HUBUNGAN ANTARA DAYA KONSENTRASI DAN KETERAMPILAN MENYIMAK MAHASISWA BAHASA JERMAN UPI.

(1)

HUBUNGAN ANTARA DAYA KONSENTRASI DAN KETERAMPILAN MENYIMAK MAHASISWA BAHASA JERMAN UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh : Syifa Septya H N

0900536

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Syifa Septya, 2013

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan antara Daya

Konsentrasi dan Keterampilan Menyimak Mahasiswa Bahasa Jerman Upi” ini

sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2013 Yang membuat pernyataan,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SYIFA SEPTYA H N

HUBUNGAN ANTARA DAYA KONSENTRASI DAN KETERAMPILAN MENYIMAK MAHASISWA BAHASA JERMAN UPI

Bandung, Oktober 2013 Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Pepen Permana, S.Pd., M.Pd Dra. Lersianna H. Saragih, M.Pd NIP. 198002102005011002 NIP. 195212091982032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS UPI

Drs. Amir, M.Pd NIP. 196111101985031005


(4)

ii

Syifa Septya, 2013

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Hubungan antara Daya Konsentrasi dan Keterampilan Menyimak Mahasiswa Bahasa Jerman UPI. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya dugaan bahwa keterampilan menyimak (Hörverstehen) merupakan keterampilan yang lebih sulit daripada keterampilan-keterampilan bahasa lainnya dan daya konsentrasi menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari menyimak sehingga daya konsentrasi berperan penting untuk keberhasilan pembelajar terutama dalam menyimak. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui hubungan antara daya konsentrasi dan keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI, 2) untuk mengetahui kontribusi daya konsentrasi terhadap keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI. Daya konsentrasi merupakan upaya untuk memusatkan pikiran pada suatu hal ataupun kegiatan untuk menerima informasi dalam waktu yang terbatas. Menyimak merupakan proses menerima suara-suara ataupun bunyi-bunyi yang mengandung makna atau informasi tertentu. Perhatian dan konsentrasi dibutuhkan pembelajar dalam menyimak. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 53 orang. Sampel yang diambil berjumlah 30 orang dengan teknik

Simple Sampling Random atau secara acak dari anggota populasi. Instrumen penelitian ini yaitu tes daya konsentrasi dan tes keterampilan menyimak. Tes daya konsentrasi diperoleh atas kerjasama dengan pihak UPT-LBK UPI bidang Bimbingan Konseling (BK). Tes menyimak diperoleh secara online dari Goethe Institut yang merupakan bentuk tes dari Modellsatz: Goethe-Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch. Setelah data dianalisis diperoleh hasil sebagai berikut: 1) daya konsentrasi mahasiswa termasuk kategori kurang baik, 2) keterampilan menyimak mahasiswa termasuk kategori cukup, 3) terdapat hubungan antara daya konsentrasi dan keterampilan menyimak dengan klasifikasi cukup kuat, 4) dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,53 menunjukkan adanya kontribusi daya konsentrasi terhadap keterampilan menyimak sebesar 28%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi dapat mempengaruhi hasil keterampilan menyimak. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bahwa pembelajar mengkonsumsi terlebih dahulu makanan yang sehat, sehingga mereka tetap berkonsentrasi dan mereka juga sering berlatih menyimak berita-berita berbahasa Jerman dari radio atau televisi, sehingga kemampuan menyimak pembelajar meningkat.


(5)

