Skripsi Efektivitas Penerapan Manajemen Indonesia

EFEKTIVITAS PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN SISWA KELAS XI DAN KELAS XII DI MAN MAGUWOHARJO SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun oleh:

ABDAU QUR’ANI HABIB NIM: 12490128 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap

diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan”.

(Q.S. Al Hasyr : 18) 0F 1

1 Kementerian A gama R I, Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: M aghfirah P ustaka, 2006), hlm. 548

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi Ini Kupersembahkan Kepada: Kedua Orang Tuaku dan Almamater Tercinta Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, pu ji syukur pe nulis pa njatkan ke hadirat A llah S WT a tas limpahan nikmat da n ka runia-Nya sehingga pe nulis da pat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam proses penyusunan ka rya ini tidak terlepas da ri ke mudahan da n pe rtolongan da ri Allah SWT. Shalawat teriring salam dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai uswah terdepan da lam memajukan du nia pe ndidikan I slam yang patut ditiru da n perjuangkan hingga akhir zaman.

Skripsi ini merupakan ka jian s ingkat t entang e fektivitas p enerapan manajemen berbasis Sekolah dalam perspektif balanced scorecard terhadap mutu pembelajaran s iswa k elas X I da n ke las X II d i M AN Maguwoharjo. P enulis menyadari bahwa s kripsi ini da pat terwujud a tas bantuan, bi mbingan, dukungan serta d oa da ri b erbagai p ihak. D engan ke rendahan hati pe nulis mengucapkan terima kasih kepada:

viii

1. Bapak D r. S ubiyantoro, M .Ag selaku K etua Prodi MPI da n Bapak Z ainal Arifin, M.SI, selaku Sekretaris Prodi MPI yang telah memberi pembinaan dan arahan selama penulis menempuh studinya.

2. Bapak Drs. Misbah Ulmunir, M.Si, selaku Dosen Penasehat Akademik yang dengan penuh ke sabaran telah memberikan a rahan, bimbingan s erta do a selama penulis menempuh studi.

3. Bapak D r. I mam M achali, M .Pd, s elaku D osen P embimbing S kripsi yang dengan s abar s enantiasa memberikan masukan, dor ongan s emangat, da n motivasi kepada penulis selama proses penyusunan sampai dengan selesainya penulisan skripsi.

4. Bapak D rs. H .M. J amroh L atief, M .Si, s elaku pe nguji I yang t elah memberikan banyak masukan secara keseluruhan mencakup isi serta analisis data dan juga teknik penulisan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

5. Bapak D r. S ubiyantoro, M .Ag, s elaku pe nguji I I yang begitu c ermat j uga dalam memberikan s aran terkait teori da n teknik pe nulisan s ehingga s kripsi ini menjadi semakin baik daripada sebelumnya.

6. Segenap Dosen da n Karyawan Fakultas I lmu T arbiyah da n K eguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang dengan sabar telah mendidik dan membimbing penulis.

7. Bapak Drs. Aris Fu’ad selaku kepala MAN Maguwoharjo Sleman yang telah memberikan a rahan da n bimbingan s erta mengizinkan pe nulis untuk melaksanakan penelitian di MAN Maguwoharjo Sleman.

ix

Tabel 4.11 : Crosstabs antara Kelas dengan Jurusan .................................. 119 Tabel 4.12

: T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif Pelanggan Berdasarkan Kelas ................................................ 120 Tabel 4.13

: T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif Keuangan Berdasarkan Kelas ................................................. 121 Tabel 4.14

: T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif Proses Internal Berdasarkan Kelas ......................................... 122 Tabel 4.15

: T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan Kelas ............... 124 Tabel 4.16

: Tingkat Mutu Pembelajaran Berdasarkan Kelas ..................... 125 Tabel 4.17

: Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Kelas .......... 126 Tabel 4.18

: T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif Pelanggan Berdasarkan Jurusan ............................................. 127 Tabel 4.19

: T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif Keuangan Berdasarkan Jurusan .............................................. 128 Tabel 4.20

: T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif Proses Internal Berdasarkan Jurusan ...................................... 130 Tabel 4.21

: T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan Jurusan ............ 131 Tabel 4.22

: Tingkat Mutu Pembelajaran Berdasarkan Jurusan .................. 132 Tabel 4.23

: Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Jurusan ....... 134 Tabel 4.24

: Crosstabs antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif P elanggan de ngan T ingkat M utu Pembelajaran ......................................................................... 135

Tabel 4.25 : Chi-Square Tests antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan dengan Tingkat Mutu Pembelajaran ......................................................................... 136

Tabel 4.26 : Crosstabs antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif Keuangan de ngan T ingkat M utu Pembelajaran ......................................................................... 137

Tabel 4.27 : Chi-Square Tests antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam Perspektif Keuangan de ngan Tingkat Mutu Pembelajaran ......................................................................... 138

Tabel 4.28 : Crosstabs antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif P roses I nternal de ngan T ingkat M utu Pembelajaran ......................................................................... 139

Tabel 4.29 : Chi-Square Tests antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif P roses I nternal de ngan T ingkat Mutu Pembelajaran ................................................................ 140

xvii

Tabel 4.30 : Crosstabs antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan dengan Tingkat Mutu Pembelajaran ................................................... 142

Tabel 4.31 : Chi-Square Tests antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam Perspektif P embelajaran da n P ertumbuhan dengan Tingkat Mutu Pembelajaran ....................................... 143

Tabel 4.32 : Crosstabs antara T ingkat K ualitas B udaya Madrasah dengan Tingkat Mutu Pembelajaran ....................................... 144 Tabel 4.33

: Chi-Square Tests antara T ingkat K ualitas B udaya Madrasah dengan Tingkat Mutu Pembelajaran ....................... 145 Tabel 4.34

: K orelasi Bivariate Penerapan MBS dalam P erspektif Pelanggan dengan Mutu Pembelajaran ................................... 147 Tabel 4.35

: K orelasi Bivariate Penerapan MBS dalam P erspektif Keuangan dengan Mutu Pembelajaran ................................... 148 Tabel 4.36

: K orelasi Bivariate Penerapan MBS dalam P erspektif Proses Internal dengan Mutu Pembelajaran ............................ 149 Tabel 4.37

: K orelasi Bivariate Penerapan MBS dalam P erspektif Pembelajaran da nP ertumbuhan de ngan M utu Pembelajaran ......................................................................... 150

Tabel 4.38 : K orelasi P arsial P enerapan MBS dalam P erspektif Pelanggan da n Mutu Pembelajaran de ngan V ariabel Kontrol Budaya Madrasah ..................................................... 152

