TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM KOMIK SUPER PICSOU GEANT VOL. 164 "DOUBLEDUCK MISSION: LES TROIS JOURS DU CANARD".
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Inge Suryana
07204244029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
(2)
(3)
(4)
(5)
v
Berakit-Rakit Ke Hulu
Berenang-Renang Ketepian
Sekarang Usaha Dulu
Esok Baru Bersenang-Senang
Selalu Berusaha Untuk Positif Thinking
Menghadapi Semua Cobaan Dari Allah SWT
Dan Yakinlah Selalu Ada Pelajaran Beharga
Di Balik Cobaan Tersebut
Segala Sesuatu Membutuhkan Proses
Berikan Usaha Terbaik Mu Jika Kamu Menginginkan Sesuatu
Hasil, Serahkan Pada Allah SWT, yang terpenting jangan pernah lupa
berdoa
(6)
vi
PERSEMBAHAN
Karya Ini Ku Persembahkan Untuk Orang-Orang Yang Ku Sayangi Dan Cintai, Emak Dan Bapak Ku Tercinta
Muhamad Yunus Abdullah Dan Suryani
Terimakasih Untuk Cinta Dan Sayang Yang Telah Kalian Berikan Untuk Ku Dari Aku Kecil Hingga Sekarang….
Aku Tahu Diriku Banyak Menyusahkan Kalian Sering Membuat Kalian Marah
tapi bantuan kalian tak pernah putus padaku
Terimakasih Yang Tak Terhingga Ku Haturkan Pada Kalian Emak Dan Ayah Ku… Untuk nenek dan kakek ku tersayang
Jamhur dan Sualtum
Untuk Ayuk Ku, Ariani Dumaya, Abang Ku, Irwanto
Mbak ku Etika Najmatus Skolikhah, Ponakan Ku Tersayang, Olin Mayzela Terimaksih Sudah Mengurus Dan Menjagaku Ketika Aku Sakit Terimakasih Untuk Selalu Mendukungku Baik Secara Moril Maupun Materil
Untuk Adekku Tersayang Bella Dan Dani Terimakasih Untuk Kalian Berdua…
Kalian Banyak Mengajariku Untuk Banyak-Banyak Bersabar dan Beristigfhar Untuk Teman-Teman Ku Semua dari jurusan Bahasa Prancis, FFP,
FORKREVMAH, Yang Telah Membantu Ku,
Terimakasih Untuk Semua Bantuan dan doa tulus Yang Telah Kalian Berikan Padaku…dan special thanks untuk teman ku Dafros Leru yang sudah banyak
membantu ku dalam menyelesaikan skripsi ini…. Terimakasih banyak untuk semua teman-teman
yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu
yang telah membatu dan mendoakanku dalam suka maupun dukaku…. Terimakasih untuk semuanya…
(7)
(8)
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
PERSETUJUAN ...ii
PENGESAHAN ...iii
PERNYATAAN ...iv
MOTTO ...v
PERSEMBAHAN ...vi
KATA PENGANTAR ...vii
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR GAMBAR ...xii
ABSTRAK ...xvii
EXTRAIT ...xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...6
C. Pembatasan Masalah ...7
D. Perumusan Masalah ...7
E. Tujuan Penelitian ...7
(9)
ix
3. Tindak tutur Perlokusi...12
B. Tindak Tutur Ilokusi ...13
C. Kategori Tindak Tutur Ilokusi dan Maknanya ...15
1. Kategori Tindak Tutur Ilokusi Menurut Austin a. Verdiktif ...15
b. Eksersitif ...16
c. Komisif ...17
d. Behabitif ...18
e. Ekspositif ...19
2. Kategori Tindak Tutur Menurut Searle a. Representatif ...20
b. Direktif ...21
c. Komisif ...22
d. Ekspresif ...23
e. Deklaratif ...23
3. Kategori ilokusi menurut Ibrahim a. Konstatif ...25
b. Direktif ...27
c. Komisif ...27
d. Acknowledgement ...29
D. Komponen Tutur SPEAKING ...32
E. Komik Super Picsou Géant Vol 164 “Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’ ...35
(10)
x
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian ...41
B. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ...41
C. Tabel Klasifikasi Data...43
D. Metode dan Teknik Analisis Data...44
E. Uji Keabsahan Data ...47
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Kategori Konstatif/Representatif dan Makna Ilokusinya ...49
2. Kategori Direktif dan Makna Ilokusinya ...49
3. Kategori Komisif dan Makna ilokusinya ...50
4. Acknowledgement/Expresif dan Makna Ilokusinya ...50
B. Pembahasan 1. Kategori Konstatif/Representatif dan Makna Ilokusinya ...50
2. Kategori Direktif dan Makna Ilokusinya ...76
3. Kategori Komisif dan Makna ilokusinya ...88
4. Acknowledgement/Expresif dan Makna Ilokusinya ...98
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...131
B. Saran ...133
C. Implikasi ...133
DAFTAR PUSTAKA ...136
(11)
Xi
Tabel 1 : Contoh Tabel Klasifikasi Data 42
Tabel 2 : Tabel Analisis Data 149
(12)
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : 3
Gambar 2 : 34
Gambar 3 : 46
Gambar 4 : 51
Gambar 5 : 53
Gambar 6 : 56
Gambar 7 : 58
Gambar 8 : 60
Gambar yang melatarbelakangi
komik merupakan salah satu
pendukung untuk memahami konteks
Doubleduck menyebarkan gaz tidur di ruang penyiaran di kasino
Contoh komponen tutur SPEAKING
Contoh analisis data menggunakan komponen tutur SPEAKING
Doubleduck dan Lady L menuju sebuah tempat di Pulau
Doubleduck hendak pergi menemui seseorang
Markovskij dan Doubleduck sedang membicarakan tentang faith
Bos Markovskij menyerahkan sejumlah uang pada Markovskij
(13)
xiii
Gambar 10 : 65
Gambar 11 : 67
Gambar 12 : 69
Gambar 13 : 71
Gambar 14 : 74
Gambar 15 : 77
Gambar 16 : 79
Gambar 17 : 80
Tempat yang didatangi Doubleduck mengurusi sesuatu yang bukan seperti harapannya
Doubleduck ke kantor tuan Berry Benedict
Doubleduck sedang dalam upaya mengingat mimpi buruknya
Membicarakan tentang nama yang harus dimiliki Doubleduck sebagai mata-mata
Doubleduck meminta bantuan pada Chef Membicarakan tentang tempat pelaksanaan misi yang akan dilakukan Doubleduck Gizmo menjelaskan tentang peralatan mata-mata yang akan digunakan oleh Doubleduck
Doubleduck sedang mendiskusikan tentang misi yang akan dilakukannya
(14)
xiv
Gambar 18 : 82
Gambar 19 : 84
Gambar 20 : 86
Gambar 21 : 89
Gambar 22 : 91
Gambar 23 : 92
Gambar 24 : 94
Gambar 25 : 96
Gambar 26 : 99
Membicarakan tentang efek dari tindakan
Total Reset Button
Doubleduck sedang berdiskusi dengan Gizmo tentang lokasi pelaksanaan misi
Doubleduck mencoba salah perlengkapan mata-mata ciptaan gizmo
Felipe mengucapkan salam pada
Doubleduck
Lady L merayu Felipe
Doubleduck meminta sesuatu kepada Chef
Doubleduck memberikan nomor
teleponnya ke Carver
Doubleduck sedang berada di kantor Agensi tempatnya bekerja
Paman Picsou datang ke rumah Doubleduck dan memarahinya
(15)
xv
Gambar 28 : 103
Gambar 29 : 105
Gambar 30 : 107
Gambar 31 : 109
Gambar 32 : 111
Gambar 33 : 113
Gambar 34 : 115
Gambar 35 : 116
Doubleduck sedang bergurau bersama Tuan Berry
Doubleduck selesai melaporkan pada Tuan Berry bahwa ada pemain curang di kasino
Dalam mimpi Doubleduck, dia sedang berada di papan loncat kolam renang
Doubleduck ingin mengundurkan diri dari pekerjaanya sebagai mata-mata
Doubleduck, Chef dan Gizmo sedang membahas tentang tujuan dari misi Doubleduck
Doubleduck dalam perjalan ke rumah tunanganya Daisy
Doubleduck marah pada wanita yang memberikan komentar tidak enak tentang kadonya
Seseorang dari agensi datang ke Pulau menemui Doubleduck
(16)
xvi
Gambar 36 : 118
Gambar 37 : 120
Gambar 38 : 122
Gambar 39 : 124
Gambar 40 : 126
Gambar 41 : 129
Gizmo memperkenalkan seorang pemain judi terkenal (Hook) kepada Doubleduck
Doubleduck ingin melarikan diri, ia pun mengandung sebuah rencana untuk menghentikan orang-orang yang mengejarnya
Markovskij dan Felipe menginterogasi Doubleduck
Doubleduck baru tiba di pulau dan sedang berjalan-jalan di kasino
Doubleduck baru tiba di Pulau dan disambut oleh Tuan Berry
Doubleduck datang ke rumah Daisy (tunanganya), untuk mengetehaui pendapat Daisy tentang kado yang dikirimnya
(17)
xvii
NIM : 07204244029
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kategori dan makna ilokusi tuturan-tuturan yang terdapat dalam komik Super Picsou Géant vol. 164
“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’. Sumber data dalam
penelitian ini adalah komik Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck Mission:
Les Trois Jours Du Canard’’ yang diterbitkan oleh Walt Disney Company
France. Semua tuturan yang terdapat dalam komik merupakan subjek penelitian. Sedangkan objek penelitianya berupa tuturan-tuturan yang memiliki makna ilokusi.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik SBLC (Simak Bebas Libat Cakap). Setelah data terkumpul, data kemudian dicatat ke dalam tabel data. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis kategori dan makna ilokusi pada komik Super Picsou Géant vol.
164 “Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ adalah metode padan
referensial, dengan daya pilah referensial menggunakan komponen tutur SPEAKING. Selanjutnhya, data dianalisis dengan teknik lanjutan HBS (Hubung Banding Menyamakan). Keabsahan data diuji dengan validitas semantik dan uji realibilitas data dilakukan dengan realibilitas intrarater dan expert judgement.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Dalam komik Super Picsou
Géant vol. 164 “Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ terdapat 4
kategori tindak tutur ilokusi. Keempat kategori tersebut adalah kategori konstatif/representatif, kategori direktif, kategori komisif, dan kategori
acknowledgements/expresif. (2) Masing-masing kategori tersebut memiliki makna
ilokusi sebagai berikut: kategori konstatif/representatif memiliki makna ilokusi asertif, konfirmatif, asentif, retrodiktif, deskriptif, informatif, dissentif, sugestif, suppositif, retraktif, dan prediktif. Sedangkan kategori direktif memiliki makna ilokusi requestives, requirements, question, prohobitives, permissives. Kategori komisif memiliki makna ilokusi promis, offer, volunteer, contract, intimidate, dan kategori acknowledgements/expresif memiliki makna ilokusi apologize, thanks,
greeting, congratulate, angry, happy, inept, commend, scare, mock, impeach, wish, agree, disagree, disappoint.
