PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN DAN PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS IV SD NEGERI 094102 SAMBOSAR KECAMATAN RAYA KAHEAN KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn DAN

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS IV SD NEGERI 094102 SAMBOSAR KECAMATAN RAYA KAHEAN KABUPATEN

SIMALUNGUN TAHUN AJARAN 2014/2015

TESIS

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

JUWITA TINDAON, S.Pd

NIM : 8136182028

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

JUWITA TINDAON. 2015. Penerapan Project Based Learning Menggunakan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn dan Pembentukan Karakter Siswa Kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015.

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PPKn dan karakter siswa melalui penerapan Project Based Learning menggunakan media audio visual dengan tema “Tempat Tinggalku”di kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015.

Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, jumlah subjek adalah sebanyak 30 siswa yang berasal dari siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar

Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015. Untuk

memperoleh data dalam penulisan ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan observasi terhadap kegiatan guru dan siswa, tes hasil belajar siswa serta angket. Dari hasil penelitian berupa kegiatan awal, kegiatan lanjutan (siklus I ) dan Siklus II ternyata project based learning pada tema 8 “tempat tinggalku” dapat meningkatkan hasil belajar PPKn siswa. Hal itu diketahui dari hasil penilaian yang sudah dilaksanakan oleh peneliti yang dilakukan selama 2 siklus. Pada siklus 1 perolehan nilai rata-rata pada observasi (ranah afektif) untuk kegiatan guru sebesar 73,33% dan 93,33% pada siklus 2 dan untuk kegiatan siswa sebesar 72,10% pada siklus 1 dan menjadi 81,71% pada siklus 2. Penilaian produk siswa (ranah psikomotor) sebesar 48,67% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 72,10% pada siklus 2, sehingga terjadi peningkatan sebesar 23,43%. Hasil perolehan rata-rata angket karakter siswa pada siklus 1 adalah 75,48% (kategori cukup) dan pada siklus 2 adalah 89,43% (kategori sangat baik). Berdasarkan data hasil belajar yang diperoleh dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan projectbased learning dapat meningkatkan hasil belajar dan membentuk karakter siswa

kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun

Tahun Ajaran 2014/2015 pada tema 8 “tempat tinggalku”.


(6)

ABSTRACT

JUWITA TINDAON. 2015. Application of Project Based Learning Using the Audio Visual Media in Improving Learning Outcomes PPKn and Character Building on Grade IV Students of SD Negeri 094102 Sambosar Raya Kahean Simalungun District of School Year 2014/2015.

The problem in this research is the low student learning outcomes on grade IV student learning outcomes of SD Negeri 094102 Sambosar Raya Kahean Simalungun District of School Year 2014/2015. The aimed of this study was to determine the increase PPKn learning outcomes and student character by applying project based learning using the audio visual media with the theme of ”Tempat Tinggalku” of SD Negeri 094102 Sambosar Raya Kahean Simalungun District of School Year 2014/2015.

This research method is a Class Action Research, the number of subjects is 30 students from fourth grade students of SD Negeri 094102 Sambosar Raya Kahean Simalungun District of School Year 2014/2015. To obtain the data in this research the authors perform data collection by observation of the activities of teachers and students, student achievement test and questionnaire.

From the results of research in the form of initial activity, follow-up activities (cycle 1) and Cycle 2 turns through project based learning on the theme 8 " tempat tinggalku" able to improve student learning outcomes in PPKn lesson. In the first cycle of the average acquisition value of the observation (affective) for the activities of teachers by 73.33 % and 93.33 % in cycle 2 and for student activities amounted to 72.10 % in cycle 1 and became 81.71 % in cycle 2. Product assessment of students (psychomotor) of 48.67 % in cycle 1 and increased to 72.10 % in cycle 2, resulting in an increase of 23.43 %. Results of the average acquisition questionnaire character of students is 75.48 % (category enough) in cycle 1 and increased to 89.43% (very good) in cycle 2. Based on study results data obtained from the results of this study concluded that the implementation of project based learning able improve student learning outcomes IV grade, especially on the theme 8 "tempat tinggalku" in PPKn lesson.


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis

dengan judul “Penerapan Project Based Learning Menggunakan Media Audio Visual Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar PPKn dan Pembentukan Karakter Siswa Kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015”.

Penyusunan tesis ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Magister Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Medan

priode 2015 – 2019.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M. Pd. Selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan. Bapak Dr. Arif Rahman M.Pd. Selaku Asisten Direktur I, Bapak Dr. Sahat Siagian, M.Pd. Selaku Asisten Direktur II.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar dan Ibu

Dr. Anita Yus, M.Pd. Selaku Sekretaris Studi Pendidikan Dasar.

4. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr.

Restu, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan kritik dan saran Terhadap saya dalam penyelesaian tesis.

5. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si, Ibu Dr. Reh Bungana Br. Perangin-angin, M.Hum,

Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M. Pd. Yang telah banyak memberikan banyak masukan terhadap saya dalam menyelesaikan tesis.


(8)

memberikan ilmu pengetahuan dan seluruh pegawai tata usaha Program Pascasarjana yang telah banyak memberikan bantuan.

7. Kepala Sekolah dan guru-guru di SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya

Kahean Kabupaten Simalungun yang telah memberikan izin serta bantuan dalam melakukan penelitian.

8. Kedua Orang tuaku ayah dan ibu dengan kasih saying dan ketulusan hati

membesarkan, melindungi dan memberikan motivasi sehingga dapat menyelesaikan pendidikan Magister saya. Serta ketiga adik saya yang selalu memberikan motivasi.

9. Seluruh teman-teman seperjuangan di program pendidikan dasar stambuk 2013

terkhusus kelas B2 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan motivasi.

10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungannya.

Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi

perbaikan-perbaikan ke depan. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

Medan, Mei 2015 Penulis


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 9

1.3.Batasan Masalah ... 10

1.4.Rumusan Masalah ... 10

1.5.Tujuan Penelitian ... 11

1.6.Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 12

2.1. Kerangka Teori ... 12

2 1.1. Hakikat Hasil Belajar PPKn ... 12

2.1.2. Hakikat Media Audio Visual ... 27

2.1.3. Hakikat Project Based Learning ... 32

2.1.4. Konsep Pendidikan Karakter ... 41

2.1.5. Lingkungan Tempat Tinggalku ... 51

2.2. Penelitian Yang Relevan ... 56

2.3. Kerangka Berfikir ... 57

2.4. Hipotesis Penelitian ... 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 61

3.1. Jenis Penelitian ... 61

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 61

3.3. Subjek Penelitian ... 61

3.4. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 61

3.5. Disain Penelitian ... 62

3.6. Prosedur Penelitian ... 63

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 69


(10)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 74

4.1. Hasil Penelitian ... 74

4.1.1. Deskripsi Pratindakan ... 74

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus 1 ... 78

4.1.3. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus 2 ... 99

4.1.4. Deskripsi Hasil Penelitian Pembentukan Karakter Siswa ... 119

4.2. Temuan Penelitian ... 128

4.3. Pembahasan ... 130

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN ... 141

5.1. Kesimpulan ... 133

5.2. Implikasi ... 142

5.3. Saran ... 142

DAFTAR PUSTAKA ... 144


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Hasil Observasi Awal ... 8

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 75

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Butir Soal Angket ... 76

Tabel 4.3. Hasil Observasi aktivitas guru ... 88

Tabel 4.6. Hasil Observasi aktivitas siswa ... 90

Tabel 4.7. Hasil Penilaian produk ... 92

Tabel 4.8. Hasil Penilaian pilihan berganda (kognitif) ... 93

Tabel 4.9. Hasil observasi guru (siklus 2) ... 109

Tabel 4.10. Hasil Observasi aktivitas siswa (siklus2) ... 111

Tabel 4.11. Hasil Penilaian produk ... 113

Tabel 4.12. Hasil tes pilihan berganda (kognitif) ... 114

Tabel 4.13. Hasil Penilaian tes pilihan berganda (kognitif) ... 115

Tabel 4.14. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Karakter (Siklus 1) ... 121


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Beberapa Perangkat Media Audio Visual ... 31

Gambar 2.2 Keterkaitan Antara Komponen Moral dalam Rangka Pembentukan Karakter yang baik menurut Lickona ... 48

Gambar 2.3 Bagan Alur Fikir Penelitian... 59

Gambar 3.1 Skema Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas ... 63

Gambar 4.2 Guru sedang memulai pelajaran tema 8 ”Tempat Tinggalku” ... 80

Gambar 4.3 Siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar ... 81

Gambar 4.4 Siswa mulai bekerja pada kelompok masing-masing ... 82

Gambar 4.5 Guru sedang memperhatikan kegiatan pada salah satu kelompok ... 83

Gambar 4.6 Salah satu kelompok siswa sedang mengerjakan project ... 84

Gambar 4.7 Guru sedang memonitoring dan memfasilitasi kerja project siswa .... 85

Gambar 4.8 Salah satu kelompok siswa sedang menunjukkan hasil project denah 86 Gambar 4.9 Guru sedang memulai pelajaran tema 8 ”Tempat Tinggalku” ... 101

Gambar 4.10 Siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar ... 102

Gambar 4.11 Siswa mulai bekerja pada kelompok masing-masing ... 103

Gambar 4.12 Siswa sedang mengerjakan kegiatan project ... 104

Gambar 4.13 Salah satu kelompok siswa sedang memperhatikan guru Memberikan keterangan ... 105

Gambar 4.14 Guru sedang memonitoring dan memfasilitasi kerja project siswa .... 106 Gambar 4.15 Salah satu kelompok siswa sedang menunjukkan hasil project denah 107


