BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Hasil penelitian siklus I - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 S
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
4.1.1 Hasil penelitian siklus I
Pelaksanaan dalam tahap siklus I dengan kompetensi dasar mengenal macam sumber energi alternatif dengan kegunaannya dilakukan 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
perencanaan Tindakan
pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang meliputi : merumuskan indikator yang akan dicapai meliputi mempersiapkan gambar energi alternatif, mempersiapkan handout energi alternatif, lembar diskusi kelompok sebagai sarana untuk mengerjakan tugas dan untuk mempermudah siswa memahami langkah kegiatan pembelajaran, lembar observasi kreativitas siswa, siswa untuk mengetahui aktivitas siswa dan selama pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun ke dalam pembelajaran di kelas yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran. Pertemuan pertama dilaksanakan pada jumat, 11 Mei 2015, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari 13 Mei 2015.
Observasi digunakan untuk mendapatkan data kreativitas siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar instrument observasi yang telah disusun sesuai dengan indikator – indikator kreativitas dan kriteria yang sudah ditentukan.
Selanjutnya lembar observasi digunakan utnuk mendapatkan data tentang kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas, sehinggga bisa dilihat dalam pembelajaran benar – benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan.
Pertemuan pertama
Kegiatan awal yang dilakukan oleh siswa meliputi beberapa kegiatan seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu siswa mengkondisikan kelas, membuka pelajaran dengan salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa, siswa melakukan apersepsi dan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran, membuat kelompok.
Kegiatan selanjutnya yaitu dengan melakukan kegiatan inti pembelajaran. Siswa berorientasi tentang energi alternatif dengan menyimak gambar dan handout tentang energi alternatif yang dibimbing oleh guru, siswa dan gruru bertanya jawab tentang gambar energi alternatif. siswa menyimak energi alternatif dan kemudian siswa dapat menghasilkan keingintahuan untuk memecahkan masalah energi alternatif. siswa menemukan masalah kegunaan energi alternatif melalui lembar kerja Siswa, selanjutnya Siswa menemukan masalah energi alternatif, siswa mengidentifikasi masalah kegunaan energi alternatif tiap kelompok mendapatkan permasalahan energi alternatif yang berbeda, kelompok 1 tentang energi alternatif matahari, kelompok 2 tentang energi alternatif air, kelompok 3 tentang energi alternatif angin, kelompok 4 energi alternatif panas bumi, selanjutnya siswa meneliti masalah kegunaan energi alternatif, siswa mengumpulkan fakta tentang teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif, siswa dapat mencari fakta yang terkait dengan teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif.
Dalam kegiatan penutup siswa merumuskan hipotesis tentang teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif, dan kegiatan ini untuk meneruskan kegiatan pada pertemuan selanjutnya yang akan dilakukan pada pertemuan kedua.
Pertemuan kedua rencana pembelajaran yaitu siswa mengkondisikan kelas, membuka pelajaran dengan salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa.
Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini adalah melanjutkan kegiatan pada pertemuan pertama yaitu siswa berkelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan pertama, selanjutnya siswa menyelidiki teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif, selanjutnya siswa memecahkan masalah dengan penyelidikan tentang teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif, siswa mencari informasi lain yang terkait dengan masalah pemanfaatan energi alternatif, selanjutnya siswa mengumpulkan alternatif pemecahan tentang teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif, siswa menguji solusi pemecahan dengan presentasi tiap kelompok maju bersama-sama membacakan hasil diskusi, selanjutnya siswa dapat menguji solusi permasalahan teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif, siswa menyatakan hasil pemecahan masalah teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif, selanjutnya siswa dapat melakukan penilaian teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif.
Siswa dan siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, siswa dan siswa menutup kegiatan pembelajaran dengan doa.
Refleksi
Berdasarkan kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat di lihat kondisi distribusi pendekatan Problem based learning melalui Hasil analisis secara rinci disajikan pada tabel 4.1.
