Perburuhan-Oktober 2008

VOLUME VI OKTOBER 2008

PERBURUHAN

Berkhas merupakan salah satu media Akatiga yang menyajikan kumpulan berita dari
berbagai macam surat kabar, majalah, serta sumber berita lainnya. Jika pada awal
penerbitannya kliping yang ditampilkan di Berkhas dilakukan secara konvensional, maka
saat ini kliping dilakukan secara elektronik, yaitu dengan men-download berita dari situssitus suratkabar, majalah, serta situs berita lainnya.
Bertujuan untuk menginformasikan isu aktual yang beredar di Indonesia, Berkhas
diharapkan dapat memberi kemudahan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam
pencarian data atas isu-isu tertentu. Berkhas yang diterbitkan sebulan sekali ini setiap
penerbitannya terdiri dari isu Agraria, Buruh, dan Usaha Kecil.
Untuk memperluas area distribusi, Berkhas diterbitkan melalui 2 (dua) macam media
yaitu media cetakan (hardcopy) serta media online berupa pdf file yang dapat diakses
melalui situs web Akatiga (www.akatiga.or.id).

Da ft a r I si

2 Perusahaan langgar ketentuan THR ---------------------------------------------------------------

1


TKI asal Bantul tidak mudik------------------------------------------------------------------------------

2

Penyerapan tenaga kerja baru 60% ------------------------------------------------------------------

3

'Permudah pengurusan izin TKI' -----------------------------------------------------------------------

4

12 TKI Segera Dipulangkan ke Indonesia -----------------------------------------------------------

5

Apjati Tuntut Penyederhanaan Birokrasi Penempatan TKI -------------------------------------

6


Setiap Tahun 20.000 TKI Ilegal Dipulangkan-------------------------------------------------------

7

Puluhan Eks Karyawan Naintex Nginap di PN Bandung ----------------------------------------

8

Arab Saudi Deportasi 18.000 TKI Ilegal--------------------------------------------------------------

9

Disnaker Bekasi Janji UMK 2009 Naik --------------------------------------------------------------- 10
Mekanisme Kontrol UMK Kurang ---------------------------------------------------------------------- 11
Pembahasan UMK 2009 Alot --------------------------------------------------------------------------- 12
Pengusaha Minta UMK Sesuai Kemampuan ------------------------------------------------------- 13
Buruh Tuntut Upah Rp 1,5 Juta ------------------------------------------------------------------------ 14
Tenaga kerja Babel siap isi Thailand ----------------------------------------------------------------- 15
100 TKI ahli berangkat ke Nigeria --------------------------------------------------------------------- 16

Buruh Tuntut Manajer Umum Dideportasi ----------------------------------------------------------- 17
Pengusaha Kesulitan Naikkan Tawaran UMP ----------------------------------------------------- 18
UMK Bekasi Akan Naik ----------------------------------------------------------------------------------- 19
Industri tekstil dan sepatu pastikan PHK 10% pekerja ------------------------------------------- 20
Kecelakaan kerja capai 25.000 kasus ---------------------------------------------------------------- 22
Penyerapan TKI tak terganggu krisis ----------------------------------------------------------------- 23
Buruh Tangerang Tolak Penjajahan Gaya Baru --------------------------------------------------- 24
Pengusaha Diimbau Tak Lakukan PHK-------------------------------------------------------------- 25
Karyawan Metro Garmin Aksi Massal ---------------------------------------------------------------- 26
PHK Massal dan Krisis Kartu Kredit Mengintai AS ----------------------------------------------- 27
Buruh Minta Outsourcing Diatur Perda --------------------------------------------------------------- 29
Isu Pemutusan Hubungan Kerja, Ribuan Buruh Garmen Demo ------------------------------ 30
Mayoritas TKI hasil rekrutmen calo-------------------------------------------------------------------- 31
Penganggur di Jatim 1,2 juta jiwa---------------------------------------------------------------------- 32
Pengangguran Meningkat-------------------------------------------------------------------------------- 33
Pengiriman TKI Ilegal Marak ---------------------------------------------------------------------------- 34

Penganggur di dunia akan bertambah 20 juta orang --------------------------------------------- 35
Kenaikan upah diusulkan di bawah inflasi----------------------------------------------------------- 37
70.000 Buruh Tekstil Akan Kehilangan Pekerjaan ------------------------------------------------ 38

400.000 Pekerja industri tekstil di Semarang ------------------------------------------------------- 40
"Remittance" TKI Sukabumi Rp 154 Miliar ---------------------------------------------------------- 41
Sektor Riil Terpukul ---------------------------------------------------------------------------------------- 42
100.000 Pengusaha Siap PHK Karyawan ----------------------------------------------------------- 44
Pengangguran akan bertambah 3,5 juta------------------------------------------------------------- 45
SKB Upah Minimum Hanya Sementara-------------------------------------------------------------- 47
Buruh tolak pembatasan kenaikan upah------------------------------------------------------------- 48
'Satu lowongan diperebutkan 500 orang' ------------------------------------------------------------ 50
Aturan soal Upah untuk Kepentingan Siapa? ------------------------------------------------------ 52
Menyelamatkan Upah Buruh ---------------------------------------------------------------------------- 55
Dampak Krisis Global di Thailand --------------------------------------------------------------------- 56
Angka kematian buruh migran naik terus ------------------------------------------------------------ 57
Ketenagakerjaan hadapi 3 isu krusial ---------------------------------------------------------------- 59
Sekitar 10.000 Buruh Dirumahkan--------------------------------------------------------------------- 60
100 Pekerja Unjuk Rasa di Kantor Jamsostek Cimahi------------------------------------------- 61
UMP Jabar 2009 Naik 10,56 Persen------------------------------------------------------------------ 62

Bisnis I ndonesia

Jumat, 03 Oktober 2008


2 Pe r usa ha a n la ngga r k e t e nt ua n TH R
MANADO: Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Manado telah menerima
dua pengaduan ataupun informasi terkait dengan pemberian tunjangan hari raya (THR)
Idulfitri yang tidak sesuai dengan aturan.
Koordinator Wilayah KSBSI Sulut Jack Andalang mengatakan dirinya telah menerima
pengaduan dan mendapatkan informasi tentang dua perusahaan di Kota Manado yang tidak
memberikan THR berdasarkan ketentuan berlaku.
"Kedua perusahaan dilaporkan memberikan THR dalam bentuk natura serta yang satu hanya
berupa janji namun belum melaksanakan," katanya, awal pekan ini.
Saat ini KSBSI tengah melakukan pertemuan dwipartit dengan kedua perusahaan itu.
(Antara)

Berkhas

1

Volume VI November 2008

Bisnis I ndonesia


Senin, 06 Oktober 2008

TKI a sa l Ba nt ul t ida k m udik
YOGYAKARTA: Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta yang bekerja di luar negeri tidak mudik ke kampung halamannya pada Lebaran
kali ini.
"Pada Lebaran kali ini, TKI dari Bantul rata-rata tidak pulang kampung, biasanya mereka
hanya mengirimkan uang hasil bekerja di sana ke keluarganya masing-masing," kata Kepala
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Sugeng Sudaruno, kemarin.
Menurut dia, para TKI tersebut kembali ke kampung halaman jika kontrak kerja mereka di
luar negeri sudah habis, yaitu sekitar dua hingga tiga tahun. "Yang pulang kampung untuk
mudik biasanya tenaga kerja antardaerah." (Antara)

