PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS DAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA :Eksperimen Pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola.

(1)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS DAN TRADISIONAL

TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN SEPAKBOLA

(Eksperimen Pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Olahraga

Oleh Defri Mulyana


(2)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENENDIDIKAN INDONESIA

2013

==================================================================

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS DAN TRADISIONAL

TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN SEPAKBOLA

(Eksperimen Pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola)

Oleh Defri Mulyana

S.Pd Universitas Siliwangi, 2006

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pasca Sarjana UPI

Program Studi Pendidikan Olahraga


(3)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. LEMBAR PERNYATAAN

“ Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Permainan Sepakbola (Eksperimen Pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”

Bandung, Juli 2013 Yang membuat pernyataan


(4)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Adang Suherman, M.A. 196306181988031000


(5)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. Herman Subarjah., M.Si.

196009181986031003

Mengetahui

Ketua Jurusan/Program Studi

Prof. Dr. H. Adang Suherman, M.A. 196306181988031000


(6)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

DEFRI MULYANA. NIM 1007200. Pengaruh pendekatan taktis dan tradisional terhadap motivasi dan hasil belajar keterampilan Sepakbola. (Eksperimen Pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh Pendekatan Taktis dan Tradisional terhadap Motivasi dan Hasil belajar Keterampilan (Keterampilan Dasar dan Keterampilan Bermain)

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental : Pre-test and Post-test design, dengan menggunakan uji independent sample t-test dan uji paired sample t-test untuk melihat perbedaan dan pengaruh pendekatan taktis dan pendekatan tradisional. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola sebanyak 30 orang.

Hasil pengujian untuk independent test untuk motivasi belajar diperoleh perbedaan pada kelompok sebelum antara pendekatan taktis dan pendekatan tradisional dengan nilai thit 2,68. Selanjutnya untuk teknik dasar sepak bola (Stop Passing, Heading, Dribling, Shooting) menunjukan terdapat perbedaan pada kelompok sebelum antara pendekatan taktis dan pendekatan tradisional, dan pada keterampilan bermain sepak bola hasil pengujian menunjukan terdapat perbedaan kelompok sebelum antara pendekatan taktis dan pendekatan tradisional dengan nilai thit 3,97, sedangkan kelompok sesudah antara pendekatan taktis dan pendekatan tradisional dengan nilai thit 5,93.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1. Motivasi belajar siswa pada kelompok taktis memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan dengan kelompok tradisional 2. Pendekatan tradisional lebih besar pengaruhnya terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola dibandingkan pendekatan taktis 3. Pendekatan taktis lebih besar pengaruhnya terhadap keterampilan bermain sepakbola dibandingkan pendekatan tradisional.

.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Tradisional, Motivasi dan Hasil Belajar

Keyword :


(7)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

DEFRI MULYANA. NIM 1007200. The Influence of Tactical and Traditional Approach to The Motivation and Learning Outcome Soccer Skill (Experimentation in 10th Grade Student of SMK Negeri 2 Tasikmalaya)

The purpose of this research is to identified the influence tactical and traditional approach to the differences of learning motivation, and Learning Outcome (playing skill and basic soccer skill in using).

The method of this research is experimental design: Pre-test and Post-test .To identified the influences and the differences of tactical and traditional approach its using independent sample t-test methode and paired sample t-test methode. The sample of this research is 30 of 10th grade student in SMKN 2 Tasikmalaya who actively attended in extacurriculer activity that is soccer.

The result of independent test to identified learning motivation, its showed that there is differences in before group between tactical and traditional approach, with score is 2,68. In basic technic skill (stop passing, heading, dribbling, shooting), its shows that there is differences in before group between tactical and traditional approach, and in playing skill the result shows that there is differences in before group between tactical and traditional approach, with score is 3,97. Meanwhile, in after group there is differences between tactical and traditional approach, with score is 5,93.

The conclusion of this research are: 1. Student’s motivation learning in the tactical group exerts a greater influence the the tradisional goroup. 2. Traditional approaches greater influence on the basic skills of footballthan a tactical approuch. 3. Greater influence to playing soccer skills than traditional approach.

Keyword :

Tactical and Traditional Approach Learning Model, Learning Motivation, Learning Outcome


(8)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PERNYATAAN i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

ABSTRAK v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GRAFIK xiv

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Struktur Organisasi Tesis ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ……… 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Hakikat Belajar ... 10

2. Konsep Belajar Keterampilan Gerak ...………… 11

a. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Gerak ... 13

b. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Kematangan Belajar Keterampilan Gerak ...…………... 15

3. Keterampilan Gerak Dalam Permainan Sepakbola ... 18

a. Keterampilan Dasar Sepakbola ... 20

b. Keterampilan Bermain Sepakbola ... 26

4. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani ………... 28

a. Pendekatan Taktis ……… 31

b. Pendekatan Tradisional ………... 34

5. Motivasi ………... 37

a. Jenis Motivasi ……….. 38

b. Sifat Motivasi ……….. 39

c. Teori-teori Motivasi ……… 40

d. Motivasi Belajar ……….. 41

e. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar……… 41

f. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar … 43 g. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar………. 46

h. Cara Memotivasi Siswa Belajar ……….. 46

i. Upaya Yang Digunakan Guna Meningkatkan Motivasi Belajar ……….. 51


(9)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Keterkaitan Pendekatan Pembelajaran Dengan Hasil

Belajar Keterampilan ………... 53

B. Kerangka Pemikiran……… 56

1. Perbedaan Motivasi Belajar Sepakbola Antara Siswa Yang Belajar Dengan Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional ………... 56

2. Terdapat Perbedaan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Antara Siswa Yang Belajar Dengan Pendekatan Taktis Dan Tradisional ………. 58

3. Perbedaan Keterampilan Bermain Antara Siswa Yang Belajar Dengan Pendekatan Taktis Dan Tradisional …... 60

C. Hipotesis ………. 64

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 66

A. Metode Penelitian ... 66

1. Desain Penelitian ………... 67

2. Langkah-Langkah Penelitian ………... 68

B. Populasi, Sampel, Dan Lokasi Penelitian ... 71

1. Populasi Dan Sampel ……….. 71

2. Lokasi Penelitian ………. 72

C. Definisi Operasional ………... 74

1. Variabel Bebas ……… 74

a. Pendekatan Taktis………. 74

b. Pendekatan Tradisional……… 76

2. Variabel Terikat ……….. 76

a. Motivasi Belajar ……….. 76

b. Keterampilan Sepakbola ………. 77

D. Instrument Peneltian……… 79

E. Uji Coba Instrument ………... 90

F. Teknik Pengumpulan Data ………... 96

G. Analisis Data ………... 96

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN ………. 99

A. Hasil Pengolahan ... 99

1. Deskripsi Data ... 99

2. Uji Normalitas ... 107

3. Uji Homogenitas ………. 113

4. Uji Hipotesis 1………. 119

5. Independent Sample t-test ………... 129

B. Pembahasan ... 141

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 147

A. Kesimpulan ... 147


(10)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………. 154

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Hal

2.1 Dua Jenis Pendekatan Dalam Pendidikan Jasmani. Sumber: Tarigan: (2001:6) ...

30 2.2 Proses Terjadinya Motivasi Sumber : Rochman

Natawidjaya, (1979:79) ………. 38 3.1 Desain Eksperimen Pre-test and Post-test design