Tabel 4.39 : K orelasi P arsial P enerapan MBS dalam P erspektif Keuangan da n M utu Pembelajaran de ngan V ariabel Kontrol Budaya Madrasah ..................................................... 154

Tabel 4.40 : Korelasi Parsial Penerapan MBS dalam Perspektif Proses Internal da n Mutu Pembelajaran dengan V ariabel Kontrol Budaya Madrasah ..................................................... 156

Tabel 4.41 : K orelasi P arsial P enerapan MBS dalam P erspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan dan Mutu Pembelajaran dengan Variabel Kontrol Budaya Madrasah ........................... 158

Tabel 4.42 : Model Regresi Linear Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan terhadap Mutu Pembelajaran ................................. 161 Tabel 4.43

: AN OVA P enerapan MBS dalam P erspektif P elanggan terhadap Mutu Pembelajaran .................................................. 162 Tabel 4.44

: K oefisien Regresi P enerapan MBS dalam P erspektif Pelanggan terhadap Mutu Pembelajaran ................................. 162 Tabel 4.45

: Model Regresi Linear Penerapan MBS dalam Perspektif Keuangan terhadap Mutu Pembelajaran ................................. 164

xviii

Tabel 4.46 : AN OVA P enerapan MBS dalam P erspektif Keuangan terhadap Mutu Pembelajaran .................................................. 164 Tabel 4.47

: K oefisien Regresi P enerapan MBS dalam P erspektif Keuangan terhadap Mutu Pembelajaran ................................. 165 Tabel 4.48

: Model Regresi Linear Penerapan MBS dalam Perspektif Proses Internal terhadap Mutu Pembelajaran .......................... 166 Tabel 4.49

: AN OVA P enerapan MBS dalam P erspektif P roses Internal terhadap Mutu Pembelajaran ..................................... 167 Tabel 4.50

: K oefisien Regresi P enerapan MBS dalam P erspektif Proses Internal terhadap Mutu Pembelajaran .......................... 168 Tabel 4.51

: Model Regresi Linear Penerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran da n P ertumbuhan t erhadap M utu Pembelajaran ......................................................................... 169

Tabel 4.52 : ANOVA Penerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan terhadap Mutu Pembelajaran ...................... 169 Tabel 4.53

: K oefisien Regresi P enerapan MBS dalam P erspektif Pembelajaran da n P ertumbuhan t erhadap M utu Pembelajaran ......................................................................... 170

Tabel 4.54 : Model Regresi L inear Budaya Madrasah terhadap Mutu Pembelajaran ......................................................................... 171 Tabel 4.55

: ANOVA Budaya Madrasah terhadap Mutu Pembelajaran ...... 172 Tabel 4.56

: K oefisien R egresi B udaya Madrasah t erhadap Mutu Pembelajaran ......................................................................... 173 Tabel 4.57

: Model Regresi Linear Penerapan MBS dalam Perspektif Balanced Scorecard dan B udaya M adrasah t erhadap Mutu Pembelajaran ................................................................ 174

Tabel 4.58 : A NOVA P enerapan MBS dalam P erspektif Balanced Scorecard dan B udaya M adrasah t erhadap M utu Pembelajaran ......................................................................... 175

Tabel 4.59 : K oefisien Regresi P enerapan MBS dalam P erspektif Balanced Scorecard dan B udaya M adrasah t erhadap Mutu Pembelajaran ................................................................ 176

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Surat Penunjukan Pembimbing Lampiran II

: Bukti Seminar Proposal Lampiran III

: Berita Acara Seminar Lampiran IV

: Surat Persetujuan Perubahan Judul Skripsi Lampiran V

: Surat Izin Penelitian Lampiran VI

: Random Table Lampiran VII

: Kuesioner Penelitian Lampiran VIII

: Coding Instrumen Penelitian Lampiran IX

: Kategorisasi Variabel Penelitian Lampiran X

: Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Lampiran XI

: Uji Asumsi Lampiran XII

: Output Analisis Data SPSS Lampiran XIII

: Profil dan Gambaran Umum MAN Maguwoharjo Lampiran XIV

: Data Siswa Kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo

Sleman Tahun Ajaran 2015/2016

Lampiran XV : Data Guru MAN Maguwoharjo Sleman Lampiran XVI

: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran XVII

: Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran XVIII

: Sertifikat Sospem Lampiran XIX

: Sertifikat PKTQ Lampiran XX

: Sertifikat PLP 1 Lampiran XXI

: Sertifikat PLP – KKN Integratif Lampiran XI

: Sertifikat ICT Lampiran XXIII

: Sertifikat IKLA Lampiran XXIV

: Sertifikat TOEC Lampiran XXV

: Curriculum Vitae

xxi

ABSTRAK

Abdau Qur’ani H abib. Efektivitas P enerapan Manajemen B erbasis Sekolah dalam Perspektif Balanced Scorecard terhadap Mutu Pembelajaran Siswa Kelas XI da n Kelas XI I d i M AN M aguwoharjo. Skripsi. Y ogyakarta: F akultas Ilmu T arbiyah da n Keguruan U niversitas I slam Negeri S unan Kalijaga Yogyakarta. 2016.

Penelitian ini d ilakukan u ntuk menganalisis hubungan a ntara pe nerapan manajemen berbasis sekolah ( MBS) da lam p erspektif balanced scorecard meliputi e mpat s ubfaktor y aitu pe rspektif pe langgan, perspektif keuangan, perspektif proses internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dengan mutu pembelajaran. S elain itu, un tuk menganalisis tingkat e fektivitas da n kontribusi pe nerapan manajemen be rbasis Sekolah dalam ke empat s ubfaktor perspektif balanced scorecard terhadap mutu pembelajaran.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang terdiri dari empat variabel i ndependen ya itu M BS dalam pe rspektif pe langgan ( X 1 ), M BS dalam perspektif keuangan ( X 2 ), MBS dalam perspektif proses internal (X 3 ), da n M BS dalam p erspektif pe mbelajaran da n pe rtumbuhan ( X 4 ) s edangkan variabel dependen yaitu mutu pe mbelajaran ( Y) s erta variabel ko ntrol yaitu b udaya madrasah (Z). Penelitian ini dilakukan di MAN Maguwoharjo dengan mengambil sampel sebanyak 171 siswa yang terdiri dari 88 siswa kelas XI dan 83 siswa kelas

XII. P engambilan s ampel d ilakukan de ngan menggunakan t eknik probability sampling yaitu simple random sampling dan proportionale sampling dengan mengacu pada random table. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini t erdiri da ri statistik de skriptif d an s tatistik inferensial dengan bantuan SPSS ( Statistical Product and Service Solution) s ebagai alat b antu statistik.