Berkhas

2

Volume VI November 2008


Bisnis I ndonesia

Selasa, 07 Oktober 2008

Pe nye r a pa n t e na ga k e r j a ba r u 6 0 %
JAKARTA: Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi mencatat jumlah tenaga kerja yang
terserap selama 10 bulan pertama tahun ini baru sekitar 60% dari target yang ditetapkan
yakni 2,5 juta orang.
Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Erman Suparno mengatakan jumlah tenaga kerja yang
terserap itu meliputi tenaga kerja informal dan formal, baik yang ditempatkan di dalam negeri
maupun di luar negeri.
"Per bulan September 2008 ini realisasinya baru mencapai 60%. Itu juga termasuk
penempatan transmigrasi lewat KTM [delapan Kota Terpadu Mandiri] yang untuk tahun ini
ditargetkan 11.000 KK dan tenaga kerja ke luar negeri," ujar Erman usai halal- bihalal dengan
pegawai Depnakertrans, kemarin.
Menurut Erman terdapat beberapa sektor di Tanah Air yang menjadi andalan sebagai sumber
penyerapan tenaga kerja di antaranya, kewirausahaan, pertanian, peternakan, perikanan,
dan industri. (Bisnis/may)

Berkhas


3

Volume VI November 2008

Bisnis I ndonesia

Rabu, 08 Oktober 2008

'Pe r m uda h pe ngur usa n iz in TKI '

BATAM: Mennakertrans Erman Suparno meminta pemerintah daerah mempermudah
pengurusan izin tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk meminimalisasi TKI ilegal.
"Agar mereka bekerja secara resmi melalui dinas, kabupaten/kota dibuat paspor khusus,"
katanya di Batam, kemarin. Menurut dia, jika diberikan kemudahan, calon TKI tidak akan
menggunakan calo yang tidak bertanggung jawab.
Erman menuturkan masalah TKI ilegal harus diatasi bersama-sama antara aparat dan
masyarakat. "Pemerintah dan masyarakat dituntut disiplin," katanya.
Menteri mengatakan beberapa musibah yang menimpa TKI tidak dapat dibantu pemerintah
karena TKI yang terlibat ilegal. Seperti yang terjadi pada sekitar 150 WNI yang kapalnya

tenggelam di perairan Malaysia beberapa waktu lalu.
Pemerintah tidak dapat mengusahakan pencairan dana asuransi karena korban merupakan
TKI ilegal, maka tidak memiliki asuransi.
"Lain dengan yang legal, seperti yang terjadi dengan TKI yang dibunuh majikannya, kita bisa
bantu," katanya. (Antara)

Berkhas

4

Volume VI November 2008

Kompas

Rabu, 08 Oktober 2008

1 2 TKI Se ge r a D ipula ngk a n k e I ndone sia
Rabu, 8 Oktober 2008 | 00:44 WIB
Kuala Lumpur, Kompas - Sebanyak 12 korban selamat yang sempat dirawat di Rumah Sakit
Tengku Ampuan Rahimah, Kuala Lumpur, Malaysia, siap dipulangkan ke Indonesia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur dan Pemerintah Malaysia tengah
memproses dokumen pemulangan korban.
Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang siap dipulangkan itu termasuk satu korban yang
sempat melarikan diri dari rumah sakit. Korban bernama Luningsih itu sudah kembali ke
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Senin (6/10). KBRI mencatat
dua korban, termasuk Luningsih, melarikan diri dari rumah sakit karena khawatir akan
diproses hukum oleh Pemerintah Malaysia.
”Kami sudah mengumumkan di media massa setempat agar korban kapal tenggelam yang
melarikan diri dari rumah sakit segera melapor ke KBRI agar bisa segera dipulangkan
dengan baik- baik,” ucap Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da’i Bachtiar.
Bersama Luningsih terdapat 11 korban yang sempat mendapatkan pertolongan medis, yakni
Safarudin, Amun, Nurul, Kosmawati, M Rizki, Srikandi, Ika Febriani, Maisara binti Nurdin,
Sulfiani binti Atim Rimono, Santi dan anaknya Nyeo Gia Hoon. Sebagian besar korban akan
dipulangkan ke Medan, Sumatera Utara.
Sementara itu, tujuh awak kapal masih diperiksa oleh polisi Malaysia. Pemeriksaan awal
kapal tersebut berada di bawah kewenangan polisi Malaysia.
Belum teridentifikasi
Satu jenazah belum berhasil diidentifikasi. Jenazah masih ada di kamar mayat Rumah Sakit
Tengku Ampuan Rahimah.
Bila beberapa hari mendatang tidak ada keluarga yang mengakui korban, KBRI akan

memakamkan jenazah tersebut di Malaysia.
Hingga kini, sudah 14 jenazah yang ditemukan. Sejumlah 13 jenazah sudah dikirimkan ke
Indonesia pada Minggu dan Senin kemarin.
Sementara itu, masih ada sedikitnya dua anak balita yang belum ditemukan.
Pemerintah Malaysia sempat menemukan empat mayat di sekitar lokasi kejadian.
Akan tetapi, hingga siang kemarin, pihak KBRI belum berani memastikan bahwa keempat
mayat itu adalah korban kecelakaan kapal kayu.
Kecelakaan kapal kayu terjadi hari Selasa (30/9) di Selat Malaka. Jumlah penumpang kapal
tersebut tidak bisa dipastikan karena kapal mengangkut penumpang lintas negara tanpa
dilengkapi dokumen resmi. (ART)

Berkhas

5

Volume VI November 2008

Kompas

Rabu, 08 Oktober 2008

Apj a t i Tunt ut Pe ny e de r ha na a n Bir ok r a si
Pe ne m pa t a n TKI
Rabu, 8 Oktober 2008 | 01:32 WIB
Jakarta, Kompas - Pengurus Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia atau Apjati
dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dijadwalkan akan bertemu pada Kamis
sampai Jumat (9-10/10) untuk menyusun berbagai langkah mempercepat reformasi
penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia. Salah satu fokus pembahasan adalah
percepatan reformasi birokrasi penempatan dan perlindungan TKI.
”Tujuannya memotong birokrasi penempatan TKI agar lebih mudah, murah, cepat, dan aman.
Kami ingin hal ini sepenuhnya bisa diterapkan sehingga calon TKI lebih banyak yang
mengikuti proses penempatan legal lewat Apjati,” kata Ketua Umum Apjati Nurfaizi, Selasa
(7/10) di Jakarta.
Apjati adalah organisasi beranggotakan 323 Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia Swasta (PPTKIS). PPTKIS anggota Apjati menempatkan rata-rata 25.000 orang ke
luar negeri per bulan.
Menurut Nurfaizi, birokrasi yang terlalu panjang menyebabkan praktik penempatan ilegal
marak. Karena itu, Apjati ingin bersama pemerintah untuk menyampaikan hasil evaluasi
terhadap penerapan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri serta implementasi Instruksi Presiden
No 6/2006 tentang Kebijakan Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia.
”Kami ingin agar peranan masing-masing pihak dijalankan secara proporsional. Jadi,
pemerintah sebagai regulator, fasilitator, dan protektor, sedangkan PPTKIS berperan penuh
sebagai operator,” ujar Nurfaizi.
Secara terpisah, Analis Kebijakan Migrant CARE Wahyu Susilo meminta agar soal birokrasi
jangan menjadi kambing hitam. Keruwetan yang terjadi dalam proses penempatan TKI
selama ini bermula dari praktik calo sejak perekrutan.
Menurut Wahyu, proses penempatan TKI semestinya cukup ditangani di daerah sehingga
konsep mudah, murah, aman, dan cepat bisa tercapai. ”Yang terjadi sekarang malah
membuka peluang munculnya praktik ilegal yang mahal dan sangat tidak aman,” kata Wahyu.
Dalam kunjungan kerja di Batam, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno
meminta pemda mempermudah pengurusan izin TKI untuk menekan buruh migran ilegal.
Kemudahan akan mendorong calon TKI mengikuti prosedur penempatan yang resmi dan
tidak mudah terbujuk rayuan calo yang tidak bertanggung jawab.
”Supaya mereka bekerja (ke luar negeri) secara resmi melalui dinas kabupaten/kota dengan
dibuatkan paspor khusus. Masalah TKI ilegal harus bisa diatasi bersama,” ujar Erman. (ham)

