Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Intrinsic Dan Extrinsic Perceived Quality Terhadap Brand Strength Yang Berdampak Pada Retention Of Satisfaction T2 912012018 BAB IV
40 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penulis pada Bab IV ini akan menyajikan hasil dan pembahasan berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah. Tujuannya adalah untuk menjawab persoalan-persoalan penelitian. Hasil dan pembahasan terdiri dari beberapa bagian, yaitu pembahasan hasil penelitian pendahuluan, gambaran umum penelitian, uji validitas dan reliabilitas data, analisis statistik deskriptif dari semua variabel laten, analisis faktor konfirmatori (CFA) dari variabel eksogen dan endogen, pengujian hipotesis, dan yang terakhir adalah pembahasan hasil penelitian.
4.1 Penelitian Pendahuluan
Penulis melakukan penelitian pendahuluan sebelum penelitian aktual. Penelitian pendahuluan ditujukan untuk mengetahui apakah semua indikator yang digunakan merupakan indikator yang valid dan reliabel, sehingga dapat digunakan dalam penelitian aktual.
4.1.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi pearson, di mana suatu instrumen dikatakan valid jika pada tingkat signifikansi / alpha 5% angka probabilitas yang dihasilkan lebih kecil dari 0.05 (Sarwono, 2009). Hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel 4.1 Hasil Uji Validitas, di mana dari total 30 pernyataan yang disusun, terdapat 27 pernyataan yang valid dan 3 pernyataan yang tidak valid. Adapun pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan yang berhubungan dengan sistem operasi (nomer 1), harga (nomer 10), dan Retention of Satisfaction (nomer 30). Pernyataan-pernyataan
(2)
41 yang tidak valid tersebut selanjutnya akan diubah dan diganti indikator-indikatornya.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Penelitian Pendahuluan (n = 30 orang)
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Penelitian Pendahuluan
Tabel 1.1 Hasil Uji Validitas Penelitian Pendahuluan
Nomer Pertanyaan
Angka Probabilitas
Batasan
(Alpha 5%) Keterangan
Intrinsic Perceived Quality
Sistem Operasi
1 0.069 0.05 Tidak valid
2 0.008 0.05 Valid
3 0.000 0.05 Valid
Resolusi Layar
4 0.000 0.05 Valid
5 0.000 0.05 Valid
6 0.000 0.05 Valid
Kamera
7 0.001 0.05 Valid
8 0.002 0.05 Valid
9 0.000 0.05 Valid
Extrinsic Perceived Quality
Harga
10 0.281 0.05 Tidak valid
11 0.047 0.05 Valid
12 0.002 0.05 Valid
Nama Brand
13 0.005 0.05 Valid
14 0.000 0.05 Valid
15 0.000 0.05 Valid
Brand Strength
Citra Sosial
16 0.000 0.05 Valid
17 0.000 0.05 Valid
(3)
42 Nilai
19 0.000 0.05 Valid
20 0.000 0.05 Valid
21 0.000 0.05 Valid
Trusworthiness
22 0.000 0.05 Valid
23 0.000 0.05 Valid
24 0.000 0.05 Valid
Attachment
25 0.000 0.05 Valid
26 0.000 0.05 Valid
27 0.000 0.05 Valid
Retention of Satisfaction
28 0.000 0.05 Valid
29 0.003 0.05 Valid
30 0.121 0.05 Tidak valid
4.1.3 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menggunakan koefisien Cronbach’s alpha di mana semakin tinggi nilai koefisien akan semakin baik dan secara umum instrumen dikatakan baik jika memiliki koefisien Cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60. Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas, total nilai Cronbach’s alpha yang diperoleh yaitu 0.945 lebih besar dari 0.60 yang berarti instrumen yang digunakan reliabel.
(4)
43 Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Penelitian Pendahuluan
(n = 30 orang) Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Penelitian Pendahuluan
Cronbach's Alpha N of Items
0.945 30
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas di atas, item pernyataan yang tidak valid akan diubah dan diganti indikator-indikatornya. Harapan yang diinginkan yaitu diperoleh hasil dari uji hipotesis yang berasal dari indikator-indikator yang valid dan reliabel pada penelitian aktual.
4.2 Penelitian Aktual
4.2.1 Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pengguna sabak Samsung Galaxy Tab. Sampel yang diambil sebanyak 150 orang. Responden diminta mengisi kuesioner melalui hard copy dan soft copy dari email atau website yang sudah disediakan. Selanjutnya, kuesioner yang telah diisi lengkap oleh responden akan menjadi data penelitian yang akan diolah dan dianalisa.
Karakteristik responden berdasarkan kuesioner yang telah diisi meliputi jenis kelamin, umur, tempat tinggal, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan terakhir, Samsung Galaxy Tab yang pernah dimiliki, Samsung Galaxy Tab yang dimiliki saat ini, dan cara memiliki Samsung Galaxy Tab. Selanjutnya, karakteristik responden dijabarkan pada diagram pie di bawah ini:
a. Berdasarkan gender, responden dibagi dalam dua kategori yaitu laki-laki dan perempuan. Perhitungan data yang diperoleh, rata-rata responden yang menggunakan sabak Samsung Galaxy Tab lebih
(5)
44 banyak laki-laki dibandingkan perempuan. Dalam hal ini, laki-laki sejumlah 57% dan perempuan sejumlah 43%. Hasil perhitungan ditunjukkan dalam diagram pie berikut ini (gambar 4.1).
Gambar 4.1 Deskriptif Gender Responden
Gambar 4.1: Deskriptif Gender Responden (n = 150) Sumber: Data Primer, 2014
b. Berdasarkan kelompok usia, menurut United Nations (1982) terdapat 6 kategori yaitu bayi (kurang dari 1 tahun), remaja (1-14 tahun), dewasa muda (15-24 tahun), dewasa tengah (25-44 tahun), dewasa tua (45-64), pensiun (65+ tahun). Penulis selanjutnya menggunakan 5 kategori kelompok usia yaitu remaja sampai dengan pensiun. Perhitungan data yang diperoleh, pengguna sabak Samsung Galaxy Tab lebih banyak di usia dewasa muda (63%), kemudian pada usia dewasa tengah (36%) dan selanjutnya usia dewasa tua (1%). Tidak ada responden pada usia remaja dan pensiun yang menggunakan Samsung Galaxy Tab. Hasil perhitungan ditunjukkan dalam diagram pie berikut ini (gambar 4.2).
(6)
45
Gambar 4.2 Deskriptif Kelompok Usia Responden
Gambar 4.2: Deskriptif Kelompok Usia Responden (n = 150)
Sumber: Data Primer, 2014
c. Berdasarkan tempat tinggal, responden berasal dari 27 kota di 14 provinsi di Indonesia. Responden pengguna sabak Samsung Galaxy Tab paling banyak berasal dari kota Tangerang provinsi Banten (42%). Hasil perhitungan ditunjukkan dalam diagram pie berikut ini (gambar 4.3, gambar 4.4).
Gambar 4.3 Deskriptif Provinsi Tempat Tinggal Responden
Gambar 4.3: Deskriptif Provinsi Tempat Tinggal Responden (n = 150)
(7)
46
Gambar 4.4 Deskriptif Kota Tempat Tinggal Responden
Gambar 4.4: Deskriptif Kota Tempat Tinggal Responden (n = 150)
Sumber: Data Primer, 2014
d. Berdasarkan suku bangsa, responden dibagi menjadi dua kategori yaitu Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA). Seluruh responden pengguna sabak Samsung Galaxy Tab merupakan warga negara Indonesia. Hasil perhitungan ditunjukkan dalam diagram pie berikut ini (gambar 4.5).
(8)
47
Gambar 4.5 Deskriptif Suku BangsaResponden
Gambar 4.5: Deskriptif Suku Bangsa Responden (n = 150) Sumber: Data Primer, 2014
e. Berdasarkan pekerjaan, responden dibagi menjadi 4 kategori yaitu pegawai negeri, karyawan swasta, wiraswasta, dan pelajar. Responden pengguna sabak Samsung Galaxy Tab terbanyak bekerja sebagai pelajar (54%), selanjutnya karyawan swasta (38%), wiraswasta (7%), dan pegawai negeri (1%). Hasil perhitungan ditunjukkan dalam diagram pie berikut ini (gambar 4.6).
Gambar 4.6 Deskriptif Pekerjaan Responden
Gambar 4.6: Deskriptif Pekerjaan Responden (n = 150) Sumber: Data Primer, 2014
(9)
48 f. Berdasarkan pendidikan terakhir, responden dibagi menjadi 8 kategori yaitu S3, S2, S1, D3, D2, D1, SMA, dan lainnya. Responden pengguna sabak Samsung Galaxy Tab terbanyak memiliki pendidikan terakhir SMA (61%), kemudian S1 (23%), D3 (11%), S2 (3%), dan D1 (2%). Tidak ada responden yang memiliki pendidikan terakhir S3, D2, atau selain yang telah disebutkan. Hasil perhitungan ditunjukkan dalam diagram pie berikut ini (gambar 4.7).
Gambar 4.7 Deskriptif Pendidikan Terakhir Responden
Gambar 4.7: Deskriptif Pendidikan Terakhir Responden (n = 150) Sumber: Data Primer, 2014
g. Berdasarkan seri sabak Samsung Galaxy Tab yang pernah dimiliki, terdapat 9 dari 150 atau sebesar 6% responden yang pernah memiliki sabak Samsung Galaxy Tab. Seri sabak Samsung Galaxy Tab merupakan sabak yang paling banyak yang pernah dimiliki oleh responden (56%), kemudian seri Samsung Galaxy Tab 2 (44%). Hasil perhitungan ditunjukkan dalam diagram pie berikut ini (gambar 4.8).
(10)
49
Gambar 4.8 Deskriptif Seri Samsung Galaxy Tab yang Pernah Dimiliki Responden
Gambar 4.8: Deskriptif Seri Samsung Galaxy Tab yang Pernah Dimiliki Responden (n = 9)
Sumber: Data Primer, 2014
h. Berdasarkan seri sabak Samsung Galaxy Tab yang saat ini dimiliki, Samsung Galaxy Tab 2 paling banyak dimiliki oleh responden, yaitu sebesar 35%. Selanjutnya, Samsung Galaxy Tab 3 (23%), Samsung Galaxy Tab (22%), Samsung Galaxy Tab S (16%), Samsung Galaxy Tab 4 (3%), dan Samsung Galaxy Tab Pro (1%). Hasil perhitungan ditunjukkan dalam diagram pie berikut ini (gambar 4.9).
