PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2013.

(1)

Rory Dwi yoga, 2014

PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (bei) TAHUN 2009 -2013

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edeu

No. Daftar : 528/UN40.7.D1/LT/2014

Pengaruh Dividen, Profitabilitas dan Earning Per Share (EPS)

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public yang

Tergabung Dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Tahun 2009-2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh: Rory Dwiyoga

1006806

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Rory Dwi yoga, 2014

PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (bei) TAHUN 2009 -2013

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edeu

Pengaruh Dividen, Profitabilitas dan Earning Per Share (EPS)

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Go Public

yang

Tergabung Dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Tahun 2009-2014

Oleh Rory Dwiyoga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rory Dwiyoga 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Rory Dwi yoga, 2014

PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (bei) TAHUN 2009 -2013


(4)

Rory Dwi yoga, 2014

PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (bei) TAHUN 2009 -2013


(5)

Rory Dwi yoga , 2014

PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013

Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a |repos i tory.upi .edu |perpus ta ka a n.upi .edu

ABSTRAK

Pengaruh Dividen, Profitabilitas, dan Earning per share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public yang Tergabung Dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013

Oleh : Rory Dwiyoga

Pembimbing:

Elis Mediawati.,S.Pd.,S.E.,M.Si.,Ak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini dilakukan karena masih banyak perbedaan antara satu penelitian dengan penelitian lainnya.

Penelitian ini menggunakan data sekunder.Populasi berasal dari perusahaan- perusahaan go public yang tergabung dalam indeks kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive diperoleh sampel 15 perusahaan. Oleh karena itu, peneliti tidak bermaksud untuk menggeneralisasi sampel pada populasi. Penelitian ini juga menggunakan analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh hasil yang menyatakan bahwa ketiga variabel yaitu dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan (bersama-sama). Dari hasil koefisien determinasi diperoleh nilai R Square 53,7%. Hal ini berarti sebanyak 53,7% variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Sedangkan sisanya sebesar 46,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Harga Saham, Dividen, Profitabilitas, dan Earning per Share (EPS)


(6)

Rory Dwi yoga , 2014

PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013

Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a |repos i tory.upi .edu |perpus ta ka a n.upi .edu

ABSTRACT

Influence of Dividend, Profitability, and Earning per share (EPS) on Stock Price in Go Public Companies Listed in Kompas 100 Index in

Indonesian Stock Exchange Period 2009-2013

Author : Rory Dwiyoga

Supervisor:

Elis Mediawati., S.Pd., S.E., M.Si.,Ak.

The objective of this research is to examine the effect of dividend, profitability, and earning per share (EPS) on stock price. This research was taken because there are still differences between the research with each other. This research was conducted using secondary data. The population was taken from the go public companies that listed by Kompas 100 index in Bursa Efek Indonesia or Indonesian Stock Exchange period 2009-2013. By using the purposive sampling technique the researcher obtained 15 companies. Therefore, the researcher is not to generalize the samples to this population. This research using multiple regression analysis.

According to this research result, the multiple regression analysis shows that dividend, profitability, and earning per share (EPS) were effected positively on stock price both partially and simultantly. The determination coefficient shows the R Square is 53.7%. The 53.7% dependent variable could be explained by independent variables. Beside the rest of 46.3% could be explained by other factors which is not included in this research.

Keywords : Stock Price, Dividend, Profitability, and Earning Per Share (EPS)


(7)

Rory Dwiyoga, 2014

PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HAK CIPTA

ABSTRAK ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Rumusan Masalah Penelitian ... 10

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian... 10

1.4.Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 13

2.1. Kajian Pustaka... 13

2.1.1. Pasar Modal ... 13

2.1.2. Harga Saham ... 22

2.1.3. Dividen ... 25


(8)

Rory Dwiyoga, 2014

PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2.1.3.2. Kebijakan Dividen ... 25

2.1.3.3. Dividend Payout Ratio (DPR) ... 26

2.1.3.4. Dividen dan Harga Saham ... 28

2.1.4. Profitabilitas ... 29

2.1.4.1. Pengertian Profitabilitas... 29

2.1.4.2. Return on Assets (ROA) ... 29

2.1.4.3. Profitabilitas dan Harga Saham ... 30

2.1.5. Earning Per Share (EPS) ... 32

2.1.5.1. Pengertian Earning per Share (EPS) ... 32

2.1.5.2. Earning per share (EPS) dan Harga Saham ... 34

2.2. Pengaruh Dividen, Profitabilitas, dan EPS Terhadap Harga Saham ... 34

2.3. Penelitian Terdahulu ... 36

2.4. Kerangka Pemikiran... 39

2.5. Hipotesis... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45

3.1. Objek Penelitian ... 45

3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 45

3.2.1. Metode Penelitian ... 45

3.2.2. Desain Penelitian ... 46

3.3. Definisi dan Operasionalisasi Variabel... 47

3.3.1. Definisi Variabel ... 47

3.3.2. Operasionalisasi Variabel... 49


(9)

Rory Dwiyoga, 2014

PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.4.1. Jenis Data ... 50

3.4.2. Sumber Data ... 51

3.4.3. Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.5. Populasi dan Sampel ... 51