Hasil pe nelitian menunjukkan ba hwa hubungan a ntara pe nerapan manajemen berbasis sekolah dalam pe rspektif balanced scorecard yang meliputi perspektif pe langgan ( X 1 ), perspektif keuangan ( X 2 ), perspektif proses i nternal (X 3 ), s erta perspektif pembelajaran da n pertumbuhan ( X 4 ) de ngan mutu pembelajaran ( Y) t idak

langsung, na mun dimediasi/diintervensi oleh b udaya ma drasah (Z). Hal in i b erdasarkan perbandingan hasil a nalisis ko relasi bivariate ( r yx ) de ngan ko relasi pa rsial ( r yx.z )

berpengaruh s ecara

diperoleh nilai r yx >r yx.z untuk keempat variabel independen (X 1 ,X 2 ,X 3 , dan X 4 ). Berdasarkan hasil analisis r egresi sederhana d iperoleh ko ntribusi variabel X 1

terhadap variabel Y sebesar 20, 7% ( R 2 =0,207), ko ntribusi variabel X

2 terhadap variabel Y sebesar 18,4% (R 2 =0,184), kontribusi variabel X

3 terhadap variabel Y sebesar 25, 7% ( R 2 =0,257), kontribusi va riabel X

4 terhadap variabel Y sebesar 31,6% ( R 2 =0,316). A dapun hasil yang d iperoleh da ri a nalisis r egresi berganda

dengan m emasukkan v ariabel Z diperoleh kontribusi variabel X 1 , va riabel X 2, variabel X 3, variabel X 4, dan variabel Z terhadap variabel Y adalah sebesar 35%

(R 2 =0,350) sedangkan sisanya sebesar 65% dipengaruhi oleh variabel yang lain.

Kata k unci: m anajemen b erbasis se kolah, balanced scorecard, mu tu pembelajaran, budaya madrasah

xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama de kade s ebelum t ahun 2000 -an, pot ret pe ndidikan di Indonesia menunjukkan tingkat progresivitas yang masih sangat r endah untuk berkembang dan maju. Pada masa orde lama, pengelolaan pendidikan masih belum optimal yang diakibatkan oleh ketidakstabilan politik sehingga berdampak pada kesenjangan pendidikan yang masih terjadi d i berbagai daerah. P ada w aktu i tu juga d iperparah a danya d iskriminasi pe ndidikan terutama m enyangkut masalah klasik mengenai kesetaraan lembaga pendidikan u mum da n lembaga pe ndidikan ke agamaan yang dipahami secara pa rsial da n s eparatif. M emasuki masa orde b aru pendidikan d i Indonesia t idak terlalu berbeda d ari p eriode s ebelumnya, bahkan lembaga pendidikan d iperdayakan de ngan ke bijakan s entralisasi pe ndidikan da n semakin dibatasi ke wenangannya s ehingga menyebabkan lembaga

pendidikan menjadi terkekang dan sulit untuk berkembang. 1 Reformasi pada tahun 1998 yang awalnya hanya mencakup bidang

politik saja, pa da b eberapa w aktu setelah hal t ersebut terjadi d iikuti o leh berbagai bidang t ermasuk da lam bidang pe ndidikan. I tu s emua d irintis ketika pe merintah mu lai menggulirkan ke bijakan desentralisasi t erhadap

semua propinsi di Indonesia sampai dengan tingkat kabupaten/kota. 2 Hal ini

1 Husaini U sman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Jakarta: B umi Aksara, 2006), hlm. 497

2 Zainuddin, Reformasi Pendidikan Kritik Kurikulum dan Manajemen Berbasis Sekolah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 55 2 Zainuddin, Reformasi Pendidikan Kritik Kurikulum dan Manajemen Berbasis Sekolah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 55

Pendidikan y ang berjalan di Indonesia ma sih membutuhkan perhatian da ri segi pe ngelolaannya s erta pe laksanaannya. H al ini dikarenakan k eadaan I ndonesia s ecara ge ografis da n de mografis s angat beragam. W orld B ank ( 2014) da lam pe nelitiannya menerangkan bahwa sistem sekolah Indonesia sangatlah luas dan bervariasi. Dengan lebih dari 50 juta s iswa da n 2, 6 juta gur u d i lebih da ri 25 0.000 s ekolah, sistem in i merupakan s istem pe ndidikan terbesar ketiga d i wilayah Asia da n bahkan terbesar ke empat d i duni a (berada d i belakang China, I ndia da n A merika Serikat). Dua menteri b ertanggung j awab untuk m engelola s istem pendidikan, de ngan 84 pe rsen s ekolah berada di bawah D epartemen Pendidikan N asional ( Depdiknas) da n sisa 16 persen berada d i bawah Departemen Agama ( Depag). S ekolah s wasta pun memainkan pe ran penting. Walaupun hanya 7 persen sekolah dasar merupakan sekolah swasta, porsi ini meningkat menjadi 56 persen di tingkat menengah pertama dan 67

persen d i t ingkat menengah u mum. 3 Menurut hasil s urvei ya ng t elah dilakukan o leh LIPI ( Lembaga I lmu P engetahuan I ndonesia) pa da t ahun

3 Bank D unia d an P endidikan d i I ndonesia, (W orld B ank, 20 14) http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/brief/world-bank-and-education-in-indonesia

diakses pada 27 November 2015 pukul 15.57

2013, kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah 4 . Hasil ini tentu sangat mengecewakan da n t idak s ebanding de ngan a nggaran p endidikan

yang d ianggarkan sebesar 20% o leh pe merintah dalam upaya p eningkatan pendidikan nasional. D an hasil s urvei t erbaru pa da t ahun 2015 yang dilakukan o leh O rganisasi Kerja S ama E konomi P embangunan ( OECD),

Indonesia justru semakin terpuruk di posisi 69 dari 76 negara di dunia. 5 Hal ini mengindikasikan realita pe ndidikan di Indonesia cukup memprihatinkan

sebagai kategori n egara y ang s edang b erkembang. Dari h asil pe nelitian d i atas juga menunjukkan ketidaksesuaian antara rencana dengan pelaksanaan pendidikan di Indonesia.

