STRATEGI PENDIDIKAN A KHLAK ANAK PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI DUSUN BAWANG, DESA TRUKO, KECAMATAN BRINGIN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  STRATEGI PENDIDIKAN A KHLAK ANAK

PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA

DI DUSUN BAWANG, DESA TRUKO,

  

KECAMATAN BRINGIN, KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan

Oleh

ABDUL HALIM MANSUR

  

NIM 11413010

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

SALATIGA

2017

NOTA PEMBIMBING

  Lamp. : 4 eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum wr. Wb Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Abdul Halim Mansur NIM : 11413010 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Judul : STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI DUSUN BAWANG DESA TRUKO KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Wassalamualaikum wr. Wb Salatiga, 16 Agustus 2017

  Pembimbing Dr. Lilik Sriyanti, M. Si

  NIP. 199608141991032003

KEMENTERIAN AGAMA RI

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email:

   SKRIPSI

STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAKANAK PADA KELUARGA

TENAGA KERJA WANITA DI DUSUN BAWANG TRUKO

KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

DISUSUN OLEH

ABDUL HALIM MANSUR

  

11413010

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam,Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 18 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan.

  Susunan Panitia Penguji Ketua penguji : Mufiq, S,Ag, M.Phil Sekretaris penguji : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si Penguji I : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd Penguji II : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si

  Salatiga, 18 September 2017 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M. Pd.

  Nip. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Abdul Halim Mansur NIM : 11413010

  Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain.

  Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 16Agustus 2017 Yang menyatakan,

  ABDUL HALIM MANSUR NIM. 11413010

  

MOTTO

ةحابساو ةباتنىا ًميعي ناو ًبداو ًمسا هسحي نا دىىىا ىيع دىاىىا قح ) مماحىا ياوز ( كزدا اذا ًجوصي ناو ابيط لاا ًقشسي لا ناو ةيامسىاو

  

Artinya: “Hak anak atas orang tuanya membaguskan namanya dan akhlak/ sopan

santun, mengajarkan tulis menulis, berrenang dan memanah, memberi makan

dengan makanan yang baik, menikahkannya bila telah cukup umur .” ( syu’bu Al Iman Li Al Baihaqi, Hadis ke 8137: 2856)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Semua anggota keluargaku, istri dan anakku, orang tuaku, yang semuanya telah memotivasiku dan memberikan dukungan serta bantuan.

  2. Keluarga besarku yang dengan ikhlas mendo’akanku dan mendukungku.

  3. Ibu Dr. Lilik Sriyanti M.Si yang dengan sabar membimbingku dalam penulisan skripsi.

  4. Semua Dosen dan Guru-guruku yang dengan ikhlas dan sabar mendidikku.

  5. Semua Bapak dan Ibu guru MI Miftahul Huda Truko yang memberikan dukungan serta bantuan dan juga murid-muridku yang semuanya mendo’akanku.

  6. Semua sahabatku di IAIN Salatiga, sahabatku dan sahabatku yang lainnya trimakasih atas semuanya.

  7. Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, trimakasih atas bantuannya.

  ABSTRAK

  Mansur, Abdul Halim. 2016.Strategi Pendidikan Akhlak Anak pada Keluarga

  Tenaga Kerja Wanita di Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang). Skripsi. Fakultas

  TarbiyahdanIlmuKeguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M. Si.

  Kata Kunci: pendidikan akhlak dan keluarga TKW

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui kwalitas pendidikan akhlak keluarga TKW Dusun Bawang. Pertanyaan umum yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana pendidikan akhlak dalam keluarga TKW? (2) Apa saja kendala-kendala yang dihadapi keluarga dalam pendidikan akhlak anak keluarga TKW Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang 2017? (3) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak anak keluarga TKW?.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Jadi kehadiran peneliti dilapangan sangat penting mengingat peneliti bertindak langsung dalam proses pencarian data. Data yang berbentuk kata-kata diambil dari informan pada waktu diwawancarai. Dengan kata lain data tersebut berupa keterangan dari para informan. Selain data yang berupa keterangan yaitu data dari hasil observasi. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan, dan tahap akhir dari analisa data adalah mengadakan keabsahan temuan.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pihak yang terlibat dalam pendidikan akhlak anak adalah orang tua, keluarga, guru atau ustadz, dan masyarakat.

