Evaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan tetes telinga pada pengunjung apotek pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Juni-Juli 2010 - USD Repository

  EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN TETES TELINGA PADA PENGUNJUNG APOTEK PELENGKAP KIMIA FARMA RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE JUNI-JULI 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Linda Kurniasari NIM : 078114043 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

  

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN TETES

TELINGA PADA PENGUNJUNG APOTEK PELENGKAP KIMIA

FARMA RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

PERIODE JUNI-JULI 2010

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh :

Linda Kurniasari

NIM : 078114043

FAKULTAS FARMASI

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

EVALUATION OF AVALAIBILITY AND USEAGE BEHAVIOUR OF

EAR DROPS OF YOGYAKARTA Dr. SARDJITO HOSPITAL KIMIA

FARMA PHARMACY CUSTOMERS IN JUNE – JULY OF 2010 PERIOD

SKRIPSI

  

Presented as Partitial Fulfilment of the Requirement

to Obtain Sarjana Farmasi (S.Farm)

In Faculty of Pharmacy

  

By:

Linda Kurniasari

NIM : 078114043

FACULTY OF PHARMACY

  

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2010

  

SKRIPSI

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN TETES

TELINGA PADA PENGUNJUNG APOTEK PELENGKAP KIMIA

FARMA RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

PERIODE JUNI-JULI 2010

  Skripsi yang diajukan oleh : Linda Kurniasari

  NIM : 078114043 telah disetujui oleh:

   tanggal: 29 November 2010

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus

Sahabat, Penghibur yang tak pernah membiarkan aku “down”...

Papa-Mama tercinta sebagai ungkapan rasa hormat dan baktiku

Kokoku tercinta

  

Sahabat-sahabatku serta almamaterku

Segenap dosen dan karyawan USD

Semua yang sedang membaca skripsi ini....

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 29 November 2010 Penulis,

  Linda Kurniasari

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Linda Kurniasari Nomor Mahasiswa : 078114043

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Evaluasi Ketersediaan dan Perilaku Penggunaan Tetes Telinga pada

Pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Juni-Juli 2010

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 November 2010 Yang menyatakan Linda Kurniasari

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul

  

“ Evaluasi Ketersediaan Dan Perilaku Penggunaan Tetes Telinga Pada

Pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Periode Juni-Juli 2010 ” dapat terselesaikan dengan baik.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan baik materiil, moral maupun spiritual dan dukungan yang berupa bimbingan, dorongan, sarana maupun fasilitas dari berbagai pihak . Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, waktu, semangat, saran, dan kritik dalam proses penyusunan skripsi.

  3. Ipang Djunarko, S.Si, M.Sc, Apt selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

  4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

  5. Drs. Nurtjahjo Walujo Wibowo, Apt. selaku apoteker pengelola apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

  6. Manager Apotek Kimia Farma Yogyakarta, Bapak Soemarsono,Apt yang

  7. Dian Shintari,S.Si,Apt; Gina Arifah S.Farm,Apt; Sari Rahmawati, S.Farm, Apt selaku Apoteker Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito,Yogyakarta dan seluruh karyawan Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito yang telah memberikan bimbingan selama proses pengambilan data di Apotek Kimia Farma Sardjito.

  8. Papa dan Mama yang selalu setia memberikan cinta, doa, semangat dan dukungan.

  9. Diana, Aming, Ayu Tegal, dan Indri atas kerjasama dan kebersamaan selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.

  10. Sahabat-sahabatku Dewi, Novi, Nuki, Bella, Santi, Siwi, Afni, Lina, Paulina, Pia atas dukungan dan bantuan yang selalu diberikan kepada penulis.

  11. Teman-teman FKK A 2007 atas kerjasama selama proses perkuliahan.

  12. Pdt. Yos Hartono, Kak Delima, Om Edwin, Om Oldy, dan Kak Yudi atas doa dan dukungannya.

  13. Teman-teman di REEF’ers atas persaudaraan dan dukungan doa.

  14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, 29 November 2010

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL……………………………………………………... i HALAMAN JUDUL………………………………………………..………. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………….………… iii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………......... v HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................... vii PERSETUJUAN PUBLIKASI……………………………………………... viii PRAKATA………………………………………………………………….. ix DAFTAR ISI………………………………………………………………... xi DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xvi DAFTAR GAMBAR……………………………….………………………. xviii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... xix

  INTISARI………………………………………….………………………... xx

  

ABSTRACT ………………………………………….……………………..... xxi

BAB I. PENGANTAR……………………………………………………....