Semakin berkembangnya zam an memasuki persaingan du nia internasional yang semakin bebas dalam segala bi dang t ermasuk bi dang pendidikan, menuntut l embaga pe ndidikan mengedepankan kua litas berbagai a spek yang t urut m emengaruhi ke berhasilan t ercapainya t ujuan pendidikan. Namun, pe rsoalan da lam dunia pe ndidikan k hususnya menyangkut masalah pe ngelolaan da n pe nyelenggaraan pe ndidikan t urut berkontribusi m enjadi f aktor penghambat bagi s etiap l embaga pendidikan dalam h al in i y ang bersifat formal u ntuk mengembangkan da n memajukan kelembagaan. Hal tersebut dapat ditelusuri dengan melihat realita dan fakta di l apangan bahwa m asalah utama y ang m empersulit l embaga pendidikan

4 Sebagaimana di ungkapkan o leh L atief A dam (E konom L IPI), b ahwa t ingkat kemampuan membaca ana k Indonesia pada kisaran umur 15 tahun ke bawah ha nya m enempati

posisi ke -64 d ari 65 negara da n hanya m enang dari C hili, di kutip d ari http://www.merdeka.com/uang/lipi-nilai-kualitas-pendidikan-di-indonesia-masih-rendah.html diakses pada 25 November 2015 pukul 17.55

http://serambimata.com/2015/05/18/hasil-survei-terbaru-kualitas- pendidikan-singapura-terbaik-di-dunia-indonesia/ diakses pada 25 November pukul 18.18

5 Dikutip da

ri

untuk b erkembang da n maju d ikarenakan adanya ke tergantungan de ngan pemerintah pus at y ang masih terlalu tinggi da lam hampir s emua aspek/bidang, t anpa d ibarengi us aha s ecara mandiri da ri p ihak lembaga pendidikan. Namun, seiring dengan perjalanan w aktu pada saat memasuki dekade 2000-an secara perlahan paradigma tentang manajemen p endidikan berubah menyesuaikan d engan t untutan masyarakat ya ng menginginkan pengelolaan pe ndidikan berjalan s ecara de mokratis. Hal in i me njadi titik awal d ilaksanakannya pe ngelolaan lembaga pe ndidikan yang memadukan peran internal yakni segenap warga sekolah dan pihak eksternal yakni para stakeholders pendidikan serta d idukung oleh pemerintah yang da lam penerapannya dinamakan dengan manajemen berbasis sekolah.

Secara u mum, manajemen berbasis sekolah ini merupakan s uatu kegiatan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh sekolah secara utuh dan mandiri dalam rangka meraih tujuan sekolah secara khusus da n t ujuan pe ndidikan nasional s ecara um um yang b erlandaskan peraturan pe rundang-undangan yang berlaku s ebagai pe doman po ndasi

pengembangan pendidikan. 6 Pemerintah sebagai pe mbuat ke bijakan termasuk dalam bidang pendidikan telah melakukan upaya perbaikan dalam

menyempurnakan sistem p endidikan an tara l ain de ngan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 22 da n 25 T ahun 1999 tentang O tonomi Daerah dan d idukung o leh Undang-Undang No. 20 T ahun 2003 t entang S istem Pendidikan Nasional y ang intinya dalam s istem ma najemen pendidikan

6 Ikbal Ba rlian. Manajemen Berbasis Sekolah Menuju Sekolah Berprestasi (Jakarta: Erlangga, 2013), hlm. 2 6 Ikbal Ba rlian. Manajemen Berbasis Sekolah Menuju Sekolah Berprestasi (Jakarta: Erlangga, 2013), hlm. 2

Adapun ketentuan mengenai penerapan manajemen berbasis sekolah telah d isebutkan da lam U ndang-Undang S isdiknas 2003 pa sal 52 a yat 1 yang berbunyi “Pengelolaan s atuan pe ndidikan a nak usia d ini, pe ndidikan dasar, da n p endidikan menengah d ilaksanakan berdasarkan s tandar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah”. 8 Dengan

demikian, sekolah dapat l ebih pr oaktif dan f leksibel dalam m eningkatkan kualitas pe ndidikan s ecara bertanggung jawab dan ko operatif de ngan melibatkan semua komponen pendidikan.

Dari s egi input pe ndidikan d i I ndonesia masih tergolong rendah. World Bank (2014) mengungkapkan tingkat pendaftaran pada setiap jenjang pendidikan bersih tidak menunjukkan gr afik yang s ignifikan. T ingkat pendaftaran be rsih sekolah da sar be rada d i bawah 60% d i ka bupaten- kabupaten t ertinggal dibandingkan de ngan d i ka bupaten maju yang memiliki pe ndaftaran u niversal. T ingkat pe ndaftaran bersih untuk pendidikan menengah mengalami peningkatan k uat ( saat i ni 66% untuk Sekolah Menengah Pertama dan 45% untuk Sekolah Menengah Umum) tapi tetap r endah d ibandingkan dengan ne gara-negara lain di w ilayah ini. Indonesia juga tertinggal dengan para tetangganya dalam Pendidikan Anak

7 Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah (Jakarta: Departemen Agama, 2005), hlm. 2

8 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 200 3, Jakarta: Bidang Dikbud KBRI Tokyo

Usia Dini dan Pendidikan Tinggi, dengan tingkat pendaftaran kotor sebesar 21% dan 11,5% secara berurutan. 9 Dari hasil tersebut dapat dipahami bahwa

kesenjangan pendidikan di Indonesia masih tinggi. Dari s egi pe mbelajaran s ebagai d ampak dari p enerapan o tonomi dalam bidang pe ndidikan sudah m enunjukkan pe rkembangan y ang ba ik meskipun d ari da sar yang rendah. S ebagaimana d ijelaskan O ECD da lam presentasi Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2009 m emberikan opsi y ang m enjadi sorotan a gar d iperbaiki da n ditingkatkan yakni de ngan melakukan ko nsolidasi u ntuk mendukung manajemen berbasis sekolah serta mendorong otonomi dan akuntabilitas d i

tingkat sekolah supaya ke majuan hasil pe mbelajaran s iswa bisa t erlihat. 10 Lebih lanjut, B ank D unia ( 2013) menyajikan h asil pe nelitian berupa

dampak b erkaitan dengan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah. Dampak yang dirasakan o leh sekolah menunjukkan pe ngaruh yang po sitif seperti ko munikasi a ntara masyarakat da n sekolah meningkat, pe rubahan

metode pembelajaran, dan perbaikan fasilitas sekolah. 11 Namun, disamping memberikan pe ngaruh po sitif, pa da ke nyataannya masih banyak d itemui

permasalahan yang menghambat efektivitas penerapan manajemen berbasis

9 Bank D unia d an P endidikan d i I ndonesia, (W orld B ank, 20 14) http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/brief/world-bank-and-education-in-indonesia

diakses pada 27 November 2015 pukul 15.57 10 World Bank, Menjadikan manajemen berbasis sekolah efektif. Education update issue

