PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangPenelitian ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 5

C. BatasanMasalah ... 6

D. RumusanMasalah... 6

E. TujuanPenelitian ... 7

F. ManfaatPenelitian ... 8

G. DefinisiOperasional ... 9

H. SistematikaPenulisan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12

A. KajianPustaka ... 12

B. KerangkaPemikiran ... 29

C. HipotesisPenelitian ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. LokasidanSubjekPenelitian ... 33

B. MetodedanDesainPenelitian ... 34

C. VariabelPenelitian ... 35

D. InstrumenPenelitian ... 36

E. TahapanPenelitian ... 39

F. TeknikPengumpulan Data ... 44

G. TeknikPengolahandanAnalisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Data ... 52

B. HasildanAnalisis Data ... 55


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 UjicobadenganQuasi Experimental Design ... 35 Tabel 3.2 KriteriaDayaPembedaSoal ... 38 Tabel 3.3 Kriteria Tingkat KesukaranSoal ... 39 Tabel 3.4 PelaksanaanPembelajaranKelasKontroldanKelas

Eksperimen ... 42 Tabel 3.5 KonversiNilai ... 48 Tabel 4.1 PerbandinganDistribusiFrekuensiSkorPre TestKelas

KontroldanKelasEksperimen ... 55 Tabel 4.2 PerbandinganDistribusiFrekuensiSkorPost TestKelasKontrol

danKelasEksperimen ... 57 Tabel 4.3 PerbandinganDistribusiFrekuensiHasilUji Gain KelasKontrol


(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 GambaranPendekatan PAKEM ... 25 Gambar 2.1 SkemaKerangkaPemikiran ... 31 Gambar 4.1 Diagram PerbandinganNilai Rata-rata Pre TestKelasKontrol

danKelasEksperimen ... 52 Gambar 4.2 Diagram PerbandinganNilai Rata-rata Post TestKelasKontrol

danKelasEksperimen ... 57 Gambar 4.3 Diagram PerbandinganHasilUji Gain KelasKontroldan

KelasEksperimen ... 59 Gambar 4.4 UjiHipotesisuntukMembandingkanHasilBelajarSiswa


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. PerangkatAdministrasiMengajar

1. RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) KelasKontrol...77

2. RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) KelasEksperimen ...85

3. Materi Ajar ...94

B. InstrumenPenelitian 1. Kisi-kisiInstrumen ...103

2. LembarValidasiSoal (Expert Judgement) ...108

3. Data AnalisisSoal ...111

4. LembarObservasiKeterlaksanaan RPP KelasKontrol ...114

5. LembarObservasiKeterlaksanaan RPP KelasEksperimen ...116

C. Pengolahan Data 1. PengolahanNilai Data MenjadiNilaiHuruf ...120

2. UjiNormalitas Data ...121

3. Data Pre Test ...122

4. Data Post Test ...123

5. Uji Gain KelasKontrol ...124

6. Uji Gain KelasEksperimen ...125

7. UjiHipotesis ...126

8. TabelStatistik ...127

D. DokumentasidanSurat-surat 1. SuratKeteranganPenelitiandari SMK Negeri 2 CilakuCianjur ...133

2. SuratPenunjukkanDosenPembimbing ...134

3. LembarUsulanPerbaikan Draft Skripsi ...136

4. KartuBimbingan ...137

5. DokumentasiKegiatanPenelitian ...141


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tingkat kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat membangun bangsa dan negaranya secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, bangsa Indonesia terus berusaha untuk memperbaiki kualitas pendidikannya.

Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup peserta didik secara optimal dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia yang berperadaban dan bermartabat serta mampu bersaing dipercaturan dunia internasional dalam era globalisasi. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU No. 20/2003) Bab II Pasal 3, bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal.Salah satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan formal ialah Sekolah Menengah


(7)

Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 terdapat pada pasal 18 dan pasal 15, termasuk pada

pernyataan berikut ini “satuan pendidikan menengah kejuruan sebagai

lanjutan dari pendidikan dasar yang bertujuan mempersiapkan peserta didik

terutama dalam bidang pekerjaan tertentu”. Dalam proses pendidikan

kejuruan perlu ditanamkan pada siswa sikap mandiri, kreatif, inovatif, efektif, efisien, terampil serta menguasai pengetahuan dan teknologi sehingga dapat menjadi lulusan-lulusan SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

Desain kurikulum dan pembelajaran di SMK disusun untuk dapat merangkum semua pengalaman belajar yang diperlukan oleh siswa selama menempuh studi.Di dalam desain kurikulum dan pembelajaran terintegrasi sejumlah ilmu pengetahuan atau mata pelajaran dan sejumlah aktifitas pembelajaran yang terbagi kedalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Sejumlah mata pelajaran dan aktifitas pembelajaran tersebut perlu diberikan kepada siswa, untuk menguasai suatu jenis pekerjaan, melalui penguasaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang telah dirumuskan oleh kompetensi keahlian berkolaborasi dengan institusi pasangannya dalam suatu rumusan desain kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang digunakan pada setiap kompetensi keahlian di SMK.

