PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG TOPIK SIFAT-SIFAT CAHAYA.

(1)

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG

TOPIK SIFAT-SIFAT CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V Semester II SDN Hegarmanah 2 Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

HENI SRI WAHYUNI 1106956

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== ========

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG

TOPIK SIFAT-SIFAT CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V Semester II SDN Hegarmanah 2 Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung)

Oleh

HENI SRI WAHYUNI 1106956

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©

HENI SRI WAHYUNI 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG

TOPIK SIFAT-SIFAT CAHAYA

(PenelitianTindakanKelaspadaSiswaKelas V Semester 2 SDN Hegarmanah 2 TahunAjaran 2012/2013 KecamatanMargaasihKabupaten Bandung).

Oleh Heni Sri Wahyuni

1106956

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung pada pembelajaran IPA memiliki nilai rata-rata dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 45,00 dari target KKM sebesar 63,00. Hal tersebut terjadi karena guru kurang memperhatikan penggunaan instrumen yang mendukung proses pembelajaran, seperti LKS yang digunakan masih berupa pertanyaan konsep sehingga kurangnya pengalaman belajar siswa. Melihat permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan dalam proses pembelajaran yaitu dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS. Diharapkan dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena siswa akan dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran dengan melakukan kegiatan ilmiah untuk menjawab pertanyaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata kelas dari tes hasil belajar pada siklus I yaitu 73,17 dengan 79,17% siswa yang mencapai KKM, siklus II meningkat menjadi 74,00 dengan 80,33% siswa mencapai KKM kemudian pada siklus III meningkat kembali menjadi 79,46 dengan 95,83% siswa mencapai KKM. Dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS siswa menjadi termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran, kegiatan belajar menjadi lebih bermakna, siswa menjadi lebih memahami konsep yang dipelajari sehingga hasil belajarnyapun meningkat menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa rekomendasi yang hendak disampaikan, antara lain: (1) guru diharapkan dapat mencoba mengkaji dan mengimplementasikan pertanyaan produktif pada LKS terhadap topik lainya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPA, (2) kegiatan komunikasi antara siswa dan guru melalui kegiatan Tanya jawab yang produktif perlu dibina dalam proses pembelajaran untuk menciptakan kegiatan belajar yang bermakna dan menyenangkan.


(5)

ABSTRACT

QUESTION PRODUCTIVE USE IN LKS TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN LEARNING ABOUT IPA

TOPIC LIGHT PROPERTIES

(Classroom Action Research in the Classroom Student 2 SDN Hegarmanah V Semester 2 Academic Year 2012/2013 District Margaasih Bandung regency).

By

Heni Sri Wahyuni 1106956

This research is motivated by the results of students of class V Elementary School District Margaasih Hegarmanah 2 Bandung regency on science learning has an average value below a predetermined KKM is the target KKM 45.00 from 63.00. This happens because the teachers pay less attention to the use of instruments that support the learning process, such as worksheets used is still a question so that the concept of a lack of students' learning experiences. Looking at the problem, it needs to be improved in the learning process with the use of productive questions on worksheets. Expected with the use of productive questions on the worksheet can improve student learning outcomes, as students will be directly involved in learning activities with scientific activities to address the question. The research method used was Classroom Action Research (CAR), which consists of three cycles. The results showed that the use of productive questions on the worksheet can improve student learning outcomes. The average value of grade achievement test in the first cycle is 73.17 with 79.17% of students who achieved KKM, second cycle increased to 74.00 with 80.33% of students reached the third cycle KKM then rose again to 79, 46 with 95.83% of students achieving KKM. With the use of productive questions on the worksheet students become motivated to be active in teaching, learning becomes more meaningful activities, students become more understanding of the concept being studied so as to increase learning outcomes for the better. Based on these results, there are some recommendations that would be submitted, inter alia: (1) the teacher is expected to try to assess and implement productive questions on the worksheet to the other topics to improve the quality of science learning processes and outcomes, (2) communication activities between students and teachers through productive activities debriefing needs to be fostered in the learning process to create meaningful learning activities and fun.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR………ii

UCAPAN TERIMA KASIH………iii

DAFTAR ISI………..iv

DAFTAR TABEL……….vi

DAFTAR GAMBAR………....vii

DAFTAR LAMPIRAN………...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya………..3

C. Tujuan Penelitian………....3

D. Manfaat Hasil Penelitian………4

E. Definisi Operasonal………4

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar……….6

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam……….6

2. Prinsif dan Tujuan Pembelajaran IPA………..7

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA………8

4. Tugas Utama Guru dalam Pembelajaran IPA di SD………9

B. Pertanyaan Produktif pada LKS dalam Pembelajaran IPA…..10

1. Peran Pertanyaan dalam Pembelajaran………..10

2. Penggunaan Pertanyaan produktif dalam Pembelajaran IPA……….12

3. PertanyaanProduktifpada LKSdalamPembelajaran IPA…………...15

C. Hasil Belajar……….16

D. Konsep Sifat-sifat Cahaya………18

1. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening………...18

2. Cahaya Merabat Lurus………...18

3. Cahaya Dapat Dipantulkan……….19

4. Cahaya Dapat Dibiaskan………22 5. Cahaya dapat diuraikan………..23


(7)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian……….25

B. SubjekPenelitian………...27

C. Prosedur Penelitian………...27

D. Instrument Penelitian………....34

E. Pengolahan dan Analisis Data………..41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi PraSiklus…….……….44

B. HasilPenelitian……….45

1. Deskripsi siklus I.………...45

a. Perencanaan Siklus I………45

b. Pelaksanaan Siklus I……….46

c. Pengamatan (Observasi) Siklus I……….52

d. Analisis dan Refleksi Siklus I………..55

2. Deskripsi siklus II………...60

a. Perencanaan Siklus II………...60

b. Pelaksanaan Siklus II………...60

c. Pengamatan (Observasi) Siklus II...……….66

d. Analisis dan Refleksi Siklus II...………..68

3. Deskripsi Siklus III……….74

a. Perencanaan Siklus III.……….74

b. Pelaksanaan Siklus III.……….74

c. Pengamatan (Observasi) Siklus III.………..80

d. Analisis dan Refleksi Siklus III.………...82

C. Pembahasan………..89

1. Perencanaan Pembelajaran……….90

2. Pelaksanaan Pembelajaran……….91

3. Hasil Belajar………...92

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan………...95

B. Rekomendasi………96

DAFTAR PUSTAKA………...97


(8)

DAFAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Pertanyaan Produktif dan Tidak Produktif………...12