(18)
xviii
L’ACTE ILLOCUTOIRE
DE LA BANDE DESINÉE SUPER PICSOU GEANT VOL. 16
“DOUBLEDUCK MISSION: LES TROIS JOURS DU CANARD’’ Par: Inge Suryana
07204244029
EXTRAIT
Cette recherche a pour but de décrire la catégorie et la signification de l’acte illocutoire dans la bande dessinée Super Picsou Géant vol. 164
“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’. La source des données est la
bande dessinée Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck Mission: Les Trois
Jours Du Canard’’. Le sujet est toutes les phrases dans cette bande dessinée.
L’objet est toutes les phrases qui ont la signification illocutoire.
La méthode de lecture attentive est utilisée pour recueillir des données et on continue par la technique d’observation non participante, on ne participe pas dans l’apparition des données. Ensuite, on note les données dans le tableau de classification. Tandis que la méthode d’identification référentielle s’applique pour analyser la catégorie et la signification illocutoire, on utilise la technique de la segmentation d’élément défini. La donnée est testée par la suite en appliquant la technique de comparer l’élément essentiel, on compare l’énoncé avec l’un des composantes de SPEAKING. La validité des données est obtenue à travers la validité sémantique et la fidélité des données est obtenue par la technique
intrarater et le jugement d’expert.
Le résultat de cette recherche montre que: (1) Il y a quatre catégories d’acte illocutoire dans la bande dessinée Super Picsou Géant vol. 164
“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’. Les catégories sont la
catégorie constative/representative, la catégorie directive, la catégorie commissive et la catégorie acknowledgements/expressive. (2) Chaque catégorie a la signification d’illocutoire. La catégorie constative/representative a la signification d’illocutoire assertive, confirmative, assentive, retrodictive, descriptive, informative, dissentive, suggestive, suppositive, retractive, et predictive. Tandis que la catégorie directive a le fonctionnement pour conseiller, commander, requérir, questionner, interdire et permettre. La catégorie commissive a la signification tels que promettre, offrir, voluntér, contracter et menacer, et la catégorie acknowledgements/expressive qui fonctionne pour s’excuser, remercier, souhaiter, saluer, accepter, féliciter, exprimer la colère, plaire, exprimer le maladroit, exprimer la peur, désappointer, accorder et refuser.
(19)
1
Tindak tutur yang dilakukan manusia ketika berkomunikasi tentunya memiliki pesan untuk disampaikan dari penutur kepada mitra tuturnya. Baik itu sekedar tindakan menginformasikan atau menyatakan sesuatu, disebut dengan tindak lokusi (locutionary act), tindakan menghendaki mitra tuturnya untuk melakukan sesuatu yang disebut dengan tindak ilokusi (illocutionary act) ataupun tindakan memberikan pengaruh kapada mitra tutur atau menghendaki adanya reaksi atau efek tertentu dari mitra tutur yang disebut dengan tindak perlokusi (perlocutionary act) (Austin, 1962: 94-107).
Ketiga tindak tutur di atas dapat ditemukan dalam komunikasi manusia pada kehidupan sehari-hari, misalnya, guru yang memberikan perintah kepada muridnya untuk melakukan sesuatu, orang tua yang melarang anaknya melakukan sesuatu, seseorang yang meminta orang lain atau sekelompok orang untuk melakukan sebuah pekerjaan, tuan rumah yang mengundang para tetangganya untuk suatu acara, menyapa orang yang ditemui, memberikan informasi dan lain-lain.
Selanjutnya, dalam berkomunikasi terkadang ujaran-ujaran yang disampaikan oleh penutur tidak hanya memiliki satu makna (makna yang sebenarnya), tetapi ada tujuan tertentu yang ingin dicapai penutur kepada mitra tuturnya (lawan bicara). Maksud dari sebuah ujaran yang menghendaki mitra tutur
(20)
2
untuk melakukan sebuah tindakan disebut sebagai tindak tutur ilokusi, Wijana dan Rohmadi (2009: 23). Maksud yang ingin disampaikan oleh penutur dapat berupa tindakan melarang, permintaan maaf, berterimaksih, menasehati, menyatakan, menyetujui, memperingatkan, menyepakati, menolak, berjanji, bertaruh, mengusulkan, mengizinkan dan lain-lain. Perhatikan contoh di bawah ini,
(1) Ada perbaikan jalan.
(Chaer,1995: 68) Pada contoh (1), Tuturan “Ada perbaikan jalan” tidak hanya memiliki satu makna, melainkan ada makna lain (makna ilokusi) yang ingin disampaikan. Adapun makna yang terkandung dalam contoh (1) yaitu makna lokusi dan makna ilokusi. Secara lokusi (makna yang sebenarnya), tuturan memberitahukan suatu keadaan kepada pengguna jalan bahwa jalan sedang diperbaiki. Sedangkan secara ilokusi (makna tersirat), tuturan bermaksud atau memiliki tujuan untuk memperingatkan pengguna jalan untuk lebih berhati-hati karena jalan sedang diperbaiki.
Dalam kajian tindak tutur, konteks terjadinya suatu tuturan sangat penting. Maksud yang dikehendaki oleh penutur dapat dipahami dengan baik melalui konteks yang jelas. Konteks merupakan pemahaman yang dipahami oleh penutur maupun lawan tutur sehingga rangkaian dan proses petuturan bisa berlangsung tanpa kesalahpahaman yang berarti, Nadar (2009: 251). Seperti yang disampaikan oleh Nadar, komunikasi atau percakapan yang dilakukan oleh penutur dan mitra tutur dapat berjalan dengan lancar bila kedua pihak memahami konteks dari
(21)
percakapan yang dilakukan. Dengan memahami konteks yang melatarbelakangi terjadinya tuturan, maksud yang terkandung dalam tuturan juga akan lebih mudah untuk dipahami.
Selain ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari, tindak tutur juga ditemukan dalam komik. Komik merupakan karya sastra yang terdiri dari tuturan-tuturan dan gambar-gambar. Tuturan-tuturan-tuturan yang diujarkan para tokoh dalam komik tersebut tentunya memiliki tujuan tertentu yang dikehendaki oleh penutur ketika mengujarkannya, seperti pada contoh (2), tuturan dalam komik titeuf berikut ini.
Gambar 1: Titeuf sedang
membayangkan Nadia
(2) Titeuf: Je pense tout le temps à Nadia.
Pendant le cours de Géo, de Maths, de Gym…
1. 2.
(22)
4
Titeuf: Aku memikirkan Nadia sepanjang waktu.
Selama pelajaran Geografi, pelajaran Matematika,
pelajaran Olahraga…
Pada contoh (2) di atas, tuturan Je pense tout le temps à Nadia…Pendant le cours
de Géo, de Maths, de Gym… memiliki dua makna, yaitu makna lokusi (makna
yang sebenarnya) dan makna ilokusi (makna tersirat). Secara lokusi (makna yang sebenarnya), tuturan tersebut menyampaikan bahwa tokoh Titeuf (seorang pelajar) selalu memikirkan Nadia sepanjang waktu. Sedangkan makna ilokusi yang terkandung di balik tuturan (2) yaitu bahwa tokoh Titeuf sedang jatuh cinta pada Nadia, sehingga sepanjang waktu ia hanya memikirkan tentang Nadia.
Untuk dapat mengungkapkan makna tersirat (ilokusi) tuturan di atas dengan tepat, gambar yang melatarbelakangi tuturan digunakan sebagai pendukung untuk memahami konteks tuturan. Pemahaman konteks tuturan dapat didukung oleh gambar, seperti berikut. Perhatikan gambar nomor 1-4 pada contoh (2) di atas, gambar nomor 1 menggambarkan tokoh Titeuf yang sedang memikirkan Nadia. Gambar nomor 2 yaitu menggambarkan tokoh Titeuf ketika sedang mengikuti pelajaran geografi, dia membayangkan bentuk benua di dalam Globe seperti wajah Nadia. Kemudian gambar nomor 3, pada saat pelajaran matematika ia membayangkan dirinya (Titeuf) ditambah Nadia dikali gambar hati (simbol cinta) sama dengan sepuluh (angka sempurna). Gambar nomor 4, ketika bermain Basket, tokoh Titeuf membayangkan Nadia, ia tidak melemparkan bola kepada temanya, melainkan tetap memegang bahkan mencium bola tersebut, seolah-olah ia sedang mencium Nadia. Berdasarkan pada pemahaman konteks
(23)
yang didukung oleh gambar, dapat diungkapkan makna ilokusi (makna tersirat) dari tuturan (2), yaitu tokoh Titeuf tidak hanya sekedar memikirkan Nadia (makna lokusi), melainkan sebenarnya tokoh Titeuf sedang jatuh cinta pada Nadia (makna ilokusi).
Seperti contoh (2) di atas, di dalam komik Super Picsou Géant vol. 164
“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ juga terdapat banyak
tuturan-tuturan yang memiliki maksud tertentu (ilokutif) yang ingin dicapai oleh penutur terhadap mitra tuturnya. Oleh karena itu, pesan keseluruhan yang terkandung dalam tuturan yang tedapat pada komik ini belum tersampaikan secara utuh.
Komik atau BD (Bande Dessinée) Super Picsou Géant vol. 164,
“Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’ merupakan komik berbahasa
Prancis. Komik ini diterbitkan pada Juni 2011 oleh The Walt Disney Company
France. Scénario ditulis oleh Fausto Vitaliano dan Marco Bosco, sedangkan
gambarnya (les dessins) dibuat oleh Lorenzo Pastrovicchio.“Doubleduck mission:
Les trois jours du canard’’ terdiri dari 4 episode (fin/tamat) dengan jumlah
halaman 102 halaman. Komik Super Picsou Géant diterbitkan setiap 2 bulan sekali. Untuk yang berbahasa Prancis, komik ini dipasarkan di Maroko, Prancis, Luxemburg, Spanyol, Tunisia, DOM dan TOM Prancis, Belgia, Kanada dan lain-lain. Selain komik, tokoh Doubleduck ini juga ada film animasinya. Komik dengan tokoh utama Doubleduck ini juga diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Di Indonesia tokoh Doubleduck ini dikenal dengan nama Donal Bebek.
(24)
6
Berdasarkan pada contoh (1) dan (2) di atas, disimpulkan bahwa sebuah tuturan tidak hanya menyampaikan makna sebenarnya (lokusi), melainkan ada maksud lain/tujuan (ilokusi) yang ingin dicapai oleh penutur ketika mengujarkan sesuatu. Di dalam Komik Super Picsou Géant vol. 164, “Doubleduck mission:
Les trois jours du canard’’ ditemukan banyak tuturan yang besifat ilokutif
(memiliki maksud lain). Oleh kerena itu, tindak tutur ilokusi dalam komik ini penting untuk diteliti agar maksud yang terkandung dalam tuturan dapat dipahami secara keseluruhan, sehingga cerita dari komik ini dapat tersampaikan secara utuh.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut.
1. Kategori tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam komik Super Picsou Géant
vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’.
2. Makna ilokusi yang terkandung dalam tuturan pada komik Super Picsou
Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’.
3. Tipe tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam komik Super Picsou Géant vol.
164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’.
4. Verba ilokutif yang terdapat dalam komik Super Picsou Géant vol.
(25)
B. Batasan Masalah
Permasalahan yang muncul pada identifikasi masalah tidak akan diteliti secara keseluruhan. Hal ini dilakukan agar penelitian ini fokus dan memiliki arah yang jelas. Oleh karena itu, peneliti membatasi permasalahan penelitian pada kategori dan makna ilokusi yang terdapat dalam komik Super Picsou Géant vol.
