Studi tentang perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santo Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012 dan implementasinya terhadap usulan topik-topik pelatihan pengembangan perilaku asertif - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI TENTANG PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS XI IPS SMA
SANTU FRANSISKUS SAVERIUS RUTENG TAHUN AJARAN 2011/2012
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
PELATIHAN PENGEMBANGAN PERILAKU ASERTIF
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh
Anastasia Florentin Marezki
071114040
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI TENTANG PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS XI IPS SMA
SANTU FRANSISKUS SAVERIUS RUTENG TAHUN AJARAN 2011/2012
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
PELATIHAN PENGEMBANGAN PERILAKU ASERTIF
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh
Anastasia Florentin Marezki
071114040
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,
3 November 2011 Penulis
Anastasia Florentin Marezki iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : Nama : Anastasia Florentin Marezki Nomor Mahasiswa : 071114040
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kapada perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul : STUDI TENTANG PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS XI IPS
SMA SANTU FRANSISKUS SAVERIUS RUTENG TAHUN AJARAN
2011/2012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
PELATIHAN PENGEMBANGAN PERILAKU ASERTIF, beserta perangkat
yang diperlukan (bila ada).Dengan demikian, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 3 November 2011
Yang menyatakan, Anastasia Florentin Marezki v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akanhidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir
akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. " (Lukas 12 : 22)
"Semangat manusia lebih kuat dari pada segala sesuatu yang terjadi padanya." (C.C. Scott) "Orang lain mungkin ada untuk membantu kita, menolong kita, membimbing kita melangkah di jalan kita. Tapi pelajaran yang dipelajari selalu milik kita." (Melody Beattie)
Pribadi yang matang terbentuk oleh berbagai hal dan
alasan. Diriku adalah cerminan segala hal yang telah terjadi
padaku. Aku,….tidak dapat menolak diriku. Karena menolak
diriku sama artinya dengan berjalan menjauh dari kenyataan.
Skripsi ini kupersembahkan untuk : ¾ Allah bapa dalam surga, Yesus Kristus, dan Roh Kudus ¾ Keluargaku tercinta yang selalu mendukungku ¾ Lovely husband untuk kasih sayangnya ¾ Aurelia Gracia, motivatorku vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
STUDI TENTANG PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS XI IPS SMA
SANTU FRANSISKUS SAVERIUS RUTENG TAHUN AJARAN 2011/2012
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
PELATIHAN PENGEMBANGAN PERILAKU ASERTIF
Anastasia Florentin Marezki Universitas Sanata Dharma
2011 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk (1) mengetahui perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius
Ruteng tahun ajaran 2011/2012, dan (2) dapat menyusun usulan topik-topik pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah responden sebanyak 126 siswa. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek perilaku asertif dengan 61 pernyataan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah penggolongan perilaku asertif siswa berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe 1. Perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012 digolongkan menjadi 5 yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat
rendah . Dalam pembahasan, peneliti menggolongkan perilaku asertif siswa
menjadi tinggi dan kurang tinggi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012 yang perilaku asertifnya tergolong tinggi ada 40 siswa (31,74%) dan siswa yang perilaku asertifnya tergolong kurang tinggi ada 86 siswa (62,28%). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012 masih kurang tinggi atau belum ideal.
Peneliti membuat usulan topik-topik pelatihan pengembangan perilaku asertif untuk meningkatkan perilaku asertif siswa berdasarkan penyataan- pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa belum memiliki perilaku asertif yang tinggi. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
A STUDY ON THE ASSERTIVE BEHAVIOR OF THE ELEVENTH
GRADE SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS MAJORING IN SOCIAL
STUDIES AT SANTU FRANSISKUS SAVERIUS RUTENG IN 2011/2012
ACADEMIC YEAR AND ITS IMPLICATIONS TOWARDS THE
SUGGESTED TOPICS FOR ASSERTIVE BEHAVIOR DEVELOPMENT
TRAINING
By Anastasia Florentin Marezki
Sanata Dharma University 2011
This study belongs to a descriptive study which aims to obtain information about students’ assertive behavior of the eleventh grade senior high school majoring in social studies at Santu Fransiskus Saverius Ruteng in 2011/2012 Academic Year and to propose the suggested topics for assertive behavior development training in order to improve the students’ assertive behavior.
