GAMBARAN PERAN DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MENGHENTIKAN PERILAKU MEROKOK Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
GAMBARAN PERAN DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MENGHENTIKAN
PERILAKU MEROKOK
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Maria Dessy Eny Selviantari
NIM : 089114048
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOT T O
I CAN IF I THINK I CAN !!!
NOTHING IS IMPOSSIBLE. . .
Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji
sesawi saja.. tak kan ada yang mustahil bagimu…
Semua usahaku ini ku persembahkan untuk kemuliaan TUHAN penyelamatku,Ibu yang senantiasa ada untuk memberikanku semangat Bapak yang telah bekerja keras membiayai kuliahku Kedua adikku yang sangat ku sayangi
GAMBARAN PERAN DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MENGHENTIKAN
PERILAKU MEROKOK
Maria Dessy Eny Selviantari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana penerimaan dan pemberiandukungan sosial dalam proses menghentikan perilaku merokok dengan berfokus pada tiga hal
yaitu bentuk dukungan sosial, strategi pemberian dukungan sosial, dan proses pemberian
dukungan sosial. Ketiga fokus tersebut dinilai perlu untuk dibahas karena tidak semua dukungan
sosial yang diberikan dan diterima oleh seseorang yang berniat untuk berhenti merokok berperan
bagi keberhasilan berhenti merokok. Pendekatan kualitatif deskriptif dipilih untuk menjawab
pertanyaan penelitian tersebut. Penelitian ini melibatkan 3 subjek penerima dukungan yang sudah
berhasil berhenti merokok dan 3 pemberi dukungan yang signifikan bagi setiap subjek. Subjek
dipilih menggunakan criterion sampling yaitu dipilih dengan kriteria berhasil berhenti merokok
salah satunya karena mendapatkan dukungan dari significant other. Mengacu pada ketiga fokus
penelitian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat jenis dukungan sosial yang diterima
dan diberikan dalam rangka menghentikan perilaku merokok yaitu dukungan emosional, dukungan
instrumental, dukungan penghargaan, dan dukungan informasional. Terdapat tiga strategi
pemberian dukungan yang diterapkan oleh para pemberi dukungan yaitu pemberian hadiah,
pemberian hukuman, dan repetisi pemantauan. Proses pemberian dukungan sosial yang secara
umum terjadi pada subjek terdiri dari empat tahapan yaitu pemberian penilaian negatif terhadap
perilaku merokok, pemberian nasehat tentang dampak negatif merokok dan pentingnya menjaga
kesehatan yang merupakan tahap awal untuk menghentikan perilaku merokok. Selanjutnya adalah
pemberian peringatan secara berulang agar tidak merokok saat bersama dengan perokok, dan
pemantauan perkembangan subjek untuk berhenti merokok.Kata kunci : berhenti merokok, dukungan sosial, pemberi dukungan, penerima dukungan
THE DESCRIPTION OF THE ROLE OF SOCIAL SUPPORT IN
SMOKING CESSATION
Maria Dessy Eny Selviantari
ABSTRACT
This research aims to describe the process of delivering and receiving social support in
the case of smoking cessation. Three focuses of this research are type of social support, strategy
of delivering social support, and the process of delivering social support. The three focuses of the
research is considered necessary to be discussed because previous studies showed that not all of
social support given and received by the person who wants to stop smoking is accounted for the
success of smoking cessation. Qualitative descriptive approach is chosen to answer a question of
this research. This research involves three subjects who received social support and were
successful to stop smoking and three significant others who are the social support giver for each
subject. The subjects are selected using criterion sampling, in which the selected subjects are
those who are successful in stop smoking because they get social support from significant other.
Referring to the three focuses of the research, the results of this research show that there are four
types of social support given and received in order to stop smoking behavior. Those are emotional
support, instrumental support, esteem support, and informational support. There are three
strategies for delivering the support which are giving reward, committing punishment, and
monitoring repetition. The process of delivering the social support generally occurs through of
four phases, namely giving negative assessment of smoking behavior, giving advice about the
negative effects of smoking and explaining the importance of maintaining health these three
processes are the initial process. The following process is giving repeated warning so that the
subjects do not smoke along with other smokers, and monitoring the development of the subjects in
the terms of their smoking cessation.Key words : smoking cessation, social support, support giver, social support receiver
KATA PENGANTAR
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dari
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sebagai bentuk
kepedulian peneliti terhadap usaha menghentikan perilaku merokok.Proses penyelesaian skripsi ini melibatkan banyak pihak yang dengan tulus
memberikan bantuan dan dukungannya, oleh karena itu peneliti mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penelitian
dan penulisan skripsi ini. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat kesehatan, perlindungan dan
bimbingan-Nya sampai saat ini sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing akademik yangmemberikan pelajaran berharga tentang perjuangan menyelesaikan skripsi.
3. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum., App. Psych selaku dosen
pembimbing skripsi yang selalu memberikan pencerahan dengan saran dan pendapat yang sangat bermanfaat bagi penelitian ini. Terima kasih atas bimbingan, kesabaran, dan diskusi yang mengantarkan pemikiran dan penalaran saya untuk terus bertumbuh.
4. Bapak V. Didik Suryo Hartoko, M.Si dan Ibu Dr. Tjipto Susana, M.Si. selaku
dosen penguji yang telah memberikan saran dan pengetahuan baru bagi saya untuk menjadikan skripsi ini semakin baik.
5. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Kaprodi dan Ibu Agnes Indar Etikawati,
S.Psi., M.Si., Psi selaku wakaprodi.
6. Mas Gandung, Bu Nanik, dan Pak Gie, terima kasih atas bantuan yang sudah
diberikan selama ini. Mas Doni atas bantuannya dalam peminjaman buku dan jurnal di ruang baca dan Mas Muji atas bantuan dan dukungannya selama ini, terutama pada saat saya melakukan praktikum.
7. YS, MB, WC, SF, YH, dan NJ selaku subjek dalam penelitian ini. Terima
kasih atas bantuan dan kesediaan kalian untuk berbagi pengalaman dan informasi dengan saya.
8. Mbak Oie, mas Putu, dan mbak Petra, terima kasih atas diskusi pengalaman
kalian yang menjadikan saya semakin bersemangat untuk segera menyelesaikan skripsweet ini.
9. Segenap keluarga yang senantiasa memberikan dukungan dan doa bagi
keberhasilan saya.
10. Teman-teman Psikologi angkatan 2008: Nita, Evrisya, Lussi, Martha, Nindi,
Iness, Agness, Monic, Siska, Tiwai, Intan, Chelly, Irin, Rossa, Vina, Riana, Vita, Gigi, Fany, Mardi, Ade, Lita, Corry, Budi, Nina, Paulin, Scolast, Aix, Ricky, Ditia, Vicke, Wawan, Agung, Alberto, Priska, dan semua teman yang namanya tidak mungkin disebutkan semuanya terima kasih atas semangat, diskusi, dan canda tawa selama kita belajar ilmu jiwa.
11. Teman-teman psikologi angkatan 2009, terutama ex-anak asisten: Julius, Al, Yoha, Richard, Rezka, Dicky, Rani, Elsa, Ika senang bisa mengenal dan berbagi ilmu dengan kalian semua. Terima kasih atas pengalaman baru yang saya terima setelah mengenal kalian.
12. Semua pihak yang senantiasa memberikan dukungan dan doa untuk
kesuksesan saya dalam menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa. Terima kasih.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki keterbatasan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca sangat
diharapkan untuk memperbaiki skripsi ini. Peneliti berharap agar skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca.Yogyakarta, 1 November 2012 Penulis, Maria Dessy Eny Selviantari
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................. v
ABSTRAK ............................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................... vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................. ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................ xvii
DAFTAR SKEMA .............................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah..................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ................................................................... 81. Manfaat Teoretis .................................................................. 8
2. Manfaat Praktis .................................................................... 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 9
A. Tinjauan Konseptual Dukungan Sosial ..................................... 91. Memahami Pengertian Dukungan Sosial ............................... 9
2. Dukungan Sosial dalam Tinjauan yang Mendetail .............. 12
a. Jenis Dukungan Sosial ................................................... 12
b. Faktor Penentu Dukungan Sosial ................................... 15
B. Tinjauan Konseptual tentang Perilaku Merokok dalam Studi Psikologi ............................................................ 18
1. Penyebab Munculnya Perilaku Merokok ............................. 19
2. Dampak Merokok ............................................................... 22
a. Dampak Fisiologis .......................................................... 22
b. Dampak Psikologis ......................................................... 22
3. Tahapan Penggunaan Substansi Rokok .............................. 23
4. Penanganan untuk Menghentikan Perilaku Merokok ........... 25
a. Penanganan Individual................................................... 25
b. Program Berhenti Merokok ........................................... 26
C. Definisi Berhenti Merokok (Smoking Cessation) .................... 28
D. Review Penelitian Terdahulu tentang Dukungan Sosial
dan Smoking Cessation .......................................................... 28E. Kerangka Penelitian : Gambaran Peran Dukungan Sosial
untuk Menghentikan Perilaku Merokok ................................. 37 F. Pertanyaan Penelitian ............................................................. 41
BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................... 42
A. Jenis Penelitian .................................................................... 42 B. Fokus Penelitian .................................................................. 43 C. Subjek Penelitian ................................................................. 44 D. Metode Pengumpulan Data .................................................. 44 E. Prosedur Analisis Data ........................................................ 471. Organisasi Data................................................................ 47
