PERBEDAAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS ANTARA PEGAWAI DAN BURUH Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERBEDAAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS ANTARA PEGAWAI DAN BURUH Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh: Felisitas Yolenta Ndiki NIM: 079114082 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Don't wait until everything is just right. It will never be perfect. There will

always be challenges, obstacles and less than perfect conditions. So what.

Get started now. With each step you take, you will grow stronger and

stronger, more and more skilled, more and more self-confident and more

and more successful Mark Victor Hansen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN

  Semua hasil kerja keras ini aku persembahkan untuk ;

  Tuhan Yesus Kristus Papa dan mama yang selalu mendukung

  Kakakku Sahabat-sahabatku

  Dan semua orang yang aku sayangi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 18 Agustus 2011 Penulis,

  Felisitas Yolenta Ndiki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBEDAAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS ANTARA PEGAWAI

DAN BURUH

Felisitas Yolenta Ndiki

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kesejahteraan

psikologis antara pegawai dan buruh yang dilihat melalui enam dimensi kesejahteraan psikologis.

Jumlah dan kestabilan pendapatan, tingkat pendidikan dan kelas sosial diduga merupakan tiga

faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis antara pegawai dan

buruh Berdasarkan ketiga faktor tersebut maka hipotesis pada penelitian ini yaitu ada perbedaan

tingkat kesejahteraan psikologis antara pegawai dan buruh yang dilihat melalui enam dimensi

kesejahteraan psikologis. Subjek dalam penelitian ini adalah buruh pabrik rokok Rush Mild, pabrik

Maesindo, buruh pengrajin emping desa Ngaran, Bantul, pegawai perusahaan swasta dan pegawai

negeri sipil di kantor kejaksaan Yogyakarta. Jumlah subjek penelitian adalah 100 orang yang

terdiri dari 50 orang buruh dan 50 orang pegawai. Dari hasil uji coba, didapatkan reliabilitas skala

setiap dimensi memiliki koefisien korelasi diatas 0,7. Enam dimensi kesejahteraan psikologis akan

dikategorikan menjadi beberapa faktor dengan menggunakan analisis faktor dan pada penelitian ini

didapatkan dua faktor hasil ekstraksi. Faktor1 yang terdiri dari dimensi penerimaan diri, relasi

positif dengan sesama, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Faktor2 yang terdiri dari dimensi

otonomi dan penguasaan lingkungan. Hasil uji dengan menggunakan independent sample test

menginformasikan bahwa tidak ada perbedaan mean yang signifikan pada faktor1 diantara

kelompok penelitian pegawai dan buruh dengan nilai t=1,417 (p>0,05) dan tidak ada perbedaan

mean yang signifikan pada faktor2 diantara kelompok penelitian pegawai dan buruh dengan nilai

t=1,608 (p>0,05). Berdasarkan uji paired test didapatkan informasi bahwa faktor1 memiliki mean

yang lebih besar dari pada faktor2 pada subjek penelitian. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa

jumlah dan kestabilan pendapatan, tingkat pendidikan dan status sosial yang berbeda pada

kelompok pegawai dan buruh tidak mempengaruhi tingkat kesejahteraan psikologis pada enam

dimensinya. Hasil penelitian juga menginformasikan bahwa terdapat pola pembentukkan faktor

yang sama antara pegawai dan buruh sehingga kemungkinan besar berasal dari populasi yang

sama. Faktor1 yang lebih besar dari pada faktor2 pada subjek penelitian memberikan dugaan

bahwa subjek peneltian lebih bersifat kolektif.

  Kata kunci: kesejahteraan psikologis, pegawai, buruh

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DIFFERENCE OF PSYCHOLOGICAL WELL BEING BETWEEN

EMPLOYEES AND WORKERS

Felisitas Yolenta Ndiki

  

ABSTRACT This research aims to investigate whether there were differences in psychological well

being between employees and workers, seen through six dimension of psychological well being.

Amount and stability of income, education level and social class were three factors that are

assumed could affect different psychological well being between employees and workers. Based

on these three factors this research hypothesis is that there are difference psychological well being

between employees and workers seen through six dimensions of psychological well being.