Tabel 3.I Kisi-kisi Penulisan Soal Pretes dan Postes Siklus I………35

Tabel 3.2 Kisi-kisi Penulisan Soal Pretes dan Postes Siklus II………..36

Tabel 3.3 Kisi-kisi Penulisan Soal Pretes dan Postes Siklus III……….37

Tabel 3.4 Kisi-kisi Penulisan Observasi Aktifitas Guru……….38

Tabel 3.5 Kisi-kisi Penulisan Angket Siswa………..40

Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Pretes dan Postes………...41

Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus……….47

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I………....52

Tabel 4.3 Daftar Nilai Pretes Siklus I………...55

Tabel 4.4 Daftar Nilai Postes Siklus I………57

Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Pretes dan Postes Siklus I………...58

Tabel 4.6 Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II……….61

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II………...66

Tabel 4.8 Daftar Nilai Pretes Siklus II………...69

Tabel 4.9 Daftar Nilai Postes Siklus II………...71

Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Pretes dan Postes Siklus II………....72

Tabel 4.11 Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus III………75

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus III……….80

Tabel 4.13 Daftar Nilai Pretes Siklus III………..83

Tabel 4.14 Daftar Nilai Postes Siklus III………..85

Tabel 4.15 Rekapitulasi Nilai Pretes dan Postes Siklus III………..86

Tabel 4.16 Hasil Persentase Jawaban Angket Siswa………....88


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1 Hubungan antara Tujuan Pembelajaran, Proses Belajar, dan Hasil

Belajar………....17

Gambar 2.2 Cahaya Merambat Lurus………19

Gambar 2.3 Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur……….19

Gambar 2.4 Cermin Datar………..20

Gambar2.5 Bayangan pada Cermin Datar………20

Gambar 2.6 Cermin Cembung………...21

Gambar 2.7 Cermin Cekung………..22

Gambar 2.8 Skema Pembiasan Cahaya………..23

Gambar 2.9 Gelas Prisma………...24

Gambar 2.10 Penguraian Cahaya Putih………...24

Gambar3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model Kemmis dan Mc Taggart………...26

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Persentase Pencapaian KKM Siklus I, Siklus II dan Siklus III………..93

Gambar4.2 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Tes Hasil Belajar Siklus I, Siklus II dan Siklus III………...93


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Peneliti sebagai guru kelas V SDN Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) khususnya pada pencapai SK dan KD terhadap mata pelajaran IPA masih bersifat hapalan pengetahuan yang harus dikuasai tanpa ada pengalaman belajar yang dilakukan siswa. Walaupun sesekali kegiatan belajar dilakukan dengan cara praktikum namun pertanyaan dalam penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) masih bersifat konsep, sehingga kegiaan belajarpun kurang bermakna bagi siswa karena untuk memperoleh jawabanya siswa tidak harus melakukan kegiatan ilmiah tetapi dengan hanya mencari jawaban pada buku sumber. Hal tersebut terbukti dengan rata-rata hasil nilai ulangan harian IPA berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 45,00 dibandingkan dengan KKM mata pelajajaran IPA yang harus dicapai yaitu sebesar 63,00.


(11)

2

Berdasarkan hasil belajar siswa yang masih banyak memperoleh nilai dibawah KKM, maka peneliti sebagai guru ingin berupaya melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dengan cara melatih dan menuntun siswa untuk melakukan percobaan sendiri, berpikir yang ilmiah dan menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang dipelajarinya. Untuk mendukung proses tersebut diperlukan pertanyaan yang produktif sehingga dapat mengarahkan siswa untuk berbuat atau melakukan sesuatu sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan. Peranan pertanyaan yang diajukan guru baik secara lisan maupun dalam LKS sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar dan cara berpikir siswa (Rustaman et al,2003). Dalam proses pembelajaran selama ini penggunaan pertanyaan produktif belum peneliti optimalkan pemanfaatannya khususnya dalam LKS. Pertanyaan produktif sangat berperan dalam menimbulkan keberanian menjawab atau mengemukan pendapat, karena pertanyaan produktif banyak melibatkan siswa untuk menjawab, berbeda dengan pertanyaan kognitif yang biasanya hanya bisa dijawab oleh sebagian kecil siswa yang mengerti konsepnya (Karim et al, 1994)

Peran pertanyaan produktif sejalan dengan hakikat pembelajaran IPA sebagai suatu proses ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini siswa hanya mengenal konsep-konsep tanpa memahami fakta yang terjadi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan dengan penggunaan pertanyaan produktif khususnya pada LKS dapat merangsang siswa untuk melakukan kegiatan produktif atau kegiatan ilmiah sehingga kegiatan belajarpun menjadi lebih bermakna dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti memandang dengan penggunaan pertanyaan produktif, siswa akan lebih aktif dalam membangun pengetahuannya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti


(12)

3

tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul,‟Penggunaan Pertanyaan Produktif pada LKS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Topik Sifat-sifat Cahaya”.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

Berdasarkan latar belakang di atas, maka secara umum rumusan permasalahan penelitian ini, yaitu: ‟Apakah penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya?”Adapun secara khususrumusan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS di kelas 5 SDN Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS di kelas 5 SDN Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS di kelas 5 SDN Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung? C. Tujuan Penelitian

Secara umum yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ‟Penggunaan pertanyaan produktif pada LKS terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya”. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Perencanaan pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS di kelas 5 SDN Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS di kelas 5 SDN Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.


(13)

4

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS di kelas 5 SDN Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru maupun sekolah. Secara rinci manfaat hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti/Guru

a. Sebagai upaya mengembangkan kreativitas dalam hal menciptakan proses pembelajaran yang bermakna.

b. Mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran

c. Memberikan pengalaman baru dalam hal kegiatan belajar mengajar. 2. Bagi Siswa

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. b. Meningkatkan minat, kemampuan dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA. 3. Bagi Sekolah

a. Dapat dijadikan sebagai tolok ukur proses dan hasil belajar atau prestasi sekolah pada umumnya.

b. Dapat digunakan untuk meningkatkan mutu para pendidik dan peserta didik.

E. Definisi Operasonal.

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran dan persepsi yang berbeda terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Penggunaan Pertanyaan Produktif pada LKS dalam Pembelajaran IPA

Pertanyaan produktif adalah pertanyaan yang mendorong siswa menjawab berdasarkan hasil kegiatan secara ilmiah sedangkan pertanyaan tidak produktif pertanyaan yang jawabannya terdapat pada sumber sekunder berupa buku. Pertanyaan produktif mendorong munculnya kesadaran bahwa jawaban yang


(14)

5

berbeda bisa saja benar tergantung konteksnya dan hampir semua anak bisa menjawabnya.Pertanyaan produktif dalam penelitian ini terdapat pada LKS yang bertujuan untuk mengarahkan siswa melakukan kegiatan eksperimen dalam pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya. Penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan siswa lebih memahami materi yang dipelajari.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa baik itu pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang diperoleh setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bloom (Nana Sudjana,2009:23) bahwa terdapat tiga aspek hasil belajar, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Namun fokus penelitian terhadap hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata tes siswa kelas V SDN Hegarmanah 2 sebagai hasil belajar pada aspek kognitif yang diperoleh dari tes hasil belajar. Dengan penggunaan pertanyaan produktif diharapkan siswa akan lebih memahami konsep yang dipelajari sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.