Aktivitas kegiatan pembelajaran melalui pendekatan problem based learning yang dilakukan oleh siswa SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora semester II tahun pelajaran 2014/2015, secara rinci disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Distribusi jumlah Tindakan Pendekatan Siswa
Problem based learning
Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora
Semester II Tahun pelajaran 2014/2015 Siklus I
No Tindakan Pertemuan I Pertemuan II Kegiatan T TT T TT ∑ ∑ f % f % f % f % f % f %
1. Kegiatan
4
20
1
5
5
25
3
15
1
5
4
20 Awal
2. Kegiatan
8
40
3
15
11
55
11
55
1
5
12
60 Inti PBL
10
2
10
10
2
10
3. Kegiatan
2
4
20
2
4
20 Akhir Jumlah
14
70
6 30 20 100 16
70 4 30 20 100
Sumber : Data Primer Keterangan: T = Terlaksana TT = Tidak Terlaksana f = Frekuensi ∑ = Jumlah
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan Problem based
learning pada siklus I meliputi kegiatan pengamatan kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir yangh dilakukan dengan runtut.Pada pertemuan 1 kegiatan awal siswa mempersiapkan alat untuk belajar, melakukan kegiatan apersepsi, menyimak tujuan pembelajaran dan membentuk kelompok sudah terlaksana dengan baik dan runtut. Tetapi dalam kegiatan motivasi dilalsanakan dan 3 yaitu siswa tidak diberikan arahan langkah pembelajaran, siswa saat mengidentifikasi masalah dan siswa menghipotesis masalah sendiri tanpa bantuan guru. Kegiatan akhir dalam pertemuan 1 terdapat 8 kegiatan dan yang terlaksana dalam kegiatan akhir ini ada 4 yaitu siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan berdoa saat penutupan kegiatan pembelajaran. Untuk lebih jelasnya tindakan pembelajaran pendekatan problem based learning disajikan pada gambar 4.1, sebagai berikut :
20
18
16
14
12 akan d n
10 Ti
lah
8 m
Terlaksana Ju
6
4
2 Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Awal Inti Akhir
Siklus 1 Gambar 4.1
Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPA Melalui Pendekatan problem based learning
Siswa Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten BloraSemester II tahun pelajaran 2014/2015 Pada Siklus
I Berdasarkan gambar 4.1 nampak jelas bahwa tindakan pada kegiatan awal
yang dilakukan sebanyak 7 tindakan yang terlaksana dengan baik, tindakan inti yang dilakukan dan terlaksana dengan baik sebanyak 19 tindakan siswa yang terlaksana yang terlaksana. Aktivitas tindakan kegiatan problem based learning yang dilakukan oleh guru dapat disajikan melalui tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Tindakan Pendekatan Problem based learning Guru Kelas 4
SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora
Semester II Tahun pelajaran 2014/2015 Siklus I
No Tindakan Pertemuan I Pertemuan II Kegiatan T TT T TT ∑ ∑ f % f % f % f % f % f %20
1
5
15
1
5
1. Kegiatan
4
5
25
3
4
20 Awal
2. Kegiatan
8
40
3
15
11
55
11
55
1
5
12
60 Inti PBL
3. Kegiatan
2
10
2
10
4
20
2
10
2
10
4
20 Akhir
70
6 30 20 100 16
70
4 30 18 100 Jumlah
14 Sumber : Data Primer
Keterangan: T = Terlaksana TT = Tidak Terlaksana f = Frekuensi
= Jumlah ∑
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan Problem based
learning pada siklus I meliputi kegiatan pengamatan kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir yangh dilakukan dengan runtut.Pada pertemuan 1 kegiatan awal guru sudah mempersiapkan siswa untuk belajar, melakukan kegiatan apersepsi, menyampaikan tujuan dan membagi kelompok sudah terlaksana dengan baik dan runtut. Tetapi dalam kegiatan memotivasi siswa kurang dan tidak dilakukan oleh siswa dan siswa. Pada kegiatan intik terdapat 11 langkah kegiatan yang harus dilakukan tetapi dalam kegiatan ini hanya 8 saja yang tidak membimbing siswa saat mengidentifikasi masalah dan siswa menghipotesis masalah sendiri tanpa bantuan guru. Kegiatan akhir dalam pertemuan 1 terdapat 8 kegiatan dan yang terlaksana dalam kegiatan akhir ini ada 4 yaitu siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan berdoa saat penutupan kegiatan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari tindakan belajar IPA siswa menggunakan pendekatan
Problem based learning siklus 1 secara rinci dapat disajikan melalui gambar 4.2
berikut ini:
20
18
16
14 akan
12 d n
10 Ti
lah
8 m
Terlaksana Ju
6
4
2 Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Awal Inti Akhir
Siklus 1 Gambar 4.2
Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPA Melalui Pendekatan problem based learning
Guru Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora semester II tahun pelajaran 2014/2015 Pada SiklusI Berdasarkan gambar 4.2 nampak jelas bahwa tindakan pada kegiatan awal
yang dilakukan sebanyak 7 tindakan yang terlaksana dengan baik, tindakan inti yang dengan baik, pada kegiatan akhir terlihat jelas bahwa dari 8 tindakan kegiatan hanya 4 yang terlaksana.