(Fraenkel and Wallen (1993:247)... 67 3.2 Langkah-langkah Penelitian ……….. 68 3.3 Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola…. 84 3.4 Diagram Memainkan Bola Dengan Kepala….. 85 3.5 Diagram Lapangan Tes Menggiring Bola……. 86 3.6 Diagram Lapangan Tes Menembak Bola


(11)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Hal

3.1 Program Perlakuan Penenlitian ……….. 73 3.2 Pembobotan Nilai angket Motivasi Belajar …..…. 80 3.3 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ………. 82 3.4 Pengamatan Penampilan Bermain Sepakbola 88 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen………... 90 3.6 Parameter Validitas dan Reliabilitas Alat

Ukur……… 95

3.7 Hasil Uji Reliabilitas ………. 95

4.1 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Motivasi Pada Kelompok Taktis dan Tradisional ……... 99 4.2 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola Pada Kelompok Taktis

dan Tradisional... 101 4.3 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk keterampilan Teknik Dasar Heading Pada Kelompok Taktis dan

Tradisional... 102 4.4 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk keterampilan Teknik Dasar Dribbling Pada Kelompok Taktis dan

Tradisional... 103 4.5 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk keterampilan Teknik Dasar Shooting Pada Kelompok Taktis dan

Tradisional... 104 4.6 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk keterampilan Bermain Pada Kelompok Taktis dan Tradisional...


(12)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diberikan Treatment Untuk Motivasi Pada

Kelompok Taktis Dan Tradisional ………. 107 4.8 Uji Normalitas Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola Pada Kelompok Taktis

Dan Tradisional ………. 108

4.9 Uji Normalitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Heading Pada Kelompok Taktis Dan

Tradisional ………. 109

4.10 Uji Normalitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Pada Kelompok Taktis Dan

Tradisional ………. 110

4.11 Uji Normalitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Shooting Pada Kelompok Taktis Dan

Tradisional ……….. 111

4.12 Uji Normalitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Bermain Pada Kelompok Taktis Dan Tradisional ..

112 4.13 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk Motivasi Pada

Kelompok Taktis Dan Tradisional ………. 113 4.14 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola Pada Kelompok Taktis

Dan Tradisional ………. 114

4.15 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Heading Pada Kelompok Taktis Dan

Tradisional ……….. 115

4.16 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Pada Kelompok Taktis Dan

Tradisional ………. 116

4.17 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Shooting Pada Kelompok Taktis Dan

Tradisional ………. 117

4.18 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan


(13)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelompok Taktis Dan Tradisional ………. 119 4.20 Paired Sample t-test Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola Pada Kelompok Taktis

Dan Tradisional………... 121 4.21 Paired Sample t-test Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik

Heading Pada Kelompok Taktis Dan Tradisional... 123 4.22 Paired Sample t-test Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik

Dribbling Pada Kelompok Taktis Dan

Tradisional………... 125

4.23 Paired Sample t-test Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik

Shooting Pada Kelompok Taktis Dan

Tradisional………... 126 4.24 Paired Sample t-test Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Bermain Pada Kelompok Taktis Dan

Tradisional……….. 128

4.25 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan

Sesudah Diberikan Treatment Untuk Motivasi

Pada Kelompok Taktis Dan Tradisional ………… 130 4.26 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan

Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola

Pada Kelompok Taktis Dan Tradisional…………. 132 4.27 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan

Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Heading Pada

Kelompok Taktis Dan Tradisional……….. 134 4.28 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan

Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Pada

Kelompok Taktis Dan Tradisional……….. 136 4.29 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan

Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Shooting Pada

Kelompok Taktis Dan Tradisional……….. 138 4.30 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan

Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Bermain Pada Kelompok Taktis


(14)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

No Grafik Judul Hal

4.1 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Motivasi Pada

Kelompok Taktis dan Tradisional ……... 100 4.2 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola Pada Kelompok Taktis

dan Tradisional ……….. 101 4.3 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah

Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Heading Bola Pada Kelompok Taktis dan

Tradisional……….. 102

4.4 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Bola Pada Kelompok Taktis dan

Tradisional……….. 103

4.5 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Shooting Bola Pada Kelompok Taktis dan


(15)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Bermain Bola Pada Kelompok Taktis dan


(16)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pendidikan kita mengenal adanya input, proses, dan output. Input merupakan masukan, dalam pendidikan, input adalah para siswa yang akan diberikan „perlakuan‟ dalam proses pendidikan berupa proses pembelajaran, sehingga menghasilkan suatu output, yang berarti hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran yang ada dalam diri siswa tersebut. Proses pembelajaran sangat penting keberadaannya dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan yang tentu di dalamnya ada proses pembelajaran. Menurut Depdiknas (2003:4), sebagaimana dikemukakan bahwa:

Proses pembelajaran pendidikan jasmani dalam jangka waktu tertentu siswa akan mampu;

1. Mempertahankan dan meningkatkan tingkat kebugaran jasmani yang baik, serta mampu mendesain program latihan kebugaran yang aman sesuai dengan kaidah latihan.Menunjukkan kompetensi dalam melakukan gerak yang efisien.

2. Mendemonstrasikan gaya hidup aktif dan gemar melakukan kegiatan jasmani.

3. Berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.

Apabila dibandingkan dengan proses pembelajaran mata pelajaran lainnya, proses pembelajaran pendidikan jasmani sangatlah berbeda. Program pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah diarahkan pada potensi aspek-aspek pengembangan utuh siswa. Prosesnya lebih mengutamakan pada elaborasi hubungan kuat antara sisi sosial-emosional, kognitif reflektif, gerak


(17)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan siswa, dan sisi psikologis siswa. Pengajaran pendidikan jasmani sangatlah diharapkan dapat bermanfaat dalam menopang kualitas hidup siswa yang lebih bermakna baik bagi kehidupan siswa di masa kini maupun di masa mendatang. Penanaman sikap untuk hidup aktif dapat dilakukan sejak dini melalui lembaga pendidikan, salah satunya sekolah yang didalamnya ada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Olahraga sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di kalangan pelajar. Tidak jarang siswa yang sangat menyenangi olahraga ini. Motivasi siswa mengikuti olahraga ini sangat beragam. Mulai dari ingin populer di sekolahnya, sampai yang memang betul-betul ingin mendalami olahraga ini. Tidak jarang juga guru menggunakannya sebagai alat untuk pembelajaran pendidikan jasmani, tetapi sangat disayangkan ketika dalam pengajaran pendidikan jasmani yang menggunakan metode tak ubahnya seperti melatih suatu cabang olahraga yang hanya menekankan pada keterampilan teknik saja. Karena teknik dianggap sesuatu yang sangat penting dalam bermain sepakbola. Keterampilan teknik dasar sepakbola saja tidak cukup untuk menciptakan sebuah permainan yang cantik dan menarik. Keterampilan bermain juga sangat diperlukan dalam olahraga ini. Karena, jika mengandalkan keterampilan teknik dasar sepakbola saja belum tentu suatu tim sepakbola dapat bermain dengan baik. Harus dibarengi dengan kerjasama tim yang kuat dan juga keterampilan bermain yang baik.

