PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK : Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Kota Sukabumi.

(1)

x DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 3

1.4 Penjelasan Istilah Dalam Judul ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Persepsi ... 9


(2)

xi

2.2 Postulat ... 30

2.3 Hipotesis ... 30

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1 Metode Penelitian ... 32

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 33

3.3 Data dan Sumber Data ... 36

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

3.5 Instrumen Penelitian dan Kisi-Kisi Penelitian ... 38

3.6 Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1 Deskripsi Data ... 55

4.2 Hasil Analisis Data ... 60

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

BAB V. KESIMPULANDAN SARAN ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN


(3)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1

Cilaku-Cianjur Tahun Ajaran 2011/2012 ... 37

Tabel 3.2 Tabel Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ... 44

Tabel 3.3 Perhitungan Prosentase ... 47

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Prosentase ... 47

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai rho ... 51

Tabel 3.6 Kategori Koefisien Determinasi ... 54

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Proses Pembelajaran Oleh Guru PPL (Variabel X) ... 56

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa (Variabel Y) ... 58

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel X ... 61

Tabel 4.4 Data Diagram Garis Variabel X ... 62

Tabel 4.5 Gambaran Umum Jawaban Tiap Siswa Pada Variabel X Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran Oleh Guru PPL ... 62

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Y ... 65

Tabel 4.7 Data Diagram Garis Variabel Y ... 65

Tabel 4.8 Gambaran Umum Jawaban Tiap Siswa Pada Variabel X Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran Oleh Guru PPL ... 66


(4)

xiii


(5)

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Garis Variabel X ... 62 Diagram 4.2 Gambaran Umum Jawaban Tiap Siswa Pada Variabel X Persepsi Siswa

Tentang Proses Pembelajaran Oleh Guru PPL ... 63 Diagram 4.3 Gambaran Umum Jawaban Tiap Siswa Pada Variabel X Persepsi Siswa

Tentang Proses Pembelajaran Oleh Guru PPL ... 63 Diagram 4.4 Persentase Perolehan Skor Variabel X per Aspek yang Diungkap ... 64 Diagram 4.5 Garis Variabel Y ... 66 Diagram 4.6 Gambaran Umum Jawaban Tiap Siswa Pada Variabel Y Motivasi

Belajar Siswa ... 67 Diagram 4.7 Gambaran Umum Jawaban Tiap Siswa Pada Variabel Y Motivasi

Belajar Siswa ... 67 Diagram 4.8 Persentase Perolehan Skor Variabel Y per Indikator ... 68 Diagram 4.10 Persamaan Garis Regresi ... 70


(6)

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Proses Pembentukan Persepsi Terhadap Orang Lain ... 10 Bagan 3.1 Hubungan antara Variabel X dan Variabel Y ... 34 Bagan 3.2 Paradigma Penelitian ... 35


(7)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1

• Kisi-kisi Instrumen Uji Coba

• Instrumen Uji Coba Variabel X dan Variabel Y

• Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Variabel X

• Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Variabel Y

• Uji Normalitas Variabel X dan Variabel Y

LAMPIRAN 2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket

Instrumen Variabel X dan Variabel Y

Data Hasil Variabel X

Data Hasil Variabel Y

LAMPIRAN 3

• Pengolahan Data Mentah

• Perhitungan Koefisien Korelasi

• Perhitungan Persamaan Regresi Linier Sederhana

LAMPIRAN 4

• Surat Perpanjangan Penunjukan Dosen Skripsi

• Lembar Asistensi

• Surat Penelitian


(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Program Pelatihan Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru/tenaga kependidikan, khususnya untuk mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia program kependidikan dalam rangka menyelesaikan studinya. Kegiatan tersebut mencakup baik latihan keguruan maupun latihan kependidikan secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan pembentukan profesi kependidikan. Dalam pelaksanaan PPL praktikan memperoleh pengalaman dan keahlian sebagaimana layaknya seorang pendidik yang sudah memiliki wewenang secara penuh.

Dalam buku Program Pelatihan Lapangan (PPL) (1994:2), PPL dapat diartikan sebagai satu program dalam pendidikan prajabatan guru yang dirancang khusus untuk menyiapkan para calon guru menguasai kemampuan keguruan yang terintegrasikan dan utuh, sehingga setelah menyelesaikan kependidikannya dan diangkat menjadi guru, mereka siap mengemban tugas dan tanggungjawabnya sebagai guru.

Keterampilan mengajar guru merupakan salah satu faktor keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar di kelas. Melalui penguasaan dan keterampilan mengajar guru yang baik, seorang guru akan mampu menciptakan situasi, kondisi dan lingkungan belajar yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar


(9)

secara optimal yang pada akhirnya akan mengahasilkan prestasi belajar yang optimal pula.

Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, dengan pengalaman pertama dalam mengajar serta pengetahuan yang masih dasar merupakan hambatan dalam mengajar di kelas. Menurut James B. Brow seperti yang dikutip oleh Sardiman A.M. (2011:144), mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain : menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

Terkadang sikap guru PPL yang mengganggu perhatian murid, materi pembelajaran yang akan disampaikan tidak secara bertahap, dalam langkah-langkah pembelajaran cenderung tidak memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik mungkin, penggunaan media belajar yang tidak sempurna, dalam pengelolaan kelas guru seringkali membiarkan siswa ribut, cenderung tidak memanfaatkan waktu sebaik mungkin, melakukan evaluasi dengan banyak toleransi waktu dan dalam menutup pelajaran guru PPL sering kali tidak memberikan kesempatan bertanya.

Dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah penulis lakukan di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, penulis melihat motivasi belajar yang rendah salah satu contohnya yaitu keterlambatan masuk sekolah yang semakin hari semakin memprihatinkan, serta beberapa siswa yang kabur saat pelajaran berlangsung. Namun tidak sedikit pula siswa yang motivasinya terpacu dengan adanya guru PPL, sehingga siswa datang tepat waktu, aktif dalam kelas


(10)

3

serta memiliki keinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti kuliah.

Dengan uraian di atas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul:

“PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN OLEH GURU PPL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI SMK NEGERI 1 CILAKU-CIANJUR”

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang dapat dikemukakan sehubungan dengan motivasi siswa SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, yaitu :

1. Kurangnya pengalaman guru PPL atau praktikan dalam mengajar. 2. Kurangnya keterampilan mengajar praktikan dalam proses

pembelajaran.

3. Kurangnya keseriusan siswa dalam mengikuti pelajaran gambar teknik. 4. Adanya motivasi siswa yang rendah saat proses pembelajaran gambar

teknik berlangsung.

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas dan konsisten pada masalah yang diteliti, maka permasalahan penelitian difokuskan pada :

a. Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru PPL sesuai dengan tahap-tahap yang tertera pada buku panduan PPL.


(11)

b. Motivasi siswa yang akan dianalisis adalah motivasi ekstrinsik, yang terjadi antara interaksi siswa baik dengan guru PPL atau dengan antar siswa pada saat proses pembelajaran dengan guru PPL berlangsung serta kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran.

c. Proses pembelajaran yang dimaksud yaitu proses pembelajaran yang dilaksanakan pada mata pelajaran Gambar Teknik Dasar pada kelas X tahun ajaran 2011/2012 di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

Berdasarkan pada identifikasi masalah, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitiannya adalah

a. Bagaimana persepsi siswa tentang proses pembelajaran yang berlangsung oleh guru PPL pada mata pelajaran Gambar Teknik Dasar kelas X di SMKN 1 Cilaku-Cianjur?

b. Bagaimana motivasi belajar siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan kelas X SMKN 1 Cilaku-Cianjur?

c. Seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL terhadap motivasi belajar di SMK Negeri 1 Cilaku- Cianjur?

1.4. Penjelasan Istilah Dalam Judul

Ada beberapa istilah yang digunakan penulis dalam judul penelitian ini yang perlu dijelaskan dan dikemukakan lebih lanjut. Hal ini dimaksudkan agar menghindari salah pengertian antara penulis dan pembaca. Maka peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian sehingga terlihat gambaran yang jelas yang


(12)

5

terkandung dalam judul penelitian. Penjelasan istilah dalam judul penelitian ini, yaitu “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran Oleh Guru PPL

Terhadap Motivasi Belajar Di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur” adalah sebagai

berikut.

a. Pengertian Persepsi Siswa

Persepsi siswa adalah proses kognitif yang dialami setiap siswa dalam memahami informasi tentang lingkungannya melalui pancaindera dan tiap-tiap individu dapat memberikan arti atau tanggapan yang berbeda-beda.

b. Pengertian Proses Pembelajaran

Proses Pembelajaran merupakan rangkaian tindakan antara peserta didik dengan pendidik untuk interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar.

c. Pengertian Guru Program Pengalaman Lapangan (PPL)

PPL adalah program yang membawa calon guru kepada penguasaan tugas-tugas nyata di lapangan kelak. Program pengalaman lapangan (PPL) merupakan ajang latihan bagi mahasiswa calon guru untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melaksanakan pendidikan pra jabatan keguruan. Program ini dirancang untuk melatih mahasiswa menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya, maka siap menjadi guru yang profesional.

d. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar diri individu. Indikator motivasi ekstrinsik adalah


(13)

• Belajar demi menghindari Hukuman yang diancamkan. • Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan.

• Belajar demi memperoleh pujian dari orang penting seperti orang tua dan guru.

• Belajar demi meningkatkan gengsi.

• Belajar demi memperoleh perhatian dari teman dan guru. • Adanya kebutuhan belajar.

• Adanya lingkungan yang kondusif dalam belajar.

e. Pengertian Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran Oleh Guru PPL Terhadap Motivasi Belajar Di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur Dari pengertian yang sudah dijelaskan dapat disimpulkan pengertian dari judul penelitian ini yaitu tanggapan dari siswa akan proses pembelajaran yang dilakukan oleh calon guru atau praktikan terhadap motivasi belajar di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, yang diukur berdasarkan derajat koefisien diterminasi.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan deskripsi mengenai pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.


(14)

7

2. Tujuan khusus

• Mengetahui gambaran umum dari persepsi siswa tentang proses pembelajaran yang berlangsung oleh guru PPL pada mata pelajaran Gambar Teknik Dasar kelas X di SMKN 1 Cilaku-Cianjur.

• Mengetahui gambaran umum motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

• Mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL terhadap motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

1.6. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL terhadap motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi banyak pihak, antara lain :

1. Bagi peneliti

Untuk memperoleh deskripsi mengenai pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL terhadap motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, serta untuk memperoleh pengalaman dalam memecahkan masalah pendidikan.


(15)

Diharapkan dapat memberikan informasi kepada calon guru PPL pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung untuk menguasai bekal pengetahuan yang menunjang dalam kegiatan PPL.

