PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG DOKUMEN PRIBADI MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS II MI MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pen

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

  

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG DOKUMEN

PRIBADI MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA

SISWA KELAS II MI MA’ARIF DUKUH

KOTA SALATIGA TAHUN 2014/2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  

(PGMI)

Oleh:

SITI NUR FADLILAH

  

115 10 047

FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

  \

  MOTTO دجو َّ دج نم

  ” Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil ” Dan

  “Setiap kesulitan pasti ada kemudahan”

  PERSEMBAHAN

  tulisan ini kupersembahkan

  

Untuk Bapak dan Simbokku tersayang

Yang kasih sayangnya tak berhenti mengalir untuk anak-anaknya

Tanpa kalian aku takan menjadi seperti sekarang ini.

  

Untuk kakak-kakakku dan adikku

Mbak sri dan suami trimakasih atas nasehat-nasehat, doa, dan semangatnya

Mas try dan dx yani terimakasih atas segala hal di 5 tahun ini yang tak mungkin satu

persatu aku tulis

Adikku tersayang terimakasih doannya

  

Untuk my big familly

Mbah dok, mbah nang, dan seluruh keluarga trimakasih semua atas doa dan

suportnya

untuk sahabat-sahabatku

bersama kalian kuisi hari-hariku semasa kuliyah ini dengan penuh

canda dan tawa, terimakasih sahabat

  Dan untuk semua....

  

thank's all

KATA PENGANTAR

  Assa lamu’alaikumWr. Wb

  Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Mata

  

  Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Dokumen Pribadi Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas II MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan bimbingan dalam pembuatan tugas akhir skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir skripsi ini tepat waktu. Dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd.,selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Miftachur Rif’ah, M.Ag selaku dosen Pembimbing Akademik.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si Selaku Ketua Program Studi PGMI.

  4. Pembimbing skripsi, Bapak Suwardi, M.Pd yang selalu membimbing dan memberikan semangat serta inspirasi.

  5. Segenap dosen dan karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, turut memperlancar proses penyusunan skripsi ini.

  6. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan khususnya keluarga besar PGMI B angkatan 2010.

  7. Bapak Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru serta keluarga besar MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga.

  8. Sahabat-sahabatku (faizah, sitkom, dias, ariyan, syarif, afi, umi) terimakash atas segalanya.

  9. Terima kasih mas Irmawan yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk mengantar sertifikat-sertifikatnya dan segala supportnya, semoga kau pun lekas menyelesaikan skripsimu pula.

  10. Mas endri rekan kerja yang banyak waktunya terganggu olehku, terimakasih.

  11. Serta keluarga besar yang selalu menjadi penerang dan semangat dalam hidupku.

  Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan guna menyempurnakan laporan tugas akhir ini. Semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.

  Wassalamu’alaikumWr. Wb

  Salatiga, 11 Maret 2015 Penulis

  Siti Nur Fadlilah

   11510047

  ABSTRAK

  Fadlilah, Nur, 2015. Peningkatan hasili belajar IPS melalui metode index card match

  pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga Tahun 2014/ 2015.

  Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing: Suwardi, M.Pd.

  Kata Kunci: prestasi belajar, metode index card match, IPS.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan menjawab permasalahan “apakah penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas II MI

  Ma’arif Dukuh Kota Salatiga tahun 2014/2015?”

  Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melaui tiga siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi pre tes dan post test, lembar pengamatan dan dokumentasi.

  Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran menggunakan metode index card match, dapat meningkatkan prestasil belajar IPS pada siswa kelas II MI

  Ma’arif Dukuh Kota Salatiga. Dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu pada siklus I nilai rata-rata pre tes siswa 64,21. Sedangkan nilai rata-rata dari post test siswa yaitu 75,78 dan 94,74% telah tuntas secara KKM. Pada siklus II dari nilai pre tes 70. Sedangkan hasil post test siswa dengan rata-rata kelas 83,6 dan tuntas secara KKM sebanyak 100%. Oleh kaena itu terjadi peningkatan rata- rata pre test ke post test secara signifikan dari siklus I ke siklus II. Maka peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL...................................................................................i HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING............................ iii HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. v MOTTO..................................................................................................... vi PERSEMBAHAN..................................................................................... vii KATA PENGANTAR............................................................................. viii ABSTRAK................................................................................................ x DAFTAR ISI............................................................................................ xi DAFTAR TABEL.................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN…………………………….....…………............xiv

  BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………...... 1 B. Rumusan Masalah……………………………….............. …. . 3 C. Tujuan Penelitian………………………………...................... 3 D. Hipotesis Tindakan

  3 ………………………………. ...…

  E. Manfaat Penelitian………………………………..…….…...... 3 F.

  Definisi Operasional………………………………...................4

  G. Metode Pe nelititian……………………………..................... 6

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar……….…………….………..…………….........15

  1. Pengertian Belajar……………………...………..................15

  2. Pengertian Hasil Belaja r…….…..…....................................15

  3.Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar................16

  4. Macam-Macam Hasil Belajar...............................................17

  B. Pembelaj aran IPS…………………………………….…...... 18

  1. Pengertian Pembelajaran.................................................... 18

  2. Pengertian IPS…..………………………………….…..... 19

  3. Hakikat IPS ……………………………………………..... 20

  4. Tujuan IPS…………………………….……….…….........21

  C. Metode Index Card Match ……………………….…..……....22 1.

  Pengertian Metode………………………..........................22

  2. Macam- Macam Metode ...……………………………......22

  3. Faktor yang Memepengaruhi Metode ………..……….......23

  4. Pengertian Metode Index Card Match …………………....26

  D. Standar Keberhasilan Pembelajaran..........................................30

  A. Subyek Penelitian.................................................................31

  B. Deskripsi Siklus I.................................................................32 C.Deskripsi Siklus II.................................................................40

  BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………………………………….................47

  B.Pembahasan .........................................................................49

  BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan……………………….………………………..54 B. Saran ……………………………………..……..................55

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria dan Skala Penilaian.................................................

  30 Tabel 3.1. Lembar hasil Pengamatan Siklus I........................................

  39 Tabel 3.2 Lembar Hasil Pengamatan Siklus II..........................................

  44 Tabel 4.1 Daftar Nilai Rata-Rata Pre Tes dan Post Tes Siklus I.......................

  48 Tabel 4.2 Daftar Nilai Rata-Rata Pre Tes dan Post Tes Siklus II.............. 49

Tabel 4.4 Daftar Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus I dan Pembahasan....... 50Tabel 4.5 Daftar Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus II dan Pembahasan...... 52

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Foto Kegiatan Siklus I dan II Lampiran 2. RPP Siklus I dan II Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 4. Nota Pembimbing Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian Lampiran 6. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 7. Daftar SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam berbangsa dan bernegara, pendidikan mempunyai peranan yang sangat

  penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan perkembangan bangsa itu sendiri. Hal ini dikarenakan bahwa pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana dan berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia paripurna, dewasa, dan berbudaya.

  Ilmu sosial dapat dipelajari secara langsung dalam lingkungann masyarakat, sehingga mampu dipahami dan diketahui makna yang seutuhnya dari ilmu sosial secara nyata.

  Dengan menegtahu secara nyata diharapkan dapat mengambil pengalaman langsung dan adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan kehidupan masyarakat.

  Menurut Ahamadi dkk (1997:2), Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di Sekolah Dasar dan Menengah. Begitu pentingnya ilmu sosial bagi kehidupan masyarakat dapat dilihat dari manfaat yang ditimbulkan, diantaranya sabagai bekal bagi siswa di Sekolah Dasar untuk kehidupan kelak dimasyarakat., untuk memecahkan berbagai masalah yang timbul dimasyarakat (masalah sosial), untuk membekali kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan lain sebagainya.

  Melihat kondisi saat ini mata pelajaran IPS merupakan pelajaran yang kurang diminati siswa, hal itu disebabkan pandangan siswa yang menganggap IPS merupakan pelajaran menghafal.Apalagi guru dalam menyampaikan materi selalu menggunakan metode ceramah tanpa adanya variasi dalam mengajar.Akibatnya perhatian dan semangat siswa menurun yang akhirnya hasil belajar siswa juga semakin menurun.