  Strategi pendidikan akhlak anak dengan pemberian nasihat, peneladanan, dan pemberian hadiah. Nilai akhlak yang ditanamkan ada jujur, rajin, sabar, disiplin, ketuhanan. Kendala yang dihadapi keluarga dalam pendidikan akhlak kurangnya pengetahuan pengasuh, kurangnya ketrampilan pengasuh, dan kurangnya kepedulian pengasuh. Faktor yang memengaruhi pembentukan akhlak anak adalah perhatian pengasuh dan lingkungan.Dari hasil penelitian tersebut setiap anak mendapatkan pengasuhan yang berbeda, sehingga akhlak dari setiap anak juga berbeda tergantung pada pendidikan, kepribadian anak, serta lingkungan sekitarnya.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWt yang telah memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “strategi pendidikan akhlak anak pada keluarga tenaga kerja wanita di dusun bawang, desa truko, kecamatan bringin, kabupaten semarang tahun 2016)”.

  Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia. Beliau adalah utusan Allah untuk membebaskan manusia dari kejahiliahan dengan membawa agama islam.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (SPd) di Sekolah InstitutAgama Islam Negeri (I

  AIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul .“strategi pendidikan akhlak anak pada keluarga tenaga kerja wanita di dusun bawang, desa truko, kecam atan bringin, kabupaten semarang tahun 2016)”.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3.

  Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan PAI IAIN salatiga.

  4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M. Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  7. Semua anggota keluargaku istriku, ibu, dan anggota keluarga yang lain yang telah menemani, membantu, dan memberikan motivasi kepada penulis.

  8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Semoga amal kebaikan mereka diterima oleh Allah SWt.

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 16Agustus 2017 Penulis

  ABDUL HALIM MANSUR 11413010

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................... i HALAMAN LOGO.............................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. v MOTTO..................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ................................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ............................................................................ ix DAFTAR ISI ......................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................ xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8 E. Penegasan Istilah ........................................................................ 8 F. Metode Penelitian ....................................................................... 10

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................... 11 2.

  Kehadiran Peneliti .............................................................. 11 3. Lokasi Penelitian ................................................................ 12 4. Sumber Data ....................................................................... 12 5. Prosedur Pengumpulan Data .............................................. 13 6. Analisis Data ...................................................................... 14 7. Pengecekan Keabsahan Data ............................................. 15 G. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 15

  BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Akhlak............................................. 16 2. Model Pola Asuh dalam Keluarga....................................... 17 3. Isi Materi Pendidikan Akhlak.............................................. 21 B. Keluarga TKW 1. Pengertian Keluarga TKW.................................................... 33 2. Faktor Penyebab Menjadi TKW............................................ 34 3. Kendala dan Pemecahan yang Dihadapi Dalam Keluarga TKW a. Keadaan pengasuh.............................................................. 38 b. Pengasuhan anak selama ditinggal ibu menjadi TKW...... 39 4. Pendidikan Akhlak Anak pada Keluarga TKW....................... 42 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

  A.

  Gambaran Umum Daerah Penelitian 1.

  Letak Geografis......................................................................... 44 2. Keadaan Penduduk................................................................... 44

  B. Diskripsi Subjek Pendidikan Akhlak a.

  Hasil wawancara Syarif.............................................................. 48 b. Hasil wawancara Alifah.............................................................. 51 c. Hasil wawancara Renita.............................................................. 54 d. Hasil wawancara Wildan............................................................ 57

  BAB IV PEMBAHASAN A. Pendidikan Akhlak dalam Keluarga TKW 1. Pihak yang Terlibat dalam Pendidikan Akhlak...................... 62 2. Strategi Pendidikan Akhlak di Keluarga TKW...................... 65 3. Nilai Akhlak yang Ditanamkan dalam Pendidikan Akhlak di Keluarga TKW.................................................................. 68 B.

  Kendala yang Dihadapi Keluarga dalam Pendidikan Akhlak Anak di Keluarga TKW

  1. Kurangnya Pengetahuan Pengasuh dalam Mendidik Anak... 71 2.

  Kurangnya Ketrampilan Pengasuh dalam Mendidik Anak... 72 3. Kurangnya Kepedulian Pengasuh dalam Mendidik Anak.... 73 C. Faktor Yang Memengaruhi Pembentukan Akhlak Anak dalam

  Keluarga TKW 1.

  Perhatian Pengasuh................................................................ 71 2. Kepribadian Bawaan Anak.................................................. 72

  3. Lingkungan Sekitar.............................................................. 73

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................. 78 B. Saran ...................................................................................................... 82 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Usia ............................................. 45 Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan .................................. 53 Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan..................................... 47 Tabel 4 Daftar Responden.................................................................... 47

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan akhlak merupakan pendidikan tingkah laku yang

  bertujuan untuk membentuk akhlak mahmudah. Jadi pendidikan akhlak adalah usaha untuk membentuk akhlak dari yang belum baik menjadi baik atau dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pendidikan akhlak adalah kebutuhan bagi setiap manusia yang harus diberikan agar dia menjadi insan yang baik. Karena manusia yang baik akan menguntungkan orang lain dan dirinya sendiri, tetapi sebaliknya jika orang yang tidak baik akan merugikan orang lain dan dirinya sendiri pula.