iii

ABSTRAKT

Der Titel der Untersuchung lautet “Die Beziehung zwischen der Konzentration und der Hörfertigkeit der Deutschstudenten der UPI”. Der Hintergrund der Untersuchung besteht darin, dass die Hörfertigkeit vermutlich schwieriger als die anderen Sprachfertigkeiten wäre und die Konzentration einer der Einflussfaktoren auf die Leistung beim Hören ist. Die Ziele dieser Untersuchung sind: 1) die Beziehung zwischen der Konzentration und der Hörfertigkeit der Deutschstudenten an der UPI zu ermitteln, 2) den Beitrag der Konzentration auf die Hörfertigkeit darzustellen. Die Konzentration ist eine Bemühung, die das Gedächtnis zu einem Fall oder einer Aktivität aufrichtet, um Informationen in der begrenzten Zeit zu empfangen. Die Hörfertigkeit ist ein Aufnahmenprozess der Geräusche und der Laute, die die Bedeutung und die Information enthalten. Beim Hören werden die Aufmerksamkeit und die Konzentration von den Lernenden benötigt. Die Korrelationsmethode wurde in dieser Untersuchung verwendet. Die Population in dieser Untersuchung ist alle Studenten im 5. Semester Jahrgang 2013/2014 der Deutschabteilung der UPI. Sie sind 53 Studenten. Als Stichprobe wurden dann 30 Studenten durch der Simple- Sampling-Random-Technik von der Population genommen. Die Instrumente der Untersuchung sind ein Konzentrationstest und ein Hörtest. Der Konzentrationstest ist von UPT-LBK der UPI im Bereich Beratung. Als Hörtest wurde der Modellsatz: Goethe-Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch verwendet. Die Ergebnisse dieser Untersuchung sind wie folgende: 1) die Konzentration der Studenten gehört zu der Kategorie ausreichend, 2) die Fertigkeit der Studenten beim Hören gehört zu der Kategorie befriedigend, 3) es zeigt eine Beziehung zwischen der Konzentration und der Hörfertigkeit der Deutschstudenten der UPI mit der Kategorie befriedigend, 4) aus den Korrelationskoeffizienten 0,53 beträgt der Beitrag der Konzentration auf die Hörfertigkeit 28%. Deswegen lässt es sich schlussfolgern, dass die Konzentration die Leistung der Hörfertigkeit beeinflussen kann. Basierend auf dem Ergebnis der Untersuchung sollten die Lernenden vor Aktivitäten gesundes Essen zu sich nehmen, damit sie konzentriert bleiben, und sie sollten auch oft deutsche Sendungen im Radio oder im Fernsehen hören, damit ihre Fertigkeit beim Hören steigt.


(6)

vii Syifa Septya, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAKT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah... ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Konsentrasi ... 7

1. Hakikat Konsentrasi... 7

2. Tipe-Tipe Seseorang dalam Berkonsentrasi ... 9

3. Perbedaan antara Perhatian dan Konsentrasi ... 10

4. Manfaat Konsentrasi dalam Pembelajaran ... 11

5. Syarat-Syarat Berkonsentrasi ... 12

6. Faktor-Faktor Penghambat dalam Berkonsentrasi... 12

7. Solusi untuk Memudahkan Berkonsentrasi ... 14


(7)

B. Keterampilan Menyimak ... 16

1. Hakikat Menyimak ... 16

2. Peran Menyimak ... 18

3. Jenis-Jenis Menyimak ... 19

4. Ciri-Ciri Menyimak ... 21

5. Tujuan Menyimak ... 22

6. Fungsi Menyimak ... 24

7. Tahapan dalam Menyimak ... 25

8. Faktor-Faktor Penghambat dalam Menyimak ... 27

9. Cara Mengukur Kemampuan Menyimak ... 28

C. Konsentrasi dan Menyimak ... 28

D. Kerangka Berpikir ... 30

E. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

D. Variabel dan Desain Penelitian ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 34

F. Prosedur Penelitian ... 35

G. Teknik Pengumpulan Data ... 36

H. Teknik Analisis Data ... 36

I. Hipotesis Statistik ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 39

1. Daya Konsentrasi ... 39

2. Keterampilan Menyimak ... 39

3. Hubungan antara Daya Konsentrasi dan Keterampilan Menyimak 40


(8)

ix Syifa Septya, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 52


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Komunikasi adalah sebuah proses dalam menerima informasi satu sama lain. Salah satu alat komunikasi dan penghubung dalam berinteraksi adalah bahasa. Bahasa tidak hanya dijadikan alat komunikasi, tetapi sebagai sarana mengembangkan kemampuan berpikir, khususnya bagi pembelajar. Oleh karena itu, pentingnya menciptakan pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman.