SMK Negeri 2 Cilaku merupakan salah satu sekolah kejuruan yang terdapat di Kabupaten Cianjur.Salah satu kompetensi keahlian yang terdapat di SMK


(8)

Negeri 2 Cilaku adalah Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan.Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa kompetensi keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan salah satunya adalah menguasai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam standar kompetensi Melakukan Pemupukan Pada Bibit Tanaman.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur pada pelaksanaan pembelajaran Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik di Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan, model dan metode pembelajaran yang seringkali digunakan adalah model dan metode pembelajaran konvensional. Pada pelaksanaan model pembelajaran konvensional posisi guru sangat dominan dan kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran serta komunikasi yang terjadi cenderung satu arah, hal ini dapat menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa cenderung kurang optimal. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Albanik (2010) bahwa :

Pendidikan di Indonesia tidak memberikan tempat untuk kemandirian serta kreativitas siswa.Metode yang selama ini digunakan hanya mengandalkan memori atau daya ingat semata.Matematika hanya menghafalkan rumus, seharusnya memecahkan rumus.Bahasa hanya menghafal grammer, semestinya conversation.Akibatnya hampir tidak terlihat kegunaan pendidikan. Orientasi pendidikan harus segera diubah, sebab pendidikan selama ini hanya mementingkan produk, bukan proses yang sebenarnya jauh lebih penting.


(9)

Kurang optimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa tercermin dari rendahnya hasil belajar siswa pada kelompok mata pelajaran produktif khususnya pada Standar Kompetensi Melakukan Pemupukan Pada Bibit Tanaman. Hal tersebut dapat terlihat dari perolehan nilai siswa dalam kelompok mata pelajaran produktif pada tahun sebelumnya, dimana jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas nilai KKM (70) tidak mencapai 50% dari jumlah keseluruhan siswa. Menurut guru yang mengampu mata pelajaran produktif, fenomena rendahnya hasil belajar siswa ini terjadi setiap tahun.

Menurut Masturoh (2008) fenomena rendahnya hasil belajar siswa antara lain disebabkan oleh pembelajaran yang terpusat pada guru (teacher oriented), semangat belajar siswa rendah, dan tidak tahu manfaat dari belajar. Penggunaan metode ceramah menghasilkan siswa yang biasanya hanya duduk, diam, dengar, catat, dan hafalkan sehingga materi lekas terlupakan.Untuk mengurangi permasalahan tersebut guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, kreatif dan bermakna.

Salah satu pendekatan yang dapat melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). PAKEM menurut Wahidin (2008) merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya. Pertama, proses Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa, multimedia, referensi, lingkungan, dsb). Kedua, proses Komunikasi (siswa


(10)

mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play). Ketiga, proses Refleksi (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang mereka telah pelajari dan apa yang mereka telah lakukan). Keempat, proses Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera mereka melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan dan/atau wawancara). Dengan mengalami semua proses yang telah dijelaskan tersebut, diharapkan akan memberikan dampak positif pada hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :“Penerapan Pendekatan PAKEM pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kegiatan pembelajaran pada umumnya masih berpusat pada guru (teacher oriented) dan siswa cenderung kurang dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran.

2. Rendahnya hasil belajar siswa karena proses pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru (teacher oriented).


(11)

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah serta agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional (kelas kontrol).

2. Hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang menerapkan pendekatan PAKEM (kelas eksperimen).

3. Perbedaan peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa antara kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional dengan kelas yang

menerapkan pendekatan PAKEM pada kompetensi dasar

Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional (kelas kontrol)?


(12)

2. Bagaimana hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang menerapkan pendekatan PAKEM (kelas eksperimen)?

3. Bagaimana perbedaan peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa antara kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional dengan kelas yang menerapkan pendekatan PAKEM pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitian.Tujuan dari penelitian ini pada umumnya adalah untuk memberikan sebuah alternatif pada pembelajaran yang diharapkan dapat digunakan oleh guru di SMK. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional.

2. Mengetahui hasil belajar siswa mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik pada kelas yang menerapkan pendekatan PAKEM.

3. Mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa antara kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional dengan kelas


(13)

yang menerapkan pendekatan PAKEM pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi siswa

a. Memberi suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa diharapkan lebih termotivasi dalam belajar.

b. Menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.

2. Bagi Guru

a. Memberikan informasi pada guru atau calon guru tentang pendekatan PAKEM sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran produktif di SMK, khususnya SMK Pertanian.

b. Sebagai sarana untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah dan institusi pendidikan lainnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai alternatif untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran menjadi lebih baik.

4. Bagi peneliti

Menambah wawasan dalam menerapkan pendekatan PAKEM dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran produktif di SMK


(14)

Pertanian serta dapat mengetahui tingkat keberhasilan dari penerapan pendekatan tersebut.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional dari penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan

PAKEM pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan

Anorganik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur” adalah sebagai berikut :

1. Penerapan

Penerapan adalah pemasangan, pengenaan atau perihal mempraktikan (KBBI, 1992).Penerapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mempraktikan pendekatan PAKEM dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif kompetensi dasar mengidentifikasi pupuk organik dan anorganik kelas XI di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur.

2. Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Sumardi (2010) menyatakan bahwa PAKEM merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan belajar sambil bekerja, guru menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar agar pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.


(15)

PAKEM dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif sehingga dapat merangsang siswa untuk bersikap aktif dan berpikir kreatif dalam menanggapi permasalahan pertanian yang berkaitan dengan kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar yang dimaksud disini adalah perubahan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami pembelajaran pada kompetensi dasar mengidentifikasi pupuk organik dan anorganik.

H. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam skripsi nanti terdapat kesinambungan dan sistematis, maka dalam penulisannya ini mencakup lima bab berdasarkan pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan.


(16)

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Berisi tentang Landasan Teori mengenai pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM); hasil belajar siswa; dan pembelajaran mengidentifikasi pupuk organik dan anorganik. Selain berisi tinjauan pustaka, pada bab ini juga terdapat Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang Lokasi dan Subjek Penelitian, Metode dan Desain Penelitian, Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Tahapan Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, serta Teknik Pengolahan dan Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang Deskripsi Data, Hasil Analisis Data serta Pembahasan Hasil Penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran peneliti setelah melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Cilaku Kabupaten Cianjur.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur. a. Populasi

Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.Subjek populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur yang berjumlah 40 orang.

b. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sampel total. Sampel dalam penelitian ini diambil sebesar jumlah populasi yaitu seluruh siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan yang berjumlah 2 kelas dengan jumlah siswa masing-masing 20 orang.


(18)

Pada penelitian ini, kelas eksperimen yaitu kelas XI APTKJ 1 yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 6 orang perempuan, namun yang aktif mengikuti pembelajaran sampai akhir penelitian hanya 16 orang. Kelas eksperimen ini merupakan kelas yang pembelajarannya menggunakan Pendekatan PAKEM.

Sementara kelas kontrol yaitu kelas XI APTKJ 2 yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 8 orang perempuan, namun yang aktif mengikuti pembelajaran sampai akhir penelitian hanya 18 orang. Kelas kontrol ini merupakan kelas yang pembelajarannya menggunakan Metode Konvensional.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experimental design) karena peneliti tidak mungkin melakukan kontrol atau manipulasi pada semua variabel yang relevan kecuali beberapa variabel yang diteliti.Menurut Budiyono (2003: 82) tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan.

Pada penelitian ini eksperimen dilakukan dengan memberikan perlakuan dalam pendekatan pembelajaran.Dalam penelitian ini subjek penelitian dibagi


(19)

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang melakukan pembelajaran konvensional (kontrol) dan kelompok yang melakukan pembelajaran dengan penerapan pendekatan PAKEM (eksperimen/treatment). Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini divisualisasikan seperti berikut :

Tabel 3.1.Ujicoba dengan Quasi Experimental Design

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen

(Pembelajaran dengan Pendekatan PAKEM)

O1 X1 O2

Kontrol

(Pembelajaran Konvesional)

O3 X2 O4

Keterangan :

O1 dan O3 = Pre test (tes awal)

O2 dan O4 = Post test (tes akhir)

X1 = Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM

X2 = Pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif, sehingga variabel yang muncul dalam penelitian ini adalah variabel kuantitatif.Karena penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, maka di dalamnya terdapat dua variabel yaitu variabel eksperimen dan variabel kontrol.


(20)

1. Variabel eksperimen. Variabel eksperimen pada penelitian ini adalah hasil belajar kelas yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan PAKEM (X1).

2. Variabel kontrol. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah hasil belajar kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional (X2).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes untuk mengetahui pengetahuan awal dan hasil belajar siswa serta lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Penyusunan tes pengetahuan awal dan hasil belajar siswa dilakukan oleh peneliti dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku.Tes yang digunakan yaitu dalam bentuk tes uraian.Adapun langkah-langkah dalam membuat tes yaitu membuat kisi-kisi soal tes, menyusun soal tes, dan validasi soal tes.

Agar tes mempunyai validitas isi harus diperhatikan hal-hal berikut :

a. Tes harus dapat mengukur sampai berapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.

b. Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan materi yang diajarkan.


(21)

c. Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan dapat dipahami oleh tester.(Budiyono, 2003:58)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah divaliditas isinya dengan cara penilaian ahli atau Expert-judgement. Dalam penelitian ini, instrumen tes tidak dikorelasikan dengan tes lainnya karena diasumsikan tidak ada yang setara, baik dari segi materi ataupun kesamaan kemampuan pembelajarnya.Expert judgementdilakukan oleh dosen pembimbing dan guru mata pelajaran (kompetensi dasar) di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur.