; no. 4; Sekilas Pendidikan ; Edisi 4 (Washington, DC: World Bank, 2011) http://documents.worldbank.org/curated/en/2011/10/15302039/making-school-based- management-work-menjadikan-manajemen-berbasis-sekolah-efektif

11 Vernez, G eorges, K aram, R ita, M arshall, da n J effery, Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia (Washington DC: World Bank, 2012), hlm. 20-21

http://documents.worldbank.org/curated/en/2012/12/17991581/indonesia-implementation-school- based-management-indonesia-pelaksanaan-manajemen-berbasis-sekolah http://documents.worldbank.org/curated/en/2012/12/17991581/indonesia-implementation-school- based-management-indonesia-pelaksanaan-manajemen-berbasis-sekolah

seharusnya de ngan d iterapkannya manajemen berbasis sekolah, pi hak sekolah dituntut lebih proaktif da lam mempersiapkan siswa semenjak dari proses pe nerimaan s iswa de ngan memberikan kebebasan ke pada siswa untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki semaksimal mungkin.

Dari segi o utput pendidikan m asih ba nyak sekolah yang belum membagi pr oporsinya s ecara s eimbang. Selama in i, sekolah lebih memfokuskan pada pr estasi akademik ( academic achievement) saja s eperti nilai U N, lomba ka rya ilmiah, da n cara berpikir, t anpa dibarengi de ngan prestasi nonakademik (nonacademic achievement) s eperti s ikap/akhlak, perilaku sosial yang positif, solidaritas, t oleransi, ke disiplinan, s erta keterampilan. 13

Dari pe njelasan permasalahan d i a tas yang telah didiskusikan o leh beberapa literatur dapat ditarik b enang m erah ba hwa penelitian be rkaitan dengan judul pe nelitian yakni E fektivitas P enerapan Manajemen B erbasis Sekolah dalam Perspektif Balanced Scorecard terhadap Mutu Pembelajaran Siswa Kelas XI dan Ke las XI I di M AN M aguwoharjo S leman perlu dilakukan karena untuk m emperkuat posisi s trategis m anajemen b erbasis

12 Vernez, Georges, Karam, Rita, Marshall, dan Jeffery, Pelaksanaan Manajemen.. ., hlm. 21-22

13 Rohiat, Manajemen Sekolah: Teori dan Praktik (Bandung: R efika A ditama, 20 12), hlm. 58 13 Rohiat, Manajemen Sekolah: Teori dan Praktik (Bandung: R efika A ditama, 20 12), hlm. 58

Salah satu sasaran dari manajemen berbasis sekolah ini adalah untuk peningkatan mutu pe mbelajaran. Hal ini d ikarenakan mutu pe mbelajaran akan m enentukan m utu l ulusan siswa s etelah m enyelesaikan proses pendidikan di lembaga pendidikan. MAN Maguwoharjo Sleman merupakan lembaga pe ndidikan I slam yang cukup strategis d i w ilayah kelurahan Maguwoharjo bahkan d i ke camatan D epok, ka bupaten S leman. M AN Maguwoharjo Sleman juga sudah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang disesuaikan de ngan pe rkembangan z aman s erta ke butuhan perkembangan pe ndidikan. O leh ka rena itu, pe nilaian t entang pe nerapan manajemen berbasis sekolah di MAN Maguwoharjo Sleman terhadap mutu pembelajaran d iperlukan da lam r angka

mengevaluasi t ingkat keefektifannya. Selain itu, de ngan menggunakan pe ndekatan Balanced Scorecard diharapkan dapat secara terkontrol digunakan sebagai alat untuk mengukur efektivitas penerapan manajemen berbasis sekolah terhadap mutu pembelajaran siswa secara optimal.

14 E. Mul yasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, dan Implementasi (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2014), hlm. 82

B. Rumusan Masalah

1. Seberapa besar t ingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis Sekolah dalam p erspektif pe langgan da n ko ntribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman?

2. Seberapa besar t ingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis Sekolah dalam p erspektif ke uangan da n ko ntribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman?

3. Seberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis Sekolah perspektif pr oses internal da n ko ntribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman?

4. Seberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis Sekolah dalam p erspektif pe mbelajaran da n pe rtumbuhan da n kontribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman?

5. Seberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Balanced Scorecard dan kontribusinya terhadap Mutu Pembelajaran S iswa Kelas X I da n Kelas X II di M AN Maguwoharjo Sleman?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Melihat dari rumusan masalah yang telah dibuat, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk m engetahui s eberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis Sekolah dalam pe rspektif pe langgan d an kontribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman.

2. Untuk m engetahui s eberapa b esar tingkat efektivitas penerapan Manajemen B erbasis Sekolah dalam p erspektif ke uangan da n kontribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman.

3. Untuk m engetahui s eberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis Sekolah dalam pe rspektif pr oses internal da n kontribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman.

4. Untuk m engetahui s eberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis Sekolah dalam pe rspektif pe mbelajaran da n pertumbuhan serta ko ntribusinya terhadap mutu pe mbelajaran s iswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman.

5. Untuk m engetahui s eberapa besar tingkat efektivitas pe nerapan Manajemen B erbasis Sekolah (MBS) da lam P erspektif Balanced Scorecard dan ko ntribusinya terhadap Mutu Pembelajaran S iswa Kelas

XI dan Kelas XII di MAN Maguwoharjo Sleman.

Adapun m anfaat ya ng diharapkan da pat d iperoleh da ri ha sil penelitian ini baik secara teoritis maupun secara praktis bagi pengembangan keilmuan khususnya dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil d ari pe nelitian yang d ilakukan d iharapkan memberikan kontribusi bagi pe ngembangan ke ilmuan d alam r uang lingkup manajemen b erbasis sekolah yang d ipadukan dengan ka jian sistem manajemen s trategis yang salah s atunya berupa pe ngukuran menggunakan pe rspektif balanced scorecard. Selain itu, de ngan pengintegrasian ke ilmuan da lam bidang manajemen pe ndidikan da n dalam bi dang manajemen strategis yang menjadi k ajian ut ama da lam penelitian i ni d iharapkan dapat m enutupi celah-celah dalam literatur untuk secara ko operatif menjadi a lternatif pilihan dalam pe mecahan masalah kh ususnya masalah da lam bidang pendidikan yang semakin kompleks.

