BAB II PROFIL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT - DOCRPIJM 02cf72aed0 BAB IIBAB 2 PROFIL KAB. SBB
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT BAB II PROFIL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Profil Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan bagian yang penting dalam penyusunan PIJM Bidang
Cipta Karya, sebagai dasar perencanaan pembangunan infrastruktur pada masa yang akan datang. Bagian profil kabupaten/kota pada RPIJM Bidang Cipta Karya menggambarkan kondisi daerah dari berbagai aspek, yaitu
gambaran kondisi geografis dan administrasi wilayah, demografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi social dan ekonomi
2.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah
Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran berdasarkan
Undang ‐Undang Nomor 40 Tahun 2003, yang semula merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Maluku
Tengah yang kemudian menjadi Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten
Seram Bagian Timur. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Seram Bagian Barat telah disusun pada
tahun 2005, namun masih mengacu pada Undang‐Undang Nomor 24 Tahun 1992, sehingga perlu disempurnakan dengan berpedoman pada Undang‐Undang Nomor 26 Tahun 2007.
Kabupaten Seram Bagian Barat adalah daerah berwilayah kepulauan, yang terletak antara 01° 19' ‐
07° 16' Lintang Selatan dan 127°20’ ‐ 129°1’ Bujur Timur. Secara geografis Kabupaten Seram Bagian Barat mempunyai
batas‐batas wilayah yaitu : (1). :
Laut Seram Utara
(2). : Laut Banda
Selatan (3). :
Selat Buru Barat
(4). : Kabupaten Maluku Tengah
Timur Kabupaten
Seram Bagian Barat terdiri dari 62 buah pulau , yang berpenghuni hanya 10 buah pulau, dan 52 buah pulau tanpa berpenghuni.
Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri atas 11 kecamatan seperti tampak pada Tabel 2.1 berikut.
Wilayah daratan mencakup : (a)
Elpaputih
1.165,74
16,78 10 Taniwel 1.181,32 17,00
11
Taniwel Timur
733,80
10,56
Total 6.848,40 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)
Beberapa
unsur geografis lainnya yang terdapat di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah : (1)
Gunung terdiri dari : Gunung Batulasa, gunung Rarola, Gunung Lihwatu, dan Bukit Batuputih, serta Bukit Hatu Toisiwa;
7,26 8 Amalatu 665,35 9,58
(b) Sungai terdiri atas : Wae Mala, Wae Sapalewa, Wae Hanua, Wae Pana, Wae Lamasi, Wae Kawa,
Wae Uli, Wae Benawa yang mengalir di sebelah Utara; sedangkan sungai‐sungai yang mengalir disebelah barat hampir belum dinamai kecuali Wae Samu; (c)
Pulau‐pulau yang terdapat di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah : Pulau Buano, Pulau Kelang, dan Pulau Manipa yang terdapat disebelah barat Pulau Seram, serta Pulau‐pulau kecil lainnya.
(2) Wilayah laut mencakup :
(a) Laut Seram di Utara dan Barat,
(b) Laut Banda di Selatan,
(c) Teluk Latira ,
(d) Teluk Hatu putih,
(e) Teluk Piru,
(f) Selat Boano,
(g) Selat Kelang, dan
9
504,61
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Tabel
2.1 Jumlah
Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat dan Luas Daerahnya No.
Kecamatan Luas Wilayah (Km²) (%)
1
Huamual Belakang
409,65
5,90
2 Kep.
Manipa 159,71
2,30
3
Inamasol
Seram Barat
503,33
7,24
4
Huamua
1.162,99
16,74
5
Kairatu
329,65
4,74 6 Kairatu Barat 132,25 1,90
7
(h) Selat Manipa
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
(i) Tanjung Sapa, Tanjung Hamu, Tanjung Kalawi, Tanjung Tana, Tanjung Mahoni, Tanjung Sensuraba,
Tanjung Tandaru, Tanjung Besar, Tanjung Wantebu, Tanjung Tapi, Tanjung Lasua, Tanjung seragi lmo,
Tanjung Ulate, Tanjung Tene, Tanjung Halulatile, Tanjung Hatawanu, Tanjung Haluate, Tanjung Ani,
Tanjung Batu, Tanjung Sisi, Tanjung Marua, Tanjung tutuhunur, Tanjung Tutual – Malwai, Tanjung
Hatuhuren, Tanjung Warin, Tanjung Kamarian, Tanjung Hahusaesiah, Tanjung Halanua, Tanjung
Pamali, tanjung Sanenapusa, Tanjung Epua, Tanjung Saniani, Tanjung Tohosu, Tanjung Hapala,
Tanjung Wane, Tanjung Samala, dan Tanjung Kenu.