The population of this research is the eleventh grade senior high school students majoring in social studies at Santu Fransiskus Saverius Ruteng in 2011/2012 Academic Year with 126 respondents. This is a population research which used questionnaires as the instrument of the study. The writer designed the questionnaires based on the assertive behavior aspects which consisted of 61 questions.
The technique of the data analysis used in this study is the classification of the students’ assertive behavior based on Standard Reference Evaluation Type I. The writer classified five students’ assertive behavior of the eleventh grade senior high school majoring in social studies at Santu Fransiskus Saverius Ruteng in 2011/2012, i.e. very high, high, average, low, and very low. In the discussion, the writer classified the students’ assertive behavior into high and less high.
The results showed that there were 40 students (31.74%) belong to high assertive motivation and 86 students (62.28%) belong to less high assertive motivation. It can be inferred that the students’ assertive behavior of the eleventh grade senior high school majoring in social studies at Santu Fransiskus Saverius
Ruteng in 2011/2012 Academic Year was not high enough or not ideal.
Thus, the writer proposed the suggested topics for assertive behavior development training in order to improve the students’ assertive behavior based on the consideration that the students were not in adequate high assertive motivation viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat, karunia, kasih, berkat, dan penyelenggaraan yang berlimpah dari Tuhan Yesus dan Bunda Maria sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Proses penyelesaian skripsi ini merupakan pengalaman dan pembelajaran yang luar biasa bagi penulis karena penulis sungguh merasakan kasih karunia yang tak terhingga dari Tuhan Yesus dan Bunda Maria.
Penulisan skripsi ini merupakan proses yang panjang, dan penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bpk. Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan dukungan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
2. Bpk. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan ijin penelitian dan dukungan bagi penulis pada proses penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., M.A., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan yang berguna kepada penulis demi perbaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan yang berguna bagi penulis demi perbaikan skripsi ini.
5. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan dukungan, bimbingan, dan ilmu yang berguna untuk bekal hidup penulis.
6. Ibu Retno Dumilah, BA., selaku kepala sekolah SMA Kristen 1 Magelang yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk mengadakan uji coba penelitian di SMA Kristen 1 Magelang dan untuk keterbukaan, penerimaan, dan keramahannya bagi penulis. ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Romo Antonius R.L. Batara, Pr. S.Fil., selaku kepala sekolah SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng yang telah memberikan ijin, waktu, dan tempat kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng.
8. Bpk. Siprianus Bos, yang telah memberikan waktu untuk mengurus surat- surat yang terkait dalam proses pengambilan data di SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng.
9. Bpk. Damianus Noda, yang telah memberikan saran demi kelancaran proses pengambilan data dan penyelesaian surat keterangan telah mengadakan penelitian di SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng.
10. Para siswa SMA Kristen 1 Magelang dan siswa SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng yang telah bersedia mengisi kuesioner yang diedarkan penulis.
11. Mas Moko dan Mas Anto yang telah menyediakan waktu dan tenaga dalam proses pengurusan surat ijin uji coba dan surat ijin penelitian.
12. Keluargaku tersayang : Bapa, Mama, Apin, Empok, Ma’ke Nadus, dan keluarga besar pengkot yang telah memberikan cinta, doa, dukungan, dan sarana demi penyelesaian skripsi ini.
13. My lovely husband, yang telah memberikan cinta, dukungan, kasih, doa, dan segala bantuan yang penulis butuhkan selama proses penyelesaian skripsi ini.
14. Aurelia Gracia A., my little princess yang telah menjadi motivator dan memberikan inspirasi terbesar dalam hidupku.
15. Teman-teman “seperjuanganku” (Cha”, Ciput, Mb. Maria, Mb Ria, Sr.
Tarsisia) untuk dukungan, semangat, dan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan peneliti demi penyelesaian skripsi ini.
16. Teman-temanku, BK USD 2007 untuk kebersamaan dan semangat berbagi selama kuliah.
17. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang selalu menjadi tempat diskusi terbaik dan menyediakan semua jawaban atas pertanyaan- pertanyaan mengenai topik skripsi ini. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
xii
1. Pengertian perilaku asertif………………………………
6. Pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan perilaku asertif anak…………………………………… 23 7. Faktor-faktor yang menghambat perilaku asertif……..
19
18 5. Manfaat perilaku asertif………………………………..
16 4. Tujuan perilaku asertif………………………………….
15 3. Aspek-aspek perilaku asertif…………………………..
10 2. Karakteristik orang yang asertif………………………..