  1 A. Latar Belakang……………………………………………………....

  1 1. Perumusan masalah…...…………………………………….…...

  3 2. Keaslian karya…………………………………………………...

  3 3. Manfaat penelitian……………………………………………….

  4 B. Tujuan Penelitian…………………………………………………...

  5 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA……………………………………...

  6

  A. Pengertian dan Penggolongan Obat…………………………….….

  6 B. Obat Tetes………………………………………………..……….....

  7 C. Anatomi Telinga…………………………………………………….

  7 D. Tetes telinga…………………………………………………………

  9 E. Peranan Apoteker di Apotek…………………………......................

  10 F. Pelayanan Informasi Obat………………..…………….……………

  11 G. Konsep Perilaku…………………….…………………….………...

  12 a. Pengetahuan……………………………………………………..

  13 b. Sikap……………………………………………………………..

  13

  c. Tindakan…………………………………….….………..………

  13 H. Keterangan Empiris…………………………………..……………...

  13 BAB III. METODE PENELITIAN……………………………..…………..

  14 A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………..

  14 B. Ruang Lingkup Penelitian…………………………………………...

  15 C. Definisi Operasional………………………..……………………….

  16 D. Subjek Penelitian…………………………………………………….

  18 E. Bahan Penelitian…………………………………………………….

  19 F. Instrumen Penelitian………………………………………………..

  19 G. Tempat Penelitian…………………………………………………..

  20 H. Tata Cara Penelitian…………………………………………………

  21

  1. Tahap pra penelitian……………………………………………

  21 a. Proses perijinan……………………………………………...

  21

  c. Pembuatan kuisioner dan wawancara terstruktur……………

  22 d. Penyusunan informed consent………………………..……...

  23 e. Uji bahasa kuisioner………………….……………………...

  23

  2. Tahap pengumpulan data…………………………..……………

  23

  3. Tahap pengolahan data……………………..……………………

  24 I. Skema Jalannya Penelitian……………...…………………………...

  25 J. Analisis Hasil……………………………….………….…..………..

  27 1. Karakteristik pasien……………………………..……………….

  27 a. Usia………………………………………………………….

  27 b. Jenis kelamin…………………………….…………………..

  27

  c. Tingkat pendidikan…………………….……………………

  28 d. Pekerjaan…………………………………………………….

  28 e. Frekuensi penggunaan tetes telinga……..……….………….

  28 f. Frekuensi pembelian obat di Loket IRJ …………………….

  28

  g. Responden yang pernah berkonsultasi obat dengan Apoteker di Loket Apotek KF RSUP Dr. Sardjito…………...………..

  29

  2. Karakteristik obat…………………………….……….…………

  29 3. Pengolahan hasil kuisioner…………………..……….………….

  29

  4. Wawancara Apoteker……………………………………………

  29 K. Kesulitan Penelitian…….…………………………………………...

  30 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………...

  32 A. Ketersediaan Tetes Telinga….………………………………………

  32

  1. Karakteristik responden………………….….………………......

  37

  60

  58

  57

  56

  56

  55

  55

  49

  45

  41

  40

  39

  39

  38

  36

  a. Usia………………………………………………………….

  b. Aspek sikap…….…………………….……………...……… c. Aspek tindakan……..…………….………………………….

  b. Jenis kelamin……………………………………….………..

  c. Tingkat pendidikan……………………………….………… d. Pekerjaan…………………………………………………….

  e. Frekuensi penggunaan tetes telinga………………...……….

  f. Frekuensi pembelian obat…………………………….……..

  g. Responden yang pernah berkonsultasi dengan Apoteker di Loket IRJ (Instalasi Rawat Jalan)………………...…………

  2. Perilaku penggunaan tetes telinga berdasarkan kuisioner…….… a. Aspek pengetahuan……………………..…………………...

  C. Informasi yang Diberikan Oleh Apoteker Berdasarkan Wawancara..

  36

  1. Durasi pemberian obat kepada pasien……….….….…………… 2. Sumber informasi yang digunakan…………….………………..

  3. Informasi yang diberikan Apoteker……………….…………….

  4. Teknik pemberian informasi penggunaan tetes telinga oleh Apoteker………………………………………………………… 5. Kendala yang dihadapi selama pemberian informasi obat…...….