Selain menggunakan expert judgement untuk melihat validitas isi dari instrumen, juga dilakukan perhitungan daya pembeda dan tingkat kesukaran terhadap soal-soal tes yang diberikan kepada siswa. Daya pembeda soal uraian diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus :

DP =MeanA−MeanB Skor Maksimum

(Zulaiha, 2011:29)

Keterangan :

DP = daya pembeda soal uraian

MeanA = rata-rata skor siswa pada kelompok atas

MeanB = rata-rata skor siswa pada kelompok bawah


(22)

Soal yang baik atau diterima bila memiliki daya pembeda soal di atas 0,25, karena soal tersebut dapat membedakan kelompok siswa yang berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah (Zulaiha, 2009:29). Berikut ini kriteria daya pembeda soal :

Tabel 3.2. Kriteria Daya Pembeda Soal Kriteria Daya Pembeda Keterangan

DP > 0,25 Diterima

0 < DP ≤ 0,25 Diperbaiki

DP ≤ 0 Ditolak

(Zulaiha, 2011:29)

Setelah daya pembeda soal diperoleh, langkah selanjutnya adalah menentukan tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal diperoleh melalui perhitungan menggunakan rumus :

TK = Mean

Skor Maksimum

(Zulaiha, 2011:35)

Keterangan :

TK = tingkat kesukaran soal uraian

Mean = rata-rata skor siswa

Skor Maksimum = skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori, yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah.Berikut ini kriteria tingkat kesukaran soal.


(23)

Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Kriteria Tingkat Kesukaran Keterangan

TK < 0,3 Sukar

0,3 ≤ TK ≤ 0,7 Sedang

TK > 0,7 Mudah

(Zulaiha, 2011:36)

Hasil perhitungan daya pembeda menunjukkan bahwa sebanyak 9 soal atau sebesar 75% dari 12 soal yang diberikan memiliki daya pembeda yang baik atau dapat diterima. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 3 soal atau sebesar 25% dari seluruh soal yang diberikan dapat diterima namun harus terlebih dahulu diperbaiki.Hasil perhitungan tingkat kesukaran menunjukkan bahwa sebanyak 8 soal atau sebesar 66,67% dari 12 soal yang diberikan berada pada kategori sedang, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 4 soal atau sebesar 33,33% dari keseluruhan soal yang diberikan berada pada kategori mudah (data perhitungan terlampir).

E. Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan pengolahan data. Rincian tahapan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :


(24)

a. Melakukan survey pendahuluan untuk menemukan masalah penelitian;

b. Menentukan judul penelitian dan membuat proposal penelitian;

c. Melaksanakan bimbingan proposal penelitian dengan dosen pembimbing;

d. Melaksanakan seminar I (proposal penelitian);

e. Memperbaiki atau merevisi proposal penelitian berdasarkan hasil seminar I dan disesuaikan dengan arahan dari para dosen pembimbing;

f. Mengajukan surat izin observasi dan penelitian di SMK Negeri 2 Cilaku.

g. Melaksanakan observasi tempat penelitian dan mengadakan konsultasi dengan Kepala Sekolah serta Wakasek Bidang Kurikulum SMK Negeri 2 Cilaku terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan;

h. Mengadakan konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran Produktif yang mengampu kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan;

i. Membagi subjek penelitian menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen menggunakan pendekatan PAKEM;


(25)

j. Menyusun instrumen penelitian dan perangkat pembelajarannya (rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, soal pre test dan post

test);

k. Memberikan pre test dengan menggunakan soal uraian, setelah terlebih dahulu meminta lembar expert judgement (pernyataan) pada guru mata pelajaran yang bersangkutan guna validasi soal-soal tersebut;

l. Mengolah data hasil pre test, data hasil pre test kemudian diuji beda antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

2. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini berlangsung selama tiga kali pertemuan.Secara garis besar, pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan pembelajaran secara konvensional pada kelompok kontrol dan melakukan pembelajaran dengan pendekatan PAKEM pada kelompok eksperimen.Pembelajaran secara konvensional dilakukan dengan metode ceramah yang menggunakan media terbatas.Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM dilakukan dengan metode variatif

yang menggunakan media serta sumber belajar yang

beragam.Pelaksanaan pembelajaran antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen pada setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(26)

Tabel 3.4.Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pertemuan

I

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi, dan Pre

test

Kegiatan inti :

Guru memberikan materi

dengan menggunakan

metode ceramah serta media papan tulis dan spidol

Kegiatan akhir :

Guru menginformasikan

materi pelajaran

selanjutnya dan menutup pelajaran

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi, Pre test, apersepsi/motivasi

Kegiatan inti :

 Guru sedikit menjelaskan

materi dengan

menggunakan alat

presentasi, serta papan tulis dan spidol

 Guru membagi siswa

menjadi beberapa

kelompok

 Setiap kelompok diberi lembar pengelompokkan unsur hara

 Setiap kelompok diberi kesempatan selama 2 menit untuk mencari dan mengelompokkan kartu unsur hara berdasarkan golongannya

Kegiatan akhir :

Guru menanggapi hasil kerja siswa sambil memberikan penguatan dan menutup pelajaran

Pertemuan II

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi

Kegiatan inti :

Guru memberikan materi

dengan menggunakan

metode ceramah serta media papan tulis dan spidol

Kegiatan akhir :

Guru menginformasikan

materi pelajaran

selanjutnya dan menutup

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi,

apersepsi/motivasi

Kegiatan inti :

 Guru sedikit menjelaskan

materi dengan

menggunakan alat

presentasi serta papan tulis dan spidol

 Guru membagi siswa

menjadi beberapa

kelompok


(27)

