PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA : Studi pada SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

(1)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB : 627/UN.40.7.D1/LT/2014

Pengaruh Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan,

Motivasi Kebutuhan Akan Afiliasi Terhadap Disiplin Kerja”

(Studi Pada SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia

Faurizkar Rachman 1002977

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

UNTUK UJIAN SIDANG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP

DISIPLIN KERJA

Studi pada SATPOL PP ProvinsiJawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Faurizkar Rachman 1002977

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: 1. Pembimbing I

Askolani, SE.MM NIP. 19750704 200312 1 001

2. Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak.MBA NIP. 19740307 200212 2 001


(3)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan, Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi Terhadap Disiplin Kerja Terhadap Pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakatini beserta seluruh isinya benar-benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, November 2014


(4)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Faurizkar Rachman 1002977. Pengaruh Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan, Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi Terhadap Disiplin Kerja (Studi pada SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat), dibawah bimbingan Askolani, SE.MM

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya disiplin pegawai yang mengakibatkan penurunan kinerja pegawai.Hal ini harus segera diatasi agar tidak menjadi masalah yang besar dalam pencapaian tujuan institusi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai motivasi kebutuhan akan prestasi, motivasi kebutuhan akan kekuasaan, motivasi kebutuhan akan affiliasi dan gambaran disiplin kerja pada SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Populasi berjumlah 118 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien pearson

product moment dan analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji t-test untuk melihat pengaruh parsial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kebutuhan prestasi, motivasi kebutuhan akan kekuasaan dan motivasi kebutuhan affiliasi berada pada kategori tinggi dan disiplin kerja berada pada kategori tinggi. Hasil perhitungan korelasi, variable motivasi kebutuhan akan prestasi, motivasi kebutuhan kekuasaan sama-sama memiliki hubungan yang positifdenganklasifikasikuat, sedangkan motivasi kebutuhan akan affiliasi memiliki hubungan yang negative dengan klasifikasi sangat rendah dengan disiplin kerja. Hasil perhitungan analisis regresi berganda diketahui bahwa disiplin kerja dipengaruhi oleh motivasi kebutuhan akan prestasi, motivasi kebutuhan akan kekuasaan, dan motivasi kebutuhan akan affiliasi sebesar 53,3%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 46,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.

Kata kunci: motivasi kebutuhan akan prestasi, motivasi kebutuhan akan kekuasaan, motivasi kebutuhan akan affiliasi, disiplin kerja.


(5)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Faurizkar Rachman (1002977) Influence of Motivation Need Of Achievement, Motivation

Need Of Power, Motivation Need Of Affiliation to discipline (at SATPOL PP ProvinsiJawa

Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat), under the Guidance of Askolani, SE.MM

The problems examined in this study is the low discipline of employees who made low performance of employees. This problems shoulbe addressed immediately in order not to be a major problem in achieving corporate goals

This study aims to describe howmotivation need of achievement, motivation need of power, motivation need of affiliation effect to work discipline.

This research uses descriptive and verification methods. Population of 118 respondents. The analysis technique used is the pearson product moment correlation coefficient and multiple regression analysis. Hypothesis testing using t-test to see the effect of partially.

The result showed that motivation need of achievement, motivation need of power and motivation need of affiliation located in the high category and work dicipline is located in the high category. The result of correlation calculations,Motivation Need Of Achievement, Motivation Need Of Power, Motivation Need Of Affiliation has a correlation calculations, motivation need of achievement and motivation need of power have a positive relatioanship with a strong classification but motivation need of affiliation have negative relationship with very low classification. Calculation result obtained multiple regression analysis, motivation need of achievement, motivation need of power and motivation need of affiliation can effect work discipline was 53,3% while the remaining 46,7% of the variables work discipline intention by other factor not examined.

Key Word: motivation need of achievement, motivation need of power, motivation need of affiliation, discipline


(6)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB 1 ... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II ... Error! Bookmark not defined.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not

defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 MOTIVASI ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Disiplin ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Hubungan Motivasi Terhadap DisiplinError! Bookmark not defined. 2.1.4 Penelitian terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III ... Error! Bookmark not defined. METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan DataError! Bookmark not defined.

3.4.1 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Method of Successive Internal (MSI) .... Error! Bookmark not defined. 3.7.3 Analisis Korelasi... Error! Bookmark not defined. 3.7.4 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.7.5 Analisis Regresi Linear Berganda ... Error! Bookmark not defined. 3.7.6 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ... Error! Bookmark not defined. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umun Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran umum karakteristik respondenError! Bookmark not defined. 4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Hasil Pengujian Statistik ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Pembahasan hasil penelitian. ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Pembahasan Pengaruh Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan Dan Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai


(8)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat.

Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Satuan Polisi Pamong Praja merupakan perangkat pemerintah dalam memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakan peraturan daerah. Organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana disebutkan dalam pasal 3 Peraturan Pemerintah (PP) No.6 tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja adalah :

1. Penyusunan program dan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum, penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah

2. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di Daerah

3. Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah

4. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah dengan aparat kepolisian negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya.

5. Pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.


(10)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengelolaan sumber daya manusia memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengelolaan unit dan sub unit dalam sebuah sistem yang terorganisir, karena menyangkut faktor manusiawi yang didalamnya terdapat kemampuan /skill, emosi, motivasi, mental yang berbeda hambatan dan kesulitan yang berkembang menjadi permasalahan yang kompleks, seperti rendahnya produktivitas, rendahnya tingkat kedisiplinan dan lain-lain yang biasa menjadi penghambat perkembangan organisasi.