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………. A. KESIMPULAN……………………………………………………...

  35

  35

  60

  DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. LAMPIRAN………………………………………………………………… BIOGRAFI PENULIS………………………………………………………

  62

  65

  82

  DAFTAR TABEL

  Tabel I. Aspek Pengetahuan Responden Terhadap Penggunaan Tetes Telinga di Loket IRJ Apotek KF RSUP Dr. Sardjito………….

  43 Tabel II. Aspek Sikap Responden Terhadap Penggunaan Tetes Telinga di Loket IRJ Apotek KF RSUP Dr. Sardjito…………………...

  47 Tabel III. Aspek Tindakan Responden Terhadap Penggunaan Tetes Telinga di Loket IRJ Apotek KF RSUP Dr. Sardjito..…………

  50

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Anatomi Telinga……………….…………………………….…….

  8 Gambar 2. Cara Penggunaan Tetes Telinga pada Dewasa dan Anak-Anak.....

  10 Gambar 3. Bagan Ruang Lingkup Penelitian Evaluasi Ketersediaan dan Penggunaan Sediaan Obat Pada Pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Periode Juni-Juli 2010…….……

  15 Gambar 4. Bagan Cara Kerja Pra Penelitian……………………….………….

  25 Gambar 5. Bagan Cara Kerja Pembuatan Kuisioner dan Wawancara Terstruktur ………………………………………….……………..

  26 Gambar 6. Bagan Cara Kerja Pengambilan Subyek Penelitian…….………....

  26 Gambar 7. Persentase Klasifikasi Tetes Telinga yang Ada di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito Berdasarkan Golongan Obat Menurut Undang- Undang…………………………………………………...………...

  33 Gambar 8. Salah Satu Jenis Tetes Telinga di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito yang Merupakan Obat Keras………………….………...…………

  33 Gambar 9. Persentase Klasifikasi Tetes telinga Berdasarkan Kelas Terapi yang Tersedia di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito…………...….….

  34 Gambar 10. Karakteristik Responden di Loket IRJ RSUP Dr. Sardjito Berdasarkan Usia ………………………………………..………..

  35 Gambar 11. Karakteristik Responden di Loket IRJ RSUP Dr. Sardjito Berdasarkan Jenis Kelamin………….…………………………….

  36 Gambar 12. Karakteristik Responden di Loket IRJ RSUP Dr. Sardjito Berdasarkan Tingkat Pendidikan…………..……………………...

  37

  Gambar 13. Karakteristik Responden di Loket IRJ RSUP Dr. Sardjito Berdasarkan Pekerjaan…………………………………………...

  37 Gambar 14. Persentase Frekuensi Penggunaan Tetes Telinga oleh Responden di Loket IRJ Apotek KF RSUP Dr. Sardjito……………...……...

  38 Gambar 15. Persentase Frekuensi Pembelian Obat oleh Responden di Loket

  IRJ Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito.….…..…

  39 Gambar 16. Persentase Jumlah Responden yang Berkonsultasi di Loket IRJ Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito ……..…..….

  40 Gambar 17. Perilaku Penggunaan Tetes Telinga pada Responden di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito Berdasarkan Rata-Rata Jawaban Kuisioner…….……………………….…………………………….

  52

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8

  Surat Izin Penelitian…………………………..………… .. Gambaran Karakteristik Responden……………………… Gambaran Karakteristik Tetes Telinga…………………… Contoh Kuisioner………………………………………….

  Kunci Jawaban Kuisioner …………...…………….……... Wawancara Terstruktur untuk Responden dan Apoteker… Jawaban Kuisioner Responden…………………………… Hasil Wawancara Dengan Apoteker…..…….…………….

