HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Evektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

(1)

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat SMA Muhamadiyah 1 Surakarta

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta berdiri sejak tanggal 1 September 1946 dan merupakan sekolah swasta tertua di Surakarta. Sepanjang sejarahnya SMA Muhammadiyah 1 Surakarta telah mengalami banyak perkembangan. Diawali dengan gedung yang dahulu menggunakan gedung SD Muhammadiyah 1 Solo sampai kini telah menempati gedungnya sendiri yang berada di Jl. RM Said 35 (Ditunjukan pada lampiran gambar 1).

Saat ini SMA Muhammadiyah 1 Surakarta telah terakreditasi "A" dan tengah menuju menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN) atau Sekolah Kategori Mandiri (SKM). Dalam upayanya itu Sekolah giat berbenah untuk meningkatkan sarana maupun prasarana serta meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM-nya). Selain mengembangkan pola pendidikan berbasis TI (Teknologi Informasi), setiap tenaga pengajarnya dituntut untuk meningkatkan kualitasnya, baik melalui pendidikan ke janjang lebih tinggi (S1, S2, atau S3) maupun melalui diklat, workshop, training dan sebagainya. SMA Muhammadiyah 1 Surakarta mempunyai semboyan " Unggul dalam prestasi, Luhur dalam budi pekerti " sehingga bukan hanya mengutamakan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) namun juga IMTAQ (Iman dan Taqwa) sehingga semuanya dapat diraih dan banyak memiliki prestasi. Jumlah kelas di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta ada 21 kelas, dengan rincian 3 kelas X MIA, 4 kelas X IIS , 2 kelas XI MIA, 5 kelas XI IIS, 2 kelas XII MIA, dan 5 kelas XII IIS, dengan total jumlah siswanya adalah 722 siswa.


(2)

29

2. Pembelajaran Geografi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Jumlah guru geografi yang mengajar di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta sebanyak 3 guru yang terbagi dalam 13 kelas, yaitu 4 kelas X IIS, 4 kelas XI IIS, dan 5 kelas XII IIS. Masing-masing guru memiliki tugas yang berbeda beda, Drs. H Wiratno mengajar kelas XI IIS 1, 2 dan 3, Dra Hj Umi Rochyani mengajar kelas X IIS 1, 2, 3, 4 dan XII IIS 3, 4 dan 5, Dra Sri Rahayu M.Pd mengajar kelas XI IIS 4, XII IIS 1, dan 2. Semua tenaga pengajar yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta berpendidikan minimal sarjana strata satu, begitu juga dengan guru geografinya. Dua guru yang cukup senior yaitu Drs. H Wiratno dan Dra Hj Umi Rochyani memiliki kualifikasi pendidikan sarjana strata satu, sedangkan Dra Sri Rahayu M.Pd berpendidikan sarjana strata dua. Proses belajar mengajar khususnya mapel geografi untuk kelas X lebih sering dilakukan di kelas, sejauh ini kegiatan pembelajaran yang pernah dilakukan diluar kelas hanya bertempat di laboratorium saja, untuk pembelajaran dilapangan atau ditempat-tempat lain belum dilakukan. Selain karna efisien waktu, pembelajaran dikelas juga lebih memudahkan guru dalam mengkondusifkan siswa, sehingga guru lebih memilih untuk melakukan pembelajaran di kelas.

Sarana dan prasarana yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta cukup lengkap, begitu juga dengan sapras yang ada di kelas, setiap kelas terdapat seperangkat proyektor dan sound sistem sebagai penunjang guru dalam mengajar, sehingga dalam pembelajaran geografi guru dapat menunjukan gambaran-gambaran tentang materi baik melalui gambar maupun video. Selain penggunaan media gambar dan video guru juga menyajikan alat peraga, seperti globe, alat peraga sistem tata surya, dan peta.

Metode belajar yang banyak digunakan oleh guru adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Sistematika pembelajaran geografi yang rata-rata dilakukan guru adalah diawali dengan pembukaan, inti, dan berakhir dengan penutup. Pada kegiatan pembukaan terkadang guru


(3)

30

memberi motifasi dan dilanjutkan dengan penyampain tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada bagian inti, guru menjelaskan materi pelajaran melalui ceramah dengan menggunakan media power ponit, penayangan gambar serta penggunaan alat peraga pada materi tertentu dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab maupun diskusi, selanjutnya guru memberi tugas dan diakhiri dengan rivew materi pada bagian penutup.

3. Pelaksanaan Eksperimen Media Audio Visual

Eksperimen penggunaan media audio visual dilakukan di kelas X IIS, yaitu kelas X IIS 2, 3, dan 4, yang dilakukan pada hari Rabu, Tanggal 14 Januari 2015. Dimulai pada jam ke 2 - 3 yaitu pukul 07.25 - 08.55 di kelas X IIS 2 dengan jumlah siswa sebanyak 39, dilanjutkan jam ke 5 - 6 yaitu pukul 09.55 - 11.25 di kelas X IIS 3 dengan jumlah siswa 40, dan terakhir jam ke 8 - 9 yaitu pukul 12.30 - 14.00 di kelas IIS 4 dengan jumlah siswa 40.