10 A. Perilaku Asertif……………………………………………... 10
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………
8 E. Definisi Operasional………………………………………... 9
7 D. Manfaat Penelitian…………………………………………..
7 C. Tujuan Penelitian…………………………………………….
1 B. Rumusan Masalah…………………………………………...
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………. 1 A. Latar Belakang Masalah……………………………………..
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………… iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………… v MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………. vi ABSTRAK………………………………………………………………. vii ABSTRACT……………………………………………………………... viii KATA PENGANTAR…………………………………………………... ix DAFTAR ISI…………………………………………………………….. xii DAFTAR TABEL……………………………………………………….. xv DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xvi
24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
B. Usulan Topik-topik Pelatihan Pengembangan Perilaku Asertif………………………………………………………. 59
2. Pembahasan…………………………………………….. 55
53
53 1. Hasil Penelitian………………………………………….
53 A. Perilaku Asertif Siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012………………….
PERILAKU ASERTIF…………………………………………
50 BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN USULAN TOPIK-TOPIK PELATIHAN PENGEMBANGAN
49 F. Teknik Analisis Data…………………………………….
2. Tahap pelaksanaan pengumpulan data………………
48
1. Tahap persiapan………………………………………
xiii
8. Pentingnya perilaku asertif bagi siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012………………………………………… 25
2. Reliabilitas instrumen…………………………………. 45
1. Validitas instrumen……………………………………. 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………… 40 A. Jenis Penelitian…………………………………………….. 40 B. Subjek Penelitian…………………………………………... 40 C. Instrumen Penelitian……………………………………….. 41 D. Uji Coba Alat………………………………………………. 43
5. Pelatihan pengembangan perilaku asertif dengan menggunakan pesan-Aku (I messages/I statements)…… 36
31
30 4. Prosedur pelatihan pengembangan perilaku asertif…….
29 3. Manfaat pelatihan pengembangan perilaku asertif……..
2. Tujuan pelatihan pengembangan perilaku asertif………
29
29 1. Pengertian pelatihan pengembangan perilaku asertif…..
27 B. Pelatihan Pengembangan Perilaku Asertif…………………..
9. Tinjauan penelitian-penelitian lain yang relevan………..
E. Prosedur Pengumpulan Data………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP………………………………………………………. 68 A. Kesimpulan………………………………………………….. 68 B. Saran………………………………………………………… 68 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 70 LAMPIRAN…………………………………………………………….. 73 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABELHalaman Tabel 1 : Rincian Jumlah Siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012…….....
41 Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Asertif………………………….
42 Tabel 3 : Jumlah Item-item yang Valid dan Tidak Valid………………
45 Tabel 4 : Indeks Korelasi Reliabilitas…………………………………..
48 Tabel 5 : Penggolongan Perilaku Asertif Menurut PAP Tipe 1………..
52 Tabel 6 : Penggolongan Perilaku Asertif Siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012..
54 Tabel 7 : Penggolongan Skor Pernyataan dari Skor Tertinggi sampai Skor Terendah………………………………………………..
60 Tabel 8 : Item-item yang Menunjukkan Masih Kurang Tingginya Perilaku Asertif……………………………………………….. 61
Tabel 9 : Usulan Topik-topik Pelatihan Pengembangan Perilaku Asertif………………………………………………………… 63 xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
Halaman Lampiran 1 : Kuesioner Uji Coba…………………………………….. 73 Lampiran 2 : Tabulasi Hasil Uji Coba Kuesioner…………………….
77 Lampiran 3 : Hasil Analisis Uji Validitas…………………………….. 81 Lampiran 4 : Reliability Test………………………………………….. 84 Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian…………………………………… 85 Lampiran 6 : Tabulasi Hasil Penelitian……………………………….. 89 Lampiran 7 : Perilaku Asertif Siswa Kelas XI IPS SMA Santu
Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012… 102 Lampiran 8 : Penggolongan Skor Item dari yang Tertinggi sampai
Yang Terendah………………………………………….. 107 Lampiran 9 : Surat Ijin Uji Coba………………………………………. 109 Lampiran 10 : Surat Keterangan telah Mengadakan Uji Coba………… 110 Lampiran 11 : Surat Ijin Penelitian……………………………………… 111 Lampiran 12 : Surat Keterangan telah Mengadakan Penelitian………... 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat membawa perubahan dalam
segala bidang kehidupan. Perkembangan tersebut menuntut manusia untuk mampu menyesuaikan diri agar mampu bertahan hidup. Perubahan zaman juga membawa keterbukaan termasuk dalam bidang komunikasi. Salah satu bentuk keterbukaan dalam komunikasi adalah mengemukakan pendapat, ide atau perasaan dengan jujur.