  65

  67

  68

  69

  73

  75

  76

  80

  

INTISARI

Pemberian informasi pada penggunaan tetes telinga sangat penting.

  Penggunaan yang merupakan titik kritis pada sediaan tetes telinga terutama cara penetesan dan cara penyimpanan. Pemberian informasi yang kurang lengkap dan jelas tentang cara penggunaan obat akan membuat hasil terapi kurang maksimal karena salah dalam penggunan akan membuat obat tidak akan mencapai efek terapi yang dinginkan.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi ketersediaan

  

dan perilaku penggunaan tetes telinga pada pengunjung Apotek Pelengkap Kimia

Farma Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito. Penelitian ini termasuk

  dalam penelitian survei yang termasuk dalam jenis penelitian observasi dan rancangan penelitiannya adalah deskriptif.

  Tetes telinga yang tersedia di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP dr. Sardjito adalah 50% obat keras, 37,5% OWA , dan 12,5% obat bebas sedangkan menurut kelas terapi, antiinfeksi & antiseptik (25%); antiseptik telinga dengan kortikosteroid (37,5%); antibiotikum (25%); preparat telinga lain (12,5%).

  Informasi yang diberikan oleh apoteker pada saat menyerahkan tetes telinga adalah aturan penggunaan meliputi sehari dipakai berapa kali, berapa tetes yang perlu digunakan, telinga sebelah mana yang perlu diteteskan, dan berapa lama harus didiamkan. Penggunaan tetes telinga pada pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito berdasarkan kuisioner dan wawancara adalah aspek pengetahuan (70,4% benar) aspek sikap (78% benar) aspek tindakan (75,8% benar) Kata kunci : infromasi, penggunaan, tetes telinga, aspek sikap, aspek pengetahuan, aspek tindakan

  

ABSTRACT

  Provision of information on the use of ear drops is really important. The critical point of using ear drops is the instilling way and the storage method.The incomplete and clear information provide about how to use the drug will affect the theraupeutic results because it will not achieve the optimal use if that effect of therapy.

  This study aims to collect the information from visitors of the Complement Pharmacy of Kimia Farma of Dr. Sardjito Hospital in orders to identify and evaluate the availability and the use of ear drops. This research applies in the survey method and the study design is descriptive.

  Ear drops that are available at the Complement Pharmacy of Kimia Farma of Dr. Sardjito Hospital are 50% of prescription, 37,5% OWA and OTC drugs 12.5%, while according to therapeutic class, anti-infective and antiseptic (25%); antiseptic ear with corticosteroids (37.5%); antibiotic (25%); other preparats (12,5%).

  Information provided by the pharmacist while delivering the ear drops is the direction namely how many times is used a day, how many drops to be used, which side of ears that need to be dropped, and how long you should stay after instilling. Based on questionnaires and interviews results from visitors of the Complement Pharmacy of Kimia Farma of Dr. Sardjito Hospital, the researcher finds that aspect of knowledge (70.4% correct) ; aspect of attitude (78% correct); aspects of action (75.8% correct).

  

Keywords: information, use, ear drops, aspects of attitude, aspect of knowledge,

aspect of action

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Prinsip dasar pengobatan adalah menghilangkan gejala serta

  menyembuhkan penyakit dan jika memungkinkan dapat mencegah timbulnya penyakit. Dalam prinsip dasar ini diterangkan bahwa manfaat klinik obat yang diberikan harus melebihi risiko yang mungkin terjadi sehubungan dengan pemakaiannya (Anonim, 2007a).

  Walaupun obat yang tersedia di pasaran sekarang sudah aman, berkhasiat dan bermutu, tetapi jika tidak digunakan dengan benar, maka tetap akan dapat menimbulkan berbagai masalah. Oleh karena itu, pengetahuan yang benar tentang obat dan cara penggunaannya akan mempengaruhi ketepatan penggunaan obat (Anonim, 2004).

  Cara penggunaan yang tepat tidak lepas dari pemberian informasi di apotek. Sebagian besar pembeli di apotek merupakan pasien rawat jalan sehingga

  

monitoring penggunaan obat sulit dikontrol. Pemberian informasi yang kurang

  lengkap dan jelas tentang cara penggunaan obat akan membuat hasil terapi kurang maksimal karena salah dalam penggunaan akan membuat obat tidak akan mencapai efek terapi yang diinginkan (Handayani, 2004).