Dalam pembelajaran bahasa Jerman terdapat empat keterampilan bahasa, yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit), keterampilan berbicara

(Sprechfertigkeit), keterampilan membaca (Leseverstehen) dan keterampilan menulis (Schreibfertigkeit). Dalam penyajian pembelajaran, keempat keterampilan tersebut erat kaitannya dan saling menunjang, sehingga keempat keterampilan bahasa tersebut saling berhubungan.

Salah satu dari empat keterampilan bahasa tersebut, menyimak merupakan keterampilan dasar yang pertama kali dikuasai oleh setiap individu manusia. Keterampilan menyimak menjadi dasar bagi keterampilan berbahasa lain. Pada awal kehidupan manusia, manusia terlebih dahulu belajar menyimak, setelah itu berbicara, membaca dan menulis. Sehingga menyimak berperan penting karena penguasaan keterampilan menyimak akan berpengaruh pada keterampilan berbahasa yang lain.


(10)

2

Syifa Septya, 2013

Dalam konteks pembelajaran, menyimak memiliki peran yang sangat potensial bagi pembelajar. Dengan menyimak, maka pembelajar dapat menambah pengetahuan, menerima dan menghargai pendapat orang lain. Oleh karena itu, untuk dapat memiliki tingkat kemampuan menyimak, maka diperlukan latihan-latihan menyimak secara intensif.

Dengan memiliki kemampuan menyimak yang baik, seorang pembelajar yang belajar bahasa asing terutama bahasa Jerman akan dapat berkomunikasi dengan baik, selain itu pembelajar dapat menguasai keterampilan berbahasa yang lain seperti berbicara, membaca dan menulis.

Hal ini bertolak belakang dengan kondisi beberapa mahasiswa bahasa Jerman saat ini. Bagi beberapa mahasiswa, keterampilan menyimak merupakan keterampilan yang dianggap sulit dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Heriyanto H. Putra (2012) menunjukkan bahwa keterampilan menyimak (Hörverstehen) mahasiswa bahasa Jerman belum mencapai hasil yang optimal, sehingga hasil belajar yang diperoleh mahasiswa bahasa Jerman pun tidak sebaik hasil belajar pada ketiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini disebabkan karena beberapa dari mereka tidak terbiasa menyimak percakapan atau dialog dalam bahasa Jerman, sehingga mereka juga merasa sulit untuk mengikutinya.

Selain itu, hal tersebut juga disebabkan oleh faktor-faktor lainnya, seperti: a) faktor dari luar diri (eksternal), yaitu: situasi atau kondisi pada saat menyimak, isi teks menyimak dan kualitas dari media yang di simak, dan b) faktor dari dalam diri (internal), yaitu: intelegensi, minat, motivasi dan daya konsentrasi pembelajar


(11)

3

pada saat menyimak. Dari faktor-faktor di atas, salah satu faktor yang dianggap cukup berpengaruh dalam menentukan keberhasilan mahasiswa dalam mata kuliah Hören ini adalah faktor dari dalam diri (internal), yaitu daya konsentrasi mahasiswa pada saat menyimak.

Daya konsentrasi menjadi salah satu faktor pendukung dalam keterampilan menyimak, sehingga diduga menjadi faktor keberhasilan dalam keterampilan menyimak karena daya konsentrasi merupakan kemampuan seseorang dalam memfokuskan diri terhadap sesuatu yang dipelajarinya, termasuk pada mata kuliah Hören. Oleh karena itu, daya konsentrasi sangat memegang peranan penting dalam mewujudkan tujuan belajar tersebut.

