DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK SISWA

KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN

  

IMPLIKASINYA TERHADAP

USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN

BELAJAR

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun oleh:

Ester Yanti

081114002

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK SISWA

KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN

  

IMPLIKASINYA TERHADAP

USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN

BELAJAR

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun oleh:

Ester Yanti

081114002

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk :

   Kebaikan Tuhan yang tiada taranya Mamaku tercinta Ibu P. Rosdiana Napitu Adikku tercinta Anastasia Betty Juliana Tobing Keluarga Besar dan Sanak saudara

   Para sahabat dan Teman-teman Keluarga besar prodi BK Sanata Dharma Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

Duc in Altum Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada- Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 1Pet 5:7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 27 Januari 2014 Penulis Ester Yanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ester Yanti

  Nomor Mahasiswa : 081114002 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK SISWA KELAS VIII SMP

BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN

  

IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

BELAJAR

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 27 Januari 2014 Yang menyatakan Ester Yanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK SISWA KELAS VIII SMP

BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN

  

IMPLIKASINYA TERHADAP TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

Ester Yanti

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2014

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang deskripsi motivasi

belajar intrinsik siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran

2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan kuesioner Deskripsi Motivasi Belajar Intrinsik.

Teknik pengujian reliabilitas menggunakan kriteria menurut Guilford dengan

koefisiensi reliabilitasnya 0,741. Subjek penelitian ini adalah 115 peserta didik.

  Penelitian ini menunjukkan hasil penelitian sebagai berikut: siswa/i yang

memiliki kategori “sangat tinggi motivasi belajar intrinsiknnya” berjumlah 24

orang (20,87%), siswa/i yang memiliki kategori “tinggi motivasi belajar

intrinsiknya” berjumlah 49 orang (42,61%) dan siswa/i yang memiliki kategori

“cukup motivasi belajar intrinsik” berjumlah 35 orang (30,43%). Sedangkan

siswa/i yang memiliki kategori “kurang motivasi belajar intrinsik” berjumlah 7

orang (6 ,09%), dan siswa/i yang memiliki kategori “sangat kurang motivasi

belajar intrinsik” berjumlah 0 orang (0%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut,

peneliti menyusun usulan topik-topik bimbingan belajar sebagai materi untuk

siswa kelas VIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

A DESCRIPTION OF INTRINSIC LEARNING MOTIVATION

AMONG STUDENTS OF GRADE VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA

ACADEMIC YEAR 2013/2014

AND ITS IMPLICATION TOWARD THE LEARNING GUIDANCE

  

TOPICS

Ester Yanti

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2014

This research is aimed to gather the data on the description of intrinsic learning

motivation among students of grade VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta academic year

  2013/2014 and its implication towards the learning guidance topics.

  This research is a descriptive research. The data gathering technique in this

research is based on an intrinsic learning motivation questionnaire. The reliability testing

technique is based on the criterion theory proposed by Guilford with reliability coefficient

0.741. The subjects of this research are 115 students.

  The results of the research show that: The number of the students whose category

is “very high intrinsic learning motivation” is 24 students (20.87%). Besides, the number

of the students whose category is “high intrinsic learning motivation” are 49 students

(42.61%). Furthermore, the number of the students whose category is “enough intrinsic

learning motivation” are 35 students (30.43%). On the contrary, the number of the

students whose category is “lack of intrinsic learning motivation” are 7 students (6.09%),

and the number of the students whose category is “very lack off intrinsic learning

motivation” are 0 students (0%). Regarding the results of the research, the researcher

arranges the learning guidance topics as the materials for the students of grade VIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia, penyertaan dan

bimbinganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak dukungan, bimbingan dan doa demi

kelancaran dan terselesainya skripsi ini dengan judul Deskripsi Motivasi Belajar

Intrinsik kelas VIII SMP Bopkri 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan

Implikasinya terhadap Topik-topik Bimbingan Belajar.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. Gendon Barus, M.Si, selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  2. Ibu A. Setyandari, S.Pd.,S.Psi., Psi.,M.A, selaku Wakaprodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  3. Bapak R. Budi Sarwono, M.A, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan kemurahan hati dan kesabaran telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Dr. R.H. Dj. Sinurat, M. A, dan Ibu Prias Hayu Purbaning Tyas selaku dosen penguji yang telah memberikan usul dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah mendampingi penulis selama perkuliahan dan membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Ibu Anas, selaku Koordinator SMP Bopkri 3 Yogyakarta, tahun ajaran 2013/2014 yang telah menerima dan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan pengambilan data penelitian.