Proses eksperimen dengan media audio visual dikelas X IIS 2 berjalan dengan lancar, dari 39 siswa yang hadir, hampir semuanya antusias dalam menyaksikan penayangan materi. Siswa mengikuti alur materi dari awal hingga akhir, meskipun ada beberapa siswa yang terkadang tidak fokus, namun pembelajaran tetap berjalan dengan kondusif. Pembelajaran dimulai dengan pembuka yang berisikan motifasi, penyampaian tujuan pembelajaran, pemberian soal pre test dan riview materi smester satu. Pembelajaran dilanjutkan ke bagian inti, yaitu penyampaian materi melalui video. Materi yang disampaikan adalah faktor faktor yang menyebabkan bumi layak untuk kehidupan dibandingkan degan planet lain. Faktor-faktor tersebut adalah udara, air, dan tanah. Selain menjelaskan pengertian dari faktor-faktor tersebut, pada video juga dijelaskan langkah pelestariannya agar faktor-faktor tersebut tetap terjaga sehingga tidak memberi dampak buruk bagi manusia seperti terjadinya benjana banjir. Banjir yang sering melanda sebagian wilayah di Indonesia


(4)

31

tidak terkecuali Jawa Tengan, yang menyebabkan kerugian materi dan korban jiwa bagi warga, sehingga untuk menghindarinya maka diperlukan upaya pelestarian air.

Setelah penayangan video selesai kemudian dilanjutkan dengan pembahasan video melalui tanya jawab, kemudian siswa diminta untuk menyebutkan beberapa dampak yang dapat terjadi apabila udara, air, dan tanah tidak dijaga dan dilestarikan, kemudian beberapa siswa mempresentasikan didepan kelas. Sebelum pembelajaran ditutup, guru meriview kembali materi dan hasil presentasi dari beberapa siswa, pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian post test, kemudian diakhiri dengan penutup.

Gambar 4.1 Proses Eksperimen 1 Gambar 4.2 Proses Eksperimen 1 Proses eksperimen dengan media audio visual dikelas X IIS 3 juga berjalan dengan lancar, 40 siswa yang hadir cukup antusias terhadap penayangan video, namun ada beberapa siswa yang tidak fokus terhadap penyampaian materi, bahkan terkadang mengganggu konsentrasi siswa lain, sehingga harus beberapa kali diingatkan. Pembelajaran dimulai dengan pembuka yang berisikan motifasi, penyampaian tujuan pembelajaran, pre test, dan riview materi smester satu. Pembelajaran dilanjutkan ke bagian inti, yaitu penyampaian materi melalui video. Adapun materi yang disampaikan sama dengan kelas eksperimen satu (XIIS 2), setelah pemutara video selesai dilanjutkan dengan pembahasan video melalui tanya jawab, kemudian siswa diminta untuk menyebutkan beberapa dampak yang dapat terjadi apabila udara, air, dan tanah tidak dijaga dan dilestarikan, kemudian beberapa siswa mempresentasikan


(5)

32

didepan kelas. Sebelum pembelajaran ditutup, guru meriview kembali meriview materi dan hasil presentasi dari beberapa siswa, pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian post test, kemudian diakhiri dengan penutup.

Gambar 4.3 Proses Eksperimen 2 Gambar 4.4 Proses Eksperimen 2 Proses eksperimen dengan media audio visual dikelas X IIS 4 dengan jumlah peserta sebanyak 40 siswa cukup lancar, namun ada beberapa kendala yang terjadi, bahkan video harus di pause sampai dua kali karena ada beberapa siswa yang tidak kondusif dan mengganggu konsentrasi siswa lain. Faktor jam terakhir juga menjadi pemicu, siswa sering tidak fokus terhadap penayangan video, namun secara keseluruhan pembelajaran cukup lancar. Pembelajaran dimulai dengan pembuka yang berisikan motifasi, penyampaian tujuan pembelajaran, pre test, dan riview materi smester satu. Pembelajaran dilanjutkan ke bagian inti, yaitu penyampaian materi melalui video. Adapun materi yang disampaikan sama dengan kelas eksperimen satu dan dua (XIIS 2, XIIS 3), setelah pemutara video selesai dilanjutkan dengan pembahasan video melalui tanya jawab, kemudian siswa diminta untuk menyebutkan beberapa dampak yang dapat terjadi apabila udara, air, dan tanah tidak dijaga dan dilestarikan, kemudian beberapa siswa mempresentasikan didepan kelas. Sebelum pembelajaran ditutup, guru meriview kembali meriview materi dan hasil presentasi dari beberapa siswa, pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian post test, kemudian diakhiri dengan penutup.