Telah dilakukan penelitian sebelumnya oleh Erna Yuliantini (2012) dengan judul Hubungan Daya Konsentrasi dengan Kemampuan Mahasiswa dalam Membaca Teks Bahasa Jerman yang menghasilkan bahwa daya konsentrasi mempengaruhi keterampilan membaca teks bahasa Jerman. Itu menandakan bahwa daya konsentrasi dapat mempengaruhi salah satu keterampilan berbahasa, termasuk pada keterampilan menyimak.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut, timbulah sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan peranan kemampuan berkonsentrasi terhadap kemampuan menyimak. Hal ini sejalan dengan daya konsentrasi yang berperan penting dalam berbagai aktivitas, terutama dalam kegiatan menyimak. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti hubungan antara kedua hal tersebut. Penelitian ini berjudul

“Hubungan Antara Daya Konsentrasi dan Keterampilan Menyimak Mahasiswa Bahasa Jerman UPI”.


(12)

4

Syifa Septya, 2013

B.Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apakah mahasiswa bahasa Jerman UPI berkonsentrasi pada saat menyimak? 2. Sejauh mana tingkat konsentrasi mahasiswa bahasa Jerman UPI terhadap

keterampilan menyimak?

3. Apakah kesulitan yang dihadapi mahasiswa bahasa Jerman UPI pada saat berkonsentrasi terhadap keterampilan menyimak?

4. Faktor apa yang mempengaruhi kurangnya konsentrasi mahasiswa bahasa Jerman UPI terhadap keterampilan menyimak?

C.Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini tidak melebar luas, maka penulis memfokuskan pada satu permasalahan, mengingat keterbatasan waktu serta kemampuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :

1. Daya konsentrasi

Daya konsentrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk berkonsentrasi dalam menerima informasi.

2. Keterampilan menyimak

Keterampilan menyimak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses menerima informasi yang didengar.


(13)

5

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menguraikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan berkonsentrasi mahasiswa bahasa Jerman UPI?

2. Bagaimana kemampuan mahasiswa bahasa Jerman UPI dalam keterampilan menyimak?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara daya konsentrasi dan keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI?

4. Berapa besar kontribusi daya konsentrasi terhadap keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI?

E.Tujuan Penelitian

Dengan mengacu kepada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Kemampuan berkonsentrasi mahasiswa bahasa Jerman UPI.

2. Kemampuan mahasiswa bahasa Jerman UPI dalam keterampilan menyimak. 3. Apakah terdapat atau tidaknya hubungan yang signifikan antara daya

konsentrasi dan keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI.

4. Berapa besar kontribusi daya konsentrasi terhadap keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:


(14)

6

Syifa Septya, 2013

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan pendidikan bahasa Jerman, khususnya terhadap mata kuliah keterampilan menyimak.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa lain sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi dalam keterampilan menyimak. Selain itu, bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu masukan dan informasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyimak mahasiswa bahasa Jerman.


(15)

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Jenis penelitian menggunakan pendekatan metode korelasional. Arikunto (2010: 4) menjelaskan bahwa penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

Metode korelasional adalah bagian dari metode deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2010: 3) adalah penelitian yang dimaksudkan utuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian, sehingga penulis dalam metode deskriptif tidak mengubah, menambah atau menggandakan manipulasi terhadap objek penelitian.

Metode penelitian korelasional ini bertujuan untuk mendapatkan seberapa besar hubungan antara variabel X (Daya Konsentrasi) dengan variabel Y (Menyimak), sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 terhadap mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 jurusan Pendidikan


(16)

33

Syifa Septya, 2013

Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 53 orang.

2. Sampel

Untuk menentukan sampel yang akan diteliti digunakan Teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Sampel penelitian ini berjumlah 30 mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia.

D. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

a. Variabel X dalam penelitian ini adalah daya konsentrasi.

b. Variabel Y dalam penelitian ini adalah keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI.