2. Pengkodean (coding) ....................................................... 47
3. Interpretasi ....................................................................... 48
4. Membuat Rangkuman Temuan Penelitian ........................ 48
F. Kredibilitas dan Reliabilitas Penelitian ................................ 49
1. Kredibilitas Penelitian ..................................................... 49
2. Reliabilitas ...................................................................... 52
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 53
A. Proses Penelitian ................................................................. 531. Persiapan Penelitian ......................................................... 53
2. Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 54
3. Proses Analisis Data ........................................................ 55
4. Jadwal Pengambilan Data ................................................ 56
B. Profil Subjek ....................................................................... 63
1. Subjek 1 (YS) .................................................................. 63
2. Subjek Pemberi Dukungan Sosial I (MB) ......................... 69
4. Subjek Pemberi Dukungan Sosial II (SF) ......................... 77
5. Subjek 3 (YH) .................................................................. 77
6. Subjek Pemberi Dukungan Sosial III (NJ) ........................ 83
C. Rangkuman Tema Temuan Penelitian.................................. 85
D. Deskripsi Tema ................................................................... 87
1. Bentuk Dukungan Sosial ................................................. 87
2. Strategi Pemberian Dukungan Sosial ............................... 90
3. Proses Pemberian Dukungan Sosial ................................. 93
4. Temuan Tambahan: Faktor-faktor yang Turut Berperan dalam Menghentikan Perilaku Merokok .......................... 96 a. Karakteristik Ketiga Subjek ......................................... 96
b. Karakteristik Pemberi Dukungan Sosial ...................... 97
c. Karakteristik Lingkungan .......................................... 101
E. Pembahasan....................................................................... 102
1. Temuan dari Fokus Penelitian ........................................ 102
2. Temuan Tambahan ........................................................ 105
BAB V. PENUTUP .............................................................................. 111
A. Kesimpulan ......................................................................... 111 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 112 C. Saran ................................................................................... 112a. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................. 112
b. Bagi Perokok yang Ingin Berhenti Merokok ..................... 112
c. Bagi Orang-orang yang Memiliki Teman yang Berniat Berhenti Merokok........................................ 113
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 114
LAMPIRAN ......................................................................................... 119
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Panduan Wawancara tentang Dukungan Sosial yang Diterima oleh Subjek .............................................................. 46Tabel 2. Jadwal Wawancara dengan Subjek 1 (YS) ....................................... 56
Tabel 3. Jadwal Wawancara dengan SubjekPemberi Dukungan I (MB) .............................................................. 58
Tabel 4. Jadwal Wawancara dengan Subjek 2 (WC)...................................... 59
Tabel 5. Jadwal Wawancara dengan Subjek Pemberi Dukungan II (SF) .............................................................. 61Tabel 6. Jadwal Wawancara dengan Subjek 3 (YH) ...................................... 61
Tabel 7. Jadwal Wawancara dengan SubjekPemberi Dukungan III (NJ) ............................................................. 62
Tabel 8. Rangkuman Tema Temuan Penelitian ............................................. 85
Tabel 9. Rangkuman Temuan Tambahan ....................................................... 86
Tabel 10. Durasi Waktu Tahapan Proses Berhenti MerokokKetiga Subjek ............................................................................... 94
DAFTAR SKEMA Skema 1. Gambaran Umum tentang Pembahasan Perilaku Merokok dalam Studi Psikologi ................................................................... 19
Skema 2. Tahapan Penggunaan Substansi Rokok (Jane Ogden, 2007) ........... 24
Skema 3. Kerangka Penelitian: Gambaran Peran Dukungan Sosial untuk Menghentikan Perilaku Merokok........................................ 40 Skema 4. Proses Pemberian Dukungan Sosial untuk Menghentikan Perilaku Merokok......................................... 95 Skema 5. Kerangka Hubungan antara Karakteristik Subjek, Pemberi Dukungan dan Lingkungan dalam Proses Pemberian Dukungan Sosial ................................... 110