Hambatan seperti itu sering kita jumpai pada instansi pemerintahan, salah satunya adalah lembaga SATPOL PP Provinsi Jawa Barat.

Disiplin kerja sangat penting bagi pegawai, karena disiplin kerja akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Oleh karena itu, pegawai merupakan motor penggerak utama selain gaya kepemimpinan pemimpin yang ada dalam organisasi. Disiplin kerja yang baik merupakan cerminan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

Kenyataan yang terjadi di lapangan pada pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat adalah rendahnya disiplin pegawai terutama pada unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat . hal yang berkaitan dengan tindakan indisipliner pegawai adalah adalah data rekapitulasi ketidakhadiran pegawai SATPOL PP Porvinsi Jawa Barat :


(11)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Tahun 2013

Rekapitulasi Ketidakhadiran Pegawai

SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pegawai 23 27 29 24 23 28 32 61 26 24 27 32

Persenta se 16,3 % 19,1 % 20,5 % 17 % 16,3 % 19,8 % 22,6 % 43,2 % 18,4 % 17 % 19,1 % 22,6 % Sumber : SATPOL PP Provinsi Jawa Barat,2013

Gambar 1.1 Tahun 2013

Grafik Rekapitulasi Ketidakhadiran Pegawai

SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat


(12)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : SATPOL PP Provinsi Jawa Barat,2013

Dari tabel 1.1 dan gambar 1.1 dapat diketahui bahwa tingkat ketidakhadiran pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat cenderung fluktuatif. Ketidakhadiran tertinggi terdapat pada bulan Agustus yaitu sebanyak 61 pegawai atau sebesar 43,2% hal ini disebabkan oleh jumlah pegawai yang sakit sebesar 10, izin 19, dan mangkir sebanyak 32 pegawai. Hal tersebut dikarenakan tingginya hari libur nasional yang berakibat tingginya tingkat mangkir pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit. Tingkat ketidakhadiran pegawai memberi pengaruh yang cukup berarti terhadap disiplin pegawai. Tingkat ketidakhadiran pegawai mencerminkan banyaknya jam kerja yang terbuang dengan percuma.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% 35,0% 40,0% 45,0% 50,0%

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Ketidakhadiran


(13)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cenderung tidak disiplin dilihat dari tingginya tingkat mangkir pada bulan Agustus tahun 2013.

Selain ketidakhadiran kedisiplinan dapat dilihat dari data keterlambatan dan pulang lebih awal pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sebagai berikut

Tabel 1.2 Tahun 2013

Tingkat Keterlambatan dan Pulang Lebih Awal Pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit Bidang ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat

Bulan Keterlambatan % Pulang Lebih

Awal %

Januari 134 4,3% 165 5,3%

Februari 143 4,6% 173 5,5%

Maret 165 5,3% 192 6,1%

April 189 6% 159 5,1%

Mei 172 5,5% 163 5,2%

Juni 156 5% 197 6,3%

Juli 291 9,3% 304 9,8%

Agustus 189 6% 223 7,1%

September 171 5,5% 187 6%

Oktober 244 7,8% 164 5,2%

November 158 5% 186 5,9%

Desember 212 6,8% 232 7,4%


(14)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.2

Tahun 2013

Grafik Rekapitulasi Keterlambatan dan Kepulangan Pegawai

SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit Bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

Sumber : SATPOL PP Provinsi Jawa Barat,2013

Dari tabel 1.3 dan gambar 1.2 dapat diketahui bahwa tingkat keterlambatan dan pulang lebih awal tertinggi pada bulan juli dengan jumlah keterlambatan sebesar 9,3% dan pulang lebih awal sebesar 9,8%. Hal ini dikarenakan besarnya toleransi dalam beribadah serta kurangnya ketegasan sehingga dimanfaatkan banyak pegawai untuk dijadikan alasan keterlambatan dan pulang lebih awal pegawai.

Tingkat kedisiplinan yang rendah dapat menimbulkan efek terhadap kinerja SATPOL PP. Tugas pokok serta fungsi dari SATPOL PP tidakn akan berjalan secara maksimal, ini dapat dilihat dari table berikut :

Tabel 1.3 Tahun 2014

0,0% 2,0% 4,0% 6,0% 8,0% 10,0% 12,0%

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Keterlambatan Pulang Lebih Awal


(15)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurang Maksimalnya Kinerja SATPOL PP PP Provinsi Jawa Barat unit Bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

Tahun 2014

1. Masih adanya pedagang kaki lima disekitaran zona merah 2. Masih banyaknya gelandangan, pengemis dan anak jalanan 3. Masih banyak bangunan liar

4. Masih banyak PNS nakal yang berkeliaran pada saat jam kerja Sumber: hasil survey langsung dilapangan 2014

Berdasarkan berita harian bulletin siang Global Tv pada tanggal 14 agustus 2014, sulitnya menertibkan PKL (pedagang kaki lima) dikarenakan adanya oknum SATPOL PP yang bertindak tidak disiplin, mengutip pengakuan pedagang kaki lima bahwa mereka sering kali diminta uang bulanan sebagai pembayaran sewa tempat untuk berjualan oleh iknum SATPOL PP.

