BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOPAN SANTUN SISWA DI MI KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

  dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan- kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup

  1 secara tepat.

  Dengan demikian nampak bahwa guru sebagai tenaga pendidik merupakan faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari proses pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Tantangan pendidikan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan tangguh semakin berat. Pendidikan tidak cukup hanya berhenti pada memberikan pengetahuan yang paling mutakhir, namun juga harus mampu membentuk dan membangun sistem

1 Redja Mudiyaharjo, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar

  Penddidikan pada Umumnya dan Pendididkan di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo keyakinan dan kepribadian kuat setiap siswa sehingga mampu

  2 mengembangkan potensi diri dan menemukan tujuan hidupnya.

  Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, sertamemberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

  3 didik.

  Peran orang tua dalam keluarga logis dijalankan mulai memberikan pendidikan berupa dasar agama dan contoh sikap baik kepada anggota keluarga. Pendidikan ini ditanamkan orang tua ketika anak masih kecil, melalui keteladanan dan kebiasaan hidup sehari-hari. Proses pembiasaan ini akan berhasil secara efektif jika dilakukan kerjasama yang sinergis antara peran orang tua di rumah dan peran sekolah. Sekolah adalah lingkungan sosialisasi pertama bagi anak dimana dunia tidak lagi hanya berpusat pada orang tua. Teknik yang dilakukan meliputi pemodelan dari orang tua dan guru, melalui pengintegrasian penanaman sikap sopan santun dalam semua bidang pelajaran dan peningkatan peran pembelajaran pendidikan agama di sekolah. 2 M Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa, Surakarta, Yuma Pressindo, 2010, 22. 3 Ara Hidayat, dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prinsip dan

  Penghambat perilaku siswa di Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Semarang khususnya di MIN Ambarawa, MIN Doplang dan MI Ma’arif Rowosari yang kurang baik, diantaranya kurangnya kedisiplinan belajar pada diri siswa. Dengan adanya kesadaran diri untuk melakukan disiplin belajar yang dilaksanakan sehari-hari dapat membuahkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan dan penerapan disiplin memiliki keuntungan bagi peserta didik yaitu untuk hidup dengan kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Pembiasaan dengan lingkungan sekolah mempunyai pengaruh positif bagi siswa untuk masa depan.

  Disiplin mencakup setiap macam pengaruh yang ditujukan untuk membantu siswa agar mereka dapat mamahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan siswa terhadap lingkungannya. Menegakkan disiplin tidak bertujuan untuk mengurangi kebebasan dan kemerdekaan peserta didik tetapi ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada peserta didik dalam batas batas kemampuannya. Sebaliknya jika kebebasan peserta didik terlampau dikurangi, dikekang dengan peraturan maka

  4

  peserta didik akan berontak dan mengalami frustasi dan kecemasan.” Guru perlu memberikan penanaman sikap sopan santun dan disiplin belajar yang harus diberikan dan diajarkan pada siswa di MI Kabupaten

  Semarang supaya siswa dapat bersikap dan berperilaku sesuai dengan tata tertib yang ada di sekolah dan norma-norma yang berlaku di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. Dengan ditanamkannya sikap sopan santun di 4 Ahmad Rohani dkk, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta,1990, 126. sekolah diharapkan dapat mengajarkan tentang sikap siswa yang baik. Perilaku sopan santun dan disiplin belajar yang terdapat pada diri siswa menjadi faktor utama untuk pencapaian prestasi belajar yang baik. Tetapi pada kenyataannya faktor dari dalam diri saja tidak sepenuhnya menunjang dalam proses prestasi belajar tanpa adanya dukungan dari guru sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar.

  Berdasarkan uraian di atas, maka mendorong penulis untuk mengungkap tesis lebih jauh tentang pengaruh disiplin belajar dan prestasi belajar Akidah Akhlak terhadap perilaku sopan santun siswa di Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Semarang.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

  1. Bagaimana disiplin belajar, prestasi belajar akidah akhlak dan perilaku sopan santun siswa di MI Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015?