164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Kategori tindak tutur ilokusi apa saja yang terdapat dalam komik Super
Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ ?
2. Makna ilokusi apa saja yang terkandung dalam tuturan pada komik Super
Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan kategori tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam komik
Super Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’.
(26)
8
2. Mendeskripsikan makna ilokusi yang terkandung dalam tuturan pada komik
Super Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’.
E. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian mengenai kajian tindak tutur, khususnya tentang tindak tutur ilokusi dalam komik Super Picsou Géant vol. 164
“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ ini dapat bermanfaat, baik
secara teoretis maupun praktis terhadap penelitian-penelitian sejenis. Adapun manfaatnya sebagai berikut.
a. Secara Teoretis
1. Mengembangkan dan memperkaya penelitian di bidang linguistik terutama
tentang kajian tindak tutur ilokusi bahasa Prancis.
2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya
terutama tentang kajian tindak tutur khususnya tentang tindak tutur ilokusi.
3. Mengaplikasikan teori-teori yang ada, pada penelitian yang dilakukan.
b. Secara Praktis
1. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca dan pembelajar
bahasa Prancis tentang kajian yang berhubungan dengan tindak tutur, terutama tindak tutur ilokusi yang terkandung dalam komik berbahasa Prancis
Super Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’.
(27)
2. Pembaca dapat memahami kategori dan makna ilokusi yang terdapat dalam
Super Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’.
(28)
10
BAB II KAJIAN TEORI A. Tindak Tutur (Act de Parole)
Tindak tutur merupakan tuturan yang di dalamnya terdapat tindakan. Dengan mengucapkan sesuatu, penutur juga melakukan sesuatu. Dengan menuturkan sebuah ujaran, penutur memiliki tujuan yang ingin dicapai dari mitra tuturnya. Seperti yang disampaikan Austin, “In which to say something is to do
something or in which by saying or in saying something we are doing something,
(Austin,1962: 12)”, “di dalam mengatakan sesuatu, kita juga melakukan sesuatu”. Menurut Austin, dalam menyampaikan sesuatu, penutur juga melakukan tindakan melalui ujaran yang disampaikannya.
Austin (1962: 94-107) membagi tindak tutur menjadi tiga macam tindakan, yaitu, tindakan menginformasikan atau menyatakan sesuatu “The act of
saying something”, yang disebut dengan tindak lokusi/locutionary act, tindakan
menghendaki mitra tuturnya untuk melakukan sesuatu “The act of doing
something” (tindak ilokusioner/illocutionary act), dan tindakan memberikan
pengaruh kapada mitra tutur atau menghendaki adanya reaksi atau efek atau hasil tertentu dari mitra tutur “The act of affecting someone’’ (tindak perlokusi/perlocutionary act).
Wijana dan Rohmadi (2009: 23-25) menjelaskan dan mencontohkan ketiga tindakan tersebut dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut ini.
(29)
a) Tindak Tutur Lokusi
Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Makna tuturan yang disampaikan biasanya adalah sebuah fakta atau keadaan yang sebenarnya. Dalam tindak tutur lokusi, informasi yang disampaikan adalah yang sebenarnya. Tindak tutur ini tidak mengandung makna tersembunyi dibalik tuturanya dan tidak menghendaki adanya suatu tindakan atau efek tertentu dari mitra tuturnya. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(3) “Ikan paus adalah binatang menyusui”.
Tuturan (3) diujarkan semata-mata untuk mengatakan sesuatu (lokusi), tanpa maksud untuk melakukan sesuatu (ilokusi), apalagi mempengaruhi mitra tuturnya (perlokusi). Informasi yang dituturkan pada contoh (3) berupa penyampaian sebuah fakta, bahwa Ikan Paus tergolong dalam jenis binatang mamalia.
b) Tindak Tutur Ilokusi
Tuturan selain berfungsi untuk menyampaikan atau menginformasikan sesuatu, juga dapat melakukan sesuatu. Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang mengandung makna tersembunyi atau makna lain yang dikehendaki oleh penutur terhadap mitra tutur. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(4) “Rambutmu sudah panjang”.
Tuturan (4) apabila dituturkan oleh seorang laki-laki kepada pacarnya dimaksudkan untuk menyatakan kekaguman, akan tetapi apabila dituturkan oleh seorang ibu kepada anak lelakinya atau oleh seorang istri kepada suaminya,
(30)
12
kalimat ini dimaksudkan untuk menyuruh atau memerintah agar sang anak atau suami memotong rambutnya.
c) Tindak Tutur Perlokusi
Dalam mengatakan sesuatu, bila sebuah tuturan menimbulkan efek atau hasil pada mitra tutur, tindak tutur ini disebut dengan tindak tutur perlokusi. Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang menghendaki adanya efek atau hasil dari sebuah tuturan. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(5) ‘’Rumahnya jauh’’.
Tuturan (5) diujarkan oleh penutur kepada ketua perkumpulan. Makna ilokusinya adalah penutur bermaksud menyampaikan bahwa orang yang dibicarakan tidak dapat terlalu aktif di dalam organisasinya, adapun efek perlokusi yang diharapkan oleh penutur adalah agar ketua perkumpulan tidak terlalu banyak memberikan tugas kepada orang yang dibicarakan tersebut.
Berikut ini merupakan contoh ketiga tindak tutur di atas dalam bahasa Prancis:
(6) ‘’La séance est ouverte.’’
http://deptinfo.cnam.fr ‘’Sidang dibuka.’’
Tuturan di atas diujarkan oleh seorang hakim di sebuah persidangan, di dalam ruang sidang, ketika menyatakan sidang telah dibuka. Tuturan La séance est
ouverte pada contoh (6) memiliki tiga makna, yaitu makna lokusi (makna
sebenarnya), makna ilokusi (makna tersirat), dan makna perlokusi (efek dari tuturan). Secara lokutif contoh (6) menyampaikan kepada mitra tutur (peserta
(31)
sidang) bahwa sidang telah dibuka. Sedangkan secara ilokutif contoh (6) menginformasikan kepada mitra tutur bahwa sidang akan dimulai dan penutur mengharapkan mitra tutur untuk diam. Adapun efek yang dikehendaki oleh penutur (perlokusi) yaitu mitra tutur dapat melaksanakan apa yang dikehendaki oleh penutur yaitu penutur diam dan mengikuti sidang dengan tertib.
B. Tindak Tutur Ilokusi
Seperti yang telah disampaikan di atas, tindak ilokusi adalah tindakan yang tidak sekedar menyampaikan makna sebenarnya dari sebuah ujaran, tetapi juga memiliki tujuan lain dari penyampaian ujaran tersebut. Dengan kata lain, ketika seseorang mengatakan sesuatu, dia juga melakukan sesuatu (Wijana,2009: 23). Menurut Ibrahim (1993: 115), tindak ilokusi dilakukan dengan mengatakan sesuatu, yang mencakup tindakan-tindakan seperti bertaruh, berjanji, menolak dan memesan. Sejalan dengan Ibrahim, Nadar (2009: 14) mendefenisikan tindak ilokusi adalah apa yang ingin dicapai oleh penuturnya pada waktu menuturkan sesuatu dan dapat merupakan tindakan menyatakan, berjanji, minta maaf, mengancam, meramalkan, memerintah, meminta dan lain sebagainya.
Perhatikan tuturan di bawah ini:
(7) “Saya tidak dapat datang”.
(Wijana,2009: 23) Tuturan (7), apabila dituturkan oleh seseorang kepada temannya yang baru saja merayakan ulang tahun atau mengadakan resepsi pernikahan, tidak hanya
(32)
14
berfungsi untuk menyampaikan sesuatu (lokusi), tetapi juga untuk melakukan sesuatu (ilokusi) yaitu meminta maaf. Tuturan (7) secara lokutif (makna yang sebenarnya) menyatakan atau mengkonfirmasi bahwa penutur tidak dapat datang, sedangkan secara ilokutif, penutur memiliki maksud lain yang diutarakan secara tersirat, yang dapat diartikan sebagai permintaan maaf karena penutur tidak dapat datang. Berikut contoh tindak tutur ilokusi dalam bahasa Prancis:
(8) Fanny: ‘’Ah tu es beau ! Tu ne pourrais pas venir m’aider au
lieu de rester là à rien faire ?’’
Cesar: ‘’Je ne suis pas là à rien faire, je lis le journal.’’
http://www.dramaction.qc.ca/fr/wp-content/files/La-Pension-de-Cesar.pdf
Fanny: Ah kamu tampan! Gak bisakah kamu membantuku
dari pada diam di sana tanpa melakukan apa-apa?
Cesar: aku gak diam, aku membaca koran!
Dialog di atas terjadi di sebuah cafe, pada pagi hari. Fany sedang sibuk melayani para pelanggan. Fanny cukup kerepotan melayani pelanggan yang cukup banyak, ia pun meminta suaminya Caesar untuk membantunya.
Tuturan pada contoh (8) yang bercetak tebal, memiliki dua makna yaitu makna lokusi dan makna ilokusi. Secara lokusi (makna yang sebenarnya), makna yang terkandung yaitu Fanny bertanya pada Cesar, sedangkan maksud yang dikehendaki/ makna tersirat (ilokusi) dari tuturan bercetak tebal di atas adalah bahwa Fanny meminta Cesar membantunya.
Berdasarkan contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah tuturan/ujaran setidaknya terkandung dua makna di dalamnya, yaitu makna lokusi dan makna ilokusi. Wijana dan Rohmadi (2009: 207) menegaskan
(33)
bahwa tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang selain berfungsi untuk menyatakan sesuatu juga berfungsi untuk melakukan sesuatu, di dalam sebuah tuturan paling tidak mengandung dua makna, misalnya memberitahukan (lokusi) dan menyuruh melakukan sesuatu (ilokusi).
C. Kategori Tindak Tutur Ilokusi dan Maknanya
Tindak tutur ilokusi merupakan tuturan yang memiliki tindakan di dalamnya. Melalui pesan yang disampaikan, penutur menghendaki maksud lain terhadap lawan tuturnya. Makna tersebut dapat berupa permintaan maaf, ungkapan terimakasih, nasehat, berjanji, bertaruh, menyetujui, menginformasikan dan lain sebagainya. Beberapa ahli kemudian menggolongkan tindak tutur ilokusi ke dalam beberapa kategori.
Austin (dalam Chaer, 1995: 69) mengkategorikan tindak tutur ilokusi menjadi beberapa kategori yaitu: verdiktif (verdictives), eksersitif (exersitives), komisif (commissives), behabitif (behabitives), dan ekspositif (expositives). Berikut penjelasannya:
1) Verdiktif (verdictives)
Verdiktif merupakan tindak tutur yang menyatakan keputusan atau penilaian. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(9) Kami menyatakan terdakwa tidak bersalah.
Tuturan pada contoh (9) termasuk dalam tindak ilokusi verdiktif yang mengandung makna menyatakan keputusan, karena pada contoh di atas penutur
(34)
16
menyampaikan sebuah keputusan yang menyatakan bahwa terdakwa tidak bersalah.
Berikut ini merupakan contoh kategori tindak ilokusi verdiktif dalam bahasa Prancis:
(10) Je décide que tu dois payer 300 € pour changer nos robe.