(6)

33

Gambar 4.5 Proses Eksperimen 3 Gambar 4.6 Proses Eksperimen 4 Proses pembelajaran pada kelas kontrol X IIS 1 dilakukan hari

jum’at tanggal 16 Januari 2015 pada jam ke 1 – 2 yaitu pukul 07.10 – 08.40. Pembelajara berjalan dengan lancar, 39 siswa yang hadir cukup antusias terhadap materi yang disampaikan. Proses pembelajaran dimulai dengan pembukaan, yaitu pemberian motifasi, penyampaian tujuan pembelajaran, pre test, dan riview materi semester satu. Pembelajaran dilanjut pada bagian inti, yaitu penyampaian materi melalui ceramah dengan media power point. Materi yang disampaikan sama dengan kelas eksperimen, namun pada kelas ini materi hanya disampaikan melalui ceramah dengan media power point. Setelah materi disampaikan dilanjutkan dengan pembahasan melalui tanya jawab, kemudian siswa diberi tugas untuk menyebutkan beberapa dampak yang terjadi apabila udara, air, dan tanah tidak dijaga dan dilestarikan, beberapa siswa mempresentasikan didepan kelas. Guru merivew kembali materi serta hasil presentasi dari beberapa siswa, kemudian dilanjut dengan pemberian post test dan diakhiri dengan penutup.

Gambar 4.7 Proses Pembelajaran Gambar 4.8 Proses Pembelajaran Kelas Kontrol Kelas Kontrol


(7)

34

4. Hasil Pengujian Instrumen a. Uji Validitas

Setelah melakukan perhitungan pada SPSS, untuk mengetahui validitas dari item-item soal, maka kita membandingkah nilai r Hitung dengan nilai r Tabel, dengan kriteria sebagai berikut :

 Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

 Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

 r tabel = df n-2 = 0,311

Uji validitas terhadap 29 item soal diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

No Item rhitung rtabel Kesimpulan

1. 0,448 0,311 Valid

2. 0,228 0,311 Tidak Valid

3. 0,264 0,311 Tidak Valid

4. 0,556 0,311 Valid

5. 0,440 0,311 Valid

6. 0,517 0,311 Valid

7. 0,053 0,311 Tidak Valid

8. 0,510 0,311 Valid

9. 0,202 0,311 Tidak Valid

10. 0,246 0,311 Tidak Valid

11. 0,353 0,311 Valid

12. 0,380 0,311 Valid

13. 0,482 0,311 Valid

14. 0,441 0,311 Valid

15. 0,590 0,311 Valid

16. 0,338 0,311 Valid

17. 0,609 0,311 Valid

18. 0,384 0,311 Valid

19. 0,530 0,311 Valid

20. 0,254 0,311 Tidak Valid

21. 0,264 0,311 Tidak Valid

22. 0,631 0,311 Valid

23. 0,369 0,311 Valid

24. 0,523 0,311 Valid

25. 0,397 0,311 Valid

26. 0,228 0,311 Tidak Valid

27. 0,024 0,311 Tidak Valid

28. 0,623 0,311 Valid


(8)

35

Berdasarkan data uji validitas di atas, dari 29 item soal yang di ujikan, terdapat 19 item soal yang dinyatakan valid dan 10 item soal dinyatakan tidak valid. Selanjutnya dilakukan pengujian kembali dengan menghilangkah item-item soal yang tidak valid, dengan perbandingan r tabelnya adalah df n-2 = 0,388, sehingga diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Tahap 2

No Item rhitung rtabel Kesimpulan

1. 0,493 0,388 Valid

4. 0,511 0,388 Valid

5. 0,516 0,388 Valid

6. 0,580 0,388 Valid

8. 0,511 0,388 Valid

11. 0,264 0,388 Tidak Valid

12. 0,436 0,388 Valid

13. 0,480 0,388 Valid

14. 0,503 0,388 Valid

15. 0,682 0,388 Valid

16. 0,308 0,388 Tidak Valid

17. 0,685 0,388 Valid

18. 0,456 0,388 Valid

19. 0,543 0,388 Valid

22. 0,590 0,388 Valid

23. 0,342 0,388 Tidak Valid

24. 0,483 0,388 Valid

25. 0,455 0,388 Valid

28. 0,621 0,388 Valid

Berdasarkan hasil pengujian 19 item soal yang telah valid di tahap pertama, terdapat 3 item soal yang tidak valid di tahap kedua, sehingga 3 item soal tersebut nantinya tidak digunakan sebagai kuisioner.

b. Uji Reliabilitas

Setelah melakukan Uji Validitas dan beberapa soal dinyatakan valid kemudian dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai r Alpha dengan r Tabel.


