PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR - Perancangan Komunikasi Visual Sebagai Media Promosi Band Black Strawberry

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI BAND BLACK STRAWBERRY

Diajukan untuk menempuh ujian Tugas Akhir guna memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana di bidang Desain Komunikasi Visual

oleh :

RAHMA DIAN MAHARANI

C0703028

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIFERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

HALAMAN MOTTO

No Music no Dream

HALAMAN PERSEMBAHAN

TUGAS AKHIR INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA :

Orang Tua dan Kakakku Bandku Black Strawberry

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugerahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan dan menyusun Pengantar Tugas Akhir ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang Desain Komunikasi Visual. Pengantar Tugas Akhir ini merupakan sebuah puncak kegiatan penulis selama menuntut ilmu di jurusan Desain Komunikasi Visual UNS.

Terselesaikannya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan serta motivasi dari semua pihak yang telah membantu penulis, baik lingkungan kampus maupun luar lingkungan kampus. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Edi Wahyono H, M.Sn. selaku Ketua Jurusn Desain Komunikasi Visual.

3. Andreas Slamet W. S.Sn, M.Hum. selaku pembimbing Tugas Akhir I atas semua saran dan masukan selama mengerjakan Karya Tugas Akhir ini.

4. Arief Iman S.S.Sn selaku pembimbing Tugas Akhir II atas semua saran dan masukan selama mengerjakan Karya Tugas Akhir ini.

5. Esty Wulandari, S.Sos, M.Si. selaku sekertaris sidang Tugas Akhir.

6. Jazuli A. Munib S.Sn selaku Pembimbing Akademik.

7. Bambang Purwadi, S.Ip bidang akademik Jurusan Desain Komunikasi Visual.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas semua bantuan yang diberikan

Akhirnya penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan karya Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas akhir ini. Diharapkan karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, 25 Mei 2011

Rahma Dian Maharani C0703028

E. Tinjauan Desain Komunikasi Visual…………………………………….

F. Tinjauan Media Komunikasi Visual……………………………………..

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk………………………………………………………………

B. Analisis Situasi…………………………………………………………...

C. Studi Komparasi………………………………………………………….

D. Analisis SWOT…………………………………………………………...

E. Positioning………………………………………………………………..

F. Unique Selling Preposition (USP)……………………………………….

BAB IV KONSEP KREATIF DAN PERANCANGAN MEDIA

A. Metode Perancangan…………………………………………………….

B. Konsep Kreatif……………………………………………………………

C. Standar Visual……………………………………………………………

D. Strategi Verbal…………………………………………………………..

E. Media Promosi dan Media Placement…………………………………..

F. Estimasi Biaya……………………………………………………………

BAB V VISUALISASI KARYA …………………………………………..

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………

B. Saran……………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...

89 Ucapan Terima Kasih

LAMPIRAN

ABSTRAKSI

Perancangan Komunikasi Visual sebagai Media promosi Band Black Strawberry

Rahma Dian Maharani. 1

Andreas Slamet Widodo, S.Sn, M. Hum. 2 Arief Imam Santoso, S.Sn. 3

2011. Pengantar Karya Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Komunikasi Visual sebagai media promosi Band Black Strawberry. Adapun permasalahan yang dikaji adalah bagimana memilih media komunikasi visual yang tepat, efektif dan efisien sehingga tujuan promosi tercapai yaitu berhasilnya penjualan mini album indie Black Strawberry dan juga dikenalnya group Black Strawberry oleh masyarakat luas. Black Strawberry adalah group musik yang memiliki aliran alternatif rock genre visual rock. Black Strawberry membawakan aliran alternative rock dengan format band, aransemen musik yang bersemangat dan kehidupan anak muda sehari-hari mereka jadikan tema dari lagu yang mereka ciptakan sehingga mudah dinikmati. Namun keberadaan Black Strawberry sendiri belum begitu dikenal oleh banyak kalangan dikarenakan belum adanya promosi yang tepat, sehingga perlu adanya strategi yang tepat untuk menyampaikan pesan maupun informasi tentang group Black Strawberry tersebut secara efektif dan efisien. Kegiatan promosi yang terarah dengan menggunakan media komunikasi visual yang efektif akan dapat mempengaruhi calon konsumen, untuk dapat menciptakan dan meningkatkan permintaan atas produk, dalam hal ini adalah mini album indie Black Strawberry. Strategi promosi yang dipilih adalah membidik remaja terutama pecinta budaya Jepang sebagai target audience dan target market dengan media promosi yang efektif dan efisien meliputi media iklan above the line dan below the line .

1 Mahasiswa jurusan Deskomvis, Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan NIM. C0703028

2 Dosen Pembimbing I

3 Dosen Pembimbing II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan musik dan band di tanah air tumbuh begitu pesat, khususnya band indie ( band yang mengeluarkan dana sendiri untuk semua kebutuhan bandnya ) di pulau jawa yang secara tidak langsung ikut meramaikan blantika musik Indonesia. Dalam perkembangannya, band indie justru lebih berani mengambil resiko dalam menentukan pilihan aliran musik dan menciptakan pasar minoritas mereka sendiri di antara pasar mayoritas yang ada. Biasanya band indie mempromosikan diri mereka dengan bekerja sama dengan komunitas-komunitas musik indie yang ada. Selain itu juga melalui acara di radio, siaran TV lokal, zine (majalah kecil), website, dan live performance pada event-event band yang ada.

Dalam pemasaran, promosi merupakan hal yang harus dilakukan perusahaan untuk memasyarakatkan produknya dengan tujuan meraih konsumen. Apalagi bila produk tersebut menyandang sebuah nama baru, yang belum diakui keberadaannya di tengah kompetisi. Dengan beban memperkenalkan grup band baru, maka diperlukan perencanaan dan strategi yang baik untuk mencapai target yang diharapkan.