‘’Saya memutuskan kamu harus membayar 300 euro untuk mengganti gaun kami.’’
Tuturan di atas terjadi di toko penyewaan pakaian, tas, sepatu dan aksesoris. Seorang pelanggan mengembalikan gaun yang dipinjamnya dalam keadaan robek. Pemilik toko memutuskan bahwa pelanggan tersebut harus membayar sebanyak 300 euro untuk mengganti gaun yang robek tersebut. Tuturan pada contoh (10) termasuk dalam tindak ilokusi verdiktif yang mengandung makna menyatakan keputusan, karena penutur memberikan sebuah keputusan bahwa mitra tutur harus membayar 300 euro untuk mengganti gaun penutur.
2) Eksersitif (exersitives)
Eksersitif merupakan tindak tutur yang menyatakan perjanjian, nasihat, peringatan dan sebagainya. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(11)Harap pelan-pelan, banyak anak-anak.
Tuturan pada contoh (11) termasuk dalam kategori tindak ilokusi eksersitif yang
mengandung makna peringatan, karena pada contoh (11), penutur
memperingatkan kepada pengendara sepeda, motor, mobil, dan sejenisnya, untuk mengurangi kecepatannya ketika melintas di jalan tersebut, karena di daerah
(35)
tersebut terdapat banyak anak-anak yang berlalu lalang sehingga rawan kecelakaan.
Berikut contoh tindak ilokusi eksersitif dalam bahasa Prancis: (12) Prenez d’autre rue, s’il vous plaît.
‘’Silahkan pilih jalur lain.’’
Tuturan pada contoh (12) di atas termasuk dalam tindak tutur eksersitif yang mengandung makna menyarankan karena penutur pada contoh tersebut menyarankan mitra tutur untuk memilih jalur lain karena sedang ada perbaikan jalan.
3) Komisif (commissives)
Komisif merupakan tindak tutur yang dicirikan dengan perjanjian. Penutur berjanji dengan mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(13) Andri : Besok sore kita menonton pertandingan basket ya?
Riki : Oke.
Tuturan pada contoh (13) termasuk dalam tindak ilokusi komisif yang mengandung makna berjanji, karena penutur dan mitra tutur berjanji untuk melakukan sesuatu, yaitu penutur dan mitra tutur berjanji untuk menonton pertandingan basket besok sore.
Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi komisif dalam bahasa Prancis :
(14) Je passerai demain, à peu près à midi.
‘’Saya akan mampir besok, kira-kira jam 12.’’ .
(36)
18
Tuturan pada contoh (14) termasuk dalam kategori tindak ilokusi komisif yang mengandung makna perjanjian, karena penutur berjanji kepada mitra tutur untuk mampir besok siang.
4) Behabitif (behabitives)
Behabitif merupakan tindak tutur yang berhubungan dengan tingkah laku sosial karena seseorang mendapat keberuntungan atau kemalangan. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(15) Saya mengucapkan selamat atas pelantikan anda menjadi
mahasiswa teladan.
Tuturan pada contoh di atas merupakan tindak ilokusi behabitif, karena penutur pada contoh (15) mengekspresikan perasaannya kepada mitra tutur yang mendapatkan keberuntungan yaitu penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur yang dilantik sebagai mahasiswa teladan.
Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi behabitif dalam bahasa Prancis :
(16) Félicitacion pour ta victoire dans le badminton.
‘’Selamat atas kemenangan kamu dalam pertandingan bulu tangkis.’’
(Samiun,2009: 18) Tuturan di atas terjadi di dalam ruang pertandingan bulu tangkis, setelah pertandingan selesai. Seorang teman mengucapkan ucapan selamat kepada temannya yang memenangkan pertandingan. Seperti pada contoh (15), tuturan pada contoh (16) juga mengungkapkan atau mengekspresikan bahwa penutur turut berbahagia atas keberuntungan yang diperoleh mitra tutur. Penutur
(37)
mengekspresikan perasaannya dengan mengucapkan selamat kepada mitra tutur yang telah memenangkan pertandingan bulu tangkis.
5) Ekspositif (expositives)
Ekspositif merupakan tindak tutur yang berhubungan dengan pemberian penjelasan, keterangan atau perincian kepada seseorang. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(17) Saya jelaskan kepada anda bahwa dia tidak mengambil barang
itu.
Tuturan pada contoh (17) termasuk dalam tindak ilokusi ekspositif yang mengndung makna menjelaskan karena penutur menjelaskan kepada mitra tutur bahwa orang yang dimaksud tidak mengambil barang yang dimaksud oleh penutur.
Berikut ini merupakan contoh dalam bahasa Prancis:
(18) On a volé mon ordinateur et mon argent à la maison.
‘’Saya telah kehilangan laptop dan uang di rumah.
Tuturan di atas terjadi di kantor polisi. Penutur melaporkan kepada petugas polisi bahwa rumahnya telah kecurian dan penutur kehilangan laptop dan sejumlah uang. Tuturan pada contoh (18) termasuk dalam tindak tutur ekspositif berupa pemberian keterangan, karena tuturan tersebut berupa penjelasan atau pemberian keterangan bahwa penutur telah kehilangan laptop dan uangnya.
(38)
20
Searle (dalam Sumarsono, 2004: 48-49) membagi kategori tindak tutur ilokusi sebagai berikut:
1. Representatif
Representatif adalah tindak tutur yang menyatakan keadaan atau peristiwa, seperti pernyataan, tuntutan, laporan. Tindak tutur ini mengikat penutur pada kebenaran terhadap ujaranya. Tindakan-tindakan yang termasuk di dalam kategori ini misalnya, melaporkan, menyetujui, menolak, memutuskan, meyakinkan dan sebagainya. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(19)“Adik selalu menjadi juara umum di sekolahnya”.
Tuturan tersebut termasuk tindak tutur representatif, sebab berisi informasi yang penuturnya terikat oleh kebenaran isi tuturan tersebut. Penutur bertanggung jawab bahwa tuturan yang diucapkan itu memang fakta dan dapat dibuktikan di lapangan bahwa adik selalu menjadi juara umum di sekolahnya.
Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi representatif dalam bahasa Prancis :
(20) "Elle viendra demain".
http://deptinfo.cnam.fr
‘’Dia (perempuan) akan datang besok.’’
Tuturan di atas terjadi di rumah Marie dan Piere, malam hari. Teman Marie dari luar kota akan berkunjung ke rumah Marie. Marie pun menginformasikan pada Piere bahwa temanya akan datang berkunjung besok. Tuturan pada contoh (20) termasuk dalam tindak tutur representatif yang mengandung makna melaporkan karena berisi informasi yang penuturnya terikat oleh kebenaran isi tuturan
(39)
tersebut. Penutur bertanggung jawab bahwa tuturan yang diucapkan itu memang fakta dan dapat dibuktikan bahwa dia (perempuan) benar-benar akan datang besok.
2. Direktif
Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan agar mitra tutur melakukan sesuatu setelah mendengar ujaran penutur. Seperti tindakan melarang, memerintah, meminta, memohon, mengizinkan dan sebagainya. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(21) Silahkan duduk!
(22) Kenapa kamu tidak menutup jendela itu?
(23)Hari ini valentine days.
Contoh (21) dan (22) termasuk ke dalam tindak tutur direktif karena penutur memaksudkan agar mitra tutur melakukan tindakan yang dikehendaki, yaitu pada contoh (21) mitra tutur duduk dan contoh (22) mitra tutur menutup jendela. Contoh (23) juga merupakan tindak tutur direktif bila diujarkan oleh seorang wanita kepada pasanganya. Tuturan (23) dapat bermaksud bahwa wanita tersebut meminta diberikan hadiah valentine oleh pasanganya.
Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi direktif dalam bahasa Prancis:
(24) Fermez la fenêtre!
‘’Tutup jendelanya!’’
Tuturan di atas terjadi di ruang kelas, ketika pelajaran sedang berlangsung, tiba-tiba hujan turun. Guru yang sedang mengajar pun menyuruh muridnya untuk
(40)
22
menutup jendela agar air tidak masuk ke ruangan. Tuturan pada contoh (24) termasuk dalam tindak tutur direktif, karena penutur bermaksud agar mitra tutur melakukan tindakan yang dikehendaki penutur, yaitu pada contoh (24), mitra tutur (murid) dapat melakukan atau melaksanakan apa yang diperintahkan oleh penutur (guru) yaitu mitra tutur (murid) segera menutup jendela.
3. Komisif
Tindak tutur Komisif adalah tindak tutur yang meyakinkan bahwa penutur akan melakukan sesuatu nanti, seperti janji atau ancaman. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(25) Kalau kalian tidak berhenti berkelahi saya panggil polisi.
(26) Saya akan ajak kau nonton film, besok.
Contoh (25) dan (26) termasuk dalam kategori tindak tutur komisif, karena kedua tuturan tersebut mengikat penutur untuk melakukan sesuatu seperti yang telah diujarkanya. Yaitu, pada contoh (25) penutur mengancam akan memanggil polisi bila mitra tutur tidak berhenti berkelahi. Sedangkan contoh (26) penutur berjanji akan mengajak mitra tutur untuk menonton film.
Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi komisif dalam bahasa Prancis :
(27) On va faire du tennis demain.
‘’Kita akan main tenis besok.’’
Tuturan pada contoh (27) di atas termasuk dalam kategori tindak ilokusi komisif, karena tuturan tersebut mengikat penutur untuk melakukan sesuatu seperti yang telah diujarkanya, yaitu penutur dan mitra tutur berjanji akan main tenis besok.
(41)
4. Ekspresif
Ekspresif adalah tindak tutur sebagai pengungkapan dan sikap penutur terhadap sesuatu, seperti permintaan maaf, mengadu, mengucapkan terima kasih, memberi salam, marah, takut, menuduh, dll. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini.
(28) Makanan ini lezat sekali.
Contoh (28) merupakan contoh tindak tutur ekspresif berupa pujian, karena pada contoh tersebut penutur mengungkapkan atau mengekpresikan perasaan terhadap rasa makanan yang dimakannya.
Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi ekspresif dalam bahasa Prancis:
(29) Excusez-moi madame, je viens en retard.
‘’Saya minta maaf bu, saya datang terlambat.’’
Tuturan pada contoh (29) termasuk dalam kategori tindak tutur ekspresif, karena pada contoh (29) penutur mengekspresikan rasa bersalahnya terhadap mitra tutur dengan meminta maaf karena terlambat datang.
5. Deklaratif
Tindak tutur deklaratif adalah tindak tutur yang mengubah keadaan di dunia. Tindak tutur ini merupakan tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk menciptakan hal (status, keadaan, dan sebagainya) yang baru. Yang tergolong ke dalam tindak tutur ini misalnya pemberian nama sebuah kapal, menjatuhkan
(42)
24
hukuman terhadap terdakwa, meresmikan sebuah pernikahan, dll. Perhatikan contoh di bawah ini:
(30) Dalam upacara pernikahan: “Sekarang saya nyatakan kalian
sebagai suami istri,”diujarkan pastur atau pendeta.