Menurut salah satu Kepala Unit bagian ketertiban umum dan ketentraman masyarakat Drs. Suhendi, M.Si SATPOL PP Provinsi Jawa Barat mengatakan bahwa tingkat kedisiplinan dapat dinilai berdasarkan tugas-tugas yang ditetapkan, Beliau melihat terdapat banyaknya tugas-tugas yang tidak selesai tepat pada waktu yang ditentukan.

Ini menyebabkan pencapaian target yang diharapkan SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat tidak maksimal dan berimbas kepada tersendatnya tugas-tugas yang akan diberikan selanjutnya dan hal ini sangat disesalkan pihak SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.


(16)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tindakan seperti ini membuat pihak SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat kurang maksimal dalam pekerjaannya dikarenakan tugas pokok SATPOL PP mendisiplinkan akan tetapi yang mendisiplinkan tidak bersikap disiplin sehingga upaya mengurangi tingkat tindakan indisipliner dalam tubuh instansi pemerintahan tidak dapat berjalan maksimal.

Untuk lebih menjelaskan informasi yang di peroleh, penulis menyebarkan angket pra-penelitian pada 20 responden untuk mengetahui motivasi kerja di SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sebagai berikut :

Tabel 1.4

Angket Pra Penelitian mengenai Kedisiplinan

No Pertanyaan Jawaban

1 2 3 4 5

1. Apakah kompetensi mempengaruhi disiplin kerja

3 4 13

2. Apakah kompensasi mempengaruhi disiplin kerja

3 8 10

3. Apakah

kepemimpinan mempengaruhi disiplin kerja

4 10 6

4. Apakah motivasi mempengaruhi


(17)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu disiplin kerja

5. Apakah sanksi hukuman mempengaruhi disiplin kerja

13 7

Keterangan : 5 = Sangat berpengaruh 4 = Berpengaruh

3 = Cukup Berpengaruh 2 = Kurang Berpengaruh 1 = Sangat tidak berpengaruh


(18)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel 1.4 diatas dapat dianalisa, bahwa pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang menjadi sampel pada angket pra penelitian ini menunjukan adanya indikasi bahwa motivasi memberikan dampak terhadap disiplin kerja pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat

Disiplin kerja sangat penting bagi pegawai yang bersangkutan maupun organisasi karena disiplin kerja akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Kedisiplinan dapat ditingkatkan melalui pemberian motivasi kerja terhadap pegawai dalam pencapaian target kinerja, sehingga perlu adanya tindakan dan upaya dari lembaga dalam meningkatkan motivasi kerja para pegawai.

Motivasi yang timbul dari diri karyawan sendiri untuk bekerja dan berprestasi akan mampu meningkatkan disiplin kerja karyawan, hal ini sesuai dengan pendapat Tohardi (2002:22), yang menyatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, karena dengan adanya motivasi yang tinggi dari karyawan maka akan mendorong pegawaitersebut untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku di perusahaan dan berusaha untuk mendapatkan penghargaan atas disiplin kerjanya.

Kedisiplinan suatu organisasi dalam mencapai keberhasilan tujuan organisasi juga sangat ditentukan oleh dan mutu profesionalitas pegawai. Bagi aparatur pemerintahan disiplin tersebut mencakup unsur-unsur ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban, dalam arti mengorbankan kepentingan pribadi dan golongannya untuk kepentingan negara


(19)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan masyarakat. Dalam hal ini mutu dapat diartikan sebagai kompetensi pegawai yang terdapat dalam organisasi tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka penulis mengambil judul “pengaruh motivasi kebutuhan akan pencapaian, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan akan affiliasi terhadap disiplin kerja provinsi jawa barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat”. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah menurunnya disiplin kerja yang berdampak pada menurunnya kinerja lembaga yang tidak berjalan secara maksimal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah motivasi kerja. Pemberian motivasi diharapkan dapat meningktakan rasa tanggung jawab dan disiplin kerja pegawai

Melihat dari latar belakang diatas, maka penulis dapat merumusakan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran motivasi kebutuhan akan pencapaian, motivasi kebutuhan akan kekuasaan dan motivasi kebutuhan akan afiliasi, serta disiplin pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat ?


(20)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana pengaruh motivasi kebutuhan akan pencapaian terhadap disiplin kerja pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat?

3. Bagaimana pengaruh motivasi kebutuhan akan kekuasaan terhadap disiplin kerja pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat?

4. Bagaimana pengaruh motivasi kebutuhan akan affiliasi terhadap disiplin kerja pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat?

5. Bagaimana pengaruh motivasi kebutuhan akan pencapaian, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan akan affiliasi terhadap disiplin kerja provinsi jawa barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gambaran motivasi kebutuhan akan pencapaian, motivasi kebutuhan akan kekuasaan dan motivasi kebutuhan akan afiliasi, serta disiplin pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kebutuhan akan pencapaian terhadap disiplin kerja pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat


(21)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kebutuhan akan kekuasaan terhadap disiplin kerja pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kebutuhan akan affiliasi terhadap disiplin kerja pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kebutuhan akan pencapaian, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan akan affiliasi terhadap disiplin kerja provinsi jawa barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

1.4 Kegunaaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Teoritis

a) Sebagai bahan pemahaman teori yang diperoleh penulis selama di bangku bangku kuliah kedalam dunia kerja secara riil.

b) Sebagai kontribusi terhadap pengembangan ilmu manajemen, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia

2. Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah serta meningkatkan ilmu pengetahuan dan pemahaman penulis dibidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai pengaruh pengaruh motivasi kebutuhan akan pencapaian, kebutuhan akan


(22)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kekuasaan dan kebutuhan akan affiliasi terhadap disiplin kerja pegawai.


