PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PANCA INDERA : Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan Pada Siswa Kelas IV SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupate

(1)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

TENTANG POKOK BAHASAN PANCA INDERA

(Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan Pada Siswa Kelas IV SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Liza Rohmania

1107508

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ” Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA tentang Pokok Bahasan Panca Indera” (Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada Siswa Kelas IV SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi) ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Desember 2013 Yang membuat pernyataan,

Liza Rohmania NIM. 1107508


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LIZA ROHMANIA 1107508

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

TENTANG POKOK BAHASAN PANCA INDERA

(Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada Siswa Kelas IV SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. H. Yahya Sudarya, M.Pd. NIP. 19521212 197501 1 002

Pembimbing II

Sandi Budi Iriawan, S.T,. M.Pd. NIP. 19791020 200812 1 002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. Nana Djumhana, M.Pd. NIP 19590508 198403 1 002


(4)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

PENERAPAN MODEL KOOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPA

TENTANG POKOK BAHASAN PANCA INDERA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV

SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi) Liza Rohmania

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ” Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA tentang Pokok Bahasan Panca Indera”. Bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw. Subjek yang dikenai tindakan yaitu siswa kelas IV yang berjumlah 33 siswa pada tahun pelajaran 2013/2014 di SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi kemudian dibuat perencanaan perbaikan yang digunakan dalam siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Adapun instrumen pengumpulan data berupa tes siklus, lembar observasi dan angket siswa. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran, lembar observasi guru/peneliti serta siswa digunakan untuk mengobservasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti/guru serta siswa sedangkan angket siswa digunakan untuk menjaring respon siswa terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hasil penelitian ditemukan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan pembelajaran mengalami peningkatan. Data menunjukan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I hasil belajar siswa diperolehan nilai rata-rata 68,00 dengan prosentase siswa di atas KKM sebesar 63,64% dan pada tindakan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan yang cukup tinggi dengan perolehan nilai rata-rata 75,76 dengan prosentase siswa di atas KKM sebesar 78,79%. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mencakup delapan langkah pembelajaran yaitu: 1) pengelompokan kelompok asal secara heterogen yang diikuti dengan penjelasan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan; 2) pemberian materi yang berbeda untuk setiap anggota kelompok yang masing-masing tentang materi Indera Penglihatan, Indera Pendengaran, Indera Penciuman, Indera Perasa dan Indera Peraba; 3) pemberian tugas untuk masing-masing siswa dalam kelas melalui LKS yang terdiri dari tugas tentang materi Indera Penglihatan, Indera Pendengaran, Indera Penciuman, Indera Perasa dan Indera Peraba dan penjelasan petunjuk pada LKS; 4) pengelompokan kelompok ahli yang terdiri dari kelompok ahli Indera Penglihatan, Indera Pendengaran, Indera Penciuman, Indera Perasa dan Indera Peraba; 5) pengelompokan kembali ke kelompok asal; 6) presentasi kelompok ahli; 7) penyimpulan materi secara umum yaitu tentang Panca Indera; dan 8) penutupan pembelajaran.


(5)

DAFTAR ISI Halaman Pengesahan

Halaman Pernyataan

ABSTRAK …………...…...………...………... i

KATA PENGANTAR ..…......………..………... ii

DAFTAR ISI ……….……….. ... iv

DAFTAR TABEL ………..... vi

DAFTAR GAMBAR… ...……….………...……….…….. vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..………... 1

B. Rumusan Masalah ……..……….. 4

C. Tujuan Penelitian ……….………..……….. 4

D. Manfaat Penelitian ………..………... 5

E. Hipotesis Tindakan ... 6

F. Definisi Opersional ………..………. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 9

B. Pembelajaran Kooperatif ...…………... 10

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ...………... 13

D. Hasil Belajar ... 16

E. Pokok Bahasan Panca Indera ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ………...……… 23

B. Model Penelitian ... 24

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ………....……… 26

D. Prosedur Penelitian ………...……….. 26

E. Instrumen Penelitian ………... 31


(6)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 1. Siklus I ... 36 2. Siklus II ... 44