Contoh (30) termasuk dalam tindak tutur deklaratif. Dengan diujarkannya contoh (30) maka sepasang kekasih berubah statusnya dari berpacaran menjadi suami istri. Tindak tutur deklaratif tidak dapat diujarkan oleh setiap orang. Tindak tutur ini hanya dapat dideklarasikan oleh orang yang berkaitan dengan tuturan tersebut, misalnya hukuman hanya dapat dijatuhkan oleh hakim dalam sebuah persidangan. Resminya pernikahan hanya dapat dideklarasikan oleh penghulu atau pendeta, pernyataan terjualnya suatu benda di pelelangan hanya dapat diujarkan oleh orang yang memimpin acara lelang tersebut, dan lain sebagainya.
Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi deklaratif dalam bahasa Prancis:
(31) Je vous déclare qu’on va faire la guerre.
‘’Saya nyatakan pada kalian bahwa kita akan berperang.’’
Tuturan pada contoh (31) termasuk dalam tindak tutur deklaratif. Tindak tutur ini hanya dapat diujarkan oleh kepala Negara, kepala suku, kepala tentara/prajurit atau orang-orang tertentu yang berkaitan dengan berlakunya atau resminya tuturan terkait. Tuturan (31) di atas di ucapkan oleh seorang raja kepada rakyatnya. Sang raja mendeklarasikan bahwa mereka akan berperang.
Selanjutnya, Ibrahim (1993: 15-44) membagi tindak tutur ilokusi menjadi beberapa kategori, masing-masing kategori memiliki makna ilokusi yang
(43)
berbeda-beda, tergantung pada kehendak atau maksud yang ingin dicapai oleh penutur. Kategori ilokusi menurut Ibrahim tersebut adalah: (1) Konstantif (constantives) merupakan ekspresi kepercayaan yang dibarengi dengan ekspresi maksud sehingga mitra tutur membentuk (atau memegang) kepercayaan yang serupa. (2) Direktif (directives) mengekspresikan sikap penutur terhadap tindakan prospektif oleh mitra tutur dan kehendaknya terhadap tindakan mitra tutur. (3) Komisif (commisive) mengekspresikan kehendak dan kepercayaan penutur sehingga ujaranya mengharuskannya untuk melakukan sesuatu (mungkin dalam kondisi-kondisi tertentu). (4) Acknowledgments atau exspresive mengekspresikan perasaan mengenai mitra tutur atau dalam kasus-kasus dimana ujaran berfungsi secara formal, kehendak penutur bahwa ujaranya memenuhi kriteria harapan sosial untuk mengekspresikan perasaan dan kepercayaan tertentu seperti itu.
Berikut pemaparan tentang kategori dan makna tuturan yang dikemukakan oleh Ibrahim:
1. Konstatif (constatives)
Konstatif merupakan ekspresi kepercayaan yang dibarengi dengan ekspresi maksud sehingga mitra tutur membentuk (atau memegang) kepercayaan yang serupa. Kategori konstatif yang dikemukakan oleh Ibrahim ini, sama dengan kategori representatif yang dikemukakan oleh Searle.
Tuturan-tuturan yang termasuk dalam kategori konstatif adalah tuturan yang bermakna ilokusi sebagai berikut yaitu: asertif (assertives), prediktif (prediktives), retrodiktif (retrodiktives), deskriptif (deskriptives), askriptif
(44)
26
(askriptives), informatif (informatives), konfirmatif (convirmatives), konsesif (concessives), retraktif (retractives), asentif (assentives), dissentif (dissentives), disputatif (disputatives), responsif (responsives), sugestif (suggestives), dan suppositif (suppositives).
Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(32) Saya tidak setuju apabila harga BBM naik lagi, kasihankan sama
orang yang tidak mampu seperti kita ini. Saya yakin hidup rakyat miskin pasti tambah sulit. Kalau benar-benar naik, saya mau ikut demo.
Pada contoh (32) penutur percaya bahwa dengan naiknya harga BBM hidup rakyat miskin akan tambah susah. Melalui ujarannya penutur memiliki maksud agar mitra tuturnya dapat setuju dengan pendapat penutur yang tidak setuju dengan naiknya harga BBM.
Berikut ini merupakan contoh dalam bahasa Prancis : (33) Il vaut mieux que tu reçoive le cadeau de Morie.
‘’Lebih baik bila kamu menerima kado dari Morie.’’
Tuturan di atas terjadi di rumah Eny. Eny meminta pendapat temanya yang bernama Titi. Titi pun menyarankan pada Eny untuk menerima kado yang diberikan oleh Morie padanya. Tuturan pada contoh (33) di atas termasuk dalam kategori tindak tutur ilokusi konstatif yang mengandung makna sugestif, karena penutur pada contoh tersebut menyarankan (mensugestikan) bahwa lebih baik mitra tutur menerima kado yang diberikan oleh Morie.
(45)
2. Direktif (direktives)
Direktif yaitu mengekspresikan sikap penutur terhadap tindakan prospektif oleh mitra tutur dan kehendaknya terhadap tindakan mitra tutur. Kategori Direktif yang dikemukan oleh Ibrahim memiliki makna ilokusi sebagai berikut, yaitu : requestives, question, requirements, prohibitives, permissives dan
advisories. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(34) Tolong hapus papan tulisnya !
Dengan mengujarkan contoh (34), penutur berharap mitra tutur melakukan yang dikehendaki oleh penutur. Penutur ingin agar mitra tutur melakukan perintah yang diberikan yaitu mitra tutur segera menghapus papan tulis.
Berikut contoh kategori tindak tutur ilokusi direktif dalam bahasa Prancis:
(35) Apportez mon bagage dans le taxi.
‘’ Tolong bawakan barang bawaan saya ke taxi.’’
(Samiun,2009: 18) Seperti pada contoh (34) di atas, dengan mengujarkan contoh (35), penutur juga berharap mitra tutur melakukan yang dikehendaki oleh penutur. Bila tuturan tersebut diujarkan oleh seorang atasan kepada bawahannya, tuturan (35) di atas memiliki makna menyuruh/memerintah. Bila tuturan tersebut diucapkan oleh seorang pelanggan kepada supir taxi, tuturan tersebut bermakna meminta tolong.
3. Komisif (comissives)
Komisif yaitu tindakan yang berupa mengekspresikan kehendak dan kepercayaan penutur sehingga ujaranya mengharuskannya untuk melakukan sesuatu (mungkin dalam kondisi-kondisi tertentu). Tindak tutur dalam kategori ini
(46)
28
ditandai dengan adanya perjanjian antara penutur maupun mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Promis: mewajibkan penutur ataupun mitra tutur untuk melakukan sesuatu, offers: usulan untuk mewajibkan seseorang melakukan sesuatu.
Komisif dibedakan menjadi dua tipe yaitu:
1. Promises (menjanjikan, mengutuk, bersumpah) mengandung makna ilokusi: promis, contract (kontrak), bet (bertaruh), swear that, guarantee that, surrender, invite.
2. Offers (menawarkan, mengusulkan) mengandung makna ilokusi: offers, volunteer (sukarela) dan bid. Perhatikan tuturan di bawah ini:
(36) A: Jagoin klub mana?
B: Klub B dong, kamu? A: Aku, jelas J lah.
B: Berani taruhan? Kalau J menang, aku beliin sepatu yang kemaren kamu mau. Tapi kalau B yang menang, tas baru kamu buat aku.
A: Oke. B: Sepakat.
Pada contoh (36) di atas, B (penutur) mengekspresikan kehendaknya kepada mitra tutur (A), yaitu berupa ajakan bertaruh untuk klub yang akan menang pada sebuah pertandingan sepak bola. Karena sebuah pertaruhan, penutur dan mitra tutur harus melakukan sesuatu atas taruhanya, yaitu memenuhi sesuatu yang telah menjadi taruhannya, bila klub yang dijagokan B menang, A harus menyerahkan tas barunya kepada B. Begitu pula sebaliknya, bila klub yang dijagokan A menang, B harus membelikan A sepatu yang diinginkan oleh A.
(47)
Berikut contoh kategori tindak tutur ilokusi komisif dalam bahasa Prancis:
(37) A: On se voit au Restaurant Chinois à 20 h.
B : D’accord. A bientôt.
A : ‘’Kita bertemu di Restauran China jam 20.00.’’ B : ‘’Baiklah. Sampai jumpa.’’
Percakapan di atas merupakan percakapan via telepon. A dan B hendak bertemu. Kemudian A mengajak B bertemu di Restauran Cina pada jam 8 malam. B pun menyetujui ajakan A, mereka akan bertemu di tempat dan jam yang telah mereka sepakati bersama. Tuturan pada contoh di atas termasuk dalam kategori tindak tutur ilokusi komisif yang mengandung makna ilokusi berjanji karena pada contoh (37) tersebut penutur dan mitra tutur memiliki kesepakatan atau janji yaitu penutur dan mitra tutur akan bertemu di sebuah Restauran Cina pada jam 20.00.
4. Acknowledgments
Acknowledgments adalah tindakan yang mengekspresikan perasaan
mengenai mitra tutur (baik yang berupa rutinitas ataupun yang murni), atau dalam kasus-kasus dimana ujaran berfungsi secara formal, kehendak penutur bahwa ujaranya memenuhi kriteria harapan sosial untuk mengekspresikan perasaan dan kepercayaan tertentu. Kategori Acknowledgement yang dikemukan oleh Ibrahim ini sama dengan tindak tutur ekspresif yang dikemukan oleh Searle. Menurut Wijana dan Rohmadi, tuturan ekpresif adalah tindak tutur yang dilakukan dengan maksud agar ujaranya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam ujarannya itu, (misalnya: memuji, mengucapkan terimakasih, mengkritk dan sebagainya). Aknowledgements memiliki makna ilokusi, yaitu: apologize
(48)
30
(permintaan maaf), condole (belasungkawa), congratulate (mengucapkan selamat), greet (penyampaian salam), dan thanks (berterimakasih). Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
(38) A: Selamat atas kelahiran putra pertama anda. B: Terimakasih Pak.
Ucapan selamat yang dituturkan oleh A, masuk ke dalam kategori tindak tutur
aknowledgements yang memiliki makna ilokusi congratulate (mengucapkan
selamat) yaitu berupa ucapan selamat dari A kepada B. A mengucapakan selamat kepada B atas kelahiran anak pertama B. Dalam menuturkan ujaran (38), penutur mengekspresikan perasaan turut berbahagianya terhadap keadaan mitra tutur dengan mengucapkan selamat. Dalam kehidupan bermasyarakat, untuk memenuhi kriteria harapan sosial sudah selazimnya seseorang mengucapkan selamat kepada orang yang mendapatkan kebahagiaan.
Berikut contoh kategori tindak tutur ilokusi Aknowledgements dalam bahasa Prancis:
(39) Félicitations pour vos fiançailles. J'espère que vous serez très heureux ensemble.
‘’Selamat atas pertunangan kalian’’. Saya berharap kalian akan bahagia selamanya.’’