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I kemudian diambil data secara kualitatif melalui penilaian proses yang terdiri dari rubrik kreativitas siswa, lembar observasi guru, lembar pengamatan siswa, distribusi kreativitas. Dapat disajikan pada tabel 4.3, sebagai berikut :
Tabel 4.3
Distribusi Skor Kreativitas belajar IPA Melalui Pendekatan problem based
learning SiswaKelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora
semester II tahun pelajaran 2014/2015 Pada Siklus I
Proses PembelajaranSiklus I No Rentang Skor Keterangan Skor Frekuensi %
1 7-11 Tinggi
15
75 2 4-6 Sedang
4
20 3 1-3 Rendah
1
5 Jumlah
20 100
Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel 4.3 kreativitas dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu, kreativitas tingkat rendah (skor 1-3), kreativitas tingkat sedang (skor 4-6) dan kreativitas tingkat tinggi (skor 7-11).
Skor kreativitas yang diperoleh dari pernyataan dalam aspek unjuk kerja terdiri dari tiga aspek kreativitas yakni aspek keterbukaan, aspek kemampuan menilai sesuatu, aspek kemampuan bereksperimen.
Dari data diatas dapat dilihat setelah melalui pendekatan problem based learning dalam pembelajaran diketahui adanya kreativitas siswa, yaitu siswa, yaitu dengan kriteria tinggi ada 15 siswa atau 75%, siswa dalam kriteria sedang ada 4 siswa atau 20%, dan kriteria rendah ada 1 atau 5%. Jadi dari penjabaran tersebut dapat penulis simpulkan bahwa dalam pembelajaran menggunkan pendekatan problem based learning berhasil meningkatkan kreativitas siswa. Lebih jelasnya deskripsi kreativitas pada siklus 1 akan ditunjukan melalui gambar 4.3 dibawah ini:
Gambar 4.3 Grafik Distribusi Skor Kreativitas belajar IPA Melalui Pendekatan problem10
10 ∑ A kt iv itas K re ativ itas B e lajar
9
8
7
6
5
4
3
2
1
11
9
based learning Siswa Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung
KabupatenBlora semester II tahun pelajaran 2014/2015
Pada Siklus 1
8
7
6
5
4
3
2
1
Problem Based Learning, bagi beberapa siswa dan siswa dengan beberapa
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dari dua pertemuan pertama, sampai dengan pertemuan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk wawancara atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. wawancara ini tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPA melalui Pendekatan
Berdasarkan dari gambar 4.3 diketahui bahwa Nampak siswa yang memiliki skor kreativitas dari yang terendah dengan skor 3 sebanyak 1 siswa, skor kreativitas skor kreativitas 5 sebanyak 1 siswa, skor kreativitas 6 sebanyak 3 siswa, skor kreativitas 8 sebanyak 7 siswa, skor kreativitas 9 sebanyak 3, skor kreativitas 10 sebanyak 5 siswa dan skor kreativitas 11 sebanyak 0 siswa.
IP A jumlah siswa Siklus 1 melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, kelebihan dan kekurangan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning.
Kelebihan yang didapatkan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 1 antara lain siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP sesuai dengan yang sudah direncanakan, siswa sudah mulai menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan dengan baik, siswa sudah menyampaikan tujuan, memberikan apersepsi dengan baik, saat membimbing diskusi siswa aktif membimbing jalannya diskusi, sudah melaksanakan strategi pembelajaran dengan benar, sudah menguasai materi dengan baik, dan pembelajaran dilaksanakan secara runtut.
Kelebihan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Problem
based Learning yang didapatkan dari pembelajaran siklus 1 antara lain rasa ingin tahu
siswa mulai berkembang dengan cukup baik, mendengarkan penjelasan guru, mengikuti pembelajaran dengan baik, keberanian siswa untuk meneliti dan memecahkan suatu masalah sangat tinggi, keadaan ini berbeda dengan pra siklus siswa hanya duduk diam mendengarkan saja dan menulis materi jika di minta siswa untuk menulis materi di papan tulis, siswa dapat mencari fakta yang terkait dengan materi, siswa juga sudah berani dan tidak malu
- – malu untuk mengungkapkan pendapat atau gagasan yang diperolehnya, siswa mulai mencari informasi dari berbagai segi, siswa semakin aktif, siswa mengemukakan pendapatnya saat kelompok lain presentasi, siswa mulai menyukai tugas yang sulit dan berat, siswa dapat menyimpulkan gagasan dari beberapa pendapat menjadi sebuah kesimpulan.
