Struktur Kalimat Negatif Dalam Bahasa Inggris (Kajian Sintaktis Dan Semantis).

(1)

STRUKTUR KALIMAT NEGATIF DALAM BAHASA INGGRIS Kajian Sintaktis dan Semantis

Oleh :

Ypsi Soeria Soemantri NIP 132009162


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “STRUKTUR KALIMAT NEGATIF DALAM BAHASA INGGRIS”. Kajian pada tesis ini adalah kajian sintaktis dan semantis Data penelitian diambil dari sumber tulis, yaitu kalima-kalimat negatif dalam kalimat tunggal yang terdapat pada dua buah novel. Novel tersebut berjudul “Zoya” karya Danniele Steele, dan “Bloodline” karya Sidney Sheldon. Data tulis pada kedua novel ini diambil secara acak.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang dilaksanaka dengan jangkauan waktu yang sinkronis. Data dikumpulkan kemudian diklasifikasikan berdasarkan fungsi sintaktis, kategori sintaktis, dan peran semantis. Kemudian data dikaji dengan menggunakan metode distribusional, teknik dasar metode ini disebut teknik bagi unsur langsung. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik baca markah.

Hasil pembahasan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : bahwa kalimat negatif bahasa Inggris merupakan kalimat afirmatif yang memiliki pemarkah negatif. Pemarkah negatif bahasa Inggris adalah pemarkah negatif baik yang berkategori ajektiva, seperti pemarkah negatif no dan not, berkategori adverbia, seperti pemarkah negatif not, never, almoat, barely dan hardly, maupun yang berkategori pronomina seperti neither, none, no one, nothing, dan nobody. Pemarkah-pemarkah negatif itu terdapat pada ketiga macam kalimat negatif dalam bahasa Inggris, yaitu kalimat dengan negatif verba, kalimat dengan negatif lokal, dan kalimat dengan negatif predikasi.

Distribusi pemarkah-pemarkah negatif ini dalam sebuah kalimat negatif sangat variatif tergantung dari kategori pemarkah negatif yang digunakannnya. Bila yang digunakan pemarkah negatif no dengan kategori ajektiva, no akan menegasi kata yang berkategor nomina; no berposisi di depan nomina yang dinegasinya. Pemarkah negatif not sebagai adverbia berposisi setelah operator atau verba pada kalimat yang dinegasinya. Demikian pula dengan adverbia never, almost, barely dan hardly berperilaku seperti adverbia lainnya, pemarkah-pemarkah negatif tersebut berposisi setelah operator atau verba pada kalimat yang dinegasinya. Pronomina negatif none, never, no one, nothing dan


(3)

nobody dapat berposisi di awal kalimat menegasi subjek, ditengah kalimat menegasi objek .

Kategori yang dapat dinegasi oleh pemarkah negatif no adalah nomina, sedangkan pemarkah negatif not dan adverbia negatif lainnya seperti never dapat menegsi kategori verba .Pronomina negatif seperti none, neither dan lainnya dapat menegasi pronomina yang mengisi fungsi subjek dan objek.

Operator merupakan pendukung kalimat negatif yang bersifat wajib untuk kalimat-kalimat yang mempunyai verba utama. Nonasertif dan penulisan pemarkah negatif yang disingkat dan menjadi sebuah enklitik bersifat tentatif. Makna kalimat negatif sangat bervariasi, kalimat deklaratif negatif yang memiliki makna negatif penuh adalah kalimat negatif yang seluruh kalimatnya bermakna negatif, sedangkan kalimat yang memiliki makna negatif tidak penuh adalah kalimat negatig yang memiliki makna kalimat tidak 100% negatif. Kalimat negatif interogatif memiliki makna tidak percaya atau terkejut. Sedangkan pada kalimat negatif imperatif memiliki makna pelarangan.


(4)

ABSTRACT

The thesis entitled “Struktur Kalimat Negatif dalam Bahasa Inggris” (The Structure of Negative Sentences in English) is a syntactic and semantic study. Data were obtained from the written source data, the negative sentences, which were taken from the two novels : Steele’s Zoya (1989) and Sheldon’s Bloodline (1986). The data were randomly chosen.

The method of the study uses the descriptive study in synchronic range. The data collected were arranged into systematic classifications based on the use of the structure elements of syntactic functions, categories, and themes. The distributional method is used to identify the negative marker in the data.

The result of the analysis shows that the negative sentences are affirmative sentences which have negative markers. The English negative markers are :

the adjectives : no, and not;

the adverbs : not, never, almost, barely, hardly; and the pronouns : none, neither, no one, nothing and nobody.

The distributions in a sentence, the adjectives are in front of the nouns, the adverbs are after the operations or verbs, and the pronouns are in the place of subjects, or objects. The categories that the negative markers can negate are : not can negate the verbs, the nouns and the adverbs of time, no can negate the nouns; all the negative adverbs can negate the verbs, and the pronouns can negate the nouns or the pronouns.

There are two meanings for the declarative negative sentences : full-negative and not full-negative meaning. The interrogative negative has two meanings, disbelief and surprise. The imperative negative with don’t means prohibition.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah atas hidayah dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna, tesis ini masih banyak memiliki banyak kekurangan yang disebabkan a.l. oleh kelemahan penulis. Tanpa nasihat dorongan dan bantuan berbagai pihak, tesis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Penulis mengharapakan karya penulis yang kecil ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

BAB I PENDAHULUAN


(6)

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bahasa yang terdiri dari kalimat-kalimat dapat dikomunikasikan baik secara lisan maupun tulis. Dalam wujud lisan, kalimat merupakan bagian terkecil ujaran yang mengungkapkan pikiran yang utuh, dan dalam wujud tulis kalimat merupakan bagian terkecil dari teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh.. Secara universal terdapat dua macam kalimat, yaitu kalimat positif dan kalimat negatif. Kalimat positif adalah kalimat yang memiliki makna positif dan sebaliknya, kalimat negatif adalah kalimat yang mempunyai makna negatif, yaitu bermakna penyangkalan, pembatalan, penolakan, dan peniadakan. Tanpa disadarinya manusia sebagai mahluk sosial selalu berkomunikasi dengan mahluk lainnya.

Dalam berkomunikasi, kalimat negatif memiliki fungsi yang penting, karena kalimat tersebut akan menentukan tindak lanjut suatu komunikasi yang sedang dilakukan. Proses komunikasi itu sendiri melibatkan beberapa pihak, yaitu : (1) pihak yang berkomunikasi, (2) informasi yang dikomunikasikan, (3) alat komunikasi. (Alwasilah,1993:8). Dalam proses komunikasi, informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan harus merupakan informasi yang utuh, jelas dan tak menimbulkan ketaksaan. Untuk menghindari hal tersebut, pengirim pesan sebaiknya megenal dan memahami kaidah-kaidah bahasa yang digunakannya. Salah satu kaidah bahasa yang patut dipahami adalah struktur kalimat negatif. Dalam penelitian ini pengkajian struktur kalimat negatif difokuskan pada struktur kalimat negatif bahasa Inggris, khususnya, dalam kalimat tunggal bahasa Inggris. Struktur negatif merupakan suatu konsep yang universal, hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Greenberg (1978) dan Keraf


(7)

(1983) . Setiap masyarakat bahasa memiliki struktur kalimat negatif sendiri, demikian pula dengan bahasa Inggris.

Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional adalah bahasa asing satu-satunya yang wajib dipelajari di institusi-insitusi pendidikan formal di Indonesia. Bahasa Inggris penting, karena memiliki manfaat sebagai berikut : sebagai (1) alat penghubung antar bangsa, (2) alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan (3) alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional. (Alwasilah,1993 : 167).

Salah seorang pakar linguistik Indonesia, Alwi (1993) memberi istilah dalam bahasa Indonesia untuk negasi, yaitu ‘pengingkaran’, pengingkaran atau negasi adalah penambahan ‘kata ingkar atau pemarkah negatif’ pada sebuah kalimat. Mengenai posisi dan jenis kata ingkar atau pemarkah negatif dalam sebuah kalimat disesuaikan dengan kaidah bahasa yang digunakan.

Lyons (1978) mendefinisikan kalimat negatif dengan : The assertion of negative proposition (“it is the case that not –p” ) as equivalent to the denial of the corresponding positive proposition (“it is not the case that p). (Lyons:768). Penulis buku The Grammar Book, Celce-Murcia (1999) menggambarkan kalimat negatif seperti :

S

sm S’ ____________

not affirmative sentence (1999:187)


(8)

S = sentence

sm = sentence modifier S’ = obligatory sentence core

Diagram ini memperlihatkan kalimat negatif, kalimat negatif adalah kalimat (sentence) yang memiliki inti kalimat (S’), yaitu kalimat afirmatif . Kemudian kalimat afirmatif ini diberi pewatas (sentence modifier), yaitu pemarkah negatif not.

Bahasa Inggris memiliki beberapa kata ingkar atau pemarkah negatif, di antaranya yang paling dikenal adalah adalah not:

Contoh :

1.She’s not happy here Dia tidak senang disini. ‘Dia tidak senang di sini.’

Pada kenyataanya tidak hanya pemarkah negatif not saja sebagai pemarkah negatif bahasa Inggris, namun ada pemarkah negatif lainnya, seperti yang tertera di bawah ini 2. Nothing was safe.

Tidak ada yang aman. ‘ Tidak ada yang aman.’

Terdapat pula kalima yang mengunakan dua pemarkah negatif, seperti : 3.They don’t dislike you.

Mereka tidak tak-suka kamu. ‘Mereka tidak tak-menyukai kamu.’

Pada kalimat contoh untuk negatif ganda, terdapat dua pemarkah negatif, yaitu not dan dis-.

Selain pada kalimat deklaratif yang telah dipaparkan pada contoh di halaman sebelumnya, pemarkah negatif dapat juga berada pada: kalimat interogatif, kalimat


(9)

imperatif, dan kalimat ekslamatif. Struktur kalimat negatif bahasa Inggris memiliki ciri struktur yang berbeda dengan struktur bahasa lainnya, sebagai berikut :

 bila kalimat positif yang memiliki verba utama (main verb) dinegasi, maka pada kalimat negatifnya akan muncul operator do, contoh :

Positif : 4. We  come. S op P Kami datang. ‘Kami datang.’

Negatif : 5. We do not come. S op neg P Kami tidak datang ‘Kami tidak datang.’

 pemarkah negatif not dapat menjadi sebuah enklitik yang melekat pada verba contoh :

6. You don’t want to come. Kamu tidak mau datang. ‘Kamu tidak mau datang.’

 bila diperlukan, unsur kalimat nonasertif any akan mendampingi pemarkah negatif dalam sebuah kalimat, contoh :

Positif : 7. We have seen some soldiers. Kami melihat beberapa tentara.

‘Kami melihat beberapa tentara..’ Negatif : 8 We haven’t seen any soldiers.

Kami tidak melihat seorang tentara.pun. ‘Kami tidak melihat seorang tentara pun.’

 terdapat struktur kalimat negatif yang unik, yaitu perpaduan antara kalimat deklaratif negatif dan kalimat tanya.