  2. Bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap perilaku sopan santun siswa di MI Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015?

  3. Bagaimana pengaruh prestasi belajar akidah akhlak terhadap perilaku sopan santun siswa di MI Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015?

  4. Apakah ada pengaruh disiplin belajar dan prestasi belajar akidah akhlak terhadap perilaku sopan santun siswa di MI Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015?

C. Signifikansi Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui disiplin belajar, prestasi belajar akidah akhlak dan perilaku sopan santun siswa di MI Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

  2014/2015.

  b. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap perilaku sopan santun siswa di MI Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.

  c. Untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar akidah akhlak terhadap perilaku sopan santun siswa di MI Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.

  d. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar dan prestasi belajar akidah akhlak terhadap perilaku sopan santun siswa di MI Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.

  2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan antara lain:

  a. Manfaat Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang disiplin belajar dan prestasi belajar Akidah Akhlak siswa sehingga menambah khazanah penelitian dalam kaitannya dengan perilaku sopan santun yang terdiri dari nilai-nilai budaya dan agama yang memberikan jalan dalam bentuk pengembangan budi pekerti yang luhur. b. Manfaat Praktis

  1. Bagi sekolah, sebagai masukan yang konstruktif bagi pengembangan prestasi siswa dan dapat mengetahui kondisi perilaku siswa-siswanya sehingga dapat digunakan dasar dalam memperbaiki perilaku sopan santun serta sikap disiplin belajar siswa di sekolah.

  2. Bagi guru dan kepala madrasah, Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan selanjutnya untuk lebih menekankan pada pengajaran disiplin belajar dan prestasi belajar akidah akhlak dalam rangka peningkatan perilaku sopan santun.

  3. Bagi penulis, Penelitian ini akan memberi manfaat yang sangat berharga berupa pengalaman praktis dalam penelitian ilmiah dan dapat dijadikan referensi tentang perilaku sopan santun dan sikap disiplin belajar siswa

D. Kajian Pustaka

  Terkait dengan perilaku sopan santun dan sikap disiplin belajar siswa, terdapat beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini bahwa kegiatan keagamaan di sekolah sudah ada dengan berbagai variasi dan model dalam pelaksanaannya.

  Penelitian Mutya Amillda Chair yang berjudul Pelaksanaan Pendidikan

  Keluarga Tentang Sikap Santun Pada Anak Remaja Dalam Pendidikan Keluarga di Jorong Ampalu Kaciak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar yang diterbitkan dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

  Negeri Padang Tahun 2013 membahas tentang bagaimana sikap santun anak remaja dalam berbicara di dalam keluarga dan sikap santun remaja dalam bertingkah laku. Hasil penelitian bahwa pelaksanaan pendidikan keluarga tentang sikap santun anak remaja dalam berbicara dalam pendidikan keluarga masih rendah, ini terlihat dari sebagian besar anak remaja menyatakan kurang dalam menghargai, memberikan perhatian dan empati, dan tidak merespon pembicaraan di dalam pendidikan keluarga, pelaksanaan pendidikan keluarga tentang sikap santun anak remaja dalam bertingkah laku dalam pendidikan keluarga masih rendah, ini terlihat dari sebagian besar anak remaja menyatakan kurang dalam tolong-menolong dan berbuat baik. Dalam penelitian ini belum membahas tentang perilaku sopan siswa di sekolah

  

5

pengaruhnya terhadap prestasi belajar.