(http://en.bab.la/phrases/personal/best-wishes/english-french/) Tuturan di atas terjadi di sebuah pesta pertunangan. Penutur dan mitra tutur merupakan teman. Penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur atas pertunangan mitra tutur. Seperti contoh (38), contoh (39) juga termasuk dalam kategori tindak tutur aknowledgements yang mengndung makna congratulate
(49)
(mengucapkan selamat), yaitu berupa ucapan selamat. Penutur mengucapakan selamat kepada mitra tutur atas pertunangan mitra tutur. Dalam menuturkan ujaran (39), penutur mengekspresikan perasaan turut berbahagianya terhadap keadaan mitra tutur dengan mengucapkan selamat. Dalam kehidupan bermasyarakat, untuk memenuhi kriteria harapan sosial sudah selazimnya seseorang mengucapkan selamat kepada orang yang mendapatkan kebahagiaan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, teori yang dikemukakan oleh Ibrahim dan Searle dipilih sebagai dasar teori untuk mengkaji kategori tindak tutur ilokusi yang terdapat pada komik Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck
Mission: Les Trois Jours Du Canard’’. Hal ini dikarenakan tindak tutur ilokusi
yang dikemukan oleh keduanya dapat saling melengkapi satu sama lain, sehingga data dapat dianalisis dengan tepat dan benar.
Untuk kategori konstatif/representatif, istilah makna ilokusi yang digunakan adalah istilah makna ilokusi yang dikemukakan adalah Ibrahim, yaitu makna ilokusi yang terkandung dalam tuturan konstatif, Searle dan Ibrahim mengemukakan hal yang sama tentang kategori ini, perbedaannya hanya terletak dalam penggunaan istilah makna ilokusi itu sendiri. Pada kategori direktif dan komisif digunakan istilah yang sama, hanya ada satu penambahan makna ilokusi pada kategori komisif yang tidak terdapat dalam teori yang dikemukan oleh ibrahim, yaitu tuturan yang mengandung makna ilokusi mengancam. Teori yang dikemukakan oleh Searle dan Ibrahim digunakan untuk menentukan makna ilokusi pada kategori acknowledgement/ekspresif.
(50)
32
D. Komponen Tutur
Dalam kajian pragmatik konteks yang melatarbelakangi terjadinya ujaran tidak dapat dipisahkan, termasuk kajian tentang tindak tutur ilokusi. Wijana dan Rohmadi (2009: 211), mengatakan bahwa maksud yang diutarakan oleh seseorang tidak selamanya disampaikan secara langsung/tersurat, akan tetapi ada kalanya diutarakan secara tersirat/tidak langsung. Agar dapat menafsirkan maksud tersirat dalam tuturan seseorang, maka mitra tutur atau pendengar harus memperhatikan konteks yang melingkupi tuturan tersebut. Oleh karena itu, untuk dapat mengkaji kemudian menentukan kategori dan makna ilokusi sebuah ujaran dengan tepat, konteks sebuah ujaran sangat berperan penting. Searle (dalam Nadar,2009: 4) menyebutkan “Pragmatics is concerned with the way in which the
interpretation of syntactically defined expression depends on the particular condition of their use in context’’, “Pragmatik berkaitan dengan interprestasi
suatu ungkapan yang dibuat mengikuti aturan sintaksis tertentu dan cara menginterprestasi ungkapan tersebut dalam konteks”.
Leech (1993: 20) menjelaskan bahwa konteks merupakan suatu pengetahuan latar belakang yang sama-sama dimiliki oleh n (penutur) dan t (petutur/mitra tutur) dan yang membantu t (petutur/mitra tutur) menafsirkan makna tuturan. Sependapat dengan Leech, Wijana dan Rohmadi (2009: 15) mengatakan bahwa konteks itu pada hakikatnya adalah semua latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang dipahami bersama oleh penutur dan lawan tutur.
(51)
Konteks yang melatarbelakangi sebuah ujaran memuat beberapa komponen tutur. Hymes (via Nadar,2009: 7) dan Blanchet (2008 :4), memperkenalkan komponen-komponen tutur tersebut dengan istilah S.P.E.A.K.I.N.G: Setting dan Scene (waktu dan tempat), Participant (peserta tutur), Ends (tujuan), Act of Sequence (urutan/alur), Keys (cara), Instrumentalities (media), Norm (norma), dan Genres (jenis). Perhatikan contoh penerapan S.P.E.A.K.I.N.G berikut ini:
Gambar 2: Komik Doraemon Episode Terakhir, hal 1
Nobita pulang ke rumah dan meminta sesuatu pada Doraemon
(40) Nobita : Doraemoooooooon
Pinjami aku donk yang waktu itu pernah aku pakai! Kali ini benar-benar aku sudah tidak tahan
lagi sama Giant! Doraemon : Kluk
http://www.khalidmustafa.info/2008/11/20/episode-terakhir-doraemon.php
(a) Setting dan Scene, setting berkenaan dengan latar waktu dan tempat terjadinya
tuturan sedangkan Scene berkenaan dengan suasana atau situasi terjadinya tuturan termasuk kondisi psikologis dan budaya saat terjadinya tuturan.
(52)
34
Berdasarkan gambar, latar waktu dan tempat pada contoh (40) yaitu di rumah Nobita (di dalam kamar Nobita). Nobita yang baru pulang ke rumah mencari Doraemon dan ia langsung masuk kamar untuk bertemu dengan Doraemon. (b) Participants merujuk pada pihak-pihak yang terlibat dalam percakapan
(peserta yang terlibat), yaitu penutur, mitra tutur dan pendengar. Pada contoh (40) participants berjumlah dua tokoh, Nobita dan Doraemon, Nobita dan Doraemon adalah sahabat yang sudah seperti saudara. Doraemon adalah robot berbentuk kucing yang datang dari masa depan. Doraemon tinggal di rumah Nobita.
(c) Ends merupakan maksud atau tujuan yang ingin dicapai dari tuturan tersebut.
Pada contoh (40) maksud yang ingin dicapai oleh Nobita dari percakapan tersebut adalah Nobita mendapat pinjaman alat yang pernah ia gunakan sebelumnya dari Doraemon.
(d) Act of sequence adalah urutan tindakan yang mencakup bentuk dan isi pesan
(bagaimana pesan disampaikan dan apa pesan yang disampaikan), termasuk kata-kata yang digunakan, hubungan antara apa yang dikatakan dengan topik pembicaraan. Act of sequence juga tindakan nyata/pesan yang dikehendaki oleh penutur terhadap mitra tuturnya, seperti berjanji, meminta maaf, menyatakan sesuatu, dll. Pada contoh (40) Nobita pulang ke rumah, ia mencari Doraemon dan meminta pada Doraemon agar meminjaminya alat yang pernah ia gunakan sebelumnya.
(53)
(e) Keys adalah berkaitan dengan sikap, cara, nada suara dan penjiwaan pada
saat mengujarkan sesuatu. Berhubungan juga dengan aspek psikologis dan hubungan timbal balik antara penutur dan mitra tutur, misalnya penutur dan mitra tutur memiliki hubungan pertemanan, pasangan, professional kerja, saudara, dll. Pada tuturan (40) Nobita dengan terburu-buru dan merengek, pulang ke rumah mencari Doraemon.
(f) Instrumentalities, mengacu pada bentuk atau gaya berbicara, seperti baku
atau tidaknya, formal atau informal, lisan atau tulisan dll. Pada contoh (40) Nobita berbicara langsung kepada Doraemon dengan bahasa informal.
(g) Norms adalah Peraturan sosial atau norma yang berlaku saat tuturan
diucapkan. Pada contoh (40) Nobita menunjukan sikap yang kurang sopan kepada Doraemon ketika meminta bantuan dari Doraemon. Ketika bertemu Doraemon ia langsung memeluk Doraemon sambil merengek.
(h) Genre, Mengacu pada jenis tuturan, dapat berbentuk puisi, pantun, narasi,
pidato, ceramah, dialog, surat, monolog, novel, dll. Pada contoh (40) jenis tuturan yang disampaikan berbentuk dialog antara Nobita dan Doraemon.
E. Komik Super Picsou Géant
“Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’ merupakan salah satu
bagian dari komik atau la BD (Bande Dessinée) Super Picsou Géant No. 164. Komik ini diterbitkan pada Juni 2011 oleh The Walt Disney Company France. Pengarangnya adalah Fausto Vitaliano Marco Bosco, dan Lorenzo Pastrovicchio.
(54)
36
Adapun tokoh-tokoh dalam komik ini adalah:
1. Doubleduck (dikenal dengan Donal Bebek di Indonesia), merupakan tokoh
utama dalam komik ini. Ia adalah seorang agen mata-mata yang bekerja pada pada sebuah Agensi rahasia.
2. Chef (Mr. Heck X), direktur utama di sebuah agensi rahasia, tempat
Doubleduck bekerja.
3. Patron (Mr. Head H), merupakan seorang direktur di bawah direktur utama,
bawahan Mr. Heck X.
4. Gizmo, seorang teknisi (penanggung jawab secara teknik) di Agensi tempat
Doubleduck bekerja.Gizmo bertugas membuat peralatan mata-mata yang digunakan untuk mempermudah para agen rahasia di tempatnya bekerja dalam menjalankan misi.
5. Lady L, Agen mata-mata wanita berwujud bebek juga, Ia adalah suruhan Mr.
Heck X. Ia bekerja pada orang yang sama dengan Doubleduck.
6. Carver, ia berwujud banteng, memiliki dua tanduk dikepalanya. Carver
merupakan mata-mata bayaran.
7. Markovskij, salah satu peserta yang ikut dalam permainan blackjack bersama
Doubleduck. Ia seorang pemain judi professional dan juga pemain yang curang.
8. Felipe, teman sekaligus anak buah Markovskij. Ia sangat gampang untuk
(55)
9. Berry Benedict adalah pemilik pulau buatan dan isinya yang dinamakan “L’Île” (merupakan tempat permainan judi (kasino) tersembunyi).
Komik ini merupakan komik bergenre action. Menceritakan tentang seorang agen mata-mata yang bernama Doubleduck. Doubleduck ditugaskan datang ke sebuah pulau yang merupakan tempat untuk perjudian (casino) yang letaknya sangat rahasia dan tidak tertera di peta. Ia datang untuk mematamatai seorang pemain curang bernama Markovskij. Tujuan dari misinya yaitu mengungkapkan siapa bos besar yang mendanai Markovskij. Doubleduck datang dilengkapi dengan beberapa peralatan mata-mata yang canggih, seperti: skateboard (papan luncur), mikrokamera dan Komputer mini yang terselip di bingkai kacamata.
Ketika berjudi, Doubleduck menggunakan alat bantu, yaitu kaca mata bewarna merah yang terhubung dengan komputer, berfungsi mengkalkulasikan angka-angka, sehingga pemakainya dapat mengetahui dengan pasti angka-angka yang akan keluar, hasilnya, ia selalu memenangkan setiap permainan. Hanya dalam satu hari Doubleduck pun menjadi sangat terkenal.
Doubleduck selalu memenangkan permainan di meja black jack sehingga menimbulkan kericuhan. Markovskij yang sedang bermain di meja Roulette pun tertarik untuk mengetahui kericuhan apa yang terjadi. Ia pun datang ke meja blackjack dan akhirnya mendekati Doubleduck. Setelah permainan usai, ia pun mengikuti Doubleduck dan ingin mengetahui apa rahasia Doubleduck selalu memenangkan permainan. Markovskij pun masuk perangkap. Banyak hal yang
(56)
38
terjadi setelahnya dan akhirnya Doubleduck dapat bertemu lansung dengan orang yang mendanai Markovskij. Doubleduck pun berjanji akan bertemu dengan bos tersebut di dermaga barat pulau pada jam 1 untuk menyerahkan uang sebanyak 30 juta dolar, uang hasil menang judi oleh Markovskij yang memaksa Doubleduck meminjamkan kacamatanya.