B. Pembahasan ………...

1. Siklus I ... 52 2. Siklus II ... 54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....………...………... 58 B. Rekomendasi ...………... 59

DAFTAR PUSTAKA 60


(7)

DAFTAR TABEL

4.1 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 36 4.2 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Guru dan

Siswa pada Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 40 4.3 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 44 4.4 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Guru dan

Siswa pada Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 48 4.5 Hasil Belajar Siswa Setelah Tindakan Pembelajaran ... 56 4.6 Prosentase Jumlah Siswa Berdasarkan KKM ... 57


(8)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

DAFTAR GAMBAR

3.1 Langkah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart ... 25

4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 42

4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 51

4.3 Prosentase Jumlah Siswa Berdasarkan KKM pada Siklus I ... 54

4.4 Prosentase Jumlah Siswa Berdasarkan KKM pada Siklus II ... 55


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek penting dalam pembangunan nasional. Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia yang salah satunya melalui pendidikan, sampai saat ini masih banyak tantangan dan ketertinggalan dibanding dengan negara lain yang lebih dulu maju dalam meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusianya.

Upaya mengembangkan aspek kepribadian manusia salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan di tingkat satuan pendidikan berupaya untuk membekali siswa yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan. Tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah berusaha untuk mencapai kepribadian suatu individu yang lebih baik dalam mengemban tugas untuk menjadi generasi yang lebih baik, manusia yang lebih berkebudayaan, dan manusia yang memiliki kepribadian yang lebih baik.

Pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah merupakan sarana dalam mengembangkan kepribadian siswa untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu, guru sebagai katalisator pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk siswa yang berkepribadian bangsa yang ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang memadai bagi siswa.

Guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus dengan cara meningkatkan pemahaman terhadap mekanisme dan pola penyebaran untuk meningkatkan profesionalitasnya. Selain itu, guru


(10)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

harus mengkaji hasil-hasil penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pengajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru tersebut tidak terjebak pada praktik pengajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif yaitu menggunakan metode konvensional yang tidak mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari materi pelajaran yang disajikan di Sekolah Dasar. IPA disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Atas dasar tersebut, tujuan utama pembelajaran IPA diharapkan agar siswa mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan alam di sekitar siswa, harapan selanjutnya adalah agar siswa memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, memiliki rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

Samatorva, (2006: 3) menyatakan bahwa IPA adalah “ilmu pengetahuan yang mempunyai obyek dan menggunakan metode ilmiah”. Lebih jelas lagi Asy'ari (2007: 7) menjelaskan bahwa sains selain sebagai produk yaitu berupa pengetahuan manusia juga sebagai proses yaitu bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut.

Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Secara konseptual tujuan pembelajaran IPA adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap


(11)

alam sebagai sumber kehidupan manusia, maka siswa dituntut agar mampu mencapai standar pencapaian minimal materi pembelajaran IPA.

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran kita tidak bisa melakukan pengajaran begitu saja atau secara spontan tetapi harus melalui perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran inilah yang akan menentukan kemana arah atau kegiatan apa saja yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, begitu juga perencanaan terhadap penggunaan media apa yang cocok untuk pembelajaran tersebut. Situasi dan kondisi proses pembelajaran di Kelas IV SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi berdasarkan hasil observasi dan identifikasi masalah selama peneliti mengajar dapat digambarkan antara lain, 1) pembelajaran monoton dan membosankan bagi siswa, 2) pembelajaran bersifat klasikal, 3) aktivitas siswa dalam pembelajaran kurang.

Kondisi di atas berdampak pada hasil belajar siswa. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPA tentang pokok bahasan Panca Indera dari 33 orang siswa pada tahun pelajaran 2013/2014 yang jauh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65.

Untuk dapat mencapai kualitas pembelajaran yang optimal, guru diharapkan mampu menggunakan strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Panca Indera diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebuah model pembelajaran kooperatif dimana siswa, lebih aktif


(12)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan dari model pembelajaran ini adalah untuk mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi secara mandiri.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan judul penelitian yaitu, Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA tentang Pokok Bahasan Panca Indera.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Panca Indera melalui penerapan model Pembelajararan Kooperatif Tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Babakan Pamoyanan? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Panca

Indera melalui penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Babakan Pamoyanan?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas IV SDN Babakan Pamoyanan dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Panca Indera melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mendeskripsikan:


(13)

1. Perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Panca Indera melalui penerapan model Pembelajararan Kooperatif Tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Babakan Pamoyanan.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Panca Indera melalui penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Babakan Pamoyanan.

3. Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Babakan Pamoyanan dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Panca Indera melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat positif bagi guru, siswa, dan pihak-pihak yang terkait. Manfaat yang dapat diambil diantaranya:

1. Manfaat bagi siswa

a. Tumbuhnya proses belajar aktif dalam diri siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

b. Adanya keterlibatan siswa secara langsung selama proses belajar melalui kegiatan pengamatan dengan menggunakan alat peraga dan sarana prasarana yang tersedia dengan model kooperatif tipe Jigsaw

c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebagai indikasi ketercapaian tujuan pembelajaran


(14)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

2. Manfaat bagi guru

a. Sebagai salah satu variasi model pembelajaran yang dapat diaplikasikan oleh guru di kelas dalam Pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

b. Memperoleh peningkatan nilai KKM bagi siswa menjadi indikator keberhasilan mengajar guru

c. Sebagai motivasi guru untuk membuat penelitian tindakan kelas 3. Manfaat bagi peneliti

a. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti

b. Sebagai bahan perbandingan dalam menerapkan model pembelajaran di kelas

c. Memberikan dasar untuk meneliti pelaksanaan pembelajaran IPA atau mata pelajaran lainnya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan paparan di atas, maka hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ Jika pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Panca Indera pada siswa kelas IV SDN Pamoyanan dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, maka hasil belajar siswa dapat ditingkatkan”.


(15)

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka variabel-variabel yang harus didefinisikan dengan jelas yaitu:

1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar menurut Sudjana yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Adapun hasil belajar tersebut adalah kemampuan kognitif siswa setelah proses belajar yang diukur melalui instrumen tes berbentuk uraian.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif model tim ahli menurut Aronson, Blaney, Stephen, Sikes dan Snapp yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

a. Siswa dikelompokkan kedalam beberapa kelompok yang disebut kelompok asal

b. Setiap orang dalam kelompok diberi bagian materi yang berbeda c. Setiap orang dalam kelompok diberi bagian materi yang ditugaskan

d. Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari bagian materi /sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru yang disebut kelompok ahli untuk mendiskusikan bagian materi mereka

e. Setelah selesai diskusi sebagai kelompok ahli, setiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang bagian materi yang mereka kuasai dan anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh


(16)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

f. Setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi tentang bagian materi yang mereka kuasai

g. Guru bersama siswa menyimpulkan materi secara umum h. Guru menutup pembelajaran


(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kusumah dan Dwitagama (2009: 9) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisifatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Dari pengertian di atas, diperoleh gambaran bahwa PTK dilakukan oleh guru yang difokuskan pada situasi kelas dan mempunyai tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini menandakan bahwa guru dapat meneliti dengan cermat sebuah pembelajaran yang sedang dilaksanakan di kelasnya. Melalui PTK, guru dapat mencoba menerapkan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakterisasi siswa di kelas tersebut, baik dari segi metode, teknik, dan model belajar mengajarnya sehingga pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, guru dapat memperbaiki pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan di dalam kelas.

Menurut Kusumah dan Dwitagama (2009: 11) terdapat beberapa prinsip dasar dari PTK yang harus diperhatikan sebagai berikut:

1. Berkelanjutan, PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklustis; 2. Integral, PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti;


(18)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

3. Ilmiah, diagnosis masalah berdasar pada kejadian nyata;

4. Motivasi dari dalam, motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam siswa; dan

5. Lingkup, masalah tidak dibatasi pada masalah pembelajaran di dalam dan luar ruang kelas.

B. Model Penelitian Tindakan Kelas yang Dikembangkan

Disain penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart (Soedarsono, 1997: 16). Model ini terdiri dari empat komponen yaitu:

1. Rencana: Tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan dan sikap sebagai solusi.

2. Tindakan: Apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi: Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

4. Refleksi: Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.


(19)

Adapun siklus pelaksanaan PTK yaitu:

Gambar 3.1. Model Penelitian Menurut Kemmis dan Mc. Taggart

Selama berlangsungnya tindakan, dilakukan observasi. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh seorang observer dengan menggunakan panduan berupa lembar observasi. Selain adanya kegiatan observasi, peneliti menuliskan temuan-temuan selama proses pembelajaran berlangsung dalam catatan lapangan. Setiap selesai melaksanakan satu kali tindakan, peneliti melakukan wawancara dengan siswa. Hasil wawancara, observasi, catatan lapangan, hasil diskusi dengan observer dijadikan sebagai bahan analisis dan refleksi dari setiap tindakan yang telah dilaksanakan.

SIKLUS 1

SIKLUS 2 Tindakan

Perencanaan Observasi

Refleksi

Perencanaan Observasi

Refleksi Tindakan Observasi awal


(20)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

C. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek yang diambil dari penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Babakan Pamoyanan dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang yang terdiri dari Laki-laki 18 orang dan Perempuan 15 orang

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Babakan Pamoyanan yang beralamat di Jalan Gandasoli Kp. Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah dilakukan melalui beberapa siklus pembelajaran. Siklus pembelajaran bertujuan untuk mengamati peningkatan pada setiap kegiatan pembelajaran siswa. Dalam tiap siklus pembelajaran, di dalamnya terdiri dari perencanaan (Planning), tindakan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (reflecting).

Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (4x35 menit), dan siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (4x35 menit) dengan pertemuan kedua pada setiap siklus digunakan untuk pelaksanaan tes akhir siklus. Setiap siklus dijalankan dalam empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.


(21)

1. Tahap Perencanaan a. Observasi awal

Kegiatan ini dilakukan untuk melihat dan menganalisis keadaan awal dari subyek penelitian. Observasi awal adalah langkah pertama untuk mengetahui langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan.

b. Studi dokumentasi

Kegiatan pengenalan masalah belajar menjadi langkah yang penting untuk dilakukan, pada kegiatan ini peneliti mencari dan menemukan masalah-masalah apa saja yang ada di kelas, dan bagaimana upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Penelaahan masalah yang akan dihadapi, diantaranya dengan melakukan studi dokumentasi dan observasi langsung di kelas. Objek yang menjadi bahan identifikasi diantaranya dengan melihat kurikulum yang digunakan pada sekolah yang bersangkutan, melihat riwayat nilai harian siswa serta mengamati karakeristik kelas yang akan diteliti oleh guru. c. Rencana Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti merumuskan rencana yang akan dilaksanakan dalam PTK, diantaranya:

1) Menentukan observer yang membantu kegiatan penelitian

2) Menyiapkan alat dan media belajar serta sarana prasarana pendukung lainnya


(22)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

d. Penyusunan Instrumen

Penyusunan instrumen dilakukan sebagai alat perekam data selama proses penelitian dilaksanakan. Instrumen yang disusun berupa, RPP, lembar tes, dan lembar observasi.

2. Tahap Pelaksanaan SIKLUS 1

a. Perencanaan Tindakan Kelas

Kegiatan perencanaan tindakan kelas, merupakan langkah sebelum tindakan kelas dilakukan, diantaranya:

1) Menganalisis silabus pembelajaran untuk kemudian dijabarkan kedalam RPP

2) Menyusun RPP mata pelajaran IPA kelas IV 3) Menyiapkan instrumen penilaian

b. Pelaksanaan Tindakan Kelas

Pelaksanaan tindakan merupakan tahap aplikasi dari perencanaan-perencanaan yang sudah disusun. Pelaksanaan yang dilakukan diantaranya: 1) Melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan RPP yang sudah

disusun

2) Menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw selama kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah:

a) Siswa dikelompokkan kedalam beberapa kelompok yang disebut kelompok asal


(23)

b) Setiap orang dalam kelompok diberi bagian materi yang berbeda c) Setiap orang dalam kelompok diberi bagian materi yang ditugaskan d) Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari

bagian materi /sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru yang disebut kelompok ahli untuk mendiskusikan bagian materi mereka

e) Setelah selesai diskusi sebagai kelompok ahli, setiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang bagian materi yang mereka kuasai dan anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh

f) Setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi tentang bagian materi yang mereka kuasai

g) Guru bersama siswa menyimpulkan materi secara umum h) Guru menutup pembelajaran