Subjects in this research consisted of Rush Mild cigarette factory workers, Maesindo factory

workers, workers melinjo chips home industry in Ngaran-Bantul, employees of private companies

and civil employee in the prosecutor’s office in Yogyakarta. This research involved 100

peopleconsisting of 50 workers and 50 employees. The test result showed reliability of

psychological well-being scale is 0,7 and above for each dimension of psychological well being.

Six dimensions of psychological well being will be categorized into a number of factors by using

factor analysis this research found two factors of extracted. Result factor1 consisting of self

acceptance, positive relation with others, purpose in life and personal growth. Factor2 consisting

of autonomy and environmental mastery. Test results by using independent sample test informed

that there were no mean difference on factor 1 with t=1,417 (p>0,05) and factor 2 with t=1,608

(p>0,05) between employees and workers. Based on paired test informed that factor 1 had greater

mean than factor2. The test results showed that differences amount and stability of income,

education level and social status between employees and workers did not affect of psychological

well being seen through six dimensions of psychological well being. The results also informed that

there are same pattern analysis factor result between employees and workers. Probably informed informed that subject in this research come from one population collectively. Keywords: Psychological well-being, employees, workers PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Felisitas Yolenta Ndiki Nomor Induk Mahasiswa : 079114082

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERBEDAAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS ANTARA PEGAWAI DAN

  

BURUH”

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universistas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal:18 Agustus 2011 Yang menyatakan, Felisitas Yolenta Ndiki

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa atas bimbingan dan penyertaanNya selama ini sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Perbedaan

  Kesejahteraan Psikologis Antara Pegawai dan Buruh” ini dapat terselesaikan dengan baik.

  Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahaan hati peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta..

  2. Ibu Titik Kristiyani, M.Psi selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak V. Didik Suryo Hartoko M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing, memberikan masukan, nasihat dan mengarahkan penulis untuk lebih baik lagi mengerjakan penelitian ini.

  4. Ibu Anantasari dan Ibu Sylvia Carolina selaku dosen penguji atas kritik, saran dan bimbingannya yang mendorong penulis agar melakukan yang terbaik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bapak Y. Heri Widodo M.Psi selaku dosen pembimbing akademik yang telah membantu dan membimbing penulis selama 4 tahun ini.

  6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang selama ini telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama penulis menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  7. Seluruh karyawan Fakutas Psikologi (Mas Muji, Mas Doni, Mas Gandung, Pak Gie, Bu Nanik). Terimakasih atas bantuannya sehingga proses studi selama 4 tahun dapat berjalan dengan lancar.

  8. Kedua orang tuaku Papa Laurentius Bu dan Mama Maria Fransiska Nuryahati atas dukungan, doa yang gak pernah berhenti, semangat dan nasihat.

  Terimakasih Mama-Papa

  9. Kakakku Fransiskus Yulianto Mage yang selalau mendukung dan memberikan banyak nasihat. Thank You BF for everything and SPSS, you are nde best

  lah. .

  10. Sahabat-sahabatku di Fakultas Psikologi (Cangang, Nana Cina, Nadya, Mb.

  Ra, Mb We, Mega, Adel, Sheela, Nana Cabe, Simak, Ce Linda, Ateng, Putu, Petra) dan semua teman angkatan 2007 untuk kebersamaan kita selama ini, untuk semua dukungan dan semangat yang kalian berikan.

  11. Teman-temanku Ay,Oni, Chancadwangdu, Paia, Itacreet, Gobe dan Oneng terimakasih buat kebersamaan, dukungan dan bantuan kalian :D

  12. Teman-teman Pusman dan Staff Alpha atas bantuan dan partisipasi dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13. Pabrik Rush Mild, Maesindo dan dukuh Ngaran, Bantul atas partisipasi dan bantuannya.

  14. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas doa dan dukungannya selama ini.