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

pelajaran gambar tanaman yang

kekurangan unsur hara pada setiap kelompok

 Siswa secara aktif

berdiskusi dengan

kelompoknya,

mengidentifikasi dan mencari solusi dari permasalahan yang ada

 Perwakilan setiap

kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas

 Guru dan siswa

melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dimengerti oleh siswa

Kegiatan akhir :

Guru menanggapi hasil kerja siswa sambil memberikan penguatan dan menutup pelajaran

Pertemuan III

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi

Kegiatan inti :

Guru memberikan materi

dengan menggunakan

metode ceramah serta media papan tulis dan spidol

Kegiatan akhir :

Post test, guru menutup

pelajaran

Kegiatan awal :

Berdoa, absensi,

apersepsi/motivasi

Kegiatan inti :

 Guru sedikit menjelaskan

materi dengan

menggunakan alat

presentasi serta papan tulis dan spidol

 Guru membagi siswa

menjadi beberapa

kelompok

 Guru mengajukan

pertanyaan satu per satu kepada setiap kelompok

 Siswa aktif berdiskusi

dengan kelompoknya

untuk menjawab


(28)

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

 Guru memberikan

kesempatan kepada siswa perwakilan kelompok

untuk menjawab

pertanyaan yang diberikan

 Guru memberikan

kesempatan kepada siswa di kelompok lain untuk

menambahkan atau

memperbaiki jawaban

 Guru memberikan

tanggapan atas jawaban siswa

Kegiatan akhir :

Guru menanggapi proses

pembelajaran sambil

memberikan penguatan, memberikan Post test dan menutup pelajaran

3. Tahap pengolahan data

a. Pengolahan data dilakukan terhadap hasil pre test dan post test yang telah dilaksanakan selama kegiatan penelitian;

b. Pengolahan data dilakukan untuk menguji peningkatan (gain) dan menguji hipotesis;

c. Membuat penafsiran dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah menentukan cara mengukur variabel penelitian dan alat pengumpulan data. Untuk mengukur variabel diperlukan instrumen penelitian dan instrumen ini berfungsi untuk digunakan


(29)

dalam mengumpulkan data.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu melalui metode tes.

Metode tes merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah item pertanyaan mengenai materi yang akan dan telah diberikan kepada subjek penelitian. Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pengetahuan awal siswa (pre test) dan hasil belajar siswa (post test).Tes dalam penelitian ini berbentuk tes tertulis dengan bentuk pertanyaan uraian yang memuat beberapa pertanyaan mengenai materi pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik dan Anorganik.

1. Hasil Pre Test

Pre test merupakan tes yang dilakukan pada awal pembelajaran yang

berfungsi sebagai acuan awal peneliti sebelum memulai penelitian. Selain itu, pre test ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dan pengetahuan siswa sebelum diberikan treatment apapun.

2. Hasil Post Test

Post test merupakan tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran setelah diberikan treatment tertentu.


(30)

Langkah selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melakukan pengolahan dan analisis data. Pengolahan dan analisis data penelitian merupakan langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, pengolahan dan analisis data yang benar dan tepat akan menghasilkan kesimpulan yang benar. Pengolahan dan analisis data yang dilakukan yaitu : 1. Menghitung skor tes individu

2. Mengolah data menjadi nilai huruf 3. Uji normalitas data

4. Uji Homogenitas data pre test 5. Uji Gain

6. Uji Hipotesis

1. Menghitung skor tes individu

Hasil pre test dan post test peserta didik dinilai dengan menggunakan kriteria penilaian yang sudah ditetapkan, seperti yang tercantum dalam kisi-kisi instrumen pada lampiran B.

2. Mengolah data menjadi nilai huruf

Data yang diperoleh dari nilai siswa diolah menjadi nilai huruf dengan interpretasi A (Amat Baik), B (Baik), C (Cukup), D (Kurang), dan E (Kurang Sekali). Menentukan nilai huruf tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :


(31)

b. Mencari mean ideal dengan rumus:

Mean ideal M =1

2x skor maksimal ideal

(Purwanto, 2007: 95)

c. Mencari deviasi standar dengan menggunakan rumus: Deviasi standar DS =1

3M

(Purwanto, 2007: 95)

d. Menentukan batas bawah D atau batas lulus dimana batas lulus sama dengan mean

e. Menentukan batas atas D dengan menggunakan rumus : D = M + 1 SUD

(Purwanto, 2007: 95)

f. Menentukan batas atas C dengan menggunakan rumus : C = M + 2 SUD

(Purwanto, 2007: 95)

g. Menentukan batas atas B dengan menggunakan rumus : B = M + 3 SUD

(Purwanto, 2007: 95)

Data perhitungan nilai huruf terdapat pada lampiran C. Adapun data konversi nilai tersaji pada tabel berikut ini.