  Penelitian Ujiningsih dengan judul Pembudayaan Sikap Sopan Santun di

  

Rumah dan di Sekolah Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Karakter Siswa

  di terbitkan oleh FKIP Universitas Terbuka Yogyakarta Tahun 2012 bahwa strategi pembudayaan sopan santun ini tentu dapat diawali di rumah, dan dilanjutkan di sekolah. Peran orang tua maupun wali murid serta guru, koordinasi dan kerja sama antara orang tua dan guru serta sekolah dan kaitannya peran guru bimbingan dan penyuluhan, guru agama dan guru pendidikan moral pancasila sangatlah penting . Hilangnya sikap sopan santun sebagaian siswa merupakan salah satu dari sekian penyebab kurang

5 Mutya Amillda Chair, Pelaksanaan Pendidikan Keluarga Tentang Sikap Santun Pada

  

Anak Remaja Dalam Pendidikan Keluarga di Jorong Ampalu Kaciak Kecamatan Lima Kaum

Kabupaten Tanah Datar, Artikel, Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri terbentuknya karakter. Penelitian ini belum membahas tentang pengaruh

  6 perilaku sopan santun dan sikap disiplin siswa.

  Berdasarkan hasil penelitian Fajar Kurniawan Saputro yang berjudul

  

Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

SMA Negeri 12 Semarang Tahun Semarang 2005/2006”, Universitas Negeri

  Semarang Tahun 2007, kesimpulannya terdapat siswa yang memiliki kondisi fisik dan psikologis dalam kategori rendah. Untuk meningkatkan kondisi siswa baik secara fisik maupun psikis diperlukan peranan orang tua yaitu dengan memberikan perhatian pada kesehatan anak dan selalu memberikan semangat serta dorongan kepada anak-anaknya agar mereka memilki rasa percaya diri baik di sekolah maupun di rumah. Hasil penelitian dari variabel disiplin menunjukkan bahwa masih banyak anak yang memiliki perilaku

  7 disiplin di dalam kelas dan disiplin menepati jadwal dalam kategori rendah.

  Penelitian M. Tohimin Apriyanto yang berjudul Kemampuan Berpikir

  

Kritik Ditinjau Dari Disiplin Belajar Dan Kompetensi Matematika Siswa,

  yang diterbitkan UNINDRA Tahun 2013, hasil penelitiannya bahwa perilaku belajar seseorang yang sesuai dengan kebiasaan dan peraturan atau tata tertib yang dilakukan dengan senang hati akan meningkatkan prestasi belajarnya, dalam hal ini kemampuan matematikanya. dan seseorang yang mempunyai kompetensi matematika yang tinggi maka akan memiliki kemampuan berpikir 6 Ujiningsih, Pembudayaan Sikap Sopan Santun di Rumah dan di Sekolah Sebagai

  

Upaya untuk Meningkatkan Karakter Siswa, Artikel, Yogyakarta: FKIP Universitas Terbuka,

1-7. 7 Fajar Kurniawan Saputro, Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas XI SMA Negeri 12 Semarang Tahun Semarang 2005/2006, Tesis, Semarang:

  kritik yang tinggi pula. Sikap kedisiplinan di rumah akan sangat menentukan kedisiplinan siswa di sekolah sehingga diharapkan akan meningkatkan kompetensi matematika siswa sekaligus kemampuan berpikir kritik yang

  8 dimilikinya.

  Penelitian Sofyan Sauri yang berjudul Membangun Bangsa Berkarakter

  

Santun Melalui Pendidikan Nilai di Persekolahan, yang diterbitkan Pada

Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join

Conference UPI & UPSI Bandung Tahun 2010, hasil penelitiannya bahwa

  pembinaan bahasa santun di sekolah tidak hanya terbatas pada aspek pembahasaan yang bernilai moral, melaikan telah dikembangkan menjadi pembinaan akhlak. Strategi pembinaan berbahasa santun dikembangkan melalui strategi pndidikan akhlakul karimah di sekolah. Pembinaan bahasa santun di SMAN 2 Bandung ditempatkan pada kegiatan keagamaan, baik di dalam kelas melalui mata pelajaran Pendidikan Agama, maupun program lainnya seperti di mesjid sekolah. Pembinaan berbahasa santun dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam termasuk kegiatan materi akhlak. Akan tetapi pembinaan akhlak melalui kegiatan keagamaan tersebut belum

  9 menunjukkan proses pendidikan moral keagamaan.