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Proses Pemberian Dukungan Sosial untuk Menghentikan Perilaku Merokok pada Subjek 1 (YS) ...................................... 121 Lampiran 2. Proses Pemberian Dukungan Sosial untuk Menghentikan Perilaku Merokok pada Subjek 2 (WC) .................................... 123 Lampiran 3. Proses Pemberian Dukungan Sosial untuk Menghentikan Perilaku Merokok pada Subjek 3 (YH) ..................................... 125Lampiran 4. Protokol Wawancara ................................................................. 127
Lampiran 5. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis DataSubjek 1 (YS) ........................................................................... 131 Lampiran 6. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek Pemberi Dukungan I (MB) ............................................ 153 Lampiran 7. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 2 (WC) ......................................................................... 163 Lampiran 8. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek Pemberi Dukungan II (SF) ............................................ 180 Lampiran 9. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 3 (YH) .......................................................................... 185 Lampiran 10. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek Pemberi Dukungan III (NJ) ........................................... 200 Lampiran 11. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Subjek 1 (YS) ........................................................................... 208
Lampiran 12. Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Subjek 1 (YS)......................................................................... 210 Lampiran 13. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Subjek Pemberi Dukungan I (MB) ......................................... 212 Lampiran 14. Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Subjek Pemberi Dukungan I (MB) ......................................... 214 Lampiran 15. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Subjek 2 (WC) ...................................................................... 216 Lampiran 16. Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Subjek 2 (WC) ....................................................................... 218 Lampiran 17. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Subjek Pemberi Dukungan II (SF) .......................................... 220 Lampiran 18. Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Subjek Pemberi Dukungan II (SF) .......................................... 222 Lampiran 19. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Subjek 3 (YH) ....................................................................... 224 Lampiran 20. Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Subjek 3 (YH) ........................................................................ 226 Lampiran 21. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Subjek Pemberi Dukungan III (NJ) ........................................ 228 Lampiran 22. Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Subjek Pemberi Dukungan III (NJ) ........................................ 230
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya informasi tentang pengaruh negatif merokok bagi kesehatan mendorong sebagian perokok berusaha untuk berhenti merokok. Laporan WHO menyebutkan bahwa orang-orang di berbagai negara
menunjukkan keinginan yang tinggi untuk berhenti merokok tetapi banyak diantara mereka yang merasa kesulitan dan mengalami kegagalan untuk berhenti merokok terutama bagi para perokok berat (“Laporan WHO”, 2009) Secara umum para konsumen rokok memang sudah mengetahui informasi tentang risiko kesehatan dan efek adiktif dari rokok akan tetapi gencarnya iklan yang mempromosikan rokok sebagai sesuatu yang umum diterima di lingkungan sosial menyebabkan terus meningkatnya jumlah konsumen rokok di Indonesia. Sebanyak 78% dari perokok di Indonesia mulai merokok sebelum usia 19 tahun dan 8 dari 10 perokok yang berusia dibawah 15 tahun diantaranya gagal dalam usahanya untuk berhenti merokok.
(Barber, Ahsan, Adioetomo, & Setyonaluri, 2004/2008).
Sejumlah perokok memang sudah berhenti merokok selama beberapa waktu, tetapi sebagian besar dari mereka akan kambuh lagi pada kebiasaannya merokok (Aditama, 2011). Laporan Badan Internasional Penanggulangan Kanker (International Union Againts Cancer) menunjukkan gagal dan kembali merokok. Penelitian lain menunjukkan bahwa mereka yang berhenti merokok, khususnya para perokok berat hanya 20% yang dapat tetap tidak merokok sampai masa evaluasi satu tahun. Artinya, sekitar 80% lainnya kambuh lagi pada kebiasaan lamanya dan merokok kembali dalam waktu kurang dari satu tahun sejak berhenti merokok (“Laporan Badan Internasional Penanggulangan Kanker”, 2009).
Ada dua faktor yang dinilai berperan menyebabkan perokok sulit untuk berhenti merokok. Pertama adalah akibat kecanduan atau adiksi pada nikotin yang ada di dalam rokok, dan kedua karena faktor psikologis yaitu merasakan kehilangan suatu kegiatan tertentu jika berhenti merokok.