Gambar 4.9 Deskriptif Seri Samsung Galaxy Tab yang Saat ini Dimiliki Responden
Gambar 4.9: Deskriptif Seri Samsung Galaxy Tab yang Saat ini Dimiliki Responden (n = 150)
(11)
50 i. Berdasarkan cara responden memiliki sabak Samsung Galaxy Tab, responden dibagi menjadi 3 kategori, yaitu membeli sendiri, dibelikan orang tua, dan hadiah. Cara responden memiliki sabak Samsung galaxy Tab, paling banyak dengan cara membeli sendiri, yaitu sebesar 50%. Cara selanjutnya yaitu dengan dibelikan orang tua sebesar 37% dan hadiah sebesar 13%. Hasil perhitungan ditunjukkan dalam diagram pie berikut ini (gambar 4.10).
Gambar 4.10 Deskriptif Cara Responden M emiliki Samsung Galaxy Tab
Gambar 4.10: Deskriptif Cara Responden Memiliki Samsung Galaxy Tab (n = 150)
Sumber: Data Primer, 2014
4.2.2 Uji Validitas Penelitian Aktual
Uji validitas penelitian aktual dilakukan sama seperti pada penelitian pendahuluan. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi pearson, di mana suatu instrumen dikatakan valid jika pada tingkat signifikansi 5% angka yang dihasilkan lebih kecil dari 0.05 (Sarwono, 2009). Hasil semua uji validitas menunjukkan bahwa nilai signifikasi yang dihasilkan lebih kecil
(12)
51 dari 0.05. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa semua instrumen yang diuji hasilnya valid. Hasil pengujian ditunjukkan dalam tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Penelitian Aktual (n = 150 orang)
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Penelitian Aktual Nomer
Pertanyaan
Angka Probabilitas
Batasan
(Alpha 5%) Keterangan
Intrinsic Perceived Quality
Sistem Operasi
1 0.000 0.05 Valid
2 0.000 0.05 Valid
3 0.000 0.05 Valid
Resolusi Layar
4 0.000 0.05 Valid
5 0.000 0.05 Valid
6 0.000 0.05 Valid
Kamera
7 0.000 0.05 Valid
8 0.000 0.05 Valid
9 0.000 0.05 Valid
Extrinsic Perceived Quality
Harga
10 0.000 0.05 Valid
11 0.000 0.05 Valid
12 0.000 0.05 Valid
Nama Brand
13 0.000 0.05 Valid
14 0.000 0.05 Valid
15 0.000 0.05 Valid
Brand Strength
Citra Sosial
(13)
52
17 0.000 0.05 Valid
18 0.000 0.05 Valid
Nilai
19 0.000 0.05 Valid
20 0.000 0.05 Valid
21 0.000 0.05 Valid
Trusworthiness
22 0.000 0.05 Valid
23 0.000 0.05 Valid
24 0.000 0.05 Valid
Attachment
25 0.000 0.05 Valid
26 0.000 0.05 Valid
27 0.000 0.05 Valid
Retention of Satisfaction
28 0.000 0.05 Valid
29 0.000 0.05 Valid
30 0.000 0.05 Valid
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014
4.2.3 Uji Reliabilitas Penelitian Aktual
Uji reliabilitas juga dilakukan pada penelitian aktual untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran jika dilakukan penelitian ulang. Reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach’s alpha, dengan syarat uji koefisien yang dihasilkan lebih besar dari 0.60 (Supramono dan Haryanto, 2005). Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel 4.4, diperoleh nilai Cronbach’s alpha 0.959 lebih besar dari 0.60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan adalah reliabel.
(14)
53 Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Penelitian Aktual (n = 150 orang)
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Penelitian Aktual
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.959 .960 30
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014
4.2.4 Analisis Statistik Deskriptif Penelitian Aktual
Statistik deskriptif menggambarkan tentang nilai minimum, maksimum, standar deviasi, dan mean. Data deskriptif diperoleh dari skor jawaban responden atas setiap pernyataan dari indikator pada kuesioner yang dibagikan. Jawaban responden untuk setiap pernyataan dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang ada dalam tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5
Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.5 Analisis Statistik Deskriptif
Kriteria Rentang Data
Sangat Tidak Setuju 1.0 – 1.8
Tidak Setuju 1.81 – 2.60
Netral 2.61 – 3.40
Setuju 3.41 – 4.20
Sangat Setuju 4.21 – 5.00
Selanjutnya, statistik deskriptif dari skor jawaban responden atas semua indikator setiap variabel dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut ini.
(15)
54 Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Seluruh Indikator dari Setiap Variabel
(n = 150 orang)
(16)
55 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata terendah terdapat pada indikator ukuran lensa kamera yaitu 3.36 berada pada kategori Netral. Meskipun berada pada kategori Netral, skor indikator lensa kamera cenderung mendekati kategori Setuju. Selanjutnya, nilai rata-rata tertinggi terdapat pada indikator nama brand yang mudah diingat, yaitu sebesar 4.07. Rata-rata jawaban responden pada seluruh indikator berada pada kriteria
(17)
56 Setuju. Hal tersebut mengindikasikan bahwa responden memersepsikan atribut intrinsik dan eksterinsik sabak Samsung Galaxy Tab memiliki kualitas baik. Responden juga menilai Samsung Galaxy Tab memiliki brand yang kuat pada kategori produk sabak. Demikian juga mengenai retensi kepuasan, responden memiliki kepuasan yang tetap bertahan terhadap Samsung Galaxy Tab.
4.2.5 Structural Equation Modelling (SEM)
Jumlah sampel yang digunakan sebesar 150 responden. Oleh karenanya, teknik estimasi model yang digunakan yaitu Maximum Likelihood Estimation (ML). Selanjutnya langkah-langkah analisis SEM akan dilakukan seperti berikut ini.
4.2.5.1 Analisis Faktor Konfirmatori/ Confirmatory Factor Analysis (CFA)
Analisis faktor konfirmatori ditujukan untuk menguji unidimensionalitas dari konstruk-konstruk endogen dan eksogen. Model menunjukkan dua jenjang analisis, yaitu CFA jenjang pertama dan CFA jenjang kedua. Oleh karenanya, langkah yang perlu dilakukan yaitu melakukan analisis CFA jenjang pertama konstruk endogen, analisis CFA jenjang kedua konstruk eksogen, dan analisis CFA jenjang kedua konstruk endogen.
4.2.5.1.1 Analisis Faktor Konfirmatori Jenjang Pertama Konstruk Endogen
Analisis faktor konfirmatori jenjang pertama untuk konstruk endogen terdiri dari konstruk sistem operasi, resolusi layar, kamera, harga, nama
(18)
57 brand, citra sosial, nilai, trustworthiness, dan attachment. Analisa faktor konfirmatori jenjang pertama konstruk endogen dilakukan melalui model berikut ini.
Gambar 4.11 Jenjang Pertama Konstruk Endogen
Gambar 4.11 CFA Jenjang Pertama Konstruk Endogen (n = 150 orang)
Sumber: Data Primer, 2014
Selanjutnya, hasil pengujian goodness of fit disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini.
(19)
58 Tabel 4.7 Goodness of Fit CFA Konstruk Endogen Jenjang Pertama
(n = 150 orang)
Tabel 4.7 Goodness of Fit CFA Konstruk Endogen Jenjang Pertama
Goodness of Fit Index Cut-Off Value Hasil Evaluasi Model
Chi-Square Expected to be low 566.179 Tidak baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.000 Tidak baik
RMSEA ≤ 0.08 0.081 Marjinal
GFI ≥ 0.90 0.788 Tidak baik
AGFI ≥ 0.90 0.722 Tidak baik
CMIN/DF ≤ 2.00 1.966 Baik
TLI ≥ 0.90 0.871 Marjinal
CFI ≥ 0.95 0.895 Marjinal
DF 288
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014
Dari hasil perhitungan di atas, di dapat hasil Goodness of Fit tidak baik, oleh karena itu, menurut Wijaya (2009), dapat dilakukan modifikasi pada program Amos. Modifikasi ini berguna untuk menaikkan nilai Goodness of Fit CFA. Modifikasi ini dilakukan dengan cara melihat Modification Indices pada lampiran 3.
Dari Modification Indices tersebut, berdasarkan nilai MI dapat dilakukan modifikasi dengan cara menghubungkan error dengan error yang ada pada setiap indikator. Hasil modifikasi CFA konstruk endogen jenjang pertama (gambar 4.12) dan Goodness of Fit CFA konstruk endogen jenjang pertama (tabel 4.8) disajikan di bawah ini.
(20)
59 Gambar 4.12 CFA Konstruk Endogen Jenjang Pertama Modifikasi
Gambar 4.12 CFA Konstruk Endogen Jenjang Pertama Modifikasi
(21)
60 Tabel 4.8 Goodness of Fit CFA Konstruk Endogen Jenjang Pertama
Modifikasi (n = 150 orang)
Tabel 4.8 Goodness of Fit CFA Konstruk Endogen Jenjang Pertama Modifikasi
Goodness of Fit Index Cut-Off Value Hasil Evaluasi Model
Chi-Square Diharapkan kecil 312.858 Tidak baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.002 Tidak baik
RMSEA ≤ 0.08 0.043 Baik
GFI ≥ 0.90 0.876 Marjinal
AGFI ≥ 0.90 0.808 Marjinal
CMIN/DF ≤ 2.00 1.277 Baik
TLI ≥ 0.90 0.963 Baik
CFI ≥ 0.95 0.974 Baik
DF 245
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014
Hasil modifikasi pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa Chi-Square dan probability tidak baik, yang berarti model belum fit. Namun apabila dilihat kriteria yang lain, maka model ini sudah dapat dikatakan fit dan dapat digunakan.
Selanjutnya, dari hasil modifikasi model ingin diketahui apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator yang dapat menjelaskan konstruk yang dianalisis. Oleh karenanya perlu dilakukan analisis atas signifikansi nilai lamda/ factor loading/ estimate. Pedoman untuk analisis ini adalah dibutuhkan nilai lamda lebih besar atau sama dengan 0.40 (Ferdinand, 2002). Hasil yang disajikan pada tabel 4.9
(22)
61 menunjukkan bahwa nilai lamda lebih besar dari 0.40. Hal ini memiliki arti bahwa nilai lamda cukup signifikan dalam menjelaskan dimensi/ konstruk yang dianalisis.