Dalam perkembangan musik yang begitu pesat ini, tidak menutup kemungkinan bagi band-band indie untuk mengadakan promosi secara total, sama Dalam perkembangan musik yang begitu pesat ini, tidak menutup kemungkinan bagi band-band indie untuk mengadakan promosi secara total, sama

Berbagai aliran musik yang ada saat ini seperti rock and roll, punk, hardcore, pop, jazz, alternative, blus , dangdut, garage, dan lainnya yang punya bahasa special sendiri-sendiri, sebagai genre musik, ini merupakan sebuah bagan yang akan terus mengalami perubahan dari jaman ke jaman. Revolusi musik ini tak bisa lepas dari pengaruh perkembangan teknologi. Musik Visual Rock merupakan sebuah bukti nyata dari sebuah gere baru, dimana visualisasi band dan teknologi komputer (loop) cukup dominan di dalamnya. Visual Rock dapat dikategorikan sebagai salah satu jenis modern rock. Saat ini, musik modern rock semakin diterima oleh masyarakat di Indonesia sebagai musik yang enak di dengar dan juga mampu bersaing dengan aliran yang lainnya.

Keberadaan grup band – grup band beraliran modern rock ini menimbulkan persaingan yang kuat karena pada dasarnya mereka harus menembus pasar yang luas dan juga persaingan untuk menembus industri major label. Untuk itu mereka sering kali mengawali perjuangan dengan cara merilis rekaman dalam album independent, sering disebut istilah indie, agar mendapat pangsa pasar di masyarakat. Ini pula yang menjadikan sebuah band beraliran modern rock dianggap eksistensinya apabila mampu merilis rekaman sendiri dan mampu membentuk pangsa pasar tersendiri di masyarakat. Dalam pemasaran, promosi merupakan hal yang harus dilakukan perusahaan untuk memasyarakatkan produknya dengan tujuan meraih konsumen. Apalagi bila band tersebut Keberadaan grup band – grup band beraliran modern rock ini menimbulkan persaingan yang kuat karena pada dasarnya mereka harus menembus pasar yang luas dan juga persaingan untuk menembus industri major label. Untuk itu mereka sering kali mengawali perjuangan dengan cara merilis rekaman dalam album independent, sering disebut istilah indie, agar mendapat pangsa pasar di masyarakat. Ini pula yang menjadikan sebuah band beraliran modern rock dianggap eksistensinya apabila mampu merilis rekaman sendiri dan mampu membentuk pangsa pasar tersendiri di masyarakat. Dalam pemasaran, promosi merupakan hal yang harus dilakukan perusahaan untuk memasyarakatkan produknya dengan tujuan meraih konsumen. Apalagi bila band tersebut

Demikian secara garis besar yang dimaksud adalah sesuatu yang menyeluruh direncanakan secara terarah dan terpadu untuk melancarkan komunikasi band Black Strawberry beserta produk CD album Black Strawberry, yang disampaikan melalui media komunikasi visual, ditujukan kepada sekelompok masyarakat dengan tujuan tercapainya proses penjualan dengan terjualnya produk CD album tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas dan untuk mengantisipasi pesaing yang mungkin akan muncul, maka periklanan dituntut untuk lebih berkualitas baik dari aspek komunikasi maupun efektivitas pesan dalam menarik konsumen dan penggemar.

Mengacu pada masalah tersebut maka permasalahan yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menciptakan sebuah media komunikasi visual terarah, efektif dan efisien dan sesuai dengan karakter band Black Strawberry dalam upaya mempromosikan band Black Strawberry sehingga tujuan promosi dapat tercapai.

2. Bagaimana menyajikan materi promosi yang menarik, agar menambah jumlah pengemar band tersebut sehingga jumlah penjualan CD band Black Strawberry bertambah.

3. Bagaimana memperkenalkan dan membangun image band Black Strawberry pada mesyarakat sesuai dengan yang diharapkan.

C. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan komunikasi visual Promosi Band Black Strawberry ini adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan sebuah media komunikasi visual terarah, efektif dan efisien dan sesuai dengan karakter band Black Strawberry dalam upaya mempromosikan band Black Strawberry sehingga tujuan promosi dapat tercapai.

2. Menyajikan materi promosi yang menarik, agar menambah jumlah pengemar band tersebut sehingga jumlah penjualan CD band Black Strawberry bertambah.

3. Memperkenalkan dan membangun image dari band Black Strawberry pada mesyarakat sesuai dengan yang diharapkan.

D. Target Visual

1. Media Lini Bawah Dikarenakan Black Strawberry adalah band indie dengan modal yang terbatas, iklan yang dipilih kebanyakan adalah iklan yang tidak mengunakan sistem pembayaran royalti (media lini bawah). Media tersebut meliputi :

a. CD album band

b. Cover CD

c. Kartu nama

d. Sticker

e. T-Shirt

f. Pin

g. Mug

h. Kipas kertas

i. Poster j. Pick Gitar k. Pembatas Buku l. X-banner

2. Media Lini Atas Media tersebut juga sering disebut iklan yang menggunakan media, baik media cetak maupun media elektronik. Dalam kaitannya dengan peluncuran album tersebut, maka media lini atas yang dipilih adalah :

a. Media Audio Visual berupa Video Klip Band Black Strawberry a. Media Audio Visual berupa Video Klip Band Black Strawberry

E. Target Audiens dan Target Market

Untuk mencapai tujuan yang optimal dengan jangkauan sasaran khalayak yang seoptimal mungkin, penulis menentukan target audiens yang terbagi menjadi

2 (dua) bagian yaitu primer dan sekunder :

1. Target Primer

Target primer merupakan sasaran utama atau konsumen yang lebih diutamakan dalam berpromosi, sehingga untuk konsep perancangan promosi lebih terfokus pada sasaran ini, di sini target primer yang dipilih adalah dengan kriteria sebagai berikut:

a. Demografis

1) Umur

: 15 – 20 tahun

2) Jenis kelamin

: Laki-laki dan Perempuan

3) Tingkat pendidikan

: SMU – Perguruan Tinggi

4) Agama : Semua agama dan kepercayaan

5) Sosial ekonomi : Semua lapisan masyarakat

b. Geografis Dari segmen geografis, pasar audiens dari Black Strawberry adalah masyarakat di Indonesia yang berdomisili di Solo dan sekitarnya seperti Karanganyar dan Boyolali.

c. Psikografis

2) Komunitas-komunitas pecinta kebudayaan Jepang yang sudah mengetahui keberadaan Black Strawberry dan sudah mengenal lagu-lagu Black Strawberry yaitu komunitas-komunitas independent maupun ekstra kurikuler Jepang di SMU di Solo.