(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hasil observasi siswa ... 91

Grafik 4.2 Hasil penilaian produk ... 93

Grafik 4.3 Hasil tes pilihan berganda ... 95

Grafik 4.4 Hasil observasi siswa ... 112

Grafik 4.5 Hasil penilaian produk ... 114

Grafik 4.6 Hasil tes pilihan berganda ... 116

Grafik 4.7 Diagram Batang Hasil Angket Karakter (Siklus 1)... 123

Grafik 4.8 Diagram Batang Hasil Angket Karakter (Siklus 2)... 126

Grafik 4.9 Diagram Batang Persentase Peningkatan Angket Karakter Siklus 1 ke Siklus 2 ... 127


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus kelas IV Tema 8 “Tempat Tinggalku” ... 147

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus 1) ... 151

Lampiran 3. Lembar Tugas Project (Siklus 1) ... 157

Lampiran 4. Rubrik Penilaian product kelompok (Siklus 1) ... 158

Lampiran 5. Hasil Penilaian product kelompok (Siklus 1) ... 159

Lampiran 6. Lembar Observasi Siswa (Siklus 1) ... 160

Lampiran 7. Hasil observasi siswa (Siklus 1) ... 161

Lampiran 8. Soal-soal tes hasil belajar (Siklus 1) ... 163

Lampiran 9. Angket karakter siswa ... 165

Lampiran 10. Perhitungan uji validitas soal tes hasil belajar ... 167

Lampiran 11. Perhitungan uji reliabilitas soal tes hasil belajar ... 168

Lampiran 12. Perhitungan uji validitas angket karakter ... 169

Lampiran 13. Perhitungan uji reliabilitas angket karakter ... 170

Lampiran 14. Hasil perhitungan tes hasil belajar ... 171

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus 2) ... 172

Lampiran 16. Lembar Tugas Project (Siklus 2) ... 178

Lampiran 17. Rubrik Penilaian product kelompok (Siklus 2) ... 179

Lampiran 18. Hasil Penilaian product kelompok (Siklus 2) ... 180

Lampiran 19. Lembar Observasi Siswa (Siklus 2) ... 181

Lampiran 20. Hasil observasi siswa (Siklus 2) ... 182

Lampiran 21. Soal-soal tes hasil belajar (Siklus 2) ... 184

Lampiran 22. Hasil perhitungan angket karakter siswa (Siklus 1) ... 185


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, pasal 3 bahwa ”Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab atas keberhasilan dan kemajuan pendidikan di Indonesia akan tetapi semua pihak baik guru, orang tua, maupun siswa sendiri ikut bertanggung jawab. Pendidikan Nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar yang diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah pendidikan. Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau kualitas pendidikan yang masih rendah. Rendahnya kualitas pendidikan ini terlihat dari capaian daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang masih rendah pula.


(16)

Paradigma lama dalam kegiatan belajar mengajar menyatakan bahwa guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif, sekarang ini telah banyak berubah karena tuntutan perkembangan jaman (globalisasi). Saat ini paradigma yang baru mulai mengembangkan strategi belajar mengajar siswa aktif. Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan seharusnya mampu berperan dalam proses edukasi (proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik dan mengajar), proses sosialisasi (proses bermasyarakat khususnya bagi anak didik), dan proses transformasi (proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik). Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diharapkan dapat terjadi aktivitas siswa, yaitu siswa mau dan mampu mengungkapkan pendapat sesuai dengan apa yang dipahami. Selain itu diharapkan pula siswa mampu berinteraksi dengan orang lain secara positif, misalnya antara siswa dengan siswa sendiri maupun antara siswa dengan guru apabila ada kesulitan-kesulitan yang terkait dengan materi pelajaran.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut guru mempunyai fungsi yang sangat penting dan sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Seorang guru yang profesional idealnya memiliki kompetensi pendidikan, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Terutama dalam proses pembelajaran guru dituntut pula menguasai berbagai strategi pembelajaran agar suasana pembelajaran di kelas lebih bergairah dan menyenangkan.

Cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan motivasi siswa terhadap suatu materi pelajaran, sehingga proses pembelajaran menuntut guru untuk menekankan pada penguasaan siswa akan konsep materi pelajaran yang diajarkan. Hal tersebut disebabkan penguasaan konsep yang optimal oleh siswa juga akan berdampak pada hasil belajar yang


(17)

dicapai siswa. Dilain pihak perolehan hasil belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan pembelajaran selama program pendidikan yang dilaksanakan di kelas yang pada kenyataannya tidak pernah lepas dari masalah.

Ditinjau dari segi keberhasilan pembelajarannya, mata pelajaran PPKn diharapkan mampu membekali siswa dalam pengetahuan dan keterampilan intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi serta efektifitas dalam berpartisipasi. Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian guru dalam mempersiapkan pembelajaran PPKn yakni : bekal pengetahuan materi pembelajaran dan metode atau pendekatan pembelajaran.