Tabel 4.9 Standardized Regression Weight CFA Konstruk Endogen Jenjang Pertama Modifikasi (n = 150 orang)
Tabel 4.9 Standardized Regression Weight CFA Konstruk Endogen Jenjang Pertama Modifikasi Estimate
ie3 <--- Sistem Operasi .575 ie2 <--- Sistem Operasi .688 ie1 <--- Sistem Operasi .744 ie6 <--- Resolusi Layar .827 ie5 <--- Resolusi Layar .898 ie4 <--- Resolusi Layar .880 ie9 <--- Kamera .785 ie8 <--- Kamera .794 ie7 <--- Kamera .728 ie12 <--- Harga .855 ie11 <--- Harga .662 ie10 <--- Harga .520 ie15 <--- Nama Brand .792 ie14 <--- Nama Brand .809 ie13 <--- Nama Brand .736 ie16 <--- Citra Sosial .761 ie17 <--- Citra Sosial .698 ie18 <--- Citra Sosial .758 ie19 <--- Nilai .776 ie20 <--- Nilai .855 ie21 <--- Nilai .736 ie22 <--- Trustworthiness .774 ie23 <--- Trustworthiness .860 ie24 <--- Trustworthiness .775 ie25 <--- Attachment .820 ie26 <--- Attachment .791 ie27 <--- Attachment .862 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014
(23)
62 Selanjutnya, dari hasil modifikasi model (Gambar 4.11) ingin diketahui apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator yang dapat menjelaskan konstruk yang dianalisis. Untuk mengetahuinya, perlu dilihat hasil uji signifikansi nilai lamda seperti pada tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.10 Regression WeightCFA Konstruk Endogen Jenjang Pertama (n = 150 orang)
Tabel 4.10 Regression Weight CFA Konstruk Endogen Jenjang Pertama
Estimate S.E. C.R. P Label ie3 <--- Sistem Operasi 1.000
ie2 <--- Sistem Operasi 1.127 .184 6.129 *** par_1 ie1 <--- Sistem Operasi 1.148 .181 6.329 *** par_2 ie6 <--- Resolusi Layar 1.000
ie5 <--- Resolusi Layar 1.148 .084 13.634 *** par_3 ie4 <--- Resolusi Layar 1.176 .089 13.235 *** par_4 ie9 <--- Kamera 1.000
ie8 <--- Kamera 1.050 .104 10.065 *** par_5 ie7 <--- Kamera .974 .103 9.465 *** par_6 ie12 <--- Harga 1.000
ie11 <--- Harga .766 .091 8.418 *** par_7 ie10 <--- Harga .659 .104 6.316 *** par_8 ie15 <--- Nama Brand 1.000
ie14 <--- Nama Brand .930 .092 10.124 *** par_9 ie13 <--- Nama Brand 1.027 .111 9.288 *** par_10 ie16 <--- Citra Sosial 1.000
ie17 <--- Citra Sosial .830 .080 10.405 *** par_11 ie18 <--- Citra Sosial 1.129 .117 9.690 *** par_12 ie19 <--- Nilai 1.000
ie20 <--- Nilai 1.035 .091 11.437 *** par_13 ie21 <--- Nilai .949 .099 9.611 *** par_14 ie22 <--- Trustworthiness 1.000
ie23 <--- Trustworthiness 1.089 .104 10.438 *** par_15 ie24 <--- Trustworthiness .940 .119 7.893 *** par_16 ie25 <--- Attachment 1.000
ie26 <--- Attachment .902 .081 11.114 *** par_17 ie27 <--- Attachment 1.040 .084 12.440 *** par_18
(24)
63
Pengujian signifikansi lamda mensyaratkan nilai Critical Ratio (CR) lebih besar atau sama dengan 2.0, agar indikator-indikator yang ada memenuhi syarat dalam menjelaskan konstruk yang dianalisis. Dari hasil pengujian (Tabel 10), semua nilai CR memenuhi syarat yaitu lebih dari 2.0, yang berarti indikator yang digunakan dapat menjelaskan konstruk yang dianalisis.
4.2.5.1.2 Analisis Faktor Konfirmatori Jenjang Kedua Konstruk Eksogen dan Endogen
Pada tahap ini akan dilakukan analisis faktor konfirmatori/ Confirmatory Factor Analysis (CFA) jenjang kedua. Terdapat dua macam konstruk yang akan dianalisis secara terpisah, yaitu konstruk eksogen (Intrinsic Perceived Quality) dan endogen (Brand Strength dan Retention of Satisfaction). Pengujian model CFA konstruk eksogen jenjang kedua (Gambar 4.13) dan CFA konstruk endogen jenjang kedua (Gambar 4.14) disajikan seperti berikut ini.
Gambar 4.13 CFA Konstruk Eksogen Jenjang Dua
(25)
64 Gambar 4.14 CFA Konstruk Endogen Jenjang Dua
Gambar 4.14 CFA Konstruk Endogen Jenjang Dua
Selanjutnya, hasil pengujian goodness of fit disajikan dalam tabel berikut ini:
(26)
65 Tabel 4.11
Goodness of Fit CFA Konstruk Eksogen dan Endogen Jenjang Kedua (n= 150)
Tabel 4.11 Goodness of Fit CFA Konstruk Eksogen dan Endogen Jenjang Kedua Goodnesss
of Fit Index Cut-off Value
Hasil Model Keterangan
Eksogen Endogen Eksogen Endogen
Chi-Square Diharapkan kecil
175.445 183.765 Tidak baik Tidak baik
Significance Probability
≥ 0.05 0.000 0.000 Tidak baik Tidak baik
RMSEA ≤ 0.08 0.085 0.088 Marjinal Marjinal
GFI ≥ 0.90 0.872 0.864 Marjinal Marjinal
AGFI ≥ 0.90 0.817 0.808 Marjinal Marjinal
CMIN/DF ≤ 2.00 2.089 2.162 Marjinal Marjinal
TLI ≥ 0.90 0.897 0.918 Marjinal Marjinal
CFI ≥ 0.95 0.917 0.933 Marjinal Marjinal
DF 84 85
Sumber: Data Primer, 2014
Dari hasil perhitungan di atas, di dapat hasil Goodness of Fit tidak baik. Selanjutnya akan dimodifikasi untuk menaikkan nilai Goodness of Fit CFA. Modifikasi ini dilakukan dengan cara melihat tabel Modification Indices di bawah ini :
(27)
66 Tabel 4.12 Modification Indices Konstruk Eksogen Jenjang Kedua
(n = 150 orang) Tabel 4.12 Modification Indices Konstruk Eksogen Jenjang Kedua
M.I. Par Change d1 <--> d5 4.728 .069 e11 <--> e13 6.060 .098 e7 <--> d4 4.229 -.082 e8 <--> d5 7.480 -.101 e8 <--> d2 4.670 .067 e9 <--> X2 6.807 .083 e9 <--> X1 5.926 -.053 e9 <--> d4 9.115 .109 e9 <--> d2 9.055 -.086 e9 <--> e11 5.821 .092 e4 <--> e8 4.205 .070 e6 <--> e7 5.694 .083 e6 <--> e8 6.901 -.089 e1 <--> d3 11.129 -.115 e1 <--> e10 6.943 -.131 e2 <--> d5 4.998 .084 e2 <--> e13 9.628 .136 e2 <--> e11 7.961 .120 e2 <--> e12 4.681 -.082 e2 <--> e7 6.451 -.118 e2 <--> e9 8.347 .122 e2 <--> e1 10.057 .138 e3 <--> d3 4.394 .083 e3 <--> d1 4.510 -.083 e3 <--> e13 6.776 -.124 e3 <--> e11 5.160 -.105 e3 <--> e2 5.118 -.113 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014
(28)
67 (n = 150 orang)
Tabel 4.13 Modification Indices Konstruk Endogen Jenjang Kedua
M.I. Par Change d1 <--> d4 5.210 -.036 d1 <--> d3 9.049 .052 e28 <--> d4 7.253 .056 e27 <--> Y1 4.292 -.032 e27 <--> Y2 6.252 .055 e27 <--> e28 4.864 .055 e26 <--> e30 4.879 -.073 e25 <--> e26 5.528 .072 e24 <--> e25 12.898 .115 e23 <--> Y2 5.507 -.054 e23 <--> e25 4.896 -.062 e22 <--> Y1 5.750 -.048 e22 <--> Y2 9.505 .088 e22 <--> d1 6.918 .064 e22 <--> e30 4.714 .080 e22 <--> e29 6.975 .109 e22 <--> e24 11.813 -.120 e21 <--> d4 5.008 .056 e21 <--> e23 6.326 -.078 e20 <--> d4 5.312 -.046 e20 <--> e30 8.201 .084 e17 <--> d4 6.503 -.050 e17 <--> d3 10.245 .069 e17 <--> e23 8.600 .072 e16 <--> e17 8.737 .077 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014
Selanjutnya, berdasarkan tabel modification indices (Tabel 4.12 dan Tabel 4.13), model modifikasi dihasilkan seperti berikut ini.
(29)
68 Gambar 4.15 CFA Konstruk Eksogen Jenjang Kedua Modifikasi
Gambar 4.15. CFA Konstruk Eksogen Jenjang Kedua Modifikasi
Gambar 4.16 CFA Konstruk Endogen Jenjang Kedua Modifikasi
(30)
69 Tabel 4.14
Goodness of Fit CFA Konstruk Eksogen dan Endogen Jenjang Kedua Modifikasi
(n= 150)
Tabel 4.14 Goodness of Fit CFA Konstruk Eksogen dan Endogen Jenjang Kedua Modifikasi
Goodnesss of
Fit Index Cut-off Value
Hasil Model Keterangan
Eksogen Endogen Eksogen Endogen
Chi-Square Diharapkan kecil
85.543 89.375 Baik Baik
Significance Probability
≥ 0.05 0.100 0.069 Baik Baik
RMSEA ≤ 0.08 0.039 0.042 Baik Baik
GFI ≥ 0.90 0.932 0.930 Baik Baik
AGFI ≥ 0.90 0.884 0.882 Marjinal Marjinal
CMIN/DF ≤ 2.00 1.222 1.259 Baik Baik
TLI ≥ 0.90 0.979 0.982 Baik Baik
CFI ≥ 0.95 0.986 0.988 Baik Baik
DF 70 71
Sumber: Data Primer, 2014
Hasil modifikasi pada Tabel 4.14 menunjukkan goodness of fit yang baik, yang berarti model ini sudah fit dan dapat digunakan.