2. Target Sekunder

Dengan ditentukannya target primer sebagai sasaran utama, kita juga harus melihat konsumen lain yang bukan sasaran dari market sebagai potensi tambahan yang pantas dipertimbangkan, yang kita sebut target sekunder, di sini target sekunder yang dipilih adalah dengan kriteria sebagai berikut:

a. Demografis

1) Umur : 13 – 14 tahun, 21 – 25 tahun

2) Jenis kelamin

: Laki-laki dan Perempuan

3) Tingkat pendidikan

: Umum

4) Agama : Semua agama dan kepercayaan

5) Sosial ekonomi : Semua lapisan masyarakat

b. Geografis Dari segmen geografis, pasar audiens dari Black Strawberry adalah masyarakat di Indonesia yang berdomisili di Solo, Jogja, Semarang dan kota-kota dengan komunitas musik Visual Rock yang cukup kuat seperti Bandung, Jakarta dan Surabaya.

c. Psikografis

1) Masyarakat yang penasaran dan tertarik pada kebudayaan dan musik Jepang.

2) Masyarakat umum maupun komunitas pecinta musik.

F. Pengumpulan Data

Berdasarkan jenis sumber data yang akan digali, maka metode pengumpulan data yang akan diperlukan penulis adalah :

1. Wawancara mendalam (in depth interview) Dengan sifat lentur dan tidak formal, penulis mencari data melalui wawancara dengan narasumber yang memiliki yang penulis perlukan. Baik kepada orang-orang yang bersangkutan maupun khalayak umum.

2. Kajian dokumen (content analys) Penulis juga mendapatkan informasi dari dokumen-dokumen yang memuat informasi yang penulis butuhkan.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Musik dan Band Visual Rock

Musik berasal dari bahasa Yunani mousike yang diambil dari nama Dewa Mousa yang menguasai seni dan ilmu. Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam. Misalnya, bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya. Atau segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan untuk mendamaikan hati yang gundah. Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.

Sedangkan musik Visual Rock adalah musik yang tidak hanya mementingkan bunyi-bunyian yang dihasilkan saja, tapi lebih identik pada dandanan pembawanya ketimbang musiknya. Band Visual Rock adalah aliran band dengan dandanan ala Visual. Maksudnya band rock yang cara dandannya berbeda dengan yang lain. Band yang kebanyakan anggotanya laki-laki biasanya berdandan dengan make up tebal dan baju yang rumit. Bahkan ada juga yang androgini atau lintas gender, yaitu berdandan ala perempuan (biasanya kostum anak perempuan jaman Victorian). Walaupun terkesan aneh, tapi di negara asalnya sendiri rata-rata artis visual rock hanya berdandan seperti itu pada saat di Sedangkan musik Visual Rock adalah musik yang tidak hanya mementingkan bunyi-bunyian yang dihasilkan saja, tapi lebih identik pada dandanan pembawanya ketimbang musiknya. Band Visual Rock adalah aliran band dengan dandanan ala Visual. Maksudnya band rock yang cara dandannya berbeda dengan yang lain. Band yang kebanyakan anggotanya laki-laki biasanya berdandan dengan make up tebal dan baju yang rumit. Bahkan ada juga yang androgini atau lintas gender, yaitu berdandan ala perempuan (biasanya kostum anak perempuan jaman Victorian). Walaupun terkesan aneh, tapi di negara asalnya sendiri rata-rata artis visual rock hanya berdandan seperti itu pada saat di

Saat ini aliran visual rock dibagi menjadi beberapa sub genre antara lain gothic, gothic lolita, cyber, fantasy, legend , dan lain sebagainya. Genre yang paling baru adalah oshare. Jika visual rock biasanya dengan kostum dan make up lebih dark dan kelam, oshare lebih imut dan lucu. Mereka masih disebut visual rock tapi dengan dandanan yang manis dan warna-warni yang ceria. Contoh dari band-band oshare adalah Alice Nine, Ayabie, An-Café, dll (wikipedia.org, zekkyou.net)

B. Sejarah Band Visual Rock

1. Sejarah band Visual Rock di luar negeri

Visual Rock pertama kali dipopulerkan di Jepang, karena itu sejarah band Visual Rock tidak bisa dipisahkan dari sejarah band Japanese Rock. Japanese Rock atau lebih sering disingkat J-Rock digunakan untuk menyebut genre musik rock yang ada di Jepang. Sejarah J-Rock dimulai sekitar tahun 1957 dengan dikenalnya musik rock di Jepang bersamaan dengan puncak kepopuleran rockabilly yang merupakan salah satu gaya Rock ‘n Roll. Rockabilly yang dimulai di berbagai club jazz melahirkan penyanyi rockabilly seperti Masaaki Hirao dan Keijiro Yamashita. Pada akhir dekade 1950-an, kepopuleran rokabilly yg mulai surut digantikan era kaba popsu (cover pops) yang terdiri dari berbagai jenis musik. Cover pops dengan gaya Liverpool

sound lahir mengikuti kepopuleran grup-grup musik seperti The Beatles di sekitar tahun 1963. Gitar elektrik produk dalam negeri yang bisa dibeli dengan harga murah membantu terciptanya demam Ereki (musik rock dengan gitar elektrik). Istilah ereki merupakan singkatan dari kata erekigitaa (electric guitar). Penggemar musik rock di Jepang banyak yang berganti identitas dari penggemar setia menjadi musisi rock. Kedatangan The Beatles dalam pertunjukannya di Jepang membuat grup-grup eraki di Jepang berganti warna musik agar bisa ikut bergaya British Invasion. Di antara perintis British Invasion di Jepang terdapat grup band seperti Jackey Yoshikawa and his blue comets serta The Spiders.

Di Jepang sekitar tahun 1980-an ramai dengan grup musik berbagai aliran seperti punk rock, new wave, techno pop, hard rock dan heavy metal. Grup musik yang mewakili era tersebut misalnya Loudness, Yellow Magic Orches tra dan Hound Dog. Kemudian B‟z yang memulai debutnya tahun 1988. di tahun yang sama, album berjudul Covers oleh RC Succession dihentikan peredarannya akibat protes berbagai kalangan karena lagu-lagunya bertema anti perang dan anti nuklir. X Japan memulai debutnya di tahun 1989 dan berhasil menggetarkan Jepang dengan musik heavy metal yang dapat diterima semua kalangan. X-japan merupakan perintis gerakan musik visual rock dengan memanfaatkan visual shock untuk mendapatkan pengakuan dalam kancah musik independen. X-Japan mengawali lahirnya band-band yang kemudian mulai mengekor ketenarannya .