  Berdasarkan survei sementara yang penulis lakukan di MI Ma’arif Dukuh Salatiga menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya nilai pada mata pelajaran

  IPS kelas II yaitu: 1) Alokasi waktu atau jam mata pelajaran IPS dalam seminggu hanya tiga jam, sehingga guru kurang dalam menyampaikan materi, 2) Rendahnya siswa dalam mengikuti mata pelajaran IPS, 3) Metode pengajaran IPS selama ini dengan menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi.

  Berdasarkan faktor-faktor di atas, penulis terdorong melakukan penelitian dengan menggunakan metode index card match pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi peranan anggota keluarga dengan tujuan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas II

  MI Ma’arif Dukuh Salatiga. Dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG DOKUMEN PRIBADI MELAUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS II MI MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015 ”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

  pelajaran IPS kelas II MI Ma’arif tahun ajaran 2014/2015?”. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga tahun ajaran 2014/2015.

  D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64). Dengan demikian hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah: “Penggunaan metode index card

  match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IIMI Ma’arif Dukuh tahun ajaran 2014/2015”.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini nantinya diharapakan dapat memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu:

  1. Manfaat Teoritis a.

  Memberikan masukan dan wawasan kepada guru dalam proses pembelajaran.

  b.

  Memberikan solusi sebagai upaya perbaikan mutu proses pendidikan khususnya mata pelajaran IPS.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Siswa Meningkatkan kompetensi pengetahuan dan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik khususnya mata pelajaran IPS.

  b.

  Bagi Guru Memberikan arahan dalam proses pembelajaran dan memberi solusi untuk mengajarkan mata pelajaran IPS sesuai dengan situasi yang terjadi pada suatu kelas.

  c.

  Bagi Sekolah Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatnya pembelajaran, karena dengan hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksud peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberika definisi operasional sebagai berikut: 1.

  Peningkatan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1345) pengertian peningkatan secara epistemologi adalah menaikkan derajat taraf, mempertinggi, memperhebat produksi, proses cara perbuatanmeningkatkan usaha. Dalam pembelajaran perlunya meningkatkan pembelajaran terutama mata pelajaran IPS agar tercapai hasil yang maksimal.

  2. Hasil Belajar Menurut Susanto (2013: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) sebagai hasil dari kegiatan belajar.Dalam hal ini hasil belajar siswa dilihat dari keaktifan dan hasil balajar siswa atau nilai siswa.

  3. Metode Index Card Match Slameto (1988,84) menjelaskan bahwa metode adalah cara atau jalan yang hurus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Djamarah dalam

  Ahmad Susanto (2013:153) metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  Menurut Marwan, Bona.2011metode index card matchadalah metode pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

  

(http//www.ongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-index-

card-match.html) diakses pada tanggal 06 November2014 pada pukul 12:30.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

  PTK yaitu Class Room Action Research, yang berarti action research (penelitian dengan tindakan menurut beberapa pendapat berikut (Suyadi, 2010: 18): a.

  Arikunto Seorang ahli di bidang ini, yaitu Arikunto (2006) yang menjelaskan pengertian PTK secara sistematis.

  1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal- hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.

  2) Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-silkus kegiatan untuk peserta didik.

  3) Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

  Pengertian PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

  b.

  Carr dan Kemmis Sedikit berbeda dengan Arikunto, Carr dan Kemmis (McNiff, 991) mendefinisikan PTK sebagai berikut: Penelitian tindakanadalah suatu bentukpenyelidikandirireflektifdilakukan oleh peserta(guru, siswa, ataukepala sekolah, untuk contoh) dalamsituasisosial(termasuk pendidikan) dalam rangka meningkatkanrasionalitasdan keadilandaripraktiksosial ataupendidikanmereka sendiri, pemahaman mereka terhadap praktisini, dansituasidi manapraktek- praktekyang dilakukan.

  Berdasar pengertian Carr dan Kemmis, dapat di garis bawahi beberapa hal penting mengenai PTK, yakni: 1)

  PTK adalah bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.

  2) PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang teliti, seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah.

3) PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan .

  4) Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga praktik tersebut dilakukan.