Selanjutnya, dari hasil modifikasi model ingin diketahui apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator yang dapat
(31)
70 menjelaskan konstruk yang dianalisis. Oleh karenanya, perlu dilakukan analisis atas signifikansi nilai lamda/ factor loading/ estimate. Pedoman untuk analisis ini adalah dibutuhkan nilai lamda lebih besar atau sama dengan 0.40 (Ferdinand, 2002). Hasil yang disajikan pada tabel 4.15 dan 4.16 menunjukkan bahwa nilai lamda lebih besar dari 0.40. Hal ini memiliki arti bahwa nilai lamda cukup signifikan dalam menjelaskan dimensi/ konstruk yang dianalisis.
Tabel 4.15
Standardized Regression Weight CFA Konstruk Eksogen Jenjang Kedua Modifikasi (n=150 orang)
Tabel 4.15 Standardized Regression Weight CFA Konstruk Eksogen Jenjang Kedua Modifikasi Estimate Sistem Operasi <--- X1 .800 Resolusi Layar <--- X1 .906
Kamera <--- X1 .830
Harga <--- X2 .858
Nama Brand <--- X2 .719 ie3 <--- Sistem Operasi .731 ie2 <--- Sistem Operasi .497 ie1 <--- Sistem Operasi .529 ie6 <--- Resolusi Layar .829 ie5 <--- Resolusi Layar .905 ie4 <--- Resolusi Layar .874
ie9 <--- Kamera .763
ie8 <--- Kamera .781
ie7 <--- Kamera .750
ie12 <--- Harga .852
ie11 <--- Harga .656
ie10 <--- Harga .562
ie15 <--- Nama Brand .807 ie14 <--- Nama Brand .820 ie13 <--- Nama Brand .714
(32)
71 Tabel 4.16 Standardized Regression Weight CFA Konstruk Endogen
Jenjang Kedua Modifikasi
Tabel 4.16 Standardized Regression Weight CFA Konstruk Endogen Jenjang Kedua Modifikasi Estimate Citra Sosial <--- Y1 .993
Nilai <--- Y1 .924
Trustworthiness <--- Y1 .823
Attachment <--- Y1 .992
ie16 <--- Citra Sosial .715 ie17 <--- Citra Sosial .704 ie18 <--- Citra Sosial .788
ie19 <--- Nilai .798
ie20 <--- Nilai .841
ie21 <--- Nilai .752
ie22 <--- Trustworthiness .773 ie23 <--- Trustworthiness .885 ie24 <--- Trustworthiness .795 ie25 <--- Attachment .799 ie26 <--- Attachment .750 ie27 <--- Attachment .886
ie28 <--- Y2 .833
ie29 <--- Y2 .677
ie30 <--- Y2 .719
Sumber: Data Primer, 2014
Selanjutnya, dari hasil modifikasi model yang telah dilakukan, dapat diketahui apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator yang dapat menjelaskan konstruk yang dianalisis. Untuk mengetahuinya, perlu dilihat hasil uji signifikansi nilai lamda seperti pada tabel 4.17 dan 4.18 berikut ini.
(33)
72 Tabel 4.17 Regression Weight CFA Konstruk Eksogen
Jenjang Kedua Modifikasi (n=150 orang) Tabel 4.17 Regression Weight CFA Konstruk Eksogen Jenjang Kedua Modifikasi
Estimate S.E. C.R. P Label Sistem Operasi <--- X1 1.000
Resolusi Layar <--- X1 1.189 .182 6.539 *** par_11 Kamera <--- X1 1.043 .171 6.104 *** par_12
Harga <--- X2 1.000
Nama Brand <--- X2 .767 .124 6.171 *** par_13 ie3 <--- Sistem Operasi 1.000
ie2 <--- Sistem Operasi .632 .134 4.703 *** par_1 ie1 <--- Sistem Operasi .632 .127 4.972 *** par_2 ie6 <--- Resolusi Layar 1.000
ie5 <--- Resolusi Layar 1.156 .085 13.530 *** par_3 ie4 <--- Resolusi Layar 1.163 .089 13.006 *** par_4
ie9 <--- Kamera 1.000
ie8 <--- Kamera 1.108 .124 8.933 *** par_5 ie7 <--- Kamera 1.064 .122 8.730 *** par_6
ie12 <--- Harga 1.000
ie11 <--- Harga .751 .099 7.574 *** par_7 ie10 <--- Harga .722 .112 6.438 *** par_8 ie15 <--- Nama Brand 1.000
ie14 <--- Nama Brand .932 .096 9.734 *** par_9 ie13 <--- Nama Brand .963 .110 8.722 *** par_10
Sumber: Data Primer, 2014
Tabel 4.18 Regression Weight CFA Konstruk Endogen Jenjang Kedua Modifikasi
Tabel 4.18 Regression Weight CFA Konstruk Endogen Jenjang Kedua Modifikasi
Estimate S.E. C.R. P Label Citra Sosial <--- Y1 1.000
Nilai <--- Y1 1.162 .138 8.411 *** par_12 Trustworthiness <--- Y1 1.004 .135 7.448 *** par_13 Attachment <--- Y1 1.279 .154 8.331 *** par_14 ie16 <--- Citra Sosial 1.000
ie17 <--- Citra Sosial .885 .089 9.946 *** par_1 ie18 <--- Citra Sosial 1.250 .139 8.983 *** par_2
(34)
73 Estimate S.E. C.R. P Label ie20 <--- Nilai .997 .088 11.337 *** par_3 ie21 <--- Nilai .946 .096 9.824 *** par_4 ie22 <--- Trustworthiness 1.000
ie23 <--- Trustworthiness 1.122 .104 10.748 *** par_5 ie24 <--- Trustworthiness .965 .112 8.611 *** par_6 ie25 <--- Attachment 1.000
ie26 <--- Attachment .872 .079 11.104 *** par_7 ie27 <--- Attachment 1.087 .089 12.217 *** par_8
ie28 <--- Y2 1.000
ie29 <--- Y2 .838 .095 8.827 *** par_9
ie30 <--- Y2 .827 .087 9.507 *** par_10
Hasil uji signifikansi lamda menunjukkan nila Critical Ratio > 2.0. Hal ini berarti indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator yang dapat menjelaskan konstruk yang dianalisis.
4.2.5.2 Asumsi-asumsi Structural Equation Modelling (SEM)
Tujuan utama dari analisis SEM yaitu menguji kesesuaian antara model teoritis dengan data empiris. Oleh karenanya, asumsi-asumsi SEM seperti ukuran sampel, normalitas dan outlier perlu untuk dipenuhi.
4.2.5.2.1 Ukuran Sampel
Ukuran sampel minimum yaitu 100 dan selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi setiap parameternya. Adapun dalam penelitian ini terdapat 30 parameter, maka jumlah sampel yang digunakan yaitu sebesar 150. Dalam hal ini, ukuran sampel sudah dipenuhi.
4.2.5.2.2 Normalitas Data
Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2006). Salah satu uji yang digunakan yaitu
(35)
74 dengan mengamati skewness value dari data yang digunakan. Pengolahan data menggunakan SPSS, normalitas data ditunjukkan dengan nilai Zskewness dan Zkurtosis ± 2.58 pada tingkat signifikansi 1%. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada lampiran 4. Hasil yang diperoleh menunjukkan banyak dari nilai Zskewness dan Zkurtosis yang berada dalam rentang ± 2.58, dan hanya beberapa nilai yang berada di luar ± 2.58. Adapun nilai yang berada di luar ± 2.58 tidak menunjukkan perbedaan nilai yang ekstrim. Oleh karenanya, data yang digunakan dapat dikatakan mendekati normal dan dapat digunakan dalam penelitian.
4.2.5.2.3 Outlier
Outlier ada dua macam yaitu univariat dan multivariat. Univariat outlier diuji menggunakan nilai Zscore menggunakan program SPSS. Indikasi outlier univariat ditunjukkan dengan adanya nilai Zscore ≥ 3.0. Hasil uji ditunjukkan pada lampiran 5 di mana data yang ada memiliki nilai minimum Zscore -4.04 dan nilai maksimum 1.72. Oleh karena nilai Zscore di bawah 3.0, maka dapat dikatakan bahwa data bebas dari univariat outlier.
Sementara itu untuk menganalisis multivariat outlier, digunakan kriteria jarak Mahalanobis . Kriteria jarak Mahalanobis yang digunakan yaitu pada tingkat p < 0.001. Jarak Mahalanobis dievaluasi menggunakan χ2 pada
derajat bebas sebesar jumlah indikator yang digunakan. Adapun dalam penelitian ini menggunakan 30 indikator. Oleh karena itu, apabila ada kasus yang memiliki nilai jarak Mahalanobis lebih dari χ2 (30,0.001) = 59.70
adalah outlier multivariate. Hasil perhitungan jarak Mahalanobis disajikan pada Tabel 4.19 berikut:
(36)
75
Tabel 4.19 Mahalanobis Distance
Tabel 4.19 Mahalanobis Distance
Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
N
Predicted Value 29.33 153.03 75.50 22.460 150
Std. Predicted Value -2.056 3.452 .000 1.000 150
Standard Error of
Predicted Value 5.418 32.023 18.152 5.348 150
Adjusted Predicted Value 9.87 176.11 74.64 25.264 150
Residual -92.418 91.498 .000 37.190 150
Std. Residual -2.221 2.199 .000 .894 150
Stud. Residual -2.461 2.672 .010 1.000 150
Deleted Residual -113.489 135.128 .860 46.933 150
Stud. Deleted Residual -2.516 2.744 .011 1.008 150
Mahal. Distance 1.532 87.241 29.800 16.816 150
Cook's Distance .000 .130 .009 .017 150
Centered Leverage Value .010 .586 .200 .113 150
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Hasil perhitungan menunjukkan nilai maksimum jarak Mahalanobis distance sebesar 87.241 lebih besar dari kriteria yang ditentukan yaitu 59.70. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kasus outlier multivariat. Selanjutnya, untuk mengetahui kasus outlier multivariat dapat dilihat pada lampiran 6. Hasilnya, terdapat 8 outlier multivariat. Namun demikian, meskipun terdapat kasus outlier multivariate, kasus tersebut harus tetap diikutsertakan dalam penelitian, karena tidak terdapat alasan khusus untuk mengeluarkannya (Ferdinand, 2002).