  Yogyakarta, 18 Agustus 2011 Penulis,

  Felisitas Yolenta Ndiki

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii MOTTO.............................................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii ABSTRACT ..................................................................................................... viii LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................. ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR GRAFIK.......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1 A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ....................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian............................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 7 A. Kesejahteraan Psikologis.................................................................... 7

  1. Definisi........................................................................................ 7

  2. Dimensi Kesejahteraan Psikologis.............................................. 9

  3. Faktor-Faktor Kesejahteraan Psikologis....................................11

  B. Jenis Pekerjaan................................................................................... 14

  1. Buruh.......................................................................................... 14

  2. Pegawai...................................................................................... 15

  3. Gambaran Buruh dan Pegawai................................................... 16

  C. Kerangka Berpikir............................................................................................ 20

  D. Hipotesis ...................................................................................... . 23

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 25 A. Jenis Penlitian.................................. .............................................. 25 B. Identifikasi Variabel........................... ............................................ 25 C.Definisi Operasional................................................................ ......... 26 D.Subjek Pene litian………………………………………………….... 26 E. Pelaksaan Uji Cob a Alat Ukur…………………………………….. 28

  1. Proses Pengumpul an Data Awal………………………………... 28

  2. Pengujian Res pon Alat Ukur……………………………………. 29

  3. Pelaksanaan Try Out……………………………………….......... 30

  4. Alat Pengumpulan Data……………………………………........ 31

  a. Skala Kesejahteraan P sikologis…………………………......... 32 b.Penyusunan Item....................................................................... . 32

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Pemberian S kor………………………………………….......... 32

  5. Pengujian Alat U kur Penelitian………………………………….. 33 a.Seleksi Aitem

  Alat Ukur……………………………………..... 33

  b. Hasil Seleksi Aitem.................................................................... 35

  c. Uji Val iditas………………………………………………….... 36 d. Uji Reliabilitas......................................................................... .. 37

  6. Teknik Anal isis Data…………………………………………….. 39

  7. Metode Ana lisis Data…………………………………………….. 39

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 41 A.Persiapan dan Pelaksanaan Peelitian...................................................41 B. Catatan Lapangan………………………………………………….. 42 C. Analisis Data dan Hasil Penelitian..................................................... 44

  1.Deskripsi Hasil Penelitian............................................................. 44

  2.Analisis Faktor............................................................................... 46

  3. Uji Asumsi .................................................................................52

  3. Uji Hipotesis................................................................................. 54

  4. Uji Tambahan ……………………………………...................... 56

  D. Pemba hasan………………………………………………………... 58

  BAB V PENUTUP.............................................................................................. 65 A. Kesimpulan...................................................................................... 65 B. Saran................................................................................................ 66 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 67 LAMPIR AN………………………………………………………………….... 69

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Deskripsi Subj ek Try Out………………………………………………. 31 Tabel 2 Blueprint Skala Kesejahteraan Psikologis Sebelum Uji Coba.................. 33 Tabel 3 Blueprint Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Uji Coba................... 36 Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas................................................................................ 38 Tabel5 Deskripsi Subjek Penelitian...................................................................... . 44 Tabel 6 Mean Empirik dan Mean Teoritik............................................................ 45 Tabel7 Tabel KMO dan Test Bartlett.....................................................................46 Tabel 8 Tabel Anti-Image Matrices .................................................................... 47 Tabel 9 Tabel Communalities ............................................................................ 48 Tabel 10 Tabel Total Variance Explained .......................................................... 48 Tabel 11 Tabel Component Matrix ..................................................................... 49 Tabel 12 Tabel Rotated Component Matrix ........................................................ 49 Tabel 13 Tabel Total Variance Explained Pegawai ............................................ 50 Tabel 14 Tabel Rotated Component Matrix Pegawai .......................................... 50 Tabel 15 Tabel Total Variance Explained Buruh ................................................ 51 Tabel 16 Tabel Rotated Component Matrix Buruh ............................................. 51 Tabel 17 Tabel Hasil Uji Normalitas .................................................................. 53 Tabel 18 Tabel Hasil Uji Homogenitas .............................................................. 54 Tabel 19 Tabel Hasil Uji Hipotesis..................................................................... 55 Tabel 20 Tabel Hasil Uji Paired Test .................................................................. 56

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

  Gambar 1 Grafik Alur Hubungan Struktur Sosial Ekonomi dengan Kesejahteraan Psikologis .......................................................................................................... 24 Gambar 2 Grafik Perbandingan Karateristik Kesejahteraan Psikologis antara pegawai dan buruh

  …....... ................................................................................. 45

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Skala Uji Coba dan Skala Penelitian ......................................

