Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Pengelolaan Wakaf Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Kelas X Semester II SMK Gajah Mada Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PENGELOLAAN WAKAF MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMK GAJAH MADA PABELAN KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018. SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Oleh: Rizki Febriyani

NIM: 111-14-176

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PENGELOLAAN

WAKAF MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X SEMESTER II

SMK GAJAH MADA PABELAN KABSEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Disusun Oleh:

RIZKI FEBRIYANI

NIM: 111-14-176

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA

2018

  

MOTTO

  “Tujuau untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan”

  

  PERSEMBAHAN 1.

  Ayah handa terhebatku Joko Listiono, dan Ibunda tercintaku Ruwaidah, terima kasih yang tak terhingga atas segala do‟a yang engkau panjatkan untukku dan selalu menjadi motivasiku.

  2. Untuk adikku tercinta Akhmad Mustakim yang selalu mendorongku untuk tidak putus asa.

  3. Keluarga besar yang senantiasa menyayagi dan mendo‟akanku.

  4. Sahabat dan teman-temanku yang sudah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini dan menjadi motivasiku.

  5. Bapak Sutrisna selaku dosen pembimbing yang telah menemaniku dan membimbingku menyelesaikan karya ini.

  6. Teman favoritku yang telah mengisi hari-hariku hingga saat ini, dan mengajariku arti sebuah perjuangan dan kehidupan.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

  nikmat yang tiada tara. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun kita kejalan yang benar. Semoga kita tergolong umat yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi

  

Pengelolaan Wakaf Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Pada Siswa Kelas X Semester II Smk Gajah Mada Pabelan Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menghadapi suatu kendala, namun berkat dorongan dan bantuan dari banyak pihak, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Ucapan terimakasih penulis dampaikan kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, S.Pd selalku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Bapak Sutrisna, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.

  5. Bapak Muh Irfan Helmy, Lc., M.A. selalku dosen Pembimbing Akademik.

  6. Bapak Drs. Nur Fuadi selaku kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam SMK Gajah Mada yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini.

  7. Kedua orang tua terhebatku Ayah Joko Listiono dan Ibunda Ruwaidah, yang telah membetikan segala kasih sayang dan do‟a yang ikhlas untuk kesuksesan putrinya. Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian dengan yang lebih

  Amin.

  8. Adikku tercinta dan segenap keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan do‟a.

  9. Sahabat dan teman-temanku yang senantiasa memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan lancar.

  10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

  Teriring do‟a semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Penulis menyadari skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

  Wassalamu’alaikum Wr.Wb

  13 September 2018 Penulis, Rizki Febriyani

   ABSTRAK

Febriyani, Rizki. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pai Materi Pengelolaan Wakaf

Menggunakan Metode Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa

  Kelas X Semester Ii Smk Gajah Mada Pabelan Tahun Pelajaran 2017/2018.skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negri Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, M.Pd.

  Kata Kunci: Hasil Belajar, PAI, dan Kontekstual Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa SMK

  Gajah Mada Pabelan pada pembelajaran PAI. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya varian metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Metode yang diigunakan guru dalam proses pembelajaran adalah metode konvensional yaitu ceramah. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi pengelolaan wakaf pada siswa kelas X semester II SMK Gajah Mada. Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Gajah Mada dengan jumlah siswa sebanyak 27 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes.

  Hasil penelitian ini diketahui bahwa pada pra siklus yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa atau 37% dengan nilai rata-rata 65,81 pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 18 siswa atau 67% dengan nilai rata-rata 78,29 dan siklus II yang mencapai KKM sebanyak 24 siswa atau 89%. Nilai rata-rata yang dihasilkan pada siklus II ini sebanyak 85,14 menunjukkan bahwa telah mencapai KKM individu yaitu 75.

  Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan metode kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi wakaf pada siswa kelas X SMK Gajah Mada Pabelan.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.........................................................................