(32)

No Nilai Huruf Keterangan

1 88,2 A Amat Baik

2 75,6 – 88,25 B Baik

3 62,76 – 75,5 C Cukup

4 50,01 – 62,75 D Kurang

5 0 E Kurang Sekali

3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui kenormalan data yang sudah diperoleh.Teknik pengujian normalitas data yang dilakukan yaitu

dengan menggunakan Chi Kuadrad (χ²). Pengujian normalitas data dengan (χ²) dilakukan dengan cara membandingkan kurve normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul dengan kurve normal baku/standar (Sugiyono, 2009:79).

Berdasarkan pengujian normalitas data yang telah dilakukan, diketahui bahwa data pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen berdistribusi

normal. Hal ini terlihat dari nilai (χ²) hitung dari kedua sampel yang lebih kecil dibandingkan nilai (χ²) tabel. Data pengujian normalitas terdapat

pada lampiran C.

4. Uji Homogenitas Data Pre Test

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua sampel yang diambil mempunyai varians yang homogen atau tidak.Salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok adalah dengan varians.


(33)

S2 =Σ(xi n−x)2

−1 S =

Σ(xi−x)2

n−1 (Sugiyono, 2009)

Keterangan :

S2 = varians sampel S = simpangan baku sampel

n = jumlah sampel

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :

a. Menghitung varian untuk setiap kelompok sampel dengan menggunakan rumus S2 =Σ(xi−x )2

(n−1)

b. Menghitung varian gabungan menggunakan rumus S = Σ(xi−x n )2 −1

c. Mencari nilai F dengan menggunakan rumus F =Varian terbesar Varian terkecil

d. Pengujian homogenitas dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Apabila Fhitung <Ftabel , maka dinyatakan homogen. 2) Apabila Fhitung >Ftabel , maka dinyatakan tidak homogen.

5. Uji Gain (peningkatan)

Data peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih antara pre

test dan post testyang diberikan kepada siswa. Pengujian peningkatan

dilakukan dengan menggunakan rumus gain skor ternormalisasi. <�>= post test−pre test

skor maksimum−pre test Keterangan :


(34)

Post test = skor hasil post test Pre test = skor hasil pre test Skor maksimum = skor tertinggi

Menurut Hake (1998), tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu :

a. g – tinggi : dengan (< g >) ≥ 0,7 b. g – sedang : dengan 0,7 < (< g >) ≥ 0,3 c. g – rendah : dengan (< g >) < 0,3

6. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu hipotesisnya dapat diterima atau ditolak.Dalam penelitian dan statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini adalah pernyataan tidak adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif dalam penelitian ini diterima atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan rumus Polled Varians.


(35)

t = X͞1− X͞2

n1−n2 s12+(n 2−1)s22

n1+ n2−2

1 n1+

1 n2

(Sumber: Sugiyono, 2009: 138)

Keterangan :

X͞1 = mean sampel kelompok eksperimen

X͞2 = mean sampel kelompok kontrol

S1 = standar deviasi kelompok eksperimen

S2 = standar deviasi kelompok kontrol

n1 = jumlah data kelas eksperimen

n2 = jumlah data kelas kontrol

Harga ttabel dihitung dari tabel dengan dk (n1 + n2 – 2).Setelah diperoleh thitung selanjutnya dibandingkan dengan ttabel.Kriteria pengujiannya adalah tolak H0 apabila thitung lebih besar dari ttabel, dan terima H0 jika thitung lebih kecil dari ttabel.


(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitiandananalisis data yang

dilakukanolehpenulismengenaipenerapanpendekatan PAKEM

padakompetensidasarMengidentifikasiPupukOrganikdanAnorganikuntukmeni ngkatkanhasilbelajarsiswa di SMK Negeri 2 CilakuCianjur, dapatditarikbeberapakesimpulansebagaiberikut :

1. HasilbelajarsiswamengenaikompetensidasarMengidentifikasiPupukOrgan

ikdanAnorganikpadakelas yang

menerapkanpembelajarankonvensionalberadapadakategoriKurangSekali, dimananilai rata-rata post test yang diperolehsiswasebesar 49,22.

2. HasilbelajarsiswamengenaikompetensidasarMengidentifikasiPupukOrgan ikdanAnorganikpadakelas yang menerapkanpendekatan PAKEM beradapadakategoriBaik, dimananilai rata-rata post test yang diperolehsiswasebesar 78,06.

3. Terdapatperbedaanpeningkatanhasilbelajarsiswaantarakelas yang

menerapkanpendekatan PAKEM dengan yang

menerapkanpembelajarankonvensional, dimanakelas yang

menerapkanpendekatan PAKEM memperolehpeningkatansebesar 0,71

(kategoriTinggi) sedangkankelas yang


(37)

0,4 (kategoriSedang). Sehinggadapatdikatakanbahwapenerapanpendekatan PAKEM dalam proses

pembelajaranlebihberhasildalammeningkatkanhasilbelajarsiswadaripadap

embelajarankonvensional (ceramah)

padakompetensidasarMengidentifikasiPupukOrganikdanAnorganik.