  70 Lampiran B: Hasil Uji Reliabilitas Skala .....................................................

  78 Lampiran C: Analisis Faktor ........................................................................

  82 Lampiran D: Uji Normalitas dan Homogenitas ...........................................

  92 Lampiran E: Hasil Uji-t ..............................................................................

  94 Lampiran F: Hasil Uji Tambahan (Paired-Test) dan One Sample t-test ......

  96 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena dengan bekerja seseorang dapat membiayai kebutuhan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan diusahakan manusia untuk mencapai kesejahteraan

  dalam hidup. Salah satu kesejahteraan yang ingin dicapai yaitu kesejahteraan sosial (UU-Kesos-No.11-200) yang merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Kemampuan untuk dapat mengembangkan diri dan melaksanakan fungsi sosial dalam ranah psikologis menjadi bagian dalam kesejahteraan psikologis.

  Menurut Ryff (1995) kesejahteraan psikologis adalah ada dan berfungsinya sifat-sifat psikologis positif, meliputi dimensi penerimaan diri, hubungan positif, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Kesejahteraan psikologis penting untuk dilihat karena mendukung seseorang dalam menjalani fungsi sosial dalam hidupnya sebagai seorang individu dan mengembangkan dirinya secara mandiri.

  Pengembangan diri ini nampaknya cukup sulit dilakukan oleh seorang buruh. Kompas, tanggal 3 Oktober 2010 menggambarkan seorang buruh yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam sebulan dengan

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pendapatannya yang pas-pasan dan tanpa tunjangan kehidupan dari tempat bekerja. Beberapa buruh yang bekerja secara serabutan atau tidak menetap mengakibatkan jumlah pendapatan yang mereka terima menjadi tidak stabil. Kondisi ketidakstabilan juga disebabkan oleh pendapatan setiap bulan yang diterima buruh dihitung berdasarkan jumlah produk yang dapat diselesaikannya dalam satu hari lalu dikalikan dengan harga perbuah yang sudah ditetapkan perusahaan.

  Kondisi berbeda jika dibandingkan dengan kehidupan pegawai. Pegawai memiliki keadaan ekonomi yang cenderung stabil karena memiliki gaji dengan jumlah tetap setiap bulannya dan tunjangan hidup dari perusahaan. Salah satu contohnya yaitu bagi Pegawai Negeri Sipil yang mendapatkan tunjangan hari tua, tunjangan tanggungan keluarga untuk anak dan istri, tunjangan kesehatan dan tunjangan untuk daerah pelosok bagi mereka yang berada di daerah pelosok. Hal ini menggambarkan bahwa kehidupan para pegawai sudah terjamin dan mereka tidak perlu merasa khawatir bagaimana harus bertahan hidup pada hari esok karena pendapatan yang stabil dapat menjamin hidup mereka.

  Kondisi berbeda lainnya diantara pegawai dan buruh yang dapat mempengaruhi pencapaian pengembangan diridilihat melalui pandangan dan penilaian masyarakat tentang pekerjaan saat ini. Orang yang bekerja sebagai pegawai dipandang memiliki hidup yang layak karena bekerja di kantor dan memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Sebaliknya, buruh dengan pekerjaan kasar, penghasilan

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tidak menentu dan sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari membuat mereka di pandang sebagai orang kelas bawah. Orang dengan harga diri yang rendah cenderung memiliki pandangan negatif terhadap diri mereka dan hal ini akan membuat seseorang tidak dapat menerima diri mereka apa adanya. Harga diri juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Saat seseorang memilki harga diri yang tinggi, maka ia menjadi yakin dengan kemampuan diri dan mampu menghadapi tantangan dalam hidup dan lingkungan sekitar.