(37)
76 4.2.5.3 Structural Equation Modelling (SEM) Full Model
Tahap selanjutnya sesudah memenuhi asumsi-asumsi SEM, yaitu menguji SEM full model seperti berikut.
Gambar 4.17 Structural Equation Modelling (SEM) Full Model
Gambar 4.17 Structural Equation Modelling (SEM) Full Model Sementara itu, hasil pengujian goodness of fit dari model yang sudah diuji adalah sebagai berikut:
(38)
77 Tabel 4.20 Goodness of Fit SEM Full Model
Tabel 4.20 Goodness of Fit SEM Full Model
Goodness of Fit Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan
Chi-Square Diharapkan kecil 827.774 Tidak baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.000 Tidak baik
RMSEA ≤ 0.08 0.086 Marjinal
GFI ≥ 0.90 0.735 Tidak baik
AGFI ≥ 0.90 0.686 Tidak baik
CMIN/DF ≤ 2.00 2.096 Marjinal
TLI ≥ 0.90 0.843 Marjinal
CFI ≥ 0.95 0.858 Marjinal
DF 392
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan model tidak baik. Oleh sebab itu perlu dilakukan modifikasi berdasarkan lampiran 7. Hasil modifikasi disajikan dalam model berikut ini.
(39)
78
Gambar 4.18 Structural Equation Modelling (SEM) Full Model Modifikasi 1 Gambar 4.18 Structural Equation Modelling (SEM) Full Model
Modifikasi 1
Hasil pengujian goodness of fit dari model yang sudah dimodifikasi adalah sebagai berikut:
(40)
79 Tabel 4.21 Goodness of Fit SEM Full Model Modifikasi 1
Tabel 4.21 Goodness of Fit SEM Full Model Modifikasi 1
Goodness of Fit Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan
Chi-Square Diharapkan kecil 483.797 Baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.000 Tidak baik
RMSEA ≤ 0.08 0.054 Baik
GFI ≥ 0.90 0.831 Marjinal
AGFI ≥ 0.90 0.767 Tidak baik
CMIN/DF ≤ 2.00 1.431 Baik
TLI ≥ 0.90 0.938 Baik
CFI ≥ 0.95 0.952 Baik
DF 338
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan model masih belum baik. Oleh sebab itu perlu dilakukan modifikasi berdasarkan modification indices pada lampiran 8. Hasil modifikasi disajikan dalam model berikut ini.
(41)
80
Gambar 4.19 Structural Equation Modelling (SEM) Full Model Modifikasi 2
Gambar 4.19 Structural Equation Modelling (SEM) Full Model Modifikasi 2
Hasil pengujian goodness of fit dari model yang sudah dimodifikasi adalah sebagai berikut:
(42)
81 Tabel 4.22 Goodness of Fit SEM Full Model Modifikasi 2
Tabel 4.22 Goodness of Fit SEM Full Model Modifikasi 2
Goodness of Fit Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan
Chi-Square Diharapkan kecil 314.918 Baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.396 Baik
RMSEA ≤ 0.08 0.011 Baik
GFI ≥ 0.90 0.883 Marjinal
AGFI ≥ 0.90 0.824 Marjinal
CMIN/DF ≤ 2.00 1.019 Baik
TLI ≥ 0.90 0.997 Baik
CFI ≥ 0.95 0.998 Baik
DF 309
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan model sudah baik, sehingga model dapat digunakan dalam penelitian.
4.2.6 Pengujian Model Penelitian
Pengujian model penelitian dilakukan beberapa kali untuk menghasilkan full model pada setiap hipotesis yang ada. Full model setiap hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan SEM. Berikut hasil full model setiap hipotesis:
(43)
82 H1: Uji Hipotesis Pengaruh Intrinsic Perceived Quality Terhadap Brand Strength
Gambar 4.20 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Hipotesis 1
Gambar 4.20 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Hipotesis 1 (n = 150 orang)
Sumber: Data Primer, 2014
Selanjutnya, hasil pengujian goodness of fit dari model yang telah diuji adalah sebagai berikut:
(44)
83 Tabel 4.23 Goodness of Fit Model - CFA Hipotesis 1
Tabel 4.23 Goodness of Fit CFA Hipotesis 1
Goodness of Fit Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan
Chi-Square Diharapkan kecil 377.951 Tidak baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.000 Tidak baik
RMSEA ≤ 0.08 0.085 Marjinal
GFI ≥ 0.90 0.803 Marjinal
AGFI ≥ 0.90 0.748 Marjinal
CMIN/DF ≤ 2.00 2.088 Marjinal
TLI ≥ 0.90 0.888 Marjinal
CFI ≥ 0.95 0.904 Marjinal
DF 181
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan model tidak baik. Oleh sebab itu perlu dilakukan modifikasi berdasarkan modification indices pada lampiran 9.
Hasil modifikasi model CFA hipotesis 1 disajikan pada gambar 4.21 seperti berikut ini.
(45)
84
Gambar 4.21 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Hipotesis 1 Modifikasi
Gambar 4.21 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Hipotesis 1 Modifikasi
(n = 150 orang) Sumber: Data Primer, 2014
Selanjutnya, hasil pengujian goodness of fit dari model yang sudah dimodifikasi adalah sebagai berikut:
(46)
85 Tabel 4.24 Goodness of Fit Model - CFA Hipotesis 1 Modifikasi
(n= 150 orang)
Tabel 4.24 Goodness of Fit CFA Hipotesis 1 Modifikasi
Goodness of Fit Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan
Chi-Square Diharapkan kecil 152.594 Baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.338 Baik
RMSEA ≤ 0.08 0.017 Baik
GFI ≥ 0.90 0.917 Baik
AGFI ≥ 0.90 0.869 Marjinal
CMIN/DF ≤ 2.00 1.045 Baik
TLI ≥ 0.90 0.995 Baik
CFI ≥ 0.95 0.997 Baik
DF 146
Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan model sudah baik. Hal ini menunjukkan bahwa model dapat digunakan untuk penelitian.
Selanjutnya, dari hasil modifikasi model ingin diketahui apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator yang dapat menjelaskan konstruk yang dianalisis. Oleh karenanya perlu dilakukan analisis atas signifikansi nilai lamda/ factor loading/ estimate. Pedoman untuk analisis ini adalah dibutuhkan nilai lamda lebih besar atau sama dengan 0.40 (Ferdinand, 2002). Hasil yang disajikan pada tabel 4.25 menunjukkan bahwa nilai lamda lebih besar dari 0.40. Hal ini memiliki arti bahwa nilai lamda cukup signifikan dalam menjelaskan dimensi/ konstruk yang dianalisis.
(47)
86 Tabel 4.25 Standardized Regression Weight Hipotesis 1
(n=150 orang) Tabel 4.25 Standardized Regression Weight Hipotesis 1
Estimate
Y1 <--- X1 .951
Sistem Operasi <--- X1 .864 Resolusi Layar <--- X1 .835
Kamera <--- X1 .758
Nilai <--- Y1 .955
Citra Sosial <--- Y1 .951
Attachment <--- Y1 .933
Trustworthiness <--- Y1 .863 ie3 <--- Sistem Operasi .700 ie2 <--- Sistem Operasi .589 ie1 <--- Sistem Operasi .603 ie6 <--- Resolusi Layar .832 ie5 <--- Resolusi Layar .898 ie4 <--- Resolusi Layar .872
ie9 <--- Kamera .790
ie8 <--- Kamera .761
ie7 <--- Kamera .742
ie27 <--- Attachment .862 ie26 <--- Attachment .787 ie25 <--- Attachment .828 ie24 <--- Trustworthiness .800 ie23 <--- Trustworthiness .885 ie22 <--- Trustworthiness .746
ie21 <--- Nilai .747
ie20 <--- Nilai .850
ie19 <--- Nilai .780
ie18 <--- Citra Sosial .796 ie17 <--- Citra Sosial .688 ie16 <--- Citra Sosial .729
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Selanjutnya, untuk menentukan apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator unidimensional yang memberi dimensi
(48)
87 tunggal pada faktor yang dianalisis, digunakan nilai Critical Ratio (CR). Dalam hal ini dibutuhkan nilai CR ≥ 2.0. Dari Tabel 4.26 diperoleh nilai CR > 2.0 yang memenuhi syarat yang ditentukan. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima. Hal ini berarti, penilaian konsumen terhadap kualitas intrinsik (Intrinsic Perceived Quality) sabak Samsung Galaxy Tab berpengaruh signifikan terhadap kekuatan brand (Brand Strength) produk tersebut dipasaran.