Selanjutnya kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1 baik kekurangan kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas maupun kekurangan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning maupun kekurangan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning antara lain menguasai materi pembelajaran siswa tidak mengaitkan materi dengan kehidupan nyata atau realita disekitar, siswa belum menguasai kelas saat berkelompok, siswa masih mengerjakan tugas kelompok dengan melihat jawaban teman kelompok lain, siswa kurang mempersiapkan alokasi waktu sehingga saat pembelajaran belum selsai secara maksimal siswa sudah kehabisan waktu. Siswa yang terlibat dalam kelompok hanya beberapa orang saja karena ada salah dua dari kelas ini ada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), siswa kurang baik dalam mengkondisikan kelas sehingga ada beberapa siswa yang kurang.
Berdasarkan hasil pada siklus 1 makan secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 1 untuk ditingkatkan pada Siklus II adalah perlu memperhatikan kesiapan siswa sebelum mengawali pembelajaran, perlu memperhatikan menejemen waktu pembelajaran sehingga pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning berlangsung maksimal, semua siswa harus aktif dan positif dalam pembelajaran sehingga dalam pembelajaran siswa memperoleh manfaat pebelajaran terutama siswa dibimbing untuk berani menyampaian pertanyaan
- – pertanyaan yang berbobot. Dalam kegiatan berlangsung secara bersamaan dilakukan observasi kegiatan siswa dan siswa yang dilakukan oleh siswa SD Negeri
02 Pilang atau observer yang melakukan observasi, observer mengamati seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru.
4.1.2 Hasil penelitian Siklus II
Pelaksanaan dalam tahap Siklus II dengan kompetensi dasar mengenal karya dengan menerapkan konsep perubahan energi dengan pengaruh udara terhadap gerak benda dilakukan 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
Perencanaan Tindakan
pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang meliputi: merumuskan indikator yang akan dicapai meliputi mempersiapkan gambar karya dengan menerapkan konsep perubahan energi, pengaruh udara terhadap gerak benda, lembar diskusi kelompok sebagai sarana untuk mengerjakan tugas dan untuk mempermudah siswa memahami langkah kegiatan pembelajaran, lembar observasi kreativitas siswa dan siswa untuk mengetahui aktivitas siswa dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun ke dalam pembelajaran di kelas yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran. Pertemuan pertama dilaksanakan pada jumat, 22 Mei 2015, pertemuan kedua dilaksanakan pada sabtu, 23 Mei 2015.
Observasi digunakan untuk mendapatkan data kreativitas siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar instrument observasi yang telah disusun sesuai dengan indikator – indikator kreativitas dan kriteria yang sudah ditentukan.
Selanjutnya lembar observasi digunakan utnuk mendapatkan data tentang kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas, sehinggga bisa dilihat dalam pembelajaran benar – benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan.
Pertemuan pertama
Kegiatan awal yang dilakukan oleh siswa meliputi beberapa kegiatan seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu siswa mengkondisikan kelas, membuka pelajaran dengan salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa, siswa melakukan apersepsi dan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran, membuat kelompok.
Kegiatan selanjutnya yaitu dengan melakukan kegiatan inti pembelajaran. Siswa berorientasi tentang energi alternatif dengan menyimak gambar dan handout tentang karya dengan menerapkan konsep perubahan energi dan pengaruh udara terhadap gerak benda yang dibimbing oleh guru, siswa dan gruru bertanya jawab perubahan energi dan pengaruh udara terhadap gerak benda dan kemudian siswa dapat menghasilkan keingintahuan untuk memecahkan masalah karya dengan menerapkan konsep perubahan energi dan pengaruh udara terhadap gerak benda siswa menemukan masalah karya dengan menerapkan konsep perubahan energi dan pengaruh udara terhadap gerak benda melalui lembar kerja siswa, selanjutnya siswa menemukan masalah karya dengan menerapkan konsep perubahan energi dan pengaruh udara terhadap gerak benda, siswa mengidentifikasi masalah kegunaan energi alternatif tiap kelompok mendapatkan permasalahan karya dengan menerapkan konsep perubahan energi dan pengaruh udara terhadap gerak benda yang berbeda, kelompok 1 tentang pesawat sederhana, kelompok 2 tentang roket sederhana, kelompok 3 tentang parasut terjun payung, kelompok 4 pesawat sederhana, selanjutnya siswa meneliti masalah pengaruh udara terhadap gerak benda, siswa mengumpulkan fakta tentang pengaruh udara terhadap gerak benda, siswa dapat mencari fakta yang terkait dengan pengaruh udara terhadap gerak benda Dalam kegiatan penutup siswa merumuskan hipotesis tentang karya dengan menerapkan konsep perubahan energi dan pengaruh udara terhadap gerak benda, dan kegiatan ini untuk meneruskan kegiatan pada pertemuan selanjutnya yang akan dilakukan pada pertemuan kedua.
