PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN WAYANG HURUF DI KELOMPOK B TK ISLAM KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

  

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA

MELALUI METODE BERCERITA DENGAN

WAYANG HURUF DI KELOMPOK B TK ISLAM

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

  

Oleh:

WINDA SYAWALANA FEBRIYANTI

NIM. 11614013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  PERSETUJUAN PEMBIMBING Imam Mas Arum, S. Pd., M. Pd.

  Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Hal : Naskah Skripsi Lamp : 4 eksemplar Saudara : Winda Syawalana Febriyanti

  Kepada Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

  Di Salatiga Assalamualaikum. wr. wb. Setelah kami teliti dan kami mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara

  Nama : Winda Syawalana Febriyanti NIM : 116-14-013 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini Judul :Pengembangan Kemampuan Membaca Melalui Metode

  Bercerita Dengan Wayang Huruf Di Kelompok B TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.

  Dengan ini kami memohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar skripsi saudara tersebut segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum. wr. wb

  Salatiga, 12 September 2018 Pembimbing, Imam Mas Arum, S. Pd., M. Pd.

  NIP. 19790507 201101 1008

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email:

SKRIPSI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN WAYANG HURUF DI KELOMPOK B TK ISLAM KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019

  

DISUSUN OLEH

WINDA SYAWALANA FEBRIYANTI

NIM: 11614013

  Telah dipertahankan didepan Dewan Panitia Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, pada tanggal 25 September 2018 telah dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan panitia penguji: Ketua Penguji : Dra. Siti Asdiqoh, M. Si.

  Sekretaris Penguji : Jaka Siswanta, M. Pd. Penguji I : Dra. Siti Farikhah, M. Pd. Penguji II : Drs. Ahmad Sultoni, M. Pd.

  Salatiga, 25 September 2018 Dekan FTIK IAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd.

  NIP.19670121 199903 1 002

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

  Saya yang bertanda tangan di bawah: NAMA : WINDA SYAWALANA FEBRIYANTI Nim : 116-14-013 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program studi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Judu : Pengembangan Kemampuan Membaca Anak Melalui

  Metode Bercerita dengan Wayang Fantasi di TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulisan orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan pada e-repository

  IAIN Salatiga.

  Salatiga, 12 September 2018 Yang menyatakan,

  Winda Syawalana Febriyanti NIM. 11614013

  

MOTTO

  Hari ini berjuang, besok raih kemenangan! (thefilosofi.blogspot.com)

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah membantu mewujudkan impianku, selalu ada bersama aku:

  1. Untuk Bapak saya (Suparyadi) dan Ibu saya (Siti Rohmah), terima kasih pak, buk, sudah selalu sabar menemani setiap proses belajar ku dimana saya melangkah engkau selalu ada untuk menemani aku, Doaku selalu sehat dan selalu menemani aku terus pak, buk.

  2. Untuk Adikku (Nurmalita Dwi Octaviyani) yang selalu memberi semangat pada kakak mu ini.

  3. Untuk Sahabat saya (Fera Rizkiana Amalia, Lisna Lulu Annikmah, Suryani Indrawati, Putri Sa ri, Rusdiana Prasusilantari, Ariij Sophia Khoiron, Sa’datur Rochmah, Dian Arum Setiyawati, Dewi Rahma Septiani, Dewi Ayu Ajmia, Dina Ririn Juliani, Uswatun Khasanah) terima kasih sudah selalu memberi dukungan dan semangat kepada saya.

  4. Seluruh teman-teman PIAUD 2014, terima kasih untuk canda tawa, tangis dan perjuangan yang kita lewati bersama.

  5. Rekan-rekan KKN 2018 Squad Klewor khususnya posko 59 (ndiroh, lisna, halim, fatia, wiwin, devan, farid dan riyanto) yang telah mengajarkan arti kebersamaan.

  

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat, hidayah, dan taufiqNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan, adapun judul skripsi ini adalah “PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN WAYANG FANTASI DI TK ISLAM KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019”.

  Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si. Ketua Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

  4. Bapak Imam Mas Arum, S. Pd., M. Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang sabar, yang selalu membimbing saya, serta mengorbankan waktu serta tenaga untuk membimbing penulis dalam penulisan Skripsi hingga akhir.

  5. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si. Selaku dosen pembimbing akademik.

  6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  7. Kepala Sekolah dan Guru-guru di TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang telah memberikan dukungan.

  Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin.

  Salatiga, 12 September 2018 Penulis

  DAFTAR ISI

  SAMPUL LEMBAR BERLOGO HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. iii DEKLARASI .................................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................ ix DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah........................................................................ 1 Rumusan Masalah ................................................................................. 4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5 Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................... 5 Definisi Operasional.............................................................................6 Metode Penelitian .................................................................................. 8

  Rancangan Penelitian ...................................................................... 8 Subyek Penelitian ............................................................................ 10 Langkah-langkah Penelitian ............................................................ 10 Instrumen Penelitian ........................................................................ 12 Pengumpulan Data.......................................................................... 14 Analisis Data................................................................................... 15

  Sistematika Penulisan ............................................................................ 17

  BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pengembangan.................................................................... 18 Kemampuan Membaca ....................................................................... 19 Metode Bercerita ................................................................................ 22 Media Wayang Huruf ..........................................................................25 Penelitian yang Relevan ......................................................................32 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 35 Identitas Sekolah ............................................................................. 35 Visi dan Misi TK Islam Tuntang ..................................................... 35 Subjek dan Karakteristik Siswa ...................................................... 37 Saran dan Prasarana .......................................................................39 Pelaksanaan penelitian ...................................................................39 Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Penelitian ....................................... 40 Deskripsi Pra Siklus .......................................................................40 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ......................................................41

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .....................................................49

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ................................................................................... 59 Pra Siklus ....................................................................................... 59 Siklus I ........................................................................................... 61 Siklus II ......................................................................................... 68 Pembahasan ......................................................................................... 76 BAB V PENUTUP Kesimpulan ............................................................................................ 80 Saran ..................................................................................................... 80 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kriteria Penilaian Observasi Guru .................................................... 13Tabel 1.2 Kriteria penilaian observasi siswa .................................................... 13Tabel 3.1 Pencapaian Visi dan Misi.................................................................. 36Tabel 3.2 Daftar Tenaga Pendidik di TK Islam Tuntang .................................. 36Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa TK Islam Tuntang ........................................... 37Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa TK Islam Tuntang ............................................. 37Tabel 3.5 Daftar Ruang TK Islam Tuntang ....................................................... 39Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru Siklus I ...................................................... 45Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................... 47Tabel 3.8 Lembar Observasi Guru Siklus II..................................................... 54Tabel 3.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................... 56Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ................................................................................. 60Tabel 4.2 Nilai Siklus I .................................................................................... 62Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I ...................................................... 64Tabel 4.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................... 66Tabel 4.5 Nilai Siklus II ................................................................................... 69Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II..................................................... 71Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................... 74Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Perkembangan Anak...........................................78

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart .............. .9Gambar 4.1 Diagram Perkembangan Hasil Belajar .......................................... 78

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 6 Lembar Observasi siswa Siklus II Lampiran 7 Dokumentasi Lampiran 8 Lembar Kerja Siklus I Lampiran 9 Lembar Kerja Siklus II Lampiran 10 Surat Tugas Pembimbing Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 13 Surat Izin Penelitian Lampiran 14 Daftar SKK Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang

  paling fundamental karena perkembangan anak dimasa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya mengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lembaga ini dianggap sangat penting karena anak di usia TK atau PAUD ini merupakan usia emas yang merupakan masa peka. Masa peka adalah masa di mana anak dapat berkembang secara optimal. Jadi pada usia ini perlu dilakukan upaya pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan, pendidikan dan perlindungan.