Kebiasaan merokok yang telah dijalani selama bertahun-tahun ternyata membentuk suatu pola tingkah laku yang telah mengakar, sehingga saat perokok mencoba untuk berhenti akan merasa ada sesuatu yang “hilang” dari diri perokok. Selain itu, ada juga perokok yang gagal berhenti merokok karena merasa kehilangan suatu benda yang dapat dipegang dan dimainkan oleh jari-jarinya (Aditama, 2011).
Salah satu alasan lain mengapa perokok gagal untuk berhenti merokok adalah ketidakmampuan untuk merumuskan dan mengikuti program berhenti merokok dengan benar. Keberhasilan seorang perokok untuk merumuskan dan mengikuti program berhenti merokok dipengaruhi oleh beragam faktor.
Adanya niat dan tujuan yang kuat dari individu yang bersangkutan merupakan faktor yang sangat menentukan. Selain itu, keterlibatan keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar perokok ternyata juga turut membantu menghilangkan kebiasaan merokok (Mikail, 2011).
Niat dan usaha tampaknya belum cukup untuk menghentikan kebiasaan merokok, diperlukan dukungan dan motivasi dari teman dan keluarga untuk terus menyemangati dan membantu perokok dalam melawan kecanduan akibat nikotin. Keterlibatan secara aktif keluarga dan teman dalam setiap program berhenti merokok sangat diperlukan bagi keberhasilan berhenti merokok (“Program berhenti merokok”, 2009).
Mengetahui tingginya angka kegagalan perokok untuk berhenti merokok tanpa bantuan, PT. Pfizer Indonesia dan Klinik Berhenti Merokok Rumah Sakit Persahabatan berinisiatif meluncurkan program kompetensi berhenti merokok secara terpadu (Quitters Are Champions). Program ini ditujukan bagi para perokok yang berkeinginan kuat untuk berhenti merokok tetapi belum berhasil. Menurut Kepala Program Klinik Berhenti Merokok RS Persahabatan, Dr Ahmad Hudoyo SpP (K), kebiasaan merokok merupakan hal yang sulit untuk ditinggalkan salah satunya karena sifat adiktif nikotin yang terkandung dalam rokok.
Kebiasaan merokok yang sulit ditinggalkan bukan berarti bahwa kebiasaan merokok ini tidak bisa dihentikan. Sebuah riset di Amerika Serikat yang dilakukan New England Journal of Medicine menyatakan bahwa dukungan sosial memiliki peranan yang penting dalam memutuskan apakah seseorang akan memulai atau berhenti merokok. Adanya jaringan dukungan dalam menghentikan kebiasaan merokok. Oleh karenanya, diperlukan keterpaduan antara dukungan lingkungan dan terapi medis yang tepat dalam membantu usaha perokok untuk menghentikan perilaku merokok mereka (Suryanto, 2009).
Pendapat yang mendukung juga dikemukakan oleh Dr. Tribowo T Ginting, SpKJ, Dokter Spesialis Kejiwaan dari Rumah Sakit Persahabatan.
Beliau mengatakan bahwa motivasi, niat dan komitmen yang kuat dari perokok bisa menjadi modal awal untuk berhenti merokok. Meskipun demikian, dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting dalam mendorong perokok untuk mengatasi kesulitannya selama proses berhenti merokok. Menurut Tribowo, dukungan keluarga bisa diekspresikan dengan menghargai keputusan individu untuk berhenti merokok serta membangkitkan kewaspadaan mereka terhadap konsekuensi negatif akibat kebiasaan buruk merokok. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan motivasi. Menyediakan waktu untuk menyemangati mereka, meluangkan waktu untuk mengalihkan pikiran dari rokok ke kegiatan lain yang lebih positif, serta membantu mereka mendapatkan apa yang diperlukan merupakan cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mendukung individu yang sedang dalam proses berhenti merokok (Suryanto, 2009).
Berdasarkan informasi diatas, diketahui bahwa usaha menghentikan kebiasaan merokok bukanlah hal yang mudah. Selain niat dan usaha yang kuat dari perokok sendiri untuk berhenti merokok, dukungan dari keluarga merokok. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pemberian dukungan sosial dalam praktek sehari-hari berperan bagi keberhasilan menghentikan perilaku merokok.
Terdapat sejumlah penelitian yang ditujukan untuk menguji hubungan antara dukungan sosial dan penghentian perilaku merokok (smoking cessation).
Diantaranya adalah penelitian tentang peran dukungan berbasis telepon dalam menghentikan perilaku merokok yang dilakukan oleh Solomon et al. (1996).