SIKLUS 2

a. Perencanaan Tindakan Kelas

Kegiatan perencanaan tindakan kelas, merupakan langkah sebelum tindakan kelas dilakukan, langkah-langkah pada siklus 2 diantaranya: 1) Menganalisis silabus pembelajaran untuk kemudian dijabarkan kedalam

RPP setelah direvisi berdasarkan hasil refleksi pada Siklus 1 sebelumnya 2) Menyusun RPP mata pelajaran IPA kelas IV


(24)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

b. Pelaksanaan Tindakan Kelas

Pelaksanaan tindakan merupakan tahap aplikasi dari perencanaan-perencanaan yang sudah disusun. Pelaksanaan yang dilakukan diantaranya: 1) Melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan RPP yang sudah

disusun

2) Menerapkan model belajar Kooperatif Tipe Jigsaw selama kegiatan pembelajaran

3. Tahap Observasi

Tahap observasi merupakan kegiatan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, yang bertujuan untuk mengamati secara langsung interaksi belajar siswa di kelas serta mengamati jalannya kegiatan belajar di kelas.

Secara umum, hal-hal yang diobservasi diantaranya adalah, proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa, kemudian dinilai apakah telah mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan selama dua siklus pembelajaran dilaksanakan.

4. Tahap Refleksi

Tahap refleksi bertujuan untuk menganalisis hasil dari proses pembelajaran untuk dicari kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan hal-hal yang dapat dipertahankan pada siklus selanjutnya.


(25)

Hasil dari refleksi penelitian, pada akhirnya dijadikan bahan dalam penarikan kesimpulan, sehingga diketahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar Observasi

Lembar Observasi merupakan lembar pengamatan yang berfungsi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran. Adapun instrumen lembar observasi yang digunakan merupakan lembar observasi terbuka yang terdiri dari Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Lembar Observasi Aktivitas Guru. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengukur sejauhmana kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang disusun sebelumnya.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP adalah skenario pembelajaran yang disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. RPP di dalamnya memuat sistematika pelaksanaan pembelajaran yang akan diaplikasikan oleh guru yaitu mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw model Tim ahli. Adapun dalam penelitian ini digunakan dua RPP yang mewakili masing-masing satu siklus.


(26)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS merupakan lembar kerja yang harus diisi oleh setiap siswa dalam kelompok. LKS dalam penelitian ini adalah LKS dalam pembelajaran IPA yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw model Tim Ahli tentang pokok bahasan Panca Indera yang terdiri dari dua paket LKS (1 LKS untuk 1 kali pertemuan pembelajaran).

4. Alat Evaluasi

Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen tes tertulis berbentuk uraian yang disusun untuk disebarkan kepada siswa pada pertemuan kedua setiap siklus, dan berfungsi untuk memperoleh nilai hasil belajar siswa setelah materi belajar disampaikan kepada siswa. Fungsinya adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang diajarkan sebelumnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui instrumen-instrumen penelitian yaitu instrumen lembar observasi dan instrumen tes bentuk uraian. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Sedangkan data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui intrumen tes berbentuk uraian yang diberikan pada setiap akhir siklus.