Contoh :

9. You don’t want to come, do you ? Anda tidak mau datang , bukan? ‘Anda tidak mau datang, bukan?


(10)

Keberagaman pemarkah dan struktur kalimat negatif ini menimbulkan rasa keingintahuan penulis untuk mengkaji lebih jauh struktur kalimat negatif bahasa Inggris.

Setelah dikemukakan di awal subbab ini tentang manfaat bahasa Inggris, maka tidak dipungkiri lagi bahwa bahasa Inggris perlu dikuasai oleh setiap warga negara Indonesia. Dengan memiliki kemampuan berbahasa Inggris, maka seseorang akan mampu untuk turut membangun negara kita ini. Penulis merasa terpanggil untuk mengkaji struktur kalimat negatif bahasa Inggris, karena hasil pengkajian ini dapat memperkaya pengetahuan mengenai kaidah-kaidah bahasa Inggris pada umumnya, dan khususnya struktur kalimat negatif bahasa Inggris.

1.2 Masalah

Untuk memberikan pemahaman yang mendalam dari struktur negatif bahasa Inggris, penulis mengkaji struktur kalimat negatif pada kalimat tunggal dalam bahasa Inggris. Kalimat tunggal dipilih sebagai bahan pengkajian, sebab kalimat tunggal adalah kalimat yang paling minim dan kalimat ini hanya memiliki sebuah verba. Kalimat tunggal merupakan sumber atau inti kalimat untuk menjadi kalimat perluasan lainnya, seperti kalimat koordinatif dan kalimat subordinatif.

Selain mengkaji bentuk-bentuk pemarkah negatif bahasa Inggris dan letak pemarkah negatif tersebut pada sebuah kalimat; penulis juga mengkaji unsur-unsur pendukung kalimat negatif bahasa Inggris. Tidak hanya pada kalimat deklaratif, namun pada kalimat berdasarkan amanat wacana yang lainnya ,seperti kalimat interogatif, imperatif, dan ekslamatif dilakukan pula pengkajian struktur kalimat negatif. Penulis


(11)

melakukan pengkajian struktur kalimat negatif bahasa Inggris secara sintaktis dan semantik.

Penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan :

1. Unsur apa saja yang berfungsi sebagai pemarkah negatif bahasa Inggris? 2. Bagaimana distribusi negasi dalam kalimat tunggal bahasa Inggris?

3. Kategori sintaktis atau kelas kata apa saja yang dapat dinegasi oleh pemarkah negatif bahasa Inggris?

4. Unsur-unsur kalimat apa saja yang turut mendukung penegasian? 5. Makna apa saja yang muncul pada kalimat negatif bahasa Inggris?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:

a. mendeskripsikan dan mengkaji unsur yang berfungsi sebagai pemarkah negatif bahasa Inggris.

b. mendeskripsikan dan mengkaji distribusi pemarkah negatif bahasa Inggris

c. mendeskripsikan kategori sintaksis/kelas-kata yang dapat dinegasi oleh pemarkah negatif bahasa Inggris

d. mendeskripsikan dan mengkaji unsur-unsur pendukung kalimat negatif bahasa Inggris

e. mendesripsikan dan mengkaji makna yang terkandung dalam kalimat negatif bahasa Inggris.


(12)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembelajar dan peneliti bahasa, terutama bahasa Inggris, sebagai bahan pengetahuan tambahan atau bandingan. Data kebahasaan yang dijaring melalui penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi data kebahasaan bahasa Inggris khususnys, dan data linguistik pada umumnya.

1.4 Bobot dan Relevansi

Dilihat dari bobotnya, penelitian ini mempunyai nilai sumbangsih yang penting bagi ilmu pengetahuan, terutama ilmu linguistik. Hasil penelitian ini akan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis bagi perkembanga pengajaran bahasa terutama yang berkaitan dengan sintaksis dan semantis bahasa Inggris. Secara praktis, penelitian ini diharapkan berguna sebagai informasi yang akurat tentang kalimat negatif bahasa Inggris. Hasil penelitian ini dapat melengkapi buku-buku gramatika bahasa Inggris, sebagai materi tambahan dalam pengajaran bahasa Inggris, dan dapat pula menjadi sumber inspirasi untuk memperkaya kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

Informasi yang akurat tentang kalimat negatif bahasa Inggris sangat diperlukan agar para peminat, pembelajar, praktisi, dan peneliti bahasa Inggris memahami kaidah-kaidah kalimat negatif bahasa Inggris, sehingga mereka tidak akan mendapatkan kendala dalam penggunaan bahasa Inggris yang benar. Penelitian ini juga memiliki relevansi dalam upaya memasyarakatkan bahasa Inggris seoptimal mungkin di Indonesia dalam upaya mendorong warganegaranya untuk berwawasan internasional.


(13)

Penelitian ini menggunakan beberapa pandangan dan teori linguistik yang relevan untuk menganalisa pokok penelitian.Teori linguistik diterapkan secara elektis, yaitu teoritis yang dikemukakan berhubungan dengan analisis data dan saling melengkapi. Teori-teori penelitian diambil dari buku karya Sudaryanto (1988), dan Djajasudarma (1993). Teori yang berhubungan dengan stuktur kalimat tunggal diambil dari Frank (1972), Quirk dan Greenberg (1973). Teori yang berhubungan dengan negasi diambil dari Horn (1978), Payne (1985), Quirk, et.al (1985), dan Celce-Murcia (1999).

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teori-teori ketiga kajian sintaksis,yaitu fungsi sintaktis, kategori sintakti, dan peran semantis yang diambil dari Quirk and Greenbaum (1973), Djajasudarma (1993), dan Jacobs (1995).

1.6 Metode

1.6.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, maksudnya membuat gambaran , lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. (Djajasudarma,1993:8). Metode deskriptif ini dilaksanakan dengan jangkauan waktu yang sinkronis, yaitu penelitian yang dilakukan dengan jangkauan waktu secara terbatas pada satuan waktu tertentu. (1993:7). Data penelitian yang menyangkut kalimat negatif bahasa Inggris ini, diambil dari data tulis, karena data tulis memiliki sifat kasat mata. Menurut Djajasudarma data yang dikumpulkan digambarkan sesuai dengan hakikatnya (ciri-cirinya yang asli). Data yang disusun dalam tulisan ilmiah harus dipilah (dikalisifikasikan berdasarkan kriteria ilmiah tertentu) secara


(14)

intuitif kebahasaan, berdasarkan pemerolehan (pengalaman gramatikal) kaidah kebahasaan tertentu sebagai hasil studi pustaka pada awal penelitian (tahap studi pustaka sebelum penelitian dimulai..(1993 : 15).

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap pemilihan data, dan tahap analisis data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode baca dan simak. . Untuk memperoleh data digunakan teknik catat, yaitu mencatat data pada kartu data, langsung pada penyimakan melalui proses membaca. Pemilihan kalimat-kalimat yang relevan dengan penelitian ini dilakukan dengan mengunakan intropeksi elisitasi yang dimiliki penulis yaitu, kesadaran penuh yang tak terumuskan tetapi terpecaya terhadap apa dan bagaimananya kenyataan lingual. Data yang dipilih, seperti kalimat-kalimat tunggal yang memiliki pemarkah negatif, termasuk bentuk-bentuk kalimat berdasarkan amanat wacanya, seperti kalimat deskriptif negatif, kalimat interogatif negatif, kalimat imperatif negatif, dan kalimat eksklamatif negatif. 1.6.2 Metode Kajian

Data yang telah dikumpulkan melalui metode simak, dan teknik catat, selanjutnya dikaji dengan metode distribusional. Djajasudarma mengemukaakn bahwa metode kajian distribusional mengunakan alat penentu unsur bahasa itu sendiri. Metode ini memakai alat penentu di dalam bahasa yang diteliti. (1993 :60). Sudaryanto memberi istilah metode agih untuk metode distribusional, menurut beliau pada metode ini alat penentunya adalah justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. (1983:15). Teknik dasar metode ini disebut teknik bagi unsur langsung, yaitu membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur; dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud.


(15)

Teknik bagi unsur langsung memiliki beberapa teknik lanjutan dan teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik baca markah, yaitu teknik membaca pemarkah., dalam penelitian ini yang dibaca adalah pemarkah negatif bahasa Inggris. Penggunaan teknik ini ialah dengan cara melihat langsung pemarkah bersangkutan; dalam penelitian ini pemarkah yang dimaksud adalah pemarkah negatif bahasa Inggris. Dengan melihat langsung pemarkah negatif bahasa Inggris, menjadi indikator kalimat negatif bahasa Inggris. Selanjutnya teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik lanjutan subsitusi yang dilaksanakan dengan menggantikan unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan dengan ‘unsur’ tertentu yang lain di luar satuan lingual yang bersangkutan. Sebagai contoh penggantian pemarkah negatif not dengan pemarkah negatif no pada sebuah kalimat.

Pengkajian linguistik yang dilakukan dalam penelitian ini berupa pengkajian struktur kalimat tunggal yang berupa kajian fungsi sintaktis (S, P(Vi,Vt), O, K), kategori sintaktis (Nomina, Verba, Ajektiva, Adverbia, Pronomina), dan peran semantis (Pelaku, Benefaktif, Lokatif).dan unsur yang berfungsi sebagai pemarkah negatif yang meliputi kontruksi, distribusi, dan makna unsur tersebut.

1.7 Sumber Data

Dalam penelitian ini, data yang dideskripsikan dan dikaji berasal dari data tulis yang diambil dari dua buah novel berbahasa Inggris ,yaitu : (1) Bloodline, karangan Sidney Sheldon (1986) dan (2) Zoya, karangan Daniele Steel (1989). Penulis mengambil data tulis dari kedua pengarang ini, sebab novel-novel karya kedua pengarang ini banyak dibaca baik di negaranya sendiri maupun di Indonesia. Mengingat bahwa kedua


(16)

pengarang ini hidup pada jaman sekarang, yaitu di abad ke- 21; penulis berpendapat bahwa karangan mereka menggunakan bahasa Inggris yang mutakhir, yaitu bahasa Inggris yang dipakai oleh masyarakat pengguna bahasa Inggris saat ini.

BAB II

KAJIAN TEORI 2.1 Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Djajasudarma mengemukakan bahwa kalimat dalam satuan bahasa secara relatif berdiri sendiri, memiliki pola intonasi final (utterance final intonation), dan baik secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa.(1999:24). Kalimat memiliki dua wujud, yaitu wujud lisan dan wujud tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan, sebagian besar ditandai oleh huruf kapital dipangkalnya dan oleh tanda-tanda akhir seperti titik, tanda seru, tanda tanya, atau tidak ditandai apa-apa (misalnya pada kalimat tak lengkap) di belakangnya. (1985: 163). Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada kalimat-kalimat dalam wujud tulisan. Dalam penelitian ini pula, penulis memberikan contoh-contoh kalimat dalam kalimat negatif bahasa Inggris sesuai dengan objek penelitian penulis.