3. Bagi sekolah yang diteliti

Diharapkan dengan diketahuinya proses pembelajaran oleh guru PPL dari persepsi siswa tersebut, sehingga dapat mengarahkan guru PPL agar lebih profesional.

4. Bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan apresiasi awal bagi mereka yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut.


(16)

32 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:3), metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan demikian metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan peneliti untuk memenuhi kebutuhan data yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Berdasarkan tujuan penelitian, metode penelitian digunakan dalam penelitian menggunakan metode Deskriptif kuantitatif.

Nana Sudjana dan Ibrahim (2010:64) mengemukaan pendapat tentang metode deskriptif sebagai berikut :

‘Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian destriptif mengambil masalah atau memusat perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Mengingat sifatnya yang demikian, maka penelitian destriptif dalam pendidikan lebih berfungsi untuk pemecahan masalah praktis pendidikan.’

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai : ‘Metode penelitian sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme; metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu; teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan teknik sampel tertentu yang sesuai; pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan, terutama untuk hipotesis komparatif dan asosiatif’.


(17)

Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode destriptif kuantitatif sesuai bila digunakan dalam penelitian ini, karena sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian, yaitu untuk mengungkapkan dan memecahkan permasalahan pada penelitian yang dilakukan, yaitu mengenai pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL terhadap motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

Penelitian kuantitatif biasanya ditampilkan dengan menggunakan tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik garis atau batang, piechart (diagram lingkaran) dan pictogram. Hasil penelitian akan dibahas dengan menyertakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan untuk kemudian menghasilkan kesimpulan yang berisikan jawaban singkat terhadap rumusan masalah berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian a. Variabel

Menurut F. N. Kerlinger ( Suharsimi A, 2010:159 ) menyebutkan variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.

Variabel dalam penelitian dibedakan atas : 1. Variabel Bebas (Variabel X)

Variabel X disebut juga sebagai variabel pengaruh, yaitu variabel yang menjadi penyebab atau pengaruh terhadap variabel yang lain. Dalam


(18)

34

penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL.

2. Variabel Terikat (Variabel Y)

Variabel Y disebut juga sebagai variabel terpengaruh atau tergantung, yaitu variabel yang perubahannya dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

b. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka pemikiran dalam penelitian. Sugiyono (2005:5) menyatakan bahwa paradigma penelitian adalah merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti.

Jika diperjelas dari bagan 3.1 Hubungan antara Variabel X dan Variabel Y maka paradigma penelitian sebagai berikut :

Variabel Bebas X Variabel Terikat Y

Bagan 3.1 Hubungan antara Variabel X dan Variabel Y

Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran


(19)

Bagan 3.2 Paradigma Penelitian Sumber : Hasil Analisis Peneliti

= Lingkungan Penelitian

= Alur Penelitian Guru PPL beserta siswa SMKN 1 Cilaku - Cianjur

Aspek yang diungkap:

• Kemampuan membuka

pelajaran.

• Sikap praktikan dam proses pembelajaran.

• Penguasaan materi pembelajaran. • Implementasi

langkah-langkah pembelajaran (skenario).

• Penggunaan media pembelajaran. • Evaluasi.

• Kemampuanmenutup pelajaran.

Variabel Y (Motivasi Belajar) Aspek yang diungkapkan: • Faktor-faktor Motivasi

Ekstrinsik Indikator :

1.Belajar demi menghindari Hukuman yang diancamkan. 2.Belajar demi memperoleh

hadiah material yang disajikan.

3.Belajar demi memperoleh pujian dari orang penting seperti orang tua dan guru. 4.Belajar demi meningkatkan

gengsi.

5.Belajar demi memperoleh perhatian dari teman dan guru.

6.Adanya kebutuhan belajar. 7.Adanya lingkungan yang

kondusif dalam belajar.

Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran


(20)

36

3.3 Data dan Sumber Data a. Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Suharsimi A, 2008:118).

Pada penelitian terdapat dua jenis data, yaitu data kuantitatif serta data kualitatif. Menurut Sudjana (1992:4) menyatakan bahwa

‘Data kuantitatif adalah keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal yang berbentuk bilangan sedangkan data kualitatif adalah data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas objek yang dipelajari’.

Jenis data dalam penelitian ini yaitu Data Kuantitatif. Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu :

1. Data Lapangan, yaitu persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL di SMKN 1 Cilaku-Cianjur dan motivasi belajar siswa di SMKN 1 Cilaku-Cianjur.

2. Data dokumentasi, yaitu jumlah siswa jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, kelas X TGB 1 dan X TGB 2.

b. Sumber Data

Suharsimi A (2010:172), sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data dapat diklarifikasikan menjadi 3 (tiga) tingkatan, yaitu : 1. Person, sumber data berupa orang.

2. Place, sumber data berupa tempat.


(21)

Pada penelitian ini data yang diambil bersumber dari :

1. Siswa jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, kelas X TGB 1 dan X TGB 2

2. Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan Dan Tenaga Pendidik, Universitas Pendidikan Indonesia.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (Riduwan, 2008:10) memberikan pengertian bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti unjtuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya’.

Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X dan XI pada kompetensi keahlian TGB SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur Tahun Ajaran 2011/2012 dimana jumlah populasi sebanyak 76 orang.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Cilaku-Cianjur Tahun Ajaran 2011/2012

Kelas Jumlah Siswa

X TGB 1 X TGB 2

40 36

Total 76


(22)

38

b. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (Riduwan, 2008;56) menyatakan bahwa :

“Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”

Untuk menentukan besarnya sampel penelitian, digunakan pendapat Arikunto (1999:120) sebagai berikut:

“Apabila subjeknya (subjek penelitian) kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%, atau lebih, tergantung setidaknya dari:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana (biaya).

2. Sempitnya atau luasnya wilayah penelititan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut sedikit banyaknya data.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampelnya besar, hasilnya akan lebih baik”.

Dengan demikian dalam penelitian ini penulis mengambil seluruh siswa kelas X TGB, yakni sebanyak 76 orang siswa untuk dijadikan sampel penelitian, teknik pengambilan sampel seperti ini disebut total sampling (n = N).

3.5 Instrumen Penelitian dan Kisi-Kisi Penelitian a. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi A, 1997:136).

Instrumen digunakan sebagai alat penelitian atau alat pengumpulan data, instrumen yang dibuat dalam penelitian ini adalah angket. Data yang diperoleh


(23)

melalui penyebaran angket merupakan data primer yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (Riduwan, 2008:71). Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi data yang lengkap mengenai persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL.

Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian. Dalam kisi-kisi tersebut akan memuat indikator-indikator yang akan diukur dari variabel-variabel yang telah ditetapkan yang kemudian dijabarkan dalam suatu pertanyaan.

Teknik angket ini merupakan suatu cara dalam mengumpulkan informasi data untuk memperoleh dan mengetahui bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL terhadap motivasi belajar di SMKN 1 Cilaku-Cianjur.

Suharsimi Arikunto (2010:268) telah menjelaskan tentang langkah-langkah dalam menyusun angket, sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.

4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.

Angket yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Dengan bobot nilai atau skor pada setiap angket adalah sebagai berikut :


(24)

40

Sangat sering = 5

Sering = 4

Kadang-kadang = 3

Kurang = 2

Tidak pernah = 1

Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan lima pilihan jawaban; Sangat Sering (SS), Sering (S), Kadang–Kadang (KD), Kurang (K) dan Tidak Pernah (T).( Hamzah, 2011;95)

Keampuhan instrumen berpengaruh terhadap mutu penelitian itu sendiri. Agar instrumen yang digunakan memiliki keampuhan dalam pengukuran, maka perlu adanya uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing uji instrumen tersebut :

1) Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002: 144). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Rumus yang dipergunakan adalah rumus koefisien korelasi (r) dengan menggunakan teknik dari Karl Pearson yang dikenal dengan product moment kasar yang sebagaimana ditunjukkan di bawah ini :

r

xy = N.XY – (X)(Y)


(25)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y, N = jumlah objek uji coba,

∑X² = jumlah kuadrat nilai X

∑Y² = jumlah kuadrat nilai Y

Hasil pengukuran dengan menggunakan rumus tersebut selanjutnya diuji signifikasi, yaitu harga rxy dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan kriteria kelayakan sebagai berikut :

“harga r hitung > dari r table, berarti valid atau sebaliknya”.

Harga r hitung tersebut kemudian didistribusikan dengan menggunakan uji-t dengan rumus seperti berikut ini :

t = r n - 2 1 - r² Keterangan :

t = uji signifikan korelasi

r = koefisien korelasi, hasil r hitung

n = jumlah sampel penelitian

Distribusi ( Tabel t) untuk α = 0,1 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan : Jika harga t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya

t hitung≤ t tabel berarti tidak valid.

Jika intrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat kuat Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : kuat Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup kuat


(26)

42

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah

2) Uji Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas angket digunakan agar instrumen penelitian dapat dipercaya (reliabel). Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan nilai angket, artinya bahawa instrumen penelitian akan reliabel jika diajukan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang tidak bersamaan atau berbeda akan tetapi hasilnya akan sama.

Untuk menguji reliabilitas alat ukur angket dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha (r11), karena mengingat skor setiap itemnya adalah bukan skor 0 (nol), melainkan rentang antara beberapa nilai yaitu 1-5.

”Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian” (Suharsimi Arikunto, 2010: 239).

Rumus Alpha :


(27)

Setelah hasil t hitung diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada tabel product moment dengan tingkat kepercayaan 90%. Dari kriteria pengujian, item tersebut dikatakan reliabel atau signifikan apabila r hitung > r tabel. Selain berdasarkan tabel dapat juga dilakukan dengan mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi, yaitu:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat kuat Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : kuat Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup kuat Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah

b. Kisi-Kisi Penelitian

Setelah menentukan jenis instrumen, langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi memuat aspek yang akan diungkap melalui pertanyaan. Aspek yang akan diungkap bersumber dari masalah penelitian atau dari variabel-variabel penelitian yang telah dirumuskan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:205) kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakannstrumen yang disusun.


(28)

44

Tabel 3.2 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

VARIABEL ASPEK YG

DIUNGKAP INDIKATOR INSTRUMEN SUMBER

Variabel (X) Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran Oleh guru PPL

a.Kemampuan membuka pelajaran b.Sikap praktikan dalam proses pembelajaran c.Penguasaan materi pembelajaran d.Implementasi langkah-langkah pembelajaran (skenario) e.Penggunaan media pembelajaran

•Menarik perhatian siswa. •Memotivasi siswa.

•Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan. •Memberi acuan materi ajar

yang akan diajarkan. •Kejelasan suara dalam

komunikasi dengan siswa. •Tidak melakukan gerakan

dan ungkapan yang

mengganggu perhatian

siswa.

•Antusiasme mimik dalam penampilan.

•Mobilitas posisi tempat

dalam kelas/ruang

praktikan. •Kejelasan dalam

memberikan contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntunan aspek kompetensi.

•Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP. •Proses pembelajaran

mencerminkan komunikasi guru-siswa, dengan berpusat pada siswa.

•Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respon dari siswa.

•Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan alokasi yang direncanakan.

•Memperbaiki prinsip penggunaan jenis media. •Tepat saat penggunaan. •Terampil dalam

mengoperasikan. Angket Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku – Cianjur. KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

“PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN OLEH GURU PPL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 CILAKU-CIANJUR”


(29)

f.Evaluasi

g.Kemampuan dalam menutup pembelajaran

•Membantu kelancaran proses pembelajaran. •Melakukan evaluasi

berdasarkan tuntutan aspek kompetensi.

•Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP. •Melakukan evaluasi sesuai

dengan alokasi waktu yang direncanakan.

•Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang. • Meninjau kembali/

menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan. • Memberi kesempatan

bertanya.

• Menugaskan kegiatan ko-korikuler.

• Menginformasikan materi ajar berikutnya. Variabel (Y) Motivasi Belajar Siswa Faktor-Faktor Motivasi Ekstrinsik

• Belajar demi menghindari Hukuman yang diancamkan. • Belajar demi memperoleh

hadiah material yang disajikan.

• Belajar demi memperoleh pujian dari orang penting seperti orang tua dan guru. • Belajar demi meningkatkan

gengsi.

• Belajar demi memperoleh perhatian dari teman dan guru.

• Adanya kebutuhan belajar. • Adanya lingkungan yang

kondusif dalam belajar.

Angket Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku – Cianjur.

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya yaitu data yang diperoleh dari hasil pembelajaran selanjutnya diolah dan dianalisis. Tujuan yang ingin dicapai dengan analisis data ini adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan ditafsirkan, sehingga hubungan-hubungan yang


(30)

46

ada dalam variabel dapat dipelajari dan diuji. Menurut Arikunto (2010:278), secara garis besar pekerjaan analisis data meliputi 3 (tiga) langkah, yaitu:

1. Persiapan 2. Tabulasi

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Pengolahan data hasil penyebaran angket yang dilakukan oleh peneliti, meliputi:

1. Perhitungan Gambaran Umum

Untuk mengetahui gambaran umum dari masing-masing variabel yaitu dengan menghitung persentase komponen indikator angket penelitian. Untuk menghitung persentase komponen indikator angket penelitian yaitu dengan menjumlahkan skor dari seluruh responden dari masing-masing indikator dibagi hasil kali dari skor tertinggi item, jumlah item dari masing-masing indikator, dan jumlah responden.

Gambaran umum tersebut dapat dicari dengan rumus : P =

Keterangan:

P = Nilai Prosentase

fo = Jumlah frekuensi tiap skor x skor masing-masing frekuensi n = Skor ideal

100 = Bilangan tetap dimana:

• Untuk mencari gambaran jawaban tiap responden n = nilai bobot tertinggi x jumlah item

f

N x 100%


(31)

• Untuk mencari gambaran tiap indikator n = (jumlah tiap skor x skor masing-masing frekuensi x jumlah responden)

Adapun langkah yang ditetapkan dalam pengelolaan dengan menggunakan Rumus persentase skor adalah sebagai berikut :

a. Memberi bobot untuk setiap alternatif

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih

c. Mencocokkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan butir alternatif

d. Menghitung skor total tiap item dalam satu indikator

Untuk gambaran secara garis besarnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini Tabel 3.3 Perhitungan Prosentase

NO Indikator No. Item

Skala Jawaban

∑ Y

fo n P Kate

gori

5 4 3 2 1

f fo f fo f fo f fo f fo

e. Mengkonsultasikan total nilai skor rata-rata dengan tolak ukur seperti tercantum dibawah ini :

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Prosentase

(Moh. Ali, 1995) Interval Kategori

81% - 100% Sangat Baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Cukup

21% - 40% Tidak Baik 0% - 20% Sangat Tidak Baik


(32)

48

2. Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Untuk mengolah skor mentah menjadi skor baku dapat menggunakan rumus Z-score dan T-score, dengan langkah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai Rata-Rata atau Mean (M)

2. Menghitung Simpangan Baku

Karena jumlah sempel > 30 (sampel besar), maka simpangan baku menggunakan rumus :

S = ( Xi – M )²

n

3. Mengkonservasikan Data Mentah ke dalam Z-score dan T-score

3. Uji Normalitas Data

Tujuan dari uji normalitas untuk mengetahui suatu variabel normal atau tidak. Normal dalam arti mempunyai distribusi data yang normal. Menurut Riduwan (2010:121), ada langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut :

a. Mencari skor terbesar dan terkecil M = Σ fxi

N

(Suprian, 2007:16)

(Suprian, 2007:24)

Z = (Xi – M)

S (Suprian, 2007:26)


(33)

b. Mencari nilai Rentangan (R)

R = skor maksimum – skor minimum c. Mencari banyaknya kelas (BK)

rumus STURGES :

d. Mencari nilai panjang kelas (i)