(15)

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab III ini menguraikan tentang metodologi yang digunakan oleh peneliti selama melaksanakan penelitian di kelas V SD Negeri Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Adapun uraian tersebut terdiri dari: (A) metode penelitian; (B) subjek penelitian; (C) prosedur penelitian; (D) Instrumen penelitian; dan (D) pengolahan dan analisis data.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakkan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Hermawan et al, 2010:87). PTK ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS. Model desain PTK yang digunakan yaitu menggunakan model penelitian dari Kemmis & Mc Taggart ( Basrowi, 2008 : 68 ) yang terdiri beberapa siklus dengan setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu:

1. Perencanaan (planning) yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi pada obeservasi awal sebelum penelitian dilaksanakan.

2. Pelaksanaan tindakan (action) dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan

3. Observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK

4. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.

Model penelitian Kemmis dan McTaggart yang digunakan merupakan model siklus berulang berkelanjutan (spiral), dengan harapan pada setiap tindakan dapat


(16)

26

menunjukkan peningkatan sesuai dengan perubahan dan perbaikan yang ingin dicapai. Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan sebanyak tiga siklus yaitu: siklus I, siklus II dan siklus III yang digambarkan berdasarkan diagram alur berikut ini:

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model Kemmis dan Mc Taggart (Hermawan et al,2010:143)

Perencanaan Tindakan

Analisis dan Refleksi

Pelaksnaan Tindakan dan Observasi

Perencanaan Tindakan Lanjut

Analisis dan Refleksi

Pelaksnaan Tindakan dan Observasi

Perencanaan Tindakan Lanjut

Analisis dan Refleksi

Pelaksnaan Tindakan dan Observasi

Penulisan Laporan Observasi Pra Siklus


(17)

27

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II dengan jumlah 24 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas dalam peneltian ini terdiri dari tiga siklus yang pada setiap siklusnya terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Pada awal penelitian dilakukan observasi prasiklus dengan cara menganalisis nilai rata-rata dan pencapaian ketuntasan pada ulangan harian siswa terhadap mata pelajaran IPA

2. Pada siklus I kegiatan yang dilakukan mencakup tahap sebagai berikut: a. Perencanaan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:

1) Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. Standar Kompetensi siklus I yaitu mengidentifikasi sifat-sifat cahayadan Kompetensi Dasarnya yaitu mengientifikasi sifat cahaya dapat menembus benda bening dan mengidentifikasi sifat cahaya dapat merambat lurus;


(18)

28

2) Menyusun lembar observasi aktivitas guru untuk mengamati proses kegiatan belajar mengajar di kelas pada siklus I yang diisi oleh seorang observer untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan RPP di kelas pada siklus I;

3) Menyusun lembar kerja siswa (LKS) untuk kegiatan eksperimenyaitu LKS 1 tentang mengidentifikasi sifat cahaya dapat menembus benda bening dan LKS 2 tentang mengidentifikasi sifat cahaya dapat merambat lurus;

4) Menyusunsoal tessiklus I sebanyak 5 soal objektif (pilihan ganda) dan 5 soal subjektif (isian). Tes tersebut dilakukan dua kali pada siklus I yaitu sebelum pembelajaran (pretes) dan setelah kegiatan pembelajaran (postes).

5) Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan percobaan berdasarkan LKS I seperti Senter, kaca bening, kaca es, plastik mika, karton, kayu, kain vitrase dan kain gorden serta LKS 2 seperti Senter, box hitam dan 1 lembar karton hitam; dan

6) Menentukan sumber belajar berupa materi-materi pokok untuk siklus I tentang sifat cahaya dapat menembus benda bening dan cahaya dapat merambat lurus.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan pada proses pembelajaran secara terstruktur sesuai dengan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)siklus I yang memuat kegiatan pembelajaran berupa penggunaan pertanyaan produktif pada LKS untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya dengan materipokok sifat cahaya dapat menembus benda bening dan cahaya dapat merambat lurus yang dilaksanakan selama 3 jam pelajaran (3X35 menit). Dalam pelaksanaan pembelajarannyadigunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menerapkan metode eksperimen yaitu LKS 1 tentang sifat cahaya dapat menembus benda bening dan LKS 2 tentang sifat cahaya dapat merambat lurus yang


(19)

29

menerapkan metode eksperimen untuk menggali konsep sifat-sifat cahaya pada siklus I. Diakhir pembelajaran melaksanakan postes selama lima menit untuk mengukur tingkat keberhasilan dari hasil belajar siswa siklus I.

c. Pengamatan (Observasi) Siklus I

Selama kegiatan pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru danproses pembelajaran yang berlangsung pada siklus I oleh seorang observer. Pengamatan ini bertujuan untuk mengamati apakah pelaksanaan tindakan berupa proses kegiatan belajar mengajar pada siklus Idapat terlakasana sesuai dengan yang direncanakan berdasarkan RPP siklus I tentang sifat cahaya dapat membus benda bening dan cahaya dapat dibiaskan. Hasil pengamatan digunakan sebagai landasan untuk menyempurnakan rencana tindakan siklus II. Observer pada penelitian ini berjumlah satu orang, beliau adalah teman sejawat ditempat peneliti bertugas, yang bernama Ayu Suwangsih S.Pd.SD

d. Analisis dan Refleksi Siklus I

Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan serta dilihat beberapa tahap dari kegiatan yang direncanakan terlaksana, kemudian dilihat pada hasil pengisian LKS 1 dan LKS 2 untuk melihat kemampuan siswa melakukan semua kegiatan dan juga dilihat nilai rata-rata tes konsep siklusI tentang sifat cahaya dapat menembus benda bening dan cahaya dapat dibiaskan. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I dijadikan sebagai data untuk memperbaiki perencanaan pada siklus II, seperti memperbaiki rencana kegiatan pembelajaran dalam RPP, pertanyaan produktif dalam LKS dan pertanyaan-pertanyaan pada soal tes.