Mengemukakan pikiran dan perasaan dengan jujur adalah suatu proses yang sangat sulit. Kesulitan yang umum dihadapi dalam komunikasi adalah kegagalan mengemukakan maksud dengan efektif. Esensi pesan yang ingin disampaikan sering tersembunyi atau kurang jelas. Kesulitan mengemukakan maksud yang ingin disampaikan mengakibatkan komunikasi menjadi tidak efektif, kehilangan fungsi, dan esensi pesan yang disampaikan dapat kabur dan tidak jelas. Oleh sebab itu, komunikasi yang tepat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang tepat memungkinkan pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pemberi pesan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sinurat (1999 : 91) mengatakan bahwa komunikasi yang tepat terjadi ketika penerima pesan dapat menangkap atau menginterpretasikan pesan yang diterimanya seperti yang dimaksudkan oleh pemberi pesan. Dalam menyampaikan pesan, pemberi pesan harus mampu mengkomunikasikan pesannya dengan baik agar dapat ditangkap atau diinterpretasikan dengan tepat oleh penerima pesan. Salah satu cara untuk mengkomunikasikan pesan dengan tepat adalah dengan menerapkan perilaku asertif. Perilaku yang asertif merupakan pengungkapan perasaan dan pikiran secara jujur, deskriptif, dan objektif.
Perilaku asertif merupakan pengungkapan diri yang juga menunjukkan penghargaan terhadap orang lain. Perilaku asertif memungkinkan pencapaian tujuan pribadi dan menghindari perasaan cemas yang berlebihan. Namun, keinginan untuk mencapai tujuan pribadi seringkali muncul dalam perilaku agresif. Perilaku agresif umumnya mengakibatkan penerima pesan merasa tersinggung dan bersikap membela diri.
Perilaku agresif merupakan cara untuk mencapai tujuan dengan mengorbankan orang lain. Perilaku agresif seringkali berakibat merendahkan orang lain dan umumnya tidak mencapai tujuan dengan baik. Perilaku agresif dapat mengakibatkan konflik karena orang lain dapat merasa disakiti, merasa direndahkan, akan membentengi diri atau akan membalas dengan perilaku yang agresif pula. Perilaku agresif seringkali diungkapkan melalui bahasa verbal dengan menggunakan kata-kata yang menyakitkan. Pengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan kata-kata yang menyakitkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghina, atau merendahkan orang lain dapat menyebabkan konflik dengan orang lain. Namun, bukan hanya pengungkapan pikiran dan perasaan secara verbal saja yang memungkinkan timbulnya konflik. Konflik juga dapat timbul oleh karena pengungkapan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa tubuh atau bahasa non verbal.
Pengungkapan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa tubuh secara tidak efektif dapat menimbulkan konflik. Misalnya adanya kecenderungan untuk menunjukkan kemarahan dengan menjauhi orang lain tanpa membiarkan orang lain tahu penyebab kemarahan tersebut.
Kecenderungan mengatakan hal yang berbeda dengan perilaku yang ditunjukkan juga dapat menimbulkan penafsiran dan atau penilaian yang salah oleh orang lain. Misalnya mengatakan “saya tidak apa-apa” padahal jelas kelihatan mengekspresikan kesedihan dapat menimbulkan ketidakpercayaan.
Pengungkapan pikiran dan perasaan yang tidak ditunjukkan secara selaras antara kata-kata dengan ekspresi memunculkan perilaku yang tidak asertif.
