. Kesimpulan Dan Saran

a. Kesimpulan

1. Variabel motivasi kerja berpengaruh secara signifikansi terhadap rasa kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat dinyatakan oleh nilai probabilitas t hitung yang lebih kecil dari nilai 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa “Diduga motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan terbukti”. Artinya bahwa variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.

2. Variabel gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikansi terhadap rasa kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat dinyatakan oleh nilai probabilitas t hitung yang lebih kecil dari nilai 0,05 maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Maka hipotesis kedua yang

menyatakan bahwa “Diduga gaya kepemimpinan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan terbukti”. Artinya bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.

b. Saran

1. Untuk PT Deltomed untuk lebih memberikan perhatian dan bimbingan kepada para karyawannya dalam hal memberikan motivasi yang baru dengan cara membeckupan langsung secara personal terhadap para karyawannya dan cara gaya kepemimpinan seorang pimpinan dalam perusahaan untuk diperbaiki serta untuk manajer lebih terbuka memberikan informasi yang cukup kepada penulis.

2. Dalam penelitian yang selanjutnya nanti untuk lebih mengambil sampel yang banyak sehingga nantinya dapat lebih mayoritas tersebar sebagai bahan kajian bersama para perusahaan serta manfaat penelitian dapat dirasakan. Variabel-variabel penelitian selanjutnya lebih dikembangkan sehingga dapat lebih kompleks sehingga dapat memberikan kesimpulan yang lebih baik dari penelitian ini.


(6)

15 H. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Cahyono, Tri Bambang. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

Fathoni, H. Abdurrahmat. 2006. Organisasi Dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko, T. Hani Handoko (Ed. 2). 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Heidjrachman dan Suad Husnan (Ed. 4). 1997. Manajemen Personalia.

Yogyakarta: BPFE.

Kuncoro, Mudrajad (Ed.3). 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ruvendi, Ramlan. 2005. “Imbalan Dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Di Balai Besar Industri Hasil Pertanian

Bogor”. Jurnal Ilmiah Binaniaga: 1 (1) : 17—26.

Samsudin, H. Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PUSTAKA SETIA.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Wibowo. 2013. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo


Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

0 3 17

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA KOMPENSASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Kompensasi Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

0 3 12

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DI BLK NGADIROJO Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja di BLK Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.

1 2 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt Deltomed Di Wonogiri.

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt Deltomed Di Wonogiri.

0 1 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan Kantor Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Jepara).

0 1 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan Kantor Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Jepara).

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. ANUGERAH TERANG ABADI GASINDO.

0 1 12

PENGARUH ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DI SRAGE.

0 0 12

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN DAMPAKNYA Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Dan Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Karyawan RS. Amal Sehat Sr

0 2 18