(20)

30

3. Pada siklus II kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Siklus II

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:

1) Menyusundan memperbaiki silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I yang berkaiatan dengan penggunaan pertanyaan produktif dalam kegiatan pembelajran. Standar Kompetensi untuk siklus II yaitu mengidentifikasi sifat-sifat cahaya dan Kompetensi Dasarnya yaitu mengientifikasi sifat cahaya dapat dipantulkan;

2) Menyusun lembar observasi aktivitas guru untuk mengamati proses kegiatan belajar mengajar di kelas pada siklus II yang diisi oleh seorang observer(teman sejawat)seperti pada siklus I untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan RPP di kelas pada siklus II;

3) Menyusun lembar kerja siswa (LKS) yaitu LKS 3tentang sifat cahaya padat dipantulkan pada cermin datar dan cemin lengkung;

4) Menyusunsoal tessiklus II sebanyak 5 soal objektif (pilihan ganda) dan 5 soal subjektif (isian). Tes tersebut dilakukan dua kali pada siklus II yaitu sebelum pembelajaran (pretes) dan setelah kegiatan pembelajaran (postes).

5) Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan percobaan berdasarkan LKS 3 seperti Cermin datar (cermin rias), kertas dan bolpoin, sendok sayur dari logam stainless steel dan Penggaris; dan

6) Menentukan sumber belajar berupa materi-materi pokok untuk siklus II tentang sifat cahaya dapat dipantulkan.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada proses pembelajaran secara terstruktur sesuai dengan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus IIyang memuat kegiatan pembelajaran berupa penggunaan pertanyaan produktif pada LKS untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya dengan materi pokok


(21)

31

tentang sifat cahaya dapat dipantulkan yang dilaksanakan selama 3 jam pelajaran (3X35 menit). Dalam pelaksanaan pembelajaranmenggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yaitu LKS 3 dengan menerapkan metode eksperimen tentang sifat cahaya dapat dipantulkan yeng terdiri dari dua kegiatan percobaan yang pertama pada cermin datar dan yang kedua pada cermin lengkung (cermin cembung dan cermin cekung). Diakhir pembelajaran dilaksanakan postes selama lima menit untuk mengukur tingkat keberhasilan dari hasil belajar siswa siklus II.

c. Pengamatan (Observasi) Siklus II

Selama kegiatan pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan interaksi antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung pada siklus II oleh seorang observer (teman sejawat) seperti pada siklus I. Pengamatan ini bertujuan untuk mengamati apakah pelaksanaan tindakan berupa proses kegiatan belajar mengajar pada siklus II dapat terlakasana sesuai dengan yang direncanakan berdasarkan RPP siklus II tentang sifat cahaya dapat dapat dipantulkan. Hasil pengamatan digunakan sebagai landasan untuk menyempurnakan rencana tindakan siklus III

d. Analisis dan Refleksi Siklus II

Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan serta dilihat beberapa tahap dari kegiatan yang direncanakan terlaksana, kemudian dilihat pada hasil pengisian LKS 3 pada percobaan pertama dan kedua untuk melihat kemampuan siswa melakukan semua kegiatan dan juga dilihat nilai rata-rata tes konsep siklus II tentang sifat cahaya dapat dipantulkan. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus II sebagai data untuk diperbaiki pada siklus III.Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus IIdijadikan sebagai data untuk memperbaiki perencanaan pada siklus III, seperti memperbaiki rencana kegiatan pembelajaran dalam RPP, pertanyaan produktif dalam LKS dan pertanyaan-pertanyaan pada soal tes.


(22)

32

4. Pada siklus III kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:

1) Menyusundan memperbaiki silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang Sifat-sifat Cahaya untuk siklus III dengan KD mengientifikasi sifat cahaya dapat dibiaskan dan mengidentifikasi sifat cahaya dapat diuraikan;

2) Menyusun lembar observasi aktivitas guru untuk mengamati proses kegiatan belajar mengajar di kelas pada siklus IIIyang diisi oleh seorang observer yaitu teman sejawaseperti pada siklus sebelumnya untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan RPP di kelas pada siklus III;

3) Menyusun lembar kerja siswa (LKS) dengan menggunakan pertanyaan produktif untuk kegiatan eksperimen yaitu LKS 4 tentang mengidentifikasi sifat cahaya dapat dibiaskan dan LKS 5 tentang mengidentifikasi sifat cahaya dapat diuraikan;

4) Menyusunsoal tessiklus III sebanyak 5 soal objektif (pilihan ganda) dan 5 soal subjektif (isian). Tes tersebut dilakukan dua kali pada siklus III yaitu sebelum pembelajaran (pretes) dan setelah kegiatan pembelajaran (postes).

5) Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan percobaan berdasarkan LKS 4 seperti Dua gelas bening, dua mangkuk bening, dua buah sedotan, dua keeping uang logam dan air serta LKS 5 seperti Karton putih, pensil warna, dan benang kasur; dan

6) Menentukan sumber belajar berupa materi-materi pokok untuk siklus III tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan.


(23)

33

b. Pelaksanaan tindakan Siklus III

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada proses pembelajaran secara terstruktur sesuai dengan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)siklus III dengan berdasarkan hasil repleksi siklus II. RPP siklus III memuat kegiatan pembelajaran berupa penggunaan pertanyaan produktif pada LKS untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang topik sifat-sifat cahaya pada materi sifat cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan yang dilaksanakan selama 3 jam pelajaran (3X35 menit) tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan yang dilaksanakan selama 3 jam pelajaran (3X35 menit). Dalam pelaksanaan pembelajaranmenggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yaitu LKS 4 tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dan LKS 5 tentang sifat cahaya dapat diuraikan dengan menerapkan metode eksperimen untuk menggali konsep sifat-sifat cahaya pada siklus III. Diakhir pembelajaran melaksanakan postes selama lima menit untuk mengukur tingkat keberhasilan dari hasil belajar siswa siklus III.

c. Pengamatan (Observasi) Siklus III

Selama kegiatan pembelajaran siklus III, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan proses pembelajaran berlangsung pada siklus III oleh seorang observer (teman sejawat) seperti pada siklus sebelumnya. Pengamatan ini bertujuan untuk mengamati pelaksanaan tindakan pada siklus III berupa proses kegiatan belajar mengajar berdasarkan RPP siklus III tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan. Hasil pengamatan siklus III ini digunakan sebagai landasan keberhasilan penelitian berdasarkan perbaikan-perbaikan dari siklus I dan II.Selain itu digunakan juga lembar angket siswa yang diberikan setelah siklus III untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.