  XIV

  8 H. Sistematika Penulisan..........................................................

  6 G. Metode Penelitian................................................................

  5 F. Definisi Operasional............................................................

  4 E. Manfaat Penelitian............................................................

  4 D. Hipotesis..............................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian................................................................

  1 B. Rumusan Masalah................................................................

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang......................................................................

  XIII DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................

  I PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................

  XII DAFTAR TABEL................................................................................

  X DAFTAR GAMBAR...........................................................................

  IX DAFTAR ISI.....................................................................................

  VII ABSTRAK.........................................................................................

  VI KATA PENGANTAR........................................................................

  IV MOTTO............................................................................................ ......... V PERSEMBAHAN..............................................................................

  III DEKLARASI.....................................................................................

  II PENGESAHAN KELULUSAN..........................................................

  14

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar........................................................................... 16 B.

  20 Pendidikan Agama Islam.......................................................

  C.

  Materi Pengelolaan Wakaf…………………………………. 25 D.

  Pembelajaran Kontekstual……….......................................... 32 E. Penerapan Pembelajaran Kontekstual pada Materi Pengelolaan

  40 Wakaf di SMK Gajah Mada Pabelan……………………....

  F.

  42 Kajian Pustaka……………………………………………...

  BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN A.

  44 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.....................................

  B.

  50 Kolaborator Penelitian……………………………………..

  C.

  50 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian…………………………..

  BAB IV. PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian........................................................... 60 B. Pembahasan............................................................................ 69 BAB V. PENUTUP A.

  72 Kesimpulan............................................................................

  B.

  72 Saran......................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Tahap Pelaksanaan PTK...............................................

  9 Gambar Grafik 4.1 Hasil Pra Siklus……………………………….

  63 Gambar Grafik 4.2 Hasil Siklus I………………………………….

  66 Gambar Grafik 4.3 Hasil Siklus II..………………….…………….

  69 Gambar Grafik 4.4 Perbandingan Pra Siklus, Sikluas I, Siklus II…

  71

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Struktur Organisasi Guru................................................

  45 Tabel 3.2 Data Guru.......................................................................

  46 Tabel 3.3 Karyawan........................................................................

  46 Tabel 3.4 Kesiswaan.......................................................................

  48 Tabel 3.5 Sarana Prasarana.............................................................

  48 Tabel 3.6 Data Siswa Kelas X........................................................

  49 Tabel 4.1 Data Nilai Prasiklus........................................................

  61 Tabel 4.2 Data Nilai Siklus I..........................................................

  64 Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II.........................................................

  67 Tabel 4.4 Data Rekapitulasi Nilai Prasiklus, Siklus I, Siklus II.....

  69

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar SKK 2. Nota Pembimbing Skripsi 3. Surat Permohonan Izin Penelitian 4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 5. Lembar Konsultasi 6. Lembar Pengamatan Guru 7. Lembar Pengamatan Siswa 8. Ketuntasa Belajar Minimum 9. Jadwal Pelajaran 10.

  Rpp 11. Lembar Soal 12. Hasil Penelitian 13. Dokumentasi 14. Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman yang serba modern dan canggih ini, manusia dituntut agar

  kuaitas dirinya semakin meningkat. Oleh karena itu pembelajaran adalah langkah utama untuk meningkatkan kualitas manusia karena semakin tinggi pendidikan yang telah didapatkan maka manusia akan semakin tinggi pula derajatnya. Karena belajar merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia, disamping itu juga merupakan kewajiban bagi manusia. Meski begitu manusia tidak dapat belajar sendiri, diperlukan proses belajar mengajar.

  Oleh karena itu diperlukan adanya suatu wadah atau lembaga yang dinamakan pendidikan.

  Pendidikan merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan ketrampilan sesuai tuntunan pendidikan.

  Pendidikan sangatlah beperan penting dalam meningkatkan kualitas diri manusia agar dapat melakukan aktifitas sosial masyarakat tempat mereka berada.

  Seperti yang tertera dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (1) ditegaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memliliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

  Pendidikan dalam KKBI adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang atau usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik (KKBI, 1990:263).

  Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang merupakan tempat pembelajaran untuk mengembangkan dan membina para siswa yang berada didalamnya. Terutama dalam membina keberlangsungan bangsa dan negara yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, maka dalam hal ini pendidikan agama Islam mengambil peran yang sangat penting bagi pembentukan watak siswa.

  Mengingat peran penting pendidikan agama Islam dalam sistem pendidikan Nasional, maka dirasa perlu melakukan inovasi dalam pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam, yang memungkinkan secara aktif berperan serta dalam proses belajar mengajar, dimana siswa merasa senang dan tidak merasa jenuh dalam penyampaian materi pelajaran secara maksimal dan siswa dapat memahami materi yang diberikan. terutama pada jenjang pendidikan SMK yang kebanyakan jam pelajaran digunakan untuk praktek kejuruan.

  Hendaknya guru mampu memberikan sebuah pengajaran yang berbeda melalui metode atau strategi pembelajaran yang sesuai di terapkan di sekolah.

  Saat ini dalam pembelajaran murid kurang mampu mengaktualisasikan dirinya dengan mengaitkan materi yang telah diajarkan di sekolah pada kehidupan sosialnya.

  Kontekstual yaitu konsep pembelajaran yang membeantu pendidik mengaitkan antara materi dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik mengkontruksi hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat (Tampubolon, 2014:84).

  Penjelasan tersebut menunjukan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sangat berperan aktif, produktif, dan bermakna dalam membantu proses belajar mengajar ditingkat SMK karena dengan metode pembelajaran tersebut siswa lebih tau dan mampu secara langsung mempraktekan apa yang telah diajarkan ke lingkungan masyarakat sosial disekitar.

  Berdasarkan observasi, pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Gajah Mada Pabelan cenderung hanya menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Sehingga siswa jarang terlibat langsung dengan materi yang sedang dipelajari, siswa lebih suka mengobrol dan bermain HP daripada memperhatikan guru, pembelajaran tidak menghubungkan dengan kehidupan nyata siswa, sehingga nilai-nilai yang didapat dalam pembelajaran PAI kurang memuaskan.

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul upaya peningkatan hasil belajar PAI materi

  

pengelolaan wakaf menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual

  pada siswa kelas X semester II SMK Gajah Mada Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka dapat ditarik permasalahan dalam penelitian ini yaitu : Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI materi pengelolaan wakaf pada siswa kelas X semester II SMK Gajah Mada Pabelan?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar PAI materi pengelolaan wakaf pada siswa kelas X semester II SMK Gajah Mada Pabelan.

  D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas disebut sebagai hipotesis tindakan, merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2009:63). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Jika pendekatan kontekstual diterapkan dengan baik dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi pengelolaan wakaf pada siswa kelas X semester II

  SMK Gajah Mada Pabelan”

2. Indikator Keberhasilan

  Idikator keberhasilan tindakan dari penelitian ini dapat diamati apabila subjek penelitian terjadi perubahan. Perubahan tersebut berupa peningkatan hasil belajar yang dicapai setelah dilakukan tindakan berupa pemberian layanan pembelajaran klasikal.

  Keberhasilan dalam penelitian ini secara individu apabila telah mencapai KKM ≥75, dan secara klasikal yang mencapai KKM ≥85.

  Perubahan diperoleh jika siswa telah mendapatkan layanan pembelajaran pada setiap siklusnya.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan berguna baik dari segi teoritis maupun dari segi praktis.

  1. Secara Teoritis Secara teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, informasi, dan bahan pertimbangan dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran PAI untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

  2. Secara Praktis a.

  Bagi Siswa Dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa. b.

  Bagi Guru Dapat memanfaatkan model pembelajaran kontekstual sehingga menimbulkan aktivitas dan hasil belajar yang meningkat.

  c.

  Bagi Sekolah Dapat memberikan manfaat dan dorongan pihak sekolah agar dapat menerapkan pendekatan-pendekatan dalam berbagai mata pelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna.