  Kemampuan membaca merupakan salah satu materi dalam bidang pengembangan bahasa yang harus dikembangkan di Taman Kanak Kanak (TK). Bahkan pada kalangan masyarakat tertentu kemampuan membaca merupakan salah satu tuntutan kemampuan yang harus dikuasai anak. Banyak sekolah dasar seringkali mengajukan persyaratan untuk masuk di kelas satu, dengan melakukan konsep akademik terutama tes membaca.

  Hal ini mendorong lembaga Pendidikan TK maupun orang tua berlomba mengajarkan kemampuan membaca dengan mengadopsi pola-pola pembelajaran di SD/MI. Akibatnya banyak TK yang tidak lagi menjadi taman yang indah, tempat bermain, tetapi beralih fungsi menjadi sekolah TK, sehingga pengalaman pertama anak tentang membaca tidak menyenangkan baginya, padahal pengalaman baca tulis anak usia empat dan lima tahun adalah dasar penting bagi pertimbangan baca tulis dimasa depan.

  Namun dalam kenyataannya, penyampaian pengalaman membaca bagi anak TK tidak disampaikan dengan metode pembelajaran yang tepat, sehingga anak menerima pengalaman membaca mengalami keterpaksaan, membosankan dan tidak menarik minatnya. Di TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, juga mengalami hal tersebut. Metode dan media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran membaca kurang variatif dan masih menggunakan metode atau pembelajaran yang kuno, sehingga anak tidak tertarik, bosan dan keaktifan anak dalam pembelajaran membaca kurang.

  Dalam rangka mengembangkan kemampuan membaca, perlu digunakan sebuah metode yang tepat dan sesuai dengan karakteristik anak TK, yaitu bermain sambil belajar, atau belajar sambil bermain. Para guru harus memahami karakteristik dan tahapan perkembangan anak sehingga kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan minat, kebutuhan dan tingkat pemahaman anak. Metode bercerita dengan menggunakan wayang adalah pemberian pengalaman belajar bagi anak dengan membawakan cerita melalui gambar yang dibuat berupa wayang yang diberi simbol huruf. Melalui metode ini penyampaian pengalaman membaca diharapkan dapat berlangsung secara menyenangkan, mengesankan, dan menarik minat anak.

  Setelah penulis melakukan observasi awal di TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada anak usia 5-6 tahun atau siswa kelompok B, penulis menemukan kemampuan membaca siswa terutama siswa kelompok B perlu ditingkatkan karena dari 16 siswa hanya 32% atau 5 anak berada dalam kriteria Berkembang Sesuai Harapan, padahal dalam KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimum siswa dikatakan berhasil atau berkembang sesuai harapan jika anak mencapai nilai KKM yaitu 85% atau lebih. Di antara 11 anak tersebut ada yang masih sulit berkomunikasi, belum hafal huruf abjad, dan menyebutkan bunyi suku kata awal. Padahal pada anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah mampu menyebutkan huruf awal yang sama, menulis namanya sendiri, dan sebagainya (Permendiknas no 58 Tahun 2009). Para pendidik di sana mengeluhkan tentang hasil pencapaian yang rendah, khususnya dalam pembelajaran membaca. Hal ini disebabkan karena faktor proses pembelajaran yang masih menggunakan metode kuno. Maka dari itu perlu diadakan perbaikan tentang pembelajaran yang berlangsung di TK tersebut. Sehingga hasil belajar membaca anak didik maksimal dan pengembangan membaca memberikan pengalaman bermakna bagi anak. Salah satu cara untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, guru menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan menggunakan media yang lebih kreatif.

  Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang:

  “PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN WAYANG HURUF DI KELOMPOK B TK

  ISLAM KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018/2019”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah peneliti ini adalah, apakah melalui metode bercerita dengan wayang fantasi dapat mengembangkan kemampuan membaca anak di TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulis mengadakan penelitian tindakan kelas ini adalah, untuk mengembangkan minat belajar membaca anak di TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang melalui metode bercerita dengan wayang fantasi.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Anak Membantu dan mendukung proses pembelajaran di TK agar lebih baik, menarik, dan menyenangkan dalam pembelajaran pengenalan membaca.