(24)

34

d. Analisis dan Refleksi Siklus III

Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan serta dilihat beberapa tahap dari kegiatan yang direncanakan terlaksana, kemudian dilihat pada hasil pengisian LKS4 dan LKS 5 untuk melihat kemampuan siswa melakukan semua kegiatan dan juga dilihat nilai rata-rata tes konsep siklus II tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan. Jika pelaksanaan pembelajran sudah dapat terlaksana dengan baik dan terjadi peningkatan hasil belajar maka penelitian ini berhasil, sebaliknya jika pelaksanaan pembelajaran belum berhasil dan hasil belajar siswa belum mencapai KKM maka dilakukan tindakan berikutnya.

D. Instrument Penelitian

Pada penelitian ini akan digunakan beberapa jenis instrumen penelitian. Berikut ini beberapa instrumen yang akan digunakan, diantaranya:

1. Soal pretes dan postes

Soal pretest dan soal posttes yang dimaksud adalah soal evaluasi yang diberikan di awal dan di akhir proses pembelajaran. Soal yang dikerjakan siswa berupa soal tes objektif (pilihan ganda) sebanyak 5 soal dan soal subyektif (isian) sebanyak 5 soal. Peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi penulisan soal pretes dan postes berdasarkan Indikator Capaian Kompetensi kemudian disusun dalam bentuk master soal yang harus dikerjakan oleh siswa dalam bentuk soal pretesyang dikerjakan di awal pembelajaran dan soal postes yang dikerjakan diakhir pembelajaran pada setiap siklusnya. Data dari hasil tes ini dapat dijadikan sebagai acuan tingkat keberhasilan hasil belajar siswa dan keberhasilan guru dalam menerapkan tindakan.Adapun kisi-kisi penulisan soalnya sebagai berikut:


(25)

35 Tabel 3.I Kisi-kisi Penulisan Soal Pretes dan Postes Siklus I

N

o Indikator Uraian Soal

Bentuk Soal

No Soal

Bobot Nilai

Kunci Jawaban 1 Mengidentifikasi sifat

cahaya mengenai berbagai benda (bening, berwarna dan gelap)

Kita dapat melihat benda dibalik kaca jendela, karena … a. kaca jendela tipis c. cahaya menembus kaca

b. kaca jendela mengkilap d. benda memancarkan cahaya PG 1 1 c

Ketika senter mengenai tembok, cahaya tidak dapat diteruskan karena …..

a. tembok terlalu keras c. cahaya melewati tembok

b. tembok memancarkan cahaya d. cahaya tidak dapat menembus tembok

PG 2 1 d

Pada air kolam yang keruh, kita tidak bisa melihat dasar kolamnya karena karena

tidak dapat masuk …. Isian 6 2 cahaya

Cahaya yang mengenai benda gelap akan terbentuk …… Isian 7 2 Bayangan

2 Memberi contoh benda-benda yang yang tembus cahaya dan tidak tembus cahaya.

Dibawah ini yang tidak termasuk benda tidak tembus cahaya adalah …

a. mika c. plastik

b. globe d. kaca PG 3 1 b

Gelas bening merupakan benda yang …….….cahaya Isian 8 2 Dapat

tembus 3 Mengidentifikasi sifat

cahaya dapat merambat lurus

Gambar di bawah ini membuktikan bahwa cahaya dapat …..

a. dipantulkan c. merambat lurus

b. dibiaskan d. menembus benda bening PG 4 1 c

Berkas cahaya merambat …


(26)

36 Tabel 3.2 Kisi-kisi Penulisan Soal Pretes dan Postes Siklus II

N

o Indikator Uraian Soal

Bentuk Soal No Soal Bobot Nilai Kunci Jawaban

 Mengidentifikasi sifat cahaya dapat

dipantulkan

Benda seperti kursi, buku, daun bisa terlihat oleh mata kita karena benda tersebut

….

a berwarna terang b. memancarkan cahaya b. menyerap cahaya c. memantulkan cahaya

PG 1 1 c

Jika cahaya yang mengenai permukaan yang rata dan licin, pantulannya akan

terpantul ke satu arah saja. Peristiwa ini disebut ….. Isian 6 2 Pemantulan

teratur

 Mengidentifikasi sifat bayangan pada cermin datar.

Cermin datar menimbulkan sifat bayangan yang …..

a. maya dan tegak c. nyata dan tegak b. maya dan terbalik d. nyata dan terbalik

PG 2 1 a

Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. Hal ini merupakan

salah satu sifat bayangan pada cermin ….. Isian 7 2 Datar

 Mengidentifikasi sifat bayangan pada cermin lengkung (cermin cembung dan cermin cekung).

Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cembung yaitu ….

a. terbalik, sama besar c. tegak, diperkecil b. terbalik, diperkecil d. tegak, sama besar

PG 3 1 c

Sifat bayangan pada cermin cekung pada jarak ± 30 cm yaitu ….

a. tegak c. sama besar b. terbalik d. sama tinggi

PG 4 1 b

Bayangan benda akan terlihat lebih besar daripada benda aslinya bila didekatkan

dengan muka cermin …… Isian 8 2 Cekung

 Memberikan contoh penggunaan cermin datar dan cermin lengkung dalam kehidupan sehari-hari.

Kaca spion pada motor dan mobil menggunakan cermin …. a. rias c. cekung

b. datar d. cembung

PG 5 1 d

Cermin yang biasa dipakai untuk berhias adalah….. Isian 9 2 Cermin

datar

Reflector pada lampu mobil menggunakan cermin….. Isian 10 2 Cermin


(27)

37 Tabel 3.3 Kisi-kisi Penulisan Soal Pretes dan Postes Siklus III

N

o Indikator Uraian Soal

Bentuk Soal No Soal Bobot Nilai Kunci Jawaban  Mengidentifikasi sifat cahaya dapat dibiaskan.

Cahaya yang dibiaskan melalui dua medium yang berbeda kerapatannya, maka

cahaya tersebut akan ….

a. dibelokkan b. diuraikanc. dipantulkan d. merambat lurus

PG 1 1 a

Jika cahaya datang dari zat yang kurang menuju zat yang lebih rapat, maka cahaya

akan ….. Isian 6 2 Mendekati garis normal

 Memberikan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari

Ketika berenang kaki terlihat lebih pendek. Ini menunjukkan bahwa cahaya…

a. dapat di pantulkan b. dapat dibiaskan c. merambat lurusd. menembus benda bening

PG 2 1 b

Sendok yang disimpan di dalam gelas terlihat bengkok. Hal ini menunjukkan salah

satu sifat cahaya, yaitu …… Isian 7 2 Pembiasan cahaya

Peristiwa pembiasan cahaya menyebabkan dasar kolam yang airnya jernih akan lebih

terlihat …….. dari yang sebenarnya. Isian 8 2 Dangkal

 Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagi warna

Warna yang dibentuk dari spectrum/cakram yang diputar adalah ….

a. merah b.putih c. biru d. ungu PG 3 1 b

Manakah percobaan berikut ini yang menunjukkan terjadinya penguraian cahaya? a. memusatkan cahaya matahari dengan menggunakan lup

b. memainkan cahaya matahari dengan menggunakan cermin c. menangkap cahaya mataharidengan menggunakan botol.

d. menangkap cahaya matahari dengan menggunakan cermin di dalam air

PG 4 1 d

Warna-warna yang membentuk cahaya putih disebut …..