Tabel 4.26 Regression Weight Hipotesis 1 (n = 150 orang)
Tabel 4.26 Regression Weight Hipotesis 1
Estimate S.E. C.R. P Label
Y1 <--- X1 1.229 .178 6.901 ***
Sistem Operasi <--- X1 1.000
Resolusi Layar <--- X1 1.050 .153 6.849 ***
Kamera <--- X1 .944 .156 6.059 ***
Nilai <--- Y1 .880 .092 9.537 ***
Citra Sosial <--- Y1 .949 .092 10.335 ***
Attachment <--- Y1 1.000
Trustworthiness <--- Y1 .796 .084 9.459 *** ie3 <--- Sistem Operasi 1.000
ie2 <--- Sistem Operasi .763 .140 5.438 *** ie1 <--- Sistem Operasi .751 .127 5.924 *** ie6 <--- Resolusi Layar 1.000
ie5 <--- Resolusi Layar 1.150 .085 13.587 *** ie4 <--- Resolusi Layar 1.168 .089 13.061 ***
ie9 <--- Kamera 1.000
ie8 <--- Kamera 1.053 .116 9.096 *** ie7 <--- Kamera 1.015 .114 8.892 ***
ie27 <--- Attachment 1.000
ie26 <--- Attachment .860 .073 11.716 *** ie25 <--- Attachment .980 .078 12.608 *** ie24 <--- Trustworthiness 1.000
ie23 <--- Trustworthiness 1.153 .100 11.533 *** ie22 <--- Trustworthiness .991 .117 8.492 ***
ie21 <--- Nilai 1.000
ie20 <--- Nilai 1.076 .102 10.502 *** ie19 <--- Nilai 1.044 .109 9.593 ***
(49)
88 Estimate S.E. C.R. P Label ie18 <--- Citra Sosial 1.000
ie17 <--- Citra Sosial .679 .078 8.734 *** ie16 <--- Citra Sosial .799 .086 9.293 ***
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
H2: Uji Hipotesis Pengaruh Extrinsic Perceived Quality Terhadap Brand Strength
Gambar 4.22 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Hipotesis 2
Gambar 4.22 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Hipotesis 2 (n = 150 orang)
Sumber: Data Primer, 2014
Selanjutnya, hasil pengujian goodness of fit dari model yang sudah diuji adalah sebagai berikut:
(50)
89 Tabel 4.27 Goodness of Fit Model - CFA Hipotesis 2
Tabel 4.27 Goodness of Fit CFA Hipotesis 2
Goodness of Fit Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan
Chi-Square Diharapkan kecil 269.381 Tidak baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.000 Tidak baik
RMSEA ≤ 0.08 0.086 Marjinal
GFI ≥ 0.90 0.826 Marjinal
AGFI ≥ 0.90 0.768 Marjinal
CMIN/DF ≤ 2.00 2.105 Marjinal
TLI ≥ 0.90 0.900 Baik
CFI ≥ 0.95 0.916 Marjinal
DF 128
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan model tidak baik. Oleh sebab itu perlu dilakukan modifikasi berdasarkan modification indices pada lampiran 10.
Hasil modifikasi model CFA hipotesis 2 disajikan pada gambar 4.23 seperti berikut ini.
(51)
90
Gambar 4.23 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Hipotesis 2 Modifikasi
Gambar 4.23 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Hipotesis 2 Modifikasi
(n = 150 orang) Sumber: Data Primer, 2014
Selanjutnya, hasil pengujian goodness of fit dari model yang sudah dimodifikasi adalah sebagai berikut:
(52)
91 Tabel 4.28 Goodness of Fit Model - CFA Hipotesis 2 Modifikasi Tabel 4.28 Goodness of Fit CFA Hipotesis 2 Modifikasi
Goodness of Fit Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan
Chi-Square Diharapkan kecil 189.340 Baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.316 Baik
RMSEA ≤ 0.08 0.02 Baik
GFI ≥ 0.90 0.927 Baik
AGFI ≥ 0.90 0.879 Marjinal
CMIN/DF ≤ 2.00 1.062 Baik
TLI ≥ 0.90 0.994 Baik
CFI ≥ 0.95 0.996 Baik
DF 103
Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan model sudah baik. Hal ini menunjukkan bahwa model dapat digunakan untuk penelitian.
Selanjutnya, dari hasil modifikasi model ingin diketahui apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator yang dapat menjelaskan konstruk yang dianalisis. Oleh karenanya perlu dilakukan analisis atas signifikansi nilai lamda/ factor loading/ estimate. Pedoman untuk analisis ini adalah dibutuhkan nilai lamda ≥ 0.40 (Ferdinand, 2002). Hasil yang disajikan pada tabel 4.29 menunjukkan bahwa nilai lamda lebih besar dari 0.40. Hal ini memiliki arti bahwa nilai lamda cukup signifikan dalam menjelaskan dimensi/ konstruk yang dianalisis.
(53)
92 Tabel 4.29 Standardized Regression Weight Hipotesis 2 Modifikasi Tabel 4.29 Standardized Regression Weight Hipotesis 2 Modifikasi
Estimate
Y1 <--- X2 1.014
Harga <--- X2 .817
Nama Brand <--- X2 .780
Nilai <--- Y1 .932
Citra Sosial <--- Y1 .983
Attachment <--- Y1 .895
Trustworthiness <--- Y1 .878
ie12 <--- Harga .862
ie11 <--- Harga .655
ie10 <--- Harga .544
ie15 <--- Nama Brand .793 ie14 <--- Nama Brand .818 ie13 <--- Nama Brand .722 ie27 <--- Attachment .890 ie26 <--- Attachment .750 ie25 <--- Attachment .799 ie24 <--- Trustworthiness .813 ie23 <--- Trustworthiness .869 ie22 <--- Trustworthiness .772
ie21 <--- Nilai .749
ie20 <--- Nilai .854
ie19 <--- Nilai .783
ie18 <--- Citra Sosial .775 ie17 <--- Citra Sosial .709 ie16 <--- Citra Sosial .745
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Selanjutnya, untuk menentukan apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator unidimensional yang memberi dimensi tunggal pada faktor yang dianalisis, digunakan nilai Critical Ratio (CR). Dalam hal ini dibutuhkan nilai CR ≥ 2.0. Dari Tabel 4.30 diperoleh nilai CR > 2.0 yang memenuhi syarat yang ditentukan. Oleh karenanya dapat
(54)
93 disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima. Hal ini berarti, penilaian konsumen terhadap kualitas intrinsik (Intrinsic Perceived Quality) sabak Samsung Galaxy Tab berpengaruh signifikan terhadap kekuatan brand (Brand Strength) produk tersebut dipasaran.
Tabel 4.30 Regression Weight Hipotesis 2 Modifikasi (n = 150 orang)
Tabel 4.30 Regression Weight Hipotesis 2 Modifikasi
Estimate S.E. C.R. P Label
Y1 <--- X2 1.240 .169 7.352 ***
Harga <--- X2 1.000
Nama Brand <--- X2 .858 .120 7.160 ***
Nilai <--- Y1 .877 .092 9.490 ***
Citra Sosial <--- Y1 .963 .100 9.634 ***
Attachment <--- Y1 1.000
Trustworthiness <--- Y1 .838 .090 9.351 ***
ie12 <--- Harga 1.000
ie11 <--- Harga .752 .093 8.069 ***
ie10 <--- Harga .690 .106 6.487 ***
ie15 <--- Nama Brand 1.000
ie14 <--- Nama Brand .932 .093 9.990 *** ie13 <--- Nama Brand .993 .112 8.837 ***
ie27 <--- Attachment 1.000
ie26 <--- Attachment .798 .074 10.836 *** ie25 <--- Attachment .919 .076 12.050 *** ie24 <--- Trustworthiness 1.000
ie23 <--- Trustworthiness 1.120 .097 11.541 *** ie22 <--- Trustworthiness 1.002 .117 8.587 ***
ie21 <--- Nilai 1.000
ie20 <--- Nilai 1.069 .100 10.641 *** ie19 <--- Nilai 1.036 .107 9.667 *** ie18 <--- Citra Sosial 1.000
ie17 <--- Citra Sosial .723 .080 9.011 *** ie16 <--- Citra Sosial .839 .088 9.564 ***
(55)
94 H3: Uji Hipotesis Pengaruh Brand Strength Terhadap Retention of Satisfaction
Gambar 4.24 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Hipotesis 3
Gambar 4.24 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Hipotesis 3 (n = 150 orang)
Sumber: Data Primer, 2014
Selanjutnya, hasil pengujian goodness of fit dari model yang telah diuji adalah sebagai berikut:
(56)
95 Tabel 4.31 Goodness of Fit Model - CFA Hipotesis 3
Tabel 4.31 Goodness of Fit CFA Hipotesis 3
Goodness of Fit Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan
Chi-Square Diharapkan kecil 183.765 Tidak baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.000 Tidak baik
RMSEA ≤ 0.08 0.088 Marjinal
GFI ≥ 0.90 0.864 Marjinal
AGFI ≥ 0.90 0.808 Marjinal
CMIN/DF ≤ 2.00 2.162 Marjinal
TLI ≥ 0.90 0.918 Baik
CFI ≥ 0.95 0.933 Marjinal
DF 85
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan model tidak baik. Oleh sebab itu perlu dilakukan modifikasi berdasarkan tabel 4.32 seperti berikut ini.
(57)
96 Tabel 4.32 Modification Indices Hipotesis 3
(n = 150 orang) Tabel 4.32 Modification Indices Hipotesis 3
M.I. Par Change d8 <--> d6 9.049 .059 d9 <--> d6 5.210 -.045 e28 <--> d9 7.253 .060 e17 <--> d8 10.245 .066 e17 <--> d9 6.503 -.054 e17 <--> e16 8.737 .077 e20 <--> d9 5.312 -.049 e20 <--> e30 8.201 .084 e21 <--> d9 5.008 .060 e22 <--> d11 9.505 .072 e22 <--> d6 6.918 .075 e22 <--> e29 6.975 .109 e22 <--> e30 4.714 .080 e23 <--> d11 5.507 -.044 e23 <--> e17 8.600 .072 e23 <--> e21 6.326 -.078 e24 <--> e22 11.813 -.120 e25 <--> e23 4.896 -.062 e25 <--> e24 12.898 .115 e26 <--> e30 4.879 -.073 e26 <--> e25 5.528 .072 e27 <--> d11 6.252 .045 e27 <--> e28 4.864 .055 Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Hasil modifikasi model CFA hipotesis 3 disajikan pada gambar 4.25 seperti berikut ini.
(58)
97
Gambar 4.25 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Modifikasi Hipotesis 3
Gambar 4.25 Confirmatory Factor Analysis(CFA) Modifikasi Hipotesis 3 (n = 150 orang)
Sumber: Data Primer, 2014
Selanjutnya, hasil pengujian goodness of fit dari model yang sudah dimodifikasi adalah sebagai berikut:
(59)
98 Tabel 4.33 Goodness of Fit Model - CFA Hipotesis 3 Modifikasi Tabel 4.33 Goodness of Fit CFA Hipotesis 3 Modifikasi
Goodness of Fit Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan
Chi-Square Diharapkan kecil 84.742 Baik
Significance Probability ≥ 0.05 0.127 Baik
RMSEA ≤ 0.08 0.036 Baik
GFI ≥ 0.90 0.934 Baik
AGFI ≥ 0.90 0.888 Marjinal
CMIN/DF ≤ 2.00 1.194 Baik
TLI ≥ 0.90 0.986 Baik
CFI ≥ 0.95 0.991 Baik
DF 71
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan model sudah baik. Hal ini menunjukkan bahwa model dapat digunakan untuk penelitian.