3.5.1. Populasi ... 51

3.5.2. Sampel ... 52

3.5.3. Teknik Pengambilan Sampel... 52

3.6. Teknik Analisis Data... 54

3.6.1. Statistik Deskriptif... 54

3.6.2. Statistik Inferensial... 54

3.6.3. Analisis Statistik... 55

3.6.3.1. Uji Asumsi Klasik ... 55

3.6.3.1.1. Uji Normalitas ... 55

3.6.3.1.2. Uji Multikolinieritas ... 56

3.6.3.1.3. Uji Heteroskedastisitas ... 56

3.6.3.1.4. Uji Autokorelasi ... 57

3.6.3.2. Analisis Regresi Berganda ... 57

3.6.3.3. Koefisien Determinasi... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 59

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 59

4.2. Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 60

4.2.1. Data Dividen ... 60


(10)

Rory Dwiyoga, 2014

PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

4.2.3. Data Earning Per Share ... 67

4.2.4. Data Harga Saham ... 69

4.3. Hasil Analisis Data ... 73

4.3.1. Hasil Analisis Deskriptif ... 73

4.3.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 75

4.3.2.1. Hasil Uji Normalitas ... 75

4.3.2.2. Hasil Uji Multikolinieritas ... 78

4.3.2.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 79

4.3.2.4. Hasil Uji Autokorelasi ... 81

4.3.3. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 81

4.3.4. Hasil Koefisien Determinasi ... 84

4.4. Pembahasan... 84

4.4.1. Pengaruh Dividen Terhadap Harga Saham ... 84

4.4.2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham... 86

4.4.3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham ... 87

4.4.4. Pengaruh Dividen, Profitabilitas, Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... .. 91

5.1. Kesimpulan ... 91

5.2. Saran... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 94 LAMPIRAN


(11)

Rory Dwiyoga, 2014

PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perbandingan Kinerja Indeks Saham Tahun 2012-2013 ... 3

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 36

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel ... 49

Tabel 3.2. Sampel Penelitian ... 53

Tabel 4.1. Daftar Perusahaan Objek Penelitian ... 59

Tabel 4.2.Data Dividend payout ratio (DPR) Perusahaan Dalam Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2012 ... 61

Tabel 4.3. Data Return on Asset (ROA) Perusahaan Dalam Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2012. ... 64

Tabel 4.4. Data Earning Per Share (EPS) Perusahaan Dalam Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2012. ... 67

Tabel 4.5. Data Harga Saham Penutupan Perusahaan Dalam Indeks Kompas 100 Tahun 2010-2013. ... 70

Tabel.4.6. Hasil Statistik Deskriptif... 73

Tabel 4.7. Uji One Sample Kolmogorov Smirnov... 77

Tabel.4.8. Hasil Uji Multikolinieritas ... 78

Tabel.4.9. Hasil Uji Autokorelasi ... 81

Tabel.4.10. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 81


(12)

Rory Dwiyoga, 2014

PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Grafik Rata-rata Harga Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100

Tahun 2009-2013 ... 4

Gambar 1.2. Grafik Rata-rata Persentase Pembayaran Dividen Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013 ... 6

Gambar 1.3. Grafik Rata-rata Persentase ROA Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013 ... 7

Gambar 1.4. Grafik Rata-rata EPS Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013 ... 8

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian... 43

Gambar 4.1. Grafik Rata-rata Dividend payout ratio Tahun 2009-2012 Pada Perusahaan dalam Indeks Kompas 100... 63

Gambar 4.2. Grafik Rata-rata Return on Asset (ROA) Tahun 2009-2013 Pada Perusahaan dalam Indeks Kompas 100 ... 66

Gambar 4.3. Grafik Rata-rata Earning per Share (EPS) Tahun 2009-2013 Pada Perusahaan dalam Indeks Kompas 100 ... 69

Gambar 4.4. Grafik Rata-rata Harga Saham Penutupan Tahun 2009-2013 Pada Perusahaan dalam Indeks Kompas 100 ... 72

Gambar 4.5. Histogram Uji Normalitas ... 76

Gambar 4.6. Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 77


(13)

Rory Dwi yoga , 2014

PENGARUH DIVIDEN, PREOFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100 BUR SA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2013

Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a |repos i tory.upi .edu |perpus ta ka a n.upi .edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan pasar modal di era globalisasi saat ini mengalami kemajuan yang pesat baik dari segi finansial, teknologi, maupun fasilitasnya. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dikarenakan pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak. Selain itu, pasar modal juga sebagai indikator ekonomi makro suatu negara. Naik turunnya indeks suatu bursa bisa menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi), ekuitas (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Perkembangan pasar modal di Indonesia telah mendorong banyak perusahaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

Salah satu instrumen yang diperjualbelikan di pasar modal adalah saham.


(14)

2

kepemilikan perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang

saham.”