  Azyumardi Azra dalam bukunya yang berjudul Moral Peserta Didik menjelaskan tentang sopan santun merupakan cerminan akhlak yang dapat 8 M. Tohimin Apriyanto, Kemampuan Berpikir Kritik Ditinjau Dari Disiplin Belajar

  

Dan Kompetensi Matematika Siswa, Tesis, Jakarta: F.T. MIPA Universitas Indraprasta PGRI

(UNINDRA), 2013, 11-24. 9 Sofyan Sauri, Membangun Bangsa Berkarakter Santun Melalui Pendidikan Nilai di

Persekolahan, Artikel. Proceedings of The 4th International Conference on Teacher

  dicapai melalui proses pembelajaran anak di sekolah. Transfer pengetahuan saja seperti yang diukur dengan nilai tugas masih kurang mampu membentuk pribadi yang berakhlak mulia, tetapi justru bergantung pada bagaimana proses pembinaan akhlak anak. Keberhasilan pendidikan harus diarahkan indikatornya kepada perubahan kualitas perilaku anak misalnya perilaku berpikir, sosial, pribadi, sopan santun, menanggapi dan menyelesaikan

  10 masalah menyikapi keadaan dan perilaku kemandirian anak.

  Achmat Yani Ilyas dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

  

Disiplin Belajar Siswa Terhadap Pembentukan Perilaku di MTs Nurul falah

Serpong, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, Tahun 2008, disiplin sangat

  diperlukan bagi karyawan, guru, terutama bagi peserta didik sebagai wujud dari pengawasan dan menciptakan tata tertib di sekolah. Hasil penelitiannya terdapat korelasi yang sedang atau cukup antara pengaruh disiplin siswa dengan pembentukan perilaku siswa di MTs Nurul falah Serpong, hal tersebut diketahui dengan hasil perhitungan r hitung lebih besar dari pada r tabel. Penelitian ini belum membahas tentang prestasi belajar siswa terlebih yang

  11 berhubungan dengan perilaku sopan santun di MI Kabupaten Semarang.

  Dari beberapa hasil penelitian yang dideskripsikan di atas, memang cukup banyak tulisan ilmiah yang senada dengan tema perilaku sopan santun dan sikap disiplin belajar sehingga dapat saling melengkapi satu sama lain, akan tetapi penulis belum menemukan kajian secara khusus yang meneliti tentang pengaruh disiplin belajar dan prestasi belajar Akidah Akhlak terhadap 10 11 Azyumardi Azra, Moral Peserta Didik, Jakarta: Pustaka Zahra, 2006, 34.

  Achmad Yani Ilyas, Pengaruh Disiplin Belajar Siswa Terhadap Pembentukan perilaku sopan santun siswa di Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Semarang khususnya MIN Ambarawa, MIN Doplang dan MI Ma’arif Rowosari. Dengan demikian, penelitian ini sangat penting untuk diterapkan kepada siswa dengan proses dan cara penerapan serta pembinaan yang berlanjut sehingga menjadikan siswa mempunyai perilaku sopan santun dan kedisiplinan dalam dunia sekolah yang berlaku dalam dunia pendidikan.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian.

  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena yang didasarkan pada data yang ada pada masa sekarang atau penyelidikan yang bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Masalah yang akan penulis bahas adalah masalah yang ada pada masa sekarang dengan menggunakan data yang ada dan hasil data tersebut dinyatakan dalam bentuk angka (kuantitatif).

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data numerial (angka) yang diolah dengan metode statistik. Data berupa numerial (angka) pada penelitian ini diperoleh dari hasil pengisisn angket. Pendekatan kuantitatif pada dasarnya dilakukan untuk penelitian inferensial (pengujian hipotesis)dan menyadarkan pada suatu probabilitas penolakan atau penerimaan hipotesis.