(9)

36

Kriteria reliabilitas :

Apabila r Alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel, sebaliknya apabila r Alpha < r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak reliabel. r tabel = df n-2 = 0,388

Uji reliabilitas yang dilakukan dengan taraf signifikasi 5 % diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas

rAlpha rtabel Keterangan

0,882 0,388 Reliabel

Tabel 4.4 Kriteria Tingkat Reliabilitas

No Interval Kriteria

1. > 0,900 Sempurna

2. 0,700 – 0,899 Tinggi 3. 0,500 – 0,699 Moderat

4. < 0,500 Rendah

Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas tersebut, maka item-item soal yang telah diujikan dinyatakan reliabel dengan kriteria tinggi. Sehingga dari 16 item soal tersebut, 12 item soal akan digunakan sebagai kuisioner penelitian ini.

5. Diskripsi Data

Penelitian ini membandingkan hasil belajar yang berupa nilai pre test dan post test dari tiga kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan menggunakan SPSS maka diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Kelas Eksperimen 1 (XIIS 2)

Proses eksperimen yang diikuti 39 siswa diperoleh nilai rata-rata pre test 72,5, dengan nilai varians 154,8, dan standar deviasi 1,2,


(10)

37

dengan nilai pre test tertinggi adalah 91,3 dan nilai terendahnya 29,8, adapun siswa yang lulus nilai KKM (65) sejumlah 30 siswa. Nilai rata-rata post testnya adalah 80,6, dengan nilai varians 112,2 dan standar deviasi 1,05, adapun nilai post test tertinggi adalah 91,3 dan nilai terendahnya 49,8, dan siswa yang lulus nilai KKM (65) sejumlah 34 siswa. Adapun frekuensi perolehan nilai siswa ditunjukan pada diagram dibawah :

Diagram 4.1 Frekuensi Nilai Siswa

b. Kelas Eksperimen 2 (XIIS 3)

Proses eksperimen yang diikuti 40 siswa diperoleh nilai rata-rata pre test 70,6, dengan nilai varians 547,02, dan standar deviasi 2,3 dengan nilai pre test tertinggi adalah 99,6 dan nilai terendahnya 16,6, adapun siswa yang lulus nilai KKM (65) sejumlah 29 siswa. Nilai rata-rata post testnya adalah 80,6, dengan nilai varians 224,6 dan standar deviasi 1,49, adapun nilai post test tertinggi adalah 99,6 dan nilai terendahnya 41,5, dan siswa yang lulus nilai KKM (65) sejumlah 37 siswa. Frekuensi perolehan nilai siswa ditunjukan pada diagram dibawah :

0 2 4 6 8 10 12 14 16

8,3 16,6 24,9 33,2 41,5 49,8 58,1 66,4 74,7 83 91,3 99,6 F

r e k u e n s i

Nilai

Pre Test Post Test


(11)

38

Diagram 4.2 Frekuensi Nilai Siswa

c. Kelas Eksperimen 3 (XIIS 4)

Proses eksperimen yang diikuti 40 siswa diperoleh nilai rata-rata pre test 71,7, dengan nilai varians 255,5, dan standar deviasi 1,59, dengan nilai pre test tertinggi adalah 83,0 dan nilai terendahnya 16,6, adapun siswa yang lulus nilai KKM (65) sejumlah 30 siswa. Nilai rata-rata post testnya adalah 80,8, dengan nilai varians 212,8 dan standar deviasi 1,45, adapun nilai post test tertinggi adalah 99,6 dan nilai terendahnya 49,8, dan siswa yang lulus nilai KKM (65) sejumlah 37 siswa. Frekuensi perolehan nilai siswa ditunjukan pada diagram dibawah :

Diagram 4.3 Frekuensi Nilai Siswa

0 5 10 15 8, 3 16 ,6 24 ,9 33 ,2 41 ,5 49 ,8 58 ,1 66 ,4 74 ,7 83 91 ,3 99 ,6 F r e k u e n s i Nilai Pre Test Post Test 0 5 10 15 20 25

8,3 16,624,933,241,549,858,166,474,7 83 91,399,6 F r e k u e n s i Nilai Pre Test Post Test


(12)

39

d. Kelas Kontrol (XIIS 1)

Proses pembelajaran kelas kontrol yang diikuti 39 siswa diperoleh nilai rata-rata pre test 71,29, dengan nilai varians 194,7, dan standar deviasi 1,39, dengan nilai pre test tertinggi adalah 91,3 dan nilai terendahnya 24,9, adapun siswa yang lulus nilai KKM (65) sejumlah 29 siswa. Nilai rata-rata post testnya adalah 73, 8, dengan nilai varians 155,1 dan standar deviasi 1,24, adapun nilai post test tertinggi adalah 91,3 dan nilai terendahnya 49,8, dan siswa yang lulus nilai KKM (65) sejumlah 32 siswa. Frekuensi perolehan nilai siswa ditunjukan pada diagram dibawah :

Diagram 4.4 Frekuensi Nilai Siswa

6. Hasil Uji Analisis Data a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dimana data tersebut diolah dengan menggunakan SPSS dengan Uji

Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan apa bila Asymp. Sig (2- taled)

pada perhitungan spss atau p value > 0.05, maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal, sebaliknya apabila Asymp. Sig (2- taled) atau p value < 0.5 maka datanya tidak berdistribusi normal.