Perilaku yang tidak asertif dapat menyebabkan kegagalan mencapai tujuan. Orang yang berperilaku tidak asertif mudah merasa disakiti dan cemas karena mereka membiarkan orang memilih bagi mereka. Perilaku yang tidak asertif menyebabkan perasaan tertekan dan kecenderungan untuk mengecam orang lain atas apa yang terjadi. Perilaku yang tidak asertif akan menimbulkan konflik apabila kecaman terhadap orang lain mengganggu relasi antara individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konflik yang terjadi akibat perilaku yang tidak asertif ini dapat terjadi dalam lingkungan pergaulan siswa SMA. Konflik tersebut dapat diakibatkan oleh karena berbagai hal yang dialami siswa yang pada umumnya sedang berada dalam masa remaja. Pada masa remaja, siswa mengalami perubahan- perubahan pesat yang menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak aman, yang dalam banyak kasus mengakibatkan perilaku yang kurang baik. Seberapa serius perubahan masa remaja mempengaruhi perilaku, sebagian besar bergantung pada kemauan dan kemampuan anak untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain. Dengan mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya terhadap orang lain, anak memperoleh pandangan yang lebih baru dan lebih baik. Seperti yang dikemukakan oleh Dunbar (Hurlock, 1980: 192) “….reaksi efektif terhadap perubahan terutama ditentukan oleh kemampuan untuk berkomunikasi….” Oleh karena itulah mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara asertif sangat penting dilakukan anak pada masa SMA.
Mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara asertif membantu anak berelasi secara jujur dengan lingkungan pergaulannya. Membangun relasi yang jujur merupakan tantangan yang berat bagi remaja karena dalam pergaulan, remaja banyak menghadapi tekanan dari lingkungan teman sebaya.
Tekanan dari lingkungan teman sebaya terutama berupa penolakan terhadap anak yang tidak berhasil menyamakan diri dengan standar kelompok. Standar kelompok yang dimaksudkan di sini adalah suatu keadaan konformitas yang terbentuk pada anak usia remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Anak-anak pada usia remaja cenderung membentuk kelompok yang memiliki kesamaan antar anggotanya. Kesamaan yang dimiliki dapat terjadi karena mereka memang memiliki karakter atau kesukaan yang sama, namun dapat juga terjadi karena ada peraturan tertentu yang membuat mereka terlihat sama atau memiliki kesamaan. Menghadapi keadaan ini, anak akan mengesampingkan keperluan individunya untuk menyamakan dirinya dengan standar kelompok. Dalam proses untuk menyesuaikan diri dengan standar kelompok, anak dapat mengalami perasaan tertekan namun cenderung mengabaikannya karena anak lebih mementingkan anggapan teman-temannya daripada apa yang sedang dirasakan atau dipikirkannya.
Berdasarkan pengalaman peneliti selama bersekolah di SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng, ada satu pola umum yang terjadi. Dalam lingkungan pergaulan di sekolah ini, sebagian besar anak memiliki kecenderungan untuk mengabaikan apa yang sedang dirasakan atau apa yang sedang dipikirkannya sehingga menimbulkan perilaku yang tidak asertif.
Perilaku yang tidak asertif ini terutama disebabkan oleh tekanan dalam lingkungan pergaulan yang mementingkan konformitas. Mengungkapkan perasaan dan pikiran secara jujur dalam situasi penuh tekanan merupakan tantangan yang berat bagi anak. Anak kemudian menjadi tidak mampu mengungkapkan perasaan dan pikiran secara apa adanya. Ketidakmampuan mengungkapkan perasaan dan pikiran dengan jujur ini didorong oleh perasaan takut kehilangan teman. Ketidakmampuan mengungkapkan perasaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pikiran dengan jujur ini juga dapat disebabkan oleh perasaan tidak enak mengatakan kejujuran namun menyakitkan bagi teman.
Di sisi lain, kelompok tertentu siswa di sekolah ini memiliki kecenderungan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan jujur.
Akan tetapi, kejujuran mengekspresikan pikiran dan perasaan itu seringkali tidak dilakukan dengan cara yang baik dan efektif. Kelompok siswa tertentu lebih sering mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan menggunakan kata-kata yang menyakitkan dan memalukan bagi teman sebayanya.
Kebiasaan ini dapat menjadi hal yang memperkecil kemungkinan memiliki teman.
Konflik-konflik yang terjadi ini membuat anak terbagi menjadi kelompok- kelompok pergaulan yang saling bertentangan dan seringkali bertengkar.
Padahal kondisi ideal yang diharapkan adalah pergaulan yang merata dan menyeluruh di antara teman sebaya. Pola pergaulan yang tidak sesuai dengan kondisi ideal ini sangat mempengaruhi perkembangan anak dan mempengaruhi pola interaksinya dengan orang lain yang akan dihadapinya kelak. Anak cenderung membawa kebiasaan menyembunyikan perasaan dan pikiran atau mengungkapkannya dengan cara yang tidak ideal.