Dalam berinvestasi pemegang saham memiliki dua keuntungan yaitu dividen dan capital gain. Capital gain akan diperoleh setelah terjadi transaksi dimana harga jual saham lebih tinggi dari harga belinya dan terjadi di pasar sekunder. Sedangkan, Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Sebelum menentukan akan membeli saham suatu perusahaan, hal utama yang akan dilihat oleh investor adalah harga saham. Harga saham mencerminkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Fluktuasi harga saham dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran pasar. Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka harganya akan semakin naik, dan sebaliknya jika semakin banyak investor yang menjual atau melepaskan saham maka akan berdampak pada turunnya harga saham.

Dalam suatu investasi saham, harga dapat dianggap penting karena dari harga saham tersebut investor dapat menyesuaikan dengan dana yang dimilikinya serta memberikan ukuran yang objektif tentang nilai investasi pada perusahaan. Dikarenakan harga pasar saham terbentuk berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran, sehingga harga dapat meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan. Banyaknya permintaan akan saham tersebut dapat disebabkan oleh meningkatnya kinerja perusahaan emiten. Selain permintaan dan penawaran saham masih banyak lagi faktor-faktor baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi harga saham.


(15)

3

Berikut adalah kinerja indeks saham tahun 2012-2013 di BEI yang disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1. Perbandingan Kinerja Indeks Saham 2012-2013

Indeks 2012 2013 Penurunan

Kompas 100 946,226 910,088 -3,82%

IHSG 4.316,687 4.274,177 -0,98%

LQ45 735,042 711,135 -3,25%

Sumber: www.idx.co.id

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan di indeks-indeks saham utama, penurunan paling besar terjadi pada indeks Kompas 100 sebesar 3,82% disusul LQ45 yang menurun sebesar 3,25% dan IHSG sebesar 0,98%.

Hal ini dikarenakan pada pertengahan 2013 terjadi fenomena fluktuasi indeks yang cepat naik dan cepat turun yang disebabkan ketidakstabilan ekonomi global. Kondisi ini diawali oleh rencana pengurangan stimulus ekonomi di Amerika Serikat yang berdampak pada proyeksi pertumbuhan ekonomi Negara tersebut dan proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Di dalam negeri sendiri permasalahan yang mempengaruhi laju indeks saham domestik, yaitu dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dapat mendorong sejumlah emiten mulai mengoreksi proyeksi pertumbuhan pendapatannya karena naiknya harga BBM terkait dengan masalah inflasi dan lainnya. Untuk jangka pendek, mengingat pergerakan indeks regional yang berfluktuasi, karena belum stabilnya perekonomian global, setidaknya pasar saham Indonesia pun ikut terseret. (www.vivanews.co.id, 4 Juli 2013).

Salah satu indeks saham yang ada di bursa efek Indonesia adalah Indeks Kompas 100. Saham-saham yang termasuk dalam Kompas 100 diperkirakan


(16)

4

mewakili sekitar 70-80% dari total Rp 1.582 triliun nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI, maka dengan demikian investor bisa melihat kecenderungan arah pergerakan indeks dengan mengamati pergerakan indeks Kompas 100. Dikarenakan indeks Kompas 100 memiliki likuiditas yang tinggi dan nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik sehingga sangat cocok digunakan sebagai populasi dan sampel dalam penelitian ini dan juga sebagai referensi bagi investor. Berikut adalah rata-rata harga saham pada perusahaan indeks kompas yang konsisten berada dalam indeks dari tahun 2009-2013 disajikan dan bentuk grafik seperti di bawah ini:

Gambar 1.1. Grafik Rata-rata Harga Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013.

Sumber: www.idx.co.id

Berdasarkan grafik diatas terlihat terjadi fluktuasi pada harga saham dan terjadi peningkatan pada 2010 menjadi sebesar 8775,95 kemudian terus

6209.69

8775.97 8830.61 9285.30

8109.85

0.00 1000.00 2000.00 3000.00 4000.00 5000.00 6000.00 7000.00 8000.00 9000.00 10000.00


(17)

5

meningkat pada 2012 menjadi 9285,30. Namun terjadi penurunan pada 2013 menjadi 8109.85. Penurunan harga saham akan merugikan pemegang saham sehingga kepercayaan investor pada perusahaan pun akan menurun dan berimbas pada penurunan harga saham.

Perusahaan yang terpilih ke dalam indeks kompas 100 dipilih dan disesuaikan setiap 6 bulan sekali. Oleh karena itu perusahaan dalam indeks tersebut akan selalu berubah sehingga perusahaan yang dipilih adalah yang konsisten berada dalam indeks tersebut dari tahun 2009-2013.

Dalam proses pengambilan keputusan, Selain mengetahui harga saham perusahaan tersebut, para investor pun membutuhkan informasi keuangan lain yang memadai sehingga dapat memberikan informasi mengenai saham perusahaan mana yang layak untuk dimiliki yaitu dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut. Dalam menganalisis saham dikenal analisis fundamental. Analisis fundamental menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah diapresiasi secara akurat. Dalam penelitian ini adalah dengan melihat jumlah dividen yang dibagikan oleh perusahaan (dividend payout ratio), mengukur profitabilitas dengan menghitung return on asset (ROA) atau pun menganalisis

earning per share (EPS).

