T2 942009010 BAB III

(1)

Bab III

Metode Penelitian

A.

Jenis dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan metode pospositivistik untuk menggambarkan/mema-parkan kondisi nyata dari gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian tentang pelaksanaan MBS pada sekolah dasar pada Gugus Ki Hajar Dewantoro, Kecamatan Banyubiru. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, pendekatan kualitatif digunakan untuk menghimpun data sewajarnya, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lesan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong 2000). Hasil penelitian ini bukan untuk digeneralisasikan kepada populasi, akan tetapi dapat ditransferkan ke sekolah lain yang memiliki /kemiripankesamaan situasi sosial.

Penelitian dilaksanakan Gugus Ki Hajar Dewantoro Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang sebagai unit análisis, sedangkan sebagai unit amatan adalah SD Inti dan dua SD Imbas. Dipilihnya ketiga sekolah tersebut didasari oleh:

1. SD Inti merupakan sekolah yang menjadi pusat kegiatan dalam satu gugus dengan keadaan yang lebih lengkap dalam hal sarana, prasarana, tenaga pengajar dibanding SD Imbas. Selanjutnya diberi sebutan SD Kategori I.


(2)

dalam lomba baik tingkat kabupaten dan provinsi. Selanjutnya diberi sebutan SD Kategori II

3. SD Imbas yang lain yang terletak di desa daerah pegunungan diberi sebutan SD Kategori III.

B.

Sampel Sumber Data/Informan

Penelitian ini mempergunakan informan sebagai tokoh kunci (sumber data). Penentuan sampel sumber data mempergunakan teknik sampling Purposif Sampling dengan alasan penelitian ini didasarkan atas tujuan tertentu. Dalam penelitian ini sampel sumber data dipilih, dan mengutamakan prespektif emic, artinya mementingkan pandangan informan, yakni bagaimana mereka memandang dan menafsirkan dunia dari pendiriannya.

Adapun informan yang dijadikan sampel sumber data adalah 3 orang Kepala Sekolah/mantan kepala sekolah, 3 orang Pendidik yang telah memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun, 3 orang Komite Sekolah. Setiap informan diberi pertanyaan yang sama berdasarkan variabel penelitian yang berhubungan dengan transparansi, akuntabilitas, danpartisipasi..

C.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik Observasi, Wawancara mendalam (in depth interview), dokumentasi, dan Cheklist. Teknik Observasi dilaksanakan sebelum dan selama penelitian untuk mengamati kegiatan yang telah dan sedang berlangsung dari pelaksanaan MBS. Teknik Wawancara mendalam dilaksanakan untuk


(3)

paransi manajemen, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat. Wawancara yang dipergunakan adalah wawancara semiterstruktur dengan alasan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka tentang pendapat, ide-ide dari sumber data (Sugiyono, 2006).

Data yang digali adalah data primer yakni opini informan secara individu maupun kelompok tentang prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Partisipasi. Untuk menghindari kealpaan pencatatan data, peneliti menggunakan alat yang diperlukan antara lain perekam suara. Agar data yang telah diperoleh lebih kredibel, peneliti menggunakan dokumentasi sebagai pelengkap data (data sekunder). Data sekunder yang diperlukan meliputi, program sekolah, proses pembelajaran, kegiatan sekolah, prestasi sekolah, ruang perpustakaan dan komite sekolah, peraturan-peraturan sekolah. Sedangkan untuk mengetahui kinerja pendidik sebagai dampak dari pelaksanaan MBS dipergunakan Cheklist. Cheklist yang dipergunakan adalah Instrumen Penilaian Kinerja Guru yang dittapkan Departeman Pendidikan Nasional yang terdiri dari IPKG 1, IPKG 2, IPKG 3, IPKG 4, dan IPKG 5.