  Nata ( 2010:15) berpendapat jika kata al-tahzib berarti pendidikan akhlak atau menyucikan diri dari perbuatan akhlak buruk. Dari arti kata tersebut pendidikan akhlak adalah memperbaiki mental seseorang yang tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi sejalan dengan ajaran norma, memperbaiki perilakunya agar menjadi baik dan terhormat serta memperbaiki akhlak dan budi pekertinya agar menjadi berakhlak mulia (Nata, 2010:16). Akhlak adalah kebiasaan, kehendak. Berarti bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya iti disebut akhlak (Achmad,1998:62). Contoh bila kehendak itu membiasakan memberi, kebiasaan kehendak itu ialah akhlak dermawan.

  Anak sangat ditentukan perkembangannya oleh keluarga. Ayah dan Ibu serta anggota lain di rumah harus bekerjasama dalam mendidik Anak.

  Shochib mengemukakan “Esensi keluarga adalah kesatuarahan dan kesatutujuan atau keutuhan dalam mengupayakan Anak untuk memiliki dan mengembangkan disiplin diri

  ” (Shochib, 1998:18). Jadi keutuhan keluarga terutama Ayah dan Ibu sangat mempengaruhi perkembangan Anak. Sehingga orang tua perlu mempertimbangkan hal-hal yang akan dilakukan jika harus berpisah dengan Anak.

  Dalam sebuah hadistelah dijelaskan beberapa kewajiban orang tua terhadap anak:

  ةح ابساو ةب اتنىا ًميعي نا و ًب دا و ًمسا هسحي نا دىِ ىىا ىيع دَى َاىىا ُّقَح

  ) مم احىا ياوز( كزدا اذا ًجوصي ناو ابيطلاا ًقشسي لا ناو ةي امسىاو

  

Artinya: “ :Hak anak atas orang tuanya membaguskan namanya dan

akhlak/sopan santun, mengajarkan tulis menulis, berenang, dan memanah,

memberi makan dengan makanan yang baik, menikahkannya bila telah

cukup umur.”(Syu’bu Al Iman Li Al Baihaqi, hadis ke 8137:2856)

  Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena disitu disebutkan jika orang tua wajib mendidik sopan santun yang juga merupakan akhlak.

  Akhlak yang mulia menurut ajaran islam adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban menjauhi segala larangan-larangan memberikan hak pada yang mempunyainya, baik yang berhubungan dengan allah maupun yang berhubungan dengan makhluk, dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya, dengan sebaik-baiknya seakan melihat allah dan apabila tidak bisa melihat Allah, harus yakin bahwa Allah selalu melihatnya, sehingga perbuatan itu benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

  Dan kesemuanya itu dilandasi dengan iman dan taqarrub kepada Allah (Djatnika, 1996:24).

  Orang yang ada di sisi anak tidak hanya bertugas untuk mendidik saja, tetapi mengasuhnya.

  “Asuh mempunyai arti mendidik, mengajar, dan merawat anak dari awal kehadirannya sampai batas waktu tertentu, sesuai posisi anak sebagai mahluk biopsikososiospiritual, tanpa mengharap imbalan

  ” (Lestari dan Ngatini, 2010:2). Jadi hal-hal lain salain mandidik juga harus dilakukan dengan baik, karena akan mempengaruhi yang lainnya.

  Tenaga Kerja Wanita ( TKW ) adalah pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan atau ibu rumah tangga dengan menjadi buruh di negara lain. Kebanyakan mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga, meskipun ada beberapa yang bekerja menjadi karyawan pabrik, penjaga toko atau yang lainnya. Dalam RUU Tenaga Kerja Luar Negeri (versi badan legislatif) mendefinisikan TKI atau pekerja Indonesia di luar negeri adalah setiap orang Indonesia dewasa yang sedang dan pasca bekerja di luar negeri di dalam suatu hubungan kerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain (Bab 1 pasal 1 angka 1) (Tim PSGK, 2007:11).

  Tenaga Kerja Wanita ( TKW ) menjadi pilihan ibu-ibu yang ingin mendapat penghasilan banyak dengan mudah dan tanpa membutuhkan keterampilan khusus. Hampir semua orang bisa asalkan dia benar-benar bertekad melakukannya. Untuk menjadi TKW tidak harus bermodal banyak guna mendapatkan pendidikan bahasa asing, karena sekarang sudah banyak disediakan PT yang memberikan aturan biaya pendidikan dengan sistem potong gaji setelah dia bekerja. Hal inilah yang menyebabkan pekerjaan ini menjadi pilihan mereka. Tim PSGK STAIN berpendapat bahwa faktor yang mendorong perempuan menjadi TKW ada tiga: Faktor tekanan ekonomi, faktor tekanan psikologis, faktor kemudahan menjadi TKW (Tim PSGK, 2007:31-38).