Dividen adalah keuntungan yang diperoleh pemegang saham dari investasi saham, pembagian persentase dividen ini ditentukan oleh kebijakan dividen dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), persentase pembagian dividen ini disebut


(18)

6

deviden. Jika perusahaan memotong deviden, maka akan dianggap sebagai sinyal yang buruk karena perusahaan dianggap membutuhkan dana. Untuk itu informasi mengenai DPR dapat berguna bagi para investor untuk menentukan saham perusahaan mana yang akan dibeli (Zuliarni, 2012:40). Permasalahannya adalah pembayaran dividen yang cenderung menurun seperti pada perusahaan emiten yang tergabung dalam indeks Kompas 100. Berikut adalah rata-rata dividend

payout ratio (DPR) pada perusahaan Indeks Kompas 100 tahun 2009-2013 yang

disajikan dalam bentuk grafik:

Gambar 1.2. Grafik Persentase Pembayaran Dividen Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013.

Sumber: www.idx.co.id

Berdasarkan grafik di atas terjadi Penurunan yang drastis pada tahun 2013 menjadi 23,51% meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2012 sebesar 41,08%. Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi penurunan pembagian dividen kepada pemegang saham perusahaan yang tergabung dalam indeks kompas 100 tahun 2009-2013.

32.38 39.47 38.85

41.08

23.51

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00


(19)

7

Selain itu, variabel lain yang digunakan untuk menilai pengaruhnya

terhadap harga saham adalah profitabilitas. “Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber daya yang

ada di dalam perusahaan.” (Harahap, 2006:304). Dalam mengukur profitabilitas perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Return on asset (ROA), pengukuran profitabilitas tersebut disinyalisasi dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan. Berikut adalah rata-rata ROA pada perusahaan Indeks Kompas 100 tahun 2009-2013 yang disajikan dalam bentuk grafik:

Gambar 1.3. Grafik Persentase Return On Assets (ROA) Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013.

Sumber: www.idx.co.id

Berdasarkan grafik 1.2. diatas terjadi fluktuasi meskipun terjadi peningkatan pada 2011 sebesar 13,60% dan juga terjadi penurunan pada 2013 sebesar 10,60%. Penurunan ini mengindikasikan perusahaan mengalami penurunan tingkat laba sehingga aset yang berputar untuk menghasilkan laba tidak efisien.

Variabel ketiga adalah earning per share (EPS) atau laba per saham, yaitu laba dari setiap saham biasa. EPS sering dijadikan patokan kinerja perusahaan

12.89

12.37

13.60 12.49

10.60

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00


(20)

8

dikaitkan dengan saham beredar, oleh karena itu pemilihan EPS sebagai variabel yang disinyalisasi berpengaruh terhadap harga saham sangat beralasan. Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan. Laba per lembar saham (Earning per share) juga merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham dalam perusahaan. Berikut adalah rata-rata EPS tahun 2009-2013 pada perusahaan Indeks Kompas 100 yang disajikan dalam bentuk grafik:

Gambar 1.4. Grafik Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013.

Sumber: www.idx.co.id

Berdasarkan grafik 1.3. di atas terjadi penurunan pada perusahaan indeks kompas 100 di tahun 2013 sebesar 459,42 meskipun mengalami peningkatan pada 2011 sebesar 698,73. Hal ini mengindikasikan bahwa pada 2013 kinerja perusahaan mengalami penurunan.

Penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti mengenai harga saham seperti penelitian yang dilakukan oleh Yuneita Anisma (2012) yang menunjukkan

520.42

571.50

698.73

594.89

459.42

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00


(21)

9

harga saham pada perusahaan perbankan yang go public di BEI selama periode 2006 – 2009 dipengaruhi oleh return on asset (ROA). Sama halnya dengan Niekie Arwiyati Shidiq (2012) yang menunjukkan bahwa EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan return on asset (ROA) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham.

Berbeda dengan penelitian yang dilkukan Deasy Rachmasari Hasanah (2010) yang menyimpulkan bahwa return on assets (ROA) tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan food and beverages di BEI, Sedangkan earning

per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham. Febri Rahmadsyah Harahap

(2012) menunjukkan berdasarkan hasil uji parsial diperoleh bahwa variabel

earning per share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham

sedangkan variabel dividen payout ratio (DPR) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan bahwa variabel

dividen payout ratio (DPR)dan earning per share (EPS) berpengaruh terhadap

harga saham.

Dengan melihat penurunan yang terjadi pada harga saham indeks kompas 100 dan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti dividen yang diukur dengan

dividend payout ratio (DPR), profitabilitas yang diukur dengan return on assets

(ROA) dan earning per share (EPS). Ditambah banyaknya perbedaan dan inkonsistensi di antara penelitian –penelitian sebelumnya sehingga menciptakan

gap penelitian, maka peneliti tertarik dan termotivasi untuk melakukan penelitian


(22)

10

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public yang Tergabung Dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013.”

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

1. Bagaimanakah gambaran dividen, profitabilitas dan Earning per share (EPS) pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2008-2012.

2. Bagaimanakah gambaran harga saham pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.

3. Bagaimanakah pengaruh dividen, profitabilitas dan earning per share (EPS) terhadap harga saham secara parsial pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.