Sebagai panduan mengadakan wawancara dan pengukuran kinerja pendidik, diperlukan kisi-kisi. Berikut kisi-kisi wawancara dan kinerja pendidik:


(4)

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara

Konsep Indikator Indikator Empiris Teknik

Transparansi adalah

keadaan dimana semua pihak yang ter-kait dalam pendi-dikan (pemerintah, Kepala Sekolah, Pendidik, Orang tua, Masyarakat) dapat dengan mudah dalam memperoleh in-formasi tentang proses penyelenggaraan seko-lah yang meliputi pe-rencanaan, pelaksana-an dan hasil yang dicapai.

1 Tersedianya dokumen peren-canaan/ program sekolah 2. Adanya keterlibatan pihak

terkait dalam perencanaan program sekolah

- Menjelaskan adanya dokumen perencanaan program sekolah

- Menjelaskan proses perencanaan/penyusunan

program sekolah

- Menjelaskan proses penyampaian program sekolah

kepada pihak terkait

Wawancara didukung Dokumentasi dan Observasi

3 Tersedianya Media informasi pelaksa-naan program sekolah

- Menjelaskan media penyampaian informasi

penye-lenggaraan sekolah tentang : keuangan, PBM, per-sonalia, pengadaan sarana dan prasarana sekolah di dalam sekolah, di luar skolah, di masyarakat

Wawancara, didukung Dokumentasi dan Observasi

4 Tersedianya Media informasi keberhasilan dan kegagalan program sekolah

- Menjelaskan keberhasilan dan kegagalan

pelaksa-naan program sekolah

- Menjelaskan proses penyampain informasi

keber-hasilan dan kegagal-an penyelenggaraan sekolah (akademik dan non akademik)

Wawancara, didukung Dokumentasi dan Observasi Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungja-waban sekolah untuk menyampaikan kinerja sekolah kepada pihak yang terkait dengan penyelenggaraan seko-lah tentang keberhasil-an dan kegagalan dari program sekolah.

1. Tersedianya dokumen penyampaian laporan

keuangan kepada pihak terkait

- Mnjelaskan proses pelaporan penyelenggaraan

keuangan kepada pihak terkait

- Menjelaskan kemungkinan adanya kasus

penyim-pangan di bidang keuangan di sekolah

Wawancara, didukung Dokumentasi dan Observasi

2 Tersedianya dokumen

penyampaian hasil yang dicapai sekolah kepada pihak terkait

- Menjelaskan dokumen penyampaian keberhasilan

dan kegagalan penyelenggaraan sekolah

- Penilaian publik terhadap penyelenggaraan sekolah

Wawancara, Diduikung dokumentasi


(5)

3 Usaha yang ditempuh sekolah sebagai tindak lanjut

pelaksanaan program sekolah

- Menjelaskan tindak lanjut penyelenggaraan program

sekolah

- Tanggapan terhadap kebijakan yang diambil sekolah

Wawancara

Partisipasi adalah keikutser-taan stakeholders (Warga sekolah dan masyarakat) secara aktif terlibat di dalam

proses perencanaan, pelaksanaan, penga-wasan, dan tindak lanjut atas peyeleng-garaan sekolah.

1. Kontribusi/dedika-si stakeholders meningkat dalam hal jasa (pemikir-an, keterampil-an), finansial, moral, dan material/barang.

- Menjelaskan keterlibatan stakeholders dalam

penyusunan RKAS

- Menjelaskan keterlibatan stakeholders terhadap

penyusunan kurikulum sekolah

- Menjelaskan keterlibatan stakeholders dalam upaya

peningkatan mutu sekolah

- Menjelasakan bentuk kontribusi masyarakat

(beberapa ormas) terhadap pelaksana-an program sekolah

Wawancara, didukung Dokumentasi dan

Observasi

2. Meningkatnya

kualitas dan kuantitas masukan (kritik dan saran) untuk

peningkatan mutu pendidikan.