Isian 9 2 Spektrum

cahaya

Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kegiatan sehari-hari.

Peristiwa dibawah ini yang merupakan contoh dispersi cahaya yaitu …..

a. bayangan pada cerminb. pensil terlihat patah

c. terjadi pelangi setelah hujan d. elang dapat melihat ikan di dalam air

PG 5 1 c


(28)

38

2. Lembar observasi

Lembar observasi yang digunakan berupa format untuk melihat keberlangsungan kegiatan pembelajaran fokus guru , yaitu merupakan kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan seorang guru sebagai pembimbing dalam proses kegiatan pembelajaran dari mulai kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan penutup. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh observer (teman sejawat) selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya.

Lembar observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur yang dimaksudkan untuk lebih mengobjektifkan pelaksanaan observasi.Observer hanya perlu memberikan tanda cek (√) pada kolom pernyataan ya atau tidaksesuai dengan keterlaksanaan kegiatan dan menuliskan catatan-catatan penting pada kolom keterangan. Adapun kisi-kisi lembar observasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Penulisan Observasi Aktifitas Guru N

o

Tahap

Pembelajaran Hal yang diobservasi

Kegiatan Siklus I Siklus II Siklus III 1 Kegiatan

awal

Guru mengabsen kehadiran siswa √ √ √

Guru membagikan soal pretes √ √ √

Guru melakukan apersepsi dan

memotivasi siswa √ √ √

Guru menyampaikan Indikator Capaian Kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan

pembelajaran

√ √ √

2 Kegiatan Inti Guru mengarahkan siswa menuju materi dengan menggunakan pertanyaan produktif

√ √ √

Guru membimbing siswa membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan eksperimen

√ Guru memberikan penjelasan

tentang kegiatan yang harus dilakukan secara berkelompok dalam kegiatan pembelajaran berdasarkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)


(29)

39

Kisi-kisi Penulisan Observasi Aktifitas Guru N

o

Tahap

Pembelajaran Hal yang diobservasi

Kegiatan Siklus I Siklus II Siklus III Guru berkeliling memantau dan

membimbing selama

berlangsungnya kegiatan. √ √ √

Guru membimbing siswa

bertanya jawab mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajari.

√ √ √

Guru meluruskan kesalahan pemahaman, member penguatan, dan penyimpulan.

√ √ √

3 Kegiatan Penutup

Guru membagikan soal postes

Guru menyampaikan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya

√ √ √

Guru membagikan Lembar

Angket Siswa. √

3. Angket Siswa

Bentuk lembaran angket yang digunakan berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang diberikan setelah selesai siklus III, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden (siswa) tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung.

Angket yang digunakan adalah angket berstruktur, yakni angket yang menyediakan kemungkinan jawaban dengan bentuk jawaban tertutup, dimana angket yang pada setiap item pertanyaannya telah tersedia alternatif jawabannya.Pertanyaan pada angket siswa dibuat dalam bentuk tabeldan siswa cukup memberikan tanda cek (√) pada kolom penyataan ya atau tidak berdasarkan respon siswa masing-masing terhadap pembelajaran dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dalam pembelajaran IPA yang telah terlaksana. Adapun kisi-kisi angket siswanya sebagai berikut:


(30)

40

Tabel 3.5 Kisi-kisi Penulisan Angket Siswa

No Aspek yang Digali Pertanyaan Jumlah Item

Pertanyaan 1. Proses

Pembelajaran

Apakah kamu merasa senang ketika belajar?

3 Apakah kegiatan belajar

berlangsung menarik?

Bagaimana jika kegiatan belajar seperti tadi dilakukan lagi? 2. Frekuensi

penggunaan pertanyaan produktif

Apakah jumlah pertanyaan pada

LKS cukup? 2

Apakah jumlah pertanyaan pada soal postes cukup?

3. Pentingnya penggunaan pertanyaan produktif

Apakah pertanyaan yang

diajukan guru dapat membuatmu lebih semangat dalam belajar?

4 Apakah pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan guru dapat membuatmu lebih berfikir? Apakah pertanyaan dalam LKS dapat mengarahkanmu untuk melakukan kegiatan percobaan? Apakah dengan pertanyaan dapat membuatmu lebih mudah dalam memahami materi? 4. Kesesuaian

pertanyaan dengan pembelajaran

Apakah pertanyaan dalam LKS sesuai dengan tujuan belajar?

2 Apakah jawaban pertanyaan soal

postes ada dalam kegiatan belajar?

5. Kemampuan siswa dalam memahami dan menjawab pertanyaan

Apakah pertanyaan dalam LKS dan soal dapat mudah dipahami?

4 Apakah pertanyaan dalam LKS

dapat terjawab dengan baik oleh kelompokmu?

Apakah kamu dapat menjawab semua pertanyaan pada soal postes tepat waktu?

Apakah kamu dapat menjawab soal postes dengan mudah?


(31)

41

E. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pre test dan post test

Soal pretes dan postes masing-masing diolah dengan cara memberi skor 1 untuk soal jawaban yang benar pada soal objektif (pilihan ganda) dan pada soal subjektif (isian) jika benar diberi skor 2 sedangkan jika sebagian benar diberi skor 1, secara rinci penskorannya dicantumkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Pretes dan Postes

No. Bentuk Soal Skor Keterangan

1. Soal Objektif (pilihan ganda)

1 Benar

0 salah

2. Soal Subjektif (Isian)

2 Benar

1 Sebagian Benar

0 Salah

Skor hasil pretes maupun postes dihitung dengan cara manual menggunakan rumus, yaitu:

Skor yang diperoleh

Nilai siswa = X 100


(32)

42

Data nilai pretes dan postest kemudian dihitung nilai rata-rata kelasnya pada setiap siklusnya dengan cara manual menggunakan rumus:

Keterangan :

X : Nilai rata-rata kelas ∑ : Jumlah nilai dalam distribusi N : Jumlah individu

(Wahyudin dkk, 2006:59) Untuk menghitung presentase siswa yang mencapai KKM yaitu dihitung dengan cara manual, yaitu:

Jumlah siswa yang mencapai KKM Presentase pencapaian KKM = x 100%

Jumlah siswa secara keseluruhan

Pada setiap siklusnya data hasil pretes dan postesdiolah dan dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan nilai rata-rata dan pencapaian ketuntasan dalam bentuk tabel dan grafik yang memberikan gambaran mengenai peningkat hasil belajar pada tiap siklusnya.