4. Bagaimanakah pengaruh dividen, profitabilitas dan earning per share (EPS) terhadap harga saham secara simultan pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memberi gambaran mengenai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham seperti dividen, profitabilitas, dan earning per share terhadap harga saham pada


(23)

perusahaan-11

perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan-rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui gambaran dividen, profitabilitas dan earning per share (EPS) pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2008-2012.

2. Mengetahui gambaran harga saham pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.

3. Mengetahui pengaruh dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) terhadap harga saham secara parsial pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.

4. Mengetahui pengaruh dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) terhadap harga saham secara simultan pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.


(24)

12

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pihak-pihak yang berkepentingan yaitu:

1.4.1. Akademik

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penelitian yang diteliti sehingga dapat diperoleh gambaran lebih jelas mengenai kesesuaian di lapangan dengan teori yang ada sehubungan dengan pengaruh dividen, profitabilitas dan earning per share (EPS) terhadap harga saham perusahaan yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi, dan dapat menambah kepustakaan sebagai informasi bahan pembanding bagi penelitian sejenis serta dapat dipergunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperluas pandangan mengenai ilmu-ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dan memperdalam pengetahuan terutama dalam bidang yang dikaji.

1.4.2. Praktis

1. Bagi perusahaan penerbit saham, Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan.

2. Bagi investor penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, khususnya investasi saham. Serta dapat digunakan sebagai bahan pengambil


(25)

13

keputusan dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dan menilai kinerja saham suatu perusahaan.


(26)

Rory Dwi yoga, 2014

PENGARUH DIVIDEN, PREOFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100 BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2013

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek penelitian terdiri atas variabel independen yaitu Dividen (X1), Profitabilitas (X2), dan Earning per share (X3) sedangkan variabel

dependennya adalah Harga saham (Y) pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 tahun 2009-2013.

Berdasarkan variabel penelitian tersebut maka akan dianalisis bagaimana pengaruh dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan.

3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1. Metode Penelitian

Penelitian ini secara lebih spesifik dapat dimaksudkan sebagai penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Indriantoro (2009:88), “Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industri, atau perspektif yang lain.” Tujuan studi ini untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Studi deskriptif menjelaskan karakteristik atau fenomena yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah- masalah bisnis. Sedangkan penelitian verifikatif menurut


(27)

46

Arikunto (2006:8), “penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran

penelitian lain.”

Jadi, penelitian deskriptif dan verifikatif adalah penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasikan masalah pada objek penelitian dalam bentuk narasi yang bertujuan mengecek kebenaran penelitian terdahulu mengenai hubungan antara variabel- variabel bebas yaitu dividen, profitabilitas, dan earning per share terhadap variabel terikat yaitu harga saham karena hasil penelitian-penelitian terdahulu memiliki hasil yang beragam dan tidak konsisten antara hubungan empat variabel tersebut.

3.2.2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan perencanaan dan struktur investigasi yang didapatkan untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Menurut Suchman (Umar, 2005:89) mengemukakan bahwa desain dalam pelaksanaan penelitian dibagi atas 4 tahapan, yaitu: desain sampel, desain instrumen, desain analisis, dan desain analisis.

Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Menurut Selltiz (Umar, 2003:62) terdapat 3 jenis desain penelitian yaitu :

1. Riset Eksploratif

Riset eksploratif yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan yang belum diketahui (kelayakan riset).


(28)

47

Riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu (hubungan).

3. Riset Kausal

Riset Kausal yaitu untuk menguji hubungan sebab akibat.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, desan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain kausal yaitu desain yang berguna untuk menganalisis hubungan- hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Dan juga riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu (hubungan).

3.3. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.3.1. Definisi Variabel

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

X1 : Dividen yang diukur dengan dividend payout ratio (DPR).

Dividen adalah sebuah pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham yang berasal dari pendapatan dalam bentuk kas atau saham. Secara umum, apapun bentuk pembayaran kepada para pemegang saham perusahaan dapat dikatakan sebagai dividen atau bagian dari kebijakan dividen perusahaan. Sedangkan, dividend payout ratio (DPR)


(29)

48

adalah persentase dividen yang dibagikan dari keuntungan bersih perusahaan disebut Dividend Payout Ratio (DPR) ( Ambarwati, 2010:66) Menurut Ambarwati (2010:66) DPR dirumuskan :

X2 : Profitabilitas yang dukur dengan return on assets (ROA)

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sebagai kelebihan pendapatan daripada biaya (Foster, 1986 dalam Ismed wijaya 2011:28), sehingga sangat bermanfaat bagi investor dalam membandingkan antar perusahaan untuk melihat perbedaan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan menurut Harahap (2006:305)

Return on Asset adalah rasio yang menggambarkan perputaran aset diukur

dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa asset dapat lebih cepat berputar memperoleh laba.

Menurut Kodrat (2010:239) ROA dirumuskan :

X3 : Earning per share (EPS)

Menurut Kasmir (2008:207), Rasio laba per lembar saham (EPS) atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi


(30)

49

kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan kata lain, tingkat pemgembalian yang tinggi.