2. Desain Penelitian


(17)

34

Gambar 3.1 Desain Penelitian

X r Y

Keterangan : X : daya konsentrasi

Y : keterampilan menyimak

r : korelasi antara variabel X dan variabel Y

E. Instrumen Penelitian

Jenis instrumen dalam penelitian ini yaitu berupa tes. Dalam penelitian ini tes yang diberikan terdapat dua tes yaitu tes daya konsentrasi dan tes menyimak. 1. Tes daya konsentrasi

Instrumen ini bertujuan untuk menilai kemampuan seseorang dalam berkonsentrasi. Tes daya konsentrasi ini diperoleh atas kerjasama dengan pihak UPT-LBK UPI bidang Bimbingan Konseling (BK). Tes ini adalah bagian dari tes TKKB (Tes Ketahanan dan Ketenangan Berpikir) dan tes IST (Intelligenz Struktur Test). Tes ini diasumsikan telah memenuhi kriteria validitas dan realibilitas, karena tes ini dibuat oleh UPT-LBK dan telah menjadi tes baku. Skor dari tes ini menggunakan skala nilai 100.

2. Tes kemampuan menyimak

Tes kemampuan menyimak ini merupakan bentuk tes dari Modellsatz: Goethe-Zertifikat B1: Goethe-Zertifikat Deutsch. Tes ini diperoleh dari situs online Goethe Institut. Tes ini bertujuan untuk menilai kemampuan seseorang dalam


(18)

35

Syifa Septya, 2013

menerima informasi yang disimaknya. Tes ini berisi soal-soal isian dalam bentuk pilihan benar atau salah. Tes ini diasumsikan telah memenuhi kriteria validitas dan realibilitas, karena format tes ini dikembangkan oleh Goethe Institut dan telah digunakan hampir di seluruh negara. Soal tes ini dibagi menjadi tiga bagian dengan penilaian berdasarkan penilaian Goethe Institut. Jumlah skor bagian pertama yaitu 25 yang terdiri dari lima soal, sedangkan pada bagian kedua jumlah skor yaitu 25 yang terdiri dari 10 soal dan pada bagian ketiga jumlah skor yaitu 25 dengan jumlah soal lima buah. Jumlah skor dari jawaban yang benar yaitu 75, dari skor mentah 75 tersebut kemudian dikonversikan menjadi skala nilai 100.

F. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini terdapat langkah-langkah sebagai berikut: 1. Persiapan Pengumpulan Data

Sebelum melakukan pengumpulan data, terlebih dahulu dipersiapkan instrumen tes daya konsentrasi. Tes tersebut sebelumnya telah diberikan berdasarkan rekomendasi dosen pembimbing dan pihak UPT-LBK UPI bidang Bimbingan dan Konseling (BK).

2. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan tujuan mengumpulkan data (skor mentah) mengenai taraf daya konsentrasi dan keterampilan menyimak. teknik pengumpulan data ini berupa tes tertulis kepada mahasiswa semester V tahun ajaran 2013-2014 yang mengikuti mata kuliah Arbeit mit Hörtexten II.


(19)

36

3. Pengolahan Data

Setelah mendapatkan skor mentah dari kedua variabel tersebut, maka skor mentah akan diubah menjadi nilai skala 100, kemudian untuk memudahkan interpretasi hasil data dari kedua variabel tersebut digunakan kriteria interpretasi nilai yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2001: 39). Klasifikasi nilai tersebut dilihat dari tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Tabel Klasifikasi Persentase Nilai

Interval Persentase Tingkat Penguasaan Kualifikasi

85-100 Sangat Baik

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang Baik 0-39 Tidak Baik

G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melalui tes daya konsentrasi dan tes menyimak terhadap mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia.

H.Teknik Analisis Data

Sehubungan dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi sebelum penulis menentukan teknik analisis data yang digunakan, maka menurut Arikunto (2010: 357) harus dilakukan terlebih dahulu memeriksa keabsahan sampel untuk diterapkan teknik tertentu, yaitu:


(20)

37

Syifa Septya, 2013

1. Uji normalitas, yaitu cara pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data hasil tes daya konsentrasi dan kemampuan menyimak mahasiswa

2. Uji homogenitas, yaitu cara untuk menguji kesamaan variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama dan layak untuk diteliti

Penelitian ini dilakukan dengan teknik korelasi yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Jika dua variabel tersebut memiliki hubungan, maka berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Selain itu, teknik korelasi ini menggunakan korelasi Product-Moment yaitu untuk menentukan koefisien hubungan antara variabel X dan variabel Y. Menurut Riduwan dan Sunarto (2009: 81) klasifikasi nilai tersebut dapat dilihat dari tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,00 sampai dengan 0,199

Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah


(21)

38

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : rxy = 0

H1 : rxy ≠ 0

Hipotesis H0 dapat diterima apabila tidak terdapat hubungan antara

variabel X dan variabel Y, namun apabila terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka hipotesis H0 ditolak. Dengan demikian hipotesis H1 atau


(22)

47

Syifa Septya, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Daya konsentrasi mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi kurang baik.