B. Saran

Berdasarkanhasilpenelitianmengenaipenerapanpendekatan PAKEM ini, maka

saran yang dapatpenulisberikanadalahpendekatan PAKEM

dapatdijadikanpendekatanalternatifbagi guru untukditerapkandalam proses pembelajaran,

karenadapatmeningkatkanhasilbelajarsiswakhususnyapadakompetensidasarM engidentifikasiPupukOrganikdanAnorganik.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Albanik, H. (2010). KualitasSumberDayaManusiaJadiKendalaPendidikan Indonesia.Pikiran Rakyat. [Online].Tersedia: http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id

=931:kualitas-sumber-daya-manusia-jadi-kendala-pendidikan-indonesia&catid=69:berita-terkait&Itemid=196.html.[09 Juni 2012]. Budimansyah, D. dkk.(2009). PAKEM; PembelajaranAktif, Kreatif, Efektif,

danMenyenangkan. Bandung: PT. Genesindo.

Budiyono.(2003). MetodologiPenelitianPendidikan. Surakarta: UNS Press.

Depdikbud.(1992). KamusBesarBahasa Indonesia.Jakarta : PN

PerseroBalaiPustaka.

Hake, Richard R. (1998).Interactive-engagement vs Traditional Methods: A

Si-thousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics 1, 1-26.

Masturoh, I. (2008). Influence of Learning Type STAD Cooperative Learning

Method on Improving the Ability of Students Rational Thinking.SkripsipadaUniversitasPendidikan Indonesia: tidakditerbitkan.

Mufarrikhah.(2007). ImplementasiPembelajaranAktif, Kreatif,

EfektifdanMenyenangkan (PAKEM) pada Mata Pelajaran PAI dalamMeningkatkanMotivasiBelajar,

KeaktifandanKreativitasSiswaKelas V SDN

KlurakCandiSidoarjo.SkripsipadaFakultasTarbiyah UIN Malang :tidakditerbitkan.

Purwanto, M. Ngalim. (2007).Prinsip-PrinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran. Bandung: Rosdakarya.

Rosalin, E. (2011). ”PembelajaranAktif, KreatifdanMenyenangkan”. Bandung. Rumini, S. dkk.(1995). PsikologiPendidikan. Yogyakarta: UniversitasNegeri


(39)

Sanjaya, W. (2009).StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Slameto. (1995). BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.

Sudjana, N. (2008). PenilaianHasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Sugiyono.(2009). StatistikaUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumardi, K. (2010). PembelajarandenganPendekatan PAKEM.Makalahpada Seminar NasionalCreating Engaging Lesson (MenciptakanPembelajaran yang MembuatSiswaTerlibatSecaraPenuh), Cirebon.

Wahidin, D. (2008). Pembelajaran PAKEM II. [Online].Tersedia: http://makalahkumakalahmu.net/2008/11/05/pembelajaran-pendekatan PAKEM ii.html.[28Maret 2012].

Zulaiha, R. (2011). AnalisisSoalSecara Manual.Jakarta: Puspendik.


(1)

Lista Eka Yulianti, 2012

Penerapan Pendekatan PAKEM Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik Dan Anorganik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMKN 2 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Post test = skor hasil post test

Pre test = skor hasil pre test Skor maksimum = skor tertinggi

Menurut Hake (1998), tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu :

a. g – tinggi : dengan (< g >) ≥ 0,7 b. g – sedang : dengan 0,7 < (< g >) ≥ 0,3 c. g – rendah : dengan (< g >) < 0,3

6. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu hipotesisnya dapat diterima atau ditolak.Dalam penelitian dan statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini adalah pernyataan tidak adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif dalam penelitian ini diterima atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan rumus Polled Varians.


(2)

t = X͞1− X͞2

n1−n2 s12+(n 2−1)s22

n1+ n2−2

1 n1+

1 n2

(Sumber: Sugiyono, 2009: 138) Keterangan :

X͞1 = mean sampel kelompok eksperimen X͞2 = mean sampel kelompok kontrol S1 = standar deviasi kelompok eksperimen

S2 = standar deviasi kelompok kontrol n1 = jumlah data kelas eksperimen n2 = jumlah data kelas kontrol

Harga ttabel dihitung dari tabel dengan dk (n1 + n2 – 2).Setelah diperoleh

thitung selanjutnya dibandingkan dengan ttabel.Kriteria pengujiannya adalah

tolak H0 apabila thitung lebih besar dari ttabel, dan terima H0 jika thitung lebih


(3)

Lista Eka Yulianti, 2012

Penerapan Pendekatan PAKEM Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik Dan Anorganik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMKN 2 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitiandananalisis data yang dilakukanolehpenulismengenaipenerapanpendekatan PAKEM padakompetensidasarMengidentifikasiPupukOrganikdanAnorganikuntukmeni ngkatkanhasilbelajarsiswa di SMK Negeri 2 CilakuCianjur, dapatditarikbeberapakesimpulansebagaiberikut :

1. HasilbelajarsiswamengenaikompetensidasarMengidentifikasiPupukOrgan

ikdanAnorganikpadakelas yang

menerapkanpembelajarankonvensionalberadapadakategoriKurangSekali, dimananilai rata-rata post test yang diperolehsiswasebesar 49,22.