  7. Bapak Catur selaku guru BK SMP Bopkri 3 Yogyakarta yang dengan ikhlas dan sabar meluangkan waktu dan mendampingi penulis dalam proses pengambilan data.

  8. Para peserta didik kelas VIII SMP Bopkri 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang telah meluangkan waktu dan bersedia mengisi kuesioner dengan baik.

  9. Mamaku Ibu P. Rosdiana Napitu yang selalu setia dengan cinta dan kasih sayangnya untuk mendukung, memberikan perhatian, dan mendoakan

penulis, khususnya selama menyelesaikan skrispsi ini dengan baik.

  10. Anastasia Betty Juliana Tobing, adikku tercinta yang telah mendukung dan mendampingi penulis.

  11. Para sahabat dari Bogor Moshe dan Yessie yang telah mendukung penulis dengan baik.

  12. Untuk BFF (Best Friend’s Forever) Sisil, Save, Delis, Galih, Niko, Othe, Dictus, Unyil, Matius, Mari untuk semangat kalian.

  13. Untuk Yustinus Warih Wiratmo, Eva, Yetti teman seperjuangan yang memberikan semangat juga pikiran selama mengerjakan skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14. Mengthy, AO, Yovita yang dengan sabar membantu penulis untuk saling belajar bersama menginput dan mengolah data penelitian.

  

15. Cici Chandra dan Mengthy yang telah membantu dan menemani penulis

dalam proses pengumpulan data penelitian di sekolah.

  

16. Teman-teman Mitra Perpustakaan: Mengthy, Chandra, Tika, Nasa, Prima,

Nisa, Miko, Hani, Iwan, Odil, Rani, Lana, Keket, Rea, Remma, yang telah menyalurkan semangatnya kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi dengan baik.

  

17. Keluarga besar Program Studi Bimbingan dan Konseling, USD khususnya

teman-teman BK angkatan 2008.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... iv HALAMAN MOTTO................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..................................... vii

ABSTRAK.................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................... ix KATA PENGANTAR.................................................................................. x

DAFTAR ISI................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..................................................................

  1 B. Rumusan Masalah............................................................................

  6 C. Tujuan Penelitian.............................................................................

  6 D. Manfaat Penelitian...........................................................................

  7 E. Batasan Istilah..................................................................................

  8 BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi............................................................................................

  9 B. Belajar...............................................................................................

  14 C. Motivasi Belajar...............................................................................

  16 D. Motivasi Belajar Intrinsik.................................................................

  18 E. Ciri-ciri dan Tugas Perkembangan Remaja.....................................

  23

1. Ciri-ciri Masa Remaja................................................................

  23

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

2. Tugas-tugas Perkembangan pada Masa Remaja........................

  27 F. Bimbingan Belajar............................................................................

  28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.................................................................................

  31 B. Populasi dan Sample.........................................................................

  31 C. Instrumen Penelitian.........................................................................

  32 D. Prosedur Pengumpulan Data............................................................

  35 1. Pengembangan Instrumen.....................................................

  35 a. Telaah Ahli.....................................................................

  35 b. Pelaksanaan....................................................................

  36 2. Menentukan Validitas dan Reliabilitas.................................

  37 a. Validitas Kuesioner........................................................

  37 b. Reliabilitas Instrumen.....................................................

  42 E. Teknik Analisis Data.......................................................................

  44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  A. Hasil Penelitian 1. Motivasi Belajar Intrinsik.....................................................

  47

  

2. Hasil Analisis Butir-butir Instrumen Motivasi Belajar

Intrinsik.................................................................................