  12 Survey pada umumnya dilakukan untuk mencari informasi yang jelas

  secara empirik dan akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah 12 dengan deskripsi korelasional, karena semua variabel yang akan diamati dideskripsikan selanjutnya dikorelasikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian ini untuk mencari informasi tentang “Pengaruh

  disiplin belajar dan prestasi belajar Akidah Akhlak terhadap perilaku sopan

santun siswa di MI Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 .”

2. Tempat Penelitian

  Penelitian ini direncanakan mengambil lokasi di Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Semarang khususnya di MIN Ambarawa Kecamatan Ambarawa, MIN Doplang Kecamatan Bawen, dan MI Ma’arif Rowosari Kecamatan Tuntang.

  Alasan dipilihnya lokasi penelitian di MIN Ambarawa karena sekolah ini muridnya banyak, sehingga sangat menonjol dibandingkan madrasah yang lain, seperti MIN Doplang dengan kategori sedang, baik segi kuantitas siswa maupun kualitasnya, adapun MI Ma’arif Rowosari dalam kategori rendah karena siswanya sedikit. Madrasah tersebut berlokasi di daerah peralihan perbatasan antara daerah perkotaan yang dalam hal ini guru kadang agak kesulitan menanamkan nilai sopan santun kepada siswa. Harapan ideal peneliti, siswa yang berperilaku sopan santun dan berdisiplin belajar di sekolah prestasi belajarnya pun akan meningkat pula.

  Dengan harapan hasil penelitian ini agar menjadi bahan pertimbangan bagi rekan sejawat dalam mendidik dalam proses pendidikan dan pembelajaran di tempat peneliti bertugas.

3. Populasi dan Sampel

  Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah “keseluruhan dari subyek

  13

  penelitian sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasii.” Berdasarkan batasan tersebut maka yang menjadi populasi adalah seluruh siswa Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin belajar dan prestasi belajar Akidah akhlak terhadap perilaku sopan santun maka sampel yang digunakan adalah siswa kelas V MIN Ambarawa, MIN Doplang, dan MI Ma’arif Rowosari.

  Teknik pengambilan sampel menurut Suharsini Arikunto adalah apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, sedangkan jika subyeknya besar (lebih dari 100 orang), dapat diambil antara 10 ℅ - 15 ℅ atau 20 ℅ - 25 ℅ atau lebih

  14 sesuai kemampuan.

  Adapun teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah random sampling, yaitu pengambilan secara random atau tidak pandang bulu. pengambilan sampel dengan cara tidak memilih-milih individu yang akan dijadikan sampel.

  Untuk menghemat waktu dan tenaga maka penulis menetapkan besar sampel lebih kurang 10℅ dari besarnya subyek (populasi), karena subyeknya di MIN Ambarawa jumlah 461 siswa maka sampelnya adalah 10 ℅ x 461 siswa yaitu 46 siswa. MIN Doplang berjumlah 154 siswa maka sampelnya 13 14 Suharsimi Arikunto, Metode...,115. adalah 10 ℅ x 154 siswa yaitu berjumlah 15. MI Ma’arif Rowosari berjumlah 143 siswa maka sampelnya adalah 10 ℅ x 143 siswa yaitu berjumlah 14 siswa.

  Tabel 1.1. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian

  No Madrasah Populasi Sampel

  1. MIN Ambarawa 461

  46

  2 MIN Doplang 154

  15

  3. MI Ma’arif Rowosari 143

  14 Jumlah 750

  75

  4. Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data utama yang berupa kata- kata dan tindakan atau pengamatan, serta sumber data tambahan yang berupa dokumen-dokumen. Peneliti memperoleh beberapa data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi sumber data utama (primer) diantaranya adalah disiplin belajar, prestasi belajar Aqidah Akhlak dan perilaku sopan santun. Sedangkan sumber data tambahan (sekunder) yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dokumen data umum seperti gambaran umum MI Kabupaten Semarang dan data khusus seperti struktur organisasi serta program pembelajaran Aqidah Akhlak.