(17)

Kalimat berdasarkan jumlah klausanya terbagi atas : a.Kalimat Tunggal (Simple sentence)

Kalimat ini terdiri atas sebuah klausa, seperti yang diungkapkan oleh. Djajasudarma, kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa, jadi unsur yang membentuknya bersifat predikat (dapat berupa satu verba) atau nomina dan verba yang berfungsi masing-masing sebagai subjek dan predikat (1987 :82). Dalam penelitian ini, penulis hanya membahas struktur kalimat tunggal, khususnya struktur kalimat negatif dalam kalimat tunggal bahasa Inggris.

Contoh :

(10). You can’t stop now. Kamu dapat tidak berhenti sekarang ‘Kamu tidak dapat berhenti sekarang.’

Dalam bahasa Inggris terdapat tujuh pola dasar kalimat tunggal. Penulis memberikan contoh pola dasar kalimat tunggal dalam bentuk pola dasar kalimat positif. Pola dasar kalimat tunggal positif

1 S P Ket Contoh : 11. Mary is in the house. ‘Mary ada di rumah.’ 2 S P C 12. Mary is a nurse.

‘Mary adalah seorang perawat.’ 3 S P O 13. Somebody caught the ball. ‘Seseorang menangkap bola.’ 4 S P O Ket 14. I put the plate on the table. ‘Saya menyimpan piring di meja.’ 5 S P O C 15. We have prove him a fool.

‘Saya telah membuktikannya org bodoh.’ 6 S P O O 16 She gives me expensive presents.

‘Dia memberi saya hadiah yang mahal.’ 7 S P 17. The child laughed.

‘Anak itu tertawa.’ (Quirk et al.,1977 : 69)


(18)

Cara yang paling lazim untuk menegasikan kalimat positif adalah dengan memasukkan pemarkah negatif not setelah verba atau operator pada kalimat tersebut.. b. Kalimat Koordinatif (compound sentence)

Kalimat koordinatif adalah kalimat yang terdiri atas beberapa klausa bebas yang dihubungkan oleh konjungsi.. Menurut Djajasudarma, konjunsi menggabungkan dua klausa atau lebih yang masing-masing memiliki kedudukan yang setara dalam struktur konstituen kalimat.(1999:24). Celce-Murcia mengemukakan bahwa : a compound sentence consists of two or more clauses of equal grammar importance. A coordinating conjunction connects the two clauses. (1999:20)

Contoh : 18. She didn’t want to say yes, but it was.

‘Dia tidak ingin mengatakan ‘ya’, tetapi dikatakannya.’ c. Kalimat Subordinatif (complex sentence)

Kalimat majemuk subordinatif adalah kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-klausanya tidak setara atau sederajat. Celce-Murcia mengemukakan bahwa, Complex sentence contains a main clause and one or more subordinate clauses (1999: 20).

Contoh : 19. I don’t think that you can do it if you are lazy.

‘Saya tidak berpikir bahwa kamua dapat melakukannya jika kamu malas.’

2.1.2. Kalimat Berdasarkan Struktur Klausanya a.Kalimat Lengkap

Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung klausa lengkap, yaitu sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek dan predikat (1999:35).

Contoh : 20. She doesn’t exist. ‘Dia tidak ada’.


(19)

‘Dia tidak ada.’ b. Kalimat tak lengkap

Kalimat yang unsur-unsur klausanya tidak lengkap. Contoh : 21. Don’t.

Tidak ‘Jangan.’

2.1.3. Kalimat Berdasarkan Amanat Wacananya a.Kalima deklaratif

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung intonasi deklaratif dalam ragam tulis biasanya diberi tanda titik (.) atau tidak diberi tanda apa-apa. (Djajasudarma, 1999:38) Dalam contoh di bawah ini, penulis memberikan contoh kalimat deklaratif yang telah diberi pemarkah negatif.

Contoh : 22. The man was not handsome. S P neg C Laki-laki itu tidak tampan. ‘Laki-laki itu tidak tampan.’ b. Kalimat interogatif

Kalimat interogatif adalah kalimat yang mengandung intonasi interogatif, dalam ragam tulis diberi tanda tanya (?) dan pada bahasa lisan dengan suara naik (terutama bila tidak hadir kata tanya) atau dengan suara turun (Djajasudarma, 1999 :39).Dalam bahasa Inggris terdapat tiga macam bentuk kalimat interogatif: yang pertama, yes-no interogative, yaitu the placing of the operator immediately in front of the subject. (Quirk, 1983 :191). Contoh di bawah ini adalah contoh interogatif negatif.


(20)

Akan tidak John berbicara pada atasan?

‘Tidak akankah John berbicara pada atasannya?

Yes-no interrogative dalam bentuk negatif tidak memerlukan jawaban, karena kalimat ini mengandung makna terkejut (surprise) atau tidak percaya (disbelief).

Kedua, wh interrogative; the initial positioning of an interrogative is wh-element.(Quirk, 1983 :191). Contoh wh- interrogative dalam bentuk negatif.

Contoh : 24. Why don’t you take Sava for a walk?

Mengapa tidak kamu bawa Sava untuk berjalan-jalan? ‘Mengapa tidak kamu bawa Sava untuk berjalan-jalan?’

Kalimat interogatif semacam ini disebut directive (perintah). The directives are invitations or suggestions or instructions. (Quirk et, al., 1985 :821)

Ketiga, kalimat yang berpola seperti kalimat berita namun ia memiliki intonasi naik (rising intonation), yaitu intonasi seperti pada kalimat interogatif.

Contoh : 25. You ‘re not married? Kamu tidak menikah? ‘Kamu tidak menikah?’ c. Kalimat Imperatif

Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung antara lain: permintaan, ajakan, harapan, dan perintah. (Djajasudarma, 1999:82) Kalimat imperatif dalam bahasa Inggris lazimnya menggunakan verba dalam bentuk dasar (base form). Contoh kalimat imperatif di bawah ini dalam bentuk kalimat imperatif negatif.

Contoh : 26. Don’t open the door. Tidak buka pintu. ‘Jangan buka pintu!’ d. Kalimat Eksklamatif


(21)

Quirk mengatakan kalimat eksklamatif adalah sentences which have an initial phrase introduced by what or how, without inversion of subject and operator.(1983:191). Kalimat ekslamatif negatif jarang ditemukn dalam contoh-contoh kalimat bahasa Inggris, oleh karena itu penulis mengambil contoh dalam kalimat positif.

Contoh : 27. How delightful her manners are! Betapa meyenangkan sikapnya! ‘Betapa menyenangka sikapnya.’

2.2 Klausa

Sebuah klausa memiliki unsur-unsur inti sebuah kalimat, yaitu subjek dan predikat, seperti yang dikatakan oleh Djajasudarma, klausa adalah unsur bahasa yang terdiri atas dua unsur atau lebih dan bersifat predikatif (sekurang-kurangnya memiliki satu predikat.(1987:74). Karena memiliki dua unsur inti, klausa berpotensi menjadi sebuah kalimat tunggal. Namun demikian, tidak semua klausa berpotensi untu menjadi sebuah kalimat. Berdasarkan potensinya untuk menjadi sebuah kalimat, klausa dapat dibedakan :

a. klausa bebas (independent clause)

Klausa bebas adalah klausa yang memiliki potensi untuk menjadi sebuah kalimat. Klausa pada contoh berikut memiliki unsur-unsur penting dalam kalimat, yaitu subjek dan predikat.

Contoh : 28. Anna Roffe was not a fool. S P neg C

Anna Roffe tidak seorang yang bodoh. ‘Anna Roffe bukanlah seorang yang bodoh.’ b. klausa terikat (idependent klause)


(22)

Klausa terikat adalah klausa yang tidak berpotensi menjadi sebuah kalimat. Klausa terikat bergantung pada klausa lainnya, yakni klausa bebas. Kedua klausa yang berbeda ini, bila terdapat dalam sebuah kalimat biasanya menggunakan konjungsi sebagai penghubung kedua klausa tersebut.

Contoh : 29. They don’t want to hire a servant who has a bad manner . Klausa bebas klausa terikat

‘Mereka tidak ingin menyewa pembantu yang memiliki kelakuan yang jelek.’

Klausa they don’t want to hire a servant adalah klausa bebas, sedangkan klausa who has a bad manner adalah klausa terikat . Who adalah konjungsi subordinatif.

Dalam klausa bahasa Inggris, terdapat lima unsur kalimat yang penting, seperti yang dikemukakan oleh Quirk : A sentence may alternatively be seen as comprising five units called elements of sentence (or, a clause) structure : Subject, Verba, Complement, Object, Adverbial,…(1983:12)

2.3. Frase

Frase merupakan satuan sintaksis berada satu tingkat di bawah klausa. Menurut Djajasudarma, frase adalah unsur sintaksis yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang tidak predikatif.(1987:55). Dalam bahasa Inggris sebuah frase selalu memiliki inti (head). Jacobs mengemukakan bahwa …each phrase must have a head. A noun phrase has a noun as head, a preposional phrase as head, and an adjective phrase an adjective as head. (1999:51). Dalam penelitian ini, penulis hanya membahas frase yang ada kaitannya dengan kalimat negatif. Celce-Murcia dalam bukunya The Grammar Book (1999).menulis phrasal negation,untuk salah satu dari ketiga macam negasi yang di klasifikasikan oleh Celce-Murcia. Pharal negation adalah hadirnya sebuah pemarkah


(23)

negatif yang menegasi sebuah frase pada kalimat itu. Frase yang dinegasi berposisi pada bagian predikasi pada kalimat itu. Quirk menamakannya dengan predication negation. Contoh : 30. Merge has decided not to pay her taxes .

S P neg frase

Merge telah memutuskan tidak untuk membayar dia pajak ‘Merge telah memutuskan untuk tidak membayar pajaknya.’

2.4 Kata

Kata merupakan satuan terkecil dalam tataran sintaksis. Secara tradisionil kata terbagi atas delapan kelas kata, yaitu nomina, verba, ajektiva, adverbia,pronomina, preposisi, konjungsi, dan interjeksi. Dalam linguistik modern, kata dalam bahasa Inggris terbagi atas dua bagian, yaitu kata terbuka dan kata tertutup. Yang termasuk kata terbuka adalah nomina, verba, ajektiva, dan adverbia. Sedangkan yang termasuk ke dalam kata tertutup adalah pronomina, preposisi, konjungsi, interjeksi. (1983:19). Pembagian satuan kata ini dikenal sebagai parts of speech atau kategori sintaksis. Dalam penelitian ini, penulis hanya membahas ‘parts of speech ‘ yang ada kaitannya dengan struktur kalimat negatif dan kalimat tunggal.

2.4.1 Nomina

Nomina adalah kategori sintaksis yang termasuk ke dalam kata terbuka. Nomina mengacu kepada benda hidup atau benda mati dan memiliki empat klasifikasi, yaitu : - nomina bernyawa dan tak bernyawa (common noun), contoh: dog, paper;

- nama diri dan tempat (proper noun), contoh, Mary, London;


(24)

-nomina kolektif (collective noun), contoh : flock, swarm. Nomina dapat berfungsi sebagai subjek, komplemen, objek verba atau objek preposisi, dan posesif. Nomina digunakan bersama determinator.