Pertengahan dekade 1990-an merupakan puncak ketenaran band-band visual rock. Dandanan ala artis visual rock sering disebut visual kei yang merupakan penggabungan dari kata visual (bahasa Inggris), dan kei (bahasa

Jepang) yang mempunyai arti „gaya‟. Komunitas visual kei di Jepang sama halnya dengan komunitas punk di London. Gerakan visual kei ditandai dengan

munculnya band-band yang mengenakan kostum dramatis dan imej visual untuk memperoleh perhatian. Di Jepang penggemar band visual rock sebagian besar hampir selalu terdiri dari gadis remaja dan promosi band dipasarkan secara luas dalam bentuk merchandise anggota band itu sendiri. Di negara- negara lain perbandingannya secara kuantitas kurang lebih sama antara remaja putra dan putri. Anggota band visual rock sering memakai make up yang mencolok dengan gaya potongan rambut yang dramatis yang mengingatkan

pada “pita rambut” tahun 1980-an dan memakai kostum yang sangat rumit. Walaupun sebagian besar musisi adalah laki-laki, anggota band sering

bermake up dan memakai pakaian yang dapat dianggap sebagai feminine atau androgynous . Pada akhirnya sebagian band kembali ke image warna-warni dan fantastic yang populer sekitar 6 – 7 tahun yang lalu yang diinspirasi game RPG dan Anime. Daya tarik kostum pada fans ditunjukan dengan adanya para remaja (kebanyakan perempuan) yang berpakaian cosplay sebagai anggota band favorit mereka, baik pada konser-konser band visual rock dan acara- acara anime di Jepang, Eropa dan Amerika.

Sebenarnya band-band beraliran visual tidak mengacu pada jenis musik tertentu, namun sebagian besar memainkan musik rock, karena itulah aliran ini Sebenarnya band-band beraliran visual tidak mengacu pada jenis musik tertentu, namun sebagian besar memainkan musik rock, karena itulah aliran ini

L‟Arc~en~Ciel dan Glay, serta heavy metal dan ballad seperti X-Japan dan Loudness. Selain itu musik industrial, punk dan techno kadang-kadang juga

masuk ke dalamnya. Dengan mengambil genre dalam arti yang luas sebagian besar band visual rock memutuskan memainkan berbagai jenis musik rock sekaigus di band mereka. (wikipedia.org, zekkyou.net)

2. Sejarah band Visual Rock di Indonesia

Di penghujung tahun 80-an, negara ini dilanda demam manga (komik Jepang) dan anime (film animasi Jepang). Saat itu, bahkan sampai sekarang, banyak manga dan anime yang beredar dan ditayangkan televisi-televisi lokal seperti Samurai X, Saint Seiya, Detektif Conan, sampai GTO. Semuanya menawarkan cerita yang seru untuk disimak. Wajar saja kalau kemudian anime dan manga begitu digilai di Indonesia. Khusus anime, tidak hanya ceritanya saja yang digemari, tapi juga soundtrack-nya. Soundtrack anime banyak dinya nyikan musisi papan atas Jepang. Sebut saja L‟Arc~en~Ciel dan T.M. Revolution yang menyanyikan soundtrack serial Samurai X. Musik inilah yang kemudian dikenal di Indonesia sebagai Japanese Rock (J-Rock). Tapi sebenarnya musik J-Rock tidak hanya sebatas soundtrack anime saja, semua musik bergenre rock yang dimainkan band atau penyanyi asal Jepang bisa dikategorikan sebagai J-Rock. J-Rock mempunyai suatu cirri khas, notasi lagunya sangat unik dan rata-rata sound-nya terdengar cempreng. Di luar Di penghujung tahun 80-an, negara ini dilanda demam manga (komik Jepang) dan anime (film animasi Jepang). Saat itu, bahkan sampai sekarang, banyak manga dan anime yang beredar dan ditayangkan televisi-televisi lokal seperti Samurai X, Saint Seiya, Detektif Conan, sampai GTO. Semuanya menawarkan cerita yang seru untuk disimak. Wajar saja kalau kemudian anime dan manga begitu digilai di Indonesia. Khusus anime, tidak hanya ceritanya saja yang digemari, tapi juga soundtrack-nya. Soundtrack anime banyak dinya nyikan musisi papan atas Jepang. Sebut saja L‟Arc~en~Ciel dan T.M. Revolution yang menyanyikan soundtrack serial Samurai X. Musik inilah yang kemudian dikenal di Indonesia sebagai Japanese Rock (J-Rock). Tapi sebenarnya musik J-Rock tidak hanya sebatas soundtrack anime saja, semua musik bergenre rock yang dimainkan band atau penyanyi asal Jepang bisa dikategorikan sebagai J-Rock. J-Rock mempunyai suatu cirri khas, notasi lagunya sangat unik dan rata-rata sound-nya terdengar cempreng. Di luar

Lantaran tergila-gila dengan lagu sountrack, akhirnya para pecinta anime di Indonesia banyak yang tertarik mendirikan band yang khusus memainkan musik ini. Lagu-lagu yang dimainkan tidak jauh dari lagu tema anime. Wasabi dan Japanese Heroes adalah pelopor band J-rock di Indonesia. Kehadiran Wasabi dan Japanese Heroes memacu munculnya band-band pengusung aliran J- Rock baru seperti J Rock‟s dan Jetto di Jakarta, atau Sound Wave dan Luciver di Bandung. Band-band J-Rock generasi baru ini tidak hanya memainkan soundtrack anime saja, tapi juga single-single band J-Rock lain seperti X-Japan, Luna Sea, Dir en Grey ser ta Malice Mizer. J Rock‟s adalah band bergenre J-Rock pertama di Indonesia yang masuk ke industri rekaman major. Dari penampilannya terlihat jelas bahwa J Rock‟s terinspirasi oleh Japanese Rock, terutama L‟Arc~en~Ciel, baik dari gaya rambut, pakaian, maupun lagu-lagu ciptaan mereka.