2. Lembar observasi

Data dari hasil observasi yang diisi oleh observer kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif pada setiap sisklusnya dengan bantuan observer sehingga diperoleh suatu resume (kesimpulan) guna memperbaiki kegiatan pada siklus berikutnya. Data hasil observasi diolah dan dianalisis secara deskriptif karena tidak dilakukan penskoran.

X = ∑ N


(33)

43

3. Angket Siswa

Angket siswa yang diambil setelah pelaksanaan siklus III, kemudian diolah dengan cara menghitung masing-masing skor tiap siswa menjadi nilai persentase dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah skor jawaban siswa

% tiap siswa= X 100%

Jumlah skor jawaban maksimal

(Arikunto,2005:236)

Data angket siswa yang telah diolah selanjutnya dianalisis dengan cara analisis deskriptif yang menjelaskan respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung


(34)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab V ini menguraikan tentang kesimpulan dan rekomendasi dari peneliti berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan tentang penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dalam pembelajarn IPA terhadap siswa kelas V SD Negeri Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka simpulan yang dapat diambila dalah:

1. Perencanaan pembelajaran dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS, disusun secara sistematis dan terencana. Pertanyaan-pertanyaan yang dipersiapkan untuk diajukan guru dan pertanyaan dalam LKS untuk siklus II dan siklus III dilakukan perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I, agar pertanyaan tersebut dapat mudah dipahami dan dapat memberikan motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dalam sisklus I, siklus II dan siklus III dilaksanakan berdasarkan perancanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat menciptakan kegiatan belajar yang ilmiah, karena dalam pelaksanaannya siswa difokuskan untuk aktif melakukan kegiatan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan produktif yang terdapat pada LKS. Berdasarkan hal tersebut siswa menjadi lebih memahami materi yang dipelajari. Penggunaan pertanyaan produktif juga dapat meningkatkan aktifitas guru dan siswa, meningkatkan kemampuan tanya jawab yang produktif dan menjadikan pelaksanaan pembelajaran menjadilebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

3. Hasil Belajar dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS terbukti dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA khususnya pada


(35)

96

topik sifat-sifat cahaya terhadap siswa kelas V SD Negeri Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Keadaan ini terlihat dengan terjadinya peningkatan nilai rata-rata dari tes hasil belajar pada setiap siklusnya.

B. Rekomendasi

Beberapahal yang harus dilakukan guru untuk memperbaiki pembelajaran diantaranya adalah:

1. Guru harus melakukan inovasi dalam membuat perencanaan pembelajaran, agar proses belajar tidak berlangsung membosankan. Dengan adanya inovasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa akan merasa senang dan termotivasi untuk belajar. Langkah-langkah pembelajaran dalam RPP hendaknya disusun secara sistematis berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat dilaksanakan seefektif mungkin dengan setiap tahapan kegiatan belajar dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam perencanaan. Guru harus dapat menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa yaitu dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar.

3. Mencermati manfaat yang diperoleh dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat memperbaiki aktivitas belajar, pemahaman konsep dan hasil belajar, maka disarankan pertanyaan produktif ini dapat dicoba diterapkan pada konsep lain.


(36)

97

DAFTAR PUSTAKA

Azmiyawati, Choiril. dkk, (2008). IPA 5 Salingtemas. Bandung. Penerbit PT BengawanIlmu.

Hatimah, Ihat. dkk, (2010). Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit UPI Press. Hermawan, Ruswandi. dkk, (2010). Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung:

Penerbit UPI Press.

Karim, S., Rustaman, A. danRustaman, N.Y. (1994).Bagaimana Merancang Pertanyaan Produktif. Proyek Pengadaan Alat Peraga IPA SD. Direktorat Pendidikan Dasar. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdikbud: Jakarta.

Mulyasa, E. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya MarnodanIdris, M. (2012).Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta. Ar-Ruzz

Media

Ruhimat, Toto. dkk, (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Rachman Munandar, Dadang. (2004). Belajar Sains 5. Bandung. Penerbit PT Sarana Panca Karya Nusa.

Rositawaty, S. dan Muharam, Aris. (2009). Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Bandung. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rustaman, N. dan Rustaman, A. (2003). Peran Pertanyaan Produktif dalam KPS dan LKS. Bahan Seminar dan Lokakarya Bagi Guru-guru Biologi SLTP dan SMU di FPMIPA UPI

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar .Jakarta .Kencana Prenada Media Group.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya


(37)

98

Samatowa, Usman. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

Wahyudin, Uyu. dkk, (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung. Upi Press Suyanto, S. dkk, (2011). Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam Acara Pembekalan

Guru Daerah terluar, Tertinggal di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta Widodo. (2006). Peningkatan Kemampuan Siswa SD untuk Mengajukan

Pertanyaan Produktif. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran UPI.

Komala, Ratna. (2010). Analisis Pertanyaan pada Desain Kegiatan Laboratorium Kelas XII dalam Konsep Fotosintesis. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Mia Rachmawati (2012) Pengaruh Pertanyaan Pengarah terhadap Kemampuan Siswa dalam Menarik Kesimpulan pada Konsep Pencemaran Air. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Anas, Khairul. (2013). Laporan Percobaan Fisika Difraksi dan Dispersi. [Online]. Tersedia: http://khairul-anas.blogspot.com/2013/03/laporan-percobaan-fisika-difraksi-dan.html. [10Juni 2013]

Sundusiyah, Aida. (2012). Pengembangan Pembelajaran IPA SD/MI (PMP) Sifat-sifat Cahaya dan Pemanfaatannya. [Online].

Tesedia: http://aidasundusiyah.blogspot.com/2012/04/pmp-ipa-sdkls-5-2.html [10Mei 2013].

Sutarno. (2007). Pencahayaan. [Online].

Tersedia: http://tarn2007.blogspot.com/2011/08/sejarah-perkembangan-sumber-cahaya.html [20 Mei 2013]


(1)

Heni Sri Wahyuni, 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Topik Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data nilai pretes dan postest kemudian dihitung nilai rata-rata kelasnya pada setiap siklusnya dengan cara manual menggunakan rumus:

Keterangan :

X : Nilai rata-rata kelas ∑ : Jumlah nilai dalam distribusi N : Jumlah individu

(Wahyudin dkk, 2006:59)

Untuk menghitung presentase siswa yang mencapai KKM yaitu dihitung dengan cara manual, yaitu:

Jumlah siswa yang mencapai KKM

Presentase pencapaian KKM = x 100%

Jumlah siswa secara keseluruhan

Pada setiap siklusnya data hasil pretes dan postesdiolah dan dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan nilai rata-rata dan pencapaian ketuntasan dalam bentuk tabel dan grafik yang memberikan gambaran mengenai peningkat hasil belajar pada tiap siklusnya.