  Ryff (1999) melakukan penelitian mengenai bagaimana status sosial ekonomi dapat mempengaruhi pencapaian dimensi kesejahteraan psikologis. Status sosial ekonomi yang dilihat Ryff pada penelitian tersebut terdiri dari tingkat pendidikan, pendapatan dan status pekerjaan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kodisi ekonomi yang rendah memiliki kondisi kesehatan dan kesejahteraan psikologis yang rendah pula. Kondisi ekonomi diduga dapat mempengaruhi kemampuan pencapaian enam dimensi kesejahteraan psikologis Ryff.

  Aristotle (Ryff, 2006) berpendapat bahwa kesejahteraan psikologis bukan kondisi kebahagiaan secara fisik tetapi kemampuan untuk menyadari kemampuan dan diri yang unik serta mampu mengembangkan potensi diri untuk mencapai tujuan hidup. Disamping itu, Aristotle juga berpendapat bahwa kebutuhan-kebutuhan lain harus terpenuhi agar kita dapat mencapai yang terbaik seperti kesehatan, makanan, dan perhatian

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  lainnya. Pemenuhan kebutuhan tersebut nampaknya dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi.

  Melihat penjabaran diatas maka munculah pertanyaan apakah perbedaan pendapatan, tingkat pendidikan dan kelas sosial mempengaruhi seseorang dalam mencapai enam dimensi kesejahteraan psikologis. Pernyataan ini akan dijawab melalui ada tidaknya perbedaan kesejahteraan psikologis diantara pegawai dan buruh. Dua kelompok pekerja ini dapat menjelaskan faktor ekonomi, kelas sosial dan tingkat pendidikan yang diduga mempengaruhi pencapaian enam dimensi kesejahteraan psikologis.

  Penelitian ini menjadi penting karena penelitian Ryff sebelumnya belum melihat integrasi kondisi ekonomi, kelas sosial dan tingkat pendidikan pada kelompok subjek tertentu. Selain itu, sebagian besar penelitian Ryff yang dilakukan di Amerika dirasa belum dapat merepresentasikan budaya timur, sehingga pada penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan informasi lebih jauh mengenai tingkat kesejahteraan psikologis pada budaya timur, khususnya Indonesia.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan masalah yang dipaparkan diatas, penelitian ini ingin melihat apakah ada perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis antara buruh dan pegawai yang dilihat melalui enam dimensi kesejahteraan psikologis?

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat kesejahteraan psikologi antara pegawai dan buruh yang akan dilihat melalui enam dimensi kesejahteraan psikologis.

D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan informasi di bidang kesehatan mental dan sosial mengenai kesejahteraan psikologis para perkerja yang berhubungan dengan kestablian pendapatan, tingkat pendidikan dan status sosial.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Masyarakat Umum Masyarakat dapat mengetahui mengenai kesejahteraan psikologis orang yang bekerja sebagai buruh dan pegawai sehingga hasil penilitian diharapkan akan meningkatkan sikap menghargai antar sesama.

  b. Bagi Buruh dan Pegawai Dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kondisi kesejahteraan para pekerja, sehingga para pekerja lebih mengenali dan menjaga keseimbangan dimensi-

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dimensi kesejahteraan psikologis ditengah tekanan pekerjaan dan kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesejahteraan Psikologis

1. Definisi

  Berdasarkan sejarahnya terdapat dua model kesejahteraan yaitu kesejahteraan subjektif dan kesejahteraan psikologis. Kedua model ini menjelaskan mengenai kondisi kebahagiaan yang cukup berbeda satu sama lain.

  Model pertama menjelaskan mengenai kesejahteraan subjektif. Model ini menitikberatkan kondisi yang sejahtera sebagai tingkat kepuasan hidup, adanya perasaan positif dan tidak ada perasaan negatif (Baumgardner & Crothers, 2009). Kesejahteraan subjektif ini memiliki tujuan untuk mengejar kebahagiaan dan kesenangan.

  Waterman (dalam Baumgardner & Crothers, 2009) menyebutkan kebahagiaan yang ingin dicapai oleh kesejahteraan subjektif sebagai kebahagiaan yang bersifat hedonis karena bersifat kesenangan dan pemenuhan hidup secara fisik.