  5. Variabel Penelitian

  Variabel adalah semua objek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam yaitu varibel pengaruh dan varible terpengaruh. a. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya

  15

  variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah disiplin belajar dan prestasi belajar Akidah Akhlak tahun pelajaran 2014/2015.

  Sedangkan data keduanya yang disebut variabel bebas (X1 dan X2) diambil dari nilai hasil isian angket penelusuran disiplin belajar siswa terhadap mata pelajaran Akidah Akhlak dan Prestasi Belajar Akidah Akhlak dari nilai raport siswa.

  Adapun variabel pengaruh pertama (X1) yaitu disiplin belajar

  16

  indikatornya adalah sebagai berikut: a. Mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar.

  b. Perhatian yang baik saat belajar di kelas c. Ketertiban diri saat belajar di kelas.

  Sedangkan variabel pengaruh ke dua (X2) yaitu prestasi belajar Akidah Akhlak di MI Kabupaten Semarang yang memiliki indikator yaitu dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-

  17

  ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Prestasi belajar Akidah Akhlak diambil dari nilai yang dicapai dari rata-rata nilai raport siswa kelas V MIN Ambarawa, MIN Doplang, dan MI Ma’arif Rowosari.

  15 16 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV. Alfabet, 2002, 21.

  Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, 91. 17

  Untuk mengetahui nilai prestasi belajar Akidah Akhlak siswa dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: Simbol-simbol nilai angka dan huruf Predikat

  Angka Huruf 8 - 10 = 80 - 100 7 - 7,9 = 70 - 79 6 - 6,9 = 60 - 69 5 - 5,9 = 50 - 59 0 - 4,9 = 0 - 49

  A B C D E Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal

  b. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku sopan santun (Y), yang diambil dari nilai hasil isian angket penelusuran perilaku sopan santun siswa. Adapun variabel perilaku sopan santun indikatornya sebagai berikut:

  18 1. Sopan santun dalam berbicara.

  2. Sopan santun dalam berpakaian.

  3. Sopan santun di dalam dan di luar kelas.

6. Metode Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data adalah suatu metode atau cara yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam suatu penelitian ilmiah banyak cara penulis menggunakan beberapa metode, antara lain sebagai berikut :

  18 Mutya Amillda Chair, “Pelaksanaan Pendidikan Keluarga Tentang Sikap Santun...,, a. Metode Angket Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

  19 tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

  Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan variabel disiplin belajar dan perilaku sopan santun.

  b. Metode Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tertulis tentang prestasi siswa yang terdapat di MI Kabupaten Semarang berupa nilai raport siswa, jumlah guru dan siswa, keadaan gedung atau fasilitas lainnya.

  c. Metode Interview Wawancara (Interview) merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan

  

20

  berlandaskan tujuan penyelidikan. Metode ini penulis gunakan untuk mencari data secara umum dari sekolah. Melalui kepala madrasah, guru dan siswa MIN Ambarawa, MIN Doplang, dan MI Ma’arif Rowosari. Adapun pelaksanaannya dengan interview bebas terpimpin, karena akan memberi kebebasan pada pihak yang akan diteliti dalam memberikan

19 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2006, 199.

  20 jawaban, sehingga akan memperoleh data yang lebih mendalam tentang permasalahan yang akan diteliti dan lebih jelas.

  7. Hipotesis

  Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan, sehingga masih harus dibuktikan kebenarannya melalui suatu

  21

  penelitian. Jadi, hipotesis bukanlah suatu kesimpulan akhir, tetapi kebenarannya masih harus dibuktikan melalui penelitian.