Pembelajaran PPKn dengan paradigma yang baru bertumpu pada

kemampuan dasar kewarganegaraan ( civic competence ) untuk semua jenjang,

sering kali guru dihadapkan pada kesulitan akan media dan model pembelajaran yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal ini mengingat pelajaran PPKn sangat lekat dengan pengembangan sikap dan perilaku siswa, atau dengan kata lain muara dari pembelajaran PPKn pada sekolah dasar adalah pada aspek keaktifan siswa.

Inilah yang menjadi tantangan guru, agar mampu menghadirkan proses pembelajaran mata pelajaran PPKn yang menyenangkan dan mampu menarik perhatian bagi siswa dalam belajar. Guru dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode yang sesuai dengan karakter siswa sekolah dasar, seperti penggunaan media audio visual, gambar-gambar/foto-foto serta melibatkan siswa membuat gambar/denah.

Di dalam lampiran Permendiknas No 22 tahun 2006 di kemukakan bahwa “mata pelajaran PPKn merupakan mata Pelajaran yang memfokuskan pada


(18)

pembentukan sikap warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”. PPKn adalah program pendidikan berdasarkan nilai-nilai pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan menjadi jati diri bangsa yang terwujud dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari baik bagi masyarakat maupun peserta didik sebagai individu, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam pembelajaran mata pelajaran PPKn guru harus menguasai materi yang diajarkan dan cara menyampaikannya. Cara penyampaian pelajaran sering disebut metode pembelajaran merupakan faktor yang penting diperhatikan oleh seorang guru. Cara penyampaian pelajaran dengan cara satu arah akan menimbulkan kebosanan bagi siswa, karena siswa akan menjadi pasif (bersifat menerima saja) tentang apa yang dipelajarinya, materi abstrak tidak bermakna, sehingga proses pembelajaran PPKn menjadi membosankan.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa termasuk dalam pelajaran mata pelajaran PPKn. Salah satunya adalah kurangnya kemampuan guru dalam mengusai materi yang akan diajarkan, hal ini dapat menyebabkan suasana kelas menjadi kurang menarik dan cenderung membosankan. Selain itu metode mengajar guru yang masih belum tepat. Kurangnya penguasaan guru akan pelajaran serta faktor minimnya sarana dan prasarana belajar. Selain itu faktor kurangnya minat dan motivasi siswa pada mata pelajaran PPKn merupakan masalah yang umum terjadi. Permasalahan-permasalahan


(19)

di atas akhirnya akan dapat membawa suasana belajar yang tidak menarik, siswa menjadi kurang bersemangat dan pada akhirnya menurunkan hasil belajar siswa.

Dunia pendidikan dewasa ini menghadapi berbagai masalah yang amat kompleks dan perlu mendapat perhatian secara bersama oleh para pendidik dan orang tua. Fenomena merosotnya karakter berbangsa di tanah air dapat disebabkan semakin kurangnya pendidikan karakter di sekolah berkurangnya implementasi nilai-nilai berkarakter di lembaga-lembaga pemerintahan dan kemasyarakatan ditambah kuatnya arus globalisasi telah menguburkan kaidah-kaidah karakter budaya bangsa yang se-sungguhnya bernilai tinggi.

Melihat kondisi sekarang dan akan datang, ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter merupakan kebutuhan yang amat vital. Ini dilakukan untuk mempersiapkan tantangan global dan daya saing bangsa. Memang tidak mudah untuk menghasilkan SDM yang tertuang dalam Undang-Undang tersebut. Persoalannya adalah hingga saat ini SDM Indonesia masih belum mencerminkan cita-cita pendidikan yang diharapkan. Misalnya untuk kasus-kasus aktual, masih banyak ditemukan siswa yang menyontek di kala sedang menghadapi ujian, bersikap malas, tawuran antar sesama siswa, melakukan pergaulan bebas, terlibat narkoba, dan lain-lain. Kondisi ini terus terang sangat memilukan dan mengkhawatirkan bagi bangsa Indonesia yang telah merdeka sejak tahun 1945. Memang masalah ini tidak dapat digeneralisir, namun setidaknya ini fakta yang tidak boleh diabaikan demi perbaikan moral anak bangsa menjadi manusia yang tidak bermoral sebagaimana saat ini sering dilihat tayangan Televisi yang mempertontonkan berita-berita seperti pencurian, perampokan, pemerkosaan, korupsi, dan penculikan, yang dilakukan tidak hanya oleh orang-orang dewasa, tapi juga oleh anak-anak usia belasan.