  Model kesejahteraan berikutnya melihat bahwa kesejahteraan bukan hanya masalah mencapai kebahagiaan secara fisik tetapi bagaimana seseorang mampu mengembangkan diri dan kemampuannya yang unik. Hal ini kemudian memunculkan model kesejahteraan psikologis Ryff yang cukup berbeda dengan model kesejahteraan sebelumnya. Ryff (dalam Baumgardner & Crothers,

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2009) mengatakan bahwa kondisi kesejahteraan adalah lebih dari kondisi bahagia secara fisik atau hedonis, tetapi kebahagiaan yang bersifat eudaimonic yaitu perasaan personal yang memberikan kesempatan untuk bertumbuh dan mengembangkan kemampuan.

  Kesejahteraan seharusnya dapat menjadi sumber pemulihan dalam menghadapi kesulitan dan dapat menceriminkan keberfungsian secara positif, kekuatan pribadi dan kesehatan mental dalam hidup sehari- hari (Baumgardner & Crothers, 2009). Berdasarkan pemahaman tersebut, kemudian Ryff (1995) mendefinisikan kesejahteraan psikologis sebagai ada dan berfungsinya sifat-sifat psikologis positif, meliputi dimensi penerimaan diri, hubungan positif, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi.

  Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan model kesejahteraan psikologis Ryff. Model ini dirasa cocok digunakan karena merupakan hasil integrasi dari 3 perspektif besar, yaitu kesehatan mental, psikologi klinis dan perkembangan. Model kesejahteraan psikologis Ryff (Ryff, 2008) lebih melihat pada pengembangan dan kesadaran diri individu. Hal ini nampaknya sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu ingin melihat bagaimana struktur sosial ekonomi dapat mempengaruhi pencapaian enam dimensi kesejahteraan psikologis untuk mewujudkan pengembangan dan kesadaran diri individu. Teori Ryff tidak melihat pada pencapaian kebahagiaan secara fisik seperti kepuasan dan kenikmatan hidup seperti yang dijabarkan Diener dan Bradburn (dalam Ryff, 2008)

  9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  namun melihat hal yang melebihi kebahagiaan jasmani yaitu menjadi diri yang otentik, apa adanya dan melebihi diri itu sendiri seperti konsep kebahagiaan paparan Aristotles yang besifat eudaimonic.

  Literatur perspektif kesehatan mental, klinis dan perkembangan ditujukan pada arti dan fungsi positif psikologis. Hal ini dibentuk dari konsepsi Maslow tentang aktualisasi diri, pandangan Rogers tentang orang yang berfungsi sepenuhnya, teori Jung tentang individuasi dan konsep kedewasaan Allport. Perspektif perkembangan mental menekankan pada kesempatan menghadapi tantangan kehidupan termasuk tahap psikososial Erikson, teori Buhler tentang pemenuhan hidup dan deskripsi Neugarten tentang perubahan kepribadian pada masa dewasa dan tua (Ryff,1989)

  Dari perspektif dan pengertian yang telah disebutkan, maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis adalah suatu kondisi dimana seseorang dapat menerima dirinya dan lingkungan apa adanya dan mencapai tujuan dalam hidupnya dengan potensi yang dimiliki.

2. Dimensi Kesejahteraan Psikologis

  Dimensi kesejahteraan psikologis menurut Ryff (1995), Ryff & Singer (1996):

a. Penerimaan Diri

  Merupakan suatu sikap positif terhadap diri sendiri, pemahaman dan penerimaan terhadap dimensi diri, kualitas diri yang baik dan buruk serta bersikap positif terhadap masa lalu. Dimensi ini

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  merupakan keistimewaan kesehatan mental sebagai karateristik dari aktualisasi diri, berfungsinya diri secara optimal dan kematangan seseorang.

  b. Relasi Positif dengan sesama

  Relasi positif dengan sesama dapat diartikan sebagai kemampuan yang hangat, penuh percaya, peduli pada kesejahteraan orang lain, mampu memberi afeksi, empati, intimitas, memahami unsur member dan menerima dalam suatu hubungan persahabatan yang mendalam, sertamenghargai dan mendengarkan masukan dari oranglain.

  c. Otonomi

  Otonomi diartikan sebagai kebebasan untuk melakukan sesuatu, mampu mengambil keputusan dan kebebasan untuk menentukan diri, mampu bertahan dari tekanan sosial untuk berpikir dan bertindak dengan cara tertentu, mengatur perilaku berdasarkan pertimbangan diri, mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan pilihan.

  d. Penguasaan Lingkungan

  Penguasaan lingkungan di artikan sebagai kemampuan mengatur kehidupan, mengendalikan aktivitas yang kompleks, menggunakan kesempatan yang tersedia secara efektif serta mampu menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai pribadi.