F. Definisi Oprasional

  Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul skripsi diatas, maka penulis akan memaparkan penegasan istilah sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005:22).

  Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2009:5).

2. Wakaf

  Kata wakaf berasal dari bahasa arab yang berarti menahan (al-habs) dan mencegah (al-

  man’u). Artinya menahan untuk dijual, dihadiahkan,

  atau diwariskan. Berdasarkan istilah

  syar’i wakaf adalah ungkapan yang

  diartikan penahanan harta milik seseorang kepada orang lain atau kepada lembaga dengan cara menyerahkan benda yang sifatnya kekal kepada masyarakat untuk diambil manfaatnya. Misalnya, seseorang mewakafkan tanah miliknya yang dijadikan tempat pemakaman umum (TPU). Oleh karena itu, tanah yang dimaksud tidak boleh diambil, diwariskan, atau dihadiahkan lagi kepada orang lain.

  Wakaf hukumnya sunnah. Namun, bagi pemberi wakaf (wakif) merupakan amaliah sunnah yang sangat besar manfaatnya. Mengapa dikatakan amaliah sunnah yang sangat besar manfaatnya? Karena bagi wakif merupakan sadaqah jariyah. Wakaf adalah perbuatan terpuji dan sangat dianjurkan dalam islam. Hal ini sesuai dengan dalil-dalil wakaf untuk keperluan umat. Dalil tentang wakaf terdapat dalam surat Q.S Ali Imran/3:92

                   Artinya:

  ”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”. (Q.S Ali Imran/3:92) (Nelty, 2016:132).

3. Metode Pembelajaran Kontekstual

  Pembelajaran kontekstual atau sering juga disebut dengan

  contextual teaching learning (CTL) adalah suatu konsep pembelajaran

  dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sehai-hari, siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam konteks yang terbatas sedikit demi sedikit, dan dari proses merekontruksi sendiri, sebagai bekal dalam memecahkan masalah kehidupannya sebagai anggota masyarakat (Jumanta, 2014:51).

  Daryanto (2012:156) mengemukakan beberapa langkah-langkah dalam penyampaian metode kontekstual sebagai berikut: a.

  Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan bekerja sendiri, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

  b.

  Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik.

  c.

  Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

  d.

  Ciptakan masyarakat belajar.

  e.

  Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran f. Lakukan refleksi diakhir pertemuan g.

  Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

G. Metode Penelitian

  Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rancangan Penelitian

  Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran PAI materi pengelolaan Wakaf melalui metode kontekstual, penulis akan melakukan penelitian dengan menggunakan dua siklus. Dari masing-masing siklus tersebut peneliti ingin mengetahui hasil belajar mata pelajaran PAI materi pengelolaan Wakaf.

  Selain melakukan penelitian dengan menggunakan dua siklus diatas, penulis juga akan melakukan penelitian yang berhubungan dengan kondisi dan gambaran umum tentang SMK Gajah Mada Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Perencanaan Refleksi

  Pelaksanaan

  

SIKLUS I

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

  

Pengamatan

?

  Penjelasan gambar 1.1 :

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK (Suyadi,2010:50) 2.

  lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Tempat dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini penulis mengambil lokasi di Kel. Kauman Lor, Kec. Pabelan, Kab.

  Semarang pada tahun pelajaran 2017/2018. Sekolah ini dipimpin oleh Drs. Nur Fuadi selaku kepala sekolah SMK Gajah Mada Pabelan. Penelitian ini dilaksanakan diruang kelas X. b.

  Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini pada hari senin tanggal 16 april 2018 untuk observasi Pra Siklus. Kemudian hari rabu tanggal

  09 Mei 2018 sebagai penelitian siklus I dan penelitian siklus II pada hari rabu tanggal 16 Mei 2018. Waktu dari perencanaan penulisan hasil belajar ini pada semester II tahun pelajaran 2017/2018. setelah kegiatan selesai, peneliti mendiskusikan dan mengidentifikasi masalah-masalah dalam pembelajaran dengan Guru Pendidikan Agama Islam. Karena pembelajaran pada siklus II sudah cukup baik maka tidak perlu perbaikan dengan siklus III.