Pada penelitian ini, subjek yang terdiri dari para wanita yang berniat berhenti merokok menerima intervensi dukungan dari teman sebaya yang diberikan melalui telepon. Wanita sukarelawan yang sudah terlatih dipasangkan dengan wanita yang berminat untuk menerima dukungan saat mereka berusaha berhenti merokok. Kontak telepon dimulai dengan dukungan dari konselor sebaya persis sebelum menunjukkan “quit day” secara mingguan dan setelah 2- 3 bulan. Dari 72 wanita yang berpartisipasi dalam intervensi, 49 orang (68%) mengikuti 1-2 tahun setelah mendaftar sampai pada saat evaluasi status merokok mereka. Hasil intervensi menunjukkan bahwa 25% wanita mantan perokok yang tidak mencapai jangka panjang untuk berhenti merokok dipilih sebagai subjek, sedangkan sisanya yang tidak terdata langsung diklasifikasikan sebagai perokok. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sistem pemberian dukungan melalui telepon bagi wanita yang melibatkan teman sebaya yang juga mantan perokok dapat mencapai penghentian merokok untuk jangka panjang.
Ada pula dua penelitian dengan topik serupa yang dilakukan oleh Sherry (dalam Setiadji 2009). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dukungan sosial mampunyai hubungan dengan keberhasilan untuk menghentikan kebiasaaan merokok.
Selama ini, penelitian tentang dukungan sosial dan penghentian perilaku merokok (smoking cessation) lebih difokuskan pada pengembangan intervensi dukungan sosial bagi para pemberi dukungan. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial turut berkontribusi bagi keberhasilan berhenti merokok sehingga perlu dikembangkan intervensi dukungan sosial yang dikhususkan bagi para pemberi dukungan.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya tentang dukungan sosial terkait dengan penghentian perilaku merokok (smoking cessation ) diketahui bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan keberhasilan berhenti merokok. Hal ini memberikan peluang bagi dilakukannya penelitian-penelitian yang ditujukan untuk mengungkap secara lebih detail tentang bagaimana sebenarnya dukungan sosial berperan dalam penghentian perilaku merokok. Oleh karenanya, penelitian melibatkan subjek yang sudah berhasil berhenti merokok selama periode waktu tertentu (e.g., 30 hari, 6 bulan, atau 12 bulan) untuk mengetahui gambaran tentang bagaimana pemberian dukungan sosial berperan bagi keberhasilan berhenti merokok mereka. Penelitian ini akan berfokus pada tiga hal, yaitu bentuk dukungan sosial, strategi pemberian dukungan sosial, dan proses pemberian dukungan sosial mulai dari belum muncul niat untuk berhenti merokok sampai pada tahap mempertahankan untuk tetap tidak merokok.
Peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mencoba memahami realitas pengalaman subjek terkait dengan dukungan sosial yang diterima dan diberikan dalam rangka menghentikan perilaku merokok. Peneliti menilai bahwa pendekatan kualitatif dapat memfasilitasi penelitian ini untuk memperoleh gambaran pengalaman subjek penelitian terkait dengan bagaimana dukungan sosial berperan dalam upayanya menghentikan perilaku merokok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah dukungan sosial berperan untuk menghentikan perilaku merokok? C.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menggambarkan bentuk dukungan sosial yang diterima dan diberikan dalam rangka menghentikan perilaku merokok;
2. Menggambarkan strategi pemberian dukungan sosial yang diterapkan untuk menghentikan perilaku merokok;
3. Menggambarkan proses pemberian dukungan sosial.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis Penelitian ini akan memberikan kontribusi pengetahuan di bidang psikologi, terutama psikologi kesehatan dan psikologi sosial karena nantinya akan diketahui gambaran tentang realisasi pemberian dukungan sosial yang berperan untuk menghentikan perilaku merokok.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi para perokok yang berniat untuk berhenti merokok, dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan tentang peran dukungan sosial dari orang terdekat untuk membantu usahanya berhenti merokok.
b. Bagi masyarakat luas, sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi masyarakat tentang strategi dan proses yang dapat diterapkan untuk memberikan dukungan sosial pada para perokok yang berniat untuk berhenti merokok.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Konseptual Dukungan Sosial Tinjauan pustaka tentang dukungan sosial dan perilaku merokok yang
akan dijelaskan di bawah ini tidak digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian ini, melainkan digunakan sebagai pendukung dalam menyusun kerangka konseptual yang akan memandu peneliti dalam melakukan penelitian serta untuk memperjelas pemahaman peneliti tentang area konseptual yang akan menjadi fokus penelitian.