Kecenderungan untuk berperilaku secara tidak asertif dan kecenderungan untuk berperilaku secara agresif merupakan keadaan yang tidak ideal. Kesan mengenai adanya kecenderungan siswa untuk berperilaku secara tidak asertif dan berperilaku secara agresif mendorong peneliti ingin mengetahui bagaimana perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saverius Ruteng. Peneliti ingin mengetahui seberapa asertif siswa kelas XI
IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng. Kalau kurang asertif, berarti siswa masih cenderung mengungkapkan pikiran dan perasaan secara tidak asertif atau secara agresif. Jika masih ada kecenderungan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan secara tidak asertif atau secara agresif, maka perlu dilakukan langkah untuk memperbaiki situasi ini demi perkembangan siswa di SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng.
Adapun langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki situasi ini antara lain memberikan pelatihan untuk mengembangkan perilaku asertif.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan berikut :
1. Bagaimanakah perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012?
2. Topik-topik pelatihan mana yang sesuai untuk meningkatkan perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Dapat menyusun topik-topik pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng.
D. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada kepala sekolah mengenai perilaku asertif siswa di sekolah.
2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Guru Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk mengembangkan program pengembangan perilaku asertif siswa.
3. Bagi Siswa Jika hasil penelitian ini ditindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan pengembangan perilaku asertif, maka siswa akan terbantu dalam mengembangkan perilaku asertifnya.
4. Bagi Peneliti Peneliti memperolah wawasan yang luas mengenai perilaku asertif karena membaca buku-buku mengenai perilaku asertif.
5. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat memberikan gambaran yang berguna bagi siapa saja yang ingin mengadakan penelitian mengenai perilaku asertif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E.
Definisi Operasional 1.
Perilaku asertif adalah kemampuan untuk mengungkapkan pikiran dan mengekspresikan perasaan yang dialami secara jujur sehingga mencerminkan adanya kemampuan untuk menunjukkan kesetaraan dalam hubungan manusia, bertindak menurut kepentingan sendiri, mempertahankan hak-hak pribadi sekaligus menghormati hak-hak orang lain, seperti yang dimaksudkan dalam kuesioner yang digunakan.
2. Siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012 merupakan siswa yang terdaftar di kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius Ruteng tahun ajaran 2011/2012, yang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas X1 IPS 1, kelas X1 IPS 2, dan kelas X1 IPS 3.
3. Topik-topik bimbingan pengembangan perilaku asertif adalah bahan atau materi bimbingan yang diberikan bagi siswa dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berperilaku secara asertif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini menyajikan hasil kajian pustaka mengenai pengertian perilaku asertif,
karakteristik orang yang asertif, aspek-aspek perilaku asertif, tujuan perilaku asertif, manfaat perilaku asertif, pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan perilaku asertif anak, faktor-faktor yang menghambat perilaku asertif, pentingnya perilaku asertif siswa kelas XI IPS SMA Santu Fransiskus Saverius tahun ajaran 2011/2012, tinjauan penelitian-penelitian lain yang relevan, pengertian pelatihan pengembangan perilaku asertif, tujuan pelatihan pengembangan perilaku asertif, manfaat pelatihan pengembangan perilaku asertif, prosedur pelatihan pengembangan perilaku asertif, dan pelatihan pengembangan perilaku asertif dengan menggunakan pesan-Aku (I Messages/I Statements).
A. Perilaku Asertif 1. Pengertian perilaku asertif
Dalam pergaulan hidup manusia, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Tanpa komunikasi, manusia tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik. Semua kegiatan manusia menuntut adanya komunikasi baik komunikasi lisan, tulisan maupun dengan menggunakan bahasa isyarat. Komunikasi yang berlangsung dalam kehidupan manusia menuntut standar tertentu agar apa yang disampaikan oleh pemberi pesan dapat dipahami oleh penerima pesan.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pesan yang disampaikan harus jelas dan benar-benar mencerminkan keadaan yang sedang dialami oleh pemberi pesan.
Dalam komunikasi, manusia pada dasarnya bereaksi terhadap perlakuan atau perkataan orang lain terhadapnya. Komunikasi yang efektif idealnya terjadi apabila pemberi pesan mampu menyampaikan pesan secara asertif. Akan tetapi, tidak ada manusia yang dapat sepenuhnya bereaksi secara asertif apalagi jika menyangkut hal-hal tertentu seperti kebiasaan atau budaya.