Gambar
2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Seram Bagian Barat
I RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ PROFIL KAB . SBB . Hal - 4
II
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
2.2 Gambaran Demografi
2.2.1 Jumlah, Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk
Penduduk seperti dua sisi mata uang, disatu sisi merupakan suatu potensi yang menjadi modal utama pembangunan
sedangkan disisi lain merupakan target sasaran pencapaian pembangunan itu sendiri. Kesejahteraan
penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan. Sasaran ini tidak akan mungkin tercapai apabila pemerintah tidak dapat memecahkan masalah kependudukan, seperti besarnya jumlahpenduduk dan penyebaran penduduk yang tidak merata.
Berbagai usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi telah dilakukan pemerintah melalui
program keluarga berencana (KB). Selain itu dengan telah diberlakukannya program otonomi daerah, diharapkan dapat mengurangi perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Jumlah penduduk Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2011 sebesar 178.020 jiwa dan meningkat
menjadi 180.398 jiwa pada tahun 2012, dan terakhir di tahun 2013 mencapai 179.781jiwa.Jumlah
Kepala Keluarga (KK) pada tahun 2013 berjumlah 35.956 KK. Pertumbuhanpenduduk
tahun 2013 mengalamipergerakan melambat, dari 1,34 padatahun 2012 menjadi 0,50
pada tahun2013. Jumlah
penduduk yang terusbertambah setiap tahun tidakdiimbangi dengan pemerataanpenyebaran penduduk. Data tahun2013 menunjukkan sekitar 14,66persen penduduk tinggal di KecamatanKairatu.
Sementara, luas KecamatanKairatu secara keseluruhan hanyasekitar 4,74 persen dari seluruhwilayah daratan
Seram Bagian Barat.Sementara itu, Kecamatan Elpaputihyang memiliki luas sekitar 16,78 persendari luas total Seram Bagian Barat,hanya dihuni sekitar 2,83 persenpenduduk. Gambaran tersebut selainmenunjukan
tidak meratanyapenyebaran penduduk jugamenunjukan daya dukung lingkunganyang kurang seimbang di antarakecamatan‐kecamatan di SeramBagian Barat.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami peningkatan, dimana pada tahun
2011 tingkat kepadatan sebesar 25 jiwa/Km² dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 26 jiwa/Km². Jumlah penduduk
dan tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk dan Kepadatan 3 Tahun Terakhir di Kabupaten Seram Bagian Barat
Jumlah Jumlah Tingkat Kepadatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk No Nama KK Kecamatan Thn 2013 2012 2011 2013 2013 2012 2011 2013 2012 2011
1 Huamual 26.567 26.098 25.959 5.313 1,80 0,54
65
64
63
Belakang ‐
2 Kepulauan 5.986 5.903 5.871 1.197 1,41 0,55
37
37
37
Manipa ‐
3 Seram 28.388 27.746 27.598 5.678 2,31 0,54
56
55
55
Barat ‐
4 Huamual 40.854 39.938 39.727 8.171 2,29 0,53
35
34
34
‐
Jumlah Laki ‐laki Perempuan
3 Seram Barat
5.986
Manipa 3.044
2.942
Kep.
26.567 2
13.446
13.121
1 Huamual Belakang
Kecamatan
Penduduk
28.388 4
menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat No.