(27)

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data-data dari penelitian ini setelah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Jenis data yang didapat dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari tes akhir siklus untuk hasil belajar IPA siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut.

a. Pengolahan data hasil belajar

Tes tertulis dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Tes tertulis tiap akhir siklus dilaksanakan untuk mengetahui ketuntasan secara keseluruhan atau Daya Serap Klasikal (DSK). DSK dilakukan dengan menjumlahkan seluruh nilai tes yang diperoleh siswa kemudian membaginya dengan sejumlah siswa yang mengikuti tes. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

̅ ∑

Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

: Total nilai yang diperoleh siswa


(28)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

b. Menghitung Daya Serap Klasikal (DSK) Daya serap dihitung dengan rumus:

c. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan : ∑ :Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65

n : Banyak siswa

100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar

2. Data Kualitatif

Data kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan pada lembar observasi. Dalam penelitian ini dilibatkan seorang pengamat, sedangkan pengolahan data kualitatif


(29)

ini dilakukan dengan cara menerjemahkan dan mendiskusikan dengan pengamat jika terdapat jawaban pengamat yang perlu diklarifikasi dari setiap item pertanyaan. Kemudian peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika banyaknya jawaban positif lebih banyak dari pada jawaban negatif, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.


(30)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pendekatan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi dalam pembelajaran IPA tentang Materi Panca Indera dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan kedelapan langkah pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw model tim ahli yang meliputi pengelompokan kelompok asal, pemberian materi yang berbeda untuk setiap anggota kelompok asal, pemberian tugas untuk masing-masing siswa, pengelompokan kelompok ahli, pengelompokan kembali ke kelompok asal, presentasi kelompok ahli, penyimpulan materi secara umum, dan penutupan pembelajaran. Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar observasi terbuka guru dan siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mencakup delapan langkah pembelajaran yaitu: 1) pengelompokan kelompok asal secara heterogen yang diikuti dengan penjelasan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan; 2) pemberian materi yang berbeda untuk setiap anggota kelompok yang masing-masing


(31)

tentang materi Indera Penglihatan, Indera Pendengaran, Indera Penciuman, Indera Perasa dan Indera Peraba; 3) pemberian tugas untuk masing-masing siswa dalam kelas melalui LKS yang terdiri dari tugas tentang materi Indera Penglihatan, Indera Pendengaran, Indera Penciuman, Indera Perasa dan Indera Peraba dan penjelasan petunjuk pada LKS; 4) pengelompokan kelompok ahli yang terdiri dari kelompok ahli Indera Penglihatan, Indera Pendengaran, Indera Penciuman, Indera Perasa dan Indera Peraba; 5) pengelompokan kembali ke kelompok asal; 6) presentasi kelompok ahli; 7) penyimpulan materi secara umum yaitu tentang Panca Indera; dan 8) penutupan pembelajaran.

3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi dari siklus I dan siklus II sebesar 7,76. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 68,00 dan pada siklus II sebesar 75,76. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN Babakan Pamoyanan dalam pembelajaran IPA tentang Materi Panca Indera dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

B. Rekomendasi

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.


(32)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

1. Guru-guru SDN Babakan Pamoyanan khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat melaksanakannya sesuai dengan langkah-langkah untuk model Jigsaw yang dipilih.

2. Guru-guru SD yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan pada awal pembelajaran dapat menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

3. Guru-guru SD yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan menjelaskan petunjuk-petunjuk untuk tugas yang diberikan kepada masing-masing siswa.

4. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melalui berbagai model selain model tim ahli.


(33)

60

DAFTAR PUSTAKA

Aronson, Blaney, Stephen, Sikes & Snapp. (2010). Model-model Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press. [Online]. Available at: http://www.wikipedia.com [Oktober 24, 2013]

Anni, S. (2005). Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Bandung: Erlangga. Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Budiningsih, A. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Bandung: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta: Depdiknas

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fitriana, S. (1990). Penerapan Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Ibrahim. (2000). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kusumah, K. & Dwitagama. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nataliawaty, K. (2003). Penilaian Hasil Belajar berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nurhadi, S. (2003). Penerapan Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran IPA untuk Sekolah Menengah Pertama. Tesis pada Pasca Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Samatorva, N. (2006). Ilmu Pegetahuan Alam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Soedarsono, M. (1997). Model-model dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Erlangga.