Pada dasarnya, perilaku manusia dapat digolongkan menjadi tiga macam yakni perilaku agresif, perilaku non-asertif, dan perilaku asertif. Menurut Adams dan Lenz (1995: 27) perilaku agresif adalah upaya memenuhi kebutuhan sendiri dengan mengorbankan orang lain.
Orang yang agresif mudah untuk bersikap tidak peka terhadap kebutuhan, ide, dan perasaan orang lain. Orang yang agresif dengan mudah menyatakan perasaan, ide, dan kebutuhannya dengan cara mengabaikan, menghina, atau menyakiti orang lain. Pada akhirnya, perilaku agresif ini merugikan pemberi pesan karena akan menghambat hubungan kerjasama dengan orang lain saat kerjasama tersebut sangat dibutuhkan. Cawood (1997: 35) menyatakan bahwa perilaku agresif berarti hanya memberi opini, perasaan, dan kebutuhannya sendiri tanpa memperhitungkan hak, opini, kebutuhan, dan perasaan orang lain. Perilaku agresif pada umumnya merendahkan orang lain; yang dilakukan dengan berbagai cara menggunakan tipuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang licik. Ciri lain dari perilaku agresif adalah perilaku yang penuh senyum, ramah, dan dapat ditolerir namun membahayakan karena dapat menusuk dari belakang (Alberti dan Emmons, 2002: 44-46).
Perilaku non-asertif berarti tidak menyatakan perasaan, pikiran, kebutuhan, keinginan, dan pendapat kepada orang lain untuk menghindari konflik (Adams dan Lenz, 1995: 25). Rasa takut adalah faktor terbesar yang mempengaruhi perilaku non-asertif. Orang yang berperilaku non-asertif seringkali merasa frustrasi, marah, dan benci terhadap diri sendiri karena diremehkan oleh orang lain. Alberti dan Emmons (2002: 44) menyatakan bahwa perilaku non-asertif berarti bahwa pengirim pesan menyangkali ekspresi dirinya dan tidak menunjukkan perasaannya. Orang yang berperilaku non-asertif sering merasa cemas dan merasa disakiti karena membiarkan orang lain memilih bagi mereka sehingga tujuannya seringkali tidak tercapai. Cawood (1995: 31) menyatakan bahwa perilaku non-asertif adalah perilaku menerima begitu saja apa yang dikatakan orang lain dan membiarkan orang lain mengambil alih haknya. Perilaku non-asertif menyebabkan orang terbebani oleh tuntutan-tuntutan orang lain atau terbebani oleh harapan-harapannya yang tidak terpenuhi.
Kata asertif berasal dari kata bahasa Inggris yaitu to assert yang berarti mengatakan dengan tegas. Menurut Lange dan Jakubowski (Calhoun, 1990: 384), perilaku asertif merupakan kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, dan keyakinan secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan jujur dengan cara yang tepat. Menurut Alberti dan Emmons (2002: 6) perilaku asertif mencerminkan kemampuan untuk mengembangkan kesetaraan dalam hubungan manusia yang memungkinkan untuk bertindak menurut kepentingan sendiri, untuk membela diri sendiri tanpa kecemasan yang tidak semestinya, untuk mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nyaman, untuk mempertahankan hak-hak pribadi tanpa menyangkal hak-hak orang lain. Dengan mengembangkan kesanggupan untuk membela diri sendiri dan melakukan hal-hal yang berdasarkan inisiatif pribadi, manusia mampu mengurangi tekanan sekaligus meningkatkan harga diri sebagai manusia. Alberti dan Emmons (2002: 17) mengemukan bahwa latihan untuk dapat berperilaku asertif, dapat memupuk komunikasi yang lebih baik, bukan untuk membantu seseorang agar lebih unggul dan memaksakan caranya. Komunikasi yang terbuka dan jujur yang sifatnya timbal balik, kooperatif, dan menegaskan adalah proses yang dapat mencapai hasil kesetaraan yang diinginkan. Setiap manusia memiliki hak untuk menjadi diri sendiri dan mengekspresikan diri sendiri, serta merasa nyaman (bukan tidak berdaya atau merasa bersalah) ketika melakukannya, selama tidak melukai perasaan orang lain dalam prosesnya.
Cawood (1997: 13) mengatakan bahwa perilaku asertif adalah ekspresi yang langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan atau hak-hak tanpa kecemasan yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI