GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
A ASPEK K3 PADA KONDISI UMUM
1 Gerbang Proyek/ Akses
Terdapat Papan Nama
Papan Nama Proyek, Nama Kontraktor, Nama
Masuk Proyek
a Informasi Proyek
Konsultan, Nilai Proyek, IMB dll
SKB Kep.174/MEN/1986
KA
Pagar proyek dalam kondisi baik, lurus, rata, vertikal,
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
Pagar pengaman area
b proyek
terawat, di cat, tidak ada bagian yang rusak/ jebol/
Konstruksi & ILO code of practice
rubuh
Geneva, International Labour Office, 1992
Terpasang bendera K3, Bendera Merah Putih dan
c Bendera
bendera perusahaan, posisi bendera merah putih
Kepmenaker No.1135 tahun 1987 :
lebih tinggi dari bendera lainnya
Bendera K3
UU No.13 tahun 2013 : Ketenagakerjaan,
d Terdapat Spanduk Jamsostek/ BPJS
Spanduk/ Plank dari BPJS Jamsostek yang
UU No. 3 tahun 1992 : Jaminan Sosial
menyatakan bahwa pekerja di proyek di jamin oleh
Tenaga Kerja, PP No. 12 tahun 2013 :
Jamsostek
Jaminan Kesehatan, Permenaker No. 4 tahun 1993 : Jaminan Kecelakaan Kerja
UU No.1 tahun 1970 : K3, Permenaker
e Terdapat rambu peraturan Rambu-Rambu Perintah, Peringatan, Larangan dan
No. 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi &
memasuki area proyek
Rambu Keadaan Darurat
PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (2.3.1 & 2.3.2)
f Pos Jaga
Terdapat Pos Jaga untuk Tamu melapor dan
Permenaker No. 1 tahun 1980 & PP. No
mendapatkan informasi
50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (6.4.2)
Registrasi Tamu dan
Terdapat Buku Tamu, yang mencatat Nama Tamu,
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
g Kendaraan Tamu oleh
Jumlah Tamu, Kendaraan Tamu, Jenis Kendaraan
Konstruksi, PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (6.4.2), Instruksi kerja,
Security
oleh Security di Gerbang/ Akses Masuk area proyek
HIRADC, OHSAS 18001: Klausal 4.4.7
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
h Safety Induction untuk
Semua tamu mendapatkan Safety Induction khusus
UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan Kerja
Tamu dan Pengemudi
Tamu oleh Security atau Petugas K3
& Permenakerr No,. 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi
Semua Tamu mendapatkan ID Card Tamu setelah
Permenaker No.1 Tahun 1980 : K3
i ID Card Tamu
mendapatkan Safety Induction (KTP salah satu tamu
Konstruksi, OHSAS 18001: Klausal 4.4.7
disimpan oleh Security)
& PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (6.4.2)
Semua Kendaraan Tamu yang memasuki/ parkir di
j Vehicle Pass/ Pass
dalam area proyek mendapatkan Vehicle Pass (berisi
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
Kendaraan
peraturan kendaraan di dalam proyek-Larangan dan
Konstruksi
Anjuran)
k Lisensi pengemudi
Security memeriksa SIM Pengemudi Security memeriksa kondisi kendaraan, kendaraan
UU No. 22 tahun 2009 - Lalu lintas dan
l Kondisi Kendaraan
dengan asap knalpot tebal dan ada kebocoran oli atau
angkutan jalan
bau bensin dilarang memasuki proyek (parkir diluar area proyek)
m APD Tamu
Tamu yang akan memasuki proyek diberikan APD
Permenaker No. 08 tahun 2010 : Alat
Khusus Tamu
Pelindung Diri
n Cermin APD
Terdapat Cermin besar untuk memeriksa
Permenaker No, 1 tahun 1980 : K3
kelengkapan dan ketepatan pemakaian APD
Konstruksi
Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan
Permenaker No. 08 tahun 2010 : Alat
o Life Vest
menggunakan Life Vest khusus Tamu yang berbeda
Pelindung Diri, PP. No 50 tahun 2012 :
warna dengan pekerja proyek
Penerapan SMK3 (6.4.2)
p Seragam Tamu
Semua Tamu diwajibkan menggunakan Seragam
PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan
Khusus Tamu (tidak perlu untuk proyek diatas air)
SMK3 (6.4.2) & Permenaker No. 1 tahun 1980
Semua Tamu hanya boleh memasuki proyek dengan
UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan
q Pemandu Tamu
diantar oleh Pemandu Tamu (Supervisor/ Pelaksana/
Kerja, PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan
Petugas K3)
SMK3 (6.4.2 & 12.4) & Permenaker No.
1 tahun 1980
2 Akses Kerja
a Akses Pejalan Kaki dan
Tersedia akses pejalan kaki yang terpisah dengan
Kendaraan / Alat Berat
akses kendaraan dan alat berat
b Akses dilengkapi dengan Rambu yang jelas
UU No. 1 tahun 1980 : K3 pada konstruksi bangunan
c Akses pejalan kaki aman dan terlindung dari potensi kejatuhan benda
Rambu / Papan Informasi
Sebelum memasuki area proyek, terdapat Rambu/
UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan Kerja
3 Papan Informasi K3
a Potensi Bahaya Umum /
Informasi Potensi Bahaya paling tinggi atau potensi bahaya hari ini pada area proyek, dan di jelaskan oleh
& PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
Saat ini untuk Tamu
Pemandu
SMK3 (2.3.1 & 2.3.2)
Papan info K3 minimal memuat informasi ; Jumlah
b Papan Informasi Kinerja
Tenaga Kerja, Jumlah Jam Kerja Orang (JKO) Aman,
K3
JKO Total, Jumlah Kecelakaan, Jumlah LTI2, Kecelakaan Terakhir, Severity Rata (SR) dan
PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
Frequency Rate (FR)
SMK3 (2.3.1 & 2.3.2), Permen PU. No.
05 tahun 2014 : SMK3 Konstruksi Bidang
PU
c Papan Info K3 selalu dimutahirkan dan terawat
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
4 Rambu, Spanduk dan Poster a Rambu K3
Pada setiap lokasi dipasang Rambu K3 yang sesuai dengan potensi bahaya yang mungkin ada
UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan Kerja & PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
b Spanduk K3
Terdapat Spanduk K3 berisi peringatan bahaya dan
SMK3 (2.3.1 & 2.3.2)
keutamaan K3 pada beberapa lokasi yang sesuai Terpasang pada tempat-tempat istirahat, shelter,
UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan Kerja
c Poster K3
kantin, ruang tunggu, ruang tamu dipasang Poster-
& PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
Poster K3 yang sesuai dengan kondisi proyek
SMK3 (2.3.1 & 2.3.2)
5 APD (Alat pelindung Diri) Umum
a Helmet
Semua Pekerja dan Orang yang berada di dalam area konstruksi menggunakan Helmet
b Helmet yang digunakan berstandard SNI atau ANSI
c Helmet menggunakan Tali Dagu yang kencang dan rapi
Permenaker No. 08 tahun 2010 : Alat
Pelindung Diri, Kepmenaker No. 1 tahun 1980: K3 Konstruksi & OHSAS 18001
d Sepatu Keselamatan
Pekerja menggunakan Sepatu Keselamatan yang
sesuai dengan kondisi dan lingkungan kerjanya
e Seragam Kerja
Pekerja menggunakan seragam kerja yang dilengkapi dengan Rompi reflektif
6 Pekerja Baru dan Safety
Safety Induction untuk
a pekerja Baru Ada bukti bahwa semua pekerja baru wajib mendapatkan Safety Induction
Induction
Pekerja yang sudah mendapatkan Safety Induction
b dengan yang belum harus dapat dibedakan (ditandai
UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan
dengan Stiker di Helmet, ID Card dll)
Kerja, PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (12.4), Permen PU No. 05 tahun
Ada sistem bahwa Pekerja Baru selama waktu
2014 : SMK3 bidang PU, OHSAS 18001
c tertentu menggunakan Tanda/ Seragam/ Helmet
yang berbeda
d Ruang Induction
Tersedia ruang khusus untuk Safety Induction dilengkapi dengan alat peraga dan materi
7 Rencana K3 Kontrak (RK3K)
a Tahap Pra Konstruksi
Pembuatan dan isi RK3K sesuai dengan standard dalam Permen PU No. 05 tahun 2014
PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
b RK3K sudah di setujui oleh PPK
SMK3 (2.1.3), Permen PU No. 05 tahun 2014 - SMK3 bidang PU
c RK3K sudah dikomunikasikan ke bagian terkait dan di evaluasi efektivitasnya
d Tahap Konstruksi
Dokumentasi RK3K dibuat dan dilaporkan secara berkala kepada PPK
PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (2.1.3), Permen PU No. 05 tahun
e RK3K dievaluasi secara berkala penerapannya
2014 - SMK3 bidang PU
8 Dokumen K3
a Kebijakan, Manual dan
Perusahaan memiliki Kebijakan K3, Manual dan
PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
Prosedur
Prosedur K3
SMK3 (1.1 ; 2.2.1; 2.2.1), Permen PU No. 05 tahun 2014 - SMK3 bidang PU,
b Instruksi Kerja
Perusahaan memiliki Instruksi Kerja K3
OHSAS 18001 : 2007 (4.2; 4.4.4)
Permen PU No. 05 tahun 2014 - SMK3
c Formulir K3
Perusahaan memiliki formulir-formulir K3
bidang PU, OHSAS 18001 : 2007 (4.2; 4.4.4)
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
9 Organisasi K3 Proyek
a Penanggung Jawab K3
Ada penyataan dari Kepala Proyek, bahwa penangung jawab K3 di proyek adalah Kepala Proyek PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (1.2), Permenaker No. 4 tahun
1987 : P2K3 Serta Tata Cara Penunjukan
b Struktur Organisasi K3 Proyek mudah ditemukan dan
AK3, OHSAS 18001 (4.4.1)
No HP tertulis dibawah Nama Petugas K3
c Petugas K3 / Ahli K3
Petugas K3 memiliki sertifikat Ahli K3 Konstruksi yang
Konstruksi
masih berlaku
Rasio jumlah Ahli K3 Konstruksi untuk tenaga Kerja
Kep No. 20 tahun 2004 : Sertifikasi
>100 orang min. ada 4 orang, tenaga kerja <100
Kompetensi Ahli K3
d harus ada 2 Ahli K3 dan Tenaga kerja kurang dari 25 orang harus ada 1 orang Ahli K3 Konstruksi
e Petugas K3 menggunakan Seragam Khusus, memiliki Test pen, Peluit dan menggunakan APD standard Instruksi Kerja dan HIRADC
PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
f Petugas K3 sudah mendapatkan Training SMK3
SMK3 (6.3.2), Permen PU No. 05 tahun
Permen PU No. 05 Tahun 2014
2014 : SMK3 bidang PU, OHSAS 18001 (4.4.2)
g P2K3
Ada sertifikat pengesahan P2K3 dari Depnaker
Permenaker No. 4 tahun 1987 : P2K3 serta tata cara penunjukan Ahli K3
PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
10 Kegiatan K3
a Tool Box Meeting
Ada bukti kegiatan TBM dilaksanakan secara rutin
SMK3 (1.4.9 & 1.4.10) & OHSAS 18001 : Klausal (4.4.6)
b Rapat P2K3
Ada bukti bahwa rapat P2K3 dilaksanakan secara rutin dan ketidaksesuaian serta rekomendasi ditindaklanjuti Permenaker No. 4 tahun 1987 : P2K3
Ada bukti bahwa Inspeksi P2K3 dilaksanakan sesuai
serta tata cara penunjukan Ahli K3
c Inspeksi P2K3
rencana dan ada bukti absen, daftar temuan, PIC dan tindaklanjutnya
PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
d Training K3
Ada bukti bahwa training K3 dilaksanakan dan
SMK3 (6.3.2), Permen PU No. 05 tahun
terjadwal
2014 : SMK3 bidang PU & OHSAS 18001 (4.4.2)
e Kampanye K3
Ada bukti dilaksanakan Kampanye K3
UU No.1 tahun 1970 - Keselamatan Kerja & OHSAS 18001 (4.4.2)
11 Kantor Proyek/ Site Office
a Ruang Kerja
Penerangan pada ruang kerja memenuhi standar NAB sesuai Permenaker
Permenaker No. 13 tahun 2011 : Nilai ambang batas fisika dan kimia di tempat kerja & Kepmenkes No. 1405 tahun 2002 : Persyaratan kesehatan lingkungan kerja
b Atap kantor tidak menggunakan Asbes
perkantoran dan industri
c Ruang kerja bersih dan rapi, kabel dari alat kerja listrik diikat rapi
Terpasang rambu evakuasi dan arahnya menuju pintu
Kepmenaker No. 186 tahun 1999 : Unit
d keluar dan ketempat berkumpul evakuasi
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
Terpasang Emergency Lamp pada tiap ruang dan
Kepmenaker No. 186 tahun 1999 : Unit
e akses pintu keluar yang aman
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
f Ada rambu larangan merokok di dalam ruangan dan
PP No. 19 tahun 2003 : Pengamanan
tidak ada orang merokok di dalam ruangan
Rokok Bagi Kesehatan,
Permenaker No. 13 tahun 2011 : Nilai
g Temperatur ruang kerja diatur pada suhu 25 o C ambang batas fisika dan kimia di tempat kerja
12 Toilet
a Jumlah dan Kondisi Toilet Tersedia Toilet dalam jumlah rasio cukup memadai
b Toilet tidak bau menyengat, tidak banyak lalat dan sampah berserak
Kepmenkes No. 1405 tahun 2002 :
Persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri
c Air mengalir dan bersih dan ada jadwal kebersihan toilet
d Pembuangan limbah domestik dipantau sebelum
UU No. 18 tahun 2008 Pengelolaan
dialirkan ke saluran kota atau ke saluran existing
sampah
Kantin yang berada di
Bila tersedia kantin, harus dipastikan kantin dikelola
13 Kantin / Catering
a dalam area Proyek
dengan bersih, tidak ada sampah, tidak ada lalat (ada insect killer), dapur kering dan tidak bau
Crew Kantin memiliki Sertifikat Penjamah Makanan
b dari Depkes dan dilakukan Medical Check Up setiap 6 bulan sekali
UU No. 18 tahun 2008, Permenkes No.
c Tempat menyajikan makanan tertutup rapi dan bebas 1096 tahun 2011 : Higiene Sanitasi dari lalat Jasaboga & Surat Edaran No. 86 tahun 1989 : Kantin bagi Naker
d Air minum sudah dilakukan pemeriksaan ke Dinas terkait dan di jamin kebersihannya
e Pembuangan limbah domestik dipantau sebelum dialirkan ke saluran kota atau ke saluran existing
f Sampah organik dan basah setiap hari dikeluarkan dari area proyek
g Tersedia APAR pada setiap kantin dan Semua Crew Kantin dapat mengoperasikan APAR
h Dinding Dapur yang berdekatan dengan Kompor harus dilapisi dengan seng UU No. 18 tahun 2008, Permenkes No. 1096 tahun 2011 : Higiene Sanitasi
Regulator Kompor Gas harus ber SNI dan dilakukan
Jasaboga & Surat Edaran No. 86 tahun
pemeriksaan Kompor Gas secara berkala
1989 : Kantin bagi Naker
j Katering
Katering menggunakan peralatan makan yang higienis dan dipakai ulang (bukan sekali pakai)
Pemasok Katering harus memiliki sertifikat Tata Boga dan Bersertifikat Penjamah Makanan
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
14 Rest Area, Shelter dan Smoking Area
a Rest Area
Terdapat Rest Area / Tempat Istirahat untuk makan, beribadah dan ber istirahat yang pantas dan bersih
ILO code of practice Geneva, International Labour Office,
b Kapasitas Rest Area harus cukup / sesuai dengan
1992 - safety and health in construction
jumlah tenaga kerja
c Smoking Area
Tempat istirahat dilengkapi dengan Wastafel, Smoking Area dan Fasiltas Asbak, Tempat Sampah dan APAR
d Ada Rambu Larangan Merokok selain di Smoking
PP No. 19 tahun 2003 : Pengamanan
Area dan Rambu lain yang sesuai
Rokok Bagi Kesehatan
e Di area merokok terdapat poster bahaya merokok Tersedia Shelter (Tempat Istirahat kecil di area
f Shelter
proyek) pada beberapa lokasi di area proyek untuk mencegah Heat Stress
g Shelter dilengkapi dengan Fasilitas air minum, poster- ILO code of practice poster K3 dan tempat duduk Geneva, International Labour Office, 1992 : safety and health in construction
h Semua pekerja yang berada di area proyek tidak boleh menggunakan HP pada saat sedang bekerja
15 Barak/ Bedeng Pekerja
a Ruangan tidur
Ruang tidur bersih dan layak huni
b Terdapat tempat untuk menempatkan sepatu dan baju bersih dan kotor di luar kamar Permenaker No. 1 tahun 1980: K3
c Konstruksi, ILO code of practice
Terdapat tempat sampah tertutup
Geneva, International Labour Office, 1992 - safety and health in construction & HIRADC
d Lorong atau gang pada bedeng pekerja bersih tidak ada sampah
e Ventilasi pada tiap ruang mencukupi
f Terdapat rambu dilarang merokok dan peraturan yang PP No. 19 tahun 2003 : Pengamanan mengatur aktivitas Barak Pekerja Rokok Bagi Kesehatan
g Terdapat alat pemadam api ringan (dengan rasio 1
Permenaker No. 4 tahun 1980 : Syarat-
APAR untuk 200m2 atau tiap jarak 15m)
syarat pemasangan APAR Permenaker No. 13 tahun 2011 : Nilai
h Pencahayaan ruangan cukup
ambang batas fisika dan kimia di tempat kerja
i Kamar mandi
Tersedia Toilet dalam jumlah cukup
Toilet tidak bau menyengat, tidak banyak lalat dan
Kepmenkes No. 1405 tahun 2002 :
sampah berserak
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
Air mengalir tidak ada genangan air bekas
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
16 Workshop
a Ruang kerja
Penerangan pada workshop memenuhi standar NAB sesuai Permenaker
Permenaker No. 13 tahun 2011 : Nilai ambang batas fisika dan kimia di tempat
b kerja
Atap workshop tidak menggunakan Asbes
Workshop bersih dan rapi, kabel dari alat kerja listrik
c diikat rapi, percabangan / sambungan kabel menggunakan T-Dus
Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :
d Panel dan Trafo Las di Grounding dan ada hasil test
Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL
grounding hasil dibawah 5 Ohm
e Tersedia APAR dalam jumlah cukup (200m2 atau
Permenaker No. 4 tahun 1980 : Syarat-
jarak 15m)
syarat pemasangan APAR
Tersedia tempat sampah khusus limbah B3 (Sarung
UU No. 18 tahun 2008 : Pengelolaan
f tangan bekas oli, kemasan bekas oli/ grease, Aki
sampah & PP No. 101 tahun 2014 :
bekas, Neon putus, Oli Bekas, batere Bekas dll
Pengelolaan limbah bahan B3
g Tidak ada pekerja merokok di dalam workshop dan
PP No. 19 tahun 2003 : Pengamanan
ada rambu larangan merokok
Rokok Bagi Kesehatan
Penggunaan Circullar Saw untuk memotong tripleks
h harus dipasang Cover Penutup mata gergaji dan
Permen No.1 tahun 1980 : K3 konstruksi
pekerja menggunakan masker dan earplug Permenaker No.50 tahun 2012 :
i Keadaan darurat
Terpasang rambu evakuasi dan emergency lamp
Penerapan SMK3 (6.7 & 6.4.4) & OHSAS 18001 (4.4.7)
17 Gudang
a Ruang penyimpanan
Penerangan pada gudang memenuhi standar NAB sesuai Permenaker (min. 300 Lux)
Permenaker No. 13 tahun 2011 : Nilai ambang batas fisika dan kimia di tempat
b Atap gudang tidak menggunakan Asbes
kerja
Gudang bersih dan rapi, material tertumpuk rapi,
c Penyimpanan
sistem kabel rapi, percabangan/ sambungan kabel
PP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3
menggunakan T-Dus
d Ada sistem Fifo (first in First Out), material yang datang duluan dipakai duluan
PP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3
e Ada Nama, Foto dan No. HP Petugas yang berwenang di Pintu Gudang
PP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3
f Ada rambu APD sesuai karakteristik material (masker untuk gudang semen dstnya)
PP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3
Kepmenaker No. 187 tahun 1999 -
g Ada tertempel MSDS sesuai karakteristik material,
Pengendalian Bahan Kimia di Tempat
ditempel dekat material B3
Kerja & PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (9.3)
PP No.50 tahun 2012 : Penerapan
h Keadaan darurat
Terpasang rambu evakuasi dan emergency lamp
SMK3 (6.7 & 6.4.4) & OHSAS 18001 (4.4.7)
Tersedia APAR dalam jumlah cukup (200m2 atau
Permenaker No. 4 tahun 1980 : Syarat-
jarak 15m)
syarat pemasangan APAR
Tidak ada pekerja merokok di dalam Gudang dan ada
PP No. 19 tahun 2003 : Pengamanan
rambu larangan merokok
Rokok Bagi Kesehatan
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
18 Fuel Tank
a Loading / Unloading
Saat Loading/ Unloading harus terpasang Grounding
Kepmenaker No. 187 tahun 1999 : Pengendalian Bahan Kimia di Tempat
Lokasi Fuel Tank harus dipagar dan dilengkapi Rambu- Kerja & PP No.50 tahun 2012 :
b rambu yang sesuai (dilarang merokok, dilarang
Penerapan SMK3 (9.3)
menyalakan api dll)
c Terdapat Rambu PIC / Orang yang berwenang dilengkapi dengan Foto dan NO. HP
Kepmenaker No. 187 tahun 1999 : Pengendalian Bahan Kimia di Tempat
Kerja & PP No.50 tahun 2012 :
d Tersedia Bak dan Oil Trap dengan volume 110% dari Penerapan SMK3 (9.3) kapasitas Tanki
e Tersedia APAR Jenis CO2 dan Operator mampu
Permenaker No. 4 tahun 1980 : Syarat-
menggunakan APAR
syarat pemasangan APAR Kepmenaker No. 186 tahun 1999 : Unit
f Tersedia Flow Chart bila terjadi kondisi darurat dan Daftar No. Telepon penting
penanggulangan kebakaran di tempat kerja
19 Material B3 dan Limbah
a Penanganan bahan
Bahan berbahaya dan beracun memiliki MSDS
berbahaya dan beracun
(material safety data sheet) Material berbahaya dan beracun memiliki tempat
Kepmenaker No. 187 tahun 1999 -
b terpisah dari material lain dengan kondisi (tidak kontak Pengendalian Bahan Kimia di Tempat langsung dengan matahari, hujan, banjir dan bahaya Kerja, PP No. 101 tahun 2014 : kebakaran)
Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, PP No. 50 tahun 2012 :
c Ada rambu APD sesuai karakteristik material (masker dan sarung tangan dstnya)
Penerapan SMK3 (9.3)
d Gudang material B3 memiliki alat pemadam api ringan
e B3 cair harus memiliki secondary container, untuk melindungi dari ceceran atau tumpahan
Kepmenaker No. 187 tahun 1999 - Pengendalian Bahan Kimia di Tempat
Wadah B3 harus memiliki label dan simbol dari
Kerja, PP No. 101 tahun 2014 : Pengelolaan limbah bahan berbahaya
f pabrikan, bila wadah sudah berubah, wadah perubahannya harus di tempel label dan simbol
dan beracun, PP No. 50 tahun 2012 :
sesuai dengan simbol B3 yang di milikinya
Penerapan SMK3 (9.3)
20 Penanganan Limbah
a Penanganan Sampah
Ada sistem pemisahan Sampah (organik, anorganik
UU No. 18 tahun 2008 : Pengelolaan
Domestik
dan limbah B3)
sampah, PermenLH No.3 tahun 2008 : Tata cara pemberian simbol dan label bahan berbahaya dan beracun, Permen Dalam negeri No.33 tahun 2010 :
b Tempat sampah terlindung dari sinar matahari dan
Pedoman pengelolaan sampah
hujan
PermenLH No.3 tahun 2008 : Tata cara
c Limbah B3 memiliki simbol dan label
pemberian simbol dan label bahan berbahaya dan beracun
Tersedia jadwal pembuangan sampah dan limbah
d dan secara rutin dikeluarkan, sampah organik dari kantin dikeluarkan setiap hari
UU No. 18 tahun 2008 : Pengelolaan sampah, PermenLH No.3 tahun 2008 :
e Tidak ada aktivitas pembakaran sampah di dalam
Tata cara pemberian simbol dan label
proyek
bahan berbahaya dan beracun, Permen Dalam negeri No.33 tahun 2010 : Pedoman pengelolaan sampah
f Tidak terlihat banyak lalat dan sampah tidak meluap/ melebihi kapasitas bak sampah
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
Ada lokasi khusus penyimpanan sementara limbah B3
21 TPS (Tempat Pembuangan Sementara) Limbah B3
a Penanganan Limbah B3
di dalam proyek dan disimpan sementara tidak lebih dari 90 hari (atau ada izin khusus dari Bapedalda untuk lebih dari 90 hari)
PermenLH No. 18 tahun 2009 : Tata cara
TPS memiliki design khusus sesuai standard, ventilasi
pemberian simbol dan label bahan
b cukup, penerangan cukup, tidak memungkinkan
berbahaya dan beracun, Kep. Ka
burung masuk dll
Bapedal No. KEP-01/BAPEDAL/0905 : Tata cara dan persyaratan teknis
B3
c Limbah B3 memiliki simbol dan label sesuai
penyimpanan dan pengumpulan limbah
karakteristik
d Tersedia flow chart limbah, jadwal pembuangan limbah dan manifes limbah internal dan external
e Ada kontrak dengan Tranporter dan Perusahaan
PermenLH No. 18 tahun 2009 : Tata cara
Penampung Limbah B3 Resmi
pemberian simbol dan label bahan berbahaya dan beracun, Kep. Ka
f Tersedia APAR dan Rambu evakuasi
Bapedal No. KEP-01/BAPEDAL/0905 : Tata cara dan persyaratan teknis
g Ada label koordinat lokasi TPS
penyimpanan dan pengumpulan limbah
B3
22 Kesiapsiagaan dan Tanggap
Rambu Tempat
Ada Tempat berkumpul evakuasi dalam keadaaan
Darurat
a Berkumpul Evakuasi
darurat dilengkapi dengan Rambu
PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (6.7), Permen PU No. 05 tahun 2014 : SMK3 bidang PU, OHSAS 18001
b Lokasi tempat Berkumpul Evakuasi mudah ditemukan dan dekat dengan pintu keluar (4.4.7), Kepmenaker No. 186 tahun 1999
: Unit penanggulangan kebakaran di
Terpasang rambu jalur evakuasi pada semua lokasi
tempat kerja
c Jalur Evakuasi
dengan jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh mata dan menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi
d Diagram Alir Keadaaan
Diagram alir keadaaan darurat terpasang pada papan-
Darurat
papan informasi dan dimengerti oleh semua orang
e Daftar No. Telepon
Daftar Nomor telepon penting terpasang pada papan
PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
Penting
informasi
SMK3 (6.7), Permen PU No. 05 tahun 2014 : SMK3 bidang PU, OHSAS 18001
Organisasi Tanggap
Organisasi Tanggap Darurat terpasang pada papan
(4.4.7), Kepmenaker No. 186 tahun 1999
f informasi dan Petugas Tanggap Darurat mengerti
: Unit penanggulangan kebakaran di
Darurat
bahwa ditunjuk menjadi petugas tanggap darurat
tempat kerja
Petugas Tanggap darurat memiliki kompetensi sesuai
Permenaker No. 15 tahun 2008 : Pertolongan pertama di tempat kerja &
g peraturan, Petugas Kebakaran memiliki sertifikat kebakaran, petugas P3K memiliki sertifikat P3K dari
Kepmenaker No. 186 tahun 1999 : Unit
Depnaker
penanggulangan kebakaran di tempat kerja
h Semua petugas Tanggap Darurat sudah dilatih sesuai dengan jabatannya PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan
Komunikasi Keadaaan
Terdapat sistem informasi keadaan darurat yang
SMK3 (6.7), Permen PU No. 05 tahun
i Darurat
dapat segera diketahui oleh semua orang yang ada di
2014 : SMK3 bidang PU, OHSAS 18001
dalam proyek
(4.4.7), Kepmenaker No. 186 tahun 1999
Terdapat sistem untuk memastikan jumlah orang yang
: Unit penanggulangan kebakaran di
j Pendataan Jumlah
ada di proyek, untuk dibandingkan dengan orang yang
tempat kerja
Tenaga Kerja
berkumpul saat terjadi kondisi darurat
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
APAR ditempatkan pada lokasi yang berpotensi terjadi
23 Alat Pemadam Api Ringan
a Penempatan dan Jumlah APAR
kebakaran, APAR ada pada setiap jarak 15m atau luasan 200m2
Tinggi penempatan APAR max. 120cm dari lantai,
b tidak terpapar panas matahari langsung, ada rambu APAR, Dilakukan Ceklist setiap bulan dan posisi jarum Permenaker No. 4 tahun 1980 : Syarat pressure pada warna hijau
pemasangan dan pemeliharaan APAR
c Ada petunjuk pemakaian APAR dan Peta Lokasi APAR terdekat
d Lokasi APAR mudah terlihat , mudah dijangkau dan tidak terhalang material
24 P3K
a Ruang P3K atau Klinik
Bila tersedia Ruang P3K atau Klinik, harus di jaga oleh Paramedis yang memiliki sertifikat Hiperkes
Ruang P3K atau Klinik tersedia Tabung Oksigen,
b Peralatan P3K, Tempat Tidur Pasien, Wastafel dengan air mengalir
Permenaker No. 15 tahun 2008 : Pertolongan pertama di tempat kerja
c Terdapat no telp emergency Tersedia Kotak P3K dalam kondisi lengkap dan
d Kotak P3K
terawat pada beberapa lokasi yang sesuai, tersedia cek list dan daftar pengguna
e Kerjasama dengan
Ada kontrak kerjasama pengobatan kecelakaan kerja
Rumah Sakit terdekat
dengan Rumah Sakit terdekat
OHSAS 18001 (4.4.3 & 4.4.7)
B ASPEK K3 PADA PENGOPERASIAN ALAT BERAT, GENERATOR SET, POWER TOOLS DAN PANEL
Excavator yang digunakan harus memiliki Sertifikat
25 Excavator
a Sertifikasi alat
Pengesahan dari Depnaker setempat dan masih berlaku
Operator harus memiliki Surat Izin Operator yang
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di
c Operator
masih berlaku dan Foto serta No. HP Operator
konstruksi bangunan, Permenaker No. 5
terpasang di Pintu Alat
tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,
b Device dan petugas pesawat angkat angkut, ILO kaca depan, seat belt, klakson hidup, lampu rotator
Semua asesoris Excavator harus lengkap, kaca spion,
Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator
hidup, alarm swing hidup dll
Code of practice 1992
d Operasi
Tidak digunakan untuk menarik beban yang tertanam dan mengangkat orang
e Radius operasi harus terpasang Rambu dan baricade serta dipandu oleh Rigger/ Signalman
f Signalman dan orang yang bekerja di sekitar Excavator menggunakan Rompi Reflektif Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di
g Operator menggunakan Helmet dan Earplug /Earmuff konstruksi bangunan, Permenaker No. 5 bilamana kebisingan di atas Nab tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut, Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator dan petugas pesawat angkat angkut, ILO
h Izin Kerja Pengalian (penggunaan Excavator) dibuat
Code of practice 1992
dan tersedia di lokasi
Mesin Excavator bersih, tidak ada tumpahan dan ceceran oli dan bahan bakar pada hose dll
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
26 Mobile Crane/ Crawler Crane/ Ponton Crane
a Sertifikasi alat
Crane yang di gunakan memiliki sertifikat pengesahan dari Depnaker setempat dan masih berlaku
Operator harus memiliki Surat Izin Operator yang
b Operator
masih berlaku dan Foto serta No. HP Operator
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di
terpasang di Pintu Crane
konstruksi bangunan, Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,
c Operator menggunakan APD standar dan Rompi reflektif
Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator dan petugas pesawat angkat angkut, ILO Code of practice tahun 1992 - safety and
d Rigger memiliki sertifikasi dari permenaker
health in construction
e Device
Semua Safety Device (Moment Limiter) berfungsi dan tidak dalam posisi Off saat operasi
f Signal Pengamat berfungsi baik
g Sling/ Wire Rope yang digunakan memiliki Sertifikat dari manufacture atau badan inspeksi Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di
h Ada sistem Color Coding pada peralatan angkat (lifting konstruksi bangunan, Permenaker No. 5 device) tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut, Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator
Hook Latch dalam kondisi baik, tidak rusak atau kendor dan petugas pesawat angkat angkut, ILO Code of practice tahun 1992 - safety and
health in construction
j Operasi
Ada Signalman yang memberi aba-aba dan Rigger memeriksa ikatan sebelum dilakukan pengangkatan
Signal Pengamat berfungsi baik dan Lock Pin terpasang pada Outrigger
Outrigger ditempatkan ditengah-tengah Pad/ Plat pada elevasi yang sama dan pondasi keras
Selalu Full Outrigger, kecuali pada kondisi tertentu dengan perhitungan Load Chart
Rigger/ Signalman dan orang yang bekerja di sekitar Crane menggunakan Rompi Reflektif
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di
konstruksi bangunan, Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,
Terdapat Load Chart pada kabin dan Operator
Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator
mengerti membaca Load Chart
dan petugas pesawat angkat angkut, ILO Code of practice tahun 1992 - safety and
Tersedia izin kerja pengangkatan, dilengkapi dengan
health in construction
perhitungan kapasitas dan beban serta tension sling, sehingga pengangkatan dinyatakan aman
Radius pengangkatan terdapat barikade atau pembatas dalam jarak aman
Terdapat check list harian Crane
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di
Crane (kecuali Crawler Crane) tidak digunakan untuk
konstruksi bangunan, Permenaker No. 5
memindahkan material sambil berjalan
tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut, Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator
Penerangan cukup saat bekerja di malam hari
dan petugas pesawat angkat angkut, ILO Code of practice tahun 1992 - safety and health in construction
Crane bersih, tidak ada kebocoran dan tumpahan oli dan bahan bakar
NO
TA TK KA Bulldozer/ Tandem Roller/
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
27 Asphalt Finisher/ Double
Alat berat dalam kondisi baik, seluruh asesories
Roller Dll dalam kondisi baik
Drum Roller/ Pneumatic
a Kondisi alat
berfungsi, alarm/horn/ buzzer/spion dan lain-lain
Operator memiliki Surat Izin Operasi yang sah, pada
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di
b Operator
Pintu atau Body alat terpasang Foto Operator dan No.
konstruksi bangunan, Permenaker No. 5
HP
tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,
c Operasi
Alat dilakukan pemeriksaan secara rutin sebelum di
Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator
operasikan
dan petugas pesawat angkat angkut, ILO
Terpasang baricade area kerja (Pita demarkasi, traffic
Code of practice tahun 1992 - safety and
d cone, pagar sementara) serta rambu-rambu yang
health in construction
sesuai (dilarang melintas, ada pekerjaan dll) Tersedia Signalman atau Pengawas untuk mencegah
e orang yang tidak berkepentingan melintas pada saat alat ber operasi
Dump truck dan Truk memiliki Uji Kir dan masih
28 Dump Truck / Truck
a Kondisi Truck
berlaku serta memiliki sertifikasi layak guna dari depnaker
b Semua asesoris berfungsi dengan baik, hydrolic, rem, rem tangan, spion, alarm, horn dll Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di
c Operator
Driver memiliki SIM yang sesuai kapasitas alat, Foto
konstruksi bangunan, Permenaker No. 5
Driver terpasang di Body Truck
tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut
Saat Loading / Unloading ada Signalman atau
Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator
d Operasi
Pengawas yang memandu dan berkomunikasi
dan petugas pesawat angkat angkut, ILO
dengan Driver/ Operator
Code of practice tahun 1992 - safety and health in construction
e Signalman dan orang yang bekerja dekat Dump Truk menggunakan Rompi Reflektif
f Material yang dimuat harus ditutup dengan terpal dengan kuat sehinga tidak akan tercecer dijalan
29 Concrete Pump
a Operasi
Outrigger terpasang full dan pada pondasi yang kuat
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di konstruksi bangunan & ILO Code of practice tahun 1992 - safety and health in
b Ada bukti dilakukan pemeriksaan clamp sambungan pipa-pipa dan kestabilan pipa sebelum di operasikan construction
30 Truk Mixer Beton
a Operasi
Truk Mixer parkir pada area yang rata, hand brake berfungsi dan dipasang balok ganjal tambahan
b Operator memiliki Surat Izin Mengemudi yang sesuai - Permenaker No. 1 tahun 1980 - K3 di konstruksi bangunan
c Pencucian Mixer pada lokasi yang sudah di tentukan - ILO Code of practice tahun 1992 - safety and health in construction Pembuangan sisa beton ada upaya untuk pembuatan
d material lain, seperti pembuatan kanstin, perkerasan jalan sementara dll
31 Power Tools
a Operasi
Terdapat jadwal inspeksi untuk semua power tools
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di konstruksi bangunan, ILO Code of
b Tersedia label stiker pada alat yang menandakan alat
practice tahun 1992 - safety and health in
selalu di inspkesi secara rutin
construction, Kepmenaker No. 75 tahun
Semua Power Tools menggunakan Double Isolasi
2002 - Pemberlakuan SNI 04-0225-200
c dengan kondisi alat dan kabel yang masih baik dan
PUIL, Kep No. 311 tahun 2002 :
tidak ada bagian kabel yang terkelupas
Sertifikasi kompetensi K3 listrik
d Ada cek list harian Power Tools dan dilaksanakan
ILO tahun 1992 - safety and health in
secara rutin
construction, Kepmenaker No. 75 tahun 2002 - Pemberlakuan SNI 04-0225-200
e Pekerja yang mengoperasikan menggunakan APD
PUIL, Kep No. 311 tahun 2002 :
yang sesuai
Sertifikasi kompetensi K3 listrik
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
32 Kompressor
a Operasi
Bagian yang berputar pada compresor memiliki cover pelindung
b Ada label nama, foto dan no. HP pekerja yang berwenang mengoperasikan Kompresor
Kompresor yang memiliki tabung penyimpan udara,
- Permenaker No.4 tahun 1985 -
c tabung penyimpan udaranya harus memiliki sertifikat
Pesawat Tenaga dan Produksi
dan memiliki tanda kapasitas isi
d Pekerja yang mengoperasikan menggunakan APD yang sesuai
e Ada bukti dilakukan cek list sebelum dioperasikan
33 Generator Set
a Sertifikasi alat
Genset memiliki sertifikat pengesahan dari Depnaker setempat dan masih berlaku.
b Pastikan operator memiliki kompetensi dan lisensi yang sesuai sebagai Operator Genset
c Operasional
Tidak ada kebocoran oli dan bbm pada genset dan
Permenaker No.4 tahun 1985 : Pesawat
Rumah Genset
Tenaga dan Produksi, Kepmenaker No.
75 tahun 2002 - Pemberlakuan SNI 04-
d Pada lokasi Loading BBM, terdapat Oil Trap
0225-200 PUIL, Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi kompetensi K3 listrik
e Tersedia APAR Jenis CO2 dan Operator mampu menggunakan APAR
f Grounding Genset terpasang dan sudah dilakukan pengukuran arde dan hasilnya dibawah 5 Ohm
g Kabel-Kabel Power output dari Genset rapi dan tidak ada sambungan
h Accu / Aki terlindung dari sentuhan orang Rumah Genset di kunci dan hanya Operator yang
berhak memasuki Genset, pada pintu Genset terpasang Nama Operator dan No. HP sebagai
Permenaker No.4 tahun 1985 : Pesawat
Petugas Yang berwenang
Tenaga dan Produksi, Kepmenaker No.
75 tahun 2002 - Pemberlakuan SNI 04-
j 0225-200 PUIL, Kep No. 311 tahun 2002 Ventilasi pada rumah Genset memadai sesuai dengan
standard
: Sertifikasi kompetensi K3 listrik
Ruang Genset memiliki ventilasi yang cukup sesuai peraturan dan buangan knalpot harus diperiksa dari
kebocoran dan dipastikan pembuangan gas knalpot keluar ruang Genset tetapi tidak mengarah pada aktifitas orang (sebaiknya mengarah ke atas) dan terpasang buffer pada knalpot
Tersedia APD-Pelindung Telingga untuk orang/ operator yang akan memasuki rumah Genset
Terpasang hasil pengukuran bising pada area Genset
Permenaker No.4 tahun 1985 : Pesawat
dan tersedia Rambu wajib pelindung Telinga
Tenaga dan Produksi, Kepmenaker No.
75 tahun 2002 - Pemberlakuan SNI 04-
Terdapat rambu - rambu dilarang merokok, tegangan
0225-200 PUIL, Kep No. 311 tahun 2002
tinggi dan bahaya kebakaran
: Sertifikasi kompetensi K3 listrik
Terdapat perencanaan dari tindak lanjut jika generator set mati pada proses angkat & angkut
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
34 Welding Engine
a Operasi
Bagian yang berputar pada welding engine terlindung dari bahaya orang terjepit (Terpasang prlindung)
Juru Las menggunakan APD yang sesuai, Kedok Las,
b Kepmenaker No. 75 tahun 2002 : Sarung Tangan Las, Celemek/ Apron dan Safety Shoes
Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL & Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi
c Tidak ada oli yang tercecer pada welding engine
kompetensi K3 listrik
d Tersedia APAR, Air, Karung Basah, pasir untuk memadamkan api
e Pekerja menggunakan earplug dan APD standar proyek
f Tersedia fire blanket atau karung basah untuk
Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :
menampung bunga api
Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL & Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi
g Ada label nama, foto dan no. HP pekerja yang berwenang mengoperasikan
kompetensi K3 listrik
h Ada bukti dilakukan cek list sebelum alat dioperasikan Trafo las dalam kondisi baik (tidak ada modifikasi atau
35 Trafo Las
a Operasi
menganti asesoris pabrikan dengan material yang tidak standar)
Juru Las menggunakan APD yang sesuai, Kedok Las,
Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :
b Sarung Tangan Las, Celemek/ Apron dan Safety
Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL &
Shoes
Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi kompetensi K3 listrik
c Ada label nama, foto dan no. HP pekerja yang berwenang mengoperasikan
d Tersedia APAR, Air, Karung Basah, pasir untuk memadamkan api Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :
e Tersedia fire blanket atau karung basah untuk
Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL &
menampung bunga api
Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi kompetensi K3 listrik
f Ada bukti dilakukan cek list sebelum alat dioperasikan
36 Cuting Torch / Blender Las
a Operasi
Tabung ditempatkan terikat pada 2 titik atau di dalam keranjang, bila disimpan di gudang dipasang Cap
Permenaker No. 1 tahun 1982 : Bejana tekan & SE No. 06 tahun 1990 :
b Terpasang flasback arrestor pada kedua selang
Pewarnaan Tabung Besi atau Tabungan Gas Bertekanan
c Clamp pada selang harus standar tidak boleh menggunakan kawat pengikat
d Tersedia APAR, Air, Karung Basah, pasir untuk memadamkan api
Juru Las menggunakan APD yang sesuai, Kedok Las,
e Sarung Tangan Las, Celemek/ Apron dan Safety
Permenaker No. 1 tahun 1982 : Bejana
Shoes
tekan & SE No. 06 tahun 1990 : Pewarnaan Tabung Besi atau Tabungan
f Gas Bertekanan
Tersedia fire blanket atau karung basah untuk
menampung bunga api
g Ada bukti dilakukan cek list sebelum alat dioperasikan
h Selang tidak retak, tidak terhimpit dan tidak getas/masih flexsibel
PP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
37 Panel Listrik Sementara dan Kabel Power Distribusi
a Material dan Pengaman
Box Panel harus terbuat dari material yang sesuai standard PUIL 2000
Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :
Lokasi penempatan panel tidak terhalang material,
Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL
b dekat dengan APAR (max.15m), posisi panel tegak
& Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi
dan tidak ditempatkan pada area yang basah
kompetensi K3 listrik
c Panel harus dilengkapi dengan Breaker yang sesuai dan Semua indikator dipintu panel hidup Pemasangan Panel dan Instalasi listrik dibawah
d tanggung jawab Ahli K3 Listrik atau Teknisi K3 Listrik yang bersertifikat
e Semua panel terpasang Grounding dan sudah dilakukan pengukuran dengan hasil dibawah 5 Ohm
Kepmenaker No. 75 tahun 2002 : Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL
Pada pintu panel terpasang label Person in Charge /
& Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi
f Petugas yang berwenang dilengkapi dengan Foto dan kompetensi K3 listrik No. HP
g Pintu Panel harus selalu terkunci
h Ada cek list Panel Temporary
Terpasang Grounding Pintu panel
Kepmenaker No. 75 tahun 2002 : Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL
Socket untuk mengambil arus listrik tersedia diluar
& Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi
panel
kompetensi K3 listrik
Unit Kerja yang mengambil arus dari panel harus
k Operasi
memasang label nama Unit Kerja, nama orang dan no. Hp yang diikat pada stop kontak atau kabel distribusinya
38 Kelistrikan dan Kabel
a Material
Material yang digunakan harus sesuai dengan standard PUIL
b Jenis kabel distribusi yang digunakan min.jenis NYM 3x2.5mm (terdapat kabel Grounding)
c Tidak ada sambungan pada kabel, bila akan
Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :
disambung harus menggunakan Extension Socket
Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL & Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi
d Kabel distribusi tidak ditempatkan diatas tanah atau
kompetensi K3 listrik
lantai, tetapi digantung atau menggunakan penopang Untuk penggunaan Extension Cord di outdoor harus
e menggunakan Socket dan Steker Outdoor (waterproof)
Kabel sambungan yang digunakan untuk daya (bukan
f untuk distribusi) harus menggunakan Lasdop, dan sebelum ditutup dengan Lasdop harus di isolasi dulu dengan Pita Isolasi Vynil Sistem LOTO (Log Out Tag Out) digunakan saat
Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :
g & Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi
dilakukan penarikan kabel power dari Main Source
Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL
atau maintenance pada panel listrik dan sistem
kelistrikan lainya. Terpasang Label " Dilarang di
kompetensi K3 listrik
menghidupkan Listrik" dan panel atau alat listrik di Kunci/ di Gembok
Operasi
Terdapat rambu informasi terdapat jalur kabel di bawah tanah
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
39 Bar Bending & Cutting
a Operator
Pekerja menggunakan APD yang sesuai dan tersedia rambu APD
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di konstruksi bangunan, ILO Code of
b Terdapat label PIC yang berwenang beserta foto dan
practice tahun 1992 - safety and health in
nomor HP
construction, Kepmenaker No. 75 tahun 2002 - Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL, Kep No. 311 tahun 2002 :
c Peralatan
Terdapat rambu larangan membuka tutup dinamo sebelum power dimatikan
Sertifikasi kompetensi K3 listrik
d Terdapat cover pelindung pedal Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di
konstruksi bangunan, ILO Code of practice tahun 1992 - safety and health in
e Tersedia emergency button didekat operator
construction, Kepmenaker No. 75 tahun 2002 - Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL, Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi kompetensi K3 listrik
f Tersedia checklist harian sebelum penggunaan
C ASPEK K3 PADA PEKERJAAN SECARA UMUM
40 Pekerjaan Pemancangan
a Sertifikasi alat
Crane yang digunakan harus memiliki sertifikasi dari Depnaker dan masih berlaku
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
Operator Crane harus memiliki Surat Izin Operator
konstruksi, Permenaker No. 5 tahun 1985
b Operator
yang masih berlaku
: Pesawat angkat angkut, Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator dan petugas angkat angkut