(23)

15

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA


(24)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan, Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi terhadap Disiplin Kerja. Menurut Sugiyono (2012:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini variabel yang akan dikemukakan ada dua macam yaitu:

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2012:39) variabel independent sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah " Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan, Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi”.


(25)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012:39) variabel dependent sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Maka yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah "Disiplin Kerja” Unit yang akan diteliti dan menjadi subjek responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu " Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan, Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi terhadap Disiplin Kerja Pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat" maka metode penelitian yang digunakan untuk meneliti masalah ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Sugiyono (2012:35) yang menyatakan bahwa "penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan


(26)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian dimana penelitian ini tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain".

Melalui jenis penelitian deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini, maka akan diperoleh deskripsi mengenai gambaran tentang variabel Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan, Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi terhadap Disiplin Kerja Pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

Adapun penelitian verifikatif adalah metode penelitian yang menguji hipotesis dengan cara mengumpulkan data dari lapangan. Dalam penelitian ini, akan diuji apakah terdapat pengaruh antara Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan, Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi terhadap Disiplin Kerja Pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

Berdasarkan jenis penelitiannya, yakni deskriptif verifikatif maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode survey explanatory, dimana penelitian survey yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian menurut Suharsimi


(27)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto (2006:51) adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausalitas. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan kausal atau hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan, Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi terhadap Disiplin Kerja Pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

3.3 Operasional Variabel

Definisi variabel digunakan untuk menghindari perbedaan penafsiran serta kekeliruan yang mungkin terjadi terhadap istilah-istilah yang dipergunakan. Dengan definisi variabel maka permasalahan yang diteliti akan terarah. Menurut Sugiyono (2010:58) “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannnya”. Dalam penelitian ini ada tiga variabel yang akan dibahas, yaitu:

a. Variabel bebas pertama (X1) adalah Motivasi kebutuhan akan prestasi b. Variabel bebas kedua (X2) adalah motivasi kebutuhan akan kekuasaan c. Variabel bebas ketiga (X3) adalah motivasi kebutuhan akan afiliasi d. Variabel terikat (Y) adalah disiplin pegawai


(28)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, yaitu “Skala yang berjenjang yaitu jarak data yang satu dengan yang lainnya tidak sama” (Sugiyono, 2011:70).

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

1. Motivasi Needs For

Achievement (X1)

Dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil. McClelland dalam Robbins (2008:230) 1. Semangat

2. Selalu ingin lebih unggul

a. Kerja keras

b. Jujur

c. Antusias

d. Tanggung jawab

e. Ikhlas

a. percaya diri

b. pencapaian target

Tingkat keinginan pegawai untuk bekerja keras

Tingkat keinginan pegawai untuk selalu jujur terhadap pekerjaannya Tingkat antusiasme

pegawi terhadap pekerjaannya

Tingkat tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaannya Tingkat keiklasan

pegawai dalam

melaksanakan pekerjaan

Tingkat kepercayaan diri pegawai

Tingkat pencapaian target pegawai dalam

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(29)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. ketepatan c. terdepan d. progresif a. waktu b. prosedur c. strategi bekerja

Tingkat keinginan pegawai mengerjakan tugas lebih baik dari rekan

Tingkat keinginan pegawai untuk menyegerakan penyelesaian tugas

Tingkat ketepatan waktu penyelesaian tugas Tingkat keinginan

pegawai melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur organisasi Tingkat ketepatan

strategi dalam

penyelesaian tugas dan pekerjaan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal ordinal

2. Motivasi Needs of

Power (X2)

1. Kepemimpinan a. Pengaruh

b. Perhatian

c. Dituruti

Tingkat pengaruh pegawai terhadap rekankerja Tingkat keinginan

pegawai untuk

mendapatkan perhatian dari rekan kerja Tingkat keinginan

pegawai untuk dituruti oleh rekan kerja

Ordinal

Ordinal


(30)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Promosi

3. Penghormatan

d. Pendelegasian tugas

a. Jabatan

b. Tanggung jawab

c. wewenang

d. Penghasilan

a. Pujian

b. Reward

Tingkat keinginan pegawai untuk mendelagasikan tugas kepada rekan kerja

Tingkat keinginan pegawai untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi

Tingkat keinginan pegawai untuk

mendapatkan tanggung jawab yang lebih tinggi

Tingkat keinginan pegawai untuk

mendapatkan wewenang lebih dalam organisasi Tingkat keinginan

pegawai untuk mendapatkan

penghasilan lebih besar dari sebelumnya

Tingkat keinginan pegawai untuk mendapatkan pujian Tingkat keinginan

pegawai untuk mendapatkan reward Tingkat keinginan

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(31)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. pengakuan

pegawai untuk diakui oleh rekan kerja

ordinal

3. Motivasi Needs for

Afiliations (X3)

1. Kerja sama

2. Komunikasi

3. Keterlibatan

a. Aktif

b. Inisiatif

c. peran

a. hubungan kerja

a. Partisipasi

b. Keikutsertaan

Tingkat keterlibatan anda dalam kerja sama tim

Tingkat inisiatif dalam membantu rekan kerja didalam team Tingkat keberhasilan

pegawai dalam peran suatu pekerjaan

Tingkat hubungan kerja pegawai dengan atasan Tingkat hubungan kerja

pegawai dengan rekan kerja lainnya

Tingkat keinginan pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan Tingkat keinginan

pegawai untuk ikut serta pada setiap kegiatan

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(32)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Empathy

organisasi Tingkat keinginan

pegawau untuk turut serta dala melakukan pekerjaan organisasi Tingkat keinginan untuk

membantu rekan kerja

Ordinal

Ordinal

Disiplin (Y)