  2. okasi, Subjek, dan Waktu Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di MI

  Ma’arif Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga b. Subjek Penelitian

  Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II di MI Ma’arif Dukuh yang berjumlah 19 anak, pada tahun 2013/2014.

  c.

  Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tahun ajaran baru 2013/2014 yaitu pada 27 Oktober 2014 sampai selesai.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Tahapan-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

  a.

  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini penelitian menyiapkan beberapa hal yang dapat mendukung proses perbaikan pembelajaran, diantaranya yaitu:

  1) Menyiapkan materi sesuai dengan kurikulum yang dijadikan sebagai bahan penelitian,

  2) Menemukan masalah dalam materi, yang dijadikan sebagai bahan untuk melaksanakan metode index card match.

3) Menyiapkan perangkat pembelajaran metode index card match.

  4) Menyiapkan lembar observasi dengan metode index card match

  5) Menyiapkan alat evaluasi metode index card match b.

  Pelaksanaan (Acting) Tahap ini, penelitian membuat rencana pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran.

  c.

  Pengamatan (Observing) Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk metode index card match mengajar dengan menggunakan lembar observasi index card match. Demi untuk menjaga keabsahan data yang akan diperoleh, dalam melakukan peneliti dibantu oleh teman sejawat.

  d.

  Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan presentase. Dari observasi tersebut guru melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan, untuk selanjutnya dari hasil refleksi itu peneliti akan mengetahui adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

  Komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pola observasi juga harus dilaksanakan.

  Untuk lebih lebih tepatnya, berikut dikemukakan bentuk desainnya.

  Siklus I Planing Refleksi

  Acting Observasi

  Planing Siklus II

  Refleksi Acting

  Observasi .

  Siklus III

  ?

Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis& McTaggart

  Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

  4. Instrumen Penelitian Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah: a.

  Pedoman atau lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran

  IPS melalui metode index card match.

  b.

  Soal tes/evaluasi teks/soal, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk mengukur hasil belajar IPS, terkait materi dokumen pribadi.

  c.

  Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran melalui metode index card match.

  5. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. (Nazir, 1983: 211). Dalam penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan metode sebagai berikut: a.

  Observasi Observasi adalah "Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistematis", (Arikunto, 1990:

  27). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya metode index card match.

  b.

  Soal Tes/ Evaluasi Test Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 80 % dari target pembelajaran.

  c.

  Dokumentasi Adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar..

6. Analisis data

  Proses penyusunan, pengaturan, pengolahan data agar dapat digunakan untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis disebut pengolahan dan analisis data.

  Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.

  Keterangan : t = harga t untuk sampel berkorelasi D = perbedaan antara skor tes akhir untuk setiap individu D = rerata dari nilai perbedaan D² = kuadrat dari D N = Banyak subyek penelitian

H. Kriteria Keberhasilan

  Indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS melalui metode

  index card match .

I. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun sistematika:

BAB I: Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II: Kajian Pustaka Berisi prestasi belajar, mata pelajaran IPS, metode index card match. BAB III: Pelaksanaan dan Penelitian Berisi gambaran situasi umum MI Ma’arif Dukuh subjek penelitian dan karakteristik objek penelitian serta deskripsi persiklus. BAB IV: Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi hasil penelitian tiap siklus,dan pembahasan. BAB V: Penutup Berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Slameto (1991: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

  individu untuk memperoleh hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Menurut Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melaui pengalaman, menurut pengertian ini belajar merupakan proses, suatu kegiatan,dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan.

  Dari pengertian belajar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

2. Pengertian Hasil Belajar

  Nana Sudjana (2009: 3) menjelaskann hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) juga menyebutkan hasilbelajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

  Hasil belajar siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognifif, aspek afektif, dan pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. (2) Aspek afektif, kemampuan afektif meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. (3) Aspek psikomotorik, kemampuan psikomotorik meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, gerakan penyesuaian dan kreativitas (Hamalik, 2003: 160).

3. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

  Menurut Suryabrata, 2004 (dalam Sriyanti, 2009: 23), secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

  a.

  Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.Faktor internal tediri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.

  1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu.

  Faktor ini antara lain tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. 2)

  Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.

  Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya.

  b.

  Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang sedang belajar.Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

  1) Faktor nonsosial

  Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. 2)

  Faktor sosial Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga negatif (menghambat).Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor ini antara lain yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

4. Macam-Macam Hasil Belajar

  Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif).

  a.

  Pemahaman konsep Pemahaman menurut Bloom (1979:89) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.

  b.

  Keterampilan proses Usman dan setiawati (1993:77) megemukakan bahwwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Menurut Indrawati ada enam aspek yang tedapat dapat keterampilan proses, yang meliputi: observasi, klasifikasi, pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan dan melakukan eksperimen.

  c.

  Sikap Menurut sardiman (1996:275), sikap merupakan kecenderungan untuk dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.

B. Pembelajaran IPS 1.

  Pengertian Pembelajaran Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Munif Chatib

  

  Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi” Pembelajaran di sekolah dasar diusahakan untuk terciptanya suasan yang konusif dan menyenangkan. Untuk itu, guru perlu memerhatikan beberapa prinsip pembelajaran yang diperlukan agar tercipta suasana yang kondusif dan menyenangka. Adapun prinsip dari pembelajaran tersebut diantaranya yaitu: prinsip motivasi, prinsip latar belakang, prinsip pemusatan perhatian, prinsip keterpaduan, prinsip pemecahan masalah, prinsip menemukan, prinsip belajar sambil bekerja, prinsip belajar sambil bermain, prinsip perbedaan individu, prinsip hubungan sosial. Pembelajaran di sekolah dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar ang beranfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP.

2. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

  Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya ditingkat dasar dan menengah.

  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generellisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

  Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1993, disebutkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata negara. Sedangkan menurut Nasution (1975) IPS adalah suatu program pendidikan yang meupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.

3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

  Menurut Zuraik dalam Djahiri (1984), hakikat IPS adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggotanya berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh karenanya diciptakan nilai-nilai (ahmad susato, 2013.137-138).

  Hakikat IPS disekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada keyataan kehidupan sosial masyarakat sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa dimasyarakat.

4. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

  Ada beberapa tujuan pendidikan IPS yang menggambarkan bahwa pendidikan

  IPS merupaka bentuk pengetahuan, keterampila, nilai, dan sikap yang memungkinkan anak berpartisipasi dalam kelompoknya, baik itu keluarga, teman bemain, sekolah, masyarakat yang lebih luas, bangsa, dan negara. Sedangkan tujuan dari pembelajaran IPS itu sendiri adalah memngembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil menghadapi masalah yang terjadi setiap hari baik yang menimpa dirinya maupun menimpa masyarakat.

  Menurut Fenton (1967) Secara umum tujuan utama IPS ada 3 yaitu: a. Mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik.

  b.

  Mengajar anak didik berkemampan berfikir.

  c.

  Agar anak dapat melanjutkan kebudayaan bangsanya.

C. Metode Index Card Match 1.

  Pengertian metode Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang ipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Syaiful B. Djamarah dkk (1995), metode memiliki kedudukan sebagai alat motivasi ekstrinsik alam kegiatan belajar mengajar, menyiasati perbedaan individual anak didik, untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  Semakin tepat metode yang digunakan oleh guu dalam mengajar, diharapkan semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Tentunya faktor-faktor lain pun juga harus diperhatikan juga, seperti faktor guru, faktor anak, faktor situasi (lingkungan mengajar), media, dan lain-lain.

2. Macam-macam metode

  Berikut beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, diantaranya: a.

  Metode ceramah b.

  Metode tanya jawab c. Metode diskusi d.

  Metode kisah / cerita e. Metode demonstrasi f. Metode karyawisata g.

  Metode tutorial 3. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

  Pada prinsipnya tidak ada satu pun metode mengajar yang dapat dipandang sempurna dan cocok untuk semua bidang studi. Karena itu guru tidak boleh sembarang dalam memilih serta menggunakan metode. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode menurut Pupuh Fathurrohman antara lain: a.

  Tujuan yang hendak dicapai Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar.