Berkhas

6

Volume VI November 2008

Kompas

Rabu, 08 Oktober 2008

Tenaga Kerja

Se t ia p Ta hun 2 0 .0 0 0 TKI I le ga l D ipula ngk a n
Rabu, 8 Oktober 2008 | 01:44 WIB
Bandung, Kompas - Setiap tahun lebih dari 20.000 tenaga kerja Indonesia ilegal di Arab
Saudi harus dipulangkan. Mereka menjadi TKI ilegal antara lain karena menggunakan izin
umrah atau izin kerjanya habis.
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Salim Segaf Aljufri di Bandung, Jawa Barat, Selasa
(7/10), mengatakan, penanganan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal dilakukan dengan cara
mendeportasi. ”Biayanya dari Pemerintah Arab Saudi. Para TKI itu kemudian
didaftarhitamkan,” katanya.
Ia menambahkan, jumlah TKI di Arab Saudi sangat banyak sehingga sulit melacak yang
ilegal. ”Kami harus realistis dan berupaya memperkecil masalah,” kata Salim lagi.
Tahun lalu, lanjutnya, tercatat sekitar 24.000 TKI ilegal yang dipulangkan. Tahun ini
diperkirakan jumlahnya pun mendekati angka tersebut.
”Hingga awal Oktober 2008, jumlah TKI ilegal hampir 18.000 orang. Jumlah yang legal di
Arab Saudi sekitar 700.000 orang. Arab Saudi sebenarnya masih membutuhkan TKI,
terutama sebagai pembantu rumah tangga. Pemerintah mengupayakan agar TKI dengan
keterampilan memadai saja yang dikirimkan ke luar negeri,” kata Salim.
Mengenai TKI yang tersangkut kasus hukum, Salim mengatakan, jumlahnya tidak banyak
dan kasusnya pada umumnya ringan. Dalam kaitan ini, dia berharap pemerintah berupaya
mendatangkan investor ke Indonesia untuk menambah lapangan pekerjaan.
”Masalah TKI itu problem kita semua. Kalau di daerah tinggalnya ada peluang seperti
pertanian, saya yakin TKI tak akan meninggalkan orangtua dan anak mereka,” kata Salim
lagi.
Korban kapal tenggelam
Masih soal TKI, dari Salatiga, Jawa Tengah, dilaporkan, Kepolisian Resor Salatiga
menerjunkan Tim Reserse Mobil untuk menyelidiki perusahaan penyalur TKI yang
memberangkatkan Kartika Sari (21), korban kapal tenggelam di Port Klang, Malaysia, yang
tewas beberapa hari lalu. Polisi menduga Kartika diberangkatkan secara ilegal.(GAL/BAY)

Berkhas

7

Volume VI November 2008

Pikiran Rakyat

Rabu, 08 Oktober 2008

Puluha n Ek s Ka r y a w a n N a int e x N gina p di PN
Ba ndung
Rabu, 08 Oktober 2008 , 14:37:00
BANDUNG, (PRLM).-Puluhan eks karyawan PT Naintex melakukan aksi menginap selama
tiga hari tiga malam di Gedung Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Mereka mengancam akan
terus melakukan aksinya bila tuntutannya belum juga dikabulkan.
Para pendemo yang menginap kebanyakan ibu-ibu yang sebagian dari mereka membawa
anak-anak yang masih kecil. Mereka tidur diemperan gedung PN Bandung, namun pada hari
berikutnya mereka diperbolehkan oleh bagian keamanan PN Bandung untuk menginap di
lorong bawah tangga gedung utama PN Bandung.
Agus Supriatna (39), koordinator aksi, Rabu (8/1), mengatakan buruh melakukan aksi
menginap di PN Bandung merupakan pilihan terakhir karena dari pihak PN Bandung belum
juga ada kejelasan tentang tuntutan mereka.
Menurut Agus, telah dilakukan pertemuan antara perwakilan buruh dengan Panitia dan
sekertaris (Pansek) PN Bandung Adi Wahyono. Dalam pertemuan tersebut dijelaskan pihak
PN Bandung masih mengkaji tuntutan mereka mengingat mereka diluar dari eks buruh yang
tuntutannya dimenangkan di PHI Bandung. "Jadi mengenai tuntutan kami ini masih dibahas
dan dikonsultasikan diunsur pimpinan PN Bandung," kata Agus.
Agus menjelaskan, eks karyawan Naintex yang datang kali ini adalah dari mereka yang
belum mendapatkan penggantian atau pesangon dari hasil lelang yang diselenggarakan
pada Kamis 25 september 2008. Jumlah eks karyawan yang belum dibayar sebanyak 161
orang. "Kami sama eks karyawan PT Naintex untuk itu kami menuntut hak yang sama untuk
segera dibayar seperti yang telah dibayarkan kepada teman teman kami," kata Agus. A-113

Berkhas

8

Volume VI November 2008

Suara Pembaruan

Rabu, 08 Oktober 2008

Ar a b Sa udi D e por t a si 1 8 .0 0 0 TKI I le ga l

[BANDUNG] Pemerintah Arab Saudi sejak awal tahun 2008 hingga saat ini sudah
memulangkan sekitar 18.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal. Diperkirakan hingga akhir
tahun nanti bisa mencapai 20.000 orang. Pada 2007, jumlah TKI ilegal yang dipulangkan ke
Tanah Air mencapai 24.000.
"Pemerintah Saudi yang membayar pemulangannya. Para TKI ilegal yang dideportasi itu
akan masuk namanya dalam daftar hitam Pemerintah Arab Saudi. Mereka dilarang dan tidak
diperbolehkan untuk memasuki negara itu lagi," kata Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi,
Dr Salim Segaf Al-Jufri di Bandung, Jawa Barat (Jabar), Selasa (7/10).
Dikatakan, saat ini jumlah TKI yang tercatat secara resmi dan legal untuk bekerja di Arab
Saudi, mencapai 800.000 orang dari seluruh wilayah Indonesia. Pasar di sana masih sangat
membutuhkan tenaga untuk pembantu rumah tangga.
Menyoal TKI ilegal, Salim mengungkapkan, keberadaan mereka di sana sulit dilacak. Mereka
menggunakan beragam modus untuk bekerja sebagai TKI ilegal. Misalnya, dengan tidak
kembali begitu selesai melaksanakan umroh atau memperpanjang masa tinggal, meski batas
waktu bekerja di negara itu sudah habis. [153]