(20)

Setiap sekolah perlu mulai memikirkan bagaimana mewujudkan pendidikan karakter, agar anak didik betul-betul dapat mempraktekkan norma dan tata nilai yang sesuai dengan agama dan budaya bangsa sejak dini. Upaya yang dapat dilaksanakan saat ini adalah menerapkan dan melaksanakan pendidikan karakter, dan melatih siswa memiliki tata krama, sopan santun dalam kehidupan sosial di sekolah. Pendidikan katrakter bukan hanya mencakup tata krama, dan tata tertib sekolah sebagaimana yang berlaku sekarang ini.

Persoalan belum terealisasinya amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dalam pembentukan karakter berbangsa di tanah air antara lain dapat bersumber dari sistem dan model implementasi pendidikan karakter. Implementasi pendidikan karakter tidak efektif dalam membentuk karakter anak didik. Artinya, pendidikan yang mengedepankan nilai dan hasil belajar siswa, baik secara makro maupun mikro belum mampu mencapai hakikatnya yang paling esensial yaitu pembentukan karakter. Satuan pendidikan formal, nonformal dan informal ataupun pendidikan di sekolah dan di luar sekolah belum mampu mengimplentasi pendidikan karakter yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis sekolah. Sekolah sebagai suatu lembaga

pendidikan merupakan small community (masyarakat dalam skala kecil),

hendaknya menjadi tempat yang dapat membentuk karakter berkualitas, memberikan pengetahuan dan pengalaman menarik bagi siswa.

Salah satu permasalahan yang dihadapi pihak sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan karakter dewasa ini adalah tantangan globalisasi yang semakin meningkat dewasa ini. Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin hari semakin canggih dan terjangkau secara ekonomi,


(21)

menyebabkan arus budaya asing semakin deras masuk dan terserap peserta didik. Meskipun banyak dari budaya asing tersebut yang baik dan berguna bagi peningkatan budaya, namun tidak sedikit juga yang memberikan dampak negatif bahkan berdampak buruk. Hal inilah yang perlu dijaga dan waspadai, yaitu dengan cara memberikan tuntunan dan arahan serta didikan yang lebih sesuai dan terarah bagi siswa.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran yang diwajibkan untuk kurikulum di jenjang pendidikan dasar, menengah, dan mata kuliah wajib untuk kurikulum pendidikan tinggi, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37. Berdasarkan hal tersebut PPKn tidak bisa dianggap remeh karena merupakan mata pelajaran yang diwajibkan, sehingga upaya-upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran PPKn di sekolah-sekolah harus terus diupayakan.

Kenyataan di lapangan pelajaran PPKn masih dianggap sebagai pelajaran nomor dua atau dianggap sepele oleh sebagian besar siswa. Kenyataan ini semakin diperburuk dengan metode mengajar yang dipakai oleh sebagian besar guru PPKn masih memakai metode konvensional atau tradisional. Metode konvensional merupakan metode dimana guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan langkah-langkah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Sehingga keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar berkurang dan hanya bergantung pada guru. Metode ini berkisar pada pemberian ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Akibatnya dalam mempelajari materi PPKn siswa cenderung kurang semangat dan dianggap sebagai pelajaran yang membosankan. Hal tersebut terjadi pula di SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun.


(22)

Peneliti memfokuskan perhatian pada siswa kelas IV, karena permasalahan yang akan diteliti, peneliti temukan di kelas tersebut. Kelas tersebut memiliki permasalahan prestasi belajar rata-rata kelas pada mata pelajaran PPKn yang rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata PPKn kelas IV yaitu 58,2 dengan batas ketuntasan minimalnya (KKM) yaitu 70. Berdasarkan data tersebut siswa yang mampu mencapai nilai ≥70 hanya sekitar 40%, sedangkan sisanya memperoleh nilai di bawah batas ketuntasan minimal tersebut. Untuk lebih jelas mengenai data ketuntasan hasil belajar PPKn siswa dapat dilihat pada tabel 1.1. berikut :

Tabel 1.1. Data Hasil Observasi Awal

No Hasil Observasi Keterangan Jumlah Siswa Persentase

1. > 70 Tuntas 14 41,17%

2. < 70 Tidak Tuntas 20 58,83%

Data ini peneliti dapatkan setelah melakukan wawancara dengan guru PPKn di sekolah tersebut. Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut antara lain disebabkan olehkurangnya semangat siswa dalam belajar PPKn, tidak semua siswa mempunyai buku pegangan atau buku paket PPKn, dan metode mengajar guru yang masih berkisar pada ceramah, tanya jawab serta penugasan.

Berkenaan dengan hal itu, peneliti merasa perlu untuk mengkaji lebih jauh tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui berbagai konsep dan teori serta strategi belajar yang lebih baik. Melalui konsep dan strategi belajar yang baik, diharapkan akan mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan.