  Sebenarnya gaji mereka tidak terlalu besar, tetapi dibanding dengan keuangan orang yang memiliki ekonomi rendah sudah cukup lumayan. Pendapatan mereka digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga keluarga di rumah dan sisannya untuk simpanan.

  Kebanyakan dari mereka tidak menggunakan gajinya untuk modal usaha sehingga dia bisa merubah kondisi ekonominya, tetapi mereka mempergunakan sisa uangnya untuk memperbaiki rumah dan membeli sebidang tanah. Ada juga TKW yang uangnya habis karena digunakan untuk berfoya-foya suaminya.

  Di Dusun Bawang banyak ibu rumah tangga yang memilih jalan hidupnya untuk menjadi TKW. Mereka ada yang bekerja di Saudi Arabia, Abudabi, Taiwan, dll. Biasanya mereka pergi selama dua tahun, tetapi ada juga yang sampai tiga atau empat tahun. Pekerjaan mereka juga beragam, ada yang mengasuh anak, merawat lansia, pembantu rumah tangga, dll. Banyak diantara mereka yang kembali ke sana setelah pulang ke kampung karena merasa lebih nyaman berada di sana.

  Alasan mereka memilih pekerjaan itu karena hasilnya yang lumayan, tidak membutuhkan biaya tinggi, dan tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi atau ketrampilan khusus. Pekerjaan disana kebanyakan menjadi ibu rumah tangga sehingga mereka kemungkinan besar bisa mengerjakannnya, hanya saja bahasa komunikasinya yang berbeda dan perlu belajar. Alasan lainnya, sebagian ada yang tidak mempunyai sumber pendapatan, karena mempunyai pendapatan yang tidak mencukupi, serta tidak dimilikinya jalan atau modal untuk mendapatkan penghasilan. Mereka melakukan itu karena keadaan yang mendesak, demi keluarganya agar bisa bertahan hidup. Ada juga yang benar-benar bertekad karena merasa tidak cukup dengan pendapatan yang di berikan oleh suaminya atau ingin memiliki rumah bagus dan tanah yang luas seperti tetangga yang kaya.

  Di Dusun Bawang sebagian besar orang bermata pencaharian sebagian petani dan perajin besek ikan dan nasi, akan tetapi sawah di daerah Bawang tidak ada sistem irigasinya sehingga sawah hanya bisa digarap ketika musim penghujan. Selain itu biasanya masyarakat hanya memiliki sebidang tanah yang hasilnya tidak cukup untuk makan sampai masa panen selanjutnya tiba.

  Nilai jual besek juga sangat rendah, bahkan besek nasi sudah digeser oleh bakul plastik sehingga kurang laku dan masyarakat beralih ke besek ikan. Dalam sehari rata-rata mereka dapat satu ikat yang harganya 9500 dan bahan baku bambu juga harus beli. Sebagian dari kepala keluarga mereka ada yang merantau ke luar kota untuk bekerja sebagai tukang bangunan atau tukang cat di sela-sela musim menggarap sawah.

  Akan tetapi mereka yang mempunyai ketrampilan tidak harus pergi ke luar kota untuk bertahan hidup, mereka ada yang berprofesi sebagai tukang atau pengrajin makanan. Itulah peyebab mereka pergi menjadi TKW.

  Meraka yang pergi kurang memikirkan dampak negatif dari kepergiannya pada keluarga, terutama bagi anaknya. Anak sangat membutuhkan peran Ibu untuk memberikan kasih sayang, pendidikan dan perhatian. Mereka hidup tanpa kasih sayang seorang Ibu dan hanya mendapatkan perhatian dari Ayah. Sebagian Ayah ada yang kurang memperhatikan anaknya karena kurangnya ketlatenan dari pribadi seorang Ayah dan sebagian ada yang karena ayahnya menyeleweng setelah ditingggal ibu. Laki-laki yang di tinggal istrinya ada yang malah main judi, main perampuan, mencuri, dll. Sehingga dengan keadaan seperti itu anak tidak lagi terurus dan hanya mendapatkan pemenuhan kebutuhan materi saja. Anak-anak mereka tidak mau sekolah tidak mau mengaji sehingga setelah dewasa hanya menjadi orang yang kurang baik. Mereka yang di perhatikan ayahnya saja juga nakal karena kurangnya kasih sayang dan ketelatenan dari seorang ayah.