Berkhas

9

Volume VI November 2008

Kompas

Senin, 13 Oktober 2008

D isna k e r Be k a si Ja nj i UM K 2 0 0 9 N a ik
Monday, 13 October 2008
BEKASI (SINDO) – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bekasi berjanji upah minimum kota
(UMK) Kota Bekasi pada 2009 mendatang akan mengalami kenaikan.
Saat ini UMK Kota Bekasi mencapai Rp990.000 per bulan. Kepala Disnaker Kota Bekasi
Agus Dharma mengatakan, dengan jumlah UMK yang mencapai Rp990.000 per bulan
tersebut, saat ini persentase UMK Kota Bekasi telah mencapai 99,5% dari nilai kebutuhan
hidup layak (KLH) 2008 sebesar Rp1.113.000.
Persentase UMK tersebut, terang dia, pada 2010 mendatang harus mencapai 100%.Agar
target ini terealisasi, secara bertahap Disnaker Kota Bekasi terus berupaya menaikkan UMK.
”UMK Kota Bekasi pada 2009 mendatang pastinya akan mengalami kenaikan beberapa
persen dibandingkan tahun ini,”kata Agus kemarin.
Untuk menentukan UMK 2009 mendatang, Disnaker telah melakukan survei lapangan
terhadap 43 jenis kebutuhan hidup pada Juli akhir dan minggu ketiga Agustus lalu. Dari
survei itu, Disnaker telah memiliki nilai KLH Kota Bekasi untuk dijadikan bahan acuan
penetapan UMK 2009.
Namun sayang, Agus enggan menyebutkan nilai KHL dan prediksi besaran kenaikan UMK
Kota Bekasi 2009. Alasannya, tidak ingin ada keresahan di kalangan pengusaha dan pekerja.
”Akhir November nanti, kami akan sampaikan ke publik. Yang jelas,UMK Kota Bekasi
mendatang akan mengalami kenaikan,” janjinya.
Lebih lanjut Agus menegaskan, nilai UMK 2009 tidak mungkin turun. Apalagi, saat ini inflasi
telah mencapai 12% dan nilai KHL juga mengalami kenaikan. Ketua Asosiasi Pengusaha
Indonesia Bekasi Purnomo Narmiadi mengatakan, kenaikan UMK 2009 mendatang memang
pasti terjadi.
Meski demikian, Purnomo berharap besaran nilai UMK tersebut sesuai dengan aspirasi dari
tiga komponen yakni pemerintah daerah, serikat pekerja,dan pengusaha. Purnomo tidak
menginginkan putusan nilai UMK yang akan melalui pembahasan ketat di tingkat dewan
pengupahan kota memberatkan pengusaha dan serikat pekerja.
Dia mencontohkan, UMK 2008 yang mencapai Rp990.000 per bulan sangat aneh. Sebab
ternyata nilai UMK Kota Bekasi saat ini merupakan UMK tertinggi di Jawa Barat, bahkan lebih
tinggi dibandingkan UMK DKI Jakarta.
”Pembahasan untuk menentukan nilai UMK ini masih panjang dan akan melalui proses yang
berat,dan bila mengalami kenaikan jangan terlalu memberatkan pengusaha,”tandasnya.
(wahab firmansyah)

Berkhas

10

Volume VI November 2008

Kompas

Senin, 13 Oktober 2008

M e k a nism e Kont r ol UM K Kur a ng
Pe nda pa t a n Pe r usa ha a n Ke cil
Senin, 13 Oktober 2008 | 10:45 WIB
BLORA, KOMPAS - Banyak perusahaan di Kabupaten Blora tidak menerapkan upah
minimum kabupaten atau UMK pada 2008, padahal nilai UMK 2008 lebih rendah ketimbang
2009. Pasalnya, mekanisme kontrol penerapan upah UMK di Kabupaten Blora belum
berjalan optimal dan tidak ada sanksi bagi perusahaan yang tidak menerapkan UMK.
Berdasarkan data Kantor Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kabupaten Blora, UMK
pada tahun 2008 senilai Rp 624.000 per bulan. Pada 2008, dari 410 perusahaan yang
beroperasi di Kabupaten Blora, hanya 77 perusahaan yang sudah menyerahkan laporan
pengajian karyawan.
Dari 77 perusahaan itu, hanya 23 perusahaan atau sekitar 30 persen menggaji karyawan
seusai UMK. Selebihnya masih belum diketahui yang menggaji karyawan di bawah, sesuai,
atau bahkan lebih tinggi dari UMK.
Koordinator Divisi Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Lembaga Penelitian dan Aplikasi
Wacana (LPAW) Kunarto Marzuki, Minggu (12/10) di Blora, menilai, kondisi itu
menggambarkan Pemerintah Kabupaten Blora belum dapat menggerakkan perusahaanperusahaan untuk menerapkan UMK. Mekanisme kontrol dan pengawasan Pemkab Blora
masih lemah dan belum optimal.
Posisi itu akan semakin bertambah lemah ketika Pemkab Blora mengusulkan UMK pada
tahun 2009 sebesar Rp 675.000 per bulan. Nilai itu lebih tinggi Rp 51.000 ketimbang UMK
2008.
Pendapatan kecil
Menurut Kunarto, perusahaan belum memenuhi UMK karena tidak adanya sanksi hukum
tetap pada perusahaan-perusahaan yang enggan menerapkan UMK. Selain itu, banyak
perusahaan di Blora belum dapat memenuhi UMK karena pendapatannya kecil.
"Jika ingin tegas, pemerintah dapat membuat peraturan daerah atau peraturan kepala daerah
tentang sanksi-sanksi bagi perusahaan yang tidak menerapkan UMK," katanya.
Secara terpisah, Kepala Kantor Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Waluyo mengatakan,
Pemkab Blora telah mengusulkan UMK 2009 Rp 675.000 per bulan kepada Gubernur Jawa
Tengah Bibit Waluyo.
Usulan itu berdasarkan survei kebutuhan hidup layak (KHL) 2008 di sejumlah daerah di
Kabupaten Blora yang rata-rata sekitar Rp 710.546 per bulan.
"Besaran UMK itu baru sekitar 95 persen KHL atau belum memenuhi 100 persen KHL. Akan
tetapi, Pemkab Blora bakal meningkatkan UMK setiap tahun dengan rata-rata kenaikan 2,5
persen sehingga pada tahun 2011 UMK bisa mencapai 100 persen," katanya optimistis.
(HEN)