Sebagian besar metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih bersifat konvensional. Dalam model pembelajaran konvensional siswa cenderung


(23)

mendukung untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PPKn siswa. Aktivitas belajar siswa cenderung diam, mendengarkan dan mencatat hal-hal penting dari pelajaran. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan

situasi dan kondisi belajar siswa, salah satunya adalah dengan menerapkan metode

pembelajaran yang berfokus pada masalah dan kegiatan. Salah satu diantara metode tersebut adalah penerapan pembelajaran yang berbasis proyek/kegiatan. Agar lebih terarah, pembelajaran dapat dipadukan dengan penggunaan media yang lebih interaktif, dalam hal ini media audio visual.

Project Based Learning merupakan pembelajaran yang berpusat pada proses,

relatif berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit pembelajaran bermakna dengan memadukan konsep-konsep dari sejumlah komponen baik itu pengetahuan, disiplin

ilmu atau lapangan. Pada Project Based Learning kegiatan pembelajarannya

berlangsung secara kolaboratif dalam kelompok yang heterogen.

Penerapan Project Based Learning dengan menggunakan media audio

visual dalam proses pembelajaran PPKn mengenai tema “Tempat tinggalku” di tingkat Sekolah dasar telah sesuai dengan petunjuk kurikulum. Hal ini dikarenakan materi dengan tema “Tempat tinggalku” memerlukan analisis dan pemahaman yang lebih konkrit oleh guru dan para siswa.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. 2. Siswa kurang mandiri dalam mengikuti proses belajar mengajar


(24)

3. Guru lebih dominan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran PPKn. 4. Proses pembelajaran PPKn berjalan monoton, sehingga kurang menarik bagi siswa. 5. Rendahnya karakter siswa di Sekolah Dasar.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan penulis baik dari segi kemampuan dan waktu, peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu pada :

1. Penerapan pembelajaran Project Based Learning menggunakan media

audio visual untuk meningkatkan hasil belajar PPKn siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Pembentukan Karakter Siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar

Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah :

1. Apakah penerapan pembelajaran Project Based Learning menggunakan

media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar PPKn siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Apakah pembelajaran Project Based Learning menggunakan media audio

visual dapat membentuk karakter siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015.


(25)

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Peningkatan hasil belajar PPKn melalui penerapan Project Based Learning

menggunakan media audio visual dengan tema “Tempat Tinggalku”di kelas

IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Upaya pembentukan karakter siswa di kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar

Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PPKn serta membentuk karakter yang lebih baik.

2. Bagi guru mata pelajaran PPKn menjadi bahan masukan mengenai

penerapan Project Based Learning menggunakan media audio visual.

3. Bagi kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran serta masalah-masalah pembelajaran, khususnya yang berhubungan dengan pembentukan karakter siswa.

4. Bagi peneliti lain sebagai bahan referensi mengenai penerapan Project


(26)

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data yang sudah dipaparkan pada pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Proses pembelajaran dengan penerapan project based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema 8 “tempat tinggalku” . Ini dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan setiap diakhir tindakan. Selain dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pelajaran dengan baik, siswa juga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui kerjasama, musyawarah dan berpendapat serta menerima pendapat orang lain.

2. Karakter siswa setelah mengikuti proses pembelajaran project based learning meningkat sangat positif. Hal ini dapat dilihat melalui observasi, catatan lapangan, dan pengisian angket karakter siswa. Siswa menyatakan sangat senang mengikuti pembelajaran dengan model projectbased learning, bahkan siswa menganjurkan untuk dilaksanakan pada mata pelajaran lain.

3. Penerapan project based learning pada tema 8 “tempat tinggalku” dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD khususnya pada tema 8 “tempat tinggalku” mata pelajaran PPKn.


(27)

5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat diambil beberapa implikasi sebagai berikut :

1. Penerapan project based learning memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015 pada tema 8 “tempat tinggalku”.

2. Pembelajaran melalui project based learning ternyata sangat sesuai diterapkan agar meningkatkan minat, perhatian dan motivasi belajar siswa. 3. Proses pembelajaran dengan projectbased learning dapat diterapkan pada siswa SD, namun harus dilengkapi dengan lembar aktivitas siswa yang dirancang dengan baik.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dikemukakan beberapa saran berikut :

1. Kepada guru PPKn disarankan untuk melaksanakan pembelajaran pada tema 8 “tempat tinggalku” dengan menerapkan project based learning, namun harus lebih baik dalam persiapan sarana dan prasarana pembelajaran.