  Kasih sayang seorang ibu sangat dibutuhkan oleh anak, dan bagi yang memang pergi ke luar negeri Ayah menjalankan perannya sebagai sosok Ayah sekaligus Ibu, supaya mereka menjadi orang yang baik dan terarah dan tidak kurang kasih sayang. Dalam mengasuh anak perlu kesungguhan dan usaha yang total agar anak terbentuk sesuai keinginan orang tua, anak berakhlakul karimah dan menjadi kebanggaan orang tua.

  Dari fenomena di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul “STRATEGI PENDIDIKAN AHKLAK ANAK

  PADA KELUAGA TENAGA KERJA WANITA DI DUSUN BAWANG DESA TRUKO KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016.

B. Fokus Masalah 1.

  Bagaimana pendidikan akhlak anak pada keluarga TKW di Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang th 2016? 2. Apa saja kendala yang dihadapi keluarga dalam pendidikan akhlak anak di keluarga TKW Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan

  Bringin, Kabupaten Semarang th 2016? 3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi anak di keluarga TKW Dusun

  Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang th 2016? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui pendidikan akhlak anak pada keluarga TKW di Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang th 2016.

  2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi keluarga dalam pendidikan akhlak anak di keluarga TKW Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang th 2016? 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anak di keluarga

  TKW Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang th 2016.

D. Manfaat Penelitian

  1.Teoritik

  Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan terhadap masyarakat pada umumnya, khususnya pada keluarga yang bekerja sebagai TKW mengenai pendidikan akhlak anak TKW terutama di Dusun Bawang.

  2. Praktis

  Penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi para orang tua yang bekerja sebagai TKW dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan anaknya,khususnya pendidikan akhlak.Yang mana bukan hanya kesejahteraan materi yang menjadi tuntunan karena keluarga khususnya orang tua merupakan pondasi dasar pembentukan kepribadian anak.

E. Penegasan Istilah

1. Pendidikan Akhlak

  Pendidikan adalah suatu proses untuk menngenalkan dan menanamkan nilai-nilai tertentu kepada seseorang yang menjadi tujuan dalam pendidikan nilai-nilai itu disampaikan dan di tanamkan dalam membentuk karakter pribadi yang kemudian diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara (Khoirun,1999:83 ).

  Nata berpendapat pendidikan arti dari kata al-tahzib yang berarti pendidikan akhlak atau menyucikan diri dari perbuatan akhlak buruk.

  Dari arti kata tersebut pendidikan akhlak adalah memperbaiki mental seseorang yang tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi sejalan dengan ajaran norma, memperbaiki perilakunnya agar menjadi baik dan terhormat serta memperbaiki akhlak dan budi pekertinya agar menjadi berakhlak mulai ( Nata, 2010:16 ).

  Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa (Mahmud, 2004:26-27). Sedangkan pendapat lain akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya (Asmaran, 2002:1). Pendapat lain lagi akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Al Ghazali dalam Nata, 2002:4).

  Jadi pendidikan akhlak adalah memperbaiki mental seseorang yang tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi sejalan dengan ajaran norma, memperbaiki perilaku agar menjadi baik dan terhormat, serta memperbaiki akhlak dan budi pekertinya agar menjadi berakhlak mulia (Nata, 2010:16).

2. Keluarga TKI/TKW

  Dalam RUU Tenaga Kerja Luar Negeri (versi badan legislatif) mendefinisikan TKI atau pekerja Indonesia di luar negeri adalah setiap orang indonesia dewasa yang sedang dan pasca bekerja di luar negri di dalam suatu hubungan kerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain (Bab 1 pasal 1 angka 1) (Tim PSGK, 2007:11).

  Mughni mendefinisikan buruh migran Indonesia adalah setiap orang yang akan, sedang, dan pasca bekerja di luar negri di dalam suatu hubungan kerja dengan menerima upah dan imbalan dalam bentuk lain. (Tim PSGK, 2007:11-12).

  Jadi keluarga TKW adalah keluarga yang ibu dalam keluarga itu bekerja di luar negeri di dalam satu hubungan kerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Jadi yang dimaksud judul skrispsi ini adalah strategi pendidikan akhlak anak pada keluarga tenaga kerja wanita di dusun bawang desa truko kecamatan bringin kabupaten semarang tahun 2016.

F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif mempunyai latar aktual sebagai sumber langsung data dan peneliti merupakan instrumen kunci. Penelitian kualitatif adalah deskriptif, data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka. Dalam penelitian ini lebih berkonsentrasi pada proses daripada hasil atau produk serta cenderung menganalisis data mereka secara induktif (Emzir, 2011:2-3).