  50 B. Pembahasan .....................................................................................

  51 C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar..........................................

  56

1. Latar Belakang Topik-topik Bimbingan.....................................

  56

2. Tujuan Pembuatan Bimbingan...................................................

  56

3. Usulan Topik-topik Bimbingan..................................................

  57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.......................................................................................

  60 B. Saran.................................................................................................

  61 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

  63

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Rincian Jumlah Siswa Kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

  31 Tahun Pelajaran 2013/ 2014........................... Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Intrinsik.....

  33 Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan Pengumpulan Data SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.......................................................................................

  36 Tabel 4 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Intrinsik...............................

  39 Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Analisis

  40 Validitas............................................................................................

Tabel 6 Indeks Korelasi Reliabilitas Kriteria Guilford.................................. 42

Tabel 7 Penggolongan Kualifikasi Berdasarkan PAP Tipe I......................... 45

Tabel 8 PAP Tipe 1 dan Kualifikasi Deskripsi Motivasi Belajar Intrinsik Siswa SMP BOPKRI 3 Kelas VIII Tahun Ajaran

  47 2013/2014......................................................................................... Tabel 9 Pengkategorisasian Item-item Kuesioner Deskripsi Motivasi Belajar Intrinsik siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

  49 Tahun Ajaran 2013/2014............................................................... Tabel 10 Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal di SMP Bopkri 3

  57 Yogyakarta..................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

  Gambar 1 Diagram batang Deskripsi Motivasi Belajar Intrinsik Siswa SMP Bopkri Kelas VIII Yogyakarta 2013/2014........................

  48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Halaman Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Deskripsi Motivasi Belajar Intrinsik.....................................................................................

  65 Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Belajar Intrinsik ..................................................................................................

  68 Lampiran 3 Tabulasi Data Penelitian Motivasi Belajar Intrinsik.....................................................................................

  74 ..

BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan istilah. A. Latar Belakang Masalah Setiap hari manusia belajar, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Dari hasil belajar manusia memperoleh pengetahuan dan informasi yang pasti akan

  

sangat berguna kelak. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Slameto, 2010: 2). Perubahan dari hasil belajar akan diterima dengan baik apabila

manusia memiliki keinginan untuk mengolah apa yang sudah dipelajari.

  Setiap siswa di sekolah tentu memiliki keinginan (motif ) untuk mendapatkan

hasil belajar yang baik, apalagi dunia pendidikan juga memiliki standar nilai yang

tinggi. Untuk mendapatkan hasil belajar yang diinginkan diperlukan usaha yaitu

melalui belajar secara maksimal. Siswa yang kurang maksimal dalam belajarnya

maka untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan akan kurang maksimal atau

bahkan akan mengalami kegagalan. Maka dari itu dalam diri siswa perlu adanya

motivasi belajar yang tinggi sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal.

  2 Motivasi belajar setiap siswa berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Siswa

perlu memiliki motivasi dalam belajar agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan,

yaitu hasil belajar yang baik serta mendapat ilmu pengetahuan guna menunjang cita-

citanya. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk

berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya itu (Hamzah, 2008: 3). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2007).

  Motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, dimana siswa bisa

menerima informasi dan mengevaluasi informasi yang diterima berdasarkan

pengetahuan dan sikap yang dimiliki sebelumnya, yang akhirnya mengarah pada

perubahan sikap. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan

pelajaran yang diberikan oleh guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,

membaca materi pelajaran dengan baik sehingga dapat memahaminya dengan baik

pula, selalu mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap mata pelajaran yang

diberikan, terlibat dalam kegiatan belajar, dan menyelesaikan tugas yang telah

diberikan oleh guru dengan sangat baik. Seseorang yang memiliki motivasi belajar

tinggi akan melakukan kegiatan belajar secara optimal .