Namun, pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, masih cenderung menggunakan pendekatan belajar yang masih tradisional, karena kebanyakan guru pendidikan jasmani cenderung menggunakan pendekatan pembelajaran tradisional dengan menekankan pada penguasaan teknik dasar, dan berorientasi pada keterampilan teknik bermain berbagai cabang olahraga. Pendekatan ini dilakukan seperti halnya pendekatan pelatihan olahraga, dalam pendekatan ini guru menentukan tugas-tugas ajarnya kepada siswa melalui


(18)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan fisik tak ubahnya seperti melatih suatu cabang olahraga. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak optimalnya fungsi pengajaran pendidikan jasmani sebagai media pendidikan dalam rangka pengembangan pribadi seutuhnya. Pembelajaran pendidikan jasmani sebenarnya memberikan sebuah pembelajaran yang bermakna dan merangsang siswa untuk berfikir kritis dan menangkap makna dari aktifitas yang dilakukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Sejalan dengan itu Toto Subroto (2001:2) mengutarakan sebagai berikut:

“ Dari pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran permainan di beberapa sekolah, banyak ditemukan masalah keseimbangan pembelajaran antara pembelajaran yang menekankan pada penguasaan keterampilan teknik dengan proses pembelajaran yang menekankan pada usaha untuk meningkatkan penampilan bermain. Masalah – masalah tersebut telah membawa pembelajaran permainan kepada salah satu dari dua bentuk pembelajaran yang terpisah. Yang satu menekankan pada drill keterampilan teknik dan yang kedua menekankan pada permainan bermain.”

Pendekatan tradisional yang diberikan guru pada siswa dalam prosses pembelajaran pendidikan jasmani cenderung siswa tidak begitu antusias dalam melaksanakannya, sehingga siswa melaksanakan pembelajarannya dengan perasaan terpaksa. As a consequence, students often perceive the learning of

isolated technical skills as meaningless and this lack of meaning negatively influences the transfer in a game situation (Turner & Martinek, 1992).

Maksudnya akibat dari penerapan yang menekankan pada pada keterampilan teknik siswa akan merasa terisolasi sehingga, itu berdampak terhadap siswa dalam situasi permainan atau dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam hal yang sama juga (Turner & Martinek, 1995) mengatakan : Although the traditional instructional model might be effective in

improving technical skills, it has been criticized for the loss of the contextual nature of the skills in sport games. Maksudnya, meski model keterampilan teknis


(19)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

efektif dalam meningkatkan keterampilan dasar tetapi itu dikritik karena akan hilangnya sifat kontekstual keterampilan bermain dalam permainan olahraga.

Dengan pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah, diharapkan mengurangi perasaan tertekan siswa terhadap pembelajaran, dan siswa dapat berinteraksi dengan temannya yang lain. Dimana dalam bermain, proses interaksi satu sama lain akan terjadi secara alami. Dalam pengajaran pendidikan jasmani tentu saja banyak cara yang dapat dilakukan guru pendidikan jasmani untuk mencapai tujuan pengajaran pendidikan jasmani yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan jasmani dalam kurikulum pendidikan jasmani SMA 2004 (Dikdasmen, 2004:8). Yang didalamnya dijelaskan tentang Tujuan Pendidikan jasmani:

a. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.

b. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.

c. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran Pendidikan Jasmani.

d. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

e. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (Outdoor education).

f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.

g. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.

h. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.

i. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.


(20)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori sesuai dengan pendapat Adang Suherman (2000:23) sebagai berikut:

a. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness)

b. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillful)

c. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterprestasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani kedalam lingkunganya sehingga memungkinkan tubuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.

d. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat. Tujuan dari pendidikan jasmani di sekolah mempunyai ciri-ciri yang unik dan khas. dalam pembelajaran pendidikan jasmani ada suasana belajar yang didalamnya timbul sosialisasi alami dari semua pelaku yang terlibat didalamnya. Suasana belajar dinamis akan tercipta apabila guru pendidikan jasmani mampu membangkitkan motivasi siswa pada saat pembelajaran pendidikan jasmani itu berlangsung. Ada banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Salah satunya melalui pendekatan belajar yang diberikan pada saat proses pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung.

Proses sosialisasi ini, akan tercipta jika siwa terlibat aktif dalam pembelajara pendidikan jasmani dan mengalami suatu pengalaman gerak yang sangat penting untuk masa depannya kelak. Mengenai hal ini, Lutan (2001:15) menjelaskan bahwa “Pendidikan jasmani itu tak lain adalah proses belajar untuk bergerak, dan belajar melalui gerak”. Dari pernyataan itu dapat kita pahami bahwa siswa diajarkan untuk belajar gerakan dasar, yaitu gerakan kaki berjalan, berlari, melompat, melempar, menangkap, merayap,


(21)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merangkak, loncat dan bentuk gerak dasar lainnya. Dalam penerapan pembelajaran pendidikan jasmani pun, sebenarnya menggunakan kegiatan olahraga sebagai media untuk mencapai tujuan pendidikan. Sehingga pada akhirnya siswa memahami bahwa pendidikan jasmani itu bukanlah suatu mata pelajaran pelengkap saja, tetapi merupakan mata pelajaran penting yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dimasa mendatang.

Selain anak belajar untuk bergerak, pendidikann jasmani dapat memberikan sebuah pengalaman gerak yang didalamnya mengandung banyak makna dan manfaat dalam menjalani kehidupannya kelak. Sehingga dalam pembelajaran pendidikan jasmani, terjadi sebuah pendidikan karakter yang sangat penting bagi kemajuan negara ini.

B. Identifikasi dan Perumusan masalah

Dari paparan latarbelakang permasalahan tersebut dapat teridentifikasi yaitu : Bagaimana partisipasi siswa terhadap pembelajaran pendidikan jasmani saat ini? Apakah siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah? Apa saja yang mempengaruhi antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani? Apakah siswa paham manfaat dari pendidikan jasmani? Pendekatan pembelajaran apa yang digunakan oleh mayoritas guru dalam pembelajaran pendidikan jasmani? Pendekatan pembelajaran apa yang dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani? Mengacu dari pertanyaan diatas, dalam hal ini peneliti ingin memberikan sebuah perlakuan pendekatan belajar yang akan diberikan pada siswa pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung. Pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran pendekatan taktis dan pendekatan tradisional.


(22)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari latar belakang dan identifikasi masalah diatas permasalahan pendidikan jasmani pada saat ini adalah pada pendekatan belajar yang guru berikan pada saat proses pembelajaran pendidikan jasmani itu berlangsung. Pendekatan belajar tradisional yang diberikan oleh guru pada proses pembelajaran pendidikan jasmani, cenderung membuat siswa jenuh terhadap pembelajaran pendidikan jasmani sehingga siwa tidak begitu antusias dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, jadi perlu adanya suatu perubahan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam hal ini, peneliti ingin memberikan sebuah perlakuan pendekatan belajar yang akan diberikan pada siswa pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung.

Pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah pendekatan belajar taktis dan pendekatan belajar tradisional. Sehingga, yang akan dilihat adalah motivasi belajar siswa, keterampilan teknik dasar sepakbola dan keterampilan bermain sepakbola. Dapat penulis rumuskan permasalahan pada penelitian ini yaitu :

1. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar dalam permainan sepakbola antara pendekatan taktis dengan tradisional?

2. Apakah terdapat perbedaan keterampilan dasar siswa dalam permainan sepakbola antara pendekatan taktis dengan tradisional?

3. Apakah terdapat perbedaan keterampilan bermain dalam permainan sepakbola antara pendekatan taktis dengan tradisional?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui perbedaan motivasi belajar dalam permainan sepakbola antara pendekatan taktis dengan tradisional.

2. Mengetahui perbedaan keterampilan teknik dasar siswa dalam permainan sepakbola pendekatan taktis dengan tradisional.


(23)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengetahui perbedaan keterampilan bermain dalam permainan sepakbola antara pendekatan taktis dengan tradisional.

D. Manfaat Peneltian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari teoritis bagi berbagai pihak, diantaranya :

1. Guru

Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan menerapkan pendekatan belajar sebagai suatu inovasi dalam pengajaran pendidikan jasmani pada saat ini.

2. Siswa

Dengan adanya inovasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani, siswa akan mendapatkan berbagai variasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Sehingga, siswa tidak jenuh dengan pembelajaran pendidikan jasmani yang pada awalnya sangat monoton dan siswa selalu bersemangat untuk belajar.

3. Sekolah

Hasil penelitian ini, dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk mengembangkan model pendekatan belajar. Dan meningkatkan kualitas hidup siswa melalui pendidikan jasmani.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari segi praktis bagi berbagai pihak, diantaranya :

1. Guru

Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan menerapkan pendekatan belajar sebagai suatu inovasi dalam pengajaran pendidikan jasmani pada saat ini.


(24)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan adanya inovasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani, siswa akan mendapatkan berbagai variasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Sehingga, siswa tidak jenuh dengan pembelajaran pendidikan jasmani yang pada awalnya sangat monoton dan siswa selalu bersemangat untuk belajar.

3. Sekolah

Hasil penelitian ini, dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk mengembangkan model pendekatan belajar. Dan meningkatkan kualitas hidup siswa melalui pendidikan jasmani.

E. Struktur Organisasi Tesis BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Penelitian

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah c. Tujuan Penenlitian

d. Manfaat/Signifikansi Penenlitian e. Struktur Organisasi Tesis

BAB II KAJIAN PUSTAKA a. Kajian teori

b. Kerangka Pemikiran c. Hipotesis Penenlitian BAB III METODE PENELITIAN

a. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian. b. Desain Penelitian

c. Definisi Operasional d. Instrument Penenlitian e. Uji Coba Instrumen f. Teknik Pengumpulan Data


(25)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g. Analisis Data

BAB IV HASIL PENENLITIAN DAN PEMBAHASAN a. Pemaparan data

b. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


(26)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian ialah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Ini adalah rencana pemecahan bagi persoalan yang sedang diselidiki ( Furqon, 1982 : 50). Setiap penelitian harus menggunakan pola atau metode tertentu yang menjadi suatu keharusan dalam penelitian. Demikian pula dalam penelitian yang dilakukan ini. Pada penelitian ini diharapkan adanya penjelasan mengenai hubungan-hubungan sebab akibat dari kedua variabel yang sedang diteliti. Permasalahan yang ingin diteliti pada penelitian ini adalah Pengaruh pendekatan taktis dan tradisional dalam permainan sepakbola terhadap motivasi dan hasil belajar keterampilan siswa kelas X yang aktif mengikuti ekstrakulikuler Sepakbola.

Saat melakukan penelitian seorang peneliti memerlukan suatu metode sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan penelitian dan membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah tidak terlepas dari metode yang digunakan dalam penelitian. Masalah yang diteliti serta tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian akan menentukan penggunaan metode penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, Seperti yang dijelaskan oleh Nazir (2005:63), bahwa “Metode eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan, dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh sipeneliti. Dengan demikian, penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol”. Dalam metode eksperimen terdapat variable kontrol dan variabel eksperimen. Varibel kontrol selama perlakuan berlangsung bersifat konstan tetap, sedangkan perkembangannya untuk mengetahui hasil perlakuan itu berlangsung.


(27)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk membuktikan kebenaran dan menguji hipotesis yang penulis ajukan penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode exsprimen, yaitu mengadakan percobaan-percobaan terhadap variable-variabel yang diselidiki untuk mendapatkan suatu hasil. Menurut Ruseffendi (2005:32) bahwa “Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat.”

Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, metode eksperimen penulis rasa cocok untuk menjawab permasalahan yang diajukan yaitu keterkaitan antara variabel-variabel yang menjadi objek pengamatan selama penelitian berlangsung, yaitu antara Pendekatan Taktis dan Pendekatan Tradisional sebagai metode pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas X SMKN 2 Tasikmalaya yang aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler. Kedua kelompok tersebut kemudian menjalani proses perlakuan sesuai dengan program perlakuan yang telah disusun oleh peneliti. Sebelum dan sesudah proses perlakuan diprogramkan, dilakukan pengukuran untuk mengetahui perbedaan hasil belajar permainan sepakbola, akibat dari perlakuan pendekatan taktis dan pendekatan tradisional

1. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian dibutuhkan desain penelitian untuk dijadikan acuan dalam langkah-langkah penelitian. Mengenai desain penelitian Nazir mengatakan (2005:84) bahwa :”Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Penggunaan desain penelitian ini disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, penulis menggunakan desain penelitian yaitu Pretest-Posttest Design.

Mengenai desain penelitian ini penulis gambarkan sebagai berikut: O1 X1 O2

O3 X2 O4


(28)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain Eksperimen Pre-test and Post-test design (Fraenkel and Wallen (1993:247)

Keterangan Gambar:

O1 = Tes awal permainan sepakbola kelompok Pendekatan Taktis

O3 = Tes awal kelompok permainan sepakbola Pendekatan Tradisional

X1 = Eksperimen Pendekatan Taktis

X2 = Eksperimen Pendekatan Tradisional

O2 = Tes akhir permainan sepakbola kelompok Pendekatan Taktis

O4 = Tes akhir permainan sepakbola kelompok Pendekatan Tradisional

2. Langkah-Langkah Penelitian

Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat langkah-langkah penelitian, karena langkah-langkah penelitiann bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa langkah-langkah penelitian yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.