  2. Bagi Guru a.

  Memperkaya metode pembelajaran di dalam kelas.

  b.

  Memberi motivasi kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat alat peraga dan media pembelajaran yang baik dan tepat bagi anak TK.

  3. Bagi Lembaga Menjadi bahan masukan yang berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan TK.

E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Penelitian Menurut Bambang Dwiloka (2012:29) menyatakan bahwa hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian. Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan metode wayang fantasi dapat mengembangkan kemampuan membaca anak didik di TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun ajaran 2018/2019.

2. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan metode bercerita dengan menggunakan wayang fantasi dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai diantaranya: a.

  Individu Hasil belajar siswa mencapai nilai KKM yaitu B b. Klasikal

  Tingkat keberhasilan siswa secara klasikal mencapai > 85% dari total jumlah siswa telah lulus KKM. (pedoman skripsi FTIK IAIN Salatiga: 34).

F. Definisi Operasional

  Supaya tidak terjadi kesalahpahaman karena ada perbedaan penafsiran maka disampaikan definisi operasional sebagai batasan pengertian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1.

  Pengembangan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dari teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara perlahan (evolution) dan perubahan secara bertahap.

  Berdasarkan pengertian di atas dapat ditegaskan bahwa sesuatu yang mengalami perubahan menjadi lebih. Kata “menjadi lebih” dapat berarti lebih baik, lebih tinggi, lebih maju, dan sebagainya tergantung kata sifat yang menyertai.

  2. Kemampuan Membaca Menurut Gordon dan Browne (1985:325) kemampuan membaca dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar yang seharusnya dimiliki oleh seorang siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum. Membaca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengenalkan hubungan antara bahasa lisan dan tulisan (simbol huruf tulisan) dalam rangka membangun dasar-dasar untuk belajar baca tulis dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar di TK.

  Berdasarkan pengertian di atas yang dimaksud pengembangan kemampuan membaca dalam penelitian ini adalah upaya guru dalam membimbing siswa untuk mencapai kemajuan dalam mengenal hubungan bahasa lisan dan tulisan (simbol huruf latin).

  3. Metode Bercerita Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik dan tidak lepas dari tujuan pendidikan anak TK (Hildebrand, 1986: 337). Dapat disimpulkan bahwa metode bercerita adalah sebuah pembelajaran yang dibawakan oleh guru secara langsung.

4. Wayang Huruf

  Wayang huruf adalah sebuah gambar yang dibentuk berupa huruf abjad yang membentuk wayang yang kita kenal selama ini. Gambar bisa berupa benda-banda yang dikenal anak seperti buah-buahan, matahari, bulan, bintang, dan sebagainya. Berdasarkan pengertian di atas bercerita melalui wayang huruf di dalam penelitian ini adalah memberikan pengalaman belajar kepada siswa dengan membawa cerita melalui media gambar yang dibuat seperti wayang.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto, (2006: 18) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas dalam bersamaan. Tetapi, selama ini telah terjadi kesalahpahaman tentang PTK, khususnya pada istilah “kelas” dan “tindakan”. “kelas” dalam konteks Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipahami sebagai ruang tertutup yang dilengkapi dengan meja, kursi, dan papan tulis, serta menjadi rangkaian dari bangunan gedung sebuah sekolah. Padahal, yang dimaksud “kelas” dalam Penelitian Tindakan Kelas “tempat” di mana terjadi proses belajar mengajar. Tempat belum tentu berbentuk kelas, tetapi sebaliknya. Kelas (dalam arti fiksi) pasti merupakan tempat.

  Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Dalam penelitian ini, kelas yang berisi anak didik dijadikan objek penelitian, maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti.

  Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas menurut Arikunto, (2006: 16) menjabarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart

  Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yakni perencanaan

  

(planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi

(reflecting).

  2. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok B di TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 31 anak yang terdiri dari dua kelas, kelas B1 yang berjumlah 15 anak, dan kelas B2 berjumlah 16 anak. Peneliti memilih kelompok B, karena usia perkembangan bahasa sangat penting untuk lebih diprioritaskan semenjak dini, dengan penguasaan membaca maka anak kelompok B akan mudah mempelajari aspek perkembangan lainnya (nilai agama moral, kognitif, fisik motorik, sosial emosional, dan seni), semakin banyak anak didik kelompok B dalam menguasai bahasa (membaca) maka akan semakin cepat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang baru. Adapun model pembelajaran yang digunakan di TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang masih menggunakan model klasikal, karena adanya keterbatasan ruang belajar dan tenaga pendidik.

  Untuk itu peneliti mencoba mencari suatu solusi yang dapat memecahkan masalah tersebut dengan metode kreasi wayang fantasi sehingga penguasaan dalam membaca dapat meningkat dan berkembang.

  3. Langkah-Langkah Penelitian

  Menurut Arikunto (2006:16) tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan penting, yaitu: a.

  Tahap Perencanaan 1)

  Membuat konsep atau skenario pembelajaran dengan penerapan metode kreasi wayang fantasi yaitu membuat (RKH) Rencana Kegiatan Harian. 2)

  Membuat daftar kreasi wayang fantasi beserta tulisan Bahasa Indonesia yang ada disekitar anak. Misalnya buah-buahan yang akan diajarkan kepada anak didik.

  3) Menyiapkan lembar tes buatan peneliti untuk ditugaskan kepada anak. Yang mana hasil penugasan dari anak didik tersebut akan diberi nilai dan dijadikan data untuk dianalisis lebih lanjut.

4) Membuat simulasi perbaikan.

  b.

  Tahap Pelaksanaan Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan metode kreasi wayang fantasi sesuai dengan konsep pembelajaran yang tertulis pada (RKH) Rencana Kegiatan Harian pada tahap perencanaan.

  c.

  Tahap Pengamatan Pada tahap ini segala aktivitas anak didik dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi beberapa indikator yang telah ditentukan penulis secara terlampir. d.

  Tahap Refleksi Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian, tahap refleksi meliputi: 1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. 2) Evaluasi hasil observasi. 3)

  Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus I untuk dilakukan perbaikan pada siklus II.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas adalah: a.

  Dokumentasi berupa, Rencana Kegiatan Harian (RKH), buku absen, daftar nilai siswa, catatan akekdot, foto kegiatan pembelajaran, profil sekolah, dan data siswa dan guru.

  b.

  Lembar Observasi, yaitu lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa selama proses pembelajaran.

  Observasi terhadap guru dilakukan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola kelas dan melakukan proses pembelajaran membaca dengan menggunakan metode pembelajaran bercerita dengan wayang fantasi. aspek pengamatan dijumlahkan kemudian dilakukan tabulasi dengan pengkatagorian sebagai berikut:

Tabel 1.1 Kriteria Penilaian Observasi Guru

  Kriteria Nilai Skor Amat Baik A 86-100 Baik B 71-85 Cukup Baik C 56-70 Kurang Baik D 40-55 Tidak Baik E <40

Tabel 1.2 Kriteria Penilaian Observasi Anak

  Kriteria Nilai Skor Amat Baik A 86-100 Baik B 71-85 Cukup Baik C 56-70 Kurang Baik D 40-55 Tidak Baik E <40 c.

  Wawancara, yang mana ditunjukan kepada informasi yaitu Kepala Sekolah dan guru pendamping kelompok B di TK Islam Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang data atau profil sekolah dan pendapat guru sebelum dan sesudah menerapkan metode kreasi wayang fantasi. d.