  Dalam pelaksanaan penelitian perbaikan ini peneliti membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Peneliti dibantu oleh Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Gajah Mada Pabelan yang mengajar di kelas X untuk kelancaran peneliti dalam melakukan penelitian. Dan selain itu rekan-rekan SMK Gajah Mada yang turut membantu demi terlaksananya penelitian ini.

  Pada tahun 2017/2018 kelas X terbagi mennjadi 2 kelas yaitu kelas Teknik Komputer dan Jaringan serta Tata Busana.

  Namun saat pelajaran yang tidak menyangkut materi kejuruan tersebut siswa dijadikan satu kelas dikarekan jumlah siswa yang masih sedikit. c.

  Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X di SMK Gajah Mada Pabelan Tahun Ajaran 2017/2018. terdiri dari 27 siswa.

3. Langkah Langkah Penelitian

  Penelitian ini terdiri dari empat tahapan meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang dilaksanakan secara berkesinambungan. penelitian ini telah selesai apabila telah mendapatkan hasil yang diharapkan.

  a.

  Perencanaan Langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas adalah perencanaan. Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan materi, membuat silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan lembar observasi, menyusun perangkat tugas yang akan diberikan kepada siswa, dan menyusun alat uuntuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.

  b.

  Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan adalah penerapan rencana yang telah disusun di kelas yang menjadi sasaran penelitian. Kegiatan awal dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu guru menjelaskan materi pelajaran yang akan dikembangkan, kemudian kegiatan intinya adalah guru memandu penerapan strategi pembelajaran CTL dalam materi wakaf. c.

  Pengamatan (Observasi) Pengamatan dilakukan untuk menelaah seberapa jauh pelaksanaan strategi pembelajaran CTL mengenai sasaran. Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data hasil belajar sebelum dan sesudah dilakukan penelitian.

  d.

  Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengumpulkan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam hal ini peneliti melakukan pengecekan sehingga tampak kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan penelitian (Suyadi, 2010:64).

  Data yang diperoleh dalam proses observasi kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat merefleksikan diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat diambil landasan untuk pelaksanaan kegiatan disiklus selanjutnya.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi Pembalajaran, Soal Tes, Lembar Observasi Siswa, Lembar Observasi Guru 5. Metode Pengumpulan Data a.

  Tes Metode pengumpulan data dengan teknik tes yaitu peneliti menggunakan soal-soal yang diberikan guru kepada peserta didik, baik melalui tes lisan, tertulis maupun perbuatan untuk mengukur tingkat pengetahuan materi yang diberikan dengan menggunakan strategi pembelajaran CTL.

  b.

  Metode Observasi Observasi atau pengumpulan data adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tidakan telah mencapai sasaran

  (Suyadi, 2010:63).

  c.

  Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan (Mulyasa, 2009:69). Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan kelas saat pembelajaran untuk mengetahui pelaksanaan strategi pembelajaran pada mata pelajaran PAI khususnya pada materi sesuai dengan RPP.

6. Analisis Data

  Analisis data yaitu menganalisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010:85). Dalam PTK, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan dan dianalisis, Yaitu: a.

  Data kuantitatif, yaitu data yang berwujud nilai belajar siswa, dapat dianalisis secara deskriptif. Misalnya mencari nilai rata-rata siswa, persentase keberhasilan belajar, dan menyajikan data yang menarik.

  Rumus mencari nilai rata-rata

  Ʃx M x = N

  keterangan: Mx = Mean (nilai rata-rata) Ʃx = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa Rumus mencari presentase keberhasilan belajar

   f P = x 100% N

  Keterangan: P = Angka Presentase f = Frekuensi siswa yang tuntas belajar N = jumlah siswa b. Data kualitatif, yaitu data berupa kalimat yang diperoleh saat proses pembelajaran dan wawancara, yang berhubungan dengan pandangan atau sikap siswa, antusiasme siswa dalam belajar, dan motivasi siswa (Yanto, 2013:67).