Disiplin adalahKesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Hasibuan (2007:193)

1. Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma yang berlaku

a. Melaksanakan segala peraturan

b. Tugas dan tanggung jawab

Tingkat melaksanakan segala peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi

Tingkat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dari organisasi

Ordinal

Ordinal

2. Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik

a. Mengerjakan pekerjaan tepat waktu

b. Mengerjakan pekerjaan sesuai perintah

Tingkat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah disediakan

Tingkat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan perintah yang diberikan

Ordinal


(33)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Membutuhkan

Pengarahan

d. Melaksanakan pedoman kerja

e. Melaksanakan perintah dari atasan

Tingkat membutuhkan pengarahan dari atasan atau rekan kerja Tingkat melaksanakan

pedoman kerja yang ada di perusahaan

Tingkat melaksanakan perintah dari atasan dan langsung dikerjakan

Ordinal

Ordnial

Ordnial

3. Selalu datang dan pulang tepat waktu

a. Ketetapan kehadiran pada saat jam kerja

b. Kesesuaian jam pulang kerja

Tingkat ketepatan kehadiran pada saat jam kerja

Tingkat kesesuaian jam pulang kerja

Ordinal

Ordinal

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data

Sumber data adalah sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data.berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2010:193) data primer dan sekunder adalah:

1. Data primer adalah Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

2. Data sekunder adalah Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya orang lain atau dokumen.

Tabel 3.2 Jenis Data


(34)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Keterangan Jenis Data

1 Draft Absensi pegawai Satpol PP Provinsi

Jawa Barat Unit Ketertiban umum dan Ketentraman Masyarakat.

Sekunder

2 Jumlah Pegawai yang diteliti Primer

3 Wawancara tentang disiplin Primer

4 Data Kuesioner Pra-Penelitian Motivasi Sekunder

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung oleh penulis ke tempat objek penelitian di SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat guna memperoleh data-data primer yang dibutuhkan dengan cara:

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunkan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan


(35)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang berubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai motivasi kebutuhan akan prestasi, motivasi kebutuhan akan kekuasaan, motivasi kebutuhan akan affiliasi terhadap disiplin kerja pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

c. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian dengan cara mempelajari berbagai laporan, referensi, jurnal kepustakaan, buku dan sumber-sumber lain.

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang memiliki kualitas dan


(36)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Adapun jumlah populasi tersebut sebagai berikut :

Tabel 3.3

Data Pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat Unit Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Tahun 2013

No Pegawai PT.Indonesia Putra Pratama

Jumlah Karyawan

1 Laki-laki 112

2 Perempuan 6

3 Jumlah Keseluruhan 118

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:116) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Penentuan besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini dengan cara menggunakan rumus slovin sebagai berikut :


(37)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

=

+��

Keterangan :

n : Ukuran sampel N : Ukuran Populasi 1 : Konstanta

e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir. (e=0.1)

Berdasarkan perhitungan dengan rumus dalam pengambilan sampel diatas maka dapat didapat jumlah sampel sebanyak

=

+ 8 .8

= 54,12

55

Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 55 orang responden.

3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2009:116) “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian melalui berbagai teknik yang digunakan”.

Dikarenakan populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population) maka metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik systematic random sampling atau pengambilan sampel acak sistematis. Menurut Sugiyono (2008:73) “ Metode pengambilan acak sistematis dengan jarak


(38)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu dari suatu kerangka sampel yang telah diurutkan, dengan demikian tersedianya suatu populasi sasaran yang tersusun merupakan prasyarat penting bagi dimungkinkannya pelaksanaan pangambilan sampel dengan metode acak sistematis.”

Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan secara sistematik dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah pegawai satpol pp provinsi jawa barat unti ketertiban umum dan ketenraman masyarakat

2. Menentukan tempat tertenu sebagai check point, dalam penelitian ini yang menjadi tempat check point adalah kantor satpol pp provinsi jawa barat 3. Menentukan waktu penelitian yang digunakan.

4. Menentukan ukuran sample (n) yang diambil dari keselurahan anggota populasi (N), berdasarkan rumus slovin makan sampelnya berukuran 55 orang.

5. Data ini selanjutnya digunakan untuk menentukan interval pemilihan pertama. Setelah diketahui interval, maka penyebaran angket dilakukan secara sistematis.

3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menampakkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument, (Arikunto, 2010:211).Suatu instrumen yang


(39)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid atau sahih mempunyai validitas rendah. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yng diteliti secara tepat. Uji validitas adalah uji yang digunakan mengukur tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas bertujuan mengetahui ketepatan dan kehandalan kuesioner yang mempunyai arti bahwa kuesioner mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis butir yaitu dengan mengkorelasikan tiap butir pertanyaan dengan skor total kemudian dikonsultasikan dengan table nilai r dengan taraf signifikan 95%. Instrumen valid jika hasil kolerasi skor tiap butir soal dengan skor total lebih besar dengan nilai tabel sebaliknya.