Sudjana, N. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suherman. (2001). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara


(1)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

b. Menghitung Daya Serap Klasikal (DSK) Daya serap dihitung dengan rumus:

c. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65

n : Banyak siswa 100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar

2. Data Kualitatif

Data kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan pada lembar observasi. Dalam penelitian ini dilibatkan seorang pengamat, sedangkan pengolahan data kualitatif


(2)

ini dilakukan dengan cara menerjemahkan dan mendiskusikan dengan pengamat jika terdapat jawaban pengamat yang perlu diklarifikasi dari setiap item pertanyaan. Kemudian peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika banyaknya jawaban positif lebih banyak dari pada jawaban negatif, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.


(3)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pendekatan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi dalam pembelajaran IPA tentang Materi Panca Indera dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan kedelapan langkah pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw model tim ahli yang meliputi pengelompokan kelompok asal, pemberian materi yang berbeda untuk setiap anggota kelompok asal, pemberian tugas untuk masing-masing siswa, pengelompokan kelompok ahli, pengelompokan kembali ke kelompok asal, presentasi kelompok ahli, penyimpulan materi secara umum, dan penutupan pembelajaran. Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar observasi terbuka guru dan siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mencakup delapan langkah pembelajaran yaitu: 1) pengelompokan kelompok asal secara heterogen yang diikuti dengan penjelasan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan; 2) pemberian materi yang berbeda untuk setiap anggota kelompok yang masing-masing


(4)

tentang materi Indera Penglihatan, Indera Pendengaran, Indera Penciuman, Indera Perasa dan Indera Peraba; 3) pemberian tugas untuk masing-masing siswa dalam kelas melalui LKS yang terdiri dari tugas tentang materi Indera Penglihatan, Indera Pendengaran, Indera Penciuman, Indera Perasa dan Indera Peraba dan penjelasan petunjuk pada LKS; 4) pengelompokan kelompok ahli yang terdiri dari kelompok ahli Indera Penglihatan, Indera Pendengaran, Indera Penciuman, Indera Perasa dan Indera Peraba; 5) pengelompokan kembali ke kelompok asal; 6) presentasi kelompok ahli; 7) penyimpulan materi secara umum yaitu tentang Panca Indera; dan 8) penutupan pembelajaran.

3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Babakan Pamoyanan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi dari siklus I dan siklus II sebesar 7,76. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 68,00 dan pada siklus II sebesar 75,76. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN Babakan Pamoyanan dalam pembelajaran IPA tentang Materi Panca Indera dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

B. Rekomendasi

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.


(5)

Liza Rohmania, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Panca Indera

1. Guru-guru SDN Babakan Pamoyanan khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat melaksanakannya sesuai dengan langkah-langkah untuk model Jigsaw yang dipilih.

2. Guru-guru SD yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan pada awal pembelajaran dapat menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

3. Guru-guru SD yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan menjelaskan petunjuk-petunjuk untuk tugas yang diberikan kepada masing-masing siswa.

4. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melalui berbagai model selain model tim ahli.


(6)

60

DAFTAR PUSTAKA

Aronson, Blaney, Stephen, Sikes & Snapp. (2010). Model-model Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press. [Online]. Available at: http://www.wikipedia.com [Oktober 24, 2013]

Anni, S. (2005). Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Bandung: Erlangga. Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Budiningsih, A. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Bandung: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta: Depdiknas

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fitriana, S. (1990). Penerapan Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Ibrahim. (2000). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kusumah, K. & Dwitagama. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nataliawaty, K. (2003). Penilaian Hasil Belajar berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nurhadi, S. (2003). Penerapan Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran IPA untuk Sekolah Menengah Pertama. Tesis pada Pasca Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Samatorva, N. (2006). Ilmu Pegetahuan Alam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Soedarsono, M. (1997). Model-model dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Erlangga.

Sudjana, N. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suherman. (2001). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN GAYA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) : Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Kelas IV MI Cadasngampar Kecamat

0 1 24

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA.

0 1 36

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOFERATIFTIPEJIGSAW PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Babakan Kota Bandung.

1 1 42

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA.

0 4 31

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA:Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas IV SDN Citigeu Kabupaten Sukabumi.

0 0 32

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT : Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan Pada Siswa Kelas IV SDN Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

0 1 34

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW :Penelitian Tindakan Kelas Tentang Pokok Bahasan Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya pada Siswa Kelas V SDN Margasari II.

0 0 35