Seiring dengan perkembangan musik di negara asalnya, selama beberapa tahun belakangan bermunculan pula band-band visual rock di Indonesia. Baik itu band-band pendatang baru maupun band-band yang sebelumnya membawakan musik J-Rock kemudian berubah menjadi band Visual Rock. Visual Rock merupakan hal yang baru di Indonesia karena baru ada sekitar tahun 2005. keunikan style band yang satu ini kemudian membuat banyak orang tergila-gila dan ingin bergaya ala artis Visual Rock.

Seperti di daerah-daerah lain, terutama di kota-kota besar, Jawa Tengah juga tidak lepas dari demam Visual Rock. Sans Logique, band asal Semarang, bisa dibilang sebagai pelopor band Visual Rock di Jawa Tengah. Kemudian muncul band-band Visual Rock lain seperti Pink Cherry dan 6 Red Berry di Semarang, Julia dan RDK di Jogja, serta Black Strawberry dan Aya Lucia di Solo. Band-band Visual Rock lokal tersebut juga menyajikan kostum dan performa selayaknya band-band Visual Rock dari negeri asalnya, meskipun kadang-kadang tidak sebagus aslinya. Sedangkan dari segi penggemar, baik secara khusus di Jawa Tengah maupun di seluruh Indonesia secara umum, komunitas pecinta J-Rock dan Visual Rock sudah sangat banyak. Rata-rata dari mereka tergolong sebagai penggemar yang loyal. Mereka rela mengeluarkan banyak uang demi berpenampilan seperti idola mereka maupun membeli berbagai macam merchandise-nya. (wikipedia.org, zekkyou.net, darkclamp.net)

C. Tinjauan Band

1. Band Major ( Major Label )

Istilah Band Major merujuk pada band-band yang bernaung di bawah Major label. Major label adalah perusahaan rekaman besar yang merupakan konglomerasi untuk memproduksi rekaman atau album yang selanjutnya dilempar ke pasaran. Major label mempunyai menejemen terstruktur untuk setiap divisi-divisinya yang tentu saja telah memiliki pembagian tugas yang Istilah Band Major merujuk pada band-band yang bernaung di bawah Major label. Major label adalah perusahaan rekaman besar yang merupakan konglomerasi untuk memproduksi rekaman atau album yang selanjutnya dilempar ke pasaran. Major label mempunyai menejemen terstruktur untuk setiap divisi-divisinya yang tentu saja telah memiliki pembagian tugas yang

2. Indie Band

Musik indie dapat diartikan sebagai musik independent. Sama pengeriannya dengan indie band, yaitu band yang mengerjakan produksi sendiri secara independent tanpa dukungan label.

Musik indie bukanlah suatu aliran musik melainkan sebagai istilah untuk membedakan antara yang mainstream dengan indie. Jadi musik indie adalah istilah untuk membedakan antara musik yang dimainkan oleh musisi pro dengan musisi amatir. Musik indie tumbuh secara natural di Indonesia karena efek dari dominasi major label.

D. Tinjauan Promosi

Secara luas, promosi dapat didefinisikan sebagai bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai usaha intensif, umumnya berjangka pendek, yang Secara luas, promosi dapat didefinisikan sebagai bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai usaha intensif, umumnya berjangka pendek, yang

Faktor yang mempengaruhi terjadinya keadaan tersebut, antara lain:

a. Promosi penjualan makin diakui oleh managemen puncak sebagai alat penjualan yang efektif.

b. Jumlah merek yang beredar semakin bertambah dengan cepat.

c. Konsumen semakin kritis terhadap harga.

d. Efisiensi iklan semakin menurun lantaran kenaikan biaya. Tujuan promosi penjualan dapat didefinisikan berdasarkan alat atau kegiatan promosi yang dilakukan :

a. Merangsang permintaan.

b. Merangsang coba-coba, membalas iklan pesaing.

c. Mendorong pembelian, membentuk bussines inventory.

d. Meminimumkan aksi penggantian merek.

e. Mendorong pembelian ulang.

f. Mendorong trial, memberi instore support bagi alat promosi lainnya.

g. Menghentikan penurunan penjualan. Secara garis besar dapat kita lihat bahwa promosi penjualan lebih cenderung merangsang pembelian di tempat. Karena kebanyakan pembeli g. Menghentikan penurunan penjualan. Secara garis besar dapat kita lihat bahwa promosi penjualan lebih cenderung merangsang pembelian di tempat. Karena kebanyakan pembeli

Setiap produsen dalam menjalankan bisnisnya akan berusaha untuk membuat konsumen menyukai produk ataupun jasa yang ditawarkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengkomunikasikan produk ataupun jasa tersebut kepada calon konsumen, dan juga untuk menyampaikan keberadaan produk atau jasa tersebut. dalam menyampaikan atau mengkomunikasikan produk ataupun jasa tersebut, perlu adanya tindakan yaitu promosi.

Sesuatu kegiatan mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan suatu produk atau jasa agar dapat mengubah dan mempengaruhi sikap maupun mendorong konsumen untuk bertindak dinamakan promosi. Promosi adalah komunikasi yang persuasive, mengajak, mendesak, membujuk dan meyakinkan. Promosi menyampaikan banyak hal yang dimiliki produk, mengetengahkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki, sehingga mengubah perilaku komunikan dan meningkan penjualan, sasaran promosi adalah pembelian di tempat.

Dalam pengunaannya, “promosi” adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa di tiap tempat jaringan penjualan dengan memikat konsumen agar memperoleh kesan yang menyenangkan terhadap apa yang diiklankan.

Promosi sangat berpengaruh sekali terhadap peningkatan kunjungan dari konsumen dan untuk menanamkan image produk ataupun jasa yang dipromosikan

di pikiran atau benak konsumen. Dalam buku “The Portable MBA-Pemasaran”,

Alexander mengatakan bahwa peningkatan strategi promosi dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi baru dalam promosi pemasaran suatu produk. Teknologi memberikan peluang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan untuk mendapatkan keuntungan bersaing antar pemasar-pemasar lainnya, karena teknologi baru juga mempengaruhi bidang pemasaran dan menejemen secara umum. Untuk menghasilkan materi-materi promosi yang baik dan mengena pada sasaran, komunikator perlu mengembangkan pesan efektif, idealnya pesan harus mendapat perhatian (attention), mempertahankan minat (interest), menimbulkan keinginan (desire), menanamkan keyakinan (conviction) dan memperoleh tindakan (action).

Strategi di atas akan lebih diperkuat dengan strategi segitiga PDB

Hermawan Kartajaya. Segitiga PDB ini adalah turunan dari sembilan elemen pemasaran yang terdiri dari: Segmentasi, Targeting, Positioning, Diferensiasi, Marketing mix (product, price, place, promotion), Selling, Brand, Service, Process.

Core Strategy sebuah perusahaan mencakup tiga elemen dasar pada segitiga PDB ini. Pertama, adalah bagaimana kita mamapu secara tepat memposisikan produk, merek dan perusahaan di benak pelanggan. Kedua, bagaimana kita bisa menopang positioning yang tepat dengan diferensiasi yang kokoh. Dan ketiga, kalau kita sudah dapat memposisikan diri secara tepat dan memback-upnya dengan diferensiasi yang kokoh, maka agenda selanjutnya adalah bagaimana kita membangun ekuitas merek kita secara berkelanjutan. Dibawah ini adalah gambaran dari segitiga PDB:

E. Tinjauan Desain Komunikasi Visual

Tanpa disadari hasil karya Desain Komunikasi Visual telah begitu akrab dengan gaya hidup keseharian kita. Bahkan tanpa bisa menghindar, setiap saat mau tak mau, mampu tidak mampu, siap tidak siap, dari saat kita membuka mata pertama bangun tidur kita akan melihat, merasakan ataupun mendengar karya Desain Komunikasi Visual.

Berikut ini adalah penjabaran teoritis tentang Desain Komunikasi Visual:

1. Desain

Pada umumnya Desain diartikan merancang, menetapkan bentuk, yang mengandung kaidah rasa, nilai artistic dari wujud yang termaksud. Struktur desain (kerangka desain) biasanya memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Memenuhi maksud dan fungsi dan kaidah estetika

b. Sederhana

c. Memenuhi proposi terencana menurut kegunaan

e. Sesuai dengan material yang diperlukan Pengertian desain secara mendasar menurut Vicktor Pepanek adalah usaha sadar manusia untuk menampilkan penataan bermakna. Dengan pengertian dasar tersebut berarti kegiatan mendisain ini sudah ada sejak manusia ada di dunia dan memerlukan piranti untuk menunjang kehidupannya. Tapi dalam perkembangannya desain mengalami perubahan devinisi dan pengertiannya, hal ini disebabkan oleh perubahan cara hidup manusia serta pemikirannya.

Desain pada jaman dulu (tradisional) berbeda dengan desain modern, perbedaannya terletak pada prosesnya. Kalau desain tradisional prosesnya selalu berpikir gambar lalu dibuat bendanya, sedangkan desain modern prosesnya diawali dengan konsep yang dibuat secara sistimatis dengan landasan cara berfikir yang ilmiah (sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuannya), lalu diwujudkan dengan gambar, baru dilaksanakan dalam bentuk aslinya, kemudian dievaluasi. Setelah dipandang baik dan memenuhi syarat kemudian diproduksi.

2. Komunikasi

Untuk lebih jauhnya dapat dijelaskan dahulu beberapa teori atau opini mengenai definisi atau pengertian komunikasi yang disebutkan, yaitu : Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambing yang mengandung arti atau maksa (Phil Astrid. S, 1985 : 1). “Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang

lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Adapun tujuannya yaitu mengubah sikap, pendapat dan perilaku (Unong Uchjana Effendi, 1986 : 6).

Ada beberapa teori lain mengenai komunikasi, menurut William Al Big (public Opinion) yakni “komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang

yang berarti di antara individu”. Sedangkan menurut Noel Gist (fundamental and

sosiologis) “komunikasi adalah interaksi sosial yang meliputi pengoperan arto-arti

dengan jelas menggunakan lambang. Adapun lambang yang dipakai dalam memancarkan komunikasi dapat digolongkan menjadi 2, yaitu lambang yang logis dan lambang sugestif (yang membuat orang berimajinasi).

Paradigma Raswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsure sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:

a. Komunikator (communicator, sender), yaitu sumber pesan atau pengirim.

b. Pesan (message), yaitu pengertian yang dikirim atau diterima komunikan.

c. Media (media channel), yaitu cara agar pesan dapat disampaikan kepada komunikan.

d. Komunikan (communicant, receiver, recepient), yaitu penerima atau tujuan dari pesan.

e. Efek (effect, impact, influence), yaitu dampak yang dihasilkan dari pesan. Jadi berdasarkan paradigma tersebut, komunikasi adalah proses

penyampaian pesan dari komunikator kepada kmelalui media yang akan menimbulkan efek tertentu. Hal ini juga berarti bahwa apabila salah satu unsure komunikasi tidak ada, komunikasi tidak akan berlangsung dengan baik.

Pengertian komunikasi dari Hovland dan Raswell memberikan pemahaman bahwa dalam komunikasi tidak hanya berfokus pada masalah penyampaian pesan belaka agar orang lain mengerti, akan tetapi jauh lagi agar orang lain mengubah sikap dan tingkah lakunya. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan berkomunikasi bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku komunikan atau sekurang-kurangnya bermaksud untuk memeperoleh persetujuan atau dukungan komunikan.

Astrid A. Susanto mengatakan bahwa suatu komunikasi akan dikatakan berhasil apabila komunikasi tersebut mampu mengubah sikap dan tindakan Astrid A. Susanto mengatakan bahwa suatu komunikasi akan dikatakan berhasil apabila komunikasi tersebut mampu mengubah sikap dan tindakan

Misi komunikasi itu selalu terdapat pada tujuan di dalam periklanan, serta dalam komunikasi terhadap respon yang lebih permanen dan berhubungan dengan jalan pemikiran calon konsumen terhadap seleksi merk/nama.

Menurut Edward Sapir, komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Komunikasi langsung, yaitu: Komunikasi yang tidak menggunakan alat (media), disebut pula dengan proses primer. Komunikasi ini berbentuk bahasa, gerakan-gerakan yang mempunyai arti khusus, aba-aba dan sebagainya.

b. Komunikasi tidak langsung, yaitu: Komunikasi yang menggunakan alat/ media juga proses sekunder. Dalam kegiatan proses sekunder ini menggunakan mekanis untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan ataupun untuk menghadapi hambatan- hambatan seperti missal hambatan geografis dan sebagainya.