2. Keterampilan menyimak mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi cukup.

3. Daya konsentrasi memiliki hubungan yang signifikan dengan keterampilan menyimak mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Hubungan ini dibuktikan dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,53. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara daya konsentrasi dan keterampilan menyimak mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi cukup kuat. 4. Daya konsentrasi memberikan kontribusi terhadap keterampilan menyimak

mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Kontribusi ini dibuktikan dengan koefisien determinasi sebesar 28%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa daya konsentrasi memberikan kontribusi terhadap keterampilan menyimak.


(23)

48

B. Saran

Berdasarkan hasil peneitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Mengingat daya konsentrasi mahasiswa termasuk pada kategori kurang baik, maka untuk meningkatkan daya konsentrasi, seseorang disarankan mendapatkan asupan nutrisi yang tepat pada saat akan melakukan suatu kegiatan, sehingga dapat berkonsentrasi dengan baik. Selain itu, motivasi terhadap hal atau kegiatan yang akan dilakukan menjadikan seseorang berkonsentrasi terhadap hal atau kegiatan yang dihadapinya.

2. Melihat dari hasil kemampuan mahasiswa dalam keterampilan menyimak termasuk ke dalam kategori cukup, maka demi meningkatkan keterampilan menyimak khususnya bagi pembelajar akan lebih baik jika dapat membiasakan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan menyimak dengan cara menyimak dari berbagai macam latihan dari wacana lisan berbahasa Jerman dari siaran radio dan siaran televisi berbahasa Jerman ataupun secara langsung dari penutur asli.

3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan daya konsentrasi dengan keterampilan menyimak termasuk pada klasifikasi cukup kuat, maka untuk meningkatkan daya konsentrasi mahasiswa dalam menyimak, disarankan media pendukung yang digunakan pada saat menyimak lebih ditingkatkan, seperti media CD Player ataupun CD yang digunakan lebih optimal. Selain itu, untuk meningkatkan daya konsentrasi mahasiswa terhadap keterampilan menyimak, para pendidik bahasa khususnya bahasa Jerman disarankan untuk


(24)

49

Syifa Septya, 2013

menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, sehingga dapat mendukung mahasiswa dalam berkonsentrasi terhadap keterampilan menyimak.


(25)

50

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Bustanul. et al. 2010. Menyimak. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dahlhaus, Barbara. 1994. Fertigkeit Hören. München: Goethe-Institut.

Geuenich, Bettina. et al. 2006. Das groβe Buch der Lerntechniken. München: Compact Verlag.

Guler, Selina. 2011. Konzentration steigern, aber mit welcher Methode?. [Online].Tersedia:www.bscw-hfh.ch/pub/bscw.cgi/d6088896/GulerMAT.pdf Hermawan, Herry. 2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang

Terabaikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPEE.

Riduwan dan Sunarto. 2009. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Seidl, Linda. 2009. Hörverstehen in Theorie und Praxis. [Online]. Tersedia: http://books.google.co.id/books?id=aOztDKjG96EC&printsec=frontcover& hl=id#v=onepage&q&f=false [15 November 2012]

Städtler, Thomas. 2003. Lexikon der Psychologie. Stuttgart: Alfred Kröner Verlag.

Stücke, Uta. 2000. Konzentrationstraining. Mülheim: Verlag an der Ruhr.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wermke et.al. 2007. Duden-Die deutsche Rechtschreibung. Mannheim: Bibliographisches Institut & F.A. Brockhaus AG.

Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. _________. 2012. Hörverstehen. [Online]. Tersedia:


(26)

51

Syifa Septya, 2013

_________. 2013. Modellsatz: Goethe-Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch. Goethe

Institut. [Online] Tersedia:


(1)

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : rxy = 0

H1 : rxy ≠ 0

Hipotesis H0 dapat diterima apabila tidak terdapat hubungan antara

variabel X dan variabel Y, namun apabila terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka hipotesis H0 ditolak. Dengan demikian hipotesis H1 atau


(2)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Daya konsentrasi mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi kurang baik.

2. Keterampilan menyimak mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi cukup.

3. Daya konsentrasi memiliki hubungan yang signifikan dengan keterampilan menyimak mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Hubungan ini dibuktikan dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,53. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara daya konsentrasi dan keterampilan menyimak mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi cukup kuat. 4. Daya konsentrasi memberikan kontribusi terhadap keterampilan menyimak

mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Kontribusi ini dibuktikan dengan koefisien determinasi sebesar 28%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa daya konsentrasi memberikan kontribusi terhadap keterampilan menyimak.


(3)

B. Saran

Berdasarkan hasil peneitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Mengingat daya konsentrasi mahasiswa termasuk pada kategori kurang baik, maka untuk meningkatkan daya konsentrasi, seseorang disarankan mendapatkan asupan nutrisi yang tepat pada saat akan melakukan suatu kegiatan, sehingga dapat berkonsentrasi dengan baik. Selain itu, motivasi terhadap hal atau kegiatan yang akan dilakukan menjadikan seseorang berkonsentrasi terhadap hal atau kegiatan yang dihadapinya.

2. Melihat dari hasil kemampuan mahasiswa dalam keterampilan menyimak termasuk ke dalam kategori cukup, maka demi meningkatkan keterampilan menyimak khususnya bagi pembelajar akan lebih baik jika dapat membiasakan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan menyimak dengan cara menyimak dari berbagai macam latihan dari wacana lisan berbahasa Jerman dari siaran radio dan siaran televisi berbahasa Jerman ataupun secara langsung dari penutur asli.

3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan daya konsentrasi dengan keterampilan menyimak termasuk pada klasifikasi cukup kuat, maka untuk meningkatkan daya konsentrasi mahasiswa dalam menyimak, disarankan media pendukung yang digunakan pada saat menyimak lebih ditingkatkan, seperti media CD Player ataupun CD yang digunakan lebih optimal. Selain itu,


(4)

49

menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, sehingga dapat mendukung mahasiswa dalam berkonsentrasi terhadap keterampilan menyimak.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Bustanul. et al. 2010. Menyimak. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dahlhaus, Barbara. 1994. Fertigkeit Hören. München: Goethe-Institut.

Geuenich, Bettina. et al. 2006. Das groβe Buch der Lerntechniken. München: Compact Verlag.

Guler, Selina. 2011. Konzentration steigern, aber mit welcher Methode?. [Online].Tersedia:www.bscw-hfh.ch/pub/bscw.cgi/d6088896/GulerMAT.pdf Hermawan, Herry. 2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang

Terabaikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPEE.

Riduwan dan Sunarto. 2009. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Seidl, Linda. 2009. Hörverstehen in Theorie und Praxis. [Online]. Tersedia: http://books.google.co.id/books?id=aOztDKjG96EC&printsec=frontcover& hl=id#v=onepage&q&f=false [15 November 2012]

Städtler, Thomas. 2003. Lexikon der Psychologie. Stuttgart: Alfred Kröner Verlag.

Stücke, Uta. 2000. Konzentrationstraining. Mülheim: Verlag an der Ruhr.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wermke et.al. 2007. Duden-Die deutsche Rechtschreibung. Mannheim: Bibliographisches Institut & F.A. Brockhaus AG.

Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. _________. 2012. Hörverstehen. [Online]. Tersedia:


(6)

http://www.hueber.de/wiki-_________. 2013. Modellsatz: Goethe-Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch. Goethe

Institut. [Online] Tersedia: http://www.goethe.de/lrn/pro/ZD-online/data/HV.html