Berkhas

11

Volume VI November 2008

Seputar I ndonesia

Selasa, 14 Oktober 2008

Pe m ba ha sa n UM K 2 0 0 9 Alot
Tuesday, 14 October 2008
MALANG (SINDO) – Pembahasan upah minimum kabupaten (UMK) Malang 2009
alot.Penyebabnya,Serikat Pekerja dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) belum
menemukan kesepakatan nilai UMK.
Buruh yang diwakili Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) meminta besaran UMK
Rp985.000,sedangkan Apindo hanya mematokangka tertinggi Rp900.000.Dari hasil survei
kebutuhan hiduplayak(KHL) di Kabupaten Malang, nilai KHL mencapai Rp932.000/ bulan.
Usulan perwakilan buruh tentang besaran UMK tersebut didasarkan pada perpaduan nilai
KHL dengan prediksi inflasi.Inflasi pada 2009 diprediksi 5,7%.Dengan adanya tarik ulur
ini,hingga kini Pemkab belum bisa memutuskan besaran UMK Malang yang akan diajukan ke
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. ”Masih dicari besaran yang pas untuk UMK Malang.
Ada dua usulan (pengusaha dan pekerja). Itu kami tampung dan belum kami putuskan
berapa usulan nanti,”ujar Wakil Bupati Malang Rendra Kresna kemarin. Menurut dia, dengan
adanya dua usulan tersebut,Pemkab saat ini belum bisa memutuskan akan mengambil
besaran yang mana.
”Paling kami nanti usulkan dua-duanya, yaitu milik pekerja dan pengusaha kepada Gubernur.
Nantinya hanya satu yang diputuskan Gubernur,” ujarnya. Rendra menegaskan, untuk
memutuskan besaran nilai UMK, nantinya Pemkab Malang akan menunggu besaran UMK di
daerah lainnya seperti Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik. ”Tidak mungkin kami lebih besar dari
daerah itu (Sidoarjo, Surabaya, Gersik), makanya kami menunggu dulu berapa pastinya UMK
daerah lain,” ungkapnya.
Namun, dia menegaskan bahwa nilai UMK tidak mungkin berada di bawah nilai KHL. Sebab,
KHL adalah besaran minimal yang harus dipenuhi dalam menentukan UMK.Hal tersebut
sesuai dengan aturan pemerintah yang diberlakukan untuk daerah. Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Mobilitas Penduduk Kabupaten Malang Djaka Ritamtama membenarkan bahwa
sampai saat ini belum ada kesepakatan antara pengusaha dan pekerja.Setiap kali dilakukan
pertemuan antara keduanya, pembahasannya selalu buntu (deadlock).
”Kami masih mempertemukan perwakilan Serikat Pekerja dengan pengusaha. Masih belum
dicapai kesepakatan, nanti kalau dicapai pasti kami kabari,”tuturnya. Pihaknya belum bisa
menjamin, yang mana nantinya dipakai sebagai usulan kepada Gubernur. Hanya, pihaknya
akan terus melakukan pendekatan kepada kedua kubu agar nantinya tidak ada
ketidakpuasan. ”Apabila ada kesepakatan kan lebih enak. Nantinya usulannya satu angka
nominal besaran UMK saja,” ungkapnya. (zia ulhaq)

Berkhas

12

Volume VI November 2008

Kompas

Rabu, 15 Oktober 2008

Ketenagakerjaan

Pe ngusa ha M int a UM K Se sua i Ke m a m pua n
Rabu, 15 Oktober 2008 | 11:01 WIB
SEMARANG, KOMPAS - Pengusaha meminta agar penetapan upah minimum kabupaten
dan kota atau UMK tidak hanya disesuaikan dengan kebutuhan hidup layak atau KHL
setempat, tetapi juga kemampuan dunia usaha. Untuk itu, kesepakatan bipartit antara
pengusaha dan pekerja lebih diutamakan.
"Ini karena kenaikan UMK yang didasarkan kepada KHL bisa saja terus naik, tetapi tidak
serta-merta paralel dengan kenaikan harga jual produksi," ujar Wakil Ketua Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Agung Wahono, di Kota Semarang, Selasa (14/10).
Oleh karena itu, Agung berharap besaran UMK yang ditetapkan pemerintah daerah tidak
hanya berdasarkan pada kenaikan harga kebutuhan pokok semata. "Jika hanya berdasarkan
KHL, maka itu tidak relevan mengingat tingkat kemampuan perusahaan berbeda," ucapnya.
Selama ini, Agung mengungkapkan, sekitar 50 persen dari sekitar 5.000 perusahaan di
Jateng tidak memenuhi pelaksanaan UMK. Akibatnya, kesepakatan bipartit antara pekerja
dan pengusaha ditempuh. "Namun, nyatanya perusahaan ini tetap jalan dan pekerja juga
menerimanya," katanya.
Pasalnya, lanjut Agung, jika besaran UMK yang didasarkan pada KHL dipaksakan untuk
diterapkan pada semua perusahaan, justru bisa memicu pengurangan tenaga kerja. "Bisa
jadi pengusaha melakukannya demi keberlangsungan hajat hidup perusahaan," kata Agung.
Terkait dengan krisis keuangan global, Agung mengakui, dunia usaha turut terpengaruh dan
bisa berakibat dalam kemampuan perusahaan untuk melaksanakan UMK. Untuk itu, ia
menekankan agar semua pihak bisa mengerti.
Secara terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jateng
Siswo Laksono, menjamin pelaksanaan pembayaran UMK kepada pekerja tidak akan
terpengaruh krisis keuangan global. Menurutnya, UMK adalah hak buruh yang mesti
diberikan perusahaan kepada pekerja.
Selain itu, Siswo menegaskan, jika terdapat perusahaan yang tidak mampu membayar
pelaksanaan UMK maka harus mengajukan penangguhan pembayaran dengan melibatkan
pekerja untuk menyepakatinya. "Jika tidak melibatkan pekerja maka tidak akan disetujui oleh
pemerintah," katanya.
Koordinator Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia atau SBSI Jateng Suwarto
mengungkapkan, masih banyak penangguhan yang tidak melibatkan pekerja, sehingga
kalangan buruh merasa dirugikan karena tidak dibayar sesuai dengan UMK yang telah
ditetapkan. (ILO)

Berkhas

13

Volume VI November 2008

Tempo I nteraktif

Kamis, 15 Oktober 2008

Bur uh Tunt ut Upa h Rp 1 ,5 Jut a
Rabu, 15 Oktober 2008 | 13:32 WIB
TEMPO Interaktif, Surabaya: Sejumlah serikat buruh yang tergabung Kongres Aliansi Serikat
Buruh Indonesia (KASBI) menuntut Upah Minimum Kota (UMK) di Surabaya, Jawa Timur,
sebesar Rp 1,5 juta.
Tuntutan ini disampaikan dalam aksi unjuk rasa yang diikuti sekitar 300 buruh dari berbagai
perusahaan di pelataran kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya pada
Rabu (15/10).
Juru bicara pengunjuk rasa, Yuyuk Yuniarti, meminta agar penghitungan upah dilakukan
secara terbuka dan penetapan upah adalah 100 persen dri Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
ditambah beban inflasi riil.
"Selama ini upah di Kota Surabaya tidak 100 persen dari KHL," ujarnya. Adapun usulan UMK
Kota Surabaya sebelum ditambah inflasi besarnya Rp 964 ribu
Yuyuk meminta agar anggota DPRD Surabaya menjadi mediator antara serikat buruh dengan
pengusaha serta dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Harga kebutuhan pokok terus merangkak naik. Mana cukup upah di bawah satu juta untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ujarnya.
Lebih lanjut, ia meminta Dewan memanggil pengusaha PT Propindo Megah Tama (Sea
Master Restoran) karena menunggak membayar upah kepada 150 buruh setempat. Serta
memanggil pengusaha PT Istana Tiara Surabaya dan PT Fastfood Indonesia karena tidak
memberikan hak buruh.
"Bidang Pengawas Dinas Tenaga Kerja Surabaya tidak tegas terhadap pengusaha yang tidak
memenuhi hak buruh," ujar dia.
Dalam unjuk rasa tersebut, ratusan buruh yang mengenakan seragam berpakaian merah ini
membawa sejumlah poster, di antaranya "Bubarkan Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya",
"Berikan Upah Layak Pada Buruh", dan "Walikota Surabaya Harus Berpihak Pada Rakyat
Kecil!"
Selain itu mereka juga melakukan orasi serta meneriakkan yel yang intinya menuntut agar
pemerintah berpihak pada kepentingan buruh dalam penentuan upah.
Dini Mawauntyas