3. Visual

Jika mengacu pada kamus Inggris – Indonesia karya John, M. Elchols dan Hassan Shadily, kata visual diartikan sebagai ketajaman mata. Sedangkan menurut KBBI terbitan Balai Pustaka, kata visual diartikan dapat dilihat dengan indera penglihatan (mata); berdasarkan penglihatan.

Kata visual menurut Ensiklopedia Indonesia berasal dari kata visuil yang artinya seseorang dikatakan bersifat visuil jika ingatannya terutama bersandar Kata visual menurut Ensiklopedia Indonesia berasal dari kata visuil yang artinya seseorang dikatakan bersifat visuil jika ingatannya terutama bersandar

Dari devinisi di atas yang dimaksud visual adalah hal-hal yang berhubungan dengan fungsi indera mata. Sedangkan Komunikasi Visual adalah memberitahukan seseuatu dengan menggunakan media yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan dan dapat mempengaruhi orang yang menyaksikan media visual tersebut.

F. Tinjauan Media Komunikasi Visual

Media pada Komunikasi periklanan dapat dibedakan menjadi dua media, yaitu:

1. Media Lini Atas (above the line)

Media ini dapat diartikan sebagai media yang berhubungan dengan masyarakat secara langsung. Langsung berarti penyampaian informasi secara langsung. Media untuk iklan lini atas ini meliputi:

a. Televisi Merupakan media audio visual yang dapat menjangkau khalayak secara luas dan mempengaruhi daya persepsi mesyarakat akan segala informasi yang ditayangkan.

b. Surat kabar

Merupakan media visual yang memuat hal-al actual meliputi jangkauan local, regional dan nasional. Surat kabar ini memuat informasi dan telekomunikasi yang praktis dan dapat dibawa kemana-mana.

c. Majalah Merupakan media yang difungsikan sebagai media dengan segmen tertentu dengan informasi sesuai dengan pasar yang dituju. Majalah ini dapat digunakan sebagai media penyampaian iklan yang bagus karena menggunakan bahan yang bermutu tinggi sehingga citra produk yang ditawarkan akan lebih hidup.

d. Radio Merupakan media audio yang difungsikan sebagai media dengan liputan pemberitahuan informasi, berita dan hiburan. Media ini dapat menjangkau sasaran luas sesuai dengan skala pemancarnya (geografis).

e. Media luar ruang (out door) Fungsi utama media ini adalah sebagai iklan untuk meningkatkan atau sebagai media sekunder untuk mendukung kampanye di media cetak maupun elektronik (mengulang kampanye dari media utama). Media ini dapat bertahan selama berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan tahunan. Contohnya adalah billboard, neon sign, street banner, baliho, spanduk dan lain sebagainya.

2. Media Lini bawah (below the line)

Dalam situasi persaingan pasar yang sangat ketat seperti ini, sangat dibutuhkan suatu strategi marketing yang tepat, untuk menjadikan merek Dalam situasi persaingan pasar yang sangat ketat seperti ini, sangat dibutuhkan suatu strategi marketing yang tepat, untuk menjadikan merek

Promosi bukan merupakan penentu hasil pemasaran, melainkan hanya sebagai faktor pendukung saja. Sebaik apapun kegiatan promosi dilakukan tanpa didukung dengan kualitas produk yang baik dan jaringan distribusi yang merata, maka promosi itupun tidak akan mencapai keefektifannya.

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Sejarah berdirinya Black Strawberry

Band Black Strawberry berdiri sekitar akhir tahun 2006. Saat itu masih dengan menggunakan nama Blast. Blast terinspirasi dari band Black Stone yang ada di komik Nana. Komik Nana sendiri merupakan sebuah komik yang sangat laris di Jepang Bercerita tentang kehidupan seorang cewek bernama Nana dan teman-temannya, serta perjuangan mereka dalam membentuk sebuah band bernama Black Stone (sering disingakat menjadi Blast). Komik Nana kemudian diangkat menjadi movie live action dengan Nakashima Mika yang berperan sebagai Nana.

Dari awalnya menyukai komik dan movie-nya, tiga orang anggota PJ Community (sebuah perkumpulan pecinta budaya Jepang di kota Solo) memutuskan untuk membuat band cover dari Black Stone. Mereka membawakan original soundtrack dari movie tersebutdan juga berkostum seperti tokoh-tokoh di dalamnya. Pada posisi vokal diisi oleh Ian (dalam band dipanggil Tarou), gitar oleh Nissa (Raku) dan pada bass adalah Nindra (Haru). Kemudian mereka mulai mengumpulkan anggota yang lain. Dan masuklah Yoni sebagai drummer dan Bayu mengisi support gitar. Blast formasi tersebut tidak bertahan lama. Karena perbedaan idealisme dan kesibukan masing-masing, akhirnya Yoni dan Bayu

keluar dari Blast sekitar Maret 2007. kemudian Blast mengalami kevakuman yang cukup lama. Setelah vakum, 3 personil Blast yang tersisa akhirnya memutuskan untuk mengubah konsep band mereka yang sebelumnya merupakan band cover menjadi band Visual Rock yang semua membernya adalah cewek dan merupakan band visual rock pertama di kota Solo. Pada September 2007 masuklah Dayou mengisi posisi drummer yang kosong. Dengan formasi baru, Blast memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Black Strawberry. Penggunaan nama Black Strawberry sendiri dipilih agar bila nama band disingkat masih tetap Blast. Hal itu mengingat nama Blast sudah mulai dikenal, khususnya oleh para penikmat J- musik di Solo.

Konsep band Black Strawberry yang baru adalah band yang memainkan berbagai jenis musik yang masih termasuk dalam kategori J-musik. Mulai dari J- Pop yang slow sampai lagu J-rock dengan beat cepat dan keras yang penuh dengan scream dan growl di dalamnya. Selain itu dalam setiap penampilannya personil Black Strawberry selalu menampilkan aksi panggung yang atraktif seperti para-para dance, semacam gerakan tangan atau kaki yang sudah diatur dan disesuaikan dengan irama musik yang dibawakan. Black Strawberry sendiri sangat terpengaruh band-band visual rock Jepang seperti Ayabie, An-Café dan Alice Nine.