0 2 4 6 8 10 12 14

8,3 16,6 24,9 33,2 41,5 49,8 58,1 66,4 74,7 83 91,3 99,6 F

r e k u e n s i

Nilai

Pre Test Post Test


(13)

40

Beradasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

No Kelas Taraf

Signifikan

P Value / Asymp. Sig

(2- taled)

Keterangan

1 Kontrol

0,05

0,906 Normal

2 Eksperimen 1 0,090 Normal

3 Eksperimen 2 0,263 Normal

4 Eksperimen 3 0,823 Normal

Berdasarkan data diatas nilai p value kelas kontrol, kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2, dan kelas eksperimen 3, masing-masing adalah 0.906, 0.090, 0.263, dan 0.823, dari keempat data tersebut semuanya lebih dari nilai taraf signifikan 0,05, sehingga keempat data tersebut dinyatakan berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dengan F test (Levene,s Test), artinya jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah hasil pre test dan post test baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki varians atau nilai yang sama. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS uji Independen Sampel T Tes,dengan ketentuan hipotesis :


(14)

41

H0 : Hasil pre test dan post test adalah sama/ homohen (Tidak ada perbedaan secara signifikan antara hasil test sebelum dan sesudah materi disampaikan).

H1 : Hasil pre test dan post test adalah tidak sama/ Tidak

Homogen (Ada perbedaan secara signifikan antara hasil test sebelum dan sesudah materi disampaikan).

Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi).

H0 : Diterima jika P value (Equality of Variances) > 0,05 H0 : Ditolak jika P value (Equality of Variances) < 0,05

Berdasarkan perhitungan hasil post test diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas

No Kelas Taraf

Signifikan

P value (Equality of

Variances)

Keterangan

1 Kontrol

0,05

0,397 Homegen

2 Eksperimen 1 0,003 Tidak Homegen

3 Eksperimen 2 0,023 Tidak Homegen

4 Eksperimen 3 0,012 Tidak Homegen

Berdasarkan data di atas ditunjukan bahwa data kelas kontrol memiliki nilai probabilitas 0,397 > 0,05 maka pada kelas kontrol Ho diterima, yang artinya bahwa hasil pre test dan post test kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Kelas eksperimen 1, 2, dan 3, masing masing memiliki nilai probabilitas 0,003 , 0,023 , dan 0,012, ketiga nilai tersebut adalah < 0,05, sehingga dinyatakan bahwa Ho ditolak, yang artinya bahwa hasil pre test dan post test kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berbeda secara signifikan.


(15)

42

c. Uji Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan “uji

t”, dengan tipe Paired Sample T Test. Dalam penelitian ini akan membandingkan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dari hasil post test, dengan hipotesis :

H0: Tidak ada peningkatan hasil belajar menggunaan media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

H1: Ada peningkatan hasil belajar menggunaan media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Pengambilan keputusan dengan berdasarkan perbandingan nilai probabilitas (Sig.)

-Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima -Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

Berdasarkan perhitungan dengan spss di peroleh hasil sebagai berkut: Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis

No Kelas Αlpha probabilitas

(Sig.) Keterangan 1 Eksperimen 1

0,05

0,010 Ho Ditolak

2 Eksperimen 2 0,022 Ho Ditolak

3 Eksperimen 3 0,022 Ho Ditolak

Berdasarkan data di atas telihat bahwa kelas eksperimen 1, 2, dan 3 memiliki nilai probabilitas masing-masing 0,010 , 0,022 , dan 0,022, dari ketiga nilai probabilitas tersebut semuanya di bawah 0,5, sehingga keputusannya adalah Ho ditolak, yang artinya bahwa ada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan bantuan media audio visual.