  Hipotesis yang penulis ajukan adalah : “Ada pengaruh disiplin belajar dan prestasi belajar Akidah akhlak terhadap perilaku sopan santun siswa di Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

  8. Analisis Data

  Analisis kuantitatif adalah analisis data dalam bentuk angka-angka yang pembahasannya melalui penghitungan statistik berdasarkan jawaban kuesioner dari responden. Hasil penghitungan dari skor atau nilai tersebut kemudian dalam analisis statistik yang dilakukan dengan bantuan program SPSS untuk membuktikan hubungan dan pengaruh antara variabel - variabel penelitian, dengan melakukan uji data sebagai berikut: a. Angket

  Untuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 2 instrumen, yaitu pertama instrument angket perilaku sopan santun, dan kedua instrument angket disiplin belajar. Instrumen angket tersebut akan 21 Ronny Kountur, Metode Penelitian, Jakarta: CV. Teruna Grafika, 2003, 93. dilakukan beberapa uji instrumen untuk mengetahui layak atau tidak angket tersebut digunakan, dan pada akhirnya akan menentukan layak atau tidaknya data yang diperoleh dari angket tersebut untuk diolah datanya dan digunakan dalam penelitian ini. Uji yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1) Uji Validitas Uji validitas ini dimaksudkan untuk menguji seberapa baik instrument penelitian mengukur konsep yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Item pertanyaan dianggap valid jika nilai dari r hitung lebih

  tabel besar dari r .

  2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini merupakan bentuk uji kualitas data yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari instrument untuk mengukur konstruk (variabel). Nilai batas yang diperkenalkan untuk menilai atau menguji apakah setiap variabel dapat dipercaya, handal dan akurat dipergunakan formula Koefisien Alpha dari Cronbach. Variabel dapat dinyatakan reliabel apabila Koefisien Alpha Cronbach ≥0,6 artinya tingkat reliabilitas sebesar 0,6 merupakan indikasi reliabelnya sebuah konstruk.

  b. Uji Prasyarat Sebelum dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis, maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji prasyarat analisis terhadap data-data yang telah diperoleh, yaitu data perilaku sopan santun, data disiplin Belajar, dan data prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa.

  Uji prasyarat ini berfungsi untuk memeriksa keabsahan data, apakah data yang diperoleh layak atau dapat digunakan untuk uji hipotesis dengan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS Release 18,0.

  Uji persyaratan analisis regresi yang akan digunakan meliputi uji normalitas, multikolinearitas, dan Heteroskedastisitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

  a) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

  Seperti diketahui bahwa Uji t dan Uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk ukuran sampel kecil. Ada dua cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan

  22 atau uji statistik.

  Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik, yaitu untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat

  normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari 22 distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus Sutrisno Hadi, Metode Research..., 45. diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

  Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

  b) Uji Multikolinearitas Uji persyaratan selanjutnya adalah uji kolinearitas, untuk mengetahui ada tidaknya korelasi diantara sesama variabel bebas.

  Model regresi dalam penelitian ini dapat memenuhi syarat apabila tidak terjadi multikolinieritas atau adanya korelasi di antara variabel bebas.

23 Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-

  variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas 23 dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat pada nilai Variance Inflation Factor (VIF). Ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

  Dalam pengertian sederhana, setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Nilai cut-off yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai VIF>10. Apabila nilai VIF dari variabel independen>10, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut terdapat gejala multikolinieritas antar variabel.

  c) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

  Setelah dilakukan Uji Asumsi, maka analisis statistik digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh disiplin belajar dan prestasi belajar Akidah Akhlak terhadap perilaku sopan santun siswa di MI Kabupaten Semarang. Pada tahap ini dilakukan perhitungan melalui prosentase dan analisa tiap-tiap item. Untuk menganalisis ini penulis menggunakan rumus: F P = X 100 %

  N Keterangan : P = Prosentase

  F = Frekuensi

  24 N = Jumlah sampel.

  Sebagai analisis lanjutan adalah mengunakan uji hipotesis untuk mencari ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel x dan y.

  Untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang diperoleh maka peneliti menggunakaan bantuan program statistik berbasis komputer yaitu SPSS (Statistic Program Social Sciences) Release 18,0.

  Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar dan prestasi belajar Akidah akhlak terhadap perilaku sopan santun siswa di Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015. Adapun langkah-langkah analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut: a) Menentukan persamaan regresi linear berganda

  Y = a + b

  1 X 1 + b

  2 X

  2 Dimana: Y = Perilaku Sopan Santun

  b b = Koefisien regresi sebagai penaksir parameter

  1

  2 =

  X

  1 Disiplin Belajar =

  X

  

2 Prestasi Belajar Akidah Akhlak

  24 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, b) Uji signifikansi (pengaruh nyata) variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) baik secara parsial maupun secara bersama- sama, dilakukan dengan uji statistik t (t-test) dan uji F (F-test).

  c) Uji t statistik

  i

  Uji keberartian koefisien (b ) dilakukan dengan statistik t. Hal ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut: Ho : bi = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X terhadap variabel dependen (Y).

  Ho : bi 0 artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

   independen X terhadap variabel dependen (Y).

  Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: hitung tabel. Ho ditolak apabila t > t hitung tabel. Ho diterima apabila t < t

  d) Uji F statistik Uji ini digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

  1

2 Ho : b , b = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

  1

  2

  bersama-sama dari variabel independen (X dan X ) terhadap variabel dependen (Y).

  Ho : b1, b2 0 artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara

  

  1

  2

  bersama-sama dari variabel independen (X dan X ) terhadap variabel dependen (Y).

  Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Ho ditolak apabila F hitung > F tabel.

  Ho diterima apabila F hitung < F tabel

F. Sistematika Penulisan

  Tesis ini disusun dalam lima bab yang saling berkaitan antara bab satu dengan bab lainnya, dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bagian yang disusun secara sistematika sebagai berikut:

  Bab pertama merupakan Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan signifikansi penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab kedua ini lebih banyak memberikan tekanan pada kajian atau landasan teoretis dalam menunjang permasalahan yang berisikan disiplin belajar, prestasi belajar Akidah Akhlak dan pembentukan perilaku sopan santun.

  Bab ketiga berisi tentang hasil penelitian. Pada bab ini akan dikemukakan tentang bentuk gambaran umum MI Kabupaten Semarang yang terdiri dari MIN Ambarawa, MIN Doplang, dan MI Ma’arif Rowosari, Validitas dan reliabilitas Instrumen, angket disiplin belajar dan perilaku sopan santun, serta Nilai Prestasi Belajar Akidah akhlak.

  Bab keempat merupakan analisis data. Pada bab ini berisi pemaparan data beserta analisis data hasil penelitian tentang pengaruh disiplin belajar dan prestasi belajar Akidah Akhlak terhadap perilaku sopan santun siswa.

  Bab kelima merupakan Penutup. Dalam bab ini, penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian ini yang disertai rekomendasi sebagai implikasi dari sebuah penelitian.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 7 89

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS-KERAS PADA SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 77

PENGARUH KEDISIPLINAN GURU KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK KELAS V DAN VI DI MI MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 2 92

PENGARUH MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN AKHLAK TERHADAP PRILAKU KEAGAMAAN PADA SISWA MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 75

KEPEDULIAN ORANG TUA PENGARUHNNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS V MI KETAPANG KEC.SUSUKAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 4 92

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA UJIAN AKHIE MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN)DI MI KARANGDUREN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 12 114

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK TERHADAP MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI KALIKURMO KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 92

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BELAJAR DI TPA DENGAN AKHLAK SISWA DI SD NEGERI KLEPU 01 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 104

PENGARUH PRESTASI BELAJAR FIQH TERHADAP AKTIVITAS KEAGAMAAN SISWA KELAS IV MI AL MA'ARIF GUWO KEMUSU BOYOLALI TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 82