Di lain sisi, ada Lady L, dia juga adalah seorang Agen mata-mata, bekerja untuk orang yang sama dengan Doubleduck. Lady L adalah orang suruhan Chef (pemimpin utama di Agensi). Ia ditugaskan untuk membantu Doubleduck menjalankan misi. Namun, ia tergiur dengan uang 30 juta dolar tersebut dan berniat mengambil uang yang akan dibawa Doubleduck dan menghianati bosnya. Lady L berhasil merebut koper uang tersebut dari Doubleduck kemudian mencoaba membunuh Doubleduck dengan menembak Doubleduck.
Meskipun tidak terkena peluru dari Lady L, Doubleduck terlempar ke laut dan pada saat itu munculah Carver. Dia kemudian menolong Doubleduck keluar dari air, tetapi setelah Doubleduck berada di daratan, Carver menodongkan senjatanya ke arah Doubleduck dan meminta Doubleduck mengantarnya ke koper yang asli sambil menodongkan senjata ke arah kepala. Ternyata Carver merupakan seorang agen mata-mata bayaran. Misi ini seharusnya adalah misi milik Carver. Setelah mendapatkan koper asli, Carver meninggalkan Doubleduck dan pergi dengan koper tersebut.
(57)
Setelah beberapa saat, Lady L akhirnya menyadari kalau koper tersebut bukan berisi uang tetapi berisi kertas. Mengetahui kopernya palsu, ia kembali mencari Doubleduck. Ternyata sebelumnya Doubleduck telah melaporkan kepada pemilik pulau “Berry Benedict” bahwa ada pemain yang bermain curang. Orang yang curang tersebut adalah Markovskij (Markovskij merupakan pemain professional dan juga seorang tricheur ‘’pemain curang’’) dari sebuah organisasi. Tuan Berry dan anak buahanya pun mencari Markovskij, tetapi ketika sudah bertemu Markovskij (berada disitu juga Lady L dan felipe) ia tidak menemukan uangnya, akhirnya pun terungkap bahwa sebenarnya Doubleduck telah membawa uang tersebut. Menyadari hal tersebut mereka semua mengejar Doubleduck.
Pertemuan Doubleduck dan Bos Markovskij pun dibatalkan dikarenakan badai. Doubleduck pun menghubungi agennya untuk melaporkan semuanya. Orang-orang berusaha menangkap Doubleduck. Setelah terjadi kerusuhan dikarenakan Doubleduck melepas hewan-hewan di kebun binatang untuk melarikan diri, Doubleduck telah berada di tepi tebing. Datanglah sebuah helikopter yang Doubleduck kira akan menjemputnya pulang. Namun seseorang yang keluar dari helicopter tersebut setelah berbicara dan mengambil uangnya, ia pun mendorong Doubleduck dari tebing, Doubleduck pun jatuh ke laut. Orang tersebut berasal dari Agensi yang sama dengan Doubleduck. Kemudian Doubleduck ditemukan oleh kapal nelayan. Tetapi dia tidak dapat mengingat siapa yang telah mendorongnya karena terkena syok berat. Akhirnya ia pun mengurungkan niatnya berhenti menjadi mata-mata karena ia masih ingin
(58)
40
mengungkap siapa orang yang mendorongnya. Orang yang mendorongnya diduga merupakan orang Agensi yang juga bekerja pada jaringan kriminal internasional, sama seperti bos Markovskij.
(59)
41 A. Subjek dan objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua tuturan yang diujarkan para tokoh yang terdapat dalam komik Super Picsou Géant vol. 164, “Doubleduck mission: Les
trois jours du canard’’. Scénario ditulis oleh Fausto Vitaliano dan Marco Bosco,
gambarnya (dessins) dibuat oleh Lorenzo Pastrovicchio. Sedangkan Objek penelitian ini adalah semua tuturan pada komik Super Picsou Géant vol. 164,
“Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’ yang mengandung makna
ilokusi.
B. Metode dan Teknik Penyediaan Data
Pada tahap penyediaan data, digunakan metode simak untuk menjaring data. Metode simak adalah metode yang digunakan dengan cara menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto,1993: 133). Penyimakan dilakukan dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan SBLC (simak bebas libat cakap), kemudian dilanjutkan dengan teknik catat, yaitu mencatat semua tuturan yang mengandung makna ilokusi pada komik Super Picsou Géant vol. 164, “Doubleduck mission: Les trois
jours du canard’’. Dipilihnya teknik lanjutan SBLC, karena pada penelitian ini,
peneliti tidak terlibat langsung dalam proses pembentukan dan pemunculan data, melainkan hanya sebagai pemerhati.
(60)
42
Dalam proses penyediaan data, peneliti membaca serta mengamati dengan teliti penggunaan bahasa yang berupa kata, frasa, klausa atau kalimat yang diujarkan oleh para tokoh (penutur dan mitra tutur) dalam komik Super Picsou
Géant vol. 164, “Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’. Kemudian
peneliti mencatat semua tuturan yang mengandung makna ilokusi. Selanjutnya, data tersebut diklasifikasikan dan dimasukan ke dalam tabel klasifikasi seperti berikut.
(61)
43 01 SPG/
164/1 /7
Pilulu…pilulu…pilulu… Bi-bip..bi-bip… Quelqu’un d’Agence :
Es-tu toujours des nôtres, Doubleduck ?
Doubleduck : Hum…
Kring…kring...kring… Bi-bip…bi-bip… Seseornag dari agensi:
Kamu masih bersama kami, Doubleduck?
Doubleduck: Hem…
S: di rumah Doubleduck P: seseorang dari tempat
Doubleduck bekerja dan Doubleduck
E: mendapat kejelasan dari doubleduck
A: meminta kejelasan apakah doubleduck masih bekerja pada Agensi rahasia atau tidak K: melalui pesan singkat
(sms) I: informal
N: pesan disampaikan melalui sms G: pesan singkat (sms)
√
Keterangan:
No. : Nomor
Kode : SPG/164 : Super Picsou Géant vol.164
4 : Data no. 4
7 : Tuturan tersebut terdapat pada komik halaman 7
Data : Tuturan yang mengandung tindak ilokusi dalam komik Super Picsou Géant Vol. 164“Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’ Konteks : Konteks yang melatarbelakangi tuturan
Kategori dan Makna : Kategori dan makna ilokusi yaitu:
1. Konstatif/Representatif (Kn/Rep) memiliki makna ilokusi: asertif (ar), retrodiktif (rd), informatif (in), retraktif (rt), konfirmatif (km), asentif (an), dissentif (ds), disputatif (dp), sugestif (sg), suppositif (sp), deskriptif (dr), prediktif (pr)
2. Direktif (Dr) memiliki makna : requestives (rt), question (qt), requirements (rm), prohibitives (ph), permissives (pr), advisories(ad) 3. Komisif memiliki makna: Promises (pr), offers (of, volunteer (vt), contract (ct), intimidate (id)
4. Acknowledgment/Expressif (Akg/Exp) memiliki makna: apologize (ap), greet (gt), thanks (th), accept (ac), congratulate (ct), wish (wh), happy (hp), agree (ag), disagree
(1)
No Kode Data Konteks
Kategori dan Makna Ilokusi
Kn/Rp Dr Km Akg/Ex
A n
P r
R t
K m
A n
I n
S g
R d
D s
S p
D r
R m
R t
P r
Q t
A d
P h
O f
P r
V t
I d
A p
T h
G r
A c
C t
W h
H p
A g
D a
I m
C m
I n
D p
S c
M c
A n 310 SPG/
164/ 310/ 102
Tuan Berry : Bouh ! Mon ile, mon casino…j’ai tout perdu ! Polisi : Console-toi, benedict ! Tu
pars en vacances aux frais de l’état !
Tuan Berry: Oh ! pulauku, kasino ku…aku kehilangan semuanya ! Polisi: Jangan sedih, benedict!
Pergilah liburan dengan uang Negara!
S:di pulau
P:polisi dan tuan berry E: tuan berry terhibur
A:menyarankan pada tuan benedict untuk pergi liburan
K:merangkul tuan berry I:bahaasa informal
N: polisi tersebut merangkul tuan berry dan menyarankan agar tuan berry mengambil liburan G: dialog
√
311 SPG/ 164/ 311/ 102
Doubleduck : Mission accomplie !
Ces bandits n’auront eu que ce qu’ils méritaient !
Et voila l’hélicoptère de l’agence qui vient me chercher ! Je vais pouvoir rentrer chez moi !
Doubleduck : Misi selelsai !
bandit-bandit itu
mendapatkan ganjaran yang setimpal ! Dan itu helikopter agen yang menjemputku ! aku akan kembali ke rumah !
S:di pulau P:Doubleduck
E:segera pulang ke rumahnya A: mengekspresikan rasa senang
karena misinya telah selesai dan ia bisa kembali ke rumah K:-
I:bahaasa informal N: -
G : monolog
√
312 SPG/ 164/ 312/ 103
Seseorang dari Agensi : Félicitations,
agent Doubleduck ! Tu as été brillant !
Doubleduck : Disons que j’ai eu pas mal de chance !
Seseorang dari Agensi : Selamat, agen
Doubleduck ! kau brilian!
Doubleduck : Katakana saja aku cukup beruntung!
S:di pulau
P:seseorang dari Agensi dan Doubleduck
E:Doubleduck senang A: mengucapkan selamat pada
Doubleduck K:turun dari helikopter I:bahasa informal
N: mengahadap ke Doubleduck dan mengucapkan selamat G: dialog
(2)
No Kode Data Konteks
Kategori dan Makna Ilokusi
Kn/Rp Dr Km Akg/Ex
A n
P r
R t
K m
A n
I n
S g
R d
D s
S p
D r
R m
R t
P r
Q t
A d
P h
O f
P r
V t
I d
A p
T h
G r
A c
C t
W h
H p
A g
D a
I m
C m
I n
D p
S c
M c
A n 313 SPG/
164/ 313/ 103
Doubleduck :
La mission reste un échec ! On n’a pas découvert qui dirigeait l’organisation, ni quels sont ses projets… Mais au moins, on a empêché le financement du gros coup qu’elle mijotait !
Seseorang dari Agensi :
Bien dit ! Grâce a toit, un immense plan criminel a été déjoue !
Doubleduck :
Misi ini menyisakan kegagalan ! kita belum mengungkap siapa yang memimpin organisasi, juga proyek-proyeknya…
Tapi paling tidak, kita telah menggagalkan pendanaan yang direncanakannya!
Seseorang dari agensi:
Ucapan bagus!selamat untukmu, perncanaan criminal yang luar biasa besarnya telah digagalkan!
S:di pulau
P:seseorang dari Agensi dan Doubleduck
E:Doubleduck senang A: mengucapkan selamat pada
Doubleduck
K:mengahadap ke Doubleduck I:bahasa informal
N: mengahadap ke Doubleduck dan mengucapkan selamat G: dialog
√
314 SPG/ 164/ 314/ 103
Seseorang dari Agensi :
Tu mérites une récompense…un bon bain de mer !
Doubleduck : ?! Seseorang dari Agensi :
Ne me remercie pas ! Adieu, trouble-fête !
Doubleduck : Aaargh ! Seseorang dari Agensi : Kamu pantas mendapatkan imbalan…mandi di laut ! Doubleduck :?! Seseorang dari Agensi:
Jangan berterimakasih ! selamat tinggal !