(16)

43

B. Pembahasan

1. Peningkatan Hasil Belajar

Penggunaan media audio visual pada pembelajaran geografi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal itu terlihat dari adanya perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelas yang menggunakan bantuan media audio visual dengan kelas yang menggunakan metode ceramah (media power point). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata post test pada kelas yang menggunakan media audio visual adalah 80,65 untuk kelas eksperimen satu, 80,65 untuk kelas eksperimen dua, dan 80,87 untuk kelas eksperimen tiga. Sedangkan rata-rata nilai kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional adalah 73,84, dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa peningkatan hasil post test kelas eksperimeen lebih baik daripada kelas kontrol.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Woro Sumarni (2009), dinyatakan bahwa penggunaan media audio visual yang diterapkan pada pembelajaran kimia SMA dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian memaparkan bahwa penerapan media audio visual pada kelas eksperimen lebih meningkatkan hasil post test siswa dari pada kelas yang tidak menggunakan media audio visual atau kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata postes siswa pada kelas kontrol adalah 68,68 sedangkan nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen jauh lebih baik yaitu 76,39. Penelitian ini menggunakan uji estimasi rata-rata. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil kisaran rata-rata belajar kelas eksperimen sebesar 74,24 sampai 78,54, sedangkan untuk kelas kontrol berkisar sebesar 66,22 sampai 71,14.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Sapto Haryoko (2009), penggunaan media audio visual pada kelas eksperimen lebih meningkatkan hasil belajar mahasiswa tekhnik jaringan komputer. Berdasarkan data yang dipaparka rata-rata gain sekor kelas eksperimen adalah 16,25, dan rata-rata gain sekor kelas kontrol adalah 9,25. Variansi gain skor kelompok eksperimen adalah 16,95 dan variansi gain skor


(17)

44

kelompok kontrol adalah 11,29. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa hasil pembelajran dengan media audio visual lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan audio visual.

Hasil penelitian diatas secara garis besar hampir sama dengan yang peneliti lakukan saat ini, bahwa ada peningkatan hasil belajar ketika guru menggunakan media audio visual pada pembelajaran, yaitu pelajaran geografi kelas XIIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

2. Minat Siswa Terhadap Penyampaian Materi

Penyampaian materi dengan menggunakan media audio visual cukup menarik minat siswa, hal itu terlihat dari antusias siswa saat menyaksikan penayangan materi melalui video, sebagian besar siswa memperhatikan dengan baik setiap materinya, meskipun ada beberapa siswa yang kurang fokus. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa perwakilan juga diperoleh hasil positif, rata-rata dari mereka lebih menyukai penyampaian materi melalui media video dari pada ceramah, tetapi harus dengan durasi yang tepat agar mereka tidak jenuh. Berbeda dengan kelas kontrol. Hasil wawancara dengan beberapa siswa menyatakan bahwa materi yang disampaikan cukup jelas, namun perlu adanya metode lain ataupun penggunaan permainan dalam pembelajaran, sehingga mereka lebih antusias terhadap materi yang disampaikan. Bu Umi Rohyani selaku guru gografi kelas X juga berpendapat bahwa video kelayakan planet bumi yang digunakan sudah cukup baik.

3. Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual

Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga untuk mengetahui bagaimana keefektifan pendekatan pembelajaran perlu dilakukan analisis data. Analisis data yang telah digunakan berupa analisis deskriptif, uji asumsi analisis, dan uji hipotesis. Analisis deskriptif meliputi hasil pretest dan posttest untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, sedangkan pengujian asumsi


(18)

45

analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas, setelah itu baru dilakukan uji hipotesis.

Berdasarkan hasil deskripsi data menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dengan menggunakan media audio visual lebih meningkatkan hasil belajar siswa, hal itu terlihat dari peningkatan rata-rata nilai kelas ekperimen, serta peningkatan jumlah siswa yang tuntas terhadap nilai KKM. Meskipun perbedaan peningkatan siswa yang lulus antara kelas eksperimen dan kontrol tidak terlalu signifikan, yaitu kelas kontrol sebanyak 3 siswa, kelas eksperimen 1 sebanyak 4 siswa, kelas eksperimen 2 sebanyak 7 siswa, dan kelas eksperimen 3 sebanyak 6 siswa, namun untuk hasil rata-rata kelas sangat terlihat peningkatannya. Rata-rata hasil pre test kelas kontrol adalah 71.29 kemudian meningkat menjadi 73, 84. Rata-rata pre test kelas eksperimen satu adalah 73,42 kemudian meningkat menjadi 80,65. Rata-rata pre test kelas eksperimen dua adalah 70,65 kemudian meningkat menjadi 80,65. Rata-rata pre test kelas eksperimen tiga adalah 72,78 kemudian meningkat menjadi 80,87.

Berdasarkan uji asumsi analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Setelah diketahui bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal serta homogen maka tahap selanjutnya dilakukan uji hipotesis.

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran geografi dengan media audio visual dan dengan metode ceramah, sehingga dapat diketahui apakah pembelajaran dengan media audio visual akan lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah.