H. SISTEMATIKA PENULISAN

  Untuk mempermudah pembahasan dalam memahami isi dari penelitian ini, maka sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Memuat Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Merupakan bagian yang membahas landasan teori yang berhubungan dengan presentasi belajar siswa, menjelaskan tentang strategi kontekstual dan menjelaskan tentang ruang lingkup mata pelajaran pendidikan agama Islam.

  BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan proses pelaksanaan penelitian yang dimulai dari tahap awal hingga akhir siklus penelitian dan pembahasan.

  BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menjelaskan hasil dari penelitian mulai dari tahap awal hingga akhir siklus penelitian dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Berisi kesimpulan dari pembahasan hasil penelitian dan saran- saran dari penulis sebagai sumbangan pemikiran berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah diperoleh dan daftar pustaka

  Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk di

  dalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82% anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri. Tetapi angka tinggi tersebut menurun drastis menjadi 18% waktu mereka berusia 16 tahun. Konsekuensinya 4 dari 5 remaja dan orang dewasa memulai pengalaman belajarnya yang baru dengan perasaan ketidak nyamanan (Aunurrahman, 2016:33).

  Belajar menurut Geoch adalah perubahan perfprmance sebagai hasil latihan. Sedangkan menurut Morgan belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman (Agus, 2009:1-2).

  Sedangkan pengertian belajar menurut Dr. Musthofa Fahmi yaitu “sesungguhnya belajar adalah (ungkapan yang menunjuk) aktivitas (yang menghasilkan) perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman) (Mustaqim, 2001:34).

  Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 1995:2).

  Chaplin dalam Muhibbin Syah (2013:88) membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi:

  “aqiustion of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience”, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif

  menetap sebagai akibat praktik dan pengalaman. Rumusan kedua yaitu

  “prcess of acquiring responses as a result special practice”, belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya pelatihan khusus.

  Jadi, belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses pematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar.

2. Pengertian Hasil Belajar

  Gagne dalam buku Cooperative learning milik Agus Suprijono (2009:5-6) mengartikan hasil belajar dalam beberapa bagian, antara lain yaitu: a.

  Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa.

  b.

  Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. c.

  Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri.

  d.

  Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasnami dalam urusan dan koordinasi.

  e.

  Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian objek tersebut.

  Sedangkan Benyamin Bloom membaginya menjadi tiga ranah, pertama, ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual.

  Kedua, ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ketiga, ranah afaktif berkenaan dengan sikap dan penilaian (Sudjana, 2005:22-23).

  Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.

  Umumnya hasil belajar dalam sekolah berupa pemberian nilai dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telang menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan. Biasanya dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai raport atau daftar nilai formatif, atau nilai ujian pada akhir kelulusan.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Menurut uraian H.C. Witherington dan Lee J. Cronbach Bapemsi yang mendorong perbuatan belajar sebagai berikut: a.

  Situasi belajar (kesehatan jasmani, keadaan psikis dan pengalaman dasar). b.

  Penguasaan alat-alat intelektual.

  c.

  Latihan-latihan yang terpencar.

  d.

  Penggunaan unit-unit yang berarti.

  e.

  Latihan yang aktif.

  f.

  Kebaikan bentuk dan sistem.

  g.

  Efek penghargaan (reward) dan hukuman.

  h.

  Tindakan-tindakan pedagogis. i.

  Kapasitas dasar (Mustaqim, 2001:70).

  Sedangkan Muhibin Syah dalam bukunya yang berjudul prikologi pendidikan (2013:129-136) mengglobalkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menjadi tiga macam, yakni: a.

  Faktor internal Faktor internal atau faktor dari dalam siswa yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor internal ini memiliki dua aspek, yakni:

1) Aspek fisiologis yaitu aspek yang bersifat jasmaniah.