Ada dua jenis validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu (1) validitas eksternal dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan dua atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud, dan (2) validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan.

Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas eksternal dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut :

 

  } ) ( }{ ) ( { ) )( ( ) ( 2 2 2 2 Y Y N X X Y X XY N rxy Suharsimi Arikunto, (2010:213)


(40)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

Rxy = Korelasi Product Moment N = Jumlah populasi

∑x = Jumlah skor butir (x) ∑y = Jumlah skor variabel (y) ∑x2 = Jumlah skor butir kuadrat (x) ∑y2 = Jumlah skor variabel kuadrat (y)

∑xy = Jumlah perkalian butir (x) dan skor variabel (y)

Harga menunjukkan indeks korelasi anatar dua variabel yang dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna yaitu (1) tidak adanya korelasi, (2) arah korelasi, dan (3) besarnya korelasi.

Keputusan uji validitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: Jika > r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid Jika < r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi) No. Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,622 0,361 Valid


(41)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 0,667 0,361 Valid

4 0,451 0,361 Valid

5 0,405 0,361 Valid

6 0,671 0,361 Valid

7 0,387 0,361 Valid

8 0,536 0,361 Valid

9 0,527 0,361 Valid

10 0,602 0,361 Valid

11 0,494 0,361 Valid

12 0,642 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan)

No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,677 0,361 Valid

2 0,635 0,361 Valid

3 0,687 0,361 Valid

4 0,760 0,361 Valid

5 0,591 0,361 Valid

6 0,441 0,361 Valid

7 0,639 0,361 Valid


(42)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9 0,441 0,361 Valid

10 0,474 0,361 Valid

11 0,498 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel X3(Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi) No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,522 0,361 Valid

2 0,727 0,361 Valid

3 0,615 0,361 Valid

4 0,689 0,361 Valid

5 0,594 0,361 Valid

6 0,716 0,361 Valid

7 0,566 0,361 Valid

8 0,444 0,361 Valid

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Disiplin Kerja) No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,564 0,361 Valid

2 0,607 0,361 Valid


(43)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 0,608 0,361 Valid

5 0,657 0,361 Valid

6 0,593 0,361 Valid

7 0,735 0,361 Valid

8 0,528 0,361 Valid

9 0,557 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda Sugiyono (2012:267).

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Suarsimi Arinkunto 2006:196)

Koefisien Alpha Cronback (C�) merupakan statistik yang sering dipakai untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian


(44)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai ika koefisien Alpha Cronbach lebi besar tau sama dengan 0,70. Rumus untuk mengukur reliabilitas yaitu:

� = ( − ) − ∑ ��

Keterangan:

C� = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau soal ∑ � = Jumlah varians butir soal

� = Varians total

Sedangkan rumus variansnya adalah:

� =∑

∑ � � � Keterangan:

σ = Varians

∑ � = Jumlah kuadrat skor total

∑ � = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1.Jika rhitung>rtabel berarti item pertanyaan dikatakan reliabel


(45)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

Motivasi Kebutuhan Prestasi 0,738 0,70 Reliabel Motivasi Kebutuhan

Kekuasaan

0,748 0,70 Reliabel

Motivasi Kebutuhan Affiliasi 0,747 0,70 Reliabel

Disiplin Kerja 0,750 0,70 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

Dilihat dari tabel 3.7 hasil uji reliabilitas variabel X1, X2, X3 dan Y menunjukkan bahwa ketiganya dinyatakan reliabel. Setelah memperhatikan kedua pengujian instrumen diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Hal itu berarti bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan dan tidak ada sesuatu hal yang dapat menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya

3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Rancangan Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah mengolah data.secara garis besar langkah-langkah pengolahan data yaitu:


(46)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi

oleh reponden seperti mengecek kelengkapan data artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk kelengkapan lembar instrumen barangkali ada yang rusak)

b. Coading, yaitu pemberian skor atau kode untuk setiap opsi dri item

berdasarkan ketentuan yang ada dimana untuk menghitung bobot nilai dari setiap pertanyaan dalam angket menggunakan skala Likert kategori lima. Skor dan bobot untuk jawaban positif diberi skor 5-4-3-2-1, sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5.

c. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam

tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data

d. Rancangan Analisis Deskriptif

Resp. Skor Item Total

1 2 3 4 N

1 2 N


(47)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis yang digunakan untuk menggambarkan skor variabel X dan variabel Y serta kedudukannya. Analisis ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

- Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK = ST X JB X JR Dimana:

ST = skor tertinggi JB = jumlah bulir JR = jumlah responden

- Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil angket menggunakan rumus:

∑Xi = X1 + X2 + X3 + … + Xn dimana:

Xi = jumlah skor hasil angket variabel X

X1 – Xn = jumlah skor angket masing-masing responden - Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka peneliti membagi daerah kategori kontinum ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut: Tinggi = ST X JB X JR


(48)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedang = SS X JB X JR Rendah = SR X JB X JR dimana:

ST = Skor tertinggi SS = skor sedang SR = Skor rendah JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden

- Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus :

= � � � −3 � ℎ

- Selanjutnya menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi sampai rendah.

a) Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk Insentif (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Prestasi Kerja (Y).