Yang dimaksud langkah penelitian adalah kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti sehingga diharapkan dapat memberi gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian (Suharsimi, 2007:28). Berikut langkah-langkah penelitian yang disajikan dalam gambar dibawah ini :

Populasi & Sampling Identifikasi & Perumusan Masalah Konseptualisasi Variabel Penelitian Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian Desain Penelitian Pengumpulan Data Analisis Data Kesimpulan Validitas dan Reliabilitas Pengamatan Pendahuluan Tidak Ya Operasionalisasi Variabel Penelitian


(29)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian

Berdasarkan gambar 3.2 diatas, secara garis besar proses penelitian pada umumnya melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Melakukan pengamatan pendahuluan untuk mencari permasalahan yang pantas untuk diteliti.

b. Menelaah buku-buku untuk mencari dukungan teori dengan cara membaca buku teori maupun laporan hasil penelitian dan dari hasil penelitian ini peneliti menentukan langkah untuk terus atau menghentikan penelitian.

c. Setelah peneliti memastikan untuk melanjutkan penelitiannya, langkah selanjutnya adalah meninjau kembali rumusan serta memantapkan problematika dan dilanjutkan dengan identifikasi masalah dan membuat perumusan masalah dengan merumuskan tujuan, kegunaan serta hipotesis penelitian.

d. Menentukan konseptual variabel berdasarkan konsep teori yang akan dipakai, dengan kata lain menentukan variabel bebas dan variabel tak bebas dari penelitian yang akan dilakukan.

e. Operasional variabel. Setelah diketahui jenis-jenis variabel dalam penelitian yang akan dilakukan variabel-variabel tersebut perlu dioperasionalisasikan sehingga variabel yang bersifat konseptual dapat dijabarkan ke dalam variabel yang lebih bersifat konkrit. Dengan kata lain definisi operasional dari suatu variabel akan memberikan rincian hal-hal yang harus dikerjakan oleh peneliti


(30)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengukur variabel tersebut (spesifikasi kegiatan peneliti untuk mengukur variabel yang ada dalam penelitiannya).

f. Menyusun instrumen pengumpul data, Jika instrumen pengumpul data telah disusun (dibuat) oleh peneliti sebelum digunakan atau diterapkan di lapangan, terlebih dahulu harus diyakini betul bahwa alat ukur tersebut memenuhi syarat. Syarat suatu alat ukur yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan minimal memenuhi dua kriteria :

1) Validitas 2) Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen pengumpul data tersebut benar-benar dapat mengukur apa yang mau peneliti ukur serta untuk mengetahui konsistensi atau keajegan instumen pengumpul data. Jika instrumen pengumpul data tersebut tidak valid dan tidak reliabel perlu untuk memperbaiki definisi operasional kembali, tetapi jika instrumen pengumpul data tersebut sudah valid dan reliabel selanjutnya peneliti melanjutkan ke tahap selanjutnyaMenentukan desain penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk melihat pengaruh antar variabel

g. Melakukan pengumpulan data di lapangan untuk menguji hipotesis. Dimulai dari pengumpulan data dan kemudian dilanjutkan dengan analisis data, pengolahan data dilakukan dalam rangka pengujian hipotesis. Data yang telah terkumpul, sebelum diolah dan dianalisis terlebih dahulu harus diteliti atau dicek sehingga apabila ada kesalahan, kekurangan, ketidaksesuaian dapat diketahui dan dapat menentukan tindakan-tindakan apa yang perlu dilakukan. h. Analisis data. Konsep berpikir deduktif yang telah diturunkan ke dalam

hipotesis akan diuji secara empiris dengan menggunakan konsep berpikir induktif yaitu melalui pengumpulan data yang dilanjutkan dengan analisis data. Baru kemudian data tersebut diolah menjadi data yang teratur dan tersususun secara lebih terperinci dalam bentuk tabel-tabel atau grafik-grafik


(31)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudian dianalisa. Hasil analisa data dengan statistik menunjukan Ho di tolak atau diterima. Selain itu dalam melakukan analisa data dapat memanfaatkan keterampilan-keterampilan statistik yang tersedia. Keterampilan statistik yang dipakai atau digunakan disesuaikan dengan maksud dan tujuan penelitiannya. Hasilnya kemudian dianalisis dalam pembahasan.

i. Tahap akhir adalah membuat kesimpulan. Merupakan intisari penelitian, bagian yang terpenting dari penelitian karena menjawab pertanyaan penelitian Langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menentukan populasi

b. Memilih menentukan sampel c. Mengadakan Uji validitas angket

d. Melakukan treatment atau pelaksanaan proses pembelajaran pendekatan taktis dan tradisional

e. Mengadakan uji angket f. Melakukan tes akhir g. Mengolah data h. Melakukan pengujian i. Mengambil kesimpulan

B. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian 1. Populasi dan Sampel

Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian, diperlukan suatu sumber data yang disebut populasi. Pengertian populasi menurut Sudjana (2009:6) adalah totalitas yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan Sugiyono (2007:61) menjelaskan populasi merupakan


(32)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2007:56).

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis simpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan jumlah dari sumber data yang dijadikan penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili seluruh populasi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Nonprobability

Sampling. Yang termasuk ke dalam probability Sampling menurut Sugiyono

(2007:119) yaitu sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,

purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling

Untuk penelitian ini penulis akan menggunakan sampling jenuh/total

sampling, sugiyono (2007:124) mengatakan :

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel

Berdasarkan penjelasan diatas, karena objek yang diteliti siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti ekstrakulikuler sebanyak 30 orang, sehingga penulis menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 30 siswa kelas X yang aktif mengikuti ekstrakulikuler sepakbola.


(33)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya mengenai pengambilan jumlah sampel yang yang penulis ambil, hal ini mengacu pada pendapat yang dikemukanan oleh Fraenkel (1993:92) menegaskan bahwa:

For experimental and causal-comparatif studies, we recommand a minimum of 30 individual per group, although sometimess experimental studies with only 15 individual in each group can be defended if they very tightly controlled; studies using only 15 subject per group should probably be replicated however, before too much is made of any findings that occur.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa, jumlah sampel untuk penelitian eksperimen dan kausal komparatif minimal 30 orang dalam setiap kelompok, meskipun terkadang 15 orang juga sudah dianggap mencukupi.

2. Lokasi Penelitian

Untuk pelaksanaan penelitiannya, penulis melakukan penelitian di SMKN 2 Tasikmalaya. Lamanya perlakuan pada penelitian ini adalah 8 minggu,

Pelaksanaan pembelajaran (penelitian) berlangsung sebanyak 3 kali perminggu selama dua bulan, dimulai tanggal Januari 2013 s/d Februari 2013 sehingga jumlah total pembelajaran sebanyak 14 kali pertemuan untuk kelompok Taktis dan 14 kali pertemuan untuk kelompok Tradisional termasuk 1 kali pertemuan tes awal dan 1 kali pertemuan tes akhir tes akhir seperti yang tercantum pada tabel 3.1 berikut ini. Jadi jumlah keseluruhan pertemuan sebanyak 16 kali pertemuan.

Tabel 3.1 Program Perlakuan Penelitian

Kelompok Bentuk perlakuan

Hari/jam Jumlah pertemuan Tempat

Pendekatan taktis Dengan pola pendekatan taktis Rabu, Jumat, Minggu pada luar jam pelajaran Pukul 15.00-16.30 Pertemuan 1-3: Mempertahankan penguasan bola Pertemuan 4-5: Shooting (menembak). Pertemuan 6-7: Menggunakan pemain target untuk menciptakan ke Lapangan sepakbola SMKN 2 Tasikmalaya


(34)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sempatan menembak Pertemuan 8-10 : Menggunakan lemparan ke dalam dengan cepat untuk bergerak menyerang ke depan.