  Kondisi jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran tubuh, dan dapat mempengaruhi semangat dalam pembelajaran. 2)

  Aspek psikologis aspek yang bersifat rohaniah. Dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa. b.

  Faktor eksternal Faktor eksternal atau faktor dari luar siswa yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal juga terdiri dari dua aspek yaitu:

  1) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, tenaga kependidikan, dan teman-teman. Namun yang paling berpengaruh adalah orang tua dan keluarga siswa sendiri.

  2) Lingkungan nonsosial adalah bangunan-bangunan atau gedung-gedung di sekeliling siswa.

  c.

  Faktor pendekatan belajar Faktor ini menggunakan strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu.

B. Pendidikan Agama Islam 1.

  Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan dalam konteks Islam umumnya mengacu pada tiga tiga istilah. Ketiga istilah itu adalah

  Tarbiyah, Ta’lim, dan Ta’dib. Dari ketiga istilah yang sering digunakan tersebut memiliki arti yang hampir mirip.

  yang memiliki arti pendidikan, pemeliharaan, perbaikan,

  Tarbiyah

  peningkatan, pengembangan, penciptaan, dan kegunaan yang kesemuanya ini menuju dalam rangka kesempurnaan sesuatu sesuai dengan kedudukannya. Sedangkan

  Ta’lim memiliki konsep pengertian menjadikan orang berilmu maksudnya, usaha untuk mendorong dan menggerakan daya jiwa atau akal seseorang untuk belajar dan lebih menekankan pada membelajarkan daripada sekedar menyampaikan atau menanamkan ilmu pengetahuan. Kemudian salah satu konsep kunci utama lain yang merujuk kepada hakikat dari inti makna pendidikan adalah istilah

  Ta’dib yang

  memiliki arti usaha untuk menciptakan situasi dan kondisi sedemikian rupa, sehingga anak terdorong dan tergerak jiwa dan hatinya untuk berperilaku dan bersifat sopan sesuai dengan yang diharapkan (Rahman, 2002: 25-34).

  Pendidikan secara umum memiliki arti bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya, baik jasmani maupun rohani, agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Sementara itu agama adalah aturan perilaku bagi umat manusia yang sudah ditentukan dan dikomunikasikan oleh Allah Swt. melalui orang-orang pilihan-Nya yang dikenal sebagai utusan-utusan, rasul-rasul, atau nabi-nabi. Sedangkan pengertian Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Berpedoman pada kitab suci Al-

  Qur‟an yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt (Aat, 2008:12-15).

  Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul ilmu pendidikan Islam (1994:10), mengartikan pendidikan agama islam sebagai sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya. Sedangkan menurut Achmadi (1987:10) pendidikan agama Islam adalah usaha yang lebih khusus ditetapkan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan dan sumber daya insani agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

  Menurut Aat (2008:16) pengertian pendidikan agama Islam yaitu usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikan dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan masyarakat.

  Implikasi dari pengertian diatas adalah pendidikan agama Islam merupakan komponen yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan Islam bahkan berkaitan dengan pendidikan-pendidikan yang lain dan pendidikan agama Islam harus di ajarkan sejak dini sebelum anak memperoleh pengajaran ilmu-ilmu yang lain.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

  Di antara persoalan pendidikan yang cukup penting dan mendasar adalah mengenai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan termasuk masalah sentral dalam pendidikan. Tujuan pendidikan agama Islam itu sendiri merupakan usaha membangun masalah yang utuh dalam rangkan pembentukan kepribadian, moralitas, sikap ilmiah dan keilmuan, kemampuan berkarya, profesionalisme sehingga mampu menunjukan iman dan amal saleh sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dan kehidupan inipun harus sesuai dengan hakekat kemanusiaan dan tugas-tugas kehidupan, sesuai dengan sifat-sifat dasar manusia yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan (Rahman, 2002:44)

  Sedangkan Arifin (1994:41-43) dalam bukunya pendidikan Islam berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam untuk menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam. Dalam pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi dua macam tujuan yaitu: pertama, tujuan operasional yaitu suatu tujuan yang dicapai menurut program yang telah ditentukan dalam kurikulum. Kedua, tujuan fungsional yaitu tujuan yang telah dicapai dalam arti kegunaannya, baik dari aspek teoritis maupun aspek praktis, meskipun kurikulum secara operasional belum tercapai. Adapun tujuan akhirnya yaitu terletak dalam realisasi sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah, baik secara perorangan, masyarakat, maupun sebagai umat manusia keseluruhannya.