- Tanggapan stakeholders terhadap pelaksanaan program sekolah

- Masukan/saran stakehol-ders terhadap pelaksanaan program sekolah

Wawancara,

3 Meningkatnya kepedulian Stakeholders terhadap setiap langkah yang dilakukan oleh sekolah untuk mening-katkan mutu.

- Upaya yang dilakukan stakeholders dalam mendukung program peningkatan mutu sekolah

- Tanggapan stakeholders terhadap kebijakan yang

ditempuh sekolah dalam peningkatan mutu sekolah

Wawancara, didukung Dokumen-tasi dan


(6)

Tabel 3.2

Indikator Empirik Pengukuran Kinerja Pendidik

Aspek Indikator Indikator Empirik No

Item

RPP

Perumusan Tujuan

- Kejelasan rumusan

- Kelengkapan cakupan rumusan - Kesesuaian dengan kompetensi dasar

1 2 3 Pemilihandan

Pengorganisasi

an Materi Pelajaran

- Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran - Kesesuaian dengan karakteristik pesera didik - Keruntutan dan sistematika materi

- Menyesuaikan materi dengan alokasi waktu

4 5 6 7 Pemilihan

Sumber Belajar/Media Pembelajaran

- Kesesuaian sumber/media pembelajar-an dengan tujuan - Kesesuaian sumber/media pembelajar-an dengan materi

- Kesesuaian sumber/media pembelajar-an dengan karakteristik pesera didik

8 9 10

Metode Pembelajaran

- Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran

- Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran

- Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik

- Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran

11 12 13 14

Penilaian Hasil Belajar

- Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran - Kejelasan prosedur penilaian

- Kelengkapan instrumen (soal, kunci jawaban, pedoman pensekoran)

15 16 17


(7)

PBM

1. Perangkat Pembelajaran

- Silabus dan KKM

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - Buku Teks Siswa

- Buku Rujukan/referensi pendidik

- Peraga, model, cara, alat/ahan, atau media lain - Daftar nilai kognitif, psikomotor, dan afektif - Buku catatan pribadi perkembangan siswa

1 2 3 4 5 6 7 2. Persiapan Mengajar

- Memeriksa dan menyiapkan ruangan

- Menyiapkan alat, bahan dan media pembelajaran

- Memeriksa presensi siswa dan mengisi jurnal pembelajaran - Memeriksa dan mengatur kesiapan siswa

8 9 10 11 3. Membuka Pembelajaran

- Salam pembuka

- Melakukan apersepsi/motivasi

- Menyampaikan kompetensi yang akan dipelajari/dicapai - Menuliskan tema topik dan tujuan pembelajaran di papan tulis

12 13 14 15 4.Kegiatan Inti - Penguasaan Materi Pelajaran

- Menunjukkan penguasaan materi

- Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan - Mengaitkan materi dengan realita kehidupan

16 17 18 - Pendekatan /Strategi Pembelajaran

- Pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai - Melaksanakan pembelajaran secara runtut

- Menguasai kelas

- Melaksanakan pembelajaran kontekstual

- Menumbuhkan kebiasaan positif (nurturant effect) - Sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

- Melatih keterampilan berbahasa/ bersastra secara terpadu - Mengembangkan kemampuan berkomu-nikasi dan bernalar - Memupuk kegemaran membaca dan bersastra

19 20 21 22 23 24 25 26 27


(8)

Pemanfaatan Sumber Bel-ajar/Media Pembelajaran

- Terampil menggunakan sumber belajar/Media pembelajaran - Menghasilkan pesan

- Melibatkan siswa dalam pembuatan/ pemanfaatan sumber/media pembelajaran

28 29 30

Peran aktif dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran

- Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui unteraksi pendidik, suswa, dan sumber belajar

- Merespon positif partisipasi siswa - Terbuka terhadap respon siswa

- Memfasilitasi interaksi pendidik-siswa, siswa-siswa - Menunjukkan huungan antar pribadi yang kondusif

- Menunbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

31 32 33 34 35 36 Penggunaan Bahasa

- Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar - Menggunakan bahasa lisan yang baik dan benar - Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