2. Manfaat Praktis

Setelah d ilakukan pe nelitian ini d iharapkan memberikan informasi ke pada p ihak lembaga pe ndidikan dalam hal ini ialah MAN Maguwoharjo S leman berkaitan de ngan pr oses penerapan manajemen berbasis sekolah yang dianalisis melalui pe rspektif balanced scorecard untuk d ijadikan s ebagai bahan e valuasi da lam meningkatkan kua litas MAN Maguwoharjo de mi t erwujudnya madrasah yang efektif s ecara keseluruhan. Selain itu, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan Setelah d ilakukan pe nelitian ini d iharapkan memberikan informasi ke pada p ihak lembaga pe ndidikan dalam hal ini ialah MAN Maguwoharjo S leman berkaitan de ngan pr oses penerapan manajemen berbasis sekolah yang dianalisis melalui pe rspektif balanced scorecard untuk d ijadikan s ebagai bahan e valuasi da lam meningkatkan kua litas MAN Maguwoharjo de mi t erwujudnya madrasah yang efektif s ecara keseluruhan. Selain itu, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan

D. Kajian Penelitian Terdahulu

Berdasarkan pe ngamatan pe nulis, ka jian p enelitian t entang manajemen berbasis sekolah (MBS) sudah banyak diteliti oleh peneliti serta praktisi da lam bidang pe ndidikan. Dampaknya tentu berpengaruh da lam memberikan ko ntribusi keilmuan baik da ri s egi pr aktis maupun t eoritis. Namun, b ukan be rarti dengan sudah ba nyaknya pe nelitian y ang dilakukan dengan mengangkat topik penelitian tentang MBS dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah t idak a da r uang lagi yang da pat d ijadikan a lasan u ntuk mengangkat topik penelitian tentang MBS. Hal ini justru menjadi tantangan bagi para peneliti-peneliti yang lain untuk dapat mengeksplorasi lebih dalam lagi t entunya d idasarkan pa da s tudi dari b anyak referensi/literatur yang bersifat t eoritis ataupun s umber-sumber dari ha sil penelitian yang r elevan dengan t opik pe nelitian. Berikut i ni a kan penulis paparkan b erbagai ha sil penelitian s ebagai bahan pe rbandingan de ngan judul penelitian ini yakni tentang efektivitas p enerapan manajemen be rbasis sekolah yang dipersepsikan dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard dalam implikasinya terhadap mutu pembelajaran siswa.

Rifkandi Kapiso, S yarwany C anon, da n I dham M asri I shak menjelaskan da lam pe nelitiannya bahwa m anajemen be rbasis sekolah memiliki pe ngaruh t erhadap pe ningkatan mutu pendidikan d i S MAN 3 Gorontalo. 15 Penelitian menggunakan pe ndekatan kua ntitatif d engan

mengambil sampel secara keseluruhan sebanyak 44 orang yang terdiri dari kepala sekolah da n gur u-guru di S MAN 3 G orontalo. Hasil pe nelitian menunjukkan ba hwa variabel X ya itu manajemen be rbasis s ekolah memiliki pe ngaruh po sitif t erhadap variabel Y yaitu pe ningkatan mutu pendidikan. H al ini d ibuktikan de ngan hasil a nalisis da ta menggunakan analisis r egresi sederhana d iperoleh nilai a = 3 6,51 yang menunjukkan hubungan positif dan nilai b = 0,50 yang menunjukkan satuan perubahan di mana s etiap perubahan s atu unit manajemen berbasis sekolah aka n memberikan pe ngaruh sebesar 0, 50 t erhadap pe ningkatan mutu pendidikan. Selain itu, hasil p erhitungan u ji ke berartian ( uji T) d iperoleh nilai t hitung sebesar 5, 00 lebih besar da ri nilai t tabel sebesar 2, 021 (t hitung = 5,00 > t tabel = 2, 021) yang dapat d isimpulkan bahwa variabel X yakni manajemen berbasis s ekolah berpengaruh s ignifikan t erhadap variabel Y yakni peningkatan mutu pendidikan.

Lebih lanjut d ijelaskan indikator y ang menjadi tolok ukur da lam penerapan m anajemen be rbasis s ekolah ya itu manajemen s ekolah, PAKEM, dan partisipasi ma syarakat. Semua ind ikator ini me miliki kontribusi yang positif terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMAN 3

15 Rifkandi Kapiso, dkk, “Pengaruh Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan di SMAN 3 Gorontalo”, Jurnal KIM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No.1

(Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo,2013), hlm. 1-8

Gorontalo. Adapun besarnya persentase ko ntribusi p enerapan manajemen berbasis sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan diambil dari nilai R 2 yang nilainya s ebesar 0, 2401. J adi manajemen berbasis s ekolah

memiliki ko ntribusi sebesar 24, 01% terhadap pe ningkatan mutu pendidikan di SMAN 3 Gorontalo sedangkan sisanya 75,99% dipengaruhi oleh f aktor-faktor y ang lain. Penelitian i ni s udah cukup m enjelaskan bahwa penerapan manajemen be rbasis sekolah memiliki pengaruh y ang signifikan t erhadap pe ningkatan mutu pe ndidikan. N amun, d ilihat da ri objek penelitiannya hanya melibatkan kepala sekolah dan guru-guru saja, padahal siswa juga memiliki peran yang sangat strategis dalam hal upaya meningkatkan kua litas pe ndidikan d i sekolah. H al ini d ikarenakan siswa baik secara langsung dan t idak langsung dapat be rperan s ebagai subjek dan objek pendidikan dalam menjalankan proses pe ndidikan ya ng s edang berlangsung d i sekolah terutama da ri s egi pe nilaian p embelajaran da n pelayanan.

Siti M aisaroh mengungkapkan da lam pe nelitiannya bahwa implementasi manajemen berbasis s ekolah memiliki pe ngaruh s ignifikan terhadap pe ningkatan mutu pe ndidikan di S D N egeri 1 Kadipiro Yogyakarta. 16 Penelitian i ni b ersifat kuantitatif dengan m etode

pengumpulan da ta menggunakan a ngket da n do kumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan populasi yang t erdiri da ri d ari gur u-guru S D N egeri 1 K adipiro Y ogyakarta.

16 Siti Maisaroh, “P engaruh Manajemen Berbasis S ekolah terhadap Peningkatan M utu Pendidikan d i SD Ne geri 1 Kadipiro Yo gyakarta”, Jurnal Elementary School 2 Vol. 2 No. 2

(Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta, 2015), hlm. 167-175

Dikarenakan ruang lingkup penelitian hanya di satu sekolah maka sampel diambil secara keseluruhan yakni sejumlah 18 responden.