Berkhas

14

Volume VI November 2008

Bisnis I ndonesia

Kamis, 16 Oktober 2008

Te na ga k e r j a Ba be l sia p isi Tha ila nd
PANGKALPINANG: Tenaga kerja Bangka Belitung (Babel) siap mengisi pasar Thailand dan
Malaysia dalam kerangka kerja sama segi tiga pertumbuhan IMT-GT (Indonesia-MalaysiaThailand Growth Triangle).
"Dalam pertemuan IMT-GT bidang tenaga kerja di Soklah Thailand akhir bulan lalu
kesepakatan itu dimantapkan dengan upaya-upaya lebih konkret," kata Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Propinsi Kepulauan Babel A.M.G. Soewargo di Pangkalpinang,
kemarin.
Dia mengatakan aparat pemerintah Babel tidak ingin kerangka kerja sama tersebut berakhir
begitu saja, tanpa ada manfaat yang didapat oleh daerah.
Atas dasar itu Dinas Tenaga Kerja telah melatih banyak tenaga terampil di Balai Latihan
Kerja dan Politeknik Manufaktur PT Timah dalam meningkatkan kualifikasi tenaga kerja.
(Antara)

Berkhas

15

Volume VI November 2008

Bisnis I ndonesia

Jumat, 17 Oktober 2008

1 0 0 TKI a hli be r a ngk a t k e N ige r ia
JAKARTA: Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI) memberangkatkan 100 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) berkeahlian khusus ke
Nigeria.
Sebanyak 100 orang TKI yang akan diberangkatkan tersebut untuk memenuhi kebutuhan
tenaga ahli bidang pengelasan (welder) yang diperoleh dari Daiwoo Nigeria Limited (DNL),
sebuah proyek patungan antara perusahaan Korea Selatan Daiwoo Pemerintah Nigeria.
"Mereka akan ditempatkan di proyek lepas pantai (offshore) di Nigeria dengan masa kontrak
kerja dua sampai tiga tahun," ujar kepala BNP2TKI Moh. Jumhur Hidayat di sela-sela
pelepasan 100 TKI tersebut, kemarin.
Gaji yang diperoleh TKI berkeahlian tersebut berkisar US$1.200-US$1.400, bergantung dan
bidang keahlian yang dimiliki. (Bisnis/may)

Berkhas

16

Volume VI November 2008

Kompas

Jumat, 17 Oktober 2008

Topik

Bur uh Tunt ut M a na j e r Um um D ide por t a si
Jumat, 17 Oktober 2008 | 14:15 WIB
Buruh PT Lingga Sakti Indonesia di kawasan industri Ngoro atau Ngoro Industrial Park (NIP),
Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Kamis (16/10), menuntut manajer umum
perusahaan, Kou Chung Cheng, yang berasal dari Taiwan agar dideportasi.
Tuntutan disebabkan penganiayaan yang dilakukan Kou Chung terhadap tiga orang satpam
dan dua pegawai PT Lingga Sakti Indonesia malam sebelumnya. Penganiayaan dilakukan
Kou Chung dalam keadaan tidak sadar karena di bawah pengaruh barang atau minuman
memabukkan.
"Kasus pemukulan itu terjadi hingga Kamis (16/10) dini hari. Paginya kami laporkan ke Polsek
Ngoro dan kami mintakan visum, namun teman-teman memutuskan tetap melakukan aksi,"
kata Afik Irwanto, Sekretaris Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) yang
mengorganisasi tuntutan.
Selain tuntutan pendeportasian dan pemecatan Kou Chung, buruh juga menuntut agar
perusahaan menolak aksi-aksi kekerasan. Mereka juga minta ganti rugi untuk korban-korban
penganiayaan oleh Kou Chung.
Berdasarkan hasil negosiasi dengan Komisaris PT Lingga Sakti Indonesia Wang Cing Fu,
Afik menyatakan tuntutan buruh belum bisa langsung dijawab. Meski demikian, Kou Chung
sudah diberikan peringatan atas perbuatannya itu. (INK)

Berkhas

17

Volume VI November 2008

Kompas

Jumat, 17 Oktober 2008

Upah Minimum

Pe ngusa ha Ke sulit a n N a ik k a n Ta w a r a n UM P
Jumat, 17 Oktober 2008 | 11:24 WIB
Yogyakarta, Kompas - Pelaku industri tekstil di Yogyakarta mengaku sulit membayar upah
minimum di atas angka Rp 656.500 seperti yang mereka tawarkan dalam pembahasan upah
minimum provinsi atau UMP di Dewan Pengupahan. Jika dipaksakan, kelangsungan usaha
mereka akan terganggu. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DI Yogyakarta Jadin T
Jamaludin, Kamis (16/10), mengatakan, penentuan upah minimum merupakan masalah yang
dilematis bagi pengusaha.
Di satu sisi biaya kebutuhan hidup pekerja memang meningkat. Di sisi lain biaya produksi
perusahaan juga meningkat. Selain itu, sektor usaha di Yogyakarta yang masih belum pulih
pascagempa kini dihantam krisis. Angka KHL (kebutuhan hidup layak) bukan satu-satunya
alat untuk mengukur UMP. Ada faktor pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang harus
dipertimbangkan, katanya.
Menurut dia, kelangsungan industri tekstil DIY terancam oleh krisis keuangan global yang
berlangsung saat ini. Hal itu terjadi karena sebanyak 26 persen produk tekstil dari DIY
diekspor ke Amerika Serikat dan sekitar 50 persen ke Eropa. Saat ini, pesanan yang datang
mulai melambat. Tapi, kami belum bisa menghitung nilainya, ujarnya.
Melihat kondisi saat ini, ia berharap para pekerja juga mau memahami posisi pengusaha dan
mau ikut serta menjaga kelangsungan usaha demi kepentingan bersama. Jangan
dikotomikan pengusaha dengan buruh, katanya. Sebelumnya, Ketua DPD Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia DIY MS Sjamsudimuljo berharap agar ada angka kompromi antara usulan
UMP dari pengusaha yang berjumlah Rp 656.500 dan usulan UMP dari pekerja sebesar Rp
757.600.
Upah jurnalis Sementara itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta juga
mengeluarkan angka upah yang layak bagi jurnalis. Berdasarkan survei kebutuhan hidup per
bulan terhadap sejumlah jurnalis, AJI menyimpulkan, upah layak bagi jurnalis pemula di DIY
adalah Rp 2.728.483. Dalam siaran persnya, Ketua AJI Yogyakarta Bambang MBK
mengatakan, upah jurnalis di Indonesia masih rendah. Situasi tersebut berdampak terhadap
kualitas berita yang dihasilkan para jurnalis.
Melihat upah yang rendah, mereka terdorong untuk mencari dan menulis berita yang kurang
berbobot. Oleh karena itu, upah yang layak penting bagi jurnalis. Upah yang rendah juga bisa
menggoda mereka untuk melanggar kode etik jurnalistik, misalnya dengan menerima
pemberian dari narasumber, katanya. (ARA)