1. Memahami Pengertian Dukungan Sosial
Dalam tinjauan konseptual mengenai dukungan sosial ini akan ditinjau sejumlah definisi yang menunjukkan bagaimana dukungan sosial dipahami. Selain itu, akan dilihat juga tentang hal-hal yang diidentifikasikan sebagai dukungan sosial dalam studi psikologi. Dalam studi psikologi, dukungan sosial seringkali dijadikan bahan kajian di bidang psikologi sosial, psikologi kesehatan, psikologi klinis, serta psikologi abnormal.
Dalam kajian psikologi kesehatan, ditunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan yang suportif secara sosial, bisa meredam efek stres, membantu orang mengatasi stres dan meningkatkan kesehatan Dukungan sosial efektif untuk mengatasi tekanan psikologis pada masa sulit dan menekan (Broman, 1993; Tylor, 2003, dalam Butcher, 2004).
Dukungan sosial juga menurunkan kemungkinan sakit dan mempercepat pemulihan dari sakit (House et al., 1988, dalam Sarafino, 1994).
Dukungan sosial dari perkawinan bisa mereduksi kemungkinan seseorang untuk menjalani hidup berisiko dan meningkatkan praktik hidup sehat (Wickrama, Conger, & Lorenz, 1995, dalam Nevid, 2006). Menurut Sidney Cobb (Sarafino, 1994), orang-orang yang menerima dukungan sosial percaya bahwa mereka dicintai, diperhatikan, dihargai, merasa berharga, serta merupakan bagian dari jaringan sosial, seperti keluarga atau komunitas yang memberikan bantuan berupa barang dan pelayanan pada saat diperlukan.
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa dukungan sosial menjadi kajian yang penting dalam bidang studi psikologi, khususnya psikologi sosial dan kesehatan. Meskipun demikian, sampai saat ini belum ada kesepakatan dari para akademisi mengenai definisi dukungan sosial secara pasti (Cohen & Syme, 1985; Shumaker & Brownell, 1984; Wilcox & Verberg, dalam Gottlieb, 1988). Banyak studi menggunakan istilah dukungan sosial dalam lingkup yang luas. Istilah dukungan sosial diterapkan pada hampir semua perilaku yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain atau perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mendapatkan keuntungan tertentu. Termasuk di dalamnya perilaku yang tidak dimaksudkan untuk memberikan keuntungan tertentu bagi orang lain.
Berikut ini adalah sejumlah definisi mengenai dukungan sosial yang dikemukakan oleh para ahli: Gottlieb (1988) menyatakan bahwa dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasihat verbal maupun non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diperoleh dari orang lain dan mampunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. Dukungan sosial menurut Sarafino (Smet, 1994) mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain, perawatan, ataupun penghargaan.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Saroson (Smet, 1994) yaitu bahwa dukungan sosial melibatkan adanya transaksi interpersonal yang ditunjukkan dengan memberikan bantuan pada individu dan umumnya bantuan tersebut diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan. Dukungan sosial dapat berupa pemberian infomasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang diperoleh dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa diperhatikan, bernilai, dan dicintai. Pertukaran interpersonal dicirikan oleh perhatian emosi, bantuan instrumental, penyediaan informasi, atau pertolongan lainnya.
Berdasarkan sejumlah definisi mengenai dukungan sosial yang dikemukakan oleh para akademisi, secara garis besar dapat diketahui bahwa sebagian besar akademisi mendefinisikan dukungan sosial dengan dukungan, sumber pemberi dukungan, serta manfaat yang diperoleh individu penerima dukungan sosial. Secara umum, dukungan sosial merupakan dukungan atau bantuan yang diperoleh dari orang-orang yang memiliki kedekatan hubungan sosial dengan individu penerima dukungan, seperti anggota keluarga, pasangan, teman, rekan kerja, dan orang lain di sekitar individu saat individu sedang menghadapi permasalahan dan krisis dalam kehidupannya sehari-hari. Bentuk dukungan yang diberikan dapat berupa bantuan infomasi atau nasihat verbal dan non verbal, bantuan nyata dengan menunjukkan perilaku tertentu, maupun bantuan yang bersifat emosional sehingga menjadikan individu penerima dukungan merasa disayangi, dicintai, diperhatikan dan berharga.