Pertemuan 11-12: Menggunakan lemparan ke dalam dengan cepat untuk bergerak menyerang ke depan

Pertemuan13-14 : pola Serangan dari tendangan penjuru Pendekatan tradisional Dengan pola tradisional Selasa, Kamis ,Sabtu pada luar jam pelajaran Pukul 15.00-16.30

Pertemuan 1-3 : Passing dengan kaki bagian dalam dan luar Pertemuan 4-7 :keterampilan menggiring bola Pertemuan 8-10 : keterampilan menyundul bola Pertemua 11-14: keterampilan menembak bola ke sasaran

Lapangan sepakbola SMKN 2 Tasikmalaya

C. Definisi Operasional

Secara operasional penelitian ini melibatkan dua variabel bebas, yaitu pendekatan mengajar taktis dan pendekatan mengajar tradisional, dan dua variabel terikat yaitu motivasi dan hasil belajar sepakbola yang terdiri dari :

1. Variabel Bebas a. Pendekatan Taktis.

Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan alternatif, satu jalan keluar yang memungkinkan siswa dapat mempelajari keterampilan dalam situasi bermain. Penelitian dan pengalaman lain menunjukan


(35)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa melalui pendekatan taktis guru dan siswa termotivasi untuk belajar keterampilan bermain secara lebih baik. Dari pendekatan taktis adalah urutan pembelajaran yang alamiah, yang meminimalkan proses pembelajaran yang kurang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan siswa.

Keputusan yang tepat seperti apa yang harus dilakukan di dalam situasi bermain adalah sesuatu yang penting. Kesalahan yang sering terjadi dalam olahraga, biasanya terjadi pada siswa pemula, yaitu mereka kurang memahami situasi dan kondisi permainan yang sesungguhnya.

Keunikan dari bermain terletak pada proses membuat keputusan untuk melakukan keterampilan yang tepat. Jika siswa kurang memahami kondisi bermain, kemampuan mereka untuk mengidentifikasi keterampilan yang benar dalam satu situasi tertentu akan terganggu. Untuk meningkatkan pemahaman bermain hanya dapat diperoleh melalui pembelajaran pada kesadaran taktik.

Pendapat yang dikemukakan Richard Light dan Steve Georgakis (Tt:3) dari University of Sidney yaitu : „In Singapore for example the

Singapore Ministry of Education mandated a variation of Game Sense known as the Games Concept Approach in 1999”. (Tan, Wright, McNeill,

Fry &, Tan, 2002).‟

Penjelasan konsep ini memiliki persamaan antara game sense di Australia dengan pendekatan bermain.

Pendapat lainnya pendekatan bermain sama dengan pendekatan taktik dijelaskan Steven Tan (2005: 122-123) dalam catatannya yaitu :

“The Ministry of Education has adopted the terminology Games Concept Approach to teaching games. This approach is akin to the Tactical Games approach presented by Griffin, Mitchell, and Oslin (1997) in the United States. The theoretical basis to this approach is similar to that of the Teaching Games for Understanding (TGfU) approach in the United Kingdom (Thorpe, Bunker, & Almond, 1986). However, to be consistent with international recognition, the term Teaching Games


(36)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

for Understanding was used in this chapter rather than Games Concept Approac”.

Kementerian Pendidikan (Ministry of Education) telah mengadopsi terminologi Games Concept Approach untuk pengajaran permainan. Pendekatan ini serupa dengan pendekatan Tactical Games yang dikemukakan oleh Griffin, Mitchell, dan Oslin (1997:145) di United States. Dasar teori dari pendekatan ini sama dengan pendekatan Pembelajaran Pendekatan Taktik (Pembelajaran Pendekatan Taktik) di United Kingdom (Thorpe, Bunker, & Almond, (1986:186). Dengan demikian, agar sesuai dengan pemahaman internasional, terminologi Pembelajaran Pendekatan

Taktik digunakan dalam bab ini menggantikan Games Concept Approach.

Sekolah pemerintah di Singapura sejajar dengan sekolah umum di United States.

Pembelajaran keterampilan taktis sepakbola tergolong permaianan agonal, saling menyerang (invasion game). Berkaitan dengan pendekatan taktis ini, perlu ditekankan kembali dua hal penting dalam menyusun format pelajaran. Pertama, siswa berlatih untuk mengembangkan keterampilan setelah mereka memainkan bentuk permainan yang menyajikan suatu masalah taktik untuk menguasai keterampilan. Kedua, dengan menggunakan latihan keterampilan dan kesadaran taktik dalam permainan. Melalui kesempatan ini, anda dibantu untuk meningkatkan peluang bahwa siswa akan memahami relevansi nilai keterampilan di dalam suasana bermain.

b. Pendekatan Tradisional

Sejalan dengan pendekatan pola tradisional, Lutan (1997:220) menyebutnya pendekatan langsung selalu berawal dari penjelasan dan contoh tentang keterampilan dasar dan hal ini kemukakan oleh guru, sementara siswa mendengar, melihat, dan berlatih.Keterampilan dasar yang


(37)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikemukakah guru sebagai rujukan. Dalam pendekatan itu sangat dipersoalkan masalah benar atau salahnya gerakan. Selanjutnya Lutan (1988:419) menegaskan, dengan menggunakan pendekatan tersebut, guru atau pelatih mengajarkan secara langsung keterampilan yang sebenarnya.

Dalam penelilian ini, pendekatan pola tradisional dalam mengajar sepakbola adalah dengan mengajarkan langsung keterampilan dasar atau keterampilan dasar sepakbola kepada siswa. Seperti contoh : dalam mempelajari penguasaan keterampilan dasar sepakbola dengan menitik beratkan pada penguasaan keterampilan keterampilan dasar secara terpisah. 2. Variabel Terikat

a. Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan hal yang penting, untuk itu upaya meningkatkan motivasi belajar tersebut dilakukan dengan cara mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar, mengoptimalkan unsur-unsur belajar/ pembelajaran, mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman kemampuan yang di miliki oleh pembelajar dan mengembangkan cita-cita dan aspirasi pembelajar.

Ausubel (1968:125) mengatakan adanya hubungan antara motivasi dan

belajar. Motivasi bukan mempakan syarat mutlak untuk belajar tak perlu lebih dahulu ditunggu adanya motivasi sebelum kita mengajarkan sesuatu. Bahkan kita dapat mengabaikan motivasi dan memusatkan perhatian kepada pengajaran itu sendiri. Bila belajar itu berhasil, akan timbul motivasi itu dengn sendirinya dan keinginan untuk lebih banyak belajar. Sukses dalam belajar akan membangkitkan motivasi untuk belaiar. Motivasi yang dianggap lebih tinggi tarafnya daripada penguasaan tugas ialah “achievement motivation” yakni motivasi untuk mencapai atau

menghasilkan sesuatu. Motivasi ini lebih mantap dan memberikan dorongan kepada sejumlah besar kegiatan, termasuk yang berkaitan dengan pelajari, di sekolah.McClelland (1965:98) mengemukakan bahwa


(38)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: Motivasi adalah kemampuan siswa untuk mempertahankan semangat belajarnya, berkaitan dengan upaya yang diberlakukan oleh seorang siswa dalam rangka memenuhi tuntutan akademik yang telah ditetapkan oleh sekolah. Sedangkan motivasi belajar siswa kelas X SMKN 2 Tasikmalaya yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sepakbola merupakan keinginan dan pendorong siswa untuk mencapai kesuksesan atau memperoleh sesuatu yang menjadi tujuan akhir yang dikehendaki serta harapan untuk berhasil dalam melakukan tugas-tugas sulit secara cepat dan tepat. Motivasi ini oleh McClelland diuraikan dalam beberapa aspek yaitu : (McClelland, 1965:122-138) :