3. Dasar Pendidikan Agama Islam

  Menurut Aat (2008:17-29) Dasar ideal Pendidikan Agama Islam adalah identik dengan ajaran Islam itu sendiri. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu Al-

  Qur‟an dan Hadis. Kemudian dasar tadi dikembangkan dalam pemahaman para ulama dalam bentuk: a.

  Al-Qur‟an Al-

  Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada umat manusia dan sebagai pedoman hidup manusia, bagi yang membaca merupakan suatu ibadah dan mendapat pahala.

  b.

  Sunnah (Hadis) Dasar yang kedua adalah sunnah yaitu amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah baik dalam bentuk perkataan, perbuatan maupun pengakuan dalam proses perubahan hidup sehari-hari menjadi sumber utama Pendidikan Agama Islam karena Allah menjadikan Muhammad sebagai teladan bagi umatnya.

  c.

  Perkataan, perbuatan dan sikap para sahabat Saat masa Khulafaur Rasyidin sumber pendidikan agama

  Islam sudah mulai mengalami perkembangan. Oleh karena itu saat memahami Al- Qur‟an dan sunah tidak bisa sembarangan, yaitu pemahaman yang dimiliki oleh para sahabat. Mereka orang-orang yang paling paham tentang keduanya. Sebab mereka telah mendapat pengajaran langsung dari pendidik terbaik yang ada diatas permukaan bumi ini, yaitu Rasulullah. Melalui perantaraan merekalah generasi setelahnya hingga generasi kita sekarang ini dapat mengetahui dan mengerti Al- Qur‟an dan sunnah.

  d.

  Ijtihad Ijtihad adalah pengerahan segala kesanggupan seorang

  faqih (pakar fikih Islam) untuk memperoleh pengetahuan tentang

  hukum sesuatu melalui dalil syara‟ (agama). Dengan kata lain, ijtihad berarti usaha keras dan bersungguh-sungguh yang dilakukan oleh para ulama untuk menetapkan hukum suatu perkara atau suatu ketetapan atas persoalan tertentu.

C. Materi Pengelolaan Wakaf 1.

  Pengertian Wakaf Kata wakaf berasal dari bahasa arab yang berarti menahan (al-habs) dan mencegah (al-

  man’u). Artinya menahan untuk dijual, dihadiahkan,

  atau diwariskan. Berdasarkan istilah

  syar’i wakaf adalah ungkapan yang

Dokumen yang terkait

Korelasi Antara Pemahaman Materi Pendidikan Agama Islam Dengan Perilaku Beragama Siswa Kelas XI di SMK Negeri 1 Ngablak Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 1 115

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Thaharah dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Karanggede Semester Gasal Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 2 165

Peningkatan Hasil Belajar Mata pelajaran SKI Materi Bangsa Arab Pra Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama Semester I MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. - Test Repository

0 1 127

Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Agama Islam di MTs Sudirman Jambu Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 120

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Makanan Minuman Halal dan Haram dengan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 149

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Perkembangan Islam Pada Masa Modern(2000-Sekarang) Dengan Metode Instant Assessment Pada Siswa Kelas Xi Ipa 2 Di Sma N 1 Suruh Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 129

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Pelaksanaan Haji Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas X Semester 2 Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 2 176

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Thaharoh (Wudhu dan Tayamum) Dengan Metode Al- Tathbiq Pada Siswa Kelas VII MTs. Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

1 1 108

Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 121

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar dengn Strategi Pembelajaran Peer Lesson pada Siswa Kelas VII A Semester II MTs Ma’arif 03 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 8 150