  Jenis penelitiannya adalah fenomenologis. Penelitian ini melihat secara dekat interpretasi individual tentang pengalaman- pengalamannya. Pengalaman fenomenologis berusaha memahami makna dari sebuah pengalaman dari perspektif partisipan.

2. Kehadiran peneliti

  Pada penelitian ini, peneliti secara langsung mendapatkan data dari responden sehingga sangat leluasa untuk mendapatkan data secara lengkap dan valid. Selain itu responden adalah tetangga peneliti sehingga peneliti sangat mengetahui keadaan responden yang akan mempermudah peneliti mendapatkan data dan perkembangan dari waktu-kewaktu.

  3. Lokasi penelitian

  Lokasi penelitian di Dusun Bawang, Desa Truko, Kec. Bringin, Kab. Semarang.

  4. Sumber data

  Sumber data penelitian ini adalah:

   a.Sumber data primer

  Yaitu sumber data yang berkaitan langsung dengan objek riset (Arikunto, 1989: 1). Data primer dalam penelitian ini adalah data di lapangan yang dapat menyempurnakan penelitian ini. Objek penelitian tersebut diantaranya: Bapak,anak dan nenek. Peneliti membatasi keluarga TKW yang memiliki anak usia 6-12 tahun yaitu anak usia sekolah dasar dimana anak sudah memiliki sedikit bekal ketika di taman kanak-kanak.

   b. Sumber data skunder Yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber data primer. Data skunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi berupa foto monografi di lingkungan penelitian serta data-data lain di tempat penelitian dan tetangga.

5. Prosedur pengumpulan data

  Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti menggunakan beberapa metode, diantaranya: Observasi, wawancara, analisis data, dan pengecekan keabsahan temuan.

  a. Wawancara

  Wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab sepihak yang dilakukan peneliti. Wawancara akan dilakukan terhadap anak, bapak, dan nenek serta anggota keluarga lain. Untuk menggali data mengenai pendidikan akhlak anak dalam keluarga TKW serta pendapat masyarakat tentang akhlak anak- anak TKW sehari-hari.

  b. Observasi

  Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistmatis fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1992: 132).Peneliti menggunakan observasi partisipan yaitu observasi yang dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai anggota yang berperan serta dalam kehidupan masyarakat topik penelitian (Emzir,2011:39). Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada keluarga TKW mengenai gejala-gejala yang ada dilokasi penelitian yang berhubungan dengan pendidikan akhlak anak di Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.

  6. Analisis data

  Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan trankripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman materi- materi dan memungkinkan untuk menyajikan data kepada orang lain (Emzir,2011:85). Penelitian ini menggunakan analisis induktif, yaitu mentransformasi fakta-fakta khusus sebagai bahan untuk membangun kesimpulan. Metode ini digunakan untuk menganalisis keadaan keluarga TKW, khususnya mengenai pendidikan akhlak anak yang ibunya menjadi TKW.

  7. Pengecekan keabsahan temuan

  Agar diperoleh data yang akurat peneliti terjun langsung dengan melakukan wawancara dan observasi dengan dicocokkan melalui tingkah laku langsung subjek penelitian, sehingga penulis benar-benar mendapat data yang langsung dari keluarga tersebut.

  Kemudian data tersebut tentu akan penulis simpulkan dengan perilaku anak tersebut.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun sistematikanya sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metologi penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II: kajian teori, berisi tentang diskripsi pendidikan akhlak anak dan bagaimana penerapan dalam TKW. BAB III: membahas tentang gambaran umum, diskripsi pendidikan akhlak dalam keluarga TKW. BAB IV: analisis tentang pendidikan akhlak anak dalam keluarga TKW di Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang th 2016. BAB V: penutup berisi kesimpulan dan saran

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pendidikan Akhlak 1. Pengertian pendidikan akhlak Anak merupakan titipan dari Allah SWt yang harus kita jaga, dalam

  ar tian ki ta harus mengasuhnya, mendidiknya serta menghidupinya dengan cara sebaik mungkin semampu kita. Hal itu harus benar-benar kita berikan secara ikhlas, karena hal itu hukumnya adalah wajib. Kewajiban tersebut bisa kita titipkan pada orang lain yang lebih mampu untuk membantu kita mendidik anak, misalnya ustad, guru, dan kyai. Karena kemampuan orang dalam mendidik anak berbeda-beda. Akan tetapi tugas mendididik tidak bisa kitabebankan pada orang lain, tanggung jawab tetap berada ditangan orang tua. “Pendidik di luar keluarga hanya sebagai bantuan dan meringankan beban saja ”(Ahid,2010:vi).