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong f. Menghitung rata-rata skor (M) dengan rumus :

g. Menghitung Simpangan Baku dengan rumus : S = nf Xi2 – ( f Xi

n(n-1)

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara : • Menentukan batas kelas

• Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

• Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

• Mencari luas tiap kelas interval

• Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) i. Mencari chi-kuadrat hitung ( χ2

hitung) χ2 =

j. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel BK = 1 + 3,3 log n

Keterangan :

n = banyaknya data 5 ≤ K ≤ 15

i = R BK

M = Σ f.Xi n

(fo – fe)2 fe


(34)

50

4. Pengujian Koefisien Korelasi dan Regresi a. Analisis Kolerasi

Menurut Suprian (2007:42), tujuan utama dari analisis kolerasi adalah mengukur derajat keeratan hubungan antara variabel. Dalam analisis ini kita tidak perlu membedakan mana variabel dependen (tidak tergantung atau variabel bebas). Dalam analisi ini tidak mungkin disajikan dalam bentuk gambar.

Metode statistik yang digunakan adalah metode statistik non parametik, maka rumus yang digunakan adalah rumus Spearman Rank sebagai berikut :

Keterangan :

rho = nilai korelasi Spearman Rank D2 = selisih setiap pasang rank n = banyaknya subjek

Keberartian korelasi dimaksud untuk mengetahui berarti tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dengan menggunakan kriteri penafsiran koefisien korelasi. Nilai kolerasi berkisar antara –1,00 sampai +1,00.

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai rho

Besar nilai rho Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,000 sampai dengan 0,199

Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat

Rendah Sangat Rendah rho = 1 - 6ΣD

2 n (n2 – 1)

(Sudjana, 2010:149)


(35)

Nilai koefisien positif menunjukan adanya hubungan kesejajaran, yang berarti bahwa individu yang memperoleh skor tinggi pada suatu variabel, akan tinggi pula pada skornya pada variabel lain yang dikorelasikan. Jika individu mendapatkan skor rendah pada suatu variabel, akan rendah pula skor pada variabel yang lain. Sedangkan koefisien negatif menunjukan hubungan kebalikan, yang berarti bahwa individu yang mendapat skor tinggi pada suatu variabel, akan mendapat skor rendah pada variabel lain yang dikorelasikan dan sebaliknya individu yang mendapatkan skor rendah pada suatu variabel, akan tinggi pada variabel lain.

b. Analisis Regresi

Menurut Suprian (2007 : 42), tujuan utamanya adalah tidak hanya mengukur derajat keeratan hubungan tapi juga menduga besarnya serta arah dari hubungan tersebut dan juga menduga/menaksir besarnya variabel dependen. Jika nilai variabel independen diketahui. Hubungan terjadi antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel eksplanatori (independen).

Regresi Linier sederhana

Ŷ = a + bX

Menurut Riduwan (2008 : 148), langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis regresi meliputi :


(36)

52

2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik

3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik

4. Masukkan angka – angka statistik dari tabel penolong dengan rumus :

5. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg(a)) dengan rumus : 6. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg(b/a)) dengan rumus :

7. Mencari Jumlah Kuadrat Residu (JK Res) dengan rumus : JK Res = ΣY2 - JK Reg(b/a) - JK Reg(a)

8. Mencari rata – rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJK Reg(a)) dengan rumus: RJK Reg(a) = JK Reg(a)

9. Mencari rata – rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJK Reg(b/a)) dengan rumus :

RJK Reg(b/a) = JK Reg(b/a)

10.Mencari rata – rata Jumlah Kuadrat Residu (RJK Res) dengan rumus :

11.Menguji Signifikasi dengan rumus : F hitung =

Kaidah pengujian signifikasi :

Jika F hitung≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan a = ΣY – b . n ΣX

b = n. n (ΣΣXY – X2 ΣX .ΣY

) – (ΣX)2

JK Reg(a)

=

(ΣY)2 n

JK Reg(b/a) = b. Σ XY - ΣX.ΣY

n

RJK Res

=

JK n - 2 Res

RJK Res(b/a) RJK Res


(37)

Jika F hitung≤ F tabel , terima Ho artinya tidak signifikan. Dengan taraf signifikan : α = 0, 01 atau α = 0,05

Carilah nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan rumus : F tabel = F {(1 - α) (dk Reg[b/a] , (dk Res)}

12.Membuat kesimpulan.

5. Uji Hipotesis

Dilakukan untuk menguji hipotesis secara parsial. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Ha) dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Dengan ketentuan :

• Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima • Jika t hitung≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Hipotesis penelitian :

Ho : “ Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL terhadap motivasi belajar di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur “.

Ha : “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL terhadap motivasi belajar di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur “.


(38)

54

6. Uji Koefisien Determinasi

Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X (persepsi siswa) mempunyai kontribusi atau ikut menentukan variabel Y (motivasi belajar siswa). Derajat koefisien diterminasi dicari dengan menggunakan rumus :

Tabel 3.6 Kategori Koefisien Determinasi

Nilai r2 Keterangan

r2 = 1 Pengaruh Sempurna r2 = 0% Tidak Ada Pengaruh 0% < r2 < 4% Pengaruh Rendah Sekali 4% ≤ r2 < 16% Pengaruh Rendah 16% ≤ r2 < 36% Pengaruh Sedang 36% ≤ r2 < 64% Pengaruh Tinggi

r2 < 64% Pengaruh Tinggi Sekali KD = r2x 100%

Dimana :

KD = Nilai Koefisien Diterminan

r = Nilai Koefisien Korelasi (Riduwan, 2008:224)


(39)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, analisis dan pengolahan data pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Proses

Pembelajaran Oleh Guru PPL Terhadap Motivasi Belajar Di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur”, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru PPL dalam mata pelajaran Gambar Teknik mendapatkan tanggapan yang baik dari siswa kelas X Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku-Cianjur. Hal tersebut dapat dilihat dari gambaran umum persepsi siswa tentang proses pembelajaran pada mata pelajaran Gambar Teknik yang berlangsung oleh guru PPL berada dalam kategori baik.