Menurut Kasmir (2008:207) EPS dirumuskan :

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Y : Harga saham

Menurut Jogiyanto (2003:88) Harga saham merupakan harga yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.

3.3.2. Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Konsep Alat Ukur Skala

1 Dividen Dividen adalah bagian

dari keuntungan

bersih perusahaan

yang dibagikan

kepada pemegang

saham.

Persentase dividen yang dibagikan dari keuntungan bersih perusahaan tersebut

disebut dividend


(31)

50

payout ratio. 2 Profitabilitas Profitabilitas

menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba sebagai kelebihan pendapatan daripada biaya

Kodrat (2010:239) Rasio

3 Earning per

share

EPS berguna untuk mengukur

keberhasilan

manajemen dalam

mencapai keuntungan bagi pemegang saham

Kasmir (2008:207) Rasio

4 Harga saham Harga saham

merupakan harga yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham.

Rupiah Rasio

Sumber: data diolah

3.4. Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam


(32)

51

arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder diperoleh melalui pengutipan data dan informasi dari berbagai sumber yang relevan dengan penelitian ini.

3.4.2. Sumber Data

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya :

1. Laporan keuangan perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode tahun 2008-2012.

2. Data harga saham dalam Indeks Kompas 100 periode tahun 2009-2013.

3.4.3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah dengan cara studi pustaka dan dokumentasi yaitu data yang didapatkan secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Data ini diperoleh melalui studi pustaka, yaitu dari buku atau literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti.

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data-data tertulis dari Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan yang dipublikasikan perusahaan go

public BEI yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.

3.5. Populasi dan Sampel 3.5.1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2013:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan


(33)

52

karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Sasaran populasi pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia atau selama periode 2009-2013 sebanyak 100 perusahaan.

3.5.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013:116), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Oleh karena itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili), yaitu sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling, yaitu teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin me mpelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu.

3.5.3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013:122) purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, penarikan sempel dengan pertimbangan bahwa yang menjadi sampel adalah laporan keuangan perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.


(34)

53

Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2013

2. Perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 secara berturut-turut dan tidak melakukan delisting dari 2009-2013.

3. Perusahaan tersebut mengeluarkan laporan keuangan dan membayar dividen tunai berturut-turut selama periode penelitian tahun 2008-2012. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diatas maka sampel penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut

Tabel 3.2. Sampel Penelitian

No. Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk

2 AKRA AKR Corporindo Tbk

3 ASII Astra International Tbk

4 BBCA Bank Central Asia Tbk

5 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 7 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

8 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk

9 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk

10 MNCN Media Nusantara Citra Tbk

11 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 12 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

13 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

14 UNTR United Tractors Tbk


(35)

54

Sumber: www.sahamok.co.id 3.6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian ini jenis statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial.

3.6.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana gambaran dividen, profitabilitas, earning per share (EPS), dan harga saham pada perusahaan go public yang tergabung dalam indeks Kompas 100 tahun 2009-2013. Menurut Hasan (2009:6), “statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami.” Statistk deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena.

3.6.2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana pengaruh dividen profitabilitas, earning per share (EPS) terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan go public yang tergabung dalam indeks kompas 100 tahun 2009-2013. Menurut Hasan (2009:7) statistik inferensial atau statistik induktif aadalah bagian dari statistik yang


(36)

55

mempelajari mengenai penafsiran dan penarikan kesimpulan yang berlaku secara umum dari data yang telah tersedia. Statistik inferensial berhubungan dengan pendugaan populasi dan pengujian hipotesis dari suatu data atau keadaan atau fenomena.

3.6.3. Analisis statistik 3.6.3.1. Uji asumsi klasik

3.6.3.1.1. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah sebaran data yang ada terdistribusi secara normal/tidak. pengujian ini dilakukan dengan menggunakan analisis grafik histogram dan normal plot. Pada analisis histogram bila grafik normal plot menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda memenuhi asumsi normalitas. Data dikatakan berdistribusi normal jika signifika nsi untuk variabel yang dianalisis memiliki nilai signifikansi (P-Value) lebih besar dari 0,05 (5%). Analisis Statistik, untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui Kolmogorov-Smirnov test (K-S). uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

Ho = Data residual terdistribusi normal Ha = Data residual tidak terdistribusi normal


(37)

56

3.6.3.1.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diketahui dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) untuk masing- masing prediktor. Persyaratan untuk dapat dikatakan terbebas dari multikolinier adalah apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) prediktor tidak melebihi nilai 10. Nilai VIF hitung berkisar pada nilai 1 atau lebih rendah dari 10 sehingga disimpulkan tidak terjadi multikolinier. (Tim penelitian dan pengembangan wahana komputer 2005 : 38)

3.6.3.1.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamata n pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan untuk menguji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini akan melihat pola grafik regresi pada scatterplot.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dengan scatterplot, pada SPSS 20 antara nilai prediksi variabel terikat (variabel dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, dimana sumbu Y adalah Y yang telah di prediksi dan sumbu X adalah residualnya (Y prediksi – Y sesunguhnya). Jika ada pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola


(38)

57

yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dipastikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.3.1.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dapat diketahui dari nilai Durbin-Watson (DW). Jika nilai DW hitung lebih besar dari nilai DU pada tabel DW maka disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Hipotesis yang diuji dan akan dibuktikan adalah sebagai berikut :

H0= ”tidak terdapat autokorelasi positif dalam model regresi.” (Tim penelitian

dan pengembangan wahana komputer 2005 : 39).