  Tetes telinga merupakan obat luar, yang oleh sebagian masyarakat tidak begitu diperhatikan dalam penggunaannya dibandingkan dengan obat dalam atau Indonesia sebagian besar adalah obat keras yang boleh diserahkan oleh apoteker tanpa resep dokter (Obat Wajib Apotek), sehingga peranan apoteker dalam hal ini sangat berpengaruh dan salah satu peran apoteker di apotek adalah memberikan informasi obat.

  Pemberian informasi pada penggunaan tetes telinga sangatlah penting. Penggunaan yang merupakan titik kritis pada sediaan tetes telinga terutama cara penetesan dan cara penyimpanan. Cara penetesan penting pada sediaan tetes telinga karena dalam meneteskan tetes telinga membutuhkan teknik khusus, jika obatnya keluar atau tidak benar cara meneteskannya maka tetes telinga tidak akan memberikan efek terapi (Anonim, 2010a). Cara penyimpanan juga penting karena tetes telinga merupakan sediaan cair yang sangat rentan untuk ditumbuhi mikrorganisme jadi penyimpanan dengan baik untuk tetes telinga akan sangat penting (Kulkarni, 2010) .

  Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito merupakan rumah sakit yang menyediakan apotek penunjang dalam pelayanan kesehatan di bidang kefarmasian. Apotek Pelengkap Kimia Farma (Apotek KF) merupakan salah satu apotek penunjang pelayanan medik yang berada di RSUP Dr. Sardjito di bawah tanggung jawab PT. Kimia Farma Apotek.

  Apotek KF RSUP Dr. Sardjito dipilih sebagai tempat penelitian karena memiliki jumlah pengunjung yang membeli obat di Loket KF rata-rata per hari sebanyak 40-50 orang, khusus untuk loket yang beroperasi selama 24 jam bisa mencapai 130 orang. Selain itu pengunjungnya tidak hanya berasal dari Temanggung dan daerah lainnya. Pertimbangan lain peneliti untuk mengadakan penelitian di tempat ini adalah kelengkapan barang di apotek. Berdasarkan berbagai pertimbangan di atas maka, penelitian di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito dapat memberi gambaran yang memadai untuk penggunaan obat secara umum dan khususnya tetes telinga.

  Uraian di atas mendorong peneliti untuk melakukan survei langsung terhadap penggunaan tetes telinga pada pengunjung apotek dan apa saja informasi yang diberikan apoteker pada saat menyerahkan obat untuk dievaluasi lebih lanjut.

1. Perumusan Masalah

  Dari uraian diatas, maka permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Berapa macam tetes telinga yang ada di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito?

  b. Informasi apa saja yang diberikan apoteker terhadap pengunjung Apotek KF RSUP Dr. Sardjito mengenai penggunaan tetes telinga?

  c. Bagaimana perilaku penggunaan tetes telinga oleh pengunjung Apotek KF RSUP Dr. Sardjito berdasarkan kuisioner? 2.

   Keaslian Karya

  Dari penelusuran yang telah dilakukan, penelitian tentang evaluasi

  

ketersedian dan penggunaan tetes telinga pada pengunjung apotek di Apotek KF

RSUP Dr. Sardjito belum pernah dilakukan. Adapun beberapa penelitian yang

  pernah dilakukan berkaitan dengan tetes telinga antara lain : a. Efektifitas Ofloxacin Tetes Telinga pada Otitis Media Purulenta Akuta

  Perforata di Poliklinik THT RSUD Dr. Saiful Anwar Malang oleh Rus Suheryanto (2000).

  b. Perbandingan Hasil Guna Klinik Kombinasi Kortikosteroid dan

  Kloramfenikol Tetes Telinga Vs Kloramfenikol Tetes Telinga Pada Pengobatan Lokal Otitis Media Kronika Aktif oleh Maria Kwarditawati

  (2001).