Tabel 2.3 Penduduk
menurut jenis kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dilihat pada tabel 2.3
100. Pada tahun2007 ‐ 2013 nilai rasio jenis kelaminberkisar antara 103 sampai 105, nilaitersebut dapat diartikan bahwa jumlahpenduduk laki‐laki dengan perempuantidak terlalu signifikan. Komposisi penduduk
bahwa jumlah penduduk lakilakilebih banyak daripada jumlahpenduduk perempuan.Namun demikian, bila dilihatpola rasio jenis kelamin sejak tahun2007 di Seram Bagian Barat, memangmendekati angka
Sejak tahun 2007 sampai 2013,rasio jenis kelamin penduduk SeramBagian Barat selalu diatas 100. Iniberarti
25 Sumber : SBB Dalam Angka (diolah)
14.557
13.831
Huamua 20.598
26
2.677
2.411
Total 91.944 87.837 179.781
5.538
2.850
2.688
11 Taniwel Timur
5.972 12.601
Taniwel 6.629
5.088 10
9 Elpaputih
20.256 40.854
5.944 5.468 11.412
8 Amalatu
2.842 2.660 5.502
7 Inamasol
Kairatu Barat 6.978 6.603 13.581
24.264 6
12.379
11.885
5 Kairatu
25
‐
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT No Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Thn 2013 Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk 2013 2012 2011 2013 2012 2011 2013 2012 2011
0,54 ‐ 87
11 8
11 11
1,96 0,54 ‐
5.367 1.100
5.502 5.396
7 Inamosol
85 84
2.716 2,31
11.154 11.095
11.231 11.171
Kairatu Barat 11.490
78 6
80 78
2,39 0,54 ‐
25.604 4.853
26.355 25.741
5 Kairatu
Amalatu 11.412
2.282 2,31
7 Jumlah 179.781 175.981 175.045 35.956 2,16 0,53
2.520 2,23
8 7
1,41 0,53 ‐
5.432 1.108
5.538 5.461
11 Taniwel Timur
10 10
0,53 ‐ 11
12.326 12.261
0,53 ‐ 17
Taniwel 12.601
4 10
4 4
2,03 0,54 ‐
4.960 1.018
5.088 4.987
9 Elpaputih
17 17
2.2.2 KomposisiPenduduk Menurut Jenis Kelamin
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)
2.2.3 Komposisi Penduduk Menurut Struktur Usia
Komposisi penduduk menurut struktur usia di SeramBagian Barat yang tinggi adalah kelompok umur
‐4 tahun sebanyak 23.593 jiwa, 5‐9 tahun sebanyak 22.350 jiwa, dan 10‐14 tahun sebanyak 21.621 jiwa. Dan
yang paling rendah ada pada kelompok umur 75 tahun keatas sebanyak 2.246 jiwa. Berikut tabel lengkapnya;
Tabel 2.4
Banyak Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat
Penduduk Jumlah No. Kelompok Umur
Laki Perempuan
‐laki1 ‐4 12.119 11.474 23.593
2 5 11.641 10.709 22.350 ‐9 3
10 ‐14 11.127 10.494 21.621
4 15 8.779 7.875 16.654 ‐19
5 20 6.701 6.372 13.073 ‐24
6 25 6.995 7.010 14.005 ‐29
7 30 6.461 6.602 13.063 ‐34
8 35 6.148 6.011 12.159 ‐39
9 40 4.915 4.928 9.843 ‐44 10
45 ‐49 4.353 4.258 8.611
11 50 3.716 3.484 7.200 ‐54 12
55 ‐59 2.751 2.541 5.292
13 60 2.239 2.104 4.343 ‐64 14
65 ‐69 1.685 1.635 3.320
15 70 1.198 1.210 2.408 ‐74 16 75+ 1.116 1.130 2.246
Total 87.837 179.781
91.944
Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)
2.2.4 Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Komposisi penduduk menurut Tingkat Pendidikan di SeramBagian Barat yang tinggi adalah tamat
Sekolah Dasar (SD) sebanyak 17.817 jiwa, dan yang paling rendah adalah Tidak/belum pernah sekolah sebanyak
755 jiwa. Berikut tabel lengkapnya;
Tabel 2.5
Penduduk berumur 15 tahun keatas menurut Pendidikan Tertinggi dan Jenis Kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat
Penduduk Jumlah Pendidikan tertinggi yang No. ditamatkan Laki Perempuan ‐laki
1 Tidak/belum 427 283 755 pernah sekolah
2 Tidak 6.060 5.066 11.126 Tamat SD
3 Sekolah 12.756 5.061 17.817 Dasar/sederajat
4 SLTP/sederajat 7.793 5.372 13.165
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Pendidikan Penduduk Jumlah tertinggi yang No. ditamatkan Laki Perempuan ‐laki
5 SMTA 11.161 4.358 15.519 umum
6 SMTA 2.944 2.181 5.125 kejuruan
7 Diploma 315 1.853 2.168 I/II/III
8 Universitas 1.247 1.440 2.687
Total 42.748 25.614 68.362
Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)
2.2.5 Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan dan Pengangguran
Seram Bagian Barat yang masih bercirikan perekonomian agraris, sebagian besar penduduknya masih bekerja
di sektor pertanian. Data tahun 2013 menunjukan bahwa Lapangan Usaha pertanian masih menyerap tenaga kerja terbesar,sebesar 59,84 persen, dan tertinggi kedua adalah sektor jasa
Kemasyarakatan sebesar 31,02 persen. Berkembangnya sektor jasa untuk konteks Seram Bagian Barat lebih disebabkan
kurang berkembangnya sektor manufaktur dalam menyerap limpahan tenaga kerja dari sector pertanian dan galian daripada oleh kemajuan perekonomian masyarakat yang menuntut pelayanan dari sector
sector jasa. Sektor jasa di Seram Bagian Barat yang dominan adalah sektor – sektor informal.