37 38 39 Penilaian

Pro-ses dan Hasil Belajar

- Memantau kemajuan belajar dalam penilaian proses - Melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi

40 41

5. Penutup

- Melakukan refleksi dalam menyimpulkan dengan melibatkan siswa - Menyampaikan rangkuman materi yang telah dipelajari

- Melaksanakan tindak lanjut dengan memberi tugas mandiri/kelompok sebagai pendalaman materi

- Salam penutup

42 43 44 45 Pen. Hasil Belajar

- Menyusun perencanaan ulangan semestre

- Menyusun penetapan KKM ulangan per semestre (UH,UTS,UAS/UKK) - Melaksanakan penilaian hasil belajar

- Melaksanakan penilaian hasil belajar (psikomotorik)-rubrik - Melaksanakan penilaian hasil belajar (afektif)-rubrik

- Memiliki daftrar nilai kognitif

1 2 3 4 5


(9)

- Memiliki dokumen ulangan harian (UH)

- Memiliki dokumen soal ulangan tengah semester (UTS)

- Memiliki dokumen soal ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas (UAS/UKK)

6 7 8 9

Ev.Hsl. Belajar

- Memiliki Format analisis hasil penilaian kognitif - Memiliki format analisis hasil penilaian psikomotorik

- Melaksanakan analisis hasil penilaian ulangan harian (UH) dilengkapi daftar siswa perbaikan dan pengayaan

- Melaksanakan analisis hasil ulangan tengah semester (UTS) dilengkapi daftar siswa perbaikan dan pengayaan

- Melaksanakan analisis hasil ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas (US/UKK) dilengkapi daftar siswa perbaikan dan pengayaan

1 2 3 4 5

Perbaik-an/ Pengaya an

Perbaikan - Memiliki daftar siswa yang mengikuti remidial

- Memiliki daftar kompetensi/ indikator yang belum dicapai oleh siswa yang mengikuti program remidial

- Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran perbaikan - Melaksanakan pembelajaran remidial

- Menyusun soal tes perbaikan - Melaksanakan tes perbaikan - Menilai hasil tes perbaikan

1 2 3 4 5 6 7 Pengayaan - Memiliki daftar siswa yang mengikuti pengayaan

- Memiliki daftar kompetensi/ indikator yang belum dicapai oleh siswa yang mengikuti program pengayaan

- Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran pengayaan - Melaksanakan pembelajaran pengayaan

- Memiliki dokumen hasil program pengayaan - Menilai hasil tes pengayaan

8 9 10 11 12 13


(10)

D.

Teknik Analisis data

Analisis data dilaksanakan pada saat pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Analisis data kualitatif dipilih untuk melakukan penyajian atau penggambaran data, menganalisis dan menafsirkannya. Analisis ini digunakan untuk membahas secara evaluatif pertanyaan mengapa suatu sistem tidak/belum beroperasi atau bagaimana meningkatkan operasi sistem tersebut.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan terhadap hasil wawancara didukung oleh dokumentasi. Adapun teknik yang dipergunakan menurut Miles dan Huberman (Sugiyono 2007) terdiri dari:

a. Reduksi Data.. Data yang terkumpul

dikelompok-kan ke dalam pokok-pokok difokusdikelompok-kan pada hal-hal yang penting dicari pola dan temanya sesuai dengan variabel peneliltian. Selanjutnya data yang tidak berhubungan variabel penelitian akan dikesampingkan.

b. Penyajian Data. Setelah data direduksi,

selanjutnya dilaksanakan penyajian. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan berbagai macam visual, misalnya gambar, grafik, diagram, matrik. Sajian data dalam bentuk grafik/tabel bertujuan untuk memberikan gambaran data yang ada. Untuk memperjelas grafik/tabel, dilengkapi narasi seperlunya.