  Catatan Lapangan, yaitu yang diperlukan peneliti disini adalah catatan rinci tentang keadaan selama proses pembelajaran terjadi pada saat penelitian. Catatan lapangan diperoleh dari apa yang dideengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan oleh peneliti.

5. Pengumpulan Data

  Ada sejumlah strategi pengumpulan data yang dapat digunakan, akan tetapi tidak semua strategi cocok untuk semua jenis data. Oleh karena itu, peneliti harus memilih strategi yang tepat. Adapun strategi yang digunakan peneliti antara lain yaitu: a.

  Metode Observasi Observasi adalah instrumen yang sering digunakan dalam penelitian di bidang pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 panca inderanya yaitu penglihatan dan pendengaran. Menurut Sukardi (2009:78) menyatakan bahwa observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja anak didik dalam situasi alami. Dalam hal ini peneliti mengamati proses belajar, keaktifan anak saat belajar, dan bagaimana anak membaca (berhasil atau tidak).

  b.

  Metode Dokumentasi Cara lain memperoleh data dari penelitian adalah menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, dimungkinkan peneliti memperoleh informasi dari berbagai macam sumber tertulis, dimana anak didik melakukan kegiatan sehari-harinya. Strategi ini menurut Sukardi (2009:81) untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan siswa.

  c.

  Tes Menurut Depdiknas tahun 2006 tentang Pedoman Penilaian di Taman Kanak-Kanak bahwa:

  Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah ditetapkan. Peneliti merancang lembar penugasan untuk anak didik sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai hasil penerapan metode wayang fantasi, kemudian akan dianalisis dan diambil kesimpulannya.

6. Analisis Data

  Analisis data dari penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif: a. penelitian yang bermaksud untuk membuat

  Deskriptif: pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian- kejadian. Penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan. Jadi dapat disimpulkan penelitian deskripsi adalah penyelidikan yang menuturkan, menggambarkan, dan mengklarifikasi penyelidikan dengan tekhnik survey, interview, dan observasi.

  b.

  Kualitatif: Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif.

  Ucapan atau tulisan dari perilaku yang dapat diamati dari orang- orang (subyek) itu sendiri. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Dalam melaksanakan analisa, peneliti bergerak diantara tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang aktifitasnya berbentuk interaksi dengan proses siklus.

  Untuk mengetahui gejala yang muncul digunakan rumus persentase, yaitu: Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan X Jumlah butir Persentase Pencapaian Anak =Jumlah skor yang dicapai tiap amatan X 100% Jumlah skor maksimum Persentase Keberhasilan Kelas = Total persentase pencapaian kelas X 100% Jumlah siswa

  Tujuan persentase adalah untuk memperlihatkan dengan tegas besarnya secara relatif antara dua angka atau lebih, atau dengan kata lain: untuk menyederhanakan gambaran dari hubungan antara dua angka atau lebih.

  Analisis dilakukan untuk membuktikan tiga pernyataan yang dikemukakan dalam hipotesis tindakan.

H. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan skripsi hasil penelitian tindalkan kelas ini penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

  Bab I adalah Pendahuluan, yang berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis Penelitian, Indikator Keberhasilan, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan. Bab II adalah Landasan Teori, yang berisi tentang Pengertian Metode Pembelajaran, Pengertian Metode Bercerita, Pengertian Wayang Fantasi, Pengertian Kemampuan Membaca di TK, Penelitian yang Relevan. Bab III adalah Pelaksanaan Penelitian, berisi tentang Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian, Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II. Bab IV adalah Hasil Penelitian dan Pelaksanaan Siklus, Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus. Bab V adalah Penutup, berisi tentang Kesimpulan, Saran, Penutup. Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran- Lampiran dan Riwayat Hidup Penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pengembangan Menurut Wiryokusumo (2011:4) Pengembangan adalah upaya

  pendidik baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, ketrampilan, sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri. Pengembangan pembelajaran sebagai suatu proses yang sistematik meliputi identifikasi masalah, pengembangan strategi dan bahan intruksional dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (suparman, 1991)

  Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah untuk membuat ataupun memperbaiki, sehingga dapat menjadi sesuatu yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu yang lebih baik, dan proses yang dilakukan untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran.