Selanjutnya, dari hasil modifikasi model ingin diketahui apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator yang dapat menjelaskan konstruk yang dianalisis. Oleh karenanya perlu dilakukan analisis atas signifikansi nilai lamda/ factor loading/ estimate. Pedoman untuk analisis ini adalah dibutuhkan nilai lamda ≥ 0.40 (Ferdinand, 2002). Hasil yang disajikan pada tabel 4.34 menunjukkan bahwa nilai lamda lebih besar dari 0.40. Hal ini memiliki arti bahwa nilai lamda cukup signifikan dalam menjelaskan dimensi/ konstruk yang dianalisis.
(60)
99 Tabel 4.34 Standardized Regression Weight Hipotesis 3 Modifikasi
(n = 150 orang) Tabel 4.34 Standardized Regression Weight Hipotesis 3 Modifikasi
Estimate
Y2 <--- Y1 .942
Citra Sosial <--- Y1 .955
Attachment <--- Y1 .993
Trustworthiness <--- Y1 .791
Nilai <--- Y1 .928
ie27 <--- Attachment .885 ie26 <--- Attachment .749 ie25 <--- Attachment .800 ie24 <--- Trustworthiness .798 ie23 <--- Trustworthiness .879 ie22 <--- Trustworthiness .787
ie21 <--- Nilai .752
ie20 <--- Nilai .838
ie19 <--- Nilai .803
ie18 <--- Citra Sosial .784 ie17 <--- Citra Sosial .710 ie16 <--- Citra Sosial .717
ie30 <--- Y2 .718
ie29 <--- Y2 .678
ie28 <--- Y2 .834
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Selanjutnya, untuk menentukan apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator unidimensional yang memberi dimensi tunggal pada faktor yang dianalisis, digunakan nilai Critical Ratio (CR). Dalam hal ini dibutuhkan nilai CR ≥ 2.0. Dari Tabel 4.35 diperoleh nilai CR > 2.0 yang memenuhi syarat yang ditentukan. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 diterima. Hal ini berarti, bahwa kekuatan brand (Brand Strength) Samsung Galaxy Tab berpengaruh positif dan signifikan terhadap retention of satisfaction.
(61)
100 Tabel 4.35 Regression Weight Hipotesis 3 Modifikasi
(n = 150 orang) Tabel 4.35 Regression Weight Hipotesis 3 Modifikasi
Estimate S.E. C.R. P Label
Y2 <--- Y1 .723 .077 9.435 ***
Citra Sosial <--- Y1 .859 .084 10.174 ***
Attachment <--- Y1 1.000
Trustworthiness <--- Y1 .671 .074 9.045 ***
Nilai <--- Y1 .794 .080 9.925 ***
ie27 <--- Attachment 1.000
ie26 <--- Attachment .800 .073 10.966 *** ie25 <--- Attachment .919 .075 12.271 *** ie24 <--- Trustworthiness 1.000
ie23 <--- Trustworthiness 1.156 .104 11.169 *** ie22 <--- Trustworthiness 1.051 .121 8.670 ***
ie21 <--- Nilai 1.000
ie20 <--- Nilai 1.049 .101 10.351 *** ie19 <--- Nilai 1.061 .107 9.880 *** ie18 <--- Citra Sosial 1.000
ie17 <--- Citra Sosial .717 .081 8.891 *** ie16 <--- Citra Sosial .806 .089 9.019 ***
ie30 <--- Y2 1.000
ie29 <--- Y2 1.015 .130 7.835 ***
ie28 <--- Y2 1.210 .127 9.522 ***
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014 4.3 Analisis Pengaruh
Berdasarkan perhitungan menggunakan Amos, diperoleh hasil analisis pengaruh sebagai berikut:
(62)
101 Tabel 4.36 Analisis Pengaruh
Tabel 36. Analisis Pengaruh
Standardized Direct Effects
Intrinsic Perceived Quality
Extrinsic
Perceived Quality
Brand Strength 0.074 0.927
Retention of Satisfaction 0 0
Standardized Indirect Effects
Intrinsic Perceived Quality Extrinsic Perceived Quality
Brand Strength 0 0
Retention of Satisfaction 0.069 0.863
Standardized Total Effects
Intrinsic Perceived Quality Extrinsic Perceived Quality
Brand Strength 0.074 0.927
Retention of Satisfaction 0.069 0.863
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Berdasarkan tabel analisis pengaruh di atas, diketahui bahwa Extrinsic Perceived Quality memiliki pengaruh langsung yang lebih besar terhadap Brand Strength (0.927), daripada pengaruh langsung Intrinsic Perceived Quality terhadap Brand Strength (0.074). Demikian juga, pengaruh tidak langsung Extrinsic Perceived Quality terhadap Retention of Satisfaction lebih besar (0.863), dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung Intrinsic Perceived Quality terhadap Retention of Satisfaction (0.069).
4.4 Pembahasan Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 1 diterima. Hasil ini sesuai dengan profil responden yang sebagian besar gender laki-laki usia
(63)
102 dewasa muda, pekerjaan sebagai pelajar, dan berpendidikan terakhir SMA. Penilaian terhadap atribut intrinsik seperti sistem operasi, resolusi layar, dan kamera cenderung dapat dilakukan oleh orang yang mengikuti perkembangan teknologi sabak. Pada umumnya bahwa responden usia dewasa muda, pekerjaan sebagai pelajar, dan pendidikan terakhir SMA merupakan konsumen yang cenderung mengikuti perkembangan teknologi sabak. Hasil ini juga sesuai dengan statistik deskriptif. Hal tersebut dapat dilihat dari rerata dari rata-rata Intrinsic Perceived Quality yang cenderung dijawab setuju. Demikian juga dari rerata dari rata-rata Brand Strength yang cenderung dijawab setuju oleh responden. Jawaban setuju tersebut berarti konsumen menilai atribut intrinsik sabak Samsung Galaxy Tab berkualitas bagus, serta memiliki brand yang kuat dipasaran. Demikian juga, hasil ini sesuai dengan hasil uji hipotesis. Parameter estimasi antara Intrinsic Perceived Quality dan Brand Strength menghasilkan nilai Critical Ratio (CR) sebesar 6.901 dan nilai p-value sebesar 0.000. Nilai CR dan p-value tersebut memenuhi syarat yang ditentukan yaitu ≥ 2.0 dan kurang dari 0.05 (Ferdinand, 2002). Berdasarkan nilai CR dan p-value, maka hipotesis 1 terbukti diterima pada tingkat signifikansi 5%. Hasil ini juga senada dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Dawar dan Parker (1994), Harianto (2006), Cui (2011), dan juga penelitian yang dilakukan oleh Musekiwa et al. (2013).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 2 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan profil responden yang sebagian besar tinggal di pulau Jawa, dan memiliki sabak Samsung Galaxy Tab dengan cara membeli sendiri. Pada umumnya Orang yang tinggal di pulau Jawa cenderung mendapat lebih banyak informasi yang dapat digunakan untuk menilai kualitas atribut produk yang intangible seperti harga dan nama brand.
(64)
103 Demikian juga, orang yang tinggal di pulau Jawa cenderung memiliki pendapatan per kapita lebih besar dibandingkan orang yang tinggal di pulau lain. Hal ini menunjukkan bahwa sabak Samsung Galaxy Tab memiliki atribut ekstrinsik (harga dan nama brand) yang berkualitas baik, karena responden di pulau Jawa mau membeli dan menggunakannya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan statistik deskriptif. Apabila dilihat dari rerata dari rata-rata Extrinsic Perceived Quality, responden cenderung menjawab setuju. Demikian juga dari rerata dari rata-rata Brand Strength yang cenderung dijawab setuju oleh responden. Jawaban setuju tersebut berarti konsumen menilai atribut ekstrinsik sabak Samsung Galaxy Tab berkualitas bagus, serta memiliki brand yang kuat dipasaran. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil uji hipotesis. Parameter estimasi antara Extrinsic Perceived Quality dan Brand Strength menghasilkan nilai Critical Ratio (CR) sebesar 7.352 dan nilai value sebesar 0.000. Nilai CR dan p-value tersebut memenuhi syarat yang ditentukan yaitu ≥ 2.0 dan kurang dari 0.05 (Ferdinand, 2002). Berdasarkan nilai CR dan p-value, maka hipotesis 2 terbukti diterima pada tingkat signifikansi 5%. Hasil ini juga senada dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Dawar dan Parker (1994), Harianto (2006), Cui (2011), dan juga penelitian yang dilakukan oleh Musekiwa et al. (2013).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 3 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan profil responden yang memiliki sabak Samsung Galaxy Tab lebih dari satu, dan yang sebagian besar responden memiliki seri sabak Samsung Galaxy Tab 2 yang telah lama beredar dipasaran. Hal ini menunjukkan bahwa brand Samsung Galaxy Tab merupakan brand yang kuat yang menyebabkan konsumen tetap puas menggunakannya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan statistik deskriptif. Apabila dilihat dari
(65)
104 rerata dari rata-rata Brand Strength, responden cenderung menjawab setuju. Demikian juga dari rerata dari rata-rata Retention of Satisfaction yang cenderung dijawab setuju oleh responden. Jawaban setuju tersebut diartikan bahwa konsumen menilai Samsung Galaxy Tab merupakan brand yang kuat, serta konsumen memiliki retensi kepuasan terhadap sabak Samsung Galaxy Tab. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil uji hipotesis. Parameter estimasi antara Brand Strength dan Retention of Satisfaction menghasilkan nilai Critical Ratio (CR) sebesar 9.435 dan nilai p-value sebesar 0.000. Nilai CR dan p-value tersebut memenuhi syarat yang ditentukan yaitu ≥ 2.0 dan kurang dari 0.05 (Ferdinand, 2002). Berdasarkan nilai CR dan p-value, maka hipotesis 3 terbukti diterima pada tingkat signifikansi 5%. Sampai dengan selesainya penulisan ini, penulis tidak menemukan penelitian yang membahas tentang pengaruh Brand Strength terhadap Retention of Satisfaction, sehingga penelitian ini dapat lebih dibahas secara mendalam pada penelitian yang akan datang.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengaruh langsung dan tidak langsung Extrinsic Perceived Quality terhadap Brand Strength dan Retention of Satisfaction lebih besar, dibandingkan dengan pengaruh dari Intrinsic Perceived Quality. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen menilai kualitas suatu produk, khususnya sabak Samsung Galaxy Tab, lebih dominan menggunakan atribut ekstrinsik. Demikian juga, atribut ekstrinsik lebih dominan dalam memengaruhi kekuatan brand dan retensi kepuasan konsumen.