Hasil uji hipotesis pada kelas eksperimen satu diperoleh nilai probabilitas 0,010, yang artinya nilai probabilitas 0,010 lebih kecil dari nilai Alpha 0,05, sehingga Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut maka diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar menggunaan


(19)

46

media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS 2 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Hasil uji hipotesis pada kelas eksperimen dua diperoleh nilai probabilitas 0,022, yang artinya nilai probabilitas 0,022 lebih kecil dari nilai Alpha 0,05, sehingga Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut maka diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar menggunaan media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS 3 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Hasil uji hipotesis pada kelas eksperimen tiga diperoleh nilai probabilitas 0,022, yang artinya nilai probabilitas 0,022 lebih kecil dari nilai Alpha 0,05, sehingga Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut maka diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar menggunaan media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS 4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa semua kelas eksperimen menyatakan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa “ada peningkatan hasil belajar menggunaan media audio visual

pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di


(1)

41

H0 : Hasil pre test dan post test adalah sama/ homohen (Tidak ada perbedaan secara signifikan antara hasil test sebelum dan sesudah materi disampaikan).

H1 : Hasil pre test dan post test adalah tidak sama/ Tidak

Homogen (Ada perbedaan secara signifikan antara hasil test sebelum dan sesudah materi disampaikan).

Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi).

H0 : Diterima jika P value (Equality of Variances) > 0,05 H0 : Ditolak jika P value (Equality of Variances) < 0,05

Berdasarkan perhitungan hasil post test diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas

No Kelas Taraf

Signifikan

P value (Equality of

Variances)

Keterangan

1 Kontrol

0,05

0,397 Homegen

2 Eksperimen 1 0,003 Tidak Homegen

3 Eksperimen 2 0,023 Tidak Homegen

4 Eksperimen 3 0,012 Tidak Homegen

Berdasarkan data di atas ditunjukan bahwa data kelas kontrol memiliki nilai probabilitas 0,397 > 0,05 maka pada kelas kontrol Ho diterima, yang artinya bahwa hasil pre test dan post test kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Kelas eksperimen 1, 2, dan 3, masing masing memiliki nilai probabilitas 0,003 , 0,023 , dan 0,012, ketiga nilai tersebut adalah < 0,05, sehingga dinyatakan bahwa Ho ditolak, yang artinya bahwa hasil pre test dan post test kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berbeda secara signifikan.


(2)

42 c. Uji Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan “uji t”, dengan tipe Paired Sample T Test. Dalam penelitian ini akan membandingkan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dari hasil post test, dengan hipotesis :

H0: Tidak ada peningkatan hasil belajar menggunaan media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

H1: Ada peningkatan hasil belajar menggunaan media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Pengambilan keputusan dengan berdasarkan perbandingan nilai probabilitas (Sig.)

-Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima -Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

Berdasarkan perhitungan dengan spss di peroleh hasil sebagai berkut: Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis

No Kelas Αlpha probabilitas

(Sig.) Keterangan 1 Eksperimen 1

0,05

0,010 Ho Ditolak

2 Eksperimen 2 0,022 Ho Ditolak

3 Eksperimen 3 0,022 Ho Ditolak

Berdasarkan data di atas telihat bahwa kelas eksperimen 1, 2, dan 3 memiliki nilai probabilitas masing-masing 0,010 , 0,022 , dan 0,022, dari ketiga nilai probabilitas tersebut semuanya di bawah 0,5, sehingga keputusannya adalah Ho ditolak, yang artinya bahwa ada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan bantuan media audio visual.


(3)

43 B. Pembahasan

1. Peningkatan Hasil Belajar

Penggunaan media audio visual pada pembelajaran geografi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal itu terlihat dari adanya perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelas yang menggunakan bantuan media audio visual dengan kelas yang menggunakan metode ceramah (media power point). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata post test pada kelas yang menggunakan media audio visual adalah 80,65 untuk kelas eksperimen satu, 80,65 untuk kelas eksperimen dua, dan 80,87 untuk kelas eksperimen tiga. Sedangkan rata-rata nilai kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional adalah 73,84, dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa peningkatan hasil post test kelas eksperimeen lebih baik daripada kelas kontrol.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Woro Sumarni (2009), dinyatakan bahwa penggunaan media audio visual yang diterapkan pada pembelajaran kimia SMA dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian memaparkan bahwa penerapan media audio visual pada kelas eksperimen lebih meningkatkan hasil post test siswa dari pada kelas yang tidak menggunakan media audio visual atau kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata postes siswa pada kelas kontrol adalah 68,68 sedangkan nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen jauh lebih baik yaitu 76,39. Penelitian ini menggunakan uji estimasi rata-rata. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil kisaran rata-rata belajar kelas eksperimen sebesar 74,24 sampai 78,54, sedangkan untuk kelas kontrol berkisar sebesar 66,22 sampai 71,14.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Sapto Haryoko (2009), penggunaan media audio visual pada kelas eksperimen lebih meningkatkan hasil belajar mahasiswa tekhnik jaringan komputer. Berdasarkan data yang dipaparka rata-rata gain sekor kelas eksperimen adalah 16,25, dan rata-rata gain sekor kelas kontrol adalah 9,25. Variansi gain skor kelompok eksperimen adalah 16,95 dan variansi gain skor


(4)

44

kelompok kontrol adalah 11,29. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa hasil pembelajran dengan media audio visual lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan audio visual.