Pertemuan kedua
Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi siswa Kegiatan awal yang dilakukan oleh siswa meliputi beberapa kegiatan seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu siswa mengkondisikan kelas, membuka pelajaran dengan salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa.
Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini adalah melanjutkan kegiatan pada pertemuan pertama yaitu siswa berkelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan pertama, selanjutnya siswa menyelidiki karya dengan menerapkan konsep perubahan energi dan pengaruh udara terhadap gerak benda, selanjutnya siswa terhadap gerak benda, selanjutnya siswa mengumpulkan alternatif pemecahan tentang karya dengan menerapkan konsep perubahan energi dan pengaruh udara terhadap gerak benda, siswa menguji solusi pemecahan dengan presentasi tiap kelompok maju bersama-sama membacakan hasil diskusi, selanjutnya siswa dapat menguji solusi permasalahan karya dengan menerapkan konsep perubahan energi dan pengaruh udara terhadap gerak benda, siswa menyatakan hasil pemecahan masalah pengaruh udara terhadap gerak benda, selanjutnya siswa dapat melakukan penilaian pengaruh udara terhadap gerak benda Siswa dan siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, siswa dan siswa menutup kegiatan pembelajaran dengan doa.
Refleksi
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada Siklus II dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua maka selanjutnya dilakukan refleksi. Kegiatan refleksi ini berguna untuk menganalisis hasil selanjutnya diadakan catatan yang dilakukan oleh observer. Evaluasi berisi tentang bagaimana pembelajaran IPA melalui pendekatan
Problem based learning dalam upaya peningkatan kreativitas belajar siswa. Secara
rinci disajikan melalui tabel 4.4 distribusi tindakan problem based learning siswa kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung kabupaten Blora pada halaman berikut :
Tabel 4.4
Distribusi Tindakan Pendekatan Problem based learning siswa Kelas 4
SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora
Semester II Tahun pelajaran 2014/2015 Siklus II
No Tindakan Pertemuan I Pertemuan II Kegiatan T TT T TT ∑ ∑ f % f % f % f % f % f %1. Kegiatan
5
25
5
25
4
20
4
20 Awal
2. Kegiatan
11
55
11
55
12
60
12
60 Inti PBL
15
1
5
15
1
5
3. Kegiatan
3
4
20
3
4
20 Akhir Jumlah
19
95
1
5
20
95
19
95
1 5 20 100
Sumber : Data Primer Keterangan: T = Terlaksana TT = Tidak Terlaksana f = Frekuensi
= Jumlah ∑
Dari tabel 4.4 didapatkan siswa telah melakukan dan melaksanakan kegiatan dengan baik dan benar. Siswa sudah melakukan banyak kegiatan tetapi masih ada kegiatan yang belum dilakukan oleh siswa. Pada kegiatan awal tindakan Siklus II siswa membentuk kelompok dengan baik, pada kegiatan inti siswa sudah melakukan kegiatan orientasi, kegiatan memecahkan masalah, mengidentifikasi masalah, menghipotesis data, melakukan penyelidikan, mencari jawaban dari berbagai segi, melakukan menyempurnakan jawaban dan presentasi dengan baik. kegiatan akhir siswa melakukan poenilaian dengan menyimpulkan dan mengajukan pertanyaan. Dari 23 kegiatan inti siswa hanya 2 kegiatan tindakan yang tidak dilakukan. Kegiatan akhir dilakukan semua kegiatan hanya satu kegiatan yang tidak dilakukan. Hasil yang diperoleh dari tindakan belajar IPA siswa secara rinci dapat dijelaskan melalui
25
20 akan
15 d n Ti lah
10 m
Terlaksana Ju
5 Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Inti Akhir Awal
Siklus 1
Gambar 4.4
Grafik Distribusi Tindakan Pendekatan siswa
Problem based learning
Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora
Semester II Tahun pelajaran 2014/2015 Siklus II
Berdasarkan gambar 4.5 nampak jelas bahwa kegiatan awal dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 sudah terlaksana sebanyak 40 kegiatan tindakan, dari 9 kegiatan awal, pada kegiatan inti ada 23 kegiatan yang terlaksana dengan baik, kegiatan akhir ada 6 kegiatan yang sudah terlaksana dengan baik pada siklus 2.