  11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  e. Tujuan dalam Hidup

  Adanya arah, perasaan dan bermaknanya masa lalu ataupun masa kini, serta meyakini akan berartinya hidup. Tujuan dalam hidup melihat pada adanya tujuan atau objek yang akan dicapai dalam kehidupan. Seseorang yang berfungsi secara positif memiliki tujuan dan arah, yang semuanya itu memberikan kontribusi pada kebermaknaan hidup.

  f. Pertumbuhan pribadi

  Kemampuan untuk selalu punya keinginan mengembangkan diri, terbuka dengan pengalaman baru, menyadari potensi yang dimiliki, selalu memperbaiki diri. Pertumbuhan pribadi juga dilihat pada perkembangan potensi seseorang untuk bertumbuh dan memperluas dirinya dengan hal-hal baru sebagai suatu pribadi yang matang.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis Berdasarkan Teori Kesejahteraan Psikologis Ryff a. Usia

  Berdasarkan dimensi kesejahteraan psikologis Ryff (1999) usia mempengaruhi penguasaan seseorang terhadap lingkungan dan otonomi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa orang-orang dengan rantang usia dewasa tengah hingga masa lanjut menunjukkan skor yang lebih tinggi dalam dimensi penguasaan lingkungan dan otonomi dari pada usia lainnya. Hal yang berbeda dapat dijumpai pada dimensi tujuan dalam hidup dan pertumbuhan

  12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pribadi. Dimensi penerimaan diri dan relasi positif dengan sesama tidak menunjukkan perbedaan yang berarti antara umur dan skor pada dimensi tersebut.

  b. Jenis Kelamin

  Ryff (1999) menunjukkan bahwa wanita di semua usia memiliki skor yang lebih tinggi dari pada pria dalam menjalin relasi positif dengan sesama dan pertumbuhan pribadi. Perbedaan skor antara pria dan wanita terjadi karena wanita menunjukkan sifat yang lebih tangguh dalam menghadapi depresi secara psikologis dari pada pria (Strickland dalam Ryff 1999).

  c. Pengalaman dan Perubahan Hidup

  Ryff (1999) melakukan penelitian pada sejumlah wanita yang memiliki anak diatas umur 21 tahun. Hasilnya, subjek memiliki skor yang tinggi dalam dimensi penguasaan lingkungan, penerimaan diri dan tujuan dalam hidup. Hal ini menunjukkan bahwa subjek yang puas akan apa yang telah mereka lakukan dan berikan pada anak mereka mempengaruhi kesejahteraan psikologis.

  Akan tetapi, subjek yang merasa apa yang telah dicapai anaknya lebih baik dari yang telah ia capai, memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih rendah.

  d. Tingkat Pendidikan dan Perbedaan Kelas

  Berdasarkan penelitian Ryff (1996), wanita dengan tingkat pendidikan tinggi memiliki skor yang tinggi pada dimensi penerimaan diri dan tujuan hidup dibandingkan wanita dengan

  13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tingkat pendidikan yang rendah. Penelitian oleh Ryff & Singer (1996) menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis dipengaruhi pendidikan, status sosial, pendapatan dan pekerjaan.