2. Motivasi belajar siswa kelas X Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku-Cianjur pada proses pembelajaran pada mata pelajaran Gambar Teknik secara umum berada dalam kategori sangat baik. Ini membuktikan motivasi siswa tinggi.

3. Persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL (variabel X) memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMKN 1 Cilaku-Cianjur (variabel Y) dalam kategori cukup kuat. Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran Gambar Teknik yang


(40)

78

dilakukan oleh guru PPL memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap motivasi belajar siswa, serta memberikan pengaruh positif terhadap siswa. 5.2 Saran

Atas dasar hasil penelitian ini, Penulis menyampaikan beberapa saran sebagai masukan yang diharapkan dapat bermanfaat. Adapun saran-saran yang Penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Untuk Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan SMKN 1 Cilaku-Cianjur

Siswa kelas X TGB 1 dan TGB 2 hendaknya tetap memberikan persepsi yang baik terhadap guru PPL yang akan berdampak pada tumbuhnya motivasi belajar yang tinggi. Siswa juga hendaknya mempertahankan serta menambah motivasi belajarnya meskipun guru PPL sudah tidak lagi praktik ngajar di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, dengan motivasi belajar yang tinggi maka prestasi belajar siswa juga tinggi.

2. Untuk Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku-Cianjur Berdasarkan penelitian ini, diperlukan seorang guru yang memiliki keterampilan yang baik saat proses pembelajaran berlangsung serta sarana dan prasarana belajar agar motivasi belajar siswa dapat terpacu sehingga mendapatkan prestasi belajar yang baik. Dengan prestasi belajar yang baik maka siswa mendapatkan kepercayaan diri yang lebih untuk bersaing dengan sekolah lain maupun dunia kerja.


(41)

3. Untuk Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Salah satu tujuan dari Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI adalah mengembangkan sikap, wawasan dan keterampilan sebagai tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional. PPL merupakan mata kuliah yang sesuai dengan tujuan tersebut, namun dengan kurangnya pengalaman serta kesiapan dari praktikan, mata kuliah tersebut bisa berlangsung kurang sempurna. Solusinya yaitu dengan adanya pembekalan lebih dini sehingga kemampuan dan mental calon guru PPL siap untuk melaksanakan tugas.

4. Untuk penelitian selanjutnya

Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen yang berbeda dan perhatikan kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga memperoleh penelitian baru yang dapat menyempurnakan penelitian sebelumnya.


(42)

80

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ali, Muhammad. 1999. Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung : Sinar Baru.

Ali, Mohammad. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi

Revisi 2010). Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Atmaja Saputra, S. 2007. Statistika. Diktat Mata Kuliah Statistika di FPTK UPI Bandung : tidak diterbitkan.

B. Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

___________. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Nasution. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rahmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya : Bandung. Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan Dan Peneliti


(43)

Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan Dan Tenaga Pendidik.2011. Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK). Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.

Santrock, J. W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. Prenada Media Grup.

Siagian, Sondang P. 1995. Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, N dkk. 2010. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, N. 1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

Suryosubroto. B. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

Tim Pembimbing Penyelesaian Akhir Studi. 2010. Panduan Penulisan Skripsi

Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur. Bandung : UPI.

Usman, Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosda. Walgito, Bimo. 2004. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta : Andi.

Wardani, I.G.K dkk. 1994. Program Pengalaman Lapangan (PPL). Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.


(44)

82

Yamin, H. Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press

Yusuf, A. Muri. 1987. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Ghalia.

Sumber Skripsi

Agusta, Eliardo Vistia. Persepsi Siswa SMK Negeri 6 Bandung Tentang Proses

Pembelajaran Mahasiswa Praktikan PLP UPI Tahun 2009 / 2010.

Skripsi FPTK-UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Najah, Athiyyatun. 2007. Hubungan Antara Persepsi Anak Terhadap Pola Asuh

Orang Tua Dengan Motivasi Belajar. Skripsi Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta : tidak diterbitkan.

Gunawan, Tedi. 2004. Pengaruh Penggunaan Manik-Manik Dalam Perhitungan

Matematika SD Terhadap Prestasi Belajar. Skripsi FPTK-UPI Bandung

: tidak diterbitkan.

Sumber Internet

Agussyafii.2009.Persepsi.[Online].Tersedia:http://perawatpskiatri.blogspot.com/2 009/04/persepsi.html [19 Desember 2011]

Toha, Muharto dkk. 2006. Hubungan Antar-Pribadi.[Online],39 halaman. Tersedia: http://psdg.bgl.esdm.go.id/makalah/HUBUNGAN% 20ANTAR-PRIBADI.pdf [19 Desember 2011]


(1)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, analisis dan pengolahan data pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran Oleh Guru PPL Terhadap Motivasi Belajar Di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur”, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru PPL dalam mata pelajaran Gambar Teknik mendapatkan tanggapan yang baik dari siswa kelas X Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku-Cianjur. Hal tersebut dapat dilihat dari gambaran umum persepsi siswa tentang proses pembelajaran pada mata pelajaran Gambar Teknik yang berlangsung oleh guru PPL berada dalam kategori baik.