Tabel 2.6
Penduduk berumur 15 tahun keatas menurut kegiatan utama dan
jenis kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Tabel
2.7 Persentase
Penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut Lapangan
Pekerjaan Utama dan jenis kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat
2.2.6 Penduduk Miskin di kabupaten SBB
Jumlah persentase pendudukmiskin di Kabupaten Seram BagianBarat pada bulan Juli 2013 sebesar24,63
persen. Dibandingkan denganpersentase penduduk miskin padabulan juli2012 yang berjumlah 25,35persen,
berarti jumlah penduduk miskinturun 0,72 persen. Gambar
2.2 Grafik
Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Seram Bagian Barat 2009‐2013
Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)
Tabel 2.8
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Hasil Pendataan Keluarga Berencana di Kabupaten Seram Bagian Barat
Pra N
Kecamatan Sejahter Sejahtera Sejahter Sejahter Sejahter Jumlah
o a I a a a II III III+
1 Kairatu 546 426 3.627 3.908 150 8.657
2 Kairatu 635 233 1.142 983 25 3.018 Barat
3 Amalatu 431 177 1.122 1.081 17 2.828
4 Inamasol 347 637 193 105 1.309
5 Elpaputih 365 203 474
64 5 1.111 6 Seram Barat 352 392 2.483 2.374 164 5.765
7 Huamua 746 3.745 3.486 1.059 87 5.378 8 Huamual Belakang 589 256 2.709 2.632
83 6.269
9 Kep. 529 888 166 103 6 1.692 Manipa 10 Taniwel 280 292 2.139 352
9 3.072 11 486 396 437 85 4 1.408
Taniwel Timur
Total 5.333 7.645 17.978 12.746 550 40.507
Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)
2.3 Gambaran Topografi
2.3.1 Topografi dan Kemiringan Lerang
Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan daerah kepulauan, dengan jumlah pulau sebanyak 67 pulau,
dimana pulau yang dihuni sebanyak 11 buah pulau, dan yang tidak dihuni sebanyak 56 pulau. Secara
umum wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat didominasi oleh bentang lahan berketinggian – 500 mdpl, sedangkan ketinggian tempat di atas 1000 mdpl tidak terlalu banyak ditemui di wilayah
Kabupaten Seram Bagian Barat.
2.4 Gambaran Geohidrologi
2.4.1 Hidrologi
Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki sumberdaya air yang cukup berlimpah, baik sumberdaya air permukaan
maupun sumberdaya air bawah tanah. Dengan adanya curah hujan yang lebih besar 2000 mm/tahun dapat dipastikan bahwa semua sungai‐sungai yang mengalir di daerah ini adalah bersifat permanen
atau selalu berair sepanjang tahunnya. Adapun
sungai‐sungai yang mengalir di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah : 1. Di Kecamatan Kairatu : Wae Sango, Wae Ira, Wae Tala, Wae Siaputy, Wae Jaluh, Wae Seriholo, Wae
Wari, Wae Ate, Wae Atea, dan Wae Massa; 2.