Pada saat mulai Black Strawberry cukup dikenal oleh masyarakat pecinta Jepang di Solo dan sekitarnya serta mendapat banyak tawaran main, bassist mereka memutuskan untuk keluar. Sampai saat ini Black Strawbery masih menggunakan additional player untuk mengisi posisi yang kurang sampai nanti Pada saat mulai Black Strawberry cukup dikenal oleh masyarakat pecinta Jepang di Solo dan sekitarnya serta mendapat banyak tawaran main, bassist mereka memutuskan untuk keluar. Sampai saat ini Black Strawbery masih menggunakan additional player untuk mengisi posisi yang kurang sampai nanti

2. Live Perform yang pernah diadakan

a. Japanholic Shinnen Party 2 nd Season PJ Community Solo, Januari 2007

b. Sannin Party 2 SMU N 1 Surakarta, Januari 2008

c. Sakuraholic Lembaga Pendidikan Fujiyama Gakko, Maret 2008

d. Kaizen No Matsuri SMU N 5 Surakarta, Juni 2008

e. Japanholic Smile & Peace Carnival PJ Community Solo, November 2008

f. Bunkasai in Java SMU N 2 Sukoharjo, Desember 2008

g. Japan Festival 2008 Psychology UMS Harai Community Fakultas Psikologi UMS, Desember 2008

h. Sannin Party 3 SMU N 1 Surakarta, Desember 2008

i. Japan Festival 2009 Fakultas FISIP UNS, Juni 2009

j. Launching album 6# Navicula R am’s Studio, Juni 2009

k. Bunkasai Smara Catur SMU N 4 Surakarta, Juli 2009 l. Sannin Party SMU N 1 Surakarta, Januari 2010 m. Undian Taplus BNI Solo Grand Mall, Maret 2010 n. Pameran Distro Hotel Diamon, April 2010 o. Bunkasai Smara Catur SMU N 4 Surakarta, Juni 2010 p. Japan Festival se-Jawa Darkness and the Light Within AMP STIM YKPN Yogjakarta, Januari 2011 q. Sannin Party 5 SMU N 1 Surakarta, Januari 2011 r. Keiran Matsuri SMU N 7 Surakarta, Januari 2011

B. Analisis Situasi

1. Keadaan umum

Promosi sebuah band yang tergolong dalam musik yang sedikit beda ini akan sedikit lebih sulit dibandingkan dengan band-band beraliran umum (seperti pop atau slow rock) yang sudah dikenal masyarakat. Begitu juga dengan Black

Strawberry, meski persaingan dengan kompetitor bisa dibilang tidak terlalu banyak karena aliran musik ini masih jarang, tapi tanggapan akan datang dari pecinta musik itu sendiri. Dan itu bisa merupakan tanggapan positif maupun negatif.

2. Persepsi konsumen

Persepsi konsumen dari masyarakat umum yang berkembang saat ini adalah band Japanese rock terutama visual rock masih dianggap aneh dan sering dituduh melemahkan rasa nasionalisme. Sedangkan konsumen penikmat J-Musik cenderung menginginkan sesuatu yang bersifat baru. Oleh karena itu pengemasan brand desain yang bagus dipercaya sebagai jembatan untuk menarik konsumen.

3. Harapan

Dengan adanya media untuk mempromosikan band Black Strawberry, maka akan membuat band Black Strawberry lebih dikenal oleh masyarakat Solo dan sekitarnya serta para event organizer, karena promosi sangat berpengaruh besar pada keberadaan band Black Strawberry itu sendiri. Promosi diharapkan akan menimbulkan permintaan (order) CD album band tersebut.

C. Studi Komparasi

Sebagai band visual rock, tentu Black Strawberry mempunyai beberapa kompetitor. Di kota Solo sendiri ada band yang sudah mulai mengusung aliran visual rock juga, yaitu Aya Lucia. Band ini sebenarnya merupakan band yang satu paket dengan Black Strawberry dan lebih tepat dikatakan partner daripada rival.

Namun demi mendukung tema penulisan ini, maka Aya Lucia yang relevan digunakan sebagai subjek dalam studi komparasi berikut ini. Band tersebut sudah lebih dahulu berdiri namun baru membawakan aliran visual rock sekitar Juni 2008. tapi tentunya mempunyai kelebihan ataupun kekurangan dibanding Black Strawberry.

Bermula dari kesukaannya terhadap musik J-Rock terutama L’Arc~en~Ciel yang dinamis, Aya Lucia terbentuk pada tahun 2004. dengan formasi awal Keukeu Chandra (dipanggil Kei) memegang kendali vokal, sebagai founder band bersama Kun Fajar pada bass, kemudian mengajak beberapa teman; Deddy sebagai drummer dan memakai satu gitar, Angga. Dari awal sangat terpengaruh band J-Rock seperti L`Arc~en~Ciel, Hyde dan Luna Sea. Pada sekitar tahun 2005 Deddy dan Angga keluar. Posisinya digantikan oleh Tommy pada gitar dan Eba sebagai drummer. Formasi ini bertahan sampai sekitar awal 2007. Kemudian Tommy keluar karena masalah pekerjaan. Perbedaan visi dan hal-hal yang bersifat pribadi terutama karena masalah idealisme, Kun memutuskan keluar dari band. Tapi itu dapat diantisipasi karena sebelumnya hal tersebut memang sudah diduga. Eba yang semula di posisi drum berganti menjadi gitaris. Kemudian masuk Dony sebagai drummer, Willy sebagai bassist dan terakhir Didi pada gitar.

Dengan formasi lima orang dan pengaruh band-band visual rock seperti Alice Nine dan The Gazette, bisa dikatakan bahwa Aya Lucia yang semula beraliran J-Rock biasa mulai merubah konsepnya menjadi band visual rock. Band ini menjadi lebih baik dan lebih solid. Live perform-nya pun terasa lebih hidup Dengan formasi lima orang dan pengaruh band-band visual rock seperti Alice Nine dan The Gazette, bisa dikatakan bahwa Aya Lucia yang semula beraliran J-Rock biasa mulai merubah konsepnya menjadi band visual rock. Band ini menjadi lebih baik dan lebih solid. Live perform-nya pun terasa lebih hidup

D. Analisis SWOT

1. Strength (kekuatan)

Kekuatan dari Black Strawberry adalah:

a. Perform yang menyenangkan dengan kostum dan aksi panggung yang menarik berbeda dari band-band J-Rock biasa pada umumnya sehingga memberi nuansa yang baru.