(1)
99 Tabel 4.34 Standardized Regression Weight Hipotesis 3 Modifikasi
(n = 150 orang) Tabel 4.34 Standardized Regression Weight Hipotesis 3 Modifikasi
Estimate
Y2 <--- Y1 .942
Citra Sosial <--- Y1 .955
Attachment <--- Y1 .993
Trustworthiness <--- Y1 .791
Nilai <--- Y1 .928
ie27 <--- Attachment .885
ie26 <--- Attachment .749
ie25 <--- Attachment .800
ie24 <--- Trustworthiness .798
ie23 <--- Trustworthiness .879
ie22 <--- Trustworthiness .787
ie21 <--- Nilai .752
ie20 <--- Nilai .838
ie19 <--- Nilai .803
ie18 <--- Citra Sosial .784
ie17 <--- Citra Sosial .710
ie16 <--- Citra Sosial .717
ie30 <--- Y2 .718
ie29 <--- Y2 .678
ie28 <--- Y2 .834
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Selanjutnya, untuk menentukan apakah indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator unidimensional yang memberi dimensi tunggal pada faktor yang dianalisis, digunakan nilai Critical Ratio (CR). Dalam hal ini dibutuhkan nilai CR ≥ 2.0. Dari Tabel 4.35 diperoleh nilai CR > 2.0 yang memenuhi syarat yang ditentukan. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 diterima. Hal ini berarti, bahwa kekuatan brand (Brand Strength) Samsung Galaxy Tab berpengaruh positif dan signifikan terhadap retention of satisfaction.
(2)
100 Tabel 4.35 Regression Weight Hipotesis 3 Modifikasi
(n = 150 orang) Tabel 4.35 Regression Weight Hipotesis 3 Modifikasi
Estimate S.E. C.R. P Label
Y2 <--- Y1 .723 .077 9.435 ***
Citra Sosial <--- Y1 .859 .084 10.174 ***
Attachment <--- Y1 1.000
Trustworthiness <--- Y1 .671 .074 9.045 ***
Nilai <--- Y1 .794 .080 9.925 ***
ie27 <--- Attachment 1.000
ie26 <--- Attachment .800 .073 10.966 *** ie25 <--- Attachment .919 .075 12.271 *** ie24 <--- Trustworthiness 1.000
ie23 <--- Trustworthiness 1.156 .104 11.169 *** ie22 <--- Trustworthiness 1.051 .121 8.670 ***
ie21 <--- Nilai 1.000
ie20 <--- Nilai 1.049 .101 10.351 ***
ie19 <--- Nilai 1.061 .107 9.880 ***
ie18 <--- Citra Sosial 1.000
ie17 <--- Citra Sosial .717 .081 8.891 *** ie16 <--- Citra Sosial .806 .089 9.019 ***
ie30 <--- Y2 1.000
ie29 <--- Y2 1.015 .130 7.835 ***
ie28 <--- Y2 1.210 .127 9.522 ***
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
4.3 Analisis Pengaruh
Berdasarkan perhitungan menggunakan Amos, diperoleh hasil analisis pengaruh sebagai berikut:
(3)
101 Tabel 4.36 Analisis Pengaruh
Tabel 36. Analisis Pengaruh
Standardized Direct Effects
Intrinsic Perceived Quality
Extrinsic
Perceived Quality
Brand Strength 0.074 0.927
Retention of Satisfaction 0 0
Standardized Indirect Effects
Intrinsic Perceived Quality
Extrinsic Perceived Quality
Brand Strength 0 0
Retention of Satisfaction 0.069 0.863
Standardized Total Effects
Intrinsic Perceived Quality
Extrinsic Perceived Quality
Brand Strength 0.074 0.927
Retention of Satisfaction 0.069 0.863
Sumber: Data Primer yang Diolah 2014
Berdasarkan tabel analisis pengaruh di atas, diketahui bahwa Extrinsic
Perceived Quality memiliki pengaruh langsung yang lebih besar terhadap Brand Strength (0.927), daripada pengaruh langsung Intrinsic Perceived Quality terhadap Brand Strength (0.074). Demikian juga, pengaruh tidak
langsung Extrinsic Perceived Quality terhadap Retention of Satisfaction lebih besar (0.863), dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung Intrinsic
Perceived Quality terhadap Retention of Satisfaction (0.069).
4.4 Pembahasan Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 1 diterima. Hasil ini sesuai dengan profil responden yang sebagian besar gender laki-laki usia
(4)
102 dewasa muda, pekerjaan sebagai pelajar, dan berpendidikan terakhir SMA. Penilaian terhadap atribut intrinsik seperti sistem operasi, resolusi layar, dan kamera cenderung dapat dilakukan oleh orang yang mengikuti perkembangan teknologi sabak. Pada umumnya bahwa responden usia dewasa muda, pekerjaan sebagai pelajar, dan pendidikan terakhir SMA merupakan konsumen yang cenderung mengikuti perkembangan teknologi sabak. Hasil ini juga sesuai dengan statistik deskriptif. Hal tersebut dapat dilihat dari rerata dari rata-rata Intrinsic Perceived Quality yang cenderung dijawab setuju. Demikian juga dari rerata dari rata-rata Brand Strength yang cenderung dijawab setuju oleh responden. Jawaban setuju tersebut berarti konsumen menilai atribut intrinsik sabak Samsung Galaxy Tab berkualitas bagus, serta memiliki brand yang kuat dipasaran. Demikian juga, hasil ini sesuai dengan hasil uji hipotesis. Parameter estimasi antara Intrinsic
Perceived Quality dan Brand Strength menghasilkan nilai Critical Ratio
(CR) sebesar 6.901 dan nilai p-value sebesar 0.000. Nilai CR dan p-value tersebut memenuhi syarat yang ditentukan yaitu ≥ 2.0 dan kurang dari 0.05 (Ferdinand, 2002). Berdasarkan nilai CR dan p-value, maka hipotesis 1 terbukti diterima pada tingkat signifikansi 5%. Hasil ini juga senada dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Dawar dan Parker (1994), Harianto (2006), Cui (2011), dan juga penelitian yang dilakukan oleh Musekiwa et al. (2013).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 2 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan profil responden yang sebagian besar tinggal di pulau Jawa, dan memiliki sabak Samsung Galaxy Tab dengan cara membeli sendiri. Pada umumnya Orang yang tinggal di pulau Jawa cenderung mendapat lebih banyak informasi yang dapat digunakan untuk menilai kualitas atribut produk yang intangible seperti harga dan nama brand.
(5)
103 Demikian juga, orang yang tinggal di pulau Jawa cenderung memiliki pendapatan per kapita lebih besar dibandingkan orang yang tinggal di pulau lain. Hal ini menunjukkan bahwa sabak Samsung Galaxy Tab memiliki atribut ekstrinsik (harga dan nama brand) yang berkualitas baik, karena responden di pulau Jawa mau membeli dan menggunakannya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan statistik deskriptif. Apabila dilihat dari rerata dari rata-rata Extrinsic Perceived Quality, responden cenderung menjawab setuju. Demikian juga dari rerata dari rata-rata Brand Strength yang cenderung dijawab setuju oleh responden. Jawaban setuju tersebut berarti konsumen menilai atribut ekstrinsik sabak Samsung Galaxy Tab berkualitas bagus, serta memiliki brand yang kuat dipasaran. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil uji hipotesis. Parameter estimasi antara
Extrinsic Perceived Quality dan Brand Strength menghasilkan nilai Critical Ratio (CR) sebesar 7.352 dan nilai value sebesar 0.000. Nilai CR dan p-value tersebut memenuhi syarat yang ditentukan yaitu ≥ 2.0 dan kurang dari 0.05 (Ferdinand, 2002). Berdasarkan nilai CR dan p-value, maka hipotesis 2 terbukti diterima pada tingkat signifikansi 5%. Hasil ini juga senada dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Dawar dan Parker (1994), Harianto (2006), Cui (2011), dan juga penelitian yang dilakukan oleh Musekiwa et al. (2013).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 3 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan profil responden yang memiliki sabak Samsung Galaxy Tab lebih dari satu, dan yang sebagian besar responden memiliki seri sabak Samsung Galaxy Tab 2 yang telah lama beredar dipasaran. Hal ini menunjukkan bahwa brand Samsung Galaxy Tab merupakan brand yang kuat yang menyebabkan konsumen tetap puas menggunakannya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan statistik deskriptif. Apabila dilihat dari
(6)
104 rerata dari rata-rata Brand Strength, responden cenderung menjawab setuju. Demikian juga dari rerata dari rata-rata Retention of Satisfaction yang cenderung dijawab setuju oleh responden. Jawaban setuju tersebut diartikan bahwa konsumen menilai Samsung Galaxy Tab merupakan brand yang kuat, serta konsumen memiliki retensi kepuasan terhadap sabak Samsung Galaxy Tab. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil uji hipotesis. Parameter estimasi antara Brand Strength dan Retention of Satisfaction menghasilkan nilai Critical Ratio (CR) sebesar 9.435 dan nilai p-value sebesar 0.000. Nilai CR dan p-value tersebut memenuhi syarat yang ditentukan yaitu ≥ 2.0 dan kurang dari 0.05 (Ferdinand, 2002). Berdasarkan nilai CR dan p-value, maka hipotesis 3 terbukti diterima pada tingkat signifikansi 5%. Sampai dengan selesainya penulisan ini, penulis tidak menemukan penelitian yang membahas tentang pengaruh Brand Strength terhadap Retention of
Satisfaction, sehingga penelitian ini dapat lebih dibahas secara mendalam
pada penelitian yang akan datang.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengaruh langsung dan tidak langsung Extrinsic Perceived Quality terhadap Brand Strength dan
Retention of Satisfaction lebih besar, dibandingkan dengan pengaruh dari Intrinsic Perceived Quality. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen menilai
kualitas suatu produk, khususnya sabak Samsung Galaxy Tab, lebih dominan menggunakan atribut ekstrinsik. Demikian juga, atribut ekstrinsik lebih dominan dalam memengaruhi kekuatan brand dan retensi kepuasan konsumen.