Di Kecamatan Seram Barat dan Huamual Belakang : Wae Tehna, Wae Laala I, Wae Eti, Wae Olas, Wae Samoa,
Wae Ani, Wae Manggura, Wae Alang, Wae Asande, Wae Kawa, dan Wae LaalaII; 3. Di Kecamatan Taniwel : Wae Sama,Wae Kaputi, dan Wae Uli.
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Demikian pula terdapat 29 sungai yang terindikasi berair sepanjang tahun. Dilihat dari jumlah sungai dan
persebarannya yang mencakup keseluruhan wilayah maka Kabupaten Seram Bagian Barat memilki potensi air permukaan yang sangat besar, dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan domestik (air bersih dan air
baku), serta untuk kegiatan pertanian (irigasi) untuk tanaman pangan lahan basah. Adapun
persebaran akuiter air tanah dibagi menjadi : 1. Akuiter air tanah langka terdapat di bagian tengah sampai selatan wilayah yang berbatasan dengan
Kabupaten Maluku Tengah, Semenanjung Huamual bagian tengah, hampir seluruh Pulau Manipa, dan
Pulau Kelang bagian Timur dan Barat; 2.
Akuiter air tanah sedang dari Piru kearah Timur dari bagian tengah Kabupaten Seram Bagian Barat sampai ke perbatasan KabupatenMaluku Tengah, bagian Utara Semenanjung Huamual dan Pulau
Manipa serta Pulau Kelang; 3.
Akuiter air tanah tinggi pada sepanjang lereng dan daratan pantai Utara serta pantai barat dan tenggara Kabupaten Seram Bagian Barat.
Oleh karena itu, potensi sumberdaya air permukaan sangat memadai untuk mendukung kegiatan pertanian
tanaman pangan lahan basah, lahan kering dan perkebunan, termasuk untuk pengembangan irigasi teknis, semi teknis maupun sederhana dan sumberdaya air bersih/ air minum untuk kebutuhan domestik serta
untuk pembangkit listrik mikro hidro. Keseimbangan
daur tata air di Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dilestarikan, jika sistem konservasi air tanah dan air permukaan di daerah ini dapat dipertahankan. Khususnya sistem vegetasi tutupan lahan kawasan
lindung/konservasi, Hutan Produksi Tetap (HPT), dan Hutan Produksi (HP). Isu ‐isu strategis yang berkaitan dengan sumber daya air di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah:
1. Fasilitas dan utilitas wilayah secara kuantitas maupun kualitas masih terbatas, di samping itu distribusi pelayanan fasilitas dan utilitas pun umumnya belum merata;
2. Terdapatnya kelompok‐kelompok transmigran sebagai petani yang membutuhkan pasokan air irigasi sepanjang tahun; dan
3. Di beberapa bagian terdapat daerah‐daerah yang memiliki porositas tanah yang rendah dan cenderung kedap air sehingga terdapat daerah yang langka air. Sumber air yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah ledeng dan air kemasan sebanyak 0,33 persen pada tahun 2012 menjadi 0,22 persen pada tahun 2013, yang menggunakan sumur terlindung sebanyak 28,24 persen pada tahun 2012 menjadi 27,27 persen di tahun 2013, yang menggunakan pompa sebanyak 9,54 persen pada tahun 2012 menjadi 15,34 persen di tahun 2013, yang menggunakan mata air terlindung pada tahun 2012sebesar 34,47 persenmenjadi 28,89 persen di tahun 2013.
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Tabel 2.9
Persentase Rumahtangga menurut Sumber Air Minum (m2) di
Kabupaten Seram Bagian Barat
2.5 Gambaran Geologi
2.5.1 Geologi
Susunan batuan/litologi Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri 4 formasi batuan utama diantaranya: batuan
granit, batuan volkanik, batuan ultramafik/ultrabase, dan batuan malihan.Adapun struktur geologi yang berkembang di Kabupaten Seram Bagian Barat. Perlipatan yang terdiri atas antiklin dan sinklin yang berarah
Timur – Barat didaratan Seram Bagian Barat. Menerusnya
gaya tektonik mengakibatkan sebagian dari pada perlipatan berubah menajadi sesar Anjak
("Trust Fault") yang berarah Timur – Barat dan Cembung ke arah Utara, sedangkan di semenanjung Huamual
terdapat sesar Anjak Barat daya – Timur laut yang terpotong oleh Tersier. Hal ini juga menjadi pertanda adanya sesar‐sesar aktif baru dan sesar yang diaktifkan kembalidan menjadi pertanda pula bahwa gempa
tektonik masih cukup aktif di daerah ini. Keseluruhan
struktur geologi terpotong lagi oleh sesar mendatar berpasangan ("Sheear Laterar Fault
Zona")
yang berarah Barat laut – Tenggara (lebih dominan), dan arah Timur – laut – Barat daya. Hal ni memperkuat kondisi sesar‐sesar mendatar ini menjadi medium rambat gelombang gempa utama sebagai sesaraktif
yang perlu diwaspasai daerah ini.