1) Kebutuhan belajar (N), menunjukan adanya keinginan harapan untuk mencapai hasil sebaik-baiknya

2) Kegiatan belajar (I), menunjukan adanya usaha yang dilakukan individu mencapai tujuan baik bersifat jasmaniah maupun rohaniah 3) Hambatan (Bp, Bw), menggambarkan kesulitan-kesulitan yang harus

dihadapi dalam mencapai tujuan

4) Antisipasi terhadap tujuan (Ga), menggambarkan bagaimana antisipasi siswa terhadap kemungkinan gagal atau berhasil dalam usaha mencapai tujuan

5) Bantuan (Nup), menunjukan adanya orang-orang yang berempati, membantu dan mendorong untuk mencapai tujuan yang bersifat kontinyu

6) Suasana perasaan (G), berkaitan dengan perasaan yang dihayati oleh siswa dalam usaha mencapai tujuan

7) Tema belajar (Ach.Th) menunjukan gambaran keseluruhan usaha individu dakam mencapai tujuan

b. Keterampilan Sepakbola


(39)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu faktor penting pada pencapaian hasil belajar siswa. Di lingkungan sekolah tentu yang paling berperan dominan adalah guru penjas. Dalam hal ini guru pendidikan jasmani harus cerdas dalam mengelola lingkungan belajar serta memilih atau menggunakan pendekatan yang paling tepat pada saat proses belajar pendidikan jasmani berlangsung, hal ini bertujuan agar dalam belajar siswa aktif sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya, sehingga potensi dan kemampuan yang dimiliki siswa akan berkembang secara maksimal serta tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dan tujuan nasional akan tercapai dengan baik. Disini penulis akan memaparkan keterampilan yang harus dikuasi oleh seorang pemain sepakbola. Sepak bola merupakan Olahraga yang paling digemari di seluruh antero dunia. Tidak hanya di Indonesia, hampir seluruh negara ini setuju dengan ungkapan tersebut. Dalam bermain sepak bola tentunya tidak hanya bermodal nekat saja,namun ada beberapa keterampilan yang harus dipelajari untuk dapat bermain sepak bola. Dibawah ini adalah beberapa keterampilan dasar dalam sepak bola. Keterampilan dasar sepak bola :

a) passing yaitu menggiring bola dengan kaki dan menggunakan

keterampilan-keterampilan tertentu

b) heading yaitu keterampilan untuk memberikan operan kepada

teman satu tim

c) dribbling yaitu keterampilan menembakkan bola ke arah gawang

untuk mencetak gol

d) Shooting yaitu keterampilan mengenakan bola pada kepala atau

sering disebut menyundul bola. 2) Keterampilan Bermain Sepakbola

Keterampilan bermain sepakbola adalah menguasai keterampilan-keterampilan dasar bermain sepakbola dan mampu mengaplikasikannya


(40)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ke dalam sebuah permainan dengan efektif dan efisien. Subagyo Irianto (2010:15) mengatakan, bahwa keterampilan bermain sepakbola merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan mendasar atau keterampilan dasar dalam permainan sepakbola secara efektif dan efisien baik gerakan yang dilakukan tanpa bola maupun dengan bola. (Sucipto,2000:12) juga mengatakan bahwa : Keterampilan-keterampilan dalam bermain sepakbola merupakan gerakan yang sangat kompleks. “Kompleksitas keterampilan sepakbola meliputi menendang bola, menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, melempar, dan menangkap bola,” . Sehingga membutuhkan proses latihan yang lama dan intensif agar seseorang dapat mahir dalam menguasai keterampilan-keterampilan tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan bermain sepakbola adalah kemampuan serta kesanggupan seorang pemain dalam menguasai keterampilan-keterampilan dasar sepakbola dan mengaplikasikannya ke dalam permainan sepakbola dengan efektif dan efisien. Oleh sebab itu pemain sepakbola wajib menguasai keterampilan bermain sepakbola, karena hal ini akan sangat mendukung performa pemain di lapangan.

D. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan masalah peneliti ini, diperlukan data peneliti yang selanjutnya akan diolah dan dianalisis. Untuk memperoleh data penelitian tersebut, penulis menggunakan instrumen penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2007:101), instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data penelitian ini adalah Angket Motivasi Belajar yang disusun oleh peneliti dengan menggunakan konsep


(41)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

motivasi belajar McClelland, sedangkan Tes Keterampilan Cabang Olahraga Sepakbola di kutip dari buku Nurhasan (2001), dan Tes Keterampilan Bermain dikutip dari Griffin, Mitchell, dan (Hoedaya, 2001:112) yang menciptakan suatu instrumen penilaian yang diberi nama Game Performance Assessment

Instrument (GPAI). Untuk selanjutnya, GPAI yang diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia menjadi Instrumen Penilaian Penampilan Bermain disingkat IPPB.

1. Angket Motivasi Belajar.

Dalam motivasi belajar karena yang akan diukur adalah sikap digunakan skala likert, dengan option-option pilihan sebagai berikut :

a. Sangat setuju, apabila pada sangat sedikit sekali kesempatan responden mengalami hal yang tercantum dalam item

b. Setuju, apabila pada sedikit sekali kesempatan responden mengalami hal yang tercantum dalam item

c. Ragu-ragu, apabila pada beberapa kesempatan responden mengalami hal yang tercantum dalam item

d. Tidak Setuju, apabila pada sebagian besar kesempatan responden mengalami hal yang tercantum dalam item

e. Sangat Tidak Setuju, apabila pada hampir setiap kesempatan responden mengalami hal yang tercantum dalam item

Pada setiap alat ukur tersebut, setiap item memiliki nilai 1 sampai 5 dengan bobot tertentu. Bobotnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pembobotan masing masing options

No. Option Skor

1. SS (Sangat Setuju) 5

2. S (Setuju) 4


(1)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menerapkan keterampilan tersebut dengan melibatkan diri dalam aktivitas permainan sepakbola yang sesungguhnya.

2. Bagi guru penjas

Metode pembelajaran taktis dengan menggunakan ceramah dan demonstrasi melalui bermain langsung dilapangan hendaknya diterapkan pada berbagai materi ajar penjas tidak sebatas olahraga sepakbola, dan jika dimungkinkan dimodifikasi dengan metode ceramah plus tanya jawab dan tugas, ceramah dengan diskusi serta tugas, simulasi, dan sebagainya, sehingga siswa termotivasi untuk menunjukan prestasi.

3. Bagi sekolah

Model pendekatan taktis merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani khusunya sepakbola yang harus terus dikembangan di sekolah karena sesuai dengan perkembangan, karakteristik siswa sebagai peserta didik di sekolah, sehingga dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa dengan tetap memperhatikan aspek kognitif, afektif dan psikomotornya. 4. Peneliti lain yang berminat melaksanakan penelitian selanjutnya, untuk

mmeperoleh hasil analisis yang lebih mendalam, hendaknya lebih memfokukan pada salah satu model pembelajaran dan menggunakan instrument penunjang lainnya seperti interview dan observasi.