Penelitian in i me nganalisis korelasi ma najemen b erbasis s ekolah sebagai variabel X terhadap mutu pendidikan sebagai variabel Y. Adapun indikatornya untuk m anajemen be rbasis s ekolah m eliputi m anajemen kurikulum, manajemen ke uangan da n pe mbiayaan, manajemen t enaga kependidikan, manajemen hubungan s ekolah d engan masyarakat, da n manajemen sarana da n pr asarana, s edangkan untuk mutu pe ndidikan mencakup siswa, guru, kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan manajemen sekolah. Hasil a nalisis me nunjukkan implementasi ma najemen berbasis sekolah menunjukkan hasil yang positif dengan rerata sebesar 78,94% dan masuk pa da ka tegori baik. Adapun ha sil in i b erdasarkan da ta d istribusi frekuensi da ta, implementasi manejemen berbasis s ekolah pa da ka tegori baik sekali dengan frekuensi sebesar 55,55% (10 responden), kategori baik dengan frekuensi sebesar 38, 88% (7 r esponden), da n s isanya kategori cukup de ngan frekuensi sebesar 5, 55% (1 r esponden). Adapun peningkatan mutu pe ndidikan juga menunjukkan h asil yang po sitif da n sejalan de ngan implementasi manajemen berbasis s ekolah de ngan r erata sebesar 79, 94% dan termasuk da lam kategori baik. Hasil in i b erdasarkan data distribusi frekuensi data, peningkatan mutu pendidikan pada kategori sangat b aik s ekali sebesar 50% ( 9 r esponden), ka tegori baik s ebesar 44,44% ( 8 r esponden), da n s isanya ka tegori c ukup s ebesar 5, 55% ( 1 responden).

Adapun h asil dari analisis regresi m enunjukkan h asil y ang signifikan. Hal ini didasarkan pada uji t dengan melakukan perbandingan nilai t hitung dan t tabel . Diperoleh nilai t hitung = 3, 425 lebih besar dari t tabel = 2,10 (t hitung >t tabel ) yang a rtinya pe ngaruh i mplementasi ma najemen berbasis sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan adalah signifikan. Kontribusi i mplementasi ma najemen b erbasis sekolah terhadap peningkatan mutu pe ndidikan c ukup besar. H al ini d ibuktikan de ngan perolehan nilai R 2 (koefisien determinasi) sebesar 0,397 atau dengan kata

lain pe ngaruhnya s ebesar 39, 7% da n s isanya 6 0,3% di pengaruhi o leh faktor y ang lain. Penelitian ini s ecara ga ris besar s udah menunjukkan bahwa i mplementasi ma najemen b erbasis s ekolah sangat memberikan kontribusi yang cukup s ignifikan terhadap pe ningkatan mutu pe ndidikan. Namun, da lam pe nelitian ini t idak secara langsung meneliti da mpaknya terhadap kualitas p embelajaran dikarenakan r esponden da lam pe nelitian ini adalah guru. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan r esponden t idak hanya gur u a kan tetapi juga melibatkan stakeholders ataupun masyarakat dikarenakan pada dasarnya implementasi manajemen berbasis sekolah itu merupakan tuntutan relevansi pendidikan yang berasal dari stakeholders serta masyarakat.

Sutikno dalam penelitiannya m emaparkan b ahwa m anajemen sekolah da n pe ngelolaan pe mbelajaran memiliki pe ngaruh s ignifikan terhadap mutu pe ndidikan s edangkan ko mite sekolah t idak memiliki Sutikno dalam penelitiannya m emaparkan b ahwa m anajemen sekolah da n pe ngelolaan pe mbelajaran memiliki pe ngaruh s ignifikan terhadap mutu pe ndidikan s edangkan ko mite sekolah t idak memiliki

menggunakan t eknik multistage sampling yakni p engambilan sampel secara b ertahap meliputi ar ea probability sampling, proportional sampling , da n random sampling. D ari pe nggunaan t eknik ini diperoleh sampel sebanyak 113 orang yang terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru dari 3 s ekolah yakni S MPN 2, S MPN 3 , da n S MP 3 D omenico S avio Semarang.

Adapun analisis hasil pe nelitian t iap-tiap variabel ada y ang memiliki p engaruh signifikan d an a da yang t idak memiliki pe ngaruh signifikan. Pertama, manajemen sekolah (variabel X 1 ) me mpunyai pengaruh yang s ignifikan terhadap mutu pendidikan ( variabel Y). Hal ini dibuktikan de ngan hasil pe rhitungan a nalisis r egresi d iperoleh nilai t hitung sebesar 12,735 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,665 (t hitung = 12,735 > t tabel = 1,665) yang dapat disimpulkan bahwa manajemen sekolah memiliki pengaruh yang s ignifikan t erhadap mutu p endidikan. S elanjutnya, besarnya pe rsentase ko ntribusi manajemen sekolah d iperoleh da ri nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,742 yang artinya manajemen sekolah

(variabel X 1 ) m emiliki kontribusi s ebesar 74,2% terhadap m utu pendidikan.

17 Sutikno, “P engaruh M anajemen S ekolah, P engelolaan Pembelajaran, da n K omite Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di SMP Rintisan Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Kasus di

SMPN 2, SMPN 3, SMP 3 Domenico Savio Semarang)”, Tesis (Semarang: Universitas Diponegoro, 2004)

Kedua , pengelolaan pembelajaran (variabel X 2 ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mutu pendidikan (variabel Y). Hal ini dibuktikan dengan pe rhitungan a nalisis r egresi d idapatkan nilai t hitung sebesar 4, 714 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,665 (t hitung = 4,714 > t tabel = 1,665) yang artinya pe ngaruh pe ngelolaan pe mbelajaran t erhadap mutu pe ndidikan adalah s ignifikan. Adapun be sarnya pe rsentase ko ntribusi pengelolaan pembelajaran t erhadap mutu pe ndidikan d idapatkan da ri nilai ko efisien determinasi ( R 2 ) s ebesar 0, 211 yang berarti pe ngelolaan pe mbelajaran