  Sangatlah tidak tepat jika seseorang menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak pada lembaga tertentu dan tidak ikut serta dalam mendidik anak. Keberhasilan pendidikan tersebut kurang maksimal, karena waktu anak lebih banyak di rumah daripada di lembaga pendidikan tersebut. Selain itu bentuk tanggung jawab dari orang tua kurang terwujudkan. “Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan bagi anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik

  ”(Ahid, 2010:100). Untuk itu orang tua tidak boleh sembarangan dalam mendidik anak.

  a. Pendidikan

  Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas, dansetiap orang mempunyai pengertian yang berbeda-beda tentang pendidikan. Nata

  sebagai usaha

  mengartikan pendidikan memperbaiki mental seseorang yang tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi sejalan dengan ajaran norma, memperbaiki perilakunya agar menjadi baik dan terhormat serta memperbaiki akhlak dan budi pekertinya agar menjadi berakhlak mulia (Nata, 2010: 16).

  b. Akhlak

  Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bila mana diperlukan, tanpa memerlukan pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar ( Ilyas,1999:2). Akhlak adalah kebiasaan, kehendak. Berarti bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak (Achmad,1998: 62).

  Jadi pendidikan akhlak adalah usaha untuk membentuk akhlak dari yang belum baik menjadi baik atau dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pendidikan akhlak adalah memperbaiki mental seseorang yang tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi sejalan dengan ajaran norma, memperbaiki perilakunya agar menjadi baik dan terhormat serta memperbaiki akhlak dan budi pekertinya agar menjadi berakhlak mulia ( Nata, 2010: 16).

2. Isi materi pendidikan akhlak

  Agar anak memiliki akhlak yang baik perlu ditanamkan beberapa hal sebagai berikut:

a. Jujur

  Jujur adalah menyampaikan sesuatu sesuai kenyataan yang sesungguhnya, baik perkataan maupun perbuatan.

  (humaidi,1991:149). Sikap jujur teremasuk salah satu akhlak mahmudah, untuk itu kita harus mengupayakan diri kita untuk selalu bersikap jujur. Allah sangat menganjurkan orang bersikap jujur, hal ini sesuai dengan Q.S Al Ahzab:71-70.

  ْسِفْغَي َو ْمُنَىاَمْعَا ْمُنَى ْحِيْصُي .اًدْـيِدَس ًلاْىَق اْىُىْىُق َو َالله اىُقـَّتا اىُىَما َهْـيِرَّىا اَهُّـيَاـي 07 - 07 :باصحلاا

  ،ْمُنَبْىُـوُذ ْمُنَى .اًمْيِظَع اًشْىَف َشاَف ْدَقـَف ًَىْىُسَز َو َالله ِعِطـُّي ْهَم َو Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah engkau kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang benar,niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

  Jujur adalah modal untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Jujur juga akan membawa keberuntungan, karena dengan sifat jujur seseorang akan memberikan kepercayaannya pada orang tersebut. Biasanya orang yang jujur akan diberikan kepercayaan kembali oleh orang yang memberikan kepercayaan kepadanya, karena dia merasa senang dan tidak kecewa dengan hal teresebut.

  Kejujuran adalah seimbangnya antara batin dan lahir sehingga orang yang jujur adalah orang yang benar dalam perkataannya, dalam segala perbuatannya, dan juga benar dalam segala kindisinya (Khalil, 2009:137). Jadi orang yang jujur merupakan orang yang baik, karena kata-katanya, perbuatannya, juga segala kondisinya selalu benar. Orang yang jujur akan tenang, karena dia tidak punya beban karena telah mengucapkan ataupun melakukan sesuatu yang tidak benar.

  Jujur perlu dibiasakan sejak dini, karena hal itu mudah dan ringan dilakukana jika sudah terbiasa, tetapi sebaliknya jika kita tidak terbiasa akan terasa berat dan sulit. Anak perlu dilatih untuk berani bersikap jujur, jangan menghukum anak yang telah berani jujur dengan apa yang telah dilakukan. Jika dia memang salah dan berani jujur anak cukup diarahkan atas kesalahannya agar dia tidak takut untuk jujur dikemudian waktu. Hal tersebut kemudian dengan bertahap akan membentuk anak yang jujur dan terbiasa dengan melakukan hal itu.