2. Kepada guru lain yang berminat untuk mengadakan penelitian tindakan kelas, diharapkan untuk mempertimbangkan untuk mengembangkan project based learning ini pada materi dan pokok bahasan pelajaran lain. Penempatan subjek penelitian yang heterogen memungkinkan situasi


(28)

diskusi kelompok menjadi lebih kondusif dan siswa yang berkemampuan rendah mendapat bantuan dari teman yang lebih mampu (tutor sebaya). 3. Penerapan project based learning pada siswa kelas IV SD akan dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, karena para siswa harus aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk. 1983. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Anita Lie. (2007). Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo

Dimyati, dan Mudjiono. 1999; Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT. Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Djahiri, 2008. Implementasi Pelajaran PKn di SD .http.www.google.com

Depdiknas, (2006). Kurikulum 2013. Jakarta : Depdiknas

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Herminarto Sofyan. 2006. Implementasi pembelajaran Berbasis Proyek Pada Bidang Kejuruan. Cakrawala Pendidikan. Yogyakarta: LPM UNY

Hermawan Kertajaya, (2010). Grow with Character: The Model Marketing. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Hersey, Paul dan ken blanchard ( terjemahan Sondang P. Siagian ) 1993, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Rineka Cipta

Herminarto Sofyan. 2006. Implementasi pembelajaran Berbasis Proyek Pada Bidang Kejuruan. Cakrawala Pendidikan. Yogyakarta: LPM UNY

Krisna.2009. Pengertian dan Ciri-Ciri Belajar.

http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri pembelajaran/ (27/01/11)

Kartono, Kartini dan Dali Gulo, Kamus Psikologi, Bandung: Pionir Jaya, 1987.

Khamdi, Waras, 2007. Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran, Tersedia pada :

http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-proyek-model-potensial-untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/Diakses (18 Oktober 2014)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Tempat Tinggalku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta.

Lickona T. 1992. Educating For Character: How Our Schools Can Teach Respect And Responsibility. Bamtam.


(30)

Lintang.2005.Pengertian Belajar. http://www.scribd.com/doc/6439508/Pengertian-Belajar-Lintang (27/01/11)

Muhibbin Syah.2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja GrafIndo Persada.

Moh. Surya. (1999). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB - IKIP Bandung.

Muliawati. (2010). Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Berfikir Kritis Siswa. Skripsi Fakultas FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Nasution,S. 1995. Berbagai pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara

Natawijaya,Rochman.2005.Aktivitas Belajar. Jakarta: Depdiknas

Ratna, Kutha I Nyoman.2004. Teori Metode dan Tehnik Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rosalia, Tara. 2005. Aktifitas Belajar. sciences/1961162-aktifitas-belajar/ (27/01/11)

Sadiman, Arief S. 2010. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka

Cipta

Sugiyono.(2006).Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta

Suharsimi Arikunto (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Somantri, Muhammad Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Rosda Karya.

Suyanto. 2009. Urgensi Pendidikan Karakter. http:// www. mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/pages/urgensi.html.(22/10/2014)

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Syaiful Bahri Djamarah. (1994). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Sudjana,Nana.2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar


(31)

Baru

Tempat Tinggalku / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi

Tim ICCE UIN Jakarta, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah dengan Asia Foundation dan Prenada Media, 2005 Sungkono. 2004. Pengembangan Media Audio. Yogyakarta: FIP UNY

Winarno Surachmad. (1986). Pengantar Interaksi Mengajar Belajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung :Tarsito.

Winataputra, U.S dan Budimansyah D. (2007). Civic Education (Konteks, Landasan, Bahan Ajar, dan Kultur Kelas. Bandung: UPI Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Yahya Sudarya. Pengembangan Project-Based Learning dalamMata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di

PGSD BumiSiliwangi UPI. Jurnal Pendidikan Dasar. Nomor 10 Oktober 2008.

http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual-dikutip tanggal 14/11/2014 http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/17/pengenalan-pbl-dikutip tanggal


(1)

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data yang sudah dipaparkan pada pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Proses pembelajaran dengan penerapan project based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema 8 “tempat tinggalku” . Ini dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan setiap diakhir tindakan. Selain dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pelajaran dengan baik, siswa juga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui kerjasama, musyawarah dan berpendapat serta menerima pendapat orang lain.

2. Karakter siswa setelah mengikuti proses pembelajaran project based learning meningkat sangat positif. Hal ini dapat dilihat melalui observasi, catatan lapangan, dan pengisian angket karakter siswa. Siswa menyatakan sangat senang mengikuti pembelajaran dengan model projectbased learning, bahkan siswa menganjurkan untuk dilaksanakan pada mata pelajaran lain.

3. Penerapan project based learning pada tema 8 “tempat tinggalku” dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD khususnya pada tema 8 “tempat tinggalku” mata pelajaran PPKn.


(2)

5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat diambil beberapa implikasi sebagai berikut :

1. Penerapan project based learning memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015 pada tema 8 “tempat tinggalku”.

2. Pembelajaran melalui project based learning ternyata sangat sesuai diterapkan agar meningkatkan minat, perhatian dan motivasi belajar siswa. 3. Proses pembelajaran dengan projectbased learning dapat diterapkan pada siswa SD, namun harus dilengkapi dengan lembar aktivitas siswa yang dirancang dengan baik.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dikemukakan beberapa saran berikut :

1. Kepada guru PPKn disarankan untuk melaksanakan pembelajaran pada tema 8 “tempat tinggalku” dengan menerapkan project based learning, namun harus lebih baik dalam persiapan sarana dan prasarana pembelajaran.