2. Dukungan Sosial dalam Tinjauan yang Mendetail
a. Jenis Dukungan Sosial
Dalam hampir setiap buku referensi yang membahas tentang dukungan sosial, pada pembahasan awal setelah menjelaskan definisi dukungan sosial biasanya dilanjutkan dengan pokok bahasan tentang tipe/jenis/bentuk dari dukungan sosial. Para akademisi mencoba untuk mengklasifikasikan berbagai tipe dukungan sosial agar dapat menjelaskan secara lebih detail tentang bentuk bantuan atau perilaku seperti apa yang tepat diberikan bagi orang lain. Berikut ini adalah beberapa jenis dukungan sosial yang dikemukakan oleh para akademisi:
Beberapa akademisi yaitu Cobb, Cohen & McKay, House, Schaefer, Coyne & Lazarus, dan Wills mengklasifikasikan empat tipe dasar dukungan sosial, yaitu:
1. Dukungan Emosional (Emotional Support) yang mencakup ungkapan perasaan empati, peduli, perhatian pada orang lain.
Dukungan emosional ini akan memberikan kenyamanan, keyakinan,
rasa dimiliki, dan dicintai pada waktu mengalami stres.
2. Dukungan Penghargaan (Esteem Support), meliputi ungkapan penghargaan yang positif dari orang lain kepada seseorang, pemberian semangat atau dukungan terhadap pemikiran dan perasaan individu tersebut dengan penilaian-penilaian positif atas individu tersebut dibandingkan dengan orang lain, misalnya membandingkan individu tersebut dengan orang lain yang kondisinya lebih buruk. Dukungan ini dapat membangun atau memunculkan perasaan berharga, mampu, dan bernilai dalam diri seseorang.
3. Dukungan Nyata atau Instrumental (Tangible or Instrumental support ) yang mencakup bantuan langsung, misalnya memberikan barang atau meminjamkan uang.
4. Dukungan Informasional (Informational Support ), meliputi pemberian nasihat, arahan, saran-saran, atau umpan balik tentang bagaimana seseorang seharusnya bertindak.
Cohen dan Syme (dalam Gottlieb, 1988) juga mengklasifikasikan dukungan sosial menjadi empat jenis yaitu:
1. Dukungan informasi, yaitu berupa pemberian penjelasan tentang situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh individu. Dukungan ini meliputi pemberian nasihat, petunjuk, masukan atau penjelasan tentang bagaimana seseorang bersikap.
2. Dukungan emosional, yang meliputi ekspresi empati misalnya dengan mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukkan sikap percaya terhadap apa yang dikeluhkan, mau memahami, serta ekspresi kasih sayang dan perhatian. Dukungan emosional akan membuat individu penerima dukungan merasa berharga, nyaman, aman, terjamin, dan disayangi.
3. Dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan secara langsung, bersifat fasilitas atau materi, misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan, meminjamkan uang, memberikan makanan, permainan atau bantuan yang lain.
4. Dukungan penilaian, dukungan ini bisa berupa penilaian yang positif, penguatan (pembenaran) untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau menunjukkan perbandingan sosial yang membuka wawasan
seseorang yang sedang dihadapkan pada situasi stres.
Klasifikasi bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh para akademisi diatas memberikan gambaran secara umum tentang berbagai bentuk dukungan sosial yang biasanya diberikan oleh pemberi dukungan kepada seseorang. Secara umum terdapat empat tipe dasar dukungan sosial yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasional. Secara garis besar, keempat tipe dasar dukungan sosial tersebut juga dapat dilihat menjadi dua bentuk. yaitu dukungan yang berupa bantuan fisik dan non fisik. Dukungan instrumental dan informasional menawarkan bantuan fisik yang mencakup bantuan langsung (misalnya, pemberian uang) serta pemberian nasihat, petunjuk, ataupun saran. Sedangkan bantuan non fisik ditawarkan oleh dukungan emosional dan penghargaan, seperti adanya ekspresi empati.
Berdasarkan penjelasan tentang berbagai bentuk dukungan sosial, dapat diketahui bahwa klasifikasi dukungan sosial yang dikemukakan oleh para akademisi tersebut bermanfaat bagi pemberi dukungan untuk menentukan jenis dukungan seperti apa yang benar- benar diperlukan oleh individu pada situasi tertentu. Pemberian dukungan tergantung pada penyebab keadaan yang penuh stres yang sedang dihadapi oleh individu. Hal ini akan membantu pemberi dukungan dalam menentukan jenis dukungan sosial yang akan diberikan kepada individu sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi
b. Faktor Penentu Dukungan Sosial