Berkhas

18

Volume VI November 2008

Pikiran Rakyat

Minggu, 19 Oktober 2008

UM K Be k a si Ak a n N a ik
Minggu, 19 Oktober 2008 , 16:31:00
BEKASI, (PRLM).- Upah minimum kota (UMK) Bekasi tahun 2009 dijanjikan akan mengalami
kenaikan. Meski demikian, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bekasi enggan memerinci
besaran kenaikan UMK yang rencananya akan terealisasi tahun depan.
Pihak disnaker Khawatir jika besaran kenaikan disebutkan akan menyebabkan keresahan di
kalangan pekerja dan pengusaha.
Kepala Disnaker Kota Bekasi Agus Dharma, Minggu (19/10), mengatakan, saat ini UMK Kota
Bekasi tercatat sebesar Rp 990.000,00/bulan. Menurut dia, jumlah ini telah mencukupi sekitar
99,5% dari nilai kebutuhan hidup layak (KLH) 2008 yakni sebesar Rp 1.113.000.
Rencananya, Pemkot Bekasi akan merealisasikan secara bertahap agar UMK Kota Bekasi
mampu mencukupi 100 persen nilai KLH pada 2010 nanti. "Untuk itulah, secara bertahap kita
berusaha menaikkan UMK tahun depan. Untuk besarannya, nantilah kita lihat. Yang pasti
UMK akan naik beberapa persen dibandingkan yang ada sekarang," tutur Agus.
Meski demikian, Agus berjanji akan menyampaikan kepada masyarakat nilai kenaikan UMK
ini pada November nanti.
Untuk keperluan ini pula, lanjut Agus, pihaknya telah melakukan survei lapangan terhadap 43
jenis kebutuhan hidup pada Juli dan Agustus lalu. "Dari hasil survei itu, kita telah
mendapatkan nilai KLH Kota Bekasi yang akan dijadikan acuan untuk UMK tahun depan,"
ujarnya.
Sementara itu, ketika dihubungi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bekasi,
Purnomo Narmiadi mengatakan, kenaikan UMK 2009 memang sudah seharusnya terjadi.
Saat ini nilai inflasi telah mencapai 12 persen sedangkan nilai KHL pasti mengalami
kenaikan setiap tahunnya.
Namun, dia berharap nilai UMK akan sesuai dengan aspirasi tiga komponen yang ada, yakni
pemerintah daerah, serikat pekerja,dan pengusaha. Menurut dia, jangan sampai kenaikan ini
nantinya malah memberatkan pengusaha dan serikat pekerja.
Dicontohkannya, UMK Kota Bekasi tahun 2008 yang mencapai Rp 990.000 per bulan
ternyata merupakan UMK tertinggi di Jawa Barat, bahkan lebih tinggi dibandingkan UMK DKI
Jakarta. "Setidaknya, pembahasan untuk menentukan nilai UMK yang masih akan melalui
jalan dan proses yang berat ini nantinya tidak memberatkan pengusaha tetapi juga tidak
menyiksa pekerja," tuturnya. (A-155/A-147)***

Berkhas

19

Volume VI November 2008

Bisnis I ndonesia

Senin, 20 Oktober 2008

I ndust r i t e k st il da n se pa t u pa st ik a n PH K 1 0 %
pe k e r j a

JAKARTA: Sektor industri tekstil dan sepatu nasional dipastikan akan mengurangi tenaga
kerja minimal 10% dari total 2,5 juta pekerja yang sebagian besar akan terjadi awal tahun
depan.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut merupakan dampak dari krisis ekonomi global
yang membuat para pembeli dari Amerika dan Eropa akan mengurangi pesanan atau
pembelian mereka dari perusahaan tekstil dan sepatu di Indonesia.
Ade Sudrajat Usman, Ketua Bidang Hubungan Pemerintah Asosiasi Pertekstilan Indonesia
(API), mengatakan pelaku usaha tidak mempunyai pilihan lain dalam menghadapi penurunan
kontrak pembelian dari para pembeli asal Amerika dan Eropa yang selama ini menjadi tujuan
ekspor hampir 50% produk tekstil nasional.
"Pasti dirumahkan. Tidak ada pilihan. Kira-kira 100.000 orang di sektor tekstil akan
dirumahkan, mulai dari sekarang hingga Maret tahun depan. Saat ini sudah mulai ada satu
hingga dua perusahaan [yang melakukan PHK]," ujarnya kepada Bisnis, kemarin.
Dia menambahkan PHK sebagian besar akan terjadi mulai awal 2009, karena pengurangan
pesanan dari pembeli asal Amerika dan Eropa adalah untuk kontrak pembelian tahun depan.
"Untuk kontrak tahun depan, baru akan diketahui kepastiannya bulan depan. Dari situ kami
baru akan tahu secara pasti berapa banyak penurunan pembelian dan berapa banyak tenaga
kerja yang terpaksa dikurangi."
Eddy Widjanarko, Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), juga
menyebutkan kontrak pembelian untuk 2009 baru akan dipastikan pada akhir bulan depan.
Besaran penurunan pesanan yang akan diketahui bulan depan itulah yang nantinya dapat
digunakan untuk memastikan banyaknya pengurangan tenaga kerja.
"Saat ini, memang sudah ada yang bilang akan menurunkan order [pesanan]. Kami masih
berusaha terus bernegosiasi dengan pembeli. Kalau ada penurunan [order], pasti akan ada
PHK pada Januari nanti," kata Eddy.
Dia memperkirakan pengurangan tenaga kerja di industri sepatu pada awal tahun depan
maksimal 10% dari total 1,2 juta pekerja yang ada di sektor tersebut saat ini.
Sofjan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menambahkan
pengurangan tenaga kerja baru akan dirasakan pada awal tahun depan.
"Saya pikir kalau tahun ini belum [belum ada PHK]. Mungkin di bidang-bidang tertentu. Tetapi
kita harus lihat lagi bulan depan. Memang tidak ada jalan lain, harus mengurangi pegawai,
terutama perusahaan skala menengah dan kecil," katanya.
Tetap optimistis
Kendati kalangan pelaku usaha sudah memastikan PHK tidak dapat dihindari, Menteri
Tenaga Kerja & Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno tetap optimistis gejolak
pemutusan hubungan kerja dapat diredam.