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 3.1

Garis Kontinium Variabel X dan Y


(49)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis Verifikatif, digunakan untuk menguji hipotesis. Langkah-langkahnya dengan cara mengubah data ordinal menjadi interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

3.7.2 Method of Successive Internal (MSI)

Data variabel sebelumnya menggunakan ordinal tetapi dikarenakan pengolahan data dengan penerapan statistic parametik mensyaratkan dan sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval maka perlu dilakukan transformasi ke data interval menggunakan Method of Successive Internal (MSI) dengan langkah-langkah berikut:

a) Perhatikan setiap butir

b) Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5.

c) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proposisi, dengan menggunakan rumus :� = /�

d) Tentukan proporsi kumulatif

e) Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh

f) Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh g) Tentukan Skala Value (SV) dengan rumus :

= � � � −� � − � � �� �


(50)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Scala Value : Nilai Skala

Density at Lower Limit : Densitas batas bawah

Density at Upper Limit : Densitas batas atas

Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas

Area Below Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah

h) Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus :

Y = NS + k K = [1 + │NSmin │]

Langkah-langkah diatas apabila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat sebagai berikut :

Tabel 3.10

Pengubahan Data Ordinal Ke Interval

Kriteria 1 2 3 4 5

Frekuensi

Proporsi

Proporsi Kumulatif

Nilai

Skala Value

Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +

3.7.3 Analisis Korelasi

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis koefisien korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Penggunaan korelasi product moment digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X1 dan Y, serta variabel X2


(51)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Y. Sementara Pengunaan koefisien korelasi ganda digunakan untuk menguji hubungan kedua variabel bebasX1 dan X2 terhadap Y.

Teknik korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi Product Moment:

) ) ( . )( ) ( . ( ) )( ( 2 2 2

2 X N Y Y

X N Y X XY rxy             Sugiyono, (2012:193)

Koefisien korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antara X1 dan X2 . Pada penelitian ini korelasi ganda yang dimaksud merupakan hubungan antara variabel motivasi kebutuhan akan prestasi, motivasi kebutuhan akan kekuasaan, motivasi kebutuhan akan affiliasi terhadap disiplin kerja pegawai SATPOL PP Provinsi Jawa Barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukan dengan rumus berikut:

= √

� +� −�− � � �

Sugiyono, (2012:191)

dimana:

R = Korelasi antara variabel X dengan variabel X secara bersama-sama dengan variabel Y

r = Korelasi product moment antara � dengan Y r = Korelasi product moment antara � dengan Y


(52)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r = Korelasi product moment antara � dan �

Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negative. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti kenaikan (penurunan) Y. ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut Koefisien korelasi (r). Nilai r harus paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Tabel 3.11

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono, (2012:184)

3.7.4 Uji Asumsi Klasik

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode-metode diantaranya adalah:


(53)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Uji Normalitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:259), “uji normalitas bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah sampel yang diambil dari populasi berdistribusi normal atau tidak.” Pengujian ini perlu dilakukan karena model regresi yang baik adalah model yang datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan normal

probability plot. Dengan cara tersebut dapat dilihat sebaran data (titik) pada

sumbu diagonal suatu grafik. Model regresi dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar disekitar garis diagonal, sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikoliniaritas

Uji multikoliniaritas adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui dan mendeteksi ada atau tidaknya hubungan linear yang erat diantara variabel-variabel bebas di dalam perhitungan. Apabila terdapat multikoliniaritas yang tinggi, maka akan menyebabkan kesulitan untuk membedakan dan memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Salah satu cara untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan melihat matriks koefisien kovarian dari hasil pengolahan data. Semakin besar koefisien kovarian, semakin tinggi multikoliniaritas maka semakin erat hubungan antar kedua variabel bebas tersebut.


(54)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi variansi antara residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Heteroskedastisitas terjadi apabila ada koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas yang signifikan pada tingkat signifikansi 5%. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya dengan melihat scatter plot. Suatu model regresi yang baik didapatkan apabila diagram pencar residualnya tidak membentuk pola tertentu dan apabila datanya berpencar disekitar nol (pada sumbu Y). Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya.

3.7.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaiamana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya), (Sugiyono, 2012:188). Analisis berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent

variabel. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen (motivasi kebutuhan

akan prestasi, motivasi kebutuhan akan kekuasaan, motivasi kebutuhan akan affiliasi) satu variabel dependen (disiplin kerja), maka penelitian ini menggunanakan analisis regresi berganda.


(55)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Y = a + b X + b X + b X Sugiyono, (2012:192)

dimana :

Y = Disiplin Kerja

X1 = Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi X2 = Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan X3 = Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi a = harga Y apabila X=0 (harga konstan)

b1b2b3= koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

3.7.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan asumsi 0 ≤ r2 ≥ 1, maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :

= % Suharsimi Arikunto, (2006 : 144) Dimana :

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

Sebelum nilai digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diuji apakah nilai-nilai ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan Ho.


(56)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.8 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen.