  3 Ada dua macam motivasi belajar, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dalam diri seseorang

tanpa memerlukan rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik tidak perlu rangsangan

dari luar karena anak dalam belajar selalu ingin maju dan memiliki pemikiran yang

positif sehingga siswa sering bertanya, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan

menyiapkan materi yang akan dibahas. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik

pada saat belajar selalu merasa bahwa yang dipelajarinya berguna untuk masa kini

juga masa depan. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul karena adanya

rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik memerlukan rangsangan dari luar, dilihat

ketika siswa belajar dengan giat untuk mendapatkan hadiah, bisapula siswa takut

dihukum oleh orangtua karena tidak belajar sehingga mendapatakan nilai jelek, siswa

ingin mendapatkan pujian atas hasil nilai yang diperolehnya. Motivasi ekstrinsik

tidak terjadi berdasarkan keinginannya sendiri tapi berdasarkan hadiah atau hukuman

yang akan dia peroleh sehingga itu yang membuat siswa merasa dirinya perlu

melakukan kegiatan belajar dengan giat agar mendapatkan hadiah atau menghindari

hukuman yang akan diterima. Maka dalam pemberian hadiah dan hukuman kepada

siswa perlu dipertimbangkan dengan sangat baik, sehingga terjadi perubahan

perilaku dalam belajar agar siswa mendapatkan hasil belajar yang diinginkan.

  Semangat belajar yang baik bukan karena diberi hadiah ataupun hukuman.

Namun, kebanyakan fenomena yang terjadi anak SMP kecenderungan diberikan

hadiah supaya mendapatkan nilai yang baik. Siswa yang diiming-imingi hadiah atau

  4

hukuman akan belajar bersungguh-sunggguh agar bisa mendapatkan hadiah atau

terhindar dari hukuman. Perilaku ini dapat membuat anak menjadi ketergantungan

dan kurang baik untuk dikehidupan selanjutnya. Jika tidak ada hadiah atau hukuman

berarti semangat siswa dalam belajar akan berkurang. Maka perlu adanya motivasi

intrinsik dalam diri siswa.

  Peneliti melakukan interview dengan guru Bimbingan dan Konseling dan

guru Matematika di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta bulan Agustus 2011 dan

memperoleh informasi bahwa permasalahan yang terjadi saat ini di SMP BOPKRI 3

Yogyakarta kelas VIII adalah anak-anak lebih senang mengobrol ataupun melamun

saat mata pelajaran berlangsung. Selain melalui interview peneliti juga melakukan

observasi sebanyak tiga kali pada saat mata pelajaran. Observasi pertama pada mata

pelajaran IPS kebanyakan siswa lebih memilih untuk mengalihkan perhatiannya ke

hal lain, seperti berbincang-bincang dengan teman sebelahnya. Observasi kedua pada

mata pelajaran Bimbingan dan Konseling dimana ada bimbingan klasikal di kelas

yang membimbing adalah teman PPL, yang terjadi adalah siswa lebih memilih

menggambar, teriak-teriak. Observasi ketiga pada mata pelajaran kosong siswa lebih

memilih mengobrol, mengabaikan tugas dari guru dan memilih untuk mencontek

jawaban dari teman yang mengerjakan, bahkan mencatat tugas dari temannya yang

seharusnya tugas tersebut harus dikerjakan di rumah. Kejadian ini perlu

mendapatkan perhatian khusus karena dapat menyebabkan hasil belajar (nilai) siswa

  5

menjadi kurang maksimal bahkan siswa dapat mengalami kegagalan (tidak naik

kelas).

  Melihat permasalahan di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian untuk mengetahui lebih jauh tentang motivasi belajar intrinsik siswa kelas

  

VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Oleh karena itu,

motivasi belajar intrinsik tersebut akan dipikirkan upaya-upaya yang sesuai untuk

motivasi belajar intrinsik melalui program bimbingan klasikal Peneliti memilih sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta kelas VIII. Adapun

alasan memilih kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta adalah masa remaja awal

yang berusia 13 sampai 16 tahun dengan tugas perkembangan remaja

mengembangkan keterampilan dan konsep intelektualnya sehingga memiliki cita-cita

dan semangat untuk mewujudknnya.