(2)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar (2011) Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam Pendidikan Jasmani. RIZKI Press. Bandung.

Arikunto, Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi (2007) Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Ausabel, David P. (1968) Educational Psychology: A Cognitive View. New York and Toronto: Holt, Rinehart and Winston.

Butler, Joy (1996). Teacher Responses to Teaching Games for Understanding. Journal of Physical Education, Recreation & Dance 67. 9 (Nov/Dec 1996): 17-20. Turn on hit highlighting for speaking browsers. Hide highlighting. Tersedia :

http://search.proquest.com.ezproxy.ugm.ac.id/docview/215767671/135B8 9E41414DCFAA8C/3?accountid=13771

Danoe Hoedaya. (2001). Pendekatan keterampilan taktis dalam pembelajaran Permainan Bola Basket. FPOK. UPI.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 SMA: Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta

Endang Rini Sukamti. (2007). Pengembangan Motorik. Diktat . Yogyakarta: FIK UNY.

Fraenkel and Norman E. Wallen. (1993). How To Design And Evaluate Research In Education. Secon Edition. McGraw-Hill. Inc

Furqon, Arief (1982). Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional Giriwijoyo, Santosa. (1992). Ilmu Faal Olahraga, FPOK-Bandung.

Griffin, Linda L.’ Mitchell, Stethen A., Oslin, Judith L., (1997) Teaching Sport Consepts and skill. A Tactical Games Approach, United States of America : Humen Kinetics.


(3)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harsono (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. C.V. Tambak Kusuma.

Subardjah, Herman. (2000). Psikologi Olahraga. Jakarta: Depdiknas

Hamalik, Oemar. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Antariksa Hopper (2002) Teaching games for understanding: The importance of student

emphasis over content emphasis. Tersedia :

http://search.proquest.com.ezproxy.ugm.ac.id/docview/215763091/135B8 9E41414DCFAA8C/2?accountid=13771

Husdarta (2001).Pengaruh Gaya Mengajar Resiprokal dan Eksplorasi Terhadap Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar dan Kemampuan Memecahkan Masalah Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kirk, D., & MacPhail, A. (2002). Teaching games for understanding and situated learning: Rethinking the Bunker-Thorpe model. Journal of Teaching in Physical Education, 21, 177-192.

Light Richard, Georgakis Steve. Can ‘Game Sense’ make a difference? Australian pre-service primary school teachers’ responses to ‘Game Sense’ pedagogy in two teacher education programs. The University of Sidney. Tersedia: http://www.aare.edu.au/05pap/geo05240.pdf. 13 through TGfU, Quest, 55(2), pp.161-176.

Lutan dan Cholik (1996/1997) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdikbud. Dirjen Dikti. Bagian Proyek Penembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. (Primary School Teacher Development Project) IBRD:Loan 3496-IND

Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Lutan (2001). Olahraga dan Etika Fair Play. Dirjen Pemberdayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga. Dirjen Olahraga. Depdiknas.

Lutan dkk. (2001) Pendidikan Kebugaran Jasmani Orientasi Pembinaan Disepanjang Hayat. Dirjen Olahraga. Depdiknas.


(4)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lutan (2001) Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pusat Penerbitan Universitas terbuka.

Luxbacher. Joseph A (2004). Sepakbola Taktik dan Teknik Bermain. (Alih Bahasa: Bambang Sugeng). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Malathi Balakrishnan., at.al (2011). Effect of Teaching Games for Understanding Approach on Students' Cognitive Learning Outcome. World Academy of Science, Engineering and Technology 77 Malaysia. Tersedia :

http://www.google.com/search?ie=UTF-8&oe=UTF-8&sourceid=navclient&gfns=1&q=effect+of+Teaching+games+for++unders tanding+approach+on+students++cognitive++learning+outcome

Max Darsono. (2011, 27 April). Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar. Tersedia: http://www.Wikipedia.com

McClelland. (1953). The Impact Of Achievement Motivation Training on Small Business. California Manajemen Review : Free Press

McClelland. (1965). Toward Theory Of Motive

Acquistion,”AmericanPsychologist”. NewYork : Free Press

Metzler (2000) Instructional Models for Physical Education. Copyright. 2000 by Allyn & Bacon. A Pearson Education Company Needham Heights, Massachustts 02194.

Nadisah (1983). Diagnosa dan Remedial Kesulitan Belajar Keterampilan Gerak. Jakarta : Depdikbud, Dirjen Dikti, PPLPTK.

Natawidjaya, Rochman. (1979). Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Mutiara Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Ciawi Bogor : Ghalia Indonesia

Richard Light dan Ms Christina Curry (2002:1). Implementing Pedagogical Innovation in Physical Education: A Case study On the Implementation of TGfU Pedagogy in a NSW Secondary School. Tersedia:

http://www.barker.nsw.edu.au/subsite.asp?ss=105&id=4&pg=9

Riduwan. (2009). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Penerbit. Alfabeta. Bandung


(5)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rink (1993:166) Teaching Physical Education for Learning. University of South Carolina. Mosby .

Russel, Keith. (1986). Coaching Certification Manual. Ontario : Canadian Gymanastic Federation.

Sardiman A. M. (2006) . Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Siedentop, D. (1994). Quality PE through Positive Sport Experiences: Sport Education.Illinois: Human Kinetics

Siegel, Sidney (1997). Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung :Alfabeta.

Subroto. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar. FPOK. UPI.

Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola. Depdiknas. Dirjen Dikdasmen. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Sudjana (2009). Metoda Statistika. Bandung:Tarsito

Sugiyanto. (1993). Belajar Gerak Seri Bahan Penataran Pelatih Tingkat Dasar, Jakarta : Pusat Pendidikan dan Penataran, KONI Pusat.

Suherman. (2009). Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Penertbit CV. Bintang WarliArtika. Bandung

Sukatamsi (2001) Permainan Sepakbola. Universitas Terbuka. Jakarta

Sutresna (2002) Pembelajaran Bola Basket Mini Siswa Kelas Unggulan (Studi Eksperimental di SDN Soka 34 Bandung Jawa Barat. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Tan Steven, et.al (2002) Implementating the Games Consept Approach in Singapore Schools: A Preliminary Report. Tersedia:


(6)

Defri Mulyana, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://repository.nie.edu.sg/jspui/bitstream/10497/3853/1/RERACT-2002-1-77.pdf 48

Tarigan (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran Sepak Bola. Konsep dan Metode. Depdiknas Dirjen Dikdasmen

Turner, A.P., & Martinek, T.J. (1992). A comparative analysis of two models for teaching games (technique approach and game-centered-tactical-focus-approach). International Journal of Physical Education, 29, 15–31.

Walgito, Bimo. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

W.S. Winkel, (1989). Cita-cita Yang Mempunyai Makna Bagi Seseorang. Tersedia: http://www.Wikipedia.com

Yudiana (2009). Implementasi Model Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Bola Voli Di Sekolah Menengah Pertama. Disertasi. FPOK-UPI.

Yusuf Syamsu,dkk (1992). Psikologi Pendidikan. Penerbit. CV Andira Bandung.