Hasil penelitian diatas secara garis besar hampir sama dengan yang peneliti lakukan saat ini, bahwa ada peningkatan hasil belajar ketika guru menggunakan media audio visual pada pembelajaran, yaitu pelajaran geografi kelas XIIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

2. Minat Siswa Terhadap Penyampaian Materi

Penyampaian materi dengan menggunakan media audio visual cukup menarik minat siswa, hal itu terlihat dari antusias siswa saat menyaksikan penayangan materi melalui video, sebagian besar siswa memperhatikan dengan baik setiap materinya, meskipun ada beberapa siswa yang kurang fokus. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa perwakilan juga diperoleh hasil positif, rata-rata dari mereka lebih menyukai penyampaian materi melalui media video dari pada ceramah, tetapi harus dengan durasi yang tepat agar mereka tidak jenuh. Berbeda dengan kelas kontrol. Hasil wawancara dengan beberapa siswa menyatakan bahwa materi yang disampaikan cukup jelas, namun perlu adanya metode lain ataupun penggunaan permainan dalam pembelajaran, sehingga mereka lebih antusias terhadap materi yang disampaikan. Bu Umi Rohyani selaku guru gografi kelas X juga berpendapat bahwa video kelayakan planet bumi yang digunakan sudah cukup baik.

3. Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual

Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga untuk mengetahui bagaimana keefektifan pendekatan pembelajaran perlu dilakukan analisis data. Analisis data yang telah digunakan berupa analisis deskriptif, uji asumsi analisis, dan uji hipotesis. Analisis deskriptif meliputi hasil pretest dan posttest untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, sedangkan pengujian asumsi


(5)

45

analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas, setelah itu baru dilakukan uji hipotesis.

Berdasarkan hasil deskripsi data menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dengan menggunakan media audio visual lebih meningkatkan hasil belajar siswa, hal itu terlihat dari peningkatan rata-rata nilai kelas ekperimen, serta peningkatan jumlah siswa yang tuntas terhadap nilai KKM. Meskipun perbedaan peningkatan siswa yang lulus antara kelas eksperimen dan kontrol tidak terlalu signifikan, yaitu kelas kontrol sebanyak 3 siswa, kelas eksperimen 1 sebanyak 4 siswa, kelas eksperimen 2 sebanyak 7 siswa, dan kelas eksperimen 3 sebanyak 6 siswa, namun untuk hasil rata-rata kelas sangat terlihat peningkatannya. Rata-rata hasil pre test kelas kontrol adalah 71.29 kemudian meningkat menjadi 73, 84. Rata-rata pre test kelas eksperimen satu adalah 73,42 kemudian meningkat menjadi 80,65. Rata-rata pre test kelas eksperimen dua adalah 70,65 kemudian meningkat menjadi 80,65. Rata-rata pre test kelas eksperimen tiga adalah 72,78 kemudian meningkat menjadi 80,87.

Berdasarkan uji asumsi analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Setelah diketahui bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal serta homogen maka tahap selanjutnya dilakukan uji hipotesis.

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran geografi dengan media audio visual dan dengan metode ceramah, sehingga dapat diketahui apakah pembelajaran dengan media audio visual akan lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah.

Hasil uji hipotesis pada kelas eksperimen satu diperoleh nilai probabilitas 0,010, yang artinya nilai probabilitas 0,010 lebih kecil dari nilai Alpha 0,05, sehingga Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut maka diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar menggunaan


(6)

46

media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS 2 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Hasil uji hipotesis pada kelas eksperimen dua diperoleh nilai probabilitas 0,022, yang artinya nilai probabilitas 0,022 lebih kecil dari nilai Alpha 0,05, sehingga Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut maka diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar menggunaan media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS 3 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Hasil uji hipotesis pada kelas eksperimen tiga diperoleh nilai probabilitas 0,022, yang artinya nilai probabilitas 0,022 lebih kecil dari nilai Alpha 0,05, sehingga Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut maka diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar menggunaan media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS 4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa semua kelas eksperimen menyatakan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa “ada peningkatan hasil belajar menggunaan media audio visual pada pelajaran geografi materi kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta”.


Dokumen yang terkait

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI POKOK SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI PADA KELAS X

0 7 82

EVEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI Evektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 3 16

EVEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI Evektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 3 18

PENDAHULUAN Evektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 3 7

LANDASAN TEORI Evektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

1 8 12

METOE PENELITIAN Evektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA Evektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 1 4

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Geografi pada Materi Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam di Kelas X IIS SMA N 7 Surakarta.

0 0 18