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti, penelti memiliki judul penulisan skripsi “Deskripsi Motivasi Belajar Intrinsik Siswa Kelas VIII SMP

  

BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 dan Implikasinya terhadap

Topik-t opik Bimbingan Belajar”.

  6 B. Rumusan Masalah Penelitian skripsi ini berfokus pada bagaimana tingkat motivasi belajar siswa.

  Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah motivasi belajar intrinsik siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014?

  2. Berdasarkan hasil analisa terhadap motivasi belajar intrinsik, topik bimbingan belajar apa sajakah yang dapat diusulkan bagi siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014?

  C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini,maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran mengenai motivasi belajar intrinsik siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

  2. Mengusulkan topik bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar intrinsik siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

  7

D. Manfaat Hasil Penelitian

  Manfaat yang dapat disumbangkan dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi para pembaca khususnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang dimiliki mengenai motivasi belajar siswa,

sebagai bekal seorang calon guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.

2. Manfaat Praktis

  a. Guru Pembimbing Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk pengembangan program Bimbingan dan Konseling, khususnya pada topik-topik bimbingan belajar yang berkaitan dengan motivasi belajar intrinsik.

  b. Siswa Siswa kelas VIII BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dapat menyadari bahwa motivasi intrinsik dalam belajar itu sangat penting untuk meningkatkan prestasi belajar.

  8 c. Peneliti Mengetahui seberapa tinggi tingkat motivasi yang dimiliki oleh para siswa dan dapat digunakan sebagai bekal menjadi guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.

  d. Peneliti Lain Peneliti ini dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan pembanding ketika ingin melakukan penelitian mengenai motivasi belajar intrinsik agar dapat dikembangkan menjadi lebih baik.

E. Definisi Operasional Variabel

  

Berikut ini akan disajikan istilah atau konsep untuk menghindarkan

kesalahpahaman, yaitu:

  

1. Motivasi belajar intrinsik adalah motif- motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2008: 89)

2. Siswa merupakan subyek penelitian terdiri dari 30 orang siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

  

3. Bimbingan belajar adalah untuk membantu murid-murid yang mengalami

masalah di dalam memasuki proses belajar da situasi belajar yang dihadapinya (Supriyono, 1991: 106).

BAB II KAJIAN TEORETIS Dalam bab ini, peneliti mengkaji hasil tinjauan pustaka yang dapat memperjelas

  

topik bahasan penelitian yaitu: 1) motivasi 2) belajar 3) motivasi belajar 4) motivasi

belajar intrinsik 5) Siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA yang

meliputi: ciri-ciri remaja dan tugas perkembangan remaja. 6) Bimbingan belajar.

A. Motivasi

  Motivasi berasal dari kata motif yang artinya suatu keinginan dalam diri setiap individu sehingga menyebabkan sesuatu. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tetentu (Adi, 1994: 154). Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu (Uno, 2008: 3). Uno mengatakan tujuan yang akan dicapai oleh individu memiliki kekuatan-kekuatan yang dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti keinginan yang hendak dipenuhinya, tingkah laku, tujuan dan umpan balik. Hal ini di dukung dengan oleh pendapatnya Maslow (1970, dalam Nurul, 1984: 39) mengatakan bahwa motivasi itu dapat merupakan mata pencaharian, sumber prestise, wadah untuk

  10 menyatakan diri atau sebagai suatu pemuasan bagi kebutuhan neurotis manapun.

  Kebutuhan-kebutuhan setiap individu secara psikologis ada yang “lebih tinggi” ataupun “lebih rendah. Hal ini tergantung individunya sendiri yang menentukan hierarkinya masing-masing bukan diciptakan. Konsep Maslow tentang hierarki kebutuhan beramsumsi bahwa kebutuhan yang lebih rendah tingkatnya harus dipuaskan atau minimal terpenuhi secara relatif sebelum kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya menjadi motivator tindakan (Feist, 2008: 245).

  Ada beberapa kebutuhan pokok atau hierarki kebutuhan menurut Maslow (1970, dalam Nurul 1984: 39), yaitu:

a. Kebutuhan- kebutuhan fisologis Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang paling kuat.