Berdasarkan hasil pengamatan Siklus II menunjukkan bahwa adanya peningkatan kreativitas belajar IPA sudah secara optimal dilihat melalui tindakan pendekatan problem based learning. Kenaikan kreativitas belajar pada Siklus II ini jauh lebih besar dibandingkan dengan pra siklus dan siklus 1 pada pertemuan sebelumnya. Kenaikan kreativitas belajar dari siklus 1 ke siklus 2. Hal ini dapat dipahami, bahwa pada siklus 1 merupakan pemberian tindakan yang benar-benar baru, sementara siklus 2, merupakan pemberian tindakan sudah mengulang kegiatan atau tindakan yang telah dilakukan pada siklus 1, sehingga kreativitas yang motivasi yang lebih serius terutama kepada dua siswa yang belum kreatif. Adapun beberapa penyebab kenaikan kreativitas belajar IPA, antara lain : Siswa sudah mengkondisikan kelas dengan baik dan benar, siswa sudah melakukan persiapan dengan baik, siswa sudah menguasai materi yang akan di laksanakan dalam pembelajaran, siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah tidak malu-malu dalam mengeluarkan pendapat, berani mengeluarkan gagasan saat pembelajaran, berani mencari fakta dan informasi lain dari berbagai segi.
Aktivitas tindakan pembelajaran IPA melalui pendekatan problem based
learning yang dilakukan oleh guru, secara lebih rinci akan disajikan pada tabel 4.5
Distribusi Tindakan Pendekatan problem based learning berikut ini:
Tabel 4.5
Distribusi Tindakan Pendekatan Problem based learning guru Kelas 4
SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora
Semester II Tahun pelajaran 2014/2015 Siklus II
No Tindakan Pertemuan I Pertemuan II Kegiatan T TT T TT ∑ ∑ f % f % f % f % f % f %1. Kegiatan
5
25
5
25
4
20
4
20 Awal
2. Kegiatan
11
55
11
55
12
60
12
60 Inti PBL
3. Kegiatan
3
15
1
5
4
20
3
15
1
5
4
20 Akhir Jumlah
19
95
1
5
20
95
19
95
1 5 20 100
Sumber : Data Primer Keterangan: T = Terlaksana TT = Tidak Terlaksana f = Frekuensi
= Jumlah ∑
Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil bagaimana guru melakukan kegiatan melakukan tindakan guru sudah memotivasi, melakukan apresiasi, membagi kelompok, dan menyampaikan tujuan pembelajran, terlihat bawahwa semua kegiatan pada pertemuan poertama terlaksana. Kegiatan inti pertemuan pertama guru sudah melakukan tindakan dengan baik dan melaksanakan 10 kegiatan dari 11 kegiatan inti. Kegiatan akhir pertemuan pertama guru melakukan tindakan 3 dari 4 kegiatan yang telah direncanakan.
Pada pertemuan kedua, guru sudah baik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru melakukan dengan optimal dalam kegiatan ini. Guru selalu memantau dan memandu siswa dalam kegiatan . dalam Siklus II ini dapat dilihat secara jelas pada gambar grafik 4.5 pendekatan problem based learning kegiatan guru siklus 2, pada halaman berikut :
25 Ju
Gambar 4.5
Grafik Distribusi Tindakan Pendekatan problem based learning guru
Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora
Semester II Tahun pelajaran 2014/2015 Siklus II
Berdasarkan gambar 4.5 nampak jelas bahwa kegiatan awal dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 sudah terlaksana sebanyak 40 kegiatan tindakan, dari 9 kegiatan awal, pada kegiatan inti ada 23 kegiatan yang terlaksana dengan baik, kegiatan akhir ada 6 kegiatan yang sudah terlaksana dengan baik pada siklus 2.
Setelah dilakukan tindakan pendekatan problem based learning pada siklus II secara bersamaan juga dilakukan penebaran kreativitas belajar IPA pada siklus II.