2. HasilbelajarsiswamengenaikompetensidasarMengidentifikasiPupukOrgan ikdanAnorganikpadakelas yang menerapkanpendekatan PAKEM beradapadakategoriBaik, dimananilai rata-rata post test yang diperolehsiswasebesar 78,06.

3. Terdapatperbedaanpeningkatanhasilbelajarsiswaantarakelas yang menerapkanpendekatan PAKEM dengan yang menerapkanpembelajarankonvensional, dimanakelas yang menerapkanpendekatan PAKEM memperolehpeningkatansebesar 0,71 (kategoriTinggi) sedangkankelas yang menerapkanpembelajarankonvensionalmemperolehpeningkatansebesar


(4)

0,4 (kategoriSedang). Sehinggadapatdikatakanbahwapenerapanpendekatan PAKEM dalam proses

pembelajaranlebihberhasildalammeningkatkanhasilbelajarsiswadaripadap

embelajarankonvensional (ceramah)

padakompetensidasarMengidentifikasiPupukOrganikdanAnorganik.

B. Saran

Berdasarkanhasilpenelitianmengenaipenerapanpendekatan PAKEM ini, maka saran yang dapatpenulisberikanadalahpendekatan PAKEM dapatdijadikanpendekatanalternatifbagi guru untukditerapkandalam proses pembelajaran,

karenadapatmeningkatkanhasilbelajarsiswakhususnyapadakompetensidasarM engidentifikasiPupukOrganikdanAnorganik.


(5)

Lista Eka Yulianti, 2012

Penerapan Pendekatan PAKEM Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik Dan Anorganik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMKN 2 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Albanik, H. (2010). KualitasSumberDayaManusiaJadiKendalaPendidikan

Indonesia.Pikiran Rakyat. [Online].Tersedia:

http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id

=931:kualitas-sumber-daya-manusia-jadi-kendala-pendidikan-indonesia&catid=69:berita-terkait&Itemid=196.html.[09 Juni 2012].

Budimansyah, D. dkk.(2009). PAKEM; PembelajaranAktif, Kreatif, Efektif, danMenyenangkan. Bandung: PT. Genesindo.

Budiyono.(2003). MetodologiPenelitianPendidikan. Surakarta: UNS Press.

Depdikbud.(1992). KamusBesarBahasa Indonesia.Jakarta : PN PerseroBalaiPustaka.

Hake, Richard R. (1998).Interactive-engagement vs Traditional Methods: A Si-thousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics 1, 1-26.

Masturoh, I. (2008). Influence of Learning Type STAD Cooperative Learning

Method on Improving the Ability of Students Rational

Thinking.SkripsipadaUniversitasPendidikan Indonesia: tidakditerbitkan. Mufarrikhah.(2007). ImplementasiPembelajaranAktif, Kreatif,

EfektifdanMenyenangkan (PAKEM) pada Mata Pelajaran PAI dalamMeningkatkanMotivasiBelajar,

KeaktifandanKreativitasSiswaKelas V SDN

KlurakCandiSidoarjo.SkripsipadaFakultasTarbiyah UIN Malang

:tidakditerbitkan.

Purwanto, M. Ngalim. (2007).Prinsip-PrinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran. Bandung: Rosdakarya.

Rosalin, E. (2011). ”PembelajaranAktif, KreatifdanMenyenangkan”. Bandung.

Rumini, S. dkk.(1995). PsikologiPendidikan. Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta.


(6)

Sanjaya, W. (2009).StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Slameto. (1995). BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.

Sudjana, N. (2008). PenilaianHasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Sugiyono.(2009). StatistikaUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumardi, K. (2010). PembelajarandenganPendekatan PAKEM.Makalahpada Seminar NasionalCreating Engaging Lesson (MenciptakanPembelajaran yang MembuatSiswaTerlibatSecaraPenuh), Cirebon.

Wahidin, D. (2008). Pembelajaran PAKEM II. [Online].Tersedia: http://makalahkumakalahmu.net/2008/11/05/pembelajaran-pendekatan PAKEM ii.html.[28Maret 2012].

Zulaiha, R. (2011). AnalisisSoalSecara Manual.Jakarta: Puspendik. 74


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PANEL PERAGA AC MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI SISTEM AC DAN KOMPONENNYA

2 18 91

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI KANDANG TERNAK DI SMK NEGERI 2 CILAKU.

1 1 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED-LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGOLAH HASIL TERNAK UNGGAS DI SMKN 2 CILAKU CIANJUR.

0 0 38

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGEMAS IKAN DI SMK NEGERI 2 SUBANG.

0 3 29

PENERAPAN PEDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 CILAKU CIANJUR.

0 0 28

PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN MEDIA PEMBIBITAN DI SMK PP NEGERI CIANJUR.

1 1 37

PENGARUH METODE PENUGASAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI PERBANYAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR.

0 0 30

PENGARUH METODE PENUGASAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI PERBANYAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR.

0 2 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X APTKJ PADA STANDAR KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI TANAMAN DAN PERTUMBUHANNYA DI SMK N 2 CILAKU CIANJUR.

0 1 34

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING CYCLE PADA STANDAR KOMPETENSI MEMUPUK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG CIANJUR.

0 0 24