b. Ikhlas

  Ikhlas artinya murni atau bersih, tidak ada campuran (Tatapangarsa,1991:151). Maksudnya apa yang dia lakukan murni untuk beribadah pada Allah, dan bersih dari niat-niat lain.Seseorang yang melakukan pekerjaan dengan niat selain karena allah maka dia tidak akan mendapat pahala darinya, dia hanya akan mendapatkan apa yang dia inginkan selain dari allah tetapi itupun belum pasti ia dapatkan. Contoh seseorang yang bersedekah karena ingin mendapatkan pujian dia hanya akan mendapatkan pujian dari beberapa orang saja, mungkin sebagian malah mengejeknya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasul yang berbunyi:

  ى ُ ُ ت ُ وَناَم ُِل ُ كِلاَمَّنِإ َو اَّيِّنلاِب ُ لاَمأعَ ألْااَمَّنِإ ُ ٍ ِِأم

  Artinya: Segala pekerjaan harus disertai niat, dan setiap perkara yergantung apa yang diniatkannya . (HR. Bukhori Muslim).

  Ikhlas termasuk akhlak mahmudah yang perlu kita biasakan. Jika hal tersebut terasa berat perlu dilatih sedikit demi sedikit dengan melakukan yang ringan terlebih dahulu.

c. Qana’ah

  Qana’ah artinya menerima dengan rela apa yang ada atau merasa cukup dengan apa yang ia miliki (Tatapangarsa,1991:153).

  Qana’ah disini bukan berarti menerima apa yang ia miliki tanpa usaha dan hanya berpangku tangan tanpa melakukan apapun. Jadi seseorang harus berusaha dengan sungguh-sungguh kemudian menerima dengan rela apapun hasilnya, karena itu adalah kehendak allah Swt. Kita semua harus meyakini jika allah sudah bertanggung jawab untuk memberikan kebutuhan semua makhluknya. Kita harus berusaha dan menerima dengan ikhlas atas pemberian-Nya.

  Dalam QS. Hud ayat 6 dijelaskan:

  ُُمَلْعَ يَو اَهُ قْزِر ُِهَّلل ىَلَع لاِإا ُِضْرلأا ُِف ٍُةَّباَد ُْنِم اَمَو ٍُيِبُم ٍُباَتِك ُِف ُ لُك اَهَعَدْوَ تْسُمَو اَهَّرَقَ تْسُم Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi

  melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz). (QS Hud : 6 )

  Seseorang kadang salah memahami makna qona’ah itu sendiri, karena beberapa orang menganggap orang yang qona’ah berarti orang yang putus asa dengan keadaannya, orang yang tidak mau usaha untuk mengubah diri.

  Qana’ah dalam pengertiannya yang luas sebenarnya mengandung lima perkara, yaitu: 1) Menerima dengan rela apa yang ada. 2)

  Menerima dengan tuhan tambahan yang pantas, disertai dengan usaha atau ikhtiar.

  3) Menerima dengan sabar ketentuan Tuhan. 4) Bertawakal kepada allah. 5) Tidak tertarik oleh tipu daya dunia.

d. Tanggung jawab

  Tanggung jawab artinya bersedia untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan sebaik mungkin.Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,mananggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

  Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja.

  Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

  Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu.

  Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.

  Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan mengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  Tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1) Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri

  QS. Al- An’am ayat 142:

  

اوُعِبَّتَ ت لَو ُُهَّللا ُُمُكَقَزَر اَِّمِ وُلُك اًشْرَ فَوا َُنِمَوِماَعْ نلأاًةَلوَُحَ

يبمُودع ُْمُكَل ُُهَّنِإ ُِناَطْيَّشلا ُِتاَوُطُخ

  Artinya: Dan diantara binatang ternak itu ada yang dijadikan

  

untuk pengangkutan dan ada yang disembelih. Makanlah dari

rezeki yang telah diberikan allah kepadamu, dan janganlah

kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya setan

itu musuh yang nyata bagimu.

  (QS. Al An’am:142). anggung jawab terhadap diri sendiri yaitu kesadaran

  T

Dokumen yang terkait

PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 124

MOTIVASI BERIBADAH MAHDHAH PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI TEGAL PANAS DESA JATI JAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 109

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT PERINDUSTRIAN DESA KLEPU KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 98

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS DENGAN KEMANDIRIAN ANAK DI DUSUN KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 96

PENDIDIKAN TOLERANSI PADA MASYARAKAT SUKU SASAK DI DUSUN SADE DESA REMBITAN KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAN NTB SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 88

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK NELAYAN RAWA PENING DI DESA ROWOBONI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI

0 1 143

PEMBINAAN AKHLAK ANAK PADA ORANGTUA PEKERJA PABRIK DI DUSUN NGUMPUL DESA KEDUNGUMPUL KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 93

PERAN WANITA KARIER DALAM MEMBINA RELIGIUSITAS ANAK DI DESA MEDAYU KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 169

MODEL PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN TARBIYYATUL MUBALIGHIN DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 81