Untuk menguji hipotesisi ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi korelasi (uji T-student) sebagai berikut:

� =�√�−√ −� Sugiyono, (2011:184)

Dimana :

t = distribusi student

r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi) n = banyaknya sampel

dengan kriteria sebagai berikut :

 taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2  apabila thitung> ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

 apabila thitung≤ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh motivasi Kebutuhan Akan Prestasi, Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan Dan Motivasi Kebutuhan Akan Affiliasi terhadap disiplin Kerja dapat menggunakan rumus uji F berikut ini:�ℎ = � /�


(57)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana:

R = Koefisien korelalsi ganda

k = jumlah variabel independen

n = jumlah anggota sampel

Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Kriteria penolakan hipotesisnya adalah :

 Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk)= (n-k-1)  Jika Fhitung> Ftabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

 Jika Fhitung≤ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama

 H1:� ≠ , artinya terdapat pengaruh antara motivasi kebutuhan akan prestasi terhadap disiplin kerja

2. Hipotesis Kedua

 H1:� ≠ , artinya terdapat pengaruh antara motivasi kebutuhan akan kekuasaan terhadap disiplin kerja


(58)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 H1: � ≠ , artinya terdapat pengaruh antara motivasi kebutuhan akan affiliasiterhadap disiplin kerja

4. Hipotesis Keempat

 H1: � ≠ , artinya terdapat pengaruh antara motivasi kebutuhan akan prestasi, motivasi kebutuhan akan kekuasaan, dan motivasi kebutuhan akan affiliasi terhadap disiplin kerja pegawai


(1)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suwatno, Tjuju Yuniarsih (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta

Veithzal Rivai. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan:

Dari Teori Ke Praktek. PT. Raja Grafindo Persada, JakartA

Jurnal

Nur Ida Nuraini (2008) Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik dan Disiplin Kerja Pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Hernowo Narwodo (2009) Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri

Tesis :

Murnilawati.(2012).pengaruh motivasi kebutuhan prestasi, motivasi kebutuhan

kekuasaan, motivasi kebutuhan affiliasi pada pegawai dinas kesehatan kabupaten bintan. M.Si UNIVERSITAS TERBUKA.

Website :

http://jimfeb.ub.ac.id/ [ 22 agustus 2014 jam 04.30 WIB ]

https://www.academia.edu/ [ 22 agustus 2014 jam 05.00 WIB ]

http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/ [ 22 agustus


(2)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN

1. KUESIONER

Hal : Lampiran :

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Responden Penelitian Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

NIP :

Bagian :

Mohon bantuan Bapak/Ibu/saudara/i untuk bersedia meluangkan waktu guna mengisi angket yang terlampir. Pengisian kuesioner ini akan digunakan untuk menyusun penelitian yang berjudul “Pengaruh motivasi kerja terhadap disiplin kerja pegawai satpol pp provinsi jawa barat unit ketertiban umum dan ketentraman masyarakat”. Oleh sebab itu saya berharap Bapak/Ibu/saudara/i mengisi angket dapat secara jujur.

Atas kesediaan Bapak/Ibu/saudara/i mengisi angket tersebut saya ucapkan terimakasih.


(3)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hormat Saya,

Faurizkar Rachman NIM. 1002977

Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang tersedia

BAGIAN I

Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin a. Pria b. Wanita

2. Usia

a. 20 tahun b. 20 - 30 tahun c. 30 - 40 tahun d. 40 tahun

3. Lama Bekerjaa a. 1 – 5 tahun b. 5 – 10 tahun c. 10 – 15 tahun d. 15 – 20 tahun e. 20 - ... tahun


(4)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Besar pendapatan/uang saku tiap bulan

a. < Rp. 1000.000

b. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.500.000 c. Rp. 2.500.000 – Rp. 5.000.000 d. > Rp. 5.000.000

BAGIAN II

Pengalaman Responden

Berikanlah tanda (x) pada kolom yang telah tersedia dibawah ini sesuai dengan pilihan!

Keterangan:

5 = Sangat berpengaruh 4 = Berpengaruh

3 = Cukup Berpengaruh 2 = Kurang Berpengaruh 1 = Sangat tidak berpengaruh

Tabel 1.3

Angket Pra Penelitian mengenai Kedisiplinan

No Pertanyaan Jawaban

1 2 3 4 5

1. Apakah kompetensi mempengaruhi disiplin kerja 2. Apakah

kompensasi mempengaruhi disiplin kerja


(5)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah

kepemimpinan mempengaruhi disiplin kerja 4. Apakah motivasi

mempengaruhi disiplin kerja 5. Apakah sanksi

hukuman mempengaruhi disiplin kerja


(6)

Faurizkar Rachman, 2015

PENGARUH MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN, MOTIVASI KEBUTUHAN AKAN AFFILIASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5 = Sangat berpengaruh

4 = Berpengaruh

4 = Cukup Berpengaruh 2 = Kurang Berpengaruh 1 = Sangat tidak berpengaruh


Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Bah Lias Research Station Simalungun

3 85 151

Pengaruh Kemandirian Pribadi Dan Kebutuhan Akan Prestasi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Pada Mahasiswa Ekstensi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi USU Medan

0 47 96

Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Komitmen Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Teaga Kerja Indonesia di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Medan

1 36 175

Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun

20 203 151

Pengaruh Kemampuan Dan Motivasi Kerja Team Based Terhadap Performance Pelaksanaan Program Quality Assurance Pada Pemberantasan Penyakit ISPA di Puskesmas Kota Medan Tahun 2002

0 46 120

Pengaruh Iklim Organisasi Dan Motivasi Kerja Serta Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dosen Akademi Pariwisata Medan

2 35 153

Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Kemampuan Komunikasi Therapeutik Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2009

5 54 132

Pengaruh Efikasi Diri, Kesiapan Instrumentasi Dan Kebutuhan Akan Prestasi Terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Departemen Manajemen FE UMSU)

2 49 81

Pengaruh Efikasi Diri, Kesiapan Instrumentasi, Dan Kebutuhan Akan Prestasi Terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Fisip USU)

1 53 162

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada CV. Tabitha Jaya

0 34 68