Mesin pancang yang digunakan di area perkotaan
c Peralatan
atau dekat pemukiman harus memiliki proteksi dari cipratan solar saat proses pemancangan
d Operasi
Area pemancangan harus di baricade dan tersedia rambu dilarang masuk area pemancangan tanpa izin
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
e Tidak ada orang yang tidak berkepentingan berada di
konstruksi, Permenaker No. 5 tahun 1985
area saat proses pengangkatan tiang pancang
: Pesawat angkat angkut, Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator dan petugas angkat angkut
f Pada Crane setiap hari dilakukan cek List Pemeriksaan oleh operator/ inspektor
Ada Rigger/ Signalman yang memberi aba-aba dan
g Rigger memeriksa ikatan sebelum dilakukan pengangkatan
Pada pemancangan di rawa, dipastikan pondasi Mesin
h Pancang stabil di atas Steel Plat dan tidak melengkung, pada bagian bawah Steel Plat harus ada Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 pondasi tambahan dari balok kayu
konstruksi, Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat angkat angkut, Permenaker
Pada saat penyambungan tiang pancang dipastikan
No. 9 tahun 2010 : Operator dan petugas
bunga api ditampung dengan Fire Blanket
angkat angkut
Pekerja yang melakukan pemotongan tiang pancang
harus menggunakan APD yang sesuai, Helmet, Face Shield, Sarung Tangan dan Safety Shoes
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
Mesin Bore Pile (Hydroulic Drilling Rig) yang
41 Bore Pile
a Sertifikasi alat
digunakan harus memiliki sertifikasi dari Depnaker dan
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
masih berlaku
konstruksi
b Operator
Operator Drilling Rig harus memiliki Surat Izin
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
Operator yang masih berlaku
konstruksi
Tersedianya kolam sementara yang cukup untuk
c Operasi
menampung lumpur sehingga tidak mencemari
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
lingkungan / area sekitar
konstruksi
d Kolam lumpur sementara di batasi dengan pagar yang Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 aman dan ada rambu hati-hati terperosok konstruksi
Tersedia akses pekerja yang aman pada area
e berlumpur akibat Bore Pile, bisa menggunakan
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
anyaman bambu, steel plat dll
konstruksi
Lubang hasil Bore Pile harus dipasang pagar
f pengaman yang kokoh dilengkapi dengan rambu
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
bahaya terperosok
konstruksi
g Lumpur dari kolam sedimen dikeluarkan
Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3
menggunakan truk tangki
konstruksi
Pekerjaan pemasangan scaffolding di bawah
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
42 Scaffolding Frame
a Pekerja
pengawasan Scaffolder yang memiliki sertifikat
konstruksi & ILO code of practice tahun
scaffolder dari Depnaker dan masih berlaku
1992 : safety and health in construction
b Pekerja menggunakan full body harness double
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
lanyard, helmet dengan tali dagu dan rompi reflektif
konstruksi & ILO code of practice tahun 1992 : safety and health in construction
Kunci trek memiliki ikatan tali yang dihubungkan
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
c dengan lengan pekerja
konstruksi & ILO code of practice tahun 1992 : safety and health in construction
d Material
Material scaffolding tidak ada karat dominan, bengkok
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
dan patah (tidak lengkap), tidak di cat ulang
konstruksi & ILO code of practice tahun 1992 : safety and health in construction
Tersedia gambar perencanaan pemasangan
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
e Operasi
Scaffolding beserta perhitungan beban dan kapasitas
konstruksi & ILO code of practice tahun
Scaffolding
1992 : safety and health in construction
Pondasi Scaffolding dipadatkan, menggunakan balok
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
f pada Jackbase, pasangan level, semua asesoris
konstruksi & ILO code of practice tahun
terpasang lengkap
1992 : safety and health in construction
NO
STANDARD
PENJELASAN
KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI
FOTO DOKUMENTASI
REKOMENDASI
N/A
TA TK KA
g Tangga scaffolding menggunakan handrail dan pada
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
tiap end frame terpasang penghalang jatuh (stopper)
konstruksi & ILO code of practice tahun 1992 : safety and health in construction
Pada catwalk yang digunakan sebagai platform kerja
h terpasang rapat dan tidak ada lubang (double cat walk atau single catwalk yang dipasang railing pada bagian konstruksi & ILO code of practice tahun yang kosong)
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
1992 : safety and health in construction
Scaffolding di Cek setiap selesai pemasangan dan secara berkala
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
konstruksi & ILO code of practice tahun 1992 : safety and health in construction
Terpasang Label status inspeksi Scaffolding
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
(Hijau=OK, Merah = Not OK)
konstruksi & ILO code of practice tahun 1992 : safety and health in construction
Scaffolding lurus, kokoh dan level vertikal,
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
pemasangan perkuatan sesuai standard (Support,
konstruksi & ILO code of practice tahun
bracing, wall ties dll)
1992 : safety and health in construction
Untuk scaffolding yang berada di sisi dinding
bangunan dan tingginya lebih dari 3 lift harus
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
memasang angkur ke dinding bangunan untuk
konstruksi & ILO code of practice tahun
menghindari bahaya roboh
1992 : safety and health in construction
Untuk scaffolding posisi nya tidak berdekatan dengan
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
dinding wajib memasang pipa suport terhadap
konstruksi & ILO code of practice tahun
scaffolding
1992 : safety and health in construction
Ketinggian maximum pemasangan adalah 30m, bila
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
lebih tinggi lagi menggunakan Cantilever yang sesuai
konstruksi & ILO code of practice tahun
(berdasarkan perhitungan beban engineer)
1992 : safety and health in construction
Material yang ditempatkan di Platform/ catwalk bila
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
tidak segera digunakan harus terikat
konstruksi & ILO code of practice tahun 1992 : safety and health in construction
Saat ada pekerjaan di atas, tidak boleh ada orang
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3
bekerja dibagian bawah
konstruksi & ILO code of practice tahun 1992 : safety and health in construction
43 Scaffolding Pipa (Modular
a Pekerja
Scaffolding dipasang dibawah pengawasan Scaffolder
dan Tubular)
bersertifkat
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3 konstruksi & ILO code of practice tahun
b Pekerja menggunakan full body harness double
1992 : safety and health in construction
lanyard, helmet dengan tali dagu dan rompi reflektif
c Material
Tidak ada pipa yang bengkok, di cat ulang dan keropos
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3 konstruksi & ILO code of practice tahun
d Operasi
Pondasi Scaffolding dipadatkan, pondasi rata,
1992 : safety and health in construction
pasangan level, semua asesoris terpasang lengkap
e Scaffolding di Cek setiap selesai pemasangan dan secara berkala
Permenaker No. 1tahun 1980 : K3 konstruksi & ILO code of practice tahun