(11)

c. Penarikan kesimpulan: Verifikasi (conclusion

drawing/ verification). Kesimpulan dalam penelitian

memiliki dua kemungkinan makna terhadap rumusan masalah. Mungkin dapat menjawab permasalahan, tetapi mungkin juga tidak. Kesimpulan penelitian kualitatif adalah temuan baru dari keadaan sewajarnya objek penelitian. Temuan penelitian ini merupakan deskripsi atau gambaran objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap. Dengan demikian kesimpulan diharapkan membuat objek penelitian menjadi jelas, atau dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Langkah-langkah analisis data ditunjukkan pada gambar berikut:

Pengumpulan

Data

Gambar 3.1. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman

2. Analisis Deskriptif

Data kinerja pendidik dianalisis secara per-sentasi dengan membandingkan kondisi senyatanya dengan kondisi yang diharapkan. Adapun rumus yang

Reduksi Data

Sajian Data

Penarikan Kesimpulan: Verifikasi


(12)

Kondisi senyatanya

Kinerja Pendidik: X 100 %

Kondisi yang diharapkan

Untuk menggambarkan tingkat kinerja Pendidik, peneliti menggunakan empat kategori sebagaimana penghitungan skor dalam IPKG yaitu :

skor 0 sampai dengan 25 % tidak baik skor 26 sampai dengan 50 % kurang baik skor 51 sampai dengan 75 % baik

skor 76 sampai dengan 100 % sangat baik.

D.

Uji Validitas Dan Reliabilitas

Sebelum cheklist disebar kepada responden, perlu diuji validitas dan reliabilitasnya, oleh karena itu diperlukan try out. Penelitian ini menggunakan try out terpakai, dengan alasan waktu dan pelaksanaan penilaian kinerja pendidik yang tertentu. Berdasarkan hasil try out, item yang tidak valid dan tidak reliabel dikesampingkan, sedang item yang valid dan reliabel dipergunakan sebagai data yang diolah.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjuk-kan tingkat kevalidan/kesahihan instrument. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya (Sugiyono 2007). Pengujian validitas item instrument menggunakan uji validitas


(13)

kan item dengan total yang dikorelasikan dengan butirnya (correlation item to total correlation). Untuk mengukur validitas item digunakan rumus Product Moment Pearson Correlation angka kasar dari Karl Pearson. (Arikunto 1995). Pedoman pengambilan keputusannya adalah jika rxy ≥ 0,3 berarti item

pernyataan valid dan jika rxy < 0,3, berarti item

pernyataan tidak valid.

2. Reliabilitas

Pengukuran reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach. Menurut Nunnaly, instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,6 (Gozali 2005). Kriteria untuk menen-tukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George dan Mallery (1995) sebagai berikut:

0,90 ≤ a ≤ 0,10 = Sangat bagus 0,80 ≤ a ≤ 0,89 = Bagus

0,70 ≤ a ≤ 0,79 = Dapat diterima 0,60 ≤ a ≤ 0,69 = Diragukan 0,50 ≤ a ≤ 0,59 = Jelek

0,10 ≤ a ≤ 0,49 = Tidak dapat diterima

E.

Tahap Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu Tahap Orientasi, Tahap Eksplorasi, dan Tahap Pengecekan dan Pemeriksaan Keabsahan Data (Moleong 1988:239)


(14)

1. Tahap Orientasi

Kegiatan orientasi dilaksanakan untuk mengenali situasi dan kondisi objek penelitian. Langkah yang ditempuh yaitu dengan memberikan informasi kepada kepala sekolah tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan.

2. Tahap eksplorasi

Dalam tahap eksplorasi peneliti mulai mengumpulkan data. Pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Bersamaan dengan proses pengumpulan data, dilaksanakan analisis data dan dilanjutkan penyusunan laporan hasil analisis.