  Penelitian yang dilakukan penulis ini berbeda dalam hal subyek penelitian, metode penelitian dan tempat penelitian. Subyek dalam penelitian ini yaitu pengunjung apotek. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah non

  

eksperimental berupa observasi yang mengevaluasi ketersediaan tetes telinga dan

perilaku penggunaan tetes telinga dan informasi obat yang diberikan di Apotek.

  Tempat penelitian ini adalah Apotek KF RSUP Dr. Sardjito.

3. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi di bidang kesehatan, klinik dan komunitas sebagai sumber kajian mengenai tetes telinga dan informasi penggunaan.

b. Manfaat praktis 1.

  kajian untuk meningkatkan pengetahuan terkait pelayanan informasi tetes telinga.

  2. acuan bagi Apoteker atau Farmasis untuk memberi informasi dan edukasi

  3. acuan bagi Apotek untuk meningkatkan jumlah ketersediaan tetes telinga serta informasi penggunaannya.

B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum :

  Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi

  

ketersediaan dan perilaku penggunaan tetes telinga pada pengunjung Apotek KF

RSUP Dr. Sardjito .

2. Tujuan khusus : a. mengetahui ketersediaan tetes telinga yang ada di Apotek KF RSUP Dr.

  Sardjito.

  b. mengetahui informasi yang diberikan apoteker terhadap pengunjung Apotek KF RSUP Dr. Sardjito mengenai penggunaan tetes telinga.

  c. mengetahui perilaku penggunaan tetes telinga oleh pengunjung apotek KF RSUP Dr. Sardjito berdasarkan kuisioner.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Pengertian dan Penggolongan Obat Obat merupakan semua bahan tunggal maupun campuran yang digunakan

  semua makhluk hidup untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit (Syamsuni, 2005).

  Penggolongan Obat menurut Undang-undang :

  1. Menurut Surat edaran dari Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Dep.Kes.RI. No. 02469/A/VI/1983 tentang obat yang boleh dijual di toko obat berijin, yaitu obat bebas dan obat bebas terbatas dan sesuai dengan SK.

  Menteri Kesehatan RI. Nomor: 2380/A/SK/VI/83 tanggal 15 Juni 1983 tentang tanda khusus : a. Lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam, yaitu tanda khusus untuk obat bebas.

  b. Lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam, yaitu tanda khusus untuk obat bebas terbatas (Menteri Kesehatan RI,1983).

  2. Berdasarkan undang-undang obat keras (ST. No. 419 tanggal 22 Desember 1949), obat keras yaitu obat-obatan yang tidak digunakan untuk keperluan tehnik, yang mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendesinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia, baik dalam bungkusanmaupun tidak yang ditetapkan oleh Secretaris Van Staat van het department van Gesondheid, menurut ketentuan pada Pasal 2 (Menteri Kesehatan RI,1949).

  3. Menurut UU RI No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika, obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (Menteri Kesehatan RI, 1997).

  4. Menurut UU No. 22 tahun 1997, obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan (Menteri Kesehatan RI, 1997).

  5. Menurut Kepmenkes RI No. 347/Menkes/SK/VII/1990 obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat dibeli dengan resep dokter atau tanpa resep dokter dengan jumlah tertentu oleh apoteker di apotek (Menteri Kesehatan RI,

B. Obat Tetes

  Obat tetes (guttae) adalah sediaan cair yang berupa larutan, suspensi atau emulsi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, dipakai dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan Farmakope Indonesia (Anonim, 1979). Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: guttae (obat dalam),

  

guttae oris (tetes mulut), guttae auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes

hidung), guttae ophtalmicae (tetes mata) (Sanjoyo, 2010).

C. Anatomi Dan Fisiologi Telinga

  Telinga luar terdiri dari daun telinga (yang juga disebut pinna) dan EAC (External auditory canal), dan ditutup oleh membran timpani (gendang telinga), yang merupakan bagian dari telinga bagian tengah. Daun telinga ini terdiri dari lapisan tipis kulit yang memiliki banyak pembuluh darah yang erat terikat untuk tulang rawan. Adiposa atau jaringan subkutan, yang akan melindungi pembuluh darah, tidak ada kecuali dalam lobus tersebut. Lobus ini memiliki pembuluh darah yang lebih sedikit dan terdiri terutama dari jaringan lemak. Potongan tulang rawan berbentuk segitiga yang berada di depan dari saluran telinga sampai dengan pipi disebut tragus (Anonim, 2004).