2.4.2 Verba

Dalam bahasa Inggris, verba merupakan kategori sintaktis yang terpenting.Jacobs berpendapat bahwa : For most English sentence the crucial part of the meaning resides in the verb; the concept expressed by the verb is typically the heart of the prepositional content of a sentence (1999:9). Verba bahasa Inggris terbagi atas :

a. verba leksikal, seperti walk, go;

b. verba bantu (auxiliary verb), yaitu verba bantu primer (do, be, have) dan verba Bantu modal (can, may, shall will,could, might, should, would,must, ought to,used to, need, dare). (Quirk et al.,1977:26).

Dalam bahasa Inggris terdapat dua kelompok verba yang dapat digolongkan sebagai bentuk verba finit, seperti : studies, studied; dan bentuk verba nonfinite, seperti : to smoke, smoking. Verba bahasa Inggris leksikal dapat diklasifikasikan berdasarkan objek yang mengikutinya. Secara tradisional verba ini disebut verba intransitif, yaitu verba tanpa objek; sedangkan verba transitif adalah verba yang memiliki objek. Dalam linguistik, verba intransitif disebut verba bervalensi satu, contoh:

31. She doesn’t go. ‘Dia tidak pergi.’.

Sedangkan verba transitif disebut verba yang bervalensi lebih dari satu.. Di bawah ini adalah contoh kalimat bervalensi dua, verba see yang telah mendapat infleksi jadi saw memiliki dua valensi.


(25)

Contoh :

32. I never saw the others. S neg P O

Saya tidak pernah melihat yang lain. ‘Saya tidak pernah melihat yang lain.’

Menurut Quirk (1977: 28), terdapat empat bentuk verba, yaitu verba modal, verba perfektif, verba progresif, dan verba pasif. Ia menambahkan bahwa berkaitan dengan makna, verba terbagi atas.

A. verba dinamik (dynamic verb), yaitu :

1. verba aktivitas (activity verbs), contoh : ask, beg, call, drink, eat, dan lain-lain. 2. verba proses (process verbs), contoh : change, grow, dan lain-lain.

3. verba perasa (verbs of bodily sensation), contoh : ache, hurt, feel, dan lain-lain. 4. verba ‘transitional verbs’,contoh : arrive, fall, leave, dan lain-lain.

B. Verba statif (stative), verba ini adalah verba yang tak bergerak, seperti: verba kognitif dan verba panca-indera (perception), contoh: hate , desire dislike, forget. Verba relasional juga termasuk pada verba statif, contoh: be, belong to, have, dan lain-lain.

2.4.3 Ajektiva

Kategori sintaksis lainnya dari kelompok kata terbuka adalah ajektva. Celce-Murcia mendefinisikan ajektiva, seperti : it describes or denotes the quality of something. (1999:17). Dalam kalimat berbahasa Inggris, ajektiva dapat berfunsi sebagai : a..subjek komplemen

contoh : 33 . The man was not handsome. S P neg C Laki-laki tidak tampan ‘Laki-laki itu tidak tampan.’


(26)

b. objek komplemen

contoh : 34. He didn’t made his wife happy. S op neg P O C Dia tidak membuat istrinya gembira ‘Dia tidak membuat istrinya gembira.’ c. mengikuti verba be

contoh : 35. She is not pretty S P neg C Dia tidak cantik. ‘Dia tidak cantik’ d..berposisi sebelum nomina

contoh : 36.the long journey. panjang perjalanan. ‘perjalanan yang panjang.’ e. diterangkan oleh adverbia

contoh : the very long journey. f. sebagai perbandingan

contoh : beautiful, more beautiful, the most beautiful.

2.4.4 Adverbia

Adverbia termasuk kategori sintaksis yang masuka kedalam kata terbuka.Celce-Murcia mendefinisikan adverbia seperti : Adverbs modify verbs and contribute meaning of various sorts to sentences.(1999:18). Berdasarkan fungsinya , adverbia terbagi atas : Adverbia cara (manner), contoh : (36) She dances beautifully.

Adverbia tempat (place), contoh : (37) She went to Bandung. Adverbia waktu (time), contoh : (38) She bought it yesterday.


(27)

2.4.5 Pronomina

Pronomina berfungsi menggantikan nomina atau frase nomina. Promina memiliki beberapa klasifikasi, yaitu :

a.Pronomina persona, pronomina jenis ini terbagi atas :

- pronomina persona subjektif, yaitu: pronomina persona pengisi subjek, seperti I, you, he, she, it, we, dan they.

- Pronomina persona objektif, pronomina persona pengisi objek, seperti : me. you, her, him, it, us, dan them.

b. Pronomina refleksif, seperti : myself, yourself, himself, herself, itself, ourselves, themselves

c. Pronomina posesif, seperti : my, your, him, her, its, our, their

Pronomina yang berhubungan dengan kalimat negatif adalah subkategori dari pronomina partitif (partitive pronoun), yaitu nonasetif (non-assertive), seperti : any, anyone, anybody, anything, dan pronomina negatif, seperti: no one, nobody, nothing, none, neither, no.

2.4.6 Preposisi

Preposisi termasuk ke dalam kata tertutup. Preposisi tidak memiliki arti leksikal, namun hanya memiliki arti gramatikal. Bila disandingkan dengan nomina, preposisi akan memiliki makna : a). makna tempat : at the cottage; b). makna arah : to the village; c). makna waktu : in the evening; d). makna kepemilikan : the frame of the picture, e). makna alat : cut it with a spoon.


(28)

2.5 Pengkajian Sintaksis

Dalam penelitia ini dilakukan pengkajian sintaksis yang meliputi :

a. Fungsi sintaktis, unsur-unsurnya adalah subjek, predikat, objek, komplemen, adverbial

b. Kategori sintaktis, unsur-unsurnya adalah verba, nomina, adverbia, ajektiva, pronomina, preposisi

c. Peran semantis, unsur-unsurnya adalah pelaku, pengalam, objektif, atribut, benefaktif, lokatif dan temporal.

2.6 Konsep Negasi

Aristoteles (384-322 SM) telah meneliti konsep negasi dengan menggunakan terminology logika. Hasil penekitian Aristoteles menyimpulkan bahwa konsep negasi terbagi dalam empat hal, yaitu :

1.korelasi (correlation), contoh : double x half 2.kontrer (contrariety), contoh : good x bad 3.privasi (privation), contoh : blind x sight

4. kontradiksi (contradiction), contoh :He sits x He does not sit.

Jepersen (1917), telah mengembangkan konsep negasi Aristoteles dan berpendapat bahwa konsep negasi Aristoteles yang berhubungan dengan bidang linguistik adalah konsep negasi. :

1. Negasi kontradiksi, contoh : He sits vs He does not sit. 2. Negasi kontrer, contoh : good vs bad


(29)

Kemudian Jepersen merumuskan konsep baru mengenai negasi dalam bidang linguistik. Menurut beliau konsep negasi dalam bidang liguistik terdiri atas dua bagian, yaitu :

1. Special Negation (Negasi Spesial), yaitu suatu kata yang memiliki negasi derivasi (prefik negasi).

Contoh : dis-like, im-possible.

Selain negasi derivasi, yang termasuk negasi tipe ini adalah kata-kata yang bermakna negatif seperti : fail, lack; dan kata-kata yang diikuti dengan not.

2. Nexal Negation (Negasi Neksal) , adalah negasi yang beroperasi pada kalimat lengkap yang diekspresikan dengan negator not atau n’t yang berposisi setelah kata kerja bantu.

Sedangkan Klima (1964) menyebutkan bahwa negasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Constituent Negation (negasi konstituen), dan

Contoh : 39. She is not happy

2. Sentential Negation (negasi sentensial) Contoh : 40. She isn’t happy

Berbeda dengan kedua pakar tersebut, seorang pakar linguistik lainnya, yaitu Payne (1985) merumuskan bahwa terdapat lima sistem negasi, bahasa Inggris. Kelima tipe sistem negasi tersebut seperti yang dikutip penulis dari Soedaryono (1978):

1. Negasi standar, yaitu system nagasi yang dapat diterapkan pada kalimat dasar atau kalimat yang minimal, misalnya kalimat yang berklausa tunggal atau yang berpredikat tunggal.


(30)

41. He is not waiting for him Ia tidak menunggu nya. ‘Ia tidak menunggunya..’

2. Negasi kuantitas (negated quantifier), yaitu konstituen negatif yang khusus menegasi quantifier.

Contoh :

42. They have not a few eccentric in their family. mereka mempunyai tidak sedikit eksentrik di mereka keluarga.

‘Mereka tidak mempunyai beberapa orang yang eksentrik di keluarga mereka’. 3.Inherently negative quantifier, adalah sistem negasi yang dinyatakan dengan nothing, nobody, no-one, dan no. Sistem negasi ini dapat dipakai bersama-sama dengan negasi standar apabila berposisi pada gatra subjek atau didepan subjek.

Contoh :

43. Nobody says anything to me

Tak seorang pun mengatakan sesuatu kepada.saya.

‘Tak seorang pun yang mengatakan sesuatu kepada saya’.

4. Negasi adverbial, Payne menyebutkan ada tiga adverbia bahasa Inggris yang menjadi anggota negasi tipe ini : often, always, everywhere. Adverbia ini selalu berposisi pada awal kalimat dan mengubah urutan subjek dan pewatas verba.

Contoh :

44. Not often do I pay taxes.

tidak sering saya membayar pajak-pajak ‘Tidak sering saya membayar pajak-pajak’.

5.Inherently negative adverbs, dalam bahasa Inggris aderbia tipe ini terdiri atas dua kelompok. Kelompok pertama yaitu never,nowhere. Kelompok kedua adalah seldom, rarely, hardly, barely, dan scarcely.


(31)

Contoh :

a. Kelompok pertama

45 We never work on Saturday mornings. kami tidak pernah bekerja pada Minggu pagi ‘Kami tidak pernah bekerja pada hari Minggu.’ b. Kelompok kedua

46. She hardly eats anything ia hampir tidak makan apa-apa ‘Ia hampir tidak makan apa pun’ 2.6.1.Kalimat Negatif

Kalimat negatif merupakan kalimat yang penting kehadirannya dalam suatu komunikasi, kalimat tersebut bermakna pengingkaran, penyangkalan atau penolakan suatu pernyataan. Untuk membuat kalimat negatif, Quirk mengemukakan bahwa : to make a positive statement negative, we insert not after the operator, or else add to the operator the informal enclitic n’t.(1978 :80). Beberapa kasifikasi kalimat negatif :

2.6.1.1.Negasi verba atau Negasi sentensial

Kalimat negatif jenis ini adalah kalimat negatif yang paling umum, yaitu kalimat negatif yang memiliki pemarkah negatif not menegasi verba atau operator pada kalimat ini. Quirk memberi nama negasi verba pada kalimat jenis ini, sedangkan Celce-Murcia menamakannya negasi sentensial. Terdapat dua macam negasi jenis ini :

a).. Verba dengan dengan operator lesap

Pada kalimat positif kalimat ini memiliki verba utama (main verb). Negasi verba menegasi seluruh makna klausa.