Terjadinya autokorelasi dapat dilihat dengan cara melihat besaran Durbin – Watson sebagai berikut :

1. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif

2. Angka DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi

3. Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif (Sudarmanto 2013 : 263).

3.6.3.2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing- masing variabel independen berhubungan positif atau negative dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen


(39)

58

mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi untuk tiga prediktor seperti dalam penelitian ini adalah :

Y= α+b1 X1 +b2 X2 +b3 X3+e

Keterangan:

Y= Harga Saham e= Standard Error α = Konstanta X1= Dividen

X2= Profitabilitas

X3= Earning Per Share

b1= Koefisien regresi variabel X1

b2= Koefisien regresi variabel X2

b3 = Koefisien regresi variabel X3 Sumber : Sugiyono (2013 : 27)

3.6.3.3. Koefisien Determinasi

Untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial digunaka n koefisien determinasi (Kd). rumus menurut Sarwono (2010: 176) sebagai berikut :

Keterangan :

Kd : koefisien determinasi


(40)

(41)

Rory Dwi yoga , 2014

PENGARUH DIVIDEN, PREOFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100 BU RSA EFEK INDONESIA (BEI)

TAHUN 2009-2013

Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a |repos i tory.upi .edu |perpus ta ka a n.upi .edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil dari 15 sampel penelitian yaitu perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks Kompas 100 tahun 2009-2013 sebagaiberikut:

1. Pembagian dividen pada perusahaan yang diteliti selama periode pengamatan cenderung mengalami fluktuasi. Peningkatan rata-rata DPR mengindikasikan kinerja perusahaan dalam memperoleh laba bersih untuk dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham mengalami peningkatan sedangkan penurunan dividen akan dianggap sebagai sinyal yang buruk karena perusahaan dianggap membutuhkan dana.

Profitabilitas dengan proksi return on asset (ROA) pada perusahaan yang diteliti mengalami fluktuatif. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan berdasarkan kegunaan aset yang dimiliki belum stabil. Oleh karenaitu, harus dapat memaksimalkan kinerja sehingga meningkatkan laba.

Earning per share (EPS) perusahaan yang diteliti mengalami penurunan.Hal

ini disebabkan kinerja perusahaan yang menurun sehingga nilai EPS pun ikut menurun. Penurunan EPS pada perusahaan ini akan menurunkan harga saham


(42)

92

perusahaan. Selain itu ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan juga akan berkurang.

2. Harga saham perusahaan emiten sebanyak 15 perusahaan menggambarkan bahwa harga saham selama 2010-2013 mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan selama periode tersebut tidak stabil dan menurun sehingga menurunkan harga saham dan membuat pemegang saham mengalami risiko yaitu kerugian.

3. Dividen yang diukur dengan dividend payout ratio (DPR) diperoleh hasil koefisien regresi bertanda positif terhadap harga saham, hasil ini menerima hipotesis pertama yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara dividen dengan harga saham.

Profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) diperoleh koefisien regresi bertanda positif, hasil ini menerima hipotesis kedua yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara profitabilitas dengan harga saham.

Earning per share (EPS) diperoleh hasil koefisien regresi bertanda positif,

hasil ini menerima hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara EPS dengan harga saham.

4. Dari hasil analisis regresi berganda di atas diperoleh hasil koefisien variabel dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) bernilai positif/searah artinya bahwa variabel Dividen (DPR), Profitabilitas (ROA), dan Earning per

share (EPS) secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh positif

terhadap harga saham. Sesuai dengan teori yang dinyatakan para ahli serta hasil penelitian terdahulu.


(43)

93

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan emiten yang tergabung dalam indeks Kompas 100 diharapkan dapat mempertahankan labanya. Hal ini dikarenakan laba perusahaan akan menjadi focus utama bagi investor dalam berinvestasi. Semakin besar profitabilitas tentunya akan menarik minat investor dan akan meningkatkan harga saham perusahaan.

2. Bagi perusahaan emiten yang tergabung dalam indeks Kompas 100 diharapkan dapat mempertahankan persentase pembagian dividen kepada pemegang saham. Hal ini dikarenakan dividen merupakan salah satu faktor yang turut menentukan ketertarikan investor terhadap perusahaan. Semakin stabil dan meningkat dividen yang diberikan perusahaan akan menarik investor dan meningkatkan harga saham.

3. Bagi perusahaan emiten yang tergabung dalam indeks Kompas 100 diharapkan dapat memberikan laba per lembar saham sebesar mungkin. Hal ini dikarenakan EPS mencerminkan kinerja perusahaan dan semakin tinggi EPS akan meningkatkan harga saham.