3. Tahap Pengecekan dan Pemeriksaan Keabsahan Data

Hasil penelitian dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan data yang dilaporkan penelliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Oleh karena itu, untuk menghindari perbedaan hasil penelitian dengan keadaan objek, diperlukan pemeriksaan keabsahan data. Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik ketekunan pengamatan, triangulasi, dan ketercukupan referensi.

Ketekunan Pengamatan dilaksanakan untuk menemukan ciri-ciri atau unsur-unsur dalam kondisi yang relevan dengan permasalah yang diteliti. Berdsarkan ciri-ciri dan unsur-unsur yang ada,


(15)

selanjutnya dipilih aspek yang penting, sedang aspek yang tidak penting dikesampingkan.

Penggunaan triangulasi dimaksudkan untuk menjamin derajat keabsahan data. Oleh karena itu peneliti memanfaatkan berbagai sumber sebagai bahan perbandingan. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Triangulasi sumber data dilakukan dengan menanyakan data kepada informan lain untuk memperoleh data yang akurat dan valid. Triangulasi metode dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ketercukupan referensi dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri/unsur-unsur yang relevan dengan permasalahan. Referensi yang dipergunakan adalah dokumentasi dan beberapa catatan di lapangan. Tujuan penggunaan referensi adalah untuk mengecek apakah data yang terkumpul masih menyangsikan atau tidak sebagai bahan informasi pengambilan kesimpulan.


(1)

D.

Teknik Analisis data

Analisis data dilaksanakan pada saat pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Analisis data kualitatif dipilih untuk melakukan penyajian atau penggambaran data, menganalisis dan menafsirkannya. Analisis ini digunakan untuk membahas secara evaluatif pertanyaan mengapa suatu sistem tidak/belum beroperasi atau bagaimana meningkatkan operasi sistem tersebut.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan terhadap hasil wawancara didukung oleh dokumentasi. Adapun teknik yang dipergunakan menurut Miles dan Huberman (Sugiyono 2007) terdiri dari:

a. Reduksi Data.. Data yang terkumpul

dikelompok-kan ke dalam pokok-pokok difokusdikelompok-kan pada hal-hal yang penting dicari pola dan temanya sesuai dengan variabel peneliltian. Selanjutnya data yang tidak berhubungan variabel penelitian akan dikesampingkan.

b. Penyajian Data. Setelah data direduksi,

selanjutnya dilaksanakan penyajian. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan berbagai macam visual, misalnya gambar, grafik, diagram, matrik. Sajian data dalam bentuk grafik/tabel bertujuan untuk memberikan gambaran data yang ada. Untuk memperjelas grafik/tabel, dilengkapi narasi seperlunya.


(2)

c. Penarikan kesimpulan: Verifikasi (conclusion drawing/ verification). Kesimpulan dalam penelitian memiliki dua kemungkinan makna terhadap rumusan masalah. Mungkin dapat menjawab permasalahan, tetapi mungkin juga tidak. Kesimpulan penelitian kualitatif adalah temuan baru dari keadaan sewajarnya objek penelitian. Temuan penelitian ini merupakan deskripsi atau gambaran objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap. Dengan demikian kesimpulan diharapkan membuat objek penelitian menjadi jelas, atau dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Langkah-langkah analisis data ditunjukkan pada gambar berikut:

Pengumpulan

Data

Gambar 3.1. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman 2. Analisis Deskriptif

Data kinerja pendidik dianalisis secara per-sentasi dengan membandingkan kondisi senyatanya dengan kondisi yang diharapkan. Adapun rumus yang digunakan adalah :

Reduksi Data

Sajian Data

Penarikan Kesimpulan: Verifikasi


(3)

Kondisi senyatanya

Kinerja Pendidik: X 100 % Kondisi yang diharapkan

Untuk menggambarkan tingkat kinerja Pendidik, peneliti menggunakan empat kategori sebagaimana penghitungan skor dalam IPKG yaitu :

skor 0 sampai dengan 25 % tidak baik skor 26 sampai dengan 50 % kurang baik skor 51 sampai dengan 75 % baik

skor 76 sampai dengan 100 % sangat baik.