(32)

Kalimat positif :

47.She  buys a car. S op P O ia membeli sebuah mobil ‘Ia membeli sebuah mobil.’

Kalimat ini memiliki diagram :

Kalimat

Subjek Predikat

Operator predikasi

She  buys a car.

Kalimat negatif :

48. She does not buy a car. S op neg P O

Dia tidak membeli sebuah mobil. ‘Dia tidak membeli sebuah mobil

Kalimat

Subjek Predikat


(33)

negator

She does not buy a car.

b. Verba dengan operator verba bantu (auxiliary verb) Contoh :

Kalimat positif : 49. You will come tomorrow. S aux P A Kamu akan datang besok ‘Kamu akan datang besok.’ Kalimat negatif : 50. You will not come tomorrow. S aux neg P A

Kamu tidak akan datang besok. ‘Kamu tidak akan datang besok.’ 2.6.1.2.Negasi Lokal

Negasi lokal adalah negasi yang hanya menegasi satu unsur kalimat. Contoh

51. They own two not very fierce dogs. S P O

Mereka memiliki dua tidak sangat galak anjing. ‘Mereka memiliki dua anjing yang tidak sangat galak.’ 52. In no time, we cleared the table.

A S P O

Dalam tidak waktu., kami membereskan meja. ‘Dalam waktu tak lama, kami memberekan meja.’

Negasi lokal dapat dibedakan dengan negasi verba dengan menngetahui makna kalimatnya.Dalam negasi lokal kalimat memiliki makan positif.

Contoh :

53. In no time we cleared the table, artinya : We cleared the table within a short time.

Kami membereskan meja dalam waktu tak lama. ‘Dalam waktu tak lama kami membereskan meja .


(34)

Contoh :

54. At no time was war as imminent as now., artinya : War wasn’t as imminent as now at any previous time

Perang tidak sesedekat seperti sekarang pada waktu dulu. .

‘Perang tidak pernah sesedekat seperti sekarang pada waktu jaman dahulu.’ (Quirk et al, 1987 : 793)

Celce-Murcia tidak menyinggung kalimat negatif jenis ini, namun ia menyebutkan negasi leksikal sebagai kalimat negatif yang salah satu unsurnya memiliki prefik negatif.

Contoh :

55. Mary is an unattractive woman. S P C

Mary adalah seorang wanita yang tidak menarik. ‘Mary adalah seorang wanita yang tidak menarik.’

2.6.1.3. Negasi Predikasi

Negasi predikasi adalah negasi yang menegasi bagian predikasi pada suatu kalimat. Quirk mengemukakan bahwa: In predication negation, a modal auxiliary is used with a different scope of negation than is normal for that auxiliary. With a special emphatic not pause before, … (Quirk et al., 1987 :787). Negasi predikasi hanya menegasi bagian predikasi, dari mulai posisi negator berada hingga akhir kalimat. Bagian yang dinegasi adalah bagian yang bermakna negatif yang disebut dengan istilah lingkupan atau jangkauan (scope).

Contoh :

56. They may ‘not go swimming. S modal frase

mereka boleh ‘tidak berenang’ ‘Mereka boleh ‘tidak berenang.’


(35)

Senada dengan Quirk, Celce–Murcia menamakan struktur kalimat negatif seperti ini dengan negasi phrasal..Negasi phrasal, yaitu penggunaan pemarkah negatif ‘not’ yang berfungsi sebagai deteminator di awal suatu frase nomina.

Contoh : 57. Marge has decided not to pay her taxes. S aux P neg O/frase

Marge telah memutuskan tidak membayar ia pajak ‘Marge telah memutuskan tidak membayar pajaknya.

2.6.1.4 Unsur Pendukung Kalimat Negatif 2.6.1.4.1 Operator

Operator adalah verba bantu yang muncul ketika suatu kalimat positif yang memiliki verba utama diberi pemarkah negatif Operator yang muncul, lazimnya adalah verba bantu do. Pemarkah negatif not, akan berposisi setelah operator. Bila pemarkah negatif not disingkat menjadi n’t, pemarkah tersebut akan melekat pada operator. Seperti yang ditulis oleh Jacobs: it precedes the nagative and combines with it when the negative is contracted to – ‘nt’. (1999:257). Bila suatu kalimat positif memiliki kalimat dengan verba bantu, verba bantu tersebut yang akan menjadi operator.

Contoh :58. I haven’t finished yet. S op neg P

Saya tidak selesai. ‘Saya beluma selesai.’

a. Penggunaan Verba Utama

Bila kalimat positif yang menggunakan verba utama dinegasi oleh pemarkah negatif not, yang akan dinegasi oleh pemarkah negatif adalah operatornya, yaitu verba


(36)

bantu do, does, dan did. Tense pada operator harus sesuai dengan tense yang terdapat pada kalimat positif. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Quirk : Notice that ‘do’ as operator occur in the variant form of do, did as finite verb, it realizes distinction of number, person, and tense. (1985:807)

Contoh :

Kalimat positif

Subjek Predikat

Operator Predikasi

59. Mary  smoked

Kalimat negatif

Subjek predikat

Operator predikasi negator


(37)

60. She did not smoke b. Verba Bantu

Verba Bantu adalah verba yang lebih dikenal dengan istilah auxiliary verb . Verba bantu berperan penting dalam sebuah kalimat. Quirk mengatakan bahwa : Their ability to act as operator when they occur as the first verb of a finite verb phrase”. (1985:120)

Quirk mengklasifikasikan verba bantu menjadi dua: a. Verba primer, yaitu : do, be, dan have.

b.Verba modal, yaitu can,could, may, might, will, would,shall, should, and must 2.6.1.4.2 Enklitik

Dalam penulisannya, pemarkah negatif not pada sebuah kalimat dapat disingkat menjadi n’t Singkatan n’t ini melekat pada operator, maka n’t disebut dengan enklitik. Singkatan n’t ini dapat melekat pada verba-verba bantu, kecuali : am, tidak bisa menjadi * amn’t. Singkatan dalam singkatan juga tidak ada dalam kaidah bahasa Inggris, seperti : * She’sn’t studying.

Contoh enklitik :

61. You didn’t leave together.

Kamu tidak pergi bersama-sama. ‘Kamu tidak pergi bersama-sama’ 2.6.1.4.3 Nonasertif

Kalimat negatif bahasa Inggris memiliki unsur kalimat yang lazim digunakan pada kalimat negatif, yaitu : any. Menurut kaidah bahasa Inggris, any, yang berarti: …


(38)

the complete absence of quantity (Frank:123); digunakan pada kalimat negatif untuk menggantikan some. Quirk menegaskan bahwa perbedaan antara bentuk asertif dan nonasertif terletak pada logikanya, kalimat yang memiliki unsur asertif menegaskan ‘kebenaran’ dari suatu proposisi, sebaliknya kalimat yang memiliki unsur nonasertif tidak menuntut adanya nilai ‘kebenaran’ dalam proposisinya. Klasifikasinya sebagai berikut : Bentuk asertif : some somebody something sometimes

Bentuk nonasertif : any anybody anything ever

Bentuk negatif : no nobody nothing never (Quirk et al., 1977:120) Contoh :

62. We don’t have any of the details yet. Kami tidak punya satu pun dari rincian ‘Kami belum punya satupun dari rincian.’ 2.7 Struktur Kalimat Negatif

Struktur kalimat negatif bahasa Inggris yang dibahas dibatasi pada struktur kalimat negatif pada kalimat tunggal, yaitu yang berkaitan dengan ketujuh pola kalimat tunggal positif yang sudah disebutkan pada sub bab sebelumnya, SPK, SPC, SPO, SPOK, SPOC, SPOO, dan SP. Pola dasar kalimat tunggal ini dapat menjadi kalimat negatif bila diberi pemarkah negatif.

2.7.1 Pemarkah Negatif NOT

1. Pola : S + op + not + P + K / C / O

Pemarkah negatif not adalah pemarkah negatif yang paling dikenal dan yang paling banyak digunakan. Pemarkah negatif not berposisi setelah verba pada sebuah kalimat. Not berkategori adverbia, karena pemarkah negatif tersebut menerangkan verba. Bila ia disingkat menjadi n’t, morfem n’t akan melekat pada operator. Pemarkah not


(39)

yang berposisi setelah verba akan menegasi seluruh klausa, sehingga kalimat tersebut memiliki makna negatif..

Contoh :

63. She could not tell him S op neg P O

dia dapat tidak mengatakan kepadanya. ‘Dia tidak dapat mengatakan kepadanya’

Pemarkah negatif not dalam sebuah kalimat dapat berdistribusi paralel dengan pemarkah negatif no. Perbedaannya terletak pada : posisi pemarkah negatif tersebut dalam kalimat it. Pemarkah negatif not menegasi kata yang berkategori verba pada suatu kalimat ; sedangkan pemarkah negatif no menegasi kata yang berkategori nomina. Contoh :

Pemarkah negatif not Pemarkah negatif no 64.That was not an accident. 74. That was no accident ‘Itu bukan kecelakaan.’ ‘Itu bukan kecelakaan.’ She isn’t any different. She is no difference. ‘Dia tidak berbeda.’ ‘Dia tidak berbeda.’ 2.7.2.Pemarkah Negatif NO

Pola : S + op/P + no + C

Pemarkah negatif no adalah pemarkah negasi yang lazim menegasi sebuah

nomina. Umumnya pemarkah negatif no berposisi mendahului nomina yang akan di negasinya. Pemarkah negatif no berkategori ajektiva, karena ia menerangkan nomina. Contoh : 65. Roffee and Sons had no office

S P neg O/nomina Roffee and Sons mempunyai tidak kantor


(40)

‘Roffee dan Sons tidak mempunyai kantor’

Pemarkah negatif no dapat berkategori adverbia bila digunakan untuk menegasi comparative adjective maupuan comparative adverb.

Contoh :

a. 66. No more work was done that day.

tak ada lagi pekerjaan yang dilakukan hari itu. ‘Tak ada lagi pekerjaan yang dilakukan hari itu.’ b. 67. He is no better than I.

dia tidak lebiha baik daripada saya. ‘Dia tidak lebih baik daripada saya.’

Selain itu, pemarkah no dapat berdistribusi paralel dengan pemarkah negatif ‘not’, seperti yang sudah dibahas sebelumnya..

Pemarkah negatif no dapat pula hadir pada kalimat inversi. Contoh :

68. No longer are they staying with Neg A op S P

tidak lama mereka tinggal dengan kami. ‘Tak lama mereka tinggal dengan kami.’

2.7.3 Adverbia Negatif

Bahasa Inggris memiliki beberapa adverbia negatif. Adverbia negatif ini dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian :

2.7.3.1 NEVER


(41)

69. I’ve never known a burlesque dancer before.

Saya tidak pernah mengetahui seorang penari ‘burlesque’ sebelumnya. ‘Saya tidak pernah mengetahui seorang penari ‘burlesque’sebelumnya.’