  Setiap guru hendaknya memperhatikan tujuan pembelajaran. Karakteristik tujuan yang akan dicapai sangat mempengaruhi penentuan metode, sebab metode tunduk pada tujuan bukan sebaliknya. b.

  Materi pelajaran Materi palajaran ialah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik.

  c.

  Peserta didik Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik minat, kebiasaan, motifasi, situasi sosial, psikologis, lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa depannya.Semua perbedaan tadi akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran.

  d.

  Situasi Situasi kegiatan belajar mengajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi. Oleh karena itu, pada waktu tertentu guru melakukan proses pembelajaran di luar kelas atau di alam terbuka.

  e.

  Fasilitas Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Oleh karena itu, ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan metode yang tepat, seperti tidak adanya laboratorium untuk praktek, jelas kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau demonstrasi.

  Jadi, fasilitas ini sangatlah penting guna berjalannya proses pembelajaran yang efektif.

  f.

  Guru Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan dan pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Kompetensi mengajar biasanya dipengaruhi oleh pula oleh latar belakang pendidikan. Guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya. Sedangkan guru yang latar belakangnya kurang relevan, sekalipun tepat dalam menentukan metode, namun sering mengalami hambatan dalam penerapannya. Jadi, untuk menjadi seorang guru pada intinya harus memiliki jiwa yang profesional. Dengan meliliki jiwa keprofesionalan dalam menyampaikan pelajaran atau dalam proses pembelajaran itu akan berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

4. Metode Index Card Match (Mencari Jodoh Kartu Tanya Jawab) a.

  Pengertian Menurut Marwan, Bona.2011metode Index Card Matchadalah metode pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

  (http//www.ongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran- index-card-match.html) diakses pada tanggal 06 November 2014 pada pukul

  12:30.

  Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada di tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Dalam metode ini siswa harus mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar juga harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah.Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras.Dengan demikian metode ini membuat siswa terbiasa aktif mengikuti pembelajaran sehingga aktivitas siswa meningkat.

  Metode pembelajaran Index Card Match dapat melatih pola pikir siswa karena dengan metode ini siswa dilatih kecepatan berpikirnya dalam mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian kartu jawaban atau kartu soal, setiap siswa pasti mendapat pasangan kartu yang cocok lalu mendiskusikan hasil pencarian pasangan kartu yang sudah dicocokkan oleh siswa bersama pasangannya dan siswa lainnya. Dengan mendiskusikan bersama pasangannya maka siswa akan lebih mengerti dengan konsep materi yang sedang dipelajari. Karena pembelajaran ini dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, maka diharapkan dapat meningkatkan semangat dan aktivitas siswa dalam belajar siswa dalam kegiatan belajar.

  Berdasarkan pendapat di atas, metode pembelajaran Index Card Match merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari dengan cara yang menyenangkan. Siswa saling bekerja sama dan saling membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi.

  Dengan demikian metode pembelajaran Index Card Match adalah suatu cara pembelajaran aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan teknik mencari pasangan kartu indeks yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan.

  b.

  Langkah-langkah Penerapan Metode Index Card Match

  1) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam kelas. 2) Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. 3)

  Tulislah pertanyaan tentang materi yang telah diterangkan sebelumnya pada setengan bagian kertas yang telah dipersiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan. 4)

  Pada separoh kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat.

  5) Kocoklah semua kertas hingga akan tercampur antara soapatkanl dan jawaban.

  6) Beri setiap siswa satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separoh siswa lainnya akan mendapatkan jawaban.

  7) Minta siswa menemukan pasangan mereka. Jika sudah ada yang menemukan pasangan, minta mereka untuk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.

  8) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain.

  9) Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulaan.

  c.

  Kelebihan dan Kelemahan Metode Index Card Match 1)

  Kelebihan Metode Index Card Match

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 161

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidika

0 0 122

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN PKN MATERI MEMAHAMI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI KLUMPIT KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan I

0 0 151

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 210

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KEDUNGPILANG KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidi

0 1 183

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS III B DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Gur

0 6 168

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA BAGI SISWA KELAS V SEMESTER II MI MA’ARIF PULUTAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 155

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

0 0 163

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS IX MTs MA’ARIF ARROSYIDIN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 107