2. Motivasi belajar siswa kelas X Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku-Cianjur pada proses pembelajaran pada mata pelajaran Gambar Teknik secara umum berada dalam kategori sangat baik. Ini membuktikan motivasi siswa tinggi.

3. Persepsi siswa tentang proses pembelajaran oleh guru PPL (variabel X) memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMKN 1 Cilaku-Cianjur (variabel Y) dalam kategori cukup kuat. Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran Gambar Teknik yang


(2)

dilakukan oleh guru PPL memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap motivasi belajar siswa, serta memberikan pengaruh positif terhadap siswa. 5.2 Saran

Atas dasar hasil penelitian ini, Penulis menyampaikan beberapa saran sebagai masukan yang diharapkan dapat bermanfaat. Adapun saran-saran yang Penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Untuk Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan SMKN 1 Cilaku-Cianjur

Siswa kelas X TGB 1 dan TGB 2 hendaknya tetap memberikan persepsi yang baik terhadap guru PPL yang akan berdampak pada tumbuhnya motivasi belajar yang tinggi. Siswa juga hendaknya mempertahankan serta menambah motivasi belajarnya meskipun guru PPL sudah tidak lagi praktik ngajar di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, dengan motivasi belajar yang tinggi maka prestasi belajar siswa juga tinggi.

2. Untuk Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku-Cianjur Berdasarkan penelitian ini, diperlukan seorang guru yang memiliki keterampilan yang baik saat proses pembelajaran berlangsung serta sarana dan prasarana belajar agar motivasi belajar siswa dapat terpacu sehingga mendapatkan prestasi belajar yang baik. Dengan prestasi belajar yang baik maka siswa mendapatkan kepercayaan diri yang lebih untuk bersaing dengan sekolah lain maupun dunia kerja.


(3)

79

3. Untuk Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Salah satu tujuan dari Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI adalah mengembangkan sikap, wawasan dan keterampilan sebagai tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional. PPL merupakan mata kuliah yang sesuai dengan tujuan tersebut, namun dengan kurangnya pengalaman serta kesiapan dari praktikan, mata kuliah tersebut bisa berlangsung kurang sempurna. Solusinya yaitu dengan adanya pembekalan lebih dini sehingga kemampuan dan mental calon guru PPL siap untuk melaksanakan tugas.

4. Untuk penelitian selanjutnya

Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen yang berbeda dan perhatikan kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga memperoleh penelitian baru yang dapat menyempurnakan penelitian sebelumnya.


(4)

80

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ali, Muhammad. 1999. Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung : Sinar Baru.

Ali, Mohammad. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Atmaja Saputra, S. 2007. Statistika. Diktat Mata Kuliah Statistika di FPTK UPI Bandung : tidak diterbitkan.

B. Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

___________. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Nasution. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rahmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya : Bandung. Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan Dan Peneliti


(5)

81

Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan Dan Tenaga Pendidik.2011. Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK). Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.

Santrock, J. W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. Prenada Media Grup.

Siagian, Sondang P. 1995. Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, N dkk. 2010. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, N. 1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

Suryosubroto. B. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

Tim Pembimbing Penyelesaian Akhir Studi. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur. Bandung : UPI.

Usman, Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosda. Walgito, Bimo. 2004. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta : Andi.

Wardani, I.G.K dkk. 1994. Program Pengalaman Lapangan (PPL). Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.


(6)

Yamin, H. Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press

Yusuf, A. Muri. 1987. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Ghalia.

Sumber Skripsi

Agusta, Eliardo Vistia. Persepsi Siswa SMK Negeri 6 Bandung Tentang Proses Pembelajaran Mahasiswa Praktikan PLP UPI Tahun 2009 / 2010. Skripsi FPTK-UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Najah, Athiyyatun. 2007. Hubungan Antara Persepsi Anak Terhadap Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta : tidak diterbitkan.

Gunawan, Tedi. 2004. Pengaruh Penggunaan Manik-Manik Dalam Perhitungan Matematika SD Terhadap Prestasi Belajar. Skripsi FPTK-UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Sumber Internet

Agussyafii.2009.Persepsi.[Online].Tersedia:http://perawatpskiatri.blogspot.com/2 009/04/persepsi.html [19 Desember 2011]

Toha, Muharto dkk. 2006. Hubungan Antar-Pribadi.[Online],39 halaman. Tersedia: http://psdg.bgl.esdm.go.id/makalah/HUBUNGAN% 20ANTAR-PRIBADI.pdf [19 Desember 2011]


Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak pada tumbuhan : kuasi eksperimen di smp muhammadiyah 4 tangerang

2 22 73

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SEKAMPUNG

0 7 17

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP(CONCEPT ATTAINMENT) DAN METODE PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA: kuasi eksperimen pada mata pelajaran ips kelas viii smp negeri 6 kota bandung.

6 43 49

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK :Studi eksperimen pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 4 Cianjur.

0 2 59

PENGARUH PENERAPAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 2 60

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS-EKONOMI : Studi Eksperimen di SMA Nusantara Indah Sintang Kalimantan Barat.

0 3 23

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS V SD

0 0 12

METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

0 0 5