Adverbia never adalah perpadua dua kata, yaitu kata not dan ever. Penggunaan adverbia ini seperti adverbia lainnya, yaitu berposisi setelah operator atau verba bantu, seperti contoh pola kalimat dengan never. Adverbia negatif never dapat pula berposisi sebelum verba utama (main verb).

2.7.3.2 Almost, Barely, Hardly.

Adverbia negatif, seperti: seldom, rarely, scarcely, hardly, dan barely merupakan adverbia negatif yang memiliki makna negatif yang tidak penuh (tidak 100% negatif). Quirk mengatakan bahwa adverbia-adverbia negatif ini sebagai : … negative in meaning, but not in appearance. (1973 : 187). Perbedaan makna negatif penuh seperti yang terkandung dalam pemarkah negatif not dan adverbia negatif yang tidak memiliki makna negatif penuh seperti : barely.

2.7.4 Pronomina Negatif 2.7.4.1..NONE

Pola : None + of + pronomina + V + A Contoh :

70. None of them came in time.

Tidak satu pun dari meereka tepat datang pada waktunya. ‘Tidak satu pun dari mereka tepat datang pada waktunya.’


(42)

Pronomina none adalah perpaduan dari kata no dan one. No one adalah pronomina yang mengacu kepada manusia, namun pronomina none dapat mengacu kepada benda hidup maupun benda mati. None umumnya diikuti oleh partikel of dan sebuah pronomina..

Contoh :

71. None of them came in time.

Tidak satu pun dari mereka datang sebelum waktunya. ‘Tidak satu pun dari mereka datang sebelum waktunya.’

2.7.4.2 NEITHER

Pola : Neither + of + S + P Contoh :

72. Neither of them could speak.

Tidak satu pun dari mereka dapat berbicara. ‘Tidak satu pun dari mereka dapat berbicara.’

Neither berarti not one and not the other biasanya digunakan di awal kalimat. Seperti none, neither digunakan dengan partikel of dan sebuah pronomina.. Namun neither dapat hadir sendiri pada sebuah kalimat bila kalimat itu bermakna sebuah pilihan. Dalam kalimat di bawah ini, ‘neither’ berkategori ajektiva.

Contoh :

73. Neither book gives the answer.

Tak satu pun dari buku itu memberikan jawabannya. ‘Tak satu pun dari buku itu memberika jawabannya.’ 2.7.4.3.NO ONE


(43)

Pola : No one + P + O + C Contoh :

74. No one wish me a happy birthday.

‘Tidak ada satu pun yang mengucapkan selamat ulang tahun.’

Pronomina negatif no one memiliki makna yang sama dengan makna pronomina negatif nobody. No one selalu mengacu pada manusia.

2.7.4.4 NOTHING Pola : S + P + nothing 75. She learned nothing. Dia tidak belajar apapun.

Pronomina negatif ‘nothing’ digunakan untuk kata yang mengacu pada barang dan binatang.

2.7.4.5 NOBODY

Pola : Nobody + P + A/C/O Contoh :

76. Nobody asked you.

Tidak seorang pun yang bertanya kepadamu

2.7.5 Struktur Kalimat Negatif dalam Kalimat Interrogatif

Seperti yang sudah disebutkan di awal bab ini bahwa salah satu klasifikasi kalimat menurut amanat wacananya adalah kalimat interogatif. Kalimat ini memiliki tiga struktur kalimat, yaitu : a) pertanyaan dengan yes-no, b) pertanyaan dengan wh-, c) pertanyaan dengan tag, dan d) pertanyaan dengan pola kalimat deklaratif.


(44)

Kalimat negatif interogatif yes-no question tidak menuntut suatu jawaban, karena kalimat ini memiliki makna suatu permohonan :

Contoh :

77. Can’t we rest a minute ?

Tidak dapatkah kami istirahat beberapa menit?

‘Tidak dapatkah kami beristirahat untuk beberapa menit?’

Pada interrogatif negatif di bawah ini, kalimat mengandung makna ‘surprise’(terkejut) atau ‘disbelief’ (tidak percaya).

Contoh :

78. Aren’t you suppose to be working? Tidakkah seharusnya kamu bekerja? Tidakkah seharusnya kamu bekerja?

2.7.5.2 Pertanyaan dengan wh-.

Kalimat interogatif negatif dengan kata tanya ‘wh-‘ memiliki makna suatu nasihat atau saran.

Contoh :

79. Why don’t you fire him?

Mengapa tidak kamu pecat dia? ‘Mengapa kamu tidak memecatnya?’

2.7.5.3 Pertanyaan dengan tag.

Pertanyaan dengan tag adalah sebuah kalimat perpaduan antara kalimat pernyataan (statement) dan kalimat tanya. Kalimat tanya yang hanya berisi sebuah operator dan sebuah pronomina yang disebutdengan tag terletak diakhir kalimat pernyataan tersebut. Kalimat tanya ini bermakna suatu konfirmasi tentang pernyataan tersebut.


(45)

80. She doesn’t have pneumonia, does she? S op neg P C op pron dia tidak mempunyai pneumonia, benarkah? ‘Dia tidak terjangkiti pneumonia, benarkah?’

Bila kalimat pernyataan berada dalam bentuk negatif, kalimat tanya berada dalam bentuk positif, dan sebaliknya.

2.7. 5.4. Pertanyaan dengan Pola Kalimat Dekaratif .

Kalimat pertanyaan dengan pola klimat deklaratif adalah kalimat interogatif yang ditulis dalam pola deklaratif yang memiliki pemarkah negatif, namun kalimat ini memiliki tanda tanya dan dibaca dengan intonasi naik seperti intonasi kalimat berpola interogatif.

Contoh :

81. You’re not heard ? kamu tidak mendengar? ‘Kamu tidak mendengar’

2.7.6. Kalimat dengan Negatif Ganda

Kaidah bahasa Inggris baku tidak memperbolehkan penggunakan dua pemarkah negatif.dalam sebuah kalimat. Namun demikian, Celce-Murcia mengatakan bahwa negatif ganda yang diperbolehkan dalam bahasa Inggris era ini adalah : It is possible to have a lexical with a phrasal negative; or a phrasal or lexical negative with a sentential negative.(1999:194).Di bawah ini adalah contoh kalimat dengan pemarkah negatif ganda perpaduan antara :


(46)

Contoh : 82. He is unable to not coming to the match. Dia tak-bisa untuk tidak datang ke pertandingan. ‘Dia tak-bisa untuk tidak datang ke pertandingan itu.’. b). phrasal dengan sentensial

Contoh : 83. Mary isn’t able to not love him.

Mary tidak mampu untuk tidak mencintai dia. ‘Mary tidak mampu untuk tidak mencintainya.’ c). leksikal dengan sentensial negatif.

Contoh : 84. He was also not unaware of enormous crush.

Dia juga tidak tak-sadar pada penghancuran yang besar. ‘Dia juga tidak tak-sadar pada penghancuran yang besar.’

2.8 Kajian Semantis Kalimat Negatif

Secara semantis, kalimat negatif deklaratif memiliki makna : 1.Negatif penuh

85 He didn’t come to the party. ‘Ia tidak datang ke pesta.’

Kalimat negatif yang memiliki makna negatif penuh umumnya menggunakan pemarkah negatif not yang menegasi verba atau operator.

2. Negatif tidak penuh

Kalimat yang bermakna negatif tidak penuh adalah kalimat negatif yang umumnya menggunakan adverbia minimizers, seperti : almost, hardly, dan barely.

Contoh :

86. He barely.saw the letters in this book..


(47)

Kajian semantis pada kalimat interogatif telah dibicarkan pada sub bab sebelumnya. Sedangkan pada kalimat imperatif, kalimat negatif memiliki makna pelarangnan. Contoh :

87. Don’ t touch it.

‘Jangan menyentuhnya.’

BAB III

SRUKTUR KALIMAT NEGATIF DALAM BAHASA INGGRIS

3.1 Kalimat Deklaratif Negatif

Telah disebutkan di bab sebelumnya bahwa, kalimat negatif yang paling dikenal adalah kalimat negatif verba, yaitu kalimat yang verbanya dinegasi oleh pemarkah negatif. Umumnya pemarkah yang digunakan adalah pemarkah negatif not. Pada kalimat semacam ini, pemarkah negatif not menegasi kata yang berfungsi sebagai predikat pada kalimat tersebut. Pemarkah negatif not akan menegasi seluruh klausa, sehingga makna klausa menjadi negatif. Kalimat negatif verba memiliki dua klasifikasi, yaitu :

3.1.1 Klasifikasi Negatif Verba dengan Pemarkah Negatif NOT

Pada bab II, telah dikemukaan bahwa pemarkah negatif not selalu menegasi pengisi fungsi predikat pada kalimat tersebut. Namun bila pengisi fungsi predikat pada kalimat itu tidak memiliki verba bantu yang dapat dinegasi oleh sebuah pemarkah negatif, operator do atau konyugasinya (does, did) muncul untuk membantu pengisi fungsi predikat dinegasi. Kaidah bahasa Inggris tidak memperbolehkan suatu pemarkah


(48)

negatif langsung menegasi verba pengisi fungsi predikat. Verba bantu do merupakan salah satu verba bantu yang berperan sebagai operator pada kalimat negatif. Verba bantu lainnya adalah verba bantu be dan have, ketiga verba bantu ini disebut sebagai verba bantu primer. Verba bantu lain yang berperan sebagai operator dalam kalimat negatif adalah verba bantu modal. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini. Nomor data tercantum di awal kalimat dan kode buku dan halaman buku ada di akhir kalimat : .3.1.1.1. Operator DO ( DID, DOES)

1. (2) Her grandmother didn’t make him her assistant. (A18) S op neg P O C

dia nenek tidak buat dia asisten

‘Neneknya tidak membuatnya menjadi asistennya.

Kalimat ini memiliki pola kalimat tunggal tipe SVOC dengan pemarkah negatif not menegasi verba. Pengisi fungsi predikat pada kalimat ini adalah verba make. Verba make dinegasi oleh pemarkah negatif not. Karena verba make yang merupakan verba utama tidak dapat langsung dinegasi oleh pemarkah negatif not, operator do dihadirkan untuk membantu verba make dinegasi. Selanjutnya pemarkah negatif not menegasi operator do. Tense operator do menyesuaikan dengan tense kalimat ini, maka operator do berinfleksi menjadi did.

Penulisan pemarkah negatif not disingkat menjadi morfem n’t. Morfem n’t memiliki posisi setelah operator. Karena pemarkah negatif not disingkat, morfem n’t melekat pada operator. Morfem n’t yang melekat dibelakang operator disebut dengan enklitik. Verba make adalah verba bervalensi dua dan verba ini termasuk pada verba dinamik.