Berkhas

20

Volume VI November 2008

Bisnis I ndonesia

Senin, 20 Oktober 2008

Erman yakin
beragam program Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Depnakertrans) dapat mengatasi persoalan tersebut, karena kalangan tripartit nasional
(pemerintah, pelaku usaha, dan pekerja) sudah sepakat meredam gejolak PHK yang terjadi
di Tanah Air.
"Saya tetap optimistis, karena kita masih punya gerakan penanggulangan pengangguran
yang cukup strategis untuk menekan dampak krisis global," katanya akhir pekan lalu.
Menakertrans mengakui, perusahaan-perusahaan yang mengekspor produknya ke Amerika
pasti akan terkena dampak krisis keuangan. Namun, hal itu bisa diatasi dengan mengalihkan
pasar ke negara lain. (yeni.simanjuntak@bisnis.co.id/maria.benyamin@bisnis.co.id)
Oleh Yeni H. Simanjuntak & Maria Y. Benyamin
Bisnis Indonesia

Berkhas

21

Volume VI November 2008

Bisnis I ndonesia

Senin, 20 Oktober 2008

Ke ce la k a a n k e r j a ca pa i 2 5 .0 0 0 k a sus

JAKARTA: Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi (Depnakertrans) mencatat kasus
kecelakaan kerja pada Januari hingga September sebanyak 25.000 kasus, sehingga target
untuk menurunkan angka kecelakaan kerja pada tahun ini dipastikan dapat dicapai.
Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno menyebutkan jumlah
kecelakaan kerja pada tahun lalu mencapai 65.000 kasus.
Pada tahun ini, angka kecelakaan kerja ditargetkan turun hingga 50% dibandingkan dengan
tahun lalu.
"Saya optimistis, tahun lalu kan sekitar 65.000, sementara target tahun ini turun 50%, dari
rapat persiapan evaluasi saya dapat kabar bahwa sampai September ada 25.000 kasus,"
kata Erman pekan lalu.
Dia menambahkan kesuksesan menekan angka kasus kecelakaan kerja selama ini
menjadikan Indonesia didaulat sebagai parameter dalam penerapan upaya keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja. (Bisnis/may)

Berkhas

22

Volume VI November 2008

Bisnis I ndonesia

Senin, 20 Oktober 2008

Pe ny e r a pa n TKI t a k t e r ga nggu k r isis

JAKARTA: Pemerintah optimistis krisis keuangan global yang sedang menimpa sebagian
besar negara di dunia tidak akan berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja
Indonesia (TKI) di luar negeri.
Krisis tersebut juga diyakini tidak akan mengganggu permintaan TKI, sebab mayoritas tenaga
kerja asal Indonesia ditempatkan di negara-negara yang sama sekali belum terpengaruh
ancaman perlambatan ekonomi, seperti Asia Pasifik dan Timur Tengah.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
Moh. Jumhur Hidayat menuturkan penyerapan tenaga kerja di dua negara tersebut paling
banyak dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Karena TKI kita mayoritas ditempatkan di Asia Pasifik dan Timur Tengah, maka saya belum
melihat dampak resesi global. Mungkin ada tapi dampaknya tidak begitu signifikan," katanya
kepada Bisnis, pekan lalu.

Berkhas

23

Volume VI November 2008

Jurnal Nasional

Senin, 20 Oktober2008

Jakarta dan Sekitarnya Feature | Tangerang | Senin, 20 Okt 2008

Bur uh Ta nge r a ng Tola k Pe nj a j a ha n Ga y a Ba r u
by : Jan Prince Permata
Lebih dari 2.000 buruh se-Kota dan Kabupaten Tangerang mengadakan Rapat Akbar di
Gedung Olah Raga (GOR) Kota Tangerang, kemarin (19/10).
Selain menjadi ajang temu kangen, Rapat Akbar yang dimotori oleh Kongres Aliansi Serikat
Buruh Indonesia (KASBI) Provinsi Banten ini juga menjadi ajang konsolidasi para buruh untuk
menyatukan tekad menolak sebuah konsep yang mereka sebut "penjajahan gaya baru".
Sebuah konsep yang selama ini dianggap menindas buruh dengan program-program
ketenagakerjaannya, seperti outsourcing dan sistem kontrak.
"Kedua program tersebut dalam aplikasinya justru menimbulkan ketidakpastian kerja bagi
baruh," ujar Koswara, Koordinator KASBI Banten yang ditemui Jurnal Nasional di sela-sela
acara tersebut. Ketidakpastian yang menurut Kosawara berupa upah yang sangat murah,
jam kerja yang panjang, tidak ada jaminan sosial tenaga kerja, mudah PHK massal yang
sepihak tanpa pesangon, hilangnya kebebasan berorganisasi dalam bentuk serikat buruh,
dan terjadinya praktik percaloan tenaga kerja.
Ini tentu sangat bertentangan dengan tujuan dibuatnya sistem ini yang katanya untuk lebih
memperluas lapangan kerja. Kedua sistem ini dianggap justru sangat memihak pihak
pengusaha dengan mudahnya mereka memecat buruh secara sepihak.
Selain itu selama ini menurut Koswara, buruh sebagai penggerak ekonomi bangsa justru
diperlakukan secara tidak adil dengan upah murah yang mereka terima. "Inilah mengapa
pascareformasi ini buruh selalu bergerak mengadakan demonstrasi," kata Koswara. Sebuah
aksi untuk menuntut agar buruh lebih diperhatikan kesejahteraannya. Bukan dengan
pemberlakuan pemberian upah minimum yang selama ini dilakukan.
Menurutnya, upah minimum kota (UMK) yang selama ini menjadi acuan, selain jumlahnya
tidak sesuai dengan kebutuhan hidup buruh, juga membuat pengusaha dengan seenaknya
memindahkan lokasi perusahaan ke tempat yang UMK nya masih rendah (relokasi industri).
Lebih lanjut Koswara menjelaskan, UMK yang lebih menguntungkan para pengusaha ini
sebaiknya diganti dengan upah layak nasional (ULN). Dengan ULN upah buruh
disamaratakan di semua wilayah Indonesia. Kosawara pun mematok angka Rp3,2 juta untuk
ULN ini dengan pertimbangan kebutuhan hidup buruh selama ini. "Bayangkan saja dengan
UMK Rp958 ribu per bulan yang didapatkan, apa yang bisa dibeli oleh buruh untuk
memenuhi kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Menurutnya UMK yang ditentukan oleh Dewan Pengupahan ini tidak mengusung aspirasi
buruh karena keterlibatan buruh di dalamnya sangat minim.
Peserta datang dari hampir seluruh simpul-simpul kawasan pabrik di Kota Tangerang.
Hampir semuanya datang dengan menggunakan sepeda motor dan mengenakan kaus warna
merah terang bertuliskan "KASBI".
Mereka adalah sebagai buruh yang tidak bekerja hari ini dari sekitar 700 ribu buruh yang ada
di Tangerang. KASBI sendiri mengklaim dari 15 ribu anggotanya, sekitar 2.500 anggotanya
kemarin dipastikan datang ke GOR Tangerang.
Suriyanto

Berkhas

24

Volume VI November 2008

Jurnal Nasional

Senin, 20 Oktober 2008

Jakarta dan Sekitarnya Kilas | Bekasi | Senin, 20 Okt 2008

Pe ngusa ha D iim ba u Ta k La k uk a n PH K
by : Jan Prince Permata
Ketua DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC-SPSI) Bekasi, R Abdullah mengatakan,
dalam menyikapi krisis ekonomi global pengusaha tidak melakukan pemutusan hubungan
kerja (PHK).
"Kendati saat ini sedang terjadi krisis ekonomi global dan berdampak buruk bagi dunia usaha,
tetapi PHK bukan solusi untuk menyelamatkan kelangsungan hidup perusahaan," kata
Abdullah di Bekasi, Minggu (19/10) seperti dikutip Antara.
Pengusaha diharapkan mengambil langkah menghemat keuangan tanpa menimbulkan
gejolak, antara lain menghapus kerja lembur dan meliburkan karyawan pada hari libur,
kecuali petugas satpam perusahaan.
Saat ini, ratusan perusahaan di Kabupaten dan Kota Bekasi menurunkan produksi 10 persen
akibat krisis ekonomi global, sehingga mengurangi pendapatan keuangan perusahaan.
Jika krisis ekonomi global berkepanjangan, maka dikhawa