  External auditory canal terdiri dari bagian kartilaginosa luar, yang mencakup sepertiga sampai setengah dari panjangnya, ditambah dengan tubuh bagian dalam atau bagian osseous. Pada anak-anak memiliki EAC yang lebih memperpanjang kanal dan membentuk sebuah "S" bentuk. Pada saat yang sama, saluran eustasius orang dewasa (bagian dari telinga bagian dalam) memanjang ke bawah sehingga memasuki rongga hidung. Bentuk ini membantu untuk menaikkan drainase dan menghambat masuknya isi faring dan hidung ke telinga tengah. Hal inilah yang menjelaskan mengapa anak-anak menderita infeksi telinga tengah daripada melakukan orang dewasa (Anonim, 2004).

  Gambar 1. Anatomi Telinga (Anonim, 2004). Kulit yang menutupi daun telinga ini, rentan terhadap pendarahan saat tergores karena kurangnya fleksibilitas yang biasanya dihasilkan oleh lapisan lemak subkutan dan pasokan darah besar ke area tersebut. Kulit jauh ke dalam EAC lebih tebal dan berisi kelenjar apokrin dan eksokrin serta folikel rambut.

  Kulit di kanal tersebut berlanjut dengan lapisan luar membran timpani (Anonim, 2004).

  Sekresi berminyak dari campuran kelenjar eksokrin dengan cairan, lemak susu dari kelenjar apokrin membentuk cerumen, yang muncul pada permukaan luar kulit pada setengah dari bagian luar EAC. Cerumen meminyaki kanal, untuk masuknya patogen. Cerumen ini juga mengandung berbagai zat antimikroba seperti lysozymes, dan memiliki pH asam,yang membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur (Anonim, 2004).

  Cerumen bermigrasi ke luar ketika gerakan rahang (seperti mengunyah dan berbicara) terjadi. Ini berfungsi sebagai proses pembersihan diri. Cerumen mungkin tampak kering dan berminyak.Membran timpani atau gendang telinga yang normal adalah halus, transparan, dan berwarna abu-abu mutiara. Membran ini berbentuk cekung dan oval dengan ketebalan rata-rata 0,0074 mm dan terdiri dari tiga lapisan (Anonim, 2004).

  Lapisan kulit yang berlanjut dari EAC membentuk lapisan luar membran timpani. Lapisan tengah adalah jaringan ikat, dan lapisan internal merupakan selaput lendir berlanjut dengan lapisan telinga bagian tengah. Membran timpani memancarkan gelombang suara dan bertindak sebagai pelindung di telinga bagian tengah. Pertahanan alami dari saluran telinga adalah lapisan kulit dengan lapisan pelindung atas cerumen, pH asam, dan rambut yang garis luar setengah dari kanal.

  Bersama-sama, mereka melindungi terhadap cedera dari bahan asing dan infeksi (Anonim, 2004).

D. Tetes Telinga

  Tetes telinga (guttae auriculares) adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga. Cairan pembawanya biasanya bukan air, kecuali dinyatakan lain. Cairan tetes telinga biasanya memilki derajat keasaman sekitar 5,0-6,0 (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979).

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 2 147

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 113

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 145

Evaluasi peresepan pada pasien hepatitis B kronis di instalasi rawat inap RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007 - USD Repository

0 0 102

Evaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan cup ukur sediaan cair oral pada pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Juni-Juli 2010 - USD Repository

0 0 137

Evaluasi penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Oktober-Desember tahun 2008 - USD Repository

0 0 171

Evaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan obat tetes mata pada pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Juni-Juli 2010 - USD Repository

0 1 154

Evaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan sediaan sachet serbuk oral pada pengunjung apotek pelengkap kimia farma RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Juni-Juli 2010 - USD Repository

0 0 116

Evaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan sendok takar sediaan cair oral pada pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Juni-Juli 2010 - USD Repository

0 3 169

Evaluasi penggunaan obat pada kasus penyakit jantung koroner usia lanjut di Instalasi Rawat Inap RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2008 - USD Repository

0 0 127