Kreativitas siswa pada Siklus II berdasarkan lembar observasi menunjukkan bahwa hasil yang baik, meski belum mencapai 100% seluruh siswa kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas siswa kurang pada materi pengaruh energi angin terhadap gerak benda terutama dalam pembuatan pesawat sederhana. Masih ada dua
5
10
15
20
m lah Ti n d akan Siklus 1 Terlaksana
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir dan kemampuan bereksperimen. Secara lebih rinci hasil kreativitas belajar IPA melalui pendekatan problem based learning disajikan pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Skor Kreativitas belajar IPA Melalui Pendekatan problem based
learning SiswaKelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora
semester II tahun pelajaran 2014/2015 Pada Siklus II
Proses PembelajaranSiklus I No Rentang Skor Keterangan Skor Frekuensi %
1 7-11 Tinggi
19
95 2 4-6 Sedang
1
5 3 1-3 Rendah
Jumlah 20 100 Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.3 kreativitas dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu, kreativitas tingkat rendah (skor 1-3), kreativitas tingkat sedang (skor 4-6) dan kreativitas tingkat tinggi (skor 7-11).
Dari data diatas setelah adanya tindakan melalui pendekatan problem based
learning dalam pembelajaran dapat diketahui adanya peningkatan krativitas belajar
siswa, yaitu siswa dengan kriteria tinggi ada 19 siswa atau 95%, siswa dalam kriteria sedang ada 1 siswa atau 5%, dan kriteria rendah ada 0 atau 0%. Jadi Dari penjabaran tersebut dapat penulis simpulkan bahwa dalam pembelajaran menggunkan problem- based learning berhasil meningkatkan kreativitas siswa. Lebih jelasnya deskripsi skor kreativitas pada siklus 1 akan ditunjukan melalui gambar 4.6 pada halaman berikut:
11
10 A
9 IP
8 lajar e
7 B s
6 ita iv
5 at e
4 Siklus 2 Kr r
3 o
2 Sk ∑
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 jumlah siswa
Gambar 4.6 Grafik Distribusi Skor Kreativitas belajar IPA Melalui Pendekatan Problembased learning Siswa Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora semester II tahun pelajaran 2014/2015
Pada Siklus II
Dari gambar 4.6 diagram garis diatas nampak bahwa siswa yang memperoleh skor 6 sebanyak 1 siswa, skor 8 sebanyak 2 siswa, skor 9 sebanyak 3 siswa, skor 10 sebanyak 7 siswa, skor 11 sebanyak 7 siswa. Dengan demikian pencapaian kreativitas belajar IPA siklus 2,telah mencapai peningkatan 90% atau dapat dikatakan kreativitas belajar IPA seluruh siswa (20 siswa) Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Blora meningkat.
4.2 analisis data rekapitulasi kondisi awal, siklus I dan siklus II
Berdasarkan penemuan observasi yang telah dilakukan dari pensekoran kreativitas siswa, maupun yang dilakukan melalui implementasi RPP, yang diperoleh dari proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan, telah terbukti bahwa ada perubahan kreativitas belajar terhadap jumlah siswa yang signifikan dengan mengembangkan kreativitas siswa yang di desain dengan menggunakan pendekatan problem based learning dalam pembelajaran IPA pada setiap siklusnya.