  Dari sampel penelitian orang dewasa yang di teliti sejak mereka duduk di bangku SMP, menujukkan profil skor yang tinggi pada kesejahteraan psikologi saat telah memperoleh pendidikan yang tinggi, terutama pada dimensi tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan memiliki hubungan yang kuat dengan kesejahteraan seseorang. Tingkat kesejahteraan yang tinggi juga memiliki hubungan yang kuat dengan pekerjaan atau jabatan seseorang. Literatur perkembangan ilmu menunjukkan bahwa kelas sosial berhubungan dengan kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis, sehingga posisi yang rendah pada kelas sosial akan menurunkan kondisi positif dari kesejahteraan psikologis.

e. Perbedaan Budaya

  Banyak diskusi menyatakan bahwa ada perbedaan yang kontras antara budaya individual (independent cultures) dengan budaya kolektif (interindependen cultures). Pada budaya barat yang bersifat individual, dimensi kesejahteraan psikologis seperti penerimaan diri dan otonomi memiliki skor tinggi. Pada budaya timur yang bersifat kolektif, dimensi kesejahteran psikologis yang memiliki skor tinggi yaitu hubungan positif dengan sesama. Penelitian kesejahteraan psikologis dengan menggunakan self-

  14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  report pada orang-orang Amerika (budaya barat) dan Korea

  (budaya timur) menunjukkan hasil yang berbeda.Orang Amerika lebih menyukai melihat kualitas positif dalam dirinya dibandingkan orang Korea. Penelitian kualitatif tentang kesejahteraan psikologis pada budaya individual dan kolektif menunjukkan beberapa tema yang muncul pada orang Amerika dan Korea, yaitu kesadaran akan diri (self-realization), pengetahuan tentang diri sendiri (self-knowladge), kepercayaan diri (self-

  reliance) dan juga hubungan dengan orang lain, yaitu kesetiaan (faithfulness) , tanggungjawab (responsibility), kebaikan hati (kindness) dan kepercayaan (trust).

B. Jenis Pekerjaan

  Penelitian ini memfokuskan pengaruh perbedaan kestabilan dan jumlah pendapatan, tingkat pendidikan dan kelas sosial pada tingkat kesejahteraan psikologis. Ketiga faktor ini dapat ditemukan dalam dua jenis pekerjaan yaitu pegawai dan buruh.

  1. Buruh Menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003, pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Sedangkan menurut ILO

  (International Labor Organization) , buruh adalah seseorang yang

  bekerja pada orang lain atau sesuatu badan dan mendapatkan upah sebagai imbalan atas jerih payahnya menyelesaikan pekerjaan yang

  15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dibebankan kepadanya. KBBI (2002) juga mendefinisikan buruh sebagai orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapatkan upah. Definisi buruh kemudian dibedakan lagi berdasarkan jenis pekerjaannya (KBBI, 2002) , yaitu: a. Buruh harian: yang menerima upah berdasarkan hari masuk kerja b. Buruh kasar: yang menggunakan tenaga fisiknya karena tidak mempunyai keahlian di bidang tertentu c. Buruh musiman: yang bekerja hanya pada musim-musim tertentu (misal buruh tebang tebu) d. Buruh pabrik: buruh yang bekerja di pabrik

  e. Buruh tambang: buruh yang bekerja di pertambangan

  f. Buruh tani: buruh yang menerima upah dengan bekerja di kebun atau di sawah orang lain g. Buruh terampil: yang mempunyai ketrampilan di bidang tertentu h. Buruh terlatih: yang sudah di latih untuk ketrampilan tertentu.

  2. Pegawai Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,2002) pegawai adalah orang yang bekerja pada pemerintah, perusahaan dan sebagainya. Pegawai juga dibedakan menjadi:

  a. Pegawai dagang: pegawai yang bertugas di negara orang; perantau;pengembara

  16 b. Pegawai honorer: pegawai yang tidak (atau belum) diangkat sebafai pegawai tetap atau setiap bulannya menerima honorarium (bukan gaji)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Pegawai negeri: pegawai pemerintahan yang berada di luar politik, bertugas melaksanakan administrasi pemerintahan berdasarkan perundang-undangan yang telah ditetapkan

  d. Pegawai negeri sipil: pegawai negeri atau aparatur negara yang bukan militer Pegawai yang akan dijadikan subjek pada penelitian ini adalah semua pegawai yang bekerja pada perusahaan atau kantor milik swasta atau negeri dan memiliki pendapatan yang tetap. Pegawai ini juga adalah pegawai yang mendapatkan tunjangan hidup dari perusahaan.