2. Lembar observasi

Data dari hasil observasi yang diisi oleh observer kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif pada setiap sisklusnya dengan bantuan observer sehingga diperoleh suatu resume (kesimpulan) guna memperbaiki kegiatan pada siklus berikutnya. Data hasil observasi diolah dan dianalisis secara deskriptif karena tidak dilakukan penskoran.

X = ∑ N


(2)

43

Heni Sri Wahyuni, 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Topik Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Angket Siswa

Angket siswa yang diambil setelah pelaksanaan siklus III, kemudian diolah dengan cara menghitung masing-masing skor tiap siswa menjadi nilai persentase dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah skor jawaban siswa

% tiap siswa= X 100%

Jumlah skor jawaban maksimal

(Arikunto,2005:236)

Data angket siswa yang telah diolah selanjutnya dianalisis dengan cara analisis deskriptif yang menjelaskan respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung


(3)

95

Heni Sri Wahyuni, 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Topik Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab V ini menguraikan tentang kesimpulan dan rekomendasi dari peneliti berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan tentang penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dalam pembelajarn IPA terhadap siswa kelas V SD Negeri Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka simpulan yang dapat diambila dalah:

1. Perencanaan pembelajaran dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS, disusun secara sistematis dan terencana. Pertanyaan-pertanyaan yang dipersiapkan untuk diajukan guru dan pertanyaan dalam LKS untuk siklus II dan siklus III dilakukan perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I, agar pertanyaan tersebut dapat mudah dipahami dan dapat memberikan motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dalam sisklus I, siklus II dan siklus III dilaksanakan berdasarkan perancanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat menciptakan kegiatan belajar yang ilmiah, karena dalam pelaksanaannya siswa difokuskan untuk aktif melakukan kegiatan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan produktif yang terdapat pada LKS. Berdasarkan hal tersebut siswa menjadi lebih memahami materi yang dipelajari. Penggunaan pertanyaan produktif juga dapat meningkatkan aktifitas guru dan siswa, meningkatkan kemampuan tanya jawab yang produktif dan menjadikan pelaksanaan pembelajaran menjadilebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

3. Hasil Belajar dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS terbukti dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA khususnya pada


(4)

96

Heni Sri Wahyuni, 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Topik Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

topik sifat-sifat cahaya terhadap siswa kelas V SD Negeri Hegarmanah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Keadaan ini terlihat dengan terjadinya peningkatan nilai rata-rata dari tes hasil belajar pada setiap siklusnya.

B. Rekomendasi

Beberapahal yang harus dilakukan guru untuk memperbaiki pembelajaran diantaranya adalah:

1. Guru harus melakukan inovasi dalam membuat perencanaan pembelajaran, agar proses belajar tidak berlangsung membosankan. Dengan adanya inovasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa akan merasa senang dan termotivasi untuk belajar. Langkah-langkah pembelajaran dalam RPP hendaknya disusun secara sistematis berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat dilaksanakan seefektif mungkin dengan setiap tahapan kegiatan belajar dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam perencanaan. Guru harus dapat menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa yaitu dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar.

3. Mencermati manfaat yang diperoleh dengan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat memperbaiki aktivitas belajar, pemahaman konsep dan hasil belajar, maka disarankan pertanyaan produktif ini dapat dicoba diterapkan pada konsep lain.


(5)

97

Heni Sri Wahyuni, 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Topik Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Azmiyawati, Choiril. dkk, (2008). IPA 5 Salingtemas. Bandung. Penerbit PT BengawanIlmu.

Hatimah, Ihat. dkk, (2010). Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit UPI Press. Hermawan, Ruswandi. dkk, (2010). Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung:

Penerbit UPI Press.

Karim, S., Rustaman, A. danRustaman, N.Y. (1994).Bagaimana Merancang Pertanyaan Produktif. Proyek Pengadaan Alat Peraga IPA SD. Direktorat Pendidikan Dasar. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdikbud: Jakarta.

Mulyasa, E. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya MarnodanIdris, M. (2012).Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta. Ar-Ruzz

Media

Ruhimat, Toto. dkk, (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Rachman Munandar, Dadang. (2004). Belajar Sains 5. Bandung. Penerbit PT Sarana Panca Karya Nusa.

Rositawaty, S. dan Muharam, Aris. (2009). Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Bandung. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rustaman, N. dan Rustaman, A. (2003). Peran Pertanyaan Produktif dalam KPS dan LKS. Bahan Seminar dan Lokakarya Bagi Guru-guru Biologi SLTP dan SMU di FPMIPA UPI

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar .Jakarta .Kencana Prenada Media Group.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya


(6)

98

Heni Sri Wahyuni, 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Topik Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Samatowa, Usman. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

Wahyudin, Uyu. dkk, (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung. Upi Press Suyanto, S. dkk, (2011). Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam Acara Pembekalan

Guru Daerah terluar, Tertinggal di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta Widodo. (2006). Peningkatan Kemampuan Siswa SD untuk Mengajukan

Pertanyaan Produktif. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran UPI.

Komala, Ratna. (2010). Analisis Pertanyaan pada Desain Kegiatan Laboratorium

Kelas XII dalam Konsep Fotosintesis. Skripsi pada FPMIPA UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Mia Rachmawati (2012) Pengaruh Pertanyaan Pengarah terhadap Kemampuan Siswa dalam Menarik Kesimpulan pada Konsep Pencemaran Air. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Anas, Khairul. (2013). Laporan Percobaan Fisika Difraksi dan Dispersi. [Online]. Tersedia: http://khairul-anas.blogspot.com/2013/03/laporan-percobaan-fisika-difraksi-dan.html. [10Juni 2013]

Sundusiyah, Aida. (2012). Pengembangan Pembelajaran IPA SD/MI (PMP) Sifat-sifat Cahaya dan Pemanfaatannya. [Online].

Tesedia: http://aidasundusiyah.blogspot.com/2012/04/pmp-ipa-sdkls-5-2.html [10Mei 2013].

Sutarno. (2007). Pencahayaan. [Online].

Tersedia: http://tarn2007.blogspot.com/2011/08/sejarah-perkembangan-sumber-cahaya.html [20 Mei 2013]