Hasil observasi implementasi RPP menunjukkan, bahwa siswa telah memulai pembelajaran dengan mengorganisasi kelas, siswa belajar secara berkelompok, siswa sudah menjelaskan langkah pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran, siswa mengarahkan siswa untuk menyimak sebuah gambar dan handout untuk mengetahui rasa keingintahuan siswa dengan topik yang akan dipelajari, siswa sudah bisa menemukan masalah, siswa membimbing siswa meneliti suatu masalah, siswa sudah dapat mencari fakta yang terkait dengan materi, siswa memecahkan masalah bersama guru, siswa dapat menghasilkan pemecahan melalui mencari informasi lain, siswa dapat menyatakan hasil pemecahan, siswa melakukan penilaian tentang yang terkait dengan materi pemecahan yang di pelajari. Keberhasilan siklus 1 dan Siklus II disajikan pada tabel 4.7 sebagai berikut :
Tabel 4.7 Perbandingan Tindakan Pendekatan Problem based learning guru Kelas4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Blora Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Tindakan SI SII SI SII SI SII Kegiatan F % F % F % F % F % F %
Tindakan PBL
7
77.8 9 100
19 82.2 23 100
4
50
6
75 Yang Dilakukan
Tindakan PBL
2
22.2
4
17.8
4
50
2
25 Yang Belum
Dilakukan
Jumlah 9 100 9 100 23 100 23 100 8 100 8 100 Tindakan
Sumber : Data Primer Keterangan:
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa. Dalam kegiatan awal, jumlah tindakan yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tindakan melalui pendekatan problem dari siklus 1 ke siklus II mengalami peningkatan tindakan. Dari
based learning
kegiatan awal yang dilakukan mengalami kenaikan tindakan dengan siklus 1 hanya 7 pada Siklus II menjadi 9, kegiatan inti siklus I jumlah tindakan yang dilakukan 19 pada siklus II menjadi 23 kegiatan yang dilakukan, kegiatan akhir pada siklus 1 hanya 4 dan pada siklus II 4 kegiatan yang dilakukan pada tindakan pendekatan problem
based learning pada belajar IPA SD Negeri 02 Pilang Randublatung Blora. Tindakan
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Foggarty dan Ibrahim. Secara lebih rinci dapat juga disajikan melalui gambar 4.8 yaitu perbandingan grafik tindakan belajar IPA melalui pendekatan problem based learning guru kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Blora siklus 1 dan 2 berikut ini :
23
21
19 an
17
15 ak d
13 in
11 T
9 lah
7 m
5 Ju
3 Terlaksana
1
- 1 Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir
Perbandingan Langkah-langkah Pendekatan PBL Guru Gambar 4.7
Grafik Perbandingan Tindakan Belajar IPA Melalui Pendekatan problem based
learning Guru Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora Dari gambar 4.4 nampak bahwa tindakan kegiatan awal guru pada siklus 1 hanya 7 tindakan yang dilakukan. Pada Siklus II seluruh tindakan atau 9 tindakan telah dilakukan. Kegiatan inti siklus 1 hanya 19 tindakan yang dilakukan. pada siklus 2, 23 tindakan atau seluruh tindakan telah dilakukan siswa. selanjutnya pada kegiatan akhir siklus I, 4 tindakan telah lakukan. Kegiatan akhir siklus II, 4 tindakan telah dilakukan.
Adapun aktivitas tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem based learning, ditunjukan melalui tabel 4.8 perbandingan tindakan pendekatan problem based learning yang dilakukan guru dalam siklus 1 dan Siklus II berikut ini.
Tabel 4.8 Perbandingan Tindakan Pendekatan problem based learning siswa Kelas IV SD Negeri 02 Pilang Randublatung Blora Semester II TahunPelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Tindakan SI SII SI SII SI SII Kegiatan F % F % F % F % F % F % Tindakan PBL
7
77.8 9 100
19 82.2 23 100
4
50
6
75 Yang Dilakukan
Tindakan PBL
2
22.2
4
17.8
4
50
2
25 Yang Belum
Dilakukan
Jumlah 9 100 9 100 23 100 23 100 8 100 8 100 Tindakan
Sumber : Data Primer Keterangan: S = Siklus f = Frekuensi
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa. Dalam kegiatan awal, jumlah tindakan
based learning dari siklus 1 ke siklus II mengalami peningkatan tindakan. Dari
kegiatan awal yang dilakukan mengalami kenaikan tindakan dengan siklus 1 hanya 7 pada Siklus II menjadi 9, kegiatan inti siklus I jumlah tindakan yang dilakukan 19 pada siklus II menjadi 23 kegiatan yang dilakukan, kegiatan akhir pada siklus 1 hanya 4 dan pada siklus II 4 kegiatan yang dilakukan pada tindakan pendekatan problem
based learning pada belajar IPA SD Negeri 02 Pilang Randublatung Blora. Tindakan
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Foggarty dan Ibrahim.Untuk lebih jelasnya dapat disajikan pada gambar 4.8 sebagai berikut:
23
21
19 an
17
15 ak d
13 in
11 T
9 lah
7 m
5 Ju
3 Terlaksana
1
- 1 Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir
Perbandingan Langkah-langkah Pendekatan PBL Guru
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Tindakan Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem based
learning Guru Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora
semester II tahun pelajaran 2014/2015 Pada Siklus 1 dan 2
Dari gambar 4.4 nampak bahwa tindakan kegiatan awal guru pada siklus 1 hanya 7 tindakan yang dilakukan. Pada Siklus II seluruh tindakan atau 9 tindakan telah dilakukan. Kegiatan inti siklus 1 hanya 19 tindakan yang dilakukan. pada siklus akhir siklus I, 4 tindakan telah lakukan. Kegiatan akhir siklus II, 4 tindakan telah dilakukan.