Doubleduck: Aaaaa !
S: di pulau, di tepi jurang P: seseorang dan Doubleduck E: Doubleduck tidak perlu
berterimakasih A: melarang Doubleduck
berterimakasih
K: menghadap ke Doubleduck I: bahasa informal
N: menghadap ke Doubleduck dan melarang Doubleduck untuk berterimakasih
G: dialog
√
315 SPG/ 164/ 315/ 104
Doubleduck : Gloups ! ca s’arrête ici…je ne me souviens plus de rien ! Patron : Tu nous as fourni des
informations précieuses, DD !
Doubleduck : Gloups ! sampai di sini… aku tidak ingat apa-apa lagi ! Patron: Kamu sudah memberikan
informasi yang berharga, DD !
S: di salah satu ruangan di agensi P: gizmo dan Doubleduck E: Doubleduck tahu bahwa ia telahn
memberikan informasi yang beharga
A: berterimakasih pada Doubleduck untuk informasi yang diberikanya
K: mengahadap ke Doubleduck I:bahasa informal
N: menghadap ke Doubleduck dan berterimakasih pada Doubleduck G: dialog
(3)
No Kode Data Konteks
Kategori dan Makna Ilokusi
Kn/Rp Dr Km Akg/Ex
A n
P r
R t
K m
A n
I n
S g
R d
D s
S p
D r
R m
R t
P r
Q t
A d
P h
O f
P r
V t
I d
A p
T h
G r
A c
C t
W h
H p
A g
D a
I m
C m
I n
D p
S c
M c
A n 316 SPG/
164/ 316/ 104
Patron : Et puis, nous pouvons te raconter la fin de cette histoire !
Doubleduck : Alors, racontez ! Ne
me faites pas languir !
Patron : Dan setelah itu, kami bisa menceritakan padamu akhir dari cerita ini !
Doubleduck: Ayo, ceritakanlah ! aku sudah tidak sabar !
S:di salah satu ruangan di Agensi P:Doubleduck dan Patron E: segera mengetahui apa yang
telah terjadi pada akhir misi Doubleduck
A: menyuruh Patron segera menceritakan akhir ceritanya K: penasaran
I: bahasa formal
N: menghadap ke Patron kemudian menyuruh Patron untuk segera mencertikan akhir dari misinya G: dialog
√
317 SPG/ 164/ 317/ 104
Patron : L’impact avec l’eau t’a fait perdre connaissance ! Mais tu as eu beaucoup de chance, car…
‘’Un bateau de pêche passait par la ‘’
Puis l’agence a réussi a te récupérer !
Doubleduck : Mais alors…qui m’a
jeté a l’eau ?
Patron: Pengaruh air telah membuatmu kehilangan kesadaran
Tapi kamu punya banyak keberuntungan, karena… “ sebuah kapal nelayan melintas di sana” Lalu agen berhasil mendapatkanmu kembali! Doubleduck: Lalu…siapa yang
melemparku ke air?
S: di salah satu runagan di agensi P: Doubleduck dan Patron E: mengetahui orang yang telah
melempar Doubleduck ke air A: meminta penjelasan K: penasaran I:bahasa formal
N: Doubleduck menghadap ke Patron dan meminta penjelasan G: dialog
√
318 SPG/ 164/ 318/ 105
Patron: C’était le Chef de l’organisation ! Doubleduck : Heiiiin ?
Patron : Personne ne sait qui il es !
toi seul as pu le voir en face !
Gizmo : Voila pourquoi cette mission était nimbée de mystère ! Patron : Itu adalah pimpinan
organisasinya ! Doubleduck : Apa ?
Patron: Tidak ada yang tahu siapa
dia ! hanya kamu yang pernah melihat wajahnya!
Gizmo : Itulah kenapa misi ini penuh dengan misteri!
S: di agensi
P: Patron, DOubleduck dan Gizmo E: Doubleduck tahu bahwa ia sudah
pernah bertemu dengan pemimpin organisasi kriminal tersebut
A: menginformasikan pada Doubleduck
K:-
I: bahasa informal N: -
G: dialog
(4)
No Kode Data Konteks
Kategori dan Makna Ilokusi
Kn/Rp Dr Km Akg/Ex
A n
P r
R t
K m
A n
I n
S g
R d
D s
S p
D r
R m
R t
P r
Q t
A d
P h
O f
P r
V t
I d
A p
T h
G r
A c
C t
W h
H p
A g
D a
I m
C m
I n
D p
S c
M c
A n 319 SPG/
164/ 319/ 105
Gizmo : Oui ! et, ne pouvant ‘’t’arracher’’ ton souvenir, il fallait attendre qu’il revienne… Patron : Sans t’en parler, pour garantir
ta sécurité ! Doubleduck : Ma sécurité ? Gizmo : Ya! Dan, tidak bisa mencabut
ingatanmu, kamu harus menunggu ingatanmu kembali… Bos : Tanpa membicarakannya
padamu, untuk menjamin keamananmu! Doubleduck : Keamananku?
S: di Agensi
P: Doubleduck, gizmo dan Patron E: mengetahui yang sebenarnya
terjadi
A: meminta penjelasan K: agak takut I: bahasa formal
N: Doubleduck menghadap ke Patron, kemudian meminta penjelasan tentang hal yang dimaksud oleh Patron G: dialog
√
320 SPG/ 164/ 320/ 105
Doubleduck: Que dire, alors du gros
bras de l’agence, qui a voulu m’éliminer ?
Patron : Justement ! On ignore son identité, mais on sait qu’il travaille pour l’organisation ! Doubleduck : Maksudnya, lalu
orang besar di agensi, siapa yang ingin menyingkirkan ku ?
Patron: Sejujurnya ! Kita tidak tahu identitasnya, tetapi kita tahu ia bekerja untuk organisasi itu !
S:di Agensi
P: Patron dan Doubleduck E: mengetahui siapa orang yang
ingin menyingkirkan Doubleduck A: meminta penjelasan K: menghadap ke Patron dan
mengacungkan jari telunjuknya I: bahasa formal
N: Doubleduck penasaran dan meminta penjelasan agar dapat segera mengetahui siapa orang di agensi yang ingin
menyingkirkannya G: dialog
√
321 SPG/ 164/ 321/ 106
Patron : Tu vois, maintenant, Pourquoi c’est si important que tu gardes tes souvenirs ? Doubleduck : Oui, mais…comment
vous aider ?
Bos : Sekarang, kamu sudah tahu kan, kenapa pentingnya menjaga ingatanmu ?
Doubleduck: Ya, tapi…apa yang bisa
aku lakukan untuk kalian?
S: di Agensi, di depan ruangan Patron, saat membuka pintu, hendak masuk ke ruangan P: Patron dan Doubleduck E:mengetahui apa yang dapat
Doubleduck lakukan untuk Patron
A: meminta penjelasan K: bingung I:bahasa formal
N: Doubleduck menghadap ke Patron dan meminta penjelasan dari Patron
G: dialog
(5)
No Kode Data Konteks
Kategori dan Makna Ilokusi
Kn/Rp Dr Km Akg/Ex
A n
P r
R t
K m
A n
I n
S g
R d
D s
S p
D r
R m
R t
P r
Q t
A d
P h
O f
P r
V t
I d
A p
T h
G r
A c
C t
W h
H p
A g
D a
I m
C m
I n
D p
S c
M c
A n 322 SPG/
164/ 322/ 106
Doubleduck :
Même en me concentrant, impossible de le visualiser !
Gizmo :
Ce qui explique ton cauchemar ! Le choc a altéré le processus mnémonique ! Patron :
Mais il est possible qu’un jour ou l’autre, ce visage réapparaisse ! Par contre, si on efface ta mémoire, il disparaitra a jamais…
Gizmo :
Et jamais on n’attrapera un des criminels les plus dangereux qui soit !
Doubleduck :
Walaupun aku berkonsentrasi, tidak mungkin aku bisa memunculkan ingatan itu !
Gizmo :
Itulah yang menjelaskan mimpi burukmu ! syok itu telah mengganggu otakmu ! Patron:
Tapi mungkin saja suatu hari, wajah itu muncul kembali !
Sebaliknya, jika kita menghapus ingatanmu, dia akan menghilang selamanya…
Gizmo:
Dan tidak pernah menangkap satu dari kriminal-kriminal yang paling berbahaya yang pernah ada !
S:di Agensi, di ruangan Patron P:gizmo, Patron dan Doubleduck E:Doubleduck merubah pikirannya
dan memilih untuk tetap bekerja pada agensi
A: memohon pada Doubleduck untuk tetap berada di pihak agensi
K:menunjuk Doubleduck I: bahasa informal N: gizmo menghadap ke
Doubleduck sambil
menunjuknya dan memohon agar Doubleduck tetap bekerja pada Agensi
G: dialog
√
323 SPG/ 164/ 323/ 107
Patron : Alors, tu as toujours
l’intention de laisser tomber l’agence ?
Doubleduck : Une part de moi aimerait jeter l’éponge ! Bos : Lalu, kamu masih berniat
meninggalkan agensi ?
Doubleduck : Sebagian diriku ingin membuangnya habis-habisan !
S: di agensi, di ruangan Patron P: Patron dan Doubleduck E: mengetahui dan mendapatkan
kepastian dari Doubleduck A: meminta kepastian K: menghadap ke Doubleduck I:bahasa informal
N: Patron menghadap ke Doubleduck dengan penuh rasa ingin tahu dan meminta kepastian dari Doubleduck G: dialog
(6)
No Kode Data Konteks
Kategori dan Makna Ilokusi
Kn/Rp Dr Km Akg/Ex
A n
P r
R t
K m
A n
I n
S g
R d
D s
S p
D r
R m
R t
P r
Q t
A d
P h
O f
P r
V t
I d
A p
T h
G r
A c
C t
W h
H p
A g
D a
I m
C m
I n
D p
S c
M c
A n 324 SPG/
164/ 324/ 107
Doubleduck :
Je suis fatigue de mentir, d’affronter des dangers… d’avoir peur ! Mais tout lâcher serait baisser les bras face aux fourbes qui dirigent le monde dans l’ombre… Et je ne compte pas les laisser continuer !
Alors, j’ai décide ! Je reste parmi vous !
Patron : Nous sommes fiers de toi,
agent Doubleduck !
Doubleduck :
Aku lelah berbohong, menghadapi bahaya dan mengalami ketakutan ! Tapi melepaskan semua akan menurunkan harga diri terhadap para penipu-penipu yang membimbing orang dalam kegelapan… Dan aku tidak termasuk orang yang membiarkan mereka !
Lalu aku telah memutuskan ! akau akan tinggal di antara kalian ! Bos: Kami bangga padamu, agen
Doubleduck!
S:di agensi, di ruangan Patron P: Patron, gizmo dan Doubleduck E: Doubleduck tahu bahwa Patron
sangat senang karena Doubleduck memutuskan untuk tetap bekerja di Agensi A: berterimakasih pada Doubleduck
karena memutusakn untuk tetap berada di pihak agensi K:tersenyum senang
I: bahasa informal
N: Patron berjabat tangan dengan Doubleduck sambil tersenyum, Patron berterimakasih pada Doubleduck karena Doubleduck memutuskan untuk tetap bekerja G:dialog