D.

Uji Validitas Dan Reliabilitas

Sebelum cheklist disebar kepada responden, perlu diuji validitas dan reliabilitasnya, oleh karena itu diperlukan try out. Penelitian ini menggunakan try out terpakai, dengan alasan waktu dan pelaksanaan penilaian kinerja pendidik yang tertentu. Berdasarkan hasil try out, item yang tidak valid dan tidak reliabel dikesampingkan, sedang item yang valid dan reliabel dipergunakan sebagai data yang diolah.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjuk-kan tingkat kevalidan/kesahihan instrument. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya (Sugiyono 2007). Pengujian validitas item instrument menggunakan uji validitas konstruk (construct validity) yaitu dengan


(4)

mengorelasi-kan item dengan total yang dikorelasimengorelasi-kan dengan butirnya (correlation item to total correlation). Untuk mengukur validitas item digunakan rumus Product Moment Pearson Correlation angka kasar dari Karl Pearson. (Arikunto 1995). Pedoman pengambilan keputusannya adalah jika rxy ≥ 0,3 berarti item pernyataan valid dan jika rxy < 0,3, berarti item pernyataan tidak valid.

2. Reliabilitas

Pengukuran reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach. Menurut Nunnaly, instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,6 (Gozali 2005). Kriteria untuk menen-tukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George dan Mallery (1995) sebagai berikut:

0,90 ≤ a ≤ 0,10 = Sangat bagus 0,80 ≤ a ≤ 0,89 = Bagus

0,70 ≤ a ≤ 0,79 = Dapat diterima 0,60 ≤ a ≤ 0,69 = Diragukan 0,50 ≤ a ≤ 0,59 = Jelek

0,10 ≤ a ≤ 0,49 = Tidak dapat diterima

E. Tahap Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu Tahap Orientasi, Tahap Eksplorasi, dan Tahap Pengecekan dan Pemeriksaan Keabsahan Data (Moleong 1988:239)


(5)

1. Tahap Orientasi

Kegiatan orientasi dilaksanakan untuk mengenali situasi dan kondisi objek penelitian. Langkah yang ditempuh yaitu dengan memberikan informasi kepada kepala sekolah tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan.

2. Tahap eksplorasi

Dalam tahap eksplorasi peneliti mulai mengumpulkan data. Pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Bersamaan dengan proses pengumpulan data, dilaksanakan analisis data dan dilanjutkan penyusunan laporan hasil analisis.

3. Tahap Pengecekan dan Pemeriksaan Keabsahan Data

Hasil penelitian dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan data yang dilaporkan penelliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Oleh karena itu, untuk menghindari perbedaan hasil penelitian dengan keadaan objek, diperlukan pemeriksaan keabsahan data. Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik ketekunan pengamatan, triangulasi, dan ketercukupan referensi.

Ketekunan Pengamatan dilaksanakan untuk menemukan ciri-ciri atau unsur-unsur dalam kondisi yang relevan dengan permasalah yang diteliti. Berdsarkan ciri-ciri dan unsur-unsur yang ada,


(6)

selanjutnya dipilih aspek yang penting, sedang aspek yang tidak penting dikesampingkan.

Penggunaan triangulasi dimaksudkan untuk menjamin derajat keabsahan data. Oleh karena itu peneliti memanfaatkan berbagai sumber sebagai bahan perbandingan. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Triangulasi sumber data dilakukan dengan menanyakan data kepada informan lain untuk memperoleh data yang akurat dan valid. Triangulasi metode dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ketercukupan referensi dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri/unsur-unsur yang relevan dengan permasalahan. Referensi yang dipergunakan adalah dokumentasi dan beberapa catatan di lapangan. Tujuan penggunaan referensi adalah untuk mengecek apakah data yang terkumpul masih menyangsikan atau tidak sebagai bahan informasi pengambilan kesimpulan.