4. Analisis kinerja keuangan dalam penelitian ini terbatas pada dividen, profitabilitas, dan EPS saja. Sebaiknya investor dalam menganalisis


(44)

94

keuangan perusahaan dapat menggunakan alat analisis lain seperti solvabilitas atau pun likuiditas.


(1)

58

mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi untuk tiga prediktor seperti dalam penelitian ini adalah :

Y= α+b1 X1 +b2 X2 +b3 X3+e Keterangan:

Y= Harga Saham e= Standard Error α = Konstanta X1= Dividen X2= Profitabilitas X3= Earning Per Share

b1= Koefisien regresi variabel X1 b2= Koefisien regresi variabel X2 b3 = Koefisien regresi variabel X3 Sumber : Sugiyono (2013 : 27)

3.6.3.3. Koefisien Determinasi

Untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial digunaka n koefisien determinasi (Kd). rumus menurut Sarwono (2010: 176) sebagai berikut :

Keterangan :

Kd : koefisien determinasi


(2)

(3)

Rory Dwi yoga , 2014

PENGARUH DIVIDEN, PREOFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100 BU RSA EFEK INDONESIA (BEI)

TAHUN 2009-2013

Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a |repos i tory.upi .edu |perpus ta ka a n.upi .edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil dari 15 sampel penelitian yaitu perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks Kompas 100 tahun 2009-2013 sebagaiberikut:

1. Pembagian dividen pada perusahaan yang diteliti selama periode pengamatan cenderung mengalami fluktuasi. Peningkatan rata-rata DPR mengindikasikan kinerja perusahaan dalam memperoleh laba bersih untuk dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham mengalami peningkatan sedangkan penurunan dividen akan dianggap sebagai sinyal yang buruk karena perusahaan dianggap membutuhkan dana.

Profitabilitas dengan proksi return on asset (ROA) pada perusahaan yang diteliti mengalami fluktuatif. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan berdasarkan kegunaan aset yang dimiliki belum stabil. Oleh karenaitu, harus dapat memaksimalkan kinerja sehingga meningkatkan laba.

Earning per share (EPS) perusahaan yang diteliti mengalami penurunan.Hal ini disebabkan kinerja perusahaan yang menurun sehingga nilai EPS pun ikut menurun. Penurunan EPS pada perusahaan ini akan menurunkan harga saham


(4)

92

perusahaan. Selain itu ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan juga akan berkurang.

2. Harga saham perusahaan emiten sebanyak 15 perusahaan menggambarkan bahwa harga saham selama 2010-2013 mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan selama periode tersebut tidak stabil dan menurun sehingga menurunkan harga saham dan membuat pemegang saham mengalami risiko yaitu kerugian.

3. Dividen yang diukur dengan dividend payout ratio (DPR) diperoleh hasil koefisien regresi bertanda positif terhadap harga saham, hasil ini menerima hipotesis pertama yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara dividen dengan harga saham.

Profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) diperoleh koefisien regresi bertanda positif, hasil ini menerima hipotesis kedua yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara profitabilitas dengan harga saham.

Earning per share (EPS) diperoleh hasil koefisien regresi bertanda positif, hasil ini menerima hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara EPS dengan harga saham.

4. Dari hasil analisis regresi berganda di atas diperoleh hasil koefisien variabel dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) bernilai positif/searah artinya bahwa variabel Dividen (DPR), Profitabilitas (ROA), dan Earning per share (EPS) secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. Sesuai dengan teori yang dinyatakan para ahli serta hasil penelitian terdahulu.


(5)

93

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan emiten yang tergabung dalam indeks Kompas 100 diharapkan dapat mempertahankan labanya. Hal ini dikarenakan laba perusahaan akan menjadi focus utama bagi investor dalam berinvestasi. Semakin besar profitabilitas tentunya akan menarik minat investor dan akan meningkatkan harga saham perusahaan.

2. Bagi perusahaan emiten yang tergabung dalam indeks Kompas 100 diharapkan dapat mempertahankan persentase pembagian dividen kepada pemegang saham. Hal ini dikarenakan dividen merupakan salah satu faktor yang turut menentukan ketertarikan investor terhadap perusahaan. Semakin stabil dan meningkat dividen yang diberikan perusahaan akan menarik investor dan meningkatkan harga saham.

3. Bagi perusahaan emiten yang tergabung dalam indeks Kompas 100 diharapkan dapat memberikan laba per lembar saham sebesar mungkin. Hal ini dikarenakan EPS mencerminkan kinerja perusahaan dan semakin tinggi EPS akan meningkatkan harga saham.

4. Analisis kinerja keuangan dalam penelitian ini terbatas pada dividen, profitabilitas, dan EPS saja. Sebaiknya investor dalam menganalisis


(6)

94

keuangan perusahaan dapat menggunakan alat analisis lain seperti solvabilitas atau pun likuiditas.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Investasi, Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Asuransi yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2013

15 277 82

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Shara Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2012

1 43 69

Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Price/Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 63 94

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

3 32 120

Analisis Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.

0 47 93

Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food & Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

9 67 115

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public di Indonesia

1 37 98

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 33 73