(49)

Pengisi fungsi subjek pada kalimat ini adalah frase my grandmother yang terdiri dari inti : grandmother sebagai nomina, dan her sebagai pewatas yang berkategori pronomina posesif ketiga feminin. Pengisi fungsi objek pada kalimat ini adalah kata him yang berkategori pronomina persona ketiga maskulin objektif. Pengisi fungsi komplemen pada kalimat ini adalah frase her assistant, yang terdiri dari inti assistant yang berkategori nomina dan kata her sebagai pewatas yang berkategori pronomina objektif ketiga feminine.

Kajian peran sintaktis menunjukkan bahwa subjek her grandmother memiliki peran pelaku. Pengisi fungsi objek him memiliki peran objektif . Pengisi fungsi komplemen her assistant memiliki peran atribute. Secara semantis kalimat ini memiliki makna negatif penuh. .

2.(12) They don’t teach me anything. (A43) S op neg P Oi Od

Mereka tidak mengajar saya apapun. ‘Mereka tidak mengajar saya apapun.’

Kalimat ini ditulis dengan struktur kalimat tunggal SVOiOd yang diberi pemarkah negatif not. Pengisi fungsi predikat pada kalimat ini adalah verba teach. Verba teach dinegasi oleh pemarkah negatif not, maka operator do dihadirkan untuk membantu verba teach dinegasi oleh pemarkah negatif not. Dalam kalimat negatif, operator merupakan unsur pendukung yang memiliki peranan yang sangat penting, karena operator do inilah yang secara struktur dinegasi oleh pemarkah negatif not.

Penulisan pemarkah negatif not disingkat menjadi morfem n’t. Morfem n’t berposisi melekat di belakang operator do, maka morfem n’t dapat disebut sebagai


(50)

enklitik. Pemarkah negatif n’t menegasi pengisi fungsi verba pada kalimat ini dan pemarkah negatif n’t memiliki kategori adverbia.

Verba pada kalimat ini merupakan verba bervalensi dua dan verba ini termasuk pada verba dinamik. Dalam pengkajian peran semantis, pengisi fungsi subjek they memiliki peran pelaku, pengisi fungsi objek me memiliki peran recipient dan pengisi fungsi direct objek anything berperan sebagai objektif. Secara semantis, kalimat ini memiliki makna negatif penuh pada seluruh klausa.

3.(16) You certainly don’t flatter me, ... (A49) S (Ket) op neg P O

kamu sungguh tidak puji saya, punyaku sayang. ‘Kamu sungguh tidak memuji saya, sayangku.’

Kalimat ini memiliki pola kalimat tunggal SPO dengan pemarkah negatif not. Pengisi fungsi predikat pada kalimat ini adalah adalah verba flatter. Verba flatter dinegasi oleh pemarkah negatif not, maka operator do hadir untuk dinegasi. Penulisan pemarkah negatif not dalam kalimat ini disingkat menjadi n’t. Pemarkah negatif n’t berposisi melekat pada operator do dan n’t menjadi sebuah enklitik. Pemarkah negatif not menegasi kata yang berkategori verba dan pemarkah negatif not sendiri berkategori adverbia. Verba flatter termasuk pada verba statif.

Kajian peran semantiss, menunjukkan bahwa pengisi fungsi subjek you memiliki peran pengalam. Pengisi fungsi objek me memiliki peran objektif. Secara semantis kalimat ini memiliki makna negatif penuh pada seluruh klausa..

4. (22) I don’t have anymore cash.(A82) S op neg P C


(51)

‘Saya tidak punya uang tunai lagi.’

Kalimat negatif ini adalah kalimat berpola SPC dengan pemarkah negatif not. Pemarkah negatif not menegasi pengisi fungsi predikat have. Pemarkah negatif tidak dapat langsung menegasi verba utama have, oleh karena itu operator not dihadirkan untuk dinegasi oleh pemarkah negatif not. Penulisan pemarkah negatif not disingkat menjadi n’t. Verba have adalah verba statif.

Pengisi fungsi subjek pada kalimat ini adalah kata I yang berkategori pronomina persona pertama tunggal. Pengisi fungsi komplemen adalah frase anymore cash, yang terdiri dari kata yang memiliki kategori nomina, cash. Kata anymore merupakan pewatas kata cash.

Kajian peran semantis menunjukkan bahwa subjek I memiliki peran pengalam. Pengisi fugsi komplemen anymore cash memiliki peran attribute. Secara semantis, kalimat ini memiliki makna negatif penuh pada seluruh klausa..

5. (33) .…, Nijinski didn’t dance tonight.(A153) S op neg P Ket

…, Nijinski tidak dansa malam ini. ‘…, Nijinski tidak berdansa malam ini.’

Kalimat negatif ini berpola kalimat tunggal SPK dan memiliki pemarkah negatif not. Pengisi fungsi predikat pada kalimat ini adalah verba dance. Pemarkah negatif not menegasi verba dance, namun verba dance adalah verba utama. Oleh karena itu, verba ini tidak dapat langsung dinegasi oleh pemarkah negatif not. Maka, operator do dihadirkan untuk membantu kalimat tersebut dinegasi oleh pemarkah negatif not. Operator do menyesuaikan tense dengan tense kalimat yang dibantunya, dalam kalimat ini operator do berinfleksi menjadi did . Penulisan pemarkah negatif not disingkat menjadi n’t. Pemarkah negatif n’t berposisi melekat dibelakang operator did, maka n’t


(52)

disebut sebagai enklitik. Pemarkah negatif n’t menegasi kata yang berkategori verba pada kalimat itu. Sedangkan pemarkah negatif not itu sendiri memiliki kategori sintaksis adverbia, karena pemarkah negatif tersebut menerangkan verba. .Pengisi fungsi predikat dalam kalimat ini tidak memiliki objek, maka verba pada kalimat ini merupakan verba intaransitif atau verba bervalensi satu.. Verba dance termasuka dalam verba dinamik.

Pengisi fungsi subjek pada kalimat ini adalah kata Nijinski. Kata ini berkategori nomina dengan subkategori nomina nama diri. Pengisi fungsi keterangan pada kalimat ini adalah kata tonight yang berkategori keterang waktu.

Kajian peran semantis, menunjukkan bahwa pengisi fungsi subjek Nijinski memiliki peran pelaku. Pengisi fungsi keterangan tonight memiliki peran temporal.. Secara semantis, kalimat ini memiliki makna negatif penuh pada seluruh kalimat. Subjek pada kalimat ini tidak melakukan aktivitas yang dinyatakan oleh makna verba pada kalimat ini.

6.(43) She didn’t need anyone. (B245) S op neg P O

dia tidak perlu seorang pun. . ‘Dia tidak memerlukan seorang pun’’

Kalimat negatif 6 adalah kalimat yang berpola kalimat tunggal SVO yang memiliki pemarkah negatif not. Pengisi fungsi predikat pada kalimat ini adalah verba need. Verba need dinegasi oleh pemarkah negatif not, maka operator do dihadirkan untuk membantu verba need untuk dinegasi. Operator do menyesuaikan tense dengan tense kalimat yang dibantunya, do mendapat infleksi menjadir did.

Penulisan pemarkah negatif not disingkat menjadi n’t dan n’t berposisi melekat pada operator, sehingga pemarkah negatif itu menjadi sebuah enklitik. Verba need dalam


(53)

kalimat ini, bukan merupakan verba bantu (auxiliary verb), karena need sebagai verba bantu dapat langsung dinegasi dan tidak memerlukan operator. Verba need adalah verba bervalensi satu. Verba ini termasuk pada verba dinamik

Pengisi fungsi subjek she berkategori pronomina persona ketiga feminin memiliki peran pelaku. Pengisi fungsi objek kata anyone berkategori pronomina dengan subkategori pronomina nonasertif memiliki peran sintaksis objektif. Pronomina anyone hanya dapat digunakan pada kalimat negatif. Secara semantis kalimat ini memiliki makna negatif penuh pada seluruh kalimat.

7.(114) We don’t have any of the details yet.(B98) S op neg P C Ket kami tidak milik satu pun dari rincian. ‘Kami tidak memiliki satu pun dari rincian.’

Kalimat ini memiliki pola kalimat tunggal SPCKet dan pemarkah negatif not. Pemarkah negatif not menegasi pengisi fungsi predikat, yang disi oleh verba have. Karena pemarkah negatif not tidak dapat langsung menegasi verba, operator do dihadirkan untuk membantu dan dinegasi oleh pemarkah negatif not. Penulisan pemarkah negatif not disingkat menjadi morfem n’t. Morfem n’t melekat di belakang operator do , morfem n’t disebut dengan enklitik.

Pengisi fungsi subjek adalah kata we yang berkategori pronomina persona pertama jamak. Pengisi fungsi predikat adalah verba have, verba ini adalah bervalensi dua dan termasuk pada kelompok verba statif. Pengisi fungsi komplemen adalah frase any of the details.yang terdiri dari the sebagai deteminator, details yang berkategori nomina adalah inti. Any adalah nonasetif yang biasanya digunakan pada kalimat negatif. Pengisi fungsi keterangan adalah kata yet yang berkategori keterangan waktu.


(54)

Pengkajian peran semantis, menunjukkan bahwa subjek we memiliki peran pengalam dan pengisi fungsi komplemen any of the details memiliki peran atribute. Pengisi fungsi keterangan yaitu, kata yet memiliki peran temporal. Kata yet memiliki peran yang penting dalam kalimat ini. Makna kata yet memiliki padanan kata belum dalam bahasa Indonesia. Kata yet memiliki makna negatif untuk hal yang akan dilakukan.Secara semantis, kalimat ini memiliki makna negatif penuh.

8. (124) She didn’t belong anywhere. (B106) S op neg P Ket

dia tidak milik dimana pun ‘Dia tidak memiliki dimana pun.’

Kalimat negatif ini menggunakan pola kalimat tunggal SPK. Kalimat ini memiliki pemarkah negatif not. Pemarkah negatif not menegasi verba belong, tetapi verba utama tidak dapat langsung dinegasi. Dengan demikian, dihadirkan operator do untuk dinegasi. Penulisan pemarkah negatif not disingkat menjadi morfem n’t. Morfem n’t berposisi melekat di belakang operator do yang sudah mendapat infleksi menjadi did. Verba belong merupakan verba statif.

Kajian sintaksis menunjukkan bahwa pengisi fungsi subjek she yang berkategori pronomina persona ketiga feminine subjektif memiliki peran pengalam. Pengisi fungsi keterangan adalah kata anywhere yang berkategori adverbia. Secara semantis kalimat ini memiliki negatif penuh.

9 (174) I didn’t send anyone to Chamonix.(B224) S op neg P O Ket

saya tidak kirim seorang pun ke Chamonix.


(55)

Kalimat negatif ini adalah kalimat yang berpola kalimat tunggal SPOK. Kalimat ini memiliki pemarkah negatif not. Pemarkah negatif not menegasi pengisi fungsi predikat. Pengisi fungsi predikat pada kalimat ini adalah verba send. .Pemarkah negatif not tidak dapat langsung menegasi verba utama send. Oleh karena itu operator do dihadirkan untuk dinegasi oleh pemarkah negatif not. Operator do telah mendapat rinfleksi menjadi did. Penulisan pemarkah negatif not disingkat menjadi morfem n’t, morfem n’t berposisi melekat di belakang operator did..Verba send merupakan verba bervalensi dua. Verba ini termasuk pada verba dinamik.