(variabel X 2 ) mempunyai ko ntribusi s ebesar 21, 1% terhadap mutu pendidikan. Ketiga , komite sekolah (variabel X 3 ) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mutu pendidikan (variabel Y). Hal ini didasarkan pada hasil analisis r egresi d iperoleh nilai t hitung sebesar 1, 651 l ebih ke cil da ri nilai t tabel sebesar 1, 665 (t hitung = 1, 651 < t tabel = 1, 665) yang berarti tidak signifikan. Kontribusi ko mite s ekolah t idak t erlalu signifikan da n t idak dapat memprediksikan mutu pe ndidikan. H al ini d ibuktikan d ari nilai koefisien d eterminasi ( R 2 ) ha nya s ebesar 0. 002 yang a rtinya ko mite

sekolah (variabel X 3 ) hanya memiliki sumbangsih sebesar 0,2%. Penelitian ini m engungkapkan b ahwa m anajemen sekolah memiliki pengaruh y ang sangat tinggi dibandingkan dengan pengelolaan pembelajaran dan komite sekolah. Jadi, manajemen sekolah atau secara kontekstual dapat dianggap manajemen berbasis sekolah memiliki peran yang besar untuk tercapainya mutu pe ndidikan yang be rkualitas. N amun, pe nelitian ini hanya sekolah (variabel X 3 ) hanya memiliki sumbangsih sebesar 0,2%. Penelitian ini m engungkapkan b ahwa m anajemen sekolah memiliki pengaruh y ang sangat tinggi dibandingkan dengan pengelolaan pembelajaran dan komite sekolah. Jadi, manajemen sekolah atau secara kontekstual dapat dianggap manajemen berbasis sekolah memiliki peran yang besar untuk tercapainya mutu pe ndidikan yang be rkualitas. N amun, pe nelitian ini hanya

Sunarto da n D jumadi P urwoatmodjo mengemukakan da lam penelitiannya b ahwa m anajemen b erbasis sekolah m emiliki pengaruh

terhadap ke puasan ke rja da n k inerja gur u. 18 Selain itu, b ersama da lam penelitiannya juga d ibahas faktor l ain yang d ianggap m emberikan

pengaruh yakni gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi. Penelitian in i me nggunakan pe ndekatan s urvei dengan o bjek p enelitian guru-guru S MP di w ilayah sub r ayon 04 ka bupaten D emak. Adapun sampel diambil s eluruhnya d ikarenakan t ujuan pe nelitian ini u ntuk mengungkap fenomena s osial. D alam a nalisis da tanya menggunakan teknik m ultivariat structural equation modeling (SEM) de ngan pertimbangan ke mampuannya da lam pe ngujian struktural model s ecara simultan dan efisien.

Hasil pe nelitiannya m enunjukkan secara b ersama-sama ga ya kepemimpinan, manajemen berbasis s ekolah, da n iklim o rganisasi memiliki ko ntribusi p engaruh terhadap ke puasan ke rja da n k inerja gur u. Perolehan ni lai estimate sebagai ko efisien de terminasi u ntuk ke puasan kerja s ebesar 0,502 y ang b erarti ketiga v ariabel m emiliki kontribusi

18 Sunarto dan Djumadi Purwoatmodjo, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah, dan I klim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru

SMP di W ilayah S ub Rayon 04 K abupaten D emak”, Jurnal Analisis Manajemen Vol. 5 No. 1 (Kudus: Universitas Muria, 2011), hlm. 16-27 SMP di W ilayah S ub Rayon 04 K abupaten D emak”, Jurnal Analisis Manajemen Vol. 5 No. 1 (Kudus: Universitas Muria, 2011), hlm. 16-27

Secara l angsung variabel ga ya ke pemimpinan memiliki pe ngaruh yang positif da n signifikan t erhadap ke puasan ke rja de ngan nilai probability = 0, 036 ku rang da ri 0, 05 ( p-value < 0, 05) da n b erpengaruh positif se rta signifikan t erhadap k inerja gur u dengan ni lai probability = 0,002 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05). Begitu juga variabel ma najemen berbasis s ekolah secara l angsung berpengaruh po sitif da n signifikan terhadap kepuasan kerja yang dibuktikan dengan nilai probability = 0,001 kurang da ri 0, 05 ( p-value < 0, 05) da n juga mempunyai pe ngaruh po sitif serta s ignifikan t erhadap k inerja gur u de ngan nilai probability = 0, 031 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05). Adapun variabel iklim o rganisasi juga memberikan pe ngaruh langsung yang positif d an signifikan t erhadap kepuasan kerja dengan nilai probability = 0,006 kurang dari 0,05 (p-value < 0, 05) namun, t idak memberikan pe ngaruh langsung yang po sitif da n signifikan t erhadap k inerja gur u d engan nilai pr obabilitas = 0, 654 lebih dari 0,05 (p-value > 0,05).

Secara tidak langsung dengan dimediasi kepuasan k erja pe ngaruh variabel ma sing-masing terhadap kinerja gur u memiliki tingkat be rbeda berdasarkan nilai p engaruh da n total pe ngaruh. V ariabel ga ya kepemimpinan memiliki nilai pe ngaruh sebesar 0 ,104 dan total pe ngaruh sebesar 0,4433. Variabel m anajemen be rbasis s ekolah m empunyai ni lai pengaruh s ebesar 0, 173 da n t otal pe ngaruh s ebesar 0, 408. D an va riabel Secara tidak langsung dengan dimediasi kepuasan k erja pe ngaruh variabel ma sing-masing terhadap kinerja gur u memiliki tingkat be rbeda berdasarkan nilai p engaruh da n total pe ngaruh. V ariabel ga ya kepemimpinan memiliki nilai pe ngaruh sebesar 0 ,104 dan total pe ngaruh sebesar 0,4433. Variabel m anajemen be rbasis s ekolah m empunyai ni lai pengaruh s ebesar 0, 173 da n t otal pe ngaruh s ebesar 0, 408. D an va riabel

Secara ke seluruhan penelitian ini mengindikasikan bahwa s emua variabel me mberikan pengaruh langsung t erhadap ke puasan ke rja da n kinerja gur u, ke cuali variabel iklim o rganisasi yang tidak memiliki pengaruh signifikan t erhadap k inerja gur u. Namun, da lam pe nelitian ini tidak dijelaskan s ecara r inci mengenai ko ntribusi t iap-tiap variabel terhadap ke puasan ke rja da n k inerja gur u sehingga p engaruh variabel manajemen b erbasis s ekolah khususnya masih be lum diketahui sehingga masih d iperlukan pe nelitian u ntuk membuktikan besar ko ntribusi manajemen berbasis sekolah.

Robertus S idartawan dalam pe nelitiannya m enjelaskan b ahwa kinerja sekolah sangat dipengaruhi oleh karakteristik kekuatan persaingan Porter dalam hal ini meliputi ancaman pesaing dari sekolah baru, sekolah pemasok, s ekolah pe nerima, da n s ekolah a lternatif s erta intensitas persaingan an tar ke empat ka rakter s ekolah t ersebut. 19 Dalam m engukur