  Seseorang yang kekurangan makanan, keamanan, kasih sayang dan penghargaan besar kemungkinan akan lebih banyak membutuhkan makanan daripada yang lainnya.

  b. Kebutuhan akan keselamatan Apabila kebutuhan fisiologis relatif telah dipenuhi, maka akan muncul seperangkat kebutuhan-kebutuhan baru, yang kurang lebih

  11 dapat kita kategorisasikan dalam kebutuhan-kebutuhan akan keselamatan (keamanan, kemantapan, ketergantungan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut,cemas dan kekalutan; kebuthan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas; kekuatan pada diri pelindung, dan sebagainya)

  c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta Apabila kebutuhan-kebutuhan fisiologis dan keselamatan sudah terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan-kebutuhan akan cinta, rasa kasih dan rasa memiliki. maka sekarang, dan belum pernah sebelumnya orang akan merasakan tiadanya kawan-kawan, atau kekasih atau isteri atau anak-anak. Mereka haus akan tatahubungan yang penuh rasa dengan orang-orang pada umumnya, yakni, akan suatu tempat dalam kelompok atau keluarganya, dan akan berikhtiar lebih keras lagi untuk mencapai tujuan ini. Mereka akan bermaksud mendapatkan tempat seprti itu lebih daripada yang lainnya di dunia ini, dan mungkin dengan melupakan bahwa ketika lapar, pernah mencemoohkan cinta sebagai sesuatu yang tidak nyata, atau tidak perlu atau tidak penting. Sekarang mereka akan sangat merasakan perihnya rasa kesepian itu, pengucilan sosial, penolakan, tiadanya keramahan, keadaan yang tak menentu.

  12 d. Kebutuhan akan harga diri Semua orang dalam masyarakat mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri, atau harga diri dan penghargaan akan orang- orang lainnya. Karenanya, kebutuhan-kebutuhan ini dapat diklasifikasikan dalam dua perangkat tambahan. Yakni, pertama, keinginan akan kekuatan, akan prestasi, akan kecukupan, akan keunggulan dan kemampuan, akan kepercayaan pada diri sendiri dalam menghadapi dunia, dan akan kemerdekaan kebebasan.

  Kedua, kita memiliki apa yang dapt kita katakan hasrat akan nama baik atau gengsi, prestise (yang dirumuskan sebagai penghormatan dan penghargaan dari orang lain), status, ketenaran dan kemuliaan, dominasi, pengakuan, perhatian, arti yang penting, martabat atau apresiasi. Harga diri yang paling mantap dan karenanya paling sehat dilandaskan pada penghargaan yang diperoleh dari orang lain dan bukan pada ketenaran atau kemahsyuran faktor-faktor luar dan pujian berlebih yang tidak berdasar.

e. Kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri)

  13 Sekalipun semua kebutuhan ini telah dipenuhi, kita masih sering merasa (kalau tidak selalu) bahwa segera akan berkembang suatu perasaan tidak puas dan kegelisahan yang baru kecuali apabila orang itu melakukan apa yang, secara individual, sesuai bagi seseorang. Orang yang dapat menjadi sesuatu, harus menjadi sesuatu. Pada tingkat inilah perbedaan-perbedaan individual itu paling besar. Munculnya kebutuhan yang kelihatan dengan jelas ini biasanya berdasarkan suatu pemenuhan kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan, cinta dan harga diri yang ada sebelumnya.

  Berdasarkan kebutuhan hierarkis yang ada siswa perlu memenuhi tingkatan-tingkatan yang lebih rendah dulu baru menuju ke yang lebih tinggi agar siswa semakin dapat mengaktualisasikan dirinya di sekolah. Minat siswa dalam berprestasi di sekolah telah di dorong oleh perspektif kognitif dan penekanan pada pengungkapan proses-proses paling penting yang terlibat dalam prestasi siswa (Santrock, 2009: 204).