2. Kepada guru lain yang berminat untuk mengadakan penelitian tindakan kelas, diharapkan untuk mempertimbangkan untuk mengembangkan project based learning ini pada materi dan pokok bahasan pelajaran lain. Penempatan subjek penelitian yang heterogen memungkinkan situasi


(3)

diskusi kelompok menjadi lebih kondusif dan siswa yang berkemampuan rendah mendapat bantuan dari teman yang lebih mampu (tutor sebaya). 3. Penerapan project based learning pada siswa kelas IV SD akan dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, karena para siswa harus aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk. 1983. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Anita Lie. (2007). Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo

Dimyati, dan Mudjiono. 1999; Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT. Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Djahiri, 2008. Implementasi Pelajaran PKn di SD .http.www.google.com

Depdiknas, (2006). Kurikulum 2013. Jakarta : Depdiknas

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Herminarto Sofyan. 2006. Implementasi pembelajaran Berbasis Proyek Pada Bidang Kejuruan. Cakrawala Pendidikan. Yogyakarta: LPM UNY

Hermawan Kertajaya, (2010). Grow with Character: The Model Marketing. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Hersey, Paul dan ken blanchard ( terjemahan Sondang P. Siagian ) 1993, Teori dan Praktek

Kepemimpinan, Rineka Cipta

Herminarto Sofyan. 2006. Implementasi pembelajaran Berbasis Proyek Pada Bidang Kejuruan. Cakrawala Pendidikan. Yogyakarta: LPM UNY

Krisna.2009. Pengertian dan Ciri-Ciri Belajar.

http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri pembelajaran/ (27/01/11)

Kartono, Kartini dan Dali Gulo, Kamus Psikologi, Bandung: Pionir Jaya, 1987.

Khamdi, Waras, 2007. Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran, Tersedia pada :

http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-proyek-model-potensial-untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/Diakses (18 Oktober 2014)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Tempat Tinggalku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta.

Lickona T. 1992. Educating For Character: How Our Schools Can Teach Respect And


(5)

Lintang.2005.Pengertian Belajar. http://www.scribd.com/doc/6439508/Pengertian-Belajar-Lintang (27/01/11)

Muhibbin Syah.2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja GrafIndo Persada.

Moh. Surya. (1999). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB - IKIP Bandung.

Muliawati. (2010). Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Berfikir Kritis Siswa. Skripsi Fakultas FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Nasution,S. 1995. Berbagai pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara

Natawijaya,Rochman.2005.Aktivitas Belajar. Jakarta: Depdiknas

Ratna, Kutha I Nyoman.2004. Teori Metode dan Tehnik Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rosalia, Tara. 2005. Aktifitas Belajar. sciences/1961162-aktifitas-belajar/ (27/01/11)

Sadiman, Arief S. 2010. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka

Cipta

Sugiyono.(2006).Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta

Suharsimi Arikunto (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Somantri, Muhammad Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Rosda Karya.

Suyanto. 2009. Urgensi Pendidikan Karakter. http:// www.

mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/pages/urgensi.html.(22/10/2014)

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Syaiful Bahri Djamarah. (1994). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Sudjana,Nana.2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar


(6)

Baru

Tempat Tinggalku / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi

Tim ICCE UIN Jakarta, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah dengan Asia Foundation dan Prenada Media, 2005 Sungkono. 2004. Pengembangan Media Audio. Yogyakarta: FIP UNY

Winarno Surachmad. (1986). Pengantar Interaksi Mengajar Belajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung :Tarsito.

Winataputra, U.S dan Budimansyah D. (2007). Civic Education (Konteks, Landasan, Bahan Ajar, dan Kultur Kelas. Bandung: UPI Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Yahya Sudarya. Pengembangan Project-Based Learning dalamMata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di

PGSD BumiSiliwangi UPI. Jurnal Pendidikan Dasar. Nomor 10 Oktober 2008.

http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual-dikutip tanggal 14/11/2014

http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/17/pengenalan-pbl-dikutip tanggal 12/11/2014


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV A SD NEGERI 7 KARANG ANYAR JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 19 42

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV ZULKIFLI SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT KOTA METRO

2 27 71

MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA KELAS IV SULAIMAN SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 19 70

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01 METRO BARAT

1 23 66

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BANJARREJO BATANGHARI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 24 52

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MEMBENTUK KARAKTER BELAJAR SISWA SMP NEGERI

1 12 108

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 87

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SD Tri Utami

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI CANDIREJO 01 KECAMATAN TUNTANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS 5 SD NEGERI BUTUH 1 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 15