2.5.2 Tanah
Jika dilihat dari kondisi topografinya, Kabupaten Seram Bagian Barat sebagian besar memiliki lahan dengan
kemiringan 30‐50 % sehingga beberapa kawasan tidak dapat dijadikan kawasan budidaya dan
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
diharuskan menjadi kawasan konservasi. Jika dilihat dari struktur geologi, kawasan berisiko bencana gempa bumi
Kabupaten Seram Bagian Barat ada pada wilayah utaranya, dimana titik‐titik gempanya berada pada wilayah lautnya.
Oleh sebab itu kegiatan pembangunan berstruktur di wilayah utara harus benar‐benar memperhatikan
kondisi wilayah yang rentan bencana terutama bencana gempa bumi. Pengendalian lahan untuk kegiatan permukiman dan perkotaan perlu mengantisipasi akan peluang terjadinya gempa di wilayah ini.
Beberapa lokasi yang teridentifikasi merupakan daerah rawan bencana di wilayah Kabupaten Seram
Bagian Barat antara lain: 1.
Kawasan rawan tanah longsor Kawasan rawan tanah longsor berada di sepanjang tepi sungai yang terjal, yang berada di seluruh kecamatan.
2. Kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami
Beberapa lokasi yang teridentifikasi merupakan daerah rawan gelombang pasang dan tsunami di wilayah
Kawasan rawan banjir berada pada wae Sapalewa, wae Hunuai, wae Pana, wae Kamasi dan wae
Kawa di sebelah utara serta sungai‐sungai yang mengalir kearah barat di Kota Piru dan Kota Kairatu 4.
Kawasan rawan gempa. Beberapa
lokasi yang teridentifikasi merupakan daerah rawan gempa, gerakan tanah dan longsor di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat antara lain: a.
Gempa dengan resiko tinggi terdapat pada bagian timur Kecamatan Kairatu. b. Gempa dengan resiko sedang terdapat di semenanjung Huamual, sebelah barat Pulau Buano,
Pulau Kelang (Kecamatan Huamual Belakang) dan Pulau Manipa di Kecamatan Kep. Manipa. c. Gempa dengan resiko rendah terdapat di Kecamatan Taniwel.
Kabupaten Seram Bagian Barat antara lain: a. Kecamatan Taniwel dan Kecamatan Huamual (tinggi) b. Kecamatan Seram Barat (rendah) c. Kecamatan Kairatu (sedang) 3. Kawasan rawan banjir
Gambar 2.3 Peta Indikasi Rawan Bencana Kabupaten Seram Bagian Barat
I RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ PROFIL KAB . SBB . Hal - 14
II
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
2.6 Gambaran Klimatologi
Iklim di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat adalah iklim laut tropis dan iklim musim, yang disebabkan wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat dekat dengan daerah katulistiwa serta dikelilingi oleh lautan. Oleh karena itu iklim di daerah ini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh musim pancaroba.
Musim Barat umumnya berlangsung pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan pada
bulan april merupakan masa transisi ke musim Timur. Musim Timur berlangsung pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh masa pancaroba pada bulan November yang merupakan transisi ke musim Barat.
Berdasarkan Data Kabupaten Dalam Angka 2014, jumlah hari hujan pada tahun 2011 sebanyak 227 hari,
dengan rata‐rata hujan 245,9 mm per bulan (data tahun 2012‐2013 belum tersedia).
Tabel 2.10
Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan di
Kabupaten Seram Bagian Barat
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Tabel 2.11
Keadaan Temperatur di Kabupaten Seram Bagian Barat menurut