Kajian sintaktis menunjukkan bahwa pengisi fungsi subjek pada kalimat ini adalah kata I yang berkategori pronomina persona pertama tunggal. Pengisi subjek I memiliki peran pelaku. Pengisi fungsi objek pada kalimat ini adalah anyone, kata ini berkategori pronomina partitive dengan subkategori nonasertif. Kata anyone memiliki peran objektif Pengisi fungsi keterangan adalah kata to Chamonix yang merupakan keterangan tempat. Kata ini memiliki peran lokatif.

Secara semantis, kalimat ini memiliki makna negatif pada seluruh kalimat. 10 (201) They didn’t compute. (A324)

S op neg P

Mereka tidak menghitung. ‘Mereka tidak menghitung.’

Kalimat ini adalah kalimat tunggal yang berpola SP. Kalimat ini memiliki pemarkah negatif not. Pengisi fungsi predikat pada kalimat ini adalah verba compute. Verba compute dinegasi oleh pemarkah negatif not. Operator do dihadirkan untuk dinegasi oleh pemarkah negatif not, karena verba utama tidak dapat dinegasi oleh pemarkah negatif not. Operator do menyesuaikan tense dengan tense kalimat yang


(56)

dibantunya, do mendapat infleksi menjadi did..Pemarkah negatif not berposisi melekat di belakang operator did. Verba pada kalimat ini adalah kata compute yang termasuk pada kelompok verba dinamik..Pengisi fungsi subjek pada kalimat ini adalah pronomina persona ketiga jamak they. They memiliki peran pelaku. Kalimat ini memiliki makna negatif pada seluruh klausa.

Setelah membahas kalimat negatif dengan operator do dan pemarkah negatif not, penulis beerkesimpulan bahwa berdasarkan makna verba kalimat ini dapat menggunakna verba dinamik maupun verba statif. Pola-pola kalimat sebagai berikut :

1. S + opDO + NOT + P DOES

DID 

DO   O 2. S + op DID  + NOT + P +  C DOES  Ket

DO   O 2. S + op +DOES + NOT + P + O +  C DID   Ket

Terdapat 28 data yang memiliki pola kalimat negatif dengan operator do/did, nomor data. 12, 16, 31, 33, 43, 53, 102, 111, 112, 114, 118,119, 124, 128, 137, 174, 174, 179, 180, 187, 201, 202, 207, 208, 212, 216, 217, dan 222.


(57)

Dalam kalimat negatif verba bantu be merupakan verba primer kedua yang dapat berfungsi sebagai operator. Namun demikian, dalam kalimat negatif lainnya verba bantu be adalah pengisi fungsi predikat. Hal ini dapat dilihat dari data di bawah ini :

11.(27) She is not anything. S P neg C

dia tidak siapa-siapa. ‘Dia bukan siapa-siapa.’

Kalimat ini berpola kalima tunggal SPC dengan pemarkah negatif not. Pemarkah negatif not menegasi pengisi fungsi predikat, yaitu verba be yang sudah mendapat infleksi menjadi is . Pemarkah negatif not berposisi setelah verba is.

Pengisi fungsi subjek pada kalimat ini adalah kata she yang berkategori pronomina persona ketiga feminin. Pengisi fungsi komplemen adalah kata anything yang berkategori pronomina partitive dengan subkategori nonasertif. Pronomina ini adalah indikator adanya kalimat yang bermakna negatif, karena pronomina ini tidak digunakan dalam kalimat positif. Kajian semantis menunjukkan bahwa kalimat ini memiliki makna negatif pada seluruh kalimat.

12.(49) That’s not important. (A261) S P neg C

itu tidak penting ‘Itu tidak penting.’

Kalimat negatif di atas memiliki pola kalimat tunggal SVC dengan pemarkah negatif not. Penulisan verba is disingkat menjadi morfem ‘s dan berposisi melekat di belakang subjek menjadi sebuah enklitik. Pengisi fungsi subjek pada kalimat ini adalah kata that yang berkategori pronomina demonstratif tunggal. Pemarkah negatif not menegasi pengisi fungsi verba pada kalimat ini, yaitu verba is. Kalimat negatif ini tidak


(58)

memerlukan operator, karena pengisi fungsi predikat is adalah sebuah kopula. Kopula diikuti oleh pengisi fungsi komplemen, yaitu kata important yang berkategori ajektiva. Kajian semantis menunjukkan bahwa kalimat ini bermakna negatif pada seluruh kalimat. 13.(181) The brakes weren’t working on that jeep.(B245)

S op neg P Ket rem tidak bekerja pada jip itu. ‘Rem mobil tidak bekerja pada jip itu

Kalimat negatif ini memiliki pola kalimat tunggal SPKet dengan pemarkah negatif not. Pemarkah negatif not menegasi pengisi fungsi predikat, yaitu verba work. Verba work berada dalam bentuk progresif yang memiliki verba bantu be. Oleh karena itu, pemarkah negatif not menegasi verba bantu be yang berfungsi sebagai operator pada kalimat ini. Operator telah mendapat infleksi menjadi were.Penulisan pemarkah negatif not disingkat menjadi morfem n’t ,morfem n’t berposisi melekat di belakang operator were menjadi sebuah enklitik.

Pengisi fungsi subjek pada kalimat ini adalah the brakes yang berkategori nomina jamak. Verba work termasuk dalam verba dinamik. Pengisi fungsi keterangan pada kalimat ini adalah frase on that jeep termasuk ke dalam keterangan tempat (adverb of place), karena menyatakan tempat rem itu berada.

Kajian peran semantis menunjukkan bahwa subjek the brakes memiliki peran pelaku, sedangkan on that jeep memiliki peran lokatif. Secara semantis, kalimat ini memiliki makna negatif pada seluruh kalimat..

Setelah membahas kalimat–kalimat negatif dengan verba BE, verba yang digunak selalu dalam bentuk statif. Namun, bila kalimatnya menggunakan BE sebagai


(1)

1.Unsur-unsur kalimat yang berfungsi sebagai pemarkah negatif dan jumlah datanya pada penelitian ini :

NO JUMLAH DATA PEMARKAH NEGATIF ADVERBIA PEMARKAH NEGATIF AJEKTIVA PEMARKAH NEGATIF PRONOMINA

1 139

20 2 5 6 Not Never Almost Hardly Barely 2 2 20 Not No 3 4

2 9 11 2 None Neither Nothing No one Nobody

2. Distribusi pemarkah negatif bahasa Inggris dalam kalimat dan pola kalimat negatif

NO KATEGORI

PEMARKAH NEGATIF

DISTRIBUSI POLA KALIMAT

1 Adverbia 1 Di belakang atau di

sebelah kanan operator S+op+ not  +P + (O/C/Ket) never  almost


(2)

2.di depan atau di sebelah kiri verba utama

3. di depan atau di sebelah kiri comp.adj/adv.

barely hardly

S+never  + P + (O/C/Ket) almost

barely  hardly 

S+P+O/C/Ket(no comp.adj/adv)

2 Ajektiva 1.di depan atau di sebelah kiri nomina

2.di awal kalimat si subjek

S (no N)+P+(O/C/ket) S+ P + O(no N) Not S+P+(O/C/Ket) 3 Pronomina 1.di awal kalimat

menegasi subjek dengan didikuti preposisi of 2.di awal kalimat sebagai subjek

3.di akhir kalimat sebagai objek

none of S+P+(O/C/Ket) neither of

no one

nothingS + P+(O/C/Ket) nobody

S+P+O no one nothing nobody

3. Kelas kata yang dapat dinegasi oleh pemarkah negatif bahasa Inggris :

NO KELAS KATA YANG DINEGASI PEMARKAH NEGATIF

1 Verba, nomina, ajektiva, dan adverbia not 2 Nomina dan comparative adj/adv no

3 Verba never


(3)

barely hardly

4 Pronomina persona none

neither

Pronomina negatif seperti no one, nothing dan nobody dapat berdiri sendiri sebagai adverbia negatif.

4. Unssur-unsur pendukung kalimat negatif

a. Operator harus ada pada kalimat-kalimat yang menggunakan verba utama. Pada kalimat-kalimat yang memiliki verba bantu primer (do, be, have), dan verba bantu modal (can, could, may, might, will, would, must, shall dan should), verba-verba bantu tersebut dengan sendirinya menjadi operator pada kalimat negatif.

b. Nonaserif bersifat tentatif. Berikut ini daftar kata-kata yang termasuk nonaserif dan negatif :

NO NONASERTIF NEGATIF KELAS KATA

1 Any

Either

No Neither

Determinator

2 Any Anything Anybody Anyone

None Nothing Nobody No one

Pronomina

3 Anywhere Ever

Nowhere Never


(4)

Anytime Yet Anymore Any longer

No more Any longer

4 At all Any

No, None

Degree adverbial

c. Enklitik bersifat tentatif

Penulisan pemarkah negatif not dapat disingkat menjadi morfem n’t .Umumnya morfem n’t berposisi melekat di belakang operator atau verba bantu primer maupun verba modal. Morfem tersebut menjadi sebuah enklitik.

5, Makna yang tekandung dalam kalimat negatif. a. Deklaratif

NO MAKNA KALIMAT PEMARKAH NEGATIF

1 Negatif penuh Not, No, Never None, Neithe, No one, Nothing, Nobody

2 Negatif tidak penuh Almost, Barely, Hardly

b. Interogatif


(5)

NO MAKNA KALIMAT KLASIFIKASI PEMARKAH NEGATIF

1 Permohonan a.Pertanyaan yes-no

b.Pertanyaan dengan pola deklaratif

Not

2 Tidak percaya

Surprise Pertanyaan yes-no Not

3 Nasihat

Saran Pertanyaan dengan ‘WH’ Not 4 Persetujuan

Konfirmasi

Question-tag Not Never

c. Imperatif

NO MAKNA KLASIFIKASI PEMARKAH

NEGATIF

1 Pelarangan Imperatif dengan

operator do

not

4.2 SARAN

Strukturkalimat negatif bahasa Inggris ternyata memiliki materi yang luas sekali. Dalam penelitian ini . penulis baru membahas sedikit tentang struktur kalimat negatif bahasa Inggris dalam kalimat tunggal. Pemarkah negatif yang dibahas penulis adalah pemarkah negatif yang sudah banyak dikenal seperti: not dan no.

Untuk melengkapi pegetahuan tentang kalimat negatif bahasa Inggris, perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai struktur kalimat negatif bahasa Inggris, seperti: kalimat negatif dalam kalimat koordinatif dan kalimat negatif dalam kalimat subordinatif.

Penelitian lanjutan tidak terbatas hanya pada struktur kalimat negatif saja, sebaiknya dilakukan juga penelitian pada kata-kat yang bermakna negatif, seperti kata fail, nor, dan


(6)

too; prefiks negatif seperti: -un, -dis dan lain-lain. Secara semantis, makna kalimat negatif di dalam sebuah wacana perlu juga dikaji.