  Dalam kehidupan sehari-hari motivasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

  14 a. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik tidak perlu rangsangan dari luar karena dalam belajar selalu ingin maju dan memiliki pemikiran yang positif sehingga siswa sering bertanya, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan menyiapkan materi yang akan dibahas.

  b. Motivasi ekstrinsik memerlukan rangsangan dari luar, dilihat ketika siswa belajar dengan giat untuk mendapatkan hadiah, bisapula siswa takut dihukum oleh orangtua karena tidak belajar sehingga mendapatakan nilai jelek, siswa ingin mendapatkan pujian atas hasil nilai yang diperolehnya. Motivasi ekstrinsik tidak terjadi berdasarkan keinginannya sendiri tapi berdasarkan hadiah atau hukuman yang akan dia peroleh sehingga itu yang membuat siswa merasa dirinya perlu melakukan kegiatan belajar dengan giat agar mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman yang akan diterima.

B. Belajar

  Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya ( Sardiman, 2008: 20). Setiap individu berusaha

  15 untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam belajar agar terjadi perubahan yang lebih matang di dalam diri. Belajar dapat terjadi dimana saja bisa terjadi di lingkungan dengan orang lain, memegang benda atau dalam menghadapi peristiwa. Untuk tercapainya suatu hasil belajar yang baik orang tersebut haruslah aktif dari segi perasaan, pemikiran, dan kemauan. Pentingnya keterlibatan siswa dalam belajar di kelas agar diketahui sejauh mana siswa tersebut mengalami perubahan, pengertian terhadap pelajaran yang diikutinya. Belajar pun memiliki arti suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaktif aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pemahaman-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas (Winkel, 2004: 59). Adapun menurut Nara (2010: 5) bahwa belajar memiliki ciri-ciri, sebagai berikut: a. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan

  (psikomotor), maupun nilai dan sikap (afektif).

  b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan.

  c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

  16 d. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Lingkungan yang kondusif sangat mendukung tercapainya kegiatan belajar. Sardiman (2008: 25) mengatakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang tertentu pula. Tujuan belajar itu sendir ada tiga jenis, yaitu: a. Untuk mendapatkan pengetahuan.

  b. Penanaman konsep dan keterampilan c. Pembentukan sikap.

  Ketiga jenis tujuan di atas akan berjalan dengan baik jika sistem di lingkungan sekitar mendukung.

C. Motivasi Belajar

  Motivasi belajar sangat diperlukan oleh para siswa di sekolah agar anak semakin memiliki kebutuhan yang tinggi di dalam dirinya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang akan di dapat selama di sekolah. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong siswa melakukan kegiatan belajar yang mendorong aktivitas belajar (Djamarah, 2011: 153).

  17 Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi belajar, pertama , motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai suatu tujuan. Kedua, motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.

  Motivasi dalam belajar dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1) motivasi intrisik, 2) motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dalam belajar adalah keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tanpa menginginkan imbalan apapun. Motivasi intrinsik dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar. Sedangkan, motivasi ekstrinsik belajar adalah keinginan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan karena sudah mendapatkan rangsangan dari luar, misalnya pujian, hadiah atau bisa juga hukuman. Dalam proses belajar di sekolah yang sangat dibutuhkan dalam diri siswa adalah motivasi. Oleh sebab itu siswa sangat penting untuk selalu mencari sumber ilmu pengetahuan bukan karena adanya hukuman ataupun hadiah.

  18

Dokumen yang terkait

DESKRIPSI KECERDASAN INTRAPERSONAL PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR ST.YOSEF SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

0 0 142

DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS VIII SMP NEGERI I TEPUS GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S

0 0 134

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI

0 0 115

DESKRIPSI TINGKAT PENERIMAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS X DAN XI SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 93

DESKRIPSI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PARA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ge

0 0 122

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbinga

0 0 146

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA ANTARA SISWA DENGAN SISWI KELAS VII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mempe

0 0 121

DESKRIPSI KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20112012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program

0 1 150

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK DALAM BELAJAR SISWA KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidi

0 0 115

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK PARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20112012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN MODUL PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pen

0 0 164