B. Kemampuan Membaca Membaca merupakan ketrampilan bahasa tulis yang bersifat reseptif.

  Jadi kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti: a.

  Pengenalan huruf atau aksara b.

  Bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf c. Makna atau maksud d.

  Pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana Adapun menurut Hari (1970: 3) membaca merupakan interpretasi yang bermakna dari simbol verbal yang tertulis atau tercetak. Maksudnya adalah membaca bisa diartikan sebagai tafsiran untuk memperoleh pesan atau informasi yang disampaikan penulis.

  Sebagaimana dalam ayat Al- Qur’an yang menganjurkan agar umat manusia mau membaca, tertuang dalam Firman Allah SWT (Q.S. Al-

  Alaq:1)

   َقَل َخ يِذَّلا َكِّبَر ِمْساِب ْأَزْقا

  Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan” (Al- Qur’an dan Terjemahannya 2009:597). Ayat di atas merupakan bukti begitu pentingnya membaca bagi kehidupan manusia. Dengan demikian pembelajaran membaca seharusnya mendapat perhatian yang besar dari guru TK, sehingga anak memperoleh pengalaman membaca pertama kali di TK dengan pengalaman yang menyenangkan, mengesankan dan memotivasi anak.

  Mary Leonhardt (1999: 27) menyatakan ada beberapa alasan mengapa kita perlu menumbuhkan cinta membaca pada anak yaitu: a.

  Anak yang senang membaca akan membaca dengan baik.

  b.

  Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang lebih tinggi, mereka akan berbicara, menulis, memahami gagasan-gagasan rumit secara lebih tinggi.

  c.

  Membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas dalam segala hal, dan membuat belajar lebih mudah.

  d.

  Anak yang gemar membaca mampu mengembangkan pola berfikir kreatif dalam diri mereka.

  Cochrane et al dalam Nurbiana Dhieni (2011:5.15), perkembangan dasar kemampuan membaca pada anak usia 4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap yaitu: a.

  Tahap Fantasi Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku, berfikir bahwa buku itu penting dengan cara membolak-balik buku berulangkali, dan suka membawa buku kesukaannya. Pada tahap ini orang tua hendaknya memberikan contoh akan arti pentingnya membaca, karena dengan pentingnya membaca di hadapan anak (memberi teladan), sering membacakan cerita bergambar pada anak.

  Pada tahapan ini anak mulai diajarkan atau dibiasakan memegang buku, karena buku itu sangatlah penting. Entah bagaimanapun caranya, misalnya anak melihat buku, membuka-buka buku, atau sekedar membawa buku. Intinya anak harus dibiasakan dengan buku.

  b.

  Tahap Pembentukan Konsep Diri Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan dirinya dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku. Orang tua perlu memberikan rangsangan dengan membacakan buku pada anak (anak melihat isi buku tersebut).

  c.

  Tahap Membaca Gambar Anak menyadari cetakan yang tampak, mulai dapat menemukan kata yang sudah dikenal, dapat mengulang kembali cerita yang tertulis, dan sudah mengenal abjad. Orang tua perlu melibatkan anak ketika sedang menceritakan sebuah cerita dengan melakukan tanya jawab pada anak dan berikan kesempatan membaca sesering mungkin.

  d.

  Tahap Pengenalan Bacaan Anak mulai tertarik pada bacaan dan mulai membaca tanda-tanda yang ada di dilingkungan seperti, membaca kardus susu, bungkus makanan, pasta gigi, dan lain-lain. Anak mulai memngingat kembali cetakan pada konteksnya.

  e.

  Tahap Membaca Lancar Anak dapat membaca jenis buku secara bebas. Orang tua dan guru masih harus tetap membacakan buku pada anak. Tindakan tersebut dimaksudkan dapat mendorong anak untuk memperbaiki bacaannya. Bantu anak memilih bacaan yang sesuai. Menurut Carol Seefeldt dan Barbara A. Wasik (2008:326) Bahasa merupakan sarana untuk perkembangan baca tulis. Dalam pengertian ini yaitu bahasa adalah hal yang pertama harus dikembangkan pada anak, karena bahasa merupakan sarana untuk perkembangan baca tulis.

  Pengembangan kemampuan bahasa dalam rangka mempersiapkan anak menerima manfaat dan intruksi membaca antara lain: a.

  Pemahaman Fonemik Fonemik adalah unit terkecil dari bicara. Disini daharapkan anak memahami bunyi huruf dalam kata. Pemahaman fonemik bisa diberikan dengan memberikan kesempatan anak bermain, mendengar bunyi dari kata-kata yang mereka dengar.

  b.

  Belajar Abjad Belajar abjad adalah komponen hakiki dari perkembangan baca tulis. Anak-anak perlu mengembangkan pengetahuan tentang abjad agar menggunakan huruf dan ketrampilan bunyi huruf untuk membaca.

C. Metode Bercerita

  Pemilihan metode pembelajaran yang tepat, sangat menentukan keberhasilan sebuah pembelajaran. Metode dipilih dalam rangka mencapai tujuan program pembelajaran.

  Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan. Metode merupakan cara, yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan (Moeslichatoen, 2004:7).

  Metode pembelajaran yang biasa di terapkan di Taman Kanak-Kanak ada beberapa macam, salah satunya adalah metode bercerita. Metode bercerita adalah pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang di bawakan harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas pada tujuan pendidikan bagi anak TK (Moeslichatoen, 2004:157).

  Metode bercerita dimaksudkan untuk lebih memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk meningkatkan aktivitas siswa agar benar- benar merasa ikut ambil bagian dan berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan membaca/berbicara pada anak. Guru harus mampu memilih metode atau model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, tentunya metode atau model pembelajaran yang akan digunakan harus menyesuaikan keadaan, kebutuhan dan kemampuan siswa. Guru dihadapkan pada sejumlah metode-metode pembelajaran yang ada, serta media pendukung untuk memperlancar proses pembelajaran. Guru dituntut untuk mampu mengenali karakteristik anak terlebih dahulu sebelum memilih metode-metode pembelajaran serta media pendukung yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Segala upaya ini dilakukan guru agar dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan pada anak salah satunya yaitu aspek perkembangan bahasa.

  Bercerita memiliki maksud yang mirip dengan dongeng. Dongeng merupakan cerita kisah masa lalu yang berisi pesan moral dan mengandung makna hidup. Sedangkan cerita disampaikan tidak terikat dengan masa lalu, tetapi bisa juga disampaikan melalui cerita masa kini dan masa depan.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN WAYANG FANTASI DI KELAS A RA AL-IKHLAS KECANDRAN SIDOMKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

1 2 115

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH NABI MUHAMMAD MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII B DI SMP ISLAM SUDIRMAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sa

0 2 124

IMPLEMENTASI METODE TAHSIN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN DI SMP NEGERI 4 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

1 4 118

PENINGKATAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PERMAINAN PAPAN RABA PADA ANAK KELOMPOK A RA MIFTAHUL HUDA 1 LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pe

0 1 103

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SD NEGERI KESONGO 01 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 2 118

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KEGIATAN DZIKIR FIDA` DI MUSHOLA NURUL HUDA DESA SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 173

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK DENGAN MEDIA WAYANG KARDUS DI KELOMPOK A RAUDHATUL ATHFAL PALUPI DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd)

0 0 107

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MEDIA BAHAN BEKAS PADA SISWA RA KELOMPOK B DI RA MIFTAHUL HUDA 1 LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 1 115

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK B TK SIWI PERTIWI KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

1 4 91